Monday, May 23, 2016

Membaca Situasi, Lebih Banyak Mendengar

Ketrampilan membaca tidak melulu terkait membaca buku atau tulisan, ada kemampuan membaca lainnya yang masih banyak, salah satunya dari sekian banyak jenis membaca adalah membaca situasi :)
Membaca situasi itu penting bro & sis, soalnya sangat berpengaruh sekali dengan kemampuan adaptasi. Kemampuan inilah yang digunakan untuk survive. Survive dari bahaya, survive dari kondisi kritis, serta survive dari kondisi sulit.  Saya sangat suka bersahabat dengan seseorang yang bisa secara fleksibel menyesuaikan dirinya dimana berada. Saya memiliki sahabat bernama Tejo, beliau ini usianya lebih tua dibanding saya. Beliau orangnya mudah berkomunikasi dan mudah mempengaruhi orang lain. Pernah, saya dan Tejo ini ke suatu tempat wisata dan saat itu berbaur dengan pengunjung lainnya. Kami dengan beberapa pengunjung lain menikmati makanan yang dibawa, sebelumnya ada sekitar 6 orang yang tidak saling kenal, nah sahabatku ini Bang Tejo membuka percakapan sambil menawarkan minuman, akhirnya setelah berbincang-bincang ternyata beliau mampu membuka link untuk bisnis. Bang Tejo ini seorang entrepreneur jamur. So, saudara bertambah dan jaringan bisnis melebar. Momen jalan-jalan (wisata) ternyata mampu dijadikan peluang, asalkan kemampuan "membaca situasi" yang jeli tersebut kita miliki.
Perlu berlatih agar kemampuan membaca situasi ini kita miliki, minimal agar tidak dianggap pengganggu atau "orang asing".  Ya, orang asing yang disalahtafsirkan, niatan kita baik namun jika orang lain merasa terganggu, maka niat baik itu patut kita luruskan dan dikomunikasikan. Ada kejadian, suatu saat sepasang muda-mudi yang asyik mengobrol tanpa melihat kanan-kiri padahal kondisinya di jalan raya. Mereka dengan tanpa merasa bersalah, tidak memperdulikan pengguna jalan lain, berkendara sepeda motor beriringan kanan kiri, sambil ngobrol, tertawa terbahak-bahak, padahal pengguna jalan lain bisa terganggu karena posisi mereka ke tengah, tidak mau ke pinggir jalan. Sebaliknya nyawa mereka juga bisa terancam bahaya karena sewaktu-waktu bisa terjadi kecelakaan. Ketidakmampuan membaca situasi, mendekatkan diri pada bahaya, sering mendatangkan malapetaka.
Lebih banyak mendengar agar informasi yang datang mudah diserap. Buka mata, buka telinga dan tentunya buka mata hati. Menjadi orang yang lebih peduli (care), memiliki etika sesuai peribahasa "dimana bumi dipijak maka disitu langit dijunjung", yang secara sederhananya kita harus mampu menyesuaikan diri dengan menaati aturan yang ada disetiap tempat yang kita kunjungi. Karena setiap daerah memiliki aturannya sendiri, patut kita taati dan hargai jika ingin keberlangsungan hidup kita lebih lama. 
Segi keuntungan dan kerugian bisa dijadikan motivasi untuk belajar membaca situasi. Diawali dengan rasa kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Orang hebat bukanlah orang yang mampu mengalahkan orang lain, namun dia hebat dikarenakan mampu menjadikan orang lain sama-sama hebat, mampu membantu, mampu meringankan dan melegakkan pikiran yang penat karena problem hidup. Menarik untuk disimak suatu kisah di bioskop yang mana banyak orang yang ingin menonton sebuah film yang lagi "ngetrend". Sebut saja film "A", nah di dalam bioskop itu ketika film mulai diputar ada sepasang muda mudi berbicara dengan suara sangat keras sehingga menggangu penonton lainnya, seorang penonton yang duduk didekatnya merasa terganggu maka dibentaklah 2 muda mudi tadi olehnya. Merasa tidak diterima dibentak dan dimarahi di tempat umum maka berkelahi hingga petugas keamanan membawa mereka bertiga keluar ruangan. Hingga film selesai diputar, tiga orang ini masih saja bertengkar. Masing-masing dari mereka,  merasa berada di pihak yang benar dan tidak mau disalahkan. Menurut saya mereka bertiga rugi biaya, rugi waktu dan melewatkan film yang sudah ditunggu-tunggu untuk ditonton. Emosi juga terkuras bahkan ketertiban umum terganggu. Ada 3 hal yang seharusnya diluruskan. Hal pertama sepasang muda-mudi tersebut harus mampu melihat dimana mereka berada, jika ingin bebas bicara maka bukan di bioskop karena bukan milik sendiri. Hal kedua, penonton yang duduk bersebelahan yang membentak mereka harusnya mampu menahan diri dan menyampaikan secara baik-baik nasihatnya bukan membentak karena membuat hati terluka. Hal ketiga, 2 pihak secara cepat harus membaca situasi bahwa percekcokan hanyalah menjadikan mereka dikeluarkan dari bioskop. Tingkat kesadaran diri sangat penting, bro & sis. Banyak tempat umum (fasilitas publik) yang ketika berada di tempat tersebut, hak kita dibatasi oleh hak orang lain, sehingga tidak serta merta kita melakukan tindakan sesukanya apalagi sampai mengganggu orang lain. Menurut saya 3 orang tersebut harusnya merasa malu.
Marilah lebih banyak mendengar. Makna harfiahnya adalah diamlah ketika sedang mendengarkan pembicaraan orang lain. Jika ingin menyela tunggulah hingga lawan bicara kita selesai baru giliran kita untuk berbicara. Jika ingin menjadi pembicara atau orator yang hebat maka belajarlah menjadi pendengar yang baik. Jika ingin menjadi penulis yang hebat, belajarlah banyak membaca karya-karya orang hebat lainnya. Ingatlah, diatas langit masih ada langit, diatasnya orang hebat masih ada yang lebih hebat. Hindari takabur dan sombong. Kesombongan hanyalah membawa kehancuran. Arogansi membawa kebencian orang lain terhadap diri kita. Kepedulian menyuburkan kasih sayang. Ketaatan membawa kenyamanan. Melangkah lebih maju, lebih tinggi, lebih lebar tanpa melupakan tetap berpijak ke bumi.
Berikut latihan mengurutkan cerita agar memiliki makna yang runtut hingga menjadi sebuah cerita yang enak dibaca:
Teks Recount (Arrange these sentence into a good recount text)
1. In the end, I could not bear it. I turned around again. “I could not hear a word” I said angrily.
2. Last week I watch very interesting play in theater.
3. I did not enjoy it when a young man and a young woman were talking very loudly behind me.
4. “It’s none of your business” the young man said rudely. “This is a private conversation”
5. I got very angry then turned around.They did not pay any attention.

Monday, May 16, 2016

Gagal Paham, Salah Paham, Yo Wes...

Kurangnya pengetahuan dan wawasan luas menyebabkan fanatik sempit dan memandang rendah kelompok lain. Kalangan terdidik menyebutnya sebagai etnosentrism. Terlepas dari bahasan ilmiah, ini hanya sekedar curhat, hal buruk semakin terpuruk dikarenakan orang yang terdidik terlalu banyak tahu dan kemudian mencari keuntungan secara materi dari pengetahuannya diteruskan dengan memperdaya orang-orang yang kurang terdidik. Contoh kasus nyata adalah dalam bidang kedokteran dan kesehatan. Dokter yang buruk sifatnya akan memaksa pasiennya dengan memberi resep obat yang mahal meskipun sakit si pasien sebetulnya biasa-biasa saja. Dia memberi rasa takut yang berlebihan dan terkadang menggantikan sebagai malaikat maut karena bisa menentukan kapan pasien itu meninggal. Hal baik manakala bertujuan membantu pasien. Hal buruk manakala bertujuan menguras isi kantong pasien. Yah, si dokter tersebut memanfaatkan kebodohan pasien yang tidak tahu menahu akan masalah kesehatan dan dunia kedokteran, kadang mendengar istilah-istilah kedokteran saja pasien sudah dibuat migrain dan demam. Tahu namun memperdaya orang yang belum (tidak) tahu. Paham namun memberikan pemahaman yang salah kepada orang lain.
Bagaimana jika terjadi pada kalangan tokoh masyarakat bahkan tokoh agama? Yang dengan alat agama itu, mereka berusaha membuat pandangan sempit terhadap golongan lain bahkan sampai menyebar fitnah. Sungguh tindakan buruk yang menimbulkan renggangnya ukhuwah. Munculnya fanatik sempit dikarenakan sudut pandang yang digunakan hanya satu sisi. Tidak mau terbuka terhadap pemikiran pihak lain. Bahaya fanatik sempit bisa meruncing hingga saling fitnah dan saling klaim kebenaran, karena "benar" itu adalah versi mereka sedangkan versi di luar mereka adalah salah besar. Akhir-akhir ini terjadinya salah paham antar kelompok, golongan, ataupun etnis merupakan akar masalah yang sewaktu-waktu menjadi BISUL yang tiba-tiba pecah, memecah ketahanan nasional, keutuhan bangsa ini. Lihat saja, bagaimana kesalahpahaman itu sengaja dipelihara, dirawat dan disuburkan dengan kaburnya berita (tidak jelas) di kalangan masyarakat. Masyarakat akhirnya "gagal paham" dalam menyikap permasalahan tertentu.
Siapa tahu di negeri ini masih banyak orang alim ya?! Yang ilmunya benar-benar mampu menjadi cahaya bagi masyarakat yang sedang kehausan dan lapar akan keadilan. Masyarakat akhirnya merindukan sosok pemimpin yang disebut sebagai "ratu adil" yang sebenarnya tidak ada. Hanya sebuah utopia belaka. Mari cermati baik-baik salah satu tokoh yang pernah dielu-elu kan yang dikira dan dianggap "merakyat" sekali, dimana diyakini mampu menyelesaikan permasalahan bangsa, membawa Indonesia sejahtera adil dan makmur. Tiba gilirannya diberi kesempatan memimpin, ora becus. Saat ini yang terjadi hanyalah pepesan kosong. Jalan ditempat iya. Tidak masalah jika jalan ditempat itu bagian dari latihan baris berbaris anak pramuka, nah jika levelnya nasional, apa tidak semakin tertinggal dengan singapura, malaysia, thailand, brunei, dan negara asia tenggara lainnya?
Dimanakah letak "gagal paham" yang dialami masyarakat sekarang? Menurut pribadi saya, saat ini, mayoritas masyarakat di pelosok (desa, kampung, dusun), ketika menjumpai dan melakukan prosesi pemilihan pemimpin di level manapun (desa, kabupaten, kota, provinsi, nasional) masih berpikir pendek belum sampai 5 tahun kedepan bahkan 10 tahun kedepan. Suara mereka tergadai dengan 50 ribu, 20 ribu, atau sekedar nasi bungkus. Sampai saat ini mereka gagal paham bahwa si tikus (pemimpin berjiwa koruptor dan berhati iblis) telah membodohi dan memperalat dengan senjata ampuh yaitu politik uang. Gagal paham, jika ternyata 1 suaranya itu sangat berharga dan berpengaruh terhadap hampir 255 juta jiwa, dalam aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, termasuk kebutuhan spiritual. Contoh kebutuhan spiritual yang terganggu adalah kasus di negara lain (Cina), disana beberapa bulan lalu kebutuhan dan hak seorang muslim dibatasi dalam ritual ibadahnya, ini terjadi karena pemimpin (pemerintah) negara tersebut trauma dengan Islam (memiliki pandangan sempit) bahkan skeptis terhadap segala sesuatu yang berbau Islam.
Yo wes lah, sebagai muslim sejati, saat ini jalani kehidupan sesuai syariat, yakini kesemrawutan, keruwetan, polemik, problema, adalah by designed (rancangan) dari Allah swt dengan tujuan agar ujian itu membuat tangguh umat muslim. Jika kita menjadi bagian dari kelompok kebenaran maka beruntunglah, karena track yang kita lalui sudah pas dengan perintahNya. Hormati dan sayangi saudara-saudara kita sesama muslim, hindari dan jauhi perselisihan yang bersifat masalah furu (cabang), jika antar umat agama yang berbeda saja mampu toleransi, kenapa dengan sesama muslim justru bersitegang? Bukankah Allah swt mengumpulkan dan mentautkan hati orang-orang beriman. Adakah yang salah dengan umat ini? Yo wes, instropeksilah, bisa jadi banyak perintah wajib yang tidak dijalankan dengan sempurna, ibadah sunah yang sudah jarang sekali dirutinkan, sehingga keberkahan dalam ukhuwah itu sekarang sedang dicabut. Semoga Allah swt senantiasa menjaga hati kita, menjaga iman kita, menjadikan kita sebagai hamba lebih tawadhu dan takut padaNya.
Fenomena sosial dan intrik yang ada, ikuti saja, tapi jadilah penonton, pelaku, pemain, ataupun pendukung bahkan sekedar penyimak yang memiliki kecerdasan dan kepahaman. Al Fahm itu dasarnya adalah ilmu. Maka banyak-banyak membuka diri dengan membaca, terbuka dengan pemikiran dari luar golongan kita tanpa mengubah keyakinan dan pendirian yang sudah dimiliki. Menjadi masyarakat yang cerdas. Menjadi cerdas dengan memiliki ilmu. Menjadi berilmu dengan terus belajar. Belajar tanpa kenal istirahat dan kata henti, karena berhentinya kita dalam belajar adalah sebuah kematian jiwa. Dimana jiwamu sekarang wahai sobat? Dimanakah hatimu sekarang wahai kawan? Dan dimanakah perasaanmu wahai pemimpin hingga engkau tega membiarkan rakyatmu tertindas dan kelaparan.
Berikut teks spoof terkait dengan kondisi salah paham seorang juru tulis terhadap tamu hotelnya, kita simak bersama:
Teks Spoof
On a recent vacation at a resort with my
in-laws, we planned to spend an afternoon at the
pool with our kids. We wanted to bring our own
drinks, but were unsure of the hotel's policy. My
brother-in-law called the front desk, and assuming
everyone was familiar with the brand of ice chest he
had, asked if it was all right if he brought a
Playmate to the pool. After a pause the clerk asked,
"Does she have her own towel?".

Tuesday, May 10, 2016

Mengikat, Merekat, Sedekat Kerabat

Menjaga sebuah kekerabatan sungguh termasuk salah satu pekerjaan mulia. Jika seorang ayah meninggal kemudian semasa hidupnya memiliki kerabat maupun sahabat dekat maka anaknya dianjurkan untuk menyambung ikatan persahabatan atau kekerabatan tersebut. Kata "kerabat" lebih condong pada ikatan keluarga besar secara silsilah garis keturunan kakek, saudara ayah, saudara ibu, dsb. Sedangkan sahabat secara ikatan darah tidak ada namun kadang ada yang ikatannya lebih kuat dibanding kerabatnya sendiri. Hal ini bisa terjadi demikian, karena bentuk interaksi yang intens, visi dan cara pandang yang sama sehingga terjalin kedekatan hubungan yang hangat. Teman saya bercerita tadi malam ketika bertemu dengan saya, beliau menyampaikan musuh (orang yang membenci) kita bisa muncul dari teman dekat yang ada. Misalnya dalam sebuah organisasi, perusahaan, partai politik atau lembaga. Faktor penyebab renggangnya persahabatan sangat banyak, hanya biasanya beberapa faktor dominan berupa perebutan posisi kedudukan, jabatan, daerah kekuasaan bisnis, cinta, dan ambisi pribadi (ego) yang terlalu tinggi. Saling sikut, saling menjatuhkan bahkan menyusun sebuah konspirasi jahat untuk menghabisi karir seseorang. Yang diperbaiki utamanya adalah landasan (pondasi) awal atau biasa disebut "komitmen", yang dijadikan modal dalam persahabatan. Agar apa? Ya, dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran kesepakatan ataupun kontrak dari perjanjian awal. Ambil contoh persahabatan Agus, Budi, dan Sari. Mereka bertiga selama 3 bulan terakhir sering bersama kemanapun mereka pergi, saling membantu sama lain, saling berkunjung ke rumah bahkan ketika salah seorang diantara mereka butuh uang maka saling membantu tanpa bertanya kapan akan melunasinya. Namun 1 pekan terakhir Si Agus dan Budi sudah jarang terlihat bersama. Agus seringnya malah berjalan berdua dengan Sari. Jadi Agus ada rasa suka dengan Sari, nah si Budi ini cemburu. Suatu waktu Budi merencanakan niat jahat, dia meminjam sepeda motor milik Agus, nah tanpa sepengetahuan Agus motor tersebut digunakan jalan-jalan berdua dengan Sari. Agus dan Budi berantem gara-gara masalah sepele. Cinta Monyet. Persahabatan 3 orang ini bubar tanpa kabar. Ini misal kasus di remaja, pada orang dewasa masalahnya semakin pelik, bahkan intrik yang terjadi melibatkan anggota kerabat sampai pada peristiwa pembunuhan.
Persahabatan atau persaudaraan (ukhuwah) akan langgeng manakala yang mengikat itu memiliki sifat kekal. Sehingga dalam ajaran Islam cinta karena Allah, saling merindukan karena Allah, saling mendoakan bahkan cemas jika saudaranya terkena musibah, hal-hal tersebut sangat dianjurkan untuk diterapkan. Persahabatan yang didasari oleh faktor iman maka akan mengekalkan ikatan ukhuwah. Persaudaraan muslim akan menjadi lebih utama dibanding ikatan darah manakala dalam hubungan ikatan darah sudah berbeda keyakinan. Kita lihat kisah Nabi Nuh AS dengan anaknya yang bernama Kan'an, si anak tidak lebih baik daripada binatang/ hewan yang berpasang-pasangan dan kaum ayahnya yang mau naik ke bahtera (perahu) disaat terjadi badai. Sehingga dalam cerita ini ikatan persaudaraan karena iman posisinya lebih baik dibandingkan dengan ikatan darah. Ada sebuah tanggungjawab seorang ayah maupun ibu untuk mendidik agar anak keturunannya berada dijalan keimanan dan keselamatan (Islam) karena akan menjadi kebanggan dan kebahagiaan besar jika bisa berkumpul sebagai anggota keluarga lagi di surga Nya.
Persahabatan atau persaudaraan harus memberikan manfaat, saling menasihati pada kebenaran, saling memberikan motivasi dan dorongan agar sukses. Usaha menjadikan ikatan ukhuwah yang solid, kuat, sebetulnya membutuhkan beberapa tahapan. Dalam sebuah ukhuwah hal pertama minimal harus ada saling mengenal antar anggotanya (taaruf), memiliki pemahaman yang sama dan juga mampu saling memahami (tafahum). Ketika sudah sampai pada tingkatan saling memahami satu sama lain diharapkan naik ke level yang lebih tinggi yaitu saling menanggung beban diantara anggota organisasi atau dalam lingkup ukhuwah tersebut. Misalnya anggota yang kekurangan dalam bahan pokok dibantu dengan iuran sukarela untuk meringankan masalah bahan pangan. Disini kepeduliannya sudah semakin tinggi. Dari saling menanggung beban (takaful) naik ke derajat yang lebih tinggi lagi yaitu tingkatan ukhuwah yang pernah dipraktekan semasa zaman rasulullah SAW dan para sahabat. Tingakatan terakhir adalah itsar (saling mendahulukan). Dalam artian saling mendahulukan disini adalah mengakhirkan haknya untuk diberikan hak tersebut kepada saudaranya, bukan sebaliknya memberi beban tanggungan kepada saudaranya. Terdapat kisah disuatu medan pertempuran. Kala itu pasukan sudah kehabisan bekal air minum dan tersisa satu botol, kemudian dalam satu kompi pasukan tadi salah seorang prajurit mengerang  kehausan dengan kondisi sekarat. Akhirnya si prajurit tersebut diberi minum dengan air terakhir, tiba-tiba teman disebelahnya kondisinya lebih kritis maka diserahkan ke sebelahnya. Dan ini ternyata diberikan terus sampai giliran kepada prajurit pertama, dan ternyata sudah meninggal duluan (syahid). Hal ini bukan sebuah kekonyolan, namun bentuk itsar yang luar biasa. Jika melihat kondisi saat ini, bukan itsar yang terjadi tetapi teman kita malah memakan hak kita atau sebaliknya kita memakan hak teman kita. Akhirnya banyak perselisihan, rebut jabatan, dan saling menjatuhkan.
Faktor duniawi dan syahwat yang sesat menjadi penyebab utama kekacauan dalam ikatan persaudaraan tersebut. Ada sebuah pertanyaan, selain faktor geografis, yang mengikat kita menjadi kesatuan bangsa Indonesia itu apa? Kita lihat orang kaya di negeri ini banyak yang sudah tidak peduli dengan penderitaan orang miskin, sifat kedermawanan orang kaya telah terkikis menjadi kepelitan yang menyesakkan, doa orang terdzolimi sudah berupa makian dan cercaan, doa baik sudah hilang dari bibir dan lisan orang yang terpedaya. Hubungan timbal balik yang sangat buruk. Seharusnya orang kaya  dengan hartanya bisa dermawan, yang miskin mendoakan yang kaya agar senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. Sudah berapa banyak harta menjadi penyebab datangnya maut.  Pemilik toko emas digorok perampok, tangan putus gara-gara disabet golok oleh penjambret yang mengincar tas berisi uang jutaan rupiah yang dibawanya. Tidak selamanya harta itui membawa ketenangan batin. Sebaliknya perut yang kelaparan terkadang membuat emosi mudah meluap dan tindakan brutal tanpa pikir panjang karena logika dan rasionalitas tertutup oleh lambung yang kosong.
Persaudaraan mampu menembus batas geografis, manakala ikatan iman itu kuat. Bahkan sesama muslim adalah bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota badan terluka maka anggota tubuh lainnya merasakan sakit. Berita terbaru datang dari saudara muslim dari Suriah. Banyak anak-anak yang menjadi korban kebiadaban kediktatoran Assad, di Aleppo sana yang sekarang masih terjadi tragedi kemanusiaan. Korban berjatuhan, terancaman kehilangan generasi di masa mendatang karena tunas-tunas bangsanya banyak yang menjadi korban dari roket dan bom yang menyasar warga sipil. Nah muslim di Indonesia alangkah eloknya memiliki keprihatinan akan tragedi tersebut. Minimal kita memanjatkan doa yang kepada saudara-saudra kita ini, jika secara bantuan materi belum mampu.
Dalam persahabatan janganlah muncul rasa iri dan dengki karena memunculkan percikan api permusuhan. Ada anjuran dalam Islam, jika kita marah/ benci pada seseorang jangan melewati batas 3 hari. Setelah 3 hari, diusahakan harus sudah islah atau berbaikan kembali sehingga perang saudara itu tidak terjadi. tarik nafas panjang, jika marah dalam keadaan berdiri maka duduklah atau berbaringlah, lebih bagus lagi jika ambil air wudhu dan shalat.
Berikut teks narrative materi kelas XI semester genap terkait dengan persahabatan, mengindari segala penyebab retaknya persahabatan, rajut, ikat kembali, sambangi, kunjungi, dan saling mendoakan agar hati ini diikat oleh rasa iman dan kasih sayang atas dasar Allah swt.
Teks Narrative
On one of the green trees there lived a cuckoo and a crow. They are best friend. They share nest together.

One evening a tired traveller decided to spend the night under the tree. Cuckoo started singing with his sweet voice. The man liked it.

The day dawned, it was now the crow’s turn to caw. His voice was so harsh to the ears that the traveller soon left the place. The crow saw it, and he felt jealous of the sweet-voiced bird. Then the crow went to the nest and broke all cuckoo’s eggs

“Why did you break all my eggs, crow?” said cuckoo.
The crow said, “It because your voice! Let us both go to the traveller and ask him who is the best!”

After they met the traveller, the man said “But

both of you have been old friends, so you should always live in harmony. You should not feel jealous of your friend.”

Now they were be friend forever

Monday, May 9, 2016

Tabrakan, Semoga terhindar dari Musibah, Keselamatan untukmu Kawan

Kejadian 5 tahun yang lalu ketika saya mengalami kecelakaan tunggal hingga menghilangkan setengah gigi seri atas sebelah kiri. Sebuah kecelakaan yang sebetulnya tidak perlu, namun ketika memang sudah menjadi bagian cerita takdir maka ambil hikmahnya. Saat itu dimulai ketika sepulang dari memberikan jam tambahan kelas akhir. Saat itu masih mengajar di MA YMI Wonopringgo, dimana jarak wonopringgo dengan rumah yaitu Desa Tajur Kandangserang sekitar 24 km atau perjalanan normal 40 menit dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika saya menyudahi les Bahasa Inggris, saatnya untuk berkemas-kemas pulang. Namun sebelum pulang saya sempat mengecek email, 15 menit kemudian cabut dari sekolahan. Saya masih ingat saat itu hari kamis malam Jumat, dengan kecepatan normal 60 km/jam, sepeda motor terus melaju hingga akhirnya sampai batas hutan setelah desa Tambakroto. Sesampainya masuk gang rumah, jalan menurun dan seingat saya kondisi sudah mulai gelap dan...akhirnya terjatuh. Kondisi jalan yang menurun dan menikung, di pinggir jalan banyak pasir dan kerikil untuk pengaspalan jalan (batu split). Untuk sesaat saya tengkurap dan tidak sadarkan diri hingga datang pengendara motor lain dari arah yang berlawanan. Untungnya saya menaruh tas di bagian depan (bagian dada) hingga bagian tubuh depan terlindungi kecuali muka, mulut, bibir, dan gigi. Kondisi sepeda motor gak bisa dinyalakan sehingga saya diantar pengendara motor tadi sampai ke rumah. Sayup-sayup terdengar adzan maghrib, dan pertanyaan langsung ditujukan kepada saya dari ayah, ibu, dan orang-orang yang berkerumun melihat saya. Hal yang terpenting setelah kejadian itu adalah faktor ketergesa-gesaan (buru-buru) sangat membahayakan keselamatan apalagi dengan buruknya kondisi jalan dan pencahayaan di lapangan.
Itu kecelakaan tunggal ada satu lagi pengalaman untuk kecelakaan yang berwujud tabrakan, namun alhamdulillah sepeda motor dan tubuh hanya masuk kolong truk tidak sampai terjadi tabrakan antara bodi kendaraan dengan truk. Kedua peristiwa ini menjadikan momen bersejarah dalam hidup saya hingga sekarang terkait berkendara. Ingatkah ketika kematian itu selalu menyertai langkah kita? Takutlah akan batas akhir di dunia, hingga rasa takut itu memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik, interopeksi diri, selalu mawas diri dan kehati-hatian menjadi hal pertama dalam melangkah. Maka saya sungguh bahagia sekali ketika ajaran Islam pada umatnya untuk saling mendoakan ketika saling bertemu. Ucapan Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu (Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan/keberkahan terlimpah atasmu), sebuah greeting (sapaan) yang maknanya sangat dalam melebihi sekedar say hello, basa basi, atau tos tangan. Siapa sih yang nggak pengen selamat, siapa juga yang gak mau didoakan agar hidup dalam kondisi sejahtera dan berkecukupan. Ya, tradisi yang baik yang harusnya bangga dilakukan oleh setiap muslim. Tradisi "mengucapkan salam" ketika bertemu dengan kawan-kawan. Dibalik itu terdapat doa mustajab, harapan kebaikan, kepada saudara kita. Bahkan hal ini berlaku bagi semua muslim baik sudah saling kenal maupun belum, karena pada hakikatnya seorang muslim itu adalah saudara.
Dalam melakukan sebuah ajaran maupun aturan tidak hanya melihat hikmahnya saja, namun melakukannya karena kita memang taat dan meneladani sunah Rasulullah SAW. Sungguh hidup ini akan menjadi indah jika selaras dan harmoni dengan aturan fitrah yang sudah diwahyukan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW di dalam Al Quran. Semoga waktu-waktu yang ada saat ini, diisi dengan perbuatan sesuai Al Quran dan Assunah. Jangan lupa sambil senyum manis ketika mengucapkan salam agar kawan kita merasakan aura kebahagiaan dari diri kita.
Berikut teks News Item berisi berita collision (peritiwa tabrakan), materi ini untuk kelas XII semester gasal:
News Item Text
JAKARTA: Seven people were killed in a collision between a bus, a car and a truck on Dipenogoro street at 10:35 p.m. last night. The dead were all the passengers of the car. The police believed the car had been trying to overtake the bus when it was struck by a truck coming from the opposite direction. The driver of the car might not be using his lights, as the truck driver said he did not see the car approaching. 
The police said the car should not have tried to pass the bus, since overtaking is not allowed on Dipenogoro street. In addition, the police report that the car, a small Japanese car, should not have been carrying more than five people. If the passengers had brought their identity cards, the police would have identified the names of the victim easily.

Sunday, May 8, 2016

Curhat, Keluh Kesah ku Pada Mu

Ya Allah, Ya Rabb, lindungi diri ini dan kaum muslimin dari bahaya akhir zaman. Ya, di akhir zaman ada bahaya yang merebak sebagai tanda-tanda datangnya hari kiamat. Beberapa contoh adalah kemunculan dajjal, fitnah merajalela, perzinaan sudah menjadi hal yang biasa, ghibah dan pergunjingan menjadi makanan sehari-hari, penyakit al wahn menghinggapi kebanyakan manusia. Al wahn (cinta dunia dan takut mati), sebuah penyakit yang harus dikikis dengan cara mempertebal keimanan kita pada Allah swt. Mati itu hak semua makhluk yang bernyawa, meski kita tidak mau dan protes, namun akan tetap saja datang. Ketika suami istri tidur kemudian di esok harinya sang istri atau sebaliknya sang suami, didapati sudah tidak bernyawa, apa yang bisa kita lakukan. Padahal, tanpa sadar dengan percaya diri yang tinggi ketika tidur yakin akan bangun kembali, namun pernahkah kita mengira dan mempersiapkan bahwa ketika tidur dan memejamkan itu adalah kali terakhir kita melihat dunia. Hampir semua orang belum siap jika bablas tidak bangun kembali. Lalu, besoknya terulang ketika bisa bangun masih belum bersyukur, dengan seenaknya tanpa pernah berterimakasih pada Allah swt atas nafas dan kesempatan kehidupan yang diberikan pada kita. Atau misalnya saja ketika ada anak kita yang jatuh sakit kemudian menjadi parah hingga akhirnya menghembuskan nyawa terakhir, kemudian kita mengumpat, mengutuk, bahkan seketika itu tidak percaya sama Tuhan karena diambilnya anaknya tersebut, itu membuktikan kita belum memaknai segalanya adalah barang titipan, barang pinjaman, yang harus dikembalikan kepada pemilikNya. Sudahkah kita melihat secara mata, dan diperjelas dengan hati nurani, dimana letak kesiapan kita? Itu hak Allah swt untuk mengambil sewaktu-waktu yang dititipkan kepada kita termasuk diri kita sendiri. Sehingga jangankan kehilangan harta, anak, kehilangan nyawa sendiri kalau itu sudah saatnya maka ikhlas dan ridholah karena itu yang bisa manusia mampu lakukan selaku makhluk. 
Apalagi jika sekedar datangnya problematika kehidupan. Kehidupan itu memang sebuah ujian dan hakekat ujian itu tidak mudah, rekasa (sulit), capek, dan menguras tenaga, pikiran dan emosional. Namun tarik nafaslah panjang dan beristighfar, mohon ampun, mohon dikuatkan. Semua rasa yang dimiliki itu sama, maksudnya adalah jika kita bahagia, orang lain juga pernah bahagia, jika kita sedih juga orang lain pernah sedih, jika kita mendapatkan masalah hidup juga orang lain pernah mendapat masalah hidup, jika kita mendapat sebuah kesuksesan orang lain juga pernah mendapat kesuksesan. Lalu kenapa kita takut gagal, dan ketika gagal berputus asa hingga bunuh diri? Sungguh pendek pikiran dan keputusan kita. Siapkan jiwa ini dengan ujian dan tantangan. Hadapi, minta jalan yang terbaik bagi kita. Ketika ujian sulit itu memang yang terbaik, ya ketika datang hadapi dengan lapang. Pernah suatu waktu, curhat masalah di media sosial menjadi sesuatu yang nge-trend, sehingga di facebook, twitter, atau media sosial lain banyak keluhan, curhat pribadi yang bukan pada semestinya. Hingga masalah suami istri, masalah keluarga di umbar ke publik, padahal tidak semua orang suka jika status kita mengganggu mereka. Curhatan itu belum tentu layak dikonsumsi oleh orang lain, belum tentu orang lain mau dan senang mendengar (atau membaca) keluhan kita. Hal yang naif manakala segala status pribadi mengungkapkan masalah yang benar-benar rahasia ditulis di media sosial. Apalagi seharusnya keluh kesah itu bukan ditujukan kepada manusia. Bukan ditujukan di media sosial. Berkeluh kesahlah kepada Allah swt di sepertiga malam ketika shalat qiyamaul lail atau shalat tahajud, mintalah keputusan yang terbaik. Dan ketika curhat kepada Allah swt, maka solusi akan kita dapatkan dan tidak membuat masalah baru. Berbeda ketika ketika curhat dan berkeluh kesah di media sosial, selain menghabiskan waktu, kadang mengganggu dan membuat ill-feel, juga bisa menimbulkan dampak yang lebih berbahaya kedepannya. Pikir lagi, ketika kita curhat dan menulis status di media sosial, it's okay, but in what cases?
Biasanya ketika diri ini ingin dihargai dan diakui oleh orang lain, di media sosial kita mengunggah dan mengumbar segala yang kita lakukan dan segala yang kita miliki, hari-hari penuh dengan kehidupan di dunia maya. Sampai-sampai kehidupan nyata kita lupakan. Hingga ibadah kepada Allah swt kita nomor sekian kan. Lupa waktu, lupa pekerjaan, lepas akan tanggungjawab, tugas tercecer dan lupa mengurus diri sendiri secara nyata. Apapun masalah kita keluh kesah dan curhatkan kepada Allah swt. Apa sih sejatinya media sosial, facebook, twitter? Kembalikan motivasi awal kita menggunakan fasilitas tersebut. Jangan sampai justru menjadikan kehidupan kita lebih terpuruk karena adanya media sosial. Seharusnya membuat kita lebih produktif, lebih cerdas, lebih bergairah, lebih bertanggungjawab, lebih takwa. Namun ketika penggunaan media sosial sudah kelewat batas, so, hidup kita hanya terbatas di media sosial yang sebetulnya penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Nikmati hidup ini, jangan sia-siakan waktu yang telah Allah berikan, jangan buang waktu percuma hanya dengan nongkrongin media sosial, bahkan secara luas internet, tapi lakukan di dunia nyata, karena untuk ibadah dan akhirat itu butuh tindakan konkret bukan sesuatu yang fana. Hati-hati kecanduan dengan internet, media sosial atapun gadget itu sama saja dengan memposisikan hal-hal tersebut sebagai tuhan kita dan melupakan sampai mengingkari keberadaan Pencipta Yang Sesungguhnya, Tuhan yang Maha Kuasa, Allah, Rabbul Izzati.
Sudahlah kenapa terlalu mengurusi hal-hal yang yang berbau unreal (maya), lebihkan untuk berkhidmat di lingkungan sekitar kita, buatlah prestasi, buatlah kreasi yang mantap dan membawa manfaat untuk masyarakat secara luas. Jadikan Allah dan Rasulnya sebagai saksi amal-amal kita, serta jadikan orang-orang mukmin menjadi saksi atas prestasi kita, batasi untuk media sosial sekarang juga.
Berikut teks Hortatory Exposition terkait media sosial untuk materi kelas XI:

People Shouldn't Share Their Problems In Social Network

Sharing problems in social network really annoys to other people and embarrass themselves who do it.

People who share their problems in social network really annoys to other people. As a user of social network, I feel like they are disturbing my vision with their status. I wanna see news from people updates, but when they use it for sharing their problems, it’s annoying.

Sharing problems in social network is embarrassing. People think that the person who posted it has a terrible life or even bad. Finally, I strongly agree that people should not share their problem in social network. It’s better for them to write their feeling in a book which called diary or they just have to share it with their friends.

Monday, May 2, 2016

Gambar Mu Selalu Terbayang Diingatanku

Wajah cantik rupawan, paras yang ayu, tampan, maskulin, keindahan fisik sangatlah disukai manusia pada umumnya. Tidak hanya wajah fisik manusia, keindahan alam secara fisik juga dikagumi bahkan diburu untuk dikunjungi dikoleksi. Foto selfie di tengah danau, puncak gunung, atau berpose dengan idola atau seseorang yang dicintai sering dilakukan banyak orang untuk menggambarkan kebanggaan, kasih sayang yang mendalam ataupun penghargaan yang tinggi. Bagaimana dengan keinginan melihat, bertemu, berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW? Sungguh dambaan setiap muslim. Sehingga jika seseorang bermimpi dengan beliau baginda Rasulullah SAW maka yang ditemui di mimpinya adalah benar adanya dikarenakan tiada satupun jin yang menyerupai wajah beliau meski dalam mimpi. Kalau kita pernah terbayang wajah sang idola, kekasih, istri, anak atau semua orang yang dicintai kemudian muncul dalam mimpi kita, itu bukan asli melainkan jin yang menyerupai diri orang-orang yang kita cintai. Ada seorang teman yang pernah bermimpi bertemu kakeknya yang sudah meninggal belasan tahun yang lalu kemudian dia mendapat wangsit ini dan itu, boleh saja mengiyakan namun jangan mau melakukan apa-apa yang diminta wujud tersebut karena yang masuk kedalam mimpi adalah jin. Sehingga dalam ajaran Islam sangat dianjurkan sebelum tidur haruslah membaca doa terlebih dahulu kalaupun bermimpi harapannya mimpi yang datangnya dari Allah swt bukan dari jin dan makhluk lainnya.
Penggambaran Nabi bahkan tuhan secara wajah kemudian dibentuk sketsa dsb, sangatlah di larang, seperti kasus gambar kartun Nabi yang membuat kontroversial bahkan banyak umat muslim yang marah dan meradang. Penggambaran yang dilakukan itu menyalahi etika dan ajaran dalam Islam, seharusnya orang lain di luar Islam harus toleransi dan menghormati akan hal tersebut, tidak boleh sewenang-wenang atas nama kebebasan melakukan hal-hal yang menyinggung umat agama lain. Bila ditanyakan kepada seorang pakar seni kenapa kamu menggambar wajah seseorang, mungkin salah satu jawabannya adalah karena itu bagian dari rasa cinta, bagian nilai seni, ada unsur ekspresi jiwa, dan cita rasa penghargaan terhadap karya seni. Namun karya seni yang kebablasan akan mengundang reaksi negatif dari pihak-pihak yang terkait, yang merasa dirugikan.
Seorang remaja yang gandrung dengan idolanya mampu mengoleksi foto sang idola sampai ratusan bahkan image sang idola menghiasi pikirannya. Marilah menjadi manusia yang realistis yakni jangan mau diwarnai oleh faktor eksternal, biarlah kita menemukan jati diri sendiri sesuai fitrah. Sesuatu yang fitrah (dasar) layaknya hal umum yang dipahami adalah misalnya menyukai keindahan. Melihat pemandangan indah kita berdecak kagum, melihat sesosok pemuda tegap dan tampan kita terkesan, melihat gadis berparaskan ayu dan indah kita takjub, ingatlah sang dzat pencipta lebih indah daripada yang diciptakannya. Dzat tersebut yaitu tuhan kita, Allah swt, tiada tuhan selain Allah. Bersemangatlah dan miliki keinginan bertemu dan memiliki kesempatan menatap Nya yaitu dzat yang Maha Indah, Allah, rabb semesta alam. Rasulullah SAW bertemu secara langsung ketika proses Isra Mi'raj ke sidratul muntaha, dalam rangka mendapatkan perintah shalat 5 waktu. Sebagai umat Rasulullah SAW, keinginan untuk bersama dengan Rasulullah di surga dan bertemu melihat wajah Allah swt haruslah dijadikan motivasi untuk beribadah. Hal ini sering terkait dengan makna ihsan, meski kita tidak melihat Allah swt namun yakinlah Allah swt senantiasa melihat dan mengawasi hamba Nya. Ihsan ini harus diterapkan dalam setiap waktu dan kesempatan, sehingga jika muncul keinginan syahwat untuk bermaksiat takutlah pada Allah swt yang melihat segala perbuatan kita, dan tiada tempat di dunia ini yang bisa digunakan untuk menghindar dan bersembunyi dari pengawasan Nya. Penggambaran disini bukan menyamakan wajah dzat Tuhan dengan wajah ciptaan Nya, karena Allah swt berbeda dengan makhluknya. Yang perlu dilakukan adalah mempercayai dan mengimani seyakin-yakinnya, semantap-mantapnya. Bukan menggambar secara fisik yang ujung-ujungnya membuat kehebohan yaang tiada guna.
Cukup menggambarkan keindahan ciptaannya sampai kita mampu bersyukur pada Allah swt, betapa Maha Kuasanya Allah menciptakan alam semesta, manusia, dan segala binatang dan tumbuhan. Mensyukuri keindahan alam dengan tidak merusak, sebaliknya menjaga dan melakukan pemeliharaan adalah bentuk perbuatan yang sejalan dengan hakikat syukur. Melihat paras yang cantik dan indah bukan berarti harus memilikinya cukup bertasbih akan kebesaran Allah swt yang telah menciptakan kita semua. Jika kita dianugerahi paras yang tampan maupun cantik jangan disalahgunakan ciptaan Allah ini, karena tubuh kita adalah amanah yang dititipkan. Amanah tersebut sewaktu-waktu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Menggunakan wajah tampan maupun cantik untuk perbuatan maksiat atau tercela sangat dibenci Allah swt. Contoh bisnis prostitusi dengan memajang model cantik, atau gambar gadis cantik yang seksi, apalagi bisnis prostitusi online, mengumbar aurat, bukankah fisik ini hanya sementara? Seiring berjalannya waktu maka akan menua dengan sendirinya meskipun disuntik dengan krim anti penuaan dini, dsb. Oke, sobat semua, jagalah rasa syukur ini dengan menjaga yang dititipkan kepada kita. Walau wajah sang kekasih selalu terbayang, walau wajah sang idola dirindukan, taruhlah pada porsi yang wajar tanpa melewati ambang batas.

Dalam penggambaran (teks deskripsi) digunakan tense present tense, penggunaan preposition, kata sifat dan kata keterangan. Contoh teks yang menggambarkan keindahan alam danau Gunung Tujuh sebagai berikut:
Descriptive Text
Gunung Tujuh Lake is one of many lakes in kabupaten Kerinci in Jambi Province. It is an amazing tourist place to visit. The location of Gunung Tujuh Lake is in Kecamatan Kayu Aro. It is  about 50 kilometers from sungai Penuh to Pelompek village by public transport. Then people climb and walk for another 4 km or for 2,5 hours. The lake is surrounded by steep forest slopes and seven mountains.
The highest peak of Gunung Tujuh Lake is 1950 m above sea level. The length of the lake is 4,5 km and the width is 3 km. it is a volcanic lake and the highest in Southeast Asia. The temperature around the lake is very cold. Beside waterfalls you can also find animal such as siamangs, elephants, and birds. Gunung Tujuh Lake is very beautiful with spectacular scenery.