Wednesday, January 31, 2018

Kau Penghisap Darah, Nyamuk Pengganggu Penebar Maut

Serangga kecil penghisap darah dengan menebarkan penyakit yang tergolong ganas. Serangga itu bernama nyamuk. Makhluk kecil penyedot darah ini bukanlah drakula, tokoh fiktif film horor, atau vampire dan sejenisnya.  Nyamuk yang banyak di jumpai di daerah kumuh, daerah tropis, daerah hutan tropis, ataupun perumahan yang  lembab, banyak genangan air, tempat kotor dan selokan perkampungan yang jarang dibersihkan. Nyamuk ini memiliki siklus hidup mirip dengan siklus hidup katak, bedanya katak adalah amphibi, sedangkan nyamuk termasuk jenis serangga yang telurnya ditetaskan di air yang menggenang (tidak mengalir), bak air yang jarang dikuras, kamar mandi yang kotor, ada juga jenis nyamuk yang menaruh telur-telurnya di air yang jernih. Biasanya kita mengetahui wadah air itu terdapat bibit nyamuknya jika banyak uget-uget (jentik-jentik) berenang di air tersebut. Ternyata nyamuk bisa membawa maut bagi manusia yang digigitnya terutama nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Sifatnya yang menyedot darah korbannya ini berbeda kelakuannya dengan hewan lintah, kalo lintah yang tadinya berukuran kecil setelah menghisap darah tubuhnya bisa mengembang besar, lintah juga bisa untuk terapi menghisap darah kotor. Sedangkan nyamuk, ia menghisapnya tidak terlalu banyak karena memang ukurannya kecil namun ia pembawa (agen) penyakit, yang sudah banyak korban berjatuhan meninggal karena gigitannya tersebut. Sifatnya yang merugikan inilah sehingga nyamuk termasuk serangga mematikan bagi manusia, harus diwaspadai. Caranya bisa melalui pencegahan dan pengobatan. Biasanya yang sering disarankan adalah penerapan budaya hidup bersih dengan menutup tempat air yang terbuka, memberantas nyamuk dengan menghilangkan sarangnya. Dan yang instan pake obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, lotion hingga raket listrik khusus nyamuk atau kelambu di tempat tidur agar nyamuk tidak bisa masuk.
Pemimpin Penghisap Darah, Tenggelamkan
Sifat pemimpin yang menyengsarakan rakyat sama berbahayanya dengan serangga nyamuk. Rakyat yang kelaparan hingga tewas adalah bukti pemimpin gagal menjalankan tanggungjawab. Tidak becus, tidak perhatian dan wujud pemimpin busuk. Pemimpin yang kotor ini lahir dari sarang kotor seperti halnya nyamuk penghisap darah yang suka bertelur di tempat-tempat air yang kotor. Pemimpin yang lahir dari partai kotor sarang koruptor, sarang komunis dan mafia ini sesungguhnya pantas diturunkan paksa karena tiada guna bagi bangsa. Temannya yang sejenis pastilah jumlahnya tidak sedikit dan mereka siap menghisap darah rakyat, penebar kemiskinan, kemelaratan. Dimana kemelaratan adalah akar dari kejahatan atau tindak kriminalitas.
Saatnya pilkada 2018 dan pilpres 2019 digunakan sebagai momen pembasmian sarang-sarang nyamuk, tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama, partai penipu, pencitraan, cebong, koruptor cina, dan jentik-jentik komunis. Bumihanguskan partai tersebut, tunjukkan bahwa kebaikan masih eksis dan akan tetap menang melawan kejahatan, sekuat apapun mereka. Kebaikan tak pernah gentar menghadapi kejahatan. Kebaikan bahu-membahu menyulutkan semangat heroisme dalam menegakkan keadilan di tanah air ini. Cukup 1 periode saja, kerusakan cukup parah sudah ditimbulkan akibat salah dalam memilih pemimpin. Periode bagi pemimpin yang fresh di tahun 2019 adalah sebuah keniscayaan untuk Indonesia Sejahtera.
Teks Report tentang Nyamuk
Everyone knows that small insects called the mosquito. It is possible to find mosquitoes in almost very part of the world except in the places where it is extremely cold or where it is very dry. During the summer, it is almost certain that you find many mosquitoes near swamps, ponds and lakes.
                Mosquitoes have an interesting life cycle. The female mosquito bites a person or animal in order to get some blood. She needs it before she can lay her eggs. Second, she flies to an area of water and deposits her eggs in the water. In a few days the eggs open and the baby mosquitoes, called larva, come out. In a short time, they will mature and fly away.
                It is interesting to note that only the female will bite for the blood. She has a special mouth which can go into an animal’s or a person’s skin.
QUESTIONS
1. Where can we find mosquitoes during the summer?
A. Every part of the world
B. In swamps and ponds
C. Near swamps, ponds, or lakes
D. In swamps
E. Extremely cold or dry places

2. What is the topic of the text?
A. The mosquito.
B. The story of the insects.
C. The summer season.
D. An interesting life cycle.
E. How to find a mosquito

3. From the text, we can know  that mosquito is ......
A. Reptile
B. Insect 
C. Mammal
D. Wild animal

Thursday, January 18, 2018

Indolent Farmer, Petani Bekerjalah Dengan Giat, Jangan Bermalas-malasan

Hujan deras akhir-akhir ini membuat sawah dan ladang terbasahi dengan cukup air yang melimpah. Musim tanam sudah berlalu, saatnya menjelang musim panen padi, sekitar bulan Februari depan. Petani berbahagia dengan akan datangnya musim panen, proses pengolahan tanah, penanaman benih hingga perawatan, sampai pemupukan dilakukan dengan pengorbanan biaya, waktu dan tenaga. Terkadang biaya yang sudah dikeluarkan hampir-hampir sama dengan pendapatan dari hasil panen, malahan terkadang defisit. Lumbung pangan sebetulnya julukan yang sangat layak disandang oleh negeri kita, pernah swasembada pangan entah itu kapan bisa dilakukan pemerintah lagi. Presiden yang sekarang menjabat saja mengingkari janji kampanyenya bahwa tidak akan mengimpor beras dengan mempertimbangkan nasib petani. Isu yang cukup hot pekan lalu adalah impor beras. Isu tersebut cukup mengganggu petani jelang musim panen.
Ada hal yang harus diupayakan bukan sekedar janji apalagi membual, berbohong, atau memang tidak memiliki kapasitas sebagai pemimpin yang handal sehingga mengatur bawahannya enggak becus, menteri bertindak sendiri tanpa komunikasi yang baik dengan atasannya. Hal ini jangan melulu salah menteri, tapi kenapa si bos bisa gagal kontrol, ada yang kurang beres sejak awal. Sebelum jadi pemimpin, katanya tidak bagi-bagi kursi menteri atau jabatan strategis lainnya. Fakta dari 2014 hingga awal tahun 2018, masyarakat bisa melihat sendiri si pemimpin dusta atau amanah? Jawabannya pasti sudah tahu ya. 
Petani jangan malas, karena sudah giat bekerja saja belum bisa makmur apalagi malas. Inilah mungkin yang akhirnya membuat keputusan bagi sebagian besar petani di pelosok desa mengganti padi dengan tanaman lain yang lebih laku dijual dan mendatangkan duit lebih banyak dibanding padi. Contohnya yaitu ditanami kayu sengon. Beberapa petani sudah merasakan keberhasilan menanam kayu sengon dengan untung yang besar. Maka hal ini menjadi favorit, padi telah dikonversi oleh petani secara subjektif pribadi mereka sendiri, diganti dengan tanaman kayu sengon. Ada sisi baiknya petani jadi kaya, negatifnya adalah dikhawatirkan beberapa tahun kedepan pemerintah akan lebih rajin lagi impor beras.
Impor beras disaat petani hendak panen bisa menurunkan harga beras yang dijual oleh petani, di pihak lain penentuan kewenangan beras masih dipegang oleh BULOG. Gampang saja bagi pemerintah untuk memakmurkan petani padi sebetulnya, mereka memiliki kebijakan, kewenangan, kekuatan dengan berbagai alat peraturan perundangan yang dibuat agar petani negeri ini memiliki peluang sejahtera. Musim yang cocok untuk bertanam dan berladang, dikombinasikan dengan teknologi sehingga pas jika ada harapan bangsa ini unggul dalam bidang pangan. Namun nyatanya sekarang masih berupa mimpi, ada yang sulit makan, petaninya menjual beras juga belum mendapat bayaran layak, impor yang tidak tepat waktunya. Apakah ada daerah yang masih surplus beras? Ya tetap ada, Indonesia kan dari Sabang sampai Merauke, masing-masing pulau memiliki keunggulannya sendiri, dan pastilah banyak yang unggul di bidang pertanian. Ini yang harus didukung pemerintah dengan kebijakan yang pro petani, harusnya juga pro nelayan, pro buruh, dan mereka semua rakyat Indonesia. So, presiden itu pro wong cilik bukan antek cukong asing.
Inti dari hidup pada dasarnya adalah makan. Karena untuk bisa hidup, bergerak, bekerja, semuanya itu butuh tenaga, tenaga dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi, sehingga singkatnya hidup itu membutuhkan makan. Nah, jika pemerintah enggak bisa menjamin urusan perut warganya maka sangat pantas diganti yang baru, tahun 2019 jangan bercokol jadi pemimpin lagi harus diganti yang baru, yang lebih mampu, lebih berkapasitas menjadi presiden.
Petani yang sudah bergelut dengan lumpur, ketika bekerja terkadang bersahabat dengan teriknya matahari, dibiarkan kulitnya gosong terpanggang. Banyak orang sukses di Indonesia yang orangtuanya juga petani. Namun mereka (anaknya) itu jarang yang mau meneruskan warisan menjadi petani. Kalo begitu nanti siapa yang akan menyediakan kebutuhan pangan jika semuanya ogah menjadi petani. Sarjana pertanian yang baru lulus secara ilmu hebat, namun kalah jauh untuk hal pengalaman dari petani di desa karena mereka sudah bertahun-tahun mencurahkan energi dan hidupnya di pertanian, di sawah, di ladang, dan di kebun. Mereka lebih paham kondisi lapangan, namun tetap butuh sentuhan ilmu dan teknologi baru agar hasil panennya benar-benar optimal.
Cerita Petani Yang Malas
Ketrampilan bertani tidak hanya masalah bergelut dengan lumpur sawah, tapi metode dan manajemen pengolahan lahan juga berpengaruh. Pendirian koperasi sesama petani juga bisa membantu meningkatkan kesejahteran, diskusi mencari, membuat, dan meracik pupuk kompos, pupuk ramah lingkungan, ataupun pupuk alternatif yang akan mengatasi masalah mahalnya harga pupuk yang dijual di pasaran.
Menumbuhkan semangat kerja keras dan giat sepertinya sudah banyak dilakukan oleh para petani. Bagaimana tidak giat bekerja, mereka harus berangkat pagi untuk mengecek sistem pengairan lebih  awal agar selanjutnya melakukan pekerjaan pertanian lainnya. Harus menjaga tanamannya dari serangan hama, wereng, belalang, terkadang babi hutan (sawah di desa), tikus, dan penyakit tanaman padi lainnya.
Tapi ada suatu cerita tentang petani yang malas, ini bukan petani dari negara kita tentunya karena petani kita adalah petani yang rajin. Diceritakan seorang petani melakukan perjalanan dengan gerobaknya yang berisi jerami dan beberapa hasil ladangnya. Gerobak atau pedatinya tersebut ditarik oleh seekor kuda, ia sendiri duduk diatas gerobaknya. Ia hendak pergi menuju pasar menjual barang bawaannya. Sayangnya jalan yang dilewati tidak begitu mulus, banyak lubang sepanjang jalan, lumpur karena semalam turun hujan juga membuat jalanan bertambah sulit. Tidak sengaja gerobaknya melaju pada sisi jalan yang kurang rata, lalu salah satu rodanya terjebak masuk kedalam lubang yang cukup dalam dan otomatis gerobaknya berhenti. Barang bawaan yang penuh, jalanan becek, maka ia memutuskan menunggu ada yang membantu dirinya. Ia tidak henti-hentinya mengumpat, terlihat jelas rasa kesal, marah dan jengkel atas kejadian yang menimpa dirinya itu. Cukup lama ia berdiam diri tanpa melakukan apapun, kecuali satu hal yaitu masih mengomel dan bergumam sendiri untuk meluapkan amarahnya. Energinya terbuang untuk melampiaskan kejengkelannya. Sampai suatu saat ada seorang pejalan kaki lewat, si petani merasa senang dengan harapan orang itu memberikan solusi berupa membantunya untuk mengatasi gerobaknya yang terjebak oleh lubang. Bukannya bantuan yang datang, orang itu datang menghampiri bukan membantu namun memberinya nasehat dan sindiran. Dia berkata apakah roda gerobak yang terjebak lubang bisa keluar sendiri, kemudian berjalan tanpa ada usaha? Jangan berharap kepada orang lain jika dirimu (si petani) saja tidak mau turun tangan. Tidak ada orang yang bisa menyelesaikan masalah kamu (si petani) selain kamu berhenti mengomel dan mendorong sendiri gerobakmu agar keluar dari lubang. Apa yang telah kamu lakukan cuma membuang-buang waktumu, menunda waktumu, mengomel itu tidak menyelesaikan masalah. Mulailah bangun, turun dari gerobak dan keluarkan tenagamu untuk menggeser roda gerobak, kamu akan tahu jawaban dari permasalahanmu setelah berusaha dan bertindak, bukan menunggu belas kasihan orang lain.
Dalam cerita tersebut, si petani malu dan sadar diri. Nasihat pejalan kaki yang menghampiri dirinya sangat menusuk, namun tusukan omongan awalnya sakit selanjutnya kebenaran nasihat dari pejalan kaki harus dibuktikan dengan ia mencari solusi sendiri. Malu sungguh malu, namun rasa malu hanya sebentar dibandingkan waktu lama untuk mengomel. Ia berterimakasih atas nasihat sekaligus sindiran yang keras tadi. Dengan itulah ia bisa menatap jalan didepannya dengan antusias. Jalan yang ia lewati tidak berubah, masih berlubang dan berlumpur hanya saja cara pandangnya, pola pikir yang benar yang membuatnya lebih semangat hingga ke tempat yang ia tuju. Ia sadar bahwa masalah yang ada tidak berubah selama ia sekedar tinggal diam. Dialah sendiri yang mencari solusi, menolong dirinya sendiri keluar dari permasalahan yang ada. Rasa malas yang sebelumnya hinggap dalam dirinya berubah menjadi kobaran semangat dengan masukan saran yang diterima dengan penuh kesadaran. Raihlan tujuan yang dimiliki dengan menggunakan kedua tangan yang ada, genggam tujuan tersebut dengan erat dan sekuat mungkin, wujudkan cita-cita tersebut apapun kondisinya.
Lihat jalan yang membentang di depan kita, tentu masih panjang bukan? Adakah yang tahu masalah apa yang akan muncul? Ataukah ujian apa yang akan datang, rintangan apa yang akan menjadi batu sandungan?Tentu tidak sepenuhnya tahu, hanya memprediksi. Apapun bentuk masalahnya tidak terlalu penting, karena yang terpenting cara mengatasinya. Hal yang harus disiapkan adalah keyakinan dan keberanian kita dalam menghadapi masalah. Masalah itu sebuah keniscayaan, solusi adalah ikhtiar pribadi yang harus dilakukan.
Sikap giat itu berlaku untuk manusia yang masih bernafas tidak memandang status pekerjaan entah mau bekerja sebagai petani, nelayan, buruh, bahkan untuk seorang pelajar sikap giat adalah bekal utama dalam menuntut ilmu. Ilmu tidak menghampiri kita, namun kitalah yang harus mendatangi bahkan mencari. Itulah yang dilakukan petani, mereka paham yang dilakukannya adalah bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan keluarganya. Jika keluarga-keluarga meraih kemakmuran maka tentunya cita-cita masyarakat sejahtera tercapai, yaitu terwujudnya bangsa yang hidup layak, sentosa dan berkecukupan.
Jika rakyat negeri ini punya cita-cita hidup layak, maka lakukan perubahan dalam memilih pemimpin, jangan gadaikan masa depan negeri ini dengan sogokan 50rb atau berapapun jumlah nominalnya, karena di negera demokrasi suara terbanyaklah yang mengantarkan seseorang menjadi presiden. Semoga rakyat negeri ini sholeh sehingga pemimpin yang terpilih itu amanah, karena orang sholeh itu cenderung amanah. Rakyatnya cerdas maka pemimpin yang terpilih memiliki kualitas dan kapasitas. Semoga tidak terulang kesalahan di tahun 2014, hendaknya rakyat sadar diri bahwa salah pilih akan berdampak sangat buruk dan serius untuk waktu selama 5 tahun. Jangan melakukan kesalahan dua kali, saya, kamu, dia, mereka, kita bisa merubah kemana arah bangsa ini 5 tahun kedepan dengan menggunakan hak pilih dalam sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia, ikut milih itu hak sekaligus kewajiban, alasan dan pertimbangan dalam memilih itulah yang menentukan kualitas rakyat sekaligus pemimpin. Sangat bagus jika pertimbangan yang digunakan mengacu pada anjuran syariat yaitu jangan memilih dan mengangkat pemimpin non muslim sebagai pemimpin diri kita (jika muslim, kalo bukan ya pertimbangannya terserah). Selamat menciptakan dunia baru dan masa depan yang lebih makmur sentosa.
Story telling: the Indolent Farmer
It rained heavily the whole night. The roads were  muddy and potholes were filled to the brim. It was the day for the market to open, and a farmer was riding his cart along the country road. He had to reach the market early, so he could sell his hay. It was very difficult for the horses to drag the load through the deep mud. On his journey the wheels of his cart suddenly sank into the mire. 
The farmer climbed down from his seat and stood beside his cart. He searched all around, but could not find anyone around to help him. Cursing his bad luck, he looked objected and defeated. He didn't make the slightest effort to get down on the wheel and lift it up by himself, instead, he started cursing his luck for what happened. Looking up at the sky, he shouted, "I am so unlucky! Why has this happened to me? Oh God, please help me."
After along wait, passer-by finally appeared before the farmer. She said, "do you think you can move the chariot by simply looking up at it and whining about it? Nobody will help you unless you make efforts to help yourself. Did you try to get the wheel out of the pothole by yourself? Get up and put out your shoulders to wheel and you will soon find the way out."
The farmer was ashamed of himself. He bent down and put his shoulder to the wheel and urged on the horses. In no time the wheel was out of the mire. He learn his lesson. He thanked the passer-by and carried on his journey happily.

Related Posts:

Sunday, January 14, 2018

The Swindlers, Habisi Penipu Sampai ke Akar-Akarnya

Atas dasar penipuan yang sering terjadi akhir-akhir ini, mulai dari penipuan berkedok arisan yang menggondol uang jutaan rupiah hingga milyaran rupiah milik anggotanya, hingga yang model klasik multi level marketing, dan yang terbaru (cukup parah) oknum penguasa menipu rakyat dengan tujuan menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi ataupun golongannya. Maka wahai rakyat jelata hati-hatilah atas modus yang terakhir, kelompok ini menipu kalian yang bodoh, yang mudah tertipu dengan penampilan fisik yang dibikin alim mendadak (sebut saja mendadak alim jelang pilkada). Namun jika rakyat cerdas maka kesan/pencitraan tersebut gak bakalan mempan kecuali mereka menggunakan trik baru seperti sandal jepit, dsb. Yang intinya adalah sikap mereka itu tidak nyata (not real), fake, alias ilusi, tipuan semata. Contoh ketua partai tertentu yang non muslim namun berbusana muslim yang tiba-tiba berbaik hati dengan rakyat yang mayoritas muslim beserta gelontoran finansial yang melimpah, maksud hati mendapatkan simpati demi ambisi & nafsunya menjadi presiden, kalaupun tidak ya demi partainya agar meraup suara terbanyak. Logikanya ya, kalo ia suka terhadap Islam kenapa enggak sekalian bersyahadat lantas menyandang status muslim, tidak usah pake tipu-tipu segala, cuma sebagai kedok niat busuknya belaka.
Sungguh membahayakan keberadaan para penipu tersebut, nasib bangsa dipertaruhkan. Apalagi jika sekumpulan penipu bekerjasama menyedot harta kekayaan milik bangsa dengan berbagai jaringan, teknik, serta propaganda. Maka orang baik juga harus bersatu, bahu-membahu, saling menguatkan agar golongan kebaikan ini mampu mengalahkan golongan kejahatan. Makin hari, makin mudah saja para penipu melancarkan aksinya, mereka memanfaatkan para birokrat korup, penegak hukum yang culas, dan oknum menteri yang haus kekuasaan & jabatan, maka jadilah mata rantai syetan yang tidak terputus. Bagaimana cara memberantas para penipu hingga ke akar-akarnya? Sebetulnya golongan kebaikan tidak perlu khawatir, kalah menang dalam perjuangan bagi pejuang kebaikan adalah terhitung sebagai nilai amal di sisi Tuhan, hal inilah yang seharusnya menumbuhkan keikhlasan dalam berjuang, tidak gentar dan takut menyuarakan kebenaran & keadilan. Dan akhirnya keistiqomahan pejuangan kebaikan itu membuat takut para penipu. Ada celah yang dimiliki penipu, yang mampu dimanfaatkan untuk menghabisi mereka sendiri, yaitu sifat keserakahan dan ketamakan yang mereka miliki, itulah bumerang tersendiri bagi mereka. Terkadang sesama penipu bisa saling tipu & saling tikam, karena sifat dasar mereka yang tidak mudah mempercayai orang lain, para penipu (jika pelaku penipuan berjumlah lebih dari 1 orang) juga akan muncul sikap saling curiga diantara mereka, tidak mempercayai partnernya secara 100%, bahkan akan berbalik haluan jika sudah tidak memberikan keuntungan secara pribadi padanya. Nah, gunakan celah ini untuk meruntuhkan barisan mereka. Di sisi lain perkuat ikatan sesama orang-orang baik, tingkatkan persaudaraan dengan tali silaturahmi, aksi sosial dan kegiatan amal bakti, pengabdian kepada masyarakat secara terus-menerus, hingga golongan kebaikan ini mendapat dukungan kuat dari publik secara masif.
Habisi Penipu, Miskinkan mereka, Hancurkan Topengnya
Pastilah banyak korban dari penipuan yang sakit hati, kecewa, hingga menyimpan rasa dendam, nah orang-orang tersebut bisa dijadikan umpan untuk memancing penipu membuka kedok aslinya, jati dirinya yang asli, agar publik tahu sebenarnya mereka itu bukan golongan orang baik namun lintah darat penghisap darah rakyat dan pemeras kaum tertindas. Jebak jika perlu, ciptakan skenario yang mampu  merekam segala kejahatannya, kemudian miskinkan dan hancurkan nama baiknya (karena sejatinya penipu tidak memiliki nama baik). Skenario hanya bisa dibuat dengan kerjasama yang rapi dan cermat, perhitungan yang akurat dengan bantuan teknologi informasi, serta banyaknya jumlah orang-orang yang terdzolimi (korban penipuan) untuk menyudutkan dan menyeretnya turun dari tahta.
Dari skenario dalam drama korea berjudul "The Swindlers" yang rilis tahun 2017 lalu, beberapa trik menjebak penipu yang tamak & serakah sangatlah mudah, dibanding penipu licik yang memiliki jaringan para pejabat korup, mulai dari para penegak hukum yang doyan suap, kepala daerah yang haus jabatan, hingga menteri yang dungu namun doyan duit. Bos penipu yang licik ini, terkadang penampilannya seperti orang bodoh (minimal berpenampilan biasa-biasa saja), padahal pribadi aslinya sangat haus akan kursi jabatan lengkap dengan fasilitas yang ada. Kerjasama yang apik dalam melawan bos penipu ini caranya bisa dengan menggunakan orang dalam (double agent), yang tujuan utamanya mendekati bos penipu agar ia menjadi orang kepercayaan si bos, hingga benar-benar misi selesai ia harus bekerja profesional & menjaga kerahasiaannya sebagai agen ganda. Jebakan ini layaknya merobohkan sekumpulan gajah yang dilakukan oleh semut, bergerak tanpa sepengetahuan gajah, keberadaannya fisiknya yang kecil sangat mudah menyusup & tidak disadari oleh gajah, sampai si semut menemukan titik kelemahan gajah yaitu masuk pada lubang telinga & belalainya, selanjutnya eksekusi yaitu lakukan gigitan mematikan hingga si gajah tumbang. Hancurkan dari dalam.
Golongan kebaikan harus memiliki kader-kader militan, yang berani berkorban demi misi mulia, bahkan mempertaruhkan hidupnya sendiri. Resiko terinjak kaki gajah kemungkinannya tetap ada, terlindas hingga gepeng bahkan mati bisa jadi. Kita lihat konsekuensi dari pejuang kebaikan "Novel Baswedan", disiram air keras, cacat, bahkan indera penglihatan yaitu salah matanya tidak bisa melihat. Mereka para pelaku yang bersembunyi diketiak penguasa dzolim harus dikuliti, jika hukum di negeri ini masih pilih kasih. Para penipu itu sendiri tidak memiliki belas kasihan, yang terpenting ambisi pribadinya terwujud. So, jangan mudah menyerah jika sedang berada dalam medan pertempuran, tetap merangsek, menerjang, membara menumpas para kriminal, para penipu, dan tentunya beserta pendukungnya agar negeri ini terbebas dari para penipu. Tumpas habis hingga ke akar-akarnya.
Rapatkan barisan untuk melawan para penipu di negeri ini, tonton film swindlers untuk memperkaya wawasan dalam menghadapi para penipu, hiburan film juga banyak mengandung nilai pembelajaran, mulai dari trik kriminal hingga cara menangkalnya. Film ini dikemas cukup menarik, dibintangi aktor yang ganteng, dan plot yang mengandung twist, membuat kita penasaran akan akhir dari nasib si penipu. Apakah mungkin penipu melakukan taubat? Mungkin saja, namun tetap hati-hati, namanya saja penipu, taubatnya bisa jadi dibuat-buat agar mendapatkan simpati publik. Jadilah publik yang cerdas agar tidak mudah kena tipu. Kalo ada calon kepala daerah yang namanya tersangkut dalam dugaan kasus E-KTP patut dicurigai, apalagi jika track record golongan mereka adalah pembenci para ulama, bahkan condong kepada pihak asing, dia memang pribumi tapi bisa jadi pribumi yang menjadi centeng, kacung, tangan kanan (penjilat) cukong asing. Menjadi rakyat yang cerdas itu adalah pilihan pribadi, menyelamatkan masa depan bangsa itu sebuah kewajiban anak negeri. Menjadi anak bangsa yang cerdas dan jujur itu asyik. Menjadi pribadi yang asyik, yaitu tidak mau dibohongi yang kedua kalinya, cukup 2014 menjadi pil pahit. Libatkan diri dalam golongan yang Asyik dalam memberantas kemaksiatan, Asyik menebarkan pelayanan, dan Asyik berjuang demi ibu pertiwi. Kaum muda yang Asyik berbuat baik adakalanya wajib melek politik praktis, demi masa depan generasi muda Indonesia yang cemerlang. Meski kekuasaan itu bisa membuat orang baik menjadi jahat namun tidak ada salahnya memperbanyak orang baik yang duduk di parlemen agar mereka mampu saling mengingatkan dalam kebaikan. Bersama-sama membangun negeri agar bangsa ini penuh dengan rahmatNya.
Unduh gratis film The Swindlers (para penipu), dengan klik link berikut:
1. The Swindlers 2017.mkv (900.6 MB) [sub indo]
2. The Battleship Island 2017.mkv [sub indo]
3. Seondal 2017 Bluray.mkv [sub indo]


Related Posts:

Wednesday, January 10, 2018

Unduh Kunci Jawaban Detik Bahasa Inggris 2018

Ujian Nasional berbasis komputer tingkat satuan pendidikan SMA/MA tentunya harus disikapi dengan gigih berlatih, belajar dengan sungguh-sungguh & terjadwal secara rutin. Waktu 24 jam sehari seyogyanya mampu diluangkan 2-4 jam belajar secara mandiri guna memperoleh hasil yang optimal serta memuaskan. Tentunya usaha yang dilakukan membutuhkan biaya, waktu, pikiran dan emosional yang sudah terkondisikan. Latihan mandiri dengan menggunakan Detik-detik UNBK mata pelajaran Bahasa Inggris yang mencakup soal listening dan soal reading. Soal latihan yang terangkum dalam buku ini cukup berbobot dan layak direkomendasikan sebagai buku pendamping belajar dalam rangka ujian nanti. Nah bagi sobat semua yang membutuhkan kunci jawaban detik bahasa inggris, pergunakan secara bijak agar benar-benar membawa manfaat & kesuksesan. Klik link di bawah ini untuk mengunduh kunci jawaban:

Related Posts:

Monday, January 8, 2018

Akasia Bahasa Inggris 2017/2018

Berikut kunci jawaban buku akasia mata pelajaran Bahasa Inggris, pemantapan ujian nasional tahun 2017/2018, caranya klik link berikut ini. Cek kunci jawaban sebelum menggunakan. Gunakan untuk persiapan sekaligus latihan secara mandiri meningkatkan pemahaman & pengetahuan Bahasa Inggris tingkat SMP/MTS semoga bermanfaat, salam sukses ujian nasional ;

Related Posts:

Tuesday, January 2, 2018

Strategi Perang: Militansi Prajurit & Amunisi Spiritual

2018 dan 2019 adalah tahun ganas, tahun panas, dan kemungkinan tahun beringas. Ada sekuel pertempuran yang berjilid layaknya sebuah novel jilid 1, jilid 2, dst.  Hegemoni kepentingan dicampur hawa nafsu, haus kekuasaan, jilat sana jilat sini, akan makin banyak fitnah, perang pemikiran dan ujungnya bisa berupa black campaign.  Terlepas dari kelompok mana yang lebih pas didukung untuk memimpin bangsa dan negeri ini, maka hak dasar rakyat dalam Pilgub dan pilpres jelas sama, yaitu memberikan suaranya kepada pasangan calon yang didukung. Setiap warga negara berhak memilih dengan ketentuan berlaku misalnya sudah memiliki KTP, berumur 17 tahun, dsb. Apakah peran rakyat dalam proses demokrasi ini? Hasil yang sekarang dirasakan sejak tahun 2014 dan awal 2018 bisa dinilai sendiri, siapapun bisa menilainya, tidak terlepas pendukung pemerintah dan yang di luar pemerintahan. Kinerjanya seperti apa, cara bermainnya bagaimana, sudah berkontribusi apa saja untuk bangsa dan negara ini. 
Adakah keuntungan dari sistem demokrasi? Bisa jadi ada, contohnya yaitu pemenang diambil dari suara terbanyak, adakah kemajuan yang terjadi, peningkatan taraf hidup, atau sebaliknya meluncur terjun bebas? Rasakanlah sendiri, dari dapur rumah kita masing-masing yaitu yang paling vital, dapur ngebul, maksudnya bisa memasak, lebih jelasnya lagi perut ini bisa kenyang makan standar 3 kali sehari dengan 4 sehat 5 sempurna sudah mampu dijangkau apa belum? Ato tambah kesini tambah ngos-ngosan nggak karuan? Kebutuhan primer tercukupi, nyari gas mudah apa sulit hayo, listrik murah apa mahal hayo, dll. Nah, itu sudah kita bisa lakukan belum? Tentunya beda-beda. Itu persoalan mendasar. Jangan gratiskan dan korbankan suara kita dalam demokrasi ini. 10 orang kriminal memilih dan 5 orang sholeh memilih, kedudukannya sama.Yang 10 itu menang, atau 10 lulusan S2 pasca sarjana dan 10 putus sekolah, bahkan SD saja enggak tamat, nilainya tetap sama akan dihitung imbang. Padahal nih, pertimbangan seorang lulusan S2 mungkin memiliki alasan ilmiah sedangkan yang enggak tamat SD pergi memilih karena mendapat uang saku 50rb dari serangan fajar (money politic) berbeda kualitasnya. Namun hasil akhir tidak memandang itu, masih yang banyaklah yang menjadi kampiun. Itulah masalahnya, sebagian besar bangsa dan rakyat ini bertipe doyan uang serangan fajar, sehingga masa depan bangsa selama 5 tahun tergadai.
Perlu orang baik yang peduli menyadarkan lingkungan, tetangga, rt, rw, bahkan kumpulan pengajian, arisan, klub olah raga, dsb. Pertimbangkan nasib bangsa dan anak cucu kita sebagai penerus, jika pondasi sekarang rapuh maka negara ini akan tidak punya masa depan gemilang. Butuh benar-benar kesadaran, berpolitik itu butuh belajar, politik praktis itu oke oke saja. Memilih itu hak siapa saja, nah pendidikan politik itu harus diusahakan, acuan yang bagus adalah menggunakan panduan yang meliputi urusan dunia dan urusan pertanggungjawaban di akhirat. Tidak usah malu orang Islam dalam berpolitik melandaskan pada Al Quran dan hadis, Nabi Muhammad SAW, beliau seorang pemimpin negara. Betapa tidak hijrahnya ke Madinah dan kemudian kembali ke Mekkah dalam peristiwa fatkhul makkah, benar-benar membuat kaum kafirin tidak bertaji sama sekali.
Disana terdapat proses penempaan kader, proses edukasi, tarbiyah para pemuda muslim dengan bekal spiritual yang tinggi. Militansi yang tidak diragukan bahkan ukhuwahnya sudah tingkatan itsar, saling mendahulukan, tidak menelikung sesama muslim, bersikap lemah lembut namun keras kepada kaum kafir qurais, munafikin, yahudi, dan musuh-musuh Islam. Penegakkan kalimat tauhid dalam semua lini kehidupan. Tidak memilah ini urusan agama, ini urusan politik. Islam itu sempurna dan menyempurnakan. Atas dasar itulah dibutuhkan kader penggerak yang mampu menciptakan penggerak-penggerak yang baru dengan mentalitas pejuang & memiliki militansi yang sempurna. Antara lain termasuk di dalam 10 muwashofat muslim sejati: akidahnya terjaga, ibadahnya oke, akhlaknya mantap, fisiknya bugar, cerdas, mampu mengendalikan hawa nafsu, disiplin waktu, teratur/ rapi, berpenghasilan, memberi kontribusi untuk masyarakat.
Prajurit dan kondisi spiritual, hingga akhirnya ikhtiar di lapangan dengan penuh kesungguhan harus dibangun oleh tim yang solid. Umat Islam harus saling bahu membahu melawan tirani, bantu sama lain, jangan hanya berpikiran keuntungan saat ini saja, namun demi kebaikan anak cucu kita nantinya antara lain generasi emas bangsa Indonesia di tahun 2045, Indonesia saat itu akan berumur 100 tahun, bisa enggak di usia 100 tahun kemerdekaannya rakyat tidak lagi kesulitan ekonomi, hasil bumi bisa dinikmati rakyatnya, hasil perikanan lautnya mampu menyuplai protein setiap perut orang Indonesia, kira-kira bisa terwujud enggak ya kalo pondasinya kayak sekarang, utang luar negerinya menumpuk, pikirkan dengan baik, menerima nasib atau berikhtiar?
Memilih itu hal yang mudah tinggal kita peka tidak dengan kondisi sosial saat ini, sensitif dengan kesulitan saudara kita yang terkena musibah enggak, dan milikilah mindset bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, membawa keberkahan bagi semesta alam. Jadi bukan orang Islam malah phobia dengan Islam sendiri, logika mau makan kok malah takut dengan nasi (makanan yang mau disantap) kan enggak lucu banget kali.
Ada efek nyesek sekali sampe mengorbankan 5 tahun jika kita gagal sadar demokrasi, jika mudah kena tipu lagi seperti tahun 2014. Bedakan mana yang benar-benar belain kita orang bawah, mana yang cuma main tipu, hanya peduli jelang pemilu saja. Bahkan sudah diberi kesempatan menang, dan mengendalikan pemerintahan namun tidak membawa keberkahan, kesejahteraan, serta kemajuan untuk rakyat.
Kalau diibaratkan dalam sebuah perang, maka tahun 2018 adalah perang dunia I dan tahun 2019 perang dunia II. Yang parahnya jika tidak mau belajar dari tahun 2014, maka rakyat lagi yang menjadi korban. Orang baik itu perlu bersatu, karena para kriminal saja mampu mengorganisir mereka, jadi kehidupan kejam enggaknya, kehidupan itu keras enggaknya tergantung dari pengambilan sikap. Mau menggunakan panduan yang sama dengan Nabi atau mau menunggu mendapatkan serangan fajar. Tidak usah malu menggunakan dasar agama dalam memilih, karena masuk WC saja sudah ada ajarannya baca doa, masak iya sih urusan besar 5 tahun bangsa dipertaruhkan enggak menggunakan landasan dan pijakan yang sahih. Bersin aja ada panduannya, yaitu membaca doa, yang mendengar juga membaca doa, tuh sudah diatur. Jangan ragu-ragu menjadi muslim cerdas, dan tidak usah phobia dengan Islam itu sendiri.
Sobat, untuk menumbuhkan daya juang bertempur, lihat film dewa perang yang mengajarkan dan menerapkan strategi perang yang jitu bahkan ketika kondisi terdesak mampu membalikkan keadaan menjadi kemenangan yang gemilang, yang mampu memompa jiwa pejuang para pasukannya demi mempertahankan dan membela haknya serta negaranya, download linknya:
1. God of War (Dewa Perang) 2017 Bluray.mkv (951.2 MB) [sub indo]


Related Posts: