Monday, May 9, 2016

Tabrakan, Semoga terhindar dari Musibah, Keselamatan untukmu Kawan

Kejadian 5 tahun yang lalu ketika saya mengalami kecelakaan tunggal hingga menghilangkan setengah gigi seri atas sebelah kiri. Sebuah kecelakaan yang sebetulnya tidak perlu, namun ketika memang sudah menjadi bagian cerita takdir maka ambil hikmahnya. Saat itu dimulai ketika sepulang dari memberikan jam tambahan kelas akhir. Saat itu masih mengajar di MA YMI Wonopringgo, dimana jarak wonopringgo dengan rumah yaitu Desa Tajur Kandangserang sekitar 24 km atau perjalanan normal 40 menit dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika saya menyudahi les Bahasa Inggris, saatnya untuk berkemas-kemas pulang. Namun sebelum pulang saya sempat mengecek email, 15 menit kemudian cabut dari sekolahan. Saya masih ingat saat itu hari kamis malam Jumat, dengan kecepatan normal 60 km/jam, sepeda motor terus melaju hingga akhirnya sampai batas hutan setelah desa Tambakroto. Sesampainya masuk gang rumah, jalan menurun dan seingat saya kondisi sudah mulai gelap dan...akhirnya terjatuh. Kondisi jalan yang menurun dan menikung, di pinggir jalan banyak pasir dan kerikil untuk pengaspalan jalan (batu split). Untuk sesaat saya tengkurap dan tidak sadarkan diri hingga datang pengendara motor lain dari arah yang berlawanan. Untungnya saya menaruh tas di bagian depan (bagian dada) hingga bagian tubuh depan terlindungi kecuali muka, mulut, bibir, dan gigi. Kondisi sepeda motor gak bisa dinyalakan sehingga saya diantar pengendara motor tadi sampai ke rumah. Sayup-sayup terdengar adzan maghrib, dan pertanyaan langsung ditujukan kepada saya dari ayah, ibu, dan orang-orang yang berkerumun melihat saya. Hal yang terpenting setelah kejadian itu adalah faktor ketergesa-gesaan (buru-buru) sangat membahayakan keselamatan apalagi dengan buruknya kondisi jalan dan pencahayaan di lapangan.
Itu kecelakaan tunggal ada satu lagi pengalaman untuk kecelakaan yang berwujud tabrakan, namun alhamdulillah sepeda motor dan tubuh hanya masuk kolong truk tidak sampai terjadi tabrakan antara bodi kendaraan dengan truk. Kedua peristiwa ini menjadikan momen bersejarah dalam hidup saya hingga sekarang terkait berkendara. Ingatkah ketika kematian itu selalu menyertai langkah kita? Takutlah akan batas akhir di dunia, hingga rasa takut itu memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik, interopeksi diri, selalu mawas diri dan kehati-hatian menjadi hal pertama dalam melangkah. Maka saya sungguh bahagia sekali ketika ajaran Islam pada umatnya untuk saling mendoakan ketika saling bertemu. Ucapan Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu (Semoga Keselamatan dan Kesejahteraan/keberkahan terlimpah atasmu), sebuah greeting (sapaan) yang maknanya sangat dalam melebihi sekedar say hello, basa basi, atau tos tangan. Siapa sih yang nggak pengen selamat, siapa juga yang gak mau didoakan agar hidup dalam kondisi sejahtera dan berkecukupan. Ya, tradisi yang baik yang harusnya bangga dilakukan oleh setiap muslim. Tradisi "mengucapkan salam" ketika bertemu dengan kawan-kawan. Dibalik itu terdapat doa mustajab, harapan kebaikan, kepada saudara kita. Bahkan hal ini berlaku bagi semua muslim baik sudah saling kenal maupun belum, karena pada hakikatnya seorang muslim itu adalah saudara.
Dalam melakukan sebuah ajaran maupun aturan tidak hanya melihat hikmahnya saja, namun melakukannya karena kita memang taat dan meneladani sunah Rasulullah SAW. Sungguh hidup ini akan menjadi indah jika selaras dan harmoni dengan aturan fitrah yang sudah diwahyukan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW di dalam Al Quran. Semoga waktu-waktu yang ada saat ini, diisi dengan perbuatan sesuai Al Quran dan Assunah. Jangan lupa sambil senyum manis ketika mengucapkan salam agar kawan kita merasakan aura kebahagiaan dari diri kita.
Berikut teks News Item berisi berita collision (peritiwa tabrakan), materi ini untuk kelas XII semester gasal:
News Item Text
JAKARTA: Seven people were killed in a collision between a bus, a car and a truck on Dipenogoro street at 10:35 p.m. last night. The dead were all the passengers of the car. The police believed the car had been trying to overtake the bus when it was struck by a truck coming from the opposite direction. The driver of the car might not be using his lights, as the truck driver said he did not see the car approaching. 
The police said the car should not have tried to pass the bus, since overtaking is not allowed on Dipenogoro street. In addition, the police report that the car, a small Japanese car, should not have been carrying more than five people. If the passengers had brought their identity cards, the police would have identified the names of the victim easily.

Sunday, May 8, 2016

Curhat, Keluh Kesah ku Pada Mu

Ya Allah, Ya Rabb, lindungi diri ini dan kaum muslimin dari bahaya akhir zaman. Ya, di akhir zaman ada bahaya yang merebak sebagai tanda-tanda datangnya hari kiamat. Beberapa contoh adalah kemunculan dajjal, fitnah merajalela, perzinaan sudah menjadi hal yang biasa, ghibah dan pergunjingan menjadi makanan sehari-hari, penyakit al wahn menghinggapi kebanyakan manusia. Al wahn (cinta dunia dan takut mati), sebuah penyakit yang harus dikikis dengan cara mempertebal keimanan kita pada Allah swt. Mati itu hak semua makhluk yang bernyawa, meski kita tidak mau dan protes, namun akan tetap saja datang. Ketika suami istri tidur kemudian di esok harinya sang istri atau sebaliknya sang suami, didapati sudah tidak bernyawa, apa yang bisa kita lakukan. Padahal, tanpa sadar dengan percaya diri yang tinggi ketika tidur yakin akan bangun kembali, namun pernahkah kita mengira dan mempersiapkan bahwa ketika tidur dan memejamkan itu adalah kali terakhir kita melihat dunia. Hampir semua orang belum siap jika bablas tidak bangun kembali. Lalu, besoknya terulang ketika bisa bangun masih belum bersyukur, dengan seenaknya tanpa pernah berterimakasih pada Allah swt atas nafas dan kesempatan kehidupan yang diberikan pada kita. Atau misalnya saja ketika ada anak kita yang jatuh sakit kemudian menjadi parah hingga akhirnya menghembuskan nyawa terakhir, kemudian kita mengumpat, mengutuk, bahkan seketika itu tidak percaya sama Tuhan karena diambilnya anaknya tersebut, itu membuktikan kita belum memaknai segalanya adalah barang titipan, barang pinjaman, yang harus dikembalikan kepada pemilikNya. Sudahkah kita melihat secara mata, dan diperjelas dengan hati nurani, dimana letak kesiapan kita? Itu hak Allah swt untuk mengambil sewaktu-waktu yang dititipkan kepada kita termasuk diri kita sendiri. Sehingga jangankan kehilangan harta, anak, kehilangan nyawa sendiri kalau itu sudah saatnya maka ikhlas dan ridholah karena itu yang bisa manusia mampu lakukan selaku makhluk. 
Apalagi jika sekedar datangnya problematika kehidupan. Kehidupan itu memang sebuah ujian dan hakekat ujian itu tidak mudah, rekasa (sulit), capek, dan menguras tenaga, pikiran dan emosional. Namun tarik nafaslah panjang dan beristighfar, mohon ampun, mohon dikuatkan. Semua rasa yang dimiliki itu sama, maksudnya adalah jika kita bahagia, orang lain juga pernah bahagia, jika kita sedih juga orang lain pernah sedih, jika kita mendapatkan masalah hidup juga orang lain pernah mendapat masalah hidup, jika kita mendapat sebuah kesuksesan orang lain juga pernah mendapat kesuksesan. Lalu kenapa kita takut gagal, dan ketika gagal berputus asa hingga bunuh diri? Sungguh pendek pikiran dan keputusan kita. Siapkan jiwa ini dengan ujian dan tantangan. Hadapi, minta jalan yang terbaik bagi kita. Ketika ujian sulit itu memang yang terbaik, ya ketika datang hadapi dengan lapang. Pernah suatu waktu, curhat masalah di media sosial menjadi sesuatu yang nge-trend, sehingga di facebook, twitter, atau media sosial lain banyak keluhan, curhat pribadi yang bukan pada semestinya. Hingga masalah suami istri, masalah keluarga di umbar ke publik, padahal tidak semua orang suka jika status kita mengganggu mereka. Curhatan itu belum tentu layak dikonsumsi oleh orang lain, belum tentu orang lain mau dan senang mendengar (atau membaca) keluhan kita. Hal yang naif manakala segala status pribadi mengungkapkan masalah yang benar-benar rahasia ditulis di media sosial. Apalagi seharusnya keluh kesah itu bukan ditujukan kepada manusia. Bukan ditujukan di media sosial. Berkeluh kesahlah kepada Allah swt di sepertiga malam ketika shalat qiyamaul lail atau shalat tahajud, mintalah keputusan yang terbaik. Dan ketika curhat kepada Allah swt, maka solusi akan kita dapatkan dan tidak membuat masalah baru. Berbeda ketika ketika curhat dan berkeluh kesah di media sosial, selain menghabiskan waktu, kadang mengganggu dan membuat ill-feel, juga bisa menimbulkan dampak yang lebih berbahaya kedepannya. Pikir lagi, ketika kita curhat dan menulis status di media sosial, it's okay, but in what cases?
Biasanya ketika diri ini ingin dihargai dan diakui oleh orang lain, di media sosial kita mengunggah dan mengumbar segala yang kita lakukan dan segala yang kita miliki, hari-hari penuh dengan kehidupan di dunia maya. Sampai-sampai kehidupan nyata kita lupakan. Hingga ibadah kepada Allah swt kita nomor sekian kan. Lupa waktu, lupa pekerjaan, lepas akan tanggungjawab, tugas tercecer dan lupa mengurus diri sendiri secara nyata. Apapun masalah kita keluh kesah dan curhatkan kepada Allah swt. Apa sih sejatinya media sosial, facebook, twitter? Kembalikan motivasi awal kita menggunakan fasilitas tersebut. Jangan sampai justru menjadikan kehidupan kita lebih terpuruk karena adanya media sosial. Seharusnya membuat kita lebih produktif, lebih cerdas, lebih bergairah, lebih bertanggungjawab, lebih takwa. Namun ketika penggunaan media sosial sudah kelewat batas, so, hidup kita hanya terbatas di media sosial yang sebetulnya penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Nikmati hidup ini, jangan sia-siakan waktu yang telah Allah berikan, jangan buang waktu percuma hanya dengan nongkrongin media sosial, bahkan secara luas internet, tapi lakukan di dunia nyata, karena untuk ibadah dan akhirat itu butuh tindakan konkret bukan sesuatu yang fana. Hati-hati kecanduan dengan internet, media sosial atapun gadget itu sama saja dengan memposisikan hal-hal tersebut sebagai tuhan kita dan melupakan sampai mengingkari keberadaan Pencipta Yang Sesungguhnya, Tuhan yang Maha Kuasa, Allah, Rabbul Izzati.
Sudahlah kenapa terlalu mengurusi hal-hal yang yang berbau unreal (maya), lebihkan untuk berkhidmat di lingkungan sekitar kita, buatlah prestasi, buatlah kreasi yang mantap dan membawa manfaat untuk masyarakat secara luas. Jadikan Allah dan Rasulnya sebagai saksi amal-amal kita, serta jadikan orang-orang mukmin menjadi saksi atas prestasi kita, batasi untuk media sosial sekarang juga.
Berikut teks Hortatory Exposition terkait media sosial untuk materi kelas XI:

People Shouldn't Share Their Problems In Social Network

Sharing problems in social network really annoys to other people and embarrass themselves who do it.

People who share their problems in social network really annoys to other people. As a user of social network, I feel like they are disturbing my vision with their status. I wanna see news from people updates, but when they use it for sharing their problems, it’s annoying.

Sharing problems in social network is embarrassing. People think that the person who posted it has a terrible life or even bad. Finally, I strongly agree that people should not share their problem in social network. It’s better for them to write their feeling in a book which called diary or they just have to share it with their friends.

Monday, May 2, 2016

Gambar Mu Selalu Terbayang Diingatanku

Wajah cantik rupawan, paras yang ayu, tampan, maskulin, keindahan fisik sangatlah disukai manusia pada umumnya. Tidak hanya wajah fisik manusia, keindahan alam secara fisik juga dikagumi bahkan diburu untuk dikunjungi dikoleksi. Foto selfie di tengah danau, puncak gunung, atau berpose dengan idola atau seseorang yang dicintai sering dilakukan banyak orang untuk menggambarkan kebanggaan, kasih sayang yang mendalam ataupun penghargaan yang tinggi. Bagaimana dengan keinginan melihat, bertemu, berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW? Sungguh dambaan setiap muslim. Sehingga jika seseorang bermimpi dengan beliau baginda Rasulullah SAW maka yang ditemui di mimpinya adalah benar adanya dikarenakan tiada satupun jin yang menyerupai wajah beliau meski dalam mimpi. Kalau kita pernah terbayang wajah sang idola, kekasih, istri, anak atau semua orang yang dicintai kemudian muncul dalam mimpi kita, itu bukan asli melainkan jin yang menyerupai diri orang-orang yang kita cintai. Ada seorang teman yang pernah bermimpi bertemu kakeknya yang sudah meninggal belasan tahun yang lalu kemudian dia mendapat wangsit ini dan itu, boleh saja mengiyakan namun jangan mau melakukan apa-apa yang diminta wujud tersebut karena yang masuk kedalam mimpi adalah jin. Sehingga dalam ajaran Islam sangat dianjurkan sebelum tidur haruslah membaca doa terlebih dahulu kalaupun bermimpi harapannya mimpi yang datangnya dari Allah swt bukan dari jin dan makhluk lainnya.
Penggambaran Nabi bahkan tuhan secara wajah kemudian dibentuk sketsa dsb, sangatlah di larang, seperti kasus gambar kartun Nabi yang membuat kontroversial bahkan banyak umat muslim yang marah dan meradang. Penggambaran yang dilakukan itu menyalahi etika dan ajaran dalam Islam, seharusnya orang lain di luar Islam harus toleransi dan menghormati akan hal tersebut, tidak boleh sewenang-wenang atas nama kebebasan melakukan hal-hal yang menyinggung umat agama lain. Bila ditanyakan kepada seorang pakar seni kenapa kamu menggambar wajah seseorang, mungkin salah satu jawabannya adalah karena itu bagian dari rasa cinta, bagian nilai seni, ada unsur ekspresi jiwa, dan cita rasa penghargaan terhadap karya seni. Namun karya seni yang kebablasan akan mengundang reaksi negatif dari pihak-pihak yang terkait, yang merasa dirugikan.
Seorang remaja yang gandrung dengan idolanya mampu mengoleksi foto sang idola sampai ratusan bahkan image sang idola menghiasi pikirannya. Marilah menjadi manusia yang realistis yakni jangan mau diwarnai oleh faktor eksternal, biarlah kita menemukan jati diri sendiri sesuai fitrah. Sesuatu yang fitrah (dasar) layaknya hal umum yang dipahami adalah misalnya menyukai keindahan. Melihat pemandangan indah kita berdecak kagum, melihat sesosok pemuda tegap dan tampan kita terkesan, melihat gadis berparaskan ayu dan indah kita takjub, ingatlah sang dzat pencipta lebih indah daripada yang diciptakannya. Dzat tersebut yaitu tuhan kita, Allah swt, tiada tuhan selain Allah. Bersemangatlah dan miliki keinginan bertemu dan memiliki kesempatan menatap Nya yaitu dzat yang Maha Indah, Allah, rabb semesta alam. Rasulullah SAW bertemu secara langsung ketika proses Isra Mi'raj ke sidratul muntaha, dalam rangka mendapatkan perintah shalat 5 waktu. Sebagai umat Rasulullah SAW, keinginan untuk bersama dengan Rasulullah di surga dan bertemu melihat wajah Allah swt haruslah dijadikan motivasi untuk beribadah. Hal ini sering terkait dengan makna ihsan, meski kita tidak melihat Allah swt namun yakinlah Allah swt senantiasa melihat dan mengawasi hamba Nya. Ihsan ini harus diterapkan dalam setiap waktu dan kesempatan, sehingga jika muncul keinginan syahwat untuk bermaksiat takutlah pada Allah swt yang melihat segala perbuatan kita, dan tiada tempat di dunia ini yang bisa digunakan untuk menghindar dan bersembunyi dari pengawasan Nya. Penggambaran disini bukan menyamakan wajah dzat Tuhan dengan wajah ciptaan Nya, karena Allah swt berbeda dengan makhluknya. Yang perlu dilakukan adalah mempercayai dan mengimani seyakin-yakinnya, semantap-mantapnya. Bukan menggambar secara fisik yang ujung-ujungnya membuat kehebohan yaang tiada guna.
Cukup menggambarkan keindahan ciptaannya sampai kita mampu bersyukur pada Allah swt, betapa Maha Kuasanya Allah menciptakan alam semesta, manusia, dan segala binatang dan tumbuhan. Mensyukuri keindahan alam dengan tidak merusak, sebaliknya menjaga dan melakukan pemeliharaan adalah bentuk perbuatan yang sejalan dengan hakikat syukur. Melihat paras yang cantik dan indah bukan berarti harus memilikinya cukup bertasbih akan kebesaran Allah swt yang telah menciptakan kita semua. Jika kita dianugerahi paras yang tampan maupun cantik jangan disalahgunakan ciptaan Allah ini, karena tubuh kita adalah amanah yang dititipkan. Amanah tersebut sewaktu-waktu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Menggunakan wajah tampan maupun cantik untuk perbuatan maksiat atau tercela sangat dibenci Allah swt. Contoh bisnis prostitusi dengan memajang model cantik, atau gambar gadis cantik yang seksi, apalagi bisnis prostitusi online, mengumbar aurat, bukankah fisik ini hanya sementara? Seiring berjalannya waktu maka akan menua dengan sendirinya meskipun disuntik dengan krim anti penuaan dini, dsb. Oke, sobat semua, jagalah rasa syukur ini dengan menjaga yang dititipkan kepada kita. Walau wajah sang kekasih selalu terbayang, walau wajah sang idola dirindukan, taruhlah pada porsi yang wajar tanpa melewati ambang batas.

Dalam penggambaran (teks deskripsi) digunakan tense present tense, penggunaan preposition, kata sifat dan kata keterangan. Contoh teks yang menggambarkan keindahan alam danau Gunung Tujuh sebagai berikut:
Descriptive Text
Gunung Tujuh Lake is one of many lakes in kabupaten Kerinci in Jambi Province. It is an amazing tourist place to visit. The location of Gunung Tujuh Lake is in Kecamatan Kayu Aro. It is  about 50 kilometers from sungai Penuh to Pelompek village by public transport. Then people climb and walk for another 4 km or for 2,5 hours. The lake is surrounded by steep forest slopes and seven mountains.
The highest peak of Gunung Tujuh Lake is 1950 m above sea level. The length of the lake is 4,5 km and the width is 3 km. it is a volcanic lake and the highest in Southeast Asia. The temperature around the lake is very cold. Beside waterfalls you can also find animal such as siamangs, elephants, and birds. Gunung Tujuh Lake is very beautiful with spectacular scenery.

Kisi-Kisi Ulangan Kenaikan Kelas

Ayo hadapi kenaikan kelas dengan penuh semangat, hai guys buatlah jadwal harian kamu yang detil untuk belajar mapel yang akan diujikan nanti ya, contoh kisi-kisi bahasa inggris nih:
















































































































Yang ingin mengunduh filenya silahkan klik link di bawah ini:
1. Kelas XI UKK 2016 pdf (132 Kb)
2. Kelas X UKK 2016 Excel (14 Kb)

Monday, April 25, 2016

Kubur Kabar Kabur, Berita adalah Objektivitas

Buang jauh-jauh berita yang gak jelas, yang membuat sengketa, memicu dan memprovokasi konflik, yang berisi sampah. Berita yang saat ini terdapat di media cetak maupun cyber, surat kabar paper maupun online tumbuh berkembang sejalan dengan kebebasan berpendapat, beropini, dan mengabarkan informasi, bahkan keinginan mendapat info dan wawasan yang update dari pembacanya. Meliput sebuah berita tidak hanya pekerjaan seorang jurnalis, ternyata pihak-pihak tertentu bahkan intel melakukan pengawasan terhadap informasi dan berita yang berkembang di masyarakat. Pihak-pihak tertentu yang berkepentingan misalnya saja kejadian terbaru adalah Israel memanggil beberapa perwakilan dari surat kabar di Indonesia (media ternama) untuk melakukan pembahasan "rahasia" hingga sebuah MoU atau transaksi perjanjian agar kepentingan yahudi sukses. Luar biasa taktik yang dilakukan mereka menggunakan media untuk menciptakan, menggiring dan membentuk opini masyarakat internasional. Contoh membentuk dan mengontrol opini yang dilakukan israel adalah salah satu bentuk ikhtiar mereka dalam menguasai dunia, karena jika arus informasi sudah dikuasai selanjutnya 50% sisanya dengan taktik ekonomi (semacam IMF, dan organisasi lain) hingga akhirnya banyak negara terbelenggu dengan utang luar negeri. Media yang ada tidak 100% murni melaksanakan prinsip independen dan objektif dalam memaparkan suatu berita. Terkadang berita dibuat untuk menutup kasus yang lebih besar namun terkait tentang eksistensi dari si bos di belakang media tadi. Masih ingatkah ketika Metro Tv dan TV One misalnya menampilkan tayangan quick count pilpres yang berbeda, metro tv saat itu condong ke pasangan jokowi-jk dan tv one menjaga ketat suara prabowo-hattarajasa. Contoh dimana media juga mampu meruncingkan kekuatan politik. Contoh kedua ketika Amerika Serikat pertama kalinya mengumumkan kepada dunia tentang astronot dari negaranya yang berhasil menginjakkan kakinya di bulan, yang pernah menjadi kontroversi kebenaraannya dan diragukan oleh beberapa pihak karena saat itu alasannya adalah menggungguli uni soviet dalam bidang teknologi.
Dalam ajaran Islam jika mendapat berita harus menyaringnya terlebih dahulu (tabayun). Di masa sekarang umat Islam harus memiliki media mainstream dengan tujuan untuk mensyiarkan dan mendakwahkan serta mengenalkan Islam kepada dunia, kepada masyarakat global. Tujuan yang kedua adalah agar bisa memberikan informasi yang objektif  dan akurat serta meng-counter terkait berita yang memojokkan Islam. Sumber informasi bahkan peristiwa terbaru harus ditangani oleh seorang jurnalis yang berpengalaman. Kita melihat beberapa jurnalis asing yang sedang meliput konflik perang di Suriah, mereka mempertaruhkan nyawa mereka karena tembakan dan bom terkadang menyasar siapa saja yang berada di daerah perang tidak terkecuali wartawan. Perang informasi akan terjadi ketika dua kubu yang bertarung memiliki media yang sama-sama besar. Yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri jika tidak jeli dan cermat. Kesadaran memilih dan memilah berita yang cerdas dan mendidik itulah yang saat ini dibutuhkan. Program penyiaran juga memiliki andil besar dalam membentuk karakter dan pemikiran seseorang terlebih anak kecil. 
Marilah menjadi bagian dari solusi dalam memberitakan sebuah kabar. Kubur berita yang kabur, yang tidak jelas, tidak perlu dijadikan referansi. Makin lama dengan berjalannya waktu dan terdidiknya pembaca maka sumber berita yang abal-abal akan kering pembaca. Sehingga media akan benar-benar selektif dalam memberitakan informasi kepada masyarakat. Perjuangan segala aspek kehidupan bisa dilakukan dengan menjadi jurnalis yang disiplin dalam menjaga kode etik jurnalis, lebih profesional dengan tetap membuka hati nuraninya sehingga tidak terseret akan kepentingan si bos di balik layar. Contoh sumber berita yang termasuk kedalam jenis teks News Item bisa ditemukan pada laman Jakarta post, berikut contoh artikel beritanya:
Teks1 
JAKARTA – Jessica Kumala Wongao has been accused of the premeditated murder of her friend, Wayan Mirna Salihin. Mirna died shortly after drinking an iced – coffee at Oliver Café in Central Jakarta on January 6. Jessica now faces the possibility of the death penalty.
Jessica was arrested at Neo Hotel in North Jakarta at 7:45 a.m. on Saturday after been named by the police a suspect in Mirna’s murder. Jessica has also been banned from travelling overseas by the immigration office.
The Jakarta Police general crimes division head Sr. Corm. Krishna Murti said the decision to arrest had been taken on Friday evening after police investigators conducted an internal case review to ensure that they had adequate evidence.
Police officer came to Jessica’s house on Friday night but found her house empty. Jessicca was arrested the following morning,” we arrested her respectfully. There was no resistance from her. She was brought to the police station accompanied by her parents” Krishna said.
The police are currently interrogating Jesicaa and they have 24 hours to make a decision whether or no detain her to. She will now be interrogated as a suspect” Krishna added. 

Teks 2
JAKARTA: Seven people were killed in a collision between a bus, a car and a truck on Dipenogoro street at 10:35 p.m. last night. The dead were all the passengers of the car. The police believed the car had been trying to overtake the bus when it was struck by a truck coming from the opposite direction. The driver of the car might not be using his lights, as the truck driver said he did not see the car approaching. 
The police said the car should not have tried to pass the bus, since overtaking is not allowed on Dipenogoro street. In addition, the police report that the car, a small Japanese car, should not have been carrying more than five people. If the passengers had brought their identity cards, the police would have identified the names of the victim easily.

Wednesday, April 20, 2016

Bentuk syukur itu adalah Berbuat Lebih Dalam Beramal

Berbuat lebih dari ukuran normal memberikan nilai tambah pada diri kita. Bukan mendapatkan lebih besar dibandingkan orang lain dalam mendapatkan keuntungan materi, justru sebaliknya memberikan kontribusi yang lebih besar untuk lingkungan sekitar, itu baru namanya keren. Karena apa? Hal yang wajar manakala kebanyakan orang suka mendapat untung/ imbalan yang lebih banyak dalam hal harta namun tidak banyak orang yang mau berkontribusi lebih, jika itu kering imbalan (upah). Nah kerennya adalah kita termasuk golongan orang yang sedikit, yang benar-benar memberi tanpa pamrih. Memberikan bantuan kepada orang lain secara sukarela memiliki nilai kepuasan tersendiri yang tidak bisa dirasakan ketika melakukannya karena sebuah pekerjaan yang sudah dibayar (gaji). Sebetulnya, keunggulan yang dimiliki tiap individu selayaknya mampu dirasakan faedahnya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ada sebuah kisah seorang yang kaya raya, saudagar yang memiliki harta berlimpah, yang memiliki hobi dan sangat suka sekali dengan batangan emas. Meski hartanya melimpah dan banyak, namun jika belum memiliki bahkan mengumpulkan batangan emas maka dia belum merasa puas. Suatu ketika, dia mulai rajin menukarkan hartanya dengan batangan emas hingga akhirnya terkumpul beberapa batangan emas. Dia menyimpan batangan emas dalam sebuah kain (karung goni) lalu ia kubur di depan halaman/ pekarangannya. Saking cintanya setiap hari setelah selesai berjualan dan selesai dari pekerjaannya, ia menggali batangan emas yang dikubur tadi. Setelah puas melihat, ia mengubur kembali batangan emas tersebut. Dan ia lakukan hal yang sama berulang-ulang setiap hari sehabis bekerja. Ia tidak bosan ataupun malas untuk menggali dan mengubur. Sampai pada akhirnya, suatu hari sekembalinya dari pasar, ia melakukan hobinya tadi dimana tanpa sepengatahuan dirinya seorang pencuri telah melihat yang ia lakukan. Si pencuri tadi menunggu si saudagar kaya mengubur batangan emas. Setelah yang empunya masuk ke rumah dan suasana sudah gelap maka pencuri tadi menggali dan mengambil karung berisi batang emas milik saudagar kaya. Keesokan harinya sang saudagar kaget, saking terkejutnya dia berteriak, sambil menangis ia berkata; "Ohh batangan emasku, kenapa hilang?"
Karena suaranya cukup keras terdengar sampai ke rumah tetangganya, maka mereka berduyun-duyun datang dan bertanya, kenapa berteriak dan menangis, setelah tahu jawabannya, para tetangga hanya berkomentar; "Ganti saja batangan emasmu yang hilang dengan batu-batu di jalan dan kemudian kuburkan saja, berpura-puralah yang kau timbun itu adalah emas. Selanjutnya nikmati dan lihat batangan emasmu yang berasal dari batu itu, karena sama saja emas atau batu, sama-sama tidak bergunanya hanya untuk pajangan dan dilihat saja tanpa pernah dimanfaatkan."
Sejak saat itu saudagar kaya tersadar, bahwa sebanyak apapun batangan emas yang sudah dicuri, tetap sama saja, toh selama ini batangan emas yang dilihatnya tidak pernah digunakan sebagaimana semestinya untuk dimanfaatkan secara nilai ekonomis dan kemasyarakatan. Dan hal ini sama dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya tapi dia tetap tidak menggunakan harta tersebut untuk kepentingan diri dan orang lain. Seperti sebuah peribahasa "Ada atau tidak itu sama saja", karena memang tidak diakui kehadirannya secara aspek kebermanfaatan.
Kondisi ini sekarang sudah lumrah banyak terjadi, hanya batangan emas secara real mungkin sedikit yang memilikinya. Namun batangan emas tersebut bisa berupa jumlah saldo tabungan di rekening bank yang kadang sampai milyaran bahkan triliunan rupiah, namun hanya sebatas dimiliki dan berupa angka. Pemiliknya bangga dengan jumlah nol yang berderet. Namun disisi lain uang yang banyak itu tidak pernah benar-benar bisa dinikmati secara wajar oleh dirinya, keluarganya, atau masyarakat. Ibaratnya kalau seorang pebisnis itu, uang yang dimiliki sebatas benda diam yang menunggu bunga bank, bukan uang yang diputar untuk modal usaha. Uang yang diputar untuk usaha masih lebih baik dengan alasan mampu memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, sisi sosialnya masih nampak. Tapi jika hanya didiamkan dan berbunga apalagi dipinjamkan kepada orang miskin dengan unsur riba, justru disitulah keburukannya. Menggunakan jasa bank saja itu sudah berbau riba menurut hukum Islam, apalagi berlaku menjadi seorang rentenir.
Makna kata "dioptimalkan" disini mengandung maksud dan tujuan adalah agar harta kekayaan yang dimiliki membawa peluang kesejahteraan bagi orang lain. Melalui harta yang kita miliki banyak orang secara nyata terbantu, maka ada unsur pahala jariyah disana.
Rasa syukur diucapkan secara lisan atau bisa ditingkatkan dengan bentuk perbuatan amal kebaikan. Seperti contoh Nabi Muhammad SAW beribadah, shalat tahajud tiap malam karena bentuk syukurnya Beliau kepada Allah swt. Padahal beliau itu seorang Rasul dan Nabi yang sudah jelas dijamin masuk surga, logikanya kenapa masih tetap saja shalat bahkan tingkat kualitas ibadah beliau lebih tinggi dibanding dengan orang yang belum dijamin apa-apa oleh Allah swt. Itulah kenapa kita harus mencontoh baginda Rasulullah SAW.
Belajar bersyukur dengan berbuat untuk orang lain. Membantu orang lain tanpa tidak mengesampingkan diri, keluarga dan kerabat terdekat. Karena hal tersebut juga bentuk amal ibadah yang dianjurkan, selagi kita mampu dalam hal harta, tenaga, atau berupa pemikiran. Beramal dengan hati, beramal dengan kualitas yang diatas rata-rata adalah salah satu bukti bentuk taatnya dan syukurnya kita kepada Allah swt. Cerita tentang saudagar kaya dan batangan emas juga bisa dijumpai dalam teks narratif, bisa juga untuk bahan soal Ulangan akhir semerter (kenaikan kelas) karena hikmah yang terkandung sungguh dalam. Pembentukan karakter bisa dilakukan dengan menganalisa pesan moral dari sebuah cerita, hikayat ataupun dongeng, berikut teks naratif:
THE RICH MISER AND HIS GOLD BAR
There was once a rich miser who loved money and gold more than anything else. He was very rich, but he was not happy. What he really wanted was a beautiful bar of gold. So one day, he went to the goldsmith’s shop and traded a large bag of silver coins for a gold bar.
He thought the gold bar was the most beautiful thing in the world. He now worried that it might be stolen, so he decided to hide the gold bar in his garden. Each day he would dig it up and enjoy looking at it, and then he buried it again.
One evening, the miser did not notice that a thief had entered his garden. When he dug up the gold bar, the thief was watching him. After he had buried the gold bar again and gone into the house, the thief quickly dug it up and ran away with it.
The next day, when the rich miser went to dig up his gold bar, he found it missing! A neighbor heard him crying loudly and asked, “Why are you crying?’’
The rich man told him what had happened, and the neighbor said, “Well, now you can just bury a rock and pretend that it is the gold bar. After all, you were not making use of that gold bar for anything.