Sunday, June 3, 2018

Nothing to Worry About, Tak Ada Yang Perlu Dicemaskan

Tak ada yang perlu dikhawatirkan tentang kondisi negara saat ini. Toh masih baik-baik saja, masih aman-aman saja. Banyak rakyat yang masih bisa makan. Di bulan puasa ini rakyat bisa menghemat makan. Harga-harga masih terkondisikan di pasar. Tak usah perlu was-was untuk hari esok, pergi kerja dapet uang ato tidak bahkan punya kerjaan ataupun tidak.Yaps, beberapa orang temanku bilang begitu ketika merespon hastag #2019GantiPresiden. Mungkin beliau-beliau ini perlu pencerahan agar tahu kondisi nyata, apalagi untuk anak cucu generasi penerus nantinya.
Tiada kekhawatiran memang bagus jika persepsi tersebut dimaknai sebagai sikap tawakal kepada Tuhan yang Maha Kuasa setelah melakukan ikhtiar ini dan itu. Jika belum melakukan apa-apa, apalagi menutup mata, telinga dan parahnya lagi menutup pikiran maka yang terjadi adalah adanya informasi kurang berimbang karena telah menjadi korban media yang mencoba memberitakan (melakukan) pencitraan terhadap pemimpin saat ini. Hal demikian dikatakan terlalu menutup diri karena tidak mau tahu dan membuka kesadaran diri bahwa sekarang ada sesuatu yang tidak beres dengan dengan kondisi bangsa khususnya nahkoda yang memimpin. Jelas-jelas sudah banyak janji yang tidak ditunaikan. Jangankan ketika menjadi orang nomor 1, ketika menjadi walikota dan gubernur saja sudah melanggar janjinya bahwa akan memimpin selama 5 tahun tidak meninggalkannya di tengah jalan. Buktinya, belum sampe 5 tahun jadi walikota, ia berambisi jadi gubernur. Eh, urusan di Jakarta belum beres 5 tahun, ia demi ambisinya sekaligus memanfaatkan kepolosan dan kesederhanaannya (hasil pencitraan) maju ke pilpres. Dan ketahuan deh, ternyata selama ini  prestasi yang kelihatan moncer tersebut bukan 100% kenyataan, hanya karena sudut kamera yang sudah pas (bantuan media dan cukong aseng).
Intinya, jangan percaya sama pemimpin yang suka ingkar janji alias pandai berbohong jika tidak ingin urusan negara dan bangsa ini tambah amburadul. Kasihan generasi pelanjut tongkat estafet bangsa akan diwarisi puluhan masalah-masalah yang besar akibat salah urus negara di masa sekarang.
Ada cerita terkait orang yang terlalu over self confidence dengan sebuah keadaan yang sedang dialaminya. Cerita ini tentang orang yang bepergian melewati jalanan yang rusak. Dikisahkan sekelompok remaja pergi touring menggunakan jeep offroad. Yang memegang kemudi sebut saja namanya Bruce. Ia sangat yakin dengan medan yang dilaluinya. Ketika 2 orang temannya mengingatkan bahwa perkampungan selanjutnya masih jauh, si Bruce ini tetap gigih dengan keinginannya melanjutkan perjalanan. Ketika baru saja keluar dari satu kampung yang disinggahi di depan mereka terpampang jalanan yang berlubang dan kerikil yang berserakan di badan jalan. Kondisi jalan yang tidak terlalu bagus. Karena kendaraan yang digunakan jenis offroad maka tiada kekhawatiran bagi Bruce untuk terus melaju. Dengan sesekali melihat peta, ia meyakinkan kepada temannya bahwa desa selanjutnya hanya berjarak kurang lebih 20 mil jauhnya.
Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi karena untuk menghemat waktu agar segera sampai di desa berikutnya. Kondisi jalan yang semakin jelek, lubang yang banyak menganga dan kerikil yang juga bertebaran membuat mobil terkadang sedikit oleng ke kanan dan ke kiri. Temannya di belakang semakin khawatir kalau-kalau mesin dan tangki oli maupun bahan bakar bocor terkena  benturan batu sepanjang jalan yang berlubang. Namun jawab Bruce apa? Tak perlu banyak kekhawatiran akan hal tersebut karena ia sudah terampil untuk jenis jalan medan offroad seperti itu.
Mereka sedikit lega karena jalanan berlubang dan berbatu sudah tidak ada, di depan mereka hanya terdapat hamparan padang rumput dan semak belukar yang luas.  Kendaraan terus melaju dengan kecepatan masih tinggi, hingga tiba-tiba Bruce menghentikan kendaraan ketika di depannya terdapat retakan yang membentuk kubangan yang cukup lebar dan dalam. Bruce meminta temannya untuk mengecek kubangan tersebut, alih-alih dia hanya duduk di dalam mobil sambil mengamati temannya tersebut. Laporannya ternyata kubangan itu lebar sekitar 2 kaki atau kurang lebih hampir 1 meter dan kedalaman mencapai 4 kaki (kira-ra 1,5 meter). Menyikapi laporan dari temannya, Bruce langsung tancap gas. Ketika sudah masuk kubangan mobil berhenti manakala tanda oli di meteran bahan bakar menunjukan kosong alias kehabisan. Jelaslah ada kebocoran disana. Disitulah ending dari terlalu keras kepala, rasa khawatir disini bukan dimaknai galau namun diartikan sebuah kewaspadaan dan kehati-hatian agar tidak terlalu ugal-ugalan atau sembrono dalam mengemudi. Ditambah lagi medan yang dilalui di kondisi jalanan yang tidak normal, penuh lubang dan kerikil.
Cerita ini mirip kenyataan kondisi jalan raya Bojong-Wiradesa yang jadi korban truk besar pengangkut material dan tanah proyek jalan tol pantura. Kerusakan jalan yang sudah cukup parah. Sudah banyak memakan korban jiwa hingga meninggal di tempat, baik karena kecelakaan tunggal sebab jalan yang berlubang maupun serempetan bahkan tabrakan karena sama-sama mencari jalur yang tidak rusak. Itulah proyek tol yang saat ini kurang memperhatikan keberadaan jalan dan pengguna jalan raya di sekitar proyek tol tersebut.
Ada makna lain menurut subjektif penulis yaitu terkait pengemudi yang sembrono terlalu meremehkan dan menggampangkan urusan, dengan slogan ora usah khawatir, tenang saja kondisi masih aman terkendali, dsb. Pengemudi (sopir) di cerita Bruce ini dianalogikan sebagai pemimpin yang ngakunya berprestasi dan capable dalam memimpin (over), sehingga saran dari temannya tidak dihiraukan lagi. Dengan kondisi jalan rusak ia tetap menggeber laju kendaraannya sekencang-kencangnya hingga oleng. Untungnya tidak terbalik. Namun keteledorannya tersebut akhirnya dipetik dengan bocornya tangki oli mesin karena benturan keras dengan batu. Begitupun pemimpin yang kurang peka terhadap masalah rakyat dan negaranya saat ini. Kondisi utang negara yang sangat besar, impor yang dilakukan yang tidak mempertimbangkan rakyatnya sendiri, tenaga kerja asing yang membuat cemburu rakyatnya di saat susah cari kerja dan penghasilan, kebijakan menaikkan BBM yang kurang memihak rakyat kecil, listrik naik, dan belum lagi masalah penanganan hukum, penuntasan kasus korupsi e-ktp, blbi, serta kebijakan dalam bidang ekonomi, rupiah melemah terhadap dolar, dll. Justru ia sibuk membangun image positif dirinya sendiri demi maju lagi di pilpres. Sebetulnya mudah saja agar rakyat simpati, tunaikan seluruh janji-janji politiknya sewaktu kampanye mencalonkan dirinya pada pilpres 2014 yang lalu bukan dengan cara pembodohan publik ataupun pencitraan belaka. Alih-alih terbuka terhadap kritikan dan masukan, eh malah memperalat Pancasila dengan milik segolongan kelompok saja. Yang mengkritik dirinya dianggap anti Pancasila. Padahal beberapa kasus terjadi justru partai dari pendukungnya berlaku radikal dan anarkis terhadap salah seorang wartawan radar bogor ketika terjadi penggerebekan di kantor media tersebut. Wis piye jal, yang pancasilais malah sering berlaku mirip preman jalanan.
Artikel cerita touring melewati jalanan rusak disadur dari text spoof berbahasa Inggris, berikut teksnya:
The rough road across the plain soon became so bad that we tried to get Bruce to drive back to the village we had cme from. Even though the road was littered with boulders and pitted with holes, Bruce was not in the least perturbed. Glancing at his map, he informed us that the next village was a mere twenty miles away. It was not that Bruce always underestimated the difficulties. He simply had no sense danger at all. No matter the conditions were, he believed that a car should be driven as fast as it could possibly go.
As we bumped over the dusty track, we swerved to avoid large boulders. The wheels scooped up the stones which hammered ominously under the car. We felt sure that sooner or later a stone would rip a hole in our patrol tank or damage the engine. Because of this, we kept looking back, wondering if we were leaving a trail of oil and petrol behind us.
What a relief it was when the boulders suddenly disappeared, giving way to a stretch of plain where the only obstacles were clumps of bushes. But there was  worse to come. Just ahead of us there was a huge fissure. In response to renewed pleadings, Bruce stopped. Though we all got out to examine the fissure, he remained in the car. We informed him that the fissure extended for fifty yards and was two feet wide and four feet deep. Even this had no effect. Bruce engaged low gear and drove at a terrifying speed, keeping the front wheel astride the crack as he followed its zig-zag course. Before we had time to worry about what might happen, we were back on the plain again. Bruce consulted the map once more  and told us that the village was now only fifteen miles away. Our next obstacle was a shallow pool of water about half a mile across. Bruce charged at it, but in the middle, the car came to a grinding halt. A yellow light on the dashboard flashed angrily and Bruce cheerfully announced that there was no oil in the engine!


Related Posts:

Thursday, May 24, 2018

Welcome to The Jungle, Bukan Hukum Rimba

Selamat datang di hutan, ada frase negatif jika diterapkan untuk kondisi hukum di negara saat ini yaitu hukum rimba. Siapa yang kuat, dia yang menang. Sisi mengayomi yang tertindas, terlihat sangat kurang. Tertindas berarti bukan dia itu minoritas namun dari sisi pembelaan dan penyikapan masalah hukum. Minoritas yang kuat dengan uangnya mampu mempengaruhi keputusan hukum lewat peradilan yang ada. Hukum rimba, baca saja seperti itu. Nyatanya demikian, proses hukum yang tidak fair terlihat sekali di masa pemerintahan periode 2014 - 2019, sekarang sudah 2018 kurang dari 1 tahun hampir selesai namun mampu menunjukkan keadilan di mata hukum.
Masih ingat beberapa kebijakan pemerintah yang sempat bikin blunder? Yang terbaru misalnya menteri agama mengeluarkan list 200 mubaligh versi pemerintah, ini justru memecah belah umat Islam. Memecah belahnya dimana? Indonesia itu sangat luas dengan jumlah pemeluk agama Islam yang banyak, jumlah masjid saja lebih dari 200 se-Indonesia. Hal yang sama juga dengan jumlah dai/ mubaligh se-Indonesia, mengapa dai/ mubaligh yang legal untuk berceramah hanya berjumlah 200 saja? Kan nyeleneh itu namanya. Belum lagi ada daftar dai yang sudah almarhum. So, pemerintah itu jangan suka-suka dalam membuat aturan maupun kebijakan, ini kaitannya dengan bangsa bukan selevel RT/RW. Jika ada salah sedikit saja bisa berdampak besar bagi stabilitas negara dan bangsa. Jangan semena-mena dengan kekuasaan yang sekarang dimiliki. Negara ini bukanlah hutan rimba dimana yang kuat dialah yang menang, bukan. Namun pemerintah justru harus membuat aturan dan kebijakan yang membuat bangsa ini tentram, alias tidak bikin suasana gaduh. Keadilan harus ditegakkan setinggi-tingginya, maka rakyat akan trust pada pemerintah itu sendiri.
Jika penguasa itu memiliki mental diktator dan penindas, bengis, berat sebelah, tidak adil, bahkan lebih mengedepankan keuntungan material, negara di bisniskan, bukan rakyat yang dikedepankan maka sama saja negara ini tanpa aturan. Negara diliputi kegelapan, awan gelap yang mendukung semangat berbuat curang, kejahatan, dan kelicikan yang lebih pro pada praktek-praktek neo liberal.
Yaps, kondisi yang belum stabil terus menerus bisa membuat peluang terjadinya collapse alias tumbangnya kehormatan bangsa dan negara. Pemerintah yang semrawut bisa jadi dikarenakan oleh apaturnya (secara personalnya) belum memiliki integritas. Ditambah lagi mental birokrasi yang panjang, rumit, dan berpeluang menyuburkan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Padahal ini sudah melewati fase reformasi yang menentang segala bentuk praktek KKN.
Bolehlah kita menyebutnya selamat datang di hutan belantara, dimana yang kuatlah yang menang, rakyat lemah tidak mendapat pengayoman dan perlindungan yang layak, yang punya duit yang berkuasa sedangkan yang miskin semakin tertindas tanpa bisa bersuara. Yaps, karena suara mereka juga sudah terbeli dengan uang. Sungguh miris, jika hal tersebut benar-benar terjadi. Butuh pahlawan untuk menyelamatkan kondisi yang buruk ini agar bisa kembali ke arah masa depan bangsa yang cerah. Butuh nahkoda yang piawai dalam memimpin negara dan bangsa. Yang berwibawa, cerdas dan amanah. Ternyata rakyat mampu mengumpulkan kekuatan untuk menumbangkan pemimpin yang kurang kredibel, suka berbohong, apalagi lebih mementingkan gerombolannya saja. Dengan kekuatan media sosial sepertinya bisa menjadi alternatif solusi untuk menyalurkan semangat kebenaran dan keadilan.
Tema tulisan di artikel ini seperti sebuah judul film Jumanji: Welcome to the Jungle di tahun 2017 yang menceritakan sekelompok pemuda yang bermain game papan dimana misinya menyelamatkan hutan dari pengaruh kekuatan yang jahat, agar hutan kembali normal sedia kala. Para jagoan tersebut masing-masing memiliki skill dan talenta yang berbeda, mereka hebat pada posisinya masing-masing. Sangat profesional, melakukan kerja berdasarkan keahliannya. Mengurusi masalah yang menjadi bidangnya, bukan mengurusi urusan di luar bidang keahlian yang dimiliki. Coba lihat beberapa menteri saat ini, mereka mengurusi masalahnya sendiri belum selesai eh malah ngurusi urusan menteri lain. Beberapa juga membuat kecewa banyak rakyat dengan kebijakkannya dan omongannya yang kadang menyakiti hati rakyat.
Ini dia tautan unduhan untuk film Jumanji 2017:
1. Jumanji: Welcome to the Jungle 2017 HDTS.mkv (901.5 MB) [sub indo]
2. Jumanji: Welcome to the Jungle 2017 bluray.mkv (950.3 MB) [sub indo]

Related Posts:

Sunday, April 29, 2018

Hidup Adalah Permainan, Jadilah Pemain Yang Cerdas

Dalam permainan terdapat aturan, tata tertib maupun regulasi. Dalam hidup pun demikian, ada aturan baik itu perundang-undangan atau hukum. Di dalam sebuah permainan ada misi yang harus dijalankan dan diselesaikan, di dalam hidup juga sama. Setiap orang yang hidup memiliki cita-cita, mereka memiliki misinya masing-masing. Di dalam permainan ada batasan waktu, misalnya saja permainan cabang olahraga seperti sepakbola, basket, dsb. Demikian pun dalam game komputer atau game android, ada tipe game yang dibatasi waktu. Nah ibarat sedang main game nih, orang hidup di dunia ini dibatasi oleh waktu yang bernama maut. Ya, maut atau kematianlah yang membatasi manusia beraktivitas mengejar mimpi-mimpinya di dunia. Jika ruh ini sudah terlepas dari raga maka tubuh ini tinggal sebagai jasad yang tak bernyawa (disebut mayat atau bangkai jika hewan). Dalam permainan kadang ada saatnya individual, kadang ada saatnya mengedepankan kerjasama tinggal jenis permainan apa yang ingin dimainkan. Misalnya cabang permainan catur maka dia bersifat individual sedangkan sepakbola dan permainan beregu lainnya membutuhkan kekompakkan tim. Game online yang bersifat kolektif, disana membutuhkan kerjasama dengan player lain. Di dalam hidup pun sama, kadang di saat tertentu kita berperan sebagai single fighter, pejuang yang mengandalkan kemandirian tidak tergantung pada orang lain. Namun di saat yang lain pula kita menjadi bagian tim yang tidak bisa terlepas dari bagian masyarakat sehingga harus memiliki sinergi untuk bahu-membahu bekerjasama. Di dalam permainan biasanya ada winner dan loser, jika misi gagal biasanya game over.
Di dalam hidup, meskipun tidak terlihat secara jelas sekali namun pemenang dan pecundang tetaplah ada. Contohnya orang yang berhasil mwujudkan cita-citanya bisa disebut sebagai pemenang, sebaliknya yang gagal ataupun terpuruk hidupnya disebut sebagai pecundang. Di dalam permainan menang dan kalah itu hal yang wajar, bisa dialami oleh siapa saja. Artinya hari ini bisa jadi ia menang, sedangkan di esok hari ia mengalami kekalahan. Kemenangan dan kekalahan seperti dipergilirkan. Di dalam realita kehidupan juga sama, orang yang kemarin menjadi pecundang, di hari berikutnya tidak mustahil ia akan menjadi pemenang tinggal apakah ia belajar dari kekalahan dan kesalahan yang ia perbuat atau tidak. Seperti peribahasa umum orang hidup itu kadang berada di atas kadang berada di bawah. Ketika berada di atas janganlah angkuh, sedangkan ketika dibawah janganlah berputus asa.
Jadilah Pemain Yang Cerdas
Pemain yang cerdas adalah pemain yang mampu membaca peluang untuk dioptimalkan menjadi keberhasilan. Kecerdasan dalam permainan bisa kecerdasan kolektif (terdiri dari pemain-pemain yang cerdas) juga bisa berupa kecerdasan individual. Selama pemain itu memposisikan dirinya dengan benar maka ia mampu totalitas dengan apa yang menjadi tugasnya. Seorang striker dalam permainan sepakbola harus bersifat agresif dan posisinya di lini depan atau daerah musuh, akan menjadi buruk manakala seorang striker berada di lini tengah bahkan barisan pertahanan. Lihatlah sejenak dalam fase/etape kehidupan kita sejak masa anak-anak, atau usia SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, hingga berkeluarga, sudahkah memposisikan diri kita dengan benar? Ada kalanya kita berperan sebagai murid, anak, rekan kerja bahkan kepala rumah tangga. Dari ragam posisi yang kita pernah jalani itu sudahkah berperan secara optimal penuh kesungguhan dan tanggungjawab? Jika iya maka beruntunglah berarti permainan dalam kondisi aman, jika jawabannya tidak maka waspadalah dan berhati-hatilah karena orang yang teledor atau tidak amanah dengan posisinya akan membawa keburukan dalam permainan hidupnya.
Cara menjadi pemain yang cerdas adalah selalu banyak belajar dari pengalaman baik pengalaman keberhasilan ataupun pengalaman ketika mengalami kekalahan. Selama masih berada di bumi (dunia) maka label pemain masih kita sandang, musuh bisa datang kapanpun dalam bentuk ragam yang berbeda. Maksudnya adalah musuh dalam hidup itu ujian yang menghampiri manusia. Ujian tidak selamanya berupa musibah ataupun masalah ekonomi, masalah karir, dan masalah lainnya. Ketika di puncak kejayaanpun itu juga termasuk bentuk ujian. Sehingga kaya dan miskin juga bisa dikategorikan sebagai ujian. Orang kaya ujiannya dengan hartanya apakah harta yang dimilikinya bisa menolongnya di hari perhitungan amal atau justru menambah beban pertanggungjawaban. Orang miskin dengan kemiskinannya jelas ia mendapatkan ujian apakah keluh kesahnya itu menjauhkan dari rasa syukur terhadap nikmat dari Tuhan atau tidak. Sehingga orang cerdas adalah orang yang mampu menyikapi hidup secara proporsional dan dalam koridor agama yang baik. Kenapa membawa agama? Karena agama berkaitan dengan Tuhan dan keyakinan. Nah, ketika orang percaya dan mengimani keberadaan Tuhan yang Maha Esa maka ia menjalani hidup dengan koridor aturan yang telah Tuhan firmankan. Karena setelah kematian ada kehidupan, orang-orang yang mati akan dibangkitkan lagi. Sebagai firman Allah swt dalam QS Al Mujadilah ayat 6:
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

Sehingga keyakinan itu mengarah pada hal yang lebih jauh lagi bukan hanya sekedar hidup di dunia semata, namun untuk hidup setelah mati karena itulah yang kekal. Itu belum dialami manusia karena hari kiamat belum terjadi sehingga yang bisa manusia lakukan adalah mengimaninya dengan seyakin-yakinnya.
Pemain yang cerdas tidak mudah hilang konsentrasi dalam permainan ia harus fokus pada misi yang dijalankan. Orang hidup juga jangan mudah terlena, ia harus fokus dengan amanat sejatinya sebagai manusia. Meski ia hidup di dunia namun hidupnya di dunia itu disiapkan sebagai bekal setelah mati.
Dalam permainan itu menguras tenaga kadang juga menguras otak dan biaya. di dalam hidup juga sama. Orang-orang membanting tulang siang dan malam untuk mencari nafkah, menguras tenaga dan pikiran, setelah uang terkumpul ia gunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka orang hidup juga bisa disebut menguras dan mengeluarkan banyak uang.
Oke, sedikit persamaan antara hidup dengan permainan, sehingga tidak ada salahnya menyimpulkan hidup adalah permainan. Sedangkan diluar persamaan masih banyak perbedaannya. Ini hanya mengingatkan kepada kita semua akan hak manusia untuk game over dari permainan atau selesai dari kehidupan. Janganlah buang-buang waktu dengan hal yang sia-sia. Saat ini lagi trending game online misal mobile legends atau game lainnya. Jangan-jangan kita pecandu jenis game ini. Nah, sudahkah yang kita lakukan sudah proporsional? Ataukah bermain game telah menyita menit bahkan jam-jam dalam umur kita? Waktu jika sudah terlewat tak akan bisa kembali, jam 3 sore hari ini sudah berbeda dengan jam 3 sore besok atau minggu depan. Bijaklah dengan waktu yang kita miliki. Mainkan "Game" sebagaimana mestinya, mainkan secara proporsional atau porsinya hanya sekedar penghilang jenuh. Bermain Game bukan sebagai hal pokok dalam jatah umur yang terbatas ini. Lakukan dan jalani the real game yakni kehidupan dunia untuk bekal akhirat.
Beberapa game pc penghilang rasa jenuh dan penat:
1. Cities Skylines Green Cities.rar (1.9 GB)
2. Toy Defense.exe (114.5 MB)
3. Toy Defense 2.exe (95 MB)
4. Super Toy Cars.exe (131.6 MB)
5. Green City 2.exe (223.2 MB)
6. Air Assault.exe (23.9 MB)
7. Defense of Roman Britain.exe (116 MB)

Game Android Mobile Legends 5v5 dapat dimainkan di pc/laptop menggunakan emulator, salah satunya nox:
1. Mobile Legends 5v5.apk (98.8 MB)
2. Unduh Emulator : nox (574.3 MB)

Related Posts:

Thursday, April 26, 2018

Peter Rabbit, Meminta Maaf & Bersikap Jujur

Ada sebuah film animasi yang mengisahkan tentang bagaimana seekor kelinci dengan gentle mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kekeliruan yang selama ini ia perbuat. Film tersebut berjudul Peter Rabbit, animasi garapan rumah produksi sony picture, yang rilis pada tanggal 23 Februari 2018. Film ini mengisahkan segerombolan kelinci dan sahabat-sahabatnya yang menjarah kebun milik Tuan McGregor. Tokoh kelinci yang bernama Peter adalah kakak tertua di keluarganya, adik-adiknya yaitu Benjamin dan 3 adik kembarnya. Rombongan Peter ini dikenal dengan hewan liar yang terkadang mengambil hasil kebun milik Tuan McGregor. Nah adegan menarik disajikan di awal film ini yakni ketika Peter berusaha masuk kedalam kebun dibantu oleh adik-adiknya, ketika keberhasilannya mengambil buah-buahan sudah ditangan, ia hampir saja tertangkap gara-gara baju (jaket birunya) tersangkut di jaring yang ada di kebun itu. Ia berhasil lolos, namun jaketnya tertinggal. Tuan McGregor menggunakan baju miliki Peter untuk dijadikan umpan. Disisi lain Peter merasa kesal dengan baju simboliknya tersebut dipasang di kebun sebagai orang-orangan sawah, ia tidak mengetahui bahwa itu hanya strategi tuan McGregor saja. Akhirnya ia terpancing untuk masuk kembali kedalam kebun dan sukses mengambil baju miliknya, namun tiba-tiba happp, Peter tertangkap oleh tuan McGregor. Tak disangka tertangkapnya Peter menjadi sebuah awalan babak baru perseteruan kelompoknya dengan keluarga McGregor. Tuan McGregor yang mendadak mati ketika mencengkeram Peter mengakibatkan rumah dan ladang menjadi kosong tanpa pemilik. Sontak Peter menjadi pahlawan, ia menggelar jamuan pesta di rumah kosong tersebut.
Menjadi Pahlawan di Lingkungannya
Peter menjadi tokoh pahlawan bagi sekelompok hewan-hewan yang berada di sekililing rumah McGregor. Ia berbagi kemenangan dengan rusa, babi, landak, burung, angsa, dll. Sehingga ia bersahabat dengan semua binatang. Ia memberikan andil dalam pesta tersebut, memakan buah sepuasnya, bersenang-senang, bersendagurau dan bernyanyi. Kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama. Kualitas kepahlawanannya kembali di uji. Peter kedatangan tamu baru yaitu Thomas McGregor, pewaris kebun tuan McGregor. Thomas ini sebetulnya tidak alergi ataupun memusuhi kelinci, hanya saja ketika ia mendapati rumah dalam keadaan kacau dan berantakan ia marah besar. Ditambah lagi, sebetulnya ia datang ke tempat tersebut karena ia dipecat dari tempat kerjanya di sebuah toko mainan bernama Harrods. Ia merasa geram, sehingga mendeklarasikan perang alias bermusuhan dengan rombongan Peter.
Adegan saling serang, saling mengintimidasi hingga teror menjadi warna yang mendominasi. Hingga Thomas bertemu dengan tokoh Bea, yakni wanita cantik penyayang hewan dan hobi melukis ini membuat Thomas sedikit melunak terhadap Peter. Ketika terjalin cinta diantara Thomas dan Bea, Peter merasa diacuhkan, tidak diperhatikan sehingga ia semakin garang terhadap Thomas, dan berusaha menjatuhkannya. Thomaspun tidak tinggal diam, yang ia lakukan lebih ekstrim dengan menutup rapat kebun sampai dengan tindakan memasang aliran listrik di pintu gerbang.
Film kartun ini menampilkan sebuah pertarungan antara Thomas dan Peter dengan mengambil sisi positif yang ditampilkan menjelang akhir cerita. Di tengah-tengah adegan ditampilkan sisi kekonyolan, hal yang menghibur, hingga menyentuh hati penonton. Sisi baik dari Thomas adalah ia suka membantu orang lain, ini muncul dalam dialognya ketika bersama Bea. Yang disukai ketika bekerja di toko adalah manakala ia membantu pengunjung toko untuk mencarikan barang yang hendak dibeli ataupun menyarankan barang apa yang layak dibeli. Dengan sedikit bertanya pada pelanggan, Thomas sudah tahu apa yang dibutuhkan oleh para pelanggannya. Seperti dalam kutipan dialognya sebagai berikut:
Bea: What do you miss most about the store? And don't say having everything in its proper place. I get it. You have control issues.
Thomas McGregor : I miss being helpful. A parent or grandparent comes into this shop looking for a gift for the child they love. I ask a few simple questions and know exactly what they need.
 I love helping people get what they wantt it.
Especially when they don't even know that they want it. Those are the best.
Nah, inilah yang kemudian memberikan peluang bagi Thomas untuk berbaikan dengan Peter. Di pihak Peter sendiri, ia merasa bersalah atas tindakannya yang telah memencet tombol remot pengendali petasan sehingga menyebabkan ledakan besar. Pohon besar tempat tinggalnya tumbang menimpa  bagian samping rumah milik Bea. Ia berani mengambil sikap jujur dengan segala resiko. Ia meminta maaf dengan tulus. Sisi baik dari kelinci dalam film ini yang ditonjolkan adalah sikap jujur dan mau mengakui kesalahan dan tidak sungkan meminta maaf.
Semangat Dalam Menggapai Tujuan
Rasa bergairah yang sangat tinggi dimiliki oleh Peter dalam mencapai tujuan. Ia mengobarkan semangat itu pada saudaranya. Resiko tertangkap dan dihajar menjadi imbalan atas tindakannya. Meski hal tersebut terjadi ia tetap saja bersekiras bahkan semakin termotivasi. Paling tidak ada beberapa hal yang dapat diambil secara keseluruhan dari film ini, menurut penulis antara lain sebagai berikut:
-Gigih dalam melawan musuh/kompetitor adalah modal dalam perjuangan
-Keberanian yang dimiliki Peter disertai dengan tanggungjawab yang besar, ia sudah tahu resiko dan bahaya yang akan terjadi dari tindakan yang ia lakukan, baik itu yang akan menimpa dirinya maupun saudara-saudaranya.
-Harga diri adalah usaha yang harus dilakukan dengan cara terhormat, menjaga martabat diri dan kelompoknya.
-Pengakuan maaf, sebagai pembuktian dari sikap jujur yang dimilikinya.
-Masalah dijadikan sebagai batu lompatan untuk naik jenjang/kelas.
Memang mengambil ibroh ataupun hikmah dari sebuah film tidak semudah menonton dan menikmati film tersebut. Arahan dan bimbingan orangtua adalah cara terbaik yang dilakukan sebagai bentuk ikhtiar penanaman kepribadian positif kepada generasi masa depan. Hiburan yang ada terkadang perlu dibatasi, caranya dengan pendampingan dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak. Tidak adanya waktu buat proses pendampingan tersebut akan berdampak pada hal-hal liar yang bisa saja muncul manakala mereka bermain, menikmati hiburan, bahkan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Mendidik dengan kasih sayang dan cara kreatif memang salah satu faktor dalam mengarahkan pada jalan mencetak generasi kuat dan berkarakter.
Membersihkan Diri Dari Niat yang Melenceng
Ada hal lain juga yang bisa dipetik dari tokoh Peter si Kelinci, yakni ketika semangat bertarung dan sikap agresifnya terhadap Thomas sudah tidak murni karena masalah kebun. Kebun yang sudah menjadi lingkungan lamanya, sejak ayahnya ditangkap dan dibunuh oleh tuan McGregor, ibunya juga sudah tiada, tinggal ia bersama saudara-saudaranya. Memperjuangkan haknya atas kebun tersebut menjadi motivasi awal Peter dan saudaranya. Tapi belakangan menjelang perseteruan besar antara dirinya dengan Thomas, ia memiliki motivasi lain dalam pikirannya. Ia ingin membalas dendam pada Thomas, rasa iri dan cemburu karena Thomas juga menyukai Bea, Ia merasa Bea sudah tidak menyayangi dirinya dan kelinci-kelinci lainnya. Dan inilah yang mendorong tindakan perlawanannya, sekaligus perang sengit dengan Thomas.
Niat adalah hal yang terkadang mudah berubah ditengah perjalanan, kebersihan hati dalam berniat adalah menyangkut ilmu keikhlasan dan kefahaman akan tindakan yang ia lakukan. Rasa paham terhadap apa & siapakah sejati dirinya, lingkungan, kawannya, akan membuat prinsip yang benar dalam hidup.
Pemahaman yang benar juga akan membawa pada jalur yang benar, karena setiap tindakan akan ditimbang masak-masak sudah sesuai dengan koridor aturan yang ada atau belum, atau bahkan menabrak sisi perundang-undangan atau tidak.
Penjagaan niat yang berlandaskan pemahaman yang komprehensif mampu memberi energi besar pada perwujudan  proyek-proyek besar dalam hidup. Amal-amal kerja yang sudah dilakukan menjadi sejalan dengan track kesuksesan hidupnya. Seperti dalam ajaran agama bahwa amal harus disertai ilmu dan pemahaman, serta keikhlasan hanya karena Allah swt.
Teori pembersihan niat dari segala pikiran-pikiran jahat dan melenceng, adalah dengan menggantungkan diri pada sandaran keyakinan yang kuat akan keberadaan sang pencipta, keberadaan Rabb pemilik semesta alam, yang mengurusi makhluknya, tiada tuhan selain Allah swt.
Memang segala trik dan cara ataupun metode dalam meraih kemenangan itu bisa manusia lakukan, namun dalam prinsip keikhlasan, semuanya harus digantungkan pada Allah swt. Bentuk ikhtiar dan kerja keras, mencoba beragam teknik dan cara adalah sekedar alat/sarana, yang tanpa ijinNya, semuanya itu tidak akan berhasil. Maka niatan awalpun harus benar, yakni karena Allah swt.
Prinsip perjuangan memperoleh kemenangan bagi setiap muslim adalah hal pokok yang harus ada dalam diri setiap individu. Jika para musuh Islam saja punya ketegaran dan ambisi besar untuk menumbangkan Islam, maka setiap muslimpun harus bersatu dibawah kalimat tauhid untuk menegakkan kalimatNya. Berbanggalah untuk menjadi bagian dari barisan tentaranya Allah swt. Orang kafir saja senang dan berbangga manakala mereka mampu mendesak dan menggencet orang Islam.
Kalo dikaitkan dengan film Peter Rabbit adalah tentang nilai perjuangan dan perlawanan. Yang berjuang untuk duniawi saja begitu getol dan mati-matian, masak iya sih orang Islam yang berjuang dibawah bendera Islam dengan imbalan dan janji yang besar malah melempem. Seharusnya lebih termotivasi. Bersihkan niat perjuangan dari hanya sekedar dapat kursi jabatan, promosi kedudukan, mendapat bonus harta, link pekerjaan, relasi bisnis, jodoh, dsb. Harus benar-benar lillahi ta'ala. Bertindaklah, berbuatlah, berkaryalah, karena Allah, Rasul dan orang-orang mukmin menilai. Sebagaimana dalam firman Allah swt dalam QS At Taubah ayat 105:
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” 
So, it's clear, sangat jelas sekali bahwa tugas yang melekat pada diri setiap pribadi muslim sebagai agen kebaikan harus dilakukan dengan penuh semangat. Berusaha terus agar tetap ikhlas, meskipun belum bisa ikhlas tetaplah bekerja karena dengan jalan seperti itu selain kita menjadi produktif juga kita tidak mandeg (stagnan) dalam tataran amal. Ikhlas itu selalu berproses. Bisa produktifnya kita dalam beramal karena kita paham nilai-nilai perjuangan dan ikhlas karena Allah swt.
Mengutip dalam film Peter Rabbit: 
"Waktu istirahat sudah selesai. Lihat semuanya, karena kita akan mengambil semuanya. Aku tidak akan berpura-pura kalau yang akan kita lakukan tidak ceroboh bahkan berbahaya. Tapi kita akan berhasil. Karena kita semua memerankan peranan yang penting. Spesifik dengan bakat individu yang kita miliki."
Kalimat tersebut sungguh mengobarkan semangat perjuangan, menggelorakan daya dobrak, memotivasi untuk menembus batas. Yaps akhir-akhir ini adalah masa untuk mengencangkan tali ikat pinggang, pekerjaan yang akan dilakukan beresiko besar, tiap diri kita apapun perannya adalah sangat penting. Dengan berniat menegakkan kalimat Allah swt, mendukung secara totalitas gerakan #2019GantiPresiden, demi perbaikan negeri ini kearah yang lebih baik, Indonesia makmur dan disegani oleh bangsa lainnya. Generasi masa depan, anak cucu kitalah yang akan merasakan dampak positifnya.
Simak dan pantengin film Peter Rabbit 2018, film yang bergenre adventure, animasi sekaligus komedi, caranya sobat cukup klik link berikut:
1. Peter Rabbit 2018 Bluray.mkv (1.14 GB) [sub indo]

Related Posts:

Sunday, April 22, 2018

Maze Runner 2018, Antibodi & Keberlangsungan Ummat

Jika sobat kamu terkena penyakit menular masihkah kamu bergaul dengannya? Iya, kalo penyakitnya gak terlalu berbahaya namun jika mematikan maka seharusnya untuk beberapa saat tidak berhubungan langsung dengannya. Nah, ada sebuah film fiksi ilmiah di tahun 2018 yang berjudul Maze Runner: The Death Cure, yang rilis pada 26 Januari silam. Memang versi bluray nya baru ngorbit di internet belakangan ini dikarenakan faktor hak cipta dan hak tayang di bioskop, so wajar di dunia maya gambar beningnya jeda beberapa bulan dari tanggal rilisnya. Ini pun kadang situs pengunggah tetap beresiko kena pelanggaran copyright. Selama digunakan untuk tontonan pribadi mungkin tiak begitu masalah. Di dalam film ini disebutkan bahwa  wabah penyakit yang disebut "flare", terjemahan bebasnya semacam penyakit zombi, dalam terjemahan subtitle Indonesia di tuliskan wabah suar karena memang penyakit ini mudah menyebar seperti jangkauan sebuah suar (nyala kembang api) yang melambung tingggi dengan sinar terang sebagai penanda, memiliki daya jangkau pandang ratusan kilometer. Nah, wabah ini juga cepat menyebar layaknya suar tersebut. Tokoh Thomas sebagai aktor utama dalam film tersebut memiliki daya imunitas yang tinggi terhadap penyakit suar ini. Darahnya bahkan memiliki kualitas level tinggi yang mampu melawan virus suar. Thomas dan teman-temannya memiliki misi menyelamatkan sekolompok remaja yang akan dijadikan bahan percobaan untuk mencari vaksin penangkal wabah suar. Sekelompok remaja yang ditawan di dalam kereta dibebaskan oleh thomas dan kawan-kawannya.
Adegan yang cukup atraktif ditonton apalagi bagi penggemar film fiksi ilmiah, ini patut masuk dalam bucket list film favorit 2018. Penilaian imdb (laman review film) memberikan skor 6.5 untuk film karya Wes Ball ini. Menurut pribadi saya, juga seorang penyuka film barat, sisi plusnya pada aspek jiwa korsa yang dimiliki oleh Thomas beserta kelompoknya untuk mengemban misi yang sudah dimandatkan pada mereka. Dengan penuh semangat tim yang tinggi, kerjasama yang didasari tanggungjawab atas masing-masing jobnya, membuat misi semakin lancar dijalankan.
Ada problem internal yaitu manakala Thomas bertemu dengan kekasihnya yang bernama Teresa yang saat itu berada di pihak musuh. Teresa ini sedang melakukan penelitian untuk menemukan vaksin atau obat penyembuh wabah suar, caranya antara lain dengan menjadikan tawanan para remaja yang memiliki imunitas tubuh yang bagus untuk diujicoba dalam laboratorium milik perusahaan dimana ia berada Sebetulnya film ini saduran dari novel yang berjudul "Death Cure" karya James Dashner, novel fiksi tentang cara menyembuhkan wabah mayat hidup atau zombie.
Thomas masih memiliki masalah juga dengan sahabatnya yang bernama Newt, temannya ini diam-diam juga telah tertular wabah suar sehingga ia harus segera mendapatkan vaksin penyembuhannya. Di akhir cerita Newt terlanjur menjadi zombie dimana kesadaran dirinya hilang dan memiliki sikap agresif menyerang manusia normal untuk ditulari wabah. Film ini perlu pemahaman alur cerita agar benar-benar meresapi, karena bagi penonton yang tidak begtu suka dengan film bergenre thriller maka sulit mengikuti jalan ceritanya.
Ada Pengorbanan Untuk Menyelamatkan
Berkorban untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, memberi untuk kebaikan orang banyak, hilangkan ego untuk keberlangsungan umat. Mungkin bahasa saran yang bisa diberikan dari amanat film ini. Pengorbanan yang bukan saja bersifat individual namun kolektif untuk memberikan kebermnfaatan yang lebih luas. Ada gejolak protes yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar tembok pemerintahan terhadap orang-orang yang berada di dalam tembok. Awalnya thomas berada di luar zona tembok yang sewaktu-waktu wabah itu bisa menyerangnya. Namun di dalam tembok juga tak kalah rumitnya, ternyata ada tokoh yang memiliki ego luar biasa tinggi menginginkan serum atau vaksin penyembuh wabah suar itu hanya untuk dirinya sendiri. Dialah tokoh antagonis dalam film yakni Janson yang diperankan oleh Adian Gillen.
Nah, ngomongin masalah amanat dari suatu film bisa saja menghubungkan atau mencari benang merah dengan realita lokal, regional, ataupun kawasan yang kita tinggali. Sudut pandang subjektif penulis juga sangat mendominasi dalam penilaian dan kritikan. Semuanya oke-oke saja di era informasi global.
Dalam sebuah pentas demokrasi misalnya saja pastilah tokoh antagonis ada. Demokrasi yang embrionya dari barat memang mau tidak mau tetap ada kelemahannya. Budaya timur yang cenderung mengandalkan musyawarah mufakat akan sedikit mengalami gesekan ketika jajak pendapat suara terbanyak kadang positif, terkadang negatif. Positifnya mencerminkan suara mayoritas, negatifnya suara bisa dibeli yang penting banyak. Contoh jajak pendapat yang merugikan adalah lepasnya timor timur dengan adanya referendum jajak pendapat, yang akhirnya lepas dari NKRI, padahal secara emosional lebih dekat dengan bangsa Indonesia baik secara sejarah maupun kultur dibandingkan kedekatan dengan Portugis maupun Australia pada waktu itu. Contoh suara terbanyak yang belum menghasilkan manfaat secara masif adalah hasil pilpres 2014 yang belum memberikan sosok yang mampu membawa Indonesia maju dan sejahtera, 4 tahun bisa dijadikan pembuktian lho. Tenaga kerja asing dari Cina lebih di istimewakan, sebaliknya pemuda lulusan sarjana dari bangsanya sendiri dibiarkan menganggur. Kayak gini enggak layak untuk menjabat 2 periode, cukup 1 kali periode saja, khawatir negara ini tambah hancur enggak keurus. Selama 4 tahun sudah banyak morat maritnya daripada prestasinya.
Tokoh egois yang antagonis, egois ingin maju lagi, antagonis karena kontra terhadap kepentingan rakyat, enggak peka terhadap masalah yang dihadapi rakyat kebanyakan. Antagonis kontra dengan janji-janjinya sendiri yang terlanjur dipublikasikan dengan tambahan pencitraan, tidak mampu ditunaikan. Tuh contoh lah prestasi jaman sby, meski diawal-awal mimpin ada tragedi tsunami Aceh namun terlihat jelas leadership dan manajemennya. Musibah kemanusiaan sekaliber tsunami Aceh yang skalanya sangat besar mampu ditangani dengan baik, padahal tsunami Aceh tergolongan bencana alam maha dahsyat dalam kurun 15 tahun terakhir. Lha ini enggak ada bencana alam sebesar tsunami Aceh saja morat marit enggak karuan, tenaga kerja, utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, harga pertalite, tarif listrik, dsb. Ya elah masih saja sempat2nya ngurusi kambing, muter2 pencitraan pake scoopy, wes ora mutu blas...
Pengorbanan dong jangan hanya pencitraan saja, leader itu untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, jangan nurutin emak moncong putih saja, menang kemarin di tahun 2014 itu enggak nyampe 60%, jadi baik pendukungnya sendiri maupun rakyat yang lain diurusin semua (yang enggak dukung cukup banyak lho, termasuk penulis). Kebijakan itu pemerintah yang punya, dengan segala fasilitas negara yang dimiliki seharusnya dioptimalkan untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan bangsa. Keberlangsungan ummat, keberlangsungan rakyat, bukan keberlangsungan para penjilatnya thok, ini pemimpin bangsa bukan sekelas ketua geng motor saja. Banyak pekerjaan rumah sebelum laporan pertanggungjawaban. Kalo enggak mampu, dengan sadar dan legowo seperti pak soeharto yang lengser tahun 1998 itu lho. Inget, catet, tokoh antagonis (pro cukong anti rakyat) endingnya mengenaskan, enggak di dunia enggak juga di akhirat. Malah di yaumul hisab lebih serem lagi, ini berdasarkan kitab suci bahwa pemimpin yang culas dan tidak amanah hisabnya paling lama sendiri karena membawahi jutaan rakyat. Sungguh berat menjadi pemimpin yang amanah. Lebih Berat lagi yang tidak amanah, lebih berat siksaannya di akhirat.
Tergiur dengan kenyamanan semata, dan kemewahan semu, hanya ego pribadi atau satu golongan tertentu mengalahkan kepentingan dan kemaslahatan jutaan rakyat, mirip film maze runner si tokoh antagonis yaitu Janson bilang "Ini kapal penyelamat, seluruh dunia akan musnah. Tak berarti kita harus musnah bersamanya. Menyelamatkan orang-orang yang dipilih untuk diselamatkan." Kemudian dengan mengucapkan kalimat seperti itu si Janson langsung mengambil serum yang berada di tangan Teresa untuk digunakan sendiri demi keselamatan pribadi semata. Sebuah rasa ego yang menghilangkan rasa belas kasihan dan kepekaan sosial, tak ada untuk kemaslahatan bersama yang ada ego pribadi dan satu golongannya itu. Itulah ciri-ciri dari karakter antagonis dan biasanya menghasilkan pengikut-pengikut yang suka menjilat disebut penjilat setia, mencari aman untuk dirinya atau posisi yang akan didapatkannya.
Masalah bagi yang suka terhadap keadilan manakala ketimpangan hukum terjadi. Problem besar bagi rakyat dan pembelanya manakala terjadi kehancuran yang makin hari makin jelas terlihat, yah bisa saja ditutup-tutupi, namun aroma menyengat dari ketidakmampuan itu semakin detik semakin menyebar kemana-mana. #2019GantiPresiden memang belum dilaksanakan karena masih tahun 2018, begitu tanggal mainnya insyaalloh rakyat akan menyadari betapa urgennya gerakan #2019GantiPresiden.
Sobat muda yang gak suka politik jangan cuek, minimal peka terhadap lingkungan sekitar, yang muda itu yang bergerak, muda itu enerjik, youth is agent of change. Tonton panggung politik dengan menjadi penonton yang cerdas, dukung dengan menjadi pendukung yang rasional, kalo mau jadi pelaku maka bermainlah dengan cara fairplay. So it is fair #2019GantiPresiden secara konstitusi lewat jalur pilpres. Sobat muda yang enggak hobi ngomongin yang berat-berat semisal tema politik, maka cukup tonton saja pentas demokrasi, bisa juga tonton film Maze runner 2018 dengan klik link untuk mengunduh:

Related Posts:

Monday, April 16, 2018

Mimpi Yang Berlanjut, Realita Yang Tertunda

Tidur nyenyak adalah sebuah anugerah yang patut di syukuri, karena ada beberapa diantara saudara kita yang terkena penyakit insomnia yaitu kesulitan untuk tidur. Apalagi kalo hawa sejuk di pegunungan, angin bertiup lembut membuat rasa kantuk datang. Semilirnya angin menambah hasrat ingin istirahat sejenak melepaskan penat. Tidur hingga bermimpi. Bisa bangun dari tidur dengan kondisi tubuh bugar adalah kenikmatan yang tiada tara, bisa saja tidurnya kita di malam hari adalah tidur selama-lamanya, jadi bersyukurlah kalo bisa bangun kembali dan sangat dianjurkan untuk berdoa sebelum maupun sesudah bangun tidur. Aktivitas ini adalah sebagai cerminan rasa syukur kita pada Allah swt yang telah membangkitkan kembali diri ini dari kondisi mati sementara. Dalam tidur, terkadang kita bermimpi hal yang menyenangkan, menakutkan, bahkan sesuatu yang kita sendiri merasa bingung akan mimpi yang dialami. Misteri mimpi ini jika dikaji mengandung banyak sisi positif, di dalam mimpi terkadang tersirat suatu pesan tertentu, karena mimpi itu datangnya dari Allah swt, meski ada mimpi yang datangnya dari gangguan jin dan syetan, sehingga memang tidak semua mimpi memiliki makna khusus karena itu hanyalah bagian dari bunga tidur. Salah satu contoh mimpi yang memiliki penafsiran khusus adalah dalam kisah nabi Yusuf As yang menafsirkan mimpi sang raja Mesir kala itu. Kisah yang terkenal adalah kecerdasan nabi Yusuf As yang menafsirkan mimpi tujuh ekor sapi betina gemuk yang dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus, diterjemahkan sebagai pertanda bahwa akan datang dimana masa-masa panen yang melimpah ruah, makmur selama kurun waktu 7 tahun, kemudian disusul masa paceklik selama 7 tahun pula. Sehingga beliau, nabi Yusuf As, menyarankan sang raja agar menyimpan hasil panen selama 7 tahun masa kemakmuran agar nanti ketika musim paceklik tiba, rakyat tidak kelaparan karena masih memiliki cadangan bahan makanan.
Begitulah sebuah contoh penafsiran dari mimpi, masih banyak lagi tentang pemaknaan dari sebuah mimpi yang menghiasi tidur seseorang. Jangan sampai mimpi itu membawa sisi negatif. Berkembang di masyarakat penafsiran tentang sebuah mimpi tertentu sebagai pertanda buruk, pertanda kematian, musibah, dan sebagaianya. Dimana jika kita tidak pandai-pandai menyikapi hal tersebut, maka bisa merusak akidah kita, yakni terhadap hal yang berbau mistis dan takhayul. Hal ini sangat berbeda antara penafsiran mimpi yang dilakukan oleh nabi Yusus As dengan tafsir mimpi versi ramalan dukun yang mengarah pada kepercayaan terhadap hal-hal yang berbau takhayul, mistis, klenik, dari mimpi seseorang. Karena sebetulnya musibah, malapetaka, kematian dsb itu sudah digariskan oleh Allah swt. Manusia bolehlah memprediksi, namun jika percaya pada mimpi-mimpi tertentu kemudian meminta dukun untuk mencari penangkalnya maka hal tersebut sudah tergolong pada tindakan musyrik atau menyekutukan Allah swt.
Beda lagi dengan definisi "mimpi" sebagai pengganti kata "cita-cita" atau asa, semisal dari kalimat berikut: "Bu Mimin bermimpi ingin umrah bulan depan, padahal ia sendiri belum mendaftarkan diri di biro umrah manapun". Nah kata "mimpi" disitu tergolong bermakna berkeinginan, berkehendak, bercita-cita, dsb.
Realita Yang Tertunda ataukah Kenyataan Yang Gagal?
Tentu makna tertunda jelas berbeda dengan pembatalan, karena batal berarti gagal terlaksana. Sedangkan tertunda masih ada kemungkinan dikerjakan dan ditindaklanjuti entah dengan penggantian waktu maupun tempat pelaksanaan. 
Saudaraku penggunaan kata mimpi yang penulis akan wacanakan adalah tentang sebuah cita-cita besar yang saat ini belum terwujud namun harapan tersebut masih sangat besar, hasrat tinggi untuk mewujudkan. Seperti seorang pelajar yang bermimpi memiliki sepatu baru, ia akan sering melihat-lihat model sepatu keluaran terbaru dari merk favoritnya. Pernahkah memiliki mimpi yang terus bergelayut dalam pikiran kita, artinya angan-angan (namun bukan sekedar angan-angan kosong) untuk memiliki ini itu, melakukan hal-hal yang belum juga kesampaian? Jika iya, anggaplah sebagai realita yang tertunda. Bisa disebut sebagai fiksi, kata fiksi ini beberapa hari terakhir menjadi bahan perdebatan terkait sanggahan kecebong yang mempermasalahkan statement Prof. Rocky Gerung di sebuah acara diskusi di salah satu channel TV nasional. Ah sudahlah, memang kecebong tidak terbiasa dengan budaya berpikir dan berdebat secara jernih.
Mimpi yang ada dalam sebuah dongeng cerita berikut ini bisa jadi memiliki makna janganlah terlalu jumawa, arogan, pongah terhadap kondisi yang ada saat ini. Bisa jadi memang saat ini berkuasanya seseorang itu karena sengaja ditakdirkan dengan maksud memperlihatkan borok aslinya, yang sebetulnya bukan bunga mawar namun hanya sekedar bunga bangkai, yang tidak sedap baunya. Dibuka aibnya, ditelanjangi kelemahan-kelemahannya, diperlihatkan ketidakbecusannya untuk melaksanakan setumpuk janji-janji kampanye di tahun 2014 lalu. Kau yang berjanji, kau sendiri yang mengingkari. Bangsa ini harus tersadar, kondisi ibu pertiwi diambang kesemrawutan jika tidak segera dibenahi. Maka sangat cocok tagar #2019GantiPresiden.
Ceritanya adalah sebagai berikut, dikisahkan ada 2 ekor ayam jago yang sedang bertarung. Jelas, dalam setiap pertarungan kalah dan menang adalah hal yang wajar. Namun jago yang satu ini, ia menang dengan berbuat curang. Ia berkokok sekeras-kerasnya. Ya, mirip peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Nah di lokasi tersebut sudah lama seekor rajawali terbang berputar-putar, persis diatas areal pertarungan 2 jago. Jago yang menang dengan congkaknya bertengger dan terus berkokok, sedangkan jago yang kalah bergeser pergi menjauh namun masih di lokasi. Bidikan yang tepat, jago yang menang dan berkokok keras tadi langsung disambar oleh rajawali yang memang sudah lama menunggu kelengahan si jago. Akhirnya nyawa si jago pemenang nan congkak pun melayang menjadi santapan sang elang, si rajawali perkasa. Siapakah yang akhirnya memimpin pekarangan ayam tersebut? Tentu saja jago yang menyingkir tadi, meski kalah dalam pertarungan, dialah yang akhirnya memimpin pekarangan, sebuah kerajaan tempat dimana ayam-ayam tinggal. Tersisa satu jago saja, maka si jago itulah yang berhak memimpin di kerajaan tersebut.
Menang berarti tawadhu, bukan sebaliknya kesombongan menyesakki dada ataupun congkak diperlihatkan. Hal yang sangat wajar jika kaos bisa mengganti presiden, itu bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Sangat nyaman dilakukan, senyaman memakai kaos olahraga dalam setiap kegiatan outdoor. Nyaman sekali jika kaos tersebut mampu merealisasikan sebuah tagar. Logikanya sama dengan baju kotak-kotak yang mampu menipu sekian banyak masyarakat hingga akhirnya menjadikan si anu menjadi presiden. Meski kekecewaan didapatkan, karena ternyata 4 tahun sudah menjadi pembuktian ketidakcakapannya sebagai seorang leader yang amanah terhadap janji-janjinya sendiri sewaktu kampanye. Jangankan mengemban janji rakyat, memakmurkan bangsa, mewujudkan negara yang berkeadilan dan menjunjung tinggi tegaknya persamaan di mata hukum, melaksanakan janjinya sendiri aja ora iso. Mendekati pilpres ia mulai mendadak alim, padahal belum hilang ingatan di kepala kita bagaimana perlakuan terhadap para ulama, pendeskreditan terhadap umat muslim, bahkan sampai terbit perpu ormas yang lagi-lagi menyudutkan pemeluk agama Islam. Satu hal yang terlihat jelas bagi orang awam seperti saya yaitu kelicikan yang dilakukan demi mimpi pribadinya.
Biarlah rajawali menyambar si congkak, rakyat sejatinya memiliki kekuatan perubahan, diberikannya podium kemenangan seharusnya dioptimalkan untuk melaksanakan mandat rakyat secara profesional dan bertanggungjawab. Kalo hanya sesumbar telah bangun proyek ini dan itu, sedangkan kenyataan pertalite naik, listrik mencekik, ekonomi nyungsep, lapangan pekerjaan sedikit, pengangguran masih banyak, utang negara yang makin lama enggak lunas2. Maka pada intinya rakyat sangat wajar mencampakkan, mengacuhkan, melemparkan orang tersebut yang telah gagal menjadi leader ideal, caranya abaikan di pilpres 2019 nanti. Maklum pula, seandainya mimpi yang berlanjut mengganti pemimpin semakin banyak pendukungnya. Memang di tahun 2018  realita untuk ganti si anu masih tertunda, tapi bagi saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang masih ingin Indonesia sejahtera, maka #2019GantiPresiden adalah gerakan mulia untuk menyelamatkan Indonesia dari salah urus, yang selama 4 tahun Indonesia sudah dibuat semrawut oleh si nganu. Bacalah fakta-fakta yang ada tentang sejumlah janji yang sampai april 2018, banyak yang tidak terselesaikan (tertunaikan). Sudahkah meroket? Jika setuju bahwa belum meroket, maka bergabunglah dengan gerakan ini. Bersama-sama melakukan jihad politik untuk melahirkan pemimpin yang amanah, yang membawa Indonesia maju, mensejahterakan bangsanya. Memilih pemimpin, dalam Islam sudah ada tuntunannya, so mengaculah pada Al Quran, jangan mau dikibulin oleh pencitraan musiman. Kalo saja si nganu bagus, maka selama 4 tahun seharusnya Indonesia terbukti mengalami perbaikan dan kemajuan ekonomi. Nyatanya itu fiktif. Memang cerita ganti presiden saat ini di tahun 2018 masih fiksi, dikarenakan belum masuk tanggal mainnya. Hanya masalah waktu saja, #2019GantiPresiden adalah bom waktu yang tiap menitnya semakin membesar dan siap untuk meledak, meletus dan booming. Bismillah untuk menyatukan langkah agar #2019GantiPresiden membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.
Amiin. Allahu a'lam bishowab. Hanya Allah swt yang Maha Tahu Misteri pilpres 2019.
Cerita ayam jago yang dipaparkan adalah saduran dari sebuah cerita naratif berbahasa Inggris berikut ini:
A New King
It is a story from the farm yard. There were two roosters lived in farmyard. They were fighting fiercely to be the king of the farmyard. One finally gained advantage and the other surrendered. The loosing rooster slunk away and hid itself in a quiet corner. The winner flew up to high wall, flapped its wings and crowed its victory, as loud as it could.
Suddenly, an eagle came sailing through the air and carried it off, with its talons. The loosing rooster immediately came out of its corner and ruled the farmyard from then on.
QUESTIONS
1. From the text we know that ...
A. Only one rooster can rule the roost.
B. The roosters are fighting to flap their wings.
C. The eagle had watched them all day.
D. The farmyard needs a new king.
E. The eagle was the real foe.

2. "...as loud as it could." The underlined word, refers to...
A. an eagle
B. the loosing rooster
C. the winning rooster
D. the winning eagle
E. the surrendered rooster

3. What can we learn from the story?
A. There's always a bigger enemy in this life.
B. Your friend can be your enemy.
C. Always grab an opportunity before you lost it.
D. Don't be arrogant when we have achieved our goal.
E. Don't be cruel person in this life.

Related Posts: