Tuesday, April 19, 2016

Tiba-Tiba Penuh, Ujug-ujug mampat, Shocked

Dari kemarin sore netbook tiba-tiba hang drive c (local disc c) penuh padahal ketika dicek properties nya tidak sampai 48 Gb. Saya coba searching di google dan ketemu jawabannya menggunakan disk clean up dan %temp%, tadi pagi netbook hang dan lambat lagi, mungkin karena penanganannya terlambat. Cara disk clean up dan %temp% yang sudah dicoba belum optimal, akhirnya saya mencoba searching lagi dengan keyword partisi disk c. Saya baca dari artikel tersebut bagaimana mengurangi drive d kemudian dialihkan porsinya untuk drive c yang mengalami penuh sesak. Sesaat saya berpikir, jangan-jangan virus sudah masuk ke drive c di netbook. Saya mencoba searching lagi ternyata kemungkinan terkena virus trojan winsta.exe bawaan dari windows 2000. Sampai saya menulis di blog saat ini, netbook masih discan menggunakan Security Essential bawaan dari Microsoft dan masih dalam proses. Bagi yang sudah terbiasa menghadapi masalah IT seperti petugas reparasi komputer, hal ini baginya biasa saja. Namun bagi saya level pemula, terkadang google sangat membantu hanya saja sisi validitasnya dan juga pertanggungjawaban, baik itu resiko ataupun dampak negatifnya harus siap diterima jika sumber yang digunakan abal-abal. Tadi malam juga saya sempat searching materi tentang hikmah (kandungan) Hadits Arbain ke-6, ketika saya mengeprint artikel tadi, teman saya bilang jika untuk wawasan pengetahuan it's ok namun jika untuk dipelajari dan diajarkan paling tidak harus dengan syarat "guru" yang benar-benar kafaah (kompeten) dalam bidang hadits. Banyak sekarang artikel copy paste tanpa kejelasan otentiknya atau tidak, bahkan sumber yang bertanggungjawab (hal ini penting khususnya untuk ilmu dan materi keagamaan). Karena belajar mihnimal harus ada guru yang mendampingi ataupun orang yang berpengalaman di bidang tersebut.
Dari 2 kasus yang saya alami di malam yang sama, saya menyimpulkan belajar otodidak itu bagus bahkan self learning sangat dianjurkan apalagi untuk life skill. Di sisi lain jika ilmu tersebut sifatnya menyangkut kaidah ushul fiqh (keagamaan) harus memiliki guru yang tepat. Karena dalam Islam kedudukan guru, ustad, syeikh sangat penting dalam pembelajaran. Ataupun pemandu bahkan pembina, murabbi, atau pengajar juga harus memiliki guru diatasnya lagi sehingga masih terkait untuk keilmuannya, tanpa menghentikan membuka wawasan dan pengetahuan dari berbagai sumber termasuk google. Saya pernah 1 kali mendapatkan info aba-abal dari google, yaitu ketika saya mencari kode pos kecamatan siwalan (tempat tinggal istri). Waktu itu saya belum begitu hafal kode posnya sehingga saya searching di google, dalam waktu kurang dari 3 detik langsung muncul ribuan data. Saya ambil satu dan saya gunakan, karena waktu itu saya gunakan untuk pengisian data di sekolah. Saya mencoba sms istri apakah betul kode posnya sesuai yang di google, eh ternyata salah. Kemudain saya searching lagi dengan alamat situs yang lebih terpercaya, ternyata terdapat perbedaan, kode pos yang pertama adalah kode pos dulu ketika belum dipisah antara kecamatan sragi dan siwalan. Akhirnya saya buru-buru melaporkan kode pos yang benar kepada operator sekolah. Sungguh kelalaian itu sangat berbahaya, jika serta merta langsung percaya pada satu sumber infomasi apalagi terkait hal yang penting. Tidaklah mengherankan jika media sumber informasi bisa dipelintir, bisa dibeli, bahkan bisa secara sengaja diarahkan untuk kepetingan pihak tertentu. Pembajakan data juga bisa terjadi dengan sengaja dikacaukannya data yang asli.
Saat ini berdasarkan beberapa kasus yang marak adalah berita hoax (yang kebenarannya kabur) atau kabar kabur. Arus lalu lintas informasi bisa sangat padat hingga akhirnya terlalu banyak informasi sampah. Layaknya sampah fisik yang di buang ke sungai bisa menyebabkan banjir. Sampah tersebut memenuhi saluran air, membuat aliran menjadi mampat dan ketika sudah batas maksimal maka akan berdaya ledak tinggi (dampak negatifnya).
Kesimpulannya terdapat 3 hal: yaitu pertama belajar yang benar harus melalui guru meskipun tanpa mengesampingkan sumber-sumber lain asalkan terpercaya. Yang kedua, kondisi stuck, stagnan, macet, berhenti, disebabkan karena penuhnya dan terbatasnya kapasitas harus disikappi dengan pendampingan dari sang ahli (master). Artinya dalam hidup butuh orang yang membimbing kita, bisa sahabat, ayah, ibu, atau pasangan sehingga disaat hidup penuh masalah hingga benar-benar hang, ada tempat untuk berbagi maslah hingga akhirnya reda bahkan terselesaikan, kita butuh orang lain. Ketiga, perlunya crosscheck (tabayun) terhadap informasi yang masuk kepada kita, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak, jika perlu langsung konfirmasi kepada yang bersangkutan jika itu berkaitan dengan pihak ketiga. Ketiga hal ini bisa dijadikan referensi manakala hal mendadak terjadi di luar batas kewajaran, seperti perumpamaan sebuah komputer yang tiba-tiba hang atau shutdown otomatis.

Sunday, April 17, 2016

FAN 2016 : Penggemar dan Ambisi yang cacat

Ambisi yang dimiliki seorang penggemar terhadap idolanya terkadang membuat dirinya dimirip-miripkan dengan sang idola. Kemiripan itu imbas dari menjiplak, mencontoh, mengimitasi serta meniru baik ataupun buruk segala yang dimiliki sang idola. Celakanya, banyak sekarang model dan artis yang secara budi pekerti dan perilaku yang kurang baik, menjadi sosok idola yang rata-rata penggemarnya adalah kalangan remaja. Sungguh baik, jikalau idola itu berasal dari kalangan ilmuwan, pemuka agama, pemimpin nasional, pahlawan bangsa ataupun tokoh pejuang internasional dalam bidang sosial, politik, kemanusiaan, keadilan, dan bidang sains teknologi. Seorang penggemar jika sudah mengidolakan tokoh favoritnya bisa mencapai kondisi linglung akan jati dirinya yang asli. Dia secara tak sadar hidupnya terwarnai oleh sang idola tadi, sebaliknya hal itu tidak berpengaruh kepada idola yang bersangkutan. Bisa jadi figur yang diidolakan belum terekspos watak dan karakter pribadinya, sehingga penggemar mencari-cari tahu kehidupan bahkan lifestyle dari sang idola.
Berapa banyak kalangan remaja yang mengagumi personel boyband misalnya saja, mereka rela mengoleksi foto-foto bahkan mengidentikan dirinya dengan figur idola tersebut. Gaya rambut, model berpakaian, cara berjalan, gaya berbicara, bahkan sifatnya pun ditiru secara membabi buta entah itu sesuai dengan kultur masyarakat di sekitar tempat ia tinggal atau tidak. Ambisi seorang penggemar bisa berimbas kepada level kritis manakala dirinya merasa tidak puas atau jauh dengan realita kehidupan asli dengan target yang secara paksa disamakan dengan figur  sang idola tadi. Paling parah ketika gaya hidup konsumtif, pergaulan bebas, dan cara pandang dalam menyikapi persoalan hidup menjelma dalam kepribadian. Semestinya sebagai manusia yang dibekali akal untuk mencerna, menalar, serta menimbang-nimbang segala akibat dari perbuatan yang dilakukan. Seharusnya sebagai manusia mampu menjadi dirinya, bukan topeng palsu meniru dan mengimitasi orang lain. Bolehlah mencontoh asalkan secara wajar dan masih dalam koridor  (kerangka) positif, sedangkan untuk hal negatif jauhilah sebisa mungkin.
Keinginan seorang penggemar kepada sang idola menjadikan hasrat berlebihan untuk bertemu dengannya, berinteraksi jika perlu menjadi pengganti sang idolanya. Ini yang terjadi dalam film FAN yang dibintangi oleh aktor terkenal shah rukh khan. Film yang berdurasi 2 jam  lebih ini bercerita tentang kehidupan seorang penggemar yang pada batas  maksimalnya dia membahayakan dirinya bahkan sang idolanya. Ancaman teror hingga keluarga sang idola yang di sandera  membuat jalan cerita ini cukup dramatis, mengingatkan akan sebuah pribadi yang tidak berpikir akan  bahayanya suatu ambisi untuk menjadi idola yang dikagumi. Ancaman nyawa si publik figur sampai ancaman nyawa dirinya sendiri. Tragisnya di akhir cerita, dirinya dengan sang tokoh idola mengalami pergulatan yang sengit yang berujung pada maut. Yah, ambisi tersebut disambut oleh maut yang menghampiri dirinya dalam keadaan yang tragis dan kematian yang tidak terhormat selaku penggemar yang mati akibat ambisi yang cacat, bahkan dengan bunuh diri dihadapan sang tokoh idola. Demikian ketika nalar dan daya pikir yang kurang sesuai dengan fitrah sebagai insan yang unik, insan yang berbeda satu dengan yang lain. Tujuan Tuhan menciptakan manusia yang berbeda-beda adalah agar belajar mensyukuri nimat dan pemberian Nya. Meskipun itu kembar identik, kembar secara fisik, namun terkadang secara sifat berbeda jauh, sidik jari dan retina matapun berbeda. Sehingga Maha Suci Allah SWT yang kuasa atas penciptaan makhluknya termasuk di dalamnya adalah diri kita, manusia. Apalagi kita menjadi pribadi palsu yang tidak mampu menemukan siapa sebenarnya diri kita, apa rahasia dibalik penciptaan kita, tujuannya apa, kemana akhir diri kita nantinya? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang mengarah pada evaluasi dan muhasabah diri dalam mengenal pribadi masing-masing. Semakin mengenal diri sendiri akan membawa keuntungan terhadap masa depan kita nantinya baik itu kesuksesan karir ataupun kesuksesan spiritual. Karena manusia yang mampu mengenal betul-betul dirinya maka ia memiliki kecenderungn bersyukur pada Tuhan nya, lebih taat dan takwa kepada segala perintah Tuhan nya. Dia sibuk dengan amal-amal dirinya tidak disibukkan meniru idola yang salah, yang belum tentu akhirnya membawa kebaikan dunia dan akhirat. Miliki prinsip dalam hidup.
Dapatkan dan temukan prinsip yang benar. Sekali menggunakan panduan hidup yang salah apalagi tanpa pengetahuan akan panduan hidup (buku manual) maka kesalahan itu tumbuh menjadi penyesalan, kesdihan, bahaya dan ancaman yang akan kembali kepada pribadi kita. Panduan ataupun manual dari pedoman hidup yang sejati adalah yang sesuai fitrah. yang memberikan keselamatan untuk kehidupan setelah kematian tanpa mengurangi keselamatan hidup di dunia. Semuanya akan indah jika fitrah itu bernama Islam. Kesempurnaan milik Allah swt, manusia penuh alpa, cacat, dan tempat khilaf, mari memohon ampunan serta ridho Nya.

Berikut bagi kawan-kawan yang tertarik dengan film yang berjudul FAN, dapat diunduh dengan mengklik link berikut ini:
1. Fan.2016.Webdl.mkv (1.11 GB) [sub indo]
2. Fan.2016.bluray.mkv (2.3 GB)
3. Billu 2009 Bluray 1080p.mkv (1.8 GB) [sub indo]

Saturday, April 16, 2016

Antara Kau dan Aku

Marilah bicara empat mata antara aku dan engkau wahai kawan, tanyakan pada hati nurani kita masing-masing tentang persamaan yang dimiliki yang ada pada diri ini sebagai makhluk Tuhan. Organ tubuh yang sama, oksigen yang dihirup, tempat tinggal yang sama yaitu bumi, di bawah sinar matahari yang sama, galaksi tempat tata surya yang sama yaitu galaksi bimasakti, pelindung yang sama yaitu atmosfer, sama-sama butuh akan air yang menjadi hal vital dalam kehidupan ini. Mencari persamaan tersebut bertujuan agar tidak memandang rendah antara satu suku bangsa dan yang lain, tidak ada yang lebih tinggi derajatnya antara sesama makluk ciptaan Tuhan (selain derajat ketakwaan). Sehingga jika warna kulit membuat orang saling membenci, tutur kata atau bahasa menjadi alasan saling bermusuhan, perbedaan negara sehingga saling menyerang, beda agama sehingga saling menuduh teroris, dsb. Hal ini tidak akan terjadi manakala rasa kasih sayang itu muncul dalam diri sebagai hamba Tuhan yang memiliki kedudukan rendah di hadapan-Nya.
Tanda-tanda alam semesta ini membuktikan manusia memiliki ketergantungan satu sama lain, ketergantungan juga dengan alam sekitar. Misalnya saja, kita hilangkan kepedulian dalam membuang sampah, hilangkan kesadaran dalam menjaga lingkungan hijau, sampai dampak terburuknya lapisan ozon ataupun atmosfer yang melindungi bumi berlubang maka ancaman jatuhnya benda langit ke bumi akan berdampak besar karena lubang ozon yang sudah menganga lebar, yang rugi bukan manusia di negara tertentu namun seluruh umat manusia yang tinggal dan mendiami bumi.
Jika mampu merangkul dan menggandeng saudara kita, tidak menjadi egois maka keharmonisan itu bisa tercapai. Adilkah ketika ingin mewujudkan perdamaian dunia, tiba-tiba negara adikuasa menginvansi negara lain dengan seenaknya dengan tujuan keserakahan pribadi negara tersebut? Mereka berbuat demikian dengan dalih menegakkan perdamaian dan keamanan dunia serta menumpas teroris. Cara yang mereka gunakan tidak lebih sadis dari teroris itu sendiri bahkan dampaknya hingga generasi kedepan penerus negara tersebut hilang total (aspek pendidikan dan kesejahteraan serta psikologis anak-anak terancam), ambil contoh ikut campur tangannya Amerika serikat di negara Irak yang hingga kini negera tersebut belum berjalan seperti sedia kala semenjak runtuhnya Sadam Hussein.
Kekonyolan terjadi manakala mengatasnamakan hak asasi manusia hanya untuk membela dan melindungi minoritas sebuah etnis di suatu wilayah. Justru etnis tersebut di negara asalnya semena-mena (di negara sendiri) terhadap kaum tertentu. Ambil contoh adalah negara Cina yang melarang peribadatan kaum muslim di negara tersebut, mereka melarang dikumandangkannya adzan, pembangunan masjid, dan segala seluk beluk terkait peribadatan umat Islam (informasi terbaru 2 pekan ini). Sedangkan contohnya di Indonesia, etnis Cina ini mengaku minoritas namun menguasai ekonomi, di sisi lain menggunakan senjata hak asasi manusia manakala kepentingannya terdesak atau kepentingan politiknya terancam padahal diawal berdirinya Negera Indonesia (mohon maaf) peran etnis cina dalam mengusir penjajahan Belanda dan Jepang tidak besar kalau boleh dibilang nol, kebanyakan yang berperan adalah pahlawan pribumi dan sebagian besar pejuang muslim (kebanyakan santri-santri) yang berada di pelosok daerah-daerah.

Mengaitkan pokok pikiran dari alinea diatas dengan kondisi terkini, yang intinya adalah saat ini adanya sosok tokoh Jakarta yang pendatang kemudian sewenang-wenang di lingkungan mayoritas muslim (baca: tidak adil) dan arogan, membuat tidak bisa ditahannya emosi ini karena secara historis si tokoh tersebut belum pernah menyumbang apapun terkait kepahlawanan (jasanya) dalam membangun Jakarta khususnya, dia hanya numpang lewat, melalui tokoh pendahulunya sewaktu masih jadi gubernur DKI, yang sekarang menjadi presiden.
Standar ganda dalam mengatasnamakan HAM ketika tersudut (terpojok) namun diam seribu bahasa manakala terjadi pembantaian (pembunuhan massal) sekelompok penganut agama di Afrika, kalangan aktivis HAM tersebut bungkam 1000 bahasa. Seakan-akan HAM hanya berlaku untuk mereka dan khusus pengecualian buat seorang muslim, artinya penindasan HAM itu sah-sah saja jika korbannya adalah muslim. Bahkan intel di negara ini juga ikut-ikutan kasar dan seenaknya tanpa belas kasihan menindas beberapa muslim yang dianggap (baru tersangka) teroris (baca: kasus Siyono). Apakah tidak membaca sejarah, mereka itu ya? Banyak dari para syuhada (pejuang muslim) yang telah mempertaruhkan segalanya demi ibu pertiwi ini dalam mengusir penjajah dan menghantarkan pada pintu gerbang kemerdekaan, kalau boleh jujur mereka para pembenci Islam itu sebetulnya tahu. Namun kenapa masih mengkambing hitamkan Islam? Oke, don't worry, sejarah membuktikan dan akan terus terbukti bahwa agama Islam ini akan dijaga oleh Allah swt, meskipun dilakukan makar untuk menghancurkan dan menyurutkan pemeluknya. Apa yang terjadi jika yang diperlakukan seperti ini adalah agama selain Islam, mungkin sudah hilang nama dan pemeluknya di muka bumi (saya bukan fanatik). Karena memang bahwa Islam datangnya dari Allah swt yang membawa keberkahan bagi semesta alam. Memberikan keselamatan dan kesejahteraan bagi pemeluknya, ini adalah arti dari kata Islam sendiri jika diterjemahkan bebas kedalam bahasa Indonesia. Berbahagialah kawanku jika anda seorang muslim karena Allah swt ridho terhadap diri kita. Banggalah menjadi muslim dan banggalah menjalankan syariatnya. Semangat ber-islam.. Mari pelajari lagu bernafaskan nilai-nilai kemanusiaan, dimana nilai kemanusiaan itu hanya bagian kecil dari ajaran Islam. Berikut lagunya; (title : You and I, by Irfan Makki):

You & I, We are the same  we win and lose in the game of life...
You & I, We seek the truth looking for the signs in the universe...
In this journey... We are companions struggling
through life towards our Way...
CHORUS
Why should a mother cry...
Why should a wife see her  husband die...
Oooh tell me why do we have to fight...
Why don't we try just you and I...
Ooh why don't we try...
You & I, We love our land protect our home against any harm
You & I, Dream of a day when everybody will live in peace...
In this journey... We are companions  struggling through life towards our way...
                Why should a mother cry...
                Why should a wife see her  husband die...
                Oooh tell me why do we have to fight...
                Why don't we try just you and I...
                Ooh why don't we try...
Throughout history so many senseless wars
Yet we never learn, we're building  borders around us
But we still have a chance to heal our wounded world
Let's get rid of hatred and see each other as we really are
Before it's to  late, who knows what tomorrow may bring
But without  justice there's no way that peace can exist

Dapatkan file mp3 nya dengan mengunduh link di bawah ini:
1. You and I - Irfan Makki Mp3 (3.86 Mb)
2. You and I - Irfan Makki wav (42.5 Mb)



Monday, April 11, 2016

Lakukanlah Sekarang, Saat Ini adalah milikku

Baru saja saya bersama seorang teman guru berkunjung kedua sekolah yaitu SD Negeri 2 Kulu dan MII Gutomo dalam rangka sosialisasi dan pengenalan Madrasah Tsanawiyah Hasbullah yang berlokasi di daerah Pododadi tepatnya jalan Kempong Raya, Pododadi Karanganyar. Dalam kunjungan tersebut awalnya hanya mengantarkan surat ijin, namun dari pihak sekolah yang dikunjungi memberikan waktu saat itu juga, mau tidak mau harus melakukan sosialisasi, entah siap enggak siap ya harus disiapkan. Hikmah, manakala merencanakan sebuah kegiatan haruslah memiliki plan A dan plan B, sehingga kesiapan minimal kita miliki. Hikmah yang kedua, semakin tinggi jam terbang (ibaratnya seorang sales) maka ketrampilan komunikasi (yaitu khususnya public speaking) maka membantu kita dalam menjalani proses kehidupan, kegiatan, agenda mendadak, bahkan peristiwa di luar rencana. Kesiapan dan pengalaman memiliki peranan yang tidak kecil dalam menentukan kesuksesan sebuah target. Dari peristiwa hari ini yang bertandang ke sekolah dengan niatan awal hanya memasukkan surat tapi di lapangan sekaligus bersosialisasi kepada anak didik kelas 6, maka sangatlah penting membiasakan diri kita dalam kondisi ready for use atau istilahnya siap pakai. Kondisi siap pakai ini akan dimiliki apabila seseorang sudah terlatih dan sesuai dengan bidangnya. Waktu dan hari-harinya diisi dengan latihan, karya, aktivitas positif dan berkaitan dengan jalur keprofesian kita. Sehingga kemampuan tersebut semakin terasah. Sebetulnya tidak ada waktu luang bagi tipe seorang yang pekerja keras. Waktu yang ada fokus pada pembinaan, pelatihan, dan peningkatan ketrampilan serta kualifikasi dirinya.

Hal yang sama dan yang lebih pasti adalah datangnya sebuah kematian pada manusia. Ia datang tanpa pemberitahuan, siap atau tidak, mau atau tidak, dalam kondisi apapun, maka terjadilah. Pertanyaannya adalah ini terjadi satu kali dalam diri seorang hingga ingin ending baik atau buruk? Kondisi apa yang yang ingin dilakukan terakhir kali manakala meninggalkan dunia ini, aktivitas kebaikan yang dilakukan atau sebaliknya aktivitas kemaksiatan? Perlunya mengingat kematian adalah menjadikan diri ini harap-harap cemas dan semakin memohon kepada pemilik semesta agar diri kita diberikan akhir yang baik untuk perjalanan yang sebentar di dunia ini. Jika peristiwa di dunia  yang sifatnya ujug-ujug, mendadak tanpa persiapan itu terjadi dan dialami oleh kita, mungkin dampak dari kegagalan itu kecil untuk setelahnya, artinya dampaknya tidak sampai melukai fisik. Namun jika ngomongin masalah maut yang pasti dan datangnya yang mendadak itu adalah masalah besar karena sekali terjadi kita tiada kuasa untuk mengulangi bahkan menyetel ulang me-replay kehidupan kita. Sekali meninggalkan dunia menuju akhirat maka selamanya disana karena memang disanalah tempat paling akhir. Maukah kita menggadaikan yang sebentar ini dengan akhirat yang lama, dengan kesenangan semu sedangkan tanpa kejelasan di akhirat nantinya? Sungguh merugi jika kelalaian menghinggapi kita. Bukan salah kita sendiri, namun juga tidak bisa menyalahkan jin/ syetan terus menerus manakala kita berbuat kemaksiatan. Tanggung jawab pribadi itulah yang harus diemban sejak sekarang, ya sejak terlahir di bumi. Tidak usah mengeluh dan meratap, karena perjuangan tanpa henti, ujian yang terus datang, kondisi sulit yang tanpa ujung saat ini itu belum ada apa-apanya dengan tanpa ujungnya di akhirat. Ibaratnya usia 60 tahun penuh ujian itu masih pendek dibanding di akhirat yang tidak mengenal hitungan hari, tahun, dan abad. Karena 1 harinya di akhirat seperti 1000 tahunnya di dunia. Padahal apakah ada orang di jaman sekarang yang hidupnya sampai 1000 tahun? Jadi menderita 60 tahun di bumi belum ada apa-apanya, so gak usah mengeluh. Hal ini sering diucapkan manakala melakukan kebaikan koq ujiannya banyak, melakukan hal positif kok berat sekali, setiap hari masalah datang terus, beribadah kok lebih sulit dibanding melakukan hura-hura, orang baik kok kadang tertindas, orang yang zalim (jahat) kok bebas berkeliaran, don't worry be happy, Allah knows everything what had happened and what will be happened. Segalanya sudah diketahui oleh Allah swt, tidak ada amal kebaikan meski hanya sebutir biji dzarah yang tidak disaksikan oleh-Nya. Semuanya Allah Maha Tahu sehingga hilangkan kekhawatiran kalau amal dan aktivitas kita tidak dicatat oleh-Nya. Semuanya memiliki balasan setimpal di akhirat kelak.
Lakukanlah sekarang, saat ini adalah milikku, milik kita, karena masa sekarang merupakan sebuah anugrah dan hadiah, present dalam bahasa Inggris bisa memiliki arti sekarang, hadir dan juga hadiah. Memang benar adanya usia kita yang asli adalah saat ini, karena masa lalu sudah menjadi bagian sejarah dan masa depan belum ada kepastian. Yesterday is history, tomorrow is mystery and today is a present. Prinsip "lakukan sekarang selagi masih bisa" harus diterapkan dalam konteks kegiatan positif, sekecil apapun bentuk kegiatan positif tersebut tetap memiliki arti bahkan kita tidak tahu, bisa jadi kesuksesan kita di masa depan berawal dari hal kecil tadi. Saat ini adalah waktu real atau nyata, saat ini adalah dimana kita bisa berkarya, menghasilkan produk kebaikan. Biarkan sesuatu yang hitam jika kita pernah melakukannya di masa lalu, namun tutupilah dengan kebaikan saat ini. Jangan biarkan kita didikte oleh kemaksiatan dan masa kelam yang telah lewat, bebaskan diri kita dari semuanya itu. Gantilah dengan fitrah Islam yang lebih fresh, lebih barokah, lebih awet masa aktifnya, dan lebih pasti. So, kerja keraslah meski sendirian, fokuslah meski tidak ada yang mengawasi, bersungguh-sungguhlah meski tidak ada yang menonton karena pamrih kita hanya pada Allah swt dan Rasul Nya. Bebaskan dari sesuatu yang menipu, sesuatu yang hanya berlaku sementara, kesenangan yang hanya di dunia namun membawa sengsara di akhirat. Lepaskan juga dari kungkungan syahwat, nafsu, dan keserakahan, lepaskan dan serahkan sepenuhnya kepada sang khaliq. Semangat berkarya untuk hal yang abadi, For unlimited edition, the real happiness  for future.

Saturday, April 9, 2016

Perbaiki Yang Rusak, Menjaga Sebuah Perbuatan Mulia

Jika kita pernah melihat suatu kondisi yang diri kita tidak menyukainya dan membuat jiwa tidak tenang maupun tentram maka hal yang bisa dilakukan adalah  mengevaluasi. Pertama, evaluasi apakah ada yang salah terhadap kita atau perbuatan yang kita lakukan kepada orang lain. Kedua, evaluasi apakah kondisi tempat, wilayah ataupun daerah tersebut cocok buat diri kita atau tidak? Cocok, lanjutkan. Tidak cocok, bisakah kita berdapatasi dengannya atau tidak. Ketika kita tidak mampu beradaptasi lebih baik mencari suasana, tempat, wilayah lain yang lebih pas dengan karakter kita. Begitupun ketika kita belajar, memilih sekolah yang baru, tempat kuliah yang baru, atau tempat kerja yang baru. Dibutuhkan proses yang sering kita dengar dengan adaptasi. Mudah. Cukup mudah. Hanya terkadang jarang yang mampu melakukannya. Contoh karakter orang yang bicaranya halus, lemah lembut kemudian secara kebetulan menemui wilayah yang rata-rata masyarakatnya bicaranya lantang, temperamen keras, kerjanya cepat, dalam artian termasuk kultur/ budaya masyarakat tersebut sehingga adaptasi bagi si tokoh yang lembut, bahasanya halus mungkin tidak cocok dengan daerah yang memiliki watak keras, blak-blakan, apa adanya, lugas dan sebetulnya tidak bermaksud berkata kasar hanya logatnya saja dengan nada tinggi. Nah, kadang konflik muncul disitu, karena kurangnya saling memahami. Inilah mengapa proses adaptasi diperlukan bagi seseorang yang ingin survive. Mari bicara pada konteks amar ma'ruf nahi munkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran. Jadi mengajak kepada hal kebaikan atau sebaliknya menasihati seseorang akan perbuatan buruk sebetulnya membutuhkan ketrampilan komunikasi yang memadai agar niatan yang baik tidak disalah tafsirkan bagi objek penerima nasihat. Niat yang benar dengan cara yang benar namun dalam situasi yang kurang pas akan membawa dampak yang kurang begitu bagus. Contoh niatan menasihati orang yang dengan nada tinggi dari kejauhan misalnya saja, akan diterima oleh si penerima nasihat sebagai makian bahkan ungkapan marah sehingga melibatkan sisi emosional. Hasil yang terjadi bukan perbuatan kebaikan namun adanya konflik atau crash antara pemberi nasihat dengan orang yang diberi nasihat. Untuk memperbaiki sebuah kondisi buruk ke arah kondisi yang lebih baik membutuhkan waktu dan proses, ada daya tahan (endurance), terdapat mentalitas tahan banting, serta keyakinan yang teguh yang menjadikan modal kuat bagi para pemberi nasihat. Contoh orang-orang yang kuat yang pekerjaannya memberi nasihat dan pengajak kebaikan adalah para Nabi Allah, para Rasul dan utusan-Nya, para dai, termasuk para misionaris.
Memperoleh atau mendapatkan hal yang baru terkadang lebih mudah dibandingkan menjaga agar yang sudah dimiliki tetap di tangan. Contoh memperoleh juara  atau ranking 1 di kelas awalnya tidak sesulit untuk mempertahankan ranking 1 dalam semester selanjutnya karena tantangan dan persaingan dari teman satu kelas semakin besar dan kompetisi berjalan sengit. Disisi lain kondisi tubuh dan semangat tidak seperti kondisi awal, beban psikologis lebih besar karena memiliki label tertinggi, sedangkan bagi kompetitor dengan leluasa mencari kelemahan dari diri kita. Maka Proses menjaga merupakan pekerjaan yang ekstra berat dan sungguh mulia jika mampu mempertahankannya.
Menyalahkan kondisi rusak memang tidak salah, namun ikut memperbaikinya agar menjadi baik itu lebih mulia. Hubungan antar personil dalam sebuah tim sangat efektif bisa mengentaskan sebuah masalah komunikasi dan masalah yang bersifat komplikasi (rumit). Karena dalam sebuah tim terdapat pembagian tugas, terdapat sistem manajerial, pengaturan dan pengelolaan, saling memberikan dorongan, saling menyemangati. Hal ini akan menggungguli pekerjaan dari 1 individu, dan sebuah tim akan menang dengan individu tersebut. Sehingga konteksnya adalah kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir dengan baik. Kerja indvidu bukan sebuah kesalahan namun akan lebih terjaga jika itu terbentuk dalam sebuah tim. Apalagi ketika tim yang berjalan memiliki kesamaan dalam visi. Keyakinan dan keimanan yang sama, yang kuat,  yang mengikat anggota tim meskipun diantara mereka memiliki latar belakang berbeda, sifat dan karakter berbeda, ataupun suku dan budaya yang berbeda.
Prinsip menjaga merupakan pekerjaan tim besar, jika dilakukan perseorangan kurang efektif meskipun bisa terwujud. Contohnya melakukan pengembangan institusi pendidikan (instansi sekolah) harus terdiri dari tim yang handal tidak boleh hanya 1 orang saja dalam melakukan pekerjaan tersebut, jika menginginkan hasil yang optimal dan memuaskan.

Seorang Pemuda Terdampar Di sebuah Pulau Di Tengah Lautan (Review Game)

Di kisahkan seorang pemuda terdampar di sebuah pulau, kondisi perahu yang ditumpanginya ketika ia tersadar sudah porak poranda terkena badai, dimana pulau tersebut terletak di tengah lautan. Dalam situasi seperti ini ia dituntut agar mampu survive selama mungkin bahkan jika mampu pergi berlayar dari pulau tersebut. Di pulau yang ia tinggali terdapat banyak tumbuh-tumbuhan dan pepohonan serta sumber daya alam yang bisa digunakan untuk menyambung hidupnya. Dia memiliki kemampuan otak yang bisa digunakan untuk berpikir agar segala benda-benda di sekelilingnya bisa dijadikan alat baginya untuk berjuang dari segala ancaman. Kekuatan selain otak adalah kekuatan hati dan kekuatan fisik yang dimiliki, hati dalam kondisi tertentu membuat kesehatan jiwanya terjamin dan kondisi fisiknya memungkinkan mobilitas mengelilingi pulau, masuk ke dalam hutan, rawa, bahkan berjalan di sepanjang pantai. Namun 3 kekuatan tersebut justru menjadi 3 kelemahan jika tidak disikapi dengan bijak. Hal yang pertama adalah otak (pikiran), ancaman ini datang manakala pikiran sudah terbebani dengan banyak persoalan maka menjadi penghambat, putus asa, bahkan cenderung depresi. Hal kedua, kekuatan hati jika penyikapannya kurang baik bukan kondisi sehat secara spiritual namun sebaliknya banyak penyakit hati menghinggapi pada akhirnya perasaan yang dialami sering tertekan, tidak nyaman, resah dan gelisah, comfortable condition belum hadir dalam jiwanya. Hal ketiga, kekuatan fisik bisa menjadi ancaman manakala justru fisik kita sering dianggap remeh dalam hal asupan gizi, perawatan kesehatan tubuh, bahkan makanan yang di makan. Karena lambung menerima makanan tidak asal penuh, tidak asal kenyang, tidak asal terisi makanan minuman, tetapi kualitas dari yang dimakan juga berpengaruh, darimana asal makanan juga berpengaruh, bagaimana cara memperoleh makanan juga berpengaruh.
Ketiga hal tersebut adalah 3 kekuatan sekaligus 3 ancaman yang dimiliki pemuda tadi, dengan tuntutan dia siap dengan perubahan external (dari luar dirinya) yaitu lingkungan atau alam semesta itu sendiri. Hujan, panas, kemarau, banjir, kebakaran, badai, angin, asap, kabut, dsb. Faktor dari alam tersebut tidak bisa dikendalikan 100% oleh diri kita. Bisa disiasati dengan menggunakan alat bantu (fasilitas/ perlengkapan) yang ada. Selama fasilitas itu memadai mungkin kondisi luar (faktor alam) bisa ditanggulangi meskipun tidak penuh (total 100%), hal ini hanya menurunkan tingkat/ dampak kerusakan yang ditimbulkan faktor alam tersebut. Darimana fasilitas itu terwujud, ya dari kreativitas otak manusia, dari kemajuan teknologi dan pemikiran, dari pemanfaatan alam sekitar. Faktor luar biasanya memiliki sifat yang tidak bisa diprediksi (unpredictable) dan sifat diluar kontrol/ bisa juga dibahasakan tidak dalam kendali penuh diri kita (uncontrolled),  yang membuat 2 sifat inilah yang banyak menguji para manusia yang mampu bertahan siapa saja, dari sekian banyak yang ada. Sehingga semakin sedikit yang tersisa membuktikan bahwa ujian yang ada semakin sulit, yang tersisa (yang sedikit) itu merupakan orang-orang pilihan (bisa juga dibaca sebagai orang terpilih). Untuk menjadi orang terpilih maka minimal memiliki kualifakasi diatas rata-rata. Berbahagialah jika kita termasuk orang-orang pilihan. Ketika banyak orang yang sedang tidur sedangkan kita masih bekerja lembur, berbahagialah karena kita pilihan, kita termasuk orang yang pekerja keras. Jika banyak orang yang sedang terlelap sedangkan kita mampu bangun malam untuk shalat tahajud bermunajat padaNya, berbahagialah karena kita termasuk yang dipilih oleh Allah swt untuk dekat dengan-Nya. Jika banyak orang menolak diberikan tugas-tugas sulit, menolak diberikan pekerjaan-pekerjaan yang secara imbalan materi tidak ada, namun kita mau dan mampu melakukannya, maka berbahagialah karena kita termasuk orang pilihan, orang langka, orang yang tanpa pamrih. Jika banyak orang yang menyukai kenyamanan tapi tidak mau bekerja keras, sedangkan kita setiap hari membanting tulang, keringat sampai kering, bahkan debu dan peluh bercampur, waktu istirahat sedikit, maka berbahagialah kita karena termasuk orang-orang tipe pejuang sejati, karena Allah swt melihat proses bukan hasil akhir, hasil akhir adalah prerogatif dari Allah swt.

Kembali pada kisah pemuda yang terdampar di pulau, disaat malam dia harus membuat tungku api atau minimal obor sebagai penerangan, disaat perut kosong dia harus mencari bahan makanan, yang terkadang beberapa diantaranya masih mentah dan mengandung racun sehingga butuh dimasak minimal di bakar di perapian hingga layak untuk dikonsumsi. Bahaya hewan, baik itu binatang melata seperti ular yang beracun harus ia hadapi dengan senjata ala kadarnya, jika tidak habislah riwayatnya. Binatang lain seperti laba-laba hutan, monyet yang suka mengganggu dan mencuri barang-barang miliknya bahkan jika bercocok tanam kita harus menjaga agar tidak dicuri monyet-monyet tersebut, binatang laut misalnya hiu, ubur-ubur dengan sengatan beracunnya, atau monster penjaga pohon yang akan bereaksi manakala kita terlalu sering menebang habis pohon-pohon yang ada di hutan hingga marahlah penjaga hutan tadi (digambarkan dengan pohon  kelapa yang mampu melempar buah kelapa sebagai serangan balasan kepada kita).

Jika ingin mendapatkan sumber alam dari laut, si pemuda tadi harus membuat rakit dari kayu atau potongan bambu, naik level bisa membuat perahu dengan kelengkapan obor dan layar untuk laju yang lebih cepat dibanding dengan rakit dayung (sampan). Di lautan jenis makanan yang tersedia adalah rumput laut, berbagai jenis ikan dan juga hewan karang. Alat yang dibutuhkan adalah pancing (dalam review game ini terbuat dari ranting dan jaring laba-laba). Keunikan dalam memperoleh alat-alat ataupun perkakas ini yang membuat pemain merasa ingin tahu, fitur gambar dan kualitas animasi juga cukup bagus,  variasi pulau yang ada dengan gambaran ombak dan aneka bianatang laut menambah game ini mendapat poin bagus dari reviewer game. Bagi temen-temen yang belum pernah memainkan game ini bisa didownload di link berikut dengan klik dan download melalui storage mega.nz
1. Don't Starve Shipwrecked Rar (787.7 Mb)
2. Game Birds Town Rar (80.6 Mb)
3. Game 4 Elements Rar (178.9 Mb)
4. Game Lost Lagoon 2 Rar (148.8 Mb)
5. The Far Kingdoms Elements rar (168.1 Mb)