Showing posts with label keadilan. Show all posts
Showing posts with label keadilan. Show all posts

Wednesday, March 28, 2018

Unduh Thor Ragnarok, Perseteruan & Musuh Bersama

Bagi pembaca yang sudah menonton Thor Ragnarok 2017 mesti tahu pria ganteng Chris Hemsworth, ia sebagai Thor putra Odin. Ada hal yang sedikit beda dibanding Thor versi sebelumnya yakni potongan rambut si doi. Ia di film Thor tersebut dikisahkan di tawan oleh Grandmaster dan pengikutnya yang ujung-ujungnya rambut panjangnya di potong. Hal yang istimewa lagi adalah tentang kekuatan Thor itu sendiri. Lebih dahsyat ia memiliki kekuatan tersembunyi sebagai putra petir. Ini tampak ketika ia melawan Hulk. Hancurnya palu (hammer) miliknya bukan menjadi sebab bagi dia untuk kehilangan kekuatan. Tidak bergantung pada senjata, akan tetapi sumber kekuatannya justru muncul dari dalam dirinya. Pribadi kuat dengan jiwa heroisme tinggi membuat dicintai rakyatnya. Kakaknya yang bernama Loki kerap membuat masalah dengan dia. Ini soal tahta, juga terkait perseteruan internal keluarga antara kakak beradik. Kerajaan Asgard telah kehilangan rajanya yang bernama Odin, yang tidak lain adalah ayah dari Thor dan Loki. Raja Odin yang telah wafat, membuat tahta Asgard kosong dan membuat rakyat kehilangan pimpinannya. Loki datang menyamar menjadi Odin, ia ahli dalam mengubah bentuk rupa. Hingga si adik datang kembali ke Asgard dan mengacaukan niat jahat Loki, yang ujung-ujungnya perseteruan lama muncul. Ternyata yang ditonjolkan dalam Thor Ragnarok bukan Loki sebagai musuh utama, melainkan Hela, ia adalah putri pertama Odin yang juga haus dengan tahta kekuasaan ayahnya. Ia sangat berambisi menguasai Asgard.
Musuh Bersama, Bersatu Mengalahkannya
Ada sebuah hikmah bagus yakni adanya rujuk, perbaikan hubungan antara Thor dan Loki untuk menghadapi Hela. Kekuatan yang dimiliki Hela sungguh di luar jangkauan Thor dan Loki. Palu yang dimiliki Thor saja mampu di hancur leburkan olehnya. Asgard takluk di tangan Hela. Ia seorang diri mampu menumpas semua tentara dan pengawal serta penjaga yang ada di kerajaan Asgard. Kekuatan yang mematikan dan merusak. Ada seorang penjaga kerajaan yang masih bersembunyi yakni Heimdall, ia mampu berhubungan dan berkomunikasi batin dengan Thor meski dalam jarak yang sangat jauh. Ia juga yang membantu Thor untuk memandu kembali datang ke Asgard untuk bertarung dengan Hela.
Musuh bersama itu adalah Hela. Thor dan Loki bahu membahu melawan Hela, mereka dibantu Heimdall dan rakyat Asgard. Sosok perempuan yang merupakan anggota Valkyrie juga turut bertarung bersama melawan kekuatan Hela. Masih  dalam usaha untuk menumbangkan Hela, Thor meminta Hulk ikut bergabung merapat, mengokohkan dan menguatkan pasukan yang dipimpin oleh Thor. Hingga Thor seorang diri beradu kekuatan melawan Hela, ia mengeluarkan kekuatan tersembunyinya yakni energi besar putra petir. Untuk sesaat usahanya berhasil menghentikan Hela. Namun bukan antagonis utama jika langsung kalah, Hela berhasil bangkit kembali, ia belum tamat. Jalan satu-satunya adalah membangkitkan kembali raksasa api Surtur yang pernah ditaklukan oleh Thor. Yaps, cerita selesai, Asgard hancur bersama tewasnya Hela di tangan Raksasa Surtur. Kerajaan Asgard bolehlah hancur tanpa sisa, namun rakyat Asgard tetap selamat. Selama Asgard masih ada di dalam dada setiap rakyatnya maka ia belum berakhir, secara fisik telah hancur berkeping-keping namun Asgard masih hidup dalam sanubari bangsanya.
Hikmah positif, kekuatan jahat sehebat apapun pasti tumbang dengan bersatu padu mengalahkannya. Filmnya sih boleh tentang fiksi dan dunia superhero Amerika, namun tidak ada salahnya mengambil benang merah yang memberi inspirasi bagi kita yang sedang berjuang mengalahkan pemimpin dzolim. Memaksakan diri untuk mengambil hikmah dari sebuah film yang ditonton. Di negara kita saat ini, ada mukidi polos namun tirani, ia lugu namun sangat bengis dan ambisius, tamak kekuasaan. Negara ini pelan-pelan dibuatnya hancur. Perlahan-lahan namun terasa, negara ini menjadi terseok-seok. Jalan satu-satunya adalah mengalahkan dia di pilpres 2019. Ini bukan hal mustahil untuk dilakukan. Ketika saat ini menjadi oposisi, artinya di luar pemerintahan, bayangkan saja seperti Thor tanpa palu (hammernya) namun masih memiliki kekuatan tersembunyi yang lebih dahsyat dari sekedar berada dalam pemerintahan.
Kesemrawutan dan gonjang ganjing masalah yang ada sudah menjadi bukti dari tidak pronya si mukidi terhadap kesejahteraan rakyat. Bolehlah ia didukung oleh finansial besar dari cukong, ataupun hidden man di negeri ini dengan gerombolan cebongnya dan banteng pendukung. Jangan gentar dan ragu, optimislah, yang muak dengan kinerja mukidi juga tidak sedikit, rakyat yang dikecewakan dengan janji palsunya sangat banyak, maka ia telah menjadi musuh bersama rakyat. Ganti presiden 2019 memang sebuah keharusan demi kebaikan dan masa depan Indonesia yang cerah. Kasihan generasi penerus jika dibebani dengan utang hingga 4000 triliun.
Bahu-membahu, bahkan mengoptimalkan bekas musuh untuk menumbangkan kekuatan mukidi. Siapa bekas musuh itu? Ada. Episode ini semakin menarik apalagi jika musuh bersama tersebut sudah mengalami kepanikan, tinggal kita tetap waspada merapatkan barisan, merajut kembali kekuatan ukhuwah dan tingkatkan kualitas ruhiyah. Sejarah besar sudah terjadi pada momen 212, maka keajaiban dari sebuah persatuan itu akan kita saksikan bersama di pilpres 2019. Ketidakadilan itu pasti ditumbangkan, diganti dengan penegakkan keadilan yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Tidak perlu takut dengan ancaman musuh saat ini, biarkan intimidasi dan ancaman menguap hilang, tak goyah sedikitpun untuk tetap saling bergandengan tangan. Umat Islam harus meyakini bahwa kesempurnaan ajaran Islam itu tidak diragukan lagi, politik Islam itu ada sebagaimana adanya ekonomi syariah, karena Islam itu negara dan pemerintahan.Cakupannya sudah sesuai dengan kebutuhan manusia baik itu sejak era nabi Nuh hingga manusia terakhir yang hidup di bumi. Umat Islam harus percaya diri dengan Islam, so muliakanlah diri kita sebagai muslim dengan menjadi muslim yang taat. Saat ini butuh persatuan umat dalam bidang politik demi melawan tirani dan kesewenang-wenangan. Memiliki cara pandang, mindset (fikroh) yang benar. Salam jihad politik untuk tumbangkan pemimpin tirani! Semangat menyongsong pilpres 2019, presiden baru.
Unduh film Thor Ragnarok pada link berikut:

Related Posts:

Wednesday, February 28, 2018

Ekskul, Penindasan Berujung Pada Pemberontakan

Film Ekskul tahun 2006 yang diangkat dari kisah nyata tentang kehidupan seorang pelajar yang berakhir dengan bunuh diri. Tokoh Joshua yang digambarkan sebagai remaja dari keluarga yang ayah ibunya super sibuk, si ayah yang bersikap keras dan ditambah lagi ia dibully oleh geng (yang tidak lain temannya sendiri) di sekolahnya. Namun proses pembully-an yang disasarkannya tiap hari padanya ini justru semakin hari semakin membuat Joshua bertambah dendam pada geng tersebut hingga puncaknya ia melakukan  penyekapan terhadap 3 orang cowok yang tidak lain adalah geng yang suka menganiaya dirinya dan ditambah 3 orang cewek. Kejadian tersebut menjadi adegan utama dengan alur flashback maju-mundur-maju, menceritakan penyebab dari tindakan penyekapan tersebut. Dengan keberadaan Joshua yang kebetulan awalnya adalah siswa yang pintar dan bagus di bidang olahraga, kemudian didorong rasa iri, ia dijebak temannya yaitu diadu domba dengan anggota timnya. Ia dituduh melakukan tindakan jahil alias usil karena menaruh bangkai kucing di loker teman setimnya tersebut. Itulah penyebab 3 orang temannya membalas dendam dengan membully Joshua setiap hari. Sejak saat itulah Joshua dibikin malu, dianiaya, dan direndahkan sampai kekerasan fisik di depan murid-murid yang lain. Ini sangat membekas terhadap kejiwaan Joshua, ia tidak merasa nyaman lagi berada di lingkungan sekolah, sedangkan ketika ia pulang ke rumahpun mengalami perlakuan yang sama. Ia sering kena marah oleh ayah, ditambah ibunya yang judes dan kurang pengertian pada Joshua. Sikap ayahnya yang suka melakukan kekerasan fisik berdampak pada mental Joshua, ia menjadi pemurung, pendiam, suka menyendiri dan menutup diri terhadap orang luar.
Proses kejiwaan remajanya di sisi lain juga bergejolak, dari kejadian ia di pelonco habis-habisan di toilet hingga digantung di gerbang sekolah depan banyak siswa sambil diteriaki, disoraki, dan dilecehkan baik fisik maupun mental membuatnya depresi. Puncaknya ia memutuskan untuk bunuh diri dengan membeli sebuah pistol plus sebutir peluru dari seorang kriminal. Sebelum ia berencana bunuh diri, ia melampiaskan kekesalannya kepada teman yang selama ini menindasnya, membully, merendahkan, melecehkan dirinya. Cara yaitu ia membuat panggilan palsu mengatasnamakan guru BK yang ditujukan terhadap target (para korban). Rencana itu sukses dan akhirnya terjadilah penyekapan. Ia melakukan penyekapan atau penyanderaan itu sebetulnya bertjuan ingin memberi pelajaran pada temannya agar jera. Sekaligus memberitahu kepada publik bahwa selama ini terjadi pembully-an di sekolah itu. Ia ingin teman-temannya tadi juga merasakan gimana rasanya ditindas, diperlakukan kasar, disiksa dan dilecehkan. Yap, perilaku Joshua yang aneh ini pun sebagai imbas perlakuan orang lain yang kasar terhadap dirinya. Kejadian penyanderaan itu menjadi liputan media televisi, aparat polisi diterjunkan untuk menangani kejadian ini. Meskipun akhirnya polisi juga menemukan jalan buntu, yang pada endingnya justru Joshua mengarahkan sebutir peluru tersebut ke kepalanya sendiri.
Keluarga Yang Menjadi Benteng Akhir
Film yang diangkat dari kejadian nyata tersebut menggambarkan dampak buruk terhadap mental seorang korban karena diperlakukan semena-mena. Ketidakadilan itu biang masalahnya. Sejatinya masalah tidak akan kronis jika keluarga yang menjadi tempat berlabuh memiliki nuansa nyaman dan menyejukkan hati. Sepulang beraktivitas entah dari sekolah maupun bekerja jika itu orang dewasa, maka jika di rumah suasananya kacau dan cekcok, hawa penuh emosi dan panas, konflik antar anggota keluarga, ayah dengan anak, atau suami dengan istri, dsb maka semakin menambah seseorang merasa terpuruk sehingga mencari pelarian solusi yang terkadang salah arah, kalopun tidak mencari dunia luar maka berdampak pada masalah kejiwaan orang tersebut biasanya tiba-tiba menjadi pendiam, penyendiri, pendendam, merasa paling terhina sendiri dan masalah-masalah mental hingga depresi. Lebih-lebih jika dialami oleh seorang pelajar tingkat SMA yang notabene sedang mengalami masa pubertas, masa remaja sebagai momen pencarian jati diri, gejolak emosi yang belum stabil, butuh pengakuan diri, butuh penghargaan dan cenderung bergaul dengan orang yang bisa menerima keadaannya. Terkadang mencari teman yang senasib yang akhirnya membentuk sebuah geng, jika tidak bisa diarahkan lagi memunculkan perilaku menyimpang menimbulkan keresahan di masyarakat.
Maka menjadi penting manakala rumah atau keluarga tersebut juga ikut membantu mengarahkan sekaligus mendidik putra-putrinya ketika berada di lingkungan keluarga, tidak mengandalkan sekolah ansich. Begitu pentingnya keluarga sehingga jika seorang anak yang tinggal atau berasal dari keluarga yang broken home maka membawa dampak negatif personal terhadap remaja. Ini terus berdampak pada pergaulannya, prestasinya terkadang menurun, hingga pelarian pada drugs dan narkotik bahkan kekerasan seperti berkumpul dengan anak sejenis, senasib, membentuk geng.
Perlunya Mentoring Remaja
Pentingnya mentoring yang diadakan di sekolah-sekolah sejatinya membentuk karakter remaja yang senantiasa dibimbing, diarahkan dan disadarkan tentang jati dirinya sebagai manusia yang memiliki keunggulan dan keistimewaan dibanding makhluk lain. Dengan pendekatan spiritual remaja diarahkan pada penanaman kepribadian dan integritas yang baik,  dihadapkan pada masa depan dan cita-cita luhur sebagai generasi penerus yang memiliki kepribadian tangguh, disiplin, memiliki etos tinggi, daya dobrak dan kreativitas yang memang dibutuhkan untuk membawa bangsa ini maju. Pembinaan secara berkesinambungan sangat dibutuhkan karena secara psikologis remaja juga masih labil. Diskusi ilmiah, aktivitas ekskul di sekolah yang positif agar dioptimalkan untuk mengembangkan talenta para remaja agar tidak terjebak dan terjerumus pada perilaku menyimpang.
Catatan kecil dari film ekskul ini memberi kesimpulan bahwa seseorang yang tertindas berdampak pada sikap mereka yang lambat laun memunculkan dendam yang sewaktu-waktu akan digunakannya untuk membangkang, memberontak, melawan atau jika depresi tingkat tinggi/putus asa itu berujuang pada bunuh diri, sebuah perbuatan yang sangat dicela dalam agama.
Rakyat Yang Tertindas, Bom Waktu Yang Siap Menggulingkan Penguasa Tirani
Di tahun politik ini rakyat mulai belajar dari pengalaman, melihat kinerja pemimpin, kinerja bukan berarti hanya kerja namun juga kualitas dari hal yang dikerjakan oleh pemimpin tersebut. Daripada terbuai dengan pencitraan maka fakta di negeri ini sudah menjadi bukti sejak 2014 hingga bulan februari 2018, seperti apa kinerja pemerintah. Gampang saja dalam demokrasi, rakyat tahu yang mana yang perlu dipertahankan yang mana yang harus ditenggelamkan. Tidak selamanya aib, penipuan, bangkai, bisul, borok itu disembunyikan. Yang benar akan terlihat meski itu ditutup-tutupi, yang jelek akhirnya terbuka juga meski semua media nasional memolesnya agar terkesan hebat. Kejayaan rezim itu ada kuotanya, ada waktunya, dan pastilah sesuatu yang buruk akhirnya hancur, kenapa juga harus dipertahankan, ganti saja dengan yang lain, toh di negara ini masih banyak orang-orang baik yang hebat dan peduli terhadap rakyat, yang bercita-cita luhur menjadikan bangsa ini sejahtera dan bermartabat. Bagaimana rakyatnya memiliki martabat jika terbelit dengan ekonomi yang kacau, utang negara saja tembus 4000 triliun gimana negeri ini mau maju. Selama ini mana kemajuan yang pernah dijanjikan pemimpin yang sekarang berkuasa, kondisi ekonomi rakyat saat ini sungguh terpuruk (fakta bukan penggiringan opini). Enggak mampu memimpin? Pensiun saja jadi pemimpin. Harapan baru untuk presiden baru di tahun 2019. Rakyat golongan tertindas adalah bahan bakar utama yang mudah digerakkan untuk menggulingkan penguasa yang gak becus ngurus ekonomi negara, meskipun disana ada menteri yang hebat namun jika nahkodanya incapabale maka bangsa ini akan tetap jalan di tempat. Gelorakan Gerakan Perubahan!

Related Posts:

Wednesday, January 31, 2018

Kau Penghisap Darah, Nyamuk Pengganggu Penebar Maut

Serangga kecil penghisap darah dengan menebarkan penyakit yang tergolong ganas. Serangga itu bernama nyamuk. Makhluk kecil penyedot darah ini bukanlah drakula, tokoh fiktif film horor, atau vampire dan sejenisnya.  Nyamuk yang banyak di jumpai di daerah kumuh, daerah tropis, daerah hutan tropis, ataupun perumahan yang  lembab, banyak genangan air, tempat kotor dan selokan perkampungan yang jarang dibersihkan. Nyamuk ini memiliki siklus hidup mirip dengan siklus hidup katak, bedanya katak adalah amphibi, sedangkan nyamuk termasuk jenis serangga yang telurnya ditetaskan di air yang menggenang (tidak mengalir), bak air yang jarang dikuras, kamar mandi yang kotor, ada juga jenis nyamuk yang menaruh telur-telurnya di air yang jernih. Biasanya kita mengetahui wadah air itu terdapat bibit nyamuknya jika banyak uget-uget (jentik-jentik) berenang di air tersebut. Ternyata nyamuk bisa membawa maut bagi manusia yang digigitnya terutama nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Sifatnya yang menyedot darah korbannya ini berbeda kelakuannya dengan hewan lintah, kalo lintah yang tadinya berukuran kecil setelah menghisap darah tubuhnya bisa mengembang besar, lintah juga bisa untuk terapi menghisap darah kotor. Sedangkan nyamuk, ia menghisapnya tidak terlalu banyak karena memang ukurannya kecil namun ia pembawa (agen) penyakit, yang sudah banyak korban berjatuhan meninggal karena gigitannya tersebut. Sifatnya yang merugikan inilah sehingga nyamuk termasuk serangga mematikan bagi manusia, harus diwaspadai. Caranya bisa melalui pencegahan dan pengobatan. Biasanya yang sering disarankan adalah penerapan budaya hidup bersih dengan menutup tempat air yang terbuka, memberantas nyamuk dengan menghilangkan sarangnya. Dan yang instan pake obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, lotion hingga raket listrik khusus nyamuk atau kelambu di tempat tidur agar nyamuk tidak bisa masuk.
Pemimpin Penghisap Darah, Tenggelamkan
Sifat pemimpin yang menyengsarakan rakyat sama berbahayanya dengan serangga nyamuk. Rakyat yang kelaparan hingga tewas adalah bukti pemimpin gagal menjalankan tanggungjawab. Tidak becus, tidak perhatian dan wujud pemimpin busuk. Pemimpin yang kotor ini lahir dari sarang kotor seperti halnya nyamuk penghisap darah yang suka bertelur di tempat-tempat air yang kotor. Pemimpin yang lahir dari partai kotor sarang koruptor, sarang komunis dan mafia ini sesungguhnya pantas diturunkan paksa karena tiada guna bagi bangsa. Temannya yang sejenis pastilah jumlahnya tidak sedikit dan mereka siap menghisap darah rakyat, penebar kemiskinan, kemelaratan. Dimana kemelaratan adalah akar dari kejahatan atau tindak kriminalitas.
Saatnya pilkada 2018 dan pilpres 2019 digunakan sebagai momen pembasmian sarang-sarang nyamuk, tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama, partai penipu, pencitraan, cebong, koruptor cina, dan jentik-jentik komunis. Bumihanguskan partai tersebut, tunjukkan bahwa kebaikan masih eksis dan akan tetap menang melawan kejahatan, sekuat apapun mereka. Kebaikan tak pernah gentar menghadapi kejahatan. Kebaikan bahu-membahu menyulutkan semangat heroisme dalam menegakkan keadilan di tanah air ini. Cukup 1 periode saja, kerusakan cukup parah sudah ditimbulkan akibat salah dalam memilih pemimpin. Periode bagi pemimpin yang fresh di tahun 2019 adalah sebuah keniscayaan untuk Indonesia Sejahtera.
Teks Report tentang Nyamuk
Everyone knows that small insects called the mosquito. It is possible to find mosquitoes in almost very part of the world except in the places where it is extremely cold or where it is very dry. During the summer, it is almost certain that you find many mosquitoes near swamps, ponds and lakes.
                Mosquitoes have an interesting life cycle. The female mosquito bites a person or animal in order to get some blood. She needs it before she can lay her eggs. Second, she flies to an area of water and deposits her eggs in the water. In a few days the eggs open and the baby mosquitoes, called larva, come out. In a short time, they will mature and fly away.
                It is interesting to note that only the female will bite for the blood. She has a special mouth which can go into an animal’s or a person’s skin.
QUESTIONS
1. Where can we find mosquitoes during the summer?
A. Every part of the world
B. In swamps and ponds
C. Near swamps, ponds, or lakes
D. In swamps
E. Extremely cold or dry places

2. What is the topic of the text?
A. The mosquito.
B. The story of the insects.
C. The summer season.
D. An interesting life cycle.
E. How to find a mosquito

3. From the text, we can know  that mosquito is ......
A. Reptile
B. Insect 
C. Mammal
D. Wild animal

Wednesday, November 8, 2017

Generasi Muslim, Bangga Dengan Ibu Pertiwi

Ikut berpartisipasi dalam kegiatan potong hewan bisa memberikan dampak positif lho, paling tidak dalam sisi kerjasama, pengorbanan, kesigapan dan sikap ketelitian. Generasi muda dengan berbagaimacam kegiatan positif adalah calon pemimpin masa depan. Aktivitas yang terus dilakukan, aktif berorganisasi, selalu mobile, tertantang dengan misi sosial dan juga pengabdian merupakan karakter yang sangat cocok untuk memikul beban dan tangungjawab bangsa. Ulasan foto di samping adalah sobat OSIS di madrasah aliyah Hasbullah ketika berkegiatan dalam rangka menjalankan program kerja bidang Humas (syiar) yaitu penyembilahan hewan kurban beberapa bulan yang lalu. Nah generasi muslim yang aktif belajar dan berorganisasi memberikan kesempatan pada dirinya untuk maju dan berperan aktif dalam membangun bangsa di masa mendatang.
Siapakah generasi muslim yang pantas memimpin negeri ini? Yang jelas yang mau mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi (ego). Saya pernah tanya ke salah satu panitia kurban dari OSIS tentang motif mau ikut berpartisipasi. Dan jawabannya bervariasi, dari sekedar mengisi waktu luang hingga diajak oleh teman dan merasa enggak enak kalo berdiam diri saja. Dari sekian banyak panitia yang memiliki orientasi untuk meningkatkan ketrampilannya berorganisasi tidak lebih dari 10%. Untuk memiliki orientasi jangka panjang dan memiliki visi yang jelas harus sering-sering dilatih, apalagi bagi generasi muda milenial.
Sebagai contoh generasi yang berwawasan luas adalah mereka mau membuka diri dengan kemajuan teknologi dan ilmu baru tanpa melupakan dasar aqidah dan nilai budaya lokal yang sudah ada. Tentunya bagi generasi muslim saat ini menjadi kreatif adalah sebuah tantangan. Kenapa tantangan? Karena ternyata untuk kreatif itu tidaklah mudah. Apalagi yang model belajarnya hanya bersumber dari  satu metode dan rujukan. Kurangnya inovasi dan improvisasi membuat generasi muda menjadi jumud hingga akhirnya mencari pelarian untuk having fun yang enggak syar'i. Begadang sampe malam dengan gitaran, nongkrong apalagi mengkonsumsi narkoba, sudah kelewat batas. Belum masalah pengendalian pergaulan yang sudah cenderung tanpa batas, dimana syahwat dan maksiat diumbar. Jika generasi muda sekarang bergelimang dengan kemaksiatan, apakah keberkahan negeri ini akan dirasakan oleh anak cucu kita nantinya. Membangun sebuah negeri tidak hanya memikirkan secara temporer (saat ini) saja, melainkan harus bervisi hingga 100 tahun kedepan bahkan untuk kelangsungan bangsa selama mungkin.
Warisan nilai-nilai luhur yang sudah ada harus terus diestafetkan kepada generasi selanjutnya. Bahkan watak dan kepribadian bangsa yang menjunjung nilai-nilai keadilan dan menghormati hak kemerdekaan warganya harus terus dijaga. Kita mengetahui dengan sadar bahwa suatu bangsa kadang silih berganti dalam kepemimpinan memegang kekuasaan dan pemerintahan. Maksudnya adalah secara politik praktis partai yang mendominasi di tahun 2014 hingga 2017 tidak selamanya akan menjadi mayoritas karena seiring dengan berjalannya waktu dan pembelajaran politik masyarakat yang semakin terbuka dan sadar akan kepemimpinan yang adil. Sehingga jika partai pendukung pemerintah di tahun 2017 ini tidak profesional dan tidak mau memperhatikan nasib rakyat, maka bisa jadi tren partai tersebut semakin tidak mendapat perhatian di hati rakyat. Inilah contoh politik praktis tentang keterbukaan dan terdidiknya pemilih. Ada sebuah logika yang cukup serius tentang sistem demokrasi di negeri ini yaitu pemimpin yang adil lahir dari rakyat yang tidak mempan disuap, rakyat yang cerdas dan rakyat yang sholeh. Sebaliknya jika masyarakatnya itu termasuk kategori bajingan semua, maka yang terpilih adalah wakil dari bajingan. Kesimpulannya adalah mari kita didik diri kita sendiri dan masyarakat secara umum untuk menjadi masyarakat yang sholeh dan taat sama Tuhan agar pemimpin yang ada nantinya adalah seorang yang taat pada Tuhan, yang secara otomatis memandang bahwa jabatan yang diembannya itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Nya kelak. Hal ini terkait dengan nasib dan hajat hidup orang banyak. So, enggak lucu kalo sekarang agama bagi warga negara itu tidak dimilikinya, penganut kepercayaan mulai sengaja dikembangkan, ajaran semua agama itu sama di jejalkan kepada mayoritas muslim, padahal sebagai contoh saja seorang pastur atau pimpinan gereja akan meminta jemaatnya untuk berpegang teguh pada alkitab dan kepercayaan mereka, enggak mungkin mendoktrin ajaran agama lain itu sama baiknya dengan agama mereka. Apalagi Islam yang sempurna menyempurnakan, emang harus jadi muslim yang cerdas dan sholeh. Lucu kalo yang tadinya orang Islam (meskipun abangan) mau dan mudah tergadai imannya hanya dengan iming-iming materi. Ini hanya ada di pemerintahan era sekarang saja. Ini terjadi karena kondisi ekonomi secara nasional memburuk, masyarakat sudah sulit untuk makan maka dengan mudahnya iman digerus dengan materi ekonomi. Apa sih peran pemerintah sekarang kalo kerjanya bangun tol tapi langsung dijual kepada asing (bangsa Indonesia enggak memiliki tol itu) apa yang sejahtera dari pembangunan tol yang notabene milik pihak asing. Secara profesionalitas dan amanah terhadap janji kampanyenya dulu sungguh buruk dan NOL besar secara kualitas, pemerintah di tahun 2017 sudah tidak memiliki ruh mensejahterakan rakyat dan bangsa, menjunjung keadilan pun tidak apalagi mau membela hak-hak rakyat. Piye sih Presidene? Ora becus ndean...
Ayo menjadi bangsa yang peka dan cerdas, jika pemimpin yang lahir dari rakyat yang sholeh dan taat pada Tuhannya maka yakinlah nasib bangsa ini kedepan mampu menjadi bangsa yang besar serta bangsa yang luhur. Tolak pemimpin lupa dengan janjinya, tolak pemimpin arogan, tolak pemimpin represif, tolak pemimpin inkonsisten, tolak pemimpin yang tiran...
Related Posts:

Saturday, April 16, 2016

Antara Kau dan Aku

Marilah bicara empat mata antara aku dan engkau wahai kawan, tanyakan pada hati nurani kita masing-masing tentang persamaan yang dimiliki yang ada pada diri ini sebagai makhluk Tuhan. Organ tubuh yang sama, oksigen yang dihirup, tempat tinggal yang sama yaitu bumi, di bawah sinar matahari yang sama, galaksi tempat tata surya yang sama yaitu galaksi bimasakti, pelindung yang sama yaitu atmosfer, sama-sama butuh akan air yang menjadi hal vital dalam kehidupan ini. Mencari persamaan tersebut bertujuan agar tidak memandang rendah antara satu suku bangsa dan yang lain, tidak ada yang lebih tinggi derajatnya antara sesama makluk ciptaan Tuhan (selain derajat ketakwaan). Sehingga jika warna kulit membuat orang saling membenci, tutur kata atau bahasa menjadi alasan saling bermusuhan, perbedaan negara sehingga saling menyerang, beda agama sehingga saling menuduh teroris, dsb. Hal ini tidak akan terjadi manakala rasa kasih sayang itu muncul dalam diri sebagai hamba Tuhan yang memiliki kedudukan rendah di hadapan-Nya.
Tanda-tanda alam semesta ini membuktikan manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, ketergantungan juga dengan alam sekitar. Misalnya saja, kita hilangkan kepedulian dalam membuang sampah, hilangkan kesadaran dalam menjaga lingkungan hijau, sampai dampak terburuknya lapisan ozon ataupun atmosfer yang melindungi bumi berlubang maka ancaman jatuhnya benda langit ke bumi akan berdampak besar karena lubang ozon yang sudah menganga lebar, yang rugi bukan manusia di negara tertentu namun seluruh umat manusia yang tinggal dan mendiami bumi.
Jika mampu merangkul dan menggandeng saudara kita, tidak menjadi egois maka keharmonisan itu bisa tercapai. Adilkah ketika ingin mewujudkan perdamaian dunia, tiba-tiba negara adikuasa menginvansi negara lain dengan seenaknya dengan tujuan keserakahan pribadi negara tersebut? Mereka berbuat demikian dengan dalih menegakkan perdamaian dan keamanan dunia serta menumpas teroris. Cara yang mereka gunakan tidak lebih sadis dari teroris itu sendiri bahkan dampaknya hingga generasi kedepan penerus negara tersebut hilang total (aspek pendidikan dan kesejahteraan serta psikologis anak-anak terancam), ambil contoh ikut campur tangannya Amerika serikat di negara Irak yang hingga kini negera tersebut belum berjalan seperti sedia kala semenjak runtuhnya Sadam Hussein.
Kekonyolan terjadi manakala mengatasnamakan hak asasi manusia hanya untuk membela dan melindungi minoritas sebuah etnis di suatu wilayah. Justru etnis tersebut di negara asalnya semena-mena (di negara sendiri) terhadap kaum tertentu. Ambil contoh adalah negara Cina yang melarang peribadatan kaum muslim di negara tersebut, mereka melarang dikumandangkannya adzan, pembangunan masjid, dan segala seluk beluk terkait peribadatan umat Islam (informasi terbaru 2 pekan ini). Sedangkan contohnya di Indonesia, etnis Cina ini mengaku minoritas namun menguasai ekonomi, di sisi lain menggunakan senjata hak asasi manusia manakala kepentingannya terdesak atau kepentingan politiknya terancam padahal diawal berdirinya Negera Indonesia (mohon maaf) peran etnis cina dalam mengusir penjajahan Belanda dan Jepang tidak besar kalau boleh dibilang nol, kebanyakan yang berperan adalah pahlawan pribumi dan sebagian besar pejuang muslim (kebanyakan santri-santri) yang berada di pelosok daerah-daerah.

Mengaitkan pokok pikiran dari alinea diatas dengan kondisi terkini, yang intinya adalah saat ini adanya sosok tokoh Jakarta yang pendatang kemudian sewenang-wenang di lingkungan mayoritas muslim (baca: tidak adil) dan arogan, membuat tidak bisa ditahannya emosi ini karena secara historis si tokoh tersebut belum pernah menyumbang apapun terkait kepahlawanan (jasanya) dalam membangun Jakarta khususnya, dia hanya numpang lewat, melalui tokoh pendahulunya sewaktu masih jadi gubernur DKI, yang sekarang menjadi presiden.
Standar ganda dalam mengatasnamakan HAM ketika tersudut (terpojok) namun diam seribu bahasa manakala terjadi pembantaian (pembunuhan massal) sekelompok penganut agama di Afrika, kalangan aktivis HAM tersebut bungkam 1000 bahasa. Seakan-akan HAM hanya berlaku untuk mereka dan khusus pengecualian buat seorang muslim, artinya penindasan HAM itu sah-sah saja jika korbannya adalah muslim. Bahkan intel di negara ini juga ikut-ikutan kasar dan seenaknya tanpa belas kasihan menindas beberapa muslim yang dianggap (baru tersangka) teroris (baca: kasus Siyono). Apakah tidak membaca sejarah, mereka itu ya? Banyak dari para syuhada (pejuang muslim) yang telah mempertaruhkan segalanya demi ibu pertiwi ini dalam mengusir penjajah dan menghantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan, kalau boleh jujur mereka para pembenci Islam itu sebetulnya tahu. Namun kenapa masih mengkambing hitamkan Islam? Oke, don't worry, sejarah membuktikan dan akan terus terbukti bahwa agama Islam ini akan dijaga oleh Allah swt, meskipun dilakukan makar untuk menghancurkan dan menyurutkan pemeluknya. Apa yang terjadi jika yang diperlakukan seperti ini adalah agama selain Islam, mungkin sudah hilang nama dan pemeluknya di muka bumi (saya bukan fanatik). Karena memang bahwa Islam datangnya dari Allah swt yang membawa keberkahan bagi semesta alam. Memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi pemeluknya, ini adalah arti dari kata Islam sendiri jika diterjemahkan bebas kedalam bahasa Indonesia. Berbahagialah kawanku jika anda seorang muslim karena Allah swt ridho terhadap diri kita. Banggalah menjadi muslim dan banggalah menjalankan syariatnya. Semangat ber-islam.. Mari pelajari lagu bernafaskan nilai-nilai kemanusiaan, dimana nilai kemanusiaan itu hanya bagian kecil dari ajaran Islam. Berikut lagunya; (title : You and I, by Irfan Makki):

You & I, We are the same  we win and lose in the game of life...
You & I, We seek the truth looking for the signs in the universe...
In this journey... We are companions struggling
through life towards our Way...
CHORUS
Why should a mother cry...
Why should a wife see her  husband die...
Oooh tell me why do we have to fight...
Why don't we try just you and I...
Ooh why don't we try...
You & I, We love our land protect our home against any harm
You & I, Dream of a day when everybody will live in peace...
In this journey... We are companions  struggling through life towards our way...
                Why should a mother cry...
                Why should a wife see her  husband die...
                Oooh tell me why do we have to fight...
                Why don't we try just you and I...
                Ooh why don't we try...
Throughout history so many senseless wars
Yet we never learn, we're building  borders around us
But we still have a chance to heal our wounded world
Let's get rid of hatred and see each other as we really are
Before it's to  late, who knows what tomorrow may bring
But without  justice there's no way that peace can exist

Dapatkan file mp3 nya dengan mengunduh link di bawah ini:
1. You and I - Irfan Makki Mp3 (3.86 Mb)
2. You and I - Irfan Makki wav (42.5 Mb)



Saturday, March 26, 2016

Proyek besar, Full of Pain

Mega proyek yang tidak memiliki tender, yang membuat berkeringat, yang bikin kembang kempis, jauh dari materi melimpah. Kok bisa? Proyek ini bukanlah proyek pemerintah yang bisa dikorupsi, yang bisa di sunat anggaran dananya, yang bisa di manipulasi, jauh dari hiruk pikuk kolusi, namun memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Proyek apakah itu? Proyek ini mampu dilakukan oleh siapapun selama orang tersebut memiliki kesungguhan. Proyek itu namanya proyek peradaban  membentuk masyarakat yang memiliki etika, budaya, sistem aturan dan nilai-nilai lebih dari sekedar undang-undang formal. Nama lain proyek itu adalah dakwah. Ya, dakwah yang bisa diterjemahkan sebagai amar ma'ruf nahi munkar, yang bisa diartikan menyampaikan kebenaran, bisa pula dimaknakan menegakkan keadilan, bisa juga ditafsirkan sebagai revolusi peradaban. Proyek ini adalah warisan dari generasi awal para dai Islam dan baginda Rasulullah SAW sebagai pemimpin sekaligus panutan. Kata "dakwah" bisa memiliki arti menyampaikan kebenaran yang diajarkan dalam Al Quran meski hanya satu ayat. Contoh perbuatan sederhana yang sangat mungkin dilakukan adalah mengajak seorang sahabat untuk bersama-sama shalat berjamaah. Itu contoh kecil yang manfaatnya sangat besar. Hanya diperlukan lisan dan kepedulian dari kita serta tentunya contoh berupa tindakan.
Ngomongin soal proyek, beberapa waktu lalu saya melihat foto presiden terpampang di salah satu media, ketika blusukan ke bekas proyek Hambalang, ingin memberi pandangan (opini pribadi) mengenai proyek yang kadangkala menyedot anggaran besar namun tiada manfaat yang sampai pada masyarakat. Apalagi terkait soal pembangunan fisik, entah gedung untuk instansi pemerintah, DPR, fasilitas umum, proyek angkutan/ transportasi umum, kalau hal tersebut: pelindung, pelaksana, pengawasnya tidak memiliki hati baik maka semuanya bisa kongkalikong asal jalan, asal laporan administrasi beres, meski banyak kolusi dan suap, maka entah kapan negeri ini mendapatkan keberkahan yang sudah ditunggu oleh banyak orang. Mungkin orang kaya, bos, konglomerat bahkan pebisnis tidak menunggunya, tapi di sisi lain masyarakat yang tidak mampu (yang jumlahnya lebih banyak dibanding segilintir milyuner di Indonesia) sungguh menanti-nanti itu keberkahan, menunggu yang namanya makan enak, menunggu kondisi sejahtera, mampu mendapat pendidikan yang layak, menunggu mendapatkan hak nafkah melalui ketersediaan lapangan kerja yang manusiawi. Lihatlah, berkurang atau bertambahkah jumlah pengangguran sekarang? Lebih banyak mana jumlah pengangguran di masa Jokowi dibanding pemerintahan sebelumnya? Bukannya berprasangka negatif terhadap pemnguasa saat ini, tapi ketersediaan lapangan kerja yang memadai bagi bangsanya sendiri (saat ini!) pemerintah belum mengusahakan namun justru di saat bersamaan menghadirkan pekerja asing yang sebetulnya bisa dikerjakan orang sendiri. Dimanakah sisi nasionalisme si penguasa? Nasionalisme bukan cuma tuntutan  untuk rakyat kecil yang dibebani dengan banyak pajak ini itu. 
Mari kita lanjutkan hal lain yang kurang sreg bagi rakyat semacam saya atau mirip-mirip dengan saya, kebijakan untuk nelayan tentang pelarangan alat jaring penangkap ikan yang aturannya diperbarui justru merugikan banyak nelayan yang tak mampu menjangkaunya. Peraturan baru kok malah nyengsarain? Piye tho? Pembebanan biaya iuran/ setoran BPJS yang bertambah, ini si penguasa kok menerapkan untung rugi, tapi untuk dirinya sendiri untung, masyarakat digencet, diperas habis-habisan. Mana? Apakah ekonomi tumbuh setelah 2 tahun berkuasa? Mana? Tunjukin? Mana? Dimana? Bandingkan dengan pemerintahan sebelumnya? Membandingkan disini bukan ingin kembali ke sejarah namun untuk evaluasi, seharusnya pemerintah saat ini tambah care dong pada masalah ekonomi kecil. Jawablah dengan bukti, tidak usah pake setingan pencitraan doang, tidak usah setingan intelejen, tidak usah setingan media, yang ujung-ujungnya nambah pekerjaan dan masalah baru. Mana penerapan dari UUD tahun 45 terkait kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa? Gini dibilang penguasa keren. Jauh lah. Saya cuma bisa kritik, karena fungsinya dari rakyat kecil hanya kontrol, selebihnya terserah si penguasa mau dengerin atau tidak, karena lagi-lagi yang memiliki kebijakan ya pemerintah tadi. Emang sih pemerintah itu bukan cuma satu orang, tapi kumpulan itu bagus manakala pemimpin yang "tadi itu" juga berkualitas bagus. Di masa presiden mana yang ada keributan antar menteri? Tapi bukan pas jamannya Sukarno lho, kalo dulu emang sering gonta-ganti parlemen karena intrik politik (nah kayaknya ributnya sama, hanya beda pelaku).
Ayolah ini tahun 2016, yang sudah modern dengan fasilitas canggih, meski gak semua orang, semua rakyat, memilikinya, tentunya yang di kampung-kampung. Persentase rakyat yang di desa-desa dengan yang di kota, saya tidak tau pasti tapi secara geografis banyak di kawasan pedesaan. Kalopun banyak orang di kota tapi mereka orang pengangguran yang merantau terlunta-lunta, yang tidak mendapat perhatian, tidak mendapat pekerjaan, tidak mendapat payung hukum, bahkan sebaliknya sering diberi sanksi dan hukuman sama pemerintah.
Kembali ke mega proyek akhirat, yang tujuan utamanya berbuat kebaikan, saling bantu, karena yang dituju adalah Tuhan, yang dituju adalah akhirat, yang dituju adalah hal yang belum terlihat, sehingga banyak orang kurang begitu yakin. Disisi lain kepastian untuk akhirat adalah 100%. Karena kematian itu juga adalah yang pasti bagi semua makhluk hidup, termasuk di dalamnya makhluk yang disebut manusia yang diberi akal, hati, fisik (termasuk unggul) dibanding hewan, tumbuhan atau makhluk ciptaan Allah swt lainnya. Bahkan bisa melebihi malaikat jika mampu bertakwa. Nah, marilah ke level tertinggi melebihi predikat malaikat, tentunya dengan berusaha. Jika motifnya adalah dakwah untuk Allah swt maka pastilah tidak ada yang dirugikan. Apakah ada musuhnya? Apakah ada tantangannya? Apakah banyak hambatannya? Wah, pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah pasti jawabannya iya. Untuk menjadi tertinggi dan terbaik harus melewati tahap ujian, melalui tahap tes. Kalo dalam game adventure itu, harus bisa survive dalam segala kondisi yang ada, kalo bisa bahkan membantu orang lain untuk survive. Tiada kata yang sungguh menyejukan dan mneyelamatkan  selain ucapan dua kalimat syahadat. Mengakui tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Sebagai muslim banggalah menjadi muslim, banggalah dengan mega proyek yang diwariskan Rasulullah SAw yaitu proyek menebar kasih sayang dan kedamaian, dalam bahasa arabnya kedamaian dan kasih sayang, ketundukan, kepasrahan, bisa dimaknai dengan satu kata yaitu Islam. Back to Islam. Kembali ke aturan Islam, insyaallah eeverything is okay,  tidak ada aturan dari Allah swt yang membuat manusia menjadi celaka, sebalaiknya membawa kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat tentunya.

Tuesday, March 15, 2016

Masih Ragu? Renungkan lagi...

Lahan terbuka seakan perlahan sirna di kawasan perkotaan dan pemukiman padat, hal ini sudah terjadi diawal tahun 2000 di negara kita. Hampir itu sudah menjalar ke pelosok kampung (berlaku di Jawa), sehingga dampak yang semakin jelas adalah persahabatan alam dengan manusia semakin renggang saja, ditambah dengan pencemaran oleh limbah industri. Saya angkat hal ini untuk mengawali kegalauan kondisi lingkungan yang ada, saat ini kondisi ekonomi 2 tahun Jokowi menjadi presiden saya pribadi belum merasakan perubahan yang menuju kualitas ekonomi yang bagus, egois sekali, ternyata kebanyakan teman dan sahabat juga merasakan hal yang sama sehingga kondisi ekonomi secara nasional belum membaik. Apalagi coba? Kondisi stabilitas politik, runyam, mana ada liga reguler sepak bola lenyap (cuma di jaman menteri olagraga saat ini) sebelum-sebelumnya sejak saya lahir tahun 1984 belum pernah terjadi. Hmm, lihat kondisi penurunan akhlak remaja secara umum (kalo ini sih sesuai dengan prediksi atau ciri-ciri akhir zaman), kebanyakan pemuda sekarang lebih suka hura-hura, bermaksiat, bergerombol bukan untuk hal produktif, lihat apa yang terjadi 20 tahun kedepan dimana usia mereka bertambah, dimana kesiapan generasi bangsa ini? Jadi maksud saya adalah ingin menegaskan tanpa ditambah dengan masalah lingkungan, bangsa ini sudah memiliki masalah yang pelik, dimana terkadang rakyat itu tergantung yang memimpin. Nah, kalo yang memimpin bangsa sekarang, maaf, tidak dirasakan manfaatnya sama rakyat bawah ngapain mereka ada. Masih ragu kalo yang ada saat ini kurang profesional mimpin negara dan bangsa ini? Rupiah kapan selevel dengan mata uang asing paling enggak kawasan Asia Tenggara lah, bikin sebelnya itu sebelum jadi  pemimpin seperti sekarang teori visinya berlebihan, kecewa itu tanda cinta lho, saya cinta dengan negara ini, tidak rela hancur perlahan gara-gara pemimpin yang kurang kompeten dan keberpihakan pada ekonomi rakyat masih kecil sekali, renungkanlah wahai yang di istana sana,,,tunjukkan bahwa dulu metode blusukan yang buat pencitraan itu manfaat buat level bangsa dan negara bukan sekadar level kampung.
Masih ragu? Bagi sahabat yang dulu terlanjur memilih yang sekarang ini, renungkan deh, pilihan itu berimbas selama lima tahun, inilah kelemahan demokrasi 1 suara dari 1 orang (yang kurang berpikir dalam memilih) tidak beda jauh dengan 1 suara dari orang yang benar-benar tulus menginginkan perubahan dan kemajuan bangsa. Ingat tidak, jika kemarin memilih hanya ikut-ikutan dan sekarang merasakan kondisi yang sulit. Bukan hanya 1 atau 2 orang yang terkena efeknya, karena ini bukan masalah RT/RW atau kampung, tapi negara yang menyangkut hajat hidup orang banyak, banyak perut yang harus dikasih makan, banyak balita yang butuh asupan gizi, renungkan...
Hati-hati dari kesalahan yang sudah diperbuat, jangan terjebak di lubang yang sama, jelaslah sekarang yang pura-pura membela rakyat yang mana, hari-hari kedepan nantinya banyak momen memilih pemimpin dari berbagai level dari desa hingga negara, jangan terjadi kondisi seperti ini lagi karena terlalu mahal dan beresiko untuk bangsa dan negri ini. Pemimpinku, pemimpin kita bersama, merenung deh, sekali memimpin berbuat yang terbaik bagi negeri dong, kalo orang awam 1 perbuatan salah tidak terlalu berimbas, nah sedangkan pemimpin tidak serius dalam melakukan pekerjaannya sebut saja misal 1 kesalahan maka jutaan penduduk ini akan merasakan dampaknya. Munculkanlah ketulusan dalam menyejahterakan bangsa ini, munculkanlah keadilan di negeri ini KARENA ENGKAULAH PEMIMPINNYA.
Jangan biarkan kami bangsa ini mengenangmu dengan ketidakbecusan engkau, namun tinggalkan kenangan hormat dan bangga kalo pernah memiliki presiden seperti engkau. Keluhan itu muncul karena ketidakpuasan, hal ini muncul bukan tanpa sebab, so terbukalah terhadap kritik, renungkan, tindakan buruk orang biasa tidak terlalu ngefek namun tindakan buruk seorang pemimpin banyak menimbulkan kegaduhan tentunya (seperti suara bising yaitu mengganggu dan tidak enak untuk dinikmati).