Kontroversi akting Shah Rukh Khan di film yang rilis tahun 2013 ini terkait masalah ritual peribadatan tradisi Hindu ketika pengantin pria dan wanitanya pergi ke kuil untuk sembahyang, karena ia sendiri seorang muslim. Terkadang seorang aktor yang sudah kondang mengalami dilema ketika ia berperan dalam tuntutan skenario yang kurang syar'i apalagi kaitannya dengan akidah. Apa boleh buat tuntutan peran tersebut akhirnya menciderai aspek akidah. Iman seseorang, bahkan artis sekalipun, memang tidak dilihat dari ukuran penilaian orang luar hanya karena aktingnya yang harus melakukan adegan yang kontra dengan kepercayaan yang dianutnya. Di lain pihak, penggemar, orang lain yang simpati, kritikus film, dsb melihat ia dari sudut pandangnya sendiri. Contoh dari sudut penggemar buta, maaf misal remaja yang ngefans berat sama shah rukh khan ia yang juga seorang muslim merasa tidak ada masalah melakukan ibadat agama lain karena yang ia llihat dalam film yang kebetulan aktornya muslim dan melakukan hal semacam itu.
Chennai Express ini berkisah akan seorang pemuda yang akan membawa abu kakeknya untuk di taburkan di sungai Gangga. Namun di tengah perjalanan menggunakan kereta bernama Chennai Express ia mengalami hambatan. Ia bertemu seorang gadis yang dikejar oleh para pamannya yang berjumlah 4 orang. Gadis tersebut memintanya berpura-pura menjadi pacar si gadis. Hal ini dikarenakan gadis tersebut akan dijodohkan dengan pemuda pilihan ayahnya. Proses yang rumit terjadi ketika Shah Rukh Khan (si pemuda tadi) berkunjung ke desa si gadis. Perbedaan bahasa yang digunakan menjadikan kendala sekaligus peluang untuk berbohong pada keluarga si gadis. Posisinya yang disandera dan dipaksa oleh si gadis menjadikan ia serba salah bertindak. Keputusan yang diambil adalah melarikan diri dari desa tersebut. Larinya calon pengantin dengan pemuda tadi menjadi polemik baru hingga klimaks dari film ini adalah ketika Shah Rukh Khan adu fisik dengan pemuda pilihan ayah sang gadis.
Kepiawaian seorang aktor dalam bermain peran dalam sebuah film terkadang memunculkan kekaguman tersendiri bagi penonton khususnya penggemar. Semacam ada keterlibatan emosi, para penggemar menjadi histeris dan hampir-hampir menjadi pengikut setianya. Inilah yang ditakutkan menjadi salah satu dampak buruk bagi kepribadian si penonton. Kenapa buruk? Alasan utamanya adalah mereka diidolakan dalam kehidupan nyata, padahal yang ia kagumi itu hanya sebatas akting film. Realitas kehidupan memiliki kesenjangan dengan kebanyakan film khususnya masalah akidah. Menjadi kabur/tidakjelas mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya dijauhi. Kronis memang jika memperdebatkan dunia seni dan hiburan yang tidak syar'i dan kurang jelas arahnya kemana. Sehingga para pegiat film, hiburan, seni, harus juga diisi oleh mereka-mereka yang faham agama, taat norma, etika, bahkan penyebar nilai-nilai kebaikan bukan semata-mata menghibur pemirsa. Remaja yang menjadi bagian dari sekian juta penonton itu harus pinter memilah mana yang baik dan mana yang kurang etis. Sayangnya, remaja adalah fase fluktuatif, reaktif, pencarian jati diri, labil, cenderung pragmatis. Hal inilah yang kemudian generasi bangsa ini hancur dimulai pemudanya tidak memiliki sandaran yang jelas. Pemuda saat ini adalah pemimpin 10 tahun kedepan, jika sudah rusak secara moral dan tidak memiliki akidah yang kuat bagaimana ingin memiliki bangsa yang kuat di masa mendatang. Hiburan oke, ngaji juga oke, kokohkan pondasi akidah agar kuat. So, be smart moslem generation.
Berikut contoh soal Ulangan Tengah Semester di Madrasah untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, agar mampu memahami isi bacaan tingkatkanlah kosakata (perbendaharaan) dengan rajin membaca dan berlatih.
Grade X
TEXT 1
What Causes Weather?
Weather is the physical condition
of the athmosphere at a particular time and place. It includes temperature, air
pressure, water content. Weather is producted when air moves from place to
place. This moving air is known as wind. Winds are formed when the cooler air
moves into replace the raising warm air. Warm air is usualy less dense than
cool air; therefore, it creates low air pressure. Cool air is more dense and
creates high air pressure. Usualy we have fine weather when the air pressure is
high and there are clouds, rain and snow when the air pressure drops.
1. What does the text explain?
A. Moving air
B. Air pressure
C. Low air pressure
D. Types of weather
E. The formation of weather
2. “Warm air is usualy less dense
than cool air...” (Paragraph 2). The underlined word has the opposite meaning
to...
A. Sparse
B. Solid
C. Thick
D. Heavy
E. Compact
3. “...therefore, it
creates low air pressure.” (paragraph 2). The word it refer to...
A. Weather
B. Temperature
C. Wind
D. Warm air
E. Rain
TEXT 2
This text is for number 4-6
This Is a Good
An old story is told of a king in
Africa who had close friend with whom he grew up. The friend had a habbit of
looking at every situation that ever occured in his life (positive or negative)
and remarking, “this is good!”
One day the king and his friend
were out on a hunting expedition. The friend would load and prepare the guns
for the king. The friend had apparently done something wrong in preparing one
of the guns, for after taking the gun from his friend, the king fired it and
his thumb was blown off. Examining the situation the friend remarked as usual,
“This is good!” To which the king replied, “No, this is NOT good! And proceeded
to send his friend to jail. About a year later, the king was hunting in an area
that he should have known to stay clear of. Cannibals captured him to the
stake. As they came near to set fire to the wood, they noticed that the king
was missing a thumb. Being superstitious, they never ate anyone that was less
than whole. So untying the king, they sent him on his way.
As he returned home, he was
reminded of the event that had taken his thumb and felt remorse for his
treatment of his friend. He went immediately to the jail to speak with his
friend. “You were right,” he said, “it was good that my thumb was blown off.”
And he proceeded to tell the friend all that had just happened. “And so I am
very sorry for sending you to jail for so long. It was bad for me to do this.” “No,”
his friend replied, “This is good!”
‘What do you mean, “This is
good?” How could it be good that I sent my friend to jail for a year?”
“If I had NOT been in jail, I
would have been with you.”
4. What is the moral lesson of
the story?
5. Who was captured by Cannibals?
6. “....taken his
thumb and felt remorse.” What does the underlined refer to?
TEXT 3
Dear Dika,
I am Ardian, I am seventeen years
old and I am from West Kalimantan. I go to SMA Kubu, Pontianak. I am in class
X. Let me tell you about my classroom. In front
of the class, there is a teacher’s desk and a chair. There are two
pictures and a map of West Kalimantan on the wall. In front of the class in the
corner, there is a flag. Near the door, there is a garbage can. In my classroom
there isn’t any bookshelf, but there is cupboard. I like my classroom very much
because it is clean. We clean it everyday. I usually get the turn to clean it
on Friday. Well, that’s all I can say about my classroom. How about yours?
Please write me back, and tell me about your classroom.
Sincerely yours,
Ardian
7. Who is the sender of the
letter?
8. Where does the writer go to
school?
9. When does the writer get the
turn to clean the classroom?
10. Is there any bookshelf in his
classroom?
11. Where is the flag?
12. Find the English meaning from
these words based on the text above (text 3)!
a. Menulis
b. Biasanya
c. Karena
d. Setiap hari
e. Lemari
f. Tentang
g. Rak buku
h. Sudut/pojok
MATCHING (MENJODOHKAN)
17. Teacher (.....)
18. Farmer (.....)
19. Mechanic (.....)
20. Sailor (.....)
a. Ricefield
b. Workshop
c. Ship
d. School
Grade XI
TEXT1 (for number 1-2)
One day, when Sangkuriang was hunting, he accidently killed his
beautiful black dog Si Tumang. This dog is actually Sangkuriang’s father who
had been condemned to live the life of a dog by his GURU. However, Sangkuriang
never knew it.Sangkuriang had been
separated from his mother since childhood. On his way home, he stopped at a
small village and fell in love with a beautiful girl. He didn’t realize that
the village was his homeland or that the beautiful girl was his own sacred
mother who remained young and pretty.Their love grew naturally
and one day, when they were discussing their wedding plans, Dayang Sumbi
suddenly realized that the profile of Sangkuriang’s head matched that of her
son’s who had left twenty years earlier. How could she marry her own son? But
she did not wish to disappoint him. So she agreed to marry Sanngkuriang only on
the condition that he would provide her with a lake and a boat with which they
could sail on their wedding day the next day at dawn.
Sangkuriang accepted this condition. He dammed up the Citarum River to
make a lake. Dayang Sumbi realized that Sangkuriang would fulfill the condition
she had set. With a of her supernatural shawl, she lit up the eastern horizon
with flashes of light. Deceived by false dawn, the cock crowed and the farmers
rose for the new day.Sangkuriang realized that
he failed to finish her boat. With all his anger, he kicked the unfinished boat
upside-down. The boat is now known as the mount TANGKUBAN PARAHU. In Sundanese
TANGKUBAN means upturned or upside down, and PARAHU means boat. With the dam
torn asunder, the water drained off the lake and made the lake a wide plain. It
is now called Bandung from the word BENDUNG which means dam.
1. Who was condemned by Guru?
2. The moral message of this story is…
TEXT 2 (for number 3-4)
YONKERS, December 11th. A four alarm fire damaged 14 stores today in the
Cross County Shopping Center, the largest shopping center in Westchester
County.Two fire investigators said the blaze apparently started in a pile of
cardboard cartons at the rear of a shoe store and spread through a utilities
duct above the 13 other stores. The fire started at 4.40 p.m. and was declared
under control at 6.14 p.m. the center is on the Cross County Parkway at the
Gov. Thomas E. Dewey Thruway.Five fire-fighters were busy
at the scene. Lieut. John Carey of the Yonkers Arson Squad said the cause of
the fire was under investigation.
3. The text mainly tells us about…
4. How many investigators and fire fighters were involved in the scene?
TEXT 3 (for number 5-6)
Walter Elias Disney (December 5, 1901-December 15, 1966) was an American
animated film producer and animator. He was also the creator of an
American-based theme park called Disneyland, and the founder of the highly
profitable corporation, now known as The Walt Disney Company.
Disney was born in Chicago to Elias Disney and Flora Call. He was named
after his father and after his father’s close friend Walter Parr, the minister
at St. Paul Congregational Church. In 1906, his family moved to a farm near
Marceline, Missouri. The family sold the farm in 1909 and lived in a rented
house until 1910, when they moved to Kansas City. Disney was nine years old at
the time.According to the Kansas
City, Missouri, Public School District records, Disney began attending the Benton
Grammar School in 1911, and continued his formal education there until he
graduated on June 8, 1917. During this time, Disney also enrolled in classes at
the Kansas City Art Institute. In the fall of 1917, Disney rejoined his family.
He left school at the age sixteen and became a volunteer ambulance driver in
World War I, after he changed his birth certificate to show his year of birth
as 1900 in order to be able to enlist in the service. He served as a member of
the American Red Cross Ambulance Force in France till 1919.
5. The second paragraph mainly tells about…
6. What did Disney do to become an ambulance driver?
TEXT4 (for number 7-8)
Many people call
platypus duckbill because this animal has a bill like a duck’s bill. Platypus
is an indigenous of Tasmania and southern and eastern Australia. Although it
lays egg instead of bearing its young alive, the platypus is a true mammal, not
a reptile. It nurses its young with milk as do other mammals.
Platypus has a flat
tail and webbed feet. Its body length is 30 to 45 cm and covered with a thick
and woolly layer of fur. Its bill is detecting prey and stirring up mud.
Platypus’ eyes and head are small. It has no ears but has ability to sense
sound and light.
The male platypus has
a hollow claw, or spur, on each hind leg. The spurs are connected with poison
glands. The platypus leg scratches and poisons its enemies with the spurs.
Platypus lives in
streams, rivers, and lakes. Female platypus usually digs burrows in the streams
or river banks. The burrows are blocked with soil to protect it from intruders
and flooding. On the other hand, male platypus does not need any burrow to
stay.
7. What is the purpose
of the text above?
8. Platypus habitat is
mostly in…
TEXT5 (for number 9-10)
Igloos or snow houses
are shelters constructed from blocks of snow, generally in the form of a dome.
Although igloos are usually associated with all Inuit, they were predominantly
constructed by people of Canada’s Central Arctic and Greenland’s Thule area.
Inuit people tended to use snow to insulate their houses. The temperature
outside may be as low as -45°C, but on the inside the temperature may range
from -7°C to 16°C when warmed by body heat alone.
There were three
traditional types of igloos. The smallest one was constructed as a temporary
shelter, usually used for one or two nights. These were built and used during
hunting trips, often on open sea ice. Next in size was the semi permanent,
intermediate-sized for family dwelling. This is a single room dwelling that
housed one or two families. The largest of the igloos is normally built in
groups of two. These might have had up to five rooms and housed up to 20
people. A large igloo might have been constructed from several igloos attached
by tunnels, giving common access to the outside. These were used to hold
community feasts and traditional dances.
9. What is mainly
discussed in the text?
10. Which kind of igloos
is used during hunting trips?
Ada sebuah kisah menarik tentang balasan
dari perbuatan kita kembalinya kepada diri kita sendiri. Dongeng ini sebetulnya
di beberapa negara memiliki versi yang berbeda namun pada intinya memiliki
pesan moral akan hukum menabur dan menuai, siapa yang menanam dialah yang akan
memanen dari jerih payahnya tersebut. Sebaliknya siapa saja yang berbuat hal
buruk maka keburukan itu sejatinya
kembali pada dirinya sendiri. Sebuah ajaran klise, namun senantiasa berlaku
dalam kehidupan ini. Dongeng ini mengambil tokoh seorang penebang kayu (bisa
disebut juga penebang pohon) yang ketika itu sedang dalam perjalanan menuju
hutan. Ia pergi melakukan kegiatan rutinnya itu dengan suasana gembira. Secara tidak
sengaja di tengah perjalanan ia melihat seekor rusa (kijang) yang terperangkap
oleh jebakan yang dibuat oleh pemburu. Lalu ia mendekati si rusa tadi dan
hatinya terpanggil untuk melepaskan si rusa. Tiba-tiba si rusa bisa berbicara
dan berteriak meminta tolong padanya. Si penebang kayu pun membantunya bebas.
Karena yang dibebaskan adalah rusa yang mampu berbicara, ia meyakini bahwa
binatang tersebut adalah sejenis siluman atau seseorang yang terkena sihir atau
kutukan sehingga berubah menjadi rusa. Ia kemudian meminta sebuah pertanyaan
padanya apakah ada imbalan yang ia bisa dapatkan. Jawaban dari si rusa tadi
cukup memuaskan yaitu dia boleh meminta satu permintaan yang bisa dikabulkannya.
Sang penebang kayu ingin menikahi
seorang wanita yang cantik. Si rusa mengatakan jika ia ingin menikahi wantia
cantik maka menikahlah dengan salah seorang peri (bidadari) yang turun dari
langit (surga). Berdasarkan informasi dari si rusa maka sang penebang kayu
harus menyembunyikan pakaian salah satu dari peri (bidadari) tersebut agar ia
tidak bisa kembali ke langit. Ia pergi ke sebuah telaga (danau) pada
malam hari sesuai dengan waktu yang diberitahukan oleh si rusa. Nah, disana
ternyata ada tujuh peri yang sedang mandi tanpa busana sehelai pun. Ia dengan
segera mencari pakaian para peri tersebut dan mengambil satu diantaranya untuk
disembunyikan.
Singkat cerita waktu para peri sudah habis dan saatnya kembali ke langit (surga), mereka segara berkemas dan memakai pakaian
mereka. Salah satu diantara mereka tidak mampu menemukan pakaiannya sehingga
akhirnya tetap tinggal di bumi tidak bisa kembali ke langit. Sang penebang kayu
datang berpura-pura menawarkan bantuan dengan memberikan pakaian milik ibunya
untuk dipinjamkan kepada peri itu. Karena ia tidak bisa kembali ke langit maka
dia menerima bantuan dari penebang kayu sekaligus menjadi istri dari si
penebang kayu. Setelah beberapa tahun berlalu pasangan ini memiliki 2 orang
anak. Dan rahasia siapa yang menyembunyikan bajunya sudah terkuak yaitu
suaminya sendiri. Peri pun meminta agar baju miliknya dikembalikan. Penebang kayu
enggan mengembalikan baju peri karena ia takut jika istrinya itu akan pergi
meninggalkan dirinya dan kembali ke langit. Dengan segala upaya berupa bujukan dan rayuan maka peri pun
berhasil mendapatkan bajunya kembali, lalu ia bersama kedua anaknya kembali ke
langit ke tempat asal dimana para peri berada. Sang penebang kayu menjadi sedih
dan sangat merindukan istri dan kedua orang anaknya. Hari-harinya berubah
menjadi sendu, murung dengan meratapi kepergian istri dan kedua anaknya yang
kembali ke langit.
Suatu hari dia secara kebetulan bertemu
lagi dengan rusa ajaib yang pernah ditolongnya. Dia pun menceritakan tentang kepergian
istri dan anaknya ke langit (surga). Rusa itu berusaha membantunya dengan
berkata bahwa jika ia benar-benar ingin bertemu dengan istri dan anaknya maka
ia malam hari nanti harus pergi ke puncak gunung. Disana akan mendapati sebuah
ember besar yang bisa ia gunakan untuk perjalanan menuju langit. Dengan saran
yang diberikan oleh rusa, sang penebang kayu langsung bergegas menuju ke tempat
yang dimaksud. Dan melakukan segala apa yang disarankan oleh rusa. Sesampai di
langit ia bertemu dengan istri dan kedua anaknya. Waktu terus berlalu dan
penebang kayu tiba-tiba merindukan ibunya di bumi. Peri menyarankan agar ia
menaiki kuda khusus. Ada syarat yang harus dilakukan agar ia tetap bisa ke
langit lagi. Syaratnya Cuma satu yaitu ia tidak boleh turun dari kuda khusus tersebut.
Sang penebang kayu berjanji akan mematuhi syarat yang diberikan oleh peri
(istrinya). Turunlah ke bumi dengan perasaan sukacita setelah bisa berkumpul
dengan istri dan anaknya dan sekarang ia bisa turun kembali ke bumi untuk
menemui ibu. Sampailah ia di depan rumahnya.
Disana ia mendapatkan ibunya berada di
depan rumah dan sedang membawa semangkuk sup hangat. Ketika melihat anaknya datang maka bahagialah
hati si ibu, sambil memanggilnya “Anakku kemari, nikmati sup hangat ini..” Sang
penebang kayu karena bahagia dan tergiur dengan sup hangat yang terlihat nikmat
itu, ia menjadi lupa dengan syaratnya. Dia mengambil sup hangat dan juga menumpahkannya di punggung kuda karena tidak bisa menjaga keseimbangan. Kuda kaget,
sang penebang kayu terpelanting, mankuk sup jatuh ke tanah. Belum lagi kuda
khusus yang ia tunggangi langsung pergi kabur ke langit. Sebuah akhir yang
sedih karena sang penebang tidak bisa bertemu lagi dengan istri dan anaknya
untuk selamanya.
Sejujurnya watak dari tokoh penebang kayu
dalam dongeng ini tidak terlalu buruk. Yang menjadikannya ia mendapatkan hal
buruk di akhir adalah karena beberapa sifat kecil yang harusnya ia buang
jauh-jauh. Sifat yang harus ia buang jauh-jauh adalah berbohong/berdusta (soal
menyembunyikan pakaian), harusnya ia jujur. Awalan yang salah niat dan itikad
yang buruk akan menyeret kita ke jalan yang semakin menyimpang. Sifat kedua
yaitu ingkar janji (soal syarat dalam menunggangi kuda), penebang kayu terbuai oleh semangkuk sup hangat dan kondisi bahagia (euforia) pertemuannya dengan ibu sehingga melanggar syarat agar tetap tidak menginjak tanah. Tidak adanya komitmen dalam memegang
janji apalagi amanah bisa menjadikan kita menuju ambang keruntuhan, walaupun sukses itu sudah di tangan bahkan hal yang begitu istimewa sudah kita miliki.
Itulah dongeng penabang kayu dan peri
cantik. Tanamkan dalam diri kita agar mengawali perbuatan dengan niat yang baik. Menolonglah
dengan tulus tanpa niatan untuk mendapatkan imbalan. Bersikaplah jujur dan
amanah. Ajaran moral ini adalah ajaran nilai-nilai kebaikan yang diyakini secara
universal. Maka bagi muslim yang mempelajari sirah nabi yaitu ketika Rasulullah
SAW sebelum kenabian dikenal sebagai orang jujur dan amanah. Dan ketika turun “nubuwat”
padanya semakin mantap dengan bimbingan Allah swt untuk menyebarkan Islam
sebagai penyempurna ajaran agama samawi
sebelumnya. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan nilai tanggung jawab
(amanah). Ajaran moral ini selaras dengan nilai-nilai kebaikan secara
universal. Dan semakin membuktikan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Agama yang
membawa kedamaian untuk manusia bahkan seluruh penghuni alam semesta ini.
Sebagai muslim berpegang
teguhlah pada tali agama Allah yaitu Islam, dengan panduan utama Al Quran dan
Sunah (Hadits). Jika terjadi penistaan terhadap agama Islam, marilah kita bela
meskipun harta dan jiwa harus
dipertaruhkan. Apalagi ketika kita sedang memerangi kemungkaran, memerangi
kedustaan, memerangi pemimpin yang tidak amanah, bahkan hanya mementingkan
golongan (kubu) pengusung dirinya. Pemimpin yang memiliki karakter munafik
tidak ada manfaatnya bagi kebaikan bangsa sehingga perlu diingatkan. Jika masih
bebal, kami muslim masih memliki pemimpin yang lebih bagus dan berkualitas dibandingkan
pemimpin yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Teks Narrative tentang kisah Woodcutter (penebang kayu) berikut versi dalam bahasa Inggris, dapatkan versi mp3 nya untuk file listening dengan klik link [unduh mp3]
Fairy and the woodcutter
Once upon a time, there lived a
woodcutter. One day, he was working in the forest and saw a deer in a trap. “Please
help..help!” The woodcutter set the deer free. “Thank you. You saved my life. What
can I do for you?” Well..I Want to marry a beautiful wife.” I see, listen!
Tonight, fairies will come down for heaven. They will take a bath in the
stream, when they take a bath, hide one of their clothes. The fairy without
clothes can’t back to heaven. Then she will marry you.”
“Remember! Don’t give the fairy’s
clothes back until she gives birth to three children. “I understand. Thank you
deer,” Okay, good luck, bye!” That
night, fairies came down from heaven. The woodcutter was watching them from
behind a rock. “Let’s take a bath.” While the fairies took a bath, the
woodcutter hid one of the fairies clothes. “Then sun is rising. Let’s go!,” Oh,
no! My clothes are gone! Where are my clothes? Where are they?” Don’t worry.
These are my mother’s shirt and skirt. Put them on!”
The fairy couldn’t go heaven
without her clothes. So she got married to the woodcutter. Soon, the fairy gave
birth to two children. “Darling, I want to see my clothes. Please, give them
back to me.” You will go back to heaven if I do.” No, I won’t. Please, please,
let me see my clothes.”
At last, he gave them to his
wife. But as soon as she got them back, she put them on and flew back up to
heaven with her two children. “Stop, stop! Don’t go, come back, come back....!”
The woodcutter miss his wife and
children so much. He cried day and night. One day, he met the deer. He told the
deer what happened. “Please, help me!” Okay! Tonight, go to the mountain. A big
bucket will come down from heaven. Jump in the bucket and you can go to heaven.”
That night, woodcutter rode the bucket and went up to heaven. There he met his
family. “Mom, daddy is here.” The woodcutter was happy to see his family. He stayed
for days in heaven. But soon, he missed
his mother. “Ride this horse and go to your mother. But don’t get off the
horse, remember that!”
“Mother, I am back,” Oh, my son! Yo
come back.”
“Mother, I have to go now.” Okay!
Then, eat this bean soup and go.”
But he dropped the hot bean soup.
It fell on the back of the horse. The horse jumped up and down wildly.” Aaaa...!!”
The woodcutter fell off. The horse flew back to heaven alone. “Oh, no come
back, horse. Come back!” But the horse never come back. He had to spend all his
life with his mother and couldn’t see his wife and children ever again.”
Mungkin 3 musim tersebut hanya
terjadi di daerah saya saja, kalopun ada kesamaan di tempat lain itu hanya
kebetulan saja. Persamaa musim hujan di bulan Januari membuat sebagian orang
lebih protektif lagi dalam menjaga kesehatan setiap harinya. Karena lengah
sedikit maka dampaknya kita harus diistirahatkan dari segala jenis macam
pekerjaan dan aktivitas. Nah, untuk musim Hajatan nih, biasanya perlu merogoh
kocek yang cukup guna ikut menghadiri acara tersebut, bisa untuk membeli kado
atapun sekedar isi amplop. Nih, mengantisipasi banyaknya undangan teman,
sahabat, ataupun handai taulan maka sebetulnya perlu mengeposkan uang ekstra
agar jangan sampai terlalu banyak kesulitan nantinya di kemudian hari. Untuk
musim terakhir, sebetulnya masih ada kaitannya dengan orang yang punya gawe
(hajatan), hanya saja khusus momen wedding party. Bagi pasangan muda
mudi yang dalam taraf pendekatan (pacaran mungkin) biasanya akan lebih
termotivasi ketika menghadiri pesta pernikahan temannya. Teman wanitanya ingin
segera minta kepastian dan kejelasan kapan tanggal mainnya. Bagi si cowok yang
udah siap dan punya tabungan biasanya tinggal menunggu hasil keputusan keluarga
dari kedua belah pihak. Nah, bagi yang Cuma untuk pelampiasan kepuasan (nafsu)
saja maka dia akan mencari-cari banyak alasan untuk menunda, bahkan jika ada
niatan untuk tidak serius dalam hubungan. Oke, 3 musim dengan penyikapan yang
berbeda.
Ada sebuah cerita lama yang
berkisah seorang ksatria yang digdaya dengan paras menawan bertubuh tegap.
Pangeran ini suatu hari melakukan perjalanan ke hutan untuk berburu menjangan
(rusa atau kijang). Dia bertolak dari tempatnya sendirian tanpa dikawal oleh
prajurit, terus menuju kedalam hutan. Diceritakan bahwa kisah ini dalam era
kerajaan yang terkadang terjadi saling serang antara kerajaan satu dengan
lainnya. Sang pangeran tersebut ternyata putra dari raja Prabu Merak. Dimana
Prabu Merak ini sedang menggempur kerajaan lain bernama Kerajaan Klungkung. Di
tengah perjalanan para pengawalnya menyusul sang pangeran. Pangeran sendiri
bernama Raden Banterang.
Tidak lama setelah pengawalnya
mampu menyusul Raden Banterang, rombongan sang pangeran bertemu dengan sesosok
gadis lajang yang manis, cantik dan terlihat anggun layaknya dari keturunan
keluarga bangsawan. Tidak disangka, ternyata gadis tersebut adalah puteri dari
Raja yang memimpin kerajaan Klungkung. Ditanya kenapa dia seorang diri berada
di hutan maka sang puteri menjawab secara jujur bahwa dia sedang menyelamatkan
diri dari medan pertempuran. Sang ayah telah tewas dibunuh oleh Raja dari
kerajaan musuh yang tidak lain adalah Prabu Merak, sang ayah Raden Banterang.
Singkat cerita, si puteri cantik
menikah dengan Raden Banterang. Nah si puteri ini memiliki saudara laki-laki
yang masih menyimpandendam untuk membalas kematian sang ayah. Sehingga dia
meminta adiknya yang menikah dengan putra dari raja musuh untuk menghabisi
nyawa sang pangeran. Ada gejolak dan pertentangan dalam hati sang puteri.
Melihat hal tersebut sang kakak melakukan tindakan dengan menaruh sebuah keris
ditempat tidur mereka. Perbuatan ini diketahui oleh Raden Banterang, terjadilah
percekcokan dan adu mulut antara Raden Banterang dan sang istri. Si puteri
berusaha menjelaskan dengn jujur sesuai fakta yang terjadi di lapangan, namun
Raden Banterang tidak menanggapinya. Makasi puteri tadi akhirnya berlari menuju
ke sungai dan terjun kedalamnya. Dikisahkan selepas tubuh tuan puteri terjun
dan masuk ke dasar sungai terjadi suatu keanehan yaitu tercium semerbak aroma
harum dan wangi. Nah, sejak itulah sungai tersebut dinamakan Banyuwangi
(digunakan juga sebagai nama daerah tersebut).
Inilah dongeng yang turun temurun
diceritakan dari nenek moyang yang menceritakan asal usul sebuah daerah kenapa
diberi nama seperti itu. Cerita ini adalah cerita (dongeng) yang berkembang
dari Jawa Timur. Masih ada kaitannya dengan jalinan asmara muda mudi yang
berujung hingga ke pelaminan. Ada tantangan selanjtnya ketika sudah terjalin
sebuah ikatan suci (pernikanan) yaitu bagaimana caranya agar mampu menjaga dan
bertahan agar tetap harmonis. Bagi ayah dan ibu kita apalagi kakek dan nenek
kita yang masih hidup, mereka memiliki banyak ilmu dan pengalaman terkait
masalah keluarga. So, tidak ada salahnya bagi teman-teman yang baru saja
menempuh suatu jenjang pernikahan meminta banyak saran dan nasehat dari mereka.
3 musim yaitu musim hujan, musim
hajatan, dan musim nikah hanyalah bagian dari potongan (kepingan) peristiwa
yang dialami banyak orang. Penyikapan yang diambilpun sangat beragam. Maka
hasilnya (output) juga sangat bervariasi. Dari ketiganya ada beberapa kesamaan
yaitu adanya ujian/ cobaan yang ada, akan datang, terus datang silih berganti
untuk benar-benar mengecek kualitas diri kita. Dan dari tindakan dan perbuatan
kita itulah nantinya ada sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan kelak. Lakukan
yang terbaik, jauhkan rasa penyesalan (jika itu ada), teruslah belajar (dari
para orang tua kita, teman, bahkan belajar dari kegagalan) karena sebuah alasan
yaitu sempurnanya kita sebagai manusia karena kita masih memiliki kekurangan
& kelemahan.
Berikut cerita tentang Banyuwangi
dengan kompilasi soal latihan bagi adik-adik kelas IX yang akan menghadapi
ujian nasional. Kalau kalian tidak usah memikirkan nikah ya, hehehehhe---ada
waktunya sendiri. Semangat belajar, karena itu hak asasi kita untuk sukses. Kenapa hak asasi? Karena kitalah yang mengelola hak itu, mau menggunakannya dengan optimal atau bahkan mengabaikannya, Up to you...bro & sis...
FINAL EXAMINATION
PREPARATION
Narrative Text (for number
1-3)
A long time 'ago, in East Java there was a
kingdom led by Prabu Merak. He had a handsome prince named Raden Banterang.
Their kingdom, had a battle with Klungkung kingdom.
One day, Banterang was hunting
with his guards when he met a very
beautiful woman. Although it was strange to find a beautiful woman in the
jungle, he asked her, "Who are you, lady?" The lady told him that she
is the daughter of Klungkung King who ran away to the jungle to escape
from the battle. She was very sad when
her father died in the battle. Banterang was quite shocked in hearing this,
because his father "Prabu Merak' was the king who killed the woman's
father.
Nonetheless, Banterang fell in
love with her and took the woman to be his wife. Later the woman's brother
found out the marriage. He gave his sister a keris and asked her to kill
Banterang.
Banterang found the Keris on his
bed. He thought that his wife would kill him. However it was the princess
brother who put the keris on the bed. The princess and Banterang then had a
quarrel. In her desperate attempt to prove her innocence, the princess jumped into a river.
Since then, the river is known as Banyuwangi Banyu means water and, wangi
means frágrarit. The river's name reflects the princess honesty.
1. What is the main idea of the
second paragraph?
A. Raden Banterang fell in love
and married the princess.
B. Two kingdoms were fighting
against each other.
C. Prabu Merak killed the king of
Klungkung.
D. Raden Banterang met a beautiful woman.
2. How did the princess prove that she was not guilty?
A. By killing her father
B. By
jumping into the river
C. By reflecting the smell odor
D. By fighting against her
husband
3. Why was the princess in the woods alone?
A. Because she hunted some wild animals
B. Because she escaped from the hunters
C. Because
she rescued herself from the battle
D. Because her father was
died before killing the enemy
Recount Text (for number 4-9)
Last weekend, I visited my pen
pal's house. His Name is Anto. There were many activities I did there. In the
morning, Anto and I had breakfast. We had traditional food. I liked it very
much.
After breakfast, he took me to
the garden behind his house. The garden was very big and beautiful. There is a
big bird cage in the garden. The were many kinds of birds in that cage. I spent
a long time feeding the birds. I also took pictures with those beautiful birds.
After visiting the bird cage, Anto and I went to the flower garden not far
from his house. We took a rest and had
lunch under a big tree and watch butterflies flying above
colourful flowers. In the afternoon, we swam in the pool in the backyard. It
was so fun. I really enjoyed my time with Anto.
4. What is the last paragraph
about?
A. Anto had butterflies as his
pet.
B. The writer's friend is a good
swimmer.
C. There are a lot of flowers in
Anto's house.
D. The writer had a good time with his friend
5. What did the writer do with
his friend after feeding the birds?
A. They visited uniqe animal’s
cage not far the flower garden.
B. They arranged some foods for
their lunch under a big tree.
C. They took pictures with some
wonderful plants.
D. They were visiting the flower garden near
from Anto’s house.
6. What is the main idea of the
last paragraph?
A. The
writer really enjoyed his weekend so much.
B. Anto was the generous friend
who always help him.
C. The beautiful of flower garden
near Anto’s house.
D. Severeal activities that arranged by the writer’s friend.
7. “I also took pictures with those
beautiful birds.What is the underlined word refer to?
A. birds with beautiful feathers
B.
birds that fed by the writer
C. birds inside the cage
D. birds outside the cage
8. How long did the writer spend
his weekend in Anto’s house?
A. one
day
B.two days
C. three days
D. four days
9. “It was so fun.”The
underlined word can be replaced with...
A.
pleasant
B. tiring
C. starving
D. awful
Narrative Text (for number
10-12)
There was a girl named Pina who
lived on a fruit plantation with her mother. When her mother worked night and
day, little Pina would spend all her time playing with her friends. When her
mother asked her to do something, she would always reply that she couldn't find
things, even if it was laying right in front of her eyes.
One day, her mother fell ill and
couldn't even get up to cook some food. So, she asked Pina to cook some rice.
However, Pina being her lazy self, said "I can't find the pot, so where
should I put the rice?". Her mother told her where the pot was. Then she
said, "where is the ladle, how am I going to cook without a ladle?".
Again her sick mother had to tell her
the exact location. Pina did the same with salt, rice and water! Enraged by
Pine's behaviour, her mother cursed, "May you grow a thousand eyes"
and went back to sleep.
When she woke up, she could not find her daughter. She searched, and so did
every single person on the plantation. After a few days, a strange fruit with
thousand of little dots was seen on the plantation. When Pina's mother saw the
fruit, she was immediately reminded of Pina's beautiful brown eyes and thus,
the fruit with a thousand eyes was named "Pinya", meaning pineapple
in Tagalog.
10. What is the main idea of
paragraph two?
A.
Pina's mother was so angry that she cursed her daughter.
B. Pina was too lazy to cook her
own food.
C. Pina's mother was terribly
ill.
D. Pina was a really bad
cook.
11. What is the moral lesson that
we can take from the story above?
A. Be careful with your mouth
B. Don’t be lazy daughter
C. Work hard makes us more
success
D. Obey and respect our mother
12. Which statement is TRUE based
on the story above, except...
A.
Pina did her mother instruction without complaining.
B. The story was about little
girl who didnt obey her mother.
C. The story was about the legend
of pineapple.
D. It was folktale from Philipine.
Procedure Text (for number 13-18)
Make sure that the power cord is firmly connected
to the back of the CPU and connected to electricity source.
Connect the monitor cable to the back of the CPU.
Connect the keyboard and mouse cords to the back
panel of the CPU, too.
Press the power button located on the front panel
of the CPU. The desktop will start a booting process in your computer.
When you finish using
the computer, click the "Start" button and choose the "Turn
off computer" option. This will display the options to
"Stand by", "Restart" or "Turn Off" the
computer.
13. "This will
display the options ... "(step 5). The underlined word refers to... .
A.
clicking "Turn off"
B. pressing the power
C. clicking "Start"
button
D. connecting a cable
14. What should you do be before
connecting the mouse cord to the CPU?
A.
Connect the monitor cable to the back of the CPU.
B. Press the power button located
on the front panel.
C. Connect the power cord to the
electricity source.
D. Click "Start" button or restart the computer.
15. What is the intention of the text
above?
A.
giving instructions how to use a set of personal computer
B. the way of typing use the
keyboard of computer
C. tell how to shutdown the computer properly and
safely
D. persuading the readers how to install new software in computer
16. Which of the statements below
are not true based on the text, except...
A. Remove the electricity cord
after using the computer
B. Make sure our hands are not
touching the front panel
C. Clicking start button after
opening the office programs
D. Connect the keyboard to the back panel of
computer
17. After connecting the mouse cord to the back panel,
we...
A. remove the keyboard cord from computer
B. click start button on the screen
C. connect the power cord into the electrity source
D. turn on the computer and wait the booting
process
18. “...located on the front
panel of the CPU. The opposite meaning of the underlined word is...
Virus yang berbahaya harus dilenyapkan dari muka bumi. Jangan dibiarkan karena pada dasarnya bisa menyebar dan menular. Virus dalam arti sesungguhnya dalam dunia kedokteran/ kesehatan misalnya virus HIV/AIDS, virus influenza, virus ebola, virus hepatitis, polio, virus herpes, dan lainnya. Atau virus yang menyerang komputer misalnya saja trojan, worm, virus web script, directory, virus FAT, atau yang lainnya. Ada kesamaan antara virus dunia kesehatan dengan virus kategori komputer yaitu sama-sama menyebar dan merusak. Ada satu lagi jenis virus yang diluar 2 kategori itu adalah virus yang menyebar pada sikap atau tingkah laku misalnya virus malas, hehehe. Virus merah jambu (jatuh cinta) pada pasangan remaja. penggunaan istilah virus dimaksudkan untuk memberi kesan bahwa hal tersebut memiliki sifat yang mudah menyebar (viral) dan memiliki efek yang mudah melekat pada subjek pelakunya. Mari kita bahas jenis virus yang diluar 2 kategori (virus kesehatan & virus komputer). Bahas saja virus "atheis" yang akhir-akhir ini muncul dengan gelagat pembawanya (agen) yaitu paham komunis, yang setahu saya negara asalnya adalah China dan dulu sekali uni soviet. Terlepas dari paham komunisme di negeri asalnya tersebut, maka gejala virus atheis ini lewat propaganda PKI (Partai Komunis Indonesia) sekarang sudah muncul tanda-tandanya semenjak era Presiden Jokowi. Mari kita bandingkan saja era Presiden SBY, mungkin bibit virus komunis masih ada namun baru tumbuh subur era pemerintahan saat ini. Faktornya bisa disebabkan karena si pemimpin pro atau bahkan punya kesepakatan dengan antek komunis. Tidak mengherankan beberapa waktu yang lalu beredar foto narsis seseorang berkaos dengan logo/ lambang palu arit. Kalo ada yang menyangkal itu kan cuma gambar saja, apa sih arti sebuah gambar? Ikon, logo, gambar apapun itu setidaknya mengindisikasikan gejala-gejala pembiaran komunisme itu ada di Indonesia. Padahal PKI sudah berbuat makar dengan tragedi G30 S PKI nya, saya sendiri pernah menyaksikan film mengerikan tersebut sehingga merinding. Bukan merinding karena takut saja, namun merinding jika paham komunis itu ada lagi di tanah air ini. Paham tersebut sangatlah berbahaya bagi keutuhan dan kebhinekaan NKRI saat ini.
Di tulisan ini saya menyampaikan khawatir yang mendalam akan pembiaran bibit atheis dengan motor pengusungnya yaitu komunis. Jika diistilahkan menjadi nama virus maka harusnya tindakan bagi pemerintah yang kredibel dan penuh tanggung jawab adalah melenyapkan virus atheis komunis tersebut sampai ke akar-akarnya. Jangan dibiarkan seperti mengobati virus influenza yang sembuh kemudian muncul lagi di saat kondisi tubuh tidak prima. Seperti halnya virus influenza yang mudah hinggap pada siapa saja di musim penghujan seperti bulan Desember ini, influenza mudah saja menyerang dengan tanpa ampun mengganggu aktivitas harian. Bahkan jika menyerang pada balita akan membawa dampak yang berbahaya. Hal selanjutnya yang dikhawatirkan lagi dari virus atheis ini adalah dimisalkan seperti flu yang membuat orang menurun dalam produktivitas kerjanya. Maka virus atheis sama mengganggunya, kita lihat saja orang yang tidak memiliki iman pada Tuhan maka tindakannya arogan, semena-mena, sekarepe dhewe, merasa dirinya paling kuat, dengan kasarnya menyerang siapa saja, kata-katanya mudah menyakiti perasaan orang lain, uacapannya bikin keributan. Dan lebih dari itu adalah tindakannya benar-benar tidak berperikemanusian menghilangkan sisi keadilan dan tanggungjawab. Tuhan saja tidak ada dalam dirinya, apalagi yang ditakuti ketika melakukan perbuatan jahat?
Mengerikannya dari virus atheis ini adalah para pelakunya merasa bebas berbuat apa saja karena tidak ada yang memantau dan melihat. Merasa bebas seakan-akan segala perbuatannya itu tidak akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Secara fisik bentuk virus yang diperbesar akan nampak jelek dan tidak sedap dilihat, hahaha...Begitupun atheis ini, tingkah lakunya bikin mual orang karena sikap sok, sombong dan adigung adiguna. Apa yang bakalan terjadi jika ada pemimpin yang dalam dirinya itu sudah tidak lagi memandang akan keberadaan Tuhan? Yah, jelas akan membawa mudharat, bencana, malapetaka. Mungkin secara akademik dia orang yang cerdas, tapi tetap saja kecerdasan spiritualnya nol besar dan ini tidak layak untuk dijadikan seorang leader. Apa penting keberadaan "iman" bagi seorang pemimpin? Menurut sudut pandang penulis yang beragama muslim ini yaitu sangat-sangat penting. Karena iman adalah hal pertama (syahadat) sebelum hal lainnya. Jadi menjadi ruh utama dalam kinerja kepemimpinannya kedepan. So, himbauan agar pilihlah pemimpinb yang benar-benar takut dan iman pada sang Khaliq. Tinggalakan pemimpin yang lebih pro atheis. Kalau sudah terlanjur di pilpres 2014 kemarin pilih yang muslim namun sedikit pro komunis, maka pilpres 2019 pilihlah yang benar-benar punya iman. Memangnya iman bisa dilihat? hahaha, pemimpin yang sungguh-sungguh pro dengan ajaran Tuhan maka dia akan pro dengan rakyatnya, umatnya, bangsanya.
Nah, gimana jika virus atheis ini sudah ada pergerakan mulai menyebar, bayangkan saja solusinya seperti jika kita terkena virus influenza. Biasanya penderita flu sering bersin, meler, atapun terasa kedinginan, pening, dsb. Maka yang perlu dilakukan adalah laukan pola aktivitas yang menyehatkan antara lain pola tidur yang teratur, pola makan dengan asupan gizi cukup yang teratur, mengkonsumsi makanan penjaga vitalitas/ stamina untuk menguatkan daya tahan dan kekebalan tubuh. Dan tentunya jika seperti di musim penghujan seperti di bulan Desember ini adalah membawa payung, berkendara motor menggunakan jas hujan atau paling tidak berteduh ketika diguyur hujan. Perlu diingat jika kondisi daya tahan tubuh menurun maka flu akan mudah sekali hinggap pada diri kita. Oke, perumpamaan dari penanganan penyakit flu tersebut pada penerapan mencegah dan melawan virus atheis adalah salah satunya pola ibadah harian rutin yang terjaga. Iabaratnya makannya seorang mukmin adalah shalat fardhu 5 waktu tersebut terjaga dan di awal waktu. Asupan makanan bergizi lainnya bisa berupa ibadah sunah sebut saja sunah dhuha, sunah rawatib, sunah tahajud, atau puasa sunah. Jika sedang terjangkit flu dengan ciri-ciri sering bersin maka berdoa, mendengar orang/ teman kita yang bersin maka mendoakannya.
Maka biasakanlan menggunakan doa sebagai pengiring usaha kita dalam kesempatan apapun, dalam kondisi apapun, dimanapun berada. Berdoalah pada Allah swt, mintalah pertolongan hanya pada NYa agar bangsa ini dijauhkan dari makar para orang-orang yang dengki, orang-orang kafir, orang-orang yang tidak senang agama Islam ini subur di ibu pertiwi "Indonesia, doakan agar bangsa ini memiliki pemimpin yang amanah yang dekat dengan Rabb Nya. Hal ini telah dilakukan seperti pada saat aksi damai 212 kemarin dengan doa Qunut apada saat dilaksanakannya shalat Jumat super keren dengan jumlah jamaah hampir 7 juta lebih (shalat jumat dengan jamaah terbesar secara bersamaan yang pernah ada di dunia), Subhanallah. Jadi dengan demikian jika ada atheis yang sudah menjagkiti beberapa tokoh politik dengan kominis sebagai pahamnya maka semoga virus tersebut dapat terantisipasi dan akhirnya lenyap dari bumi Indonesia. Amin. So, yang diperlukan bagi bangsa ini adalah menyehatkan tubuhnya, menyehatkan bangsa dengan menjunjung keadilan dan tegaknya hukum yang benar-benar sesuai dasar negara kita. Baik Pancasila ataupun UUD 45, nilai-nilai didalamnya tersebut tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam. Karena Islamlah yang menjadi ruh/ semangat ketika para pendiri merumuskan dan menyusunnya.
Bagi masyarakat yang saat ini masih phobia dengan Islam maka cobalah mendekat dan berkenal dengan ajaran Islam. Mungkin bencinya. takutnya, dengkinya terhadap Islam bisa jadi karena sumber informasinya disesatkan ataupun mendapat dari sumber yang kurang tepat. Sumber tepat yang digunakan ketika ingin tahu lebih dalam tentang agama Islam yaitu Al Quranul Karim. Insyaallah bagi orang-orang atheis yang belum tahu sama sekali tentang dien ini maka referensinya adalah Al Quran. Bisa jadi hidayah itu langsung Allah turunkan dan diberikan pada orang-orang yang dengan tulus mencari kebenaran dan keselamatan. Virus atheis, kayaknya tidak akan mampu menyerang orang yang sehat (imannya kuat). Seperti virus flu yang mustahil menyerang pada orang yang memeiliki kekebalan tubuh prima. Jika terlanjur memiliki tanda-tandanya (influenza) maka nikmati dulu dan lawan dengan tips diatas. Bahkan bersin sendiri dalam ajaran Islam disebutkan kebermanfaatan (bukan hanya karena efek flu saja) antara lain mengeluarkan mikroba, debu, dan beberapa bakteri yang ada dalam rongga/ saluran pernafasan (hidung). Maka terdapat adabnya sendiri tentang bersin tersebut.
Jadi virus yang perlu dilenyapkan disini adalah maksudnya paham atheis, jangan biarkan virus ini seperti halnya virus influenza yang hilang tetapi kemudian muncul lagi ketika kondisi tubuh tidak fit. Berikut teks Bahasa Inggris berkaitan dengan Influenza:
INFLUENZA
Influenza, commonly known as
"the flu", is an infectious
disease caused by the influenza virus. Symptoms
can be mild to severe. The most common symptoms include: a high fever, runny nose, sore throat, muscle pains, headache, coughing, and feeling
tired. These symptoms typically begin two days after exposure to the
virus and most last less than a week. The cough; however, may last for more
than two weeks. In children there may be nausea and vomiting but these are not
common in adults. Nausea and vomiting occur more commonly in the unrelated
infection gastroenteritis,
which is sometimes inaccurately referred to as "stomach flu" or
"24-hour flu". Complications of influenza may include viral pneumonia, secondary bacterial
pneumonia, sinus
infections, and worsening of previous health problems such as asthma or heart failure.
Influenza spreads around the world in a yearly outbreak, resulting
in about three to five million cases of severe illness and about 250,000 to
500,000 deaths. In the Northern and Southern parts of the world outbreaks occur
mainly in winter while in areas around the equator outbreaks may occur at any
time of the year. Death occurs mostly in the young, the old and those with
other health problems. Larger outbreaks known as pandemics are less
frequent.