Unduh kunci jawaban LKS materi UN Bahasa Inggris tahun pelajaran 2019/2020 cetakan Putra Nugraha (seperti cover diatas), bisa digunakan untuk materi pendalaman dan pengayaan jelang UNBK Bahasa Inggris. [unduh pdf]
This forum is for everybody who likes sharing, enlightening, empowering, supporting and helping each others
Showing posts with label final exam. Show all posts
Showing posts with label final exam. Show all posts
Sunday, September 29, 2019
Monday, January 2, 2017
Adat Mubazir Yang Menelan Biaya Banyak, Tinggalkan Aja Bro
Saya memiliki anak laki-laki yang suka
banget ngemil dan jajan, seandainya gak pinter-pinter memenej uang jajan
kayaknya gak ada cukupnya nurutin jajan si anak. Mungkin kalo soal jajan
makanan sih oke-oke saja namun kalo udah tertular hobi temennya jajan yang
kurang ada manfaatnya (misalnya aja permen karet) lebih baik dia nangis gak
apa-apa daripada keterusan terbiasa jajan yang kurang begitu manfaat dan
lebih-lebih tidak ada nilai gizinya.
Di saat ramainya orang merayakan
pergantian tahun baru masehi (2016 ke 2017) dengan hampir 80% motifnya hura-hura dan maksiat, dibalik
itu semua ternyata memakan ongkos yang banyak, begadang semaleman badan jadi
kurang fit dan kemungkinan paginya pelampiasan tidur seharian sehingga beberapa
ibadah sholat terlewatkan. Mungkin saja menurut yang merayakan tersebut itu
sah-sah saja karena itu waktu milik mereka, duit juga mereka yang punya, dan
resikonya juga yang tanggung mereka sendiri. Apa begitu pentingkah sehingga
kebiasaan (adat) merayakan tahun baru dengan pesta pora, melakukan banyak
maksiat di satu malam hingga meninggalkan sampah yang berserakan itu signifikan
dengan hari-hari berikutnya sepanjang tahun yang akan dilaluinya nanti? Sungguh
sebuah logika yang kurang tepat dimana ketika mengharap tahun ini lebih baik
dibandingkan tahun yang sudah lewat, namun di malam pergantian tahunnya
dilewatkan dengan kebiasaan hura-hura, cenderung dosa dan banyak keburukannya.
Nah, buanglah suatu adat ataupun kebiasaan yang kurang membawa manfaat dan
produktivitas tentunya bagi kita si pelaku.
Anak saya, yang namanya hisyam, dia suka
main air di sungai. Terkadang ketika diajak ke sungai, dia bertahan hingga 1
jam. Padahal di usianya yang belum genap 4 tahun waktu 1 jam di sungai
tergolong lama, suhunya yang dingin bisa kemungkinan terkena pilek. Atau
terkadang kalau kurang pengawasan bahaya tenggelam atau resiko hanyut. Sehingga
pengawasan ekstra dari saya harus dilakukan untuk menghindari akibat yang tidak
diinginkan.
Sama halnya dengan contoh anak kecil main
di sungai, ketika kita sudah menganggap bahwa tidak ada yang mencatat amal baik
buruk kita maka segalanya menjadi berbahaya. Yeah, tanpa merasa diawasi oleh
Alllah swt, maka perilaku kita menjadi cenderung mengikuti nafsu, suka yang
senang-senang, misalnya rame-rame di
alun-alun merayakan pergantian tahun baru. Sebetulnya masyarakat Indonesia
dengan mayoritas pemeluknya adalah beragama Islam, kebiasaan (adat) yang
bersifat boros, menghamburkan uang secara percuma, begadang hingga larut bahkan
dini hari yang tidak ada kaitannya dengan ibadah, melakukan campur baur
(ikhtilat) dengan lawan jenis dengan nafsu dan niatan maksiat, itu semua
harusnya tidak menjadi tren. Momen pergantian tahun baru dengan nonton konser,
menghitung mundur, pesta kembang api, tiup terompet, hingga pulang pagi sampai
terkadang sholat subuhnya kelewat karena efek mengantuk yang dahsyat maka momen
tersebut bukannya sebagai sarana perbaikan diri malah bermaksiat pada dirinya
(melanggar aturan agamanya—ketika si pelaku berbuat asusila misalnya).
Sebetulnya juga ketika berbicara umat Islam sendiri, maka dalam Islam menganut
kalender hijriyah ketika memaknai pergantian tahun. Kalaupun merayakan
pergantian tahun dalam kalender masehi, namun seyogyanya tidak dengan perbuatan
yang jauh dari tuntunan ajaran Islam. Sekarang memang sudah menjadi hal aneh
ketika orang itu tidak mengikuti tren (arus) kebanyakan masyarakat. Meskipun
tren yang dilakukan itu melanggar norma, etika bahkan syariat. Coba tanya
kenapa? Mungkin memang zamannya mendekati zaman akhir, ini bisa juga menjadi
alasannya, atau memang kurangnya edukasi yang baik dari media dan orang tua--alasan
tersebut juga tidak salah. Nah, pola
pikir (mindset) cara pandang manusia
juga berpengaruh dalam memaknai pergantian tahun, kesadaran bahwa pergantian
tahun (bertambah usia—dan berkurangnya jatah di dunia untuk hidup) harus
disikapi secara benar. Ritual tiap tahun seperti ini terus terulang dan satu hal
yang diuntungkan adalah kaum materialis. Penanaman sifat boros, budaya
materialistik, kebebasan tanpa norma dan aturan, serta budaya syaithan. Nah loh, kenapa budaya
syaithan? Pernah tidak pembaca menjumpai berita ditemukannya banyak kondom
berserakan di lokasi perayaan tahun baru? Itu bukan hal asing kayaknya,
sehingga makin lama yang maksiat itu justru menjadi hal biasa dan wajar.
Sebaliknya hal-hal yang bersifat religius (taat beragama) dianggap aneh.
Pengawasan dan nasehat dari orang yang
lebih bijak dan faham sangat diperlukan dalam menyikapi kejadian perayaan yang
hura-hura tersebut. Mengingatkan dan memahamkan juga butuh keberanian,
sedangkan yang mendapatkan peringatan dan nasehat harus memiliki kelapangan dan
rasa legowo--tidak sebaliknya jengkel ataupun marah. Saya menjadi lebih ketat kepada anak saya
ketika soal jajan makanan akhir-akhir ini karena demi kebaikannya, meski
terkadang pernah dia menangis saking pengin banget beli permen karet namun
tidak dijinkan juga. Yuk, kita juga ketat dalam memilih tren, adat kebiasaan,
agar tidak merugikan diri kita di masa mendatang. Nah, berhubung meninggalkan
sesuatu yang terlanjur dianggap enak oleh kita itu adalah hal berat dan sulit
maka butuh orang lain dalam prosesnya. Banyak artikel tentang perayaan tahun
baru masehi yang secara sejarah itu bukan berasal dari ajaran Islam sehingga
tidak usah begitu menggebu-gebu ketika malam tahun baru masehi. Jika ingin
merayakannya, mungkin ada baiknya lakukan dengan kewajaran dan dengan etika
(batasan) tidak meniru budaya yang tidak jelas sumbernya itu dan asal muasalnya
bagi kita pemeluk agama Islam. Nasehat (tulisan) ini bukanlah teguran ataupun
tamparan hanya berbagai saran aja siapa tahu kita sudah hanyut terbawa arus
hedonisme dan budaya jahiliyah. Nah, mumpung sebelum tenggelam dan hanyut
terlalu dalam, dengan banyaknya saudara-saudara muslim yang mengingatkan
temen-temen yang masih memiliki adat yang mubazir itu untuk segera
meninggalkannya di pergantian tahun depan maka diharapkan yang muslim mampu
menjaga dirinya dari hal-hal sia-sia semacam kegiatan perayaan pergantian tahun
dengan pesta nonton konser (lebih-lebih ada bau maksiatnya---hhiiii).
Tanamkan rasa percaya dan keyakinan bahwa
diri kita senantiasa diawasi oleh Allah swt, ada 2 malaikat yang mencatat amal
baik dan amal buruk, ada hari akhir, perhitungan amal kebajikan, siksa kubur,
dan hal yang pasti adalah itulah yang paling akhir (setelah hidup di dunia).
Artinya tidak bisa me-reset ulang jika kondisinya sudah di alam kubur dan maut
menjemput kita. Be positive,
berkawanlah dengan sahabat dan teman sejati yang mengingatkan kita akan akhirat.
Jadilah diri kita polisi untuk diri sendiri, artinya menegur diri sendiri, kalo
bisa menghukum diri sendiri jika berbuat salah, sebagai sarana muhasabah dan
instropeksi diri. Terkadang strict
terhadap diri sendiri diperlukan agar menjadi pemenang sejati (karena ada
peribahasa begini: sejatinya musuh diri kita sebenarnya adalah hawa nafsu
kita--maka barangsiapa mampu mengendalikan & menaklukannya maka berarti
termasuk pemenang sejati).
Berikut contoh tren (kecenderungan)/
kebiasaan baik yaitu tren berlatih soal bahasa Inggris kaitannya buat
temen-temen kelas IX yang bentar lagi akan menghadapi ujian. Tadrib (latihan)
adalah kebiasaan baik bagi para pemenang sejati. Karena mereka melakukan bentuk
persiapan yang nyata dan berkaitan erat dengan keberhasilannya (memenuhi
target) ---jika memiliki target—jelang ujian kelak. Tidak ada salahnya berlatih
dengan variasai jenis soal (kategori mudah, sedang dan sulit). Berikut contoh
reading test untuk Bahasa Inggris kelas IX. Belajar juga harusnya dijadikan kegiatan rutin harian baik menjelang ujian ataupun tidak, harus tetep dilakukan. Kenapa? Yah, karena belajar yang baik harus dilakukan teratur bukan ujug-ujug (ataupun tiba-tiba). Meski dia itu seorang yang super jenius...
READING TEXT
Funeral ceremony, is the most complicated and
expensive event in Toraja society. Only nobles in the Aluk religion have the
right to have an extensive death feast. Generally, the death feast of a
nobleman is attended by a lot of people and carried out for several days. The
ceremonial site structures are specially made by the deceased family in a
large, grassy field with a shelter for audiences. Other than crying and
wailing, the.Torajan expresses sorrow with music, funeral chants, songs and
poems. The ritual is often held for weeks, months, or years after the death,
until the deceased's family had raised a significant amount of money needed for
the funeral expenses Traditionally, Torajans believe that death is not a sudden
event, but a gradual process toward Puya (the land of souls, or after life).
The body of the deceased is wrapped in several layers of cloth and kept under
the tongkonan during this waiting period. Until the funeral ceremony is
completed the soul of the deceased is believed to linger around the village and
will only begin its journey to Puya after the funeral.
1. What does the text tell us about?.
A. The Torajan art festival.
B. Torajan crying ceremony.
C. The musical feast in Toraja.
D. The funeral ceremony in Toraja.
1. What does the text tell us about?.
A. The Torajan art festival.
B. Torajan crying ceremony.
C. The musical feast in Toraja.
D. The funeral ceremony in Toraja.
Dear Aldy,
Long time no see, how are you today? I hope you are alright.
Last holiday, my family and I spent one night in the countryside. It is not far from our city and it is not a crowded place. We stayed in a rented Wooden house. It was really nice.
At night, we made a small fire in front of the house and sang together. We were very happy. We woke up very late the next morning because we stayed up till after midnight. After lunch my father drove us home.
It was a great holiday. Will you join us next time?
See you soon.
Your best friend,
Sandy
2. The letter tells us about ........
A. Sandy's holiday in the countryside
B. making a small fire and singing together
C. Aldy's favourite place for holiday
D. a rented wooden house
Long time no see, how are you today? I hope you are alright.
Last holiday, my family and I spent one night in the countryside. It is not far from our city and it is not a crowded place. We stayed in a rented Wooden house. It was really nice.
At night, we made a small fire in front of the house and sang together. We were very happy. We woke up very late the next morning because we stayed up till after midnight. After lunch my father drove us home.
It was a great holiday. Will you join us next time?
See you soon.
Your best friend,
Sandy
2. The letter tells us about ........
A. Sandy's holiday in the countryside
B. making a small fire and singing together
C. Aldy's favourite place for holiday
D. a rented wooden house
Paragraf rumpang
Questions 1 to 3, complete the following text
with the words provided. On Saturday night, the student of SMPN 12 (1) ... on a
nearby hill. They chose a flat land to set up a (2) ... . It was on the bank of
a waterfall. They were happy. They worked (3) ... . Some of them cooked food,
some of them swept the place and prepared the fire wood.
1. A.climbed
B. camped
C. played
D. Worked
2. A.house
B.building
C.lodging
D.tent
B. camped
C. played
D. Worked
2. A.house
B.building
C.lodging
D.tent
3. A.seriously
B. thoroughly
C. angrily
D. Slowly
B. thoroughly
C. angrily
D. Slowly
For questions 4 to 6,
complete the passage with tile suitable words. Last month my family and I
attended Grandpa's funeral. It was my first time to go to such a ceremony. It
(4) ..... one day to finish the ceremony. In this ceremony we wore black
(5)...... Before the ceremony began, the deceased was placed in a sandalwood
coffin. Then, many processions followed. The funeral ceremonies made me and my
family tired. However, we were grateful because it ran (6) ...........
4. A.took
B. held
C. give
D. Lent
5. A. skirts
B. Shirts
C. clothes
D. Sarongs
6. A. lately
B. slowly
C. quickly
D. smoothly
B. held
C. give
D. Lent
5. A. skirts
B. Shirts
C. clothes
D. Sarongs
6. A. lately
B. slowly
C. quickly
D. smoothly
===============================
video semangat penghilang jenuh (bela diri)
===============================
Related Posts:
Sunday, January 31, 2016
Listening Detik Intan pariwara (Download)
Berikut ini yang membutuhkan file listening mp3 buku paket (LKS) detik-detik penerbit Intan Pariwara edisi 2016, bisa digunakan untuk latihan/practice menambah ketrampilan mendengarkan, silahkan klik link di bawah ini;
1.Listening detik 2016.rar (79.1 Mb)
2. Listening TOP UN SMA/ MA Penerbit Erlangga
Sumber: dari CD listening Detik Intan Pariwara 2016 oleh Distributor Sekolah
3. Arsip Listening UN 2009
4. Arsip Listening UN 2013
5. Listening Detik 2017.rar (119.6 Mb)
6. Listening UAS 2017
7. Listening Try Out SMart Diagnostic Intan Pariwara
1.Listening detik 2016.rar (79.1 Mb)
2. Listening TOP UN SMA/ MA Penerbit Erlangga
Sumber: dari CD listening Detik Intan Pariwara 2016 oleh Distributor Sekolah
3. Arsip Listening UN 2009
4. Arsip Listening UN 2013
5. Listening Detik 2017.rar (119.6 Mb)
6. Listening UAS 2017
7. Listening Try Out SMart Diagnostic Intan Pariwara
Related Posts:
Subscribe to:
Posts (Atom)