Ujian Nasional berbasis komputer tingkat satuan pendidikan SMA/MA tentunya harus disikapi dengan gigih berlatih, belajar dengan sungguh-sungguh & terjadwal secara rutin. Waktu 24 jam sehari seyogyanya mampu diluangkan 2-4 jam belajar secara mandiri guna memperoleh hasil yang optimal serta memuaskan. Tentunya usaha yang dilakukan membutuhkan biaya, waktu, pikiran dan emosional yang sudah terkondisikan. Latihan mandiri dengan menggunakan Detik-detik UNBK mata pelajaran Bahasa Inggris yang mencakup soal listening dan soal reading. Soal latihan yang terangkum dalam buku ini cukup berbobot dan layak direkomendasikan sebagai buku pendamping belajar dalam rangka ujian nanti. Nah bagi sobat semua yang membutuhkan kunci jawaban detik bahasa inggris, pergunakan secara bijak agar benar-benar membawa manfaat & kesuksesan. Klik link di bawah ini untuk mengunduh kunci jawaban:
Related Posts:
Burung Bangau dan Seekor Anjing
ReplyDeleteSuatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau, disana terkadang terdapat beberapa makanan terkadang pula tidak sama sekali ada makanan untuk sang anjing. Sang anjing menggunakan penciuman, mata dan telingannya untuk mencari makanan hingga ketika dia berjalan sang anjing mencium bau anyir lalu dia mengikuti arah bau itu dan sampailah dia tepat dimana bau itu berasal namun dia tidak menemukan ikan itu di tanah maupun dekat air danau. Ketika dia melihat ke atas ternyata seekor bangau bertengger di sebuah pohon, paruhnya yang besar sedang memegang ikan di paruhnya. Burung bangau itu bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang anjing.
Sang anjing tersenyum bahagia karena dia telah menemukan makanan, meskipun makanan itu dipegang oleh seekor burung bangau yang besar “ah aku tidak perlu mencari ke tempat yang jauh karena aku sudah menemukan makanan yang aku cari dan makanan itu cukup untuk membuatku kenyang.” pikir sang anjing. Sang anjing kini melihat sang burung bangau yang bertengger di pohon itu dengan penuh rasa kagum lalu sang anjing berkata sambil berteriak dengan keras “hai burung yang indah dan cantik, kau kelihatan sangat indah ketika bertengger di dahan itu.” sang burung bangau menoleh ke arah sang anjing dengan memiringkan kepalanya dia memperhatikan sang anjing dengan sangat curiga, sang burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak membalas sahutan sang anjing.
“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat itu” kata sang anjing “tubuhmu yang besar dan warna bulumu yang cerah seperti pelangi, sayapmu yang lebar itu sangat cantik dan paruhmu yang panjang itu sangat indah.” rayu sang anjing, “burung indah seperti dirimu pasti memiliki suara yang cukup bagus dan merdu, kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah dan aku akan memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar rayuan sang anjing yang begitu membuat senang sang burung bangau, sang burung bangau kini lupa akan rasa curiga dan ikan besar yang dipegang oleh mulutnya.
ReplyDeleteSang burung bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan kini dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara-suaranya yang cukup keras. Tidak sadar sang burung telah menjatuhkan ikan besarnya ke dekat sang anjing.
Sang anjing berhasil mengelabui sang burung, ketika ikan itu jatuh ke tanah sang anjing menginjak itu sambil berkata “Kau memang burung besar dan cantik, kau memiliki suara meskipun tidak semerdu burung lain tapi dimanakah otakmu kau menjatuhkan ikan yang cukup besar ini, aku sangat berterima kasih.” Sang anjing menggigit dan pergi dari sang burung sambil tersenyum manis dan sang burung kini menyesali perbuatannya.
Kijang dan Seekor Kambing
ReplyDeleteSuatu hari seekor kijang keluar dari sebuah hutan untuk mencari makanan, kijang itu pergi ke sebuah peternakan kambing dimana disana terdapat berbagai macan makanan dan berharap dia bisa meminjamnya dari para kambing tapi dia berniat untuk tidak mengembalikan apa yang telah dia pinjam. Sang kijang harus menempuh jarak yang jauh untuk mencapai tempat peternakan kambing, setelah sampai disana dia melihat seekor kambing membawa sesuatu dipunggungnya sang kijang penasaran dengan benda yang ada dipunggung sang kambing kemudian dia mendekati sang kambing sambil memasang wajah sedih.
Ketika sang kijang menghampiri sang kambing dia bertanya kepada sang kambing mengenai benda yang dia bawa dipunggungnya dan sang kambing menjawab bahwa benda itu adalah sekantong gandum terbaik diladang petani dan gandum itu merupakan gandum pilihan.
Mendengar penjelasan sang kambing, sang kijang memohon kepada sang kambing untuk meninjamkannya karena dia tidak memiliki makanan lagi dan sulitnya mencari makanan di hutan. Sang kambing tidak percaya begitu saja dengan apa yang telah dikatakan sang kijang “Kenapa aku harus meminjamkan gandum ini kepadamu?” Tanya sang kambing dengan curiga “karena di hutan sulit sekali mencari makanan, lagi pula aku ini makhluk yang dapat dipercaya.” jawab sang kijang sambil meyakinkan sang kambing, sang kambing berpikir jika dia meminjamkan gandum ini kepada sang kijang apa sang kijang tidak akan kabur jika aku menagihnya karena larinya lebih cepat dariku, aku takut sang kijang hanya memperdayaiku “apa jaminan jika aku meminjamkan gandum ini kepadamu dan jika aku menagihnya kau tidak akan lari dariku?” Tanya sang kambing dengan tegas “yakinlah padaku wahai tuan kambing.” kata sang kijang “aku akan mengembalikan apa yang telah aku pinjam dan aku tidak akan lari jika kau menagih padaku.” kata sang kijang meyakinkan sang kambing.
Sang kambing tetap saja tidak mempercayainya “aku masih tidak percaya.” kata sang kambing “tuan kambing kata-kataku ini mampu kau pegang sang serigala bisa menjamin kejujuran ku.” kata sang kijang “Serigala katamu?” teriak sang kambing “aku mengenal sang serigala dengan sangat baik, dia memang mahkluk yang dapat dipercaya.” singgung sang kambing “bahkan saking jujurnya apapun yang dia mau dia ambil dan tidak pernah aku melihat apa yang dia ambil itu dikembalikan, dia seenaknya saja membawa sesuatu yang bukan miliknya tanpa merasa bersalah.” tegas sang kambing “tuan kijang, mungkin anda sama seperti tuan serigala, kau bisa saja lari ketika aku menagih hutangmu padaku.” jelas sang kambing. Sang kambing tidak mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut seorang penjahat maka dari itu dia tidak meminjamkan gandumnya kepada sang kijang dan pergi meninggalkan sang kijang.
ReplyDeletePesan moral dari Contoh Cerita Hewan Fabel : Kijang dan Seekor Kambing adalah perbuatan buruk yang pernah dilakukan oleh seseorang akan diingat, sehingga orang lain akan sulit percaya dikemudian hari.
Kucing Kota Dan Kucing Desa
ReplyDeleteSuatu hari di saat matahari hampir tenggelam seekor kucing kota dengan bulu lebat dan menawan datang menjenguk saudaranya di sebuah desa, kucing desa amat senang dengan kedatangan sang kucing kota, sang kucing kota berbincang-bincang mengenai pengalamanya, dan sang kucing desa hanya mendengarkan cerita itu. Sang kucing desa menjamu sang kucing kota dengan makanan yang sederhana. Sang kucing kota mengunyah makanan-makanan hidangan itu dengan sangat sopan meskipun itu hanyalah sekedar basa-basi belaka. Sang kucing desa sangat tertarik mendengar cerita dari kucing kota itu sang kucing ingin sekali mencicipi bagaimana enaknya hidup di sebuah perkotaan yang penuh dengan makanan.
Hingga akhirnya mereka tidur berdua dengan tenang dan nyaman di atas rerumputan dan jerami kering di bawah sebuah pohon yang rindang hingga ayam berkokok menandakan pagi hari telah tiba. Ketika tidur semalam sang kucing desa bermimpi hidup di sebuah kota dengan segala kemewahaannya hingga dia mau ketika sang kota mengajaknya untuk pergi ke kota bersamanya dengan janji bahwa sang kucing kota akan memberikan kesenangan, kemewahan dari kehidupan kota. Lalu mereka berdua berangkat ke kota dengan penuh harapan.
ampailah mereka di sebuah rumah yang cukup besar dan mewah ketika mereka masuk sang kucing desa kaget dengan makanan di atas meja, dia mencium aroma yang sangat enak dan lezat hingga semangat makannya kini meningkat. Tidak lama kemudian penghuni rumah datang dan melihat sang kucing desa telah berada di meja makan mengendus-ngendus makanan mereka.
ReplyDeleteDengan penuh amarah penghuni rumah mengambil sapu lalu memukul sang kucing desa, sang kucing desa merasa ketakutan dengan kelakuan penghuni rumah dia berlari menjauh darinya, lalu sang kucing kota menjelaskan kepada kucing desa bahwa bukan begitu cara mendapatkan makanan disini. “Pertama biarkan para penghuni rumah makan dengan tenang, kemudian kau harus mendekatinya sambil meminta-minta dan mengesek-gesekan tubuhmu ke penghuni rumah itu maka cara itu akan berhasil kau pasti mendapatkan makanan dari penghuni rumah.” jelas sang kucing kota, sang kucing desa mencoba apa yang dikatakan sang kucing kota, memang benar dia mendapatkan makanan dari penghuni rumah namun makanan itu adalah makanan sisa seperti tulang belulang.
Sang kucing desa kecewa dengan keadaannya di kota dia berbicara kepada sang kucing kota “aku memang memiliki kemewahan disini tapi apa mewahnya jika aku hanya mendapatkan sisa makanan, dan hidupku tidak tenang ketika aku akan mencicipi makanan di meja itu sebilah kayu menghantam tubuhku.” lalu sang kucing keluar dan meninggalkan kota tersebut, kini dia kembali ke desa dengan makanan yang sederhana namun penuh dengan kedamaian dan ketenangan.
Dongeng Rusa dan Kura-Kura
ReplyDeleteHiduplah seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia meremehkan kemampuan hewan lain.
Pada suatu hari si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja. “Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?”
“Aku sedang mencari sumber penghidupan,” jawab si kura-kura.
Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. “Jangan berlagak engkau, hei kura- kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber penghidupan!”
Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. “Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!”
Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, “Jika aku menendang betismu, engkau akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku.”
Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
ReplyDeleteKetika si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.
Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si rusa setelah beberapa hari mencari. “Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang.”
Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si kura-kura. “Kerahkan segenap kemampuanmu untuk menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!”
Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.
Anjing Gunung, Keledai dan Macan Tutul
ReplyDeleteSuatu hari seekor keledai pergi mencari seekor anjing gunung ke sebuah gunung yang sangat tinggi, keledai itu sengaja mencari anjing gunung untuk berburu bersama di sebuah hutan yang cukup lebat dan tidak lama keledai itu menaiki gunung akhirnya dia menemukan seekor anjing gunung sedang berjalan. Kemudian anjing itu dia ajak untuk berburu bersama dan akhirnya anjing gunung itu menerima ajakan dari sang keledai, kini sang keledai dan anjing gunung pergi ke hutan lebat itu namun sebelum mereka memasuki hutan itu sang keledai menemui seekor mancan tutul yang sedang tiduran di sebuah pohon besar. Sang keledai kemudian mengajak macan tutul itu pergi berburu bersama dan macan tutul itupun menerima ajakan sang keledai.
Setelah sang keledai mengumpulkan teman berburunya yaitu Anjing gunung dan Macan Tutul kini mereka pergi bersama-sama memasuki hutan lebat untuk berburu bersama, mereka menangkap hewan-hewan dengan kerjasama yang baik hewan apapun bisa mereka tangkap dengan mudah mereka berburu mulai dari pagi hari sampai dengan sore hari. Mereka berhasil mengumpulkan hewan-hewan tangkapannya kemudian mereka bawa ke tempat terbuka dan mereka tumpuk hewan-hewan hasil buruan mereka. Hewan hasil buruan mereka terdiri dari seekor kelinci, kambing,
usa, kerbau, kijang dan uncal, kini waktunya mereka membagi-bgaikan hewan tangkapan mereka.
ReplyDeleteSang macan tutul menunjuk sang keledai untuk membagi hewan-hewan itu “Keledai silahkan kau bagi makanan-makanan itu” Perintah sang macan tutul lalu keledai itu menghitung dengan cermat hewan tangkapan itu, setelah sang keledai menghitung dia membagikan hewan-hewan itu secara adil dengan membagi tiga bagian yang sama banyak. Melihat pembagian itu sang macan tutul sangat marah kemudian dia menerkam sang keledai hingga keledai itu mati dan kini tumpukan makanan telah bertambah. Kemudian sang macan tutul menoleh ke arah anjing gunung “Sekarang kamu bagikan hewan-hewan itu”. Perintahnya dengan marah, kini sang anjing gunung mendekati makanan itu dia menumpukan kembali hewan-hewan yang telah dibagikan oleh sang kedelai menjadi tumpukan yang besar kemudian dia menggigit seekor kelinci di mulutnya untuk dirinya sendiri, itupun hanya seekor kelinci yang dagingnya sangat kecil dan tidak begitu berarti untuk sang macan tutul.
Macan tutul yang tadinya marah kini mulai reda dia melihat keputusan sang anjing gunung dengan tersenyum “Kau sangat pandai dalam mengambil sebuah keputusan wahai anjing gunung, kau membagikan makanan ini dengan sangat adil apakah kau mempelajarinya dari sang keledai?”. Tanya sang macan tutul “Ya aku belajar dari sang keledai” jawab anjing gunung itu sambil pergi dari hadapan sang macan tutul “aku juga tidak mau mengulangi nasib sama dengan keledai itu” celetuk sang anjing. Dalam hatinya anjing gunung sangat kecewa dengan keserakahan macan tutul, dia berjanji tidak akan bekerjasama dan membantu macan tutul di kemudian hari.
Pesan Moral dari Kumpulan Cerita Hewan Fabel : Anjing Gunung, Keledai dan Macan Tutul adalah sifat serakah dan curang akan membuat orang lain menjauhi kita. Dan pada suatu saat kita butuh bantuan orang lain mereka tidak akan mau membantu.
Kadal dan Ular Air
ReplyDeleteDisebuah kolam yang cukup besar dan dalam seekor kadal sedang berjalan di pinggiran kolam kadal itu sedang mencari kegiatan baru kadal itu sangat ingin mencoba sesuati yang baru, dia sangat ingin berpetualang ketika dia berjalan dipinggiran kolam sambil mengeluarkan lidahnya dia melihat sesuatu muncul dari dalam air hal pertama yang dilihat oleh kadal itu adalah sebuah kepala yang melenggak lenggok kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu kemudian kadal itu mendekati mahkluk yang muncul dari dalam air itu dan dia sedikit kaget ternyata dia melihat seekor ular air.
Ketika itu ular air juga melihat kehadiran sang kadal lalu mendekatinya, setelah sampai dekat dengan sang kadal ular itu meninggikan kepalanya dan berkata :”Apa yang sedang dilakukan oleh seekor kadal gemuk ini dipinggiran kolam?” kadal itu menjauh dari sang ular karena dia takut dimangsa olehnya “Aku hanya sedang mencari kegiatan baru, aku hanya ingin mencari sebuah petualangan”. Kata sang kadal. “Kenapa kau menghindar dariku? Aku tidak memakan mu aku telah kenyang memakan ikan kecil yang ada di kolam itu” kata sang ular “jadi kau ingin sebuah petualangan yang seru” kata ular sambil mendesis “Ya itu benar aku ingin sekali mencoba sesuatu yang baru” kata sang kadal dengan penuh semangat “apa kau pernah melewati kolam ini sendiri?” Tanya sang ular.
Kelinci dan Anjing Petani
Disebuah perkebunan jagung yang cukup luas terdapat seekor anjing petani sedang mencari kelinci yang berkeliaran untuk dimangsa. Anjing itu dilatih untuk mengejar hewan pengganggu perkebunan jagung ketika jagung masih muda. Daun jagung itu sering dimakan oleh kelinci sehingga tanaman jagung itu tidak dapat tumbuh dengan baik dan jika tanaman itu tidak tumbuh dengan baik hasil panen jagung juga akan sangat berkurang, maka dari itu sang petani menempatkan seekor anjing terlatih di perkebunan itu. Setiap hari anjing itu berkeliaran memeriksa hewan pengganggu tanaman jagung di perkebunan petani.
Pada suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari perkebunan jagung itu sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung nya, penciuman anjing itu sangat tajam bahkan anjing itu mampu mencium bau kelinci dari jarak yang sangat jauh, ketika dia berjalan anjing itu mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda. Anjing itu berjalan perlahan mendekati kelinci tersebut ketika dia sudah sangat dekat dengan kelinci itu sang anjing langsung mengejarnya dengan sangat cepat, namun sang kelinci mendengar langkah anjing itu karena kelinci memiliki telinga yang panjang dan sangat peka terhadap suara. Kelinci itu menhindari
Kuda yang memakai kulit harimau
ReplyDeleteSeekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat, kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu dia terlihat gembira karena tidak ada petani gandum menjaga ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat di tengah jalan sang kuda melihat sesuatu dengan heran seperti sebuah kulit harimau lalu kuda itu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dia lihat adalah sebuah kulit harimau yang tidak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit harimau itu dan ternyata pas ditubuhnya.
Lalu terlintas di benak kuda itu untuk menakuti hewan-hewan hutan yang melewati dirinya, kuda itu bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Tempat itu harus terlihat gelap dan sering dilalui oleh beberapa hewan hutan. Akhirnya dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi dan kuda itupun masuk ke semak-semak dengan menggunakan kulit harimaunya, di semak-semak kuda itu bersembunyi menunggu hewan hutan yang melewatinya dan tidak lama kemudian beberpa domba gunung berjalan ke arah dirinya kuda itu kini bersiap-siap untuk meloncat.
Ketika domba-domba itu melewati kuda yang sedang bersembunyi kuda itu meloncat ke arah domba-domba itu dan serentak domba-domba itu berlarian kesana kemari mereka ketakukan dengan kulit harimau yang di pakai oleh kuda itu. Sang kuda hanya tertawa setelah domba-domba itu berlarian dia amat senang sekali menjaili domba-doma itu.
ReplyDeleteLalu sang kuda kembali bersembunyi kedalam semak-semak dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu dari kejauhan terlihat seekor tapir berjalan sambil mengunyah sesuatu dimulutnya, tapir itu berjalan dengan sangat lambat mendekati semak-semak namun ketika kuda itu meloncat ke arah tapir itu sang tapir terkejut dan lari sekencang-kencangnya menghindari menghindari kuda yang memakai kulit harimau itu. Sang kuda kini semakin senang mengganggu hewan-hewan lainnya dan dia kembali ke semak-semak itu menunggu hewan lain untuk dia kagetkan.
Kini sang kuda menunggu lebih lama dari biasanya namun hal itu tidak membuatnya bosan tiba-tiba seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak kucing itu hanya duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar, melihat hal itu sang kuda berinisiatif untuk mengagetkannya dari arah belakang. Kuda itu keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati hati agar lebih dekat dengan sang kucing ketika sudah sangat dekat dengan sang kucing, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau namun kuda itu tidak sadar bahwa suara aumannya bukanlah suara harimau melainkan suara seekor kuda, mendengar hal itu sang kucing menoleh ke belakang dan dia melihat kuda itu dengan kulit harimau namun bersuara kuda.
Hal itu membuat sang kucing tertawa terbahak-bahak “Apabila aku melihatmu memakai kulit harimau itu aku akan lari ketakutan tapi auman suaramu itu tetap bukan suara harimau melainkan suara seekor kuda”.
Semut dan Belalang
ReplyDeleteDi musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap untuk mengumpulkan bekal musim dingin.
Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara yang sangat rendah.
Disaat belalang sedang asiknya bermain biola, dia melihat semut yang sedang giat melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak semut bermain bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.
Semut dan Belalang
ReplyDeleteDi musim panas yang hangat dan cerah sedikit menggoda Belalang untuk memainkan biola kesayangan sambil bernyanyi dan menari. Hampir setiap harinya itulah yang dilakukan belalang. Ia tidak terpikir untuk melakukan aktifitas lainnya seperti bekerja atau bersiap untuk mengumpulkan bekal musim dingin.
Sedikit pun tidak pernah terlintas dalam benak belalang bahwa musim panas yang sedang dinikmatinya sekarang sudah akan berakhir. Musim panas yang membuatnya ceria sudah akan berganti ke musim dingin, dimana hujan akan turun dengan lebat disertai suhu udara yang sangat rendah.
Disaat belalang sedang asiknya bermain biola, dia melihat semut yang sedang giat melewati rumahnya. Belalang yang masih riang tersebut ingin mengajak semut bermain bersama dan semut pun diundangnya untuk bersenang-senang ke kediaman belalang.
Dengan harapan tinggi dan lunglai belalang menuju rumah semut dan meminta bantuan untuk diperbolehkan tinggal bersama dan meminta makan. Mendengar permohonan tersebut semut menjawab, “Maafkan aku belalang aku tidak bisa membantumu, rumahku terlalu sempit untukmu, dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja”.
ReplyDeleteBelalang akhirnya pun meninggalkan rumah semut dengan rasa menyesal dan sedih. Dalam hati ia bergumam, “Andai saja aku mengikuti nasihat semut saat itu untuk bekerja keras, pasti saat ini aku bisa kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah”.
Tamat.
Rubah dan Kambing (Karya Tony Ireland)
ReplyDeleteDi suatu malam yang gelap, adalah waktu yang biasa bagi Rubah untuk berjalan-jalan di sekitar hutan belantara. Malangnya, tepat malam itu rubah terjatuh ke dalam sumur yang cukup dalam. Berbagai cara dilakukan rubah untuk dapat mengeluarkan dirinya dari sumur itu seperti melompat, memanjat, bahkan meminta tolong dengan berteriak.
Sayangnya, usaha tersebut tidak ada yang berhasil. Dengan tidak adanya jalan keluar bagi si rubah, pada akhirnya ia harus menerima bermalam di dalam sumur dan menunggu pertolongan esok hari.
Esok paginya, seekor kambing melewati sumur yang dihuni rubah semalaman. Kambing yang polos tertarik untuk melihat kedalam sumur dan alangkah terkejutnya kambing melihat rubah ada di dalam sumur yang dalam itu. Kambing pun bertanya kepada rubah,
Rubah dan Kambing (Karya Tony Ireland)
ReplyDeleteDi suatu malam yang gelap, adalah waktu yang biasa bagi Rubah untuk berjalan-jalan di sekitar hutan belantara. Malangnya, tepat malam itu rubah terjatuh ke dalam sumur yang cukup dalam. Berbagai cara dilakukan rubah untuk dapat mengeluarkan dirinya dari sumur itu seperti melompat, memanjat, bahkan meminta tolong dengan berteriak.
Sayangnya, usaha tersebut tidak ada yang berhasil. Dengan tidak adanya jalan keluar bagi si rubah, pada akhirnya ia harus menerima bermalam di dalam sumur dan menunggu pertolongan esok hari.
Esok paginya, seekor kambing melewati sumur yang dihuni rubah semalaman. Kambing yang polos tertarik untuk melihat kedalam sumur dan alangkah terkejutnya kambing melihat rubah ada di dalam sumur yang dalam itu. Kambing pun bertanya kepada rubah,
Kelinci dan Kura Kura (Karya Aesop)
ReplyDeletePada suatu hari di sebuah hutan, ada seekor Kura kura yang berniat untuk menantang seekor kelinci yang dikenal sombong dalam pertandingan adu cepat berlari. Kura-kura berani menantang kelinci karena sebelumnya telah dihina oleh kelinci. Kura-kura dianggap sebagai binatang yang lamban dan bodoh.
Saat mendengar tantangan dari kura-kura, kelinci pun tanpa pikir panjang menerima tantangan tersebut dengan penuh percaya diri. “Bodohnya kura-kura ini menantangku berlari, padahal sudah jelas pemenangnya adalah aku”, ucap kelinci dalam hatinya. Kelinci pun meninggalkan kura-kura dengan senyum sinisnya.
Keesokan harinya telah disiapkan jalur panjang yang akan dilewati keduanya untuk adu lari. Hewan-hewan yang lain sudah penasaran untuk menonton perlombaan itu. Dukungan hewan yang lain ditujukan kepada kura-kura yang memang baik hati sekaligus mereka juga kesal dengan prilaku sombong kelinci.
Bertugas sebagai wasit, seekor kera yang didaulat pun memberikan aba-aba sebagai tanda dimulainya perlombaan. Dalam waktu yang singkat kelinci jauh memimpin, namun kura-kura tak menyerah begitu saja. Kura-kura semakin cepat berlari.
ReplyDeleteBeberapa saat pun berlalu. Setelah berlari dengan kencangnya, kelinci merasa lelah di tengah perjalanan. Dia bergumam, “Kura-kura masih jauh di belakangku, rasanya aku bisa istirahat sebentar untuk memulihkan tenaga”. Kelinci bersandar di bawah pohon dan tertidur disana.
Beberapa waktu kemudian ia terbangun dan terkejut, kelinci berharap kura-kura masih dibelakangnya. Dengan cepat kelinci berlari menuju garis finish. Kelinci masih yakin akan kemenangannya menghadapi kura-kura. Namun kenyataan berkata lain, kura-kura sudah sampai terlebih dulu di garis finish. Ternyata kelinci tertidur cukup lama di bawah pohon, sehingga kemenangan pun didapatkan kura-kura. Semuanya bersorak gembira, kelinci akhirnya pergi dengan malu.
Tamat.
Beruang dan Lebah
ReplyDeleteSuatu hari seekor beruang berjalan di sepanjang hutan untuk mencari makanan. Beruang berniat mencari buah-buahan untuk bekal makanan selama beberapa hari. Tanpa sengaja beruang menemukan sebuah pohon yang tumbang. Pohon tersebut ternyata dihuni oleh lebah yang tengah membuat sarang. Beruang pun penasaran dengan sarang lebah tersebut.
Beruang mulai mengendus-endus sarang dengan hidungnya. Dengan berhati-hati beruang melihat ke dalam sarang. Beruang berharap lebah tidak sedang berada di dalam sarang sehingga ia bisa mengambil madu yang ada di dalamnya.
Malang bagi beruang ternyata pada saat ia menengok ke dalam sarang, kawanan lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari makanan dari bunga-bunga. Tidak dapat dihindari kawanan lebah yang berjumlah ribuan tersebut menyerang beruang.
Dengan keras beruang mencoba melawannya dan berlari untuk menuju rumahnya. Tetapi kawanan lebah semakin ganas dan justru memanggil lebah dari beberapa sarang yang ada di hutan untk membantu mengejar beruang. Pada akhirnya, beruang tidak bisa menghindar dan merelakan tubuhnya digigit habis oleh kawanan lebah.
ReplyDeleteTamat.
Pesan moral: tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu dan memikirkan
Gagak dan Elang
ReplyDeletePada suatu hari di hutan lereng gunung, ada seekor burung gagak yang sedang mencari makan. Burung gagak itu memiliki anak namanya Raga, seekor anak burung gagak yang sangat periang dan pantang menyerah. Kemanapun orang tuanya pergi, Raga selalu ikut dan membantu mencari makanan.
Ke esokan hari, Ibu Raga keluar ingin mencari makanan, Raga waktu itu yang masih tertidur tiba-tiba terbangun.
“Ibu mau kemana?” tanya Raga.
“Ibu mau mencari makanan untuk keluarga kita” jawab Ibu gagak.
“Raga ikut, bu. Raga ingin mencari cacing kesukaan Raga” pinta Raga.
“Iya nak, tapi kamu harus tetap waspada, jangan jauh-jauh dari ibu” ucap ibu gagak.
“baik bu” jawab Raga.
Padi itu mereka terbang ke arah timur, mereka turun dari sawah-kesawah untuk mencari tikus sawah. Raga dengan cerdiknya mendapatkan banyak cacing sawah. Namun tiba-tiba dari atas ada seekor elang yang juga mencari makan, elang itu memang terkenal sering merebut makanan gagak. Ketika gagak ingin menerkam seekor tikus, tiba-tiba elang menyahutnya dari atas.
Hai elang, mengapa kamu suka merebut makananku?” bentak gagak.
ReplyDelete“Kamu sangat lamban gagak, siapa cepat dia dapat” ejek elang.
“mengapa kamu tidak mencari makanan sendiri, dasar pengganggu” ucap gagak.
Sementara itu, Raga yang melihat ibunya sedang kesal sama elang, tiba-tiba terbang ke atas kemudian turun menyahut kembali seeokor tikus dari tangan di elang.
“Hey, anak gagak. Apa yang kamu lakukan?, kembalikan makananku” teriak elang.
“Aku hanya merebut kembali makanan ini dari ibuku, aku tidak mencuri dari kamu” ucap Raga.
“Dasar gagak kecil, cepat kembalikan” ucap elang tampak marah.
“Tidak, ini adalah milik kami, kamu yang mencarinya dan kamu telah mencurinya dari kamu” jawab Raga.
Ibu gagak hanya terdiam, ia sangat bangga sekali memiliki anak yang pemberani dan cerdik. Elang yang mulai tampak kesal, tampak sudang bersiap-siap menyerang gagak.
“Aku tidak takut sama kamu, selama kami benar” ucap Raga.
“Baiklah kalau itu mau mu, sekarang rasakan pembalasanku” teriak Raga.
Tiba-tiba ibu gagak menyela, tak ingin anaknya dalam masalah, ibu gagak langsung menghadang.
“Apa kamu tidak malu elang?, beraninya sama anak kecil” ejek ibu gagak.
“Kalau kamu pemberani, hadapi aku” tambah ibu gagak.
“Kalian berdua maju semuanya, aku tidak takut” ucap elang.
Disaat elang bersiap-siap menyerang Raga dan ibunya, tiba-tiba rombongan burung gagak terbang melewati mereka dan berhenti.
“Elang, kamu buat masalah lagi?” tanya salah satu gagak.
Elang hanya terdiam dan kabur karena ketakutan, Raga dan ibunya lega karna elang itu sudah pergi.
“Terima kasih atas bantuan kalian” ucap ibu gagak.
“Sama-sama, anakmu cukup berani melawan si elang. Aku salut padanya” jawab salah satu gagak.
“Terima kasih paman, Raga berani jika benar. Itu yang ibu ajarkan” ucap Raga.
Akhirnya rombongan gagak itu pamit ingin melanjutkan perjalanannya. Raga dan ibunya terbang pulang ke rumah mereka. Ibu bangga sekali Raga kini tumbuh menjadi anak yang berani dalam kebenaran dan cerdik.
Hai elang, mengapa kamu suka merebut makananku?” bentak gagak.
ReplyDelete“Kamu sangat lamban gagak, siapa cepat dia dapat” ejek elang.
“mengapa kamu tidak mencari makanan sendiri, dasar pengganggu” ucap gagak.
Sementara itu, Raga yang melihat ibunya sedang kesal sama elang, tiba-tiba terbang ke atas kemudian turun menyahut kembali seeokor tikus dari tangan di elang.
“Hey, anak gagak. Apa yang kamu lakukan?, kembalikan makananku” teriak elang.
“Aku hanya merebut kembali makanan ini dari ibuku, aku tidak mencuri dari kamu” ucap Raga.
“Dasar gagak kecil, cepat kembalikan” ucap elang tampak marah.
“Tidak, ini adalah milik kami, kamu yang mencarinya dan kamu telah mencurinya dari kamu” jawab Raga.
Ibu gagak hanya terdiam, ia sangat bangga sekali memiliki anak yang pemberani dan cerdik. Elang yang mulai tampak kesal, tampak sudang bersiap-siap menyerang gagak.
“Aku tidak takut sama kamu, selama kami benar” ucap Raga.
“Baiklah kalau itu mau mu, sekarang rasakan pembalasanku” teriak Raga.
Tiba-tiba ibu gagak menyela, tak ingin anaknya dalam masalah, ibu gagak langsung menghadang.
“Apa kamu tidak malu elang?, beraninya sama anak kecil” ejek ibu gagak.
“Kalau kamu pemberani, hadapi aku” tambah ibu gagak.
“Kalian berdua maju semuanya, aku tidak takut” ucap elang.
Disaat elang bersiap-siap menyerang Raga dan ibunya, tiba-tiba rombongan burung gagak terbang melewati mereka dan berhenti.
“Elang, kamu buat masalah lagi?” tanya salah satu gagak.
Elang hanya terdiam dan kabur karena ketakutan, Raga dan ibunya lega karna elang itu sudah pergi.
“Terima kasih atas bantuan kalian” ucap ibu gagak.
“Sama-sama, anakmu cukup berani melawan si elang. Aku salut padanya” jawab salah satu gagak.
“Terima kasih paman, Raga berani jika benar. Itu yang ibu ajarkan” ucap Raga.
Akhirnya rombongan gagak itu pamit ingin melanjutkan perjalanannya. Raga dan ibunya terbang pulang ke rumah mereka. Ibu bangga sekali Raga kini tumbuh menjadi anak yang berani dalam kebenaran dan cerdik.
Disaat bersamaan ada sekumpulan katak yang sedang berenang, “ah.. segar sekal air ini !” Karena keledai tercebur sang katak pun mendekati keledai, keledai meminta bantuan kepada si katak “tolong aku katak, aku tidak bisa keluar dari sungai ini, aku sudah tidak sangup katak” kata si keledai meminta tolong, katak pun berkata “ah.. si keledai, baru saja di sungai kau sudah begitu sedih dan menderita.
ReplyDeleteLihat aku !, sepanjang hidupku aku berada di sungai, tapi aku tidak pernah mengeluh, dan kami senang berada disini, kalau kau tidak sanggup naik, ya sudalah, tidak usah menangis, kamu manja sih, berusaha yang lebih keras” si keledai menjawab “kamu jangan sombong katak, kamu bisa bantu aku tidak?“ bukannya membantu malah mmengejekku. ”
Aku bilang kamu harus berusaha keledai” jawab katak mencari alasan “dari tadi aku sudah berusaha, tapi tidak berhasil” katak mencari alasan lagi “tubuhmu kan besar, serahkan tenagamu, katanya keledai binatang yang kuat, ayo tunjukan” si keledai pun menyahut “aku memang binatang yang kuat, lihat saja di atas punggunku, aku bisa angkut banyak kayu sekaligus, kalau kamu kuat tidak mengangkat kayu sebanyak ini?”
ari kejahuan si kancil melihat ada keledai dan katak yang sedang berbincang-bincang, dan kancil pun mendengar percakapan mereka, “hai teman-teman!“ sapa kancil!, “hai kancil” jawab keledai dan katak bersamaan. “aku mendengar pembicaraan kalian sejak tadi loo, bagaimana ceritanya dirimu bisa berada di sungai wahai si keledai?” keledai pun menceritakan pada kancil “tadi sewaktu aku menyebrang sungai, jembatanya patah dan aku tercebur, aku minta tolong pada katak, katak malah mengejeku”, katak pun meminta maaf pada kancil “maaf deeh. aku kan tidak bermaksud mengejek. Kami hanya mencoba memberi semangat kok, tubuh kami kecil, lalu apa yang bisa kami lakukan untuk menolong mu yang berbadan besar, walaupun kami hidup disungai ini” si kancil tersenyum, “oww begitu ketahuilah teman-teman, kita hidup di tempat yang berbeda katak harus hidup di air, karena katak makan dan berkembang biak di air, sedangkan aku dan keledai hidup di daratan, makan dan berkembang biak di daratan juga, tapi alangkah baiknya bila kita hidup di tempat yang berbeda, kita tetap saling tolong menolong, setuju!” nah keledai sekarang kami akan membantumu, aku akan mengangkat kayu itu satu persatu dari pundak mu agar beban mu berkurang dan kamu bisa melangkah naik di dasar sungai, akhirnya si keledai bisa keluar dari sungai tersebut dan keledai berterimah kasih kepada katak dan kancil “terimakasih ya katak dan kancil kalian telah menolongku!” katak dan kancil menjawab “sama sama keledai”.
ReplyDeleteAyam dan Kuda Nil
ReplyDeletePasa suatu hari, datanglah seekor anak singa yang sedang kelaparan. Si ayam yang sedang mencari makan tak sadar bahwa dirinya diincar anak singa itu untuk dijadikan santapannya. Ketika sedang lahapnya si ayam menikmati makanannya, tiba-tiba…
“Hahahaaa, makanlah sepuasmu karena sebentar lagi kamu akan aku makan” teriak anak singa.
Ayam kaget, dia sedikit gugup karena dia sendirian kali ini. Namun dia teringat pesan kudanil untuk selalu tenang menghadapi sesuatu.
“Apa mau mu, singa kecil” ucap ayam.
“Yang aku mau?, kamu lucu sekali ayam, ya tentu saja aku mau memakan kamu karena aku sangat lapar sekali. Kamu ketakutan ya?. Hahahahaha.” kata singa.
“Takut!!.. Buat apa aku takut. Kamu hanya singa kecil yang masih belajar makan” ejek ayam.
“Kurang ajar kamu ayam, kamu telah menghinaku, rasakan ini” teriak singa.
Tiba-tiba anak singa itu menerkam ayam, ternyata ayam menghindar, singa itu melakukan yang kedua kali, ayam pun tetap bisa menghindar. Anak singa itu tampak kesal dan marah.
“Ternyata cuma segitu saja kemampuanmu hai singa kecil” ucap ayam.
“Asal kamu tahu, ayam. Aku lah yang paling jago menerkam dibanding anak-anak singa lainnya di hutan ini.” kata singa.
“Haaahh, paling jago?..Tidak salah aku mendengarnya” ejek ayam
“Kemampuan seperti itu kamu bilang yang paling jago, hahahahaa..Sombong sekali kamu singa kecil” tambah ayam.
ReplyDelete“Ayahku raja hutan, aku tak takut pada siapapun” kata singa.
“Kamu tidak perlu menyombongkan ayahmu, pasti ayahmu sedih melihat anaknya seperti ini” jawab ayam.
Anak singa itu sombong sekali, tiba-tiba ayam punya ide untuk memberi pelajaran anak singa itu.
“Aku akan membuat dia malu dengan sifat sombongnya” gumam ayam.
Singa kecil itu meraum kemudian berlari kearah ayam, ia kembali mencoba menerkam ayam, kali ini ayam hanya terdiam tidak langsung menghindar, setelah terkaman singa kecil itu dekat, ayam langsung terbang ke ranting pohon, singa kecil itu pun kepalanya terbentur pohon besar.
“Hahahaaa.. Rasakan itu singa kecil” ejek ayam.
“Aduh, kepalaku sekait sekali. Tolong ayah, tolong.” teriak singa.
Dari kejauhan, ada seekor singa besar berlari, ternyata itu adalah si raja hutan ayah singa kecil itu. Melihat anaknya kesakitan, raja hutan marah.
“Siapa yang berani berbuat ini kepada anakku!!..” teriak raja hutan.
“Anakmu seperti itu karena perbuatannya sendiri, ia ingin memakanku, aku hanya menghindar menyelamatkan diri” jelas ayam.
“Aku tak terima anakku kesakitan seperti ini, aku akan membalasmu, ayam. Aku akan memakanmu sekarang juga.” ucap raja hutan.
Ayam sangat ketakutan, karena singa besar si raja hutan itu cukup lihai, ia bisa memanjat pohon, jika raja hutan itu menyerangnya, ia tidak bisa apa-apa. Sementara itu, kuda nil sedang asyik mandi di sungai, ia tak tahu kalau ayam sedang dalam bahaya.
ReplyDelete“Tolong, tolong, tolong aku..” teriak ayam.
Mendengar suara minta tolong, kuda nil kaget. Ia langsung berlari menuju arah suara itu. Betapa kagetnya kuda nil ternyata sahabatnya sedang dalam bahaya.
“Apa yang terjadi, ayam?” tanya kuda nil.
“Raja hutan ingin memakanku, karena anaknya kesakitan terbentur pohon sewaktu ingin menerkamku” jawab ayam.
“Kuda nil, jangan ikut campur urusanku” raja hutan menyela.
“Begitu juga kamu singa, jangan ikut campur urusanku” jawab kuda nil.
“Dia anakku, maka sudah sepantasnya aku membela dan melindungnya” ucap raja hutan.
“Ayam juga sahabatku, maka sudah sepatutnya aku melindunginya dari bahaya” ucap kuda nil.
Raja hutan adu mulut dengan kuda nil, raja hutan berpikir dua kali bila harus berhadapan dengan kuda nil, selain tubuhnya besar, kulitnya pun sangat keras. Ia tak mampu menerkam apalagi menggigit kuda nil.
“Aku tidak takut walau kamu raja hutan, selama benar aku akan menghadapimu” tantang kuda nil.
ReplyDelete“Lebih baik, didiklah anakmu. Kesombongannya yang membuat dia seperti itu” imbuhnya.
Akhirnya raja hutan pulang, ia memarahi anaknya karena telah melakukan perbuatan yang memalukan. Sementara ayam lega ia akhirnya selamat, ayam sangat berterima kasih sama kuda nil karena telah menyelamatkannya.
Pesan Moral: “Beranilah karena benar dan takutlah karena salah. Kesombongan merupakan akar dari penyakit yang suatu saat bisa menghancurkan.”
Gajah yang baik hati dan suka menolong
ReplyDeletePada suatu hari ada seekor gajah yang sangat baik, tubuhnya tinggi, besar dan gemuk, belalainya sangat panjang dan kuat, sepasang gading yang kuat dan kokoh, gajah itu snagat baik hati, dia selalu memberi makan binatang-binatang yang kelaparan, ia pun selalu memberikan pertolongan pada mereka yang kesusahan, baik binatang itu yang besar maupun binatang yang kecil seperti tikus dan semut
Pada suatu hari gajah mengadakan perjalanan yang sangat jauh ia berkeliling hutan dan bertemu dengan harimau yang sedang kesakitan karena terkena pohon yang jatuh. “gajah-gajah tolong aku” kata harimau dengan sedikit menahan sakit. mendengar teriakan harimau, gajah langsung menolong dengan mengangkat pohon yang menghimpit tubuh harimau dengan belalainya. “terima kasih kawan seandainya kamu tidak segera datang menolongku, mungkin aku sudah mati tertindih pohon yang sangat besar ini, sekali lagi terima kasih gajah” kata harimau, gajah pun berkata “kamu harus bersyukur karna masih bisa selamat dan hanya mengalami luka ringan”, “kamu benar gajah rasanya tidak ada binatang lain yang sangup menolongku untuk mengangkat pohon sebesar itu selain kamu” saut harimau, dan gajah kembali berkata “sudahlah kita sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong bukankah begitu”, meskipun gajah memiliki kekuatan yang tidak dimiliki binatang lain, tapi gajah tetep rendah hati, dan tidak menyombongkan diri. gajah pun bertemu dengan seekor kancil yang sedang asyik menikmati mentimun di kebun pak tani, kancil pun berkada didalam hati “perutku sekarang sudah kenyang aku harus segera mencari air minum” sikancil lalu segera meninggalkan kebun itu ia berjalan kearah sungai untuk minum. setelah berjalan sampai disungai, ia tidak mendapat air sedikitpun, air sungai kering sehingga tidak ada air yang ia minum untuk membasahi tenggorokanya yang mulai kering.
Sikancil berkeliling hutan mencari minum, kancil merasa kecewa karena saat tiba dipingir rawah dan tepi danau tidak mendapatkan air sedikitpun. satu-satunya yang belum ia datangi adalah sebuah kolam yang besar yang berada ditangah tengah hutan “sekarang aku harus pergi ke kolam yang besar itu, mungkin saja disana masih banyak air yang bisa diminum, mungkin disana aku akan mendapatkan air yang segar” kancil berkata dalam hati, setelah beberapa saat si kancil berjalan melewati pohon jati, sampailah dikolam itu. “ternyata benar dugaanku, masih ada air dikolam ini” gumam sikancil, sebenarnya kolam itu kecil dan sangat dalam ketika musim hujan, tetapi karena musim kemarau air kolam tersebut tinggal separuh sehingga terlihat seperti kolam yang besar tanpa berfikir panjang sikancil langsung terjun kedalam. ia merasa sangat gembira karena mendapatkan air minum, ia meminum dengan sepuas puas tenggorokannya sudah basah dan tenggorokanya sudah pulih kembali, badannya kini menjadi segar. namun ketika dia akan kembali pulang ia terperosok kedalam kolam tersebut tolong-tolong gajah mendengar teriakan itu dan langsung menolongnya.
ReplyDeletePesan moral: “mesipun berbadan besar dan kuat kita tidak boleh sombong dan senantiasa harus saling menolong seperti apa yang dilakukan gajah”
Lebah dan Semut
ReplyDeleteDahulu pada zaman Nabi Sulaiman, hidup banyak sekali lebah. Salah satu di antaranya adalah Dodo. Dodo adalah anak lebah yang telah ditinggal mati ibunya. Waktu itu ibunya meninggal digigit kalajengking. Kini ia hidup sebatang kara. Oleh karena itulah ia memutuskan untuk hidup mengembara. Hingga akhirnya ia tiba di gurun pasir yang luas. Di tengah gurun itu Dodo merasa haus dan lapar.
“Aku harus segera mencari makan dan air, tapi aku harus mencari di mana?” pikir Dodo. Tetapi Dodo tidak mau menyerah. Ia bersikeras mencari makanan dan air. Setelah cukup lama terbang, dari kejauhan Dodo melihat air dan makanan. Namun setelah mendekat, ternyata yang dilihatnya hanyalah hamparan pasir yang luas. Maka dengan kekecewaan, Dodo kembali terbang menyelusuri gurun. Tidak berapa lama kemudian ia bertemu dengan seekor semut yang sedang kesusahan membawa telurnya. Dodo pun mendekati semut itu.
“Hai, semut. Siapakah namamu?”
“Namaku Didi. Namamu siapa?”
“Aku Dodo. Kamu mau jadi sahabatku?” Didi mengangguk senang.
“Baguslah! Kalau begitu mari kita mencari air dan makanan bersama?” Didi kembali mengangguk.
Mereka bergegas pergi untuk mencari makanan. Setelah cukup lama menyusuri gurun, mereka menemukan sebuah mata air yang berair bersih dan segar. Di samping mata air itu terdapat sebatang pohon kurma yang berbuah lebat dan sangat manis. Didi dan Dodo sangat gembira. Mereka segera minum dan makan sepuasnya.
ReplyDeleteSetelah mereka benar-benar kenyang, mereka segera mencari tempat tinggal. Dua hari kemudian mereka menemukan tempat tinggal yang menurut mereka tepat. Yaitu di sebuah padang rumput yang luas. Mereka tidak akan kekurangan makanan karena di tepi padang rumput itu terdapat banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih. Didi dan Dodo hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin erat. Mereka pun hidup dengan aman, tenteram dan bahagia.
Si Monyet Yang Nakal
ReplyDeleteDi sebuah hutan, tinggallah seekor monyet yang sangat nakal dan suka membuat kerusuhan. Dia bernama Moli. Suatu hari Moli sedang berebut makanan dengan monyet lainnya. Padahal makanan itu bukan milik Moli, tetapi ia tetap berniat untuk mendapatkannya.
“Hai, Moli. Jangan kau merebut makananku. Kenapa kau suka mengambil milik orang lain?”
“Biar saja, memangnyatidak boleh.terserah saya, dong!” akhirnya monyet pemilik makanan itu mengalah kemudian monyet itu pulang dan menceritakan sikap Moli kepada warga di hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak berteman dengan Moli dan menjauhi Moli yang nakal.
Sejak saat itu Moli merasa kesepian karena tidak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Beberapa hari kemudian Moli bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Moli sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor burung. Burung itu sangat heran meilat kemurungan Moli.
“Hai, teman. Mengapa wajahmu sangat murung?” sapa burung itu.
“Saya pergi dari huta. Karena semua hewan di huta selalu menganggapku jahil dan suka menang sendiri!” jawab Moli.
“Tidak uash sedih, saya bisa membantumu.” Burung pun menasehati Moli agar tidak mengulangi kesalahannyadan menghindari sifat nakalnya. Tetapi Moli tidak memperdulikan nasehat burung. Moli justru merasa tersinggung, kemudian ia segera pergi meninggalkan tempat itu.
Sewaktu Moli melanjutkan perjalanan, ia bertemu dengan monyrt yang pernah diganggunya. Tetapi Moli enggan meminta maaf, ia malah membuat keributan lagi dengan monyet itu. Mereka pun saling adu mulut hingga akhirnya terjadi pertengkaran antara mereka. Di tengah pertengkaran yang kemudian berlanjut pada perkelahian, Moli jatu terpeleset ke jurang yang sangat dalam. Mulai saat itu tidak terdengar lagi kabar Moli, si monyet yang nakal.sepeninggal Moli, suasana dalam hutan terasa aman tenteram dan damai.
ReplyDelete(Neny Erniawati, Teater Asba SMP Negeri 23 Purworejo, 2006)
Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan
ReplyDeleteDi sebuah gurun pasir, hiduplah ular dan tikus pasir. Sebenarnya ular sangat ingin memangsa tikus. Sedangkan tikus berusaha mencari akal agar ular tidak lagi berniat memangsanya. Saat itu ular sangat lapar, padahal ia sedang tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh dari ular sedang asyik melahap makanannya. Ular merasa tidak senang melihat kelakuan tikus.
“Dengarkan ucapanku, wahai, tikus yang angkuh! Aku pasti akan mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!” teriak ular mengancam tikus.
“Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam. Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!” ular sangat marah mendengar ejekan tikus. Ia lalu kembali ke sarangnya dengan perut yang lapar. Sedangkan tikus masih lahap dengan makanannya.
Waktu terus berjalan, tetapi ular tidak juga menemukan makanan. Ia juga enggan untuk keluar dari sarangnya. Sementara itu tikus sudah lelap dalam sarangnya. Ular yang masih dalam keadaan lapar segera mengandap-endap mendekati sarang tikus meski ia masih sangat kesal terhadap tikus. Dan kini ular telah berada di sisi tikus yang sedang tidur pulas.
“Hei, Tikus. Aku sudah berada di sebelahmu dan siap untuk menyantapmu!” kata ular mengagetkan tikus. Tikus segera terbangun dari tidurnya. Sambil berpura-pura menguap, ia mulai memutar otak agar bisa lolos dari cengkraman ular.
“Tunggu dulu Ular, sahabatku. Kalau kau ingin memakanku, kau harus berpikir dulu. Kita hanya berdua di sini, tidak ada hewan lain. Jika kau memakanku maka kau akan sendiri. Kau tidak akan mempunyai teman yang dapat kauajak mencari makan. Kalau begitu kau tidak akan makan dan akhirnya kau akan mati!” sejenak ular terdiam. Ia mencoba merenungkan nasehat tikus.
“Jadi kita tidak bisa hidup sendiri?”
“Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari makan bersama. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada nantinya setelah kau memakanku kau hanya akan hidup sendiri.” Ular mengangguk tanda mengerti.
“Baiklah kalau begitu maafkan aku!” Tikus pun memaafkan ular. Mereka tersenyum bahagia, kemudian beranjak mencari makanan bersama-sama.
Pertolongan Membawa Bahagia
ReplyDeleteDi sebuah tembok rumah yang indah, terdapat beberapa ekor cicak yang sedang melata. Salah satunya adalah cicak buruk rupa yang nasibnya selalu malang. Ia selalu diejek oleh teman-temannya.
Suatu hari, ia merambat pada sebuah dinding sambil merenung. Berbagai bayangan dan impian menyatu dalam pikirannya.
“Kenapa nasibku begitu malang? Kenapa semua teman-temanku selalu membenciku? Akankah aku bahagia seperti hewan lain?” kata cicak. Tiba-tiba datang seekor nyamuk, sahabat cicak.
“Kenapa kau murung, wahai cicak?” tanya nyamuk khawatir
“Nyamuk sahabatku, kenapa aku merasa selalu malang?”
“Cicak, sebenarnya kau diciptakan penuh kelebihan. Kau dapat merambat di dinding tanpa jatuh. Kau dapat mengecoh lawanmu dengan memutus ekormu saat kau ada dalam bahaya. Mengapa kau masih saja bersedih?”
“Aku tidak disukai teman-temanku karena aku berwajah buruk!”
“Tenanglah, teman! Semuanya pasti akan berakhir, asalkan kau sabar.” Nyamuk terus menghibur hati cicak.
“Terima kasih kau telah membuatku kembali bersemangat.” Nyamuk hanya tersenyum. Kemudian pergi meninggalkan cicak.
Cicak pulang dengan hati yang tenang. Dalam hati ia berjanji untuk tidak menyakiti nyamuk, apalagi memakannya. Di tengah jalan, ia melihat rombongan teman-temannya yang sedang mencari makanan, yaitu nyamuk. Cicak berusaha mencegah. Ia takut kalau nyamuk sahabatnya akan menjadi mangsa teman-temannya. Namun, teman-teman cicak justru marah ketika mendengar larangan cicak. Cicak pun menggunakan berbagai cara untuk mencegah teman-temannya.
“Nyamuk-nyamuk itu juga berhak hidup seperti kita. Jadi kita tidak berhak merampas kehidupan yang diberikan Tuhan pada nyamuk nyamuk itu. Bukankah kita bisa mencari makanan yang lain, yang tidak merugikan makhluk lain?” mendengar itu, cicak-cicak sadar kalau selama ini mereka telah berbuat salah. Mereka segera meminta maaf pada cicak. Dan mereka berjanji tidak akan menyakiti, bahkan memakan nyamuk lagi. Cicak merasa puas. Ia bisa menyadarkan teman-temannya, juga melindungi nyamu, sahabatnya. Hari ini cicak sangat senang, karena hari ini ia dapat berguna bagi makhluk lain.
Katak dan Siput
ReplyDeleteDi sebuah sungai terdapat sekelompok katak yang sedang berenang. Salah satunya bernama Kungkong. Kungkong mempunyai sifat baik hati. Suatu haru Kungkong bertemu dengan Pori, siput yang hendak menyeberangi sungai. Padahal air sungai sedang meluap.Kungkong pun berniat memberi bantuan.
“Hai Pori, apakah kau membutuhkan bantuanku?”
“O…aku tidak membutuhkan bantuanmu!”jawab Pori.
“Maaf jika kau merasa tersinggung, Pori.”
“Tidak, aku tidak tersinggung. Aku hanya akan membuktika kalau aku bukan hewan lemah yang setiap saat perlu kau tolong!” jawab Pori sinis.
Dengan berjalan pelan-pelan, Pori mulai menunjukkan kehebatannya pada Kungkong. Namun tanpa disangka, tubuh pori terseret arus sungai yang cukup besar. Pori berteriak minta tolong
“Tolong, tolong aku!” Kungkong yang telah pergi meninggalkan Pori mendengar teriakan Pori. Sejenak ia terdiam sambil berusaha menangkap suara minta tolong yang datang dari arah sungai. Kungkong berniat menolong, kemudian ia pun berlari menuju sungai.
Namun rupanya di tepi sungai sudah banyak hewan, termasuk teman-temannya. Kungkong pun mengajak teman-temannya untuk menyelamatkan Pori.
“Untuk apa kita menyelamatkan Pori yang sombong dan tidak tahu terima kasih itu?” jawab teman-temannya.
ReplyDeleteDengan tekad yang bulat, kungkong menyelam dalam sungai seorang diri. Ia berusaha mencari Pori yang ternyata ada di dekat bebatuan. Kungkong segera membawanya ke darat.
Setelah sadar dari pingsannya, Pori mengucapkan banyak terima kasih pada kungkong. Ia juga meminta maaf atas perbuatannya. Pori juga merasa malu karena telah menghina maksud baik Kungkong. Kungkong juga meminta maaf kata-katanya telah menyakiti hati Pori. Mereka tersenyum bahagia. Mulai saat itu Kungkong dan Pori menjadi sahabat yang sangat erat.
(Rr. Tiyas Nurhayati, Teater Asba SMP Negeri 23 Purworejo, 2006)
Semut dan Lebah
ReplyDeleteDi sebuah taman tinggallah seekor semut dan lebah. Mereka ingin sekali berebut kemenangan. Pada pagi yang cerah ketika lebah sedang terbang ke sana-kemari, dia baru menemukan ide untuk mempersiapkan kemenangan lomba dengan semut.
Lebah berkata,”Hai, semut aku sudah punya ide. Bagaimana kalau kita berlomba mencari madu yang ada di taman ini?”
Semut menjawab,”Oke, aku setuju.”
Pada waktu perlombaan dimulai, semut berbuat curang. Dia memanggil teman-temannya untuk menempatkan dirinya masing-masing di beberapa pohon. Ketika lebah sudah menemukan madu di sebuah pohon, dia sangat bahagia. Lebah merasa dirinya yang paling hebat dan cerdik, tapi dia terkejut ketika melihat seekor semut sedang menghisap madu di pohon itu. Lebah merasa dipermainkan.
Semut berkata.”Hai, lebah kau sekarang kalah dalam perlombaan ini, akulah yang paling hebat dan cerdik dari kamu, karena akulah yang lebih dulu menemukan madu di pohon ini.” Walaupun lebah kalah, dia tidak mudah putus asa, dia terus berjuang.
Semut berkata.”Hai, lebah kau sekarang kalah dalam perlombaan ini, akulah yang paling hebat dan cerdik dari kamu, karena akulah yang lebih dulu menemukan madu di pohon ini.” Walaupun lebah kalah, dia tidak mudah putus asa, dia terus berjuang.
ReplyDeletePada suatu hari, lebah terbang ke sana-kemari mencari makanan. Tapi ketika lebah terbang di dekat sarang semut, dia mendengar dan melihat sekelompok semut sedang membicarakan perlombaan dengan lebah dan berniat jahat untuk mengalahkan lebah. Lebah baru tahu apa yang dilakukan semut dalam perlombaan ini.
Ketika siang hari yang cerah, lebah membalas perbuatan kepada semut. Lebah memanggil teman-temannya untuk menghancurkan sarang semut. Dengan tiba-tiba sekelompok lebah menyerbu sekelompok semut. Akhirnya semut menyerah kepada lebah. Karena semut takut kalau rahasianya akan terbongkar, dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semua ini. Semut sadar kalau selama ini dia telah berbuat tidak baik kepada lebah, dia langsung meminta maaf. Lebah juga minta maaf dan dia juga memaafkan semut. Akhirnya mereka berjanji akan selalu menjadi sahabat yang baik dan setia.
Harimau Yang Terjerumus
ReplyDeleteDi sebuah hutan, tinggallah binatang-binatang yang kehidupannya aman dan tenteram. Tetapi sejak kedatangan harimau buas, sering terjadi kerusuhan di hutan karena harimau itu sering mengacau. Namun ada satu binatang yang berani menentang harimau, yaitu Pena si kucing jantan.
Sampai suatu hari, harimau yang biasa dipanggil Harim, membuat keributan di rumah Pena. Pena yang melihat kalau Harim sedang mengacau di rumahnya. Ia merasa sangat kasihan pada orang tuanya karena itu ia segera mengambil tindakan. Pena berusaha mengalih kan perhatia Harim
“He..Harim, keluarlah, kalau kamu jantan kejarlah aku!” Pena sengaja berkata dengan keras.
Mendengar teriakan Pena Harim merasa ditantang. Ia pun segera keluar dari rumah Pena dan mulai mengejar Pena yang telah berlari cukup jauh. Sedangkan itu Pena yang sedang dikejar Harim berusaha mencari ide untuk membuat jera Harim. Tidak terasa mereka telah sampai di tengah hutan. Ketika melihat sumur tua di tengah hutan, Pena pun mendapat ide. Ia sangat yakin kalau harimau yang kelihatannya parkasa dan menakutkan belum tentu mempunyai otak yang cemerlang.Pena segera berhenti ketika sampai di tepi sumur.
Sekarang kamu mau kemana, ha?” kata Harim sambil memamerkan giginya
ReplyDelete“Tunggu dulu Harim! Kalau kau mau memangsaku, kau harus kalahkan dulu temanku yang hendak menantangmu. Dan temanku itu bersembunyi dalamsana.” Kata Pena sambil menunjuk pada sumur tua itu.
Kemudian Harim mendekati sumur dan ia segera menunjukkan giginya yang runcing. Tapi alangkah kagetnya Harim, karena hewan yang ada dalam sumur itu mengikuti gerakannya dengan sangat mirip. Harim memamerkan cakarnya yang tajam, tapi hewan itu juga menirukannya dengan persis. Kini Hari sangat marah . tanpa berpikir panjang ia segera melompat masuk dalam sumur. Dan tidak lama kemudian Harim telah mati.
Pena tersenyum puas karena dapat mengelabuhi Harim. Sebenanya ia tidak tega. Tetapi itu adalah balasan yang setimpal atas perbuatannya pada binatang penghuni hutan. Karena kecerdikannya itu, ia di kenal sebagai hewan yang cerdik, pandai, cerdas dan pemberani.
(Yunarsih, Teater Asba SMP Negeri 23 Purworejo, 2006)
Patih Buaya Yang Korupsi
ReplyDeleteDi sebuah sungai, tinggallah sekelompok buaya yang dipimpin oleh seorang raja yang arif bijaksana. Raja buaya selalu memikirkan kehidupan rakyatnya, sehingga raja sangat disayangi dan dicintai rakyatnya. Rakyat buaya pun hidup makmur dan tenteram.
Pada musim penghujan, keadaan buaya sedang menderita karena banjir melanda sungai. Rakyat buaya kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Melihat rakyat buaya menderita, raja merasa harus bertanggung jawab atas rakyatnya. Semakin hari raja semakin prihatin melihat pemderitaan yang dialami rakyatnya. Akhirnya raja memutuskan untuk membagikan makanan yang disimpannya untuk berjaga-jaga sewaktu musim hujan tiba. Dengan segera raja mengutus kedua patihnya untuk membagikan makanan itu pada rakyatnya secara adil. Kedua patih kepercayaan raja buaya dengan senang hati menerima titah rajanya.
Kedua patih itu segera membagi-bagikan makanan seperti apa yang diperintahkan raja. Namun pada waktu itu patih Karta melihat patih Narta mengurangi setengah dari makanan yang akan dibagikan pada rakyat.
“Hai, Patih Narta. Kenapa kau memakan sebagian makanan yang seharusnya diberikan pada rakyat?” Namun rupanya patih Narta tidak mempedulikan larangan patih Karta. Ia bahkan mengatakan kalau patih Karta iri melihat keberhasilannya mendapat sebagian dari makanan rakyat.
Dengan sabar patih Karta menasehati patih Narta. Namun patih Narta justru mengejek nasehat patih Karta sehingga terjadilah adu mulut antara keduanya.
ReplyDelete“Apa hakmu melarangku berbuat sesuatu yang aku sukai?”
“Tapi ini makanan milik rakyat! Lihatlah di luar sana rakyat buaya sangat menderita. Mereka sedang kelaparan! Kalau kau terus begini, kau akan kulaporkan kepada raja, agar kau dihukum dengan setimpal!”
Namun belum sempat Patih Karta melapor ke raja, Patih Narta menyerangnya dari belakang. Di antara mereka terjadi perkelahian hebat. Keduanya sama-sama kuat. Namun di mana pun kejahatan pasti kalah oleh kebenaran. Begitu juga dengan patih Narta. Ia pun mati. Kematiannya bukan karena serangan patih Karta, melainkan kepalanya membentur batu besar di tepi sungai karena terlalu bernafsu menyerang Patih Karta.
Hari itu juga Patih Karta melaporkan kejadian itu pada raja buaya. Ia juga menceritakan tingkah laku Patih Narta. Mendengar itu raja buaya sangat bangga pada Patih Karta yang sangat setia padanya. Sejak itu kehidupan rakyat buaya semakin aman dan tenteram karena dipimpin raja yang arif dengan seorang patih yang sangat setia.
25. Cerita Hewan Fabel Singkat: Keharuan Seekor Anjing
Pagi yang begitu patah dengan rasa si Anjing dalam menanamkan hatinya pada kupu-kupu yang sedang menari-nari di taman saat si Anjing menjaga rumah majikannya yang bernama pak Bolot. Keharuan si Anjing datang di saat tarian kupu-kupu semakin indah dan semakin lucu.
Si Anjing mencoba untuk menirukan tarian kupu-kupu, namun tidak dapat dicapainya. Anjing berkata.
“Kenapa aku tidak bisa seperti mereka., padahal kata pak Bolot aku cantik?” kata si Anjing kesal
“Percuma aku cantik kalau tidak dapat menari.” Si Anjing tetap mencoba menirukan kupu-kupu tetapi ia tetap tidak bisa.
Dengan keharuan itu si Anjing menangis. Si Kupu menangkap suara tangisan si Anjing, lalu mendekatinya.
“Anjing, kenapa kau menangis?” tanya si Kupu.
“Aku tidak bisa menari dan terbang sepertimu! Padahal kata majikanku aku sangat cantik.” Jawab si Anjing. Si Kupu mencoba menasehati si Anjing. Tidak lama kemudian turunlah hujan. Si Kupu bersama teman-temannya segera pergi mencari tempat berteduh
Setelah beberapa hari. Si Anjing merusak taman di sekitar rumah pak Bolot, agar si Kupu bersama teman-temannya tidak lagi dapat menari-nari di taman. Setelah beberapa lama, datanglah si Kupu bersama teman-temannya. Si Kupu melihat si Anjing yang sedang merusak taman menjadi marah.
ReplyDelete“Tunggu…, kenapa kamu merusak taman disini?” tanya si Kupu
“Memangnya kenapa? Ini kan tama milik majikanku? Bukan milikmu?”
“Memang ini bukan tamanku! Tapi kau telah merusak tanaman yang tidak bersalah!” pertengkaran semakin ramai, namun sedikit mereda ketika pak Bolot datang dengan wajah marah karena melihat tamannya yang indah menjadi berantakan.
“Siapa yang telah merusak tamanku ini?” tanya pak Bolot. Si Anjing kemudian mengaku kalau ia yang merusak taman. Ia juga memberikan alasannya.
Ternyata si Anjing telah menganggap kalau kupu-kupu telah mencuri madu yang ada pada bunga. Pak Bolot tersenyum, ia kemudian menjelaskan bahwa kupu-kupu tidak mencuri madu. Pandai menari, terbang dan menghisap madu adalah kodrat setiap kupu-kupu. Si Anjing kini sadar akan kesalahannya. Ia segera minta maaf pada si Kupu dan teman-temannya, maupun pada pak Bolot.
(Jumali, Teater Asba SMP Negeri 23 Purworejo, 2006)
“Katak dan Ular Piton”
ReplyDeleteDisebuah danau hiduplah dua binatang bernama katak dan ular air. Katak tersebut melompat lompat disekitar danau karena ia termasuk hewan yang suka ingin tahu. Katak tersebut ingin mencari kegiatan baru dengan cara berpetualang disekitar danau. Dengan senangnya sang katak melompat lompat menjauhi danau. Iapun terkejut karena ada semak semak yang goyang. Ternyata dibalik semak semak tersebut muncullah ular piton. Katakpun kaget dan berusaha menjauhi ular piton, kemudian ia berusaha kembali ke danau lagi. Sebelum katak menjauhi ular, ternyata si piton menyadari keberadaan katak. Ular tersebut berusaha mendekati katak dan merayap dengan cepat.
“Katak dan Ular Piton”
ReplyDeleteDisebuah danau hiduplah dua binatang bernama katak dan ular air. Katak tersebut melompat lompat disekitar danau karena ia termasuk hewan yang suka ingin tahu. Katak tersebut ingin mencari kegiatan baru dengan cara berpetualang disekitar danau. Dengan senangnya sang katak melompat lompat menjauhi danau. Iapun terkejut karena ada semak semak yang goyang. Ternyata dibalik semak semak tersebut muncullah ular piton. Katakpun kaget dan berusaha menjauhi ular piton, kemudian ia berusaha kembali ke danau lagi. Sebelum katak menjauhi ular, ternyata si piton menyadari keberadaan katak. Ular tersebut berusaha mendekati katak dan merayap dengan cepat.
Sang ular meawarkan bantuan untuk menemani katak menjelajahi hutan. Ia berkata,” Wahai ular carilah tali dan ikatkan pada ekorku.” Sang kata bertanya, “ Untuk apa tali itu?” Tali tersebut untuk menjaga agar katak tidak tertinggal jauh ketika dihutan, jadi ia tetap aman bersama ular. Katak tersebut tidak pikir panjang dan menerima tawaran ular. Katakpun mencari tali dan mengikatkan perutnya dengan ekor sang ular. Setelah itu mereka berjalan menjelajahi hutan, sampai ditengah hutan sang ular memiliki niat buruk. Ia ingin berusaha membelit katak. Ular tesebut berusaha membelit katak namun tubuh katak disambar oleh elang dan digelantungkan di udara. Elang tadi menyadari bahwa ia juga menangkap piton karena ekornya terikat dengan katak.
ReplyDeleteKelinci dan Siput”
ReplyDeletePada jaman dahulu hiduplah dua binatang dihutan yang luas. Binatang itu ialah kelinci dan siput. Kelinci tersebut memiliki sifat sangat sombong dan pemarah. Bahkan sang kelinci sering meremehkan hewan hewan lainnya. Ketika ia berjalan jalan disekitar hutan, kelinci itu bertemu sang siput berjalan dengan lambatnya. Kelinci berkata, “ Siput, apa yang kamu lakukan disini?” Siput menjawab,” Aku sedang mencari penghidupan.” Kelinci tersebut malah marah karena ia berpikir sang siput hanya berlagak mencari penghidupan. Si siput berusaha menjelaskan maksud jawabannya tadi namun kelinci tetap saja marah bahkan ia juga mengancam akan menginjak tubuh siput.
contoh cerita fabel singkat ini berkisah tentang seekor siput yang selalu disebut lambat oleh penghuni hutan khususnya kelinci. akhirnya siput pun menantang kelinci untuk berlomba lari. siapakah yang akan menang?
contoh cerita fabel pendek tentang siput dan kelinci
Akhirnya siput menantang adu kecepatan dengan kelinci. Mendengar tantangan tersebut sang kelinci marah besar. Ia menerima tawaran siput dan berkata dengan keras agar hewan hewan lain menjadi saksi perlombaan lari antara kelinci dengan siput. Hari perlombaan tiba, kelinci dan siput tadi berlomba lari untuk sampai kefinish. Namun sebelumnya si siput memiliki akal untuk meminta siput siput lainnya berada di titik titik jalur lomba lari sampai ke finish. Hal ini dikarenakan cangkang semua siput memiiliki kesamaan, dengan begitu hewan hewan lain tidak akan curiga. Kelincipun melompat dan berlari meninggalkan siput dijalur start. Akhirnya rencana siput berjalan lancar dan akhirnya siput tadi menjadi pemenang walaupun sebenarnya yang memasuki finish ialah temannya. Dengan kemenangan siput membuat kelinci menjadi tidak sombong dan tidak pemarah lagi.
Pesan moral contoh cerita fabel singkat diatas ialah jangan suka meremehkan orang lain dengan kesombongan kita. Kesombongan tersebut akan membuat kita rugi dan menyesal dikemudian hari.
Gajah, Kerbau dan Harimau”
ReplyDeleteSuatu hari ada seekor kerbau mencari gajah didalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan dihutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut mau menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan dihutan dan harimau menerima ajakannya. Setelah kerbau mengumpulkan gajah dan harimau. Kemudian mereka berusaha melakukan perburuan makanan bersama. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan dihutan.
Baca juga : Jenis Jenis Prosa Lama dan Prosa Baru
Hewan hewan tersebut mulai dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan hewan hidup. Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.
Pesan moral dari contoh cerita fabel pendek diatas ialah jangan memiliki sifat serakah dan kurang agar tidak dijauhi oleh orang lain. Karena pada suatu hari kita akan membutuhkan bantuan orang lain juga. Namun pada akhirnya orang lain tidak mau untuk membantu kita.
“Kancil dan Anjing Pemburu”
ReplyDeleteDisebuah hutan ada pemburu yang ditemani anjingnya. Ia mencari hewan hewan hutan untuk dimangsanya. Anjing tersebut dilatih untuk memburu hewan hewan dihutan. Pemburu tersebut akhirnya mencari buruannya bersama sang anjing. Ditengah tengah pemburuannya, ia melihat kancil sedang makan. Ia berusaha mengejar sang kancil sampai akhirnya sang kancil tertangkap. Sang kancil berusaha keras mengindari pemburu dan anjingnya. Namun apa daya dia malah tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Sang kancil termasuk hewan yang cerdik dihutan. Ia berusaha keluar dari kandang tesebut. Sang kancil berusaha menipu anjing tadi agar ia bisa membantu mengeluarkannya dari kandang. Kancil berkata bahwa ialah yang disayang oleh pemburu karena kancil diberikan makanan yang banyak dan diberikan kasih sayang lebih. Ia juga berkata bahwa anjing tadi akan digantikan oleh kancil.
contoh cerita fabel tentang kancil yang terperangkap dalam penjagaan anjing pemburu. akankah kancil dapat terbebas?
contoh cerita fabel singkat tentang kancil dan anjing pemburu
Dengan berpikir panjang akhirnya anjing berhasil ditipu oleh sang kancil. Ia termakan kata katanya dan tidak terima atas perkataan kancil. Akhirnya anjing membuka pintu kandang dan mengusir kancil dari tempatnya. Anjing juga mengancam kancil apaila ia masih mendekati pemburu, ia akan dimangsa oleh anjing. Sang kancilpun menjauhi temoat pemburu tadi dan berusaha meloloskan diri. Sang pemburu datang untuk mengambil buruannya. Melihat buruannya yang lepas membuat pemburu sangat marah. Pemburu tadi akhirnya marah kepada anjing tadi. Dengan kecerdikan kancil membuatnya terlepas dari bahaya yang mengancamnya.
Pesan moral dari contoh cerita fabel diatas ialah apabila kita mempunyai semangat dan keinginan kuat untuk mewujudkannya. Maka cepat atau lambat pasti keinginan tersebut akan terwujud.
Demikianlah penjelasan mengenai contoh fabel singkat dan pendek beserta pesan moral dan struktur cerita fabel. Perlu kita ingat kembali bahwa cerita fabel merupakan sebuah cerita bergaya narasi yang merupakan karangan fiktif belaka. Digunakan untuk menghibur pembacanya melalui alur cerita lucu dan hal yang paling menonjol dari cerita fabel adalah karakter dalam cerita merupakan hewan yang dapat berbicara layaknya manusia. Terimakasih telah membaca contoh cerita fabel singkat dan pendek beserta strukturnya.
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
ReplyDelete“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”
Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”
Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
Kancil Dan Tikus
ReplyDeletePada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut.
ReplyDelete"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.
Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai.
"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.
Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Persahabatan Singa dan Tikus
ReplyDeleteDi sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya. Raja hutan tersebut dikenal sangat mengerikan, tidak mengenal rasa takut dan dia merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di hutan. Dia menghabiskan sebagian waktunya dengan berburu dan sebagian lagi untuk tidur. Tidak ada makhluk hidup yang ada di hutan berani mendekati sarangnya terutama saat singa sang raja hutan sedang tidur. Binatang perkasa itu sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apapun.
Kali ini kita akan membahas fabel, dimana disini kita akan menjelaskan tentang pengertian dan 7 contoh teks cerita fabel pendek, singkat dan sederhana tentang hewan ,persahabatan, pendidikan beserta strukturnya (orientasi, komplikasi, resolusi dan koda), yang berjudul kupu-kupu berhati mulia, kancil dan tikus, kisah persahabatan singa dan tikus beserta pesan dan moralnya
Tapi suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan. Dengan niat yang bulat dia berangkat ke gua dimana singa biasa beristirahat. Namun ketika dia sampai, dia tidak melihat adanya sang raja hutan.
“Dia pergi ke suatu tempat. Apakah dia akan segera kembali?” Timbul pertanyaan dalam hati si tikus kecil. Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua. Gua itu sangatlah gelap, ditanah dia melihat jejak kaki sang raja hutan, dan jejak kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan.
“Sepertinya aku harus segera kembali.” Pikiri si tikus.
Namun malang, saat itu terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.
“Oh tidak dia akan segera masuk. Apa yang harus aku lakukan.” Si tikus gemetar.
Ternyata singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan dia datang kembali untuk beristirahat.
Si tikus bersembunyi di dalam gelap gua dan melihat bayangan besar singa jatuh dilantai. . Singa duduk dekat pintu masuk gua dan beristirahat kepalanya di kaki yang besar. Segera ia tertidur pulas. Seluruh gua tampak bergetar dengan mendengkur keras raja hutan.
Si tikus berusaha merayap keluar secara diam-diam yang dia bisa. Segera ia berada di dekat pintu masuk. Tapi saat dia mencoba untuk menyeberangi singa, ekor kecilnya menyerempet kaki kiri dari Sang raja hutan, dan penguasa hutan terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya saat dia melihat tikus kecil di sarangnya.
ReplyDeleteWalaupun takut si tikus tidak kehilangan akal, dia segera berlari. Namun malang singa segera dapat menangkapnya. Sang raja hutan membuka rahang untuk menelan tubuh si tikus kecil.
Si tikus kecil seketika berteriak.” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini dimana selama ini saya sangat penasaran ingin melihatnya. Mohon biarkan saya pergi kali ini, dan saya tidak akan pernah lupa kebaikan Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya akan membantu Anda dengan cara yang saya bisa pada salah satu nanti. "
Singa merasa geli mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi dia membiarkan tikus kecil itu pergi dan tertawa terbahak-bahak. Si tikus berlari untuk menyelamatkan hidupnya, dia sangat berterima kasih kepada sang raja hutan yang tidak jadi memakannya.
eberapa hari sejak kejadian itu, seperti biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling. Pada suatu saat , tiba-tiba dia terjebak dalam jerat pemburu. Dia berjuang mati-matian untuk membebaskan diri. Namun semua usahanya tidak menunjukan hasil, dia hanya menemukan dirinya bahkan lebih terjerat kuat dalam jaring tali pemburu. Dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan. Seluruh hutan mulai gemetar karena suara mengerikan dan setiap binatang mendengar teriakan sang raja hutan. Si tikus pun mendengarnya.
ReplyDelete"Penguasa hutan dalam kesulitan." pikir mouse. "Ini adalah kesempatan saya untuk bisa membantu dia sekarang".
Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang dia bisa menuju tempat di mana suara itu berasal. Segera ia menemukan singa terperangkap dalam jerat pemburu.
"Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas" cicit si tikus. Tanpa membuang waktu, dia mulai menggigit tali dengan gigi kecilnya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
"Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya salah." kata singa rendah hati. Dan akhirnya dua makhluk itu menjadi sahabat terbaik mulai hari itu.
Pesan Moral yang dapat diambil dari kisah singa dan tikus
1. Jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa jadi dia memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui
2. Kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan
Ibu kambing tinggal bersama anaknya di dalam hutan. Suatu hari, ibu kambing ingin pergi ke suatu tempat. Ia berpesan, agar anaknya membuka pintu rumah, kecuali untuk ibunya. Agar anaknya tidak salah mengenali, ibu kandungnya mengajarkan sebuah lagu. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, maka ibu kambinglah yang datang. Namun, tanpa mereka ketahui, ternyata serigala ikut mendengarkan lagu tersebut.
ReplyDeleteIbu kambing akhirnya pergi. Serigala segera datang ke depan pintu. Ia menyanyikan lagu yang didengarnya tadi. Mendengar lagu itu, anak kambing menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudah kembali? Suara yang didengarnya juga tidak seperti suara ibunya. Haruskan ia membuka pintu?
Namun anak kambing tidak segera membuka pintu. Ia mengintip lewat celah di bawah pintu, dan melihat sepasang kaki milik serigala.
Anak kambing segera berteriak. Serigala takut teriakan anak kambing akan membuat binatang lain berdatangan. Dengan ketakutan, serigala pun segera pergi dari sana.
Untunglah anak kambing tidak membuka pintu dan dengan cerdik memeriksa dulu siapa yang datang.
Baca Juga: Jual Kurma Muda
Dahulu, anjing dan kucing adalah pasangan suami istri yang rukun. Suatu ketika kucing sakit. Maka anjing menggantikan tugas kucing mengurus rumah. Melihat anjing ternyata pandai memasak dan membersihkan rumah, timbul niat jahat kucing. Ia berpura-pura sakit, sehingga semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh anjing. Kucing hanya tidur-tiduran saja.
ReplyDeleteLama-kelamaan anjing menjadi curiga kok kucing tidak sembuh-sembuh dari sakitnya? Suatu hari anjing berpura-pura pamit pergi keluar. Namun sebenarnya anjing bersembunyi di halaman. Setelah anjing pergi, kucing segera bangun dari tempat tidur dan menari-nari secara riang.
Anjing yang diam-diam memperhatikan kucing akhirnya merasa marah. Ia segera masuk ke rumah dan mengusir kucing keluar. Anjing pun mengejar kucing sampai jauh. Akhirnya, sampai saat ini apabila melihat kucing, maka anjing akan segera mengejarnya.
ahulu kala, ada seekor elang yang melamar ayam betina menjadi istrinya. Suatu ketika elang mau pergi ke suatu tempa. Ia selalu memberi sebuah cincin kepada ayam betina. Cincin itu dikalungkan ke leher ayam betina agar tidak hilang.
ReplyDeleteBerita tentang elang yang melamar ayam betina diketahui oleh ayam jantan. Ia pun tidak senang mendengar berita tersebut. Maka ketika elang pergi, ayam jantan merampas cincin dari ayam betina dan membuangnya sejauh mungkin.
Ayam betina yang merasa kebingungan saat elang kembali dan menanyakan cincinnya. Saat mengetahu cincinnya hilang, elang menjadi sangat marah.
Ayam betina yang ketakutan berjanji akan mencari cincin itu. Elang lalu mengancam ayam betina, selama cincin itu belum ditemukan, maka elang akan memangsa anak-anak ayam betina.
Sejak saat itulah, ayam betina selalu tampak mengais tanah untuk mencari cincin elang yang hilang. Dan selama itu pula, elang terus mengincar anak-anak ayam betina untuk dimangsa.
Suatu hari ada seekor semut jatuh tergelincir ke sungai yang berarus deras. Semut itu berteriak minta pertolongan, seekor merpati mendengar teriakan itu. Ia segera terbang membaca sehelai daun dan menghampiri semut yang hampir tenggelam. Semut segera berpegangan pada daun yang dibawa merpati. Akhirnya semut pun selamat.
ReplyDeleteBeberapa lama kemudian, seorang pemburu, membidikkan senapannya mengincar merpati. Semut yang melihat itu segera berlari menghampiri si pemburu. Sekuat mungkin semut menggigit kaki pemburu. Pemburu yang kesakitan tanpa sengaja menembakkan senjatanya. Merpati yang mendengar tembakan tersebut menjadi terkejut dan terbang menjauh.
Dari atas, merpati melihat semut yang pernah ditolongnya menjauh dari kaki pemburu. Setelah situasi aman, merpati menghampiri semut dan berterima kasih. Semut yang mendengar hal itu berkata bahwa ia hanya membalas apa yang pernah merpati lakukan. Yaitu menyelamatkan nyawa semut ketika hampir tenggelam di sungai.
Tak disangka semut membalas budi merpati dengan menyelamatkannya dari tembakan sang pemburu.
Suatu ketika, ketenangan sekelompok kambing terganggu karena ada seekor serigala yang ingin memangsa mereka. Kambing-kambing itu pun menjadi gelisah. Mereka takut kalau tiba-tiba serigala muncul dan menerkam mereka.
ReplyDeleteKambing tua yang menjadi pemimpin kelompok segera mencari akal agar mereka bisa hidup tenang lagi.
Kambing tua memutuskan agar kelompok kambing pindah ke sebuah tebing batu yang tinggi. Mereka pun mulai memanjat. Berkali-kali mereka tergelincir. Namun dengan usaha keras akhirnya semua kambing berhasil sampai ke atas tebing batu.
Tak lama kemudian serigala muncul. Serigala berusaha memanjat tebing,namun selalu gagal. Para kambing pun merasa aman tinggal di atas tebing, mereka tidak ingin turun lagi. Sejak saat itulah, kambing yang tinggal di atas tebing tinggi disebut dengan kambing gunung.
uatu ketika, terjadi muslim kemarau yang sangat lama. Banyak mata air yang menjadi kering. Para hewan pun kesulitan mendapatkan air. Namun ada satu kolam yang masih berisi air. Kolam tersebut dijaga oleh seekor babun yang mengaku sebagai pemilik kolam.
ReplyDeleteSuatu hari zebra datang untuk minum di sana. Ketika itu zebra masih berbulu putih polos. Melihat zebra mendekati kolamnya. Babun marah dan mendorong zebra. Akhirnya zebra pun terjatuh dekat api unggun yang dibuat babun untuk menghangatkan badannya jika malam hari tiba. Beberapa bagian bulu zebra hangus terkena api dan menyisakan belang-belang hitam. Ternyata zebra menyukai belang-belang itu.
Sejak saat itulah bulu zebra menjadi belang-belang putih hitam.
Dongeng Rusa dan Kura-Kura
ReplyDeleteHiduplah seekor rusa pada zaman dahulu. Ia sangat sombong lagi pemarah. Sering ia meremehkan kemampuan hewan lain.
Pada suatu hari si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"
"Aku sedang mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.
Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura- kura! Engkau hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber penghidupan!"
Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan betis kaki.
Cerita Hewan Fabel Dongeng Rusa dan Kura-Kura
Cerita Hewan Fabel Dongeng Rusa dan Kura-Kura
Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar si kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau bisa lakukan!"
Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau akan jatuh dan tidak bisa membalas menendangku."
Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.
Ketika si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah mendapati tendangannya tidak mengena. Ia lantas menginjak tempurung si kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si kura-kura.
Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura akhirnya berhasil keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Ditemukannya si rusa setelah beberapa hari mencari. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang."
Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu untuk menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!"
Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya. Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-kura mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.
njing Gunung, Keledai dan Macan Tutul
ReplyDeleteSuatu hari seekor keledai pergi mencari seekor anjing gunung ke sebuah gunung yang sangat tinggi, keledai itu sengaja mencari anjing gunung untuk berburu bersama di sebuah hutan yang cukup lebat dan tidak lama keledai itu menaiki gunung akhirnya dia menemukan seekor anjing gunung sedang berjalan. Kemudian anjing itu dia ajak untuk berburu bersama dan akhirnya anjing gunung itu menerima ajakan dari sang keledai, kini sang keledai dan anjing gunung pergi ke hutan lebat itu namun sebelum mereka memasuki hutan itu sang keledai menemui seekor mancan tutul yang sedang tiduran di sebuah pohon besar. Sang keledai kemudian mengajak macan tutul itu pergi berburu bersama dan macan tutul itupun menerima ajakan sang keledai.
Setelah sang keledai mengumpulkan teman berburunya yaitu Anjing gunung dan Macan Tutul kini mereka pergi bersama-sama memasuki hutan lebat untuk berburu bersama, mereka menangkap hewan-hewan dengan kerjasama yang baik hewan apapun bisa mereka tangkap dengan mudah mereka berburu mulai dari pagi hari sampai dengan sore hari. Mereka berhasil mengumpulkan hewan-hewan tangkapannya kemudian mereka bawa ke tempat terbuka dan mereka tumpuk hewan-hewan hasil buruan mereka. Hewan hasil buruan mereka terdiri dari seekor kelinci, kambing, rusa, kerbau, kijang dan uncal, kini waktunya mereka membagi-bgaikan hewan tangkapan mereka.
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Anjing Gunung, Keledai dan Macan Tutul
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Anjing Gunung, Keledai dan Macan Tutul
Sang macan tutul menunjuk sang keledai untuk membagi hewan-hewan itu “Keledai silahkan kau bagi makanan-makanan itu” Perintah sang macan tutul lalu keledai itu menghitung dengan cermat hewan tangkapan itu, setelah sang keledai menghitung dia membagikan hewan-hewan itu secara adil dengan membagi tiga bagian yang sama banyak. Melihat pembagian itu sang macan tutul sangat marah kemudian dia menerkam sang keledai hingga keledai itu mati dan kini tumpukan makanan telah bertambah. Kemudian sang macan tutul menoleh ke arah anjing gunung “Sekarang kamu bagikan hewan-hewan itu”. Perintahnya dengan marah, kini sang anjing gunung mendekati makanan itu dia menumpukan kembali hewan-hewan yang telah dibagikan oleh sang kedelai menjadi tumpukan yang besar kemudian dia menggigit seekor kelinci di mulutnya untuk dirinya sendiri, itupun hanya seekor kelinci yang dagingnya sangat kecil dan tidak begitu berarti untuk sang macan tutul.
Macan tutul yang tadinya marah kini mulai reda dia melihat keputusan sang anjing gunung dengan tersenyum “Kau sangat pandai dalam mengambil sebuah keputusan wahai anjing gunung, kau membagikan makanan ini dengan sangat adil apakah kau mempelajarinya dari sang keledai?”. Tanya sang macan tutul “Ya aku belajar dari sang keledai” jawab anjing gunung itu sambil pergi dari hadapan sang macan tutul “aku juga tidak mau mengulangi nasib sama dengan keledai itu” celetuk sang anjing. Dalam hatinya anjing gunung sangat kecewa dengan keserakahan macan tutul, dia berjanji tidak akan bekerjasama dan membantu macan tutul di kemudian hari.
Kadal dan Ular Air
ReplyDeleteDisebuah kolam yang cukup besar dan dalam seekor kadal sedang berjalan di pinggiran kolam kadal itu sedang mencari kegiatan baru kadal itu sangat ingin mencoba sesuati yang baru, dia sangat ingin berpetualang ketika dia berjalan dipinggiran kolam sambil mengeluarkan lidahnya dia melihat sesuatu muncul dari dalam air hal pertama yang dilihat oleh kadal itu adalah sebuah kepala yang melenggak lenggok kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu kemudian kadal itu mendekati mahkluk yang muncul dari dalam air itu dan dia sedikit kaget ternyata dia melihat seekor ular air.
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Kadal dan Ular Air
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Kadal dan Ular Air
Ketika itu ular air juga melihat kehadiran sang kadal lalu mendekatinya, setelah sampai dekat dengan sang kadal ular itu meninggikan kepalanya dan berkata :”Apa yang sedang dilakukan oleh seekor kadal gemuk ini dipinggiran kolam?” kadal itu menjauh dari sang ular karena dia takut dimangsa olehnya “Aku hanya sedang mencari kegiatan baru, aku hanya ingin mencari sebuah petualangan”. Kata sang kadal. “Kenapa kau menghindar dariku? Aku tidak memakan mu aku telah kenyang memakan ikan kecil yang ada di kolam itu” kata sang ular “jadi kau ingin sebuah petualangan yang seru” kata ular sambil mendesis “Ya itu benar aku ingin sekali mencoba sesuatu yang baru” kata sang kadal dengan penuh semangat “apa kau pernah melewati kolam ini sendiri?” Tanya sang ular.
“Aku tidak pernah melewatinya kolam ini terlalu luas untuk aku sebrangi meskipun aku bisa sedikit berenang tapi aku takut untuk menyebrangi kolam ini dari satu tepian ketepian lainnya”. Jawan sang kadal “apa kau mau menyebaranginya aku akan membantunya” ajak sang ular. Sang kadal sangat ingin sekali menyebranginya dan tanpa berpikir panjang kadal itu menerima ajakan dari sang ular “Baiklah kalo begitu carilah sesuatu yang bisa dijadikan sebagai tali!” Pinta sang ular “Untuk apa tali itu?” Tanya sang kadal dengan heran “Tali itu untuk kau ikatkan ke ekorku ketika kita berenang menyebrangi kolam ini kau tidak akan tenggelam, aku akan menarikmu kepermukaan”. jelas sang ular.
ReplyDeleteLalu sang kadal mencari tali di pinggiran kolam dan dia mendapatkan nya, setelah itu sang kadal menalikan kaki depannya ke ekor sang ular dengan sangat kuat. Selesai itu kini sang ular dan sang kadal berenang menyebrangi kolam luas itu namun di tengah-tengah kolam sang ular berpikir untuk menenggelamkan sang kadal sebelum mencapai tepian, ketika hal itu akan dilakukan oleh sang ular tiba-tiba tibuhnya tertarik ke atas dia mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga namun hal itu percuma ternyata sang kadal disambar oleh seekor burung alap-alap sehingga tubuh ular itu bergelantungan di udara. Saat itu sang alap-alap melihat bukan hanya kadal saja yang dia tangkap namun begitu juga seekor ular air dimana ekornya terikat pada kaki sang kadal.
“Aku tidak pernah melewatinya kolam ini terlalu luas untuk aku sebrangi meskipun aku bisa sedikit berenang tapi aku takut untuk menyebrangi kolam ini dari satu tepian ketepian lainnya”. Jawan sang kadal “apa kau mau menyebaranginya aku akan membantunya” ajak sang ular. Sang kadal sangat ingin sekali menyebranginya dan tanpa berpikir panjang kadal itu menerima ajakan dari sang ular “Baiklah kalo begitu carilah sesuatu yang bisa dijadikan sebagai tali!” Pinta sang ular “Untuk apa tali itu?” Tanya sang kadal dengan heran “Tali itu untuk kau ikatkan ke ekorku ketika kita berenang menyebrangi kolam ini kau tidak akan tenggelam, aku akan menarikmu kepermukaan”. jelas sang ular.
ReplyDeleteLalu sang kadal mencari tali di pinggiran kolam dan dia mendapatkan nya, setelah itu sang kadal menalikan kaki depannya ke ekor sang ular dengan sangat kuat. Selesai itu kini sang ular dan sang kadal berenang menyebrangi kolam luas itu namun di tengah-tengah kolam sang ular berpikir untuk menenggelamkan sang kadal sebelum mencapai tepian, ketika hal itu akan dilakukan oleh sang ular tiba-tiba tibuhnya tertarik ke atas dia mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga namun hal itu percuma ternyata sang kadal disambar oleh seekor burung alap-alap sehingga tubuh ular itu bergelantungan di udara. Saat itu sang alap-alap melihat bukan hanya kadal saja yang dia tangkap namun begitu juga seekor ular air dimana ekornya terikat pada kaki sang kadal.
ang anjing terus mengejarnya meskipun kelinci itu semakin menjauh dari jarak sang anjing namun sang anjing tidak menyerah begitu saja. Anjing itu memiliki kemampuan berlari tanpa henti sehingga dia mampu mengejar sang kelinci tanpa kelelahan. Meskipun demikian sang kelinci yang sangat cepat melompat menghindari kejaran anjing itu membuat anjing itu kehilangan jejaknya, anjing itu mulai mengendus-ngendus bau sang kelinci dan tidak lama kemudian dia menemukan kelinci itu kini dia mengejarnya lebih cepat dari sebelumnya namun sang kelinci itu tidak dapat dia kejar hingga akhirnya anjing itu menyerah dan tidak melakukan pengejaran terhadap kelinci itu lagi. Ternyata kejadian itu ditonton oleh seekor burung gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang daunnya sedang gugur ketika anjing itu melewati pohon tersebut sang gagak bertanya kepadanya “Ternyata kelinci itu lebih kencang dibandingkan dengan dirimu” kemudian sang anjing berkata dengan tenang “Apa kau tidak melihat perbedaan yang begitu mencolok antara aku dengan kelinci itu?” sang gagak menjawab “aku tidak melihat perbedaan itu, memang apa perbedaan yang kau maksudkan itu?” Sang anjing menjawab “Aku berlari untuk menangkap makanan sedangkan dia berlari mempertahankan hidupnya, sebuah keinginan akan menentukan kerasnya sebuah usaha”.
ReplyDeleteKuda yang memakai kulit harimau
ReplyDeleteSeekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat, kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu dia terlihat gembira karena tidak ada petani gandum menjaga ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat di tengah jalan sang kuda melihat sesuatu dengan heran seperti sebuah kulit harimau lalu kuda itu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dia lihat adalah sebuah kulit harimau yang tidak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit harimau itu dan ternyata pas ditubuhnya.
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Kuda yang memakai kulit harimau
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Kuda yang memakai kulit harimau
Lalu terlintas di benak kuda itu untuk menakuti hewan-hewan hutan yang melewati dirinya, kuda itu bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Tempat itu harus terlihat gelap dan sering dilalui oleh beberapa hewan hutan. Akhirnya dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi dan kuda itupun masuk ke semak-semak dengan menggunakan kulit harimaunya, di semak-semak kuda itu bersembunyi menunggu hewan hutan yang melewatinya dan tidak lama kemudian beberpa domba gunung berjalan ke arah dirinya kuda itu kini bersiap-siap untuk meloncat.
Ketika domba-domba itu melewati kuda yang sedang bersembunyi kuda itu meloncat ke arah domba-domba itu dan serentak domba-domba itu berlarian kesana kemari mereka ketakukan dengan kulit harimau yang di pakai oleh kuda itu. Sang kuda hanya tertawa setelah domba-domba itu berlarian dia amat senang sekali menjaili domba-doma itu.
Lalu sang kuda kembali bersembunyi kedalam semak-semak dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu dari kejauhan terlihat seekor tapir berjalan sambil mengunyah sesuatu dimulutnya, tapir itu berjalan dengan sangat lambat mendekati semak-semak namun ketika kuda itu meloncat ke arah tapir itu sang tapir terkejut dan lari sekencang-kencangnya menghindari menghindari kuda yang memakai kulit harimau itu. Sang kuda kini semakin senang mengganggu hewan-hewan lainnya dan dia kembali ke semak-semak itu menunggu hewan lain untuk dia kagetkan.
ReplyDeleteKini sang kuda menunggu lebih lama dari biasanya namun hal itu tidak membuatnya bosan tiba-tiba seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak kucing itu hanya duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar, melihat hal itu sang kuda berinisiatif untuk mengagetkannya dari arah belakang. Kuda itu keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati hati agar lebih dekat dengan sang kucing ketika sudah sangat dekat dengan sang kucing, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau namun kuda itu tidak sadar bahwa suara aumannya bukanlah suara harimau melainkan suara seekor kuda, mendengar hal itu sang kucing menoleh ke belakang dan dia melihat kuda itu dengan kulit harimau namun bersuara kuda.
Hal itu membuat sang kucing tertawa terbahak-bahak “Apabila aku melihatmu memakai kulit harimau itu aku akan lari ketakutan tapi auman suaramu itu tetap bukan suara harimau melainkan suara seekor kuda”.
Seekor Rubah dan Bangau
ReplyDeletePada suatu hari ketika seekor rubah sedang berjalan-jalan di hutan, dia berpikir “Udara yang cerah!! alangkah menyenangkannya jika aku pergi memancing,” katanya dalam hati. Segera disiapkannya alat-alat untuk memancing lalu segera ia pergi ke telaga yang letaknya ada di tengah-tengah hutan.
Ketika sampai di telaga, ia melihat seekor burung bangau yang anggun sedang berenang di sebuah telaga yang berair jernih.
“wahai bangau, apa yang sedang kau lakukan?” tanya rubah sambil mengeluarkan pancingnya.
Sang rubah sudah membayangkan bahwa ia akan mendapat ikan yang banyak untuk dimasak sebagai hidangan makan malamnya.
“Aku sedang berenang. Menikmati sejuknya air telaga yang membasahi bulu-buluku” jawab bangau sambil mengepak-ngepakan sayapnya yang lebar itu.
“Apa kau akan memancing, rubah?” tanya bangau ketika melihat alat pancing yang sedang disipakan rubah.
Aku sedang berenang. Menikmati sejuknya air telaga yang membasahi bulu-buluku” jawab bangau sambil mengepak-ngepakan sayapnya yang lebar itu.
ReplyDelete“Apa kau akan memancing, rubah?” tanya bangau ketika melihat alat pancing yang sedang disipakan rubah.
“Ya, aku akan memancing untuk hidangan makan malamku” jawab rubah sambil membuang kail yang telah diberi umpan itu ke telaga. Baru sebentar kali di lempar, tiba-tiba pancingnya bergetar, segera rubah menarik tali pancingnya dan melihat seekor ikan besar tergantung disana.
“Wahh.. asyikk.. Aku akan pesta besar nanti malam,” kata rubah dengan penuh sukacita.
“Apa kau mau makan malam di tempatku bangau?” tanya rubah sambil membereskan alat-alat pancingnya untuk segera pulang.
“Tentu saja,” jawab bangau dengan penuh semangat. Maka pulanglah rubah ke rumahnya untuk menyiapkan makan malam.
Tepat waktunya makan malam, datanglah bangau ke rumah rubah. “Tok..tok..tok!!”bangau mengetuk pintu.
“Silahkan masuk,” kata rubah sambil membukakan pintunya. Bangau pun masuk lalu mereka duduk di meja makan yang telah dihias dengan begitu indahnya. Bangau merasa sangat lapar. Aroma masakan begitu membangkitkan selera.
“Harum sekali! Pasti rasanya enak” kata bangau dalam hatinya.
Makanan pun dihidangkan. Rubah memasak sup ikan yang sangat harum dan meletakannya dalam mangkuk kecil. Melihat hal itu, bangau pun merasa sangat sedih karena dia tidak dapat menyantap sup tersebut. Paruhnya yang panjang tidak dapat digunakan untuk memakan sup di mangkuk yang kecil. Akhirnya bangau hanya dapat menatap sup tersebut sambil menahan rasa laparnya.
“Bangau, kenapa tidak kau makan supnya, apakah kau tidak menyukainya?” tanya rubah karena dilihatnya bangau hanya memandang sup tersebut.
ReplyDelete“Paruhku yang panjang tidak dapat digunakan untuk memakan sup di mangkukmu yang kecil itu rubah” jawab bangau dengan sedih.
“Maafkan aku bangau, tetapi hanya mangkuk kecil ini yang kumiliki,” kata rubah
“tapi Kau tak perlu sedih, aku tau jalan keluarnya,” kata rubah lagi.
Rubah segera mengambil sebuah rantang lalu mengisi rantang itu dengan sup hingga penuh.
“Ini bawalah, kau bisa menikmati sup ini di rumahmu,” kata rubah sambil menyerahkan rantang itu kepada bangau. Bangaupun merasa senang.
”Terima kasih rubah, kau baik sekali,” kata bangau sambil berpamitan.
”Besok adalah giliranku untuk mengundangmu makan malam di rumahku” kata bangau saat mereka berpisah di pintu rumah rubah.
“Baiklah, aku pasti datang,” jawab rubah sambil melambaikan tangannya.
Demikianlah keesokan harinya, waktu makan malam tiba, rubah datang berkunjung ke rumah bangau.
“Tok..tok..tok..” rubah mengetuk pintu.
“Ahh.. rubah.. kau sudah datang. Mari masuk,” ajak sang bangau.
Ketika rubah masuk ke dalam rumah, terciumlah wangi harum dari masakan. “Perutku lapar sekali” kata rubah dalam hati. “Ayo kita segera makan” kata sang bangau sambil membawa rubah duduk di meja makan. Di atas meja sudah tersedia 2 buah kendi dengan leher panjang.
Rubah berpikir sejenak lalu berkata, ” aku tidak dapat makan dari dalam kendi ini, karena leherku pendek, apakah kau mempunya mangkuk kecil?”
“Ahh..tentu saja,” jawab sang bangau.
Rantang yang digunakan untuk membawa sup mu yang kemarin, dapat kau gunakan untuk alasnya.”
ReplyDeleteAkhirnya rubah dan bangau pun dapat menikmati makan malamnya dengan penuh sukacita.
Pesan moral dari cerita diatas: Jika kita menaburkan kebaikkan, maka kebaikkan pula yang akan kita tuai. Bahkan berlipat kali ganda kebaikkan yang akan kita peroleh.
Babi dan Domba
Di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota. Letaknya di sebuah lembah yang hijau, dengan pepohonan yang rimbun. Disana tinggal beberapa keluarga saja, namun mereka memiliki usaha perternakan babi dan domba yang terkenal. Mereka memperkerjakan beberapa orang dari desa terdekat di sekitar lembah itu. Pekerja-pekerja ini, sehari-hari ditugaskan untuk mengembalakan domba dan memberikan makanan untuk babi.
Apabila domba telah memilki bulu yang cukup lebat, mereka akan mengambil bulunya dengan cara memangkas dengan gunting khusus. Kemudian bulu domba tersebut diperdagangkan ke pasar kota atau menunggu pembeli datang.
Begitupula dengan ternak babi. Apabila telah cukup besar dan memiliki berat yang cukup, akan diperdagangkan ke kota terdekat atau menunggu para langganannya datang membeli.
Jumlah domba dan babi yang dimiliki cukup banyak di kampung itu, sehingga hampir setiap bulan terlihat banyak pembeli dari kota yang datang ke desa tersebut.
Konon di zaman itu, binatang dapat berbicara satu dengan lainya dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh manusia.
Kebetulan saja, kandang domba dan babi tidak berjahuan. Sehingga mudah diamati oleh para pekerja atau pemiliknya. Tanpa disadari kondisi kandang yang berdekatan itu, membuat babi dan domba kadang berbicara.
Sehari-hari, kedua kandang itu ribut dengan suara domba dan babi. Tanpa disadari manusia yang tidak mengenal bahasa binatang pada saat itu, sebenarnya suara gaduh itu bertanda babi dan domba sedang mengejek satu dengan lainnya.
Pada saat hari penjualan babi tiba. Beberapa babi besar biasanya dikeluarkan dari kandang untuk ditimbang dan diserahkan kepada pembeli yang telah memilih sebelumnya.
Pada suatu ketika, seekor babi muda yang sudah cukup besar dipilih untuk dijual. Pemilik ternak itu menyuruh beberapa pekerja untuk segera mengeluarkan babi tersebut dari kandangnya. Namun tidak disangka, para pekerja sulit untuk menangkapnya.
Berbeda dengan babi-babi dewasa pada umumnya. Babi muda itu berlari mengintari kandang agar supaya sulit ditangkap oleh para pekerja. Namun karena pekerja-pekerja tersebut telah berpengalaman, mereka berhasil menangkapnya dan mengikat kedua pasang kakinya dengan tali agar mudah dikeluarkan dari kandang.
ReplyDeleteTerdengar babi muda itu berteriak sambil meronta-ronta. Mendengar teriakan babi muda yang ketakutan, terdengar teriakan dari kawanan domba dari kandangnya.
“Penakut!” teriak mereka serentak.
Kemudian salah satu dari kawanan domba itu berkata, “Kenapa kamu harus berteriak dan menangis begitu gaduh, padahal teman-temanmu yang lain jarang melakukan hal yang sama. Mereka semua pasrah akan nasibnya, karena pada suatu saat semua ternak akan disembelih para pembeli.”
Mendengar ucapan dari domba dari kandang sebelah, seeokor babi dewasa kemudian membalasnya,
“Hai domba yang sok bijaksana! Engkau dapat berkata demikian dengan entengnya, karena engkau tidak mengalami hal yang sama. Apabila setiap pekerja datang menghampirimu, dan mengeluarkanmu dari kandang, mereka hanya mencukur bulu-bulumu, kemudian memasukan kembali engkau kedalam kandang.
Tetapi lihatlah kami, setiap kami diambil, tandanya sebentar lagi nyawa kami akan hilang. Disembelih oleh para pedagang kota. Hidup kami tidak lama seperti hidup yang kamu nikmati. Begitu tegakah engkau, melihat seorang anak babi di penghujung kematiannya, kemudian kalian semua metertawai dan mengejeknya?”
Seketika itu juga, terdengar kandang domba sunyi senyap. Mereka semua merenungkan apa yang dikatakan oleh babi dewasa tadi. Mereka kemudian menyadari, begitu beruntungnya mereka, dapat menikmati hidup lebih lama daripada seekor babi. Kemudian domba dewasa meminta maaf kepada babi dewasa tadi, atas perlakuan mereka yang tidak pantas.
Babi dewasapun dapat memahami keadaan itu, lalu melanjutkan kegiatanya berguling dalam sedikit lumpur didalam kandangnya. Sementara babi muda tadi, berhasil dibawa oleh pembeli meninggalkan desa.
Semut dan Belalang
ReplyDeleteDi tengah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin. Setiap hari semut kecil ini selalu berusaha mengumpulkan makanan dan menyimpannya di dalam lumbung. Teriknya matahari dan derasnya air hujan, tidak menyurutkan semangat sang semut untuk mengumpulkan makanan.
Dengan bersusah payah, sang semut bekerja keras untuk membawa makanan demi makanan yang berhasil dikumpulkannya untuk disimpan di dalam lumbung rumahnya.
Pada suatu hari, ketika sang semut sedang berusaha membawa makanannya untuk di simpan di lumbung, sang semut bertemu dengan seekor belalang yang sedang asyik berjemur sambil bermalas-malasan.
“Hai mut.. apa yang sedang kamu lakukan?” tanya belalang.
“Aku sedang mengumpulkan makanan untuk kusimpan di lumbung” sahut sang semut. Belalang tertawa
“untuk apa bersusah payah mengumpulkan makanan, bukankah di hutan banyak sekali makanan yang bisa kita santap?”
“Itu memang betul lang, tetapi aku menyimpan makananku untuk persiapan musim dingin nanti” kata sang semut sambil berusaha mendorong makanan hasil temuannya ke lumbung. Belalang kembali tertawa sambil mengejek sang semut
“Musim dingin masih lama, buat apa bersusah-susah sekarang? Toh masih banyak waktu untuk itu. Lebih baik kita bersenang-senang dulu”katanya sambil menyantap daun hijau yang ada di dekatnya.
Sang semut tidak memperdulikan belalang yang sedang bermalas-malasan itu, dia tetap saja sibuk untuk mengumpulkan makanan demi makanan yang bisa dijumpainya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, sang semut kembali bersiap-siap untuk mencari makanan lagi. Ketika dia membuka pintu rumahnya untuk pergi, dilihatnya belalang sedang asyik duduk sambil bermain gitar dan bermalas-malasan.
Sang semut hanya menggelengkan kepala dan segera berlalu. Belalang yang melihat semut sudah mulai sibuk kembali mencari makan, hanya tertawa dan mengejek,
“Buat apa susah..buat apa susah..susah itu tak ada gunanya,” senandung sang belalang mengiringi langkah semut yang hendak pergi.
Demikianlah sepanjang hari sang semut sibuk mengumpulkan makanannya di lumbung sementara sang belalang asyik-asyikan bermain gitar, berjemur dan bermalas-malasan.
ReplyDeleteSetelah bekerja hampir sepanjang tahun, lumbung tempat persediaan sang semut hampir penuh, tetapi hal ini tidak membuat sang semut yang rajin itu menjadi malas. Dia masih tetap berusaha untuk mencari makanan untuk disimpan di lumbungnya.
“Selagi masih ada kesempatan, aku harus terus berusaha untuk mengumpulkan makanan, sebab tidak ada yang tau berapa lama musim dingin akan berlangsung,” kata sang semut dalam hati.
Sementara itu sang belalang, masih tetap saja bermalas-malasan dan bersenang-senang sepanjang hari.
Musim gugur pun segera tiba. Pohon-pohon yang tadinya hijau, perlahan-lahan berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Rumput-rumput pun mulai mengering. Udara menjadi semakin dingin.
Sang semut yang rajin tak putus harapan. Dia masih tetap berusaha untuk mencari makanan walaupun tempat persediaannya sudah penuh. Sedangkan sang belalang yang malas itu mulai sibuk mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim dingin.
Akhirnya musim dingin pun tiba. Sang semut yang rajin itu duduk dengan nyaman didalam rumahnya yang hangat sambil menikmati makanannya yang berlimpah. Sedangkan sang belalang yang malas itu hanya menyimpan sedikit persediaan makanan. Sang belalang berpikir, “Musim dingin akan segera berakhir, jadi buat apa susah-susah mengumpulkan makanan di lumbung.”
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa sudah sebulan berlalu dan musin dingin masih belum berakhir.
ReplyDeletePersediaan makanan sang belalangpun habis… dia hanya bisa memandang rumah sang semut yang nyaman dan hangat dari balik jendelanya untuk kemudian berusaha mencari makan di tengah-tengah musim dingin, tetapi dia tidak berhasil.
Akhirnya dengan menahan malu, dia mengetuk pintu rumah sang semut… tok..tok..tok..tok.. sang belalang mulai mengetuk.
Sang semut pun membuka pintu dan berkata “ada apa lang?” katanya. “Tolong berikan aku sedikit dari persediaan makananmu itu, karena persediaanku sudah habis, dan aku sangat kelaparan,” kata belalang mengiba.
Sang semut tertawa “Enak saja kau lang… ketika aku bersusah payah mengumpulkan makananku, kau malah mengejekku. Dan sekarang kau minta makanan persediaanku?” kata semut sambil mengejek. “Pergilah, cari sendiri makananmu…,” kata sang semut melanjutkan.
Belalang pun pergi meninggalkan rumah sang semut untuk mencari makanannya, tetapi dia tidak berhasil menemukan apa-apa. Ketika sang belalang hampir mati kedinginan dan kelaparan, sang semut datang untuk menolongnya dan mengajak belalang untuk tinggal di rumahnya yang hangat dan nyaman serta berlimpah makanan.
Semut dan Merpati
ReplyDeletePada suatu hari, ketika musim panas, segerombolan semut-semut sedang berjalan beriringan sambil membawa makanan diatas kepala mereka. Semut-semut itu terlihat begitu kompak dan sangat bersahabat satu dengan yang lain.
Pemimpin mereka adalah seekor semut gagah yang berjalan paling depan yang dengan cekatan selalu memberi aba-aba saat harus berbelok ataupun melangkah, agar makanan yang dibawa mereka, tidak jatuh ke tanah.
“Satu!!..dua!!..kiri!!..kiri..!!” Sang pimpinan memberi komando…”Awas!! di depan ada tanjakan!!” katanya lagi sebagai peringatan. Semut-semut yang lain cepat-cepat bersiap-siap agar makanannya tidak terjatuh dan mulai menanjak. “dibawah ada sungai, kita harus belok kekiri!” kata sang pemimpin lagi, rombongan semut di belakang mengikuti terus petunjuk dari pimpinan mereka hingga akhirnya mereka tiba di sarangnya.
Setelah meletakan hasil bawaan mereka, semut-semut itu berpisah untuk mengerjakan tugas-tugas mereka yang lain.
ReplyDeleteAdalah seekor semut yang masih muda belia. Rasa ingin taunya tentang dunia di luar sarangnya, begitu besar sehingga dia memberanikan diri untuk meminta iijin kepada sang pemimpin agar dapat diijinkan keluar dari sarang untuk memulai petualangannya.
“ehmm..maaf pak pemimpin” kata semut muda itu terbata-bata. “Apa boleh aku pergi keluar untuk melihat-lihat? Aku berjanji kalau aku tidak akan pergi lama” katanya lagi. Sang pemimpin semut itupun menatap dengan penuh rasa sayang kepada semut muda itu
“Anakku, jika engkau ingin pergi berjalan-jalan, aku tidak akan melarangmu. Tetapi berhati-hatilah karena dunia di luar sarang ini sangat luas dan kejam” katanya dengan bijaksana. Alangkah senangnya hati semut muda itu.
Setelah menyiapkan bekal untuk perjalanannya, berpamitanlah semut muda kepada sang pemimpin “Pak pemimpin, aku akan pergi sekarang,” katanya dengan penuh semangat.
“Berhati-hatilah di jalan, dan segeralah pulang,” kata sang pemimpin sambil menepuk-nepuk bahu semut muda itu. Maka berangkatlah semut muda itu dengan penuh semangat dan sukacita.
Kebetulan tak jauh dari sarang semut itu, terdapat sungai dengan air yang jernih. Karena rasa ingin tahunya, semutpun berjalan menelusuri jalan yang lembab, beberapa kali ia harus memanjat beberapa dahan pohon dan rerumputan.
Semut muda berjalan tanpa mengenal lelah hingga akhirnya dia merasa sangat haus. Semut muda segera mencari air untuk diminumnya. Di kejauhan, dilihatnya mata air yang sangat jernih, lalu semut muda ini pun segera berjalan menuju mata air yang sejuk itu.
ReplyDeleteSetelah dekat dengan mata air, semut muda sempat kebingungan, karena ternyata setelah dekat, letak mata air itu lebih tinggi dari tanah yang dipijaknya. Tetapi semut muda tidak kehilangan akal. Dia naik perlahan-lahan keatas sebuah batang rumput yang daunnya menjulur ke arah mata air itu.
Saat dia hampir saja mencapai puncaknya, tiba-tiba semut muda terpeleset dan jatuh kedalam mata air. Semut muda berusaha untuk menyelamatkan diri, tetapi dia kesulitan karena dia tidak bisa berenang.
Saat semut muda sedang bertarung antara hidup dan mati untuk menyelamatkan dirinya, seekor burung merpati yang sejak tadi asyik memperhatikan tingkah semut muda itu, tergerak oleh belas kasihan, lalu segera mematuk daun di pohon yang sedang dihinggapinya hingga jatuh ke dekat semut muda yang hampir tenggelam.
Semut muda segera menggapai daun itu dan dengan bersusah payah dia berusaha untuk naik keatas daun. Ketika sampai di atas daun, semut muda menatap burung merpati dengan penuh rasa terima kasih. Burung merpati pun terbang kearah daun itu dan mendorong dengan paruhnya agar daun tersebut menepi kepinggir mata air.
“Hai burung merpati, terima kasih atas pertolonganmu hari ini. Jika bukan karena engkau, aku sudah mati tenggelam tadi,” kata semut muda itu sambil berusaha untuk turun dari daun itu menuju ke tanah. Burung merpati menjawab
“sama-sama semut. Apa yang sedang kau lakukan di tempat ini?” tanya merpati.
“Aku sedang berjalan-jalan untuk melihat dunia di luar sarangku, lalu aku kehausan. Saat aku sedang memanjat rumput itu, aku terjatuh,” kata semut muda.
“sama-sama semut. Apa yang sedang kau lakukan di tempat ini?” tanya merpati.
ReplyDelete“Aku sedang berjalan-jalan untuk melihat dunia di luar sarangku, lalu aku kehausan. Saat aku sedang memanjat rumput itu, aku terjatuh,” kata semut muda.
“Apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya merpati lagi.
“Aku akan kembali ke sarangku, karena ibu bapakku pasti sedang mencemaskan diriku,” jawab semut muda lagi.
Sementara semut muda dan merpati sedang bercakap-cakap, mereka tidak menyadari bahwa ada bahaya yang sedang mengintai. Seorang pemburu sedang mengarahkan senjatanya kearah burung merpati dan siap menembaknya. Saat burung merpati menyadari keadaan itu, dia pun segera terbang ke atas meninggalkan semut muda sendiri.
Melihat kejadian ini, semut muda segera berlari kearah si pemburu dan dengan sigap dia memanjat sepatu si pemburu dan masuk kedalam sepatu itu. Segera digigitlah kaki si pemburu. Pemburu menjerit karena kesakitan lalu segera melemparkan senjatanya ke bawah untuk cepat-cepat melepaskan sepatunya. Semut muda keluar dari sepatu sang pemburu lalu pergi meninggalkan tempat itu.
“Terima kasih semut, kau sudah menyelamatkan nyawaku hari ini,” kata burung merpati.
“Sama-sama burung merpati. Tadipun engkau sudah menyelamatkan nyawaku,” kata semut muda. Akhirnya merekapun berpisah.
***
Singa dan Beruang
ReplyDeletecontoh teks cerita fabel singa dan beruangdigaleri.com
Orientasi
Suatu hari singa mengajak beruang untuk berburu bersama. Beruang setuju karena dia juga sedang lapar. Mereka segera menuju padang rumput karena di sana banyak mangsa.
Tiba di padang rumput, singa dan beruang bersembunyi di antara semak-semak. Masing-masing mengincar mangsa yang akan mereka kejar.
Komplikasi
Setelah mengamati mangsa yang ada, singa dan beruang keluar dari tempat persembunyian secara bersamaan. Mereka mulai mengejar mangsa. Tanpa disadari, mereka mengejar mangsa yang sama, seekor anak rusa.
Dengan mudah, anak rusa itu bisa tertangkap. Singa dan beruang langsung bertengkar memperebutkan anak rusa itu.
“Ini Mangsaku. Aku menangkapnya dengan gigitanku yang kuat,” kata singa.
Beruang tidak mau kalah, “Tidak, ini rusaku. Aku juga menangkapnya .”
Mereka terus memperebutkan anak rusa itu. Saat hari sudah sore, singa dan beruang akhirnya berhenti berebut. Mereka lelah dan hanya duduk tanpa bisa menggerakan badan.
Rupanya, dari tadi serigala mengamati pertengkaran mereka. Mengetahui kalau saat ini singa dan beruang sudah lelah.
“Ah, ini kesempatanku untuk merebut anak rusa itu,” pikir serigala.
Serigala segera berlari dan merebut anak rusa. “Terima kasih ya. Kalian baik sekali memberiku anak rusa yang lezat ini,” kata serigala sambil tersenyum.
Resolusi
esolusi
ReplyDeleteDengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa mereka. Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa kabur serigala.
Koda
“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama kenyang sekarang,” kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.
esolusi
ReplyDeleteDengan sisa tenaga, singa dan beruang berusaha merebut kembali mangsa mereka. Namun, mereka sudah telalu lelah. Akhirnya, anak rusa itu dibawa kabur serigala.
Koda
“Semua salah kita. Kalau saja kita mau berbagi, pasti kita sama-sama kenyang sekarang,” kata mereka dengan wajah yang terlihat menyesal.
Orientasi
ReplyDeleteDi sebuah padang rumput yang luas, seekor tikus kecil sibuk mengumpulkan kacang tanah. Kacang tanah itu dikumpulkan di atas kulit ular.
Setelah terkumpul banyak, kulit ular berisi kacang itu dia seret ke dalam sarangnya. Kacang tanah tersebut sebagai persediaan makanan pada musim dingin.
Komplikasi
Tikus kecil mempunyai sepupu yang suka sekali bernyanyi dan menari. Namun, dia tidak mau bekerja selama musim gugur, dia tidak mau mengumpulkan makanan.
Musim dingin hampir tiba, sepupu tikus kecil tidak punya persediaan makanan sama sekali. Ia mendatangi tikus kecil dan berkata, “Sepupu, aku tidak punya kacang tanah. Musim dingin hampir tiba. Maukah engkau meminjamkan aku kulit ular untuk mengangkut kacang?”
“Mengapa engkau tidak punya kulit ular sendiri? Ke mana saja engkau saat ular berganti kulit?” tanya tikus kecil.
“Aku ada di sini,” kata sepupunya.
“Apa saja yang engkau lakukan?” tanya tikus kecil.
“Aku hanya menari dan bernyanyi,” jawab sepupunya.
Koda
“Sekarang ini, kau dapat ruginya akibat malas. Baiklah, kali ini akan aku pinjamkan kulit ulatku. Semoga saja engkau lebih rajin lain kali,” kata tikus kecil yang baik hati.
“Terima kasih sepupuku, lain kali pasti aku akan lebih rajin,” jawab sepupunya.
Orientasi
ReplyDeleteBurung bangau dan burung kolibir berteman baik. Bangau bertubuh tinggi dan kurus. Sementara kolibri bertubuh kecil dan gesit. Mereka sama-sama suka makan ikan di sebuah danau.
Komplikasi
“Aku khawatir jumlah ikan di sini tidak akan cukup untuk kita berdua. Ayo kita berlomba terbang untuk menentukan siapa yang dapat makan ikan di danau ini?” tantang kolibri kepada bangau.
Kolibri yakin bisa mengalahkan bangau dengan kecepatannya. Bangau tidak mau kalah. Ia menerima tantangan kolibri.
Resolusi
Mereka sepakat akan berlomba selama empat hari. Garis akhirnya adalah sebuah pohon tua di hulu sungai. Siapa yang berhasil mencapai pohon itu duluan, maka semua ikan di danau jadi miliknya.
Keesokan paginya, mereka memulai loma. Kolibri terbang dengan sangat cepat. Sementara, bangau terbangnya lamban.
Sepanjang perjalanan, kolibri sering teralihkan oleh bunga-bunga yang indah. Ia sering berhenti untuk mengisap sari bunga yang lezat.
Karena terlalu asyik menikmati sari bunga, kolibri segera disusul bangau. Melihat kolibri sedang mengisap sari bunga, bangau segera meninggalkannya.
Kolibri sadar dan segera menyusul bangau dengan cepat. Ia pun berhasil menyusulnya.
Saat malam tiba, kolibri kecapaian dan tertidur. Sementara itu, bangau tetap terbang.
Esoknya, kolibri bangun dan sadar dia tertinggal oleh bangau. Namun, lagi-lagi kolibri berhenti dan tertarik untuk mengisap sari bunga.
Pada malam ketiga, kolibri tidur lagi. Paginya, ia segera terbang mencapai pohon yang menjadi garis akhir lomba. Namun, ia kaget karena bangau lebih dulu sampai pohon itu.
Koda
Akhirnya, bangau yang terbang dengan tenang siang dan malam memenangkan perlombaan. Sementara, kolibri yang sering berhenti di tengah perjalanan kalah.
Sejak saat itu, bangau memakan ikan di danau. Sedangkan, kolibri memakan sari bunga.
Sekian pembahasan mengenai cerita fabel beserta strukturnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih sudah membaca.
Cerita Fabel Petualangan Dua Ekor Anjing
da dua ekor anjing yang berteman sejak kecil. Mereka adalah Gugu dan Anji. Mereka tinggal di pinggiran kota anjing. Setiap hari, mereka mencari makan bersama. Kadang-kadang, mereka pun berpetualang ke dalam hutan
ReplyDeleteAnji adalah anji yang kuat dan lincah. Sedangkan Gugu adalah anjing yang cerdas. Tetapi, tubuhnya tidak sekuat Anji.
Suatu hari, Anji berencana pergi ke kota. Ia mendengar berita kalau di kota banyak anjing yang kuat. Anji ingin sekali berteman dengan para anjing itu. Gugu yang mengetahui rencana Anji, berniat untuk ikut serta.
Letak kota dari tempat tinggal mereka cukup jauh. Dari sini, diperlukan setengah hari perjalanan untuk tiba di sana. Oleh karena itu, Gugu membuat banyak roti lezat sebagai bekal mereka.
Ia membaginya ke dalam dua tas kulit. Satu tas untuknya, dan satu lagi untuk Anji. Akhirnya…, perjalanan dimulai.
Pagi-pagi sekali, mereka berangkat ke kota. Setelah tiga jam perjalanan, Gugu merasa capek. Ia pun memutuskan untuk beristirahat sebentar di bawah pohon rindang. Namun, Anji tidak sabar. Ia tidak ingin kehilangan waktu hanya karena menunggu Gugu Beristirahat.
“Aku pergi duluan saja, ah!” ujar Anji. “Kalau kamu tidak sangup ke kota, lebih baik pulang saja.”
“Tunggu sebentar, Anji. Aku mau menghilangkan rasa lelahku,” bujuk Gugu.
Namun, Anji menolak. Tiba-tiba, ia merasa kalau keberadaan Gugu di dekatnya hanya menambah beban saja.
Gugu menatap sedih saat Anji meninggalkannya sendirian. Beberapa saat kemudian, tubuh Gugu kembali bugar. Ia pun melanjutkan perjalanan. Ia ingin segera menyusul Anji.
Hari sudah sore ketika Gugu memasuki kota. Waaah…. kota begitu ramai. Banyak anjing berkeliaran. Suara ribut terdengar di sana-sini. Gugu takjub sekali. Ia memandangi sekelilingnya. Sayang, tidak ada satu anjing pun yang dikenalnya. Sambil berjalan pelan, Gugu terus menoleh ke kiri dan ke kanan. Siapa tahu, ia akan melihat Anji. Tapi, Aduuh… Anji di mana sih?
Tiba-tiba, tidak jauh di depannya, Gugu mendengar suara yang sangat dikenalnya.
“Ah, itu pasti Anji!” Seru Gugu gembira.
Namun, ooh.. mengapa banyak anjing mengerumuni Anji? Dan…lihatlah, raut muka Anji tampak ketakutan.
“Anjing ini mencuri rotiku!” seru seekor anjing bertubuh hitam dengan mata melotot. Anjing itu bernama Beki, anjing paling galak di kota itu.
“Dasar pencuri! Dia harus dikurung!” seru anjing lain. “Aku akan memanggil Anjing Polisi sekarang juga!”
“Jangan…jangan…aku tidak mencuri. Ini adalah rotiku sendiri,” ujar Anji Pelan.
“Bohong!” Beki mengeram. “Roti ini milikku!”
“Hei, anjing asing, benarkah kamu mencuri roti milik Beki?” tanya Anjing Polis yang baru saja datang,
“Oh… tidak, aku bukan pencuri… !” Anji semakin memelas.
Suasana bertambah riuh. Tiba-tiba, seekor anjing menyeruak masuk ke kerumunan.
“Dia tidak mungkin mencuri!” terdengar seruan lantang.
Semua menoleh. Mereka mencari tahu siapa yang berteriak itu, termasuk Anji.
Anji kaget sekali saat melihat Gugu berada di dekatnya. Tetapi, apa yang bisa diharapkan dari anjing lemah seperti Gugu? pikir Anji putus asa.
Siapa kamu?” tanya Anjing Polisi itu.
ReplyDelete“Aku Gugu. teman anjing itu. Aku yang membuat roti-roti itu. Jadi, aku tahu kalau itu bukanlah roti curian. Kalau tidak percaya, lihatlah roti-roti di tasku ini. Sama persis dengan roti-roti itu,” ujar Gugu tenang.
“Dasar anjing penipu! Kamu juga harus dihukum! Beki marah. “Roti ini aku beli dari Anjing Penjual Roti!”
“Tapi, Beki, aku tidak menjual roti-roti seperti itu!”
Tiba-tiba, Anjing Penjual Roti maju mendekati Beki. “Aha…! Kamu pasti berbohong!”
“Ng…ng…” gumam Beki gelagapan. Mukanya tampak pucat. Ia ketahuan berbohong. Ia pun berlari secapat mungkin, meninggalkan kerumunan anjing yang menjadi kesal karena ulahnya.
“Terima kasih, Gugu. Kamu sungguh berani. Apa jadinya aku kalau kamu tidak datang membelaku,” sesal Anji.
Cerita Fabel Kisah Pesta Ulang Tahun Dom
uatu sore, Kolin si kelinci diundang ke pesta ulang tahun Dombi si domba. Saat Kolin tiba di rumah Dombi, teman-temannya sudah banyak yang datang.
ReplyDelete“Kolin, asyik, ya, di sini banyak makanan,” ujar Ruso si rusa sambil melahap sepotong kue cokelat. “Dan sekarang, aku ingin mencicipi es krim.”
Glek… es krim? Kolin meneguk liurnya. Wah…, Kolin kan suka sekali makan es krim. Tetapi, ia ingin bertemu Dombi terlebih dahulu untuk memberikan kado dan menyalami Dombi.
“Terima kasih, Kolin. Aku senang kamu datang,” ujar Dombi gembira.”Sekarang, silakan makan sepuasmu.”
Kolin pun langsung melompat dengan cepat ke meja yang penuh dengan makanana. Ia langsung melahap tiga potong kue. Nyam…lezzzaaat!
“Nah, sekarang aku ingin menyantap es krin,” ujar Kolin.
Namun, olala… lihatlah! Banyak sekali yang sedang mengantri di depan meja es krim. Kolin jadi tidak sabar. Apalagi, di depannya Kuri si kura-kura dan Murang si semut rangrang berjalan sangat pelan.
“Wah… bisa-bisa, es krimnya. keburu habis ssaat aku sampai di meja,” bisik kolin khawatir.
Kolin pun melompat cepat ke depan Kuri dan Murang. Kuri dan Murang tampak marah kepadanya. Tetapi, belum sempat marah, kolin sudah menyelinap ke dekat kaki Korbi si Kerbau. Lalu, Kolin melewati Tiku si tikus dan Kodo si kodok. Kini, ia sudah berada di belakang Ruso.
“Hei, bagaimana kamu bisa ada di belakangku?” tanya Ruso heran.
ReplyDelete“Ugh… Kolin curang! Dia menyelinap ke depanku!” seru kodo jengkel.
“Sudahlah, jangan cerewet!” tukas Kolin. “Aku sudah tidak sabar ingin makan es krim yang lezaat inii!”
Namun, Kolin masih melihat masih ada dua bebek lagi di depan Ruso.
“Wah… Beti dan Bebe kan lamban,” ujar Kolin. “Sepertinya, tidak mengapa kalau aku mendahului mereka,”
“Jangan, Kolin!” seru Ruso marah dan berusaha menghalanginya.
Namun, Kolin tidak peduli. Bau es krim yang lezat, membuatnya semakin tidak sabar. Kolin bergegas melompati Ruso. Tapi, apa yang terjadi? Owww…owww…tuk…! Kaki kolin tersandung tanduk Ruso. Kolin pun terjatuh dan menimpa Bebe. Bebe kaget sekali dan akhirnya kolin pun menabrak Beti yang baru saja mengambil semangkuk es krim.
Prang.. prang…! Semangkuk es krim itu terlepas dari tanga Beti dan jatuh tepat di punggung kolin. Lalu, mangkuk itu meluncur ke lantai dan pecah.
“Aduh!” Kolin menjerit dan terlompat kaget. Kakinya tersandung kaki meja. Brak…prang! Meja es krim terbalik. Mangkuk-mangkuk es krim berjatuhan dan pecah di lantai.
Kolin pucat saat melihat es krim tumpah mengotori lantai. Bukan main kesalnya teman-teman Kolin.
“Dasar kamu tidak sabar!” tukas Beti marah. “Lihatlah, kita semua jadi tidak bisa makan es krim!”
Kolin malu sekali dan menyesal. Kini, ia tidak bisa mencicipi es krim. Malah, ia harus membersihkan lantai yang kotor.
Lidah Buaya Dan Lidah Anjing (Nigeria)
ReplyDeletePada zaman dahulu, anjing memiliki lidah yang pendek dan mulut yang moncong. Hal itu membuatnya kesulitan untuk berbicara. Jika ia berbicara, banyak binatang yang tak paham. Hal itu membuat Anjing sedih.
Sementara itu, Buaya memiliki lidah yang panjang serta mulut yang panjang pula. Buaya memiliki tabiat yang baik. Jika berbicara, ia selalu mengatakannya dengan jelas dan sopan. Hal itu sudah diketahui oleh banyak penghuni hutan. Makanya, banyak binatang yang ingin memiliki lidah seperti Buaya.
Suatu hari, Anjing ingin melamar seekor anjing betina. Ia tak mau dirinya nanti ditertawakan gara-gara cara bicaranya yang kurang jelas. Maka kemudian Anjing pun menemui Buaya.
"Bolehkah aku meminjam lidahmu? Aku hendak melamar seekor anjing betina yang selama ini aku kagumi," ucap Anjing.
Mendengar permintaan itu, Buaya menjadi iba. Ia akhirnya bersedia meminjamkan lidahnya kepada Anjing.
"Kau boleh meminjam lidahku. Tapi, kembalikan segera," pinta Buaya. Anjing sangat senang. Ia pun berjanji akan mengembalikan Iidah Buaya secepatnya.
ReplyDeleteAnjing segera pergi ke rumah anjing betina. Anjing betina sangat kagum dengan anjing itu. Baru kali ini ia melihat seekor anjing yang memiliki lidah yang panjang. Anjing betina akhirnya menerima lamaran anjing itu.
Sudah berhari-hari lewat, tapi Anjing tak kunjung mengembalikan lidah Buaya. Buaya sudah lama menunggunya. Buaya ingin menemui Anjing, tetapi rumah Anjing cukup jauh. Maka ia pun meminta temannya, seekor burung, untuk menyampaikan pesan kepada Anjing.
"Akan kutemui Anjing dan kusampaikan pesanmu," kata Burung.
Burung segera menemui Anjing. Namun, Anjing tak mau mengembalikan lidah itu. Ia malah bersikap ketus kepada Burung.
"Katakan pada Buaya, barang apa yang aku pinjam? Aku sama sekali tak meminjam apa pun darinya," ujar Anjing.
Burung pun menyampaikan pesan itu kepada Buaya. Sungguh sedih hati Buaya. Teman yang Ia percayai malah mengkhianatinya.
ReplyDelete"Aku tak akan memaafkanmu, Anjing. Sampai kapan pun akan kukejar kau," ujar Buaya.
Sejak saat itulah buaya menjadi musuh anjing. Sejak saat itu pula anjing memiliki lidah panjang. Itu adalah hasil membohongi buaya. Olala... sungguh suatu perbuatan yang tidak terpuji.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Pada Zaman Dahulu : Lidah Buaya Dan Lidah Anjing (Nigeria) adalah jangan suka berbuat hal yang tidak terpuji seperti anjing dalam cerita tersebut. Teman yang baik adalah teman yang bisa dipercaya perkataannya.
Singa Yang Sombong (Nigeria)
ReplyDeleteSinga merasa dirinya paling hebat. Konon tak ada satu binatang pun yang dapat menandingi kehebatannya. Tetapi, Singa ingin membuktikan hal itu. Ia ingin tahu apakah semua binatang di hutan mengakui kehebatannya.
Singa menemui Monyet yang sedang berjemur. Saat itu Monyet sedang asyik memakan buah. Melihat kedatangan Singa, Monyet langsung hormat kepada Singa.
"Hei Monyet, aku ingin bertanya satu hal kepadamu. Menurutmu, siapa binatang yang paling hebat di hutan ini?" tanya Singa.
"Tentu saja, binatang itu adalah kau, tuanku," jawab Monyet.
Singa sangat senang. Berarti selama ini benar apa yang ia pikirkan. Tak ada binatang yang lebih hebat darinya. Olala... Singa bertemu dengan Hyena yang sedang berjalan. Ia pun segera menghampiri Hyena. Ia juga ingin bertanya kepada Hyena apakah Hyena juga menganggap Singa sebagai binatang yang paling hebat.
"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Menurutmu, siapa binatang yang paling hebat di hutan ini, Hyena?" tanya Singa.
ReplyDeleteHyena merundukkan kepala. Ia pun menjawab dengan santun," Binatang yang paling hebat dan kuat adalah kau, tuanku," jawab Hyena.
Hal itu membuat Singa sangat senang. Ia semakin bangga pada dirinya. Namun, Singa belum puas. Ia masih ingin bertanya lagi kepada binatang lain. Maka ia pun terus berjalan menyusuri hutan.
"Rupanya benar. Akulah binatang satu-satunya yang paling hebat di hutan ini," ujar Singa, sombong.
Singa terus berjalan. Aha! Dia melihat seekor gajah yang sedang asyik makan rumput. Ia ingin tahu juga apakah Gajah menganggap Singa sebagai binatang terhebat atau tidak. Singa lalu mendekati Gajah. Ia tampak membusungkan dadanya, sombong.
"Gajah, aku ingin kau menjawab pertanyaanku. Menurutmu, siapa binatang yang paling hebat di hutan ini?" tanya Singa.
Gajah tak suka waktu makan siangnya terganggu. Ia melihat ke arah Singa. Kemudian ia menendang Singa dengan kakinya yang besar. Setelah itu, ia m
Gajah, tolong lepaskan aku! Aku tidak akan mengganggu makan siangmu lagi! Aku akan pergi dari sini," pinta Singa.
ReplyDeleteGajah lalu melemparkan Singa hingga Singa terpental jauh. Singa kemudian lari menjauh dari Gajah. Singa baru sadar, ternyata tak semua binatang menganggap Singa sebagai hewan yang paling hebat.
"Aku tidak akan bertanya lagi pada gajah. Dia telah membuat tubuhku sakit," ucap Singa. Ia pun pulang ke rumahnya dengan tubuh penuh memar.
Pesan moral dari dongeng fabel : Singa Yang Sombong (Nigeria) adalah di atas langit masih ada langit. Janganlah menjadi anak yang sombong.
Si Kancil dan Singa (Fabel Anak Terbaru)
ReplyDeletePada zaman dahulu, disebuah hutan bagian Utara yang dipimpim oleh Raja yang kuat dan tangguh, yaitu Raja Singa. Selain Raja yang kuat dan tangguh, ia pun baik hati dan bijaksana. Semua binatang di dalam hutan sangat menghormatinya. Namun, dibalik tubuhnya yang tangguh dan kuat. Ternyata, ia sudah sangat tua. Tetapi, ia belum mempunyai penerus.
Namun, pada akhirnya. Permaisuri pun mengandung meskipun pada usianya yang sudah sangat tua. Semua rakyat sangat senang dan berharap Singa yang akan lahir, dapat meneruskan tahta kerajaan yang di pimpin ayahnya. Namun, semua rakyat tidak tahu bahwa sang Raja memiliki sifat yang sangat serakah kekuasaan. Ia ingin menjadi Raja hutan selamanya. Ia pun sudah meminum banyak sekali ramuan agar awet muda.
ada suatu hari, Raja dan para pengawalnya pergi berkunjung ke hutan selatan. Permaisuri pun ia tinggalkan seorang diri. Namun, satu hari setelah keberangkatan sang Raja, Permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat sehat. Tanpa di sadari sang Raja. Ternyata, Kancil mengetahui bahwa Rajanya memiliki sifat serakah. Ia pun tahu jika anaknya lahir, hal itu akan membuat sang Raja marah besar dan akan mengusir permaisuri.
ReplyDeletencil pun merasa sangat kasihan dan membawa anak sang Raja ke hutan bagian barat. Ketika sang Raja pulang, Kancil pun langsung melaporkan bahwa anaknya yang baru saja dilahirkan meninggal. Raja pun percaya yang dikatakan Kancil dan sangat senang. Kancil pun selalu mengunjungi anak sang Raja dan mendidiknya hingga tumbuh menjadi anak Singa yang kuat, cerdik, tangguh dan sangat baik hati.
ReplyDeleteNamun, beberapa tahun kemudian. sang Raja tidak sekuat dulu. Meskipun ia sudah meminum banyak sekali ramuan. Tetap saja tidak membuat sang Raja kuat seperti sebelumnya. Akhirnya, Raja pun jatuh sakit, ia pun tidak bisa bangkit lagi dan lama-kelamaan pun ia meninggal. Setelah kematian sang Raja, para rakyat kebingungan karena nasib hutan tanpa seorang pemimpin. Pada saat itulah, kancil datang ditengah kebingungan rakyat bersama anak sang Raja.
‘’ Wahai rakyat, aku akn memberitahukan sesuatu. Sebelum rakyat yang
ancil pun merasa sangat kasihan dan membawa anak sang Raja ke hutan bagian barat. Ketika sang Raja pulang, Kancil pun langsung melaporkan bahwa anaknya yang baru saja dilahirkan meninggal. Raja pun percaya yang dikatakan Kancil dan sangat senang. Kancil pun selalu mengunjungi anak sang Raja dan mendidiknya hingga tumbuh menjadi anak Singa yang kuat, cerdik, tangguh dan sangat baik hati.
ReplyDeleteNamun, beberapa tahun kemudian. sang Raja tidak sekuat dulu. Meskipun ia sudah meminum banyak sekali ramuan. Tetap saja tidak membuat sang Raja kuat seperti sebelumnya. Akhirnya, Raja pun jatuh sakit, ia pun tidak bisa bangkit lagi dan lama-kelamaan pun ia meninggal. Setelah kematian sang Raja, para rakyat kebingungan karena nasib hutan tanpa seorang pemimpin. Pada saat itulah, kancil datang ditengah kebingungan rakyat bersama anak sang Raja.
‘’ Wahai rakyat, aku akn memberitahukan sesuatu. Sebelum rakyat yang sangat kita cintai meninggal, ia meninggalkan penerus yang mampu memimpin kita semua. Namun, ia tidak tumbuh di hutan ini. Ia pun memiliki sifat yang baik hati dan bijak sana seperti Raja terdahulu.’’
Singa muda pun maju kedepan untuk bertemu dengan rakyat pertama kalinya. Melihat kedatangannya, rakyat bersorak gembira menyambut Raja yang baru. Kepemimpinannya rakyat hutan utara yang baru membuat seluruh penghuni hutan damai, bahagia dan tenteram.
Pesan moral dari Kumpulan Cerita Si Kancil dan Singa (Fabel Anak) adalah sifat serakah hanya akan membawa kebrukan untuk kita dimasa yang akan datang. Selian itu ornag lain akan menjauhi orang yang serakah.
Seekor Anak Burung yang Membalas Budi
ReplyDeleteContoh Dongeng Binatang Seekor Anak Burung yang Membalas Budi
Contoh Dongeng Binatang Seekor Anak Burung yang Membalas Budi
Pada zaman dahulu, hiduplah seekor Burung yang tidak dapat terbang seperti Burung lainnya. ia hidup seorang diri dan sangat kesepian. Tidak ada satu ekor Burung pun yang mau berteman dengannya.
Suatu hari, ketika ia sang Burung sedang berjalan. Ia menemukan sebutir telur yang tergeletak di tanah.
‘’ Telur siapa ini? Ah, sepertinya ini adalah telur Burung yag terjatuh. Akan ku bawa pulang dan mengeraminya sampai telur ini menetas. Anak Burung ini akan ku jadikan anakku. Dan aku tidak akan kesepian lagi.’’ Kata Burung tersebut senang.
Sesampainya ia di rumah. ia langsung mengerami telur tersebut dengan sepenuh hati dengan penuh kasih sayang. Akhirnya, telur itu menetas. Ternyata, telur yang lahir, adalah anak Burung Elang.
ReplyDeleteBurung tersebut sangat senang sekali melihat anak Burung Elang. Ia pun merawatnya seperti anaknya sendiri. Hari demi hari terus berjalan. Anak Burung Elang mulai besar. Nalurinya pun untuk terbang mulai muncul.
‘’ Ibu, aku ingin terbang seperti teman-temanku yang lain. Bagaimana caranya terbang?’ Tanya anak Burung tersebut.
Sang Induk merasa sangat sedih mendengar yang di katakan anaknya tersebut, karena ia tidak bisa terbang. Ia tahu anaknya itu adalah seekor Burung Elang dan suatu saat nanti ia akan terbang tinggi dan meninggalkannya.
Ia tidak akan bisa menahan anaknya tetap tinggal bersamanya. Namun, ia juga tidak dapat mengajari anaknya untuk belajar terbang.
‘’ Anakku, cobalah belajar terbang sendiri. Ibu, tidak bisa terbang. Apalagi mengajari mu bagaimana caranya untuk terbang.’’ Kata sang Induk.
Setiap hari, sang Anak terus belajar terbang. Sampai suatu hari, ia menyadari bahwa ibunya sangat sedih saat melihatnya mulai bisa terbang.
‘’ Jika dulu ibuku tidak mengeramiku. Mungkin aku tidak akan terlahir ke dunia ini. Sekarang, setelah aku lahir, tumbuh besar dan bisa terbang seperti Burung-burung yang lainnya. aku akan meninggalkannya. Kasihan sekali ibuku sendirian. Tidak ada yang mengurus dan menemaninya. Ia pasti akan merasa sangat kesepian’’ Pikir sang anak.
ReplyDeleteAkhirnya, anak Burung Elang tersebut memutuskan untuk tidak terbang dan tetap hidup di darat untuk menemani sang ibu.
Sang Induk sangat senang dengan keputusan anaknya. Sejak saat itu. Ia tidak merasa kesepian lagi sampai akhir hidupnya. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan sangat bahagia dan saling menyanyangi.
Pesan moral dari Contoh Dongeng Binatang : Seekor Anak Burung yang Membalas Budi adalah sayangi kedua orang tuamu dan sayangilah mereka. Ketika kita masih kiecil mereka yang merawat dan melindungi kita dengan penuh kasih sayang.
Rajawali Yang Sombong Dan Elang Yang Sabar
ReplyDeleteCerita Hewan Singkat Rajawali Yang Sombong Dan Elang Yang Sabar
Cerita Hewan Singkat Rajawali Yang Sombong Dan Elang Yang Sabar
Suatu hari, Elang terbang dan mendarat di sebuah pohon. Sesaat kemudian, rajawali datang menghampiri elang.
"Hai, Elang. Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya berburu, justru bermalas-malasan. Kau memang makhluk yang tidak berguna," kata rajawali mencibir.
"Aku sedang menunggu bantuan dari dewa," kata elang.
Rajawali melihat seekor burung puyuh sedang bertengger di sebuah tunggul pohon. "Aku berburu dengan kekuatanku. Aku tidak butuh bantuan dewa. Perhatikan apa yang akan aku lakukan kepada burung puyuh itu. Aku akan membunuhnya dan memakannya di depan matamu," kata rajawali menyombongkan diri.
alu, rajawali pun terbang menukik cepat untuk menangkap burung puyuh. Tapi, tiba-tiba burung puyuh pergi meninggalkan tunggul pohon.
ReplyDeleteKarena terbang terlalu cepat, rajawali tidak bisa berhenti mendadak sehingga dadanya terkena tunggul dan berdarah. Rajawali tidak bisa terbang lagi karena terluka.
Lalu, elang datang menghampiri rajawali. "Hei Elang, apa yang hendak kau lakukan?" tanya rajawali.
"Aku akan memakanmu. Aku tadi kan bilang sedang menunggu bantuan dari dewa. Inilah bantuan dari dewa untukku," jawab elang.
"Tidak, jangan makan aku," kata rajawali yang mencoba melawan. Namun karena elang terlalu kuat, rajawali pun kalah dan dimakan oleh elang sampai habis. Itulah balasan bagi rajawali yang suka menyombongkan diri.
Pesan Moral dari Cerita Hewan Singkat : Rajawali Yang Sombong Dan Elang Yang Sabar adalah jangan jadi anak yang sombong dan suka membanggakan diri sendiri. Setiap orang pasti butuh bantuan dari orang lain.
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Dongeng Fabel Jerapah dan Kelinci, Semut dan Cicak, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang atau Fabel.
ReplyDeleteZaman dahulu, di sebuah hutan yang dipenuhi pohon besar nan subur menghijau tinggallah para hewan dengan berbagai jenis, mulai dari kupu-kupu, lebah, penyu, burung gagak, kura-kura, gajah, kancil, jerapah, singa, harimau, elang, bangau, kelinci hingga semut. Suatu hari, Singa sedang sakit tetapi tak satu pun binatang yang bisa memberikannya obat, dan hanya buah apel pelangi yang bisa menyembuhkannya. Tetapi dengan ketinggian bukit yang sangat curam, Si Srigala yang merupakan Tabib di hutan itu tidak bisa mengambilnya. Karena semua hewan yang dimintai tolong semuanya tidak ada yang berani mengambil, akhirnya Sang Singa itu mengadakan sayembara. Sayembaranya adalah “Bagi hewan yang dapat mengambil buah apel pelangi yang bisa menyembuhkan dirinya yang sedang sakit, dan dapat mengambilnya dengan tepat waktu di atas bukit di hutan tersebut. Singa akan memberikan mahkota pangeran sebagai pendamping Raja Hutan dan dua peti emas”.
Kancil dan burung gagak
ReplyDeleteDongeng Kancil, Burung Gagak dan Burung Bangau – P ada pagi yang cerah ketika libur sekolah, si kancil memutuskan untuk menemui sahabatnya yang tinggal di tepi sungai, Burung Gagak. Si kancil dan burung gagak memang sudah sangat kenal akrab, semua bermula ketika burung gagak menolong kancil dari sergapan serigala. Burung gagak terkenal sebagai burung yang sangat baik, bulunya putih dan cantik, serta pandai sekali mencari ikan. Banyak yang kagum pada burung gagak, tentu saja karena burung gagak juga termasuk burung yang cukup ramah. Setelah beberapa lama si kancil berjalan, ahirnya si kancil tiba di tepi sungai tempat burung gagak tinggal. Tapi belum sempat si kancil menuju sarang burung gagak, dia mendengar suara tangisan yang cukup pilu. Kancil kemudian mencari dari mana arah suara itu. Dan ahirnya dia menemukan ada seekor burung berwarna hitam kusam tengah menangis di pinggir sungai. Kancilpun mendekat dan berusaha menyapanya, tapi betapa terkejutnya si kancil ketika tahu bahwa burung yang berwarna hitam legam itu adalah gagak sahabatnya.
Hai gagak sahabat ku, apa yang terjadi pada mu? Kenapa bulu mu yang putih dan indah berubah menjadi hitam begini?”. Tanya kancil terkejut. Dalam isak tangisnya, burung gagak pun mulai menjelaskan “Aku di tipu sama burung bangau sahabat ku cil.. dia yang membuat aku jadi begini”. Jawaban burung gagak membuat si kancil semakin penasaran, karena yang dia tahu.. si burung bangau yang memiliki bulu berwarna hitam legam adalah sahabat karib dari burung gagak. Bahkan burung gagak kerap membantu burung bangau mencari ikan. “Aku tak faham dengan maksud mu kawan. Bukankah burung bangau itu sahabat mu? Dan bagaimana ceritanya bulu mu yang dulu putih dan indah kini berubah menjadi hitam begini?”. Tanya si kancil. Ahirnya, burung gagak mulai bercerita tentang nasib malang yang menimpanya.
ReplyDeleteSemua berawal dari satu bulan yang lalu. Waktu itu burung gagak melihat burung bangau sangat sedih. Dia merasa rendah diri karena memiliki bulu yang hitam serta sangat buruk, sedangkan si gagak memiliki bulu yang putih dan indah. Si bangau merasa bahwa dirinya adalah mahluk yang sangat malang. Karena kasihan dengan sahabatnya itu, ahirnya burung gagak menceritakan rahasia ke cantikan bulunya pada burung bangau. Dia bercerita bahwa dia memiliki bubuk emas ajaib yang dapat membuat bulu menjadi bersih, putih, dan berkilau indah. Setiap seminggu sekali, dia mencuci bulu-bulunya dengan air yang sudah di campur bubuk emas ajaib itu. Sehingga bulunya tetap tampak bersih dan indah. Mendengar itu, burung bangau menjadi sangat tertarik. Lalu di merengek meminta pada burung gagak agar mau meminjamkan bubuk emas ajaib itu padanya. Karena mereka sahabat dekat, ahirnya burung gagak meminjamkan bubuk ajaibnya. Dengan catatan, bangau akan mengembalikan bubuk itu setelah waktu satu bulan.
Mendengar kisah dari burung gagak, si kancil merasa iba. Lalu dia berusaha member semangat pada burung gagak..’ Sudahlah kawan.. sahabat seperti itu sudah tak bisa lagi kau percaya. Lupakan saja.. tak usah bersedih. Mungkin, kini bulu mu tak akan bisa seindah dulu. Akan tetapi, kita di nilai dari hati dan perbuatan kita, bukan dari bentuk fisik kita. Contohnya aku, aku berbadan kecil. Tapi aku tetap memiliki banyak teman karena meski aku tak kuat, tapi aku tetap berusaha menolong kawan-kawan ku yang di rundung kesusahan dengan cara ku sendiri. ( baca dongeng terlengkap di http://dongengterbaru.blogspot.com ) Sudahlah.. tak usah bersedih. Kelak, si bangau yang licik itu akan mendapat balasanya sendiri. Kau tak usah hawatir, karena tuhan maha adil. Seburuk apapun warna mu, kau tetap gagak sahabat ku yang selalu baik hati dan suka menolong, sama seperti dulu”. Mendengar kata-kata si kancil, burung gagak menjadi sangat lega. Hatinya merasa terhibur dan kini dia buang semua kesedihanya. Kancil memang benar. Seseorang itu tak di nilai dari bentuk mereka, tapi lebih dari apa yang mampu mereka lakukan untuk sesama. Dan pada kisah yang lain, si burung bangau akan menerima akibat dari sifat liciknya.
ReplyDeleteTAMAT
Setelah satu bulan berlalu, ternyata bulu-bulu burung bangau memang berubah menjadi putih, indah, dan bersinar. Hal tersebut menjadikan burung bangau sangat sombong, dan ingin memiliki bulu indah itu untuk selamanya. Dengan kata lain, burung bangau tak berniat mengembalikan bubuk itu pada burung gagak. Ahirnya burung bangau menyusun siasat. Tepat setelah satu bulan, burung gagak dating menemui burung bangau untuk mengambil bubuk itu. Ketika mendengar suara burung gagak yang ada di luar, burung bangau menyuruh gagak untuk menunggunya sebentar di luar. Sementara burung bangau tengah menjalankan siasat liciknya, di membuat sebuah bubuk dari arang. Dia tak ingin ada yang mampu menyaingi ke indahan bulunya, termasuk sahabatnya sendiri si burung gagak. Tepat ketika si burung gagak tengah lengah menunggu burung bangau di luar, tiba-tiba burung bangau keluar lalu menyiramkan bubuk arang ke seluruh bulu burung gagak. Dengan nada angkuh si burung bangau berkata “ Hahira.. dasar hewan bodoh. Sekarang hanya aku yang akan menjadi hewan yang berbulu paling cantik sedunia. Bubuk ini akan ku bawa, tak akan ku kembalikan. Sekarang lihat bulu mu, kau menjadi hewan yang buruk rupa. Hahahaha..”. kata burung bangau sambil terbang jauh meninggalkan burung gagak yang terkejut dan tak menduga perbuatan sahabtnya itu.
ReplyDeleteKura-Kura dan Monyet Yang Rakus
ReplyDeleteDari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Dongeng
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.
kura-kura_monyet2
ReplyDelete“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet.
“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Baik! ” jawab kura-kura.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
kura-kura_monyet3
“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.
Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.
Fabel – Buaya Yang Serakah
ReplyDeletePada suatu hari di sebuah sungai, seekor buaya yang sedang mencari-cari mangsa. Sudah tiga hari ia tidak mencari mangsa. Sebelumnya ia mendapatkan seekor babi yang besar dan gemuk. Lalu tertidur pulas selama tiga hari karena kekenyangan.
Moncong buaya sudah dibuka lebar di sungai menanti kalau ada ikan yang lewat. Tetapi sudah lama ia menunggu mangsanya tak kunjung datang. Tidak berapa lama muncul seekor ikan gurame di dekat moncongnya. “Hai buaya! Kelihatannya kau lapar sekali!” sapa ikan gurame persis di depan mulutnya yang ternganga.
“Kebetulan sekali kamu datang. Perutku lapar sekali karena belum diisi.” ucap buaya dengan gembira. “Wahai buaya, kalau kau makan aku, pasti kau cepat lapar lagi. Bukankah dagingku tidak seberapa besar? Tetapi kalau kau ingin mendapat mangsa yang lebih besar lagi, diujung sana ada seekor itik yang sedang berenang. Tentu daging itik itu lebih besar dan lebih lezat daripada dagingku?” ujar ikan gurame memberi saran.
Buaya diam sejenak dan berpikir. Terbayanglah seekor itik yang besar dibandingkan dengan seekor ikan gurame. Buaya akhirnya mengikuti saran ikan gurame. Setibanya di dekat itik berada, ia langsung memburunya. Itik berlari ke darat untuk menghindari serangan buaya. Buaya terus mengejar, dan itik terdesak di sudut sebuah pohon. “Hati itik! Mau lari ke mana kamu?” gertak buaya.
“Jangan buaya! Janganlah kau mangsa aku, dagingku tidaklah seberapa besar. Kalau kau makan dagingku, pasti kau akan cepat lapar.” seru itik memohon. “Tetapi kalau kau ingin mangsa yang lebih besar dari aku, aku dapat menunjukkan di mana tempatnya.” “Tidak, aku sudah lapar sekali. Dagingmu kurasa cukup lumayan untuk mengisi perutku yang kosong ini.” ujar buaya yang sudah merasa lapar sekali. “Tunggu, tunggu dulu! Kalau kau ingin mangsa yang besar, di hutan sebelah sana ada seekor kambing yang besar dan gemuk. Bukankah daging kambing lebih lezat jika dibandingkan dengan dagingku?” usul itik.
“Baiklah, kalau begitu tunjukkan aku di mana kambing itu berada sekarang. Sebab aku sudah tak kuat lagi menahan lapar.” Buaya menyetujui usul itik, karena ingin mendapatkan mangsa yang lebih besar lagi. Itik berjalan menuju hutan dan buaya mengikuti dari belakang. Sampailah di hutan yang dimaksud. Di sana terlihat seekor kambing yang memakan rumput dan daun-daunan. Tubuh kambing itu lumayan besar dan kelihatan sehat dan segar. Perlahan-lahan ia mendekati kambing, sedangkan itik kembali ke sungai.
“Hai kambing! Sedang apa kau?” tanya buaya membuat kambing terkejut. “Aku sedang makan, memangnya ada apa?” jawab kambing sambil berhenti mengunyah rumput. “Aku juga mau makan.” ucap buaya sambil membuka moncongnya lebar-lebar. “Kalau begitu mari kita makan bersama. Rumputnya masih banyak jangan khawatir. Ayo kita makan!” ajak kambing itu. “Bodoh! Aku tidak suka makan rumput!” sahut buaya geram. “Lantas, kamu biasanya memakan apa?” tanya kambing lagi. “Aku suka makan daging. Mungkin dagingmu juga enak kalau kusantap. Alangkah lezatnya dagingmu.” kata buaya sambil membuka mulutnya.
“Tunggu dulu! Kalau kau ingin mangsa yang lebih besar dan lebih lezat, aku dapat menunjukkannya. Di hutan sebelah sana ada seekor gajah yang besar sekali. Bila kau dapat memangsangnya, kau pasti akan tahan beberapa hari tidak makan. Konon kabarnya daging gajah itu empuk dan sangat lezat rasanya.” bujuk kambing.
ReplyDeleteBuaya menyetujui bujukan kambing, karena terbayang akan mendapat mangsa yang lebih besar serta dagingnya empuk dan lezat. “Baiklah, sekarang tunjukkan aku di mana tempatnya?” seru buaya. “Baik, akan aku tunjukkan tempatnya, tapi aku tidak dapat mengantarkanmu karena aku belum selesai makan.” ucap kambing berdalih. “Ya, cepat tunjukkan saja arahnya.”
“Di sebelah barat sana di sana ada telaga. Disitulah tempat gajah-gajah berkumpul.” seru kambing. Buaya berlalu meninggalkan kambing untuk mencari gajah. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seekor kerbau. Lantas bertanya pada kerbau yang sedang berkubang itu. “Hai kerbau! Tahukah kau di mana tempatnya gajah berada? Kalau kau tahu tolong tunjukkan kepadaku,” sapa buaya pada kerbau. “Ada apa kau mencarinya?” tanya kerba
he Bear and The Two Friends
ReplyDeleteOnce two friends were walking through the forest. They knew that anything dangerous can happen to them at any time in the forest. So they promised each other that they would remain united in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear approaching them. One of the friends at once climbed a nearby tree. But the other one did not know how to climb. So being led by his common sense, he lay dow
The Bear and The Two Friends (Sang Beruang dan Dua Teman)
ReplyDeleteDahulu kala ada dua teman sedang berjalan-jalan di hutan. Mereka tahu kalau sesuatu yang buruk bisa terjadi kepada mereka di dalam hutan. Maka mereka saling berjanji untuk tetap selalu bersama walaupun dalam situasi berbahaya.
Tiba-tiba, mereka melihat seekor beruang datang ke arah mereka. Salah satu teman langsung manjat ke pohon terdekat. Namun teman yang satunya tidak tahu cara memanjat. Jadi hanya dengan mengandalkan akal sehat, ia berbaring di atas tanah dan menahan nafas, berpura-pura telah mati.
Sang beruang datang mendekati sang pria yang terbaring di atas tanah. Ia mengendus telinganya lalu meninggalkan pria itu pergi. Beruang tidak akan menyentuh makhluk yang sudah mati. Kemudian teman yang berada di atas pohon turun dan bertanya kepada temannya yang masing berbaring, “Kawan, apa yang beruang beritahu kepadamu di telingamu?” Temannya menjawab, “Sang beruang menasihatiku untuk tidak mempercayai teman palsu.”
ReplyDeleteThe Fox and the Grapes
ReplyDeleteOne afternoon a fox was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps back, the fox jumped and just missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces back and tried to reach them but still failed.
Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway.” The fox proceeded to walk away.
The Fox and the Grapes (Sang Rubah dan Anggur)
ReplyDeleteSuatu sore, seekor rubah sedang berjalan di hutan dan melihat ada beberapa anggur yang menggantung di ranting yang tinggi. “Tepat sekali untuk menghilangkan rasa hausku,” ucap sang rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, sang rubah melompat dan gagal mengambil anggurnya. Sekali lagi, sang rubah mengambil langkah mundur dan mencoba meraih anggur namun tetap saja gagal.
Akhirnya, sang rubah menyerah, ia menaikkan hidungnya dan berkata, “Anggurnya pasti kecut.” Sang rubah akhirnya pergi.
Once upon a time there lived an unhappy young girl. Her mother was dead and her father had married a widow with two daughters. Her stepmother didn’t like her one little bit. All her kind thoughts and loving touches were for her own daughters. She had to work hard all day. Only when evening came was she allowed to sit for a while by the fire, near the cinders. That’s why everybody called her Cinderella.
ReplyDeleteCinderella used to spend long hours all alone talking to the cat. The cat said, “Miaow“, which really meant, “Cheer up! You have something neither of your stepsisters has and that is beauty.” It was quite true. Cinderella, even dressed in old rags, was a lovely girl. While her stepsisters, no matter how splendid and elegant their clothes, were still ugly and always would be.
ReplyDeleteCinderella used to spend long hours all alone talking to the cat. The cat said, “Miaow“, which really meant, “Cheer up! You have something neither of your stepsisters has and that is beauty.” It was quite true. Cinderella, even dressed in old rags, was a lovely girl. While her stepsisters, no matter how splendid and elegant their clothes, were still ugly and always would be.
ReplyDeleteRaja Fergus dan Ratu Elinor memerintah kerajaan DunBroch yang ada di Skotlandia . Mereka memiliki 3 anak laki-lai dan 1 perempuan yaitu Putri Merida. Semua keempat anak-anak raja tersebut berprilaku tidak seperti putra putri raja.
ReplyDeleteRatu Elinor mencoba mengajarkan Merida bagaimana bertingkahlaku seperti sorang putri yang baik. Tapi Merida lebih suka pergi keluar istana untuk berlatih memanah. Dia memang adalah seorang pemanah yang handal.
Suatu malam, Ratu Elinor menyampaiakan bahwa akan ada 3 keluarga bangsawan yang akan datang berkunjung. Mereka masing-masing akan membawah pemanah andalannya untuk melamar Putri Merida. Ia merasa tidak senang akan cara melamar tersebut dan tidak akan membiarkan itu terjadi untuknya. Para pelamarpun tiba seperti yang direncanakan . Putri Merida duduk di singgasananya menunggu acara sayembara memanah itu. Putri Merida tahu bahwa ia mampu memanah lebih baik dari pada mereka.
Setelah para pelamar itu telah menunjukkan kebolehananya dalam memanah, Putir Merida pun maju ke lapangan tempat memanah. Ratu Elinor berteriak menghentikannya, tapi Putri Merida tidak memghiraukannya. Dia melesatkan anak panahnya dan mengenai sasarannya dengan tepat. Putri Merida menang dan dia tidak akan menikah dengan siapapun.
King Fergus and Queen Elinor ruled the kingdom of DunBroch in Scotland. They had three sons and one daughter, the beautiful Princess Merida. All four children were mischievou
ReplyDeleteThe Fairy Tulips
ReplyDeleteOnce upon a time there was a good old woman who lived in a little house. She had in her garden a bed of beautiful striped tulips.
One night she was wakened by the sounds of sweet singing and of babies laughing. She looked out at the window. The sounds seemed to come from the tulip bed, but she could see nothing.
The next morning she walked among her flowers, but there were no signs of any one having been there the night before.
On the following night she was again wakened by sweet singing and babies laughing. She rose and stole softly through her garden. The moon was shining brightly on the tulip bed, and the flowers were swaying to and fro. The old woman looked closely and she saw, standing by each tulip, a little Fairy mother who was crooning and rocking the flower like a cradle, while in each tulip-cup lay a little Fairy baby laughing and playing.
The good old woman stole quietly back to her house, and from that time on she never picked a tulip, nor did she allow her neighbors to touch the flowers.
ReplyDeleteThe tulips grew daily brighter in color and larger in size, and they gave out a delicious perfume like that of roses. They began, too, to bloom all the year round. And every night the little Fairy mothers caressed their babies and rocked them to sleep in the flower-cups.
The day came when the good old woman died, and the tulip-bed was torn up by folks who did not know about the Fairies, and parsley was planted there instead of the flowers. But the parsley withered, and so did all the other plants in the garden, and from that time nothing would grow there.
Peri peri
ReplyDeleteDahulu kala ada seorang wanita tua yang baik yang tinggal di sebuah rumah kecil. Dia pernah berada di kebunnya tempat tidur tulip bergaris-garis.
Suatu malam dia terbangun oleh suara nyanyian dan bayi yang manis sambil tertawa. Dia melihat ke luar jendela. Suara itu sepertinya berasal dari ranjang tulip, tapi dia tidak bisa melihat apa-apa.
Keesokan paginya dia berjalan di antara bunga-bunganya, tapi tidak ada tanda-tanda ada seseorang yang pernah ada di sana tadi malam.
Pada malam berikutnya dia kembali terbangun oleh nyanyian dan bayi yang manis sambil tertawa. Dia bangkit dan mencuri dengan lembut melalui kebunnya. Bulan bersinar terang di atas tempat tidur tulip, dan bunganya bergoyang-goyang. Wanita tua itu melihat dari dekat dan dia melihat, berdiri di samping masing-masing tulip, seorang ibu Peri kecil yang sedang menyentak dan mengayunkan bunga itu seperti buaian, sementara di setiap cangkir tulip ada bayi Peri kecil yang tertawa dan bermain.
Wanita tua yang baik itu mencuri dengan tenang ke rumahnya, dan sejak saat itu dia tidak pernah memilih tulip, juga tidak membiarkan tetangganya menyentuh bunga.
ReplyDeleteBunga tulip tumbuh lebih cerah setiap hari dan ukurannya lebih besar, dan mereka mengeluarkan parfum lezat seperti mawar. Mereka mulai juga mekar sepanjang tahun. Dan setiap malam ibu Peri kecil membelai bayi mereka dan mengayunkan mereka untuk tidur di cangkir bunga.
Hari itu tiba ketika wanita tua yang baik meninggal, dan tempat tidur tulip dirobek oleh orang-orang yang tidak tahu tentang Peri, dan peterseli ditanam di sana dan bukan di bunganya. Tapi peterseli layu
yang tumbuh di sana.
ReplyDeleteTapi kuburan wanita tua yang baik itu tumbuh cantik, karena Peri menyanyikannya di atasnya, dan membuatnya tetap hijau; Sementara di atas kuburan dan di sekelilingnya, muncul bunga tulip, bunga daffodil, dan bunga violet, dan bunga musim semi lainnya yang indah.
Demikianlah cerita Fairly Tulip. Seru kan sobat?
The Legend of Rawa Pening
ReplyDeleteOnce upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.
Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung;, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him, please remember, if there is a flood you must save yourself.
Use this lesung; as a boat;. The lesung; was happy and thanked the old woman.The little boy continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. Can I try?; asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.
ReplyDeleteSuddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the lesung; as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.
erjemahan The Legend of Rawa Pening
ReplyDeleteSekali waktu, ada seorang anak kecil yang malang datang ke sebuah desa kecil. Dia sangat lapar dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta beberapa makanan, tetapi tidak ada yang peduli tentang dia. Tidak ada yang ingin membantu anak kecil.
Akhirnya, seorang wanita yang murah hati membantunya. Dia memberinya tempat tinggal dan makan. Ketika anak itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya lesung ;, lesung kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkan, harap diingat, jika ada banjir Anda harus menyelamatkan diri.
Gunakan lesung ini; sebagai perahu ;. Lesung; senang dan berterima kasih kepada woman.The anak kecil berusia melanjutkan perjalanannya. Sementara ia melewati desa, ia melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak itu mendekat dan melihat tongkat terjebak di dalam tanah. Orang menantang satu sama lain untuk menarik keluar tongkat itu. Semua orang mencoba, tapi tidak ada yang berhasil. Bisakah saya mencoba?; tanya anak kecil. Kerumunan tertawa mengejek. Anak itu ingin mencoba peruntungannya jadi dia melangkah maju dan menge
bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang.
ReplyDeleteTiba-tiba, dari lubang yang ditinggalkan oleh tongkat, air menyembur keluar. Ini tidak berhenti sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang selamat dari air kecuali anak kecil dan wanita tua yang murah hati yang memberinya tempat tinggal dan makan. Saat ia mengatakan kepadanya, ia menggunakan lesung tersebut; sebagai perahu dan mengambil wanita tua. Seluruh desa menjadi sebuah danau besar. Hal ini sekarang dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.
.
The Legend Of Prambanan Temple
ReplyDeleteOnce, there was a beautiful Javanese princess whose name was Rara Jonggrang. Rara Jonggrang whose beauty was very famous in the land was the daughter of Prabu Baka, and evil king.
12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah
ReplyDeleteSuatu hari, seorang pemuda tampan dengan kekuatan alam yang super bernama Bandung Bondowoso defatted dan membunuh Prabu Baka. Pada melihat keindahan Putri Rara Jonggrang itu, Bandung Bondowoso jatuh cinta melayu dan wantted menikahinya.
12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah
ReplyDeleteSuatu hari, seorang pemuda tampan dengan kekuatan alam yang super bernama Bandung Bondowoso defatted dan membunuh Prabu Baka. Pada melihat keindahan Putri Rara Jonggrang itu, Bandung Bondowoso jatuh cinta melayu dan wantted menikahinya.
Sementara itu, Putri Rara Jonggrang merasa sedih karena ayahnya kematiannya. Dia tidak ingin menikah Bandung karena ia telah membunuh ayahnya. Tapi dia juga takut Bandung. Jadi untuk menolak dengan sopan, dia membuat suatu kondisi. “Aku akan menikah Anda, tetapi Anda harus membangun seribu candi dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan” meminta Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso setuju dengan kondisi. Dibantu oleh semangat setan, Bandung Bondowoso mulai membangun candi. Mendekati tengah malam, pekerjaan akan hampir dilakukan. Rara Jonggrang tahu dan berpikir, “Apa yang harus saya lakukan? Bandung Bondowoso lebih pintar dari I. Saya akan kalah melawan Bandung.”
ReplyDeleteTiba-tiba dia punya ide. Dia bangun semua wanita di istana dan memerintahkan mereka untuk membuat suara berisik dari penggilingan padi sehingga ayam pikir pada sudah berada fajar. Bandung Bondowoso menjadi frustrasi karena ia gagal menyelesaikan candi keseribu.
ReplyDelete“The Princess telah menipu aku!” Setelah kemarahannya, dia mengutuk Roro Jonggrang, “Anda telah ditipu. Sekarang, candi keseribu adalah Anda!”
Sekaligus, Putri berubah menjadi patung. mengetahui hal ini, Bandung Bondowoso menyesal dan ia pergi ke sebuah tanah pertanian. Sejak saat itu orang yang disebut Candi Candi Prambanan dan Putri Rara Jonggrang.
ReplyDelete.
3. The Legend of Tangkuban Perahu Mountain
ReplyDeleteOnce, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.
One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.
ReplyDeleteSoon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang’s, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang’s head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.
Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang’s head. It matched to her son’s wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.
ReplyDeleteYears go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang’s head. It matched to her son’s wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.
ReplyDeletehe couldn’t marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.
ReplyDeleteTerjemahan The legend of Tangkuban Perahu Mountain
ReplyDeleteSuatu masa, ada sebuah kerajaan di tanah Priangan. Tinggalla seubah keluarga yang bahagia. Mereka adalah ayah dalam bentuk anjing, namanya Tumang, seorang ibu yang disebut adalah Dayang Sumbi, dan seorang anak yang disebut Sangkuriang.
Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu sepanjang hari, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena ia diburu ada rusa. Kemudian ia berpikir untuk menembak anjingnya sendiri. Kemudian ia mengambil hati anjing dan dibawa pulang.
Segera Dayang Sumbi menemukan bahwa itu tidak tuas rusa tapi Tumang itu, anjingnya sendiri. Jadi, Dia sangat marah dan memukul kepala Sangkuriang ini. Dalam insiden itu, Sangkuriang mendapat terluka dan bekas luka kemudian dilemparkan jauh dari rumah mereka.
Tahun pergi bye, Sangkuriang memiliki banyak tempat wisata dan akhirnya tiba di sebuah desa. Dia bertemu seorang wanita cantik dan merasa jatuh cinta padanya. Ketika mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, Wanita itu menatap luka di kepala Sangkuriang ini. Ini cocok untuk luka anaknya yang telah meninggalkan tahun severall sebelumnya. Segera dia menyadari bahwa dia merasakan jatuh cinta dengan anaknya sendiri.
ReplyDeleteDia tidak bisa menikah dengannya tetapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, ia menemukan jalan. Dia membutuhkan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat mereka dalam satu malam. Dia membangun sebuah danau. Dengan fajar sesaat pergi dan perahu hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, ia menyala ufuk timur dengan kilatan cahaya. Hal itu membuat ayam berkokok untuk hari baru.
ReplyDeleteSangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Rasanya lebih dan menjadi gunung Tangkuban Perahu Bandung.
RINGKASAN FILMDi suatu desa terdapat sebuah keluarga yang tinggal di sebuah rumah sederhana, yang terdapat ibu dan ke dua anaknya. ketika disenja hari itu yudha sang anak pun pulang kerumah dengan membawa sayur dari kebunnya.
ReplyDeleteDi kemudian hari yudha pergi dari desanya itu dengan menaiki bis, untuk mencari alamat guru silatnya yang tinggal di jakarta, hingga malam tiba yudha pun bermalam di bis, kemudian yudha dihampiri oleh seorang laki-laki yang mengajaknya mengobrol hingga bis itu sampai di jakarta, lalu yudha pun mencari alamat guru silatnya itu, tetapi rumah yang ada di alamat itu sudah tidak ada dia pun berkali-kali menelfonnya tetapi tidak bisa, lalu yudha pergi ke sebuah warung sate, ketika yudha sedang makan ada seorang anak kecil yang mengambil dompet miliknya lalu dia mengejarnya dan mendapatkan dompet miliknya itu, ketika itu ada seorang perempuan bernama astri yang sedang bertengkar dengan seorang laki-laki, yudha pun menghampiri perempuan itu dan membantu menyelesaikan masalahnya, tetapi yudha malah jadi berkelahi dengan laki-laki itu. Di setiap malam dia selalu tidur di tempat pembangunan, di malam itu yudha melihat astri dibawa oleh seseorang secara paksa, lalu yudha mengikuti orang-orang yang membawa astri ke tempat hiburan. Sesampainya disana yudha berkelahi dengan orang-orang yang ada disana untuk membawa astri keluar dari tempat hiburan itu. Tidak lama kemudian adit adiknya astri dibawa oleh seseorang lelaki yang tadi berada dihiburan itu, dan yudha berkelahi lagi untuk menolong adit, ketika adit sudah kembali yudha lalu mengajak astri dan adit ke tempat pembangunan yang biasanya untuk beristirahat yudha. Di kemudian hari yudha, astri dan adit pergi untuk mengambil uang yang selama ini dirampas oleh seseorang lelaki yang selama ini telah memaksa astri untuk bekerja dihiburan malam, ketika uang itu sudah diambil lalu mereka pun dikejar-kejar oleh orang-orang yang berada di rumah itu. Astri menyembunyikan adit beserta uangnya itu, sedangkan dirinya berhasil ditangkap orang-orang itu dan dibawa ke tempat hiburan. Ketika yudha akan membantunya di lift ternyata ada seorang leleki yang waktu itu pernah bertemunya di bis lalu mereka pun berkelahi di lift, ketika mereka keluar dari lift penjaga yang berada di depan lift pun mengarahkan pistol kearah lift tanpa henti, teman yudha pun meninggal karaena terkena tembakan itu. Yudha terus mencari astri ditempat hiburan itu, tetapi ternyata astri telah dimasukkan kedalam box besar yang didalamnya banyak perempuan-perempuan yang sudah di kotori oleh pemilik hiburan itu. Lalu yudha berkelahi dengan pemilik hiburan itu hingga yudha berhasil membukakan box tempat astri berada, sa’at astri akan keluar dari box yudha ditusuk linggis oleh pemilik hiburan. Lalu yudha mengungkapkan perasaannya kepada astri. Tidak lama kemudian yudha meninggal, lalu astri meninggalkan yudha ditempat itu dan menjemput adit , astri dan adit pun pergi kerumah tempat tinggal yudha didesanya dan hidup bersama ibu dan kakaknya yudha.
LATAR BELAKANG
ReplyDeleteMerantau merupakan film aksi laga beladiri indonesia (Action, crime) yang dirilis pada 6 Agustus 2009 yang disutradarai oleh Gareth Evans. Film ini dibintangi oleh : Iko Uwais, Chika Jessica, Christine Hakim, Donny Alamsyah, Yusuf Aulia, Laurent Buson, Alex Abbad, Mads Kaudal, Ratna Galih dan Yayan Ruhian, Film ini berdorasi 135 menit.
KELEBIHAN
Kelebihan dari film Merantau ini terdapat pada kelincahan beladiri asli dari daerah minangkabau yang ditunjukkan dalam film itu. Film ini menampilkan seni beladiri silat harimau yang menjadi ciri khas dari daerah Sumatra Barat. Film ini juga menyajikan aksi berkelahi yang terlihat sangat nyata dan tidak dibuat-buat.
KEKURANGAN
Film ini terdapat berbagai adegan berkelahi dan kata-kata tidak sopan yang sering dimunculkan sehingga kurang baik di tonton pada kalangan anak-anak.
LATAR BELAKANG
ReplyDeleteSepatu Dahlan adalah film drama Indonesia tahun 2014. Film ini dirilis pada tanggal 10 April 2014. Film ini terinspirasi dari novel berjudul sama. Sepatu Dahlan, yang berisi kisah Dahlan Iskan, Menteri BUMN, semasa kecil.
Sutradara Benni Setiawan
Produser Rizaludin Kurniawan
Deden Ridwan
Pemeran Kinaryosih
Aji Santoso
Donny Damara
Ray Sahetapy
Elyzia Mulachela
Perusahaan Semesta Pro
Produksi Expose Pictures
Mizan Productions
KELEBIHAN
Dalam film Sepatu Dahlan ini, mengangkat kisah nyata dari menteri BUMN Dahlan Iskan. Yang bekerja keras demi meraih keinginannya. Dengan melihat film ini, kita bisa mengambil pelajaran agar kita selalu bekerja keras dalam meraih keinginan.
KELEMAHAN
Bahasa yang dipakai dalam film ini menggunakan bahasa jawa yang tidak semua orang tahu. Sehingga, mempersulit penonton yang tidak mengerti bahasa jawa untuk memahami makna film Sepatu Dahlan ini.