Monday, April 25, 2016

Kubur Kabar Kabur, Berita adalah Objektivitas

Buang jauh-jauh berita yang gak jelas, yang membuat sengketa, memicu dan memprovokasi konflik, yang berisi sampah. Berita yang saat ini terdapat di media cetak maupun cyber, surat kabar paper maupun online tumbuh berkembang sejalan dengan kebebasan berpendapat, beropini, dan mengabarkan informasi, bahkan keinginan mendapat info dan wawasan yang update dari pembacanya. Meliput sebuah berita tidak hanya pekerjaan seorang jurnalis, ternyata pihak-pihak tertentu bahkan intel melakukan pengawasan terhadap informasi dan berita yang berkembang di masyarakat. Pihak-pihak tertentu yang berkepentingan misalnya saja kejadian terbaru adalah Israel memanggil beberapa perwakilan dari surat kabar di Indonesia (media ternama) untuk melakukan pembahasan "rahasia" hingga sebuah MoU atau transaksi perjanjian agar kepentingan yahudi sukses. Luar biasa taktik yang dilakukan mereka menggunakan media untuk menciptakan, menggiring dan membentuk opini masyarakat internasional. Contoh membentuk dan mengontrol opini yang dilakukan israel adalah salah satu bentuk ikhtiar mereka dalam menguasai dunia, karena jika arus informasi sudah dikuasai selanjutnya 50% sisanya dengan taktik ekonomi (semacam IMF, dan organisasi lain) hingga akhirnya banyak negara terbelenggu dengan utang luar negeri. Media yang ada tidak 100% murni melaksanakan prinsip independen dan objektif dalam memaparkan suatu berita. Terkadang berita dibuat untuk menutup kasus yang lebih besar namun terkait tentang eksistensi dari si bos di belakang media tadi. Masih ingatkah ketika Metro Tv dan TV One misalnya menampilkan tayangan quick count pilpres yang berbeda, metro tv saat itu condong ke pasangan jokowi-jk dan tv one menjaga ketat suara prabowo-hattarajasa. Contoh dimana media juga mampu meruncingkan kekuatan politik. Contoh kedua ketika Amerika Serikat pertama kalinya mengumumkan kepada dunia tentang astronot dari negaranya yang berhasil menginjakkan kakinya di bulan, yang pernah menjadi kontroversi kebenaraannya dan diragukan oleh beberapa pihak karena saat itu alasannya adalah menggungguli uni soviet dalam bidang teknologi.
Dalam ajaran Islam jika mendapat berita harus menyaringnya terlebih dahulu (tabayun). Di masa sekarang umat Islam harus memiliki media mainstream dengan tujuan untuk mensyiarkan dan mendakwahkan serta mengenalkan Islam kepada dunia, kepada masyarakat global. Tujuan yang kedua adalah agar bisa memberikan informasi yang objektif  dan akurat serta meng-counter terkait berita yang memojokkan Islam. Sumber informasi bahkan peristiwa terbaru harus ditangani oleh seorang jurnalis yang berpengalaman. Kita melihat beberapa jurnalis asing yang sedang meliput konflik perang di Suriah, mereka mempertaruhkan nyawa mereka karena tembakan dan bom terkadang menyasar siapa saja yang berada di daerah perang tidak terkecuali wartawan. Perang informasi akan terjadi ketika dua kubu yang bertarung memiliki media yang sama-sama besar. Yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri jika tidak jeli dan cermat. Kesadaran memilih dan memilah berita yang cerdas dan mendidik itulah yang saat ini dibutuhkan. Program penyiaran juga memiliki andil besar dalam membentuk karakter dan pemikiran seseorang terlebih anak kecil. 
Marilah menjadi bagian dari solusi dalam memberitakan sebuah kabar. Kubur berita yang kabur, yang tidak jelas, tidak perlu dijadikan referansi. Makin lama dengan berjalannya waktu dan terdidiknya pembaca maka sumber berita yang abal-abal akan kering pembaca. Sehingga media akan benar-benar selektif dalam memberitakan informasi kepada masyarakat. Perjuangan segala aspek kehidupan bisa dilakukan dengan menjadi jurnalis yang disiplin dalam menjaga kode etik jurnalis, lebih profesional dengan tetap membuka hati nuraninya sehingga tidak terseret akan kepentingan si bos di balik layar. Contoh sumber berita yang termasuk kedalam jenis teks News Item bisa ditemukan pada laman Jakarta post, berikut contoh artikel beritanya:
Teks1 
JAKARTA – Jessica Kumala Wongao has been accused of the premeditated murder of her friend, Wayan Mirna Salihin. Mirna died shortly after drinking an iced – coffee at Oliver CafĂ© in Central Jakarta on January 6. Jessica now faces the possibility of the death penalty.
Jessica was arrested at Neo Hotel in North Jakarta at 7:45 a.m. on Saturday after been named by the police a suspect in Mirna’s murder. Jessica has also been banned from travelling overseas by the immigration office.
The Jakarta Police general crimes division head Sr. Corm. Krishna Murti said the decision to arrest had been taken on Friday evening after police investigators conducted an internal case review to ensure that they had adequate evidence.
Police officer came to Jessica’s house on Friday night but found her house empty. Jessicca was arrested the following morning,” we arrested her respectfully. There was no resistance from her. She was brought to the police station accompanied by her parents” Krishna said.
The police are currently interrogating Jesicaa and they have 24 hours to make a decision whether or no detain her to. She will now be interrogated as a suspect” Krishna added. 

Teks 2
JAKARTA: Seven people were killed in a collision between a bus, a car and a truck on Dipenogoro street at 10:35 p.m. last night. The dead were all the passengers of the car. The police believed the car had been trying to overtake the bus when it was struck by a truck coming from the opposite direction. The driver of the car might not be using his lights, as the truck driver said he did not see the car approaching. 
The police said the car should not have tried to pass the bus, since overtaking is not allowed on Dipenogoro street. In addition, the police report that the car, a small Japanese car, should not have been carrying more than five people. If the passengers had brought their identity cards, the police would have identified the names of the victim easily.

Wednesday, April 20, 2016

Bentuk syukur itu adalah Berbuat Lebih Dalam Beramal

Berbuat lebih dari ukuran normal memberikan nilai tambah pada diri kita. Bukan mendapatkan lebih besar dibandingkan orang lain dalam mendapatkan keuntungan materi, justru sebaliknya memberikan kontribusi yang lebih besar untuk lingkungan sekitar, itu baru namanya keren. Karena apa? Hal yang wajar manakala kebanyakan orang suka mendapat untung/ imbalan yang lebih banyak dalam hal harta namun tidak banyak orang yang mau berkontribusi lebih, jika itu kering imbalan (upah). Nah kerennya adalah kita termasuk golongan orang yang sedikit, yang benar-benar memberi tanpa pamrih. Memberikan bantuan kepada orang lain secara sukarela memiliki nilai kepuasan tersendiri yang tidak bisa dirasakan ketika melakukannya karena sebuah pekerjaan yang sudah dibayar (gaji). Sebetulnya, keunggulan yang dimiliki tiap individu selayaknya mampu dirasakan faedahnya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Ada sebuah kisah seorang yang kaya raya, saudagar yang memiliki harta berlimpah, yang memiliki hobi dan sangat suka sekali dengan batangan emas. Meski hartanya melimpah dan banyak, namun jika belum memiliki bahkan mengumpulkan batangan emas maka dia belum merasa puas. Suatu ketika, dia mulai rajin menukarkan hartanya dengan batangan emas hingga akhirnya terkumpul beberapa batangan emas. Dia menyimpan batangan emas dalam sebuah kain (karung goni) lalu ia kubur di depan halaman/ pekarangannya. Saking cintanya setiap hari setelah selesai berjualan dan selesai dari pekerjaannya, ia menggali batangan emas yang dikubur tadi. Setelah puas melihat, ia mengubur kembali batangan emas tersebut. Dan ia lakukan hal yang sama berulang-ulang setiap hari sehabis bekerja. Ia tidak bosan ataupun malas untuk menggali dan mengubur. Sampai pada akhirnya, suatu hari sekembalinya dari pasar, ia melakukan hobinya tadi dimana tanpa sepengatahuan dirinya seorang pencuri telah melihat yang ia lakukan. Si pencuri tadi menunggu si saudagar kaya mengubur batangan emas. Setelah yang empunya masuk ke rumah dan suasana sudah gelap maka pencuri tadi menggali dan mengambil karung berisi batang emas milik saudagar kaya. Keesokan harinya sang saudagar kaget, saking terkejutnya dia berteriak, sambil menangis ia berkata; "Ohh batangan emasku, kenapa hilang?"
Karena suaranya cukup keras terdengar sampai ke rumah tetangganya, maka mereka berduyun-duyun datang dan bertanya, kenapa berteriak dan menangis, setelah tahu jawabannya, para tetangga hanya berkomentar; "Ganti saja batangan emasmu yang hilang dengan batu-batu di jalan dan kemudian kuburkan saja, berpura-puralah yang kau timbun itu adalah emas. Selanjutnya nikmati dan lihat batangan emasmu yang berasal dari batu itu, karena sama saja emas atau batu, sama-sama tidak bergunanya hanya untuk pajangan dan dilihat saja tanpa pernah dimanfaatkan."
Sejak saat itu saudagar kaya tersadar, bahwa sebanyak apapun batangan emas yang sudah dicuri, tetap sama saja, toh selama ini batangan emas yang dilihatnya tidak pernah digunakan sebagaimana semestinya untuk dimanfaatkan secara nilai ekonomis dan kemasyarakatan. Dan hal ini sama dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya tapi dia tetap tidak menggunakan harta tersebut untuk kepentingan diri dan orang lain. Seperti sebuah peribahasa "Ada atau tidak itu sama saja", karena memang tidak diakui kehadirannya secara aspek kebermanfaatan.
Kondisi ini sekarang sudah lumrah banyak terjadi, hanya batangan emas secara real mungkin sedikit yang memilikinya. Namun batangan emas tersebut bisa berupa jumlah saldo tabungan di rekening bank yang kadang sampai milyaran bahkan triliunan rupiah, namun hanya sebatas dimiliki dan berupa angka. Pemiliknya bangga dengan jumlah nol yang berderet. Namun disisi lain uang yang banyak itu tidak pernah benar-benar bisa dinikmati secara wajar oleh dirinya, keluarganya, atau masyarakat. Ibaratnya kalau seorang pebisnis itu, uang yang dimiliki sebatas benda diam yang menunggu bunga bank, bukan uang yang diputar untuk modal usaha. Uang yang diputar untuk usaha masih lebih baik dengan alasan mampu memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar, sisi sosialnya masih nampak. Tapi jika hanya didiamkan dan berbunga apalagi dipinjamkan kepada orang miskin dengan unsur riba, justru disitulah keburukannya. Menggunakan jasa bank saja itu sudah berbau riba menurut hukum Islam, apalagi berlaku menjadi seorang rentenir.
Makna kata "dioptimalkan" disini mengandung maksud dan tujuan adalah agar harta kekayaan yang dimiliki membawa peluang kesejahteraan bagi orang lain. Melalui harta yang kita miliki banyak orang secara nyata terbantu, maka ada unsur pahala jariyah disana.
Rasa syukur diucapkan secara lisan atau bisa ditingkatkan dengan bentuk perbuatan amal kebaikan. Seperti contoh Nabi Muhammad SAW beribadah, shalat tahajud tiap malam karena bentuk syukurnya Beliau kepada Allah swt. Padahal beliau itu seorang Rasul dan Nabi yang sudah jelas dijamin masuk surga, logikanya kenapa masih tetap saja shalat bahkan tingkat kualitas ibadah beliau lebih tinggi dibanding dengan orang yang belum dijamin apa-apa oleh Allah swt. Itulah kenapa kita harus mencontoh baginda Rasulullah SAW.
Belajar bersyukur dengan berbuat untuk orang lain. Membantu orang lain tanpa tidak mengesampingkan diri, keluarga dan kerabat terdekat. Karena hal tersebut juga bentuk amal ibadah yang dianjurkan, selagi kita mampu dalam hal harta, tenaga, atau berupa pemikiran. Beramal dengan hati, beramal dengan kualitas yang diatas rata-rata adalah salah satu bukti bentuk taatnya dan syukurnya kita kepada Allah swt. Cerita tentang saudagar kaya dan batangan emas juga bisa dijumpai dalam teks narratif, bisa juga untuk bahan soal Ulangan akhir semerter (kenaikan kelas) karena hikmah yang terkandung sungguh dalam. Pembentukan karakter bisa dilakukan dengan menganalisa pesan moral dari sebuah cerita, hikayat ataupun dongeng, berikut teks naratif:
THE RICH MISER AND HIS GOLD BAR
There was once a rich miser who loved money and gold more than anything else. He was very rich, but he was not happy. What he really wanted was a beautiful bar of gold. So one day, he went to the goldsmith’s shop and traded a large bag of silver coins for a gold bar.
He thought the gold bar was the most beautiful thing in the world. He now worried that it might be stolen, so he decided to hide the gold bar in his garden. Each day he would dig it up and enjoy looking at it, and then he buried it again.
One evening, the miser did not notice that a thief had entered his garden. When he dug up the gold bar, the thief was watching him. After he had buried the gold bar again and gone into the house, the thief quickly dug it up and ran away with it.
The next day, when the rich miser went to dig up his gold bar, he found it missing! A neighbor heard him crying loudly and asked, “Why are you crying?’’
The rich man told him what had happened, and the neighbor said, “Well, now you can just bury a rock and pretend that it is the gold bar. After all, you were not making use of that gold bar for anything.

Tuesday, April 19, 2016

Tiba-Tiba Penuh, Ujug-ujug mampat, Shocked

Dari kemarin sore netbook tiba-tiba hang drive c (local disc c) penuh padahal ketika dicek properties nya tidak sampai 48 Gb. Saya coba searching di google dan ketemu jawabannya menggunakan disk clean up dan %temp%, tadi pagi netbook hang dan lambat lagi, mungkin karena penanganannya terlambat. Cara disk clean up dan %temp% yang sudah dicoba belum optimal, akhirnya saya mencoba searching lagi dengan keyword partisi disk c. Saya baca dari artikel tersebut bagaimana mengurangi drive d kemudian dialihkan porsinya untuk drive c yang mengalami penuh sesak. Sesaat saya berpikir, jangan-jangan virus sudah masuk ke drive c di netbook. Saya mencoba searching lagi ternyata kemungkinan terkena virus trojan winsta.exe bawaan dari windows 2000. Sampai saya menulis di blog saat ini, netbook masih discan menggunakan Security Essential bawaan dari Microsoft dan masih dalam proses. Bagi yang sudah terbiasa menghadapi masalah IT seperti petugas reparasi komputer, hal ini baginya biasa saja. Namun bagi saya level pemula, terkadang google sangat membantu hanya saja sisi validitasnya dan juga pertanggungjawaban, baik itu resiko ataupun dampak negatifnya harus siap diterima jika sumber yang digunakan abal-abal. Tadi malam juga saya sempat searching materi tentang hikmah (kandungan) Hadits Arbain ke-6, ketika saya mengeprint artikel tadi, teman saya bilang jika untuk wawasan pengetahuan it's ok namun jika untuk dipelajari dan diajarkan paling tidak harus dengan syarat "guru" yang benar-benar kafaah (kompeten) dalam bidang hadits. Banyak sekarang artikel copy paste tanpa kejelasan otentiknya atau tidak, bahkan sumber yang bertanggungjawab (hal ini penting khususnya untuk ilmu dan materi keagamaan). Karena belajar mihnimal harus ada guru yang mendampingi ataupun orang yang berpengalaman di bidang tersebut.
Dari 2 kasus yang saya alami di malam yang sama, saya menyimpulkan belajar otodidak itu bagus bahkan self learning sangat dianjurkan apalagi untuk life skill. Di sisi lain jika ilmu tersebut sifatnya menyangkut kaidah ushul fiqh (keagamaan) harus memiliki guru yang tepat. Karena dalam Islam kedudukan guru, ustad, syeikh sangat penting dalam pembelajaran. Ataupun pemandu bahkan pembina, murabbi, atau pengajar juga harus memiliki guru diatasnya lagi sehingga masih terkait untuk keilmuannya, tanpa menghentikan membuka wawasan dan pengetahuan dari berbagai sumber termasuk google. Saya pernah 1 kali mendapatkan info aba-abal dari google, yaitu ketika saya mencari kode pos kecamatan siwalan (tempat tinggal istri). Waktu itu saya belum begitu hafal kode posnya sehingga saya searching di google, dalam waktu kurang dari 3 detik langsung muncul ribuan data. Saya ambil satu dan saya gunakan, karena waktu itu saya gunakan untuk pengisian data di sekolah. Saya mencoba sms istri apakah betul kode posnya sesuai yang di google, eh ternyata salah. Kemudain saya searching lagi dengan alamat situs yang lebih terpercaya, ternyata terdapat perbedaan, kode pos yang pertama adalah kode pos dulu ketika belum dipisah antara kecamatan sragi dan siwalan. Akhirnya saya buru-buru melaporkan kode pos yang benar kepada operator sekolah. Sungguh kelalaian itu sangat berbahaya, jika serta merta langsung percaya pada satu sumber infomasi apalagi terkait hal yang penting. Tidaklah mengherankan jika media sumber informasi bisa dipelintir, bisa dibeli, bahkan bisa secara sengaja diarahkan untuk kepetingan pihak tertentu. Pembajakan data juga bisa terjadi dengan sengaja dikacaukannya data yang asli.
Saat ini berdasarkan beberapa kasus yang marak adalah berita hoax (yang kebenarannya kabur) atau kabar kabur. Arus lalu lintas informasi bisa sangat padat hingga akhirnya terlalu banyak informasi sampah. Layaknya sampah fisik yang di buang ke sungai bisa menyebabkan banjir. Sampah tersebut memenuhi saluran air, membuat aliran menjadi mampat dan ketika sudah batas maksimal maka akan berdaya ledak tinggi (dampak negatifnya).
Kesimpulannya terdapat 3 hal: yaitu pertama belajar yang benar harus melalui guru meskipun tanpa mengesampingkan sumber-sumber lain asalkan terpercaya. Yang kedua, kondisi stuck, stagnan, macet, berhenti, disebabkan karena penuhnya dan terbatasnya kapasitas harus disikappi dengan pendampingan dari sang ahli (master). Artinya dalam hidup butuh orang yang membimbing kita, bisa sahabat, ayah, ibu, atau pasangan sehingga disaat hidup penuh masalah hingga benar-benar hang, ada tempat untuk berbagi maslah hingga akhirnya reda bahkan terselesaikan, kita butuh orang lain. Ketiga, perlunya crosscheck (tabayun) terhadap informasi yang masuk kepada kita, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak, jika perlu langsung konfirmasi kepada yang bersangkutan jika itu berkaitan dengan pihak ketiga. Ketiga hal ini bisa dijadikan referensi manakala hal mendadak terjadi di luar batas kewajaran, seperti perumpamaan sebuah komputer yang tiba-tiba hang atau shutdown otomatis.

Sunday, April 17, 2016

FAN 2016 : Penggemar dan Ambisi yang cacat

Ambisi yang dimiliki seorang penggemar terhadap idolanya terkadang membuat dirinya dimirip-miripkan dengan sang idola. Kemiripan itu imbas dari menjiplak, mencontoh, mengimitasi serta meniru baik ataupun buruk segala yang dimiliki sang idola. Celakanya, banyak sekarang model dan artis yang secara budi pekerti dan perilaku yang kurang baik, menjadi sosok idola yang rata-rata penggemarnya adalah kalangan remaja. Sungguh baik, jikalau idola itu berasal dari kalangan ilmuwan, pemuka agama, pemimpin nasional, pahlawan bangsa ataupun tokoh pejuang internasional dalam bidang sosial, politik, kemanusiaan, keadilan, dan bidang sains teknologi. Seorang penggemar jika sudah mengidolakan tokoh favoritnya bisa mencapai kondisi linglung akan jati dirinya yang asli. Dia secara tak sadar hidupnya terwarnai oleh sang idola tadi, sebaliknya hal itu tidak berpengaruh kepada idola yang bersangkutan. Bisa jadi figur yang diidolakan belum terekspos watak dan karakter pribadinya, sehingga penggemar mencari-cari tahu kehidupan bahkan lifestyle dari sang idola.
Berapa banyak kalangan remaja yang mengagumi personel boyband misalnya saja, mereka rela mengoleksi foto-foto bahkan mengidentikan dirinya dengan figur idola tersebut. Gaya rambut, model berpakaian, cara berjalan, gaya berbicara, bahkan sifatnya pun ditiru secara membabi buta entah itu sesuai dengan kultur masyarakat di sekitar tempat ia tinggal atau tidak. Ambisi seorang penggemar bisa berimbas kepada level kritis manakala dirinya merasa tidak puas atau jauh dengan realita kehidupan asli dengan target yang secara paksa disamakan dengan figur  sang idola tadi. Paling parah ketika gaya hidup konsumtif, pergaulan bebas, dan cara pandang dalam menyikapi persoalan hidup menjelma dalam kepribadian. Semestinya sebagai manusia yang dibekali akal untuk mencerna, menalar, serta menimbang-nimbang segala akibat dari perbuatan yang dilakukan. Seharusnya sebagai manusia mampu menjadi dirinya, bukan topeng palsu meniru dan mengimitasi orang lain. Bolehlah mencontoh asalkan secara wajar dan masih dalam koridor  (kerangka) positif, sedangkan untuk hal negatif jauhilah sebisa mungkin.
Keinginan seorang penggemar kepada sang idola menjadikan hasrat berlebihan untuk bertemu dengannya, berinteraksi jika perlu menjadi pengganti sang idolanya. Ini yang terjadi dalam film FAN yang dibintangi oleh aktor terkenal shah rukh khan. Film yang berdurasi 2 jam  lebih ini bercerita tentang kehidupan seorang penggemar yang pada batas  maksimalnya dia membahayakan dirinya bahkan sang idolanya. Ancaman teror hingga keluarga sang idola yang di sandera  membuat jalan cerita ini cukup dramatis, mengingatkan akan sebuah pribadi yang tidak berpikir akan  bahayanya suatu ambisi untuk menjadi idola yang dikagumi. Ancaman nyawa si publik figur sampai ancaman nyawa dirinya sendiri. Tragisnya di akhir cerita, dirinya dengan sang tokoh idola mengalami pergulatan yang sengit yang berujung pada maut. Yah, ambisi tersebut disambut oleh maut yang menghampiri dirinya dalam keadaan yang tragis dan kematian yang tidak terhormat selaku penggemar yang mati akibat ambisi yang cacat, bahkan dengan bunuh diri dihadapan sang tokoh idola. Demikian ketika nalar dan daya pikir yang kurang sesuai dengan fitrah sebagai insan yang unik, insan yang berbeda satu dengan yang lain. Tujuan Tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda adalah agar belajar mensyukuri nimat dan pemberian Nya. Meskipun itu kembar identik, kembar secara fisik, namun terkadang secara sifat berbeda jauh, sidik jari dan retina matapun berbeda. Sehingga Maha Suci Allah SWT yang kuasa atas penciptaan makhluknya termasuk di dalamnya adalah diri kita, manusia. Apalagi kita menjadi pribadi palsu yang tidak mampu menemukan siapa sebenarnya diri kita, apa rahasia dibalik penciptaan kita, tujuannya apa, kemana akhir diri kita nantinya? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang mengarah pada evaluasi dan muhasabah diri dalam mengenal pribadi masing-masing. Semakin mengenal diri sendiri akan membawa keuntungan terhadap masa depan kita nantinya baik itu kesuksesan karir ataupun kesuksesan spiritual. Karena manusia yang mampu mengenal betul-betul dirinya maka ia memiliki kecenderungn bersyukur pada Tuhan nya, lebih taat dan takwa kepada segala perintah Tuhan nya. Dia sibuk dengan amal-amal dirinya tidak disibukkan meniru idola yang salah, yang belum tentu akhirnya membawa kebaikan dunia dan akhirat. Miliki prinsip dalam hidup.
Dapatkan dan temukan prinsip yang benar. Sekali menggunakan panduan hidup yang salah apalagi tanpa pengetahuan akan panduan hidup (buku manual) maka kesalahan itu tumbuh menjadi penyesalan, kesdihan, bahaya dan ancaman yang akan kembali kepada pribadi kita. Panduan ataupun manual dari pedoman hidup yang sejati adalah yang sesuai fitrah. yang memberikan keselamatan untuk kehidupan setelah kematian tanpa mengurangi keselamatan hidup di dunia. Semuanya akan indah jika fitrah itu bernama Islam. Kesempurnaan milik Allah swt, manusia penuh alpa, cacat, dan tempat khilaf, mari memohon ampunan serta ridho Nya.

Berikut bagi kawan-kawan yang tertarik dengan film yang berjudul FAN, dapat diunduh dengan mengklik link berikut ini:
1. Fan.2016.Webdl.mkv (1.11 GB) [sub indo]
2. Fan.2016.bluray.mkv (2.3 GB)
3. Billu 2009 Bluray 1080p.mkv (1.8 GB) [sub indo]

Saturday, April 16, 2016

Antara Kau dan Aku

Marilah bicara empat mata antara aku dan engkau wahai kawan, tanyakan pada hati nurani kita masing-masing tentang persamaan yang dimiliki yang ada pada diri ini sebagai makhluk Tuhan. Organ tubuh yang sama, oksigen yang dihirup, tempat tinggal yang sama yaitu bumi, di bawah sinar matahari yang sama, galaksi tempat tata surya yang sama yaitu galaksi bimasakti, pelindung yang sama yaitu atmosfer, sama-sama butuh akan air yang menjadi hal vital dalam kehidupan ini. Mencari persamaan tersebut bertujuan agar tidak memandang rendah antara satu suku bangsa dan yang lain, tidak ada yang lebih tinggi derajatnya antara sesama makluk ciptaan Tuhan (selain derajat ketakwaan). Sehingga jika warna kulit membuat orang saling membenci, tutur kata atau bahasa menjadi alasan saling bermusuhan, perbedaan negara sehingga saling menyerang, beda agama sehingga saling menuduh teroris, dsb. Hal ini tidak akan terjadi manakala rasa kasih sayang itu muncul dalam diri sebagai hamba Tuhan yang memiliki kedudukan rendah di hadapan-Nya.
Tanda-tanda alam semesta ini membuktikan manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, ketergantungan juga dengan alam sekitar. Misalnya saja, kita hilangkan kepedulian dalam membuang sampah, hilangkan kesadaran dalam menjaga lingkungan hijau, sampai dampak terburuknya lapisan ozon ataupun atmosfer yang melindungi bumi berlubang maka ancaman jatuhnya benda langit ke bumi akan berdampak besar karena lubang ozon yang sudah menganga lebar, yang rugi bukan manusia di negara tertentu namun seluruh umat manusia yang tinggal dan mendiami bumi.
Jika mampu merangkul dan menggandeng saudara kita, tidak menjadi egois maka keharmonisan itu bisa tercapai. Adilkah ketika ingin mewujudkan perdamaian dunia, tiba-tiba negara adikuasa menginvansi negara lain dengan seenaknya dengan tujuan keserakahan pribadi negara tersebut? Mereka berbuat demikian dengan dalih menegakkan perdamaian dan keamanan dunia serta menumpas teroris. Cara yang mereka gunakan tidak lebih sadis dari teroris itu sendiri bahkan dampaknya hingga generasi kedepan penerus negara tersebut hilang total (aspek pendidikan dan kesejahteraan serta psikologis anak-anak terancam), ambil contoh ikut campur tangannya Amerika serikat di negara Irak yang hingga kini negera tersebut belum berjalan seperti sedia kala semenjak runtuhnya Sadam Hussein.
Kekonyolan terjadi manakala mengatasnamakan hak asasi manusia hanya untuk membela dan melindungi minoritas sebuah etnis di suatu wilayah. Justru etnis tersebut di negara asalnya semena-mena (di negara sendiri) terhadap kaum tertentu. Ambil contoh adalah negara Cina yang melarang peribadatan kaum muslim di negara tersebut, mereka melarang dikumandangkannya adzan, pembangunan masjid, dan segala seluk beluk terkait peribadatan umat Islam (informasi terbaru 2 pekan ini). Sedangkan contohnya di Indonesia, etnis Cina ini mengaku minoritas namun menguasai ekonomi, di sisi lain menggunakan senjata hak asasi manusia manakala kepentingannya terdesak atau kepentingan politiknya terancam padahal diawal berdirinya Negera Indonesia (mohon maaf) peran etnis cina dalam mengusir penjajahan Belanda dan Jepang tidak besar kalau boleh dibilang nol, kebanyakan yang berperan adalah pahlawan pribumi dan sebagian besar pejuang muslim (kebanyakan santri-santri) yang berada di pelosok daerah-daerah.

Mengaitkan pokok pikiran dari alinea diatas dengan kondisi terkini, yang intinya adalah saat ini adanya sosok tokoh Jakarta yang pendatang kemudian sewenang-wenang di lingkungan mayoritas muslim (baca: tidak adil) dan arogan, membuat tidak bisa ditahannya emosi ini karena secara historis si tokoh tersebut belum pernah menyumbang apapun terkait kepahlawanan (jasanya) dalam membangun Jakarta khususnya, dia hanya numpang lewat, melalui tokoh pendahulunya sewaktu masih jadi gubernur DKI, yang sekarang menjadi presiden.
Standar ganda dalam mengatasnamakan HAM ketika tersudut (terpojok) namun diam seribu bahasa manakala terjadi pembantaian (pembunuhan massal) sekelompok penganut agama di Afrika, kalangan aktivis HAM tersebut bungkam 1000 bahasa. Seakan-akan HAM hanya berlaku untuk mereka dan khusus pengecualian buat seorang muslim, artinya penindasan HAM itu sah-sah saja jika korbannya adalah muslim. Bahkan intel di negara ini juga ikut-ikutan kasar dan seenaknya tanpa belas kasihan menindas beberapa muslim yang dianggap (baru tersangka) teroris (baca: kasus Siyono). Apakah tidak membaca sejarah, mereka itu ya? Banyak dari para syuhada (pejuang muslim) yang telah mempertaruhkan segalanya demi ibu pertiwi ini dalam mengusir penjajah dan menghantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan, kalau boleh jujur mereka para pembenci Islam itu sebetulnya tahu. Namun kenapa masih mengkambing hitamkan Islam? Oke, don't worry, sejarah membuktikan dan akan terus terbukti bahwa agama Islam ini akan dijaga oleh Allah swt, meskipun dilakukan makar untuk menghancurkan dan menyurutkan pemeluknya. Apa yang terjadi jika yang diperlakukan seperti ini adalah agama selain Islam, mungkin sudah hilang nama dan pemeluknya di muka bumi (saya bukan fanatik). Karena memang bahwa Islam datangnya dari Allah swt yang membawa keberkahan bagi semesta alam. Memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi pemeluknya, ini adalah arti dari kata Islam sendiri jika diterjemahkan bebas kedalam bahasa Indonesia. Berbahagialah kawanku jika anda seorang muslim karena Allah swt ridho terhadap diri kita. Banggalah menjadi muslim dan banggalah menjalankan syariatnya. Semangat ber-islam.. Mari pelajari lagu bernafaskan nilai-nilai kemanusiaan, dimana nilai kemanusiaan itu hanya bagian kecil dari ajaran Islam. Berikut lagunya; (title : You and I, by Irfan Makki):

You & I, We are the same  we win and lose in the game of life...
You & I, We seek the truth looking for the signs in the universe...
In this journey... We are companions struggling
through life towards our Way...
CHORUS
Why should a mother cry...
Why should a wife see her  husband die...
Oooh tell me why do we have to fight...
Why don't we try just you and I...
Ooh why don't we try...
You & I, We love our land protect our home against any harm
You & I, Dream of a day when everybody will live in peace...
In this journey... We are companions  struggling through life towards our way...
                Why should a mother cry...
                Why should a wife see her  husband die...
                Oooh tell me why do we have to fight...
                Why don't we try just you and I...
                Ooh why don't we try...
Throughout history so many senseless wars
Yet we never learn, we're building  borders around us
But we still have a chance to heal our wounded world
Let's get rid of hatred and see each other as we really are
Before it's to  late, who knows what tomorrow may bring
But without  justice there's no way that peace can exist

Dapatkan file mp3 nya dengan mengunduh link di bawah ini:
1. You and I - Irfan Makki Mp3 (3.86 Mb)
2. You and I - Irfan Makki wav (42.5 Mb)



Monday, April 11, 2016

Lakukanlah Sekarang, Saat Ini adalah milikku

Baru saja saya bersama seorang teman guru berkunjung kedua sekolah yaitu SD Negeri 2 Kulu dan MII Gutomo dalam rangka sosialisasi dan pengenalan Madrasah Tsanawiyah Hasbullah yang berlokasi di daerah Pododadi tepatnya jalan Kempong Raya, Pododadi Karanganyar. Dalam kunjungan tersebut awalnya hanya mengantarkan surat ijin, namun dari pihak sekolah yang dikunjungi memberikan waktu saat itu juga, mau tidak mau harus melakukan sosialisasi, entah siap enggak siap ya harus disiapkan. Hikmah, manakala merencanakan sebuah kegiatan haruslah memiliki plan A dan plan B, sehingga kesiapan minimal kita miliki. Hikmah yang kedua, semakin tinggi jam terbang (ibaratnya seorang sales) maka ketrampilan komunikasi (yaitu khususnya public speaking) maka membantu kita dalam menjalani proses kehidupan, kegiatan, agenda mendadak, bahkan peristiwa di luar rencana. Kesiapan dan pengalaman memiliki peranan yang tidak kecil dalam menentukan kesuksesan sebuah target. Dari peristiwa hari ini yang bertandang ke sekolah dengan niatan awal hanya memasukkan surat tapi di lapangan sekaligus bersosialisasi kepada anak didik kelas 6, maka sangatlah penting membiasakan diri kita dalam kondisi ready for use atau istilahnya siap pakai. Kondisi siap pakai ini akan dimiliki apabila seseorang sudah terlatih dan sesuai dengan bidangnya. Waktu dan hari-harinya diisi dengan latihan, karya, aktivitas positif dan berkaitan dengan jalur keprofesian kita. Sehingga kemampuan tersebut semakin terasah. Sebetulnya tidak ada waktu luang bagi tipe seorang yang pekerja keras. Waktu yang ada fokus pada pembinaan, pelatihan, dan peningkatan ketrampilan serta kualifikasi dirinya.

Hal yang sama dan yang lebih pasti adalah datangnya sebuah kematian pada manusia. Ia datang tanpa pemberitahuan, siap atau tidak, mau atau tidak, dalam kondisi apapun, maka terjadilah. Pertanyaannya adalah ini terjadi satu kali dalam diri seorang hingga ingin ending baik atau buruk? Kondisi apa yang yang ingin dilakukan terakhir kali manakala meninggalkan dunia ini, aktivitas kebaikan yang dilakukan atau sebaliknya aktivitas kemaksiatan? Perlunya mengingat kematian adalah menjadikan diri ini harap-harap cemas dan semakin memohon kepada pemilik semesta agar diri kita diberikan akhir yang baik untuk perjalanan yang sebentar di dunia ini. Jika peristiwa di dunia  yang sifatnya ujug-ujug, mendadak tanpa persiapan itu terjadi dan dialami oleh kita, mungkin dampak dari kegagalan itu kecil untuk setelahnya, artinya dampaknya tidak sampai melukai fisik. Namun jika ngomongin masalah maut yang pasti dan datangnya yang mendadak itu adalah masalah besar karena sekali terjadi kita tiada kuasa untuk mengulangi bahkan menyetel ulang me-replay kehidupan kita. Sekali meninggalkan dunia menuju akhirat maka selamanya disana karena memang disanalah tempat paling akhir. Maukah kita menggadaikan yang sebentar ini dengan akhirat yang lama, dengan kesenangan semu sedangkan tanpa kejelasan di akhirat nantinya? Sungguh merugi jika kelalaian menghinggapi kita. Bukan salah kita sendiri, namun juga tidak bisa menyalahkan jin/ syetan terus menerus manakala kita berbuat kemaksiatan. Tanggung jawab pribadi itulah yang harus diemban sejak sekarang, ya sejak terlahir di bumi. Tidak usah mengeluh dan meratap, karena perjuangan tanpa henti, ujian yang terus datang, kondisi sulit yang tanpa ujung saat ini itu belum ada apa-apanya dengan tanpa ujungnya di akhirat. Ibaratnya usia 60 tahun penuh ujian itu masih pendek dibanding di akhirat yang tidak mengenal hitungan hari, tahun, dan abad. Karena 1 harinya di akhirat seperti 1000 tahunnya di dunia. Padahal apakah ada orang di jaman sekarang yang hidupnya sampai 1000 tahun? Jadi menderita 60 tahun di bumi belum ada apa-apanya, so gak usah mengeluh. Hal ini sering diucapkan manakala melakukan kebaikan koq ujiannya banyak, melakukan hal positif kok berat sekali, setiap hari masalah datang terus, beribadah kok lebih sulit dibanding melakukan hura-hura, orang baik kok kadang tertindas, orang yang zalim (jahat) kok bebas berkeliaran, don't worry be happy, Allah knows everything what had happened and what will be happened. Segalanya sudah diketahui oleh Allah swt, tidak ada amal kebaikan meski hanya sebutir biji dzarah yang tidak disaksikan oleh-Nya. Semuanya Allah Maha Tahu sehingga hilangkan kekhawatiran kalau amal dan aktivitas kita tidak dicatat oleh-Nya. Semuanya memiliki balasan setimpal di akhirat kelak.
Lakukanlah sekarang, saat ini adalah milikku, milik kita, karena masa sekarang merupakan sebuah anugrah dan hadiah, present dalam bahasa Inggris bisa memiliki arti sekarang, hadir dan juga hadiah. Memang benar adanya usia kita yang asli adalah saat ini, karena masa lalu sudah menjadi bagian sejarah dan masa depan belum ada kepastian. Yesterday is history, tomorrow is mystery and today is a present. Prinsip "lakukan sekarang selagi masih bisa" harus diterapkan dalam konteks kegiatan positif, sekecil apapun bentuk kegiatan positif tersebut tetap memiliki arti bahkan kita tidak tahu, bisa jadi kesuksesan kita di masa depan berawal dari hal kecil tadi. Saat ini adalah waktu real atau nyata, saat ini adalah dimana kita bisa berkarya, menghasilkan produk kebaikan. Biarkan sesuatu yang hitam jika kita pernah melakukannya di masa lalu, namun tutupilah dengan kebaikan saat ini. Jangan biarkan kita didikte oleh kemaksiatan dan masa kelam yang telah lewat, bebaskan diri kita dari semuanya itu. Gantilah dengan fitrah Islam yang lebih fresh, lebih barokah, lebih awet masa aktifnya, dan lebih pasti. So, kerja keraslah meski sendirian, fokuslah meski tidak ada yang mengawasi, bersungguh-sungguhlah meski tidak ada yang menonton karena pamrih kita hanya pada Allah swt dan Rasul Nya. Bebaskan dari sesuatu yang menipu, sesuatu yang hanya berlaku sementara, kesenangan yang hanya di dunia namun membawa sengsara di akhirat. Lepaskan juga dari kungkungan syahwat, nafsu, dan keserakahan, lepaskan dan serahkan sepenuhnya kepada sang khaliq. Semangat berkarya untuk hal yang abadi, For unlimited edition, the real happiness  for future.