This forum is for everybody who likes sharing, enlightening, empowering, supporting and helping each others
Sunday, September 29, 2019
Kunci Jawaban UN Bahasa Inggris 2019/2020 LKS SMA/MA
Unduh kunci jawaban LKS materi UN Bahasa Inggris tahun pelajaran 2019/2020 cetakan Putra Nugraha (seperti cover diatas), bisa digunakan untuk materi pendalaman dan pengayaan jelang UNBK Bahasa Inggris. [unduh pdf]
Once upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, “Friend, what did the bear whisper into your ears?” The other friend replied, “Just now the bear advised me not to believe a false friend”.
Suatu hari, saudari sang putri meminta bantuan kepada penyihir jahat untuk merubah putri cantik itu menjadi buruk rupa.
Si penyihir memberikan sebotol ramuan sihir kepadanya untuk dicampurkan ke dalam makanan sang putri. Ramuan sihir itu akan membuat sang putri menjadi buruk rupa.
Di malam hari menjelang makan malam, saudari sang putri mencampurkan ramuan sihir ke dalam makanan sang putri. Tak ada yang mengetahui perbuatan itu. Sang putri memakan makanannya tanpa menyadari bahwa ada bahaya di dalam makanannya.
Setelah makan, di malam hari, kulit sang putri melepuh. Sang putri merasa kesakitan dan ia menangis meminta pertolongan.
Tak ada yang bisa menolongnya meski tabib istana. Sang putri menjadi terlihat mengerikan seperti monster. Ia sangat sedih dan malu karena setiap orang menjadi takut kepadanya. Sang putri akhirnya pergi jauh meninggalkan istana.
Ia berjalan sendirian melewati hutan siang dan malam. Ia tampak seperti monster sehingga tidak ada binatang buas sekalipun yang berani mendekatinya. Hal itu membuat sang putri merasa sangat sedih.
Ia berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah pantai dan ia sangat kelelahan karena tak pernah berhenti berjalan kaki
Di pantai itu, ia tertidur. Ia tak menyadari bahwa ia telah tidur di pantai itu selama tiga bulan dan ia terbangun karena ada seseorang yang sangat tampan datang dan membangunkannya.
“Bangun wahai putri yang malang.” Kata lelaki itu.
“Oh, siapa kamu? Kenapa kamu tak takut kepadaku?” sang putri bertanya.
“Aku adalah raja lautan. Kau telah tidur di sini selama tiga bulan dalam penderitaan. Jadi, sekarang saatnya bagiku untuk menolongmu. Aku akan mengembalikan kecantikanmu namun setelah itu kamu tidak akan bisa hidup seperti kehidupanmu yang sebelumnya.” Kata lelaki itu.
“Oh, paduka sangat baik sekali. aku telah kehilangan kehidupanku di masa lalu dan sekarang aku menginginkan kehidupan baru. Apa yang harus aku lakukan paduka?” Sang putri bertanya.
“Ikuti aku mendekat ke lautan.”
Sang putri mengikuti lelaki itu berjalan menuju laut. Setelah menyentuh lautan, kecantikan sang putri kembali lagi. Ia juga sangat takjub karena separuh dari tubuhnya menjadi tubuh ikan.
“Sekarang kamu tak bisa lagi tinggal di daratan wahai putri, kamu akan selamanya tinggal di lautan seperti ikan. Namun jangan takut, aku akan menikahimu dan kamu akan menjadi ratu di kerajaanku.” Kata lelaki itu.
Sejak saat itu, sang putri tak pernah kembali lagi ke daratan. Raja lautan itu menikahinya dan sang putri akhirnya menjadi ratu lautan.
Kadangkala ia muncul di karang laut untuk melihat matahari. Beberapa pelaut dan nelayan yang pernah melihatnya menamai putri itu sebagai putri duyung.
In a faraway grassy land, there were an ant and a grasshopper who were talking to each other.
The ant was working and the grasshopper was enjoying his time did nothing and making mock to the ant who never stopped working all the day.
Complication The grasshopper said, “Hi, you poor small ant, why don’t you sit behind me and sing together. This is beautiful day right?”
The ant said, “I’m so sorry I can do that because I still have a lot of work to do.”
The grasshopper said, “I see you every day do the same thing collecting food. How much food you can eat in a day so you never stop collecting food? You better play with me here now and forget about the food. There are a lot of foods here that you can eat alone a long your age.”
The ant said, ”I’m so sorry I can’t do that. I eat only a few foods but have to collect food as much as I can to be kept when the winter coming. I do not eat this food alone because I have to share this food for all of the members of my family.”
The grasshopper said, “I think you all are stupid. You can eat all of this food here every day without collect it first. Okay, just do your job and I will just enjoy my day every day.”
One day, the winter was coming. All grass and plants were covered with snow.
The ant and his family enjoy their food in their home along that season and they have no need to get out finding any food because they have enough food to be eaten until the next season.
How about the grasshopper?
Because the grasshopper had no food and home like the ant, the grasshopper could not stand living in the snow in which the snow was covering all of the grass and plants.
Di sebuah padang rumput nan jauh di sana, ada seekor semut dan belalang yang sedang berbicara.
Si semut sedang bekerja dan si belalang sedang bermalas-malasan dan mengejek si semut yang tak pernah berhenti bekerja setiap hari.
Komplikasi Si belalang berkata, “Hei, kamu semut kecil yang malang, kenapa kamu tidak duduk saja di sebelahku dan bernyanyi bersama. Bukankah hari ini sangat cerah?”
Si semut berkata, “Maaf aku tidak bisa karena aku masih memiliki banyak pekerjaan.”
Si belalang berkata, “Aku setiap hari melihatmu melakukan hal yang sama yaitu mengumpulkan makanan. Berapa banyak makanan yang kamu makan dalam sehari sehingga kamu tidak pernah berhanti mengumpulkan makanan? Lebih baik kamu ke sini saja bermain denganku sekarang dan lupakan soal makanan. Banyak sekali makanan di sini yang tak akan habis meski kau makan sendiri sampai habis umurmu.”
Si semut berkata, “Maaf aku tidak bisa. Aku hanya makan sedikit makanan tetapi aku harus mengupulkan makanan sebanyak mungkin hingga saat musim dingin. Aku tidak memakan makanan ini sendirian karena aku harus berbagi makanan ini kepada seluruh anggota keluargaku.
Si belalang berkata, “Kurasa kalian semua bodoh. Kalian bisa makan semua makanan di sini setiap hari tanpa harus mengumpulkannya. Baiklah, kerjakan saja kerjanmu dan aku akan menikmati hari-hariku.”
Suatu hari, musim dingin telah tiba. Semua rumput dan tanaman tertutup salju.
Si semut dan seluruh keluarganya menikmati makanan mereka di rumah sepanjang musim dan mereka tak perlu lagi untuk mencari makanan keluar karena mereka memiliki persediaan makanan yang cukup untuk dimakan hingga musim selanjutnya.
Lalu bagaimana dengan si belalang?
Karena belalang tak memiliki rumah dan makanan seperti semut, si belalang tak dapat bertahan di musim salju karena seluruh salju menutup semua rerumputan dan tanaman. Si belalang mati kelaparan dan membeku kedinginan.
Long time ago in one village in Sumatra, there was a mother with a son named Malin Kundang.
They lived in poor condition after the death of Malin’s Father.
Complication Day by day Malin Kundang grew up and he became a young and strong man, brave and had a big dream to be a successful rich man.
He thought if he lived in the village then he would never be a rich man.
One day, Malin Kundang asked for her mother’s blessing to get some job outside his village.
Malin Kundang said, “Mother, we can’t live in this way forever. I want to be a rich man and I want to help you. I don’t want you live in this poorness. Thus, would you let me go to get money at another place? I promise I will be here soon after I get a lot of money.”
Mother said, “If you want to go then you have to go, my son. You are no more a child. You are a young man and you should reach your dream. Forgive your mother who can’t give you everything that you need. I pray for you every day and don’t forget your mother here. You have to go home someday.”
After that Malin Kundang started his journey to get rich.
At first he joined a ship to be a sailor. The captain was a good man and he trained Malin Kundang well to be a good sailor.
Malin Kundang was smart and he could easier learn everything. Malin Kundang assisted the captain to hold his business.
Years by years, the captain became older. He asked Malin Kundang to run his business.
Malin Kundang was also lucky because the captain asked him to marry his daughter.
After that Malin Kundang became the captain and he was very rich. The business was always good.
After Malin Kundang was success, he forgot his promise to go back to his mother. He did not want to remember that he had a poor mother who was waiting for him for a long time.
One day, Malin Kundang anchored his ship at his hometown.
While running his business, he met his neighbor who remembered him. After that his neighbor told Malin Kundang’s mother about the coming of his son.
The mother was very happy. She went to the harbor quickly to see his son.
Unfortunately, Malin Kundang was too shy having mother liked her who looked ugly and poor. So, he rejected his mother.
The mother was so sad and her heart was broken because her lovely son did not want to recognize her as his mother.
She was so disappointed and she said a curse for her son and all people belonged to her son.
The mother said, “Oh my dear son, how dare you to be like this to your mother. If you really do not want to hear me, then you are really a stone. You and your belonging are stones.”
After the mother was saying that, Malin Kundang, his wife, and all of his belongings became stones which stayed forever at that harbor silently and irremovable forever as well as stone statues.
Pada jaman dahulu di sebuah desa di pulau Sumatra, ada seorang ibu yang memiliki putra bernama Malin Kundang.
Mereka hidup dalam kemiskinan setelah kematian ayah Malin Kundang.
Komplikasi Hari demi hari Malin Kundang tumbuh dan ia menjadi pemuda yang kuat, pemberani dan memiliki mimpi besar untuk bisa sukses dan kaya raya.
Ia berfikir jikalau ia tetap tinggal di desa, maka ia tak akan pernah menjadi orang kaya.
Suatu hari, Malin Kundang memohon restu ibunya untuk mendapatkan kerja di luar desanya.
Malin Kundang berkata, “Ibu, kita tak bisa hidup seperti ini selamanya. Aku ingin menjadi kaya raya dan ingin membantu ibu. Aku tidak ingin ibu hidup dalam kemiskinan. Maka dari itu, apakah ibu mengijinkan jika aku pergi mencari uang di daerah lain? Aku berjanji akan segera pulang jikalau telah mendapatkan banyak uang.”
Sang ibu berkata, “Jika kamu ingin pergi maka kamu harus pergi, anakku. Kamu bukan lagi seorang anak kecil. Kamu adalah seorang pemuda yang harus menggapai cita-citamu. Maafkan ibumu karena tak sanggup mencukupi segala yang kamu butuhkan. Aku akan berdo’a untukmu setiap hari dan janganlah kau lupakan ibumu di sini. Kamu harus pulang suatu hari nanti.”
Seelah itu Malin Kundang memulai perjalanannya untuk menjadi orang kaya.
Mula-mula ia bergabung di sebuah kapal untuk menjadi pelaut. Sang kapten kapal merupakan seorang yang baik dan ia mengajarkan Malin Kundang untuk menjadi seorang pelaut yang sukses.
Malin Kundang sangatlah cerdas dan ia bisa dengan mudah mempelajari segalanya. Malin Kundang menjadi asisten sang kapten untuk menjalankan bisnisnya.
Tahun demi tahun, sang kapten semakin tua. Ia meminta Malin Kundang untuk menjalankan bisnisnya.
Sang ibu sangat bahagia. Ia segera pergi menuju ke pelabuhan untuk melihat anaknya.
Sayangnya, Malin Kundang terlalu malu untuk mengakui bahwa wanita miskin yang buruk rupa itu adalah ibunya. Kemudian, ia menolak ibunya.
Sang ibu sangat sedih dan hancur hatinya karena anak lelaki yang ia sayangi tidak mau mengakuinya sebagai sang ibu.
Ia sangat kecewa dan mengucap kutuk kepada anaknya dan semua anak buah Malin Kundang.
Sang ibu berkata, “Oh, anakku sayang, bagaimana bisa kamu memperlakukan ibumu seperti ini. Jika kamu benar-benar tak mau mendengarkanku, maka kamu adalah batu dan segala yang kamu miliki adalah batu.
Setelah sang ibu berkata demikian, Malin Kundang, Istrinya dan seluruh apa yang ia miliki berubah menjadi batu yang tinggal dan tetap berada di pelabuhan itu selamanya.
Long-long ago, there was a poor farmer living in an ugly house with his wife.
This poor family had a cocky rich neighbor who always mocked them. But the farmer and his wife were never angry with that. They were still kind to everyone else including their cocky neighbor.
Complication One day, the wife of that poor farmer was sick.
He had no money to buy some medicines. He tried to borrow some money from his cocky neighbor but what he got were some offensive words.
He was so sad but he always tried to do the best for his wife. He went to the river to find some medicinal herbs to heal his wife.
At the river, the farmer found a golden fish trapped on a broken net which belonged to nobody.
The farmer took that fish which was almost dead. Quickly he went home and placed that fish on a pound.
The fish survived from dying and surprisingly after the farmer safe that fish, his wife was good and recovered from her sickness without any medical help.
The farmer and his wife thought that probably that golden fish brought them luckiness.
The days after that, the farmer was so lucky. He could easily get money. With the money he had, he was no more a farmer but he tried to start business.
Not too long after running his business, that farmer became rich but he never been a cocky person. He was still a kind man who loved to help the other people.
The farmer and his wife were so sad about the death of their fish. They buried it at his backyard.
After the fish was dead, the farmer business was collapsed and he had to pay a lot of debt.
The farmer became poor again. The cocky neighbor was so happy because he could mock the farmer again.
But a month after the farmer buried that golden fish, there was a strange plant grew at the spot where the fish was buried. That strange plant was a golden tree which had golden leaves, flowers and fruits.
That was another luckiness the golden fish gave to the farmer because with that golden tree, the farmer became rich again
Pada jaman dahulu kala, terdapat seorang petani miskin yang tinggal di sebuah rumah jelek bersama dengan istrinya.
Keluarga miskin tersebut memiliki seorang tetangga yang congkak yang senang mengina mereka. Namun petani itu dan istrinya tak pernah marah. Mereka berdua tetap baik dengan semua orang bahkan termasuk tetangganya yang congkak itu.
Komplikasi Suatu hari, istri petani itu jatuh sakit.
Petani itu tak memiliki uang untuk membeli obat. Ia mencoba untuk meminjam uang kepada tetangganya yang congkak namun yang ia dapatkan hanyalah kata-kata yang menyakitkan hati.
Ia sangat sedih namun juga ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada istrinya. Ia pergi ke sungai dan mencari tanaman obat untuk mengobati istrinya.
Di sungai itu, sang petani menemukan seekor ikan emas yang terperangkap di jaring rusak yang tak berpemilik.
Petani itu mengambil ikan yang hampir mati itu. Ia dengan terburu-buru pulang ke rumah dan menaruh ikan emas itu di kolam.
Ikan itu bisa hidup dan yang mengejutkan setelah petani itu memelihara ikan temuannya, istrinya langsung sembuh dari sakit tanpa bantuan obat apapun.
Sang petani dan istrinya berfikir bahwa barangkali ikan itulah yang membawa keberuntungan bagi mereka.
Beberapa hari setelahnya, petani itu menjadi sangat beruntung. Ia bisa mendapatkan uang dengan mudah. Dengan uang itu, ia tak lagi menjadi petannin namun ia memulai sebuah usaha bisnis.
Tak lama setelah ia menjalankan bisnisnya, ia menjadi sangat kaya namun ia tak pernah menjadi sombong. Ia masih menjadi orang baik yang suka menolong orang lain.
Suatu hari, tetangganya yang sombong itu iri dengan kesuksesan sang petani. Lalu ia datang kerumah petani itu dan bertanya tentang bagaimana caranya petani itu bisa sukses.
Sang petani menceritakan kepadanya bahwa setelah ia menemukan ikan emas, ia enjasi sangat beruntung.
Keesokan harinya, tetangga yang congkak itu datang sekali lagi ke rumah petani untuk melihat ikan emas. Ia memiliki niatan buruk untuk meracuni ikan itu.
Setelah tetangga sombong itu melihat ikan petani, ia meracuni sang ikan dan petani itu tak melihatnya. Akhirnya ikan emas itu
One upon a time, there was a single father with a very beautiful daughter named Cinderella. Her mother had rested in peace in heaven.
The father looked for a new wife to take care of the home and his daughter when he worked at the day.
The father got a wife with two daughters with the same age of her daughter.
For a couple of month after marriage, the father passed away. After that, the step mother and sisters of Cinderella showed their real face.
Complication Cinderella was treated like a helper to do all of housework from early morning until night while the stepmother and the stepsisters were only having fun all the day.
One day, the king created a dance party to find the most beautiful girl to be the prince’s wife.
The king invited all people in that country, especially to whom who had daughters.
The Cinderella’s step mother had that invitation and asked her two daughters to come at the party.
Of course they were so happy except Cinderella that was not allowed to come. Anyway, even Cinderella dressed in a poor dress, she looked more beautiful than her step sisters.
The big day was coming and all girls were busy to prepare their beauty to come at the party except Cinderella.
A long the day, Cinderella desperately helped her sisters to prepare their dress, hair and everything to make them looked beautiful.
Inside her heart, Cinderella really wants to join the party but she could not do that and she was too afraid to ask her step mother to join the party. Her step mother asked Cinderella to stay at home to wait their coming.
In the evening, all people started to go to the party. Cinderella was alone at home and cried silently.
She prayed for the miracle coming for her. Her praying became true. Her Godmother came to help her to be able to join the party.
After that the Godmother changed the pumpkin to be a very beautiful cart, changed six rats to be six big horses and changed a lizard to be a coachman.
After that the Godmother changed Cinderella’s appearance to be looked more and more beautiful in a beautiful dress, hair, and also with a couple of glass shoes.
Surely, Cinderella was ready to come to the party and became the most beautiful girl there.
The Godmother said, “Cinderella, now you can go there, but remember that you have to come home before midnight because at that time everything that you have now will disappear.”
Cinderella went to the party by her magical cart.
In the party, no body recognized her as Cinderella even her step mother and sisters.
The prince saw Cinderella as the best girl in the party and he asked her to dance with him.
A long the party, the prince spent the time with Cinderella only to talk each other.
Cinderella was so happy and she almost forgot that the time was already end. She ran quickly leaving the prince and the party and because of that one of her shoes was left. The prince took that shoe and kept that.
The prince was already falling in love and he promised to find the girl who had that glass shoe.
The next day after the party, the prince and his guardians went around looking for the girl who had the glass shoe.
Every girl in that country was asked to wear that shoe and so far there was no one who has the foot with the same size of that shoe.
Finally, the prince came to Cinderella’s house. Her stepmother and sisters welcomed the prince proudly.
The prince said to the stepmother, “How many daughter you have madam?”
The stepmother said, “I have three daughters but I guess you will like one of my two daughters because the other one is so ugly.”
The prince said, “Okay, but I’m looking for the girl to whom this shoe belongs. Let me asked all your daughters try this shoe.”
One by one Cinderella’s step sisters try that shoe but they could not fix their feet in that shoe.
And the last, Cinderella try to wear her glass shoe and of course she could do that because she was the only one who can wear that shoe.
The prince looked Cinderella deeply and he remembered that Cinderella was the girl in that party who run away before midnight.
“I know you, beautiful lady. You cannot hide yourself in this dirty dress. I have been falling in love since I meet you in the party. Would you like to marry me?” The prince asked Cinderella.
“Yes I would, My Lord.” Cinderella replied.
After that, the prince married Cinderella and they were happy evermore shall be
Pada suatu ketika, ada seorang ayah yang memiliki putri cantik jelita bernama Cinderella. Ibunya telah meninggal dunia dan beristirahat dengan tenang di surga.
Sang ayah mencari istri baru untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan menjaga putrinya ketika ia bekerja.
Sang ayah mendapatkan istri seorang janda beranak dua yang berumuran sama dengan Cinderella.
Beberapa bulan setelah pernikahan, sang ayah meninggal dunia. Setelah itu, sang ibu dan saudari tiri Cinderella menampakkan sifat aslinya.
Komplikasi Cinderella diperlakukan layaknya pembantu untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sedari pagi hingga malam hari sementara sang ibu dansaudari tirinya hanya bersenang-senang sepanjang hari.
Suatu hari, sang raja menyelenggarakan pesta dansa untuk mencari gadis tercantik sebagai istri sang pangeran.
Sang raja mengundang seluruh rakyat di negri tersebut, terutama kepada mereka yang memiliki anak perempuan.
Ibu tiri Cinderella mendapatkan undangan tersebut dan menyuruh kedua anak kandungnya untuk menghadiri pesta dansa tersebut.
Tentu saja mereka sangat senang kecuali Cinderella yang tidak diizinkan untuk datang. Bagaimanapun juga, meski Cinderella berpakaian dengan pakaian yang jelek, namun ia tetap tampak jauh lebih cantik jika dibandingkan dengan kedua saudari tirinnya.
Hari besar itu telah tiba dan semua gadis sibuk mempersiapkan kecantikan mereka untuk datang ke pesta dansa kecuali Cinderella.
Sepanjang hari, Cinderella dengan perasaan tertekan membantu kedua saudari tirinya untuk mempersiapkan baju, rambut dan segalanya agar mereka berdua tampak cantik.
Dalam hatinya, Cinderella sangat ingin datang ke pesta dansa namun ia tak bisa melakukannya dan ia terlalu takut dengan ibu tirinya untuk memohon izin datang ke pesta dansa. Sang ibu menyuruh Cinderella untuk tinggal di rumah dan menunggu kedatangan mereka dari pesta dansa.
Pada petang hari, semua orang bersiap untuk datang ke pesta. Cinderella sendirian di rumah dan menangis diam-diam.
Ia berdoa dan memohon keajaiban datang padanya. Doa tersebut terkabul. Sang ibu peri datang untuk membantunya agar bisa datang ke pesta dansa.
Jangan menangis, Cinderella, aku datang kemari untuk membantumu.”
Setelah itu sang ibu peri mengubah buah labu menjadi kereta yang indah, enam ekor tikus menjadi enam ekor kuda besar dan seekor kuda menjadi kusir.
Lalu kemudian, sang ibu peri mengubah penampilan Cinderella menjadi tampak sangat cantik dan memukau dengan pakaian yang indah dan juga dengan sepasang sepatu kaca.
Tentunya, Cinderella telah siap untuk datang ke pesta dansa dan menjadi gadis paling cantik di pesta tersebut.
Sang ibu peri berkata, “Cinderella, sekarang kamu bisa berangkat, tapi ingat kamu harus pulang sebelum tengah malam karena semua yang akan kamu dapatkan saat ini akan kembali ke wujud semula.”
Cinderella datang ke pesta dengan mengendarai kereta ajaibnya.
Di dalam pesta tersebut, tak ada seorangpun yang mengenali penampilannya meski ibu dan saudari tirinya.
Sang pangeran melihat Cinderella sebagai sosok tercantik di pesta tersebut dan ia meminta Cinderella untuk berdansa dengannya.
Cinderella sangat bahagia dan ia hampir saja lupa kalau waktunya hampir habis. Ia berlari secepatnya dan meninggalkan sang pangeran di pesta tersebut dengan tergesa sehingga salah satu sepatunya terlepas dan tertinggal di sana. Sang pangeran mengambil sepatu itu dan menyimpannya.
Sang pangeran telah jatuh cinta dan ia berjanji akan menemukan sang gadis yang memiliki sepatu kaca itu.
Keesokan harinya setelah pesta, sang pangeran dan para pengawalnya berkeliling untuk mencari perempuan yang memiliki sepatu kaca tersebut.
Semua gadis di negri tersebut diminta untuk mencoba mengenakan sepatu kaca tersebut dan tak satupun dari mereka yang memiliki ukuran kaki yang pas dengan sepatu itu.
Akhirnya, sang pangeran sampai juga di rumah Cinderella. Sang ibu dan saudari tirinya menyambut sang pangeran dengan bangga.
Sang pangeran berkata kepada sang ibu tiri, “berapa jumlah anak gadismu, nyonya?”
Sang ibu tiri menjawab, “Aku memiliki tiga anak gadis, namun saya kira paduka hanya akan tertarik pada kedua anak kandung saya karena anak tiri saya sangatlah jelek paduka.”
Sang pangeran berkata, “Baiklah, tetapi aku sedang mencari gadis yang memiliki sepatu ini. Maka izinkan aku untuk memanggil seluruh anak gadismu dan mencoba sepatu ini.”
Satu persatu dari saudari tiri Cinderella mencoba untuk mengenakan sepatu itu dan tak satupun dari mereka yang berhasil mengenakannya.
Pada akhirnya, Cinderella mendapatkan giliran untuk mencoba mengenakan sepatu kaca miliknya itu dan tentu saja ia bisa melakukannya karena ialah satu-satunya orang yang bisa mengenakan sepatu kaca tersebut.
Sang pangeran memandang wajah Cinderella dengan seksama lalu ia teringat bahwa Cinderella merupakan gadis yang meninggalkanya di pesta sebelum tengah malam.
“Aku mengenalmu, gadis cantik. Kamu tak bisa menyembunyikan kecantikanmu dengan pakaian kotor ini. Aku telah jatuh cinta kepadamu sejak aku bertemu denganmu di pesta. Maukah kamu menikah denganku?” sang pangeran memohon kepada Ciderella.
“Ya, saya bersedia, Paduka.” Cinderella menjawab.
Setelahnya, sang pangeran menikahi Cinderella dan mereka berdua berbahagia hingga sepanjang usia.”
One upon a time, there was a prince who was cursed by a witch to be a frog.
The curse would be over if someday there was a girl kissed him.
The prince frog lived from one river to river to find someone who would kiss him.
One day, he chose to live at the river near the castle far away from his home town.
Complication At that castle, there was a king with three daughters.
Each of those daughters was given a golden ball to be kept carefully.
If any of the princesses who loss that golden ball, so the king would give death punishment. He could do this even for his daughters. Each of those princesses kept the golden ball carefully.
One day, one of the princesses, the most beautiful one, lost his golden ball when she played it near the river.
The ball felt in the river and the princess did not know how to get it back.
She cried near the river and she was very afraid if her father would punish her.
A frog heard that crying and then came to see what had happened.
The frog said, “Oh, dear princess, what makes you cry?”
The princess answered, “I lost my golden ball in this river and I don’t know how to take it.”
The frog said, “I can help you.”
The princess said, “Oh, really?”
The frog said, “Yes, but...”
The princess said, “But what? I can give everything if you can bring back my golden ball to me.”
The frog said, “Everything?”
The princess said, “Yes, Everything, money, home, gold, land...but you have to bring me that golden ball first.”
The frog said, “It is easy, but I’m not sure you will give what I want.”
The princess said, “Just tell me what you want after you get that golden ball.”
The frog said, “I want to marry you.”
The princess did not think about it because she was too worried about the ball and she said yes without any intention to accede the frog’s demand.
The princess said, “Yes, that is easy, just hurry up find me that golden ball.”
The frog said, “In a minute, princess.”
The frog swam into the river and in a minute he brought the golden ball to the princess.
The frog said, “Here is your golden ball my princess, take it.”
The princess said, “Oh thank you frog.”
After took the ball from the frog the princess was so very happy and she forgot about her promise. She run happily and leaved the frog alone.
One day, the frog came to the castle and met the king. The frog said to the king that he came to marry one of the king’s daughters. The king laughed loudly.
The king said, “are you kidding me, oh little poor frog?”
The frog said, “No my lord, your daughter promised me that.”
The king said, “Which one?”
The frog said, “The most beautiful one.”
The king said, “Why did she promise that silly thing?”
The frog said, “Because I give the missing golden ball to her.”
The king called her beautiful daughter and asked her about the truth.
The king said, “Was that true that you promised to this frog, my princess?”
The princess said, “Yes but I did not say it seriously, father, because it is a frog and impossible for me to marry that frog.”
The king said, “Then you have to do that.”
The princess said, “But, father...it is a silly thing. I will not marry a frog.”
The king said, “Without this frog you would lose your golden ball and it means that I would give you death punishment. And if you do not marry this frog then I will give you death punishment.”
The princess was so sad and shy but she could not do anything more except kept her promise to marry the frog.
Finally, the princess wanted to marry that frog without any wonderful party in the castle. The king led the ceremony in the castle hall which was attended only by people in the castle only.
The King said, “Now, both of you are husband and wife. You have to kiss to each other to end this ceremony.”
After the frog and the princess kiss each other, something happened. The frog changed into a handsome young man and everybody in that room were shocked.
“Who are you young man?” The king asked.
“I am a prince who was cursed to be a frog by a witch several years ago my lord. I would change into human again if there is a girl wants to kiss me. Today, this cursed is over. After this, the princess, my wife, will be the queen of my kingdom.” the prince said.
All people in that room were so happy to hear that. Finally, the prince frog and the princess were happy ever after.
Pada suatu masa, ada seorang pangeran yang dikutuk oleh seorang penyihir menjadi seekor katak.
Kutukan tersebut akan berakhir jika suatu hari ada seseorang gadis yang menciumnya.
Pangeran katak itu tinggal dari sungai ke sungai untuk menemukan seseorang yang akan menciumnya.
Suatu hari, ia menetap di sebuah sungai di dekat istana yang sangat jauh dari tempat asalnya.
Komplikasi Di kerajaan tersebut, ada seorang raja yang memiliki tiga puteri.
Masing-masing putri tersebut diberi sebuah bola emas yang harus dijaga dengan hati-hati.
Jika ada yang menghilangkan bola tersebut, maka sang raja akan memberikan hukuman mati. Sang raja sanggup melakukannya meski terhadap puteri-puterinya. Masing-masing dari puteri tersebut menjaga bola emas tersebut dengan hati-hati.
Suatu hari, salah satu puteri raja yang memiliki paras paling cantik kehilangan bola emasnya ketika ia bermain di dekat sungai.
Bola itu jatuh di sungai dan sang puteri tak tahu harus bagaimana untuk mengambilnya.
Ia menangis di dekat sungai itu dan sangat takut jikalau ayahnya akan menghukumnya.
Seekor kodok yang medengar tangisannya datang mendekat.
Sang kodok berkata, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis wahai sang puteri?”
Sang puteri menjawab, “Aku kehilangan bola emasku di sungai ini dan aku tak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkannya kembali.”
Sang kodok berkata, “Itu hal yang mudah, tapi aku tidak yakin kamu bisa mengabulkan permintaanku.”
Sang puteri berkata, “Katakan saja padaku apa yang kamu mau setelah kamu mendapatkan bola emas itu.”
Sang kodok berkata, “Aku ingin menikahimu.”
Sang puteri tidak memikirkan hal itu dengan baik karena ia terlalu khawatir dengan bola emasnya dan ia berkata iya tanpa berniat untuk mengabulkan permintaan sang kodok.
Sang puteri berkata, “Iya, itu mudah, cepatlah temukan bola emas itu.”
Sang kodo berkata, “Tunggu sebentar, puteri.”
Sang kodok berenang ke dalam sungai dan dalam sekejap ia telah membawa bola emas itu kepada sang puteri.
Sang kodok berkata, “Ini bola emasmu sang puteri, ambillah.”
Sang puteri berkata, “Terimakasih banyak wahai kodok.”
Setelah mengambil bola itu dari sang kodok, sang putri sangat senang dan lupa akan janjinya. Ia berlari kegirangan dan meninggalkan sang kodok sendirian.
Suatu hari sang kodok mendatangi istana dan bertemu sang raja. Kodok itu berkata kepada sang raja bahwa ia datang untuk menikahi salah satu dari puteri raja. Sang raja tertawa terbahak-bahak.
Sang raja berkata, “Apa kamu becanda padaku, oh kodok kecil yang malang?”
Sang kodok berkata, “Tidak paduka, puteri paduka yang menjanjikan hal itu pada saya.”
Sang raja berkata, “Kenapa ia menjanjikan hal konyol itu padamu?”
Sang kodok berkata, “Karena aku memberikan padanya bola emas yang telah hilang.”
Sang raja memanggil puterinya yang paling cantik dan menanyakan tentang kebenarannya.
Sang raja bertanya, “Apakah benar bahwa kamu telah berjanji pada kodok ini, puteriku?”
Sang putri menjawab, “Benar ayah, tapi aku tak sungguh-sungguh mengatakannya karena ia hanyalah kodok dan tak mungkin aku menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Maka kamu harus menepati janjimu.”
Sang puteri berkata, “Tapi ayah...ini konyol. Aku tak akan menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Tanpa kodok ini kamu telah kehilangan bola emas dan itu artinya aku akan memberikan hukuman mati kepadamu dan jika kamu tidak menikah dengan kodok ini maka aku akan menghukummu.”
Sang puteri sangat sedih dan malu tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menepati janjinya untuk menikah dengan sang kodok.
Akhirnya sang puteri mau menikahi sang kodok tanpa dengan mengadakan pesta meriah di istana. Sang raja memimpin upacara pernikahan di aula istana yang hanya dihadiri oleh orang-orang di kerajaan itu saja.
Sang raja berkata, “Sekarang kalian adalah suami istri. Kalian harus berciuman untuk mengakhiri upacara ini.
Setelah sang mereka berdua berciuman, sesuatu terjadi. Sang kodok berubah menjadi pemuda yang tampan dan semua orang dalam ruangan itu kaget.
“Siapa kamu wahai pemuda?” sang raja bertanya.
“Saya adalah pangeran yang dikutuk menjadi seekor kodok oleh penyihir, paduka. Kutukan akan berakhir jika ada seorang gadis yang mau mencium saya. Hari ini kutukan tersebut berakhir. Setelah ini, sang puteri, istriku, akan menjadi ratu di istanaku.” Kata sang pangeran.
Semua orang di ruangan itu sangat senang mendengarnya. Akhirnya sang pangeran dan sang putri menjadi pasangan yang berbahagia selamanya.
Once upon a time, there was a king with a daughter named Snow White. She was named Snow White because she had skin as white as snow.
Her mother was dead when Snow White was a child.
After the death of her mother, her father remarried a beautiful lady which was actually a witch.
Her stepmother, who was a witch, has a mirror that could answer all of questions.
The stepmother always asked who the most beautiful lady in this world was and the answer was always the stepmother. That made her happy because her most important thing was her beauty.
After became the new queen, the stepmother killed the king.
After that, the queen completely became the one who controlled that kingdom. So far, the queen still kept Snow White alive because she was not a threat for her.
Complication But when Snow White grew up became a beautiful teenager, the mirror had a different answer when the queen asked who the most beautiful lady was.
The mirror said that Snow White was the most beautiful woman in the world. That made the queen became angry and mad of Snow White.
One day, the queen asked a hunter to kidnap and kill Snow White in the far away wood. But the hunter did not kill Snow White as he ordered. The hunter killed a pig and took its heart as a proof for the queen.
In the wood, Snow White was very afraid. She ran away until she found a small house which belonged to seven dwarfs.
She told them about her story and the dwarfs decided to help her. Snow White lived together with seven dwarfs peacefully in the wood.
The queen thought that Snow White was dead and she asked one more again to the mirror who the most beautiful woman was.
The mirror replied that the most beautiful woman was Snow White and that answer made the queen became angry and she knew that Snow white was still alive.
She asked again where Snow White Lived and the mirror told the queen.
After that, the queen decided to kill Snow White by herself. She changed herself to be an old woman and brought a basket of poisoned red apple to be given to Snow White.
At the day when all dwarfs began to work mining the gold under the mountain, Snow White was alone at the house.
The queen came and gave the apples to Snow White and she began to eat one apple.
One bite was enough to kill Snow White and after a bite eating that apple, Snow White felt down and the queen accomplished her mission.
When the dwarfs went home, they were shocked knowing Snow White dying.
They put her into a glass coffin and take care of her body. They could not burry her because they did not heart to do that.
Tree day letter there was a prince who had loss in the wood and couldn’t find the way back home.
He found the dwarfs’ home and came to ask the way back to his kingdom.
Inside the home, he met the dwarfs and also saw Snow White inside the glass coffin. He was so amazed with her beauty.
The dwarfs told him about her. He kissed her hand and her head to give his respect and surprisingly Snow White was alive. She opened her eyes and the apple chunk flew out of her throat.
Everyone in that house was so happy because Snow White was alive again. The prince asked her to be his queen and Snow White agreed. After that, the prince took her to his kingdom and married her. They were happy ever after.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang memiliki seorang putri bernama Snow White. Ia dinamai Snow White karena ia memiliki kulit yang warnanya seputih salju.
Ibunya meninggal sewaktu Snow White masih kecil.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya menihkah lagi dengan seorang wanita cantik yang sebenarnya adalah seorang penyihir.
Ibu tirinya itu, yang merupakan penyihir, memiliki sebuah cermin yang bisa menjawab segala pertanyaan.
Sang ibu tiri selalu bertanya kepada cermin itu tentang siapa wanita yang paling cantik di dunia ini dan si cermin selalu menjawab bahwa ialah wanita itu.
Jawaban itu selalu membuatnya bahagia karena hal terpenting dalam kehidupannya adalah kecantikannya.
Setelah menjadi ratu, sang ibu tiri kemudian membunuh sang raja.
Kemudian, sang ratu menjadi satu-satunya yang mengendalikan seluruh keajaan. Sejauh itu, sang ratu masih membiarkan Snow White hidup karena ia bukanlah ancaman bagi sang ratu.
Namun ketika Snow White beranjak dewasa dan menjadi seorang remaja cantik, si cermin memiliki jawaban berbeda ketika sang ratu menanyakan siapa wanita tercantik di dunia.
Si cermin berkata bahwa Snow White merupakan wanita tercantik di dunia. Jawaban itu tentu membuat sang ratu sangat marah dan cemburu kepada Snow White.
Suatu hari, sang ratu menyuruh seorang pemburu untuk menculik dan membunuh Snow White di sebuah hutan yang jauh. Namun sang pemburu tak membunuh Snow White seperti yang telah diperintahkan kepadanya. Pemburu itu membunuh seekor babi dan mengambil jantungnya sebagai bukti yang akan ia tunjukkan kepada sang ratu.
Di dalam hutan, Snow white sangat ketakutan. Ia berlari hingga menemukan sebuah rumah kecil milik tujuh kurcaci.
Ia menceritakan kisah hidupnya kepada tujuh kurcaci dan akhirnya mereka berjanji akan menolong Snow White. Akhirnya Snow White tinggal di dalam rumah itu dengan para kurcaci dengan perasaan tentram dan damai di dalam hutan.
Sang ratu mengira bahwa Snow White telah mati dan ia bertanya sekali lagi kepada si cermin tentang siapa perempuan tercantik di dunia.
Si cermin menjawab bahwa perempuan tercantik di dunia adalah Snow White dan jawaban itu membuat sang ratu sangat marah karena ia tahu bahwa Snow White masih hidup.
Lalu sang ratu bertanya kepada cermin dimanakah gerangan Snow White tinggal saat ini dan si cermin memberitahukan kepadanya.
Setelah itu, sang ratu memutuskan untuk membunuh Snow White dengan tangannya sendiri. Ia mengubah dirinya menjadi seorang wanita tua dan membawa sekeranjang apel merah beracun untuk diberikan kepada Snow White.
Pada hari ketika para kurcaci sedang bekerja untuk menambang emas di bawah gunung, Snow White tinggal sendirian di rumah.
Sang ratu datang dan memberikan apel beracun kepada Snow White dan Snow White memakan apel tersebut.
Satu gigitan saja sudah cukup untuk membunuh Snow White dan setelah Snow White menggigit apel itu, ia langsung ambruk ke tanah dan dengan demikian misi sang ratu berhasil.
Ketika para kurcaci pulang, mereka sangat kaget melihat Snow White tak bernyawa.
Mereka menaruh Snow White di dalam peti kaca dan merawat jasad Snow White. Mereka tidak mengubur Snow White karena tak sampai hati untuk melakukannya.
Tiga hari kemudian datanglah seorang pangeran yang tersesat di dalam hutan dan tak bisa menemukan jalan untuk pulang.
Ia menemukan rumah para kurcaci dan ia kemudian bertamu untuk menanyakan jalan menuju istananya.
Di dalam rumah itu ia bertemu dengan para kurcaci dan juga jasad Snow white yang tersimpan di dalam peti kaca. Ia sangat kagum dengan kecantikan Snow White.
Para kurcaci menceritakan kisah pahit yang dialami oleh Snow White kepada pangeran itu. Lalu, sang pangeran mencium tangan dan kening Snow White untuk mengormati jasadnya. Snow White membuka matanya dan gigitan apel keluar dari mulutnya.
Semua orang di dalam rumah tersebut sangat bahagia karena Snow White hidup kembali. Sang pangeran memintanya untuk menjadi ratunya dan Snow White setuju setelah itu, sang pangeran membawa Snow White ke istananya dan menihakinya. Mereka berbahagia sepanjang hidup mereka.
Long time ago, there was a lonely puppet maker named Geppetto. He had neither wife nor child.
One day, Geppetto find an old beautiful wooden log. He brought it home and carved it to be a wooden puppet.
Inside his heart, Geppetto prayed and hoped that his puppet would be alive as his boy.
His praying was coming true. In the night while Geppetto was sleeping, a fairy came and gave a soul to the puppet. In the morning, Geppetto was shocked and also happy seeing his puppet alive. He named it Pinocchio.
Pinocchio was a naughty wooden boy. He liked to tell a lie. Even though, when he said a lie, his nose became longer than before.
His nose would be back in the normal size if he asked to the fairy and promised to be a good boy.
Unfortunately, he never did his promised and still liked to say a lie.
The fairy said that he would never be a real boy if he still did the same thing. The fairy also said that his lying would take him into a trouble. Pinocchio said yes but in fact he still did the same thing.
Complication Geppetto wanted Pinocchio to be like the other boy.
He sent Pinocchio to school and bought him some books.
At the first day of the school, Pinocchio brought all of his books.
In the middle of the way to go to school, he saw there was a puppet show he was so curious to see. He forgot about the school and saw the puppet show.
He loved it and he wanted to meet the puppet master. The puppet master saw Pinocchio as a unique and alive puppet boy. So he caught Pinocchio and locked him in a caravan.
Pinocchio was so sad and afraid. He wished to be with his father, Geppetto. The good fairy came and set him free.
Pinocchio seemed not to be cured of that habit.
In the other day, he repeated his mistake. He should go to school but at the way to school he saw there was a trip to go to Fun Island. He sold his books to buy the ticket.
Finally, Pinocchio was in a trip to go to the Fun Island. But it was a fake trip; Pinocchio was kidnapped and made into a slave in an island.
He tried to run away from that island. He found a small boat and he began to sail. He did not know where to go.
In the middle of the sea, he saw his father Geppetto in a small boat looking for him. He was so happy seeing his father but unfortunately, there was a whale that suddenly appeared and ate both Pinocchio’s and Geppetto’s boat.
Inside the whale’s stomach, Pinocchio was crying.
He asked for apologize and he promised to his father to be a god boy and never repeat his mistakes.
They pray to God for their live. The good fairy came again and set them free.
After that event, Pinocchio became a good boy. The fairy changed him into a real human boy so that Pinocchio and Geppetto were so very happy.
Geppetto ingin pinokio menjadi seperti anak lelaki lainnya.
Ia mengirimkan pinokio ke sekolah dan membelikannya beberapa buku.
Pada hari pertama bersekolah, pinokio membawa semua buku-bukunya.
Di tengah perjalanan menuju ke sekolah, ia melihat ada pertunjukan boneka dan ia sangat penasaran ingin menontonnya.
Ia sangat suka dan ia ingin bertemu dengan sang dalang. Sang dalang melihat pinokio sebagai boneka kayu yang unik dan hidup. Ia menangkap pinokio dan menguncinya di dalam karavan.
Pinokio sangat sedih dan takut. Ia berarap bisa bersama ayahnya, Geppetto. Sang peri yang baik datang dan menyelamatkannya.
Pinokio tampak tidak kapok dengan perilakunya itu.
Pada hari yang lain, ia mengulang kesalahannya. Ia semestinya berangkat ke sekolah namun di tengah perjalanan ia melihat ada wisata perjalanan menuju pulau bermain. Ia menjual semua bukunya untuk membeli tiket.
Akhirnya pinokio ikut perjalanan menuju pulau bermain, namun ternyata perjalanan itu merupakan perjalanan palsu. Pinokio diculik untuk dijadikan budak di sebuah pulau.
berusaha untuk kabur dari pulai tersebut. Ia menemukan sebuah perahu kecil dan ia mulai menaikinya. Ia tak tahu kemana akan pergi.
Di tengah lautan, ia melihat ayahnya, Geppetto, sedang menaiki perahu kecil untuk mencarinya. Ia sangat senang bisa melihat ayahnya, namun sayangnya tiba-tiba ada seekor ikan paus yang datang dan menelan perahu pinokio dan Geppetto.
Di dalam perut ikan paus, pinokio menangis.
Ia meminta maaf kepada ayahnya dan ia berjanji akan menjadi anak yang baik dan tak akan mengulang kesalahannya.
Mereka berdua akhirnya berdoa kepada tuhan untuk keselamatannya. Sang peri baik hati datang sekali lagi dan menyelamatkan mereka.
Setelah kejadian itu pinokio berubah menjadi anak yang baik. Sang peri kemudian merubahnya menjadi seorang anak laki-laki sungguhan dan akhirnya pinokio dan Geppetto sangat bahagia
Namanya adalah kenzi, dia adalah kucing kesayanganku. Dia adalah kucing jantan yang saat itu aku temukan di pinggir jalan. Kenzi memiliki bulu yang halus dan berwarna cokelat belang putih. Bulu halusnya menyelimuti tubuhnya dari kepala sampai ke ekornya.
Semua bulunya berwarna cokelat dan berwarna putih pada kakinya. Sedangkan ekornya berwarna cokelat dan sangat menggemaskan. Kumisnya sedang, tidak panjang dan tidak pendek.
Kenzi memiliki bentuk kaki yang lebih pendek dari bentuk kaki kucing pada biasanya. Hidungnya kecil dan kumisnya sedikit panjang. Berat tubunya sedang yaitu sekitar 4 kg. Matanya berwarna hijau kekuningan dan sangat lucu ketika dia terkejut sambil membuka matanya lebar-lebar.
Kenzi lebih menyukai tidur seharian di atas keranjang tempat tidurnya. Ketika tidur kenzi lebih suka di elus bagian punggungnya. Saat mengelus, dia memainkan ekornya ke kanan dan ke kiri.
Kenzi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Dia baru bangun jika merasa lapar. Ketika lapar dia akan menuju ke tempat makan yang telah disediakan yang disimpan di dapur.
Saat lapar dia akan terus mengeong sampai dia mendapatkan makanannya. Dia akan memasang muka menyedihkan ketika tidak diberi makan. Kucing ini sangat lucu dan sangat disayangi keluarga kami.
suatu hutan yang jauh di sana ada seekor singa yang menjadi raja.
Semua binatang takut kepadanya karena singa itu sangat kuat, kejam, dan tidak memiliki rasa takut dengan apapun.
Namanya sangat terkenal dan bahkan binatang yang belum pernah bertemu dengannya sekalipun akan takut gara-gara mendengar cerita tentang raja tersebut.
Si tikus adalah salah satunya yang belum pernah berjumpa dengan sang raja dan si tikus itu sangat penasaran ingin melihat raja itu.
Komplikasi Pada suatu hari, sang tikus datang ke goa yang menjadi tempat bagi sang raja untuk tidur. Namun sewaktu tikus datang, sang raja sedang tidak ada di sana.
Sang tikus masuk diam-diam ke dalam goa itu, melihat ke sekeliling dan menemukan jejak kaki sang raja yang berukuran besar.
Si tikus mulai merasa takut dan ia ingin beranjak keluar secepatnya namun terlambat, ia mendengar auman keras sang raja yang telah sampai di goa.
Sang tikus menjadi sangat takut dan ia bersembunyi di balik batu.
Sang singa datang dan tidur di dekat pintu keluar.
Seluruh tubuhnya menghalangi jalan keluar dari goa dan si tikus terperangkap di dalam dan tak menemukan celah untuk keluar.
Si tikus mencoba untuk merayap di dinding dan sayangnya ia terjatuh tepat di atas tubuh sang raja. Sag singa terbangun dan sangat marah kepada tikus.
Si tikus sangat ketakutan dan berkata, “Oh paduka raja, maafkan sahaya karena rasa penasaran inilah yang membuat saya memasuki goa ini. Sahaya tidak bermaksud untuk membangunkan paduka. Sahaya hanya ingin tahu tentang kehebatan paduka. Sahaya mohon jangan bunuh sahaya dan sahaya berjanji akan memberikan yang terbaik untuk menemani paduka jikalau sahaya dalam satu kesempatan berada pada salah satu hari buruk menimpa paduka.”
Sang singa mengaum dan menertawakan si tikus, “Bagaimana caranya kau bisa menolongku wahai binatang kecil? Tapi baiklah aku tidak akan membunuhmu karena hal ini akan menjadi aib bagiku jika membunuh binatang kecil sepertimu.”
Sang tikus berkata, “terimakasih paduka atas kebaikan hati paduka dan sahaya tidak akan pernah melupakannya.”
Setelah itu sang tikus berlari sekencang-kencangnya dan bersyukur kepada tuhan karena telah menyelamatkan nyawanya.
Pada suatu hari sang singa berjalan-jalan ke hutan. Ia tak melihat bahwa ada jebakan pemburu telah menantinya.
Sang singa menginjak sebuah tali dan tiba-tiba ia terperangkap dengan posisi tergantung. Sang singa mengaum keras dan meminta pertolongan seluruh binatang yang ada di hutan namun tak ada satupun yang bisa melepaskan ikatan tali yang menjerat kaki sang raja.
Si tikus mendengar suara auman itu dan ia tahu kalau sang raja sedang dalam masalah.
Si tikus berlari secepatnya menuju ke tempat sang raja yang telah terperangkap.
Sang tikus berkata, “Oh paduka, jangan khawatir, sahaya akan membebaskan paduka secepatnya. Sahaya akan memutuskan tali yang menjerat paduka.”
Si tikus mulai menggigit tali itu dengan cepat dan tak lama kemudian tali itu putus dan sang raja terbebas dari jebakan pemburu. Sang raja sangat kagum dengan kemampuan binatang kecil itu.
“Tak ada yang bisa melakukan hal ini kecuali kamu, tikus kecil. Aku sangat berterimakasih atas pertolonganmu dan mulai hari ini kuangkat dirimu menjadi saudaraku.”
Semenjak itu sang tikus menjadi saudara sang singa dan semua binatang di hutan itu menghormatinya sebagaimana mereka menghormati sang Raja.
was the time when the earth was sick because of pollution. The earth was no more a suitable planet to live because it was too hot.
At one of Island in the Northern earth, there was a white bear living alone. He was the only one that could survive and he lived in the last piece of small ice from that island.
Complication The bear was missing all of his family and friends. The bear could not do anything else except trying the best he could do to survive.
Sometimes he swam at the sea to get some fish and after that he stayed again in his small piece of ice.
The bear was waiting the time when he had no more place to step. He knew it as day by day the piece of ice in which he lived became smaller and smaller.
One day, the bear was sleeping.
In his sleep, he dreamed to be a bird. He flew around to see the earth from above.
He was so happy because he was not worried anymore about the place to live because as the bird, he could fly and move from one place to another to get the most suitable place to live.
After enjoyed flying around, he went back to the ice island to see his home for the last time before he lived in another place. But, he did no see the last piece of ice which became of his home.
Pada suatu masa ketika bumi telah penuh dengan polusi, bumi tak lagi menjadi planet yang ramah untuk ditinggali makhluk hidup karena suhunya terlalu panas.
Di salah satu pulau di kutub utara, ada seekor beruang putih yang tinggal sendirian. Ialah satu-satunya beruang yag bisa bertahan dan ia tinggal di sebongkah es dari pulau tersebut.
Komplikasi Beruang itu telah kehilangan seluruh keluarga dan kawan-kawannya. Beruang itu tak bisa berbuat apa-apa kecuali melakukan hal terbaik untuk bertahan hidup.
Kadangkala ia berenang dalam lautan untuk mencari ikan dan setelah itu ia tinggal lagi di bongkahan es yang ia tinggali.
Beruang itu menunggu waktu ketika tak ada lagi ruang untuk bertahan. Ia tahu hal itu karena hari demi hari bongkahan es yang ia tinggali menjadi semakin mengecil dan mengecil.
Pada suatu hari, beruang itu tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi menjadi seekor burung. Ia terbang berputar-putar untuk melihat bumi dari angkasa.
Ia sangat senang karena ia tak perlu lagi khawatir tentang tempat yang akan ia tinggal sebab sebagai burung ia bisa terbang dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menemukan tempat tinggal yang paling nyaman.
Setelah puas terbang berkeliling, ia kembali lagi ke bongkahan es miliknya dan melihat tempat tinggalnya untuk yang terakhir kalinya sebelum ia pindah ke tempat lain. Tetapi ia tak melihat bongkahan es yang semula ia tinggali.
One day at the forest in Borneo Island, there was a baby orang utan who lost his parents.
He was so sad and he did not know how to find his parents.
He lost his parent after some humans broke the forest and his home to make an oil palm plantation.
The baby orang utan was very angry and he disliked human so much.
Complication He walked somewhere to find his parents even he did not know where. It was not easy to him because a long of his trip he found some predators that wanted to eat him.
Luckily he was safe and could run and hide at a high tree.
In the night, he was lonely and he cried along the time.
That made some birds felt pity of him.
In the morning, there was a bird that told him about his parents. The bird had seen his parent after traveling from the west side of the jungle.
The bird said that his parents were caught by some humans and brought them at a house.
The baby orang utan was so angry hearing that story. He decided to walk to the west side to find the place where his parents were.
In his mind he thought that all human were cruel and bad and he was afraid that the human would kill his parents.
After long time walking, finally the baby orang utan came at a beautiful forest in which there was a human house with some big cage.
The baby also saw a lot of orang utan lived there happily with some humans
At first, he was so afraid to step closer. But, after he saw his parents there, he cried and ran quickly to his parents. They were so happy because finally they could meet again.
The parents told to the baby that the place was a home for all orang utan that had no more homes in the forest.
The place was a natural conversation which was built by some good humans.
After hearing that story, the baby orang utan finally understand that there were bad human and good human. That good humans promised to all orang utan to keep them survive from the disaster caused by bad humans.
Suatu hari di sebuah hutan pulau Borneo, ada seekor anak orang utan yang kehilangan orang tuanya.
Anak orang utan itu sangat sedih karena ia tak tahu bagaimana caranya untuk menemukan orang tuanya.
Ia kehilangan orang tuanya setelah sekelompok manusia merusak hutan dan habitatnya untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Bayi orang utan itu sangat marah dan sangat membenci manusia.
Komplikasi Ia berjalan tak tentu arah untuk menemukan orang tuanya meski ia tak tahu di mana ia berada sekarang. Hal itu bukanlah hal yang mudah baginya karena sepanjang perjalanan banyak binatang predator yang mencoba untuk memangsanya.
Untunglah ia bisa selamat dengan melarikan diri dan bersembunyi di atas pohon yang tinggi.
Pada malam hari, ia kesepian dan ia menangis sepanjang waktu.
Hal itu membuat beberapa burung kasihan padanya.
Pagi harinya, seekor burung memberitahukan kepadanya tentang orang tuanya. Burung itu telah melihat orang tuanya setelah ia melintasi hutan dari bagian barat hutan tersebut.
Burung itu berkata bahwa orang tua bayi orang utan itu telah ditangkap oleh sekelompok manusia dan di bawa ke sebuah rumah.
Bayi orang utan itu sangat marah mencengar cerita tersebut. Ia memutuskan untuk berjalan ke barat hutan untuk menemukan keberadaan orang tuanya.
Ia berfikir bahwa semua manusia adalah makhuk yang jahat dan ia khawatir kalau-kalay manusia itu membunuh kedua orang tuanya.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya bayi orang utan itu sampai pada sebuah hutan yang cantik di mana di dalam hutan tersebut terdapat rumah manusia dengan kandang yang berukuran sangat besar.
Bayi orang utan itu juga melihat ada banyak sekali orang utan di sana yang hidup bahagia berdampingan dengan para manusia.
Mula-mula, ia takut untuk mendekati tempat itu. Namun, setelah ia melihat orang tuanya, ia menangis dan berlari dengan cepat kea rah orang tuanya. Mereka sangat bahagia karena akhirnya bisa bertemu kembali.
Orang tuanya bercerita kepadanya bahwa tempat tersebut merupakan rumah bagi semua orang utan yang telah kehilangan rumah asalnya di dalam hutan.
Tempat itu merupakan konservasi alam yang dibangun oleh para manusia baik.
Setelah mendengar cerita tersebut, bayi orang utan itu akhirnya tahu kalau ada manusia yang baik da nada juga manusia yang jahat. Para manusia baik hati itu berjanji kepada semua orang utan bahwa mereka akan menjaga para orang utan dari becana yang disebabkan olah para manusia jahat.
Long time ago, in a scary jungle at East Java, there was a group of hijacker that would rob anybody who passed through that jungle.
The head of that hijacker named Arok. He was a very strong young man who had no fear of everything even the tiger and evils spirit which lived in the jungle.
He was good in fighting and there was no one could win in fighting with him.
Complication One day, there was an old Brahmin named Lohgawe passed the jungle.
He was actually looking for Arok for special purpose that was educated him to be the king as it was destined.
In the middle of the jungle, Arok appeared and stopped Lohgawe.
Arok said: “Stop right there old man. You are in my territory. If you want to pass this jungle alive then you have to give me your things.”
Lohgawe said: “Are you Arok?”
Arok said: “Yes, but how do you know?”
Lohgawe said: “I am looking for you for a long time.”
Arok said: “Don’t fool me old man, I don’t need any reason. Just give me your things then you can pass this way.”
Lohgawe said, “Are you stupid or blind? You can see me that I am a Brahmin and I don’t have any things except this body and this cloth.”
Arok said: “Then you have to die here.”
Lohgawe said: “You are really blind young man. Look around you, there was a lot of gold everywhere and you still want to rob me?”
Arok looked around and he was surprised that what the Brahmin said was true. But he realized that it was impossible and he realized that the Brahmin was a man with high supernatural power and he was nothing for him. After that Arok gave in and asked apologize to the Brahmin.
Lohgawe raised Arok as a disciple. Arok learned a lot of knowledge that he never learned before.
Basically, Arok was a brilliant man and he could learn everything quickly.
After some years Arok became Lohgawe disciple, one day Lohgawe said that Arok should start his career in the military.
Lohgawe also said that one day Arok would become a king, thus he has to start his career from the basic as a soldier in a kingdom of Tumapel.
Arok was a brilliant soldier and he was so smart. The king of Tumapel, Tunggul Ametung, promoted him as the general.
Tunggul Ametung was actually a greedy and cruel king which made the people live in suffer. All people hated him.
The king also had a very beautiful queen name Ken Dedes.
Actually, there was an affair between Arok and Dedes.
They love each other but if the king was still alive then they never could be together.
Even Arok strong, but he had no enough power to kill Tunggul Ametung as he was also strong. Tunggul Ametung could be killed only by using a powerful weapon.
One day, Arok came to the most famous Keris maker named Mpu Gandring. He ordered a very powerful Keris to him. Mpu Gandring said that he could finish the Keris for a year proses of making it.
year was too long for Arok. 5 months after he ordered the Keris, he came to meet Mpu Gandring and asked his Keris.
Mpu Gandring did not give it to Arok because the Keris was not finished yet. But Arok forced to take his Keris and also killed Mpu Gandring using that Keris.
Mpu Gandring was so angry and before he die he said a curse that one day Arok and also his 7 offspring would be killed by that Keris.
With the Keris from Mpu Gandring, Arok Killed Tunggul Ametung, married Ken Dedes and became a king.
Arok was a good king that was loved by his people. But someday, Arok was killed by Anuspati, his step son that was the first son of Ken Dedes before he married with Arok.
Anuspati knew that Arok killed his father and thus he revenged the death of his father, Tunggul Ametung, by using the same Keris.
Pada zaman dahulu, di sebuah hutan angker di Jawa Timur, ada sekelompok perampok yang akan merampok siapapun yang melewati hutan tersebut.
Pimpinan dari perampok itu bernama Arok. Ia adalah seorang pemuda yang sangat kuat yang tak takut kepada apapun termasuk harimau ataupun makhluk halus yang tinggal di dalam hutan tersebut.
Ia sangat jago bertarung dan tak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya.
Komplikasi Suatu hari, ada seorang Bramana yang bernama Lohgawe melintasi hutan tersebut.
Sebetulnya ia sedang mencari Arok untuk tujuan spesial yakni mendidik arok agar kelak ia menjadi raja seperti yang telah tertulis dalam suratan takdir.
Di tengah hutan, Arok muncul menghadang Lohgawe.
Arok Berkata: “Berhenti di sana wahai orang tua. Kamu memasuki wilayahku. Jika kamu ingin keluar dari hutan ini hidup-hidup maka kamu harus memberikan hartamu.”
Lohgawe berkata: “Kamu yang bernama Arok?”
Arok Berkata: “Iya, tapi bagaimana kamu bisa tahu?”
Lohgawe berkata: “Aku telah mencarimu sekian lama.”
Arok berkata: “Jangan membodohiku orang tua, aku tidak butuh alasanmu. Cepat berikan hartamu dan kamu bisa melewati jalan ini.”
Lohgawe berkata: “Kamu ini bodoh apa buta? Kamu tahu aku seoorang Bramana yang tak punya harta kecuali tubuh dan pakaian yang kukenakan ini.”
Arok berkata: “Kalau begitu kamu akan mati di sini.”
Lohgawe berkata: “Kamu benar-benar buta anak muda. Lihat di sekelilingmu, ada banyak emas bertebaran di sekitar sini dan kamu masih mau merampokku?”
Arok melihat ke sekelilingnya dan ia sangat kaget bahwa yang dikatakan Brahmana itu benar. Lalu ia menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dan ia juga menyadari bahwa Brahmana itu memiliki kesaktian yang luar biasa dan ia bukanlah tandingannya. Setelah itu Arok meminta maaf kepada sang Brahmana.
Lohgawe mengangkat Arok sebagai muridnya. Arok mempelajari berbagai jenis pengetahuan yang belum pernah ia pelajari sebelumnya.
Pada dasarnya, Arok sangatlah cerdas dan ia bisa mempelajari segalanya dengan sangat cepat.
Setelah beberapa tahun Arok menjadi murid Lohgawe, suatu hari Lohgawe berkata kepada Arok bahwa ia harus memulai karirnya di dunia militer.
Lohgawe mengatakan bahwa suatu hari nanti Arok akan menjadi raja dan oleh karenanya ia harus memulai karirnya dari bawah terlebih dahulu dengan menjadi prajurit di kerajaan Tumapel.
Arok adalah prajurit yang cerdas dan tangguh. Raja Tumapel, Tunggul Ametung, mengangkatnya menjadi jendral.
Tunggul Ametung sebenarnya adalah raja yang serakah dan kejam yang membuat hidup rakyatnya menderita. Semua rakyat membencinya.
Sang raja juga memiliki permaisuri yang sangat cantik yang bernama Ken Dedes.
Sebetulnya, Arok dan Dedes saling mencintai.
Namun mereka tak akan pernah menjadi pasangan jika sang raja masih hidup.
Meskipun Arok sangat kuat, namun ia belum memiliki cukup kesaktian untuk bisa membunuh Tunggul Ametung yang juga sangat sakti. Tunggul Ametung hanya bisa di bunuh dengan menggunakan senjata yang sakti.
Suatu hari, Arok mendatangi pembuat keris yang paling terkenal yang bernama Mpu Gandring. Ia memesan keris yang sangat sakti kepada Mpu Gandring. Mpu Gandring mengatakan kalau ia bisa menyelesaikan pesanan Arok dalam waktu satu tahun proses pengerjaan.
Setahun merupakan waktu yang terlalu lama bagi Arok. 5 bulan setelah ia memesan keris, ia mendatangi Mpu gandring dan meminta keris pesanannya.
Mpu Gandring menolak untuk memberikannya karena keris itu belumlah sempurna. Arok memaksa untuk mengambil keris itu dan membunuh Mpu Gandring dengan menggunakan keris tersebut.
Mpu Gandring marah dan sebelum meninggal dia membuat kutukan, bahwa Arok dan 7 keturunannya akan meninggal oleh keris tersebut.
Dengan menggunakan keris dari Mpu gandring, Arok membunuh Tunggul Ametung, menikahi Ken Dedes dan menjadi raja.
Arok adalah raja yang baik dan sangat dicintai rakyatnya. Namun suatu hari, Arok dibunuh oleh Anuspati, anak tiri Arok yang merupakan anak kandung Ken Dedes sebelum ia menikah dengan Arok.
Anusati mengetahui bahwa Arok lah yang telah membunuh ayahnya dan oleh karena itulah Anuspati membalas dendam kematian ayahnya, Tunggul Ametung, dengan menggunakan keris yang sama
One day, there were two men walking through the bridge. Both of them were going to the city.
The first man was rich and he always wore good clothes to show to everyone that he was rich. The second man was a poor man.
At the bridge, there was an old beggar who always asked alms to anyone who passed that bridge.
When the rich man passed through that bridge, he saw that old beggar asking him some alms. That rich man got angry and he scolded that old beggar because disturbing his way. After that, the rich man went away without giving anything.
The next was the poor man went passing through that bridge. He saw an old beggar asking for some alms and he felt pity about that beggar.
He came closer and say hi to that beggar, after that, he gave his last money to the old beggar. Without that money, the poor man would not eat anything that day before he got money from his master.
After the poor man gave his last money, the beggar asked again, “Will you give me your shoes? I don’t have any shoes to walk and my foot are hurt.”
The poor man gave his only shoes to that old beggar because he thought that the old beggar needed those shoes more than him.
The old beggar said, “Thank you young man, I will never forget your kindness. You are actually a rich man of kindness and goodness.”
The poor man said: “You are welcome. I am so sorry I can only give you few money and bad shoes for you. I hope I can help you better someday if I have more fortune.” The poor man left that old beggar to go to the city.
At the city, there was announcement that the king would give some speech at the front yard of his kingdom. The rich man and the poor man wanted to come and hear their king’s speech.
The king was already old and he would be replaced by his first son sooner. The king walked at the podium wearing bad clothes like a beggar and wearing his crown as a sign that he was the king.
Both of that rich man and the poor man remembered that the old beggar at the bridge was similar to the king.
The king began his speech, “Today, this morning, I met two of my people. The first one was a rich man who was poor of kindness. The second one was a poor man but he was rich of kindness and goodness. This morning I was a beggar that got a beautiful gift from that poor man I met, the gifts were his only money and his only shoes. I am glad of his kindness and he was a god example of being human. He is here right now and hearing my speech. I would like to thanks to him and give him some gift from me…”
The king gave a big house, land and a lot of money to the poor man and he was so happy to get that gift from the king.
Tes
ReplyDeleteOnce upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
ReplyDeleteSuddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, “Friend, what did the bear whisper into your ears?” The other friend replied, “Just now the bear advised me not to believe a false friend”.
Suatu hari, saudari sang putri meminta bantuan kepada penyihir jahat untuk merubah putri cantik itu menjadi buruk rupa.
ReplyDeleteSi penyihir memberikan sebotol ramuan sihir kepadanya untuk dicampurkan ke dalam makanan sang putri. Ramuan sihir itu akan membuat sang putri menjadi buruk rupa.
Di malam hari menjelang makan malam, saudari sang putri mencampurkan ramuan sihir ke dalam makanan sang putri. Tak ada yang mengetahui perbuatan itu. Sang putri memakan makanannya tanpa menyadari bahwa ada bahaya di dalam makanannya.
Setelah makan, di malam hari, kulit sang putri melepuh. Sang putri merasa kesakitan dan ia menangis meminta pertolongan.
Tak ada yang bisa menolongnya meski tabib istana. Sang putri menjadi terlihat mengerikan seperti monster. Ia sangat sedih dan malu karena setiap orang menjadi takut kepadanya. Sang putri akhirnya pergi jauh meninggalkan istana.
Ia berjalan sendirian melewati hutan siang dan malam. Ia tampak seperti monster sehingga tidak ada binatang buas sekalipun yang berani mendekatinya. Hal itu membuat sang putri merasa sangat sedih.
Ia berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah pantai dan ia sangat kelelahan karena tak pernah berhenti berjalan kaki
Di pantai itu, ia tertidur. Ia tak menyadari bahwa ia telah tidur di pantai itu selama tiga bulan dan ia terbangun karena ada seseorang yang sangat tampan datang dan membangunkannya.
ReplyDelete“Bangun wahai putri yang malang.” Kata lelaki itu.
“Oh, siapa kamu? Kenapa kamu tak takut kepadaku?” sang putri bertanya.
“Aku adalah raja lautan. Kau telah tidur di sini selama tiga bulan dalam penderitaan. Jadi, sekarang saatnya bagiku untuk menolongmu. Aku akan mengembalikan kecantikanmu namun setelah itu kamu tidak akan bisa hidup seperti kehidupanmu yang sebelumnya.” Kata lelaki itu.
“Oh, paduka sangat baik sekali. aku telah kehilangan kehidupanku di masa lalu dan sekarang aku menginginkan kehidupan baru. Apa yang harus aku lakukan paduka?” Sang putri bertanya.
“Ikuti aku mendekat ke lautan.”
Sang putri mengikuti lelaki itu berjalan menuju laut. Setelah menyentuh lautan, kecantikan sang putri kembali lagi. Ia juga sangat takjub karena separuh dari tubuhnya menjadi tubuh ikan.
“Sekarang kamu tak bisa lagi tinggal di daratan wahai putri, kamu akan selamanya tinggal di lautan seperti ikan. Namun jangan takut, aku akan menikahimu dan kamu akan menjadi ratu di kerajaanku.” Kata lelaki itu.
Sejak saat itu, sang putri tak pernah kembali lagi ke daratan. Raja lautan itu menikahinya dan sang putri akhirnya menjadi ratu lautan.
Kadangkala ia muncul di karang laut untuk melihat matahari. Beberapa pelaut dan nelayan yang pernah melihatnya menamai putri itu sebagai putri duyung.
In a faraway grassy land, there were an ant and a grasshopper who were talking to each other.
ReplyDeleteThe ant was working and the grasshopper was enjoying his time did nothing and making mock to the ant who never stopped working all the day.
Complication
The grasshopper said, “Hi, you poor small ant, why don’t you sit behind me and sing together. This is beautiful day right?”
The ant said, “I’m so sorry I can do that because I still have a lot of work to do.”
The grasshopper said, “I see you every day do the same thing collecting food. How much food you can eat in a day so you never stop collecting food? You better play with me here now and forget about the food. There are a lot of foods here that you can eat alone a long your age.”
The ant said, ”I’m so sorry I can’t do that. I eat only a few foods but have to collect food as much as I can to be kept when the winter coming. I do not eat this food alone because I have to share this food for all of the members of my family.”
The grasshopper said, “I think you all are stupid. You can eat all of this food here every day without collect it first. Okay, just do your job and I will just enjoy my day every day.”
One day, the winter was coming. All grass and plants were covered with snow.
ReplyDeleteThe ant and his family enjoy their food in their home along that season and they have no need to get out finding any food because they have enough food to be eaten until the next season.
How about the grasshopper?
Because the grasshopper had no food and home like the ant, the grasshopper could not stand living in the snow in which the snow was covering all of the grass and plants.
The grasshopper was frozen and dying in hunger.
Di sebuah padang rumput nan jauh di sana, ada seekor semut dan belalang yang sedang berbicara.
ReplyDeleteSi semut sedang bekerja dan si belalang sedang bermalas-malasan dan mengejek si semut yang tak pernah berhenti bekerja setiap hari.
Komplikasi
Si belalang berkata, “Hei, kamu semut kecil yang malang, kenapa kamu tidak duduk saja di sebelahku dan bernyanyi bersama. Bukankah hari ini sangat cerah?”
Si semut berkata, “Maaf aku tidak bisa karena aku masih memiliki banyak pekerjaan.”
Si belalang berkata, “Aku setiap hari melihatmu melakukan hal yang sama yaitu mengumpulkan makanan. Berapa banyak makanan yang kamu makan dalam sehari sehingga kamu tidak pernah berhanti mengumpulkan makanan? Lebih baik kamu ke sini saja bermain denganku sekarang dan lupakan soal makanan. Banyak sekali makanan di sini yang tak akan habis meski kau makan sendiri sampai habis umurmu.”
Si semut berkata, “Maaf aku tidak bisa. Aku hanya makan sedikit makanan tetapi aku harus mengupulkan makanan sebanyak mungkin hingga saat musim dingin. Aku tidak memakan makanan ini sendirian karena aku harus berbagi makanan ini kepada seluruh anggota keluargaku.
Si belalang berkata, “Kurasa kalian semua bodoh. Kalian bisa makan semua makanan di sini setiap hari tanpa harus mengumpulkannya. Baiklah, kerjakan saja kerjanmu dan aku akan menikmati hari-hariku.”
Suatu hari, musim dingin telah tiba. Semua rumput dan tanaman tertutup salju.
ReplyDeleteSi semut dan seluruh keluarganya menikmati makanan mereka di rumah sepanjang musim dan mereka tak perlu lagi untuk mencari makanan keluar karena mereka memiliki persediaan makanan yang cukup untuk dimakan hingga musim selanjutnya.
Lalu bagaimana dengan si belalang?
Karena belalang tak memiliki rumah dan makanan seperti semut, si belalang tak dapat bertahan di musim salju karena seluruh salju menutup semua rerumputan dan tanaman. Si belalang mati kelaparan dan membeku kedinginan.
Long time ago in one village in Sumatra, there was a mother with a son named Malin Kundang.
ReplyDeleteThey lived in poor condition after the death of Malin’s Father.
Complication
Day by day Malin Kundang grew up and he became a young and strong man, brave and had a big dream to be a successful rich man.
He thought if he lived in the village then he would never be a rich man.
One day, Malin Kundang asked for her mother’s blessing to get some job outside his village.
Malin Kundang said, “Mother, we can’t live in this way forever. I want to be a rich man and I want to help you. I don’t want you live in this poorness. Thus, would you let me go to get money at another place? I promise I will be here soon after I get a lot of money.”
Mother said, “If you want to go then you have to go, my son. You are no more a child. You are a young man and you should reach your dream. Forgive your mother who can’t give you everything that you need. I pray for you every day and don’t forget your mother here. You have to go home someday.”
After that Malin Kundang started his journey to get rich.
At first he joined a ship to be a sailor. The captain was a good man and he trained Malin Kundang well to be a good sailor.
Malin Kundang was smart and he could easier learn everything. Malin Kundang assisted the captain to hold his business.
Years by years, the captain became older. He asked Malin Kundang to run his business.
Malin Kundang was also lucky because the captain asked him to marry his daughter.
After that Malin Kundang became the captain and he was very rich. The business was always good.
After Malin Kundang was success, he forgot his promise to go back to his mother. He did not want to remember that he had a poor mother who was waiting for him for a long time.
One day, Malin Kundang anchored his ship at his hometown.
While running his business, he met his neighbor who remembered him. After that his neighbor told Malin Kundang’s mother about the coming of his son.
The mother was very happy. She went to the harbor quickly to see his son.
ReplyDeleteUnfortunately, Malin Kundang was too shy having mother liked her who looked ugly and poor. So, he rejected his mother.
The mother was so sad and her heart was broken because her lovely son did not want to recognize her as his mother.
She was so disappointed and she said a curse for her son and all people belonged to her son.
The mother said, “Oh my dear son, how dare you to be like this to your mother. If you really do not want to hear me, then you are really a stone. You and your belonging are stones.”
After the mother was saying that, Malin Kundang, his wife, and all of his belongings became stones which stayed forever at that harbor silently and irremovable forever as well as stone statues.
Pada jaman dahulu di sebuah desa di pulau Sumatra, ada seorang ibu yang memiliki putra bernama Malin Kundang.
ReplyDeleteMereka hidup dalam kemiskinan setelah kematian ayah Malin Kundang.
Komplikasi
Hari demi hari Malin Kundang tumbuh dan ia menjadi pemuda yang kuat, pemberani dan memiliki mimpi besar untuk bisa sukses dan kaya raya.
Ia berfikir jikalau ia tetap tinggal di desa, maka ia tak akan pernah menjadi orang kaya.
Suatu hari, Malin Kundang memohon restu ibunya untuk mendapatkan kerja di luar desanya.
Malin Kundang berkata, “Ibu, kita tak bisa hidup seperti ini selamanya. Aku ingin menjadi kaya raya dan ingin membantu ibu. Aku tidak ingin ibu hidup dalam kemiskinan. Maka dari itu, apakah ibu mengijinkan jika aku pergi mencari uang di daerah lain? Aku berjanji akan segera pulang jikalau telah mendapatkan banyak uang.”
Sang ibu berkata, “Jika kamu ingin pergi maka kamu harus pergi, anakku. Kamu bukan lagi seorang anak kecil. Kamu adalah seorang pemuda yang harus menggapai cita-citamu. Maafkan ibumu karena tak sanggup mencukupi segala yang kamu butuhkan. Aku akan berdo’a untukmu setiap hari dan janganlah kau lupakan ibumu di sini. Kamu harus pulang suatu hari nanti.”
Seelah itu Malin Kundang memulai perjalanannya untuk menjadi orang kaya.
Mula-mula ia bergabung di sebuah kapal untuk menjadi pelaut. Sang kapten kapal merupakan seorang yang baik dan ia mengajarkan Malin Kundang untuk menjadi seorang pelaut yang sukses.
Malin Kundang sangatlah cerdas dan ia bisa dengan mudah mempelajari segalanya. Malin Kundang menjadi asisten sang kapten untuk menjalankan bisnisnya.
Tahun demi tahun, sang kapten semakin tua. Ia meminta Malin Kundang untuk menjalankan bisnisnya.
Sang ibu sangat bahagia. Ia segera pergi menuju ke pelabuhan untuk melihat anaknya.
ReplyDeleteSayangnya, Malin Kundang terlalu malu untuk mengakui bahwa wanita miskin yang buruk rupa itu adalah ibunya. Kemudian, ia menolak ibunya.
Sang ibu sangat sedih dan hancur hatinya karena anak lelaki yang ia sayangi tidak mau mengakuinya sebagai sang ibu.
Ia sangat kecewa dan mengucap kutuk kepada anaknya dan semua anak buah Malin Kundang.
Sang ibu berkata, “Oh, anakku sayang, bagaimana bisa kamu memperlakukan ibumu seperti ini. Jika kamu benar-benar tak mau mendengarkanku, maka kamu adalah batu dan segala yang kamu miliki adalah batu.
Setelah sang ibu berkata demikian, Malin Kundang, Istrinya dan seluruh apa yang ia miliki berubah menjadi batu yang tinggal dan tetap berada di pelabuhan itu selamanya.
Long-long ago, there was a poor farmer living in an ugly house with his wife.
ReplyDeleteThis poor family had a cocky rich neighbor who always mocked them. But the farmer and his wife were never angry with that. They were still kind to everyone else including their cocky neighbor.
Complication
One day, the wife of that poor farmer was sick.
He had no money to buy some medicines. He tried to borrow some money from his cocky neighbor but what he got were some offensive words.
He was so sad but he always tried to do the best for his wife. He went to the river to find some medicinal herbs to heal his wife.
At the river, the farmer found a golden fish trapped on a broken net which belonged to nobody.
The farmer took that fish which was almost dead. Quickly he went home and placed that fish on a pound.
The fish survived from dying and surprisingly after the farmer safe that fish, his wife was good and recovered from her sickness without any medical help.
The farmer and his wife thought that probably that golden fish brought them luckiness.
The days after that, the farmer was so lucky. He could easily get money. With the money he had, he was no more a farmer but he tried to start business.
Not too long after running his business, that farmer became rich but he never been a cocky person. He was still a kind man who loved to help the other people.
The farmer and his wife were so sad about the death of their fish. They buried it at his backyard.
ReplyDeleteAfter the fish was dead, the farmer business was collapsed and he had to pay a lot of debt.
The farmer became poor again. The cocky neighbor was so happy because he could mock the farmer again.
But a month after the farmer buried that golden fish, there was a strange plant grew at the spot where the fish was buried. That strange plant was a golden tree which had golden leaves, flowers and fruits.
That was another luckiness the golden fish gave to the farmer because with that golden tree, the farmer became rich again
Pada jaman dahulu kala, terdapat seorang petani miskin yang tinggal di sebuah rumah jelek bersama dengan istrinya.
ReplyDeleteKeluarga miskin tersebut memiliki seorang tetangga yang congkak yang senang mengina mereka. Namun petani itu dan istrinya tak pernah marah. Mereka berdua tetap baik dengan semua orang bahkan termasuk tetangganya yang congkak itu.
Komplikasi
Suatu hari, istri petani itu jatuh sakit.
Petani itu tak memiliki uang untuk membeli obat. Ia mencoba untuk meminjam uang kepada tetangganya yang congkak namun yang ia dapatkan hanyalah kata-kata yang menyakitkan hati.
Ia sangat sedih namun juga ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada istrinya. Ia pergi ke sungai dan mencari tanaman obat untuk mengobati istrinya.
Di sungai itu, sang petani menemukan seekor ikan emas yang terperangkap di jaring rusak yang tak berpemilik.
Petani itu mengambil ikan yang hampir mati itu. Ia dengan terburu-buru pulang ke rumah dan menaruh ikan emas itu di kolam.
Ikan itu bisa hidup dan yang mengejutkan setelah petani itu memelihara ikan temuannya, istrinya langsung sembuh dari sakit tanpa bantuan obat apapun.
Sang petani dan istrinya berfikir bahwa barangkali ikan itulah yang membawa keberuntungan bagi mereka.
ReplyDeleteBeberapa hari setelahnya, petani itu menjadi sangat beruntung. Ia bisa mendapatkan uang dengan mudah. Dengan uang itu, ia tak lagi menjadi petannin namun ia memulai sebuah usaha bisnis.
Tak lama setelah ia menjalankan bisnisnya, ia menjadi sangat kaya namun ia tak pernah menjadi sombong. Ia masih menjadi orang baik yang suka menolong orang lain.
Suatu hari, tetangganya yang sombong itu iri dengan kesuksesan sang petani. Lalu ia datang kerumah petani itu dan bertanya tentang bagaimana caranya petani itu bisa sukses.
Sang petani menceritakan kepadanya bahwa setelah ia menemukan ikan emas, ia enjasi sangat beruntung.
Keesokan harinya, tetangga yang congkak itu datang sekali lagi ke rumah petani untuk melihat ikan emas. Ia memiliki niatan buruk untuk meracuni ikan itu.
Setelah tetangga sombong itu melihat ikan petani, ia meracuni sang ikan dan petani itu tak melihatnya. Akhirnya ikan emas itu
Petani dan istrinya sangat sedih dengan kematian ikan mereka. Mereka menguburkan ikan itu di halaman belakang rumah.
ReplyDeleteSetelah ikan itu mati, bisnis sang petani bangkrut dan petani itu harus membyar banyak hutang sehingga petani itu menjadi miskin lagi.
Tetangga yang sombong itu sangat senang karena ia bisa menghina petani itu lagi.
Namun sebulan setelah petani itu menguburkan sang ikan emas, muncul tumbuhan aneh yang memiliki batang, daun, bunga, dan buah yang berupa emas.
Hal itu adalah keberuntungan lain yang diberikan oleh ikan emas kepada petani itu dan dengan pohon emas itu, sang petani kembali menjadi kaya.
One upon a time, there was a single father with a very beautiful daughter named Cinderella. Her mother had rested in peace in heaven.
ReplyDeleteThe father looked for a new wife to take care of the home and his daughter when he worked at the day.
The father got a wife with two daughters with the same age of her daughter.
For a couple of month after marriage, the father passed away. After that, the step mother and sisters of Cinderella showed their real face.
Complication
Cinderella was treated like a helper to do all of housework from early morning until night while the stepmother and the stepsisters were only having fun all the day.
One day, the king created a dance party to find the most beautiful girl to be the prince’s wife.
The king invited all people in that country, especially to whom who had daughters.
The Cinderella’s step mother had that invitation and asked her two daughters to come at the party.
Of course they were so happy except Cinderella that was not allowed to come. Anyway, even Cinderella dressed in a poor dress, she looked more beautiful than her step sisters.
The big day was coming and all girls were busy to prepare their beauty to come at the party except Cinderella.
A long the day, Cinderella desperately helped her sisters to prepare their dress, hair and everything to make them looked beautiful.
Inside her heart, Cinderella really wants to join the party but she could not do that and she was too afraid to ask her step mother to join the party. Her step mother asked Cinderella to stay at home to wait their coming.
In the evening, all people started to go to the party. Cinderella was alone at home and cried silently.
She prayed for the miracle coming for her. Her praying became true. Her Godmother came to help her to be able to join the party.
Don’t cry, Cinderella, I am here to help you.”
ReplyDeleteAfter that the Godmother changed the pumpkin to be a very beautiful cart, changed six rats to be six big horses and changed a lizard to be a coachman.
After that the Godmother changed Cinderella’s appearance to be looked more and more beautiful in a beautiful dress, hair, and also with a couple of glass shoes.
Surely, Cinderella was ready to come to the party and became the most beautiful girl there.
The Godmother said, “Cinderella, now you can go there, but remember that you have to come home before midnight because at that time everything that you have now will disappear.”
Cinderella went to the party by her magical cart.
In the party, no body recognized her as Cinderella even her step mother and sisters.
The prince saw Cinderella as the best girl in the party and he asked her to dance with him.
A long the party, the prince spent the time with Cinderella only to talk each other.
Cinderella was so happy and she almost forgot that the time was already end. She ran quickly leaving the prince and the party and because of that one of her shoes was left. The prince took that shoe and kept that.
The prince was already falling in love and he promised to find the girl who had that glass shoe.
The next day after the party, the prince and his guardians went around looking for the girl who had the glass shoe.
Every girl in that country was asked to wear that shoe and so far there was no one who has the foot with the same size of that shoe.
Finally, the prince came to Cinderella’s house. Her stepmother and sisters welcomed the prince proudly.
The prince said to the stepmother, “How many daughter you have madam?”
ReplyDeleteThe stepmother said, “I have three daughters but I guess you will like one of my two daughters because the other one is so ugly.”
The prince said, “Okay, but I’m looking for the girl to whom this shoe belongs. Let me asked all your daughters try this shoe.”
One by one Cinderella’s step sisters try that shoe but they could not fix their feet in that shoe.
And the last, Cinderella try to wear her glass shoe and of course she could do that because she was the only one who can wear that shoe.
The prince looked Cinderella deeply and he remembered that Cinderella was the girl in that party who run away before midnight.
“I know you, beautiful lady. You cannot hide yourself in this dirty dress. I have been falling in love since I meet you in the party. Would you like to marry me?” The prince asked Cinderella.
“Yes I would, My Lord.” Cinderella replied.
After that, the prince married Cinderella and they were happy evermore shall be
Pada suatu ketika, ada seorang ayah yang memiliki putri cantik jelita bernama Cinderella. Ibunya telah meninggal dunia dan beristirahat dengan tenang di surga.
ReplyDeleteSang ayah mencari istri baru untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan menjaga putrinya ketika ia bekerja.
Sang ayah mendapatkan istri seorang janda beranak dua yang berumuran sama dengan Cinderella.
Beberapa bulan setelah pernikahan, sang ayah meninggal dunia. Setelah itu, sang ibu dan saudari tiri Cinderella menampakkan sifat aslinya.
Komplikasi
Cinderella diperlakukan layaknya pembantu untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sedari pagi hingga malam hari sementara sang ibu dansaudari tirinya hanya bersenang-senang sepanjang hari.
Suatu hari, sang raja menyelenggarakan pesta dansa untuk mencari gadis tercantik sebagai istri sang pangeran.
Sang raja mengundang seluruh rakyat di negri tersebut, terutama kepada mereka yang memiliki anak perempuan.
Ibu tiri Cinderella mendapatkan undangan tersebut dan menyuruh kedua anak kandungnya untuk menghadiri pesta dansa tersebut.
Tentu saja mereka sangat senang kecuali Cinderella yang tidak diizinkan untuk datang. Bagaimanapun juga, meski Cinderella berpakaian dengan pakaian yang jelek, namun ia tetap tampak jauh lebih cantik jika dibandingkan dengan kedua saudari tirinnya.
Hari besar itu telah tiba dan semua gadis sibuk mempersiapkan kecantikan mereka untuk datang ke pesta dansa kecuali Cinderella.
Sepanjang hari, Cinderella dengan perasaan tertekan membantu kedua saudari tirinya untuk mempersiapkan baju, rambut dan segalanya agar mereka berdua tampak cantik.
Dalam hatinya, Cinderella sangat ingin datang ke pesta dansa namun ia tak bisa melakukannya dan ia terlalu takut dengan ibu tirinya untuk memohon izin datang ke pesta dansa. Sang ibu menyuruh Cinderella untuk tinggal di rumah dan menunggu kedatangan mereka dari pesta dansa.
Pada petang hari, semua orang bersiap untuk datang ke pesta. Cinderella sendirian di rumah dan menangis diam-diam.
Ia berdoa dan memohon keajaiban datang padanya. Doa tersebut terkabul. Sang ibu peri datang untuk membantunya agar bisa datang ke pesta dansa.
Jangan menangis, Cinderella, aku datang kemari untuk membantumu.”
ReplyDeleteSetelah itu sang ibu peri mengubah buah labu menjadi kereta yang indah, enam ekor tikus menjadi enam ekor kuda besar dan seekor kuda menjadi kusir.
Lalu kemudian, sang ibu peri mengubah penampilan Cinderella menjadi tampak sangat cantik dan memukau dengan pakaian yang indah dan juga dengan sepasang sepatu kaca.
Tentunya, Cinderella telah siap untuk datang ke pesta dansa dan menjadi gadis paling cantik di pesta tersebut.
Sang ibu peri berkata, “Cinderella, sekarang kamu bisa berangkat, tapi ingat kamu harus pulang sebelum tengah malam karena semua yang akan kamu dapatkan saat ini akan kembali ke wujud semula.”
Cinderella datang ke pesta dengan mengendarai kereta ajaibnya.
Di dalam pesta tersebut, tak ada seorangpun yang mengenali penampilannya meski ibu dan saudari tirinya.
Sang pangeran melihat Cinderella sebagai sosok tercantik di pesta tersebut dan ia meminta Cinderella untuk berdansa dengannya.
Cinderella sangat bahagia dan ia hampir saja lupa kalau waktunya hampir habis. Ia berlari secepatnya dan meninggalkan sang pangeran di pesta tersebut dengan tergesa sehingga salah satu sepatunya terlepas dan tertinggal di sana. Sang pangeran mengambil sepatu itu dan menyimpannya.
Sang pangeran telah jatuh cinta dan ia berjanji akan menemukan sang gadis yang memiliki sepatu kaca itu.
Keesokan harinya setelah pesta, sang pangeran dan para pengawalnya berkeliling untuk mencari perempuan yang memiliki sepatu kaca tersebut.
Semua gadis di negri tersebut diminta untuk mencoba mengenakan sepatu kaca tersebut dan tak satupun dari mereka yang memiliki ukuran kaki yang pas dengan sepatu itu.
Akhirnya, sang pangeran sampai juga di rumah Cinderella. Sang ibu dan saudari tirinya menyambut sang pangeran dengan bangga.
Sang pangeran berkata kepada sang ibu tiri, “berapa jumlah anak gadismu, nyonya?”
ReplyDeleteSang ibu tiri menjawab, “Aku memiliki tiga anak gadis, namun saya kira paduka hanya akan tertarik pada kedua anak kandung saya karena anak tiri saya sangatlah jelek paduka.”
Sang pangeran berkata, “Baiklah, tetapi aku sedang mencari gadis yang memiliki sepatu ini. Maka izinkan aku untuk memanggil seluruh anak gadismu dan mencoba sepatu ini.”
Satu persatu dari saudari tiri Cinderella mencoba untuk mengenakan sepatu itu dan tak satupun dari mereka yang berhasil mengenakannya.
Pada akhirnya, Cinderella mendapatkan giliran untuk mencoba mengenakan sepatu kaca miliknya itu dan tentu saja ia bisa melakukannya karena ialah satu-satunya orang yang bisa mengenakan sepatu kaca tersebut.
Sang pangeran memandang wajah Cinderella dengan seksama lalu ia teringat bahwa Cinderella merupakan gadis yang meninggalkanya di pesta sebelum tengah malam.
“Aku mengenalmu, gadis cantik. Kamu tak bisa menyembunyikan kecantikanmu dengan pakaian kotor ini. Aku telah jatuh cinta kepadamu sejak aku bertemu denganmu di pesta. Maukah kamu menikah denganku?” sang pangeran memohon kepada Ciderella.
“Ya, saya bersedia, Paduka.” Cinderella menjawab.
Setelahnya, sang pangeran menikahi Cinderella dan mereka berdua berbahagia hingga sepanjang usia.”
One upon a time, there was a prince who was cursed by a witch to be a frog.
ReplyDeleteThe curse would be over if someday there was a girl kissed him.
The prince frog lived from one river to river to find someone who would kiss him.
One day, he chose to live at the river near the castle far away from his home town.
Complication
At that castle, there was a king with three daughters.
Each of those daughters was given a golden ball to be kept carefully.
If any of the princesses who loss that golden ball, so the king would give death punishment. He could do this even for his daughters. Each of those princesses kept the golden ball carefully.
One day, one of the princesses, the most beautiful one, lost his golden ball when she played it near the river.
The ball felt in the river and the princess did not know how to get it back.
She cried near the river and she was very afraid if her father would punish her.
A frog heard that crying and then came to see what had happened.
The frog said, “Oh, dear princess, what makes you cry?”
The princess answered, “I lost my golden ball in this river and I don’t know how to take it.”
The frog said, “I can help you.”
The princess said, “Oh, really?”
The frog said, “Yes, but...”
The princess said, “But what? I can give everything if you can bring back my golden ball to me.”
The frog said, “Everything?”
The princess said, “Yes, Everything, money, home, gold, land...but you have to bring me that golden ball first.”
The frog said, “It is easy, but I’m not sure you will give what I want.”
The princess said, “Just tell me what you want after you get that golden ball.”
The frog said, “I want to marry you.”
The princess did not think about it because she was too worried about the ball and she said yes without any intention to accede the frog’s demand.
The princess said, “Yes, that is easy, just hurry up find me that golden ball.”
ReplyDeleteThe frog said, “In a minute, princess.”
The frog swam into the river and in a minute he brought the golden ball to the princess.
The frog said, “Here is your golden ball my princess, take it.”
The princess said, “Oh thank you frog.”
After took the ball from the frog the princess was so very happy and she forgot about her promise. She run happily and leaved the frog alone.
One day, the frog came to the castle and met the king. The frog said to the king that he came to marry one of the king’s daughters. The king laughed loudly.
The king said, “are you kidding me, oh little poor frog?”
The frog said, “No my lord, your daughter promised me that.”
The king said, “Which one?”
The frog said, “The most beautiful one.”
The king said, “Why did she promise that silly thing?”
The frog said, “Because I give the missing golden ball to her.”
The king called her beautiful daughter and asked her about the truth.
The king said, “Was that true that you promised to this frog, my princess?”
The princess said, “Yes but I did not say it seriously, father, because it is a frog and impossible for me to marry that frog.”
The king said, “Then you have to do that.”
The princess said, “But, father...it is a silly thing. I will not marry a frog.”
The king said, “Without this frog you would lose your golden ball and it means that I would give you death punishment. And if you do not marry this frog then I will give you death punishment.”
The princess was so sad and shy but she could not do anything more except kept her promise to marry the frog.
ReplyDeleteFinally, the princess wanted to marry that frog without any wonderful party in the castle. The king led the ceremony in the castle hall which was attended only by people in the castle only.
The King said, “Now, both of you are husband and wife. You have to kiss to each other to end this ceremony.”
After the frog and the princess kiss each other, something happened. The frog changed into a handsome young man and everybody in that room were shocked.
“Who are you young man?” The king asked.
“I am a prince who was cursed to be a frog by a witch several years ago my lord. I would change into human again if there is a girl wants to kiss me. Today, this cursed is over. After this, the princess, my wife, will be the queen of my kingdom.” the prince said.
All people in that room were so happy to hear that. Finally, the prince frog and the princess were happy ever after.
Pada suatu masa, ada seorang pangeran yang dikutuk oleh seorang penyihir menjadi seekor katak.
ReplyDeleteKutukan tersebut akan berakhir jika suatu hari ada seseorang gadis yang menciumnya.
Pangeran katak itu tinggal dari sungai ke sungai untuk menemukan seseorang yang akan menciumnya.
Suatu hari, ia menetap di sebuah sungai di dekat istana yang sangat jauh dari tempat asalnya.
Komplikasi
Di kerajaan tersebut, ada seorang raja yang memiliki tiga puteri.
Masing-masing putri tersebut diberi sebuah bola emas yang harus dijaga dengan hati-hati.
Jika ada yang menghilangkan bola tersebut, maka sang raja akan memberikan hukuman mati. Sang raja sanggup melakukannya meski terhadap puteri-puterinya. Masing-masing dari puteri tersebut menjaga bola emas tersebut dengan hati-hati.
Suatu hari, salah satu puteri raja yang memiliki paras paling cantik kehilangan bola emasnya ketika ia bermain di dekat sungai.
Bola itu jatuh di sungai dan sang puteri tak tahu harus bagaimana untuk mengambilnya.
Ia menangis di dekat sungai itu dan sangat takut jikalau ayahnya akan menghukumnya.
Seekor kodok yang medengar tangisannya datang mendekat.
Sang kodok berkata, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis wahai sang puteri?”
Sang puteri menjawab, “Aku kehilangan bola emasku di sungai ini dan aku tak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkannya kembali.”
Sang kodok berkata, “Itu hal yang mudah, tapi aku tidak yakin kamu bisa mengabulkan permintaanku.”
ReplyDeleteSang puteri berkata, “Katakan saja padaku apa yang kamu mau setelah kamu mendapatkan bola emas itu.”
Sang kodok berkata, “Aku ingin menikahimu.”
Sang puteri tidak memikirkan hal itu dengan baik karena ia terlalu khawatir dengan bola emasnya dan ia berkata iya tanpa berniat untuk mengabulkan permintaan sang kodok.
Sang puteri berkata, “Iya, itu mudah, cepatlah temukan bola emas itu.”
Sang kodo berkata, “Tunggu sebentar, puteri.”
Sang kodok berenang ke dalam sungai dan dalam sekejap ia telah membawa bola emas itu kepada sang puteri.
Sang kodok berkata, “Ini bola emasmu sang puteri, ambillah.”
Sang puteri berkata, “Terimakasih banyak wahai kodok.”
Setelah mengambil bola itu dari sang kodok, sang putri sangat senang dan lupa akan janjinya. Ia berlari kegirangan dan meninggalkan sang kodok sendirian.
Suatu hari sang kodok mendatangi istana dan bertemu sang raja. Kodok itu berkata kepada sang raja bahwa ia datang untuk menikahi salah satu dari puteri raja. Sang raja tertawa terbahak-bahak.
Sang raja berkata, “Apa kamu becanda padaku, oh kodok kecil yang malang?”
Sang kodok berkata, “Tidak paduka, puteri paduka yang menjanjikan hal itu pada saya.”
Sang raja berkata, “Yang mana?”
ReplyDeleteSang kodok berkata, “Yang paling cantik paduka.”
Sang raja berkata, “Kenapa ia menjanjikan hal konyol itu padamu?”
Sang kodok berkata, “Karena aku memberikan padanya bola emas yang telah hilang.”
Sang raja memanggil puterinya yang paling cantik dan menanyakan tentang kebenarannya.
Sang raja bertanya, “Apakah benar bahwa kamu telah berjanji pada kodok ini, puteriku?”
Sang putri menjawab, “Benar ayah, tapi aku tak sungguh-sungguh mengatakannya karena ia hanyalah kodok dan tak mungkin aku menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Maka kamu harus menepati janjimu.”
Sang puteri berkata, “Tapi ayah...ini konyol. Aku tak akan menikahi seekor kodok.”
Sang raja berkata, “Tanpa kodok ini kamu telah kehilangan bola emas dan itu artinya aku akan memberikan hukuman mati kepadamu dan jika kamu tidak menikah dengan kodok ini maka aku akan menghukummu.”
Sang puteri sangat sedih dan malu tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menepati janjinya untuk menikah dengan sang kodok.
ReplyDeleteAkhirnya sang puteri mau menikahi sang kodok tanpa dengan mengadakan pesta meriah di istana. Sang raja memimpin upacara pernikahan di aula istana yang hanya dihadiri oleh orang-orang di kerajaan itu saja.
Sang raja berkata, “Sekarang kalian adalah suami istri. Kalian harus berciuman untuk mengakhiri upacara ini.
Setelah sang mereka berdua berciuman, sesuatu terjadi. Sang kodok berubah menjadi pemuda yang tampan dan semua orang dalam ruangan itu kaget.
“Siapa kamu wahai pemuda?” sang raja bertanya.
“Saya adalah pangeran yang dikutuk menjadi seekor kodok oleh penyihir, paduka. Kutukan akan berakhir jika ada seorang gadis yang mau mencium saya. Hari ini kutukan tersebut berakhir. Setelah ini, sang puteri, istriku, akan menjadi ratu di istanaku.” Kata sang pangeran.
Semua orang di ruangan itu sangat senang mendengarnya. Akhirnya sang pangeran dan sang putri menjadi pasangan yang berbahagia selamanya.
Once upon a time, there was a king with a daughter named Snow White. She was named Snow White because she had skin as white as snow.
ReplyDeleteHer mother was dead when Snow White was a child.
After the death of her mother, her father remarried a beautiful lady which was actually a witch.
Her stepmother, who was a witch, has a mirror that could answer all of questions.
The stepmother always asked who the most beautiful lady in this world was and the answer was always the stepmother. That made her happy because her most important thing was her beauty.
After became the new queen, the stepmother killed the king.
After that, the queen completely became the one who controlled that kingdom. So far, the queen still kept Snow White alive because she was not a threat for her.
Complication
But when Snow White grew up became a beautiful teenager, the mirror had a different answer when the queen asked who the most beautiful lady was.
The mirror said that Snow White was the most beautiful woman in the world. That made the queen became angry and mad of Snow White.
One day, the queen asked a hunter to kidnap and kill Snow White in the far away wood. But the hunter did not kill Snow White as he ordered. The hunter killed a pig and took its heart as a proof for the queen.
In the wood, Snow White was very afraid. She ran away until she found a small house which belonged to seven dwarfs.
ReplyDeleteShe told them about her story and the dwarfs decided to help her. Snow White lived together with seven dwarfs peacefully in the wood.
The queen thought that Snow White was dead and she asked one more again to the mirror who the most beautiful woman was.
The mirror replied that the most beautiful woman was Snow White and that answer made the queen became angry and she knew that Snow white was still alive.
She asked again where Snow White Lived and the mirror told the queen.
After that, the queen decided to kill Snow White by herself. She changed herself to be an old woman and brought a basket of poisoned red apple to be given to Snow White.
At the day when all dwarfs began to work mining the gold under the mountain, Snow White was alone at the house.
The queen came and gave the apples to Snow White and she began to eat one apple.
One bite was enough to kill Snow White and after a bite eating that apple, Snow White felt down and the queen accomplished her mission.
When the dwarfs went home, they were shocked knowing Snow White dying.
They put her into a glass coffin and take care of her body. They could not burry her because they did not heart to do that.
Tree day letter there was a prince who had loss in the wood and couldn’t find the way back home.
ReplyDeleteHe found the dwarfs’ home and came to ask the way back to his kingdom.
Inside the home, he met the dwarfs and also saw Snow White inside the glass coffin. He was so amazed with her beauty.
The dwarfs told him about her. He kissed her hand and her head to give his respect and surprisingly Snow White was alive. She opened her eyes and the apple chunk flew out of her throat.
Everyone in that house was so happy because Snow White was alive again. The prince asked her to be his queen and Snow White agreed. After that, the prince took her to his kingdom and married her. They were happy ever after.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang memiliki seorang putri bernama Snow White. Ia dinamai Snow White karena ia memiliki kulit yang warnanya seputih salju.
ReplyDeleteIbunya meninggal sewaktu Snow White masih kecil.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya menihkah lagi dengan seorang wanita cantik yang sebenarnya adalah seorang penyihir.
Ibu tirinya itu, yang merupakan penyihir, memiliki sebuah cermin yang bisa menjawab segala pertanyaan.
Sang ibu tiri selalu bertanya kepada cermin itu tentang siapa wanita yang paling cantik di dunia ini dan si cermin selalu menjawab bahwa ialah wanita itu.
Jawaban itu selalu membuatnya bahagia karena hal terpenting dalam kehidupannya adalah kecantikannya.
Setelah menjadi ratu, sang ibu tiri kemudian membunuh sang raja.
Kemudian, sang ratu menjadi satu-satunya yang mengendalikan seluruh keajaan. Sejauh itu, sang ratu masih membiarkan Snow White hidup karena ia bukanlah ancaman bagi sang ratu.
Namun ketika Snow White beranjak dewasa dan menjadi seorang remaja cantik, si cermin memiliki jawaban berbeda ketika sang ratu menanyakan siapa wanita tercantik di dunia.
ReplyDeleteSi cermin berkata bahwa Snow White merupakan wanita tercantik di dunia. Jawaban itu tentu membuat sang ratu sangat marah dan cemburu kepada Snow White.
Suatu hari, sang ratu menyuruh seorang pemburu untuk menculik dan membunuh Snow White di sebuah hutan yang jauh. Namun sang pemburu tak membunuh Snow White seperti yang telah diperintahkan kepadanya. Pemburu itu membunuh seekor babi dan mengambil jantungnya sebagai bukti yang akan ia tunjukkan kepada sang ratu.
Di dalam hutan, Snow white sangat ketakutan. Ia berlari hingga menemukan sebuah rumah kecil milik tujuh kurcaci.
Ia menceritakan kisah hidupnya kepada tujuh kurcaci dan akhirnya mereka berjanji akan menolong Snow White. Akhirnya Snow White tinggal di dalam rumah itu dengan para kurcaci dengan perasaan tentram dan damai di dalam hutan.
Sang ratu mengira bahwa Snow White telah mati dan ia bertanya sekali lagi kepada si cermin tentang siapa perempuan tercantik di dunia.
Si cermin menjawab bahwa perempuan tercantik di dunia adalah Snow White dan jawaban itu membuat sang ratu sangat marah karena ia tahu bahwa Snow White masih hidup.
Lalu sang ratu bertanya kepada cermin dimanakah gerangan Snow White tinggal saat ini dan si cermin memberitahukan kepadanya.
Setelah itu, sang ratu memutuskan untuk membunuh Snow White dengan tangannya sendiri. Ia mengubah dirinya menjadi seorang wanita tua dan membawa sekeranjang apel merah beracun untuk diberikan kepada Snow White.
Pada hari ketika para kurcaci sedang bekerja untuk menambang emas di bawah gunung, Snow White tinggal sendirian di rumah.
Sang ratu datang dan memberikan apel beracun kepada Snow White dan Snow White memakan apel tersebut.
Satu gigitan saja sudah cukup untuk membunuh Snow White dan setelah Snow White menggigit apel itu, ia langsung ambruk ke tanah dan dengan demikian misi sang ratu berhasil.
Ketika para kurcaci pulang, mereka sangat kaget melihat Snow White tak bernyawa.
Mereka menaruh Snow White di dalam peti kaca dan merawat jasad Snow White. Mereka tidak mengubur Snow White karena tak sampai hati untuk melakukannya.
Tiga hari kemudian datanglah seorang pangeran yang tersesat di dalam hutan dan tak bisa menemukan jalan untuk pulang.
ReplyDeleteIa menemukan rumah para kurcaci dan ia kemudian bertamu untuk menanyakan jalan menuju istananya.
Di dalam rumah itu ia bertemu dengan para kurcaci dan juga jasad Snow white yang tersimpan di dalam peti kaca. Ia sangat kagum dengan kecantikan Snow White.
Para kurcaci menceritakan kisah pahit yang dialami oleh Snow White kepada pangeran itu. Lalu, sang pangeran mencium tangan dan kening Snow White untuk mengormati jasadnya. Snow White membuka matanya dan gigitan apel keluar dari mulutnya.
Semua orang di dalam rumah tersebut sangat bahagia karena Snow White hidup kembali. Sang pangeran memintanya untuk menjadi ratunya dan Snow White setuju setelah itu, sang pangeran membawa Snow White ke istananya dan menihakinya. Mereka berbahagia sepanjang hidup mereka.
Long time ago, there was a lonely puppet maker named Geppetto. He had neither wife nor child.
ReplyDeleteOne day, Geppetto find an old beautiful wooden log. He brought it home and carved it to be a wooden puppet.
Inside his heart, Geppetto prayed and hoped that his puppet would be alive as his boy.
His praying was coming true. In the night while Geppetto was sleeping, a fairy came and gave a soul to the puppet. In the morning, Geppetto was shocked and also happy seeing his puppet alive. He named it Pinocchio.
Pinocchio was a naughty wooden boy. He liked to tell a lie. Even though, when he said a lie, his nose became longer than before.
His nose would be back in the normal size if he asked to the fairy and promised to be a good boy.
Unfortunately, he never did his promised and still liked to say a lie.
The fairy said that he would never be a real boy if he still did the same thing. The fairy also said that his lying would take him into a trouble. Pinocchio said yes but in fact he still did the same thing.
Complication
Geppetto wanted Pinocchio to be like the other boy.
He sent Pinocchio to school and bought him some books.
At the first day of the school, Pinocchio brought all of his books.
brought all of his books.
ReplyDeleteIn the middle of the way to go to school, he saw there was a puppet show he was so curious to see. He forgot about the school and saw the puppet show.
He loved it and he wanted to meet the puppet master. The puppet master saw Pinocchio as a unique and alive puppet boy. So he caught Pinocchio and locked him in a caravan.
Pinocchio was so sad and afraid. He wished to be with his father, Geppetto. The good fairy came and set him free.
Pinocchio seemed not to be cured of that habit.
In the other day, he repeated his mistake. He should go to school but at the way to school he saw there was a trip to go to Fun Island. He sold his books to buy the ticket.
Finally, Pinocchio was in a trip to go to the Fun Island. But it was a fake trip; Pinocchio was kidnapped and made into a slave in an island.
Once again, Pinocchio regretted his attitude.
He tried to run away from that island. He found a small boat and he began to sail. He did not know where to go.
ReplyDeleteIn the middle of the sea, he saw his father Geppetto in a small boat looking for him. He was so happy seeing his father but unfortunately, there was a whale that suddenly appeared and ate both Pinocchio’s and Geppetto’s boat.
Inside the whale’s stomach, Pinocchio was crying.
He asked for apologize and he promised to his father to be a god boy and never repeat his mistakes.
They pray to God for their live. The good fairy came again and set them free.
After that event, Pinocchio became a good boy. The fairy changed him into a real human boy so that Pinocchio and Geppetto were so very happy.
Geppetto ingin pinokio menjadi seperti anak lelaki lainnya.
ReplyDeleteIa mengirimkan pinokio ke sekolah dan membelikannya beberapa buku.
Pada hari pertama bersekolah, pinokio membawa semua buku-bukunya.
Di tengah perjalanan menuju ke sekolah, ia melihat ada pertunjukan boneka dan ia sangat penasaran ingin menontonnya.
Ia sangat suka dan ia ingin bertemu dengan sang dalang. Sang dalang melihat pinokio sebagai boneka kayu yang unik dan hidup. Ia menangkap pinokio dan menguncinya di dalam karavan.
Pinokio sangat sedih dan takut. Ia berarap bisa bersama ayahnya, Geppetto. Sang peri yang baik datang dan menyelamatkannya.
Pinokio tampak tidak kapok dengan perilakunya itu.
Pada hari yang lain, ia mengulang kesalahannya. Ia semestinya berangkat ke sekolah namun di tengah perjalanan ia melihat ada wisata perjalanan menuju pulau bermain. Ia menjual semua bukunya untuk membeli tiket.
Akhirnya pinokio ikut perjalanan menuju pulau bermain, namun ternyata perjalanan itu merupakan perjalanan palsu. Pinokio diculik untuk dijadikan budak di sebuah pulau.
Sekali lagi, pinokio menyesali perbuatannya.
berusaha untuk kabur dari pulai tersebut. Ia menemukan sebuah perahu kecil dan ia mulai menaikinya. Ia tak tahu kemana akan pergi.
ReplyDeleteDi tengah lautan, ia melihat ayahnya, Geppetto, sedang menaiki perahu kecil untuk mencarinya. Ia sangat senang bisa melihat ayahnya, namun sayangnya tiba-tiba ada seekor ikan paus yang datang dan menelan perahu pinokio dan Geppetto.
Di dalam perut ikan paus, pinokio menangis.
Ia meminta maaf kepada ayahnya dan ia berjanji akan menjadi anak yang baik dan tak akan mengulang kesalahannya.
Mereka berdua akhirnya berdoa kepada tuhan untuk keselamatannya. Sang peri baik hati datang sekali lagi dan menyelamatkan mereka.
Setelah kejadian itu pinokio berubah menjadi anak yang baik. Sang peri kemudian merubahnya menjadi seorang anak laki-laki sungguhan dan akhirnya pinokio dan Geppetto sangat bahagia
Namanya adalah kenzi, dia adalah kucing kesayanganku. Dia adalah kucing jantan yang saat itu aku temukan di pinggir jalan. Kenzi memiliki bulu yang halus dan berwarna cokelat belang putih. Bulu halusnya menyelimuti tubuhnya dari kepala sampai ke ekornya.
ReplyDeleteSemua bulunya berwarna cokelat dan berwarna putih pada kakinya. Sedangkan ekornya berwarna cokelat dan sangat menggemaskan. Kumisnya sedang, tidak panjang dan tidak pendek.
Kenzi memiliki bentuk kaki yang lebih pendek dari bentuk kaki kucing pada biasanya. Hidungnya kecil dan kumisnya sedikit panjang. Berat tubunya sedang yaitu sekitar 4 kg. Matanya berwarna hijau kekuningan dan sangat lucu ketika dia terkejut sambil membuka matanya lebar-lebar.
Kenzi lebih menyukai tidur seharian di atas keranjang tempat tidurnya. Ketika tidur kenzi lebih suka di elus bagian punggungnya. Saat mengelus, dia memainkan ekornya ke kanan dan ke kiri.
Kenzi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Dia baru bangun jika merasa lapar. Ketika lapar dia akan menuju ke tempat makan yang telah disediakan yang disimpan di dapur.
Saat lapar dia akan terus mengeong sampai dia mendapatkan makanannya. Dia akan memasang muka menyedihkan ketika tidak diberi makan. Kucing ini sangat lucu dan sangat disayangi keluarga kami.
suatu hutan yang jauh di sana ada seekor singa yang menjadi raja.
ReplyDeleteSemua binatang takut kepadanya karena singa itu sangat kuat, kejam, dan tidak memiliki rasa takut dengan apapun.
Namanya sangat terkenal dan bahkan binatang yang belum pernah bertemu dengannya sekalipun akan takut gara-gara mendengar cerita tentang raja tersebut.
Si tikus adalah salah satunya yang belum pernah berjumpa dengan sang raja dan si tikus itu sangat penasaran ingin melihat raja itu.
Komplikasi
Pada suatu hari, sang tikus datang ke goa yang menjadi tempat bagi sang raja untuk tidur. Namun sewaktu tikus datang, sang raja sedang tidak ada di sana.
Sang tikus masuk diam-diam ke dalam goa itu, melihat ke sekeliling dan menemukan jejak kaki sang raja yang berukuran besar.
Si tikus mulai merasa takut dan ia ingin beranjak keluar secepatnya namun terlambat, ia mendengar auman keras sang raja yang telah sampai di goa.
Sang tikus menjadi sangat takut dan ia bersembunyi di balik batu.
Sang singa datang dan tidur di dekat pintu keluar.
Seluruh tubuhnya menghalangi jalan keluar dari goa dan si tikus terperangkap di dalam dan tak menemukan celah untuk keluar.
Si tikus mencoba untuk merayap di dinding dan sayangnya ia terjatuh tepat di atas tubuh sang raja. Sag singa terbangun dan sangat marah kepada tikus.
ReplyDeleteSi tikus sangat ketakutan dan berkata, “Oh paduka raja, maafkan sahaya karena rasa penasaran inilah yang membuat saya memasuki goa ini. Sahaya tidak bermaksud untuk membangunkan paduka. Sahaya hanya ingin tahu tentang kehebatan paduka. Sahaya mohon jangan bunuh sahaya dan sahaya berjanji akan memberikan yang terbaik untuk menemani paduka jikalau sahaya dalam satu kesempatan berada pada salah satu hari buruk menimpa paduka.”
Sang singa mengaum dan menertawakan si tikus, “Bagaimana caranya kau bisa menolongku wahai binatang kecil? Tapi baiklah aku tidak akan membunuhmu karena hal ini akan menjadi aib bagiku jika membunuh binatang kecil sepertimu.”
Sang tikus berkata, “terimakasih paduka atas kebaikan hati paduka dan sahaya tidak akan pernah melupakannya.”
Setelah itu sang tikus berlari sekencang-kencangnya dan bersyukur kepada tuhan karena telah menyelamatkan nyawanya.
Pada suatu hari sang singa berjalan-jalan ke hutan. Ia tak melihat bahwa ada jebakan pemburu telah menantinya.
Sang singa menginjak sebuah tali dan tiba-tiba ia terperangkap dengan posisi tergantung. Sang singa mengaum keras dan meminta pertolongan seluruh binatang yang ada di hutan namun tak ada satupun yang bisa melepaskan ikatan tali yang menjerat kaki sang raja.
Si tikus mendengar suara auman itu dan ia tahu kalau sang raja sedang dalam masalah.
ReplyDeleteSi tikus berlari secepatnya menuju ke tempat sang raja yang telah terperangkap.
Sang tikus berkata, “Oh paduka, jangan khawatir, sahaya akan membebaskan paduka secepatnya. Sahaya akan memutuskan tali yang menjerat paduka.”
Si tikus mulai menggigit tali itu dengan cepat dan tak lama kemudian tali itu putus dan sang raja terbebas dari jebakan pemburu. Sang raja sangat kagum dengan kemampuan binatang kecil itu.
“Tak ada yang bisa melakukan hal ini kecuali kamu, tikus kecil. Aku sangat berterimakasih atas pertolonganmu dan mulai hari ini kuangkat dirimu menjadi saudaraku.”
Semenjak itu sang tikus menjadi saudara sang singa dan semua binatang di hutan itu menghormatinya sebagaimana mereka menghormati sang Raja.
was the time when the earth was sick because of pollution. The earth was no more a suitable planet to live because it was too hot.
ReplyDeleteAt one of Island in the Northern earth, there was a white bear living alone. He was the only one that could survive and he lived in the last piece of small ice from that island.
Complication
The bear was missing all of his family and friends. The bear could not do anything else except trying the best he could do to survive.
Sometimes he swam at the sea to get some fish and after that he stayed again in his small piece of ice.
The bear was waiting the time when he had no more place to step. He knew it as day by day the piece of ice in which he lived became smaller and smaller.
One day, the bear was sleeping.
In his sleep, he dreamed to be a bird. He flew around to see the earth from above.
He was so happy because he was not worried anymore about the place to live because as the bird, he could fly and move from one place to another to get the most suitable place to live.
After enjoyed flying around, he went back to the ice island to see his home for the last time before he lived in another place. But, he did no see the last piece of ice which became of his home.
Pada suatu masa ketika bumi telah penuh dengan polusi, bumi tak lagi menjadi planet yang ramah untuk ditinggali makhluk hidup karena suhunya terlalu panas.
ReplyDeleteDi salah satu pulau di kutub utara, ada seekor beruang putih yang tinggal sendirian. Ialah satu-satunya beruang yag bisa bertahan dan ia tinggal di sebongkah es dari pulau tersebut.
Komplikasi
Beruang itu telah kehilangan seluruh keluarga dan kawan-kawannya. Beruang itu tak bisa berbuat apa-apa kecuali melakukan hal terbaik untuk bertahan hidup.
Kadangkala ia berenang dalam lautan untuk mencari ikan dan setelah itu ia tinggal lagi di bongkahan es yang ia tinggali.
Beruang itu menunggu waktu ketika tak ada lagi ruang untuk bertahan. Ia tahu hal itu karena hari demi hari bongkahan es yang ia tinggali menjadi semakin mengecil dan mengecil.
Pada suatu hari, beruang itu tertidur.
Dalam tidurnya ia bermimpi menjadi seekor burung. Ia terbang berputar-putar untuk melihat bumi dari angkasa.
Ia sangat senang karena ia tak perlu lagi khawatir tentang tempat yang akan ia tinggal sebab sebagai burung ia bisa terbang dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menemukan tempat tinggal yang paling nyaman.
Setelah puas terbang berkeliling, ia kembali lagi ke bongkahan es miliknya dan melihat tempat tinggalnya untuk yang terakhir kalinya sebelum ia pindah ke tempat lain. Tetapi ia tak melihat bongkahan es yang semula ia tinggali.
One day at the forest in Borneo Island, there was a baby orang utan who lost his parents.
ReplyDeleteHe was so sad and he did not know how to find his parents.
He lost his parent after some humans broke the forest and his home to make an oil palm plantation.
The baby orang utan was very angry and he disliked human so much.
Complication
He walked somewhere to find his parents even he did not know where. It was not easy to him because a long of his trip he found some predators that wanted to eat him.
Luckily he was safe and could run and hide at a high tree.
In the night, he was lonely and he cried along the time.
That made some birds felt pity of him.
In the morning, there was a bird that told him about his parents. The bird had seen his parent after traveling from the west side of the jungle.
The bird said that his parents were caught by some humans and brought them at a house.
The baby orang utan was so angry hearing that story. He decided to walk to the west side to find the place where his parents were.
In his mind he thought that all human were cruel and bad and he was afraid that the human would kill his parents.
After long time walking, finally the baby orang utan came at a beautiful forest in which there was a human house with some big cage.
The baby also saw a lot of orang utan lived there happily with some humans
At first, he was so afraid to step closer. But, after he saw his parents there, he cried and ran quickly to his parents. They were so happy because finally they could meet again.
ReplyDeleteThe parents told to the baby that the place was a home for all orang utan that had no more homes in the forest.
The place was a natural conversation which was built by some good humans.
After hearing that story, the baby orang utan finally understand that there were bad human and good human. That good humans promised to all orang utan to keep them survive from the disaster caused by bad humans.
Suatu hari di sebuah hutan pulau Borneo, ada seekor anak orang utan yang kehilangan orang tuanya.
ReplyDeleteAnak orang utan itu sangat sedih karena ia tak tahu bagaimana caranya untuk menemukan orang tuanya.
Ia kehilangan orang tuanya setelah sekelompok manusia merusak hutan dan habitatnya untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Bayi orang utan itu sangat marah dan sangat membenci manusia.
Komplikasi
Ia berjalan tak tentu arah untuk menemukan orang tuanya meski ia tak tahu di mana ia berada sekarang. Hal itu bukanlah hal yang mudah baginya karena sepanjang perjalanan banyak binatang predator yang mencoba untuk memangsanya.
Untunglah ia bisa selamat dengan melarikan diri dan bersembunyi di atas pohon yang tinggi.
Pada malam hari, ia kesepian dan ia menangis sepanjang waktu.
Hal itu membuat beberapa burung kasihan padanya.
Pagi harinya, seekor burung memberitahukan kepadanya tentang orang tuanya. Burung itu telah melihat orang tuanya setelah ia melintasi hutan dari bagian barat hutan tersebut.
Burung itu berkata bahwa orang tua bayi orang utan itu telah ditangkap oleh sekelompok manusia dan di bawa ke sebuah rumah.
Bayi orang utan itu sangat marah mencengar cerita tersebut. Ia memutuskan untuk berjalan ke barat hutan untuk menemukan keberadaan orang tuanya.
Ia berfikir bahwa semua manusia adalah makhuk yang jahat dan ia khawatir kalau-kalay manusia itu membunuh kedua orang tuanya.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya bayi orang utan itu sampai pada sebuah hutan yang cantik di mana di dalam hutan tersebut terdapat rumah manusia dengan kandang yang berukuran sangat besar.
Bayi orang utan itu juga melihat ada banyak sekali orang utan di sana yang hidup bahagia berdampingan dengan para manusia.
Mula-mula, ia takut untuk mendekati tempat itu. Namun, setelah ia melihat orang tuanya, ia menangis dan berlari dengan cepat kea rah orang tuanya. Mereka sangat bahagia karena akhirnya bisa bertemu kembali.
ReplyDeleteOrang tuanya bercerita kepadanya bahwa tempat tersebut merupakan rumah bagi semua orang utan yang telah kehilangan rumah asalnya di dalam hutan.
Tempat itu merupakan konservasi alam yang dibangun oleh para manusia baik.
Setelah mendengar cerita tersebut, bayi orang utan itu akhirnya tahu kalau ada manusia yang baik da nada juga manusia yang jahat. Para manusia baik hati itu berjanji kepada semua orang utan bahwa mereka akan menjaga para orang utan dari becana yang disebabkan olah para manusia jahat.
Long time ago, in a scary jungle at East Java, there was a group of hijacker that would rob anybody who passed through that jungle.
ReplyDeleteThe head of that hijacker named Arok. He was a very strong young man who had no fear of everything even the tiger and evils spirit which lived in the jungle.
He was good in fighting and there was no one could win in fighting with him.
Complication
One day, there was an old Brahmin named Lohgawe passed the jungle.
He was actually looking for Arok for special purpose that was educated him to be the king as it was destined.
In the middle of the jungle, Arok appeared and stopped Lohgawe.
Arok said: “Stop right there old man. You are in my territory. If you want to pass this jungle alive then you have to give me your things.”
Lohgawe said: “Are you Arok?”
Arok said: “Yes, but how do you know?”
Lohgawe said: “I am looking for you for a long time.”
Arok said: “Don’t fool me old man, I don’t need any reason. Just give me your things then you can pass this way.”
Lohgawe said, “Are you stupid or blind? You can see me that I am a Brahmin and I don’t have any things except this body and this cloth.”
Arok said: “Then you have to die here.”
Lohgawe said: “You are really blind young man. Look around you, there was a lot of gold everywhere and you still want to rob me?”
Arok looked around and he was surprised that what the Brahmin said was true. But he realized that it was impossible and he realized that the Brahmin was a man with high supernatural power and he was nothing for him. After that Arok gave in and asked apologize to the Brahmin.
Lohgawe raised Arok as a disciple. Arok learned a lot of knowledge that he never learned before.
Basically, Arok was a brilliant man and he could learn everything quickly.
After some years Arok became Lohgawe disciple, one day Lohgawe said that Arok should start his career in the military.
ReplyDeleteLohgawe also said that one day Arok would become a king, thus he has to start his career from the basic as a soldier in a kingdom of Tumapel.
Arok was a brilliant soldier and he was so smart. The king of Tumapel, Tunggul Ametung, promoted him as the general.
Tunggul Ametung was actually a greedy and cruel king which made the people live in suffer. All people hated him.
The king also had a very beautiful queen name Ken Dedes.
Actually, there was an affair between Arok and Dedes.
They love each other but if the king was still alive then they never could be together.
Even Arok strong, but he had no enough power to kill Tunggul Ametung as he was also strong. Tunggul Ametung could be killed only by using a powerful weapon.
One day, Arok came to the most famous Keris maker named Mpu Gandring. He ordered a very powerful Keris to him. Mpu Gandring said that he could finish the Keris for a year proses of making it.
year was too long for Arok. 5 months after he ordered the Keris, he came to meet Mpu Gandring and asked his Keris.
ReplyDeleteMpu Gandring did not give it to Arok because the Keris was not finished yet. But Arok forced to take his Keris and also killed Mpu Gandring using that Keris.
Mpu Gandring was so angry and before he die he said a curse that one day Arok and also his 7 offspring would be killed by that Keris.
With the Keris from Mpu Gandring, Arok Killed Tunggul Ametung, married Ken Dedes and became a king.
Arok was a good king that was loved by his people. But someday, Arok was killed by Anuspati, his step son that was the first son of Ken Dedes before he married with Arok.
Anuspati knew that Arok killed his father and thus he revenged the death of his father, Tunggul Ametung, by using the same Keris.
Pada zaman dahulu, di sebuah hutan angker di Jawa Timur, ada sekelompok perampok yang akan merampok siapapun yang melewati hutan tersebut.
ReplyDeletePimpinan dari perampok itu bernama Arok. Ia adalah seorang pemuda yang sangat kuat yang tak takut kepada apapun termasuk harimau ataupun makhluk halus yang tinggal di dalam hutan tersebut.
Ia sangat jago bertarung dan tak ada seorangpun yang dapat mengalahkannya.
Komplikasi
Suatu hari, ada seorang Bramana yang bernama Lohgawe melintasi hutan tersebut.
Sebetulnya ia sedang mencari Arok untuk tujuan spesial yakni mendidik arok agar kelak ia menjadi raja seperti yang telah tertulis dalam suratan takdir.
Di tengah hutan, Arok muncul menghadang Lohgawe.
Arok Berkata: “Berhenti di sana wahai orang tua. Kamu memasuki wilayahku. Jika kamu ingin keluar dari hutan ini hidup-hidup maka kamu harus memberikan hartamu.”
Lohgawe berkata: “Kamu yang bernama Arok?”
Arok Berkata: “Iya, tapi bagaimana kamu bisa tahu?”
Lohgawe berkata: “Aku telah mencarimu sekian lama.”
Arok berkata: “Jangan membodohiku orang tua, aku tidak butuh alasanmu. Cepat berikan hartamu dan kamu bisa melewati jalan ini.”
Lohgawe berkata: “Kamu ini bodoh apa buta? Kamu tahu aku seoorang Bramana yang tak punya harta kecuali tubuh dan pakaian yang kukenakan ini.”
Arok berkata: “Kalau begitu kamu akan mati di sini.”
Lohgawe berkata: “Kamu benar-benar buta anak muda. Lihat di sekelilingmu, ada banyak emas bertebaran di sekitar sini dan kamu masih mau merampokku?”
Arok melihat ke sekelilingnya dan ia sangat kaget bahwa yang dikatakan Brahmana itu benar. Lalu ia menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dan ia juga menyadari bahwa Brahmana itu memiliki kesaktian yang luar biasa dan ia bukanlah tandingannya. Setelah itu Arok meminta maaf kepada sang Brahmana.
ReplyDeleteLohgawe mengangkat Arok sebagai muridnya. Arok mempelajari berbagai jenis pengetahuan yang belum pernah ia pelajari sebelumnya.
Pada dasarnya, Arok sangatlah cerdas dan ia bisa mempelajari segalanya dengan sangat cepat.
Setelah beberapa tahun Arok menjadi murid Lohgawe, suatu hari Lohgawe berkata kepada Arok bahwa ia harus memulai karirnya di dunia militer.
Lohgawe mengatakan bahwa suatu hari nanti Arok akan menjadi raja dan oleh karenanya ia harus memulai karirnya dari bawah terlebih dahulu dengan menjadi prajurit di kerajaan Tumapel.
Arok adalah prajurit yang cerdas dan tangguh. Raja Tumapel, Tunggul Ametung, mengangkatnya menjadi jendral.
Tunggul Ametung sebenarnya adalah raja yang serakah dan kejam yang membuat hidup rakyatnya menderita. Semua rakyat membencinya.
Sang raja juga memiliki permaisuri yang sangat cantik yang bernama Ken Dedes.
Sebetulnya, Arok dan Dedes saling mencintai.
Namun mereka tak akan pernah menjadi pasangan jika sang raja masih hidup.
Meskipun Arok sangat kuat, namun ia belum memiliki cukup kesaktian untuk bisa membunuh Tunggul Ametung yang juga sangat sakti. Tunggul Ametung hanya bisa di bunuh dengan menggunakan senjata yang sakti.
Suatu hari, Arok mendatangi pembuat keris yang paling terkenal yang bernama Mpu Gandring. Ia memesan keris yang sangat sakti kepada Mpu Gandring. Mpu Gandring mengatakan kalau ia bisa menyelesaikan pesanan Arok dalam waktu satu tahun proses pengerjaan.
Setahun merupakan waktu yang terlalu lama bagi Arok. 5 bulan setelah ia memesan keris, ia mendatangi Mpu gandring dan meminta keris pesanannya.
ReplyDeleteMpu Gandring menolak untuk memberikannya karena keris itu belumlah sempurna. Arok memaksa untuk mengambil keris itu dan membunuh Mpu Gandring dengan menggunakan keris tersebut.
Mpu Gandring marah dan sebelum meninggal dia membuat kutukan, bahwa Arok dan 7 keturunannya akan meninggal oleh keris tersebut.
Dengan menggunakan keris dari Mpu gandring, Arok membunuh Tunggul Ametung, menikahi Ken Dedes dan menjadi raja.
Arok adalah raja yang baik dan sangat dicintai rakyatnya. Namun suatu hari, Arok dibunuh oleh Anuspati, anak tiri Arok yang merupakan anak kandung Ken Dedes sebelum ia menikah dengan Arok.
Anusati mengetahui bahwa Arok lah yang telah membunuh ayahnya dan oleh karena itulah Anuspati membalas dendam kematian ayahnya, Tunggul Ametung, dengan menggunakan keris yang sama
One day, there were two men walking through the bridge. Both of them were going to the city.
ReplyDeleteThe first man was rich and he always wore good clothes to show to everyone that he was rich. The second man was a poor man.
At the bridge, there was an old beggar who always asked alms to anyone who passed that bridge.
When the rich man passed through that bridge, he saw that old beggar asking him some alms. That rich man got angry and he scolded that old beggar because disturbing his way. After that, the rich man went away without giving anything.
The next was the poor man went passing through that bridge. He saw an old beggar asking for some alms and he felt pity about that beggar.
He came closer and say hi to that beggar, after that, he gave his last money to the old beggar. Without that money, the poor man would not eat anything that day before he got money from his master.
After the poor man gave his last money, the beggar asked again, “Will you give me your shoes? I don’t have any shoes to walk and my foot are hurt.”
The poor man gave his only shoes to that old beggar because he thought that the old beggar needed those shoes more than him.
The old beggar said, “Thank you young man, I will never forget your kindness. You are actually a rich man of kindness and goodness.”
The poor man said: “You are welcome. I am so sorry I can only give you few money and bad shoes for you. I hope I can help you better someday if I have more fortune.” The poor man left that old beggar to go to the city.
At the city, there was announcement that the king would give some speech at the front yard of his kingdom. The rich man and the poor man wanted to come and hear their king’s speech.
ReplyDeleteThe king was already old and he would be replaced by his first son sooner. The king walked at the podium wearing bad clothes like a beggar and wearing his crown as a sign that he was the king.
Both of that rich man and the poor man remembered that the old beggar at the bridge was similar to the king.
The king began his speech, “Today, this morning, I met two of my people. The first one was a rich man who was poor of kindness. The second one was a poor man but he was rich of kindness and goodness. This morning I was a beggar that got a beautiful gift from that poor man I met, the gifts were his only money and his only shoes. I am glad of his kindness and he was a god example of being human. He is here right now and hearing my speech. I would like to thanks to him and give him some gift from me…”
The king gave a big house, land and a lot of money to the poor man and he was so happy to get that gift from the king.