Showing posts with label text. Show all posts
Showing posts with label text. Show all posts

Saturday, March 20, 2021

Yuk Semangat Belajar, Hadapi Ulangan Dengan Penuh Optimisme

 

Semangat adalah energi terbesar seseorang dalam menggapai tujuan, dari energi besar inilah seseorang tersebut mampu menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk difokuskan meningkatkan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian, ia memiliki bekal yang memadai dalam mengerjakan aktivitas dan misi besarnya dalam hidup.

Sebagai pelajar, tugas yang paling pokok adalah belajar, aktivitas ini seyogyanya bisa selalu dilakukan dalam kesehariannya baik ia sedang sibuk  maupun santai. Belajar perlu dibiasakan karena hal-hal yang baik biasanya terasa berat di awal/permulaan, namun akan terasa ringan jika sudah di rutinkan.

Disiplin dalam belajar tentunya akan semakin mendekatkan kita pada kesuksesan, keberhasilan itu sendiri harus diupayakan bukan sesuatu yang jatuh dari langit (taken for granted). Belajar menjadi cerminan bagi pelajar sejati yang memang mencintai masa depannya. Contoh aktivitas sederhana belajar antara lain latihan soal, membaca teori, berdiskusi dan tentu saja salah satunya memahami materi yang sudah pernah diajarkan oleh bapak ibu guru kita ataupun ilmu pengetahuan yang kita peroleh dari berbagai sumber entah itu buku bacaan maupun hasil searching di internet. Contoh soal latihan untuk PHB kelas 11 unduh disini [unduh] dan PHB kelas 10 klik disini [unduh].

Sunday, August 9, 2020

Caption: Capture Mention, Kata Yang Menjelaskan Sebuah Gambar

Pernahkah kalian semua membuat caption dari foto, atau gambar yang kita unggah ke media sosial maupun jejaring di internet? Kata yang memiliki makna lebih dari sekedar sketsa maupun gambar, terkadang membuat orang yang melihat maupun membaca menjadi terinspirasi, bersemangat bahkan bisa sebaliknya menjadi khawatir, takut, resah dan gundah. Caption juga bisa diartikan sebagai sepenggal kalimat yang memaknai sebuah gambar ataupun foto, dengan penjelasan ringkas maka diharapkan bisa lebih mengena maksud dan tujuan dari si penulis. Nah, caption dalam bahasa Inggris bisa diartikan sebagai teks yang muncul setelah gambar, yang biasanya menarik perhatian karena keterkaitannya dengan gambar yang ada. Penjelasan yang berupa kalimat yang pendek tersebut mengurai maksud dan kandungan makna yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Misalnya caption yang ada dalam gambar disamping ini. Penjelasan yang disisipkan ataupun tulisan (kata-kata) yang ada di gambar tersebut sebetulnya tidak terlalu benar-benar berkaitan dengan gambar, namun korelasi ataupun hubungannya masih tetap ada. Caption yang ada di gambar tersebut tertulis, "Life is like a roller coaster. It has its ups and downs. But it's your choice to scream or enjoy the ride." Jika diterjemahkan maknanya kurang lebih adalah hidup itu bagaikan menaiki sebuah roller coaster, kadang naik dan kadang turun. Namun untuk menyikapinya itu adalah pilihan kita masing-masing, mau mengeluh atau menikmati hidup adalah pilihan yang diambil oleh kita. Artinya adalah semuanya memiliki resiko atau dampaknya, hidup terkadang susah dan kadang senang. Di kala susah kita mengeluh itu merupakan pilihan, namun ketika kita bisa ikhlas legowo bahkan menikmati (bersyukur) dengan apa yang ada maka hidup itu menjadi lebih bermakna, memberikan energi agar kita lebih bersabar, lebih tabah, lebih tegar dan kuat dalam menjalani dan menghadapi ujian kehidupan. Karena tidak ada orang yang hidup di dunia ini dia susah, sedih, atau merasa kesulitan secara terus menerus, karena pada hakikatnya baik senang maupun susah  itu bergilir dan tentunya dialami oleh semua orang, sehingga tidak bolehlah kita terlalu berlebihan ketika senang, karena suatu ketika keadaan sulit itu datang menguji kesabaran kita.

Nah, contoh caption diatas memiliki interpretasi yang lebih luas kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tinggal caption yang ada atau ditulis itu memiliki tujuan apa dari si penulis. Kata maupun kalimat yang disisipkan biasanya tidak terlalu panjang. Biasanya juga kalimatnya sederhana dan ringkas namun jelas. Berikut ini sekilas definisi/ pengertian caption dalam bahasa inggris (materi kelas online, dengan soal latihan 2 nomor);

Definition of Caption

A caption, also known as cut-line, is text that appears below an image. Most captions draw attention to something in the image that is not obvious, such as its relevance to the text. Captions can consist of a few words of description or several sentences. Writing good captions can be difficult, these are several criteria for a good caption:

1. Clearly identifies the subject of the picture, without detailing the obvious.

2. Succinct (short and clearly).

3. Establishes the picture's relevance to the article.

4. Provides context for the picture.

5. Draw the reader into the article.


Matching the captions into the appropriate meaning.

Exercises (Berlatih, memasangkan caption dengan makna yang tepat)

1. Success is not an accident, is not a miracle, nor it is a matter of luck.

2. A goal without a plan is just a wish.

Choices of meaning (pilihan makna)

a. If we aim something, we should make a plan to achieve it. If not we never going to achieve it.

b. Success is hardworking.

Semangat untuk terus berlatih dan mengembangkan diri, serta mau meluangkan waktu membaca adalah sebuah langkah awal bagi generasi yang menginginkan masa depan yang lebih modern sekaligus tetap menjunjung tingggi semangat nilai-nilai kehidupan demi tatanan masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi dan luhur.

Teruslah berpikir positif, yakni berprasangka baik terhadap semua orang dan diri sendiri. Hal ini lebih baik untuk kejernihan mental, meningkatkan kualitas kepribadian diri. Segala kejadian atau persitiwa  yang ada, baik menyenangkan maupun yang menyedihkan semuanya memiliki hikmah tersendiri yang bisa kita ambil, yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kehidupan selanjutnya. Lebih kuat, lebih giat dan tentunya lebih peduli terhadap lingkungan sekitar menjadikan kita cepat beradaptasi dengan kehidupan.

Saturday, December 9, 2017

Pada Akhirnya Engkau Kembali

Suatu hari raja melewati gubuk milik seorang pengemis dimana si pengemis itu terlihat senang dengan kedatangannya. Bukan senang karena yang datang adalah seorang raja melainkan kegembiraannya dikarenakan oleh hiasan, pakaian dan uang yang banyak yang raja miliki.
Si pengemis dengan mengharap kedermawanan dari raja, ia menyodorkan mangkuk kosong dengan maksud diberikan sodaqoh beras yang cukup buat makan untuk dirinya. Si pengemis berlari ke arah raja sambil lantang mengucapkan pujian kepada raja dan keluarganya.
Raja mendekat dan bertanya padanya, “ Siapakah engkau gerangan laki-laki tua?
“Saya adalah kaum jelata yang kurang beruntung nasibnya, kemiskinan dan kelaparan menjadi sahabat sehari-harinya. Bahkan saya belum makan sejak emarin siang.”
“Hei, kamu tidak mendapatkan apa2 dariku selain ejekan atas penderitaanmu,” kata raja.
“Berikan sesuatu untukku dari yang yang kau punya!” sambil mengarahkan tangannya kepada pengemis yang malang tersebut.
Si pengemis kaget bercampur heran, secara perlahan dan penuh hati-hati ia mengambil 5 butir beras dari mangkuknya dan kemudian meletakkannya di telapak tangan sang raja.
Raja langsung  pergi meninggalkan pengemis sendirian. Merasa dibohongi dan dikecewakan oleh raja, ia marah-marah dan memaki-maki serta mengumpat diiringi sumpah serapah sepanjang jalan menuju rumah.
Singkat cerita, setibanya di gubuknya,  tampak sekarung penuh berisi beras berada di di depan pintu. Ia berpikir bahwa telah ada orang yang berhati mulia yang memberinya sekarung beras. Lebih tersentak lagi, manakala ia menemukan sebatang emas di dalam karung tersebut. Dengan gugup namun pasti, ia menumpahkan beras ke lantai tanah dengan tujuan mengosongkan karung, dia meyakini masih ada batang emas lainnya. Ternyata dugaan si pengemis ittu benar, dia menemukan 5 batang emas. Yaps, 5 batang emas sebagai ganti rugi dari 5 butir beras yang diberikan kepada raja. Pesan moral cerita ini adalah apa yang sejatinya kita lakukan dengan hati pasrah, ikhlas penuh ketulusan jika itu benar maka imbalan dan keuntungan yang tidak disangjka-sangka akan menghampiri kita. Berperilaku kepada siapapun layaknya bertindak seperti menyayangi diri sendiri tanpa melihat pangkat, kedudukan, golongan maupun jabatan. Karena sesungguhnya kebaikan tetaplah kebaikan, meski itu kepada orang yang kita benci dan kebaikan tetap dihargai sebagai kebaikan yang pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
The Miserly Beggar
The king was to pass by a beggar’s hut and the man was beside himself with excitement, not because he was about to see the king but because the king was known to part with esxpensive jewels and huge sums of money when moved by compassion.
He saw the king’s chariot  just as a kindly man was filling his begging bowl with uncooked rice. Pushing the man aside, he ran into the street, shouting praises of the king and the royal family.
The chariot stopped and king beckoned to the beggar.
“Who are you?” he asked.
“One of the most unfortunate of your subjects,” said the beggar. “Poverty sits on my doorstep and follows me about like a dog. I haven’t eaten since yesterday afternoon!”
“Have you got nothing for your king, except a tale of woe?” said the ruler, putting out his hand. “Give something.”
The miserly beggar, astonished, carefully picked up 5 grains of rice from his bowl and laid them on the king’s outstretched palm.
The king drove away. The beggar’s disappointment was great. He raved and ranted, and cursed the king again and again for his miserliness finally, his anger spent, he went on his rounds.
When he returned home in the evening, he found a bag of rice on the floor.
“Some generous soul has been here, he thought and took out a handful of rice from the bag. To his astonshment there was a small piece of gold in it. He realized then that the bag had been sent by the king. He emptied the rice on the floor, feeling sure there would be more gold pieces in it, and he was right. He found 5, one for each grain of rice he had given the king.

Monday, November 20, 2017

Sesak Dada, Kondisi Negara Yang Memprihatinkan

Sesak dada bisa berarti sesak nafas. Kadang sesak nafas bisa berarti penyakit asma yang bisa mengarah pada kematian. Sesak dada disini ditafsirkan bukan karena penyakit, namun karena kondisi tragis yang menimbulkan perasaan prihatin. Subjektif penulis, ada beberapa sisi yang membuat sudut pandang negatif terhadap kondisi negara saat ini, terutama pada sisi penegakkan hukum. Kondisi negara dengan pemegang kekuasaan yang cenderung otoriter dalam mengeluarkan kebijakan terkait masalah penting. Penjualan aset negara seperti jalan tol, bandara, bahkan seperti kasus reklamasi menandakan pemerintah saat ini yang cenderung gugup menanggapi segala permasalahan bangsa yang ada. Entah itu aspek ekonomi, hukum, politik, sosial bahkan budaya. Misalnya saja aspek ekonomi Indonesia masih terpuruk dengan utang luar negeri, perekonomian rakyat sedang lesu, ditambah pembebanan pajak yang tinggi, listrik yang seharusnya benar-benar dinikmati rakyat dengan nyaman tetap melonjak, tarif yang bisa mencekik rakyat, apalagi terkait daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sehari-hari. Di lain pihak income masyarakat secara umum tidak cukup untuk membeli kebutuhan hidup yang serba mahal tadi. Tarif dasar listrik yang saat ini sudah kategori tinggi sudah membuat pusing wong cilik, padahal mereka juga masih butuh makan, biaya berobat agar tetap sehat, belum pekerjaaan yang tersedia saat ini sulit dan langka, kecuali mereka yang meiliki koneksi dan uang suap yang cukup banyak sehingga mampu untuk mendapat pekerjaan yang layak. Bagi pengusaha, mereka kekurangan modal, pinjaman modal yang ada, sarat dengan riba yang bunga utangya lebih besar daripada nominal uang yang dipinjam. Benar-benar rakyat menjadi tertindas.
Sesak dada ini yaitu ketika menjadi orang lurus, tatkala ketidakadilan merajalela dalam bidang penegakkan hukum. Diri ini sudah muak dengan mulut manis sang presiden yang umbar janji saat pilpres di tahun 2014 yang hampir-hampir tidak diwujudkan, bahkan meskipun sudah 3 tahun menjabat. Piye tho?
Sesak nafas seperti halnya orang yang menderita penyakit asma. Yah, asma itu sebuah penyakit, kondisi negeri ini sedang sakit. Penyakitnya itu ada pada pemerintah yang sedang menjabat, utamanya di pemerintahan pusat. Coba bayangkan cara melunasi utang 3.672,33 triliun itu gimana dan akan lunas sampai anak cucu keberapa? Data menurut kompas dimana pemerintah saat ini  menambah utang sekitar 1.067,4 trilliun, artinya bukan semakin lunas tapi terus pinjam sana sini hingga menumpuk utangnya. Tidak heran jika perekonomian secara nasional sedang lesu, memang sih setiap dapur rumah dari kita itu beda-beda, tapi kebanyakan rakyat Indonesia saat ini mengalami kesulitan, yang jelas adalah pemerintah sekarang di tahun 2017 tidak mampu memberikan solusi konkret terhadap masalah kesejahteraan rakyat.
Apa yang bisa rakyat lakukan? Paling gampang ganti presidennya, pilih yang tidak hanya wajahnya yang ndeso, tapi memang pribadi yang mampu membela rakyat bukan cukong atau malahan antek komunis. Hati-hati dengan cara komunis memiskinkan rakyatnya, dengan begitu rakyat tidak berkutik dan tidak mampu melawan, rakyat diperas dengan berbagai pajak yang tinggi, harga-harga mahal, pekerjaan sulit didapat kalopun ada upahnya tidak cukup untuk nafkah sehari-hari. Nah, dengan prinsip yang tidak pro terhadap wong cilik inilah, mari belajar dari tragedi pilpres 2014, jangan mudah termakan janji bela wong cilik eh nyatanya malah wong licik, wajah polos eh malah penipu handal, jangan gadaikan suara dengan murah karena 5 tahun itu waktu yang tidak sebentar untuk sengsara. Seorang pemimpin yang amanah dan relijius sangat dibutuhkan untuk menangani masalah kesejahteraan bangsa. Amanah terhadap duit dan pajak rakyat, amanah terhadap segala aset negara enggak mudah dijual, amanah terhadap konstitusi UUD 45 salah satunya sila pertama yaitu berketuhanan (artinya bukan komunis) dan selanjutnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tercapai. Coba yang saat ini berkecukupan dan bermewah-mewahan diatas penderitaan rakyat siapa? Ya tentunya yang melaksanakan hajatan dengan tamu undangan yang banyak, padahal dirinya sudah pernah berjanji kalo mengundang tamu enggak boleh lebih dari 1000 tamu undangan, pancen mencla mencle. Pancen pinokio, si hidung panjang. Enggak bisa dipegang kata-katanya. Sungguh evaluasi besar memiliki pemimpin seperti sekarang ini. Sangat gawat dan darurat, sama bahayanya dan sama sesaknya seperti penyakit asma.

Berikut bacaan tentang asma (explanation text)
Asthma
Asthma is a chronic (long-term) lung disease that inflames and narrows the airways. Asthma causes recurring periods of wheezing (a whistling sound when you breathe ), chest tightness, shortness of breath and coughing. The coughing often occurs at night or early in the morning.
Asthma affects people of all ages, but it most often starts in childhood. In the United States, more than 22 million people are known to have asthma. Nearly 6 million of these people are children.
The airways are tubes that carry air into and out of your lungs. People who have asthma have inflamed airways. This make the airways sowllen and very sensitive. They tend to react strongly to certain substances that are breathed in.
When the airways react, the muscles around them tighten. This causes the airways to narrow, and less air flows to your lungs. The swelling also can worsen, making the airways even narrower. Cells in the airways may make more mucus than normal. Mucus is a sticky, thick liquid that can further narrow your airways.
This chain reaction can result in asthma symptoms. Symptoms can happen each time the airways irritated.
Sometimes symptoms are mild and go away on their own or after minimal treatment with an asthma medicine. At other times, symptoms continue to get worse. When symptoms get more intense and/or additional symptoms appear, this is an asthma attack. Asthma attack also are called flareups or exacerbations.
It’s important to treat symptoms when you first notice them. This will help prevent the symptoms from worsening and causing a severe asthma attack. Severe asthma attacks may require emergency care, and they can cause death.
QUESTIONS
1. Below are the effects of asthma, except
A. Recurring periods of wheezing
B. Shortness of breath
C. Sneezing all the time
D. Chest tightness
E. Coughing
2. How is the airways condition of people who suffer from asthma?
A. They are broken.
B. They are swollen and wide.
C. They are inflamed and wide.
D. They are inflamed and narrow.
E. They are narrow but not swollen.
3. What are flareups?
A. Chronic lung disease which narrows airways.
B. Tubes that carry air into your lungs.
C. The result of the chain reaction.
D. Sticky, thick liquid.
E. Asthma attack.
4. Which statement is NOT TRUE  about asthma?
A. There is not much air flowing to the lungs.
B. The muscles around the airways tighten.
C. Cells in the airways may make less mucus than normal.
D. Mucus may make the airways narrower.
E. The airways tend to react strongly to certain substances that are breathed in.
5. “When symptoms get more intense and/or...” What does the word “intense” mean?
A. Slight
B. Often
C. Various
D. Serious
E. Intangible 


Related Posts:

Saturday, October 21, 2017

Sapi Yang Berharga, Kematianmu Membawa Kebahagiaan

Alkisah seorang lelaki yang memelihara seekor sapi yang tiap tahunnya melahirkan anak sapi, sehingga ia sungguh mencintai sapi tersebut dari apapun bahkan anaknya sendiri. Nah, suatu hari ia meminta anak laki-laki yang tertua untuk membawa sapi tersebut ke padang rumput agar bisa makan sepuasnya. Selesai dengan tugasnya si tertua membawa sapi pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, ayahnya penasaran dan bertanya pada sapi tersebut sudahkah ia diberi makan dan minum yang cukup. Si sapi menjawab belum, ia bahkan berkata bahwa anak laki-laki tertuanya hanya tiduran dan membiarkan dirinya terikat di pohon.
Sang ayah mendengar keluhan si sapi sangat marah, lalu mengusir anak tertuanya itu. Anak laki-lakinya pergi berkelana sampai ia tiba di sebuah ladang milik seorang petani yang dikemudian hari ia banyak belajar bercocok tanam darinya.
Di hari yang berbeda, sang ayah memerintahkan anak laki-laki yang kedua untuk membawa sapinya ke padang rumput agar ia dimandikan dan diberi makanan berupa rumput yang segar. Sang anakpun menuruti perintah ayahnya, ia memandikan sapi dan memberinya makanan berupa hamparan rumput yang hijau lagi segar. Ia mengikatkan sapi tersebut di sebuah pohon sambil menunggu kering setelah dimandikan, ia berteduh di bawah pohon tidak jauh dari tempat dimana sapi ditambatkan.
Sang ayah datang untuk mengecek tugas anak keduanya, begitu melihat anaknya lagi tiduran langsung ia mencambuk dan mengejar anaknya hingga sang anak lari menjauh meninggalkan rumah. Anak keduanya itu terus berjalan berhari-hari hingga sampailah ia di rumah seorang pandai besi. Dari pandai tersebut ia bercerita tentang kejadian yang dialaminya, sang pandai besi merasa iba padanya. Ia berharap suatu hari nanti bisa membantu si anak untuk menyadarkan ayahnya. Ia juga mengajari si anak cara membuat cangkul, sabit dan alat-alat dari logam.
Tinggalah sang ayah dengan anak terakhirnya dan si sapi. Ia pun minta anak terakhirnya untuk membawa sapinya mencari makan dan memandikan sapi tersebut. Anak ketiga menuruti perintah sang ayah, dan berharap tidak mengecewakan ayahnya. Sang anak membawa sapi ke tempat dimana terhampar padang rumput yang hijau dengan terdapat sebuah kubangan air yang cukup dalam untuk memandikan sapi tersebut.
Sesampainya di rumah, setelah tugasnya selesai sang anak ditanya ayahnya apakah tugasnya berhasil, sang anak menjawab bahwa tugasnya telah dilaksanakan dengan baik. Seperti biasanya sang ayah mengecek dengan bertanya pada si sapi. Si sapi menjawab bahwa anak ketiganya itu tidak ada bedanya dengan kedua kakaknya, ia tidak dimandikan dan diberikan makan rumput yang cukup. Sang ayah sangat kecewa terhadap anak ketiganya, ia pun mengusir anak ketiganya itu agar pergi dari rumah sejauh-jauhnya. Maka melihat kemarahan sang ayah, anak ketiga itu pergi jauh hingga ia bertemu dengan seorang yang berilmu, yang pandai membaca dan menulis serta memiliki ilmu yang luas. Laki-laki tersebut dengan bijaksana menasehati anak ketiga, bahkan mengajarinya membaca dan menulis. Siapa tahu dengan bantuannya itu, anak ketiga bisa menyadarkan ayahnya yang telah salah jalan dimana sang ayah lebih mau mendengarkan sapi ketimbang anak-anaknya.
Tinggalah sang laki-laki sendirian hanya dengan sapi miliknya. Maka ia sendiri yang harus membawa sapi untuk mencari makan di padang rumput, setelah beberapa waktu lamanya sapi dibiarkan melahap rerumputan yang segar, ia beristirahat sebentar di bawah pohon. Saat bangun dari tidurnya, ia menghampiri si sapi dan bertanya apakah ia sudah kenyang dengan makan rumput yang banyak. Jawaban si sapi sungguh mengejutkan dirinya, bukan kenyang tapi si sapi malahan berkata bahwa laki-laki itu munafik dan sangat buruk seperti anak-anaknya. Sang laki-laki tersebut sangat marah dan baru sadar selama ini ia tertipu dengan sapi yang dianggapnya membawa keberuntungan. Sebaliknya selama ini ia mengabaikan penjelasan dari ketiga anaknya, rasa cintanya terhadap sapi telah membutakan dirinya terhadap kebenaran. Laki-laki itu mengikat si sapi dibiarkannya hingga mati.
Sang laki-laki tersebut kini merana, ia pun mengembara, mencari ketiga anaknya, mengunjungi kampung, berpindah dari satu desa ke desa lain. Di akhir pencariannya itu ia letih dan memutuskan kembali ke rumah. Selang beberapa tahun kemudian di hari yang ramai untuk pergi ke pasar, ia hendak membeli kebutuhan sehari-hari. Belum sampai di pasar, ia jatuh pingsan di jalan, kerumunan orang membantu dirinya. Setelah tersadar dari pingsannya, ia mendapati sang anak tertua yang kebetulan menjual hasil pertanian, ada anak keduanya juga yang menjual perlengkapan bercocok tanam, tidak ketinggalan anak ketiganya yang sedang menemani gurunya pergi ke pasar untuk membeli makanan. Dari situlah ketiga anak bertemu dengan ayah mereka, keluarga akhirnya berkumpul kembali. Sang laki-laki menangis bercampur haru, ia tidak hanya sadarkan diri dari pingsan tapi juga benar-benar sadar bahwa ketiga anaknya tersebut lebih berharga daripada sekedar seekor sapi yang pernah ia miliki. Sang ayah meminta maaf atas apa yang telah diperbuatnya kepada mereka selama ini dan meminta ketiga anaknya untuk pulang bersama-sama. Akhirnya ayah dan ketiga anak laki-lakinya tersebut mengakhiri cerita dengan bahagia.
Butuh Kesadaran Diri Agar Kondisi Lebih Baik
Dari cerita sapi yang membutakan seorang laki-laki dari kebaikan putranya, ada hal yang bisa kita garis bawahi, salah satunya adalah sikap mau instropeksi diri. Mengevaluasi diri menumbuhkan kesadaran apakah selama ini yang diperbuat itu sudah benar atau masih salah jalan. Jangan sampai kesalahan itu dilakukan gara-gara kita bodoh tidak mau belajar, tidak mau mengambil pelajaran dari setiap musibah, ujian, ataupun semua peristiwa yang kita alami. Terkadang kebanyakan dari kita adalah tipe menunggu teguran yang keras dari Tuhan agar benar-benar tersadar jika selama ini telah salah langkah. Teguran keras itu bisa berupa musibah yang berat, misalnya kecelakaan, kehilangan harta, bangkrut usahanya hingga jatuh miskin, mendapat malapetaka yang merenggut orang-orang yang kita sayangi dsb. Hingga jiwa kita tergoncang, butuh pelarian, butuh tempat mengadu, dan ternyata itu semua adalah bentuk teguran dari Tuhan karena kita lalai, jauh dari ajarannya, atau bahkan terlalu banyak maksiat dan dosa yang kita lakukan. Bisa jadi banyak orang yang teraniaya karena kesalahan yang selama ini sudah kita perbuat. Maka setelah sadar akan teguran keras tersebut, sambangi orang-orang yang pernah kita lukai dan minta maaflah pada mereka. Kesalahan dan dosa pada Tuhan akan terhapus dengan taubatan nasuha, namun kesalahan pada orang yang kita aniaya dan kita sakiti hanya akan terhapus bila orang-orang tersebut memaafkannya. Jika tidak dilakukan, maka ada kesempatan tersendiri bagi orang-orang tadi untuk meminta pertanggungjawaban kita di akhirat. Percayakah dengan akhirat? Muslim harusnya percaya sama akhirat. So, kawan semua tindak-tanduk kita sering-seringlah dievaluasi. Kapan mengevaluasinya? Saran terbaik adalah setiap hari menjelang tidur, karena bisa jadi aktivitas seharian sejak pagi hingga malam ada yang bersinggungan dengan orang lain.
Jangan Terbuai Dengan Harta Dunia
Hanya dengan melahirkan anak sapi setiap tahunnya, sang laki-laki sudah cinta buta terhadap sapi. Yaps, terbuai dengan harta benda dunia, termasuk di dalamnya hewan ternak yang dipelihara. Jika itu lebih membanggakan bagi kita, maka kekecewaan akan didapat di kemudian hari. Karena apa? Tentunya karena alasan bahwa harta benda tersebut sesuatu yang tidak kekal, akan benar-benar membawa manfaat jika ada nilai kebaikan dari harta yang dimiliki tadi. Namun sebaliknya jika sekedar dikumpulkan saja, dinikmati sendiri untuk hura-hura, jauh dari jalan Tuhan, atau tidak pernah digunakan untuk membantu orang dan lainnya maka harta melimpah namun secara bobot nilai diakhirat itu nol. Sekali lagi percayakah dengan akhirat? Muslim harusnya mengimaninya. Awalnya mungkin tidak terlalu terbuai dengan harta dunia, namun begitu merasakan kenikmatan dan kemudahan dari harta dimiliki semakin banyak semakin nikmat, maka lupa semua dengan ajaran kebajikan untuk dibelanjakan di jalan Tuhan, membantu fakir miskin, membantu anak-anak yatim piatu, memberi makan orang-orang gelandangan, memberikan lapangan pekerjaan kepada orang-orang Indonesia yang saat ini kebanyakan menganggur tanpa kerja, bahkan bisa jadi tanpa penghasilan, atau punya penghasilan namun masih kekurangan. Ya, rakyat Indonesia yang belum sejahtera di tahun 2017 itu masih cukup banyak, jadi presiden di tahun 2017 sangat bertanggungjawab atas rakyatnya yang kelaparan, bukannya tidak mau menjadi rakyat yang mandiri, tapi sesuai amanat undang-undang berbunyi, “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (pasal 34 ayat 1 UUD ’45).” Emang fakir miskin itu bisa kelaparan? Emang anak-anak terlantar enggak bisa nyari makan sendiri? Bagi kawan semua yang sudah pernah lulus Sekolah Dasar, pastilah tahu jika orang miskin & anak terlantar bisa kelaparan, peluangnya lebih besar ketimbang kita yang tidak miskin dan juga tidak terlantar. Kalo enggak bisa menjalankan amanat undang-undang, ya presiden diganti aja, orang cina yang bos yang sudah kaya, cukong-cukong cina yang mengeruk bahkan yang termasuk koruptor kelas kakap, harta mereka itu cukup untuk memberikan makan para kaum dhuafa di tanah air ini. Tangkap dan penjarakan mereka, bukan kyai dan ulama serta orang-orang yang lantang berteriak kejujuran dan keadilan menentang rezim pemimpin zalim.
Jangan dipilih lagi ya presiden di tahun 2017, presiden di tahun ini enggak cocok untuk NKRI di tahun 2019-2024. Memberi saran adalah bentuk kritikan positif agar pemimpin yang ada di ibu pertiwi ini benar-benar yang cinta rakyatnya, bukan cinta antek asing, yang sayang sama pribumi bukan cukong penggagas reklamasi. Say goodbye untuk kodok dan kroni-kroninya. Berpikir positif itu adalah merenungkan masa depan NKRI ditangan pemimpin yang lebih bijaksana, adil dan amanah. 
The Precious Cow
There was a man with three sons and a precious cow. The man was very proud of his cow because she gave birth to a healthy calf every year. One day, the man asked his eldest son to take the cow grazing. The son took the cow to the fields where green grass grew and then to the water-hole for a nice long drink.
Later, the man asked the cow, “Cow, did you have enough to eat?”
“Hmm,” the cow replied. “Your wicked son took me the wilderness where no grass grows. Then he tied me up and went to sleep.”
The man was angry with his eldest son and sent him away from home.
The eldest son wandered through green meadows, parched lands and waded across little ponds until he arrived at farmhouse. There he met a kind farmer who taught him how to farm in both dry and wet seasons.
The farmer told the boy, “One day I will have to send you back to your father, so you can teach him how to farm. Then he can depend less on that wicked cow.”
Meanwhile, the boy’s father had called his second son. “Go and graze the cow. She must be well fed and washed.” The second son took the cow to the green fields where she grazed. Then he gave her a bath and tied her to a tree to dry. As he waited for the cow to dry, he dozed off.
The father came by to see how his cow was doing. “Have you eaten?” the man asked the cow.
“Hmm,” the cow replied. “Your wicked son took me to the wilderness where no grass grows. Then he tied me up and went to sleep.”
The man was again very angry. He grabbed a big stick and woke his son up. Then he chased him away.
The second son wandered for days until he came upon the house of a blacksmith. The blacksmith taught him how to make hoes and machetes for farming as well as bows and arrows for hunting. The blcksmith told the boy, “One day, I will have to send you back to your father so you can teach him how to make these tools. The he can depend less on that wicked cow.”
The father had now called his third and favorite son. “Go and graze the cow. Be sure to take good care of her for it will break my heart to send you away like your brothers,” he warned his son.
The son took the cow to the green fields where she grazed and bathed. Then he tied her to a tree to dry. Just then the father arrived.
“Cow,” he asked. “Did you have enough to eat?”
“Hmm,” the cow replied. “Your favorite son is just as wicked as his brothers. He took to the wilderness where no grass grows. Then he tied me up here to die.”
The man was very sad to hear this but he wouldn’t his listen to his son’s please. He sent him away just like his brothers before him.
The third son wandered for many days until he reached the house of a great scholar. Then he learned to read and write.
The father who was now alone took the cow grazing. He took the cow to a pasture where she ate plenty of lush grass and drank plenty of water while the man dozed under a tree. When the man woke up, he asked the cow, “Are you full?!”
The cow laughed. “You’re hypocrite like your sons. You took me into the wilderness. You gave me no food and no water. Then you ask me if I’m full?!”
The man couldn’t believe what he heard. “Ahh, you’ve lying to me all along,” he wailed. “I sent my sons away because of your lies.” He beat the cow with a stick then he tied her up to a tree and left to die.
The man wandered from village to village looking for his sons, but with no luck. After many years, he returned home a sad and tired oldman.
One market day, he decided  to go to the market to buy himself some food. When he got to the edge of the market, he was tired and slumped and fainted. People ran to help him. The noise attracted everyone. Everyone, including the eldest son who had come to sell some of his farm products, the second son who had cpme to sell the tools he made and the third son who had accompanied his teacher to the market to buy some food. The boy noticed that the person who had fainted was their father and at the same time, they found one another. They were overjoyed.
When the old man was revived, he wept with joy at seeing his sons once again. He asked for their forgiveness and pleaded with them to come back home. “My eyes were opened long ago. You are more precious to me than a cow.”
Related Posts:

Tuesday, November 17, 2015

Iklan, Jeli membacanya agar tak sekedar konsumtif

Banyaknya iklan dalam acara maupun program TV cenderung membuat masyarakat yang tidak berpikir menjadi lebih mudah bersikap konsumtif. Media informasi yang berkembang pesat dengan didukung teknologi internet menjadi sarat bisnis. Terkadang bagi masyarakat awam lebih memposisikan dirinya sebagai konsumen (pemakai) sehingga pengeluaran dengan mudahnya dilakukan sedangkan di sisi lain pemasukan masih tetap bahkan kurang. Inilah kondisi masyarakat saat ini hampir dihegemoni oleh kaum pemodal, yang kaya semakin menumpuk kekayaannya sedangkan bagi masyarakat terbelakang secara pendidikan kadang terlilit masalah ekonomi. Mari bayangkan, yang menguasai perekonomian negeri ini hanya segelintir orang, misal pernahkah kita berpikir dalam satu hari kita mandi dengan sabun mandi merk tertentu dan dalam jangka rentang waktu tertentu barang tersebut habis pakai misal 2-3 pekan, kemudian membeli lagi. Mereka (produsen) tiap 2-3 pekan mendapat pemasukan @3500 per batang x 100000 orang (diasumsikan pengguna merk dalam skala nasional, jika tiap kecamatan terdapat 10 orang pengguna merk yang sama dikalikan jumlah kecamatan yang ada di seluruh negeri ini) maka hasilnya 350.000.000. Hal itu baru 1 jenis produk, padahal kita tahu bahwa pemilik (raja) ekonomi dan beberapa perusahaan besar (misal Bakrie Group) yang ada di Indonesia hanya dikuasai sejumlah kecil orang atau pihak tertentu.
So, bagi pengusaha dengan modal kecil jelas kalah saing, karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk beriklan sedangkan "BOS" ekonomi memiliki perusahaan dengan anak perusahaannya yang hampir mencapai puluhan ditambah penguasaan terhadap media. Bagi seorang pengusaha/ perusahaan kecil untuk marketing produk (iklan) saja gak mampu. Lihat dan cermatilah di sekeliling kita, sudahkah sebagian besar rakyat kita merdeka secara ekonomi? Jawabannya belum! Ayo jadilah orang yang lebih cerdas, bolehlah waktu dihabiskan hanya untuk menonton program TV atau santai, namun gunakan analisa kita jangan mudah tergoda oleh iklan yang sifatnya persuasif untuk membeli dan membeli, jika mampu jadilah creator, entrepreneur, dan produsen. Janganlah selamanya mau dijajah secara ekonomi. Mereka pemilik perusahaan dan media, gencar beriklan, bahkan sekarang pebisnis besar sudah bosan menekuni bisnisnya sehingga merambah ke  politik, mendirikan partai politik (meski sah-sah saja) dengan sokongan /kepemilikan media penyiaran. Mereka secara ambisius ingin menguasai segalanya. Mereka mudah mengiklankan partai mereka, kehendak mereka, memolesnya agar terkesan merakyat, dengan pencitraan, support jaringan media komunikasi yang handal maka kita sebagai masyarakat awam terperdaya setiap hari dijejali informasi sampah, iklan menyesatkan. Lebih parahnya ketika pemilihan (baik pilkada ataupun pemilu legislatif) mereka menggelontorkan duit suap, uang panas secara besar-besaran. Sampai kapan negeri ini dipimpin oleh otak kapitalis? Lihat sekarang mana bukti rakyat menikmati kesejahteraan secara mayoritas, masih itu-itu saja, bahkan PHK, pengangguran, pemangku kebijakan (berakal culas) bersikap semakin memuakan.
So, iklan itu sekilas terlihat menarik dan menggoda karena memang sifatnya persuasif (membujuk), tinggal kita mau tidak menjadi budak (kuli) mereka. Gunakan apa yang kita miliki secara wise, baik itu harta, waktu, tenaga, bahkan jabatan (jika memilikinya). Orang yang paling baik adalah yang mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Edukasi diri kita, belajarlah, banyak membaca, berdiskusi, perluas jaringan, insyaallah perubahan itu mampu kita lakukan. Revolusi itu bukan tujuan, mental itu hanyalah hasil ikutan dari pendidikan yang berkelanjutan (long life education). Jangan terpedaya dengan slogan revolusi mental tetapi ternyata omong kosong belaka. Lebih cermat dan tidak menjadi orang yang pragmatis dalam bertindak (hal itu cenderung ceroboh) maka dengan demikian kita menjadi bagian dari solusi bukan sebagai pupuk penyubur para tikus got, kapitalis-kapitalis culas tersebut.
Dalam Bahasa Inggris, jenis teks iklan sering dipelajari dengan tujuan memberikan pengetahuan cara membaca, menelaah, memahami konten, dan bagaimana bersikap dengan iklan. Banyak jenisnya, salah satunya iklan produk, iklan lowongan pekerjaan, ataupun iklan suatu program yang intinya dari berbagai jenis iklan adalah memiliki tujuan to persuade. Di bawah ini contoh soal latihan grade X terkait teks advertisement;
QUESTIONS
1. What is the advertisement about?
A. New office building
B. The unusual building downtown
C. A building in the business district
D. Office suit to rent
E. Office suit to sell
2. The good point about the suit is....
A. Furnished
B. Far from public places
C. Easy to reach for commuters
D. Available in one type size
E. Several blocks away from subway stop
3. The word unusual is same as...
A. Same
B. Not different
C. Really new
D. Like another
E. Not ordinary

Wednesday, November 11, 2015

Analisa yang bagus, Menguntungkan dan Menyelamatkan

Cara kerja otak dalam berpikir dipengaruhi oleh memori atau ingatan yang sudah terekam dari kegiatan-kegiatan yang sudah kita kerjakan. Berpikir merupakan langkah awal sebelum melakukan pengambilan keputusan dalam bertindak. Nah, proses tersebut biasanya dimasukan dalam kategori ”analisa”, salah satu aktivitas otak 1 level lebih tinggi dari sekedar berpikir. Karena bisa jadi cara kita menganalisa merupakan dari proses berpikir, mengumpulkan data dan diikuti sedikit memprediksi. Analisa kadang kita lakukan ketika akan melakukan sebuah keputusan yang krusial dan penting agar hasil akhirnya baik dan akurat.
Tingkat akurasi juga dipengaruhi dari tingkatan analisa, biasanya melakukan banyak pertimbangan. Dalam sebuah organisasi yang terkenal adalah adanya kegiatan SWOT analysis yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threaten (ancaman). Manfaat dari analisa SWOT adalah program dari suatu organisasi/ lembaga akan terukur. Keadaan yang terjadi di lapangan akan diukur dari kekuatan/ kelebihannya dan dibarengi dengan menganalisa kelemahannya sekaligus. Di sisi lain, kita juga menganalisa peluang yang ada dan kemungkinan ancaman yang akan menghadang ketika melaksanan suatu kegiatan atau program kerja.
Analisa sederhana biasanya dilakukan oleh pengamat dan orang yang suka menebak hasil skor pertandingan baik itu misalnya sepak bola atau jenis olah raga lainnya. Analisanya meliputi klub-klub yang bertanding, kondisi pemain, home-away, bahkan terkait kondisi finansial klub tersebut. Kegiatan analisa sering kita jumpai juga dalam bursa saham dimana aktivitas saham berubah setiap hitungan menit bahkan hitungan detik juga menentukan. Ketrampilan menganalisa juga diperlukan bagi seorang ilmuwan dan seorang peneliti dimana kegiatannya berhubungan dengan sesuatu yang scientific atau ilmiah. Kata analisa berdekatan dengan kata "prediksi" (menerka atau menebak), hanya analisa disini tidak sekedar guessing namun dalam prosesnya membutuhkan data atau angka-angka akurat bahkan teori seorang ahli.
Dilihat dari cara seseorang berpikir dan menganalisa sebuah masalah maka kita bisa sedikit banyak mengetahui cara orang tersebut dalam bertindak, biasanya mereka lebih teliti dan hati-hati dalam mengambil sebuah keputusan. Jika kita terbiasa menganalisa sebuah masalah atau kejadian maka hikmah yang bisa diambil adalah tidak berulangnya kesalahan yang sama pada masalah yang sama. Karena dari proses analisa kita sudah mengetahui resiko dan kemungkinan yang terjadi dari tindakan yang akan kita ambil.
Jadi, marilah kita latih kemampuan analisa diri kita terhadap suatu masalah karena membawa kita menjadi orang yang lebih bijak dalam mengambil keputusan hidup bahkan akan lebih menghargai kehidupan yang sedang dijalani. Tidak hanya menguntungkan secara fisik namun secara psikologis kita lebih mantap dan yakin dalam menjalani kehidupan. Kekuatan analisa ini  mampu menyelamatkan kita dari risk yang timbul adanya kecerobohan ataupun karena ketidaktahuan kita. Memang orang yang tidak tahu itu tidak berdosa, namun alangkah baiknya kita mencari tahu, atau minimal jika ada orang yang memberi tahu kebenaran kita mendengarkan dan menerimanya. Sehingga tidak lagi mengeluhkan karena kita bodoh, karena tertinggal info, karena wawasan sempit dan lain sebagainya. Diharapkan lebih aktif menjadi orang yang senantiasa mencari tahu (ilmu pengetahuan) dan kemudian menularkan kepada orang lain yang membutuhkan. Bukan menjadi orang yang menghambat saudaranya untuk mencari tahu (ilmu pengetahuan) atau sebaliknya menjadi musuh orang yang memiliki ulmu pengetahuan.
Dalam Bahasa Inggris terdapat teks analisa yang dikenal dengan Analytical Exposition text. Yaitu teks yang berupa karangan analisa terhadap sebuah thesis tertentu dengan menyugihkan argumen-argumen yang ada, dan diakhiri dengan kesimpulan dari penulisnya. Berikut contoh teks analytical exposition:
Integrated Pest Management
     There is no one way to deal pests in agricultural. Pesticides are commonly used, but this may cause many problems. First, the chemicals in pesticides may build up residues in the environment. These reduce the quality of farm’s products. As well, pests can gradually become resistant to pesticides. This means that newer and stronger ones have to be developed. Some pesticides also affect non target animal such as fish and bees. To wipe out agricultural pests completely may be very expensive. Sometimes pest damage costs less than method of control. Finally, understanding the ecology of the area will help in a pest control. Natural enemies can be used to control pests. In other word, it can be said that an integrated pest management (i.e. an ecological approach that can significantly reduce or eliminate that use of pesticides) is safer and more effective to be used as a solution to deal with pests in agriculture.
QUESTIONS
1. What is the topic of the text?
A.   Different management operations
B.   The chemical in the pesticides.
C.   The best way to deal with pest in the agriculture.
D.  Residues in the environment.
E.   Understanding the ecology of the area.
2. "To wipe out agricultural pests completely may be very expensive." The phrase wipe out has similar meaning with..
A. Eliminate
B. Overcome
C. Maintain
D. Examine
E.  Keep

Saturday, October 24, 2015

Masalahnya pro dan kontra itu bagaikan Kucing Dan Anjing

Banyak ditemui, perseteruan antara pro dan kontra terjadi di masyarakat akhir-akhir ini terhadap banyak kasus, bahkan di media sosial pro dan kontra tersebut memunculkan kelompok haters  dan lovers. Sebenarnya mudah saja mengamati dua pihak yang berseteru, apalagi ketika kedua kubu tersebut sudah melakukan perbuatan secara etika tidak patut bahkan cenderung anarki. Publik dibuat tercengang ketika berita terbaru sebut saja masalah revisi UU KPK, antara pendukung pemimpin yang suka pencitraan & tebar pesona dengan kelompok yang membenci pemimpin tersebut. Contoh lain misalnya, tidak diperkarakannya pelaku pembakaran masjid di Tolikara (antara pro dan kontra), atau masalah sepele bagi beberapa orang seperti  perbedaan mahzab, yang berbau agama misalnya pro dan kontra pengawasan isi khutbah jumat di masjid-masjid yang dipantau oleh anggota intelijen. Banyak masalah pro dan kontra yang muncul di masyarakat yang jika penanganannya tidak tepat dan bijak bisa memicu ketegangan bahkan konflik antar masyarakat.
Sebetulnya terdapat disiplin ilmu yang terkait dengan adanya pro dan kontra yaitu manajemen konflik. Seseorang yang memiliki sedikit banyak ketrampilan dalam manajemen konflik, biasanya mampu menjadikan konflik sebagai peluang untuk sukses. Lho berarti mengambil keuntungan dari konflik seseorang dong? Sebetulnya bisa dikatakan iya, namun tidak sertamerta menari-nari diatas penderitaan orang lain, hanya saja merekayasa sebuah konflik agar tercipta kondisi yang lebih baik sebelum adanya konflik, bahasa sederhananya seperti mengelola musibah agar menjadi sebuah anugrah.
Pihak yang berkepentinganlah yang kadang lebih ngotot, baik yang fanatik pro atau fanatik menentang/kontra, dan jumlahnya bisa mengembang busa (hanya kuantitas) atau sebaliknya terlihat sedikit, tetapi mewakili suara masyarakat banyak (fenomena gunung es/ iceberg). Jika hanya layaknya busa, berarti masalah tersebut kecil hanya dibantu blow up media saja, yang akan mereda sendiri ketika masyarakat bosan. Sedangkan jika masalah yang pro dan kontra dimana dua kubu tersebut seperti gunung es, maka harus segera dipecahkan solusinya, hal ini dikhawatirkan akan menjadi snowball, yang lambat laun dengan berjalannya waktu menjadi masalah besar yang serius, akan menjadi bom waktu yang bisa memakan korban.
Nah, ada titik perbedaan yang seharusnya ditarik garis yang bersinggungan yang memungkinkan menjadi titik temu (persamaan), sehingga butuh mediasi, butuh orang yang bijak, jalan akhir adalah ke ranah hukum.
Lihatlah ketika anjing dan kucing melakukan interaksi, saat 2 binatang tersebut bertemu, perkelahian mereka tidak mencapai frekuensi 100% dari seluruh pertemuan yang ada, misalnya dari 100 pertemuan 80x berkelahi, 15x biasa tanpa reaksi, 5x reaksi dengan suara. Artinya, meskipun benar-benar musuh ada kalanya perlu gencatan senjata, perlu keadaan yang kondusif yang tidak gaduh. Dalam Islam sudah jelas, jika kita marah, membenci seseorang bahkan terlanjur bermusuhan,  maka janganlah melebihi dari 3 hari, artinya ada pembatasan jumlah hari kita untuk marah dengan tetangga, saudara sesama muslim, atau teman kita. Bolehlah adu argumen, namun ketika diluar forum diskusi berbaikan kembali. Hindarilah perdebatan, beda pendapat itu sah-sah saja, cari solusinya dengan jalan musyawarah/ syuro, karena ada keberkahan dalam mekanisme musyawarah, duduk bersama secara kekeluargaan, tidak memaksakan kehendak, belajar melihat melalui sudut pandang yang berbeda atau lebih dari satu sudut pandang.
Belajar Teks Bahasa Inggrisn yang membahas tentang pro dan kontra termasuk dalam genre text discussion text. Text tersebut mengetengahkan isu/topik dari dua sudut pandang yang berbeda antara yang setuju dan yang bertolak belakang. Berikut contoh teks discussion:

TEXT DISCUSSION
goal/aim/purpose:  to present two points of view about an issue
structure: issue -- arguments for --- arguments against -- conclusion/recommendation
feature: conjunctive relation

Helpful and Harmful Effects of Technology
The technology that helped bring about our modern society began about 200 years ago. At that time, more and more factories were built. These factories began using machines powered by steam. The machines could make things faster and often cheaper than people could make them by hand. This kind of technology affected people's lives more and more. It has had both helpful and harmful effects on the world.
Technology has helped people in many different ways. First of all, it allows them to make more things now than they did in the past. For example 150 years ago, people and animals did most of the work on farm in the United States. Today, machines do most of the work on U.S. farms.
Another way technology has helped people is by giving them more time to relax. Because machines can do so much work, people today do not have to work as hard as people in the past. Technology has also made work easier and safer.
Pollution is one of the most harmful effects of modern technology. Many countries face air, water, soil and noise pollution. Our technology also uses up many natural resources, such as oil, wood and coal. Many of these resources cannot be replaced after they are used.
Computers and other machines have replaced people in the workplace. It's often hard for these people to find new jobs. Another problem with technology is that it lets people produce more powerful weapons. such weapons make the world more dangerous place.
Today, technology helps people meet goals that would have been impossible a hundred years ago. But it also presents great challenges, or issues to think about. One challenge is finding ways to end the harmful effects of technology. Another is how to make sure the same problems won't happen with new technologies.

Tuesday, October 20, 2015

Tersenyumlah Menghadapi Ujian

Bisakah kita tersenyum manis, tulus dan lebar ketika sedang menghadapi masalah atau problematika hidup? Hmmm, mungkin hanya 2 orang dari 10, atau bahkan hanya 1 orang dari 100. Cara mengelola sebuah masalah adalah kuncinya. Bayangkanlah bahwa sejatinya ujian atau masalah itu adalah batu besar yang di dalam bongkahan batu tersebut terdapat emas dan batu mulia lainnya yang nilainya tinggi, pastilah kita bersemangat untuk menghancurkan batu besar tersebut.
Begitulah kalo mindset yang kita miliki konstruktif dan positive mind, hasilnya hidup begitu mengesankan, menakjubkan penuh warna dan tantangan, setiap hari dengan hasrat dan gairah yang besar untuk selalu menang. Prinsip win-win solution yang senantiasa mendampingi jalan kehidupan, jalan lika-liku sejarah manusia.
Tes atau ujian memiliki salah satu fungsi sebagai tahapan untuk naik level ke tingkatan hidup yang lebih tinggi. Bagi seorang mukmin menerapkan prinsip bahwa setiap musibah terdapat hikmah di baliknya, setiap masalah membawa kunci solusinya masing-masing akan membawa perubahan besar menuju kemenangan sejati, menuju kebahagiaan hakiki, untuk hidup sesudah kehidupan di dunia ini. Janganlah takut dengan sebuah masalah atau ujian, janganlah menghindarinya tetapi hadapilah dengan penuh optimis, tawakal, ada Allah bersama orang-orang yang beriman.
Contohnya ketika pelajar atau mahasiswa menjalani ujian akhir atau ujian skripsi/tesis maka semakin tingkat kesulitannya bertambah, maka tingkat kepuasan ketika mampu menaklukan masalah tersebut semakin besar. Dan biasanya reward yang diperoleh pun semakin besar, seperti metode high risk high income (semakin besar resiko semakin besar yang kita peroleh).
Tersenyumlah menghadapi ujian, hadapilah segala ujian dengan kesabaran, dibalik kesulitan terdapat kemudahan. Setiap tetes keringat yang keluar akan terbayar jika kita pantang menyerah, tahan banting, tegar dan bermental baja maka segala lelah akan sirna ketika kita bisa dalam kondisi sustainable (istiqomah) dalam melakukan amal-amal kebaikan, dalam menyelesaikan kerja-kerja besar hidup kita, dalam meraih segala asa yang kita ingin raih. So, kerja keraslah akhir dari kunci sukses, there is no substitute for hardwork. Okay....
Di bawah ini adalah contoh bentuk tes atau soal pilihan ganda dalam menguji kompetensi Bahasa Inggris grade eleven untuk Senior High School. Let's check it out...

Text 1 (for number 1-number 3)
Multicultural Education
"Multicultural Education of Indonesia in Surabaya" is proud to present Ms. Jane Batubara, a well-known educator and researcher in multiculturalism. She was appointed Principal of Jasmine International School International School in 1999, and since then she has conducted many studies on multiculturalism in formal education. Ms. Batubara will be in Surabaya on the 1st and 2nd of August 2005 to talk on "Multicultural education for the Youth."
During the talk, the participants will be provided with information on how to:
a. obtain a wholly approach to multicultural education.
b. teach the youth to appreciate differences.
Registration for the talk is FREE
Please call Rina at (031) 715632 for seat reservation
1. The text aims to...
A. conduct multicultural studies
B. introduce multicultural education
C. promote Jasmine International School
D. provide information about multiculturalism
E. invite as many participations as possible to a seminar

2. Which is NOT TRUE about Ms. Jane Batubara?
A. she is an event organizer
B. she is a school principal
C. she is a researcher
D. she is an educator
E. she is a speaker

3. "During the talk, the participants will be provided with.." The underlined word can be replaced by..
A. granted
B. supplied
C. arranged
D. presented
E. contributed

Text 2 (for number 14-15)
Jln. Andalas IV No. 23
Klaten
May 2, 2010

Dear Sheila,
I'm sorry I didn't come to your house last week. I want to tell you about my school anniversary.
Last Saturday, we had my school anniversary. We had jogging competition, basketball competition. Each class had to send five students to follow this. Many teachers also participated in this competition.
While some of us followed jogging competition. There was basketball competition. I became one of the representatives of my class.
After these two competitions, we had cooking time. Each class had to prepare lunch for the students. We could eat after the lunch scored by the teachers.
At last, we had performances. There were many group bands from our school. Although we feel tired, the events made me fun. I will tell you again when I meet you.
Love
Aria

4. What is the letter about?
A. love the letter about
B. Sheila's school
C. Sheila's anniversary
D. Aria's school Anniversary
E. Jogging competition

5. What is the purpose of the letter?
A. To retell events
B. To amuse the reader
C. To describe events
D. To explain events
E. To persuade the reader

Monday, October 19, 2015

Pariwisata, Yang Beda Yang Unik itu yang banyak dikunjungi

Geliat wisata memang harus disikapi dengan positif dan konstruktif. Ketika bangsa Indonesia mampu membawa sektor pariwisata (tourism) menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi masyarakat, hal itu sungguh solusi cerdas mengangkat taraf hidup masyarakat. Bercermin dengan negara tetangga di kawasan Asia tenggara, beberapa diantaranya menjadi destinasi/tujuan favorit wisatawan baik dari Eropa maupun Amerika misal saja Singapura, malaysia dan Thailand, maka Indonesia dengan salah satu ikon yang sudah dikenal yaitu Bali seharusnya ada gereget bagi pihak terkait (stakeholder) untuk juga mengembangkan sektor wisata di daerah lainnya dari sabang sampai merauke. Negara ini kaya dengan panorama alam, bahkan tiap provinsi memiliki keelokan dan daya tarik tersendiri. Namun beberapa fakta di lapangan, prasarana utama yaitu terkait transportasi, jalan penghubung, fasilitas umum di area wisata belum maksimal diperhatikan. Beberapa tempat yang sudah memiliki standar fasilitas yang memadai kadang perawatan kurang terjaga bisa karena rusak faktor alam ataupun faktor manusia, yaitu pengunjung yang tidak bertanggungjawab.
Kenapa sektor wisata di beberapa provinsi belum bisa go international, mungkin alasannya karena kurangnya sosialisasi, ataupun belum melibatkan semua pihak terkait baik dari sisi swasta ataupun masyarakat lokal. Jika wisata mampu menjadi sebuah industri, maka hal yang sangat menguntungkan bagi devisa negara. Faktanya hal tersebut detik ini belum sampai ke level tersebut.
Masyarakat memiliki peran ganda, menurut saya pertama mereka sebagai penikmat/pengunjung domestik (visitors) dan yang kedua sebagai pelaku dunia bisnis yang bergerak dalam jasa/biro wisata, misalnya hotel, penginapan, warung, toko suvenir, pemegang saham, staff/pekerja, dan masih banyak lainnya. Sudahkah peran tersebut disadari oleh kita? Terlihat betapa wisata itu layaknya semacam demokrasi yang menerapkan dari, untuk, dan oleh masyarakat tentunya dengan dukungan penuh (total concern/ massive support) dari pemerintah.
Tidak terjadi masyarakat menganggur, status tanpa penghasilan, tanpa pekerjaan, apalagi wisata mampu menumbuhkan stimulus untuk berwirausaha (entrepreneurship) misalnya dalam bidang suvenir atau oleh-oleh, atau cinderamata khas daerahnya. Cobalah hitung ada berapa provinsi di Indonesia, setiap provinsi banyak kabupaten/kota yang hampir memiliki destinasi wisata yang unik yang khas, yang mana subjektif saya hal ini belum digali, hanya masih sebatas berjalan apa adanya tanpa ada gereget go international, dengang meningkatkan layanan publik, fasilitas, bahkan promosi itu sendiri kepada masyarakat internasional.
Kita merasa bangga dan keren kalau sudah jalan-jalan atau mengunjungi negara tertentu hanya untuk wisata, tanpa ada rasa bangga dan hasrat untuk memperkenalkan daerah kita agar bisa di kenal dan dikunjungi oleh masyarakat internasional. Matahari yang setiap pagi terbit dan sore hari terbenam itu adalah matahari yang sama terbit dan terbenam di seluruh negara di dunia, jadi kita memiliki kesempatan (chance)  yang sama untuk memajukan sektor wisata. Mulailah dari tempat tinggal kita, lihat sekeliling, amati dan cermati peluang yang ada, optimalkan dan hasilkan sesuatu yang lebih bernilai.
Dalam Bahasa Inggris, pembahasan pariwisata (tourism) bisa dimasukkan ke dalam pokok bahasan Genre text Hortatory Exposition, karangan yang membahasa topik tertentu dengan sebuah rekomendasi/saran. Berikut contoh teks Hortatory Exposition:

Tourism Benefit on Local People
What is the benefit of tourism for local people? Well, tourism is now a huge contributor to the economies of most countries. Tourism industries can bring money, job vacancy and advancement especially to developing regions. However, this money often goes into the pockets or foreign investors, and only rarely benefits for local people.
Tourism industries will not give much benefit for local people if, for example, multinational hotel chains don’t care about the surrounding nature when they build new hotels. This can cause many social, cultural and geographical problems. Some local people may get job and money from that International hotel chain. However in case of missing that opportunity, some of them still have their own environment.
Moreover, some facts show that tourists tend to go, visit and spend their money in restaurants, bars and even luxury hotels of that multinational chain. They less go to such places; restaurant, bar, hotel, shop which are owned by local people. This can provide the local people’s business from becoming even larger.
Most important thing, tours or excursions of tourism have little effect on nature. Even it can disrupt or destroy ecosystems and environments, and if it does, the local people will get the risk.
So the local government policies should be put in place to ensure that tourism will make the benefit spreading widely. The policies should guarantee that tourism will not cause any harm to any local people or places.
TEXT: HORTATORY EXPOSITION
GOAL: TO PERSUADE THE READERS, WITH SUGGESTION (SARAN)
structure of text:
a. thesis (issue)
b. arguments (pendapat)
c. recommendation (saran)



QUESTIONS
1.       What is the benefit of tourism for local people?
A.  Tourism industries will not give much benefit for local people.
B.   Tourism industries can bring money, job vacancy and advancement.
C. Tourism industries can destroy our country.
D.  Tourism industries will give less benefit for local people.
E, Tourism industries will have little effect on nature.


2.       What problem cause many social, cultural and geographical problems?
A. The money often goes into the pockets of foreign investors.
B.  Multinational hotel chains don’t care about the surrounding nature.
C. The tourist tend to go, visit and spend their money in restaurants, bars and even luxury hotels.
D. Tours or excursions of tourism disrupt or destroy ecosystems and environments.
E.  The policies guarantee that tourism will not cause any harm.

3.       What should the local  government  policies do to ensure that tourism will make the benefit spreading widely?
A. The policies should not guarantee that tourism will not cause any harm to any local people or places.
B. The policies should allow that tourism will not cause any harm to any local people or places.
C. The policies should prevent that tourism will not cause any harm to any local people or places.
D. The policies should prohibit that tourism will not cause any harm to any local people or places.
E. The policies should guarantee that tourism will not cause any harm to any local people or places.

4.       What is the type of the text above?
A.  Spoof
B. Report
C. Analytical exposition
D. Hortatory exposition
E.  Recount

5.       What is generic structure of the text?
A.  Thesis-orientation-resolution
B. Thesis-recommendation-resolution
C. Thesis-orientation-recommendation
D. Thesis-event-recommendation
E Thesis-argument-recommendation