Showing posts with label materi Bahasa Inggris. Show all posts
Showing posts with label materi Bahasa Inggris. Show all posts

Wednesday, September 28, 2016

Lisan, Tajam Dan Berbisa, Jagalah Wahai Kawan

Mulut ataupun ucapan lisan kita terkadang mampu membekas sangat dalam pada orang lain. Bekas tersebut bentuknya ada 2 hal yaitu kategori positif contohnya menginspirasi, menyadarkan, memotivasi bahkan menumbuhkan harapan, sedangkan hal lainnya yaitu kategori negatif misalnya saja ejekan, cemoohan, makian, perkataan yang mengandung unsur kebencian dan hinaan. Bagi orang lain yang mendapat kategori pertama dari lisan kita maka sungguh menjadi ladang amalan baik, sedangkan bagi orang lain yang mendapat kategori kedua maka sungguh hal yang menyakitkan dan menjadi amalan buruk kita. Tidaklah mudah untuk menghindari omongan negatif ketika berbincang dan berdiskusi dengan orang lain. Hal itu sungguh dipengaruhi oleh kebiasaan kita. Apa yang diucapkan oleh lisan kita juga dipengaruhi oleh apa yang kita baca, kita dengar dan mungkin apa yang kita lihat dan pikirkan. Maka perkataan yang baik (bagus) kepada orang lain, dalam ajaran Islam, diyakini sebagai sedekah bahkan kategori dakwah. Kecenderungan lebih enak dan mengasyikkan ketika menggunjing, berkata kotor, mesum, bercanda, hal tersebut sudahdisadari banyak orang. Namun cara menghindarinya belum mampu dilakukan oleh mereka. Pengaruh tontonan (film) memiliki persentase sekitar 15 % bahkan bisa lebih. Kita sadari sendiri bahwa minat baca masyarakat Indonesia secara umum masih rendah, sehingga jarang hal-hal yang diomongkan dilatarbelakangi oleh jenis bacaan. Karena belum kelasnya masyarakat kita membahas yang sedikit intelek dan berkualitas, ini secara riil terjadi di lapangan. Harapan penulis dengan generasi baru yang dikondisikan sejak dini maka bangsa Indonesia kedepan jika MAMPU berkomitmen maka memiliki kenaikan persentase dalam minat baca karena semakin banyaknya kaum terdidik dan terpelajar. Sehingga apa yang diomongkan, apa yang dibahas, apa yang diobrolkan itu memiliki harga dan nilai yang baik bukan sekedar gosip dan gunjingan belaka.
Masyarakat saat ini banyak meniru dari yang ditonton, apalagi saluran TV kabel sudah bisa dinikmati sampai kota pinggiran, tidak lagi hanya konsumsi kota-kota besar. Internet dan mudahnya akses informasi juga membuat  style dan selera tontonan masyarakat menjadi berubah. Sayangnya acara maupun tontonan yang edukatif dan memiliki nilai pengajaran moral, etika, nilai kemanusiaan itu sudah sedikit jumlahnya. Entah itu beruba hiburan, film, drama, bahkan acara live hiburan hingga ke tayangan berita.
Paragraf diatas maksud penulis adalah memaparkan faktor pendorong dari kualitas pembicaraan, mutu obrolan, selera topik perbincangan, dan akhirnya menjadi lifestyle masyarakat apa yang menjadi trend untuk diobrolkan. Terlepas dari beragamnya isi obrolan tadi, maka anjuran untuk menjaga lisan, menjaga perkataan adalah butuh latihan. jadi latihan berbicara itu perlu dilakukan, sama halnya latihan untuk menulis, latihan jurnalisme, latihan mendengar, latihan berpidato, dan lainnya. Yang penulis maksud disini bukan berbicara formal saja yang perlu dilatih namun ketika ngobrol (informal) juga dilatih untuk membicarakan hal yang baik, akan lebih bagus jika isinya adalah penyemangat, dakwah, syiar, hingga hal-hal yang mencerahkan. Kalaupun ketika kondisi emosional sedang tidak menentu akan lebih baik dengan Diam. Nah, itu cara terbaik ketika kita sedang marah ataupun kondisi uring-uringan. Perlu diingat, mulut/lisan ini menjadi sangat beracun dibandingkan bisa ular sekalipun atau sebaliknya memiliki nilai lebih dibanding berlian. Lisan harus benar-benar dijaga dari perkataan yang sia-sia. Perbanyaklah mendengar tausyiah dari siapa saja, perbanyak membaca, kalaupun menonton suatu hiburan tontonlah yang masih memiliki nilai edukasi.
Sebetulnya hal tersebut kembalinya pada pribadi (sifat & karakter bawaan) manusia itu sendiri (40%), keluarga dan orang terdekat (20%), bahan bacaan & media informasi (15%), sekolah /perkuliahan (15%), teman pergaulan/ rekan kerja (8 %), dan sisanya yang belum masuk kategari diantara 5 hal tersebut. Persentase itu hanyalah asumsi bahwa paling tidak 5 hal/aspek tersebut dari pribadi kita memilikinya dan sedikit banyak persentase tadi cocok, kecuali jika memiliki kondisi khusus misalnya pada masyarakat di kawasan perang atau konflik yang hidupnya belum bisa normal, atau daerah pedalaman yang belum tersentuh pendidikan dan media informasi modern. Kita pernah melihat bahwa dalam sebuah film dimana orang yang tinggal dengan sekelompok hewan (kera atau binatang lainnya) maka kosakata bahasa yang digunakanpun mungkin terbatas sehingga omongan yang keluar dari lisannya juga terbatas. Maksud dari penulis adalah demikian adanya. Lisan itu kaitannya dengan bahasa, nah isi dari artikel ini lebih cenderuang pada content (isi/pembicaraan) bukan seberapa seseorang itu mahir berbicara dalam banyak bahasa, atau seberapa banyak bahasa asing yang dikuasai. Menurut penulis, jumlah sedikit dari bahasa yang dikuasai itu akan menjadi lebih baik dibanding multilingual namun dia selalu berbicara kasar, jorok, cemoohan, bahkan isinya hanya ngibul dan fitnah saja.
Pernahkah mendengar bisa (racun) ular yang membunuh korbannya seketika itu juga, ada juga bisa ular yang membunuh korban membutuhkan waktu lama karena proses menyebarnya racun juga lama? Nah, lisan juga disini akan lebih mematikan daripada bisa (racun) dari ular yang terganas sekalipun. Ada sekelumit cerita di sebuah masyarakat yang ingin  mematikan salah satu jenis tanaman namun bukan dengan cara menebang atau mencabutnya. Masyarakat itu hanya perlu setiap kali melewati pohon/tanaman itu berkata "tanaman jelek, mati saja kamu!" dan hal ini dilakukan oleh semua anggota masyarakat tersebut setiap kali melewati tanaman yang dimaksud. Nah ternyata, tidak mebutuhkan waktu lama, hanya beberapa minggu saja (kurang dari sebulan) maka tanaman itu layu, makin layu dan akhirnya mati. Sehingga perkataan atau lisan ini bisa disimpulkan memiliki keampuhan tersendiri bahkan hingga kepada tanaman. Meski itu hanya cerita tapi memberikan pesan moral bahwa lisan yang berisi perkataan negatif memiliki dampak buruk bagi si penerima (yang mendengarkan). Wah, kalau begitu tidak apa-apa dong, karena si pelaku terhindar dari masalah. Eits, sebentar, karena ternyata lisan kita, ucapan/ perkataan yang disampaikan yang keluar dari mulut kita nantinya juga akan dipertanggungjawabkan. Tahu makna doa? kata-kata yang diucapkan kita juga mampu bisa berubah menjadi doa yang mustajab dan tidak ada hijabnya dengan Sang Khaliq, contoh saja adalah doa bagi orang yang sedang teraniaya ataupun keadaan terdesak dan terancam. 
Apapun alasannya, apapun pertimbangannya, apapun motifnya, marilah perbaiki kualitas omongan kita. Jagalah lisan kita dari kata-kata yang negatif. Jika belum mampu maka diamlah. Jangan sampai lisan ini lebih beracun dari bisa ular, sebaliknya keluarkan kata-kata yang mampu menyembuhkan, mengobati, menguatkan dan menginspirasi. Jika belum mampu, ketika sedang dalam situasi diskusi jadilah pendengar yang baik, selektif dalam mendengar, selektif dalam membaca, selektif dalam menonton, bukan karena memilih teman tertentu saja namun dalam kerangka pmebelajaran/pelatihan. Dan ketahuilah bahwasanya hidup itu sarana pembelajaran yang tiada henti, hidup itu pelatihan dan ujian bagi manusia yang tiada habis-habisnya, hingga benar-benar menang dan menaklukan hidup atau sebaliknya kalah ketika jiwa ini sudah terlepas dari raganya yaitu maut menjemput. Okelah kawan, lidah yang tidak bertulang ini terkadang sulit dikendalikan meski tidak runcing namun lebih tajam daripada pedang, meski didalam mulut namun memiliki bisa yang mematikan dibandingkan racun ular. Selamat, menjaga lisan, berkatalah yang baik atau sekali lagi diamlah. Sometimes silent is gold.
Bacaan tentang ular, jenis ular, spesiesnya, dari yang beracun hingga ular sawah yang tidak membahayakan bisa dijumpai dalam teks bergenre Report. Jenis teks Report memiliki tujuan pada pembacanya adalah memberikan informasi tentang sebuah fenomena alam secara ilmiah ataupun bisa fenomena sosial yang sifatnya faktual (beradasarkan fakta yang ada). Topiknya bisa berupa, hasil karya manusia, tema sosial (pengangguran, demonstrasi, kerusuhan, makar, dll), tema bencana alam misalnya gempa bumi, banjir, tanah longsor, dll. Berikut contoh teks Report pada jenjang kelas XI SMA/MA, bacaan berjudul : "Snakes";
SNAKES
Snakes are reptiles (cold-blooded creatures). They belong to the same group as lizards (the scaled group, Squamata) but form a sub-group of their own (Serpentes).
Snakes have two legs but a long time ago they had claws to help them slither along.
Snakes are not slimy. They are covered in scales which are just bumps on the skin. Their skin is hard and glossy to reduce frictiion as the snake slithers along the ground.
Snakes often sun-bake on rocks in the warm weather. This is because snakes are cold-blooded and they need the suns’ warmth to heat their body up.
Most snakes live in country. Some types of snakes l;ive in trees, some live in water, but most live on the ground in deserted rabbit burrows, in thick, long grass and old logs.
A snake’s diet usually consists of frogs, lizards, and mice and other snakes. The Anaconda can eat small crocodiles and even wild boars.
Many snakes protect themselves with their fangs. Boa constrictor can give you a bear hug which is so powerful it can crush every single bone in your body. Some snakes are protected by scaring their enemies away like the cobra. The flying snakes glides away from danger. Their ribs spread apart and the skin stretches out. Its technique is just like the sugar glider’s.
QUESTIONS
1.       What do you know about snakes?
2.       Why do most snakes have hard and glossy skin?
3.       What do snakes often sun-bake on the rocks in the warm weather for?
4.       What do snakes feed on?
5.       What does paragraph four show us about?

Saturday, September 24, 2016

Mendamba Leader Yang Bijak

Seorang pemimpin, seorang ketua, seorang raja, ataupun seorang kepala memiliki tanggungjawab yang lebih besar dibandingkan posisi lain dalam sebuah organisasi, sebuah lembaga, sebuah, negara, sebuah komunitas ataupun sebuah kelompok. Makanya harapan yang lebih ditujukan kepada para pemimpin tersebut, tanggungjawab bukan lagi sebatas individu atapun kepentingan pribadi yang diperjuangkan melainkan seluruh anggota (bawahannya). Maka keputusan yang bijak dari pemimpin sungguh dinanti oleh masyarakat luas. Secara hukum dia memiliki kekuatan dan kekebalan yang lebih, memiliki beberapa keistimewaan yang lebih namun sebaliknya jika pelanggaran terjadi maka konsekuensinya lebih besar. Contoh kecil adalah seorang presiden minum sambil berdiri menggunakan tangan kiri kemudian dijepret oleh awak media di syuting & tampil live di stasiun TV maka dari sisi etika dan keteladan menjadi negatif, sedangkan bagi orang umum mungkin makan sambil berdiri menggunakan tangan kiri itu hal yang wajar & lumrah. Letaknya perbedaan sudut pandang karena disana terdapat nilai edukasi bagi generasi muda, terdapat pengajaran keteladanan. Lebih-lebih hal tersebut terjadi dalam kegiatan Buka Bersama dengan anak yatim piatu dimana dari sudut pembelajaran Islami makan sambil berdiri dan menggunakan tangan kiri itu termasuk hal yang dicela, karena dalam sebuah hadits diajarkan makan sambil duduk dan menggunakan tangan kanan. Memang hal itu sangat kecil sekali jika untuk dikontroversialkan dan dijadikan diskusi ilmiah. Hanya saja momen yang kurang sreg dan lebih cenderung pada titik "pencitraan" saja. Akhirnya penulis ikut pada golongan yang tidak suka terhadap perbuatan/ tindakan pemimpin yang semacam itu.
Ada kisah legenda yang datang dari berbagai negara tentang bijaknya seorang pemimpin itu membawa kesejahteraan dan kondisi aman serta terciptanya keadilan dalam masyarakat. Kepribadian pemimpin yang baik bisa dinilai dari hal-hal kecil yang diperbuatnya, sehingga misal saja ingin menilai cerminan karakter pemimpin yang tidak dipoles media artinya karakter asli maka lihatlah dari kegiatan keseharian di luar liputan media dan pers. Bukan saatnya lagi mengandalkan pemimpin hasil polesan semu apalagi pencitraan buta yang lebih membodohi masyarakat luas. Penulis mengambil kisah legenda dari Cina tentang seorang Raja yang bijak ketika ingin memilih seorang penggantinya. Ia tidak memberikan mandat kepemimpinannya itu kepada orang terdekatnya ataupun keluarganya bahkan karena faktor sogokan dan suap, namun dikisahkan raja tersebut memilih calon penggantinya dengan seleksi kejujuran. Cerita ini terdapat dalam kisah Raja dan Biji, yang dengan sarana biji maka sang Raja mampu menemukan sosok pengganti dirinya yang jujur, kredibel, amanah dan bertanggungjawab, berani menerima resiko sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sarana biji yang digunakan itu bertujuan mengetes para calaon yang meliputi seluruh pemuda di kerajaannya. Misi yang raja berikan kepada mereka adalah menanam biji yang diperolehnya. Dalam jangka setahun mereka harus kembali dan tentu saja Raja akan menilai tanaman ataupun pohon yang telah dirawat dan ditanamnya. Ending cerita pada terpilihnya pemuda bernama Ling yang dengan jujur membawa biji yang masih utuh, tentu saja karena biji dari Raja adalah biji yang direbus. Cerita ini sudah berkembang bertahun-tahun bahkan dalam pembelajaran di kelas sudah dijadikan bacaan untuk diskusi dan sharing, digunakan dalam penanaman moral para remaja. Cerita ini sungguh menginspirasi. Jika realita para remaja tahu bahwa pemimpin yang ada saat ini bertolak belakang dari kisah-kisah inspiratif dalam kelas maka kutub negatif dan positif akan bertemua antara ideal & realitas, bahkan menimbulkan frustasi dan penyakit apatis terhadap pemimpin serta kondisi bangsa secara umum. Lihatlah beberapa menteri yang ada tidak murni karena kualitas mereka, bahkan beberapa dari mereka ditunjuk karena membantu presiden dalam pemilihannya kemarin (hahaha,,,politik balas jasa). Ada lagi menteri yang menjabat karena anak perempuan dari tokoh partai politik tertentu dan posisinya tak digoyahkan artinya tidak boleh diganti ataupun diganggu gugat, posisi presiden takutb sama petinggi partai politik (lucu..). Nah, pemerintahan macam apa ini. Berjalannya waktu pemimpin itu memiliki permasalahan dengan janji-janjinya waktu pencalonan, banyak hal yang belum terlaksana kalau tidak dikatakan "gagal total", maka otaknya berputar, diasah sehingga gonta-ganti menteripun terjadi karena faktor tidak komitmen dan banyak kepentingan dibelakang dia khususnya dari sponsor besar pendukungnya. Jalan aman akhirnya mengambil menteri kunci (yang lagi menjadi trending) dan diganti dengan tokoh yang terkenal dari kualitasnya, menteri tersebut pernah juga menjabat era SBY, itupun lagi-lagi karena kondisi panik menuju pemilihan RI-1 tahun 2019. Yah, si bapak ingin mencalonkan dirinya lagi kayaknya. Kalau baik secara kualitas oke-oke saja, lah kalau tidak memiliki kualitas, amit-amit deh.
Ayolah kalau mau merubah maka murni dari itikad baik benar-benar karena patriotisme terhadap ibu pertiwi, benar-benar jujur mengedapankan kepentingan bangsa bukan dirinya, keluarga atapun hanya golongannya saja. Karena dia tidak lagi membawahi dirinya, keluarga, golongannya atapun pebisnis pendukungnya saja. Idealnya dia milik seluruh rakyat bangsa Indonesia, nah kenapa kok bukan secara rakyat secara umum? Keluarga, golongan dan pebisnis pendukungnya juga bagian dari rakyat Indonesia namun mereka secara kesejahteraan sepertinya tidak perlu uluran tangan untuk dibantu dan dientaskan dari kemiskinan karena memang secara ekonomi sudah mapan bahkan memiliki aset hingga milyaran rupiah. Perhatikanlah yang di bawah garis kemiskinan karena para kaum dhuafa dan terlantar itulah yang menjadikan pemberat & mempersulit di hari akhir saat yaumul mizan. Kenapa ada rakyat yang mati gara-gara  3 hari tidak mendapat makanan yang mampu disantapnya, atau bayi yang kekurangan gizi karena memang secara kondisi kesejahteraan orangtuanya tidak mampu memberikan makanan yang layak pada anaknya. Kenapa tidak mampu? Karena tidak memiliki pekerjaan yang layak dan penghasilannya mencukupi kebutuhan hidup? Kenapa tidak mencukup[i? Karena kondisi ekonomi bangsa yang sekarat tentunya. Dimana peran presiden? Memang ada sangkutnya dengan presiden? Ada dong. Banyak! Dengan powernya dan kekuatannya ya bikin dong kebijakan yang bagus, pilih menteri yang kredibel jangan asal tunjuk meski itu hak prerogatif dia. Iya kan?
Lakukan dengan kejujuran bukan hanya pencitraan, memang penting dicitrakan yang baik namun kalau tujuannya menutupi "borok" dan kebobrokan kondisi pemerintah saat ini maka endingnya adalah banyak masyarakat menjadi lebih sengsara. Bagi rakyat umum & sederhana adalah ketercukupan kebutuhan pokok itu sudah membuatnya bahagia & nyaman, orang yang lapar maka terkadang sulit dikendalikan & terkontrol. Laparnya mereka bukan karena rajin puasa namun karena memang kondisi bangsa & negara saat ini sedang krisis, meski kondisi miskin ini di media tidak diekspos. Kenapa tidak diekspos dengan jujur? Yah, karena takut tidak terpilih kembali. Wahai yang disana, jadikan kritikan & evaluasi sebagai sarana perbaikan. Masih ada waktu 3 tahun menjelang pemilihan kembali, penuhi janji-janji politik, jangan sesumbar mungkin ada perubahan persepsi negatif menjadi persepti positif yang jujur.
Berikut kisah "The Emperor and the Seed", teks naratif untuk pembelajaran Bahasa Inggris kelas XII, ini teksnya:
The Emperor and the Seed
An emperor  in the far east was growing old and knew it was time to choose his (1)..... instead of choosing one of his assistants or (2) ......, he decided something different. He called young people in the kingdom together one day. He said, “It’s time for me to step down and choose the next emperor. I have decided to choose one of you.”
The kids were shocked! But the emperor continued. “I am going to give each one of you a seed today. One very (3)....... i want you to plant the seed, water it and come back here after one year from today with what you have grown from this one seed. I will then (4)....the plants that you bring, and the one I choose will be the next emperor!”
One boy named Ling was there that day and he, like the others, received a seed. He went home and (5).....told his mother the story. She helped him get a pot and planting soil, and he planted the seed and watered it carefully. Every day he would water it and watch to see if it had grown. After about three weeks, some of the other youths began to talk about their seeds and (6)....that were beginning to grow.
Ling kept checking his seed, but nothing ever grew. 3 weeks, 4 weeks, 5 weeks went by. Still nothing. By now, others were talking about their plants but Ling didn't have a plant, and he felt like (7).....Six months went by, still nothing in Ling's pot. He just knew he had killed his seed.
Everyone else had trees and tall plants, but he had (8)..... Ling didn't say anything to his friends, however. He just kept waiting for his seed to grow.
A year finally went by and all the youths of the kingdom brought their plants to the emperor for (9)....Ling told his mother that he wasn't going to bring an empty pot. But his mother told him that it was better to be (10)..... about what happened. Ling felt sick to his stomach, but he knew his mother was right. He took his empty pot to the palace. When Ling arrived, he was amazed at the variety of plants grown by the other youth. They were beautiful in all shapes and sizes. Ling put his empty pot on the floor and many other kids laughed at him. A few felt sorry fro him and just said, "Hey, nice try!"
When the emperor arrived, he surveyed the room and greeted the young people. Ling just tried to hide in the back. "What great plants, trees and flowers you have grown," said the emperor. "Today, one of you will (11)...the next emperor!" All of sudden, the emperor spotted Ling at the back of the room with his empty pot. He (12)... his guard to bring him to the front. Ling was terrified. "The emperor knows I'm a failure! May be he will have me killed!"
When Ling got to the front, the Emperor asked his name. "My name is Ling," he replied. All the kids were laughing and making fun of him. The emperor asked everyone to quiet down. He looked at Ling, and then announced to (13)..., "Behold your new emperor! His name is Ling!" Ling couldn't believe it. Ling couldn't even grow his seed. How could he be the new emperor?
Then the emperor said, "One year ago today, I gave everyone here a seed. I told you to take the seed, plant it, water it, and bring it back to me today. But I gave you all (14)....seeds, which would not grow. All of you, except Ling, have brought me trees and plants and flowers. When you found that seed would not grow, you (15)... another seed for the one I gave you. Ling was the only one with the courage and honesty to bring me a pot with my seed in it. Therefore, he is the one who will be the new emperor!"
If you plant honesty, you will reap trust.
If you plant goodness, you will reap friends.
If you plant humility, you will reap greatness.
If you plant perseverance, you will reap victory.
If you plant consideration, you will reap harmony.
If you plant hard work, you will reap success.
If you plant forgiveness, you will reap reconciliation.
If you plant openness, you will reap intimacy.
If you plant patience, you will reap improvements.
If you plant faith, you will reap miracles.
WORDS CHOICES
-judge-nothing-be appointed-successor-excitedly
-ordered-special seed-inspection-a failure-the crowd
-the plants-substituted-his children-honest-boiled

Monday, September 19, 2016

Menghadapi Ujian Hidup, Layaknya Ikut Tes Sekolah

Beberapa hari kedepan pelajar dijenjang SMA/MA/SMK sederajat akan menghadapi ulangan tengah semester, respon dan tanggapan bervariasi muncul dari mereka. Bagi yang suka dengan belajar dan mengejar prestasi maka momen ini ditanggapi dengan positif. Sungguh-sungguh dalam belajar, mempersiapkannya sudah jauh-jauh hari bahkan rutinitas belajar sudah dilakukannya. Sebaliknya bagi kalangan pelajar yang tidak tertarik dengan prestasi merespon dengan biasa-biasa saja, toh hanya sekedar ulangan tengah semester sehingga mereka melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu tanpa belajar. Ada sebagian kecil pelajar yang terkenal sangat nakal sehingga justru memanfaatkan momen itu untuk masuk sekolah artinya dia masuk ke sekolah hanya ketika ulangan saja sedangkan sehari-harinya dia membolos entah di kantin sekolah ataupun nogkrong di tempat lain. Kesadaran belajar dimiliki bagi siapa saja yang suka dengan target dan cita-cita tinggi. Dia tidak takut kecewa jika gagal, justru dengan target yang tinggi dia tertantang, memunculkan gairah, bahkan terkadang tanpa sadar dia berada pada trek yang bagi orang kebanyakan adalah hal yang mustahil. Mampu meluangkan 1 jam dari 24 jamnya setiap hari dengan ketulusan dan kesadaran penuh, menggunakannya untuk membaca, menulis, diskusi, belajar, dan mencari informasi baru tanpa henti. Mampu mengatur dan mengelola hidupnya secara detil dan rapi sangat membantu menyusun tangga-tangga menuju jalan keberhasilan. Jika kita menanamkan sikap kerja keras dalam diri kita maka kita akan menuai keberhasilan yang besar. Apalagi jika mampu istiqomah dalam melakukan kerja keras tersebut maka kemenangan mampu diraih dengan gemilang.
Tak beda dengan ujian sekolah, hidup juga memiliki ujiannya sendiri. Hanya bentuk soal dan pengawasan, penilaian dan remedial tidak benar-benar formal dilakukan. Namun ujian hidup itu konsekuensinya lebih nyata dirasakan. Sifat kepribadian dari manusia itulah yang mempengaruhi mereka menghadapi tantangan dan ujian hidup. Sikap positif seperti jujur, optimis, pantang menyerah, tahan banting, keterbukaan, pemaaf, suka membantu, rendah hati, merupakan contoh-contoh sifat pribadi yang sedikit banyak melancarkan jalan dalam menghadapi ujian hidup. Dibalik sifat-sifat itu semua pada dasarnya manusia memahami fananya dunia itu adalah ladang untuk masa/waktu di akhirat yang kekal. Iman dalam hati memenuhi keteguhan jiwa dalam menjalankan perintah Tuhannya dan meringankan langkah kaki ketika menuju kebaikan. Hal inilah kondisi ideal yang tercipta ketika ujian itu datang menerpa manusia. Saat-saat kritis dan genting dengan adanya iman dalam hati, manusia lari pada Sang Pencipta dan menyandarkan dirinya, menghamba serta memohon kekuatan agar mampu merengkuh dan melewati rintangan ujian hidup tersebut. Adanya iman terhadap hari akhir pula menjadikan senyum lebar dan tulus menghiasi wajah, meski di depannya terpampang bahaya ujian hidup. Kapankah saat yang membuat manusia merasa diperlakukan adil oleh Tuhan? Yaitu ketika yaumul mizan. Segala amal akan ditimbang seadil-adilnya tanpa ada yang dirugikan. Memangnya ada manusia yang merasa diperlakukan tidak adil oleh Tuhan? Mungkin pembaca mampu menjawab sendiri pertanyaan tersebut.
Berikut contoh soal UTS lokal di MA Hasbullah Karanganyar untuk mapel Bahasa Inggris dengan tipe essay;
MAPEL  : BAHASA INGGRIS
Kelas     : XII
Answer the questions briefly, number 1 to 6 fill in the blank!
An emperor  in the far east was growing old and knew it was time to choose his (1)..... instead of choosing one of his assistants or (2) ......, he decided something different. He called young people in the kingdom together one day. He said, “It’s time for me to step down and choose the next emperor. I have decided to choose one of you.”
The kids were shocked! But the emperor continued. “I am going to give each one of you a seed today. One very (3)....... i want you to plant the seed, water it and come back here after one year from today with what you have grown from this one seed. I will then (4)....the plants that you bring, and the one I choose will be the next emperor!”
One boy named Ling was there that day and he, like the others, received a seed. He went home and (5).....told his mother the story. She helped him get a pot and planting soil, and he planted the seed and watered it carefully. Every day he would water it and watch to see if it had grown. After about threee weeks, some of the other youths began to talk about their seeds and (6)....that were beginning to grow.
QUESTIONS
7. What did the king asked the boy to do?
8. Why didn’t Ling’s seed grow?
9. Mention 10 moral lessons from the story above!
10. Translate these words below into Indonesian!
a)                empty
b)                seed
c)                 called
d)                grown
e)                brought
f)                 assisstants
g)                soil
h)                courage
i)                  flowers
j)                  began
11. Translate these sentences into Indonesian!
a)      Ling kept checking his seed, but nothing grew.
b)      3 weeks, 4 weeks, 5 weeks went by.
c)       still nothing.
d)      By now, others were talking about their plants but Ling didn’t have a plant.
12. Translate these sentences into English!
a)      6 bulan berlalu, masih tidak terjadi apapun terhadap pot tanaman milik Ling.
b)      Yang dia ketahui adalah bahwa dia telah membunuh bijinya.
c)       Setiap orang memiliki tanamannya masing-masing, namun Ling tidak memiliki apapun.
d)      Ling tidak berkata sepatah katapun kepada teman-temannya.
13. Arrange these jumbled words into a good sentence!
a)      honesty-will-plant-if-trust-reap-you-you
b)      you-you-plant-will-if-goodness-reap-friends
c)       will-you-you-reap-humility-plant-greatness-if
d)      perseverance-you-you-victory-plant-reap-will-if
14. Answer these questions based on the Drama “School”!
a)      What are names of twin sisters?
b)      What’s the name of orphan house?
c)       What’s name of city for school’s study tour?
d)      Who did celebrate birthday anniversary?
e)      What happened to Ra jin one day?

MAPEL  : BAHASA INGGRIS
Kelas     : XI
Answer the questions briefly
1.       Answer these questions based on the text title “New York City!
a.       Where is the statue liberty located?
b.      What does the synonym of “commemorating”?
c.       How many galleries are there in New York?
d.      SoHo is the acronym of...
e.      What do you know about New York City?
f.        How is New York City compared with other cities in USA?
g.       What is the most popular landmark in New York?
h.      Who designed the Liberty  statue and what was it built for?
2.       What is the purpose of report text?
3.       What is the goal of narrative text?
4.       What are the generic structures of report text?
5.       What are the generic structures of narrative text?
6.       Give 2 examples of report text !
7.       Translate these words into Indonesian!
a.       Famous
b.      Statue
c.       Designed
d.      Sculptor
e.      Harbor
f.        Taste
g.       Broadcasting
h.      Diverse
i.         Independence
j.        Buildings
8.       Make sentences (positive & negative)  using these verb below (Simple Past Tense)!
a.       Read
b.      Wrote
9.       Answer these questions below based on the Drama “School”!
a.       Where did Han Yi an put the gold medal for Eun Byul?
b.      What kind of foods did Han Yi An & Eun Byul eat together?
c.       Who did take Eun Byul’s bag from Gong Tae Kwang?
d.      Why did Kang So Young want to taslk with Eun Byul someday at school’s yard?
e.      What did the symbol crisant flower for?
f.        Who hated Eun Byul very much?
g.       How did Eun Byul send letter to Seo Young Eun?
h.      Why did So Young Eun spend a lot of money when play together with Eun Byul’s gang?
i.         Who can answer Mr. Kim answer’s about function?
j.        What’s Eun Byul’s mother effort to find her daughter?
10.   Answer these questions below based on the story “Jack & the beanstalk”!
a.       Where did Jack sell his cow?
b.      Jack’s mother looked very furious when Jack told that...
c.       What do we learn from the story Jack & the beanstalk?

MAPEL  : BAHASA INGGRIS
Kelas     : X

Answer the questions briefly
1.       What is the purpose of narrative text?
2.       What are the generic structure of narrative text?
3.       Give 2 examples of narrative text !
4.       Translate these words into Indonesian!
a.       Children
b.      Rainbow
c.       Leaves
d.      Everyone
e.      Everything
f.        Lonely
g.       Corner
h.      Flowers
i.         Seen
j.        The paper
5.       How do you introduce yourself (name, age, and address) to your friends?
6.       Write a sentence using adjective phrase!
7.       Write down 5 adjectives words with their opposite meaning of words!
8.       Mention 6 types of subjects!
9.       Make puzzle 5 across and 5 down!
10.   Answer these questions below based on the movie title, “Mowgli”!
a.       What’s the name of little boy?
b.      What’s the name of snake?
c.       What’s the name of ape?
d.      What’s the name of bear?
e.      How did the little boy help the bear?
11.   Answer the questions below based on the movie title, “Train to Busan”!
a.       What’s the name of the train?
b.      Who is the pregnant woman?
c.       What is the job of Soon-in’s father?
d.      Where is the zombies of armies?
e.      Who can defeat the zombies inside the train?