Showing posts with label PKI. Show all posts
Showing posts with label PKI. Show all posts

Wednesday, December 7, 2016

Virus itu harus Dilenyapkan, Jangan Dibiarkan Seperti Flu

Virus yang berbahaya harus dilenyapkan dari muka bumi. Jangan dibiarkan karena pada dasarnya bisa menyebar dan menular. Virus dalam arti sesungguhnya dalam dunia kedokteran/ kesehatan misalnya virus HIV/AIDS, virus influenza, virus ebola, virus hepatitis, polio, virus herpes, dan lainnya. Atau virus yang menyerang komputer misalnya saja trojan, worm, virus web script, directory, virus FAT, atau yang lainnya. Ada kesamaan antara virus dunia kesehatan dengan virus kategori komputer yaitu sama-sama menyebar dan merusak. Ada satu lagi jenis virus yang diluar 2 kategori itu adalah virus yang menyebar pada sikap atau tingkah laku misalnya virus malas, hehehe. Virus merah jambu (jatuh cinta) pada pasangan remaja. penggunaan istilah virus dimaksudkan untuk memberi kesan bahwa hal tersebut memiliki sifat yang mudah menyebar (viral) dan memiliki efek yang mudah melekat pada subjek pelakunya. Mari kita bahas jenis virus yang diluar 2 kategori (virus kesehatan & virus komputer). Bahas saja virus "atheis" yang akhir-akhir ini muncul dengan gelagat pembawanya (agen) yaitu paham komunis, yang setahu saya negara asalnya adalah China dan dulu sekali uni soviet. Terlepas dari paham komunisme di negeri asalnya tersebut, maka gejala virus atheis ini lewat propaganda PKI (Partai Komunis Indonesia) sekarang sudah muncul tanda-tandanya semenjak era Presiden Jokowi. Mari kita bandingkan saja era Presiden SBY, mungkin bibit virus komunis masih ada namun baru tumbuh subur era pemerintahan saat ini. Faktornya bisa disebabkan karena si pemimpin pro atau bahkan punya kesepakatan dengan antek komunis. Tidak mengherankan beberapa waktu yang lalu beredar foto narsis seseorang berkaos dengan logo/ lambang palu arit. Kalo ada yang menyangkal itu kan cuma gambar saja, apa sih arti sebuah gambar? Ikon, logo, gambar apapun itu setidaknya mengindisikasikan gejala-gejala pembiaran komunisme itu ada di Indonesia. Padahal PKI sudah berbuat makar dengan tragedi G30 S PKI nya, saya sendiri pernah menyaksikan film mengerikan tersebut sehingga merinding. Bukan merinding karena takut saja, namun merinding jika paham komunis itu ada lagi di tanah air ini. Paham tersebut sangatlah berbahaya bagi keutuhan dan kebhinekaan NKRI saat ini.
Di tulisan ini saya menyampaikan khawatir yang mendalam akan pembiaran bibit atheis dengan motor pengusungnya yaitu komunis. Jika diistilahkan menjadi nama virus maka harusnya tindakan bagi pemerintah yang kredibel dan penuh tanggung jawab adalah melenyapkan virus atheis komunis tersebut sampai ke akar-akarnya. Jangan dibiarkan seperti mengobati virus influenza yang sembuh kemudian muncul lagi di saat kondisi tubuh tidak prima. Seperti halnya virus influenza yang mudah hinggap pada siapa saja di musim penghujan seperti bulan Desember ini, influenza mudah saja menyerang dengan tanpa ampun mengganggu aktivitas harian. Bahkan jika menyerang pada balita akan membawa dampak yang berbahaya. Hal selanjutnya yang dikhawatirkan lagi dari virus atheis ini adalah dimisalkan seperti flu yang membuat orang menurun dalam produktivitas kerjanya. Maka virus atheis sama mengganggunya, kita lihat saja orang yang tidak memiliki iman pada Tuhan maka tindakannya arogan, semena-mena, sekarepe dhewe, merasa dirinya paling kuat, dengan kasarnya menyerang siapa saja, kata-katanya mudah menyakiti perasaan orang lain, uacapannya bikin keributan. Dan lebih dari itu adalah tindakannya benar-benar tidak berperikemanusian menghilangkan sisi keadilan dan tanggungjawab. Tuhan saja tidak ada dalam dirinya, apalagi yang ditakuti ketika melakukan perbuatan jahat?
Mengerikannya dari virus atheis  ini adalah para pelakunya merasa bebas berbuat apa saja karena tidak ada yang memantau dan melihat. Merasa bebas seakan-akan segala perbuatannya itu tidak akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Secara fisik bentuk virus yang diperbesar akan nampak jelek dan tidak sedap dilihat, hahaha...Begitupun atheis ini, tingkah lakunya bikin mual orang karena sikap sok, sombong dan adigung adiguna. Apa yang bakalan terjadi jika ada pemimpin yang dalam dirinya itu sudah tidak lagi memandang akan keberadaan Tuhan? Yah, jelas akan membawa mudharat, bencana, malapetaka. Mungkin secara akademik dia orang yang cerdas, tapi tetap saja kecerdasan spiritualnya nol besar dan ini tidak layak untuk dijadikan seorang leader. Apa penting keberadaan "iman" bagi seorang pemimpin? Menurut sudut pandang penulis yang beragama muslim ini yaitu sangat-sangat penting. Karena iman adalah hal pertama (syahadat) sebelum hal lainnya. Jadi menjadi ruh utama dalam kinerja kepemimpinannya kedepan. So, himbauan agar pilihlah pemimpinb yang benar-benar takut dan iman pada sang Khaliq. Tinggalakan pemimpin yang lebih pro atheis. Kalau sudah terlanjur di pilpres 2014 kemarin pilih yang muslim namun sedikit pro komunis, maka pilpres 2019 pilihlah yang benar-benar punya iman. Memangnya iman bisa dilihat? hahaha, pemimpin yang sungguh-sungguh pro dengan ajaran Tuhan maka dia akan pro dengan rakyatnya, umatnya, bangsanya. 
Nah, gimana jika virus atheis ini sudah ada pergerakan mulai menyebar, bayangkan saja solusinya seperti jika kita terkena virus influenza. Biasanya penderita flu sering bersin, meler, atapun terasa kedinginan, pening, dsb. Maka yang perlu dilakukan adalah laukan pola aktivitas yang menyehatkan antara lain pola tidur yang teratur, pola makan dengan asupan gizi cukup yang teratur, mengkonsumsi makanan penjaga vitalitas/ stamina untuk menguatkan daya tahan dan kekebalan tubuh. Dan tentunya jika seperti di musim penghujan seperti di bulan Desember ini adalah membawa payung, berkendara motor menggunakan jas hujan atau paling tidak berteduh ketika diguyur hujan. Perlu diingat jika kondisi daya tahan tubuh menurun maka flu akan mudah sekali hinggap pada diri kita. Oke, perumpamaan dari penanganan penyakit flu tersebut pada penerapan mencegah dan melawan virus atheis adalah salah satunya pola ibadah harian rutin yang terjaga. Iabaratnya makannya seorang mukmin adalah shalat fardhu 5 waktu tersebut terjaga dan di awal waktu. Asupan makanan bergizi lainnya bisa berupa ibadah sunah sebut saja sunah dhuha, sunah rawatib, sunah tahajud, atau puasa sunah. Jika sedang terjangkit flu dengan ciri-ciri sering bersin maka berdoa, mendengar orang/ teman kita yang bersin maka mendoakannya.
Maka biasakanlan menggunakan doa sebagai pengiring usaha kita dalam kesempatan apapun, dalam kondisi apapun, dimanapun berada. Berdoalah pada Allah swt, mintalah pertolongan hanya pada NYa agar bangsa ini dijauhkan dari makar para orang-orang yang dengki, orang-orang kafir, orang-orang yang tidak senang agama Islam ini subur di ibu pertiwi "Indonesia, doakan agar bangsa ini memiliki pemimpin yang amanah yang dekat dengan Rabb Nya. Hal ini telah dilakukan seperti pada saat aksi damai 212 kemarin dengan doa Qunut apada saat dilaksanakannya shalat Jumat super keren dengan jumlah jamaah hampir 7 juta lebih (shalat jumat dengan jamaah terbesar secara bersamaan yang pernah ada di dunia), Subhanallah. Jadi dengan demikian jika ada atheis yang sudah menjagkiti beberapa tokoh politik dengan kominis sebagai pahamnya maka semoga virus tersebut dapat terantisipasi dan akhirnya lenyap dari bumi Indonesia. Amin. So, yang diperlukan bagi bangsa ini adalah menyehatkan tubuhnya, menyehatkan bangsa dengan menjunjung keadilan dan tegaknya hukum yang benar-benar sesuai dasar negara kita. Baik Pancasila ataupun UUD 45, nilai-nilai didalamnya tersebut tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam. Karena Islamlah yang menjadi ruh/ semangat ketika para pendiri merumuskan dan menyusunnya.
Bagi masyarakat yang saat ini masih phobia dengan Islam maka cobalah mendekat dan berkenal dengan ajaran Islam. Mungkin bencinya. takutnya, dengkinya terhadap Islam bisa jadi karena sumber informasinya disesatkan ataupun mendapat dari sumber yang kurang tepat. Sumber tepat yang digunakan ketika ingin tahu lebih dalam tentang agama Islam yaitu Al Quranul Karim. Insyaallah bagi orang-orang atheis yang belum tahu sama sekali tentang dien ini maka referensinya adalah Al Quran. Bisa jadi hidayah itu langsung Allah turunkan dan diberikan pada orang-orang yang dengan tulus mencari kebenaran dan keselamatan. Virus atheis, kayaknya tidak akan mampu menyerang orang yang sehat (imannya kuat). Seperti virus flu yang mustahil menyerang pada orang yang memeiliki kekebalan tubuh prima. Jika terlanjur memiliki tanda-tandanya (influenza) maka nikmati dulu dan lawan dengan tips diatas. Bahkan bersin sendiri dalam ajaran Islam disebutkan kebermanfaatan (bukan hanya karena efek flu saja) antara lain mengeluarkan mikroba, debu, dan beberapa bakteri yang ada dalam rongga/ saluran pernafasan (hidung). Maka terdapat adabnya sendiri tentang bersin tersebut.
Jadi virus yang perlu dilenyapkan disini adalah maksudnya paham atheis, jangan biarkan virus ini seperti halnya virus influenza yang hilang tetapi kemudian muncul lagi ketika kondisi tubuh tidak fit. Berikut teks Bahasa Inggris berkaitan dengan Influenza:

INFLUENZA
Influenza, commonly known as "the flu", is an infectious disease caused by the influenza virus. Symptoms can be mild to severe. The most common symptoms include: a high fever, runny nose, sore throat, muscle pains, headache, coughing, and feeling tired. These symptoms typically begin two days after exposure to the virus and most last less than a week. The cough; however, may last for more than two weeks. In children there may be nausea and vomiting but these are not common in adults. Nausea and vomiting occur more commonly in the unrelated infection gastroenteritis, which is sometimes inaccurately referred to as "stomach flu" or "24-hour flu". Complications of influenza may include viral pneumonia, secondary bacterial pneumonia, sinus infections, and worsening of previous health problems such as asthma or heart failure.  
Influenza spreads around the world in a yearly outbreak, resulting in about three to five million cases of severe illness and about 250,000 to 500,000 deaths. In the Northern and Southern parts of the world outbreaks occur mainly in winter while in areas around the equator outbreaks may occur at any time of the year. Death occurs mostly in the young, the old and those with other health problems. Larger outbreaks known as pandemics are less frequent.