Showing posts with label study. Show all posts
Showing posts with label study. Show all posts

Monday, August 21, 2017

Buat Apa Belajar, Studying and Learning, Are They Wasting Time?

Belajarlah yang rajin nanti kamu menjadi orang pintar. Begitulah nasehat yang sering kita dengar dari para orang tua dan guru. Setelah menjadi orang pintar, untuk apakah kepintaran kita itu? Ternyata tujuan untuk belajar jika hanya menjadi orang pintar adalah sebuah tujuan yang dangkal. Hal itu belum menyentuh hakikat keberadaan manusia di alam semesta. Kepintaran atau kepandaian manusia bukan tujuan akhir ketika kita belajar.
Mari pahami dulu apa itu definisi belajar. Secara umum, pengertian belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan suatu makhluk (termasuk juga hewan)  dari yang sebelumnya pandir (bodoh) menjadi tahu (pintar), yang sebelumnya tidak mahir menjadi terampil, yang sebelumnya gagal menjadi sukses, dari yang kurang ilmu menjadi bertambah ilmu pengetahuannya, dll. Nah, setelah mendapatkan kepandaian, kesuksesan, ketrampilan, dan luasnya wawasan ilmu pengetahuan harapan selanjutnya adalah mampu memberikan manfaat pada diri, orang lain, keluarga, masyarakat, negara, bangsa serta agama. Dengan jalan tersebut diharapkan Tuhan ridho kepada jalan yang kita lalui yaitu menjadi agen kebaikan bagi alam semesta.
Kesibukan Yang Bermakna
Kata “Belajar” seringkali berkaitan dengan murid, guru, pelajaran, ilmu, sekolah, madrasah bahkan terkadang ada kaitannya dengan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Mari kita batasi kata belajar untuk sementara waktu pada tataran murid dan keilmuannya. Pendidikan merupakan domain yang lebih spesifik dibandingkan belajar itu sendiri, jika sudut pandangnya adalah sistem penjenjangan (tingkatan) dengan kurikulum yang memiliki standar tertentu. Sedangkan kata belajar bisa terlepas dari sistem baku dengan kurikulum formal, belajar tidak mengenal umur, tidak dibatasi tempat (terbebas dari ruang dan waktu). Contohnya, tukang sol sepatu ia belajar cara mengesol sepatu yang benar, efisien dengan hasil sol yang kuat sehingga pelanggannya puas, Ia tidak dibatasi oleh usianya dan latarbelakang tempat asal. Dan hal tersebut terkadang tidak ada dalam kurikulum baku karena sol sepatu termasuk ketrampilan hidup (life skill) yang diambil bebas dari pengalaman selama menjalani profesi tersebut, dengan bergulirnya waktu, si pelaku memiliki pengalaman.
Nah, kegiatan atau aktivitas tersebut bisa dikatakan sebagai manifestasi atau wujud belajar (dari pengalaman), belajar untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Aktivitas belajar ini dapat menjadi hal utama yang menyibukkan manusia selama ia hidup di dunia. Selama kesibukan yang dilakukan manusia memiliki manfaat (makna tertentu) maka itu merupakan bagian dari proses pembelajaran. Sehingga istilah long life education menjadi hal yang sangat sesuai dilakukan oleh manusia. Apalagi dalam ajaran Islam, manusia adalah khalifah di bumi. Dimana segala tugas dan tanggungjawab itu terbebankan kepada manusia, jika tugas tersebut sukses maka tentunya ada reward yang besar, sebaliknya jika lalai akan tanggung jawabnya maka ada konsekuensi yang harus ditanggung. Dan manusia bisa belajar dari kegagalannya, sama seperti orang yang berdosa masih diberikan pintu untuk bertaubatan nasuha kepada Tuhannya.
Tidak sembarang aktivitas yang menyibukkan itu selalu membawa manfaat. Terkadang justru sebaliknya melalaikan dari tujuan utama, untuk apa manusia itu hidup. Maka marilah belajar untuk fokus pada aktivitas yang benar-benar sarat dengan kebaikan dan kebermanfaatan.
Di banyak tempat seringkali kita dengan mudah menjumpai banyak orang yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Sejak pagi-pagi buta sudah mulai bekerja hingga malam hari sibuk dengan pekerjaan. Hal itu rutin dilakukan setiap hari. Dibela-belain membanting tulang demi sesuap nasi penyambung hidup dirinya beserta keluarganya. Hal ini memungkinkan adanya unsur kejenuhan, jika manusia hanya mengejar materi secara fisik tanpa dibekali sisi ruhiyah dan konsep ajaran ibadah yang benar. Konsep tentang “bekerja adalah salah satu bentuk ibadah,” harus diresapi sebagai makna bahwa koridor kebaikan itu menjadi bingkai utama dalam melakukan pekerjaan. Jika pekerjaan yang dilakukan sudah melenceng dari bingkai tersebut, maka hal ini termasuk kategori kesibukkan yang melenakan bahkan justru menjadi kesibukan yang destruktif. Hindarilah jenis kesibukan seperti ini.
Sukses Belajar, Belajar Sukses
Menurut penafsiran saya, frase sukses belajar itu adalah mengerti dengan benar cara terbaik dalam mempelajari suatu hal (menguasai betul akan metode belajar yang benar) sehingga efisien dan efektif, tentunya mengharap hasil yang maksimal dan optimal. Sedangkan frase “belajar sukses” lebih cenderung pada cara menghadapi dan menyikapi segala masalah yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan. Karena sejatinya sukses diraih bukan tanpa kegagalan, namun dengan kegagalan yang dihadapi kemudian bangkit, berjuang, menaklukan masalah dan akhirnya benar-benar berhasil. Jika kedua frase tersebut yaitu “sukses belajar” dan “belajar sukses” menjadi pendorong utama seseorang beraktivitas melakukan tugas dan pekerjaannya, maka tidak sekedar sibuk saja yang ia dapatkan, namun sibuknya itu memiliki bobot yang berharga. Membuat torehan emas dalam sejarah hidupnya.
Sudahkah kita menyibukkan diri dengan kegiatan berbobot hari ini? Mantap, segala kegiatan akan memiliki bobot jika motivasi awalnya benar. Niat yang harus senantiasa diperbaharui dalam detik, menit, jam, bahkan setiap hari adalah niatan mengharap ridho Allah semata.
Persepsi Yang Keliru
Cara pandang kita sebagai subjek (pelaku) terhadap sebuah benda (objek) berpengaruh terhadap kehidupan. Frame berpikir yang benar perlu ditanamkan sejak dini. Pola pikir (mindset) itulah yang menjadi karakter utama sehingga membentuk kepribadian. Ambil contoh seperti ini, selembar kertas putih bisa saja memiliki 2 persepsi, persepsi pertama adalah kertas yang bersih tanpa noda alias suci (terbebas dari kotoran), sedangkan persepsi kedua bisa saja kertas putih tersebut dianggap sebagai kertas kosong tanpa tulisan sehingga belum memiliki makna, tidak berisi, tidak ada kegunaan. Cara berpikir positif yang seharusnya mampu dimunculkan untuk persepsi pertama yang mengganggap selembar kertas itu suci dan tidak bernoda, yaitu orang yang baik (bersih dari kesalahan) jika terkena setitik debu saja maka akan terlihat kotor, sehingga kebersihan hati dan kesucian jiwa senantiasa harus dijaga meski dari sekecil apapun bentuk maksiatnya. Karena pada dasarnya maksiat yang kecil jika terus menerus dilakukan mampu membuat hati kotor dan kelam layaknya kertas putih yang dibiarkan terkena debu dan noda. Jadi penjagaan hati dan jiwa itu penting, tidak meremehkan perbuatan dosa meski itu hanya setitik. Nilai positifnya adalah agar tidak meremehkan dan menggampangkan perbuatan maksiat, karena seyogyanya kemaksiatan itu menjadi penghalang dari karunia dan rahmat serta hidayah (petunjuk) Nya.
Penyikapan positif terhadap persepsi kertas putih yang kedua terkait kertas yang kosong dianggap sebagai sesuatu yang belum ada isinya, dan bobotnya. Maka analoginya adalah layaknya usb yang masih baru, maka peluang untuk menyimpan data masih terbuka lebar. Nah, kertas putih yang kosong itupun, anggap saja sebuah chance (kesempatan dan peluang) yang harus dioptimalkan. Isilah kertas yang kosong itu dengan torehan tinta emas, catatan yang membanggakan. Keberadaan waktu yang dimiliki harus dimaknai sebagai kreasi, penciptaan produk dan karya terbaik, biografi hidup kita akankah ditulis dengan hal baik atau buruk tergantung dengan kebebasan pilihan tiap individu. Apakah diisi dengan hal yang sia-sia atau sesuatu yang produktif. Maksudnya yakni diisi dengan hal negatif atau sebaliknya diisi dengan karya-karya besar, prestasi yang membanggakan itu tergantung kitanya sendiri. Dan hal tersebut sudah dimulai sejak lahir hingga saat ini, sampai halaman terakhir yaitu maut menjemput.
Persepsi itulah yang membentuk watak dan mental. Waktu atau usia/umur itulah adalah sesuatu yang netral. Kenetralan objek (benda) akan menjadi bias manakala mindset dan persepsi yang keliru terus menerus dipupuk subur oleh diri kita sendiri. Yang berakibat fatal jika persepsi keliru itu mengarahkan kepada perbuatan yang bersifat destruktif.
Do Something, Special Thing
Jangan biarkan waktu berlalu tanpa karya, tanpa prestasi, tanpa membaca, tanpa bekerja, tanpa berpikir. Bayangkan saja kalo kita melihat teman kita yang hobinya melamun dan melongo, liatnya aja males  dan sebel, apalagi bergaul dengan pelakunya (tentu tidak mendapatkan apa-apa). Banyak budaya positif yang dapat kita terapkan untuk menghiasi aktivitas harian kita. Budaya membaca adalah salah satu contohnya. Membaca segala jenis bacaan, cerpen, komik, ensiklopedi, buku pelajaran, kamus, buku sejarah, kitab suci, bahkan biografi kisah sukses para tokoh dunia. Misalnya tokoh Soichiro Honda, yang dengan drop outnya di sekolah formal namun ia tetap belajar dan melakukan karya besar. Yang ujung-ujungnya sebagai pencetus mesin Honda, kita tahu sendiri merek kendaraan yang satu ini di Indonesia saja masih tetap merajai dibanding merek kendaraan produk China. Atau membaca Biografi tokoh nasional ataupun pahlawan misalnya Soekarno, Mohammad Hatta, Jendral Sudirman, dll. Dari aktivitas membaca itulah wawasan, ilmu, semangat, bahkan inspirasi bisa kita peroleh.
Lakukanlah sesuatu, jangan biarkan waktu yang kita miliki 24 jam sehari ini hanya diisi dengan rutinan tidur, makan, toilet, nge game, bahkan nongkrong yang sejatinya kurang mengarahkan pada masa depan yang cerah. Hal-hal yang sepele, dan efeknyapun sepele alias tidak berefek untuk kesuksesan masa depan kita.
Milikilah target
Penting sekali bagi orang yang hidup itu memiliki tujuan atau target. Inilah kenapa orang yang punya mimpi itu selalu memiliki energi semangat yang tak pernah padam, selama mimpinya itu belum terwujud. Saya punya teman sejak SD hingga sekarang yang selalu memiliki target dalam hidupnya. Ketika waktu SD, teman saya itu, pengen sekali sebelum lulus SD agar bisa naik (mengendarai sepeda), padahal ia seorang anak perempuan yang di keluarganya tidak ada sepeda sama sekali. Ditambah medan (secara geografis) di desa saya adalah daerah pegunungan, untuk lahan datarnya terbatas, sehingga untuk berlatih naik sepeda kayuh harus ekstra tenaga dengan tantangan berupa  tanjakan dan jalan menurun. Namun nyatanya sebelum ia masuk SMP, ia sudah bisa naik sepeda meski belum mahir sekali dan belum punya sepeda sendiri. Ia dengan bangganya pinjam dan memboncengkan adiknya dengan sepeda itu. Kemudian ketika SMP, teman saya ini memiliki mimpi bisa ke Jakarta sebelum melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, ia sejak lahir hingga saat itu belum pernah kesana. Padahal ia tinggal di kampung dengan latarbelakang keluarga petani yang tidak memiliki riwayat kerabatnya merantau ke ibukota. Sekitar pertengahan kelas tiga, Alhamdulillah mimpinya itu kesampaian, yaitu agenda study tour sekolah ternyata destinasinya sama dengan mimpinya yaitu ke Jakarta.
Yang saya kagumi adalah dari kebulatan tekadnya dan kesungguhannya menggenggam mimpi sekuat tenaga, hingga totalitas bersungguh-sungguh demi keinginannya tercapai. Ia tidak bosan-bosannya memiliki capaian-capaian dalam hidup. Baik target jangka panjang maupun jangka pendek. Ini yang ingin saya bagi tentang semangat memiliki mimpi, siapapun gratis memiliki cita-cita, tidak memandang status tempat tinggal entah di desa maupun di kota, dari keluarga petani maupun pejabat, semuanya diberikan kesempatan dan peluang yang sama. Tinggal seberapa gigihkah kita dalam merealisasikan mimpi yang kita miliki.
Everybody is Special
Yap, semua orang itu istimewa, memiliki keunggulannya masing-masing. So, buat sobat yang masih merasa minder, coba deh renungkan dan instropeksi diri keunggulan dan kelemahan apa yang dimiliki. Saya pernah membaca suatu artikel tentang jarum. Jadi jarum yang sekecil itupun ternyata memiliki kegunaannya. So pasti kita manusia, yang  berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan jarum.
Jarum Jahitpun Punya Makna
Ukurannya yang kecil tidak menghilangkan fungsi, tujuan dan kegunaan jarum. Tidak seyogyanya pula jarum harus protes untuk dibentuk menjadi benda lain. Jarum yang tajam tersebut bisa mendatangkan malapetaka dan juga dapat membawa keuntungan. Bahaya dari jarum yang tajam bisa melukai jari, menusuk kulit bahkan bisa menciderai tubuh kita. Sebaliknya jika digunakan sesuai prosedur maka membawa manfaat yang luar biasa. Pakaian yang dipakai kita, salah satu peran dari jarum lho.
Nah, kebanyakan manusia tidak memikirkan makna keberadaan dirinya di dunia ini. Kesibukannya sehari-hari telah menyita sebagian besar waktu, tenaga dan kesempatannya untuk memikirkan hal terpenting dalam kehidupannya. Yakni, untuk mempertanyakan dan mendapatkan jawaban pasti mengapa ia hadir di dunia ini. Seseorang yang mendapatkan jawaban pasti Mengapa ia ada di dunia ini, Untuk Apa ia hidup, Mau Ke Mana arah hidupnya, memiliki sikap hidup yang berbeda dengan mereka yang acuh dengan segala hal tersebut. Orang yang memahami dengan benar arti dan tujuan hidupnya akan berusaha sungguh-sungguh menjalani hidupnya sesuai dengan makna dan tujuan tersebut.
Kenapa Jarum jahit itu dibuat? Kenapa Manusia itu diciptakan di dunia? Yaps, 2 pertanyaan yang berbeda namun memiliki hakikat yang sama.
Lihatlah segala yang ada di sekitar kita yang dibuat manusia. Sebutlah satu saja yang terkecil dari semua yang ada. Sekali lagi ambil contoh jarum jahit. Kini coba pikirkan, mengapa jarum jahit ada di dunia ini? Dengan cepat, kita pasti akan menjawab bahwa benda kecil tajam ini ada untuk membantu manusia menjahit kain atau pakaian, atau untuk kegunaan serupa lainnya. Yang pasti tak pernah sedikit pun terlintas dalam benak siapa pun yang berakal sehat bahwa jarum jahit ada dengan sendirinya tanpa kegunaan apa pun. Dengan pengetahuan ini, kita akan menggunakan jarum jahit sesuai dengan tujuan pembuatannya. Kita bisa pula memanfaatkan jarum jahit untuk kegunaan lain yang sesuai dengan bentuk serta bahan bakunya, misalnya untuk melubangi kertas atau plastik, dan sebagainya. Yang pasti, kita tidak akan menggunakannya untuk hal-hal yang memang tidak cocok seperti: untuk dimakan, untuk menulis atau untuk mengikat benda. Kalau hal ini kita paksakan, maka akan membahayakan diri kita maupun orang lain, atau tidak akan bisa sama sekali karena memang bukan fungsinya.
Alangkah eloknya kita merenungkan hal ini sobat,
Sama halnya, manusia adalah wujud yang jauh lebih besar, lebih rumit dan lebih sempurna daripada si mungil jarum jahit. Pastilah keberadaan manusia di dunia ini ada guna dan tujuannya, yaitu menjadi sebaik-baik hamba dari Sang Pencipta, menebar kebaikan dan kemanfaatan bagi manusia lain dan segenap makhluk. Sudah selayaknya manusia mengarahkan kehidupannya sesuai tujuan penciptaan tersebut. Ini adalah kesimpulan dari pemikiran akal sehat. Tidak sepatutnya manusia acuh atau tak peduli akan tujuan keberadaannya. Manusia hendaknya berusaha mengarahkan segenap kegiatannya sehari-hari dalam rangka melaksanakan tujuan hidup ini. Mereka sepatutnya menggunakan seluruh anggota tubuhnya, daya-pikir dan kejiwaannya sesuai dengan fungsi penciptaan masing-masing alat tubuh dan sarana hidup tersebut. Jika tidak, ini akan membahayakan dirinya maupun orang lain, bahkan seluruh isi alam semesta yang lainnya. Yuk, jangan bosan memperbaiki diri, fungsikan diri kita agar memberi banyak manfaat bagi sesama.

Related Posts:
2. Download Koleksi Film SRK Full

Wednesday, October 28, 2015

Menjalankan Tugas, Jangan Melalaikannya

Marilah kita berusaha menjalankan tugas yang diberikan kepada kita, tentunya selama kita mampu. Dalam menjalankan amanat tersebut biasanya dibutuhkan kesungguhan, disiplin, dan ketrampilan. Untuk faktor eksternal biasanya dibutuhkan kerjasama, andil ataupun peran dari orang lain. Melalaikan tugas, berarti kita dianggap tidak mampu (incapable). Maka penilaian buruk akhirnya kita dapatkan.
Apakah kita menjalankan tugas didorong faktor orang lain atau motivasi sendiri? Keduanya boleh-boleh saja, yang paling kuat yaitu faktor dari dalam diri (self motif). Kadangkala faktor yang berasal dari luar tidak lama bertahan/ kurang istiqomah. Alasannya kita tidak memiliki kendali terhadap orang lain, atau lingkaran luar dari diri kita.
Kata "lalai" memiliki kesan kesengajaan, sehingga skala kesalahannya lebih tinggi daripada sekedar tidak mampu. Lalai merupakan penyakit orang yang terlalu meremehkan, kurang perhatian, dan tidak adanya gairah terhadap tugas/ amanah yang diberikan kepadanya.
Berikut ini contoh rangkaian test/tugas meliputi kompetensi reading and writing, tugas bagi peserta didik dengan kategori pre-intermediate level.

NEW YORK CITY
New York (city), the largest city in the United States, the home of the United Nations, and the center of global finance, communications, and business. New York City is unusual among cities because of its high residential density, its extraordinary diverse population. Its hundreds of tall office and apartment buildings. Its thriving central business district, its extensive public transportation system, and its more than 400 district neighborhoods. The city's concert houses, museum, galleries, and theaters constitute an ensemble of cultural richness rivaled by few cities. In 2000 the population of the city of New York was 8,008,278; the population of the metropolitan region was 21,199,865. New York consists of five boroughs they are Queens, Brooklyn, Staten Island, The Bronx, and Manhattan.
There are so many attractive places in the city. One of its most popular landmarks is the statue of Liberty. It is a symbol of freedom for many, was one of the first sights to welcome immigrants arriving in United States. The statue stands 93 m (305 ft) tall on Liberty Island in New York harbor. It was designed by French sculptor Frederic Auguste Bartholdi and is a gift from France commemorating the first centennial U.S. independence from Britain.
New York's 250 museums cater to every specialty and every taste. It has museums in such field as natural history, broadcasting, fire-fighting, crafts, and ethnic cultures. As the world greatest art center, New York City has more than 400 galleries and is a mecca for artists, art dealers, and collectors. Medison Avenue between 57th and 86th streets is the most important locale for galleries, but dozens of others are located in SoHo (South of Houston Street) and adjoining neighborhoods.
New York also has a famous botanical garden. It is called Brooklyn Botanic Garden, 21 hectare (52 acre) botanic garden, located in the borough of Brooklyn, in New York City. The garden includes such attractions as the children's Garden, the first of its kind in the world.
QUESTIONS
1. What is the text about?
A. Washington D.C.
B. The statue of liberty
C. New York boroughs
D. The culture of New York
E. New York City

2. The following is true about New York, except...
A. It has botanical garden
B. It is the home of the Liberty statue
C. It has 250 museums
D. It consists of four boroughs
E. It has more than 500 galleries

3. Where is the statue of liberty located?
A. Liberty Island
B. Brooklyn
C. SoHo
D. Manhattan
E. Queens

4. What does the word commemorating in the second paragraph means?
A. Acknowledgement
B. Ignore
C. Memorize
D. Celebration
E. Memorializing

5. What does the word "it" in the last paragraph refer to?
A. New York
B. Brooklyn
C. Children's garden
D. Museum
E. Botanical garden

6. How many galleries are there in New York?
A. 400
B. More than 400
C. Less than 400
D. Not more than 500
E. More less than 350

7. SoHo is the acronym of...
A. South of Honolulu
B. South of Hillside
C. South of Hoboken
D. South of Houston
E. South of Hackensack

Fill in the puzzle use words from the passage above!

Saturday, August 15, 2015

Yang Sudah Terjadi, Biarlah Berlalu, Hikmah ....


Kita harus pandai-pandai mencari hikmah dari sebuah peristiwa yang sudah terjadi. Apalagi peristiwa tersebut menyangkut hal terpenting dalam hidup kita. Momen bahagia, ceria, atau sebaliknya, harus disikapi secara bijak agar ada makna dan pembelajaran yang kita peroleh.
Terlalu mahal jika peristiwa tersebut dibiarkan terjadi begitu saja tanpa ada sebuah nilai yang kita bisa petik darinya. Sebetulnya bagi seorang muslim anugrah ataupun prahara sebetulnya akan menjadi hal yang sama-sama bisa mendatangkan kebaikan/ pahala tergantung dari penyikapan yang ada.
Dalam gambar adalah ketika saya pribadi masih berusia 11 tahun bersama adik dan bapak ibu saya, kejadian ini berlangsung 20 tahun yang lalu dan masih terekam bagus dalam ingatan saya ketika itu berlibur di ancol dan mencoba naik perahu. Dan hal ini secara pribadi ada nilai-nilai historis yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Sama mungkin ketika anda memiliki momen terindah pada masa lampau.
Nah, dalam bahasa Inggris peristiwa, kejadian, ataupun kegiatan yang sudah selesai dilakukan/ terjadi di masa lampau bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan maupun lisan dengan menggunakan tenses Simple Past tense, yaitu kata kerjanya bentuk kedua (past participle) atau verb2. Kalimatnya memiliki pattern atau rumus yakni sbb:

bentuk Active Sentence:
(+) Subject + V2
(-) Subject + did + not + V1
(?) Did + Subject + V1?

Dalam konteks kalimat bisa berupa:
I studied English grammar yesterday. And I did not  take  Math course yesterday afternoon, because it was rain. Why did my Math teacher give me a  reward?

Dalam menggunakan kata keterangan waktu (time signal) antara lain:
Yesterday
 Last .... (last month, year, etc)
..... ago. (a week ago, month, year, etc)









Misalnya dalam kalimat:

  1. My baby slept soundly yesterday.
  2. He didn't talk much to me, did he get a good meals yesterday?
  3. Many bats flew to the west area a week ago.
  4. The scientists did not know the reasons, why did they fly away to that place last week?
Exercises (soal latihan)

    Mr. Matta/go to/the beach yesterday
Answer:
(+) Mr. Matta went  to the beach yesterday.
(-) Mr. Matta did not go to the beach yesterday.
(?) Did Mr. Matta go to the beach yesterday?
Yes, he did. No, he did not.

Do these exercises as sample above!
1.She/bring/some beach balls a week ago
2.Gatot/buy/ a new surfboard  yesterday
3.Mrs. Anis/wear/sunglasses to the beach last week
4.Mr. heri and his son/sit/on the bench yesterday morning


Thursday, August 13, 2015

Recount Text










Dalam materi pembelajaran bahasa Inggris, jika kita akan menulis atau mengutarakan sebuah kejadian, peristiwa taupun kegiatan yang kita lakukan/alami dan terjadi di masa lalu maka genre/jenis penulisan yang digunakan adalah text recount.
Teks ini memiliki karakter utama yaitu sudut pandang penulis aku, atau subjek tertentu dengan penggunaan kata kerja past participle (past tense) atau kata kerja bentuk ke-2, misal went (pergi), walked (berjalan), talked (berbicara), dll. Dan yang paling nyata adalah adanya kata keterangan waktu yang menunjukkan lampau, misalnya last (yang lalu), ago, last month, last week, last summer, etc.

Judul (title) yang ada juga bisa dikenali, misalnya excursion to Botanic garden, My camping, Holiday at Sanur Beach, etc. Berikut ini adalah contoh teks recount:











An Excursion to Botanic Bogor Garden
All right, everybody, I’ll tell you about this great place. On Friday 16 March we went to Bogor Botanic Garden. We went there by bus and we arrived at that famous garden at 10 o’clock.
Arriving at the garden, we were divided into two groups. Group A followed Mrs. Nina and Group B followed Mr. Ahmad. I was in group A. Well, first we went to odd tropical plants and Mrs. Nina read us some of the information. Then, we looked at all the lovely plants. After that, we went to a little spot near the Raffles cemetery and had morning tea. Next, we did some sketching and then we met group B at the information center to have our lunch.
Soon, it was time for us to go to the orchid section while Group B did some research on flowers. A lady led us to the orchid section. Then, she explained about many kinds of Orchids.
Next, we had a look at the Indonesian orchid. Wow, we saw many kinds of Indonesian orchids. They were all beautiful. Later, we took a look at the American, European and Asian orchid’s section. It was interesting. Soon after we had finished our observations, we went back outside and met group B. Then, we got on the bus and returned to school. We really enjoyed the trip and to Bogor Botanic Garden.










Communicative purpose ot text : to tell past events (activities)
Structure of text: Orientation,  Events, Reorientation

QUESTIONS
1.       What is the type of the text above?
2.       What is the title of the text above?
3.       Then, we looked at all the lovely plants. What does the underlined word refer to?
4.       “We went back outside...”What is the opposite meaning of underlined word?
5.       Find the Indonesian meaning of these words below!
a.       Arrived
b.      Followed
c.       Saw
d.      Enjoyed
e.      Went
f.        Divided
g.       Orchid
h.      Returned
i.         Explained
j.        Garden

6.       Translate these words into English based on the text above!


a.       Indah (B-L)
b.      Penelitian (O-S)
c.       Bunga (F-S)
d.      Luar ruangan (O-E)
e.      Menarik (I-G)
f.        Jenis (K-S)
g.       Penelitian (R-H)
h.      Sedangkan (W-E)
i.         Tiba/ hadir (A-G)
j.        Aneh (O-D)

Related Posts

Saturday, November 16, 2013

membuat KKM

ada beberapa kriteria ketika seorang guru mapel membuat KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal, misalnya saja kompleksitas dari materi yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar, kemudian daya dukung (yang berarti fasilitas yang ada di sekolah tersebut yang mendukung berlangsung proses pembelejaran sesuai dengan mapel dan kompetensi dasar), dan yang terakhir adalah intake siswa itu sendiri.
Oke, bagi bro & sis yang punya masukan bisa share. Di bawah ini contoh kkm Bahasa Inggris:

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
MATA PELAJARAN: BAHASA INGGRIS


Sekolah              : MA Hasbullah Karanganyar
Kelas                  : XII
Semester            : I (SATU)
KKM                  :  78

Kompetensi Dasar dan Indikator
Standar
KKM
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompleksitas
Daya dukung
Intake siswa
STANDAR KOMPETENSI
1.1   Mendengarkan
·         Memahami makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari
78
81
75
78
·         Merespons makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengusulkan, memohon, mengeluh, membahas kemungkinan atau melakukan sesuatu, dan memerintah
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur meminta usulan
77
82
75
78
·         Merespons tindak tutur meminta usulan (mengusulkan)
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur memohon
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur mengeluh
78
81
75
78
·         Menrespons tindak tutur mengeluh
78
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur membahas kemungkinan atau melakukan sesuatu
77
82
75
78
·         Merespons tindak tutur membahas kemungkinan atau melakukan sesuatu
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur memerintah
78
81
75
78
·         Merespons tindak tutur memerintah
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
858:11
KKM ( BHS. INGGRIS SK 1 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Berbicara
2.            Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari.




2.1          Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengusulkan, memohon, mengeluh, membahas kemungkinan atau melakukan sesuatu, dan memerintah
77
82
75
78
·         Membuat respons yang tepat terhadap situasi yang diberikan.
77
81
75
78
·         Bermain peran secara berpasangan.
78
81
75
78
Jumlah 1 KD
234:3
KKM ( BHS. INGGRIS SK 2 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan
3.            Memahami makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari.




·         Merespons makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisa si) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima dal- am konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengakui kesalahan, berjanji, menya lahkan, menuduh, meng-ungkapkan keinginta huan dan hasrat, dan menyata kan berbagai sikap
78
82
75
78
·         Mendengarkan percaka- pan interpersonal/ transaksional melalui tape secara klasikal
77
82
75
78
·         Mendiskusikan berbagai tindak tutur yang diguna kan dalam percakapan secara berpasangan
77
82
75
78
·         Mendiskuksikan respons yang diberikan terhadap tindak tutur yang didengar
78
82
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 3 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Berbicara
4.            Mengungkapkan makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari.




·         Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosiali- sasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: mengakui kesalahan, berjanji, menya lahkan, menuduh, meng-ungkapkan keingintahuan dan hasrat, dan menyata kan berbagai sikap
78
81
75
78
·         Membuat respons yang tepat terhadap situasi yang diberikan.
77
82
75
78
·         Bermain peran secara berpasangan.
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
234 : 3
KKM ( BHS. INGGRIS SK 4 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENDENGARKAN
5.            Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari.




·         Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi beberapa teks secara mandiri dan (atau) berkelompok
78
81
75
78
·         Mendengarkan teks melalui tape secara klasikal
78
81
75
78
·         Mendiskusikan isi dan dan bentuk bahasa yang digunakan secara berkelompok
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 5 )
78
STANDAR KOMPETENSI
BERBICARA
6.            Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari




·         Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
77
82
75
78
·         Menghasilkan teks dan menyampaikan nya di depan kelas
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
159 : 2
KKM ( BHS. INGGRIS SK 6 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENDENGARKAN
7.            Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari




·         Merespons makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, explanation, dan discussion
77
82
75
78
·         Mendengarkan pembacaan wacana.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi informasi yang ada dalam wacana.
77
82
75
78
·         Mendiskusikan isi wacana.
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 7 )
78
STANDAR KOMPETENSI
BERBICARA
8.            Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari




·         Mengungkapkan makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative, explanation, dan discussion
78
81
75
78
·         Membuat teks monolog dan menyampaikan nya kepada teman.
79
81
75
78
·         Membuat teks monolog dan menyampaikan nya di depan kelas
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
234 : 3
KKM ( BHS. INGGRIS SK 8 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MEMBACA
9.            Memahami makna teks fungsional pendek dan teks tulis esai berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan




9.1          Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan
75
82
75
77
·         Mengidentifikasi beberapa teks secara mandiri atau berkelompok.
77
82
75
78
·         Mendiskusikan isi dan bentuk bahasa yang digunakan secara berkelompok
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
233 : 3
KKM ( BHS. INGGRIS SK 9 )
77, 67
STANDAR KOMPETENSI
MENULIS
10.          Mengungkapkan makna dalam teks tulis monolog yang berbentuk narrative, explanation, dan discussion secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari




10.1        Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Menulis teks dan mempublikasikannya di kelas
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
156 : 2
KKM ( BHS. INGGRIS SK 10 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MEMBACA
11.          Memahami makna teks fungsional pendek dan teks tulis esai berbentuk narrative, explanation, dan discussion dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan




11.1        Merespons makna dan langkah retorika dalam esai yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk narrative, explanation, dan discussion
77
82
75
78
·         Membaca teks secara individu.
76
82
75
78
·         Mendiskusikan berbagai aspek dalam teks secara berpasangan.
76
82
75
78
·         Mendiskusikan berbagai aspek dalam teks secara berkelompok.
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
312: 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 11 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENULIS
12.          Mengungkapkan makna dalam teks tulis monolog yang berbentuk narrative, explanation, dan discussion secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari




12.1        Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks monolog dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk narrative, explanation, dan discussion
78
81
75
78
·         Membuat draft penulisan teks.
77
82
75
78
·         Mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk membuat tulisan
76
82
75
78
·         Melakukan penyuntingan terhadap tulisan teman.
77
82
75
78
·         Melakukan penyuntingan terhadap tulisan sendiri.
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
390 : 5
KKM ( BHS. INGGRIS SK 12 )
78

                                                                                                  Karanganyar, September 2015
Mengetahui,
Kepala Madrasah                                                                      Guru Mata Pelajaran     




SHOFIYAH. S. E.                                                                  Heri Sutanto, S. Pd





KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
MATA PELAJARAN: BAHASA INGGRIS


Kelas                  : XII
Semester            : II (DUA)
KKM                  : 78

Kompetensi Dasar dan Indikator
Standar
KKM
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompleksitas
Daya dukung
Intake siswa
STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan
Memahami makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan sehari-hari




·         Merespons makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dan melibatkan tindak tutur: membujuk, mendorong semangat, mengkritik, mengungkapkan harapan, dan mencegah
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur mencegah
77
82
75
78
·         Merespons tindak tutur mencegah
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur mengkritik
77
82
75
78
·         Merespons tindak tutur mengkritik
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
390 : 5
KKM ( BHS. INGGRIS SK 13 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Berbicara
·         Mengungkapkan makna dalam teks interaksional dengan penekanan pada percakapan transaksional resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dalam konteks sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: membujuk, mendorong semangat, mengkritik, mengungkapkan harapan, dan mencegah
76
82
75
78
·         Menggunakan tindak tutur mencegah.
77
82
75
78
·         Menggunakan tindak tutur mengkritik.
77
82
75
78
·         Menggunakan tindak tutur mencegah.
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
390 : 5
KKM ( BHS. INGGRIS SK 14 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan
·         Memahami makna dalam teks percakapan transaksional dan interpersonal resmi dan berlanjut (sustained) dalam konteks kehidupan sehari-hari
78
81
75
78
·         Merespons makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dan melibatkan tindak tutur: menyesali, mengungkapkan/ menanyakan rencana, tujuan, maksud, memprediksi, berspekulasi, dan memberikan penilaian
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur mengungkapkan/ menanyakan rencana
79
81
75
78
·         Merespons tindak tutur mengungkapkan/ menanyakan rencana
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi makna tindak tutur memberikan penilaian
76
82
75
78
·         Merespons tindak tutur memberikan penilaian
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
468 : 6
KKM ( BHS. INGGRIS SK 15 )
78
STANDAR KOMPETENSI
Berbicara
·         Mengungkapkan makna dalam teks interaksional dengan penekanan pada percakapan transaksional resmi dan berlanjut dalam konteks kehidupan sehari-hari
78
81
75
78
·         Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan berlanjut (sustained) secara akurat, lancar, dan berterima yang menggunakan ragam bahasa lisan dalam konteks sehari-hari dan melibatkan tindak tutur: menyesali, mengungkapkan/ menanyakan rencana, tujuan, maksud, memprediksi, berspekulasi, dan memberikan penilaian
78
81
75
78
·         Menggunakan tindak tutur mengungkapkan/ menanyakan rencana
78
81
75
78
·         Menggunakan tindak tutur memberikan penilaian
78
81
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 16 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENDENGARKAN
·         Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk narrative dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi topik dari teks
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi informasi tertentu dalam teks
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi tujuan dari teks
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
390 : 5
KKM ( BHS. INGGRIS SK 17 )
78
STANDAR KOMPETENSI
BERBICARA
·         Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk narrative dan review secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Menyampaikan teks secara lisan
76
82
75
78
·         Menggunakan bahasa lisan
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 18 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENDENGARKAN
·         Memahami makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk narrative dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari
76
82
75
78
·         Memahami dan merespons makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative dan review
76
82
75
78
·         Merespons wacana
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi tujuan teks yang didengar.
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi urutan kejadian dalam teks yang didengar.
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi tokoh dalam teks yang didengar.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi pesan dalam teks yang didengar.
78
81
75
79
·         Mengidentifikasi karakteristik tokoh dalam teks yang didengar
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
624 : 8
KKM ( BHS. INGGRIS SK 19 )
78
STANDAR KOMPETENSI
BERBICARA
·         Mengungkapkan makna dalam teks fungsional pendek dan monolog yang berbentuk narrative dan review secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari
78
81
75
78
·         Mengungkapkan makna dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa tulis  secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative dan review
78
81
75
78
·         Melakukan monolog untuk menyampaikan wacana lisan narrative.
78
81
75
78
·         Melakukan monolog untuk menyampaikan wacana lisan review.
78
81
75
78
Jumlah 1 KD
312 : 4
KKM ( BHS. INGGRIS SK 20 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MEMBACA
·         Memahami makna teks tulis monolog yang berbentuk narrative dan review secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan
78
81
75
78
·         Merespons makna dalam teks fungsional pendek resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan
78
81
75
78
·         Merespons wacana
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi topik (gagasan) dari teks.
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi penggunaan bahasa dan susunan teks.
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
390 : 5
KKM ( BHS. INGGRIS SK 21 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MENULIS
·         Mengungkapkan makna dalam teks tulis monolog/esai  berbentuk narrative dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari
77
82
75
78
·         Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esai dengan menggunakan ragam tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk narrative dan review
77
82
75
78
·         Menulis teks yang diacak ke dalam teks dengan generic structure yang tepat
76
82
75
78
·         Merespons wacana secara tepat
78
81
75
78
·         Menentukan tujuan penulisan teks
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam teks
78
81
75
78
·         Melakukan penyuntingan terhadap teks yang telah ditulis.
78
81
75
78
·         Menghasilkan tulisan berbentuk narrative
78
81
75
78
·         Menghasilkan tulisan berbentuk review
77
82
75
78
Jumlah 1 KD
702 : 9
KKM ( BHS. INGGRIS SK 22 )
78
STANDAR KOMPETENSI
MEMBACA
·         Memahami makna teks tulis monolog yang berbentuk narrative dan review secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan
78
81
75
78
·         Merespons makna dan langkah retorika dalam teks monolog yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar, dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu pengetahuan dalam teks berbentuk narrative dan review
79
81
75
78
·         Mengidentifikasi makna kata dalam teks.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi makna kalimat dalam teks.
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi tujuan penulisan teks.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi urutan kejadian dalam teks.
77
82
75
78
·         Mengidentifikasi tokoh dalam teks.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi gagasan utama dalam teks.
78
81
75
78
·         Mengidentifikasi karakteristik tokoh dalam teks yang didengar.
76
82
75
78
·         Mengidentifikasi langkah retorika dalam teks.
76
82
75
78
Jumlah 1 KD
780 : 10
KKM ( BHS. INGGRIS SK 23 )
78


Karanganyar, September 2015
Mengetahui,
Kepala Madrasah                                                                           Guru Mata Pelajaran     




SHOFIYAH, S. E.                                                                         Heri Sutanto, S. Pd




  




KKM BAHASA INGGRIS KELAS XII
NO
KKM BAHASA INGGRIS
KKM
1
BAHASA INGGRIS SK 1
78
2
BAHASA INGGRIS SK 2
78
3
BAHASA INGGRIS SK 3
78
4
BAHASA INGGRIS SK 4
78
5
BAHASA INGGRIS SK 5
78
6
BAHASA INGGRIS SK 6
78
7
BAHASA INGGRIS SK 7
78
8
BAHASA INGGRIS SK 8
78
9
BAHASA INGGRIS SK 9
77, 67
10
BAHASA INGGRIS SK 10
78
11
BAHASA INGGRIS SK 11
78
12
BAHASA INGGRIS SK 12
78
13
BAHASA INGGRIS SK 13
78
14
BAHASA INGGRIS SK 14
78
15
BAHASA INGGRIS SK 15
78
16
BAHASA INGGRIS SK 16
78
17
BAHASA INGGRIS SK 17
78
18
BAHASA INGGRIS SK 18
78
19
BAHASA INGGRIS SK 19
78
20
BAHASA INGGRIS SK 20
78
21
BAHASA INGGRIS SK 21
78
22
BAHASA INGGRIS SK 22
78
23
BAHASA INGGRIS SK 23
78
Jumlah
1793,67 : 23
Total KKM BAHASA INGGRIS Kelas XII
77.98 (78 pembulatan)