Showing posts with label passive sentence. Show all posts
Showing posts with label passive sentence. Show all posts

Monday, May 9, 2016

Tabrakan, Semoga terhindar dari Musibah, Keselamatan untukmu Kawan

Kejadian 5 tahun yang lalu ketika saya mengalami kecelakaan tunggal hingga menghilangkan setengah gigi seri atas sebelah kiri. Sebuah kecelakaan yang sebetulnya tidak perlu, namun ketika memang sudah menjadi bagian cerita takdir maka ambil hikmahnya. Saat itu dimulai ketika sepulang dari memberikan jam tambahan kelas akhir. Saat itu masih mengajar di MA YMI Wonopringgo, dimana jarak wonopringgo dengan rumah yaitu Desa Tajur Kandangserang sekitar 24 km atau perjalanan normal 40 menit dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika saya menyudahi les Bahasa Inggris, saatnya untuk berkemas-kemas pulang. Namun sebelum pulang saya sempat mengecek email, 15 menit kemudian cabut dari sekolahan. Saya masih ingat saat itu hari kamis malam Jumat, dengan kecepatan normal 60 km/jam, sepeda motor terus melaju hingga akhirnya sampai batas hutan setelah desa Tambakroto. Sesampainya masuk gang rumah, jalan menurun dan seingat saya kondisi sudah mulai gelap dan...akhirnya terjatuh. Kondisi jalan yang menurun dan menikung, di pinggir jalan banyak pasir dan kerikil untuk pengaspalan jalan (batu split). Untuk sesaat saya tengkurap dan tidak sadarkan diri hingga datang pengendara motor lain dari arah yang berlawanan. Untungnya saya menaruh tas di bagian depan (bagian dada) hingga bagian tubuh depan terlindungi kecuali muka, mulut, bibir, dan gigi. Kondisi sepeda motor gak bisa dinyalakan sehingga saya diantar pengendara motor tadi sampai ke rumah. Sayup-sayup terdengar adzan maghrib, dan pertanyaan langsung ditujukan kepada saya dari ayah, ibu, dan orang-orang yang berkerumun melihat saya. Hal yang terpenting setelah kejadian itu adalah faktor ketergesa-gesaan (buru-buru) sangat membahayakan keselamatan apalagi dengan buruknya kondisi jalan dan pencahayaan di lapangan.
Itu kecelakaan tunggal ada satu lagi pengalaman untuk kecelakaan yang berwujud tabrakan, namun alhamdulillah sepeda motor dan tubuh hanya masuk kolong truk tidak sampai terjadi tabrakan antara bodi kendaraan dengan truk. Kedua peristiwa ini menjadikan momen bersejarah dalam hidup saya hingga sekarang terkait berkendara. Ingatkah ketika kematian itu selalu menyertai langkah kita? Takutlah akan batas akhir di dunia, hingga rasa takut itu memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik, interopeksi diri, selalu mawas diri dan kehati-hatian menjadi hal pertama dalam melangkah. Maka saya sungguh bahagia sekali ketika ajaran Islam pada umatnya untuk saling mendoakan ketika saling bertemu. Ucapan Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu (Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan/keberkahan terlimpah atasmu), sebuah greeting (sapaan) yang maknanya sangat dalam melebihi sekedar say hello, basa basi, atau tos tangan. Siapa sih yang nggak pengen selamat, siapa juga yang gak mau didoakan agar hidup dalam kondisi sejahtera dan berkecukupan. Ya, tradisi yang baik yang harusnya bangga dilakukan oleh setiap muslim. Tradisi "mengucapkan salam" ketika bertemu dengan kawan-kawan. Dibalik itu terdapat doa mustajab, harapan kebaikan, kepada saudara kita. Bahkan hal ini berlaku bagi semua muslim baik sudah saling kenal maupun belum, karena pada hakikatnya seorang muslim itu adalah saudara.
Dalam melakukan sebuah ajaran maupun aturan tidak hanya melihat hikmahnya saja, namun melakukannya karena kita memang taat dan meneladani sunah Rasulullah SAW. Sungguh hidup ini akan menjadi indah jika selaras dan harmoni dengan aturan fitrah yang sudah diwahyukan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW di dalam Al Quran. Semoga waktu-waktu yang ada saat ini, diisi dengan perbuatan sesuai Al Quran dan Assunah. Jangan lupa sambil senyum manis ketika mengucapkan salam agar kawan kita merasakan aura kebahagiaan dari diri kita.
Berikut teks News Item berisi berita collision (peritiwa tabrakan), materi ini untuk kelas XII semester gasal:
News Item Text
JAKARTA: Seven people were killed in a collision between a bus, a car and a truck on Dipenogoro street at 10:35 p.m. last night. The dead were all the passengers of the car. The police believed the car had been trying to overtake the bus when it was struck by a truck coming from the opposite direction. The driver of the car might not be using his lights, as the truck driver said he did not see the car approaching. 
The police said the car should not have tried to pass the bus, since overtaking is not allowed on Dipenogoro street. In addition, the police report that the car, a small Japanese car, should not have been carrying more than five people. If the passengers had brought their identity cards, the police would have identified the names of the victim easily.