Showing posts with label hati. Show all posts
Showing posts with label hati. Show all posts

Sunday, June 4, 2017

The Beautiful Large Round Wooden Table & Jiwa Kuli

Ada kesan tersendiri ketika saya ikut rombongan teman-teman guru ke Jepara. Acara tersebut sebetulnya dalam rangka mengantar tim bulu tangkis dari MA Hasbullah untuk tingkat propinsi mewakili Kabupaten Pekalongan di cabang tersebut. Kesan khusus yang saya masih terasa adalah sekilas tentang faktor ekonomi (segi pendapatan) dari beberapa masyarakat Jepara yang notabene sangat terkenal dengan ukiran khasnya. Ternyata tidak melulu terkait ukiran namun lebih luas lagi yaitu kerajinan furnitur/mebel. Hampir sepanjang jalan daerah kotanya, banyak dijumpai toko mebel dan rata-rata sudah tingkatan ekspor. Dalam batin saya, wajar kalo banyak dijumpai bangunan di kanan kiri jalan yang mengelola bisnis mebel, karena untungnya sampe jutaan rupiah bahkan milyaran. Dampak usaha tersebut secara ekonomi adalah taraf hidup masyarakatnya meningkat & cenderung sedikit diatas kabupaten Pekalongan secara rata-rata. Kualitas mebelnya saja berkualitas internasional, kalo enggak mana bisa laku dijual ke luar negeri, mebel dengan kulitas yang baik semisal kayu jati. Saya mengambil contoh adalah meja kayu yang elegan yang kesannya tradisional karena terbuat dari kayu namun memiliki ciri khas & keunikan. Nah ciri khas inilah yang akhirnya membuat Jepara terkenal dengan ukiran kayu dan terkenal juga dengan kualitas mebel/furniturenya, mungkin kalo Pekalongan terkenal dengan batiknya. Membahas meja kayu yang bagus sebetulnya bukan ahlinya saya. Disinilah momen perenungan berkaitan olah produksi dari kayu menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi, ini mungkin bisa dikategorikan sebagai landasan/basis ekonomi kreatif. Kreatifitas maupun ketrampilan inilah yang sebenarnya diperlukan agar masyarakat secara umum mampu berdikari dari sisi ekonomi. Tidak selamanya mengandalkan menjadi pegawai apalagi menjadi bawahan (karyawan) perusahaan, boleh-boleh aja menjadi karyawan tapi jangan terlalu diandalkan. Karena hal itu cenderung mematikan daya juang dan kreasi serta kemandirian bangsa. Sehingga bukan lagi mindset "mencari kerja" atau menjadi "karyawan" namun memiliki frame berpikir agar bisa membuka usaha (bisnis) apapun itu, meskipun skalanya masih kecil. Ini mungkin sedikit solusi dari masalah terjadinya banyak pengangguran di usia produktif/ angkatan kerja, terlepas saat ini banyaknya sekolahan sejenis SMK namun "abal-abal" yang menjanjikan lulus SMK langsung kerja, kenyataannya yah tetap seperti lulusan lainnya harus nganggur, kalopun ada lowongan harus antri melamar, ujung-ujungnya kolusi & nepotisme. So, menanamkan jiwa kuli itu tidak terlalu bagus. Padahal kita lihat sendiri berapa banyak perusahaan yang tersedia dibanding dengan jumlah pencari kerja, buktinya banyak sarjana yang menganggur, apalagi hanya sekadar lulusan SMK. Itu kalo mindsetnya lulus sekolah menjadi buruh/kuli/ bahkan karyawan. Namun beda manakala kita memiliki pemikiran bahwa belajar itu untuk menuntut ilmu sekaligus merubah cara pandang, cara berpikir bahkan menanamkan doktrin/ideologi disamping menimba ilmu yang bermanfaat. Karena masalah pekerjaan toh dengan kreatifitas kita, maka mampu menjadi entrepreneur sejati.
Terlepas dari meja kayu bundar, ada filosofi bahwa kayu gelondongan agar memiliki nilai jual tinggi maka perlu diolah, dipotong bahkan menggunakan mesin dirubah bentuknya menjadi lebih tipis (lempengan), adalagi industri tripleks, dan sejenis barang-barang antik misalnya pintu kayu dengan ukiran khas dsb. Si kayu harus merasakan dipotong, digergaji, bahkan terkadang dijadikan bubur kayu (pulp) ketika itu dipakai sebagai bahan dasar kertas. Maknanya jika ingin memiliki value lebih maka kita harus berani sakit, berani ambil resiko (take high risk), berani capek, berani berkeringat. Keluar dari tempat santai, move on dari zona nyaman ke area penuh resiko. Kata sebuah pepatah ambil pekerjaan yang resikonya besar maka disanalah kesuksesan besar diraih. Memang betul, namun hal yang jelas diperlukan adalah mental pantang menyerah, tahan banting bahkan pola pikir yang benar.
The cars were repaired by my father yesterday, seorang montir yang dia memiliki keahlian belum tentu benar-benar mengambil ilmunya dari bangku sekolah. Bisa jadi dia berpengalaman karena banyaknya pelanggan dengan masalah yang beraragam bahkan tingkatan kesulitan yang bervariasi. Makin lama kesulitan kesulitan itu sudah tidak asing baginya hingga ia faham betul kalo masalah mobil rusak pada karburator, misalnya, maka ia dengan cekatan memperbaikinya. Tidak selamanya ilmu itu didapat di sekolah formal, terkadang dengan terjun dan praktek langsung justru semakin kaya pengalaman. Akhirnya tidak harus yang bisa montir itu sekolah di SMK namun hal tersebut bisa dipelajari selagi ada kemauan yang tinggi, tidak dibatasi oleh tempat. Bahkan kecenderungan sejenis ilmu montir atau misalnya ilmu komputerpun bisa dipelajari secara otodidak, apalagi saat ini terbantu sekali dengan google, internet, youtube, dsb. This is for you, iya ini buat kamu, kata seorang montir di bengkel di gang masuk tempat saya mengajar. Beliau memberikan secara gratis sejenis baut untuk penutup bagian bawah tempat oli motor milik saya. Karena sebelumnya baut yang ada sudah longgar jadi oli terkadang sedikit merembes dan menetes. Bendanya tidak besar sih, namun bentuk bantuan itu pas dengan apa yang saya butuhkan dan manfaatnya luar biasa dibandingkan memperbaiki tempat oli secara keseluruhan, apalagi saya sangat awam dengan masalah mesin motor. Montir yang membantu saya itu bukanlah lulusan SMK, bahkan ia belajar di sekolah umum. Sebelum menjadi montir, di bengkelnya sendiri, awalnya pindah-pindah jenis usaha, sampai suatu ketika ia belajar sama teman tentang cara mengganti ban, rantai, oli motor hingga seperti saat ini. Saya pribadi salut dengan beliau. My teacher said to me to clean the whiteboard, hapuslah papan itu. Langsung saja seketika tulisan di papan hilang. Namun bekas noda spidol boardmarker masih sedikit terlihat. Ditambah permukaan papan putih yang sudah menurun kualitasnya sehingga noda tulisan tidak bisa hilang dengan sempurna. Lain montir, lain guru Bahasa Inggris dalam menyikapi hidup. Pengalaman pribadi saya, ketika kuliah, materi terkadang tidak terlalu nyantel dan agak sulit difahami. Nah, ketika terjun langsung mengajar di kelas bersama peserta didik, kefahaman itu perlahan-lahan hadir begitu saja. Seiring dengan waktu maka saya mengetahui rahasia belajar bahasa asing yaitu do it right now, not to wait until you are perfect. I don't believe, yap awalnya saya gak percaya kalo saya seorang guru bahasa inggris dan harus mengajarkan ilmu saya ke anak-anak. Namun memberi itu tidak harus menunggu sempurna memiliki semua ilmu (materi), bahkan tidak harus menunggu hafal kamus Inggris Indonesia, Indonesia Inggris, atau kamus Oxfords, namun berapapun yang kita miliki give and share it. Dan ajibnya, makin lama ilmu itu makin bertambah. Beda mungkin dengan montir yang memberi saya satu baut maka ia kehilangan 1 buah benda miliknya, namun kalo saya memberi 1 materi (ilmu) sebut saja tentang noun phrase maka justru ilmu saya bertambah hebat. Wuih itulah kerennya menjadi guru makin lama makin hebat.
BElajar tak kenal waktu, maksudnya kapanpun kita bisa belajar, sudah tua renta  belajar ya boleh, dari kecil di paud belajar juga boleh. Belajar disaat sebelum tidur, sesudah sahur, sepulang sekolah atau bahkan waktu BAB pun boleh-boleh saja asalkan kalo bisa nahan bau di wc, ya silakan aja belajar disitu. Cari waktu yang menurut kita nyaman dan cocok. Bukan malah gak pernah belajar, kenapa kamu enggak belajar? karena sibuk pak. crEAte your own time, luangkan waktumu sendiri untuk belajar, kalo gak diluangkan mana bisa belajar, gak usah dihabiskan semua buat mainan HP, dsb.BB (Bagus Banget) kalo sobat semua bisa mengagendakan rutin belajar kelompok bareng temen, wuih itu super sekali. Hanya BB (buka buka) catatan juga ndak masalah. Memang awalnya begitu, tapi cobalah makin lama kualitasnya dinaikkan dari sekedar buka buku, naik derajat ke membaca, naik lagi sambil menulis resume sampai berlatih soal. Sudah sAAtnya pelajar Indonesia bersaing dengan pelajar lain. Agar mampu bersaing maka latihan & belajar adalah kuncinya. Lakukan CC (corat coret) untuk pelajaran hitung-hitungan misalnya matematika, fisika, kimia dan sejenisnya. Karena butuk praktek menghitung  bukan hapal rumus saja namun juga cara menerapkan rumusnya harus paham, hapal rumus eh enggak tau cara makenya sama sekali, podo wae tho. Kawan, sEBetulnya otak yang dihadiahkan Allah swt ini sungguh mahal kalo dibiarkan kosong, ibaratnya storage (daya tampung) otak yang mampu menyimpan jutaan GigaByte ini harus sering dipakai jangan dibiarkan tetap orisinil alias dibiarkan menganggur begitu saja. CB (coba bayangkan) seluruh syaraf yang ada di tubuh kita ini menuju ke pusat perintah yang ada di otak, kalo otak kita waras & sehat serta cerdas maka luar biasa deh. Ups, jangan lupa otak cerdas harus disertai juga kepribadian yang mawas ditambah hati ikhlas, sob. Jangan menjadi manusia ABal-abal, maksudnya manusia itu bedanya dengan hewan adalah karena punya daya pikir (otak) serta perasaan dan hati, jadi gunakan semuanya sob. Biar menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti, kepribadiannya luhur, berhati lembut. Jadi seandainya nanti menjadi orang pintar dan kaya tetap dermawan & membantu tetangga kanan kirinya. DEngan demikian setelah memaknai anugerah (karunia) otak dan organ tubuh lainnya, maka jangan sia-siakan untuk berprestasi. Diberikannya waktu 24 jam sehari juga merupakan sebuah peluang agar dengan waktu itu manusia memiliki pengalaman, sehingga bertambahnya usia bukan hanya menjadi tua namun juga menjadi lebih bijak.
Jangan terlalu mengkhawatirkan tentang dunia, besok mau makan apa, besok mau kerja apa, besok mau ngutang sama siapa, khawatir boleh namun jangan terlalu. Lebih khawatirkan tentang akhiratmu, karena kesempatan di dunia hanya sekali, tidak ada reinkarnasi karena dalam Islam tidak mengenal hal itu. Hidup saat ini, beramalah saat ini juga, namun dengan niat karena Allah swt maka amal saat ini bisa sebagai bekal setelah dari dunia yaitu kalo sudah berpindah ke negeri akhirat. Bersama Allah hati menjadi tenang, dengan senantiasa mengingatNya hati selalu tunduk dan terjaga, mumpung masih bulan ramadhan berdoa sesering & sebanyak mungkin, salah satu di doa kita jangan lupa minta agar hati ini ditundukkan dan ditetapkan dalam iman dan Islam. Amin.


Related Posts:

Wednesday, August 10, 2016

Berpisah untuk Kebaikan, Ketika Pertemuan itu membawa Ketegangan

Ada kisah fabel (binatang) tentang sebuah ikatan persahabatan yang dijunjung tinggi oleh pelakunya. Diceritakan tinggalah seekor singa di sebuah hutan. Suatu hari, ketika ia pergi mencari air minum menuju sungai. Secara tidak sengaja kaki sang singa terjerembab oleh lumpur di sungai. Ia berusaha keluar dari lumpur tersebut, namun tidak berhasil. Terpaksa ia harus terjebak di lumpur dan terpanggang di bawah terik matahari dan dingin menerpanya ketika malam hari. Kondisi ini hingga beberapa hari, sang singa pun mengalami kelaparan karena tidak mendapat makanan. Setelah beberapa hari terjebak di lumpur tanpa bebas bergerak, maka di suatu hari datang seekor Jackal (sejenis serigala) mendekat. Jackal tersebut ingin pergi minum ke sungai tersebut. Ketika jackal melihat sang singa terjebak di lumpur, iapun bertanya pada sang singa apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita dari sang singa maka jackal hatinya luluh dan terpanggil untuk membantu singa terbebas dari lumpur. Dengan sekuat tenaga jackal mengeluarkan singa dari lumpur.
Singkat cerita jackal berhasil membantu singa. Atas kebaikan hati jackal maka sang singa memberikan tawaran imbalan yaitu berupa kerjasama dalam mencari mangsa karena sang singa mahir dalam menangkap mangsa buruan. Jackal menerima tawaran imbalan sebagai balas jasa terima kasih tersebut.
Cerita berlanjut, baik jackal dan singa memiliki keluarga yaitu istri dan anak-anak mereka berkembangbiak menjadi keluarga besar. Nah 2 keluarga besar tersebut hidup rukun berdampingan, mereka saling berbagi makanan dan tempat tinggal. Di suatu ketika, istri sang singa mengeluhkan seringnya stok bahan makanan untuk anak-anaknya hingga akhirnya ia menyampaikan keluh kesahnya tersebut kepada anak-anaknya. Sedangkan anak-anak singa itu bercerita kepada anak-anak jackal ketika mereka semua bermain bersama. Sekembali dari bermain anak-anak jackal bercerita kepada ibunya yaitu istri sang jackal. Nah, akhirnya istri jackal menceritakan keluh kesah dari keluarga singa kepada suaminya yaitu jackal. Merasa disindir dan dianggap merepotkan serta menjadi beban bagi keluarga singa maka jackal pergi seorang diri menemui singa.
Jackal bertanya kepada singa, " Saya waktu dulu membantumu tanpa pamrih mengharap imbalan, dan kamu sendiri yang memberikan tawaran imbalan sebagai gantinya, namun sekarang mendengar keluh kesah dari istrimu seakan-akan keluarga jackal menjadi benalu bagi keluargamu. Seharusnya kamu sendiri langsung berbicara padaku 4 mata bukannya melalui perantara anak-anak kita." Mendengar curhat dari jackal, sang singa sungguh terkejut. Dia menjawab, "Wahai jackal, temanku sejati, saya secara pribadi tidak merasa ada masalah dengan hubungan persahabatan kita bahkan berprasangka buruk apalagi sampai menganggap engkau sebagai parasit, benar-benar tidak pernah sampai terpikir sampai sana." Singa juga memastikan akan memberikan pemahaman kepada istrinya akan keadaan yang sesungguhnya antara dia dengan jackal. Keputusan akhir dari dua pihak yaitu untuk sementara berpisah, namun berpisahnya mereka masih sebagai teman. Singa dan jackal menyadari level (tingkat) pemahaman persahabatan mereka belum bisa dimengerti oleh istri dan anak-anak mereka sehingga berpisah merupakan salah satu cara agar hubungan kekerabatan mereka tetap terjaga.
Hikmahnya dari kisah fabel tersebut adalah untuk suatu kebaikan terkadang harus berpisah, artinya tidak kemana-mana selalu bersama-sama. Keputusan itu juga untuk sehatnya persahabatan mereka dan agar lebih awet. Suatu kebijakan  yang tepat untuk mengambil perpisahan dimana ketika pertemuan itu justru memunculkan masalah serius, memunculkan percekcokan ataupun ketegangan . Hati itu akan menyatu manakala ruh (jiwa) itu memiliki level pemahaman yang sama dan terkadang tidak mempertimbangkan jarak fisik yang jauh. Dan hanya Allah swt saja yang menyatukan hati-hati hambanya. Maka mohon hanya pada Allah swt saja agar kita dipertemukan dengan sahabat-sahabat ataupun orang-orang yang baik, bahkan ketika memohon dipertemukan dengan jodoh atau pendamping hidup. Karena hati itu akan saling tertarik dengan hati yang memiliki selera sama. Berikut ini teks Jackal yang menyelamatkan sang singa.
The Jackal who saved the Lion
Once upon a time, there lived a lion in a forest. One day, when he went to drink water in a river, one of his feet got stuck into the damp mushy mud of the river. He tried a lot to get out of the mud, but he didn’t achieve. He had to lie without food for days because he didn’t find any help. On one fortunate day, a kind jackal came to drink water from the river.when he saw the lion, he went closer to the lion and said, “What is the matter? Why are you resting here?”
The lion narrated him the pathetic story. The jackal instantly made a way out from the sand but the lion was unable to move his feet. As he set in the same posture for last several days, his body became stiff. The jackal understood the condition of the lion and helped him to get out of the  mud with an extra effort. The lion was really thankful to jackal for his kind help. He was very happy top get free after so many days.
The lion appreciated the effort made by the jackal. He offered the jackal to live close to him and also promised to give food to him whenever he caught food.  The jackal accepted the offer and started living with the lion. Thus, they lived happily sharing the food. With the passing time,they expanded their families. The lion had cubs and the jackal had kid jackals. Both, the lion and the jackal were passing their days happily. They didn’t have any idea that their friendship was not liked by their families.
One day after a long time, lady of the lion’s house, told her cubs that she didn’t like the empty between the jackal and her husband. The cubs passed the message to the kid jackals. The kids complained the matter to the lady jackal. The lady jackal passed the complaint to her husband.
The jackal went to the lion and asked, “I helped you without any thought in return. You had asked me to live with you, so I started living with you. Now, if you don’t want me to live with you, you should have told me yourself. What did you involve your wife and cubs to convey this?” The lion was shocked to hear such words. He said, “My dear friend, what are you saying ? I don’t find any problem with you or your friendship.” He assured the jackal that he had no such ill-feelings for the friendship between them.
The lion also assured that he would talk to the lioness and solve the whole matter. The jackal was intelligent and understood the situation. He said to the lion, “dear friend, I know you are sincere, but our families could not exactly respond the same level of friendship. So, let us stay apart and meet often as friends. We could also hunt together. It would be better., if our families stay apart.” The lion agreed to the proposal with a heavy heart.
The two families parted from each other as friends. The jackal and the lion continued to share the friendship. They often met each other and hunt together. Thus, the two friends shared a healthy friendship throughout their life.

Saturday, April 9, 2016

Seorang Pemuda Terdampar Di sebuah Pulau Di Tengah Lautan (Review Game)

Di kisahkan seorang pemuda terdampar di sebuah pulau, kondisi perahu yang ditumpanginya ketika ia tersadar sudah porak poranda terkena badai, dimana pulau tersebut terletak di tengah lautan. Dalam situasi seperti ini ia dituntut agar mampu survive selama mungkin bahkan jika mampu pergi berlayar dari pulau tersebut. Di pulau yang ia tinggali terdapat banyak tumbuh-tumbuhan dan pepohonan serta sumber daya alam yang bisa digunakan untuk menyambung hidupnya. Dia memiliki kemampuan otak yang bisa digunakan untuk berpikir agar segala benda-benda di sekelilingnya bisa dijadikan alat baginya untuk berjuang dari segala ancaman. Kekuatan selain otak adalah kekuatan hati dan kekuatan fisik yang dimiliki, hati dalam kondisi tertentu membuat kesehatan jiwanya terjamin dan kondisi fisiknya memungkinkan mobilitas mengelilingi pulau, masuk ke dalam hutan, rawa, bahkan berjalan di sepanjang pantai. Namun 3 kekuatan tersebut justru menjadi 3 kelemahan jika tidak disikapi dengan bijak. Hal yang pertama adalah otak (pikiran), ancaman ini datang manakala pikiran sudah terbebani dengan banyak persoalan maka menjadi penghambat, putus asa, bahkan cenderung depresi. Hal kedua, kekuatan hati jika penyikapannya kurang baik bukan kondisi sehat secara spiritual namun sebaliknya banyak penyakit hati menghinggapi pada akhirnya perasaan yang dialami sering tertekan, tidak nyaman, resah dan gelisah, comfortable condition belum hadir dalam jiwanya. Hal ketiga, kekuatan fisik bisa menjadi ancaman manakala justru fisik kita sering dianggap remeh dalam hal asupan gizi, perawatan kesehatan tubuh, bahkan makanan yang di makan. Karena lambung menerima makanan tidak asal penuh, tidak asal kenyang, tidak asal terisi makanan minuman, tetapi kualitas dari yang dimakan juga berpengaruh, darimana asal makanan juga berpengaruh, bagaimana cara memperoleh makanan juga berpengaruh.
Ketiga hal tersebut adalah 3 kekuatan sekaligus 3 ancaman yang dimiliki pemuda tadi, dengan tuntutan dia siap dengan perubahan external (dari luar dirinya) yaitu lingkungan atau alam semesta itu sendiri. Hujan, panas, kemarau, banjir, kebakaran, badai, angin, asap, kabut, dsb. Faktor dari alam tersebut tidak bisa dikendalikan 100% oleh diri kita. Bisa disiasati dengan menggunakan alat bantu (fasilitas/ perlengkapan) yang ada. Selama fasilitas itu memadai mungkin kondisi luar (faktor alam) bisa ditanggulangi meskipun tidak penuh (total 100%), hal ini hanya menurunkan tingkat/ dampak kerusakan yang ditimbulkan faktor alam tersebut. Darimana fasilitas itu terwujud, ya dari kreativitas otak manusia, dari kemajuan teknologi dan pemikiran, dari pemanfaatan alam sekitar. Faktor luar biasanya memiliki sifat yang tidak bisa diprediksi (unpredictable) dan sifat diluar kontrol/ bisa juga dibahasakan tidak dalam kendali penuh diri kita (uncontrolled),  yang membuat 2 sifat inilah yang banyak menguji para manusia yang mampu bertahan siapa saja, dari sekian banyak yang ada. Sehingga semakin sedikit yang tersisa membuktikan bahwa ujian yang ada semakin sulit, yang tersisa (yang sedikit) itu merupakan orang-orang pilihan (bisa juga dibaca sebagai orang terpilih). Untuk menjadi orang terpilih maka minimal memiliki kualifakasi diatas rata-rata. Berbahagialah jika kita termasuk orang-orang pilihan. Ketika banyak orang yang sedang tidur sedangkan kita masih bekerja lembur, berbahagialah karena kita pilihan, kita termasuk orang yang pekerja keras. Jika banyak orang yang sedang terlelap sedangkan kita mampu bangun malam untuk shalat tahajud bermunajat padaNya, berbahagialah karena kita termasuk yang dipilih oleh Allah swt untuk dekat dengan-Nya. Jika banyak orang menolak diberikan tugas-tugas sulit, menolak diberikan pekerjaan-pekerjaan yang secara imbalan materi tidak ada, namun kita mau dan mampu melakukannya, maka berbahagialah karena kita termasuk orang pilihan, orang langka, orang yang tanpa pamrih. Jika banyak orang yang menyukai kenyamanan tapi tidak mau bekerja keras, sedangkan kita setiap hari membanting tulang, keringat sampai kering, bahkan debu dan peluh bercampur, waktu istirahat sedikit, maka berbahagialah kita karena termasuk orang-orang tipe pejuang sejati, karena Allah swt melihat proses bukan hasil akhir, hasil akhir adalah prerogatif dari Allah swt.

Kembali pada kisah pemuda yang terdampar di pulau, disaat malam dia harus membuat tungku api atau minimal obor sebagai penerangan, disaat perut kosong dia harus mencari bahan makanan, yang terkadang beberapa diantaranya masih mentah dan mengandung racun sehingga butuh dimasak minimal di bakar di perapian hingga layak untuk dikonsumsi. Bahaya hewan, baik itu binatang melata seperti ular yang beracun harus ia hadapi dengan senjata ala kadarnya, jika tidak habislah riwayatnya. Binatang lain seperti laba-laba hutan, monyet yang suka mengganggu dan mencuri barang-barang miliknya bahkan jika bercocok tanam kita harus menjaga agar tidak dicuri monyet-monyet tersebut, binatang laut misalnya hiu, ubur-ubur dengan sengatan beracunnya, atau monster penjaga pohon yang akan bereaksi manakala kita terlalu sering menebang habis pohon-pohon yang ada di hutan hingga marahlah penjaga hutan tadi (digambarkan dengan pohon  kelapa yang mampu melempar buah kelapa sebagai serangan balasan kepada kita).

Jika ingin mendapatkan sumber alam dari laut, si pemuda tadi harus membuat rakit dari kayu atau potongan bambu, naik level bisa membuat perahu dengan kelengkapan obor dan layar untuk laju yang lebih cepat dibanding dengan rakit dayung (sampan). Di lautan jenis makanan yang tersedia adalah rumput laut, berbagai jenis ikan dan juga hewan karang. Alat yang dibutuhkan adalah pancing (dalam review game ini terbuat dari ranting dan jaring laba-laba). Keunikan dalam memperoleh alat-alat ataupun perkakas ini yang membuat pemain merasa ingin tahu, fitur gambar dan kualitas animasi juga cukup bagus,  variasi pulau yang ada dengan gambaran ombak dan aneka bianatang laut menambah game ini mendapat poin bagus dari reviewer game. Bagi temen-temen yang belum pernah memainkan game ini bisa didownload di link berikut dengan klik dan download melalui storage mega.nz
1. Don't Starve Shipwrecked Rar (787.7 Mb)
2. Game Birds Town Rar (80.6 Mb)
3. Game 4 Elements Rar (178.9 Mb)
4. Game Lost Lagoon 2 Rar (148.8 Mb)
5. The Far Kingdoms Elements rar (168.1 Mb)