Showing posts with label takaful. Show all posts
Showing posts with label takaful. Show all posts

Tuesday, May 10, 2016

Mengikat, Merekat, Sedekat Kerabat

Menjaga sebuah kekerabatan sungguh termasuk salah satu pekerjaan mulia. Jika seorang ayah meninggal kemudian semasa hidupnya memiliki kerabat maupun sahabat dekat maka anaknya dianjurkan untuk menyambung ikatan persahabatan atau kekerabatan tersebut. Kata "kerabat" lebih condong pada ikatan keluarga besar secara silsilah garis keturunan kakek, saudara ayah, saudara ibu, dsb. Sedangkan sahabat secara ikatan darah tidak ada namun kadang ada yang ikatannya lebih kuat dibanding kerabatnya sendiri. Hal ini bisa terjadi demikian, karena bentuk interaksi yang intens, visi dan cara pandang yang sama sehingga terjalin kedekatan hubungan yang hangat. Teman saya bercerita tadi malam ketika bertemu dengan saya, beliau menyampaikan musuh (orang yang membenci) kita bisa muncul dari teman dekat yang ada. Misalnya dalam sebuah organisasi, perusahaan, partai politik atau lembaga. Faktor penyebab renggangnya persahabatan sangat banyak, hanya biasanya beberapa faktor dominan berupa perebutan posisi kedudukan, jabatan, daerah kekuasaan bisnis, cinta, dan ambisi pribadi (ego) yang terlalu tinggi. Saling sikut, saling menjatuhkan bahkan menyusun sebuah konspirasi jahat untuk menghabisi karir seseorang. Yang diperbaiki utamanya adalah landasan (pondasi) awal atau biasa disebut "komitmen", yang dijadikan modal dalam persahabatan. Agar apa? Ya, dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran kesepakatan ataupun kontrak dari perjanjian awal. Ambil contoh persahabatan Agus, Budi, dan Sari. Mereka bertiga selama 3 bulan terakhir sering bersama kemanapun mereka pergi, saling membantu sama lain, saling berkunjung ke rumah bahkan ketika salah seorang diantara mereka butuh uang maka saling membantu tanpa bertanya kapan akan melunasinya. Namun 1 pekan terakhir Si Agus dan Budi sudah jarang terlihat bersama. Agus seringnya malah berjalan berdua dengan Sari. Jadi Agus ada rasa suka dengan Sari, nah si Budi ini cemburu. Suatu waktu Budi merencanakan niat jahat, dia meminjam sepeda motor milik Agus, nah tanpa sepengetahuan Agus motor tersebut digunakan jalan-jalan berdua dengan Sari. Agus dan Budi berantem gara-gara masalah sepele. Cinta Monyet. Persahabatan 3 orang ini bubar tanpa kabar. Ini misal kasus di remaja, pada orang dewasa masalahnya semakin pelik, bahkan intrik yang terjadi melibatkan anggota kerabat sampai pada peristiwa pembunuhan.
Persahabatan atau persaudaraan (ukhuwah) akan langgeng manakala yang mengikat itu memiliki sifat kekal. Sehingga dalam ajaran Islam cinta karena Allah, saling merindukan karena Allah, saling mendoakan bahkan cemas jika saudaranya terkena musibah, hal-hal tersebut sangat dianjurkan untuk diterapkan. Persahabatan yang didasari oleh faktor iman maka akan mengekalkan ikatan ukhuwah. Persaudaraan muslim akan menjadi lebih utama dibanding ikatan darah manakala dalam hubungan ikatan darah sudah berbeda keyakinan. Kita lihat kisah Nabi Nuh AS dengan anaknya yang bernama Kan'an, si anak tidak lebih baik daripada binatang/ hewan yang berpasang-pasangan dan kaum ayahnya yang mau naik ke bahtera (perahu) disaat terjadi badai. Sehingga dalam cerita ini ikatan persaudaraan karena iman posisinya lebih baik dibandingkan dengan ikatan darah. Ada sebuah tanggungjawab seorang ayah maupun ibu untuk mendidik agar anak keturunannya berada dijalan keimanan dan keselamatan (Islam) karena akan menjadi kebanggan dan kebahagiaan besar jika bisa berkumpul sebagai anggota keluarga lagi di surga Nya.
Persahabatan atau persaudaraan harus memberikan manfaat, saling menasihati pada kebenaran, saling memberikan motivasi dan dorongan agar sukses. Usaha menjadikan ikatan ukhuwah yang solid, kuat, sebetulnya membutuhkan beberapa tahapan. Dalam sebuah ukhuwah hal pertama minimal harus ada saling mengenal antar anggotanya (taaruf), memiliki pemahaman yang sama dan juga mampu saling memahami (tafahum). Ketika sudah sampai pada tingkatan saling memahami satu sama lain diharapkan naik ke level yang lebih tinggi yaitu saling menanggung beban diantara anggota organisasi atau dalam lingkup ukhuwah tersebut. Misalnya anggota yang kekurangan dalam bahan pokok dibantu dengan iuran sukarela untuk meringankan masalah bahan pangan. Disini kepeduliannya sudah semakin tinggi. Dari saling menanggung beban (takaful) naik ke derajat yang lebih tinggi lagi yaitu tingkatan ukhuwah yang pernah dipraktekan semasa zaman rasulullah SAW dan para sahabat. Tingakatan terakhir adalah itsar (saling mendahulukan). Dalam artian saling mendahulukan disini adalah mengakhirkan haknya untuk diberikan hak tersebut kepada saudaranya, bukan sebaliknya memberi beban tanggungan kepada saudaranya. Terdapat kisah disuatu medan pertempuran. Kala itu pasukan sudah kehabisan bekal air minum dan tersisa satu botol, kemudian dalam satu kompi pasukan tadi salah seorang prajurit mengerang  kehausan dengan kondisi sekarat. Akhirnya si prajurit tersebut diberi minum dengan air terakhir, tiba-tiba teman disebelahnya kondisinya lebih kritis maka diserahkan ke sebelahnya. Dan ini ternyata diberikan terus sampai giliran kepada prajurit pertama, dan ternyata sudah meninggal duluan (syahid). Hal ini bukan sebuah kekonyolan, namun bentuk itsar yang luar biasa. Jika melihat kondisi saat ini, bukan itsar yang terjadi tetapi teman kita malah memakan hak kita atau sebaliknya kita memakan hak teman kita. Akhirnya banyak perselisihan, rebut jabatan, dan saling menjatuhkan.
Faktor duniawi dan syahwat yang sesat menjadi penyebab utama kekacauan dalam ikatan persaudaraan tersebut. Ada sebuah pertanyaan, selain faktor geografis, yang mengikat kita menjadi kesatuan bangsa Indonesia itu apa? Kita lihat orang kaya di negeri ini banyak yang sudah tidak peduli dengan penderitaan orang miskin, sifat kedermawanan orang kaya telah terkikis menjadi kepelitan yang menyesakkan, doa orang terdzolimi sudah berupa makian dan cercaan, doa baik sudah hilang dari bibir dan lisan orang yang terpedaya. Hubungan timbal balik yang sangat buruk. Seharusnya orang kaya  dengan hartanya bisa dermawan, yang miskin mendoakan yang kaya agar senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan. Sudah berapa banyak harta menjadi penyebab datangnya maut.  Pemilik toko emas digorok perampok, tangan putus gara-gara disabet golok oleh penjambret yang mengincar tas berisi uang jutaan rupiah yang dibawanya. Tidak selamanya harta itui membawa ketenangan batin. Sebaliknya perut yang kelaparan terkadang membuat emosi mudah meluap dan tindakan brutal tanpa pikir panjang karena logika dan rasionalitas tertutup oleh lambung yang kosong.
Persaudaraan mampu menembus batas geografis, manakala ikatan iman itu kuat. Bahkan sesama muslim adalah bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota badan terluka maka anggota tubuh lainnya merasakan sakit. Berita terbaru datang dari saudara muslim dari Suriah. Banyak anak-anak yang menjadi korban kebiadaban kediktatoran Assad, di Aleppo sana yang sekarang masih terjadi tragedi kemanusiaan. Korban berjatuhan, terancaman kehilangan generasi di masa mendatang karena tunas-tunas bangsanya banyak yang menjadi korban dari roket dan bom yang menyasar warga sipil. Nah muslim di Indonesia alangkah eloknya memiliki keprihatinan akan tragedi tersebut. Minimal kita memanjatkan doa yang kepada saudara-saudra kita ini, jika secara bantuan materi belum mampu.
Dalam persahabatan janganlah muncul rasa iri dan dengki karena memunculkan percikan api permusuhan. Ada anjuran dalam Islam, jika kita marah/ benci pada seseorang jangan melewati batas 3 hari. Setelah 3 hari, diusahakan harus sudah islah atau berbaikan kembali sehingga perang saudara itu tidak terjadi. tarik nafas panjang, jika marah dalam keadaan berdiri maka duduklah atau berbaringlah, lebih bagus lagi jika ambil air wudhu dan shalat.
Berikut teks narrative materi kelas XI semester genap terkait dengan persahabatan, mengindari segala penyebab retaknya persahabatan, rajut, ikat kembali, sambangi, kunjungi, dan saling mendoakan agar hati ini diikat oleh rasa iman dan kasih sayang atas dasar Allah swt.
Teks Narrative
On one of the green trees there lived a cuckoo and a crow. They are best friend. They share nest together.

One evening a tired traveller decided to spend the night under the tree. Cuckoo started singing with his sweet voice. The man liked it.

The day dawned, it was now the crow’s turn to caw. His voice was so harsh to the ears that the traveller soon left the place. The crow saw it, and he felt jealous of the sweet-voiced bird. Then the crow went to the nest and broke all cuckoo’s eggs

“Why did you break all my eggs, crow?” said cuckoo.
The crow said, “It because your voice! Let us both go to the traveller and ask him who is the best!”

After they met the traveller, the man said “But

both of you have been old friends, so you should always live in harmony. You should not feel jealous of your friend.”

Now they were be friend forever