Showing posts with label kartun. Show all posts
Showing posts with label kartun. Show all posts

Saturday, March 24, 2018

Paddington 2, Kecerdasan Sosial, Merubah Karakter & Lingkungan

Pernahkah mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan rumahmu? Mulai dari kebiasaan orang-orang yang tinggal hingga suasana yang kalian rasakan, kenyamanan, kedamaian atau sebaliknya kebisingan, keegoisan, kekasaran dari penghuni yang ada. Kamu terbawa lingkungan kah? Artinya lingkungan itu membawa kamu, mewarnai bahkan merubah karaktermu, atau perubahan seperti apa yang kamu rasakan? Nah, sobat semua jika hal-hal tersebut menginternalisasi hingga masuk dalam perubahan sikap dan karakter maka berarti kita adalah tipe orang yang mudah terbawa suasana, kurang memiliki pendirian, mudah diwarnai lingkungan atau lebih parahnya mudah terbawa arus. Mungkin tidak masalah jika lingkungan baik yang mewarnai diri kita, yang jadi polemik adalah jika ternyata lingkungan yang kita tinggali adalah tempat yang tidak kondusif sama sekali, tempat yang tanpa aturan, buruk dalam tatakrama, tanpa etika, penuh kejahatan dan kecurangan-kecurangan. Ada peribahasa yang menarik mengenai kondisi tempat terhadap pribadi orang, yakni jadilah seperti ikan di laut yang tidak ikut asin meskipun air lautan itu memiliki kadar garam yang tinggi. Diharapkan kita itu menjadi seseorang yang memiliki prinsip hidup, tidak mudah terbawa arus kehidupan, tidak mudah terjebak pragmatisme jaman, jangan kehilangan nilai-nilai luhur di tengah-tengah lingkungan yang mungkin saja sudah rusak.
Jadilah Agen Kebaikan
Film animasi berjudul Paddington 2, menceritakan seekor anak beruang yang diberi nama Paddington telah berhasil merubah kondisi lingkungan dimana ia tempati. Yang ia rubah bisa jadi tidak besar secara fisik maupun visual, namun yang ia tularkan adalah rasa kesadaran menjaga nilai-nilai baik, menurut Paddington adalah nasehat (ajaran) bibi Lucy. Ia menjadi agen kebaikan, sehingga banyak orang yang mulai dekat dengannya, tidak hanya dekat namun tumbuh rasa saling menyayangi, saling membantu dan memiliki karakter sebagai orang baik. Bahkan ketika kondisi sulit yaitu manakala si paddington di dakwa bersalah atas tuduhan pencurian sebuah buku, sehingga harus masuk jeruji besi, ia tetap menjaga nilai-nilai kebaikan itu ada dalam dirinya. Mampu merubah lingkungan penjara menjadi tempat yang lebih nyaman dibandingkan sebelumnya. Ia melakukan perubahan kecil dimulai dari dapur. Ia menularkan sikap kebaikan pada si koki yang bernama Knuckles. Dari sanalah bersemi benih persahabatan yang tulus didasari oleh sikap menjaga dan menghormati. Film animasi yang cukup bagus untuk mengajarkan nilai-nilai kepedulian sosial.
Agen kebaikan itu pada dasarnya harus mampu bertahan di segala kondisi dan segala tempat. Ia tetap tegar dan memiliki peran yang nyata untuk mewarnai lingkungannya. Ia memiliki misi besar merubah lingkungan dan penghuni yang tinggal di dalamnya. Ia menanamkan kesadaran akan pentingnya berbuat baik, akan manfaat saling membantu, keuntungan dari terwujudnya kondisi yang nyaman, tentram dan penuh kedamaian. Memberikan sumbangsih besar itu dimulai dari berpartisipasi akan hal-hal yang kecil. Lompatan yang besar dan tinggi sebaiknya diawali dengan lompatan-lompatan yang kecil, selain berguna sebagai praeksekusi juga bermanfaat untuk menyiapkan kondisi tubuh. Hal ini berarti lompatan besar yang terjadi dalam hidup kita akan benar-benar optimal manakala kita terlatih (terbiasa) melakukan lompatan-lompatan kecil. Amal yang besar bisa saja dilakukan tanpa ada awalan amal yang kecil, namun alangkah baiknya jika kebiasaan untuk melakukan amal kebaikan meskipun skalanya kecil senantiasa rutin dilakukan sehingga apabila berhasil melakukan amalan yang besar mampu dijaga keistiqomahannya. Kita tidak berharap air banjir yang datang sekaligus namun sungai yang mengalir terus menerus meskipun debit airnya sedikit, sungai alami yang tetap mampu bertahan di kemarau panjang sebagai mata air sumber kehidupan bagi lingkungan sekelilingnya. Maka kebermanfaatan yang dirasakanpun lebih optimal jika ada keistiqomahan di dalamnya.
Prinsip Berkesinambungan
Istimroriyah, kontinyuitas, tak lelah beramal, tak berhenti berkarya adalah prinsip agen kebaikan. Besarnya masalah yang dihadapi justru membuatnya gigih beraktivitas, memompa kobaran semangat, tertantang dirinya untuk menaklukan permasalahan.  Semakin besar masalah atau semakin tinggi tingkat kesulitan dari ujian yang datang, maka berbanggalah karena saat itu kita berada pada level tertinggi. Logika sederhananya seperti level dalam sebuah game di hp, komputer, internet dsb. Level 1 memiliki kesulitan tingkat 1, semakin bertambah levelnya bisa jadi musuhnya semakin bertambah dan kesulitan menjadi dua kali lipatnya. So, buat apa sedih, mengeluh, protes, marah-marah yang tidak berujung gara-gara masalah hidup yang dihadapi bertambah banyak, justru yang dilakukan semestinya adalah bersemangat untuk menghadapi masalah.
Kembali kedalam cerita Paddington tadi, ia tertuduh dan di penjara, namun masalah tersebut tidak membuatnya terpuruk, ngambek bahkan menghilangkan jati dirinya sebagai agen kebaikan, ia juga tidak berputus asa atas tuduhan sebagai pencuri yang tidak ia perbuat. Alih-alih mengelak dari tuduhan, ia malah mampu membangun kekuatan persahabatan dan menebarkan nilai-nilai kebaikan.
Dalam film saja banyak nilai kehidupan yang kita petik, apalagi kita sebagai pemeluk agama Islam yang dengan predikat (label) "muslim" seharusnya berbangga, kok kenyataannya malah kitalah yang terpuruk, terbelakang, mungkin termiskin. Memang kadar ketakwaan tidak ditentukan miskin kaya, pintar bodoh, maju ataupun terbelakang. Namun dibalik yang terjadi kebanyakan saat ini adalah tidak adanya kesadaran diri bahwa muslim itu adalah predikat terbaik, artinya manusia terbaik. Pribadi yang unggul tentunya mampu membawa kedamaian, kebermanfaatan dan juga pencerahan kepada lingkungan beserta orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Agen muslim mampu mewarnai masyarakat dan lingkungan yang kusam, menjadi lebih terang dan indah. Dengan apa kita mewarnai dunia? Dengan ajaran islam itu sendiri, jika masing-masing pribadi muslim melakukan tuntunan yang sesuai syariat maka pribadi unggul itu benar-benar melekat secara penuh. Bukan cap teroris, bukan cap plagiat, bukan cap bodoh, ataupun cap-cap yang lainnya yang diarahkan pada muslim. Ada 2 kemungkinan cap (julukan) itu muncul karena di framing (sengaja dilakukan oleh pihak yang anti Islam) dan cap itu muncul karena memang tingkat kesadaran umat yang rendah. Di Indonesia sepertinya alasan kedua yang lebih dominan. Kita jumpai orang yang ngakunya muslim namun shalat fardunya saja gak lengkap, sholat subuhnya gak pernah, dhuhurnya sering ditinggalkan apalagi kalo masalah baca Quran, bermacam-macam alasan yang mendorong untuk enggan membaca Al Quran. Nah ini tipe umat Islam yang mana? Kok masalah ibadah pribadinya saja banyak yang rapuh, urusan kewajiban dengan sang khaliqnya saja banyak yang diingkari, gimana mau juara, letak hebatnya dimana coba? Maka wajar saja kata unggul untuk umat ini masih jauh, pemeluknya saja kurang layak dijuluki muslim sejati. Islam terlihat jelek itu bisa jadi karena umatnya yang payah. Saat ini Islam mungkin kalah bukan karena musuhnya yang kuat, namun umat musllimnya saja yang lemah, loyo, mereka belum punya prinsip dasar Islam yang bagus.
Yups, jangan mau kalah dengan nilai-nilai kebaikan dari sebuah film animasi. Sebagai muslim itu banyak yang bisa kita perbuat untuk agama ini, untuk umat, bangsa dan negara. Caranya berbenah diri dengan memperbagus hubungan dengan Allah swt, so pasti keunggulan secara pribadi bahkan umat mampu disandang dan direbut kembali yang selama ini hilang dari umat muslim. Umat Islam ini menjadi umat yang terbaik bagi semesta alam syaratnya yakni dengan menjalankan ajaran Islam secara kaffah, syamil mutakamil, menyeluruh, dari aspek ubudiyah, sosial bahkan segi politik, umat ini harus mampu memberi warna. Mewarnai atau terwarnai? That is the choice, every single choices has own consequences. Pilihlah jalan yang sudah dicontohkan oleh Rasul yakni jalan dakwah. Terlahir untuk mewarnai, terlahir untuk berkhidmat, terlahir untuk mencerahkan, berkontribusi memberikan manfaat untuk umat dan alam semesta.
Unduh film animasi berikut ini dengan klik link:

Saturday, December 23, 2017

Cars 3, Senior Mengkader Junior (Unduh)

Tidak banyak jagoan hebat yang mampu melatih (mengkloning sekaligus mengkader) orang lain agar sehebat dirinya. Seorang pemimpin sejati sebaiknya memiliki prinsip layaknya Soekarno yang memiliki tekad merubah bangsa dengan cara mengkader pemuda agar memiliki semangat juang yang berkobar-kobar seperti dirinya. Siapapun yang memiliki ketrampilan mengkader, melatih, dan membimbing dengan ulet maka ia akan terukir dengan tinta emas dalam lembaran sejarah peradaban dunia. Terkadang puncak karir seseorang memiliki capaian optimal pada saat usia sekitar 40 tahun, kemudian setelah itu ia harus mulai menularkan dan menurunkan ilmu dan segala kehebatannya kepada muridnya (sang junior). Nah dalam fase ini muncullah karakter pelatih yang diharapkan mumpuni untuk melanjutkan estafet prestasi yang telah ditorehkannya. Hal inilah yang terbersit muncul dalam film Cars 3 keluaran Disney dan Pixar. Diceritakan tokoh Mc Queen yang sudah menjadi pembalap terkenal dan sangat populer memiliki masa pensiunnya. Di saat itulah muncul pesaing-pesaing baru, salah satunya adalah Jackson Storm yang kecepatannya melebihi para generasi pendahulu. Mobil keluaran terbaru rata-rata memiliki mesin yang lebih bertenaga dengan dukungan teknologi yang lebih modern. Dalam ajang balapanpun, para pendatang baru tersebut mulai menunjukkan daya dobraknya. Mc Queen mengalami kegoncangan dalam jiwanya, meski ia secara fakta dalam sirkuit lomba secara jelas mulai terlempar dari posisi 3 besar. 
Jiwa Pemenang itu Fairplay
Mc Queen ingin membuktikan bahwa dirinya masih merupakan racer yang terbaik diantara para pembalap masa kini yang rata-rata super cepat dan berteknologi tinggi. Usaha demi usaha ia lakukan, dengan didampingi pelatih mudanya yang bernama Cruz Ramirez, dari simulasi dengan perlengkapan super canggih dan modern sampai ajang balap liar dan berlumpur, semua dijalani olehnya. Ia meminta saran dari sahabatnya yaitu Mater, hingga ia berkunjung ke kampung Doc Hudson (pelatih dan sekaligus gurunya). Disitulah terjalin hubungan secara emosional dengan Cruz yang sejatinya Cruz ingin menjadi "racer" bukannya menjadi pelatih. Di sesi latihan kecepatan Cruz ternyata mampu mengungguli Mc Queen. Dengan pengalaman lapangan yang minim, karena belum pernah mengikuti balapan formal maka Cruz tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat.
Jiwa pemenang yang dimiliki Mc Queen tidak dimiliki oleh Cruz, namun Cruz memiliki performa dan kecepatan diatas dirinya. Hingga saatnya balapan tiba, Mc Queen menyadari bahwa seorang pemenang sejati tidak selamanya akan berada di puncak dikarenakan faktor usia dan perbedaan generasi, sehingga ia harus menemukan pengganti sekaligus penerusnya. Ditengah perlombaan ia akhirnya meminta Cruz masuk, ia keluar dari pit stop. Sebaliknya Crus lah yang menyelesaikan sisa lap balapan yang ada. Mc Queen memberikan panduan dan arahan selayaknya senior yang memandu juniornya. Secara mengejutkan Jackson Storm mampu dikalahkan oleh Cruz Ramirez dimana Cruz masih menggunakan nomor 95, yaitu nomor milik Mc Queen.
Jiwa besarlah yang mampu menetaskan generasi pengganti yang hebat seperti dirinya. Ya, jiwa besar yang seharusnya dimilki jawara hebat Bahkan tidak sekedar prestasi, namun semangat bertanding fairplay dan semangat sportif, bermain secara adil dan jujur bisa ditanamkan pada muridnya. Menjadi pelatih sekaligus guru yang terbaik adalah menciptakan kader-kader yang handal bahkan lebih hebat dari dirinya. Generasi muda butuh arahan dan pendampingan yang intensif dari para jagoan generasi awal, generasi pendahulu yang memiliki kepedulian terhadap masa depan penerusnya. Ia tidak ingin kehebatan itu dinikmati oleh dirinya sendiri, namun ia tularkan dan bagikan kepada yang lebih muda untuk lebih berprestasi di zamannya. Maka tidak mengherankan meski beda jaman, namun semangat patriot itu mampu ditularkan sehingga melahirkan generasi yang tangguh dan penuh prestasi. Ada fungsi pendampingan dan pendidikan yang secara tidak langsung bisa kita ambil dari film Cars 3. Dibalik hiburan film kartun, kita harus pandai-pandai mengambil ibroh dan pesan moral yang ada di dalam film tersebut. Kecenderungan generasi milenial yang tidak bisa jauh dari gadget dan internet maka penampingan dan pengarahan yang tepat harus dilakukan oleh para orangtua. Tentunya mendidik mereka dengan penuh tanggung jawab dan sesuai kondi zamannya.Anak-anak memiliki jaman tersendiri ang merekaakan hadapi sehingga proses pendidikapun tidak bole kolot harus sesuai perkembangan jaman, tanpa meninggalkan aqida dan pengajaran akhlak mulia.
Cars 3, film kartun yang masuk dalam box office, dan ratingpun cukup bagus yakni 6.9, dengan dukungan animasi canggih dari pixar dan disney film ini mampu menyedot jutaan penonton dari berbagai negara bahkan dari berbagai rentang umur, termasuk didalamnya anak-anak yang memang sasaran utama film ini. Pendampingan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula bagi perkembangan anak tanpa pengekangan dan pelarangan terhadap media hiburan. Unduh film Cars 3 dengan klik berikut:

Related Posts: