Showing posts with label kelas X. Show all posts
Showing posts with label kelas X. Show all posts

Tuesday, July 28, 2020

Berkenalan Yuk, Hello Let me Introduce myself

Bismillah, dengan mengawali segala aktivitas melalui dzikir pada Allah swt marilah menyibukkan diri dengan amalan kebaikan, produktif dalam setiap menitnya, produktif dalam setiap jamnya yang mampu menghasilkan amal nyata yang mendatangkan kebermanfaatan untuk diri kita dan juga orang lain. Berbuat kebaikan mulai dari hal kecil dan sederhana seperti misalnya mendoakan teman atau orang lain ketika kita bertemu. Kalau dalam Islam dianjurkan mengucapkan salam ketika berjumpa dengan saudara, kawan, sahabat bahkan orang yang baru pertama kali bertemu dengan kita, tentunya hal ini dilakukan jika orang yang kita temui tadi adalah sesama muslim. Anjuran ini tidak lain adalah mengandung pelajaran yaitu lakukanlah kebaikan itu meskipun hanya berupa berdoa untuk kebaikan orang lain. Dalam salam terkandung doa yang luar biasa, tidak sekedar kata hai atau hello bahkan lebih dari itu. Salam itu sendiri artinya semoga Allah swt melimpahkan dan mencurahkan keselamatan, rahmat dan keberkahan untukmu. Hal yang sungguh luar biasa, maka sebarkan salam secara utuh karena didalamnya memiliki doa yang sangat mulia.
Berusaha istiqomah dalam kebaikan, itu sebuah hal yang butuh kekuatan ekstra dan memang berat. Karena gangguan dan halangannya pastilah lebih banyak. Contoh saja kita istiqomah dalam kebaikan berupa sholat berjamaah di masjid, pastilah butuh energi yang lebih dibandingkan hanya sholat sendirian di rumah atau di tempat yang saat itu kita sedang beraktivitas. Karena berjamaah di masjid berarti sholatnya harus di awal waktu sesuai dengan jadwal yang ada, ketika mendengar adzan langsung bergegas menuju ke masjid terdekat. Setelah itu ambil air wudhu dan ikut sholat berjamaah dengan imam. Meluangkan waktu dan tenaga. Sedangkan kalau hanya sholat sendirian kadangkala keutamaan sholat awal waktu tidak bisa kita ambil, sholat sudah mendekati akhir waktu itupun kadang kurang khusyu, dsb. Itulah contoh istiqomah dalam kebaikan itu berat, memang butuh perjuangan. Jika ringan itu bukan istiqomah ya, tapi istirahat, guyonannya begitu. Nah contoh istiqomah dalam kebaikan lainnya misalnya adalah belajar. Bagi seorang siswa, belajar dimanapun ia berada, baik berada di lingkungan sekolah atau madrasah, di rumah, bahkan di alam terbuka. Belajar tentunya terkadang berat, karena lebih asyik untuk bermain dan bersenda gurau, atau lebih nyaman bersantai menonton tv, lihat film, yotube, buka media sosial, dsb. Mungkin saja jika makna belajar itu diterapkan lebih luas lagi maka belajar juga bisa memanfaatkan teknologi internet, bisa melalui jejaring sosial, youtube, searching di google, dll. Salah satu bentuk aktivitas belajar adalah membaca, berdiskusi, menelaah dan mengerjakan soal latihan.
Nah bagi sobat semua yang baru masuk ke jenjang sekolah tertentu, setidaknya butuh adaptasi yang baru karena mungkin lingkungan baru, metode pembelajarannya pun masih baru, teman-temannya juga baru. Maka diperlukan adaptasi atau penyesuaian diri. Berkenalanlah dengan lingkungan baru tersebut, semakin bagus kita beradaptasi maka semakin besar peluangnya untuk mencapai keberhasilan. Kenalkan diri kita pada lingkungan baru tersebut, juga kita membuka diri dengan cara mau berkenalan dengan orang lain. Saling menyapa, saling berkenalan tentunya bisa menambah saudara, menambah kawan, merekatkan ukhuwah/ persaudaraan serta bisa menyambung tali silaturahmi. Contoh paragraf mengenalkan diri, silahkan baca teks berikut ini (kelas daring juga baca ini):

           Hello, Alia! Let me introduce myself. My name is Hannah. I know your name from my friend, Caroline. She told me that you sent her an email telling her that you would like to have more pen pals from the US. I’d really like to be your E-pal. You sound really cool!
          I guess I’d better tell you something about myself first. I’m 16  years old and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis, Minnesota, USA. I have two brothers and two half sisters and I’m the middle child. My father died a few years ago so my mother runs the house and the family business. My father was a barista.
            I have lots of hobbies. I like music – mostly classical music and folk music – but I don’t play an instrument. I like sports,  especially tennis and basketball. At school I’m in the basketball team and I spend most of my extra-curricular time playing basket ball. I’m into animals very much. My sister and I have three dogs. They need lots of attention as you can imagine. My favorite subjects at school are art and geography. I think I’d like to become a park ranger when I graduate, perhaps work for the National Parks Service.
              I don’t like reading but I love drawing and painting. How about you? Please drop me a line, Alia! Can’t wait to hear from you!
Hannah

Paragraf di atas adalah bentuk teks surat yang berisi perkenal diri yang ditulis Hannah untuk teman barunya yang bernama Alia. Belajar untuk membaca dengan spelling (pengucapan) yang tepat dan berusaha memahami maknanya. Bahasa Inggris bagi sebagian orang itu bahasa yang sudah umum atau hal yang biasa, namun bagi sebagian orang juga masih menjadi bahasa asing yang butuh adaptasi, yang butuh waktu dan kerja keras untuk bisa menguasainya. Bersungguh-sungguh dalam belajar, kemudian fokus maka insyaallah kita bisa menguasai bahasa asing tersebut. Tidak mudah memang, namun jika mau berusaha pastilah bisa, tidak ada istilah sulit jika kita mau belajar dan berusaha. There is nothing impossible.

Monday, May 2, 2016

Gambar Mu Selalu Terbayang Diingatanku

Wajah cantik rupawan, paras yang ayu, tampan, maskulin, keindahan fisik sangatlah disukai manusia pada umumnya. Tidak hanya wajah fisik manusia, keindahan alam secara fisik juga dikagumi bahkan diburu untuk dikunjungi dikoleksi. Foto selfie di tengah danau, puncak gunung, atau berpose dengan idola atau seseorang yang dicintai sering dilakukan banyak orang untuk menggambarkan kebanggaan, kasih sayang yang mendalam ataupun penghargaan yang tinggi. Bagaimana dengan keinginan melihat, bertemu, berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW? Sungguh dambaan setiap muslim. Sehingga jika seseorang bermimpi dengan beliau baginda Rasulullah SAW maka yang ditemui di mimpinya adalah benar adanya dikarenakan tiada satupun jin yang menyerupai wajah beliau meski dalam mimpi. Kalau kita pernah terbayang wajah sang idola, kekasih, istri, anak atau semua orang yang dicintai kemudian muncul dalam mimpi kita, itu bukan asli melainkan jin yang menyerupai diri orang-orang yang kita cintai. Ada seorang teman yang pernah bermimpi bertemu kakeknya yang sudah meninggal belasan tahun yang lalu kemudian dia mendapat wangsit ini dan itu, boleh saja mengiyakan namun jangan mau melakukan apa-apa yang diminta wujud tersebut karena yang masuk kedalam mimpi adalah jin. Sehingga dalam ajaran Islam sangat dianjurkan sebelum tidur haruslah membaca doa terlebih dahulu kalaupun bermimpi harapannya mimpi yang datangnya dari Allah swt bukan dari jin dan makhluk lainnya.
Penggambaran Nabi bahkan tuhan secara wajah kemudian dibentuk sketsa dsb, sangatlah di larang, seperti kasus gambar kartun Nabi yang membuat kontroversial bahkan banyak umat muslim yang marah dan meradang. Penggambaran yang dilakukan itu menyalahi etika dan ajaran dalam Islam, seharusnya orang lain di luar Islam harus toleransi dan menghormati akan hal tersebut, tidak boleh sewenang-wenang atas nama kebebasan melakukan hal-hal yang menyinggung umat agama lain. Bila ditanyakan kepada seorang pakar seni kenapa kamu menggambar wajah seseorang, mungkin salah satu jawabannya adalah karena itu bagian dari rasa cinta, bagian nilai seni, ada unsur ekspresi jiwa, dan cita rasa penghargaan terhadap karya seni. Namun karya seni yang kebablasan akan mengundang reaksi negatif dari pihak-pihak yang terkait, yang merasa dirugikan.
Seorang remaja yang gandrung dengan idolanya mampu mengoleksi foto sang idola sampai ratusan bahkan image sang idola menghiasi pikirannya. Marilah menjadi manusia yang realistis yakni jangan mau diwarnai oleh faktor eksternal, biarlah kita menemukan jati diri sendiri sesuai fitrah. Sesuatu yang fitrah (dasar) layaknya hal umum yang dipahami adalah misalnya menyukai keindahan. Melihat pemandangan indah kita berdecak kagum, melihat sesosok pemuda tegap dan tampan kita terkesan, melihat gadis berparaskan ayu dan indah kita takjub, ingatlah sang dzat pencipta lebih indah daripada yang diciptakannya. Dzat tersebut yaitu tuhan kita, Allah swt, tiada tuhan selain Allah. Bersemangatlah dan miliki keinginan bertemu dan memiliki kesempatan menatap Nya yaitu dzat yang Maha Indah, Allah, rabb semesta alam. Rasulullah SAW bertemu secara langsung ketika proses Isra Mi'raj ke sidratul muntaha, dalam rangka mendapatkan perintah shalat 5 waktu. Sebagai umat Rasulullah SAW, keinginan untuk bersama dengan Rasulullah di surga dan bertemu melihat wajah Allah swt haruslah dijadikan motivasi untuk beribadah. Hal ini sering terkait dengan makna ihsan, meski kita tidak melihat Allah swt namun yakinlah Allah swt senantiasa melihat dan mengawasi hamba Nya. Ihsan ini harus diterapkan dalam setiap waktu dan kesempatan, sehingga jika muncul keinginan syahwat untuk bermaksiat takutlah pada Allah swt yang melihat segala perbuatan kita, dan tiada tempat di dunia ini yang bisa digunakan untuk menghindar dan bersembunyi dari pengawasan Nya. Penggambaran disini bukan menyamakan wajah dzat Tuhan dengan wajah ciptaan Nya, karena Allah swt berbeda dengan makhluknya. Yang perlu dilakukan adalah mempercayai dan mengimani seyakin-yakinnya, semantap-mantapnya. Bukan menggambar secara fisik yang ujung-ujungnya membuat kehebohan yaang tiada guna.
Cukup menggambarkan keindahan ciptaannya sampai kita mampu bersyukur pada Allah swt, betapa Maha Kuasanya Allah menciptakan alam semesta, manusia, dan segala binatang dan tumbuhan. Mensyukuri keindahan alam dengan tidak merusak, sebaliknya menjaga dan melakukan pemeliharaan adalah bentuk perbuatan yang sejalan dengan hakikat syukur. Melihat paras yang cantik dan indah bukan berarti harus memilikinya cukup bertasbih akan kebesaran Allah swt yang telah menciptakan kita semua. Jika kita dianugerahi paras yang tampan maupun cantik jangan disalahgunakan ciptaan Allah ini, karena tubuh kita adalah amanah yang dititipkan. Amanah tersebut sewaktu-waktu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Menggunakan wajah tampan maupun cantik untuk perbuatan maksiat atau tercela sangat dibenci Allah swt. Contoh bisnis prostitusi dengan memajang model cantik, atau gambar gadis cantik yang seksi, apalagi bisnis prostitusi online, mengumbar aurat, bukankah fisik ini hanya sementara? Seiring berjalannya waktu maka akan menua dengan sendirinya meskipun disuntik dengan krim anti penuaan dini, dsb. Oke, sobat semua, jagalah rasa syukur ini dengan menjaga yang dititipkan kepada kita. Walau wajah sang kekasih selalu terbayang, walau wajah sang idola dirindukan, taruhlah pada porsi yang wajar tanpa melewati ambang batas.

Dalam penggambaran (teks deskripsi) digunakan tense present tense, penggunaan preposition, kata sifat dan kata keterangan. Contoh teks yang menggambarkan keindahan alam danau Gunung Tujuh sebagai berikut:
Descriptive Text
Gunung Tujuh Lake is one of many lakes in kabupaten Kerinci in Jambi Province. It is an amazing tourist place to visit. The location of Gunung Tujuh Lake is in Kecamatan Kayu Aro. It is  about 50 kilometers from sungai Penuh to Pelompek village by public transport. Then people climb and walk for another 4 km or for 2,5 hours. The lake is surrounded by steep forest slopes and seven mountains.
The highest peak of Gunung Tujuh Lake is 1950 m above sea level. The length of the lake is 4,5 km and the width is 3 km. it is a volcanic lake and the highest in Southeast Asia. The temperature around the lake is very cold. Beside waterfalls you can also find animal such as siamangs, elephants, and birds. Gunung Tujuh Lake is very beautiful with spectacular scenery.

Wednesday, November 18, 2015

Kehilangan Uang, Jadikan sebagai Sodaqoh

Bagaimana jika uang yang hilang tersebut jumlahnya besar? Tentulah seperti akhir riwayat dari diri kita. Yap, uang sekarang menjadi hal terpenting dan utama, hingga kadang sampai menggeser posisi Tuhan dalam diri manusia. Orang yang telah menuhankan uang dalam hidupnya, maka suatu ketika dia mengalami frustasi dan depresi berat manakala kehilangan uang (harta) yang dimilikinya. Kita mungkin sebagian besar mengalami kehilangan uang, yang berbeda adalah mengenai jumlah uang yang hilang tersebut. Hanya saja perbedaan itu tidak hanya pada jumlah nominal yang hilang saja namun adalah perbedaan penyikapan terhadap raibnya uang yang kita miliki. Jika kita tidak bisa mengikhlaskannya, hal ini akan membawa depresi dalam hidup, perasaan sedih sampai marah, meluapkan emosi, merusak barang atau menyakiti orang lain. Bahkan terkadang mendadak pingsan dikarenakan shock, tidak siap menghadapi kenyataan yang ada.
Dengan demikian, belajar menata hati dan mental itu sangatlah dibutuhkan. Salah satunya ketika mengalami kehilangan barang (misal uang). Dampak negatif bisa teratasi, manakala kita terlalu mengagung-agungkan uang. Adalah fakta bahwa posisi uang itu vital dan penting, banyak yang bisa dibeli dengan uang (meski tidak semua), banyak yang bisa dirubah dengan uang (baik secara fisik maupun sikap). Namun diingat juga, fakta lainnya adalah kita masih bisa hidup meski uang kita tidak banyak, atau bahkan tidak memiliki uang 1 rupiahpun, maka perasaan ini bisa mengikis kekhawatiran, rasa gundah gulana kita, sehingga seakan-akan tamatlah riwayat jika uang hilang. Ingatlah, semua rezeki yang Allah limpahkan kepada kita di dalamnya terdapat hak orang lain. So, ketika mengalami kehilangan bisa jadi zakat jarang kita bayarkan, sodaqoh tidak pernah, infaq mungkin kalau ingat, nah jalan sodaqohnya dengan kejadian hilangnya uang.
Teks yang menceritakan "pengalaman pribadi penulis tentang kehilangan uang" masuk ke dalam jenis teks recount (telling past event), dengan menggunakan kata kerja kedua (verb 2), bentuk penanda waktu lampau (misalnya last, ago). Dengan sudut pandang penulis orang pertama (aku/ I). Contohnya;
My Experience: Losing Money
It was Monday afternoon at that time. I was enjoying a TV show when I heard the bell of the ice cream vendor from a distance. That reminded me of something. I jumped from my seat and grabbed my wallet. I opened my wallet, and I was surprised. There were only a few rupiahs in it. Just a week ago, my auntie gave me more than enough for what I did for her. I am good at computer so she asked me to edit some photos from the last vacation.
I tried to remember where I spent my money during the past week. I remembered going to Jatim Park with my cousin, buying two tickets, two bowls of meatball soup, and two glasses of iced lemon tea. That was all. What else did I buy?
While I was busy thinking, my cousin stepped out of the front door and called the ice cream man. He looked at me and said, “Hey, wanna grab some ice cream? It’s on me.” And I said to myself, “Well it’s free, so why not?” We both picked our ice cream and enjoyed it while we were chilling out in the living room. I asked him “It is strange that you actually treated me ice cream”. He shrugged his shoulder and said “That’s because I got some money in my wallet.” “Where did you get it?” I asked him. He replied, “No idea, man. It was just suddenly there.” “What? Let me see your wallet!” I shouted. Then, I opened it and learned that the wallet was mine. I just remembered that we had the same wallets and they even had the same color. “This is mine,” I told him. “No way! Are you sure?” he asked. I showed him a card from the wallet and said, “Look, this is my student ID card. Just a while ago I was thinking why my money was all gone.” “Sorry, man. I didn’t know that it wasn’t mine. But, don’t worry I haven’t bought anything with that. Only this ice cream,” He explained with an innocent look. I took my wallet and said, “It is okay. I’m sorry you don’t have any cash now. Here, take 20 thousands and buy some more ice cream with it. Oh, and here’s your wallet.” “Cool! Thanks, man!” he replied.
Questions
1. What is the text tells you about?
A. The writer experience in losing money 
B. The writer experience buying ice cream               
C. The wallet full of money
D. A man who pick money
E. The writer cousin

2. When did the story happen?
A. Sunday Afternoon          
B. Monday noon  
C. An afternoon
D. Monday afternoon
E. Monday morning

3. What was the writer doing at that time?
A. Bought Ice cream            
B. Watched TV Show          
C. Played with his cousin
D. Opened his wallet
E. Went to Jatim Park

4. What was he looking for?
A. Ice cream vendor            
B. Tickets 
C. His cousin money
D. His cousin
E. His wallet

5. What made the writer realize about his money?
A. Ice cream vendor fond it             
B. It is gone             
C. His cousin has the same color wallet
D. His cousin bought an ice cream
E. He went to Jatim Park