Bayangkan seandainya hidup kita amburadul, segala kegiatan tercecer, berserakan, acak-acakan dan lepas kendali tanpa kontrol, tanpa manajemen yang bagus, tanpa jadwal yang rapi, tanpa konsep jelas, pastilah kita menghadapi hidup, aktivitas, atau kegiatan dengan penuh ketidaksiapan sehingga hasilnya jauh dari memuaskan. Kadangkala suatu hal saja masih belum sesuai harapan, padahal sudah dipersiapkan, sudah ditata sedemikian rupa.
Contoh, saya biasanya punya tempat khusus untuk menaruh hasil ujian, ulangan harian, tes dari para murid, suatu waktu saya lupa mencampur antara satu data dengan data lain di satu tempat. Nah, ketika dibutuhkan saya mengalami kesulitan, yang jelas data yang saya butuhkan tidak cepat dan mudah saya temukan. Padahal sudah ada bentuk usaha untuk merapikan tempat penyimpanannya. Itu yang jelas sudah dirapikan, ditempatkan secara khusus masih saja bisa semrawut, apalagi kalau sama sekali tidak ditata.
Contoh kedua, ketika kita menaruh baju, kaus kaki, atau tas, tidak teratur, tidak pada tempat biasanya, pastilah ketika berangkat ke sekolah, tempat kerja, atau ketika benda tersebut dibutuhkan maka dampak negatifnya adalah gugup, tergesa-gesa, bahkan hal paling buruk kita marah, jengkel, emosi, yang pada akhirnya berpengaruh pada sisi psikologis diri kita, hal tersebut bisa menciptakan temperamen (karakter) buruk, ketidakseimbangan sisi emosional.
Marilah belajar mengatur hidup kita, meskipun segalanya sudah ada garis ketentuan oleh Allah swt, kita harus berikhtiar menata hidup kita lebih baik, dari segi aktivitas sehari-hari, pekerjaan, atau segi ekonomi, atau segi kemasyarakatan, haruslah diatur sedemikian rapi dan tertata. Sehingga muncul seni manajemen hidup, manajemen ekonomi, manajemen keuangan, dsb. Yang tujuannya tidak lain adalah untuk mengatur dan menata, mengelola dan merapikan. Ketika kita tidak ingin diatur orang lain maka atur (tata) diri kita sendiri. Atau sebelum mengatur orang lain jadilah pengatur (manajer) untuk pribadi kita.
Berikut ini poin untuk pembelajaran Bahasa Inggris pokok bahasan writing (jenis tenses bisa disesuaikan), yaitu menulis ulang (rewrite) agar menjadi sebuah paragraf yang bermakna, dari penulisan yang tidak sesuai kaidah/ aturan penulisan yang berlaku tanpa tanda baca (titik, koma, huruf besar, dll) dan juga tanpa spasi sehingga untuk dibaca sedikit menyulitkan. Kemampuan yang dilatih adalah pengenalan kata, frase dan kalimat.
A. Bahasa Indonesia (Panduan)
4 kalimat
uburuburbukantermasukikanmerekahewanyangtidakbertulangbelakangartinyatidaksepertiikanataumanusiamerekatidakmemilikitulangbelakangkenyataannyamemangsamasekalitidakmemilikitulangbelakang
3 kalimat
uburuburmemilikiperutdanmulutnamuntidakmemilikikepalamerekamemilikijaringansarafuntukmerasakanduniadisekelilingmerekanamunmerekatidakmemilikiotakmerekahampirseluruhnyaterbuatdaricairanyangbisadilihatsecaralangsungolehkita
B. Bahasa Inggris (Target)
4 sentences
Jellyfisharenotfishtheyareinvetebrateanimalsthismeansthatunlikefishorpeopletheyhavenobackbonesinfacttheyhavenobonesatall
3 sentences
jellyfishhavestomachsandmouthsbutnoheadstheyhavenervoussytemsforsensingtheworldaroundthembutnobrainstheyaremadealmostentirelyofwaterwhichiswhyyoucanseethroughthem