Showing posts with label Al Quran. Show all posts
Showing posts with label Al Quran. Show all posts

Wednesday, July 26, 2017

Jangan Terlena, Waktumu Jadi Bumerang

Tahukah sobat semua, apa itu senjata bumerang? Yap, senjata khas suku pedalaman di Australia (Aborigin) ini terkenal dengan ciri khususnya yaitu kembali pada sang pemilik. Jika pada zaman dahulu, suku aborigin menggunakannya untuk berburu binatang, saat ini senjata bumerang banyak digunakan didalam cabang olahraga (dilombakan) maupun sekedar keahlian (hiburan). Bahan baku yang dipakai umumnya adalah kayu, ringan, dan senjata ini terbang dengan memutar (spin) kemudian kembali pada sang pemilik. Nah hubungannya dengan waktu, menurut penulis ada beberapa kemiripan. Pertama, waktu yang dimiliki manusia sehari 24 jam, waktu terus bergulir dan meninggalkan pemiliknya namun dampak dari waktu akan kembali pada sang pemilik, yaps benar, waktu berpeluang membuahkan karya (prestasi) maupun amal. Dengan amalan ini tentunya manusia mendapatkan keuntungan. Bumerang yang digunakan oleh pemilik yang ahli/skillful dapat mendatangkan keuntungan antara lain memperoleh hewan buruan. Namun jika sang pemilik terlena dan kurang hati-hati, bahkan jika pandir (bodoh) dalam menggunakannya maka itu kembali dengan membawa bencana yakni bisa mecelakai sang pemiliknya. Hal yang sama berlaku dengan waktu, 24 jam sehari jika dioptimalkan dengan kebaikan maka membawa keberuntungan, di dunia berupa prestasi dan karya, di akhirat berupa amal kebajikan. Sebaliknya menyia-nyiakan waktu dampak negatifnya kembali kepada sang pemilik. Hidup tiada prestasi, hampa dan hambar, lebih-lebih jika hanya terisi dengan aktivitas keburukan dan kemaksiatan. Maka menjadi pembawa malapetaka kelak di akhir hidupnya hingga di alam akhirat.
Waktu itu sendiri adalah bentuk potensi manusia, potensi yang dapat digali maupun hanya terpendam tertimbun tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada hal yang istimewa. Dan Al Quran sudah memberikan pedoman (panduan) pada umat Islam dalam QS Al Ashr 1-3 yang artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan naseh-menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran."
Coba dipikir dan direnungkan deh, seharian online, fb enggak ketinggalan, wa selalu terpantau, bbm aktif, internet selalu terkoneksi, namun ternyata itu semua enggak ngaruh pada amalan kebaikan malahan justru kebanyakan remaja asyik kepada hal yang sia-sia. Wifi (internet) yang sejatinya berpotensi untuk menambah pengetahuan dan mengarahkan pada kebaikan justru memabukkan dan membuat terlena akan realita tugas dan tanggungjawab.
Setiap zaman selalu terdapat pengganggu khusus, artinya beda generasi, tantangan dan hambatanpun berbeda. Sehingga harus kreatif dan bijak menghadapi serta menggunakan segala fasilitas kemajuan teknologi. Gadis yang masih sekolah di jenjang SMP mengalami kehamilan di luar nikah adalah sebuah cela (aib). Sedangkan budaya freesex meski gak hamil itu induknya aib. Awalnya dari terlalu banyak hal sia-sia yang menghiasi kehidupan keseharian mereka, lambat laun kebosanan menghinggapinya dan galau itu didorong bisikan nafsu syetan maka terjerumus kepada kemaksiatan.
Analogi bumerang dengan waktu yang mirip untuk hal kedua adalah terkait kompetensi si pemilik (kecakapan). Tidak semua remaja terpengaruh  dengan dampak negatif internet dan teknologi, masih banyak remaja muslim cerdas, sholeh penuh prestasi. Inilah pribadi yang kompetensinya (kecakapan/ muwashofatnya) standar dan layak disebut generasi penerus bangsa. Untuk menjadi ideal perlu tahapan dan latihan, hal ini persis agar mahir menggunakan bumerang perlu latihan yang berulang-ulang bahkan jika perlu setiap hari berinteraksi dengan alat tersebut. Maka sebuah keharusan bagi remaja yang sedang tumbuh kembang secara fisik, mental/ emosional, bahkan spiritual sering-sering berinteraksi dengan kebaikan agar efek pembiasaan baik itu menjadi watak sekaligus kepribadian.
Meninggalkan Hidup Yang Menipu (Melenakan)
Lalai dari tugas dan tanggungjawab adalah bentuk sikap pengecut dan imbasnya sangat merugikan. Seorang suami yang lalai akan kewajibannya mencari nafkah bagi keluarga (istri dan anaknya) adalah berdosa, seorang pelajar yang hura-hura kemudian cenderung hedonis sehingga lalai tugasnya belajar itu sangat merusak pribadi dan kemajuan bangsa, seorang pemimpin yang lalai memperhatikan hak-hak rakyatnya adalah penipu dan pengecut yang dzolim. Intinya sikap lalai itu membawa kepada keburukan. Dalam firman Allah swt QS Al Munafiqun ayat 9 disebutkan:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Dari ayat Al Quran tersebut jelas disebutkan harta bisa melalaikan kita dari mengingat Allah, anakpun demikian. Apalagi sudah tidak punya harta, tidak bertanggungjawab pada keluarga (istri & anak), mentaati Allah pun tidak, maka sungguh kemalangan yang besar.
Orang yang rajin bekerja sehingga penghasilan dan hartanya melimpah saja masih diingatkan agar tidak lalai terhadap Allah. Maka prioritas utama muslim adalah Allah, rasulNya, kedua orangtua, kemudian prioritas dari tiap individu masing-masing.
Lihatlah sekeliling kita tinggal, kehidupan yang sudah sibuk mengurusi dunia, melulu dunia, terkadang hampir-hampir lupa pada akhirat. Lupa bahwa ia adalah hamba (makhluk) yang diciptakan dengan misi, yap misi utama manusia adalah beribadah (menyembah), mengabdi pada Tuhan, Allah yang Esa.
Maka meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, tidak ada efek terhadap kebaikan dan perbaikan diri, dan tentunya meninggalkan hal-hal yang mubazir (sia-sia) adalah ciri seorang muslim yang berkualitas. Ini sesuai dengan isi dari hadits arbaain ke-12:
Dari Abu Hurairah ra dia berkata Rasulullah saw bersabda, merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.
(HR Turmudzi)
Paling tidak muslim itu termotivasi untuk menyibukkan hari-harinya (24 jamnya) dengan perkara-perkara yang mulia (baik) serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah (buruk). Jika belum bisa berarti predikat muslim yang baik belum layak disematkan pada kita. Inilah karakter pemuda muslim penerus bangsa yang benar-benar layak memimpin negeri ini, generasi bangsa yang berkilau, bersinar, berprestasi di tengah-tengah kemunduran moral dan bobroknya mental baik itu orang dewasa maupun di kalangan pemudanya. Maka menjadi generasi pilihan adalah tugas semua pemuda muslim. Tentunya karena pilihan, maka kita tidak menjadi orang kebanyakan yang suka menghambur-hamburkan waktu, tenaga, harta untuk perkara yang sia-sia dan remeh temeh. Yups, semangat be greatest moslem generation. Dedikasikan waktu 24 jam sehari hanya untuk Allah swt, maknanya adalah apapun aktivitas kita dalam 24 jam sehari tersebut niatkan ibadah pada Allah swt. Itulah sumber utama motivasi yang harus dijaga agar jangan sampai padam dalam dada & jiwa setiap muslim. Berikut lirik nasyid yang memberi inspirasi bahwa manusia hidupnya itu milik Tuhan, harus didedikasikan, abdikan, dicurahkan hanya pada Allah swt, judul nasyid 'Ku MilikMu'

Kuberdoa
Dengan jiwa dan tubuhku
Setiap hari sepanjang hidupku
Dengan napasku
Aku berjanji pada-Mu
Untuk hidup hanya untuk-Mu
O Allah!
Kau bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu

Chorus:
Kini kutahu rasanya
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Kini kutahu rasanya
Menemukan damai di hati
Seandainya semua tahu
Indahnya mengabdi pada-Mu
Seandainya semua tahu
Kasih-Mu lepaskan belenggu
Bebaskanku, kuatkanku

O Allah!
Kubersyukur pada-Mu
Walau kata tak sanggup ungkapkan
Kau buatku,
Mampu lawan keraguan
Dan tegar hadapi tantangan
Hanya Engkau
Sanggup bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Dan hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu

CHORUS

Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua
untuk-Mu (x2)
Dan tiada satu pun dapat bersaing dengan-Mu di hatiku
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untuk-Mu


Download lagu nasyid terkait pentingnya optimalisasi waktu & ghiroh Islam:


Wednesday, March 29, 2017

Hati Hati ada Penyakit di Hatimu

Sobat semua tahu dengki? Wah parah bro kalau kita terbiasa dengki. Dengki & iri itu saudara kandung, hehe.  Hasad (iri) awalnya adalah rasa marah yang tidak bisa kita kendalikan. Nah, karena dengki masih saudara kandung dengan iri, maka sifat dengki itu merupakan buah dari kemarahan. Ada sebuah sabda dari Rasulullah SAW:
”Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan kebaikan seperti api melalap kayu bakar.” (HR. Abu Dawud, no. 4257)
Terkadang manusia itu menuruti jalannya prasangka, bener gak bro? Dimanapun ada ruang prasangka maka bisa menabung kebencian. Kalo menabung duit ato deposito sih menguntungkan, lah ini menabung kedengkian lama-lama benih dendam bisa tumbuh subur dalam hati. Yang namanya penyakit hati itu sangat membahayakan, taunya amal kebaikan kita masih banyak, eh ternyata sudah dimakan sama sifat dengki tersebut. Sama halnya sebuah nasehat yang menyatakan bahwa hampir saja kefakiran (kemiskinan) menjadikan kekufuran pada diri seseorang. Dan hasad (iri) itu mengalahkan takdir. Ihh ngeri yah, so waspadalah kawan semua dengan penyakit hati yang satu ini. Pada zaman kehidupan sahabat dulu, adanya saling berperang disebabkan oleh penyakit hasad dan dengki. Mohonlah pertolongan agar diberi kenikmatan, hajatnya dikabulkan, dengan cara tersembunyi agar orang lain tidak tahu. Karena adanya kenikmatan maka ada (memunculkan) hasad (iri) yang berasal dari orang lain. Sesungguhnya nikmat-nikmat Allah swt pasti ada musuhnya.
Kasus kejahatan saat ini salah satunya bersumber pada sifat hasad dan adanya kedengkian diantara pelaku dan korban. Hal-hal yang berpotensi memunculkan hasad antara lain adanya kebanggaan diri yang berlebihan. Berbangga diri yang tidak pada tempatnya dengan jumlahnya yang over. Saat ini orang mudah tersinggung yang disebabkan oleh masalah sepele, nah orang yang berbangga diri itu cenderung sombong dan angkuh. Orang sombong dan angkuh menimbulkan kedengkian bagi banyak orang. Maka hindari berbangga diri yang berlebihan, sehingga meminimalisir rasa hasad dari orang lain yang disebabkan sikap kesombongan kita.
Saling berlomba harta juga faktor yang memunculkan hasad dan dengki. Pertengkaran memperebutkan harta bisa terjadi antara saudara kandung apalagi yang tidak ada ikatan kerabat. Wah rumit sekali masalah hati ini, ternyata ujungnya bisa menimbulkan kejahatan. Terdapat 6 perkara yang bahkan menjadi sebab seseorang itu dimasukkan ke neraka sebelum dihisab. Perkara tersebut yaitu: pejabat yang dzolim, orang sukses yang sombong, ulama yang hasad, pejabat yang bodoh, orang arab yang fanatik, dan pedagang yang khianat.
Tingkatan hasad pada diri seseorang paling tidak ada 3 tingkatan antara lain:
Pertama, senang ketika orang lain hilang kenikmatan atau senang orang lain terkena musibah.
Kedua, ingin berpindah kenikmatan pada dirinya.
Ketiga, selalu tidak senang terhadap keadaan dirinya saat ini.
Akibatnya adalah munculnya perilaku yang buruk. Hatinya menjadi keruh, membuka aib orang yang didengki, dan akhirnya berghibah menjadi aktivitas rutinnya. Masalah ini layaknya penyakit yang harus dicarikan obat ataupun resep obat penyembuhannya. Usaha untuk mengobati penyakit hasad dan dengki antara lain:
-Menyadari bahwa hasad dan dengki itu adalah penyakit.
-Berusaha menghindari pangkal hatinya (hati dibersihkan dengan tombo ati 5 perkara).
-Berteman dan menjalin persahabatan dengan orang-orang shalih.
-Berlapang dada.
-Memohon kepada Allah swt agar hatinya dijauhkan dari penyakit hasad dan dengki.
Daripada menyuburkan sifat iri dan dengki alangkah baiknya belajar menumbuhkan sifat-sifat baik. Banyak sifat baik yang bisa kita teladani dari Rasulullah SAW. Salah satu sifatnya yaitu suka menolong orang lain yang membutuhkan. Sifat yang dimanifestikan amal perbuatan ini memberikan banyak manfaat baik bagi dirinya maupun orang yang dibantu. Sebagai pribadi muslim yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain sudah pasti itu adalah prestasi yang membanggakan. Bahkan menyingkirkan duri di jalan adalah termasuk berbuat kebaikan. Dibalik itu semua, bagi pelaku memiliki dampak tersendiri yaitu adanya kepuasan batin. Bahkan terkadang membantu menyelesaikan masalahnya sendiri meskipun tidak secara langsung.
Ada sebuah cerita tentang seorang wanita yang merasakan manfaat dari membantu orang lain. Dikisahkan seorang wanita yang kehilangan anak laki-lakinya yang meninggal. Dalam kesedihan yang mendalam, dia pergi ke seorang kyai untuk mencari obat atas kesedihannya. Dia bertanya pada kyai tersebut, ibadah apa atau amalan apa, atau  ritual apa yang mampu menghidupkan anaklaki-lakinya kembali. Dia bertanya hal seperti itu karena saking putus asa dan benar-benar merasa kehilangan. Sang kyai tadi memberi nasihat agar wanita tersebut mencari biji sawi ajaib yang berasal dari rumah milik orang yang tidak pernah mengalami kesedihan sekalipun, artinya hidupnya bahagia selamanya dan tidak pernah sedih. Jika berhasil maka kesedihan wanita itu juga akan sirna.
Wanita tadi langsung melaksanakan nasehat dari sang kyai untuk mencari biji sawi ajaib. Pertama-tama dia mengunjungi rumah mewah. Dia bertamu kesana dan menanyakan apakah keluarga yang tinggal di rumah tersebut tidak pernah sedih, jawaban dari tuan rumah adalah tidak. Artinya meskipun rumahnya secara fisik mewah dan berfasilitas lengkap tetap saja ada kejadian yang memunculkan kesedihan. Bahkan dikatakan oleh tuan rumah jika dia (si wanita tamu) datang ke tempat yang salah dan carilah ke rumah lain saja. Sang wanita ikut prihatin setelah mendengar kronologi kejadian yang membuat tuan rumah sedih. Akhirnya dia membantu menghibur mereka.
Dia meninggalkan keluarga pemilik rumah mewah dan berpindah ke rumah-rumah lainnya untuk mencari biji sawi ajaib. Bukannya biji sawi yang dia dapatkan melainkan curhat peristiwa sedih dari masing-masing empunya rumah yang didatanginya. Semakin lama muncul ikatan psikologis, karena keterlibatan simpati dan empati dengan menghibur penghuni rumah dengan kesedihan yanng berbeda. Maka dia semakin piawai menghibur kesedihan orang lain, ia menjadi motivator tiap kali datang dari satu pintu ke pintu lainnya. Dia sendiri akhirnya lupa dengan misi awal yang mencari biji sawi ajaib yang berasal dari rumah yang tak kenal kata sedih. Dan faktanya dia tidak mampu merealisasikan misi dari pak kyai. Namun dengan cara menghibur dan membantu orang lain yang dalam kesusahan dan kesedihan, dengan sendirinya dia mengusir kesedihan dan kegundahan dalam hatinya. Bahkan dia sudah lupa akan kesedihannya.
Bisa diambil kesimpulan dari kisah ini bahwasanya membantu orang lain adalah suatu keharusan dan kewajiban manakala diri kita sendiri memiliki masalah, dan syaratnya harus tulus. Sikap meonolong dan membantu sesama ini adalah cerminan pribadi yang memberikan banyak manfaat pada orang lain. Yakinlah, dengan membantu dan memberi manfaat kepada orang lain, Allah swt akan menolong kita dan secara ajaib memberi kekuatan pada kita untuk menyelesaikan masalah diri kita sendiri. Ketulusan dan kerendahan hati dalam membantu menjadikan kita disukai Allah dan RasulNya, orang mukmin, muslim, secara umum semua orang akan menyukai kita karena  keberadaan kita yang membawa manfaat. Tentunya landasan imanlah yang harus diperkuat untuk kasus masalah penyakit hati hasad (iri) dan dengki. Landasan keimanan pula ketika melakukan amal kebaikan seperti membantu orang lain.
Berikut cerita wanita pencari biji sawi ajaib versi bahasa inggris:
Cure for sorrow
There is an old chinese tale about a woman whose only son died. In her grief, she went to the holy man and said, “ What prayers, what magical incantations do you have to bring my son back to life?” instead of sending her away or reasoning with her, he said to her, “Fetch me a mustard seed from a home that has never known sorrow. We will use it to drive the sorrow out of your life.” The woman went off at once in search of that magical mustard seed. She came first to a splendid mansion, knocked at the door and said, “I am looking for a home that has never known sorrow. Is this such a place? It is very important to me.
They told her, “You’ve certainly come to the wrong place,” and began to describe all the tragic incidents that recently had befallen them. The woman said to herself, “Who is better able to help these poor, unfortunate ppeople that I, who have had misfortune of my own?” she stayed to comfort them, then went on in search of a home that had never known sorrow. However wherever she turned, in hovels and other places, she found one tale after another of sadness and misfortune. She became so involved in ministering to other people’s grieves that ultimately she forgot about her quest for the magical mustard seed, never realising that it had, in fact, driven the sorrow out of her life.

Related Posts:

Tuesday, March 7, 2017

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya

Sebagai umat yang cinta terhadap pemimpinnya yaitu Nabi Muhammad SAW, minimal kita mengenal sosok beliau baik itu identitas secara pribadi maupun dari segi kisahnya. Sekilas data beliau baginda Rasulullah SAW:
- Nama : Muhammad bin Abdullah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
- Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
- Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir
Terdapat perbedaan pendapat ahli sejarah Nabi Muhammad (sirah) tentang tanggal kelahiran dan wafatnya Nabi. Satu hal yang pasti, Nabi Muhammad lahir dan meninggal pada bulan Rabiul Awal menurut mayoritas historian.
A.      KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
Para ahli sejarah Nabi sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Namun, ahli sejarah Nabi berbeda pendapat tentang tanggal Arabnya sebagai berikut:
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Abdil Barr
5 Rabiul Awal menurut Amiruddin
8 Rabiul Awal menurut Ibnul Qayyim, Ibnu Hazm, Az Zuhri, Ibnu Dihya
9 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpuri, Mubarakpuri , Shibli Nomani, Mahmud Pasha Falaki, Akbar Shah Najeeb Abadi, Moeen ud din Ahmed Nadvi, Abul Kalam Azad
12 Rabiul Awal menurut Tabari, Ibnu Khaldun , Dr hameedullah, Ibnu Hisham, Abul-Hasan ‘Ali ibn Muhammad al- Mawardi, Ibnu Ishaq
10 Rabiul Awal menurut Abul Fida, Abu Jafar al Baqir, Al Waqadi , Al Sha’bi–
17 Rabiul Awal menurut pandangan golongan Syiah. Sedang harinya adalah Jum'at.
22 Rabiul Awal menurut pendapat yang diatribusikan ke Ibnu Hazm
10 Rabiul Awal menurut Abdul Qadir Jailani
Pendapat mayoritas adalah Nabi lahir pada 13 Rabiul Awal tahun Gajah (50 hari setelah penyerangan pasukan Gajah dari Yaman) atau bertepatan dengan tanggal 30 atau 31 Maret tahun 571 masehi.
B.      REFERENSI LAHIR
Rujukan pustaka seputar lahirnya Nabi Muhammad S.A.W
KELAHIRAN NABI
Dari kitab As-Sirah al-Halabiyah diriwayatkan sebuah hadits bahwa Nabi lahir pada hari Senin .
Bunyi Hadits: Dari Qatadah, bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi berkata: Itu adalah hari aku dilahirkan.
Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits: Nabi pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi menjawab: Hari Senin adalah hari aku lahir, diutus sebagai Rasul, turunnya Quran dan hijrahku ke Madinah.
Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan adalah sahih (pendapat) bahwa Nabi lahir pada bulan Rabiul Awal tanggal 20 tahun Gajah pada masa kaisar Anu Syarwan.
Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan bahwa Nabi lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8 Rabiul Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun Alexander atau tahun 571 masehi.
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh 'berhala-berhala' yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud 'berhala' yang sama.
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabiâ'ul Awwal (12 Rabiâ'ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api 'abadi'di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka'bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka'bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata-kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di bawa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik ' baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : 'Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain ' 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad).
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai 'orang jujur'(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri 'Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, 'Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.' Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan 'Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, '˜Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, 'Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.

Kisah Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad
Pada usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang aneh ditemui.
Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya Abdul Mutallib di Makkah.
Datuk baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.
Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk" (Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)
Abdul Mutallib Wafat
Kegembiraannya bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun, datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.
Muhammad diasuh oleh Abu Talib
Selepas kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.
Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.
Baginda juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu "Al-Amin".
Selepas baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Turunnya Wahyu Pertama
Pada usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang pertama diturunkan kepada Muhammad.
"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)
Rasulullah pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.
Kemudian baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda. Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan keluarganya sahaja.
Dakwah Secara Terang-terangan
Setelah turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr, 15:94)
Namun begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda. Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:
"Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya"
Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah. Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin Rabah yang menerima siksaan yang berat.
Wafatnya Khadijah dan Abu Talib
Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.
Pada tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.
Hijrah Ke Madinah
Tekanan orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh baginda.
Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Negara Islam Madinah
Negara Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain. Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.
Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H). Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.
Pada tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.
Perang terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda baginda yang bermaksud:
"Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan Sunnah Rasulullah."

C.      WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
Ringkasan kisah Nabi Muhammad SAW diatas saya peroleh ketika sedang membantu adik dalam rangka menyelesaikan tugas mapel PAI di sekolahnya. Beberapa poin yang bisa dipetik adalah Nabi Muhammad SAW harus kita jadika idola dalam tindakan keseharian baik dari sifat-sifat beliau maupun dalam hal ibadah. Salah mengambil contoh maka berakibat fatal terhadap karakter yang dibentuk dalam diri seseorang. Visualisasi yang kuat dari tokoh idola memiliki pengaruh kuat. Contoh yang mudah dijumpai adalah mudahnya budaya dan perilaku negatif ditransfer oleh idola misal artis, boyband, penyanyi, dsb. Kembali mengevaluasi ulang idola itu sangat penting. Ketika ingin mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di yaumil akhir kelak maka jadilah umat beliau yang benar-benar mencontoh dan meneladani dengan baik.

Related Posts:

Monday, November 28, 2016

Ayo Bermain Tangkap Capung, Siapa Suka?

Sewaktu kecil pas usia 8 tahun (usia SD) saya memiliki hobi menangkap capung bersama dengan teman di samping rumah. Kebetulan tidak jauh dari rumah saya terdapat sungai yang airnya hingga saat ini masih jernih, cuma ketika banjir berwarna kecoklatan. Namun ketika cuaca normal kalopun hujan tidak terlalu lebat, maka warna airnya transparan. Kadang dasar sungai akan terlihat, maka hal yang mengasyikan juga yaitu menangkap “uceng” (sejenis ikan air tawar yang lonjong dan bergaris) yang sering berada di sela-sela batu air sungai. Hobi bermain tangkap capung ini ternyata berlanjut ketika saya sudah memiliki anak. Anak laki-laki saya yang bernama Hisyam, suka sekali diajak untuk menangkap capung. Padahal diusianya yang 3 tahun lebih 3 bulan itu dia belum bisa menangkap seekor capung pun karena ternyata memang cukup sulit. Saya sendiri dengan tangan kosong (tanpa bantuan alat) harus ekstra mengendap-endap agar capung tidak terbang. Mata capung yang tergolong besar, bulat dan lebar ini bisa melihat hingga 360 derajat yang artinya jika ada musuh yang datang dari belakang tubuhnya dia mampu mendeteksi dan melihatnya sehingga dengan mudah bisa menghindar lalu terbang. Berhubung sudah sedikit terbiasa bermain tangkap capung maka saya memiliki trik sendiri yaitu ketika dengan tangan kosong maka gerakan tangan sebisa mungkin berasal dari persis belakang tubuh capung dan posisi tidak terlalu tinggi (sejajar). Kemudian langkah selanjutnya gerakkan ibu jari dan telunjuk untuk menjepit ekornya yang panjang. Nah ketika sudah kena ekornya, maka hati-hati dengan mulut capung terkadang menggigit kulit, meskipun tidak menyebabkan infeksi ataupun iritasi tapi cukup terasa sakit. Anak saya pernah di gigit capung di pipinya ketika dia memegang capung padahal ekornya sudah diikat dengan benang halus namun tetap saja nempel di pipi dan akhirnya gak sengaja menggigit.
Keunikan mata capung yang membuatnya istimewa adalah sudut pandangnya mencapai 360 derajat yang digunakannya sebagai perlindungan dari pemangsanya. Bagian tubuh lainnya yang tergolong khas yaitu terletak pada sayap transparan. Sayap transparan yang dimiliki capung ini ringan dan membuatnya lincah dan sigap terbang sewaktu-waktu. Tubuhnya yang cenderung ramping dengan ekor panjangnya memungkinkan dia terbang hinggap di ranting atau rumpung kapan saja bahkan dimana saja. Jenis capung secara ilmu biologi kurang lebih memilki 5.900 spesies yang namanya telah dikenal secara ilmiah. Wow, jenis yang cukup banyak. Bahkan saya sendiri baru mengetahui saat belajar dan membaca buku, sebelumnya saya tahunya 1 jenis capung yang banyak terdapat di sekitar sungai dan samping rumah saya.
Capung memiliki proses perkembangbiakan yang sederhana namun efektif dalam memperbanyak keturunannya tersebut. Dia menjatuh telu-telurnya di air biasanya sungai, sawah, danau, atau kolam yang ditumbuhi tanaman air. Nah, telurnya tersebut menempel kuat disela-sela batang tanaman air. Setelah durasi waktu tertentu telur tersebut mengalami proses metamorfosis yang tidak sempurna hingga bentuk nimfa. Capung sendiri melakukan proses molting yaitu pergantian kulit hingga lebih dari satu kali sampai dia memiliki sayap yang kuat atau menjadi capung dewasa. Dalam referensi sumber yang pernah saya baca bentuk nimfa dari capung ini berlangsung hingga 1 tahun lebih sampai akhirnya menjadi capung yang sering saya dan anak saya tangkap.
Cukup menyenangkan untuk belajar biologi, ternyata jika langsung praktek di alam tidak membosankan karena prosesnya yang mengasyikkan dan bikin seru. Banyak hal baru yang diperoleh. Model tubuhnya juga ditiru untuk model pesawat helikopter meski saat ini desain helikopter modern berkembang lebih sekedar seperti tubuh capung, paling tidak awalnya memberi inspirasi model “helikopter” capung. 
Kita terkesan terhadap capung, kita terkesan dengan belalang, lebah, bahkan terkesan dengan banyak hal yang ada di bumi ini. Maka mari kita memuji Dzat yang Maha Bisa, Maha Pencipta segala sesuatu, yaitu Allah swt. Semakin kita belajar tentang alam semesta dan segala isinya entah hewan ataupun tumbuhan, bahkan manusia itu sendiri untuk dijadikan objek pembelajaran maka tidak akan habis kebesaran Allah swt, tidak pernah habis ilmu Allah swt. Layaknya mencelupkan telunjuk jari di samudera luas, air yang menempel di jari itu adalah ilmu yang kita ketahui dan pelajari sedang air yang ada pada samudera nan luas itu adalah ilmu Allah swt. Maka janganlah menjadikan ilmu pengetahuan itu satunya-satunya pedoman akan tetapi jadikan ilmu pengetahuan itu sarana kita untuk semakin mendekat dan taqwa kepada Allah swt. Bahkan dalam QS Al Kahfi ayat 109, Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). [al-Kahfi/18:109]
Yuk, teruslah belajar apa saja, jangan pernah merasa pandai apalagi takabur karena sudah mendapat gelar S1, S2, S3 atau menjadi profesor, doktor, guru, atau seorang ilmuwan. Namun ketika ilmu pengetahuan itu justru membuat kita jauh dengan Allah swt maka sia-sialah ilmu pengetahuan yang kita miliki. Apalagi misalnya banyak orang-orang pintar sekarang menggunakan kepandaiannya untuk menipu, membohongi dan berbuat kerusakan dan menentang agama Allah. Naudzubillah. Mohon pada Allah Swt agar apa saja yang kita pelajari membawa manfaat dan keberkahan tidak hanya kepada pribadi semata namun membawa dampak positif pada masyarakat dan bangsa ini. Amin. Kepemilikan ilmu juga akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga bijaklah dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kita miliki ini. Optimis dalam Kebajikan dan teruslah memberi manfaat pada sesama.
Berikut teks report tentang Capung dalam Bahasa Inggris:

DRAGONFLY
Dragonfly is a common name for any member of an order of predaceous aquatic insects. It is characterized by an elongate body, agile flight, and two roughly equal pairs of membranous wings. The order is divided into two suborders, the dragonflies and damselflies. The dragonflies hold their wings spread when resting, while damselflies hold their wings together above the body when resting. In both groups, the wings are unable to disengage and fold down as in most other insects. About 5,900 species are known. Dragonflies are found in all temperate and tropical regions of the world.
The adult head consists largerly of the compound eyes; the antenna are short and hairlike. Mouthparts are adapted for biting and scooping prey from the air.  Dragonflies do not have stingers, and they do not bite humans. The legs are located far forward on the body and are used mainly to grasp a resting spot such as a twig.  Most species of dragonflies have wingspreads 5 to 8 cm, but wingspreads of tropical species may reach 20 cm.
Most dragonflies simply drop their eggs into the water or attach them to the stems of aguatic plants. Damselflies and a few dragonflies deposit elongated eggs in slits that they make in the stems of plants at or below the waterline. The eggs develop into nymphs that spend their life entirely submerged, feeding on other aquatic animals. Dragonflies and damselflies undergo incomplete metamorphosis during their development. Damselfly nymphs are generally more slender than dragonfly nymphs and are further distinguished by three bannerlike gills at the end of the abdomen. Dragonflies may remain in nymphal form from one to three or more years; during this period, the nymph molts ten or more times. Nymphs crawl out of the water just before their final molt and become winged adults.
Related Posts

Wednesday, March 2, 2016

Rujukan yang jelas, Banyak yang terselesaikan dan tersadarkan

Saya bercerita mengenai pengalaman pribadi, yaitu tentang pentingnya sahabat yang benar-benar sejati. Menurut saya, sahabat sejati itu mereka yang berani memberi kritik tanpa emosi, memberi nasehat tanpa mematikan, memberi masukan tanpa merendahkan.  Saya bertemu murid yang pernah saya ajar dimana dia telah lulus sekitar 4-5 tahun yang lalu dari level Madarasah Aliyah. Nama saya rahasiakan, saya mengobrol dengannya di facebook, saya sharing cerita dan ngobrol kesana kemari, kemudian ada obrolan saya yang tidak pantas, saat itu juga dia (murid tadi) menegur saya memberi nasehat. Isinya nasehatnya adalah agar saya memperbaiki akhlak (tingkah laku) dan meningkatkan kemampuan agar menjadi guru yang berkompeten. Seketika itu saya tersadar, bahwa menurut ego sendiri kadang diri kita sudah baik, namun karena kacamata yang digunakan adalah diri sendiri sehingga kesimpulan itu tidak objektif bahkan cenderung tidak netral. Diperlukan orang lain yang benar-benar jujur dan beritikad baik dalam memberi nasehat. Maksud dari beritikad baik disini adalah dengan memberi nasehat tulus karena sayang, perhatian dan peduli agar ada perubahan dan perbaikan dari orang yang diberi nasihat itu. Saya kemudian mengucapkan terimakasih padanya. Saya sungguh menghargai bahwa mindset/pola pikir terbuka pada kritik itu adalah pola pikir modern, yang mampu membawa kepada kemajuan dan perubahan positif.
Sebagai penerima kritikan dan penerima masukan/ nasehat, sikap yang harus dilakukan adalah tenang dalam mendengarkan, tunggu sampai si pemberi nasehat selesai berbicara pada kita, diam bukan berarti  mengacuhkan diam disini konsentrasi dan mendengarkan. Setelah si pemberi kritikan selesai, maka giliran kita memberi respon, bentuk respon kita haruslah positif meskipun nasehat itu pertama kali didengar tidak menyenangkan atau mengenakan. Belajarlah untuk banyak mendengar sebelum kita banyak bicara.
Sahabat kita yang benar-benar peduli itulah yang terkadang membantu  disaat kita down atau galau, yang  memotivasi disaat kita lemah. Nah sahabat setia juga bisa menyelamatkan kita ke jalan yang benar bukan sebaliknya mengajak terus menerus berbuat dosa. Ya, setiap orang berbuat salah, berbuat dosa, namun ada baiknya kita berusaha juga untuk tersadar. Ucapkan terimakasih kepada teman-teman kita yang rela memberi nasehat pada kita, karena mereka masih perhatian dan tidak acuh/ cuek. Bagaimana rasanya dicuekin/ diacuhkan oleh teman? Gak enak kan. Nah, sebaliknya manakala kita sedang memiliki performa bagus, sesekali semangati teman kita yang sedang putus asa, teman-teman yang lagi bete, galau, atau lagi pusing. Siapa tahu kita menjadi sahabat yang berguna bagi saudara kita.
Marilah cari sahabat sejati, seorang muslim seharusnya suka memilih Al Quran sebagai sahabat sejatinya. Al Quran merupakan rujukan terpercaya, Al Quran merupakan firman Allah, yang ketika dibaca, dihayati, diresapi dan dipelajari maknanya mampu sebagai pelipur lara, penambah semangat, meningkatkan keyakinan, menguatkan tekad, mencerahkan dan membantu kita dalam menjalani kehidupan ini. Layaknya seorang sahabat, kita harus mau dikritik oleh Al Quran, terkait perilaku kita yang menyimpang, terkait akhlak, karena hati manusia bolak-balik. Jadi  manusia baik (good man)  dan manusia buruk (bad person) itu didasarkan pada perilakunya bukan dari fisik, warna kulit, negara asal ataupun jumlah harta yang dimiliki bahkan jabatan sekalipun. Maka dari itu, semua orang berpeluang menjadi manusia hebat, menjadi manusia yang berprestasi, menjadi manusia penyayang sesama. Sebaliknya jalan fujur (keburukan/ dosa), juga bisa dialami siapa saja. Sang Pencipta, Allah swt, menjadikan segalanya berpasang-pasangan, sehingga ketika bertemu orang yang berakhlak buruk jangan membencinya tapi berilah nasehat tanpa merendahkan diri orang tersebut. Jika mereka bisa berubah karena perantara nasehat kita sungguh amal yang luar biasa besarnya kita akan dapatkan nantinya. So, jadilah perantara kebaikan. Ketahuilah dan pahamilah siapa diri kamu, siapa diri kita sebenarnya, untuk apa kita berada, untuk apa kita dilahirkan, kenapa kita diciptakan, kenapa terlahir, cari untuk apa sejatinya kita hidup. Sudah mendapatkan jawaban? Alhamdulillah jika mendapat jawaban, jika belum terus renungkanlah. Semoga Allah swt membukakan pintu hati kita dan memberi rahmatNya, HidayahNya kepada kita semua. Yakinilah bahwa Allah swt menolong hamba-hamba Nya yang pantas untuk diberi pertolongan dan bantuan, paling tidak ketika ada signal kebaikan dari Allah swt kita merespon kebaikan tersebut dan mengolahnya menjadi kebaikan multi bentuk dan multi manfaat. Paling tidak bisa memberi nasehat kepada sahabat atau teman, dengan catatan yaitu Al Quran dan Al Hadits sebagai rujukan yang jelas, agar banyak masalah yang dapat terselesaikan dan agar lebih banyak sahabat yang tersadarkan.

Related Posts: