Showing posts with label discussion. Show all posts
Showing posts with label discussion. Show all posts

Sunday, October 23, 2016

Berteduh di Siang Bolong, Tertusuk dingin Oleh Tetesan Gerimis

Memang betul sekarang cuaca terkadang berubahnya tidak menggunakan siklus seperti 10 tahun silam, artinya terkadang hari ini panas terik kemudian 2 hari berikutnya hujan dari pagi hingga sore tak berhenti. Cuaca di negara tropis seperti Indonesia dengan curah hujan yang cukup tinggi memiliki imbas terhadap daya tahan tubuh orang yang tinggal di wilayah tersebut. Seperti 2 hari ini di tempat saya tinggal, hujan hampir seharian mewarnai aktivitas harian. Memang hujan harus disyukuri, namun efek untuk beraktivitas sepertinya mengalami sedikit gangguan. Hal yang paling mencolok adalah hujan di pagi hari, bagi saya yang berangkat kerja menggunakan sepeda motor hal ini meskipun sudah diantisipasi dengan memakai jas hujan tetap saja rasanya berbeda manakala suasana pagi mendung apalagi diguyur hujan. Lain cerita jika menggunakan kendaraan roda empat. Belum semisal jalanan tergenang banjir, atau daerah sekitar tergenang luapan air banjir dari sungai, bahkan daerah pesisir pantai yang sering mengalami rob, hujan yang turun dengan durasi lebih dari 1 jam saja akan membuat kegiatan sehari-hari tidak nyaman dan tidak optimal.
Sebaliknya cuaca yang panasnya menyengat hingga siang hari terasa benar-benar panas dan berkeringat, ditambah udara kering, polusi udara yang muncul dari pabrik dan kendaraan bermotor juga menjadi bahan yang cocok untuk dikeluhkan. So, hujan berkeluh kesah, panas pun menggerutu. Tampaknya jika kita dalam posisi seperti ini maka sungguh  menyiksa dan terpuruknya hidup dan kehidupan kita. Saya ingin mengkritik pribadi saya sendiri, ketika keluh kesah datang, ternyata tidak memberikan penyelesaian atau mengurangi permasalahan yang ada, justru yang ada suasana hati makin kacau dan masalah masih utuh, bahkan memburuk karena kondisi hati yang galau tidak menentu. Dimana awalnya tadi hanya masalah kecil terkait hujan dan panas yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Mari kita ambil sisi positif, ambil contoh saja ketika kebetulan kita tinggal di wilayah yang cukup panas dan curah hujan yang sangat rendah, yaitu daerah gurun pasir. Wilayah ini paling cocok untuk penerapan energi surya (matahari) untuk membangkitkan listrik bahkan kendaraan bertenaga surya yang sangat ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan dari tenaga surya tersebut tidak memberi efek samping (hasil buang) yang membahayakan kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Apalagi ketika saat ini energi fosil artinya yang bersumber dari minyak bumi dan batu bara (bahan tambang) jumlahnya makin terbatas. Walaupun beberapa waktu lalu sempat terjadi harga minyak dunia menurun, namun hal itu hanya karena di pasaran stoknya melimpah dan juga dipengaruhi oleh kondisi politik di negara timur tengah yang notabene masih penghasil terbesar untuk minyak bumi. Sedangkan cadangan minyak bumi yang ada di seluruh penjuru dunia artinya di sumur-sumur (kilang minyak) yang ada diprediksi hanya bisa bertahan beberapa ratus tahun saja tidak mencukupi untuk anak cucu kita kedepannya. Maka energi alternatif dari tenaga surya ini sangat membantu.
Lain lagi bagi para shabat mungkin saja yang tinggal di daerah dengan curah hujan yang tinggi, maka untuk bercocok tanam sangat bagus, baik untuk pertanian, perkebunan, dan hutan yang juga sebagai paru-paru dunia, mampu membawa keuntungan tersendiri. Bahkan dari sektor perkebunan dan pertanian saja jika dikelola dengan kombinasi teknologi yang tepat guna dan manajemen yang bagus dilengkapi distribusi yang lancar maka mampu menjadi pemasok kebutuhan pangan rakyat dunia. Sehingga, plus minus dari kondisi cuaca masing-masing daerah yang berbeda ini memiliki pemanfaatan yang optimal.
Bagaimana fakta di lapangan? Misalnya saja di kota Jakarta yang sering banjir padahal hanya hujan beberapa menit saja sudah membuat jalan-jalan utama di kota tersebut tergenang air. Apa yang salah dengan hal tersebut? Bisa jadi tata kelola kota yang kurang bagus, dari sistem drainase, kemudian proses pembuangan sampah hingga pengolahan limbah (sampah) termasuk juga pembangunan gedung-gedung pencakar langit yang tidak memenuhi standar tata ruang kota yang hijau sehingga akhirnya musibah itu kembali kepada pelaku yang juga sekaligus penghuni di wilayah tersebut.
Sebetulnya masalah tersebut (yaitu masalah banjir di Jakarta) masih jadi bahan perdebatan dan topik serta isu yang laku keras untuk dijual ketika menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI. Dimana contoh ketika Jokowi berjanji menjadi gubernur DKI waktu itu akan mengatasi masalah banjir di Jakarta tapi itu hanya omong kosong dengan meninggalkan amanah dan rakus, bisa juga dikatakan tamak ingin menjadi presiden RI. Sekarang setelah menjadi presiden sampai artikel milik penulis ini dipublikasikan yaitu bulan oktober, dia menurut saya belum membawa perubahan dan perbaikan bagi bangsa Indonesia apalagi membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Karena sepertinya menurut subjektif penulis dia memiliki sifat lari dari amanah dan kurang bertanggungjawab, mudah dipengaruhi pihak di belakang layar artinya kurang tegas, kebijaksanaannya belum terlihat, contohnya kebijakan pemerintah terkadang justru menyakitkan dan menyulitkan rakyat kebanyakan (bukan golongan tertentu).
Pro dan kontra pendapat itu sah-sah saja, mau menulis dia hebat itu juga bebas-bebas saja, sebaliknya mau menulis dia kurang becus jadi presiden juga kayaknya layak-layak saja toh saat ini Indonesia belum menjadi negara yang cukup makmur. Nggak usah bukti bahwa rakyatnya masih melarat, silakan temui di pasar, jalanan, bahkan kota-kota besar sampai ke pelosok desa, tataplah dan rasakan dengan hati nurani yang jujur sudahkah sebagian rakyat kita hidup dalam kecukupan dan kelayakan? Mikir dong pemimpin itu....

Tulisan ini berujung pada keluh kesah untuk pemimpin, namun di balik itu masih optimis akan bangkitnya dan majunya bangsa Indonesia. Dan itu akan datang sebentar lagi manakala pemimpin  yang ada nantinya adalah muslim yang taat, yang takut sama Allah swt, meneladani Rasul, insyallah dijamin amanah dan rakyatnya sejahtera. Why not? Karena yang dicontoh adalah beliau baginda Rasulullah SAW..minimal para shabat beliau ataupun khulafaur rasyidin. Mampu bertahan dan menjaga agar harapan itu masih ada adalah sebuah bentuk ikhtiar menatap masa depan bangsa yang gemilang... Bravo Indonesia, always work harder and smarter.
berikut ini tulisan paragraf teks Discussion tentang pro dan kontra solar energy cocok untuk pembelajaran Bahasa Inggris kelas XII tingkatan SMA/MA:
Solar Energy
The solar energy is cheaper than any other fossil fuel because we can get the abundant source from the sun. In sunny desert areas, 50% of the sun’s radiation that reaches the ground could be used to produce electricity for businesses and industry, to provide heat, light and hot water from homes. Meanwhile, experimental solar ponds can produce hot water to drive generators.
Unfortunately, we cannot yet power our homes entirely on sunlight. Solar energy can only be exploited in bright light. Its greatest potential is, therefore, in hot countries that have clear skies for most of the year.
In addition, to harness the solar power, solar cells are needed to convert directly into electricity. Solar cells are very cheap to run, but relatively expensive to buy and many people cannot afford it.
Needless to say, solar energy is a useful and non-polluted source of energy. Nevertheless, solar cells, the main important device to harness the sun’s energy are still very expensive.
QUESTIONS
1. “Its greatest potential is, therefore, in hot countries that have clear skies for most of the year.” The word its refers to..
A. homes
B. solar energy
C. bright light
D. hot countries
E. slear skies
2. what do you call the last paragraph of the text?
A. conclusion
B. recommedation
C. resolution
D. description
E. reorientation
3. The contra arguments can be found in paragraph...
A. one and two
B. one and three
C. four
D. two and three
E. one and four

Saturday, October 24, 2015

Masalahnya pro dan kontra itu bagaikan Kucing Dan Anjing

Banyak ditemui, perseteruan antara pro dan kontra terjadi di masyarakat akhir-akhir ini terhadap banyak kasus, bahkan di media sosial pro dan kontra tersebut memunculkan kelompok haters  dan lovers. Sebenarnya mudah saja mengamati dua pihak yang berseteru, apalagi ketika kedua kubu tersebut sudah melakukan perbuatan secara etika tidak patut bahkan cenderung anarki. Publik dibuat tercengang ketika berita terbaru sebut saja masalah revisi UU KPK, antara pendukung pemimpin yang suka pencitraan & tebar pesona dengan kelompok yang membenci pemimpin tersebut. Contoh lain misalnya, tidak diperkarakannya pelaku pembakaran masjid di Tolikara (antara pro dan kontra), atau masalah sepele bagi beberapa orang seperti  perbedaan mahzab, yang berbau agama misalnya pro dan kontra pengawasan isi khutbah jumat di masjid-masjid yang dipantau oleh anggota intelijen. Banyak masalah pro dan kontra yang muncul di masyarakat yang jika penanganannya tidak tepat dan bijak bisa memicu ketegangan bahkan konflik antar masyarakat.
Sebetulnya terdapat disiplin ilmu yang terkait dengan adanya pro dan kontra yaitu manajemen konflik. Seseorang yang memiliki sedikit banyak ketrampilan dalam manajemen konflik, biasanya mampu menjadikan konflik sebagai peluang untuk sukses. Lho berarti mengambil keuntungan dari konflik seseorang dong? Sebetulnya bisa dikatakan iya, namun tidak sertamerta menari-nari diatas penderitaan orang lain, hanya saja merekayasa sebuah konflik agar tercipta kondisi yang lebih baik sebelum adanya konflik, bahasa sederhananya seperti mengelola musibah agar menjadi sebuah anugrah.
Pihak yang berkepentinganlah yang kadang lebih ngotot, baik yang fanatik pro atau fanatik menentang/kontra, dan jumlahnya bisa mengembang busa (hanya kuantitas) atau sebaliknya terlihat sedikit, tetapi mewakili suara masyarakat banyak (fenomena gunung es/ iceberg). Jika hanya layaknya busa, berarti masalah tersebut kecil hanya dibantu blow up media saja, yang akan mereda sendiri ketika masyarakat bosan. Sedangkan jika masalah yang pro dan kontra dimana dua kubu tersebut seperti gunung es, maka harus segera dipecahkan solusinya, hal ini dikhawatirkan akan menjadi snowball, yang lambat laun dengan berjalannya waktu menjadi masalah besar yang serius, akan menjadi bom waktu yang bisa memakan korban.
Nah, ada titik perbedaan yang seharusnya ditarik garis yang bersinggungan yang memungkinkan menjadi titik temu (persamaan), sehingga butuh mediasi, butuh orang yang bijak, jalan akhir adalah ke ranah hukum.
Lihatlah ketika anjing dan kucing melakukan interaksi, saat 2 binatang tersebut bertemu, perkelahian mereka tidak mencapai frekuensi 100% dari seluruh pertemuan yang ada, misalnya dari 100 pertemuan 80x berkelahi, 15x biasa tanpa reaksi, 5x reaksi dengan suara. Artinya, meskipun benar-benar musuh ada kalanya perlu gencatan senjata, perlu keadaan yang kondusif yang tidak gaduh. Dalam Islam sudah jelas, jika kita marah, membenci seseorang bahkan terlanjur bermusuhan,  maka janganlah melebihi dari 3 hari, artinya ada pembatasan jumlah hari kita untuk marah dengan tetangga, saudara sesama muslim, atau teman kita. Bolehlah adu argumen, namun ketika diluar forum diskusi berbaikan kembali. Hindarilah perdebatan, beda pendapat itu sah-sah saja, cari solusinya dengan jalan musyawarah/ syuro, karena ada keberkahan dalam mekanisme musyawarah, duduk bersama secara kekeluargaan, tidak memaksakan kehendak, belajar melihat melalui sudut pandang yang berbeda atau lebih dari satu sudut pandang.
Belajar Teks Bahasa Inggrisn yang membahas tentang pro dan kontra termasuk dalam genre text discussion text. Text tersebut mengetengahkan isu/topik dari dua sudut pandang yang berbeda antara yang setuju dan yang bertolak belakang. Berikut contoh teks discussion:

TEXT DISCUSSION
goal/aim/purpose:  to present two points of view about an issue
structure: issue -- arguments for --- arguments against -- conclusion/recommendation
feature: conjunctive relation

Helpful and Harmful Effects of Technology
The technology that helped bring about our modern society began about 200 years ago. At that time, more and more factories were built. These factories began using machines powered by steam. The machines could make things faster and often cheaper than people could make them by hand. This kind of technology affected people's lives more and more. It has had both helpful and harmful effects on the world.
Technology has helped people in many different ways. First of all, it allows them to make more things now than they did in the past. For example 150 years ago, people and animals did most of the work on farm in the United States. Today, machines do most of the work on U.S. farms.
Another way technology has helped people is by giving them more time to relax. Because machines can do so much work, people today do not have to work as hard as people in the past. Technology has also made work easier and safer.
Pollution is one of the most harmful effects of modern technology. Many countries face air, water, soil and noise pollution. Our technology also uses up many natural resources, such as oil, wood and coal. Many of these resources cannot be replaced after they are used.
Computers and other machines have replaced people in the workplace. It's often hard for these people to find new jobs. Another problem with technology is that it lets people produce more powerful weapons. such weapons make the world more dangerous place.
Today, technology helps people meet goals that would have been impossible a hundred years ago. But it also presents great challenges, or issues to think about. One challenge is finding ways to end the harmful effects of technology. Another is how to make sure the same problems won't happen with new technologies.