Sunday, February 25, 2018

Film Coco, Keluarga Sebagai Prioritas

Keluarga menjadi nomor satu dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Lebih  memilih karir, bisnis, hobi bahkan mungkin politik namun jika sudah berbenturan dengan masalah keluarga maka family is number one. Hal itu terdapat dalam pesan film animasi garapan disney dan Pixar berjudul Coco. Nama coco sendiri sebetulnya bukan pemain utama, ia dikarakterkan sebagai seorang nenek yang masa kecilnya di tinggal pergi oleh ayahnya. Tinggal hanya bersama ibu. Alur cerita ini dibawakan oleh tokoh Miguel, seorang bocah laki-laki, cucu dari coco yang hobi dengan musik. Ia mengidolakan pemusik Ernesto dela Cruz, ia becita-cita bermain gitar dan menjadi pemusik hebat seperti tokoh idolanya itu. Keluarganya melarang Miguel untuk bermain musik karena hal tersebut tabu/ di larang dalam keluarga besar mereka. Miguel akhirnya melakukan konfrontasi, tetap pada pendiriannya menjadi musisi hebat. Suatu ketika di desanya akan diselenggarakan perayaan musik sekaligus kontes musik untuk menyaring bakat musisi muda untuk adu ketrampilan menyanyi dan bermain musik. Syarat dalam lomba tersebut adalah peserta membawa alat musik sendiri. Miguel hampir-hampir putus harapan dikarenakan gitar satu-satunya yang dimiliki telah dihancurkan oleh neneknya. Plot selanjutnya dialihkan pada perayaan hari kematian dalam tradisi Mexico dimana orang-orang membawa bunga ke tempat pemakaman serta menghidangkan menu makanan favorit kakek nenek buyut mereka yang sudah meninggal. Sedangkan mereka harus memasang foto leluhur mereka agar para arwah mampu menyeberangi jembatan dunia nyata dan alam arwah, para leluhur akan berhasil jika keluarganya yang hidup di dunia memasang foto seabgai tanda bahwa mereka yang mati masih dikenang dengan baik oleh keluarganya.
Nah, tokoh Miguel ini sangat berjasa dalam mengembalikan foto leluhur keluarga yang hilang. Kakek buyutnya itu tidak lain adalah bernama Hector, sahabat Ernesto dela Cruz, tokoh idolanya tersebut. Silsilah keluarga yang sebetulnya berdarah seniman sebagai pemusik, tetapi karena insiden Hector yang dibunuh dan lagu karangannya dibajak oleh Ernesto dela Cruz. Alur cerita ini disajikan secara bagus bahkan menurut penilaian imdb mendapat skor 8.6, kategori sangat bagus untuk film animasi bergenre petualangan dan komedi. Serta kesuksesan film ini salah satunya yaitu mengangkat latarbelakang tradisi/ budaya masyarakat Mexico yang menjunjung tinggi ikatan keluarga melebihi kepentingan lainnya. Sisi fantasy dunia arwah dan petualangan Miguel dalam menemukan kakek buyutnya di dunia arwah tersebut memberikan khayalan bagi penonton tentang alur perjalanan manusia mulai dari hidup dan setelah mereka mati berdasarkan kepercayaan adat masyarakat Mexico.
Pengembangan Bakat Anak
Bakat anak entah di bidang seni tarik suara, bermain lat musik, menari, olahraga, dll harus tetap diarahkan oleh orang tua agar bakat yang dimiliki anak benar-benar bisa dioptimalkan dan diarahkan pada hal-hal yang memberi manfaat serta kebaikan nantinya di masyarakat.
Bagi orangtua disarankan untuk mengarahkan akan pentingnya nilai/ ajaran berbakti kepada orangtua (birul walidain), agar anak-anak dalam menumbuhkan serta mengembangkan bakatnya tidak menentang apalagi konfrontasi frontal terhadap orangtua atau bahkan durhaka padanya. Pendampingan dalam menonton film kartun ini perlu dilakukan juga dalam mengarahkan tentang kehidupan setelah proses kematian, ajaran yang benar berdasarkan agama Islam sehingga anak-anak akidahnya terjaga alias tidak tercuci otaknya oleh tontonan yang didalamnya terdapat sisipan-sisipan materi perusak akidah. Karena anak usia belia yang gemar menonton kartun, terkadang secara tidak langsung apa yang dilihat secara visual mempengaruhi pemikiran dan imajinasi mereka.
Keluarga Yang Benar Dalam Mendidik Anak
Anak adalah aset yang sangat mahal, bahkan mereka merupakan pewaris peradaban nilai-nilai luhur serta pembawa estafet dakwah Islam. Pendidikan, pengajaran, pendampingan serta pengarahan yang baik dengan cara yang baik pula akan mudah diterima oleh anak. Sebaliknya jika pola bahkan metode yang diterapkan mengandung unsur kekerasan hingga dampak mental/ kejiwaan, misalnya sering dibentak-bentak, bicara selalu nada tinggi, sering dimarahi, dsb maka hal tersebut akan membekas sebagai goresan luka yang akan selalu mereka ingat hingga dewasa. So, penting sekali sebelum mendidikan anak-anak sebetulnya pendidikan dan pemahaman orangtua adalah sangat penting. Bersama-sama membangun generasi cerdas dan juga sholeh merupakan tugas para orangtua, meskipun sudah dititipkan di sekolah-sekolah ataupun madrasah-madrasah  atau kepada guru, tetap saja orangtua harus tahu posisi strategis mereka dalam mendorong tumbuh kembang anak yang sejalan dengan nilai-nilai Islami. Lihatlah sekarang gempuran informasi, teknologi, serta tontonan yang mudah diakses dengan dukungan koneksi internet, bahkan konten game tidak luput dari unsur kekerasan dan pornografi. Hal tersebut sebetulnya menjadi perhatian serius bagi orangtua. Sangat beruntung jika para orangtua sudah mengenal tarbiyah maka akan lebih mudah untuk menanamkan pola pikir yang benar kepada anaknya kelak ketika mereka sudah dewasa, tentunya dengan pendampingan & pengajaran sejak usia dini.
unduh Film Coco
Untuk menambah referensi film yang bagus bagi anak, film coco ini layak ditonton dengan unduh filenya pada link berkut:

Related Posts:

Tuesday, February 20, 2018

Listening Detik 2018

Belajar Bahasa Inggris sesi listening (mendengarkan) butuh keuletan dan keistiqomahan. Cara baca (pronunciation) yang berbeda dengan tulisannya menjadikan sebagian besar siswa di Indonesia mengalami kesulitan beradaptasi. Latihan secara rutin merupakan salah bentuk solusi selain pendampingan dari guru maupun tutor yang handal dan profesional. Karena pengucapan kata bahkan kalimat yang sangat berbeda dengan bahasa ibu (mother language: bahasa Indonesia) maka soal listening di ujian nasional terkadang menjadi momok tersendiri meskipun jumlahnya hanya 15 butir soal. Baik teknis ujian berupa UNBK maupun bukan, soal listening khususnya di ujian nasional perlu penyikapan yang cerdik. Sobat semua yang ingin berlatih listening dengan media buku detik terbitan intan pariwara edisi tahun 2018 ini bisa melengkapinya dengan mengunduh file listening bentuk mp3 tiap paket soalnya. Belajar mandiri yang tidak terpaku di dalam ruang kelas maupun lab. komputer, yakni bisa dimana saja sehingga bisa diputar berulang-ulang pada soal yang dianggap sulit, sekaligus kurang jelas didengarkan. Maka akan menjadi keistimewaan tersendiri jika sobat memiliki file listening. So, unduh audio listening mp3 dalam bentuk folder rar dengan klik link berikut ini:

Tuesday, February 13, 2018

Tiger Zinda Hai, Macan Turun Gunung

Aksi Salman Khan sebagai agen rahasia bernama Tiger sungguh memukau. Seorang agen intelijen pemerintah India yang lama tidak dilibatkan tiba-tiba dipanggil untuk menjalankan misi yang berat sekaligus mulia. Bersama Katrina Kaif sebagai istrinya dalam film "Tiger Zinda Hai" ini bahu membahu bekerjasama menggolkan misi yang diemban. Misinya adalah membebaskan sekitar 40 sandera perawat sebuah rumah sakit di negara Iraq. Hal ini membuat Tiger, nama tokoh yang diperankan Salman Khan, meninggalkan kenyamanan pribadi yang selama ini ia rajut kembali setelah bertahun-tahun menunaikan tugas sebagai agen. Pada awalnya ia menolak tugas tersebut, namun oleh bujukan istrinya yang juga agen maka demi berkontribusi terhadap negara ia rela meninggalkan keluarga untuk turun gunung menjalankan misi. Di lapangan ia juga bekerjasama dengan agen India lainnya dan ternyata juga berkolaborasi dengan agen rahasia negara Pakistan yang notabene selama ini dua negara tersebut saling memata-matai. Memang konflik dan ego pribadi muncul baik dari agen india maupun pakistan, yang menyatukan mereka adalah tujuan yang sama yakni membebaskan sandera. Ke 40 orang perawat tadi beberapa diantaranya berkewarganegaraan Pakistan itulah mengapa 2 agen rahasia yang berbeda terjun berkolaborasi bersama.
Ada hal menarik dalam film ini kaitannya dengan meninggalkan kenyamanan hidup sebagai orang biasa pada umumnya yang tentram, damai, tanpa ancaman, sedikit resiko dibunuh bahkan menguras fisik dan kejiwaan. Tidak banyak orang yang mau untuk meninggalkan zona nyaman ketika ada sebuah panggilan untuk berjuang, berdakwah di masyarakat, berorganisasi, memberikan kontribusi. Kalopun mau melaksanakan pastilah karena imbalan uang yang besar, jarang yang tergerak karena panggilan dari hati ataupun panggilan sosial kemanusiaan. Pekerjaan seperti ini terkadang juga dialami oleh tentara, polisi, relawan, wartawan serta pekerja yang ranahnya pada pelayanan publik dimana sewaktu-waktu mendapat panggilan mendadak. Sebut saja adalah tim SAR, petugas PMI, relawan kemanusiaan PBB dsb.
Kualitas Pribadi Yang Unggul, Sangat dibutuhkan oleh Negara
Pada intinya adalah orang yang memiliki ketrampilan/ skill diatas rata-rata pastilah sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pribadi yang memiliki tingkat kecerdasan (IQ) yang tinggi sangat dibutuhkan oleh negara, lebih-lebih orang cerdas yang memiliki akhlak baik sungguh bangsa ini sangat membutuhkan kontribusi dari orang-orang seperti mereka. Tidak peduli dengan resiko yang akan ditanggung, seorang patriot harus siap gugur demi ibu pertiwi. Untuk menjadi pribadi yang unggul diperlukan latihan dan penempaan yang matang. Tahap seleksi dilakukan dengan ketat, bahkan secara jumlah/kuantitas semakin di seleksi semakin sedikit jumlahnya. Namun yang hanya beberapa gellintir saja itu, ia mewakili kualitas dari 100 orang bahkan lebih. Banggalah jika sobat memiliki karakter yang mampu bertahan dari tempaan ujian-ujian yang datang karena bertahannya kita menjadi pembeda bahwa kita layak menjadi orang hebat.
Sama halnya dengan agen rahasia suatu negara semakin tinggi level agen maka jumlahnya semakin sedikit, maka di beberapa organisasi pun sama.  Ketua bagian, mandor, pengawas, manajer, direktur, mereka itu jumlahnya sedikit dibandingkan karyawan yang ada. Semakin levelnya tinggi maka beban yang ditanggung juga berat apalagi resikonya jelas sangat tinggi. Sungguh aneh jika ada "presiden" takut kritik bahkan baper ketika mendapat kritikan. Jika tidak mau dikritik jangan jadi atasan, cukup menjadi orang biasa aja. Dikritik itu resiko jadi pemimpin, semakin tinggi pohon maka tiupan anginnya semakin kencang. tinggal bagaimana seorang pemimpin tersebut mensikapinya, secara bijak atau sebaliknya menyerang pengkritik tanpa menyelesaikan esensi dari masalah yang ada.
Unduh film Tiger Zindai Hai dengan klik link berikut:

Saturday, February 10, 2018

Balada di Sebuah Peternakan, Awan Tebal Diatas Negeri


Alkisah di sebuah peternakan milik seorang petani kaya raya, tersebutlah seekor tikus yang tinggal di tengah-tengah hiruk pikuk hewan ternak milik pak tani. Suatu hari si tikus melihat pak tani dan istrinya pulang dari pasar membeli sebuah jebakan tikus. Hal ini membuat si tikus khawatir akan keselamatannya, sehingga ia pergi ke teman-temannya untuk mengingatkan adanya bahaya tersebut. Mulailah dengan bertemu si jago, si tikus menceritakan kronologi permasalahannya pada si jago. Dengan iba ia sungguh tidak bisa berbuat apa-apa atas masalah yang dihadapi oleh si tikus, ia jujur mengatakan bahwa masalah yang dimiliki tikus tidak membawa dampak terhadapnya maka hanya belas kasihan saja yang dapat lakukan padanya. Si tikus kemudian pergi ke tempat sahabat yang kedua yaitu kambing, ia pun sama bahwasanya ikut bersimpati akan musibah dan masalah yang dialami oleh si tikus. Namun ia tidak bisa membantu apapun hanya berdoa akan keselamatan si tikus meski sedikit acuh karena memang itu masalah internal si tikus. Akhirnya dengan lesu, si tikus tetap mencoba bantuan pada sahabat yang ketiga yaitu sapi, yang terakhir ini justru jauh dari harapan. Sikap acuh yang ditunjukkan sapi membuatnya tak berdaya, sapi berkata bahwa ia menyesal tidak bisa membantu dengan permasalahan yang dialami tikus, lebih-lebih tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya, jebakan tikus hanya berbahaya bagi tikus bukan ancaman untuk hidup si sapi.
Semakin gontai langkah si tikus, ia pulang ke sarangnya yang masih di lingkungan rumah sekaligus peternakan milik pak tani yang kaya tersebut. Kejadian mengejutkan terjadi pada malam harinya. Suara deritan yang memecah kesunyian peternakan di malam hari membuat pak tani dan istrinya terbangun. Suara tersebut bersumber dari jebakan tikus. Bergegaslah istri pak tani untuk melihat perangkap tikus. Karena kondisi yang gelap, istri pak tani tersebut tidak bisa melihat bahwa seekor ularlah yang terkena perangkap tikus tersebut. Ular itu masih hidup hanya sebagian ekornya saja yang terjepit perangkap tikus, ular yang berbisa tersebut mematuk kaki istri pak tani. Karena gigitan yang beracun tersebut maka pak tani langsung membawa istrinya ke rumahsakit terdekat. Setelah dirawat dari rumahsakit, istrinya masih demam bahkan semakin memburuk. Untuk menambah asupan gizi hidangan, maka dibuatkanlah sup ayam untuk istrinya. Ayam jago miliknya disembelih. Tetangga berdatangan untuk menjenguk dan menghibur istrinya. Pak tani menyembelih beberapa kambing miliknya untuk disajikan kepada para tetangganya yang terus berdatangan untuk menemani sekaligus memotivasi. Hari berikutnya takdir berkata lain, istrinya dipanggil oleh yang kuasa. Untuk prosesi pemakamannya ia melibatkan orang-orang di kampung tersebut. Maka pak tani menyembelih sapi miliknya, sekali lagi untuk hidangan para pelayat dan orang-orang yang datang untuk berbelasungkawa. Setelah selesai pemakaman, pak tani barus sadar jika semua hewan ternaknya sudah habis ia sembelih sejak kejadian perangkap tikus yang memakan korban seekor ular berbisa yang akhirnya justru istrinya yang akhirnya meninggal. Hanya si tikuslah, satu-satunya hewan yang selamat di lingkungan peternakan milik pak tani. Sejak awal ia sudah khawatir, rasa khawatirnya menumbuhkan kewaspadaan agar lebih hati-hati karena ancaman perangkap tikus. Ia tidak menganggap remeh masalah yang ada, justru sikap bijaknya minta pertolongan sahabatnya sekaligus mencoba mengingatkan akan marabahaya yang ada di peternakan. Namun apa reaksi dari hewan-hewan ternak lainnya hanya bersimpati saja setelah itu acuh seakan masalah perangkap tikus tidak berimbas pada nyawa mereka.
Begitulah kawan, jangan pernah menganggap remeh sebuah permasalahan meskipun menurut kita masalah itu sangat kecil bahkan tidak ada kaitannya dengan kita. Ibaratnya Pak Tani yang kaya raya habis hewan ternaknya dipotong & disembelih, jangan sampai Indonesia yang kaya raya dengan bahan tambangnya, lautannya, subur tanahnya, rakyatnya mati kelaparan, kekayaan Indonesia hanya dihabiskan oleh pihak asing sedangkan rakyatnya jadi kuli di negeri sendiri. Sungguh tragis dan memprihatinkan. Mulai belajar akan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, cobalah ikut mengatasi masalah saudara kita, memberi solusi kepada orang yang datang meminta bantuan meskipun hal tersebut tidak ada sangkut pautnya terhadap kita. Meskipun bantuan yang kita berikan itu kecil, bisa jadi bagi orang yang membutuhkan itu akan sangat bermakna. Jangan tutup rasa peka kita, asahlah sensitifitas dalam masalah sosial yang ada di negeri ini. Lebih-lebih masalah yang terjadi adalah menyangkut masa depan negera, bangsa, generasi penerus dari bangsa Indonesia.
Jangan menutup mata terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini. Masalah pengangguran, sempitnya lapangan pekerjaan, kelaparan yang dialami anak bangsa di papua, melonjaknya tarif listrik, bbm yang secara sembunyi-sembunyi dinaikkan, krisis dalam penegakkan hukum, utang luar negeri Indonesia yang semakin menggunung, koruptor cina yang menggondol uang hampir 35 triliun, aset bangsa yang digadaikan, sumber daya dan kekayaan alam tanah air yang tidak diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat, pemimpin yang tidak kapabel, banyak ulama yang dikriminalisasi. Dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi negeri ini. Memang masalah tersebut beberapa diantaranya sudah lama terjadi bukan hanya di era pemimpin 2014 saja, namun janji-janji kampanyenya yang terlalu muluk dan tak satupun hingga februari 2018 mampu direalisasikan bahkan kayaknya semakin terbukti bahwa ada indikasi terjadi kecurangan di pilpres 2014 kemarin. Pemimpin yang lahir di tahun 2014 belum memberikan sumbangsih nyata terhadap kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyat, hingga penegakkan keadilan dalam masalah hukum.
Awan Tebal itu Bernama Pencitraan
Nurani para pejabat yang seakan tertutup melihat masalah-masalah besar yang saat ini tidak bisa diselesaikan oleh pemimpin sekarang. Seharusnya presiden dengan segala kewenangan dan fasilitas jabatannya tersebut digunakan untuk kemajuan negeri, catat bukan sekedar pencitraan semata agar rakyat iba dan memilihnya kembali di 2019. Jika permasalahan bangsa di tahun 2018 tidak ditangani secara bijak, jangan harap rakyat masih percaya di pilpres 2019.
Menjadi rakyat jangan acuh terhadap kondisi negeri saat ini, orang muslim jangan acuh dan alergi terhadap politik. Cobalah berkiprah dengan Islam menjadi landasan. Islam itu sempurna meliputi segala aspek kehidupan, aspek manakah yang tidak tersentuh dalam Islam. So, kalo ada pihak yang mencoba memisahkan politik dan Islam, itu hanyalah akal-akalan mereka saja yang tidak senang melihat umat Islam memimpin negeri ini, tidak rela Islam menjadi rahmat bagi semesta alam. Jangan meragukan Islam menjadi sandaran dalam berbagai bidang kehidupan. Bahkan perbuatan korupsi saja itu dilarang dalam Islam, karena korupsi sangat merugikan rakyat meskipun tidak ada ayat khusus tentang korupsi dalam Al Quran. Sama halnya dengan hukum haramnya rokok, karena rokok tidak membawa manfaat apapun sebaliknya sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh.
Hati-hati pula dengan beberapa pejabat yang mendadak alim, belajarlah dari pengalaman 2014. Tahun 2018 adalah bukti kinerja mereka, gimana tambah maju, tambah sejahtera atau sebaliknya? Terbukti kan tahun 2014 hanya pencitraan semata, aslinya incapable leader!
Awan Mendung Berganti Hujan, Langit Cerah di Tahun 2019
Rasa skeptis, acuh, dan alergi itu harus dihilangkan. Contoh DKI Jakarta adalah sebuah gambaran kecil bagaimana beruntungnya memiliki pemimpin yang cinta terhadap rakyatnya, membela hak-hak rakyat kecil, mengedepankan kerja dengan manajemen matang, dengan blueprint yang jelas, bahkan integritas yang tidak diragukan lagi. Jangan sampai anggapan bahwa saat ini negara Indonesia dalam keadaan aman-aman saja tidak punya masalah hanya karena media mainstream memihak pemerintah. Belajarlah membuka diri, perbaiki pola pikir, dan tentunya peduli dengan bangsa. Bukan politik pencitraan, kerja tanpa mikir, membuat aturan yang terkadang melanggar aturan yang sudah ada, diubah seenaknya demi menguntungkan pribadi semata. Lha ini presiden Indonesia atau petugas partai tertentu saja. Makmurkan, sejahterakan, bersikap adil kepada seluruh elemen rakyat, bangsa, tidak hanya untuk kandang miliknya sendiri saja. Orang yang baik pilihlah pemimpin yang baik, tahun 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018 masak iya gak bisa melihat siapa sebenarnya pemimpin sekarang? Berarti penggemar fanatik buta jika masih belum sadar. Ini demi generasi masa depan, anak cucu yang akan mewarisi negeri ini. Jangan tinggalkan dan warisi anak cucu dengan masalah besar dan hutang-hutang yang besar, meninggalkan kondisi negara yang kacau. Langit cerah di pilpres 2019, dengan pemimpin fresh, bukan cetakan 2014, lagian 2014 sudah out of date, juragan sekarang terbukti membawa "perubahan" tapi ke arah yang lebih buruk bukan sebaliknya berubah kearah kemajuan bangsa. Ayo ingatkan teman, sodara, handai taulan, agar memilih pemimpin muslim cerdas yang benar-benar cinta rakyat, mau dan mampu membawa Indonesia menjadi macan asia lagi.
Narasi Negeri Peternakan
Kisah fabel yang bersumber dari bahan bacaan kelas IX mapel bahasa Inggris, berikut naskah aslinya;
Once upon a time a mouse saw the farmer and his wife buying a mousetrap. The mouse it to his friends. The rooster said that it was a grave concern to the mouse, but it was no consequence to him. The sheep sympathized, but said that there was nothing he could do except praying for the mouse safety. The cow said that he was sorry for the mouse, but it was the mouse’s problem, not him.
So, the mouse returned to the house, head down and rejected, to face the mousetrap alone. That night a sound of a mousetrap catching its prey was heard throughout the house. The farmer’s wife rushed to see what was caught. In the darkness, she did not see it was a venomous snake whose tail the trap had caught. The snake bit the farmer’s wife. The farmer rushed her to the hospital and she returned home with a faver.
The farmer slaughtered the rooster to make soup for treating her fever. But his wife’s sickness continued, so friends and neighbors came to sit with her around the clock. To feed them, the farmer butchered the sheep. The next day the farmer’s wife dead. So many people came for her funeral, the farmer slaughtered the cow to provide enough meat for them.

Related Posts:

Wednesday, January 31, 2018

Kau Penghisap Darah, Nyamuk Pengganggu Penebar Maut

Serangga kecil penghisap darah dengan menebarkan penyakit yang tergolong ganas. Serangga itu bernama nyamuk. Makhluk kecil penyedot darah ini bukanlah drakula, tokoh fiktif film horor, atau vampire dan sejenisnya.  Nyamuk yang banyak di jumpai di daerah kumuh, daerah tropis, daerah hutan tropis, ataupun perumahan yang  lembab, banyak genangan air, tempat kotor dan selokan perkampungan yang jarang dibersihkan. Nyamuk ini memiliki siklus hidup mirip dengan siklus hidup katak, bedanya katak adalah amphibi, sedangkan nyamuk termasuk jenis serangga yang telurnya ditetaskan di air yang menggenang (tidak mengalir), bak air yang jarang dikuras, kamar mandi yang kotor, ada juga jenis nyamuk yang menaruh telur-telurnya di air yang jernih. Biasanya kita mengetahui wadah air itu terdapat bibit nyamuknya jika banyak uget-uget (jentik-jentik) berenang di air tersebut. Ternyata nyamuk bisa membawa maut bagi manusia yang digigitnya terutama nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Sifatnya yang menyedot darah korbannya ini berbeda kelakuannya dengan hewan lintah, kalo lintah yang tadinya berukuran kecil setelah menghisap darah tubuhnya bisa mengembang besar, lintah juga bisa untuk terapi menghisap darah kotor. Sedangkan nyamuk, ia menghisapnya tidak terlalu banyak karena memang ukurannya kecil namun ia pembawa (agen) penyakit, yang sudah banyak korban berjatuhan meninggal karena gigitannya tersebut. Sifatnya yang merugikan inilah sehingga nyamuk termasuk serangga mematikan bagi manusia, harus diwaspadai. Caranya bisa melalui pencegahan dan pengobatan. Biasanya yang sering disarankan adalah penerapan budaya hidup bersih dengan menutup tempat air yang terbuka, memberantas nyamuk dengan menghilangkan sarangnya. Dan yang instan pake obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, lotion hingga raket listrik khusus nyamuk atau kelambu di tempat tidur agar nyamuk tidak bisa masuk.
Pemimpin Penghisap Darah, Tenggelamkan
Sifat pemimpin yang menyengsarakan rakyat sama berbahayanya dengan serangga nyamuk. Rakyat yang kelaparan hingga tewas adalah bukti pemimpin gagal menjalankan tanggungjawab. Tidak becus, tidak perhatian dan wujud pemimpin busuk. Pemimpin yang kotor ini lahir dari sarang kotor seperti halnya nyamuk penghisap darah yang suka bertelur di tempat-tempat air yang kotor. Pemimpin yang lahir dari partai kotor sarang koruptor, sarang komunis dan mafia ini sesungguhnya pantas diturunkan paksa karena tiada guna bagi bangsa. Temannya yang sejenis pastilah jumlahnya tidak sedikit dan mereka siap menghisap darah rakyat, penebar kemiskinan, kemelaratan. Dimana kemelaratan adalah akar dari kejahatan atau tindak kriminalitas.
Saatnya pilkada 2018 dan pilpres 2019 digunakan sebagai momen pembasmian sarang-sarang nyamuk, tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama, partai penipu, pencitraan, cebong, koruptor cina, dan jentik-jentik komunis. Bumihanguskan partai tersebut, tunjukkan bahwa kebaikan masih eksis dan akan tetap menang melawan kejahatan, sekuat apapun mereka. Kebaikan tak pernah gentar menghadapi kejahatan. Kebaikan bahu-membahu menyulutkan semangat heroisme dalam menegakkan keadilan di tanah air ini. Cukup 1 periode saja, kerusakan cukup parah sudah ditimbulkan akibat salah dalam memilih pemimpin. Periode bagi pemimpin yang fresh di tahun 2019 adalah sebuah keniscayaan untuk Indonesia Sejahtera.
Teks Report tentang Nyamuk
Everyone knows that small insects called the mosquito. It is possible to find mosquitoes in almost very part of the world except in the places where it is extremely cold or where it is very dry. During the summer, it is almost certain that you find many mosquitoes near swamps, ponds and lakes.
                Mosquitoes have an interesting life cycle. The female mosquito bites a person or animal in order to get some blood. She needs it before she can lay her eggs. Second, she flies to an area of water and deposits her eggs in the water. In a few days the eggs open and the baby mosquitoes, called larva, come out. In a short time, they will mature and fly away.
                It is interesting to note that only the female will bite for the blood. She has a special mouth which can go into an animal’s or a person’s skin.
QUESTIONS
1. Where can we find mosquitoes during the summer?
A. Every part of the world
B. In swamps and ponds
C. Near swamps, ponds, or lakes
D. In swamps
E. Extremely cold or dry places

2. What is the topic of the text?
A. The mosquito.
B. The story of the insects.
C. The summer season.
D. An interesting life cycle.
E. How to find a mosquito

3. From the text, we can know  that mosquito is ......
A. Reptile
B. Insect 
C. Mammal
D. Wild animal

Thursday, January 18, 2018

Indolent Farmer, Petani Bekerjalah Dengan Giat, Jangan Bermalas-malasan

Hujan deras akhir-akhir ini membuat sawah dan ladang terbasahi dengan cukup air yang melimpah. Musim tanam sudah berlalu, saatnya menjelang musim panen padi, sekitar bulan Februari depan. Petani berbahagia dengan akan datangnya musim panen, proses pengolahan tanah, penanaman benih hingga perawatan, sampai pemupukan dilakukan dengan pengorbanan biaya, waktu dan tenaga. Terkadang biaya yang sudah dikeluarkan hampir-hampir sama dengan pendapatan dari hasil panen, malahan terkadang defisit. Lumbung pangan sebetulnya julukan yang sangat layak disandang oleh negeri kita, pernah swasembada pangan entah itu kapan bisa dilakukan pemerintah lagi. Presiden yang sekarang menjabat saja mengingkari janji kampanyenya bahwa tidak akan mengimpor beras dengan mempertimbangkan nasib petani. Isu yang cukup hot pekan lalu adalah impor beras. Isu tersebut cukup mengganggu petani jelang musim panen.
Ada hal yang harus diupayakan bukan sekedar janji apalagi membual, berbohong, atau memang tidak memiliki kapasitas sebagai pemimpin yang handal sehingga mengatur bawahannya enggak becus, menteri bertindak sendiri tanpa komunikasi yang baik dengan atasannya. Hal ini jangan melulu salah menteri, tapi kenapa si bos bisa gagal kontrol, ada yang kurang beres sejak awal. Sebelum jadi pemimpin, katanya tidak bagi-bagi kursi menteri atau jabatan strategis lainnya. Fakta dari 2014 hingga awal tahun 2018, masyarakat bisa melihat sendiri si pemimpin dusta atau amanah? Jawabannya pasti sudah tahu ya. 
Petani jangan malas, karena sudah giat bekerja saja belum bisa makmur apalagi malas. Inilah mungkin yang akhirnya membuat keputusan bagi sebagian besar petani di pelosok desa mengganti padi dengan tanaman lain yang lebih laku dijual dan mendatangkan duit lebih banyak dibanding padi. Contohnya yaitu ditanami kayu sengon. Beberapa petani sudah merasakan keberhasilan menanam kayu sengon dengan untung yang besar. Maka hal ini menjadi favorit, padi telah dikonversi oleh petani secara subjektif pribadi mereka sendiri, diganti dengan tanaman kayu sengon. Ada sisi baiknya petani jadi kaya, negatifnya adalah dikhawatirkan beberapa tahun kedepan pemerintah akan lebih rajin lagi impor beras.
Impor beras disaat petani hendak panen bisa menurunkan harga beras yang dijual oleh petani, di pihak lain penentuan kewenangan beras masih dipegang oleh BULOG. Gampang saja bagi pemerintah untuk memakmurkan petani padi sebetulnya, mereka memiliki kebijakan, kewenangan, kekuatan dengan berbagai alat peraturan perundangan yang dibuat agar petani negeri ini memiliki peluang sejahtera. Musim yang cocok untuk bertanam dan berladang, dikombinasikan dengan teknologi sehingga pas jika ada harapan bangsa ini unggul dalam bidang pangan. Namun nyatanya sekarang masih berupa mimpi, ada yang sulit makan, petaninya menjual beras juga belum mendapat bayaran layak, impor yang tidak tepat waktunya. Apakah ada daerah yang masih surplus beras? Ya tetap ada, Indonesia kan dari Sabang sampai Merauke, masing-masing pulau memiliki keunggulannya sendiri, dan pastilah banyak yang unggul di bidang pertanian. Ini yang harus didukung pemerintah dengan kebijakan yang pro petani, harusnya juga pro nelayan, pro buruh, dan mereka semua rakyat Indonesia. So, presiden itu pro wong cilik bukan antek cukong asing.
Inti dari hidup pada dasarnya adalah makan. Karena untuk bisa hidup, bergerak, bekerja, semuanya itu butuh tenaga, tenaga dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi, sehingga singkatnya hidup itu membutuhkan makan. Nah, jika pemerintah enggak bisa menjamin urusan perut warganya maka sangat pantas diganti yang baru, tahun 2019 jangan bercokol jadi pemimpin lagi harus diganti yang baru, yang lebih mampu, lebih berkapasitas menjadi presiden.
Petani yang sudah bergelut dengan lumpur, ketika bekerja terkadang bersahabat dengan teriknya matahari, dibiarkan kulitnya gosong terpanggang. Banyak orang sukses di Indonesia yang orangtuanya juga petani. Namun mereka (anaknya) itu jarang yang mau meneruskan warisan menjadi petani. Kalo begitu nanti siapa yang akan menyediakan kebutuhan pangan jika semuanya ogah menjadi petani. Sarjana pertanian yang baru lulus secara ilmu hebat, namun kalah jauh untuk hal pengalaman dari petani di desa karena mereka sudah bertahun-tahun mencurahkan energi dan hidupnya di pertanian, di sawah, di ladang, dan di kebun. Mereka lebih paham kondisi lapangan, namun tetap butuh sentuhan ilmu dan teknologi baru agar hasil panennya benar-benar optimal.
Cerita Petani Yang Malas
Ketrampilan bertani tidak hanya masalah bergelut dengan lumpur sawah, tapi metode dan manajemen pengolahan lahan juga berpengaruh. Pendirian koperasi sesama petani juga bisa membantu meningkatkan kesejahteran, diskusi mencari, membuat, dan meracik pupuk kompos, pupuk ramah lingkungan, ataupun pupuk alternatif yang akan mengatasi masalah mahalnya harga pupuk yang dijual di pasaran.
Menumbuhkan semangat kerja keras dan giat sepertinya sudah banyak dilakukan oleh para petani. Bagaimana tidak giat bekerja, mereka harus berangkat pagi untuk mengecek sistem pengairan lebih  awal agar selanjutnya melakukan pekerjaan pertanian lainnya. Harus menjaga tanamannya dari serangan hama, wereng, belalang, terkadang babi hutan (sawah di desa), tikus, dan penyakit tanaman padi lainnya.
Tapi ada suatu cerita tentang petani yang malas, ini bukan petani dari negara kita tentunya karena petani kita adalah petani yang rajin. Diceritakan seorang petani melakukan perjalanan dengan gerobaknya yang berisi jerami dan beberapa hasil ladangnya. Gerobak atau pedatinya tersebut ditarik oleh seekor kuda, ia sendiri duduk diatas gerobaknya. Ia hendak pergi menuju pasar menjual barang bawaannya. Sayangnya jalan yang dilewati tidak begitu mulus, banyak lubang sepanjang jalan, lumpur karena semalam turun hujan juga membuat jalanan bertambah sulit. Tidak sengaja gerobaknya melaju pada sisi jalan yang kurang rata, lalu salah satu rodanya terjebak masuk kedalam lubang yang cukup dalam dan otomatis gerobaknya berhenti. Barang bawaan yang penuh, jalanan becek, maka ia memutuskan menunggu ada yang membantu dirinya. Ia tidak henti-hentinya mengumpat, terlihat jelas rasa kesal, marah dan jengkel atas kejadian yang menimpa dirinya itu. Cukup lama ia berdiam diri tanpa melakukan apapun, kecuali satu hal yaitu masih mengomel dan bergumam sendiri untuk meluapkan amarahnya. Energinya terbuang untuk melampiaskan kejengkelannya. Sampai suatu saat ada seorang pejalan kaki lewat, si petani merasa senang dengan harapan orang itu memberikan solusi berupa membantunya untuk mengatasi gerobaknya yang terjebak oleh lubang. Bukannya bantuan yang datang, orang itu datang menghampiri bukan membantu namun memberinya nasehat dan sindiran. Dia berkata apakah roda gerobak yang terjebak lubang bisa keluar sendiri, kemudian berjalan tanpa ada usaha? Jangan berharap kepada orang lain jika dirimu (si petani) saja tidak mau turun tangan. Tidak ada orang yang bisa menyelesaikan masalah kamu (si petani) selain kamu berhenti mengomel dan mendorong sendiri gerobakmu agar keluar dari lubang. Apa yang telah kamu lakukan cuma membuang-buang waktumu, menunda waktumu, mengomel itu tidak menyelesaikan masalah. Mulailah bangun, turun dari gerobak dan keluarkan tenagamu untuk menggeser roda gerobak, kamu akan tahu jawaban dari permasalahanmu setelah berusaha dan bertindak, bukan menunggu belas kasihan orang lain.
Dalam cerita tersebut, si petani malu dan sadar diri. Nasihat pejalan kaki yang menghampiri dirinya sangat menusuk, namun tusukan omongan awalnya sakit selanjutnya kebenaran nasihat dari pejalan kaki harus dibuktikan dengan ia mencari solusi sendiri. Malu sungguh malu, namun rasa malu hanya sebentar dibandingkan waktu lama untuk mengomel. Ia berterimakasih atas nasihat sekaligus sindiran yang keras tadi. Dengan itulah ia bisa menatap jalan didepannya dengan antusias. Jalan yang ia lewati tidak berubah, masih berlubang dan berlumpur hanya saja cara pandangnya, pola pikir yang benar yang membuatnya lebih semangat hingga ke tempat yang ia tuju. Ia sadar bahwa masalah yang ada tidak berubah selama ia sekedar tinggal diam. Dialah sendiri yang mencari solusi, menolong dirinya sendiri keluar dari permasalahan yang ada. Rasa malas yang sebelumnya hinggap dalam dirinya berubah menjadi kobaran semangat dengan masukan saran yang diterima dengan penuh kesadaran. Raihlan tujuan yang dimiliki dengan menggunakan kedua tangan yang ada, genggam tujuan tersebut dengan erat dan sekuat mungkin, wujudkan cita-cita tersebut apapun kondisinya.
Lihat jalan yang membentang di depan kita, tentu masih panjang bukan? Adakah yang tahu masalah apa yang akan muncul? Ataukah ujian apa yang akan datang, rintangan apa yang akan menjadi batu sandungan?Tentu tidak sepenuhnya tahu, hanya memprediksi. Apapun bentuk masalahnya tidak terlalu penting, karena yang terpenting cara mengatasinya. Hal yang harus disiapkan adalah keyakinan dan keberanian kita dalam menghadapi masalah. Masalah itu sebuah keniscayaan, solusi adalah ikhtiar pribadi yang harus dilakukan.
Sikap giat itu berlaku untuk manusia yang masih bernafas tidak memandang status pekerjaan entah mau bekerja sebagai petani, nelayan, buruh, bahkan untuk seorang pelajar sikap giat adalah bekal utama dalam menuntut ilmu. Ilmu tidak menghampiri kita, namun kitalah yang harus mendatangi bahkan mencari. Itulah yang dilakukan petani, mereka paham yang dilakukannya adalah bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan keluarganya. Jika keluarga-keluarga meraih kemakmuran maka tentunya cita-cita masyarakat sejahtera tercapai, yaitu terwujudnya bangsa yang hidup layak, sentosa dan berkecukupan.
Jika rakyat negeri ini punya cita-cita hidup layak, maka lakukan perubahan dalam memilih pemimpin, jangan gadaikan masa depan negeri ini dengan sogokan 50rb atau berapapun jumlah nominalnya, karena di negera demokrasi suara terbanyaklah yang mengantarkan seseorang menjadi presiden. Semoga rakyat negeri ini sholeh sehingga pemimpin yang terpilih itu amanah, karena orang sholeh itu cenderung amanah. Rakyatnya cerdas maka pemimpin yang terpilih memiliki kualitas dan kapasitas. Semoga tidak terulang kesalahan di tahun 2014, hendaknya rakyat sadar diri bahwa salah pilih akan berdampak sangat buruk dan serius untuk waktu selama 5 tahun. Jangan melakukan kesalahan dua kali, saya, kamu, dia, mereka, kita bisa merubah kemana arah bangsa ini 5 tahun kedepan dengan menggunakan hak pilih dalam sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia, ikut milih itu hak sekaligus kewajiban, alasan dan pertimbangan dalam memilih itulah yang menentukan kualitas rakyat sekaligus pemimpin. Sangat bagus jika pertimbangan yang digunakan mengacu pada anjuran syariat yaitu jangan memilih dan mengangkat pemimpin non muslim sebagai pemimpin diri kita (jika muslim, kalo bukan ya pertimbangannya terserah). Selamat menciptakan dunia baru dan masa depan yang lebih makmur sentosa.
Story telling: the Indolent Farmer
It rained heavily the whole night. The roads were  muddy and potholes were filled to the brim. It was the day for the market to open, and a farmer was riding his cart along the country road. He had to reach the market early, so he could sell his hay. It was very difficult for the horses to drag the load through the deep mud. On his journey the wheels of his cart suddenly sank into the mire. 
The farmer climbed down from his seat and stood beside his cart. He searched all around, but could not find anyone around to help him. Cursing his bad luck, he looked objected and defeated. He didn't make the slightest effort to get down on the wheel and lift it up by himself, instead, he started cursing his luck for what happened. Looking up at the sky, he shouted, "I am so unlucky! Why has this happened to me? Oh God, please help me."
After along wait, passer-by finally appeared before the farmer. She said, "do you think you can move the chariot by simply looking up at it and whining about it? Nobody will help you unless you make efforts to help yourself. Did you try to get the wheel out of the pothole by yourself? Get up and put out your shoulders to wheel and you will soon find the way out."
The farmer was ashamed of himself. He bent down and put his shoulder to the wheel and urged on the horses. In no time the wheel was out of the mire. He learn his lesson. He thanked the passer-by and carried on his journey happily.

Related Posts: