Banyaknya iklan dalam acara maupun program TV cenderung membuat masyarakat yang tidak berpikir menjadi lebih mudah bersikap konsumtif. Media informasi yang berkembang pesat dengan didukung teknologi internet menjadi sarat bisnis. Terkadang bagi masyarakat awam lebih memposisikan dirinya sebagai konsumen (pemakai) sehingga pengeluaran dengan mudahnya dilakukan sedangkan di sisi lain pemasukan masih tetap bahkan kurang. Inilah kondisi masyarakat saat ini hampir dihegemoni oleh kaum pemodal, yang kaya semakin menumpuk kekayaannya sedangkan bagi masyarakat terbelakang secara pendidikan kadang terlilit masalah ekonomi. Mari bayangkan, yang menguasai perekonomian negeri ini hanya segelintir orang, misal pernahkah kita berpikir dalam satu hari kita mandi dengan sabun mandi merk tertentu dan dalam jangka rentang waktu tertentu barang tersebut habis pakai misal 2-3 pekan, kemudian membeli lagi. Mereka (produsen) tiap 2-3 pekan mendapat pemasukan @3500 per batang x 100000 orang (diasumsikan pengguna merk dalam skala nasional, jika tiap kecamatan terdapat 10 orang pengguna merk yang sama dikalikan jumlah kecamatan yang ada di seluruh negeri ini) maka hasilnya 350.000.000. Hal itu baru 1 jenis produk, padahal kita tahu bahwa pemilik (raja) ekonomi dan beberapa perusahaan besar (misal Bakrie Group) yang ada di Indonesia hanya dikuasai sejumlah kecil orang atau pihak tertentu.
So, bagi pengusaha dengan modal kecil jelas kalah saing, karena mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk beriklan sedangkan "BOS" ekonomi memiliki perusahaan dengan anak perusahaannya yang hampir mencapai puluhan ditambah penguasaan terhadap media. Bagi seorang pengusaha/ perusahaan kecil untuk marketing produk (iklan) saja gak mampu. Lihat dan cermatilah di sekeliling kita, sudahkah sebagian besar rakyat kita merdeka secara ekonomi? Jawabannya belum! Ayo jadilah orang yang lebih cerdas, bolehlah waktu dihabiskan hanya untuk menonton program TV atau santai, namun gunakan analisa kita jangan mudah tergoda oleh iklan yang sifatnya persuasif untuk membeli dan membeli, jika mampu jadilah creator, entrepreneur, dan produsen. Janganlah selamanya mau dijajah secara ekonomi. Mereka pemilik perusahaan dan media, gencar beriklan, bahkan sekarang pebisnis besar sudah bosan menekuni bisnisnya sehingga merambah ke politik, mendirikan partai politik (meski sah-sah saja) dengan sokongan /kepemilikan media penyiaran. Mereka secara ambisius ingin menguasai segalanya. Mereka mudah mengiklankan partai mereka, kehendak mereka, memolesnya agar terkesan merakyat, dengan pencitraan, support jaringan media komunikasi yang handal maka kita sebagai masyarakat awam terperdaya setiap hari dijejali informasi sampah, iklan menyesatkan. Lebih parahnya ketika pemilihan (baik pilkada ataupun pemilu legislatif) mereka menggelontorkan duit suap, uang panas secara besar-besaran. Sampai kapan negeri ini dipimpin oleh otak kapitalis? Lihat sekarang mana bukti rakyat menikmati kesejahteraan secara mayoritas, masih itu-itu saja, bahkan PHK, pengangguran, pemangku kebijakan (berakal culas) bersikap semakin memuakan.
So, iklan itu sekilas terlihat menarik dan menggoda karena memang sifatnya persuasif (membujuk), tinggal kita mau tidak menjadi budak (kuli) mereka. Gunakan apa yang kita miliki secara wise, baik itu harta, waktu, tenaga, bahkan jabatan (jika memilikinya). Orang yang paling baik adalah yang mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Edukasi diri kita, belajarlah, banyak membaca, berdiskusi, perluas jaringan, insyaallah perubahan itu mampu kita lakukan. Revolusi itu bukan tujuan, mental itu hanyalah hasil ikutan dari pendidikan yang berkelanjutan (long life education). Jangan terpedaya dengan slogan revolusi mental tetapi ternyata omong kosong belaka. Lebih cermat dan tidak menjadi orang yang pragmatis dalam bertindak (hal itu cenderung ceroboh) maka dengan demikian kita menjadi bagian dari solusi bukan sebagai pupuk penyubur para tikus got, kapitalis-kapitalis culas tersebut.
Dalam Bahasa Inggris, jenis teks iklan sering dipelajari dengan tujuan memberikan pengetahuan cara membaca, menelaah, memahami konten, dan bagaimana bersikap dengan iklan. Banyak jenisnya, salah satunya iklan produk, iklan lowongan pekerjaan, ataupun iklan suatu program yang intinya dari berbagai jenis iklan adalah memiliki tujuan to persuade. Di bawah ini contoh soal latihan grade X terkait teks advertisement;
QUESTIONS
1. What is the advertisement about?
A. New office building
B. The unusual building downtown
C. A building in the business district
D. Office suit to rent
E. Office suit to sell
2. The good point about the suit is....
A. Furnished
B. Far from public places
C. Easy to reach for commuters
D. Available in one type size
E. Several blocks away from subway stop
3. The word unusual is same as...
A. Same
B. Not different
C. Really new
D. Like another
E. Not ordinary