Showing posts with label tips belajar matematika. Show all posts
Showing posts with label tips belajar matematika. Show all posts

Saturday, February 25, 2017

Belajar Matematika Model Klasik, Prinsip Ketekunan dan Pemahaman

Ada sebuah film yang release tahun 2016 yang bercerita bagaimana seorang ibu dengan motivasi agar anaknya memiliki masa depan yang baik, ia tidak ingin anaknya menjadi seorang pembantu seperti dirinya. Meski pekerjaan sebagai pembantu itu bukanlah pekerjaan yang hina namun dirinya merasakan begitu kerasnya dunia terhadap orang miskin dan tidak terpelajar seperti dirinya. Saat mendapati keadaan belajar anaknya di sekolah yang kurang begitu memuaskan yaitu nilai-nilainya banyak yang jeblok maka ia berpikir keras mencari solusi agar anaknya tersebut disiplin dan rajin belajar. Sibuknya ia dengan aktivitas pekerjaan setiap hari terkadang mengurangi pengawasan belajar terhadap anaknya.
Ibu dalam tokoh film ini adalah Ibu Chanda dan anaknya bernama Apeksha atau biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan Appu. Film yang berdurasi hampir 1 jam lebih ini secara garis besar bercerita bagaimana perjuangan seorang ibu yang bertekad mengantarkan anaknya untuk sukses dalam belajar hingga akhirnya memiliki pekerjaan yang layak di masa depannya. Kesehariannya sebagai pembantu, bekerja di pabrik sepatu, sebagai buruh cuci baju dan ia bekerja juga sebagai pelayan di warung yang menjual makanan. Mimpi yang dimilikinya itu disambut baik oleh majikannya, keberuntungan bertemu dengan orang yang baik mendorong ia agar terus merealisasikan cita-citanya.
Ibu Chanda ini mendapatkan saran dari majikannya agar ia belajar lagi khususnya pelajaran matematika dengan masuk ke sekolah formal. Kekagetannya atas saran tersebut membuat ia syok secara mental, gurauan yang benar-benar tidak lucu, di usianya yang sudah diatas 30 tahun harus bersekolah sebagai murid kelas X bahkan harus satu kelas dengan anaknya. Seacara naluriahnya ia menolak, namun sang majikan menegaskan kembali jika anaknya ingin menjadi pembantu maka ia tidak usah pergi ke sekolah. Akhirnya Bu Chanda ini setuju demi anaknya agar tidak menjadi pembantu di masa depannya. Pertama kali masuk dalam kelas ia ditertawakan oleh murid-murid lain. Dirinya dianggap orang yang sangat asing dan aneh, yang berakibat pada masalah psikologis pada bu Chanda. Selain masalah canggung, segalanya berjalan lancar-lancar saja. Di hari kedua ia menjumpai masalah lain yaitu di pelajaran matematika dan sejatinya inilah masalah utama yang dihadapi oleh anaknya yang bernama “Appu”. Untungnya Bu Chanda ini berteman dengan seorang murid cerdas dan pintar di kelas X tersebut. Maka ia tidak menyia-nyiakannya, ia mulai mendapatkan saran dan bantuan dalam metode mempelajari pelajaran matematika secara benar.
Dalam film ini ditayangkan bagaimana tips (metode) yang tepat dalam menguasai matematika. Hal yang paling mendasar adalah mengaitkan materi pelajaran matematika dengan realitas kehidupan sehari-hari. Hal kedua adalah mencoba memahami bukan sekedar menghafalkan rumus saja. Hal ketiga dalam matematika yaitu terkadang jawaban itu terdapat dalam soal pertanyaan. Sehingga secara tidak langsung jika kita memahami pertanyaan dalam tes matematika maka jawaban (kunci) nya sudah tersedia, hal ini biasa dikenal dengan keyword (kata kunci) dalam setiap pertanyaan. Prinsip ini hampir sama dalam kehidupan yaitu solusi dari masalah adalah pada sumber masalah tersebut. Kita meyakini bahwa setiap masalah yang ada itu pastilah terdapat solusi, tidak adanya perenungan dan usahalah yang menjadikan kita berputus asa tidak mau bergerak mencari pemecahan. Ibarat semua rumah memiliki pintu maka segala masalah pasti memiliki solusi.
Film ini bisa digunakan sebagai bahan perenungan sekaligus setitik inspirasi bagi para orangtua yang mengalami putus asa akan kondisi belajar anaknya yang kian tidak karuan. Lihatlah kecendenderungan remaja lebih asyik nongkrong dibanding dengan belajar bahkan menyia-nyiakan masa mudanya dengan hal-hal sepele (bahakan lebih cenderung merusak masa depannya). Kesadaran pada orangtua dan anak merupakan harmonisasi cita-cita yang perlu dikomunikasikan secara tepat dan jelas. Setiap orangtua meski ia adalah orang yang berperangai jelek tetap mengharapkan anaknya kelak menjadi orang yang memiliki masa depan yang cerah. Siapa tahu dengan tayangan berupa hiburan (film) memberikan nasihat yang tidak terlalu menggurui namun lebih membuka mata hati, menyadarkan dan sekaligus menginspirasi. Pentingnya memiliki impian bagi seorang anak. Mengutip dari film tersebut bahwa tidak ada salahnya gagal, justru yang salah adalah menerima kegagalan itu tanpa berjuang. Ya memang karena kegagalan itu pasti, namun yang terpenting adalah perjuangan kita untuk bangkit dari kegagalan tersebut. Dalam film ini memberikan pesan moral betapa berharganya sebuah impian, biarlah orang menertawakan impian kita, sejatinya impian itu milik kita sendiri dan orang lain tak akan mampu dan bisa mengambilnya dari kita, bahkan menggapainya untuk diri mereka sendiri ataupun mendapatkannya untuk kita. Dan impian itulah yang menjadikan hidup ini menjadi lebih hidup. Ketika impian itu menjadi energi terbesar dalam hidup, gantungkanlan impian itu setinggi-tingginya dan rengkuhlah. Begitu berharganya hidup dengan sebuah impian, terlebih memiliki impian (cita-cita) yang mulia.  Unduh filmnya dengan klik link berikut [unduh di sini]
Judul film: Nil Battey Sannata
Score imdb: 8.5
Sinopsis sumber wikipedia:
Nil Battey Sannata (English: Nol Dibagi dengan Nol Setara Tidak ada; slang untuk "Baik Untuk Tidak" ), juga kadang-kadang dikenal sebagai The New Classmate, adalah sebuah film drama 2016 komedi India disutradarai oleh Ashwini Iyer Tiwari dalam dirinya fitur debutnya, dan diproduksi oleh Anand L. Rai, Ajay Rai, dan Alan McAlex bawah spanduk Warna Kuning dan JAR Pictures. Swara Bhaskar esai peran utama Chanda Sahay, sebuah sekolah tinggi drop-out pembantu rumah tangga dan ibu tunggal dari seorang gadis muda cemberut bernama Apeksha dimainkan oleh Ria Shukla. Film ini menetapkan untuk menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan mengubah hidup mereka, terlepas dari status sosial. (wikipedia)
Dirilis di India pada 22 April 2016, film ini didistribusikan oleh Eros International. Ia menerima pujian kritis dan positif diterima oleh khalayak juga. Pengulas memuji sebagian besar aspek produksi, dengan penekanan khusus pada narasi, realisme, dan pertunjukan dari para pemain. Bhaskar mengumpulkan pujian besar untuk penampilannya. Film ini dinyatakan sebagai "hit" setelah akhir pekan kedua. Film ini dibuat ulang dalam Tamil sebagai Amma Kanakku, dibintangi Amala Paul, Revathi, dan Samuthirakani--wikipedia

Related Posts:
8. Download Korean Drama