Monday, February 22, 2016

Pemimpin Yang Korupsi beragama Islam, Non Tidak Korupsi, Hey Islam Sama Sekali Tidak Mengajarkan Korupsi


Pernahkah mendengar ada seorang tokoh yang sesumbar pemimpin non muslim yang tidak korupsi itu lebih baik daripada yang muslim tapi melakukan korupsi? Islam tidak pernah dan tidak ada dalam ajarannya untuk berbuat korupsi, ajaran kejujuran sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kemudian diikuti oleh para sahabat beliau, terbukti ketika menjadi khalifah mereka sampai mengantarkan dan memanggul sendiri sekarung bahan makanan pokok kepada penduduk yang miskin. Nah, kalau ada tokoh yang sesumbar non muslim yang lebih baik dibanding yang muslim, ya biarin saja tidaklah benci kepadanya karena ketidak tahuan dia akan ajaran Islam. Namun, jika perkataannya itu bukan karena alasan tidak tahu melainkan menggiring opini yang sekuler (memisahkan antara agama dengan aspek kehidupan lainnya) maka saya berpendapat tokoh tersebut layak dicurigai memiliki kepentingan tersembunyi (bisa saja menarik simpati publik) demi pencalonannya dalam pemilihan gubernur.
Topik diatas mengingatkan bahwa Islam itu adalah way of life, cara ataupun sistem kehidupan sendiri. Hal ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemimpin spiritual, pemimpin negara, pedagang, sekaligus suami, kepala rumah tangga dan sebagai seorang ayah juga. Sebagai masyarakat yang awam mudah sekali tersesatkan dengan omongan tokoh yang sesumbar mulut tadi, sehingga memiliki cara berpikir negatif terhadap Islam, dia berpikir negatif sebelum mengenalnya. Sekali lagi seorang muslim tetaplah lebih baik dibandingkan selain muslim berdasarkan Al Quran dan Al hadits. Namun bagi muslim sendiri bukannya untuk menyombongkan identitas keIslamannya, di sisi lain pemahaman tentang Allah dan Rasulnya, Kitabnya, hingga meneladani Rasulullah SAW, tidak pernah diusahakannya dengan sungguh-sungguh.
Hadits tentang jumlahnya umat muslim yang banyak namun bagaikan buih, itu dikarenakan pemeluknya yang  belum mau sadar mendekat ke ajaran dan teladan Rasul. Sehingga si pemeluk tadi tidak memiliki kompetensi (tidak memenuhi standar minimum) sebagai muslim yang baik. Mari bagi sesama muslim tingkatkan kesadaran untuk berusaha mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulnya dan bertahap mempelajari Islam ini secara syumul (menyeluruh) dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan. Tetaplah seorang muslim lebih unggul, karena jika muslim itu benar-benar menjalankan syariat maka pribadi (karakternya) akan meniru Rasulullah SAW dan membawa keberkahan terhadap seluruh penghuni bumi, termasuk kepada semua umat manusia, sesama muslim, dengan nasrani, yahudi atapun atheis sekalipun hanya saja kita tidak mengikuti akidah yang kafir tadi namun tidak pula memusuhi mereka, kecuali dalam kondisi tertentu. Ingatkah cerita seorang yahudi tua yang membaca syahadat justru setelah yang menyuapinya, membantunya, bersikap ramah padanya meski yahudi tersebut memaki, menghujat, mempengaruhi orang lain agar benci kepada Nabi Muhammad SAW, ketika Rasul wafat. Kenapa? Karena ketika beliau, Rasul, membantu seorang yahudi tua itu, beliau tetap diam, tidak marah ketika dimaki, dihujat, dicaci, karena ketidaktahuan belum kenalnya yahudi dengan pribadi Rasulullah SAW, bahkan sengaja tidak memperkenalkan dirinya kepada yahudi tua itu selama beliau masih hidup.

Nah, sudahkah tokoh yang berkoar-koar tadi tahu betul dengan sejarah Rasulullah dan para sahabatnya, kemuliaan hati rasul, kasih sayangnya, kedermawanannya, kejujurannya, sekaligus ketegasannya. Si tokoh yang sok tegas tadi hanya dibikin-bikin sekedar pencitraan, dan penuh konspirasi. Mereka sekali mendapat kesempatan menguasai pemerintahan, maka pribumi akan diperlakukan semena-mena tentunya dengan kasat mata melalui peraturan dan kebijakan yang diformalkan. Sadarlah umat Islam, kita ini tuan rumah di negeri ini, kenapa mau menjadi budak pendatang yang tidak mengangkat harkat, martabat, menyejahterakan seluruh bangsa. Baca dan lihat, Rasulullah mengajarkan membantu fakir miskin namun beliau sendiri adalah seorang yang punya secara materi (ketika melamar Khatijah lihat maharnya), secara materi beliau tidak kekurangan tetapi perhatian dan kepeduliannya terhadap fakir miskin begitu besar. Baca dan renungkan, janganlah menjadi muslim yang menjadi orang asing terahadap agamanya, Rasulnya dan Tuhannya, yaitu Allah swt. Mengaku muslim namun justru menjadi batu sandungan, memusuhi saudaranya sendiri. Pantaskah?
Ada yang lebih penting, semangat karena Allah swt dan RasulNya, itu haruslah mampu hadir dalam setiap aktivitas kita. Berusaha menjadi orang baik dan berusaha menjadi muslim yang benar-benar sesuai dengan predikat kemuslimannya. Agar diri kita termasuk dalam barisan manusia yang dinaungi dengan kasih sayang Allah swt dan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di yaumil akhir kelak. Allahua'lam bishowab.
Belajarlah mengenai data dan fakta tentang sejarah Islam, sejarah Rasul dan para sahabatnya dari sumber yang shahih agar mendapat pencerahan dan keberkahan. Fakta itulah yang mampu menguatkan keimanan kita kepada Allah swt dan menambah kecintaan kita kepada Rasulullah kekasih Nya. Berikut ini bacaan Bahasa Inggris jenis teks spoof tentang proses pencarian fakta yang kadang salah penafsiran dan salah pemahaman hingga akhirnya tersesat, tidak selamat, bukan rahmat dan kebenaran yang didapat namun bahaya yang datang karena kebodohannya.

The Facts
                Editors of newspapers and magazines often go to extremes to provide their readers with unimportant facts and statistics. Last year a journalist had been instructed by a well-known magazine to write an article on the president’s palace in a new African republic.
                When the article arrived, the editor read the first sentence and then refused to publish it. The article began: “Hundreds of steps lead to the high wall which surrounds the president’s palace.” The editor at once sent the journalist a telegram instructing him to find out the exact number of steps and the height of the wall. The journalist immediately set out to obtain these important facts, but he took a long time to send them. Meanwhile, the editor was getting impatient, for the magazine would soon go to press. He sent the journalist two urgent telegrams, but received no reply. He sent yet another telegram informing the journalist that if he did not reply soon he would be fired. When the journalist again failed to reply, the editor reluctantly published the article as it had originally been written.
A week later, the editor at last received a telegram from the journalist. Not only had the poor man been arrested, but he had been sent to prison as well. However, he had at last been allowed to send a cable in which he informed the editor that he had been arrested while counting the 1084 steps leading to the 15 foot wall which surrounded to president’s palace.
 


Monday, February 15, 2016

Ceritaku, Ceritamu, Cerita Inspirasi

Kabar baik yang disampaikan saudara kita haruslah disambut dengan suka cita. Janganlah kita merasa iri bahkan dengki dengan kebahagiaan orang lain. Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu dengan lainnya, terkadang hidup sendiri merupakan bentuk penjara sehingga pada zaman penjajahan dahulu salah satu bentuk hukuman adalah diasingkan ke pulau pedalaman, seperti Soekarno yang di buang di digul. Ketergantungan dengan sesama ini bisa menjadi hal positif dan sebaliknya menjadikan dampak negatif. Dalam berinteraksi harus ada norma dan etika yang dijunjung tinggi agar kebersamaan tersebut dapat terwujud. Kesopanan, saling menghargai, membantu yang membutuhkan, menghargai pendapat adalah bentuk norma yang berkembang di masyarakat. Kita bisa bergaul, bahkan mampu mengambil pelajaran dari kisah hidup sahabat kita, orang terdekat, atau siapa saja yang kisahnya memiliki kedalaman makna dan inspirasi. Saya pernah dan kadang meminta beberapa teman saya untuk bercerita tentang kehidupannya, beberapa dari mereka menolak namun memberikan sebuah buku untuk dibaca. Nah dari buku itu, saya ingat satu cerita tentang garam dan telaga. Ceritanya berawal dari seorang pemuda yang mendatangi seorang bijak. Dimana pemuda tadi sedang dirundung masalah, dia memiliki banyak masalah dalam hidupnya, entah masalah itu karena efek perbuatan buruknya atau masalah yang berupa cobaan dari Tuhan untuk menguji kesabarannya. Dia menceritakan tujuan dia menemui orang tua tadi, dia sampai terisak meminta dengan sangat agar masalahnya tersebut terpecahkan. Sang orang tua kemudian meminta si pemuda mengambil segenggam garam yang berada di rumah kakek tua untuk kemudian dimasukkan ke dalam segelas air. Lalu garam tadi dimasukkan dan diaduk. Sang kakek meminta pemuda itu meminumnya, alhasil si pemuda merasakan rasa pahit yang sangat. Belum hilang rasa pahitnya, si pemuda diajak sang kakek ke sebuah telaga dekat rumah kakek tadi. Disana sang kakek memberikan si pemuda segenggam garam, sama persis ketika berada di dalam rumah, setelah itu, dimintanya si pemuda tadi untuk mengambil ranting yang digunakannya mengaduk garam yang ditaburkan ke telaga. Setelah selesai mengaduk garam, si pemuda meminum air telaga. Ditanya oleh sang kakek, bagaimana rasanya? Si pemuda menjawab bahwa rasanya tawar.
Dengan bijak sang kakek menjelaskan bahwa garam ibarat masalah yang dihadapi, sedangkan gelas atau telaga adalah wadah yaitu kelapangan hati kita. Masalah itu akan terasa pahit, segar atau bahkan sangat berat tergantung dari wadah atau cara kita menanggapi masalah itu sendiri. Hati, kalbu, atau perasaan kita adalah wadah yang sebetulnya bisa kita bentuk sendiri apakah meluaskannya atau menyempitkannya. Setelah membaca cerita dari buku itu saya merenung, kemudian hari berikutnya saya mengucapkan terima kasih kepada sahabat saya yang telah memberikan buku cerita tersebut. Ceritanya mungkin tidak spesial, namun yang membuat lebih istimewa adalah hikmah dari cerita tersebut. Lebih jauh lagi, kita tidak menyadari bahwa kita memiliki cerita khusus dalam hidup kita, hanya saja terkadang terlalu sibuk dan tidak menyadari segala aktivitas yang dilakukan sehingga lupa akan jati dirinya sendiri, lupa untuk merenung, instropeksi diri, lupa akan tujuan semula kita diciptakan oleh Allah swt, lupa jika usia ini sudah dijatah dan dibatasi, lupa bahwa segala amal akan ditimbang dan dipertanggungjawabkan, lupa jika ada surga dan neraka. Jika sempat, merenunglah, jika ada waktu, evaluasi diri kita, jika ingin selamat di kehidupan akhirat maka segera merevisi dan meluruskan niat dan tujuan hidup yang sejati. Tujuan utama adalah ibadah hanya kepada Allah swt. Semoga kita memperoleh pertolongan dan ridho Nya.
Berikut contoh cerita yang bisa diambil hikmahnya terkait betapa pentingnya sebuah persahabatan dan pentingnya komunkiasi efektif, cerita ini diambil dari sebuah fabel yaitu sebagai berikut;
Long time ago, there lived Ansa. He was the king of Calabar for fifty years. He had a very faithful cat as a housekeeper, and a rat was his house-boy. The king was an obstinate, headstrong man, but was very fond of cat, who had been in his store for many years.
The rat, who was very poor, fell in love with one of the king’s servant girls, but was unable to give any presents, as he had no money. At last he thought of the king’s store, so in the night-time, being quite small, he had little difficulty, having made a hole in the roof, in getting into the store. He then stole corn and native pears, and presented them to his sweetheart.
At the end of the month, when the cat had to render her account of the things in the store to the king, it was found that a lot of corn and native pears were missing. The king was very angry at this, and asked the cat for an explanation. But the the cat could not account for the loss, until one of her friends told her that the rat had been stealing the corn and giving it to the girl.When the cat told the king, he called the girl before him and had her flogged. The rat he handed over to the cat to deal with, and dismissed both from his service. The cat was so angry at this that she killed and ate the rat, and ever since that time whenever a cat sees a rat she kills and eats it.
Berikut cerita motivasi bentuk file mp3 dari nara sumber Bagus Hernowo dan beberapa klip film pendek inspirasi, cara mengunduh yaitu kilk link berikut;
1. Bagus Hernowo - Visioner Mp3 (5.13 Mb)
2. Bagus Hernowo - Taman Kanak-kanak Mp3 (3.5 Mb)
3. Bagus Hernowo - Suami Istri Mp3 (4.68 Mb)
4. Bagus Hernowo - Pulpen Mp3 (1.87 Mb)
5. Bagus Hernowo - Penjahit Mp3 (5.44 Mb)
6. Bagus Hernowo - Nenek Mp3 (2.47 Mb)
7. Bagus Hernowo - Mendengkur Mp3 (3.62 Mb)
8. Bagus Hernowo - Kereta Argo (5.14 Mb)
9. Bagus Hernowo - Keberuntungan Mp3 (5.02 Mb)
10. Bagus Hernowo - Harus Kaya Mp3 (4.96 Mb)
11. Bagus Hernowo - Egois Mp3 (4.92 Mb)
12. Bagus Hernowo - Boikot Mp3 (5.86 Mb)
13. Bagus Hernowo - Bapak Tua Mp3 (4.94 Mb)
14. Animasi - Kerja Keras Avi (70 Mb)
15. Animasi - Tertinggi Avi (70 Mb)
16. Animasi - Perbuatan Bijak Avi (69.9 Mb)
17. Animasi - Menyeberangi Sungai Avi (70 Mb)
18. Animasi - Balon Udara Avi (70.1 Mb)
19. Animasi - Pembuat Celaka Avi (70.3 Mb)
20. Animasi - Pertahanan Diri Avi (69.4 Mb)
21. Animasi - Keheningan Avi (70.1 Mb)
22. Animasi - Harapan Avi (70.1 Mb)
23. Animasi - Pendidikan Dini Avi (70 Mb)
24. Animasi - Pergulatan Hidup Avi (69.2 Mb)
25. Animasi - Permen Karet Avi (70.1 Mb)
 


Saturday, February 13, 2016

Bernafaslah, Nikmatnya Tidur Pagi Tidak Senikmat Dampaknya

Tidur pagi itu kurang menyehatkan, tidur pagi selepas waktu subuh hingga sekitar pukul 10 pagi membuat badan lemas. Saya pernah mengalaminya ketika itu bulan ramadhan sekitar 3 hari awal, dimana setelah makan sahur kemudian shalat subuh terasa kenyang lalu tidur bangun sekitar pukul 8 pagi. Nah di situ kepala terasa berat dan badan tidak siap untuk beraktivitas pagi. Kalau beberapa orang tua mengatakan bahwa  tidur pagi itu nantinya membuat seret rezeki alias rezekinya tidak lancar. Padahal beberapa kali saya menjumpai dan merasakan sendiri biasanya anak kuliahan jika tidak ada jam kuliah pagi, rata-rata mereka melanjutkan tidurnya hingga matahari hampir meninggi. Saya kadang mengamati adik saya yang masih kuliah jika dia pulang ke rumah pas libur semester, seringnya tidur pagi (kemungkinan ini terbawa karena kebiasaannya di kos-kosan).
Dampak tidur pagi hampir selalu berefek pada hal yang negatif, nyamuk penyebab demam berdarah atau nyamuk penyebab malaria kadang menggigit mangsanya ketika waktu-waktu antara pukul 6 hingga pukul 9 pagi. Nah kalau orang tersebut beraktivitas maka kemungkinan kecil dihinggapi nyamuk kemudian digigitnya dibandingkan ketika sedang tidur mendengkur pulas maka dia tidak merasakan nyamuk menggigitnya. Penyakit lainnya juga bisa berawal karena kebiasaan tidur pagi misalnya saja maag yang kemudian berujung pada thypus, jika tidur pagi disebabkan ngantuk setelah semalaman begadang hingga lepas jam 1 pagi bahkan lebih maka sarapan pagi akan kelewat dan asam lambung yang rutin dikeluarkan ketika saat-saat sarapan pagi tidak terantisipasi dengan baik karena pelakunya sedang tidur. Jika ini berlangsung berlarut-larut juga berimbas pada menurunnya produktivitas dari kehidupan kita. Sedianya aktivitas pagi untuk bekerja, sekolah atau kuliah, berdagang dan lainnya sedangkan karena digunakan untuk tidur maka jelaslah bahwa dia termasuk orang yang zero income.
Di sisi lain bagi seorang muslim ibadah pagi setelah shalat subuh yang bersifat sunah yang dicontohkan Rasulullah adalah shalat sunah dhuha dimana jika kita mampu istiqomah dalam melakukannya bisa membuka pintu rezeki dengan kuasa Allah swt. Dan sejujurnya manusia setiap ruas tulang dalam tubuhnya harus disedekahkan dan itu cukup dengan shalat sunah dhuha 2 rakaat dan rutin setiap pagi. Sebuah ikhtiar yang pas jika kita benar-benar ingin meneladani Rasulullah SAW salah satunya dengan melaksanakan shalat dhuha, bagaimana dengan orang yang sibuk bekerja? Shalat sunah dhuha sejumlah 2 rakaat sebetulnya tidak terlalu menyita waktu bekerja kita, tidak lebih dari 6-10 menit. Apalagi yang benar-benar mampu mendawamkannya atau merutinkan menjadi bagian dari kegiatan harian sungguh hal itu adalah termasuk hal istimewa. Maukah kita menjadi orang yang istimewa? Salah satunya dengan menjalankan hal-hal istimewa seperti shalat sunah dhuha (termasuk ibadah sunah yang lain tanpa melupakan ibadah wajib). Jika dibandingkan dengan nikmat yang kita peroleh tiap harinya sebetulnya tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan artinya nikmat yang ada lebih banyak dibanding ibadah kita.
Bernafas adalah kegiatan gratis yang mendukung kehidupan kita, oksigen yang tersedia juga gratis alatnya (organ tubuh seperti saluran udara dan paru-paru) sudah disediakan gratis. Setiap hari kita melakukannya baik dalam keadaan terjaga maupun dalam kondisi istirahat/ tidur. Bagaimana jika setiap menitnya nafas kita dikenakan biaya 1 Rupiah saja, berapa menit yang sudah kita habiskan sejak lahir hingga saat ini? Inilah satu contoh nikmat yang benar-benar tiada terkira dari Allah SWT. Sungguh jika kita malas beribadah kita termasuk orang yang kufur nikmat.
Keberadaan kedua orang tua kita juga merupakan bentuk nikmat, beberapa dari kita ada yang masih lengkap, ada yang salah satu dari mereka berdua sudah meninggal ada sejak kecil sudah yatim piatu. Namun apapun kondisinya kedua orang tua kita adalah bentuk nikmat lainnya, kita diasuh, kita ada karena perantara kedua orang tua kita, kemudian dibesarkan, dibiayai untuk pendidikan kita, dan setiap saat mereka mendoakan kita. Darimana munculnya kasih sayang orang tua kita? Allah yang memberi kasih sayang tersebut dengan cara mebukakan hati mereka agar senantiasa sayang dan peduli bahkan rela berkorban dengan cara apapun demi kita, anaknya. Hingga diajarkan kepada kita agama, nasehat kehidupan dan hal-hal baik lainnya. Marilah berusaha menjadi anak yang berbakti pada bapak ibu, karena merekalah perantara Ridho Nya, ridhonya orang tua adalah Ridho Allah swt. Tiada yang patut kita suguhkan hadiah terindah kepada bapak ibu kita selain menjadi anak yang shalih/shalihah.
Bernafaslah dengan dipenuhi rasa syukur atas apa yang ada dalam diri kita, atas hembusan dan desahan nafas tiap detiknya. Yakinilah semua nikmat itu dimintai pertanggungjawaban dalam melakukannya. Yang betul nih? Jika kita beriman maka haruslah yakin! Jangankan hanya nafas, yang itu merupakan vital bagi kehidupan manusia, adanya bulu hidung sebagai penyaring debu yang masuk ketika kita bernafas itu juga termasuk salah satu bentuk nikmat yang diberikan kepada manusia padahal manusia tidak meminta, namun apakah manusia semuanya mampu bersyukur atas hal itu? Ibadah manusia itu tidak dibutuhkan Allah swt, Dia Maha Kaya tidak membutuhkan makhluk, kitalah yang membutuhkan Allah Swt.
Terdapat lirik lagu dengan tema nafas dan bakti kita terhadap kedua orangtua yaitu diambil dari lirik lagu milik Harris Jung berjudul Let Me Breath, mari kita simak bersama;
"Let Me Breath" Lyrics:-

I know you’ve walked in my shoes
And get just what I’m feeling
I know you’ve brought me up
To always do the right thing
You don’t need to solve all of my problems
I can try
Let me feel naïve, let me feel alive

Chorus:
I just need a little more space
To live my life
And make my own decisions
Looking through my eyes, oh
I’m not trying to break your trust
It’s all I need
But I’m growing up now, so let me breathe

I can make the right choices
‘Cause of all you taught me
And you know that I’m always going to call
If I say I will
You don’t need to stay up and worry
I’ll be alright
Let me feel naïve, let me paint the sky


You have been my safety
My protector from the start ‘n
There’s no way, no one
Could try replacing you in my heart
‘Cause you’ve been there for me
You’ve always cared for me
And I will never let you down

Monday, February 8, 2016

Makanlah Yang Menyehatkan, Sehat di Negeri ini Pilih Kasih



Sikap pilih kasih itu mencerminkan tindakan tidak adil dan ketimpangan satu kelompok dengan yang lainnya. Pilih kasih dalam memberikan pelayanan terutama berkaitan dengan fasilitas publik dan mengurusi hajat hidup orang banyak akan membawa dampak bermunculannya masalah baru. Sikap tersebut jika dilakukan oleh sebuah instansi apalagi organisasi, lebih-lebih pemerintah dengan lembaga, departemen atau kementrian di bawahnya maka memunculkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Kadang atasan beritikad baik namun jika bawahannya memiliki paradigma yang terbelakang tidak sejalan dengan inovasi dan visi modern seorang atasan (pemerintah) maka berjalannya organisasi tersebut tersendat. Negeri ini orang baik jumlahnya sangat banyak, sama banyaknya dengan jumlah orang yang jahat. Perseteruan kebaikan dan kejahatan adalah fitrah, sudah ada sejak lama, maka evaluasi kinerja yang bersifat rutin dan terjadwal sangat penting. Instansi pemerintah di negeri ini yang programnya lumayan bagus namun prakteknya masih parah (bahasa kasarnya) adalah dalam bidang pelayanan kesehatan di masyarakat. Saya mengalami sendiri ketika menemani istri untuk melakukan persalinan dengan menggunakan fasilitas dari pemerintah, yaitu kurang optimal jika dibandingkan dengan yang membayar sendiri (tanpa menggunakan fasilitas tersebut. Penanganannya seadanya, waktu itu saya ingat istri mengalami pendarahan hebat, bahkan pasca persalinan (sesudah melahirkan) pelayanannya kurang memadai (baik itu obat, keramahan dan kesigapannya) sampai istri mengalami pendarahan lagi setelah operasi. Waktu itu hanya sabar dan semoga yang mengalami pelayanan buruk hanya saya. Nah ternyata, selang sekitar 1 bulan tetangga sebelah rumah juga bercerita persis menggunakan fasilitas bantuan pemerintah (persis sama dengan istri saya) merasakan pelayanan yang kurang bagus dari registrasi awal sampai pengurusan administrasi akhir. Sehingga ada kesimpulan sementara, yang sifatnya bantuan dari pemerintah tidak boleh diandalkan apalagi terkait fasilitas pelayanan kesehatan, karena sedikit lalai maka urusannya membahayakan kesehatan dan nyawa seseorang (tidak terlepas dari takdir dari Allah swt).

Kesehatan tubuh ada kaitannya dengan makanan yang masuk dalam tubuh dan sistem pencernaan kita. Beberapa penyakit bahkan sumbernya dari makanan yang kurang higinis, mengandung bakteri berbahaya, kuman, atau bahkan racun. Logikanya jika makanan yang bergizi dan menyehatkan saja bisa membawa penyakit karena memakannya berlebihan, apalagi jika makanan yang masuk kedalam tubuh tidak layak. Contoh adanya program pemerintah beras miskin (raskin) yang secara kualitas lebih rendah daripada beras yang standar di pasaran. Untuk sementara beras masih menjadi makanan pokok di Indonesia, di sisi lain beras yang berupa bantuan dari pemerintah untuk mesyarakat yang kurang mampu memiliki kualitas rendah (beras berkualitas buruk) maka dimana jaminan kesehatan dan kesejahteraan bangsa secara umum? Masyarakat harus bekerja keras, kreatif, jangan menganggur, jangan sakit, berpuasa, saran tersebut sungguh baik namun tidak boleh dipukul rata. Di sisi lain apa gunanya pemerintah jika malah menuntut masyarakat seperti itu (meski boleh-boleh saja)? Pajak diambil pemerintah dari warganya, berbagai pajak, segala jenis pajak, bukannya harus dikelola dengan baik? Urusan perut (alias urusan makan) jangan dianggap remeh.
Program makanan sehat dan bergizi sungguh diperlukan. Masyarakat menuntut pemerintah bekerja dengan bagus, sebaliknya pemerintah menuntut masyarakat bekerja keras, cerdas, kreatif, sabar, hemat tanpa dibarengi evaluasi kinerja dari pemerintah maka melahirkan pemerintah yang arogan. Memakan harta yang bukan haknya bisa mempengaruhi pribadi karena menjadi darah dan daging. Sedangkan memakan makanan yang tidak menyehatkan menimbulkan penyakit yang muncul dalam tubuh. Ditambah memakan makanan dalam porsi yang berlebihan juga tidak baik. Munculah pengontrolan diri dalam tindakan terutama masalah makan. Sehatkan tubuh kita, sehatkan juga pikiran kita, sehatkan juga jiwa kita. Jiwa harus bersih dari hal-hal yang bisa mengotori jiwa, secara perbuatan yang mengotori jiwa adalah sifat-sifat buruk itu sendiri. Sehatnya tubuh membutuhkan obat dan menjaga kesehatan tubuh perlu dijaga dengan berolahraga, olahraga banyak variasinya bisa olahraga mahal bisa juga olahraga murah sedangkan obat saat ini mahal, apalagi hingga di rawat di rumah sakit jangan mengandalkan pemerintah saat ini karena saat ini pelayanan kesehatan fasilitas pemerintah masih buruk kecuali jika kita punya uang banyak dan membayar sendiri maka pelayanan memuaskan. Sehat mahal secara biaya pengobatan dan perawatan jika kelewat parah dan akut. Di saat sehat maka syukuri itu adalah nikmat dari Allah swt. Syukuri dengan berbagi kepada sesama. Saat ini jangan terlalu mengandalkan pemerintah, kekayaan alam negara yang melimpah belum jaminan sejahtera masyarakatnya karena hanya dimiliki segilintir orang di negeri ini, siapa itu? Cari tahu di google orang-orang yang menguasai kekayaan Indonesia. Sadarlah kesejahteraan itu keniscayaan, jika belum terwujud ganti pemerintah sekarang, ganti motivasi, ganti mindset, ganti paradigma, ganti semangat, dengan awalnya adalah perbaiki niat.
Jika saat ini belum kaya, masih miskin, termasuk kedalam golongan di bawah garis kemiskinan, di sisi lain sudah ikhtiar, sudah bekerja keras, membanting tulang siang dan malam, ambil hikmahnya saja mungkin keberkahan belum datang karena hak untuk Allah swt belum kita lakukan dengan baik. Jika sudah dilakukan dengan baik namun masih tetap saja, yakinlah dunia ini hanya sebentar kayanya di dunia belum jaminan membuat keselamatan di akhirat. Waspada penyakit al wahn (cintai dunia dan takut mati), maka hanya memohon pada Allah swt agar segala yang kita lakukan membawa berkah, mendatangkan ridhoNya, dan menambah kecintaan pada Allah dan Rasulnya. Amin. Semoga.
Berkaitan dengan materi Bahasa Inggris tentang sistem pencernaan tubuh berikut contohnya;
The Digestive System
Human body is made up of countless million of cells. Food is needed to build up new cells and replace the worn out cells. However, the food that we take must be changed into the substances that can be carried in the blood to the places where they are needed. This process is called digestion. The first digestive process takes place in the mouth. The food we eat is broken up into small pieces by the action of teeth, mixed with saliva, a juice secreted by glands in the mouth. Saliva contains digestive juices which moisten the food, so it can be swallowed easily. From the mouth, food passes through the esophagus (the food passage) into the stomach. Here the food is mixed with the juices secreted by the cells in the stomach for several hours. Then the food enters the small intestine. All the time the muscular walls of the intestine are squeezing, mixing and moving the food onwards. In a few hours, the food changes into acids. These are soon absorbed by the villi (microscopic branch projections from the intestine walls) and passed into the bloodstream.