Showing posts with label ulangan kenaikan kelas. Show all posts
Showing posts with label ulangan kenaikan kelas. Show all posts

Monday, May 2, 2016

Gambar Mu Selalu Terbayang Diingatanku

Wajah cantik rupawan, paras yang ayu, tampan, maskulin, keindahan fisik sangatlah disukai manusia pada umumnya. Tidak hanya wajah fisik manusia, keindahan alam secara fisik juga dikagumi bahkan diburu untuk dikunjungi dikoleksi. Foto selfie di tengah danau, puncak gunung, atau berpose dengan idola atau seseorang yang dicintai sering dilakukan banyak orang untuk menggambarkan kebanggaan, kasih sayang yang mendalam ataupun penghargaan yang tinggi. Bagaimana dengan keinginan melihat, bertemu, berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW? Sungguh dambaan setiap muslim. Sehingga jika seseorang bermimpi dengan beliau baginda Rasulullah SAW maka yang ditemui di mimpinya adalah benar adanya dikarenakan tiada satupun jin yang menyerupai wajah beliau meski dalam mimpi. Kalau kita pernah terbayang wajah sang idola, kekasih, istri, anak atau semua orang yang dicintai kemudian muncul dalam mimpi kita, itu bukan asli melainkan jin yang menyerupai diri orang-orang yang kita cintai. Ada seorang teman yang pernah bermimpi bertemu kakeknya yang sudah meninggal belasan tahun yang lalu kemudian dia mendapat wangsit ini dan itu, boleh saja mengiyakan namun jangan mau melakukan apa-apa yang diminta wujud tersebut karena yang masuk kedalam mimpi adalah jin. Sehingga dalam ajaran Islam sangat dianjurkan sebelum tidur haruslah membaca doa terlebih dahulu kalaupun bermimpi harapannya mimpi yang datangnya dari Allah swt bukan dari jin dan makhluk lainnya.
Penggambaran Nabi bahkan tuhan secara wajah kemudian dibentuk sketsa dsb, sangatlah di larang, seperti kasus gambar kartun Nabi yang membuat kontroversial bahkan banyak umat muslim yang marah dan meradang. Penggambaran yang dilakukan itu menyalahi etika dan ajaran dalam Islam, seharusnya orang lain di luar Islam harus toleransi dan menghormati akan hal tersebut, tidak boleh sewenang-wenang atas nama kebebasan melakukan hal-hal yang menyinggung umat agama lain. Bila ditanyakan kepada seorang pakar seni kenapa kamu menggambar wajah seseorang, mungkin salah satu jawabannya adalah karena itu bagian dari rasa cinta, bagian nilai seni, ada unsur ekspresi jiwa, dan cita rasa penghargaan terhadap karya seni. Namun karya seni yang kebablasan akan mengundang reaksi negatif dari pihak-pihak yang terkait, yang merasa dirugikan.
Seorang remaja yang gandrung dengan idolanya mampu mengoleksi foto sang idola sampai ratusan bahkan image sang idola menghiasi pikirannya. Marilah menjadi manusia yang realistis yakni jangan mau diwarnai oleh faktor eksternal, biarlah kita menemukan jati diri sendiri sesuai fitrah. Sesuatu yang fitrah (dasar) layaknya hal umum yang dipahami adalah misalnya menyukai keindahan. Melihat pemandangan indah kita berdecak kagum, melihat sesosok pemuda tegap dan tampan kita terkesan, melihat gadis berparaskan ayu dan indah kita takjub, ingatlah sang dzat pencipta lebih indah daripada yang diciptakannya. Dzat tersebut yaitu tuhan kita, Allah swt, tiada tuhan selain Allah. Bersemangatlah dan miliki keinginan bertemu dan memiliki kesempatan menatap Nya yaitu dzat yang Maha Indah, Allah, rabb semesta alam. Rasulullah SAW bertemu secara langsung ketika proses Isra Mi'raj ke sidratul muntaha, dalam rangka mendapatkan perintah shalat 5 waktu. Sebagai umat Rasulullah SAW, keinginan untuk bersama dengan Rasulullah di surga dan bertemu melihat wajah Allah swt haruslah dijadikan motivasi untuk beribadah. Hal ini sering terkait dengan makna ihsan, meski kita tidak melihat Allah swt namun yakinlah Allah swt senantiasa melihat dan mengawasi hamba Nya. Ihsan ini harus diterapkan dalam setiap waktu dan kesempatan, sehingga jika muncul keinginan syahwat untuk bermaksiat takutlah pada Allah swt yang melihat segala perbuatan kita, dan tiada tempat di dunia ini yang bisa digunakan untuk menghindar dan bersembunyi dari pengawasan Nya. Penggambaran disini bukan menyamakan wajah dzat Tuhan dengan wajah ciptaan Nya, karena Allah swt berbeda dengan makhluknya. Yang perlu dilakukan adalah mempercayai dan mengimani seyakin-yakinnya, semantap-mantapnya. Bukan menggambar secara fisik yang ujung-ujungnya membuat kehebohan yaang tiada guna.
Cukup menggambarkan keindahan ciptaannya sampai kita mampu bersyukur pada Allah swt, betapa Maha Kuasanya Allah menciptakan alam semesta, manusia, dan segala binatang dan tumbuhan. Mensyukuri keindahan alam dengan tidak merusak, sebaliknya menjaga dan melakukan pemeliharaan adalah bentuk perbuatan yang sejalan dengan hakikat syukur. Melihat paras yang cantik dan indah bukan berarti harus memilikinya cukup bertasbih akan kebesaran Allah swt yang telah menciptakan kita semua. Jika kita dianugerahi paras yang tampan maupun cantik jangan disalahgunakan ciptaan Allah ini, karena tubuh kita adalah amanah yang dititipkan. Amanah tersebut sewaktu-waktu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Menggunakan wajah tampan maupun cantik untuk perbuatan maksiat atau tercela sangat dibenci Allah swt. Contoh bisnis prostitusi dengan memajang model cantik, atau gambar gadis cantik yang seksi, apalagi bisnis prostitusi online, mengumbar aurat, bukankah fisik ini hanya sementara? Seiring berjalannya waktu maka akan menua dengan sendirinya meskipun disuntik dengan krim anti penuaan dini, dsb. Oke, sobat semua, jagalah rasa syukur ini dengan menjaga yang dititipkan kepada kita. Walau wajah sang kekasih selalu terbayang, walau wajah sang idola dirindukan, taruhlah pada porsi yang wajar tanpa melewati ambang batas.

Dalam penggambaran (teks deskripsi) digunakan tense present tense, penggunaan preposition, kata sifat dan kata keterangan. Contoh teks yang menggambarkan keindahan alam danau Gunung Tujuh sebagai berikut:
Descriptive Text
Gunung Tujuh Lake is one of many lakes in kabupaten Kerinci in Jambi Province. It is an amazing tourist place to visit. The location of Gunung Tujuh Lake is in Kecamatan Kayu Aro. It is  about 50 kilometers from sungai Penuh to Pelompek village by public transport. Then people climb and walk for another 4 km or for 2,5 hours. The lake is surrounded by steep forest slopes and seven mountains.
The highest peak of Gunung Tujuh Lake is 1950 m above sea level. The length of the lake is 4,5 km and the width is 3 km. it is a volcanic lake and the highest in Southeast Asia. The temperature around the lake is very cold. Beside waterfalls you can also find animal such as siamangs, elephants, and birds. Gunung Tujuh Lake is very beautiful with spectacular scenery.

Wednesday, April 20, 2016

Bentuk syukur itu adalah Berbuat Lebih Dalam Beramal

Berbuat lebih dari ukuran normal memberikan nilai tambah pada diri kita. Bukan mendapatkan lebih besar dibandingkan orang lain dalam mendapatkan keuntungan materi, justru sebaliknya memberikan kontribusi yang lebih besar untuk lingkungan sekitar, itu baru namanya keren. Karena apa? Hal yang wajar manakala kebanyakan orang suka mendapat untung/ imbalan yang lebih banyak dalam hal harta namun tidak banyak orang yang mau berkontribusi lebih, jika itu kering imbalan (upah). Nah kerennya adalah kita termasuk golongan orang yang sedikit, yang benar-benar memberi tanpa pamrih. Memberikan bantuan kepada orang lain secara sukarela memiliki nilai kepuasan tersendiri yang tidak bisa dirasakan ketika melakukannya karena sebuah pekerjaan yang sudah dibayar (gaji). Sebetulnya, keunggulan yang dimiliki tiap individu selayaknya mampu dirasakan faedahnya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ada sebuah kisah seorang yang kaya raya, saudagar yang memiliki harta berlimpah, yang memiliki hobi dan sangat suka sekali dengan batangan emas. Meski hartanya melimpah dan banyak, namun jika belum memiliki bahkan mengumpulkan batangan emas maka dia belum merasa puas. Suatu ketika, dia mulai rajin menukarkan hartanya dengan batangan emas hingga akhirnya terkumpul beberapa batangan emas. Dia menyimpan batangan emas dalam sebuah kain (karung goni) lalu ia kubur di depan halaman/ pekarangannya. Saking cintanya setiap hari setelah selesai berjualan dan selesai dari pekerjaannya, ia menggali batangan emas yang dikubur tadi. Setelah puas melihat, ia mengubur kembali batangan emas tersebut. Dan ia lakukan hal yang sama berulang-ulang setiap hari sehabis bekerja. Ia tidak bosan ataupun malas untuk menggali dan mengubur. Sampai pada akhirnya, suatu hari sekembalinya dari pasar, ia melakukan hobinya tadi dimana tanpa sepengatahuan dirinya seorang pencuri telah melihat yang ia lakukan. Si pencuri tadi menunggu si saudagar kaya mengubur batangan emas. Setelah yang empunya masuk ke rumah dan suasana sudah gelap maka pencuri tadi menggali dan mengambil karung berisi batang emas milik saudagar kaya. Keesokan harinya sang saudagar kaget, saking terkejutnya dia berteriak, sambil menangis ia berkata; "Ohh batangan emasku, kenapa hilang?"
Karena suaranya cukup keras terdengar sampai ke rumah tetangganya, maka mereka berduyun-duyun datang dan bertanya, kenapa berteriak dan menangis, setelah tahu jawabannya, para tetangga hanya berkomentar; "Ganti saja batangan emasmu yang hilang dengan batu-batu di jalan dan kemudian kuburkan saja, berpura-puralah yang kau timbun itu adalah emas. Selanjutnya nikmati dan lihat batangan emasmu yang berasal dari batu itu, karena sama saja emas atau batu, sama-sama tidak bergunanya hanya untuk pajangan dan dilihat saja tanpa pernah dimanfaatkan."
Sejak saat itu saudagar kaya tersadar, bahwa sebanyak apapun batangan emas yang sudah dicuri, tetap sama saja, toh selama ini batangan emas yang dilihatnya tidak pernah digunakan sebagaimana semestinya untuk dimanfaatkan secara nilai ekonomis dan kemasyarakatan. Dan hal ini sama dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya tapi dia tetap tidak menggunakan harta tersebut untuk kepentingan diri dan orang lain. Seperti sebuah peribahasa "Ada atau tidak itu sama saja", karena memang tidak diakui kehadirannya secara aspek kebermanfaatan.
Kondisi ini sekarang sudah lumrah banyak terjadi, hanya batangan emas secara real mungkin sedikit yang memilikinya. Namun batangan emas tersebut bisa berupa jumlah saldo tabungan di rekening bank yang kadang sampai milyaran bahkan triliunan rupiah, namun hanya sebatas dimiliki dan berupa angka. Pemiliknya bangga dengan jumlah nol yang berderet. Namun disisi lain uang yang banyak itu tidak pernah benar-benar bisa dinikmati secara wajar oleh dirinya, keluarganya, atau masyarakat. Ibaratnya kalau seorang pebisnis itu, uang yang dimiliki sebatas benda diam yang menunggu bunga bank, bukan uang yang diputar untuk modal usaha. Uang yang diputar untuk usaha masih lebih baik dengan alasan mampu memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, sisi sosialnya masih nampak. Tapi jika hanya didiamkan dan berbunga apalagi dipinjamkan kepada orang miskin dengan unsur riba, justru disitulah keburukannya. Menggunakan jasa bank saja itu sudah berbau riba menurut hukum Islam, apalagi berlaku menjadi seorang rentenir.
Makna kata "dioptimalkan" disini mengandung maksud dan tujuan adalah agar harta kekayaan yang dimiliki membawa peluang kesejahteraan bagi orang lain. Melalui harta yang kita miliki banyak orang secara nyata terbantu, maka ada unsur pahala jariyah disana.
Rasa syukur diucapkan secara lisan atau bisa ditingkatkan dengan bentuk perbuatan amal kebaikan. Seperti contoh Nabi Muhammad SAW beribadah, shalat tahajud tiap malam karena bentuk syukurnya Beliau kepada Allah swt. Padahal beliau itu seorang Rasul dan Nabi yang sudah jelas dijamin masuk surga, logikanya kenapa masih tetap saja shalat bahkan tingkat kualitas ibadah beliau lebih tinggi dibanding dengan orang yang belum dijamin apa-apa oleh Allah swt. Itulah kenapa kita harus mencontoh baginda Rasulullah SAW.
Belajar bersyukur dengan berbuat untuk orang lain. Membantu orang lain tanpa tidak mengesampingkan diri, keluarga dan kerabat terdekat. Karena hal tersebut juga bentuk amal ibadah yang dianjurkan, selagi kita mampu dalam hal harta, tenaga, atau berupa pemikiran. Beramal dengan hati, beramal dengan kualitas yang diatas rata-rata adalah salah satu bukti bentuk taatnya dan syukurnya kita kepada Allah swt. Cerita tentang saudagar kaya dan batangan emas juga bisa dijumpai dalam teks narratif, bisa juga untuk bahan soal Ulangan akhir semerter (kenaikan kelas) karena hikmah yang terkandung sungguh dalam. Pembentukan karakter bisa dilakukan dengan menganalisa pesan moral dari sebuah cerita, hikayat ataupun dongeng, berikut teks naratif:
THE RICH MISER AND HIS GOLD BAR
There was once a rich miser who loved money and gold more than anything else. He was very rich, but he was not happy. What he really wanted was a beautiful bar of gold. So one day, he went to the goldsmith’s shop and traded a large bag of silver coins for a gold bar.
He thought the gold bar was the most beautiful thing in the world. He now worried that it might be stolen, so he decided to hide the gold bar in his garden. Each day he would dig it up and enjoy looking at it, and then he buried it again.
One evening, the miser did not notice that a thief had entered his garden. When he dug up the gold bar, the thief was watching him. After he had buried the gold bar again and gone into the house, the thief quickly dug it up and ran away with it.
The next day, when the rich miser went to dig up his gold bar, he found it missing! A neighbor heard him crying loudly and asked, “Why are you crying?’’
The rich man told him what had happened, and the neighbor said, “Well, now you can just bury a rock and pretend that it is the gold bar. After all, you were not making use of that gold bar for anything.