Showing posts with label membaca. Show all posts
Showing posts with label membaca. Show all posts

Monday, May 23, 2016

Membaca Situasi, Lebih Banyak Mendengar

Ketrampilan membaca tidak melulu terkait membaca buku atau tulisan, ada kemampuan membaca lainnya yang masih banyak, salah satunya dari sekian banyak jenis membaca adalah membaca situasi :)
Membaca situasi itu penting bro & sis, soalnya sangat berpengaruh sekali dengan kemampuan adaptasi. Kemampuan inilah yang digunakan untuk survive. Survive dari bahaya, survive dari kondisi kritis, serta survive dari kondisi sulit.  Saya sangat suka bersahabat dengan seseorang yang bisa secara fleksibel menyesuaikan dirinya dimana berada. Saya memiliki sahabat bernama Tejo, beliau ini usianya lebih tua dibanding saya. Beliau orangnya mudah berkomunikasi dan mudah mempengaruhi orang lain. Pernah, saya dan Tejo ini ke suatu tempat wisata dan saat itu berbaur dengan pengunjung lainnya. Kami dengan beberapa pengunjung lain menikmati makanan yang dibawa, sebelumnya ada sekitar 6 orang yang tidak saling kenal, nah sahabatku ini Bang Tejo membuka percakapan sambil menawarkan minuman, akhirnya setelah berbincang-bincang ternyata beliau mampu membuka link untuk bisnis. Bang Tejo ini seorang entrepreneur jamur. So, saudara bertambah dan jaringan bisnis melebar. Momen jalan-jalan (wisata) ternyata mampu dijadikan peluang, asalkan kemampuan "membaca situasi" yang jeli tersebut kita miliki.
Perlu berlatih agar kemampuan membaca situasi ini kita miliki, minimal agar tidak dianggap pengganggu atau "orang asing".  Ya, orang asing yang disalahtafsirkan, niatan kita baik namun jika orang lain merasa terganggu, maka niat baik itu patut kita luruskan dan dikomunikasikan. Ada kejadian, suatu saat sepasang muda-mudi yang asyik mengobrol tanpa melihat kanan-kiri padahal kondisinya di jalan raya. Mereka dengan tanpa merasa bersalah, tidak memperdulikan pengguna jalan lain, berkendara sepeda motor beriringan kanan kiri, sambil ngobrol, tertawa terbahak-bahak, padahal pengguna jalan lain bisa terganggu karena posisi mereka ke tengah, tidak mau ke pinggir jalan. Sebaliknya nyawa mereka juga bisa terancam bahaya karena sewaktu-waktu bisa terjadi kecelakaan. Ketidakmampuan membaca situasi, mendekatkan diri pada bahaya, sering mendatangkan malapetaka.
Lebih banyak mendengar agar informasi yang datang mudah diserap. Buka mata, buka telinga dan tentunya buka mata hati. Menjadi orang yang lebih peduli (care), memiliki etika sesuai peribahasa "dimana bumi dipijak maka disitu langit dijunjung", yang secara sederhananya kita harus mampu menyesuaikan diri dengan menaati aturan yang ada disetiap tempat yang kita kunjungi. Karena setiap daerah memiliki aturannya sendiri, patut kita taati dan hargai jika ingin keberlangsungan hidup kita lebih lama. 
Segi keuntungan dan kerugian bisa dijadikan motivasi untuk belajar membaca situasi. Diawali dengan rasa kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Orang hebat bukanlah orang yang mampu mengalahkan orang lain, namun dia hebat dikarenakan mampu menjadikan orang lain sama-sama hebat, mampu membantu, mampu meringankan dan melegakkan pikiran yang penat karena problem hidup. Menarik untuk disimak suatu kisah di bioskop yang mana banyak orang yang ingin menonton sebuah film yang lagi "ngetrend". Sebut saja film "A", nah di dalam bioskop itu ketika film mulai diputar ada sepasang muda mudi berbicara dengan suara sangat keras sehingga menggangu penonton lainnya, seorang penonton yang duduk didekatnya merasa terganggu maka dibentaklah 2 muda mudi tadi olehnya. Merasa tidak diterima dibentak dan dimarahi di tempat umum maka berkelahi hingga petugas keamanan membawa mereka bertiga keluar ruangan. Hingga film selesai diputar, tiga orang ini masih saja bertengkar. Masing-masing dari mereka,  merasa berada di pihak yang benar dan tidak mau disalahkan. Menurut saya mereka bertiga rugi biaya, rugi waktu dan melewatkan film yang sudah ditunggu-tunggu untuk ditonton. Emosi juga terkuras bahkan ketertiban umum terganggu. Ada 3 hal yang seharusnya diluruskan. Hal pertama sepasang muda-mudi tersebut harus mampu melihat dimana mereka berada, jika ingin bebas bicara maka bukan di bioskop karena bukan milik sendiri. Hal kedua, penonton yang duduk bersebelahan yang membentak mereka harusnya mampu menahan diri dan menyampaikan secara baik-baik nasihatnya bukan membentak karena membuat hati terluka. Hal ketiga, 2 pihak secara cepat harus membaca situasi bahwa percekcokan hanyalah menjadikan mereka dikeluarkan dari bioskop. Tingkat kesadaran diri sangat penting, bro & sis. Banyak tempat umum (fasilitas publik) yang ketika berada di tempat tersebut, hak kita dibatasi oleh hak orang lain, sehingga tidak serta merta kita melakukan tindakan sesukanya apalagi sampai mengganggu orang lain. Menurut saya 3 orang tersebut harusnya merasa malu.
Marilah lebih banyak mendengar. Makna harfiahnya adalah diamlah ketika sedang mendengarkan pembicaraan orang lain. Jika ingin menyela tunggulah hingga lawan bicara kita selesai baru giliran kita untuk berbicara. Jika ingin menjadi pembicara atau orator yang hebat maka belajarlah menjadi pendengar yang baik. Jika ingin menjadi penulis yang hebat, belajarlah banyak membaca karya-karya orang hebat lainnya. Ingatlah, diatas langit masih ada langit, diatasnya orang hebat masih ada yang lebih hebat. Hindari takabur dan sombong. Kesombongan hanyalah membawa kehancuran. Arogansi membawa kebencian orang lain terhadap diri kita. Kepedulian menyuburkan kasih sayang. Ketaatan membawa kenyamanan. Melangkah lebih maju, lebih tinggi, lebih lebar tanpa melupakan tetap berpijak ke bumi.
Berikut latihan mengurutkan cerita agar memiliki makna yang runtut hingga menjadi sebuah cerita yang enak dibaca:
Teks Recount (Arrange these sentence into a good recount text)
1. In the end, I could not bear it. I turned around again. “I could not hear a word” I said angrily.
2. Last week I watch very interesting play in theater.
3. I did not enjoy it when a young man and a young woman were talking very loudly behind me.
4. “It’s none of your business” the young man said rudely. “This is a private conversation”
5. I got very angry then turned around.They did not pay any attention.