Showing posts with label pembantaian. Show all posts
Showing posts with label pembantaian. Show all posts

Saturday, April 16, 2016

Antara Kau dan Aku

Marilah bicara empat mata antara aku dan engkau wahai kawan, tanyakan pada hati nurani kita masing-masing tentang persamaan yang dimiliki yang ada pada diri ini sebagai makhluk Tuhan. Organ tubuh yang sama, oksigen yang dihirup, tempat tinggal yang sama yaitu bumi, di bawah sinar matahari yang sama, galaksi tempat tata surya yang sama yaitu galaksi bimasakti, pelindung yang sama yaitu atmosfer, sama-sama butuh akan air yang menjadi hal vital dalam kehidupan ini. Mencari persamaan tersebut bertujuan agar tidak memandang rendah antara satu suku bangsa dan yang lain, tidak ada yang lebih tinggi derajatnya antara sesama makluk ciptaan Tuhan (selain derajat ketakwaan). Sehingga jika warna kulit membuat orang saling membenci, tutur kata atau bahasa menjadi alasan saling bermusuhan, perbedaan negara sehingga saling menyerang, beda agama sehingga saling menuduh teroris, dsb. Hal ini tidak akan terjadi manakala rasa kasih sayang itu muncul dalam diri sebagai hamba Tuhan yang memiliki kedudukan rendah di hadapan-Nya.
Tanda-tanda alam semesta ini membuktikan manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, ketergantungan juga dengan alam sekitar. Misalnya saja, kita hilangkan kepedulian dalam membuang sampah, hilangkan kesadaran dalam menjaga lingkungan hijau, sampai dampak terburuknya lapisan ozon ataupun atmosfer yang melindungi bumi berlubang maka ancaman jatuhnya benda langit ke bumi akan berdampak besar karena lubang ozon yang sudah menganga lebar, yang rugi bukan manusia di negara tertentu namun seluruh umat manusia yang tinggal dan mendiami bumi.
Jika mampu merangkul dan menggandeng saudara kita, tidak menjadi egois maka keharmonisan itu bisa tercapai. Adilkah ketika ingin mewujudkan perdamaian dunia, tiba-tiba negara adikuasa menginvansi negara lain dengan seenaknya dengan tujuan keserakahan pribadi negara tersebut? Mereka berbuat demikian dengan dalih menegakkan perdamaian dan keamanan dunia serta menumpas teroris. Cara yang mereka gunakan tidak lebih sadis dari teroris itu sendiri bahkan dampaknya hingga generasi kedepan penerus negara tersebut hilang total (aspek pendidikan dan kesejahteraan serta psikologis anak-anak terancam), ambil contoh ikut campur tangannya Amerika serikat di negara Irak yang hingga kini negera tersebut belum berjalan seperti sedia kala semenjak runtuhnya Sadam Hussein.
Kekonyolan terjadi manakala mengatasnamakan hak asasi manusia hanya untuk membela dan melindungi minoritas sebuah etnis di suatu wilayah. Justru etnis tersebut di negara asalnya semena-mena (di negara sendiri) terhadap kaum tertentu. Ambil contoh adalah negara Cina yang melarang peribadatan kaum muslim di negara tersebut, mereka melarang dikumandangkannya adzan, pembangunan masjid, dan segala seluk beluk terkait peribadatan umat Islam (informasi terbaru 2 pekan ini). Sedangkan contohnya di Indonesia, etnis Cina ini mengaku minoritas namun menguasai ekonomi, di sisi lain menggunakan senjata hak asasi manusia manakala kepentingannya terdesak atau kepentingan politiknya terancam padahal diawal berdirinya Negera Indonesia (mohon maaf) peran etnis cina dalam mengusir penjajahan Belanda dan Jepang tidak besar kalau boleh dibilang nol, kebanyakan yang berperan adalah pahlawan pribumi dan sebagian besar pejuang muslim (kebanyakan santri-santri) yang berada di pelosok daerah-daerah.

Mengaitkan pokok pikiran dari alinea diatas dengan kondisi terkini, yang intinya adalah saat ini adanya sosok tokoh Jakarta yang pendatang kemudian sewenang-wenang di lingkungan mayoritas muslim (baca: tidak adil) dan arogan, membuat tidak bisa ditahannya emosi ini karena secara historis si tokoh tersebut belum pernah menyumbang apapun terkait kepahlawanan (jasanya) dalam membangun Jakarta khususnya, dia hanya numpang lewat, melalui tokoh pendahulunya sewaktu masih jadi gubernur DKI, yang sekarang menjadi presiden.
Standar ganda dalam mengatasnamakan HAM ketika tersudut (terpojok) namun diam seribu bahasa manakala terjadi pembantaian (pembunuhan massal) sekelompok penganut agama di Afrika, kalangan aktivis HAM tersebut bungkam 1000 bahasa. Seakan-akan HAM hanya berlaku untuk mereka dan khusus pengecualian buat seorang muslim, artinya penindasan HAM itu sah-sah saja jika korbannya adalah muslim. Bahkan intel di negara ini juga ikut-ikutan kasar dan seenaknya tanpa belas kasihan menindas beberapa muslim yang dianggap (baru tersangka) teroris (baca: kasus Siyono). Apakah tidak membaca sejarah, mereka itu ya? Banyak dari para syuhada (pejuang muslim) yang telah mempertaruhkan segalanya demi ibu pertiwi ini dalam mengusir penjajah dan menghantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan, kalau boleh jujur mereka para pembenci Islam itu sebetulnya tahu. Namun kenapa masih mengkambing hitamkan Islam? Oke, don't worry, sejarah membuktikan dan akan terus terbukti bahwa agama Islam ini akan dijaga oleh Allah swt, meskipun dilakukan makar untuk menghancurkan dan menyurutkan pemeluknya. Apa yang terjadi jika yang diperlakukan seperti ini adalah agama selain Islam, mungkin sudah hilang nama dan pemeluknya di muka bumi (saya bukan fanatik). Karena memang bahwa Islam datangnya dari Allah swt yang membawa keberkahan bagi semesta alam. Memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi pemeluknya, ini adalah arti dari kata Islam sendiri jika diterjemahkan bebas kedalam bahasa Indonesia. Berbahagialah kawanku jika anda seorang muslim karena Allah swt ridho terhadap diri kita. Banggalah menjadi muslim dan banggalah menjalankan syariatnya. Semangat ber-islam.. Mari pelajari lagu bernafaskan nilai-nilai kemanusiaan, dimana nilai kemanusiaan itu hanya bagian kecil dari ajaran Islam. Berikut lagunya; (title : You and I, by Irfan Makki):

You & I, We are the same  we win and lose in the game of life...
You & I, We seek the truth looking for the signs in the universe...
In this journey... We are companions struggling
through life towards our Way...
CHORUS
Why should a mother cry...
Why should a wife see her  husband die...
Oooh tell me why do we have to fight...
Why don't we try just you and I...
Ooh why don't we try...
You & I, We love our land protect our home against any harm
You & I, Dream of a day when everybody will live in peace...
In this journey... We are companions  struggling through life towards our way...
                Why should a mother cry...
                Why should a wife see her  husband die...
                Oooh tell me why do we have to fight...
                Why don't we try just you and I...
                Ooh why don't we try...
Throughout history so many senseless wars
Yet we never learn, we're building  borders around us
But we still have a chance to heal our wounded world
Let's get rid of hatred and see each other as we really are
Before it's to  late, who knows what tomorrow may bring
But without  justice there's no way that peace can exist

Dapatkan file mp3 nya dengan mengunduh link di bawah ini:
1. You and I - Irfan Makki Mp3 (3.86 Mb)
2. You and I - Irfan Makki wav (42.5 Mb)