Saturday, July 30, 2016

Prahara Gunung Berapi, Bahaya Itu Selalu Menanti

Indonesia kaya akan bahan tambang dan juga sumber daya alam non tambang, selain itu memiliki lebih dari 120 gunung berapi yang statusnya aktif. Di nusantara ini juga dikelilingi oleh sabuk gunung berapi yang aktif yaitu cincin pasifik (ring of fire). Sungguh menegaskan bahwa bencana dan bahaya meletusnya gunung berapi bisa menjadi momok paling besar bagi negara kepulauan ini. Saya sendiri terkadang merenung bahwasanya ditengah kesibukkan kita dalam beraktivitas dan rutinitas harian ada bahaya besar yang mengintip dan menunggu. Seyogyanya orang yang menghuni di dalamnya sering-seringlah bertafakur, selalu berusaha menjadi manusia yang tidak arogan, takluk dan tunduk pada sang Khaliq karena mudah saja bagi Allah swt mendatangkan  bencana kepada bangsa ini. Terakhir peristiwanya yaitu pada sekitar pertengahan bulan Juli 2015 Gunung Sinabung di kepulauan Sumatera dan Gunung Gamalama di kepulauan Mauluku meletus mengeluarkan materi magma dan awan hitam, penduduk sekitar terpaksa mengungsi dan menggunakan masker penutup hidung untuk mengurangi resiko tersebut. Yang cukup dahsyat dari segi korban yaitu ketika gunung Merapi di Yogyakarta meletus tahun 2010 (4 tahun sebelumnya yaitu 2006 juga meletus). Di tahun 2010 saja tercatat korban tewas hampir mencapai 134 orang, salah satunya yaitu mbah Marijan sang juru kunci gunung Merapi.
Bukan hal yang aneh jika kewaspadaan tetap terjaga kaitannya dengan bahaya letusan gunung berapi. Saking banyaknya jumlah gunung berapi yang masih aktif ini maka Indonesia menjadi negara terkaya gunung berapi bersama Jepang. Tidak menutup kemungkinan setiap gunung berapi biasanya melakukan aktivitas erupsi lagi pasca letusan yang terakhir, hanya saja masing-masing gunung berapi memiliki siklus letusan tersendiri. Akan menjadi lebih dahsyat jika letusan gunung berapi disertai atau diiringi dengan gempa bumi, dimana juga terjadi ketika Gunung Merapi di Yogayakarta meletus. Gunung Merapi sendiri tercatat gunung teraktif di Indonesia yang frekuensi erupsinya sering terjadi beberapa diantaranya yang tercatat dengan korban yang besar adalah pada tahun 1006, 1548, 1786, 1822, 1872, 1930, 1994, 2006, 2010. Sedangkan gunung tersebut melakukan aktivitas erupsi kecil tiap 2-3 tahun.
Kita bisa membayangkan jika 1 gunung berapi saja meletus sungguh banyak korban dan kerugian material serta alam yang ditimbulkan apalagi jika lebih dari satu gunung berapi yang meletus di saat yang bersamaan. Kenapa bahaya ini masih mengancam, karena secara fisik gunung-gunung tersebut masih bertengger dan masih aktif.  Apalagi jika letaknya dekat dengan pemukiman penduduk atau kota seperti gunung Merapi di Yogyakarta (Kabupaten Sleman), yang sebetulnya perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dengan ketinggian puncaknya mencapai 2930 m diatas permukaan laut maka radius letusannya jika terjadi erupsi lagi bisa melebar hingga kabupaten Magelang (Jawa Tengah).
Panasnya debu vulkanik maupun biasa disebut wedhus gembel bisa membunuh langsung makhluk hidup baik itu tumbuhan, hewan bahkan manusia jika tidak berlindung di bunker ataupun rumah. Apalagi jika daerah yang dilewati oleh lahar panas. Seharusnya masyarakat yang bermukim di sekitar gunung berapi atau daerah rawan bencana letusan gunung berapi ini setiap saat keimanannya bertambah dan semakin mendekatkan diri kepada yang kuasa jika melihat dari aspek fisik geografis letak gunung berapi. Secara umum bangsa Indonesia seluruhnya menjadi hamba yang mukmin dan benar-benar taat syariat, takut akan azab Allah swt ketika melakukan perbuatan maksiat (baik itu azab di dunia maupun balasan neraka di akhirat). Idealnuya seperti itu, karena dikelingingi oleh ratusan gunung berapi.
Motivasi beribadah bisa karena faktor eksternal dan juga faktor internal. Jika melihat bahasan gunung berapi hal ini termasuk faktor eksternal yang bisa dijadikan motif kita akan iman dan takwa pada Allah swt, selain faktor internal yaitu dekat atau tidak dekat dengan bencana harus tetap menjalankan perintah-Nya.
Apalah arti kesibukkan (rutinitas) harian kita jika semuanya luluh lantak bahkan jiwa melayang, semua harta secara fisik, materi yang dikumpulkan sudah tak berguna, adakah yang bisa diandalkan selain amal kebajikan? Jujur, jika manusia normal dan waras maka harusnya takut untuk bermaksiat, takut akan azab Nya. Namun rahasia dibalik masa depan (termasuk di dalamnya peristiwa musibah/ bencana kapan terjadinya tidak tahu) adalah bertujuan membedakan dan menguji mana yang benar-benar meyakini adanya balasan dia akhirat (tentunya meyakini 6 rukun iman) dan manakah yang mengingkarinya.
Kawan, saat ini dengan peralatan canggih dan modern para ahli mampu mendeteksi dini bahaya letusan gunung berapi, namun tetap saja segala sesuatunya atas kehendak Allah swt. Teknologi manusia masih terbatas, untuk mengiringi keterbatasan teknologi dan melengkapi modernitas kehidupan saat ini, janganlah menanggalkan iman kita. Hidup ini penuh makna dan arti jika benar-benar diisi dengan amalan kebajikan yang itu tidak memiliki batasan masa berlaku (artinya dihitung dalam timbangan kebajikan). Lakukanlah amal yang berlaku dan tidak dibatasi untuk dunia saja, namun carilah amalan yang mampu menembus batas. Menurut saya kunci dari keselamatan manusia dunia dan akhirat adalah dengan berislam, bersyukurlah kita yang terlahir dan saat ini (detik ini) dalam keadaan muslim. Mohonlah kepada Allah swt agar kita mampu menjaga ke-Islaman kita hingga nafas terakhir. Amin.
Berikut teks descriptive mengenai MERAPI VOLCANO;

DESCRIPTIVE TEXT: MERAPI VOLCANO 2,930 METERS
Mount Merapi, Gunung Merapi in Indonesian language, is a conical volcano located on the border between Central Java and Yogyakarta, Indonesia. It is the most active volcano in Indonesia and has erupted regularly since 1548. Its name mean Mountain of Fire. It is very close to the city of Yogyakarta, and thousands of people live on the flanks of the volcano, with villages as high as 1700 m above sea level. Although smoke can be seen emerging from the mountain top at least 300 days a year, several eruptions have caused fatalities. Hot gas from a large explosion killed 43 people in 1994, mostly in the town of Muntilan, west of the volcano. Another large eruption occurred in 2006, shortly before the Yogyakarta earthquake. In light of the hazards that Merapi poses to populated areas, it has been designated as one of the Decade Volcanoes. Last in 2010, it had erupted dangerously, caused 134 people death.

Related Posts:
1. Download Action Movie jet li Bluray
2. Download Drama and Cartoon Movies Bluray
3. Download Hindi Movies Bluray
4. Download Nasyid Daud Wharnsby
5. Download Game PC
6. Download Koleksi Film SRK Full
7. Download Listening UN 2017
8. Download Korean Drama

Monday, July 18, 2016

Perang Intelijen, Perang Jati Diri

Desain sebuah negara, kontrol ataupun kendali, diperankan oleh para pemegang tampuk kekuasaan. Beruntung penguasa yang perhatian dan mengayomi rakyatnya, jika sebaliknya maka diprediksi banyak orang kecil menjerit, jeritan yang tidak didengar, jeritan yang biasa hingga telinga penguasa sudah kurang peka menangkap sinyal aspirasi. Ada desain /rekayasa besar yang dilakukan oleh seglintir orang, hingga peranan intelijen keluar batas dari norma dan jobnya. Yakin akan peranan intelejen suatu negara begitu besar dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, sebaliknya juga beberapa kasus dan kejadian besar juga hasil rekaya mereka. Tragedi 11 september 2001 adalah sebuah contoh campur tangan intelejen dengan maksud dan tujuan tersembunyi, terlepas dari tuduhan yang diarahkan kepada Osamah bin Laden. Terkadang harus ada pihak yang dikorbankan untuk meraih misi tertentu bahkan jika tujuan tersebut termasuk dalam agenda tersembunyi (hidden agenda: publik tidak mengetahuinya). Mendiami sebuah negara dengan kondisi kontra rakyat, sangat menyesakkan dada. Meskipun di lapangan bawah terjadi kesulitan ekonomi dan terjadinya gejala pengangguran yang membludak, namun direkayasa seolah kondisi negara saat ini baik-baik saja. Kondisi kronis ini diperparah dengan membengkaknya utang luar negeri (justru semakin besar di era pemerintahan saat ini). Harapan dan asa untuk menjadi bangsa makmur semakin menuai jalan terjal. Polesan dan rekayasa intelijen dengan menyusup ke LSM, partai politik, dan organisasi dalam bidang/aspek lainnya seolah pekerjaan hantu/ siluman yang tidak terlihat namun terendus oleh para pakar. 
Di awal paragraf pertama keuntungan positif jika penguasa bijak, hal ini menurut subjektif penulis belum didapatkan. Mengacaukan kompetitor politik dengan penyusupan agen (intelijen) ke pihak lawan oleh penguasa hampir mengarah seperti era orde baru hingga pembredelan beberapa organisasi  tertentu, penculikan aktivis, hingga pengawasan terhadap pondok pesantren. Hanya saja, saat ini tidak bisa bermain cantik hingga beberapa orang awam mengetahui dan mengendusnya.
Opini perang intelijen seperti perang syuriah baru-baru ini, ataupun peristiwa keruntuhan uni soviet, bahkan di zaman Rasulullah SAW ketika perang khandaq pasukan muslim mengirim (Rasulullah SAW sendiri menunjuk seorang intelijen) yaitu hudzaifah ibnul yaman untuk mengawasi gerak-gerik pasukan musuh dan memberi informasi terkini kepada pasukan muslim. Keterlibatan intelijen menjadi kepastian manakala kondisi yang ada tidak sesuai yang diharapkan oleh penguasa (tergantung isi otak penguasa). Perang intelijen terjadi melalui penyusupan agen pihak asing dan mengendalikan sektor penting, posisi penting, maupun kebijakan strategis. Hanya saja perang intelijen merupakan wujud perang jati diri sebuah bangsa belum membawa keberpihakan terhadap urusan orang kecil, mayoritas namun lemah, awam dan miskin (yang cenderung tersibukkan dengan pemenuhan kebutuhan akan perut).
Di sebuah kisah intelijen ini terkadang bekerjasama dengan bos (bandar) narkoba, perdagangan gelap, obat bius hingga perdagangan manusia (human trafficking) dan sekte keagamaan tertentu. Double agent (agen ganda) tidak sedikit terjadi di lapangan, dimana si agen berbalik menyerang sang majikan dengan memikirkan nasib pribadinya agar selamat. Bahasan agen rahasia (intelijen) bukanlah hal umum ketika masa orde baru, namun terakhir memasuki era milenium, orang awam banyak menyadarinya seperti kasus wikileaks.
Nah, sobat muda, intelijen itu orang yang secara IQ sangat cerdas bahkan memiliki emosional stabil, hanya terkadang tidak memiliki jati diri bahkan tidak jarang menjadi orang yang terbuang. Marilah menjadi orang awam yang jeli, jika mendapatkan peristiwa tertentu di negeri ini patutlah kita menjadi peka, hasil rekayasa intelijen atau bukan? Bahkan terkadang operasi senyap itu bisa ditengarai melalui mata jernih dan sederhana, misal ketika lengsernya soeharto, mundurnya gus dur, atau misalnya di era sekarang gonjang-ganjing beberapa partai besar waktu lalu,dan subjektif penulis menduga vaksin palsu adalah isu alihan, terdapat peranan intelijen disana. Tunggu hingga pilpres 2019, kita akan disuguhkan beberapa kejadian heboh yang sedikit tidak wajar. Sebagai muslim sejati meyakini firman Allah swt QS Ali Imran ayat 54: "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
Tunaikan kewajiban Allah, teladani rasul, hilangkan kebodohan diri kita dengan senantiasa belajar, mengharap ridho-Nya, bersyukur atas apa yang ada dalam diri kita. So, sehebat apapun intelijen mereka, kita punya Allah swt, hidup ini belum titik selagi kesempatan bernafas masih Allah berikan kepada kita. Kontribusilah dan bergabunglah dengan kepentingan umat muslim, menjadi prajuritnya dalam menegakkan kalimat Allah swt. Semangat! Apapun kondisi saat ini jadilah agen kebaikan, agen kebenaran, dan tentunya, perbaikan diri haruslah menjadi dasar bertindak, yuk menjadi agen muslim yang peduli dengan kondisi umat, be contributive!
Berikut kisah dobel agen yang diperankan oleh jet li dalam film WAR, cerita film tersebut mampu diambil hikmahnya agar kita berusaha menghilangkan kebodohan dalam diri dengan belajar, peka, dan bertindak profesional dalam bidangnya. Film bisa diunduh dengan klik link di bawah ini:
2. Back to the 90s (2015).mp4 (775.0 MB)
3. Moana HDTS.mkv (399.7 MB) [sub indo]
4. Arrival (2016) bluray.mkv (900.1 MB) [sub indo]
5. Monster Call.dvdscr.mkv (401 MB) [sub indo]
6. Monster Call (2016).webdl.mkv (751.9 MB) [sub indo]
7. Trolls bluray.mkv (1.41 GB) [sub indo]
8. Home (2015) bluray.1080p.mkv (1.31 GB) [sub indo]
9. Hotel Transylvania 2 (2015) bluray.1080p.mkv (1.31 GB) [sub indo]
10. How train Your Dragon 2 (2014).webdl.mkv (699.5 MB) [sub indo]
11. Ice Age 4: Continental Drift (2012) bluray.mkv (549.1 MB) [sub indo]
12. Ice.Age.The.Great.Egg-Scapade.2016.720p.WEB-DL.mkv (500.3 MB) [Sub Indo]
13. IceAGE3.mp4 (369.5 MB)
14. Doraemon.the.Movie.Nobita.and.the.Birth.of.Japan.2016.BluRay.mkv (1.50 GB) [Sub Indo]
15. Finding Dory.Blu.1080p.mkv (1.50 GB) [Sub Indo]
16. Finding Dory.WEB.mkv (701.1 MB)
17. Minions.2015.BluRay.MKV (1.31 GB) [Sub Indo]
18. Sausage.Party.2016.BluRay..mkv (1.31 GB) [Sub Indo]
19. Star.Trek.mkv (1.80 GB) [Sub Indo]
20.The One Jet Li Bluray720p.mkv (649.7 Mb) [Sub Indo]
21. The Taichi Master Bluray 720p.mkv (799.3 Mb) [Sub Indo]
22. The Forbidden Kingdom Jet Li Bluray 720p.mkv (799 Mb)
23. Power Rangers (2017) bluray.1080p.mkv (1.8 GB) [sub indo]
24. Ghost in the Shell (2017) bluray.720p.mkv (851.2 MB) [sub indo]
25. The Fate of The Furious (2017) bluray.720p.mkv (1.12 GB) [sub indo]
26. John Wick Chapter 2 (2017) bluray.720p.mkv (950.3 MB) [sub indo]
27. Kungfu Yoga (2017) bluray.720p.mkv (1.5 GB) [sub indo]
28. Railroad tigers bluray.720p.mkv (1.6 GB) [sub indo]
29. Alien Covenant 2017.web dl.mp4 (1.02 GB)
30. The Myth 2005 Bluray.mkv (1.89 GB)