Showing posts with label discussion text. Show all posts
Showing posts with label discussion text. Show all posts

Wednesday, April 5, 2017

Film Chennai Express 2013, Kontroversi Shah Rukh Khan Lakukan Ritual (Unduh Gratis)

Kualitas Bluray 720p Matroska
Size: 949.6 Mb  [Unduh] [Sub Indo]
Kontroversi akting Shah Rukh Khan di film yang rilis tahun 2013 ini terkait masalah ritual peribadatan tradisi Hindu ketika pengantin pria dan wanitanya pergi ke kuil untuk sembahyang, karena ia sendiri seorang muslim. Terkadang seorang aktor yang sudah kondang mengalami dilema ketika ia berperan dalam tuntutan skenario yang kurang syar'i apalagi kaitannya dengan akidah. Apa boleh buat tuntutan peran tersebut akhirnya menciderai aspek akidah. Iman seseorang, bahkan artis sekalipun, memang tidak dilihat dari ukuran penilaian orang luar hanya karena aktingnya yang harus melakukan adegan yang kontra dengan kepercayaan yang dianutnya. Di lain pihak, penggemar, orang lain yang simpati, kritikus film, dsb melihat ia dari sudut pandangnya sendiri. Contoh dari sudut penggemar buta, maaf misal remaja yang ngefans berat sama shah rukh khan ia yang juga seorang muslim merasa tidak ada masalah melakukan ibadat agama lain karena yang ia llihat dalam film yang kebetulan aktornya muslim dan melakukan hal semacam itu.
Chennai Express ini berkisah akan seorang pemuda yang akan membawa abu kakeknya untuk di taburkan di sungai Gangga. Namun di tengah perjalanan menggunakan kereta bernama Chennai Express ia mengalami hambatan. Ia bertemu seorang gadis yang dikejar oleh para pamannya yang berjumlah 4 orang. Gadis tersebut memintanya berpura-pura menjadi pacar si gadis. Hal ini dikarenakan gadis tersebut akan dijodohkan dengan pemuda pilihan ayahnya. Proses yang rumit terjadi ketika Shah Rukh Khan (si pemuda tadi) berkunjung ke desa si gadis. Perbedaan bahasa yang digunakan menjadikan kendala sekaligus peluang untuk berbohong pada keluarga si gadis. Posisinya yang disandera dan dipaksa oleh si gadis menjadikan ia serba salah bertindak. Keputusan yang diambil adalah melarikan diri dari desa tersebut. Larinya calon pengantin dengan pemuda tadi menjadi polemik baru hingga klimaks dari film ini adalah ketika Shah Rukh Khan adu fisik dengan pemuda pilihan ayah sang gadis.
Kepiawaian seorang aktor dalam bermain peran dalam sebuah film terkadang memunculkan kekaguman tersendiri bagi penonton khususnya penggemar. Semacam ada keterlibatan emosi, para penggemar menjadi histeris dan hampir-hampir menjadi pengikut setianya. Inilah yang ditakutkan menjadi salah satu dampak buruk bagi kepribadian si penonton. Kenapa buruk? Alasan utamanya adalah mereka diidolakan dalam kehidupan nyata, padahal yang ia kagumi itu hanya sebatas akting film. Realitas kehidupan memiliki kesenjangan dengan kebanyakan film khususnya masalah akidah. Menjadi kabur/tidakjelas mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya dijauhi. Kronis memang jika memperdebatkan dunia seni dan hiburan yang tidak syar'i dan kurang jelas arahnya kemana. Sehingga para pegiat film, hiburan, seni, harus juga diisi oleh mereka-mereka yang faham agama, taat norma, etika, bahkan penyebar nilai-nilai kebaikan bukan semata-mata menghibur pemirsa. Remaja yang menjadi bagian dari sekian juta penonton itu harus pinter memilah mana yang baik dan mana yang kurang etis. Sayangnya, remaja adalah fase fluktuatif, reaktif, pencarian jati diri, labil, cenderung pragmatis. Hal inilah yang kemudian generasi bangsa ini hancur dimulai pemudanya tidak memiliki sandaran yang jelas. Pemuda saat ini adalah pemimpin 10 tahun kedepan, jika sudah rusak secara moral dan tidak memiliki akidah yang kuat bagaimana ingin memiliki bangsa yang kuat di masa mendatang. Hiburan oke, ngaji juga oke, kokohkan pondasi akidah agar kuat. So, be smart moslem generation.


















Related Posts:

Sunday, November 22, 2015

Kerja sambil sekolah, sambil kuliah? Why not?

Saya pernah bertanya kepada Mr. takuya (seorang relawan dari Jepang), tentang kerja sambil kuliah. Dia bilang kalau hal tersebut hal yang lumrah di negaranya, bahkan dia sendiri termasuk yang bekerja part time di sebuah restoran sebagai koki dan bayarannya lumayan besar bisa di tabung. Saat ini dia masih belajar di kampus mengambil jurusan fisika, dan di bulan september s/d november berpastisipasi menjadi relawan (volunteer) dari Jepang yang datang ke sekolah kami bergerak di bidang sosial dan pendidikan. Dia mencontohkan bahwa sikap mandiri bisa diwujudkan dengan membiayai kuliah, sekolah ataupun belajar tidak tergantung pada orang tuanya. Dengan mencoba bekerja part-time, juga secara tidak langsung belajar bagaimana membagi waktunya untuk urusan kampus (kuliah) dengan job yang ia tekuni yaitu sebagai chef  restoran masakan Jepang di Tokyo. Saya memiliki pengalaman pribadi ketika kuliah yaitu bekerja model shift di warnet dan rental komputer (pengetikan sekaligus translate) dekat kampus selama hampir 3 tahun (2005-2007) selain juga mengajar les privat dari semester 4 hingga wisuda. Ternyata manfaat yang saya rasakan banyak, disamping materi yaitu uang, ada satu hal yang sangat berharga yaitu experience atau pengalaman ketika bekerja di lapangan yang kebanyakan tidak didapatkan di bangku kuliah.
Mungkin kerja part-time yang dilakukan pelajar ataupun mahasiswa masih dijumpai di kota-kota besar karena faktor terbukanya lapangan pekerjaan yang variatif dan cenderung menguntungkan secara finansial,dan faktor jauh dari kampung halaman (merantau) karena dipaksa oleh kebutuhan ekonomi. Apapun itu yang jelas alasan-alasan yang mendukung kerja sambilan ketika masih sekolah atau kuliah kadang ditentang oleh sebagian kalangan, terutama misalnya guru atau pendidik atau beberapa orang tua yang khawatir akan proses belajar murid ataupun anaknya terganggu, sehingga sekolah ataupun kuliahnya terbengkalai. Contohnya nilai ujian jadi merosot karena tenaga terkuras oleh bekerja, sehingga tubuh tidak fit  dan pikiran kurang fresh. Bahkan beberapa nilai ujian (tes) terlewatkan karena pengaturan jadwal yang mungkin berbenturan.
Harus ada komitmen diri yang kuat untuk membuat jadwal yang ketat antara pekerjaannya dengan tugas belajarnya agar kedua hal itu bisa berjalan secara sinergi, tidak sebaliknya menghambat. Bagi kita yang belum pernah merasakan kerja sambilan ketika masih sekolah mungkin belum tahu secara jelas rasanya seperti apa atau pengaturan waktunya bagaimana? Di daerah yang bukan termasuk kota besar fenomena kerja part time mungkin jarang ditemukan, kalaupun ada bisa jadi persentasenya di bawah 16%, karena didukung faktor pengawasan dan perijinan dari orang tua. Sehingga tidak terlalu menjadi pembahasan utama dalam share masalah antara guru BP/BK dengan wali murid. Ketidak ketersediaan pekerjaan yang memadai dan yang memungkinkan membuat di daerah pinggiran (kota kecil) tidak lazim bekerja sambil sekolah. Ataupun disebabkan faktor ketrampilan yang di miliki peserta didik tersebut.
Jelasnya adalah antara bekerja vs sekolah/kuliah, akan  muncul menjadi problem besar manakala kita sebagai pelaku di dalamnya kurang pandai dalam membuat jadwal (schedule) agar berjalan sinkron antara study dengan job tadi.  Skala prioritas harus dikedepankan selama kedua aktivitas berlangsung dalam waktu yang sama. Misalnya manakala mendekati ulangan semester atau kenaikan kelas bahkan ujian, pengerjaan skripsi/thesis, tugas akhir, dsb. Jika remaja saat ini memiliki kegiatan positif selain aktivitas belajar di sekolah/kampus maka akan menjauhkan dari kegiatan-kegiatan hura-hura yang sifatnya hedonis, foya-foya, tanpa arah dan tujuan yang jelas. Pembebanan tanggung jawab dengan kerja part time membantu orang menjadi bersikap lebih disiplin, cekatan, terampil dan pandai mengatur waktunya, juga bersungguh-sungguh karena baginya 1 kegiatan adalah 1 kesuksesan, maka jika tidak serius dalam 1 kegiatan sama dengan menciptakan 1 kegagalan yang tak berarti. Kegagalan karena belum mampu adalah hal wajar, namun kegagalan karena teledor, suka meremehkan dan tidak serius adalah kegagalan yang tidak termaafkan.
Berikut ini teks Bahasa Inggris dengan genre discussion mengangkat isu utama tentang menyeimbangkan part time job dengan study at school. Metode pembelajarannya menggunakan problem solving.

Balancing: School and Part-time job
You have to consider a number of factors when deciding whether or not to get a job. The important thing is to arm yourself with as much information as possible, so you can figure out what choice makes the most sense for you. If you are considering working part-time, schedule a meeting with your school counselor to discuss this move. Talk to your counselor about why you want to work and what type of position you’re seeking. Simply explaining your goals to someone else can help you make decisions and figure out your priorities. Schoolwork, including homework and studying for tests, should always be your top priority.
“The activities and courses students choose vary considerably, so it’s important for young people to keep their individual situations clearly in mind,” says Brad McGowan, director of the Career Center at Newton North High School in Massachusetts. Further, McGowan cautions students who do decide to work: “If you are rushing through your assignment or not studying enough for tests because of work, it’s time to cut back or quit and find a less time-consuming job.”
He adds, “Students should always let their employers know what their time limits are.” If you are being pressured to work more hours than you can handle, you need to find a new place to work. You also need to make sure that a job won’t prevent you from getting enough rest.

 Questions
1. What should a student do first when considering working part time?
A. Schedule a meeting with the employer of the job.
B. Discuss with the school counselor.
C. Schedule a meeting with the school principal.
D. Discuss with your friends.
E. Schedule a meeting and discuss with the class.

2. What does Brad McGowan do?
A. Brad McGowan is a student who takes part time job.
B. Brad McGowan is the director.
C. Brad McGowan is the school counselor.
D. Brad McGowan is the employer.
E. Brad McGowan is the principal.

3. What does the word “it” in paragraph 3 refer to?
A. student
B. individual situation
C. young people
D. to keep to individual situations clearly in mind
E. to keep to individual situations clearly in mind is important.