Showing posts with label The Conjuring 2. Show all posts
Showing posts with label The Conjuring 2. Show all posts

Sunday, April 17, 2016

FAN 2016 : Penggemar dan Ambisi yang cacat

Ambisi yang dimiliki seorang penggemar terhadap idolanya terkadang membuat dirinya dimirip-miripkan dengan sang idola. Kemiripan itu imbas dari menjiplak, mencontoh, mengimitasi serta meniru baik ataupun buruk segala yang dimiliki sang idola. Celakanya, banyak sekarang model dan artis yang secara budi pekerti dan perilaku yang kurang baik, menjadi sosok idola yang rata-rata penggemarnya adalah kalangan remaja. Sungguh baik, jikalau idola itu berasal dari kalangan ilmuwan, pemuka agama, pemimpin nasional, pahlawan bangsa ataupun tokoh pejuang internasional dalam bidang sosial, politik, kemanusiaan, keadilan, dan bidang sains teknologi. Seorang penggemar jika sudah mengidolakan tokoh favoritnya bisa mencapai kondisi linglung akan jati dirinya yang asli. Dia secara tak sadar hidupnya terwarnai oleh sang idola tadi, sebaliknya hal itu tidak berpengaruh kepada idola yang bersangkutan. Bisa jadi figur yang diidolakan belum terekspos watak dan karakter pribadinya, sehingga penggemar mencari-cari tahu kehidupan bahkan lifestyle dari sang idola.
Berapa banyak kalangan remaja yang mengagumi personel boyband misalnya saja, mereka rela mengoleksi foto-foto bahkan mengidentikan dirinya dengan figur idola tersebut. Gaya rambut, model berpakaian, cara berjalan, gaya berbicara, bahkan sifatnya pun ditiru secara membabi buta entah itu sesuai dengan kultur masyarakat di sekitar tempat ia tinggal atau tidak. Ambisi seorang penggemar bisa berimbas kepada level kritis manakala dirinya merasa tidak puas atau jauh dengan realita kehidupan asli dengan target yang secara paksa disamakan dengan figur  sang idola tadi. Paling parah ketika gaya hidup konsumtif, pergaulan bebas, dan cara pandang dalam menyikapi persoalan hidup menjelma dalam kepribadian. Semestinya sebagai manusia yang dibekali akal untuk mencerna, menalar, serta menimbang-nimbang segala akibat dari perbuatan yang dilakukan. Seharusnya sebagai manusia mampu menjadi dirinya, bukan topeng palsu meniru dan mengimitasi orang lain. Bolehlah mencontoh asalkan secara wajar dan masih dalam koridor  (kerangka) positif, sedangkan untuk hal negatif jauhilah sebisa mungkin.
Keinginan seorang penggemar kepada sang idola menjadikan hasrat berlebihan untuk bertemu dengannya, berinteraksi jika perlu menjadi pengganti sang idolanya. Ini yang terjadi dalam film FAN yang dibintangi oleh aktor terkenal shah rukh khan. Film yang berdurasi 2 jam  lebih ini bercerita tentang kehidupan seorang penggemar yang pada batas  maksimalnya dia membahayakan dirinya bahkan sang idolanya. Ancaman teror hingga keluarga sang idola yang di sandera  membuat jalan cerita ini cukup dramatis, mengingatkan akan sebuah pribadi yang tidak berpikir akan  bahayanya suatu ambisi untuk menjadi idola yang dikagumi. Ancaman nyawa si publik figur sampai ancaman nyawa dirinya sendiri. Tragisnya di akhir cerita, dirinya dengan sang tokoh idola mengalami pergulatan yang sengit yang berujung pada maut. Yah, ambisi tersebut disambut oleh maut yang menghampiri dirinya dalam keadaan yang tragis dan kematian yang tidak terhormat selaku penggemar yang mati akibat ambisi yang cacat, bahkan dengan bunuh diri dihadapan sang tokoh idola. Demikian ketika nalar dan daya pikir yang kurang sesuai dengan fitrah sebagai insan yang unik, insan yang berbeda satu dengan yang lain. Tujuan Tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda adalah agar belajar mensyukuri nimat dan pemberian Nya. Meskipun itu kembar identik, kembar secara fisik, namun terkadang secara sifat berbeda jauh, sidik jari dan retina matapun berbeda. Sehingga Maha Suci Allah SWT yang kuasa atas penciptaan makhluknya termasuk di dalamnya adalah diri kita, manusia. Apalagi kita menjadi pribadi palsu yang tidak mampu menemukan siapa sebenarnya diri kita, apa rahasia dibalik penciptaan kita, tujuannya apa, kemana akhir diri kita nantinya? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang mengarah pada evaluasi dan muhasabah diri dalam mengenal pribadi masing-masing. Semakin mengenal diri sendiri akan membawa keuntungan terhadap masa depan kita nantinya baik itu kesuksesan karir ataupun kesuksesan spiritual. Karena manusia yang mampu mengenal betul-betul dirinya maka ia memiliki kecenderungn bersyukur pada Tuhan nya, lebih taat dan takwa kepada segala perintah Tuhan nya. Dia sibuk dengan amal-amal dirinya tidak disibukkan meniru idola yang salah, yang belum tentu akhirnya membawa kebaikan dunia dan akhirat. Miliki prinsip dalam hidup.
Dapatkan dan temukan prinsip yang benar. Sekali menggunakan panduan hidup yang salah apalagi tanpa pengetahuan akan panduan hidup (buku manual) maka kesalahan itu tumbuh menjadi penyesalan, kesdihan, bahaya dan ancaman yang akan kembali kepada pribadi kita. Panduan ataupun manual dari pedoman hidup yang sejati adalah yang sesuai fitrah. yang memberikan keselamatan untuk kehidupan setelah kematian tanpa mengurangi keselamatan hidup di dunia. Semuanya akan indah jika fitrah itu bernama Islam. Kesempurnaan milik Allah swt, manusia penuh alpa, cacat, dan tempat khilaf, mari memohon ampunan serta ridho Nya.

Berikut bagi kawan-kawan yang tertarik dengan film yang berjudul FAN, dapat diunduh dengan mengklik link berikut ini:
1. Fan.2016.Webdl.mkv (1.11 GB) [sub indo]
2. Fan.2016.bluray.mkv (2.3 GB)
3. Billu 2009 Bluray 1080p.mkv (1.8 GB) [sub indo]