Showing posts with label sekolah. Show all posts
Showing posts with label sekolah. Show all posts

Wednesday, February 16, 2022

Yang Inikah Pilihanmu? Belajar Menuntut Ilmu di Madrasah Yang Tepat

Menuntut ilmu sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah hak sekaligus kewajiban setiap insan yang ingin berguna di masa depan. Dengan ilmu yang bermanfaat kita mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam segala hal sesuai dengan peran dan kemampuan kita. 
Belajar di madrasah dengan keterpaduan antara sains dan ilmu agama akan membentuk insan cerdas yang memiliki konsep dasar karakter manusia yang berketuhan yang maha esa, memiliki integritas dalam menjalankan tanggungjawab pribadi sekaligus sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bekal ilmu pengetahuan umum dipadukan dengan bekal ilmu agama menjadikan pribadi yang berpandangan jauh kedepan, tidak materialistik keduniaan namun memiliki pertimbangan aspek relijius, taat dalam menjalankan aturan hukum bernegara dan taat dalam aturan hukum agama.
Tetap optimis dalam mencetak generasi masa depan bangsa dengan bekal ilmu agama justru mampu meninggikan derajat bangsa di mata dunia.
Berwawasan global dengan tetap taat beragama, toleransi dalam antara pemeluk agama, menjujung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Belajar di madrasah layaknya kawah candradimuka yang menggembleng kader-kader terbaik untuk menjadi pemimpin bangsa yang berkarakter dan bermoral. Marilah bangga dengan ajaran Islam yang rahmatin lil alamin. Yuk belajar di madrasah di tempat anda semua berada,belajar dan mengaji dengan para ustadz, kyai, ulama dan juga guru-guru di tempat kita belajar. Semoga kita menjadi manusia yang berguna dan berkontribusi besar untuk kemajuan bangsa Indonseia di masa depan.
Ada yang mau ikut meramaikan twibbon PPDB MTs Hasbullah Karanganyar, coba disini http://twb.nz/ppdb-mtshasbullah 






Monday, January 8, 2018

Akasia Bahasa Inggris 2017/2018

Berikut kunci jawaban buku akasia mata pelajaran Bahasa Inggris, pemantapan ujian nasional tahun 2017/2018, caranya klik link berikut ini. Cek kunci jawaban sebelum menggunakan. Gunakan untuk persiapan sekaligus latihan secara mandiri meningkatkan pemahaman & pengetahuan Bahasa Inggris tingkat SMP/MTS semoga bermanfaat, salam sukses ujian nasional ;

Related Posts:

Thursday, December 28, 2017

Film Ande Ande Lumut, Buruk Rupa Yang Jadi Idola

Film ande ande lumut garapan siswa MA Hasbullah memiliki scene/adegan yang sederhana namun sarat (penuh) nilai pembelajaran dalam kehidupan. Film yang diremake (daur ulang) dari cerita turun temurun nenek buyut dari jaman dahulu telah dikemas oleh mereka ala superstar aktor pelajar dengan level pemula, hasilnya tidak begitu mengecewakan.
Ande Ande Lumut, Kisah Pangeran Yang Mencari Jati Diri
Sejatinya cerita ini berkisah tentang seorang pangeran yang merupakan putra mahkota dengan kehidupan mewah serba kecukupan dan bahkan didambakan banyak orang. Namun si pangeran ini merasa ada sesuatu yang ia belum miliki, dalam jiwanya merasa kosong di tengah kemewahan istana kerajaan ayahnya. Maka ia pergi berkelana dengan ajudannya ke suatu negeri antah berantah, ia sendiri belum pernah singgah ke tempat tersebut. Dalam pengembaraannya itu ia bertemu dengan seorang nenek tua, karena dialah kemudian pangeran diberi nama ande-ande lumut.
Pencarian jati diri pangeran dengan terjun ke masyarakat langsung ini menjadi karakter khas cerita hikayat, kisah kuno tentang para bangsawan, para raja yang ingin tahu betul kondisi rakyatnya. Kehidupan yang serba mewah ternyata ia tidak jumpai di kalangan rakyatnya, sebaliknya justru keprihatinan dan kesederhanaan dari rakyat kebanyakan yang ia dapati. Inilah yang kemudian membuka pintu hati nurani sebagai orang dari golongan yang berada, dari kasta bangsawan, dari penguasa tinggi yang sebetulnya tanggungjawabnya untuk memberikan kondisi yang layak bagi masyarakat terutama aspek ekonomi/ kesejahteraan.
Jadi dalam kisah kuno saja, ada usaha dari penguasa untuk mengetahui kondisi asli rakyatnya, ia turun ke bawah justru ketika jadi penguasa, bukan turun ke selokan pas KAMPANYE demi PENCITRAAN.  Kalo yang pertama yaitu raja turun kebawah itu bertujuan tahu kondisi dan memberikan solusi, sedangkan yang kedua calon presiden turun kebawah bertujuan minta belas kasihan dan simpati agar dipilih, serta memanfaatkan kemiskinan rakyat sebagai alat pencitraan. Bukti setelah jadi presiden hingga tahun 2017, kesejahteraan rakyat yang mana yang sudah benar-benar ditingkatkan? Sudahkah turun kebawah, gas 3 kg, listrik, pajak, harga bahan pokok, lapangan pekerjaan, penegakkan hukum, dan MAAF saja jika waktu itu tidak mengeluarkan JANJI KAMPANYE maka tidak akan ada tagihan dan kekecewaan. Tidak seperti yang terjadi saat ini, bangsanya sendiri sulit mendapatkan pekerjaan namun justru pekerja asing dari cina didatangkan tanpa memperhatikan rakyat yang sakit hati. Slogan kampanyenya membela wong cilik, namun mereka sekarang membela WONG WONG LICIK, apakah mereka salah? Tidak, salahnya yang milih karena kebodohan kita kena tipu mereka. Jaman old (presidennya SBY ketika itu) tidak separah jaman now, era kacung cukong asing. Jadi adakah jati diri pemimpin sekarang ini berhati mulia membela wong cilik atau pendusta yang membela pihak asing?
Dalam kisah Ande Ande Lumut, klenting kuning tidaklah berparas secantik 2 saudarinya yakni klenting merah dan klenting biru. Bahkan jauh dari cantik, yang tepat adalah buruk rupa. Namun Tuhan itu Maha Adil, diberikannya kekurangan secara fisik namun diberikannya kelebihan dari watak, kepribadian, hati dan perangai yang lemah lembut. Cantik dan wajah rupawan itu hanyalah chasing (bungkus luar) yang tidak bertahan lama dimakan usia. Kecantikan sejati adalah kecantikan hati dan jiwa (inner beauty). Pesan moral yang benar-benar menyindir remaja kebanyakan jaman now, yaitu cara menjaga kesucian dirinya. Ande ande lumut tidak mengambil klenting biru dan klenting merah bukannya mereka berdua tidak cantik, sebaliknya sungguh cantik. Alasan Ande Ande lumut adalah keduanya bekas dari Yuyu Kangkang, diceritakan ketika yuyu kangkang berhasil membantu menyeberangkan klenting merah dan klenting biru imbalannya adalah mencium keduanya. Difilosofikan anak gadis yang tidak bisa menjaga pergaulannya dengan baik, tidak mampu menjaga kesucian dan kehormatannya dengan baik maka kecantikan itu tidak ada artinya. Dalam Islam diajarkan agar pemuda dan pemudi mampu menjaga pandangan dan kemaulannya dari perbuatan maksiat. Zina dalam Islam sangat dicela. Dan menurut ulama, zina terkecil adalah melihat wanita yang bukan muhrimnya, hingga zina terbesar melakukan perbuatan hubungan badan sebelum ikatan yang sah yaitu ijab qobul, ikatan resmi pernikahan. Dengan akad nikah, dengan atas dasar iman (agama) yang menjadikan hubungan yang tadinya dosa dilakukan namun setelah ijab qobul menjadi berpahala dan sah dilakukan.

Buruk Rupa Belum Tentu Buruk Hatinya
Jadi norma agama itu memberikan keteraturan dan pembelajaran tanggungjawab, tidak seperti ayam jantan (jago) ketemu ayam betina asal ketemu dijalan dan si jago sedang birahi maka langsung eksekusi di tempat, dan bebas tak ada ikatan apapun, tak ada tanggungjawab apapun. Itulah yang bikin manusia rusak jika melakukan perzinahan, moral sudah bobrok, peradaban manusia akan hancur. Dan kita lihat di jaman now, mudahnya interaksi lawan jenis dengan dibantu fasilitas gadget canggih memudahkan orang melakukan dosa dan maksiat.
Ande Ande Lumut Pemuda Yang Bijak
Si ande ande lumut tepat jika yang dipilih adalah si klenting kuning, ibaratnya seorang anak gadis yang mampu menjaga dirinya, meski di cerita tersebut yuyu kangkang tidak menjamahnya gara-gara faktor buruk rupa. Maka terkadang yang menurut manusia itu buruk belum tentu itu Buruk menurut Allah swt. Maka syukuri segala pemberian Allah swt, Dialah yang Maha Tahu, Maha Adil, dibalik wajah kita yang mungkin kita anggap kurang menarik tersimpan kebaikan (faedah darinya). Dimana kebaikan itulah yang bisa menjaga kita dari hal-hal yang dilarangNya. Mohon maaf kalo ada PSK itu berparas cantik mungkin itu wajar, tapi dia dengan kelebihannya tetap berdosa dengan alasan apapun menekuni profesi tsb. Ia mungkin untung di dunia wajah cantik dan banyak pelanggan, banyak uang, banyak pemuda kagum, namun semuanya itu semu bahkan pelakunya lama kelamaan akan merasakkan jijik dan muak dengan dirinya sendiri. Nah apalagi ada PSK yang buruk rupa, maka ia menjadi orang yang super rugi, tidak mampu mengambil pelajaran dari buruk rupanya untuk menjauhkan dirinya dari kemaksiatan.
Ilustrasi di atas akan berbeda cerita ketika dibandingkan dengan kondisi remaja saat now yang sedang dimabuk cinta, haus akan kasih sayang (mungkin di keluarganya bermasalah tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya), kebebasan tanpa batas, pengetahuan dan pemahaman agama yang kurang, maka terjadilah sepasang kekasih yang belum sah melakukan hal yang dilarang dalam agama, dengan usia yang masih muda, masa depan sudah suram, padahal jalan yang ditempuh masih panjang, masa depannya tidak se-instan hubungan cinta monyet dan freesex ala remaja.
Bagaimana dengan para orang dewasa? Sama saja, pegangan agama sangat penting. Karena itulah benteng terakhir dari segala godaan perbuatan maksiat, mesum, kejahatan yang jaman now sudah kelewat batas. Gadget dan teknologi belum bisa mengarahkan kepada peningkatan iman pada sang Kholiq justru membantu musuh manusia yaitu syaitan dan iblis merekrut pengikutnya untuk menjadi bahan bakar api neraka. Anggota tubuh dari kita antara lain: tangan, kaki, mata, mulut, telinga, bahkan kulit semuanya dimintai pertanggungjawaban dan tidak bisa mengelak dari peradilan sejati di akhirat. Konsep dasar iman pada hari akhir harus menguatkan manusia agar selalu dan terus berbuat kebaikan, bahkan selalu memperbaharui niat dalam beramal kebaikan. Mengawali dari yang akhir, itulah istilahnya. Memulai segala aktivitas kita dengan dasar iman hari akhir (adanya kiamat), dimana nantinya manusia dibangkitkan kembali pada tiupan sangkakala yang kedua. Manusia dari yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga manusia terakhir akan dikumpulkan di padang masyhar. Disanalah semuanya akan ditimbang sesuai dengan amal perbuatan di dunia saat ini, sekali lagi bukan ditimbang berdasarkan RUPA wajah, maupun tegapnya fisik, atau jabatan apalagi harta. 
Hargai Tubuh dan Anggota Badan Kita 
So, hargailah tubuh kita bro. Takutlah dengan balasan buruk, termotivasilah untuk berbuat baik. Di dunia now berbuat baik itu, terkadang PAHIT, menyakitkan, temannya sedikit (karena kemaksiatan banyak orang melakukannya), jadi orang asing, mungkin dikucilkan, tersiksa, namun ketika melihat balasan di akhirat maka bersemangatlah. Suwe-suwene wong urip paling 100 taon, tapi diakhirat tidak ada batasan tahun kita tinggal. So, prihatin selama 100 tahun untuk mendapatkan kenikmatan unlimited dan memang tidak ada batasnya, itu cukup adil dan fair. Kalo saat ini sobat semua dari sisi fisik kurang beruntung entah buruk rupa, cacat fisik, dsb, janganlah berkeluh kesah semuanya itu ada harga penggantinya di akhirat kelak. Sebaliknya sobat semua yang diberikan wajah handsome, imut, cantik, manis dan yang baik-baik lainnya jagalah dengan sekuat tenaga agar tidak tergoda untuk melakukan kemaksiatan dihadapan Allah oleh perantara fisik yang bagus tersebut.
Untuk cowok sejati, carilah pasangan hidup dan pilihlah pendamping hidup secara bijak layaknya Ande Ande lumut, memang ketemu gadis cantik nan seksi itu menggiurkan dan menyenangkan tapi hal itu belum tentu baik bagi kehidupan & masa depan kita. Untuk cewek, jadilah dirimu sendiri, cantik alami justru yang patut dibanggakan, tidak usah diumbar kepada setiap cowok yang ditemui cukuplah yang berhak saja atas dirimu yang benar-benar berani cinta dengan bahasa ijab kabul, cinta palsu itu yang mengarah kemaksiatan dan takut menuju pelaminan. Pilih yang benar-benar jantan menemui orang tua kita dan berani bilang melamar/ meminang diri kita. Yaps dibutuhkan klenting kuning jaman now, dan ditunggu ande ande lumut jaman now yang bijak dan berani secara gentle bilang I love U dengan meminang, bertemu langsung dengan orangtua mempelai putri. Syetan suka dengan pemuda bujang, karena mudah digodanya dengan syahwat dan tipu daya pandangan mata. So, waspadalah..waspadalah...

Related Posts:

Tuesday, September 5, 2017

Jalan Baru: Anak Tidak Bisa Memilih Siapa Ayahnya

Ini Lho Bapakku!
Bapakmu kerjanya apa? Kalo Bapakku presiden, makanya aku seenaknya, mau maksa ini itu, mau narsis ini itu, mau bikin ini itu, mau nyolot sana sini, mau mencibir sana sini.  Bukan seperti itu seorang pemuda yang tangguh, ia tidak numpang tenar ayahnya, mengandalkan ajian mumpung. Seorang pemuda sejatinya adalah belajar melepaskan diri dari ketergantungan dan keluar dari menumpang nama besar sang ayah. Ia adalah dirinya sendiri, inilah karakter kemandirian. Siapapun dari kita akan setuju bahwa kedua orangtua kita, ayah dan ibu, merupakan sebuah takdir dari Tuhan. Hal ini tidak bisa memilih, dari rahim ibu mana kita ingin dilahirkan. Sehingga sikap bijak yang dilakukan adalah berbakti setinggi-tingginya pada ayah ibu kita, apapun kondisi mereka, entah kaya miskin, entah buruk rupa atau sebaliknya. Hal yang tidak patut adalah jika kita selalu dibalik bayang-bayang ketenaran orangtua, menghambur-hamburkan harta yang kebetulan ayah ibu kita termasuk orang yang kaya. Atau kita memaki, menyesal, mengutuk, membenci keadaan diri kita yang terlahir dari orangtua yang miskin, yang taraf pendidikannya mungkin lebih rendah dari kita, dan hal-hal yang menurut kita serba kurang.
Hal yang tidak layak lagi adalah munculnya arogansi atau kesombongan atas jabatan yang dimiliki oleh orangtua kita. Sungguh tidak layak misalnya seorang anak presiden bersikap norak dan “ndeso” dalam menyikapi masalah yang ia tidak kuasai apalagi pahami.
Ada anak hokage yang ia ingin menunjukkan jati dirinya sendiri, ia bosan dengan sikap baik teman-temannya gara-gara ayahnya sangat terkenal dan hebat serta paling berjasa terhadap desa Konoha. Yang ia harapkan adalah kebaikan yang tulus yang muncul karena memang bersumber dari dirinya.
Sikapnya sangat peduli dengan teman bahkan memiliki jiwa korsa yang tinggi. Hingga suatu ketika terjadi kekacauan yang disebabkan oleh temannya, ia berusaha berjuang mati-matian membela dan berpihak pada temannya tersebut. Hingga si temannya yang ternyata dikuasai monster Nue itu terbebas dari kutukan segel jahat.
Ia dikenal sebagai anak yang pantang menyerah, meski kadang dikenal suka pamer. Ia bukan pamer karena ayahnya adalah hokage, namun ia pamer sok bertanggung jawab dan sok mampu. Ia memamerkan dirinya karena bertujuan untuk membantu.
Dalam tim pun ia menjadi inspirasi bagi temannya. Ia sendiri memiliki kekuatan tersembunyi, yang ia sendiri belum mengetahuinya. Bahkan terkadang sedikit bermasalah dengan ayahnya, karena berbeda sudut pandang. Namun sejujurnya niatannya adalah baik.
Kasus dalam animasi fiksi tersebut hanya gambaran sekilas cara mengambil nilai positif dari seri animasi Boruto: Naruto the Next Generation, yap pewaris Kehebatan Naruto.
Jika dibuat perbandingan sekilas, anak presiden dengan aji mumpung dan anak hokage yang bahkan tidak ingin dibawah bayang-bayang ayahnya, yang lebih suka kemandirian, pertemanan dan usaha yang sungguh-sungguh dalam mencapai misinya. Terlihat mana yang kelihatan anak desa Konoha dan anak yang “emang” ndeso. Maka betulah yang dikatakan oleh Naruto dalam dialog di episode 15 seri Baruto yaitu seorang anak tidak bisa memilih siapa ayahnya, namun ia bisa memilih teman-temannya sendiri sehingga hargailah kebebasan, berlatihlah menjadi pribadi yang mandiri, hingga bersikaplah sungguh-sungguh dalam menggapai impian kita.
Tukang Pamer, Pastilah Menemui Kekecewaan
Yap, bukannya mengandalkan aji mumpung. Jabatan di dunia itu ada batasnya. Apalagi jabatan presiden yang berlaku maksimal 2 periode, itupun kalo tahun 2019 kepilih lagi. Makanya jangan terlalu bangga dengan predikat anak pejabat karena secuilpun itu bukan ciri dan syarat seorang pemuda yang hebat. Pemuda yang hebat itu yang dengan gagah inilah aku, bukan inilah bapakku.
Jangan Kaget dan kecewa kalo setelah menjadi bukan siapa-siapa lagi enggak ada yang memandang dengan kagum, mungkin malahan akan segera dilupakan. Bersikaplah, Less is more, tampil dan bersikap bersahaja sajalah.
Bersikap dan Bertutur Kata Yang Berbobot
Apa yang kita lakukan dan apa yang kita katakan adalah bobot dari diri kita. Sehingga orang bisa langsung mengerti dan paham betul seperti apa kepribadian kita dengan melihat tindak-tanduk dan lisan kita. So, lakukan aktivitas yang memiliki bobot tinggi, sampaikanlah kata-kata yang yang penuh hikmah dan ajakan kebaikan, bukan ujaran ndeso dan diupload di youtube. Itu sih cemen.
Bersikap seperti kita menghadapi maut, yaitu adanya kepasrahan yang total kepada Allah swt. Sikap ini menumbuhkan kerendah hatian, mengikis sikap ujub. Jangan terlalu sering tergantung pada fasilitas mewah apalagi hingga menjadi bagian dari hidup/ separuh nyawa kita. Masak iya sih, gara-gara smartphone ketinggalan di rumah seharian terasa lemes dan tidak bergairah bekerja. Berarti benda tersebut sudah dituhankan alias menjadi berhala. Very Danger!
Lebih seringlah bersosialisasi secara langsung dengan teman daripada melalui sosial media, gadget dan sejenisnya, tidak akan muncul kepedulian, mungkin yang muncul adalah suka pamer dan rasa ego yang tinggi menjulang.
Bersikap sesuai Buku Manual
Tidak sepenuhnya sesuai buku panduan, minimal tidak melanggar yang dilarang. Taatilah kewajiban ibadah, setahap-demi setahap menuju pada peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Sering-seringlah melihat buku panduan, AL Quran, siapa tahu penyimpangan yang dilakukan sudah terlalu jauh sehingga sudah saatnya kembali pada rel yang benar, karena rel/ jalur yang asli akan menuntun pada destinasi yang tepat.
Improvisasi adalah keharusan dalam berkarya, namun jika improvisasi telah menjauhkan diri dari ajaran yang fitrah maka sehebat-hebatnya improvisasi tidak akan memiliki kegunaan yang banyak. Miliki syarat mutlak menjadi pengguna buku manual yang baik, yaitu adanya kepasrahan, dengan kembali pada dien yang dirahmati, yaitu milah Nabi Ibrahim AS. Milikilah syarat tersebut agar segala kebaikan yang kita perbuat memiliki bobot dihadapan Tuhan. Maka berIslamlah, so selanjutnya Allah yang membimbing kita.
Ambil segala pelajaran dari alam sekeliling kita, ambil hikmah dari nasehat para kyai dan ustad serta guru-guru kita. Hormati, munculkanlah sikap respect pada mereka, bukan sebaliknya bersikap”ndeso” apalagi mencibir orang-orang alim. Ketika berhibur pun berusaha mengambil hikmah dan nilai positif dari hiburan itu, bahkan dari film selevel animasi Boruto. Sobat yang pengen nonton Boruto episode 15 silahkan download linknya berikut ini:

Monday, August 21, 2017

Buat Apa Belajar, Studying and Learning, Are They Wasting Time?

Belajarlah yang rajin nanti kamu menjadi orang pintar. Begitulah nasehat yang sering kita dengar dari para orang tua dan guru. Setelah menjadi orang pintar, untuk apakah kepintaran kita itu? Ternyata tujuan untuk belajar jika hanya menjadi orang pintar adalah sebuah tujuan yang dangkal. Hal itu belum menyentuh hakikat keberadaan manusia di alam semesta. Kepintaran atau kepandaian manusia bukan tujuan akhir ketika kita belajar.
Mari pahami dulu apa itu definisi belajar. Secara umum, pengertian belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan suatu makhluk (termasuk juga hewan)  dari yang sebelumnya pandir (bodoh) menjadi tahu (pintar), yang sebelumnya tidak mahir menjadi terampil, yang sebelumnya gagal menjadi sukses, dari yang kurang ilmu menjadi bertambah ilmu pengetahuannya, dll. Nah, setelah mendapatkan kepandaian, kesuksesan, ketrampilan, dan luasnya wawasan ilmu pengetahuan harapan selanjutnya adalah mampu memberikan manfaat pada diri, orang lain, keluarga, masyarakat, negara, bangsa serta agama. Dengan jalan tersebut diharapkan Tuhan ridho kepada jalan yang kita lalui yaitu menjadi agen kebaikan bagi alam semesta.
Kesibukan Yang Bermakna
Kata “Belajar” seringkali berkaitan dengan murid, guru, pelajaran, ilmu, sekolah, madrasah bahkan terkadang ada kaitannya dengan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Mari kita batasi kata belajar untuk sementara waktu pada tataran murid dan keilmuannya. Pendidikan merupakan domain yang lebih spesifik dibandingkan belajar itu sendiri, jika sudut pandangnya adalah sistem penjenjangan (tingkatan) dengan kurikulum yang memiliki standar tertentu. Sedangkan kata belajar bisa terlepas dari sistem baku dengan kurikulum formal, belajar tidak mengenal umur, tidak dibatasi tempat (terbebas dari ruang dan waktu). Contohnya, tukang sol sepatu ia belajar cara mengesol sepatu yang benar, efisien dengan hasil sol yang kuat sehingga pelanggannya puas, Ia tidak dibatasi oleh usianya dan latarbelakang tempat asal. Dan hal tersebut terkadang tidak ada dalam kurikulum baku karena sol sepatu termasuk ketrampilan hidup (life skill) yang diambil bebas dari pengalaman selama menjalani profesi tersebut, dengan bergulirnya waktu, si pelaku memiliki pengalaman.
Nah, kegiatan atau aktivitas tersebut bisa dikatakan sebagai manifestasi atau wujud belajar (dari pengalaman), belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Aktivitas belajar ini dapat menjadi hal utama yang menyibukkan manusia selama ia hidup di dunia. Selama kesibukan yang dilakukan manusia memiliki manfaat (makna tertentu) maka itu merupakan bagian dari proses pembelajaran. Sehingga istilah long life education menjadi hal yang sangat sesuai dilakukan oleh manusia. Apalagi dalam ajaran Islam, manusia adalah khalifah di bumi. Dimana segala tugas dan tanggungjawab itu terbebankan kepada manusia, jika tugas tersebut sukses maka tentunya ada reward yang besar, sebaliknya jika lalai akan tanggung jawabnya maka ada konsekuensi yang harus ditanggung. Dan manusia bisa belajar dari kegagalannya, sama seperti orang yang berdosa masih diberikan pintu untuk bertaubatan nasuha kepada Tuhannya.
Tidak sembarang aktivitas yang menyibukkan itu selalu membawa manfaat. Terkadang justru sebaliknya melalaikan dari tujuan utama, untuk apa manusia itu hidup. Maka marilah belajar untuk fokus pada aktivitas yang benar-benar sarat dengan kebaikan dan kebermanfaatan.
Di banyak tempat seringkali kita dengan mudah menjumpai banyak orang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sejak pagi-pagi buta sudah mulai bekerja hingga malam hari sibuk dengan pekerjaan. Hal itu rutin dilakukan setiap hari. Dibela-belain membanting tulang demi sesuap nasi penyambung hidup dirinya beserta keluarganya. Hal ini memungkinkan adanya unsur kejenuhan, jika manusia hanya mengejar materi secara fisik tanpa dibekali sisi ruhiyah dan konsep ajaran ibadah yang benar. Konsep tentang “bekerja adalah salah satu bentuk ibadah,” harus diresapi sebagai makna bahwa koridor kebaikan itu menjadi bingkai utama dalam melakukan pekerjaan. Jika pekerjaan yang dilakukan sudah melenceng dari bingkai tersebut, maka hal ini termasuk kategori kesibukkan yang melenakan bahkan justru menjadi kesibukan yang destruktif. Hindarilah jenis kesibukan seperti ini.
Sukses Belajar, Belajar Sukses
Menurut penafsiran saya, frase sukses belajar itu adalah mengerti dengan benar cara terbaik dalam mempelajari suatu hal (menguasai betul akan metode belajar yang benar) sehingga efisien dan efektif, tentunya mengharap hasil yang maksimal dan optimal. Sedangkan frase “belajar sukses” lebih cenderung pada cara menghadapi dan menyikapi segala masalah yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan. Karena sejatinya sukses diraih bukan tanpa kegagalan, namun dengan kegagalan yang dihadapi kemudian bangkit, berjuang, menaklukan masalah dan akhirnya benar-benar berhasil. Jika kedua frase tersebut yaitu “sukses belajar” dan “belajar sukses” menjadi pendorong utama seseorang beraktivitas melakukan tugas dan pekerjaannya, maka tidak sekedar sibuk saja yang ia dapatkan, namun sibuknya itu memiliki bobot yang berharga. Membuat torehan emas dalam sejarah hidupnya.
Sudahkah kita menyibukkan diri dengan kegiatan berbobot hari ini? Mantap, segala kegiatan akan memiliki bobot jika motivasi awalnya benar. Niat yang harus senantiasa diperbaharui dalam detik, menit, jam, bahkan setiap hari adalah niatan mengharap ridho Allah semata.
Persepsi Yang Keliru
Cara pandang kita sebagai subjek (pelaku) terhadap sebuah benda (objek) berpengaruh terhadap kehidupan. Frame berpikir yang benar perlu ditanamkan sejak dini. Pola pikir (mindset) itulah yang menjadi karakter utama sehingga membentuk kepribadian. Ambil contoh seperti ini, selembar kertas putih bisa saja memiliki 2 persepsi, persepsi pertama adalah kertas yang bersih tanpa noda alias suci (terbebas dari kotoran), sedangkan persepsi kedua bisa saja kertas putih tersebut dianggap sebagai kertas kosong tanpa tulisan sehingga belum memiliki makna, tidak berisi, tidak ada kegunaan. Cara berpikir positif yang seharusnya mampu dimunculkan untuk persepsi pertama yang mengganggap selembar kertas itu suci dan tidak bernoda, yaitu orang yang baik (bersih dari kesalahan) jika terkena setitik debu saja maka akan terlihat kotor, sehingga kebersihan hati dan kesucian jiwa senantiasa harus dijaga meski dari sekecil apapun bentuk maksiatnya. Karena pada dasarnya maksiat yang kecil jika terus menerus dilakukan mampu membuat hati kotor dan kelam layaknya kertas putih yang dibiarkan terkena debu dan noda. Jadi penjagaan hati dan jiwa itu penting, tidak meremehkan perbuatan dosa meski itu hanya setitik. Nilai positifnya adalah agar tidak meremehkan dan menggampangkan perbuatan maksiat, karena seyogyanya kemaksiatan itu menjadi penghalang dari karunia dan rahmat serta hidayah (petunjuk) Nya.
Penyikapan positif terhadap persepsi kertas putih yang kedua terkait kertas yang kosong dianggap sebagai sesuatu yang belum ada isinya, dan bobotnya. Maka analoginya adalah layaknya usb yang masih baru, maka peluang untuk menyimpan data masih terbuka lebar. Nah, kertas putih yang kosong itupun, anggap saja sebuah chance (kesempatan dan peluang) yang harus dioptimalkan. Isilah kertas yang kosong itu dengan torehan tinta emas, catatan yang membanggakan. Keberadaan waktu yang dimiliki harus dimaknai sebagai kreasi, penciptaan produk dan karya terbaik, biografi hidup kita akankah ditulis dengan hal baik atau buruk tergantung dengan kebebasan pilihan tiap individu. Apakah diisi dengan hal yang sia-sia atau sesuatu yang produktif. Maksudnya yakni diisi dengan hal negatif atau sebaliknya diisi dengan karya-karya besar, prestasi yang membanggakan itu tergantung kitanya sendiri. Dan hal tersebut sudah dimulai sejak lahir hingga saat ini, sampai halaman terakhir yaitu maut menjemput.
Persepsi itulah yang membentuk watak dan mental. Waktu atau usia/umur itulah adalah sesuatu yang netral. Kenetralan objek (benda) akan menjadi bias manakala mindset dan persepsi yang keliru terus menerus dipupuk subur oleh diri kita sendiri. Yang berakibat fatal jika persepsi keliru itu mengarahkan kepada perbuatan yang bersifat destruktif.
Do Something, Special Thing
Jangan biarkan waktu berlalu tanpa karya, tanpa prestasi, tanpa membaca, tanpa bekerja, tanpa berpikir. Bayangkan saja kalo kita melihat teman kita yang hobinya melamun dan melongo, liatnya aja males  dan sebel, apalagi bergaul dengan pelakunya (tentu tidak mendapatkan apa-apa). Banyak budaya positif yang dapat kita terapkan untuk menghiasi aktivitas harian kita. Budaya membaca adalah salah satu contohnya. Membaca segala jenis bacaan, cerpen, komik, ensiklopedi, buku pelajaran, kamus, buku sejarah, kitab suci, bahkan biografi kisah sukses para tokoh dunia. Misalnya tokoh Soichiro Honda, yang dengan drop outnya di sekolah formal namun ia tetap belajar dan melakukan karya besar. Yang ujung-ujungnya sebagai pencetus mesin Honda, kita tahu sendiri merek kendaraan yang satu ini di Indonesia saja masih tetap merajai dibanding merek kendaraan produk China. Atau membaca Biografi tokoh nasional ataupun pahlawan misalnya Soekarno, Mohammad Hatta, Jendral Sudirman, dll. Dari aktivitas membaca itulah wawasan, ilmu, semangat, bahkan inspirasi bisa kita peroleh.
Lakukanlah sesuatu, jangan biarkan waktu yang kita miliki 24 jam sehari ini hanya diisi dengan rutinan tidur, makan, toilet, nge game, bahkan nongkrong yang sejatinya kurang mengarahkan pada masa depan yang cerah. Hal-hal yang sepele, dan efeknyapun sepele alias tidak berefek untuk kesuksesan masa depan kita.
Milikilah target
Penting sekali bagi orang yang hidup itu memiliki tujuan atau target. Inilah kenapa orang yang punya mimpi itu selalu memiliki energi semangat yang tak pernah padam, selama mimpinya itu belum terwujud. Saya punya teman sejak SD hingga sekarang yang selalu memiliki target dalam hidupnya. Ketika waktu SD, teman saya itu, pengen sekali sebelum lulus SD agar bisa naik (mengendarai sepeda), padahal ia seorang anak perempuan yang di keluarganya tidak ada sepeda sama sekali. Ditambah medan (secara geografis) di desa saya adalah daerah pegunungan, untuk lahan datarnya terbatas, sehingga untuk berlatih naik sepeda kayuh harus ekstra tenaga dengan tantangan berupa  tanjakan dan jalan menurun. Namun nyatanya sebelum ia masuk SMP, ia sudah bisa naik sepeda meski belum mahir sekali dan belum punya sepeda sendiri. Ia dengan bangganya pinjam dan memboncengkan adiknya dengan sepeda itu. Kemudian ketika SMP, teman saya ini memiliki mimpi bisa ke Jakarta sebelum melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, ia sejak lahir hingga saat itu belum pernah kesana. Padahal ia tinggal di kampung dengan latarbelakang keluarga petani yang tidak memiliki riwayat kerabatnya merantau ke ibukota. Sekitar pertengahan kelas tiga, Alhamdulillah mimpinya itu kesampaian, yaitu agenda study tour sekolah ternyata destinasinya sama dengan mimpinya yaitu ke Jakarta.
Yang saya kagumi adalah dari kebulatan tekadnya dan kesungguhannya menggenggam mimpi sekuat tenaga, hingga totalitas bersungguh-sungguh demi keinginannya tercapai. Ia tidak bosan-bosannya memiliki capaian-capaian dalam hidup. Baik target jangka panjang maupun jangka pendek. Ini yang ingin saya bagi tentang semangat memiliki mimpi, siapapun gratis memiliki cita-cita, tidak memandang status tempat tinggal entah di desa maupun di kota, dari keluarga petani maupun pejabat, semuanya diberikan kesempatan dan peluang yang sama. Tinggal seberapa gigihkah kita dalam merealisasikan mimpi yang kita miliki.
Everybody is Special
Yap, semua orang itu istimewa, memiliki keunggulannya masing-masing. So, buat sobat yang masih merasa minder, coba deh renungkan dan instropeksi diri keunggulan dan kelemahan apa yang dimiliki. Saya pernah membaca suatu artikel tentang jarum. Jadi jarum yang sekecil itupun ternyata memiliki kegunaannya. So pasti kita manusia, yang  berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan jarum.
Jarum Jahitpun Punya Makna
Ukurannya yang kecil tidak menghilangkan fungsi, tujuan dan kegunaan jarum. Tidak seyogyanya pula jarum harus protes untuk dibentuk menjadi benda lain. Jarum yang tajam tersebut bisa mendatangkan malapetaka dan juga dapat membawa keuntungan. Bahaya dari jarum yang tajam bisa melukai jari, menusuk kulit bahkan bisa menciderai tubuh kita. Sebaliknya jika digunakan sesuai prosedur maka membawa manfaat yang luar biasa. Pakaian yang dipakai kita, salah satu peran dari jarum lho.
Nah, kebanyakan manusia tidak memikirkan makna keberadaan dirinya di dunia ini. Kesibukannya sehari-hari telah menyita sebagian besar waktu, tenaga dan kesempatannya untuk memikirkan hal terpenting dalam kehidupannya. Yakni, untuk mempertanyakan dan mendapatkan jawaban pasti mengapa ia hadir di dunia ini. Seseorang yang mendapatkan jawaban pasti Mengapa ia ada di dunia ini, Untuk Apa ia hidup, Mau Ke Mana arah hidupnya, memiliki sikap hidup yang berbeda dengan mereka yang acuh dengan segala hal tersebut. Orang yang memahami dengan benar arti dan tujuan hidupnya akan berusaha sungguh-sungguh menjalani hidupnya sesuai dengan makna dan tujuan tersebut.
Kenapa Jarum jahit itu dibuat? Kenapa Manusia itu diciptakan di dunia? Yaps, 2 pertanyaan yang berbeda namun memiliki hakikat yang sama.
Lihatlah segala yang ada di sekitar kita yang dibuat manusia. Sebutlah satu saja yang terkecil dari semua yang ada. Sekali lagi ambil contoh jarum jahit. Kini coba pikirkan, mengapa jarum jahit ada di dunia ini? Dengan cepat, kita pasti akan menjawab bahwa benda kecil tajam ini ada untuk membantu manusia menjahit kain atau pakaian, atau untuk kegunaan serupa lainnya. Yang pasti tak pernah sedikit pun terlintas dalam benak siapa pun yang berakal sehat bahwa jarum jahit ada dengan sendirinya tanpa kegunaan apa pun. Dengan pengetahuan ini, kita akan menggunakan jarum jahit sesuai dengan tujuan pembuatannya. Kita bisa pula memanfaatkan jarum jahit untuk kegunaan lain yang sesuai dengan bentuk serta bahan bakunya, misalnya untuk melubangi kertas atau plastik, dan sebagainya. Yang pasti, kita tidak akan menggunakannya untuk hal-hal yang memang tidak cocok seperti: untuk dimakan, untuk menulis atau untuk mengikat benda. Kalau hal ini kita paksakan, maka akan membahayakan diri kita maupun orang lain, atau tidak akan bisa sama sekali karena memang bukan fungsinya.
Alangkah eloknya kita merenungkan hal ini sobat,
Sama halnya, manusia adalah wujud yang jauh lebih besar, lebih rumit dan lebih sempurna daripada si mungil jarum jahit. Pastilah keberadaan manusia di dunia ini ada guna dan tujuannya, yaitu menjadi sebaik-baik hamba dari Sang Pencipta, menebar kebaikan dan kemanfaatan bagi manusia lain dan segenap makhluk. Sudah selayaknya manusia mengarahkan kehidupannya sesuai tujuan penciptaan tersebut. Ini adalah kesimpulan dari pemikiran akal sehat. Tidak sepatutnya manusia acuh atau tak peduli akan tujuan keberadaannya. Manusia hendaknya berusaha mengarahkan segenap kegiatannya sehari-hari dalam rangka melaksanakan tujuan hidup ini. Mereka sepatutnya menggunakan seluruh anggota tubuhnya, daya-pikir dan kejiwaannya sesuai dengan fungsi penciptaan masing-masing alat tubuh dan sarana hidup tersebut. Jika tidak, ini akan membahayakan dirinya maupun orang lain, bahkan seluruh isi alam semesta yang lainnya. Yuk, jangan bosan memperbaiki diri, fungsikan diri kita agar memberi banyak manfaat bagi sesama.

Related Posts:
2. Download Koleksi Film SRK Full

Thursday, August 10, 2017

Tim Bagus, Tak Perlu Banyak Orang, Tikus dan Sosis

Tim yang bagus memiliki ciri-cirinya yaitu tujuan (misi) berjalan dan tercapai dengan gemilang. Meski terdapat kendala, hambatan dan rintangan, tim tersebut tetap melaju menerjang semua aral (obstacles), menembus batas hingga target diraih. Dalam tataran pelaksanaan, kerja tim membutuhkan sebuah manajemen (pengaturan), disitulah dibutuhkan kecakapan seorang leader (ketua) yang mumpuni. Anggota tim bisa gemuk bisa juga tim yang ramping. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tim yang ramping misalnya, untuk koordinasi antar anggota dapat berjalan efektif dan tidak butuh banyak persamaan persepsi, geraknya juga cepat serta memiliki efisiensi dalam anggaran dan juga efisiensi waktu. Sedangkan tim yang besar memiliki keunggulan beban kerja ringan karena dikerjakan dan dibagi-bagi menjadi tim kecil, memiliki daya saing yang lebih tinggi, peluang disegani lawan karena secara kuantitas lebih banyak. Kelemahan tim yang besar, terkadang adalah munculnya intrik atau konflik internal dalam tim. Masalah personal ini timbul karena dalam koordinasi antar anggota membutuhkan komunikasi yang kompleks, mengatur kesamaan pandangan juga ribet dan gerak langkahnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Tentunya membutuhkan energi ekstra bagi leader tim besar agar anak buahnya memiliki tekad bulat dan suhu berjuang yang sama, agar tim berjalan kompak.
Banyaknya orang atau personel dalam tim seyogyanya disikapi secara khusus, sehingga dalam proses pembentukan tim nantinya lebih cenderung disesuaikan dengan kebutuhan dan misi yang akan dicapai. Semacam agen intelejen yang geraknya senyap namun keberadaannya nyata dan berpengaruh serta benar-benar produktif dalam mengumpulkan info, mengolah, menganalisa, menyimpulkan hingga mengeksekusi sebuah instruksi atasan (leader).
Kuantitas Yang Rapuh
Terlalu banyaknya orang yang terlibat juga kadang membuat tim itu besar dari luar namun ternyata rapuh bahkan keropos di dalam. Atau perumpamaan buih yang sangat banyak di lautan namun mudah terombang-ambing, tidak memiliki pijakan yang jelas, jika memilikipun mereka tak pandai menjaga prinsip dan komitmen. Walhasil mudahlah dicerai berai, sama halnya peristiwa politik belah bambu ala penjajah yaitu devide et impera, VOC dengan trik adu dombanya mampu menguasai Indonesia dengan trik licik dan kejam, sesama anak bangsa saling bunuh, saling serang, bahkan mau-maunya menjadi pecundang di bawah kaki penjajah.
Jumlah anggota tim yang besar harus disikapi serius, pemberian latihan yang intensif, porsi komunikasi dan evaluasi yang pas dan efektif, perhatian kesejahteraan tim juga harus benar-benar diperhatikan. Karena jika terjadi kecemburuan antar anggota, maka membuat runyam dan intrik internal yang runcing serta sulit diurai untuk diselesaikan.
Jika sebuah misi sudah terlaksana dengan baik, maka lakukanlah evaluasi. Tidak boleh ada anggota yang merasa paling berjasa, karena sikap ujub, sombong dan berbangga diri berlebihan dapat meruntuhkan kerjasama, hingga gagalnya tim yang solid.
Cerita fabel kekompakan tim
Ada kalanya perlu belajar dari cerita fabel agar muncul inspirasi serta kesadaran dalam berinterkasi dan membuat tim yang bagus. Ada kisah menarik antara tikus, burung dan sosis yang tinggal serumah. Ketiganya memiliki jalinan persahabatan yang unik dan solid. Rasa aman, nyaman bahkan adanya ketercukupuan secara materi benar-benar dirasakan dalam rumah tersebut. Masing-masing memiliki job harian. Burung mencari kayu bakar di hutan, tikus menyiapkan air, dan juga mengatur meja serta tungku api. Sedangkan sosis memiliki tugas sebagai juru masak.
Suatu ketika tokoh burung merasa paling berjasa atas segala yang dicapai oleh ketiganya. Dia memiliki tugas yang paling jauh, harus mengambil kayu dari hutan yang letaknya puluhan kilometer dari rumah, sedangkan tikus dan sosis bekerja cukup berada di dalam rumah. Terlebih dia digembosi oleh burung lain bahwa ia hanya diperalat dan dijadikan pesuruh yang melakukan kerja kasar dan melelahkan. Ia disarankan agar kedua temannya rolling atau gantian jenis tugas. Maka si burung tadi menyampaikan kepada temannya tersebut, namun ternyata tikus dan sosis menentang ide gilanya. Meski menentang, tikus dan sosis, tidak bisa berbuat banyak karena burunglah yang selama ini memang melakukan tugas utama dan memiliki peran penting dalam rumah sehingga ia ibarat sebagai pemimpin yang harus ditaati. Akhirnya perputaran jenis pekerjaan pun dilakukan. Sosis yang harus  mencari kayu bakar, sedangkan burung cukup mengambil air dari sumur.
Hasilnya pun sudah bisa diterka, kekacauan mulai terjadi. Awal-awalnya kelihatan lancar namun ternyata tanda-tanda kehancuran tim sudah terlihat jelas. Sosis yang ditugasi mencari kayu sudah lama belum kembali membawa kayu. Burung dan tikus takut sesuatu yang buruk terjadi pada sosis. Rasa menyesal terbersit dalam pikiran si burung. Disisi lain ia juga sudah tidak sabar menyantap hidangan untuk hari itu. Burung pun menyusul sosis, dimana gerangan sosis mencari kayu bakar, kok belum kembali membawa kayu bakar, apakah berhasil atau justru tersesat. Belum lama ia terbang baru beberapa meter, terlihat seekor anjing mengoyak tubuh sosis dan melahapnya dengan tanpa rasa bersalah. Maut menyergap sosis, burung pun tak berkutik. Ia kembali ke rumah. Sebelum kembali ke rumah, ia menyelesaikan tugas sosis mengambil kayu bakar ke hutan.
Sekembalinya dari mencari kayu bakar, burung melakukan persiapan untuk menyiapkan api dan mengambil air. Sedangkan tikus sibuk mempersiapkan makanan. Ternyata si tikus tidak secakap dan semahir sosis dalam memasak. Ia melakukan persis apa yang sosis lakukan, yaitu melompat dan memotong sayuran. Namun sebelum semua sajian selesai, tikus melakukan pekerjaan dengan terburu-buru, disaat meracik sayuran ia tergelincir di meja sajian, kulitnya terkelupas hingga tewas mengenaskan.
Kini tinggalah burung sendirian. Singkat cerita ia sudah keburu lapar, maka ia mencari makanan kesana kemari, dan tak mendapatkan apa-apa. Ia mulai mempersiapkan makanannya sendiri. Ia mulai dengan membuat api di tungku, melempar kayu kesana kemari, kayu berserakan, naasnya kayu yang berceceran tersebut terbakar api. Ia pun bergegas mengambil air ke sumur. Ketika ia hendak ambil air, ember yang digunakannya terjatuh, ia terseret masuk kedalam sumur. Burung mati tenggelam. Ending yang tragis bagi persahabatan 3 hewan tersebut.
Hikmah cerita tikus
Ada beberapa hal yang bisa kita gali hikmahnya dari cerita fabel di atas antara lain adalah sebagai berikut:
a. Jangan pernah merasa paling berjasa, karena sikap ini bisa menyuburkan keangkuhan, kesombongon hingga akhirnya dapat merusak tim. Hal ini ternyata bisa menyerang hati siapa saja terutama ketua ataupun anggota tim yang memiliki keunggulan/ kemampuan diatas rata-rata dibanding personel lain. Nah, jika mampu meredam sikap merasa paling berperan/ berjasa maka keutuhan tim bisa dijamin hingga kinerja dan misi tim tuntas atau paripurna.
b. Tugas/ pekerjaan harus dibebankan kepada ahlinya, bukan diserahkan kepada sembarangan orang. Jika seseoang melakukan suatu pekerjaan bukan bidangnya, ditakutkan hasilnya kurang optimal ban bisa membuat kacau pekerjaan. Contoh pemerintahan periode saat ini, kacau, yang bukan ahli di bidangnya menjadi menteri ini menteri itu, walhasil deh periode pemerintahan saat ini kesejahteraan rakyatnya kurang terasa, sebut saja model pemerintahan saat ini adalah yang paling umbrus dan nyeleneh terhitung sejak Indonesia merdeka di tahun 1945 hingga tahun 2017. Beda banget pas jaman pak SBY.
c. Rolling tugas/ peran memang suatu saat dibutuhkan sebagai penyegaran/ variasi maupun pengkaderan, hanya saja harus disertai pendampingan. Jika tanpa panduan atau arahan yang terjadi adalah poin nomor 2 diatas. Seandainya burung, tikus, dan sosis memiliki kemampuan yang mahir di semua bidang maka tidak akan terjadi kekacauan. Jika personel tim memiliki spesifikasi keahlian sendiri, namun juga disertai ketrampilan umum yang dikuasainya diatas rata-rata maka predikat multi talenta bisa disandang. Keistimewaan bagi tim yang memiliki anggota  bertalenta lebih dari satu keahlian atau bahkan multi keahlian. Salah satu keuntungannya adalah adanya secondman yang dapat diandalkan, yaitu ketika pemeran utama (ketua aslinya) memiliki halangan atau gangguan.
Cerita burung, tikus dan sosis tersebut tergolong kedalam genre narrative, teks berbahasa inggris ini diambil dari buku paket kelas XII Bahasa Inggris untuk tingkat SMA/ MA terbitan Intan Pariwara kurikulum KTSP. Teks ini bisa digunakan untuk latihan reading comprehension dan memperkaya kosakata atau vocabulary teman-teman semua. Berikut teksnya:

The Mouse, the Bird and the Sausage
Once upon a time a mouse, a bird and a sausage formed a partnership. They kept house together, and for a long time they lived in peace and prosperity, acquiring many possessions. The bird’s task was to fly into the forest every day to fetch wood. The mouse carried water, made the fire, and set the table. The sausage did the cooking.
Whoever is too well off always wants to try something different! Thus one day the bird made another bird, who boasted to him of his own situation. This bird criticized him for working so hard while the other two worked so little. So, the next day, because of his friend’s advice, the bird refused to go to the forest. He said that he had been their servant long enough. He was no longer going to be fool for them. Everyone should try a different task for a change. The mouse and the sausage argued against this, but the bird was the master, and he insisted on giving it a try. The sausage was to fetch wood, the mouse became the cook, and the bird was to carry water.
And what was the result? The sausage walked with heavy steps toward the forest, the bird made the fire, and the mouse put on the pot and waited for the sausage to return with wood for the next day. However, the sausage stayed out so long that the other two feared that something bad had happened. The bird flew off to see if he could find her. A short distance away he saw a dog eating the sausage. The bird was angry because of the dog’s bad attitude, but the dog claimed that he had discovered false letters on the sausage, so she would have to die.
Filled with sorrow, the bird carried the wood home himself and told the mouse what he had seen and heard. They were very sad, but were determined to stay together and make the best of it. The bird set the table while the mouse prepared the food. She jumped into the pot, as the sausage had always done, in order to slither and weave in and about the vegetables and grease them, but before she reached the middle, her hair and skin were scalded off, and she died.
When the bird wanted to eat, no cook was there. Beside himself, he threw the wood this way and that, called out, looked everywhere, but no cook was to be found. Because of his carelessness, the scattered wood caught fire, and the entire house was soon aflame. The bird rushed to fetch water, but the bucket fell into the well, carrying him with it, and he drowned.

Related Posts:
2. Download Koleksi Film SRK Full

Sunday, July 30, 2017

Reading Test Comprehension for SMA/MA, Uji Kecakapan Bahasa Inggris

Uji kecakapan Bahasa Inggris dapat secara lisan maupun tulisan, hal ini dapat dilakukan untuk berbagai macam tujuan, misalnya adalah untuk persiapan tes CPNS, melamar pekerjaan kaitannya dengan bahasa inggris, dsb. Khusus kecakapan dalam reading comprehension, biasanya bagi level pemula kendala yang dihadapi adalah kosakata yang minim. Perkara yang tidak sepele yang butuh waktu cukup lama agar penguasaan kosakata mencukupi kriteria. Hanya saja, ketika berlatih reading comprehension dibandingkan dengan sekedar menjawab soal pilihan ganda berbentuk bacaan itu ternyata terdapat sedikit perbedaan, meski keduanya memiliki kesamaan dengan adanya bacaan yang cukup membosankan, karena panjangnya teks dan asingnya kata-kata yang digunakan. Jika goal/ tujuan yang dicapai adalah sekedar benar dalam tes bacaan/ teks maka dapat menggunakan metode screening, ide utama, bahkan cukup mencari kata kunci dalam setiap soal/ nomor yang kadangkala secara tersurat terdapat di dalam teks itu sendiri.
Lain tulisan, lain pula tes lisan. Untuk speaking dalam bahasa inggris lebih cenderung kepada lawan bicara, ketika penguji (penanya) menggunakan bahasa yang lazim dipakai dalam percakapan sehari-hari, maka tidak perlu penguasaan kosakata yang kompleks. Sehingga hanya dibutuhkan rasa percaya diri dan pembiasaan terkait pengucapan kata (pronunciation). Dikarenakan cara baca yang jauh berbeda antara tulisan dan pengucapan. Hal ini bisa disiasati dengan cara sering mendengar lagu, berita, atau pidato dalam bahasa target (bahasa inggris). Bahkan bisa juga disiasati dengan menonton film berbahasa asing tanpa menggunakan subtitle, karena fokus pada spelling dan pronunciation saja, karena terkadang ketika terdapat subtitle lebih fokus membaca terjemahan daripada fokus cara pengucapan, mimik, dan artikulasi kata.
Sobat semua yang bukan spesialis ahli bahasa inggris (awam), tentunya akan lebih mudah berlatih pada tes tulis karena cenderung bahasa inggris pasif dibandingkan dalam bentuk percakapan (conversation). Padahal pola tahapan belajar bahasa yang ideal adalah listening, speaking, reading dan terakhir writing. Hanya tahapan ideal tersebut jarang diterapkan, kebanyakan atau umumnya dengan metode menulis terlebih dahulu. Walaupun sekali lagi hal ini kurang ideal, karena tahapan pertama belajar bahasa adalah mendengarkan agar dapat menirukan secara verbal (lisan), baru kemudian ke tahapan selanjutnya.
Terlepas dari teknik dan cara belajar bahasa yang ideal, jika sobat semua ingin berlatih tes tulis berbentuk pilihan ganda dari suatu bacaan, mungkin latihan soal berikut ini dapat sedikit menjadi referensi;

BADMINTON

Badminton is an indoor sport that has been greatest since the end of World War II. It is a sport for two or four players. The players use long lightweight handled rackets to hit a shuttlecock. A shuttlecock is usually made of cork and feathers. The court is about 5, 2 meter wide and 13.4 meter long for singles, and 1 meter wider for doubles.
In order to score, a player has to serve or put the shuttlecock into play. A server can score when the opponent lets the shuttlecock fall to the ground or by a fault. A fault occurs when the opponent, in an attempt to return the shuttlecock safely, allows it to go into or under net. To hit the shuttlecock out of the playing area is also a fault. Men win a game after collecting 15 points. In women's singles 11 points win a game.
Badminton has been growing very rapidly. It grows either as a backyard recreation or as a competitive sport. The international Badminton Federation was founded in 1934 with nine nations represented. Now it has members in more than 40 nations, and a world tournament for both men and women is held every two years.

1. Which of the sentences is correct based on the text........
A. Badminton is an indoor game
B. Badminton can only be played outdoors
C. The players are all men
D. Badminton can be played either as indoor game or outdoors game
E. The players must be over 15 years old.
Jawaban: A

2. A player hits the shuttlecock with........
A. A long handled racket
B. A long lightweight handled racket
C. A racket which is as light as a shuttlecock
D. A handled racket which is a heavy as bat
E. A very lightweight racket.
Jawaban: B

3. There is only one correct sentence related to the text.
A. Instead of shuttlecock the players may use light balls
B. A players can get a point if he can't return the shuttlecock
C. Badminton is a kind of sport for more than four players
D. After collecting 15 point a man player wins the game
E. Both men and woman players have to collect less than 15 points
Jawaban: D

4. Which of the following sentences shows that badminton rackets are not as heavy as tennis rackets?
A. The players use long handled rackets
B. Badminton rackets are lightweight
C. A players hits a shuttlecock with a rackets
D. Tennis rackets are bigger than badminton rackets
E. Badminton rackets are smaller compared with tennis rackets
Jawaban: B

5. When does a fault occur?
A. When the player return the shuttlecock of his opponent
B. After the player hits the shuttlecock with his racket
C. While the shuttlecock passes through the net
D. When the player falls on the ground
E. When the players can't return the shuttlecock of his opponent
Jawaban: E

Two very important fuel gases are made from petroleum during the retaining process. They are butane and propane, which are similar to methane. These gases are sold in small tanks and are used for cigarette lighters, portable welding torches, and camping stoves. Mixtures of the two gases are stored under pressure as a liquid. For this reason the mixture is called liquid petroleum gas or LPG. As it is used a liquid in the tank evaporates and leaves the tank as gas. The main use of LPG is as a cooking fuel on farms and in small towns where a central gas making plant would not be practical. Instead of piping the gas to house where it is to be used, a tank of LPG is connected directly to the stove. Because LPG is sold in tanks, it is often called tank gas or bottled gas.
LPG is also used to a small extent to run automobiles and tractors.
When the fuel tank is empty, it is replaced by a full one.

6. What are similar to the methane?
A. Petroleum
B. Butane
C. Propane and petroleum
D. Petroleum and butane
E. Butane and propane
Jawaban: E

7. The main use of liquefied petroleum gas is for........
A. Portable welding torches
B. Cooking fuel
C. Cigarette lighters
D. Camping stoves
E. Gas making plant
Jawaban: B

8. The following answers are all correct except one. Which one is wrong?
Bottled gas provides the fuel........
A. for cooking
B. for heating
C. for lighting used by campers
D. for hot water in homes in rural areas
E. for giving supply in homes in rural areas
Jawaban: C

9. Piping the gas to the houses in rural areas from a central gas making plant is........
A. Expensive
B. Practical
C. Impractical
D. Efficient
E. Reasonable
Jawaban: C

10. LPG is a mixture of........
A. Butane and methane
B. Propane and liquid
C. Liquid and butane
D. Butane, propane and liquid
E. Butane and propane
Jawaban: E

THE DIGESTIVE SYSTEM

When you are hungry and you have dinner, your mouth waters. This is the first step in changing the food you eat into the kind of food that cells can use. This change is called digestion, and it begins in the mouth. Suppose you are eating sandwich. Your front teeth cut and tear the sandwich. The molar grind it, Saliva, the juice in the mouth, gets everything moist.
Saliva also contains a type of chemical called and enzyme. It starts breaking down the starch of the bread into sugar. The moist ball of the food is carried to the mouth by the tongue. Muscles force the food to the esophagus. They do their work so well that the food would travel a long even if the person were doing a headstand.

11. Changing the food that we eat into the kind of liquid that cells used in called........
A. Processing
B. Digestion
C. Cutting or tearing
D. Grinding
E. Eating
Jawaban: B

12. When you eat a piece of meat or an apple, the use of your front teeth is for........ them.
A. Testing
B. Tearing
C. Grinding
D. Chewing
E. Breaking
Jawaban: B

13. What substance makes the food in the mouth moist?
A. The juice
B. The milk
C. The starch
D. The water
E. The saliva
Jawaban: E

14. The tongue carries the moist food to........
A. The stomach
B. The back of the mouth
C. The small intestines
D. The esophagus
E. The windpipe
Jawaban: D

15. The food would travel a long even if the person were doing........
A. A headstand.
B. A handshake
C. Running
D. Walking
E. Eating
Jawaban: A

16. Dialogue
A:  "When did the old man fall?"
B: “......”
A. When he got off the bus
B. When he was getting off the bus
C. After he had got off the bus
D. Before he had been getting off the bus
E. While she got off the bus
Jawaban: A

17. The luggage is twice the baby's weight.
The luggage is........ the baby.
A. as heavy as
B. heavier than
C. not so heavy as
D. lighter than
E. as light as
Jawaban: B

18. His father speaks French but his mother speaks English.
This means........
A. His father and mother speak French and English
B. His father speaks French, his mother speaks English
C. His father speaks French and English
D. His mother speaks English and French
E. His mother speaks French, his father speaks English
Jawaban: B

19. She would rather........ vegetables than flowers.
A. growing
B. grows
C. grew
D. to grow
E. grow
Jawaban: E

20. His grandfather usually walks around the garden to see the blooming flowers.
The underlined words mean........
A. flowers that are going to bloom
B. flowers that are blooming
C. flowers that will be blooming
D. flowers that have been blooming
E. flowers that had been blooming
Jawaban: B

Related Posts: