Taman Nasional Pulau Komodo sebagai habitat asli hewan komodo yang berasal dari Indonesia menjadi salah satu ikon keajaiban dunia terbaru dari 7 keajaiban dunia yang sudah ada. Hal ini berdasarkan polling yang dilakukan oleh salah satu situs media internasional pada tahun 2011. Indonesia sebagai negara pemilik taman nasional ini memiliki tanggung jawab dalam pelestarian dan menjaganya dari kepunahan. Rasa bangga sebagai salah satu bagian dari dunia Internasional yang terlibat aktif dalam cagar alam hewan langka dengan penakaran di habitat aslinya. Pulau Komodo ini terletak di propinsi Nusa Tenggara Timur, yakni sebelah timur pulau sumbawa dan sebelah barat pulau Flores. Sebetulnya cagar alam ini sudah lama sekali sebelum diumumkan secara Internasional, yakni pada tahun 1938. Bahkan saat itu Indonesia belum mendeklarasikan kemerdekaannya, masih dalam kungkungan penjajahan Belanda. Dan selanjutnya dijadikan taman nasional pada tahun 1980 yang luas areanya hampir 520 km persegi atau 200 mil persegi. Meskipun pulau tersebut sebagai habitat asli komodo (Komodo Dragon), namun tetap dihuni oleh penduduk setempat sekitar 450 jiwa, sensus tahun 2002.
Sungguh luar biasa, pulau ini akhirnya menjadi ikon dunia sebagai pulau khusus untuk hewan langka yaitu Komodo, artinya di negara lain tidak memilikinya only in Indonesia. Pulau Komodo menjadi destinasi istimewa yang mampu mempromosikan keberadaan Indonesia di mata Internasional dalam aspek pariwisata. Tempat ini bisa dijadikan sebagai pusat studi ilmiah mahasiswa bahkan peneliti pemerhati fauna langka. Keberadaan Komodo dengan segala kekhasannya merupakan aset bangsa dan saat ini telah menjadi aset dunia dalam program cagar alam ataupun pelestarian hewan langka. Maka sudah selayaknya rasa bangga sebagai warga negara yang menjaga kelestarian alam baik flora dan fauna, diikuti dengan rasa tanggungjawab. Kenapa? Alasannya adalah dengan sikap tanggungjawab dari masyarakat maka misi tersebut dapat dijalankan dengan lancar. Sikap tanggungjawab ditanamkan kepada masyarakat & pihak yang terkait, antara lain pemerintahan propinsi dan warga sekitar pulau komodo. Pemerintah pusat juga bertanggungjawab membantu kelancaran dalam bidang transportasi dari aspek fasilitas (karena ini destinasi wisata dunia), dan yang tak kalah pentingnya adalah undang-undang yang melindungi hewan tersebut manakala terjadi pelanggaran maka pelaku bisa dijerat hukum atau dipidanakan bahkan menghukum pelakunya dengan sanksi yang berat.
Apa sih daya tarik dari hewan ini? Mungkin karena langkanya, alias hampir punah akhirnya menjadi istimewa. Sebetulnya komodo adalah hewan pemalu karena jika banyak pengunjung maupun wisatawan yang datang kadangkala komodo asyik di persembunyiannya. Sehingga hal tersebut perlu trik khusus dengan cara pemberian makan. Menu utama bisa ayam hidup, potongan daging babi atau potongan2 daging/tulang kambing mentah. Agar potensi wisata ini bisa dioptimalkan maka perlu promosi secara masif baik regional maupun tingkat internasional. Penanaman kesadaran pada warga setempat itu sangat penting. Dengan pelibatan langsung maka sense of belonging-nya tumbuh, mereka bisa dilibatkan sebagai pemandu wisata, dalam bisnis penginapan, restoran atau bahkan hingga sewa perahu, aneka souvenir, foto, dsb. Kreatifitas dipadu dengan teknologi informasi sangat berpeluang menjadikan pulau komodo sebagai ikon global destinasi wisata fauna internasional, sekaligus menumbuhkan industri ekonomi kreatif warga setempat.
Data mencatat pada bulan Agustus 2009 terdapat 1300 ekor komodo, kemudian masih ada beberapa ratus ekor di pulau Rinca, flores dan Gili Motang.
Berikut teks deskripsi tentang komodo dan habitatnya
Komodo Island National Park, national park in south central Indonesia, occupying most of the island of komodo, which lays in Indonesia archipelago, east of the island of Sumbawa and west of the island Flores. First protected in 1938 and founded as a national park in 1980, komodo island nationl park covers 520 sq km. The island has just one village of about 450 people. The island's volcanic slopes are generally hot and barren, through briefly during the annual monsoon season they turn green. A few tall lontar palm trees grow on the hill slopes, and tamarind trees (tropical evergreens) are found around the village.
The island of komodo is one of the view remaining areas inhabited by the komodo dragon, which is protected in Indonesia. Komodo dragons are giant monitor lizards that roam wild over the island. They measure up to 3 meters long, weigh up to 135 kg, and can live 100 year. Park officials regularly supply pig and goat carcasses to attract the lizards to viewing areas for tourists. About 1,000 of the dragons are known to live on the island of komodo, another 1,000 live on the neighbouring island of Rinca.
Related Posts:
Once upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
ReplyDeleteSuddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Once upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
ReplyDeleteSuddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Suatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
ReplyDeleteTiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
ReplyDelete'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.
ReplyDelete"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku beberapa trik mu!"
"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.
Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'
Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.
Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.
One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.
ReplyDeleteShe could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.
Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.
Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.
The morality: One good turn deserves another.
Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.
ReplyDeleteDia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .
Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.
Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .
One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.
ReplyDeleteFinally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.
Pada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.
ReplyDeleteAkhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .
True Friends
ReplyDeleteOnce upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Fox and A Cat
ReplyDeleteOne day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
True Friends
ReplyDeleteOnce upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Fox and A Cat
ReplyDeleteOne day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Rubah dan Seekor Kucing
ReplyDeleteSuatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.
"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku beberapa trik mu!"
"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.
Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'
Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.
Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.
ReplyDeleteThe Ant and the Dove
One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.
She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.
Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.
Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.
The morality: One good turn deserves another.
Semut dan Merpati
Semut dan Merpati
ReplyDeletePada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.
Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .
Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.
Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .
ReplyDeleteThe Fox and the Grapes
One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.
Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.
Rubah dan Anggur
ReplyDeletePada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.
Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .
The Fox and the Grapes
ReplyDeleteOne afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.
Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.
Rubah dan Anggur
ReplyDeletePada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.
Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki
Semut dan Merpati
ReplyDeletePada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.
Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .
Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.
Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .
ReplyDeleteThe Ant and the Dove
One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.
She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.
Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.
Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.
The morality: One good turn deserves another.
Semut dan Merpati
Rubah dan Seekor Kucing
ReplyDeleteSuatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.
"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku beberapa trik mu!"
"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.
Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'
Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.
Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.
Fox and A Cat
ReplyDeleteOne day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
True Friends
ReplyDeleteOnce upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Fox and A Cat
ReplyDeleteOne day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Hallo guys…
ReplyDeleteKali ini saya akan share sebuah contoh narrative text yang ceritanya sangat menarik dan penuh pesan moral. Saya yakin sobat pasti sudah paham kan tentang apa itu Narrative Text… Jika ingen penjelasan detail bagaimana Narrative Text itu, sobat bisa baca Narrative Text (Complete Explanation) , Narrative Text : Definition, Purposes, Generic Structures, Language Features .
Oke disini saya juga akan memberikan gambaran singkat apa itu narrative text. Narrative Text adalah “An imaginative story to entertain the reader” atau cerita imajinasi untuk menghibur pembaca. Misalnya, Cinderella, Snow White, Monkey and Crocodiles, Malin Kundang, The Legend of Tangkuban Prahu Montain, dst. Sedangkan jenis-jenis cerita yang tergolong dalam Narrative Text yaitu; Fable (cerita binatang, Fairly Tales (cerita peri), Folktales (cerita rakyat), Legend (legenda), Mith (mitos). Itulah sedikit gambarang mengenai Narrative Text.
Tapi kali saya tidak akan membahas narrative text secara panjang lebar. Disini saya hanya ingin share contoh narrative text. Karena semakin banyak kita membaca contoh-contoh narrative text kita akan semakin memahaminya. Kita juga akan semakin banyak koleksi cerita sehingga bisa diceritakan untuk murid-murid, atau adek-adek kita nanti.
Long, long ago there was a kingdom in West Java. The kingdom was ruled by a king. People called their king His Majesty Prabu. Prabu was a kind and wise king. No wonder if that country was prosperous. There’s no hunger in this kingdom.
ReplyDeleteIt was a very happy condition. But it was a pity that Prabu and his queen hadn’t got any children. It made the royal couple very, very sad. Some old men and women who was respected by Prabu suggested the king to adopt a child. But Prabu and the queen didn’t agree. “No, thank you. But for us, our own daughter or son is better than adopted children.”
The queen was very sad. She often cried. That was why Prabu decided to go. He went to the jungle. There he prayed to God. Everyday he begged for a child. His dream came true. A few months later, the queen got pregnant. All people in the kingdom felt happy. They sent many presents to the palace to express their happiness.
Nine months later a princess was born. People sent their presents again as a gift to a little princess. This baby grew as a beautiful teenager then.
Prabu and Queen loved their daughter so much. They gave what ever she wanted. It made Princess a very spoiled girl. When her wish couldn’t be realized, she became very angry. She even said bad things often. A true princess wouldn’t do that. Even though the princess behaved badly, her parents loved her, so did the people in that kingdom.
Day by day, the princess grew more beautiful. No girls could compare with her. In a few days, Princess would be 17 years old. So, people of that kingdom went to palace. They brought many presents for her. Their presents gift were very beautiful. Prabu collected the presents. There were really many presents. Then Prabu stored them in a building. Some times he could take them to give to his people.
ReplyDeletePrabu only took some gold and jewels. Then she brought them to the goldsmith. “Please make a beautiful necklace for my daughter,” said Prabu. “My pleasure, Your Majesty,” the goldsmith replied. The goldsmith worked with all his heart and his ability. He wanted to create the most beautiful necklace in the world because he loved his princess.
The birthday came. People gathered in the palace field. When Prabu and queen appeared, people welcomed them happily. Prabu and his wife waved to their beloved people.
Cheers were louder and louder when the princess appeared with her fabulous pretty face. Everybody admired her beauty. Prabu got up from his chair. A lady gave him a small and glamorous pillow. A wonderful necklace was on it. Prabu took that necklace. “My beloved daughter, today I give this necklace to you. This necklace is a gift from people in this country. They love you so much. They presented it for you to express their happiness, because you have growing to a woman. Please, wear this necklace,” said Prabu.
Princess accepted the necklace. She looked at the necklace in a glance. “I don’t want to accept it! It’s ugly!” shouted the princess. Then she threw the necklace. The beautiful necklace was broken. The gold and jewels were spread out on the floor
Everybody couldn’t say anything. They never thought that their beloved princess would do that cruel thing. Nobody spoke. In their silence people heard the queen crying. Every woman felt sad and began crying too. Then everybody was crying.
ReplyDeleteThen there was a miracle. Earth was crying. Suddenly, from the under ground, a spring emerged. It made a pool of water. The palace was getting full. Soon the place became a big lake. The lake sank all of the kingdom.
Nowadays the water on that lake is not as full as before. There is only a small lake now. People called the lake “Talaga Warna”. It is mean “Lake of Colour”. It’s located in Puncak, West Java. On a bright day, the lake is full of colour. So beautiful and amazing. These colors come from shadows of forest, plants, flowers, and sky around the lake. But some people said that the colours are from the princess’s necklace, which spreads at the bottom of the lake.
Sudah lama, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Kerajaan diperintah oleh seorang raja. Orang memanggil raja mereka Yang Mulia Prabu. Prabu adalah raja yang baik dan bijak. Tak heran jika negara itu makmur. Tidak ada kelaparan di kerajaan ini.
ReplyDeleteKondisi itu sangat membahagiakan. Tapi sayang sekali Prabu dan ratu tidak punya anak. Hal itu membuat pasangan bangsawan itu sangat, sangat sedih. Beberapa pria tua dan wanita yang dihormati Prabu menyarankan raja untuk mengadopsi anak. Tapi Prabu dan ratu tidak setuju. “Tidak terima kasih. Tapi bagi kita, anak perempuan atau anak kita sendiri lebih baik daripada anak angkat. ”
Ratu sangat sedih. Dia sering menangis. Karena itulah Prabu memutuskan untuk pergi. Dia pergi ke hutan. Di sana dia berdoa kepada Tuhan. Setiap hari dia memohon untuk seorang anak. Mimpinya menjadi kenyataan. Beberapa bulan kemudian, sang ratu hamil. Semua orang di kerajaan merasa bahagia. Mereka mengirim banyak hadiah ke istana untuk mengungkapkan kebahagiaan mereka.
Sembilan bulan kemudian seorang putri lahir. Orang-orang mengirimkan hadiah mereka lagi sebagai hadiah kepada seorang putri kecil. Bayi ini tumbuh sebagai remaja yang cantik saat itu.
Prabu dan Ratu sangat mencintai putri mereka. Mereka memberi apa yang dia inginkan. Itu membuat Putri menjadi gadis yang sangat manja. Bila keinginannya tidak bisa direalisasikan, dia menjadi sangat marah. Dia bahkan sering mengatakan hal buruk. Seorang putri sejati tidak akan melakukan itu. Meskipun sang putri berperilaku buruk, orang tuanya mencintainya, demikian juga orang-orang di kerajaan itu.
Hari demi hari, sang putri tumbuh lebih cantik. Tidak ada gadis yang bisa dibandingkan dengannya. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Jadi, orang-orang dari kerajaan itu pergi ke istana. Mereka membawa banyak hadiah untuknya. Hadiah hadiah mereka sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiahnya. Ada banyak hadiah. Kemudian Prabu menyimpannya di sebuah gedung. Beberapa kali dia bisa membawa mereka untuk diberikan kepada bangsanya.
ReplyDeletePrabu hanya mengambil emas dan permata. Lalu dia membawa mereka ke tukang emas. “Tolong buat kalung yang indah untuk anak perempuan saya,” kata Prabu. “Kesenangan saya, Yang Mulia,” jawab tukang emas itu. Tukang emas bekerja dengan sepenuh hati dan kemampuannya. Ia ingin menciptakan kalung terindah di dunia karena ia mencintai sang putri.
Ulang tahun datang. Orang-orang berkumpul di istana. Saat Prabu dan ratu muncul, orang menyambut mereka dengan gembira. Prabu dan istrinya melambai kepada orang-orang yang mereka cintai.
Ceria lebih nyaring dan nyaring saat sang putri muncul dengan wajah cantiknya yang cantik. Semua orang mengagumi kecantikannya. Prabu bangkit dari kursinya. Seorang wanita memberinya bantal kecil dan glamor. Kalung yang indah ada di atasnya. Prabu mengambil kalung itu. “Putri kesayangan saya, hari ini saya berikan kalung ini untuk anda. Kalung ini merupakan anugerah dari orang-orang di negeri ini. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempresentasikannya untuk Anda mengungkapkan kebahagiaan mereka, karena Anda telah menumbuhkan seorang wanita. Tolong pakai kalung ini, “kata Prabu.
Putri menerima kalung itu. Dia menatap kalung itu sekilas. “Saya tidak mau menerimanya! Ini jelek! “Teriak sang putri. Lalu ia melemparkan kalung itu. Kalung yang indah itu pecah. Emas dan permata itu tersebar di lantai
Semua orang tidak bisa mengatakan apa-apa. Mereka tidak pernah berpikir bahwa putri tercinta mereka akan melakukan hal yang kejam itu. Tidak ada yang berbicara. Dalam kesunyian mereka mendengar ratu itu menangis. Setiap wanita merasa sedih dan mulai menangis juga. Lalu semua orang menangis.
Lalu ada keajaiban. Bumi sedang menangis. Tiba-tiba, dari bawah tanah, muncul sebuah mata air. Itu membuat genangan air. Istana semakin penuh. Tak lama kemudian tempat itu menjadi danau besar. Danau itu menenggelamkan seluruh kerajaan.
ReplyDeleteSaat ini air di danau itu tidak semulus sebelumnya. Hanya ada satu danau kecil sekarang. Orang menyebut danau “Talaga Warna”. Ini berarti “Danau Warna”. Terletak di Puncak, Jawa Barat. Pada hari yang cerah, danau ini penuh dengan warna. Begitu indah dan menakjubkan. Warna-warna ini berasal dari bayang-bayang hutan, tanaman, bunga, dan langit disekitar danau. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa warnanya berasal dari kalung sang putri, yang menyebar di dasar danau.
Sumber Talaga Warna
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Hallo Everybody…
ReplyDeleteThis time I will share an example of narrative text that the story is very interesting and full of moral value. I’m sure my friend has understood about this kinds of text… If you want detail explanation about Narrative Text, you can read Narrative Text (Complete Explanation) , Narrative Text (Penjelasan Dan Contoh) .
Ok, In this post I will give you a little explanation about Narrative Text.
I am sure you must be often to tell the story that they just hear, watch or even your own imaginative story to someone, good friends, relatives, parents, etc. Well, actually what we do when telling the story we experienced is an applicative example of the Narrative Text. Oke, I will tell the definition of Narrative text. It is “An imaginative story to entertain the reader” For example, Cinderella, Snow White, Monkey and Crocodiles, Malin Kundang, The Legend of Tangkuban Prahu Montain, etc. Then, Kinds of Narrative Text are Fable, Fairly Tales, Folktales, Legend, Mith. That’s a brief description of Narrative text from me.
But, In this time I will not give you a complete explanation about Narrative Text, Here I just want to share an example of Narrative text, becouse if we read many example of it, we will have a better understanding about it. We will also have some collection of story that we can tell to our students, friends, family, or our childern.
KING of Luwu had a very beautiful daughter. Her name was Princess Tandampalik. She was very beautiful. Any man who saw her would fall in love with her. Everybody knew about her beauty, including King of Bone. Bone was a kingdom that was far away from Luwu Kingdom.
ReplyDeleteThen, King of Bone paid a visit to Luwu in order to propose Princess Tandampalik to be her daughter in-law. His son, Prince of Bone, was still single. King of Luwu actually did not want to accept the proposal. According to the culture, he could not have a son-in-law who lived very far from him. Otherwise, he would suffer from terrible diseases. But, he knew if he refused it, kingdom of Bone would attack Luwu.
Many of his people would suffer. After that, King of Bone came to Luwu and talked about the marriage proposal. King of Luwu said he needed time to decide. King of Bone understood and went home.
Suddenly, a bad thing happened. Princess Tandampalik was ill. She got skin rash. The kingdom healer said the disease could infect others. The king then decided to put the princess in a safe place. It was on a remote island named Wajo Island.
The princess was not alone. Some soldiers accompanied her. The princess was sad. But she knew if she stayed in the kingdom, many people would be infected. So she was not angry with her father for making her stay in a remote island.
Several days after Princess Tandampalik lived in Wajo Island, a cow came to her. The cow was different from other cows. The skin was albino. The cow licked Princess Tandampalik’s skin. Amazingly, the disease was cured. Her skin was smooth again. Her beauty was back!
In the meantime, Prince of Bone was sailing in the sea. He landed on Wajo Island. He was so surprised to see a very beautiful girl lived in such a remote island.
“Wow, maybe she is an angel,” he thought.
“Who are you, beautiful girl? Do you live here?” asked Prince of Bone.
Princess Tandampalik then explained everything. Prince of Bone had heard about her before. He was so happy that he finally met her. He immediately brought Princess Tandampalik and the soldiers back to Luwu Kingdom. The King of Luwu was so happy that her daughter was cured. Not long after that, the King held a wedding party for her daughter and Prince of Bone. ***
RAJA Luwu memiliki anak perempuan yang sangat cantik. Namanya Putri Tandampalik. Dia sangat cantik. Setiap pria yang melihatnya akan jatuh cinta padanya. Semua orang tahu tentang kecantikannya, termasuk King of Bone. Tulang adalah kerajaan yang jauh dari Kerajaan Luwu.
ReplyDeleteKemudian, Raja Bone berkunjung ke Luwu untuk mengusulkan Putri Tandampalik menjadi menantu perempuannya. Putranya, Pangeran Bone, masih lajang. Raja Luwu sebenarnya tidak mau menerima usul tersebut. Menurut budaya, dia tidak bisa memiliki menantu laki-laki yang tinggal sangat jauh darinya. Jika tidak, dia akan menderita penyakit mengerikan. Tapi, dia tahu jika dia menolaknya, kerajaan Bone akan menyerang Luwu.
Banyak bangsanya akan menderita. Setelah itu, King of Bone datang ke Luwu dan berbicara tentang proposal pernikahan tersebut. Raja Luwu mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu untuk memutuskan. King of Bone mengerti dan pulang ke rumah.
Tiba-tiba, hal yang buruk terjadi. Putri Tandampalik sakit. Dia mengalami ruam kulit. Penyembuh kerajaan mengatakan bahwa penyakit itu bisa menulari orang lain. Raja kemudian memutuskan untuk menempatkan sang putri di tempat yang aman. Itu di sebuah pulau terpencil bernama Wajo Island.
Sang putri tidak sendiri. Beberapa tentara menemaninya. Sang putri sedih. Tapi dia tahu jika dia tinggal di kerajaan, banyak orang akan terinfeksi. Jadi dia tidak marah pada ayahnya karena membuatnya tinggal di pulau terpencil.
Beberapa hari setelah Putri Tandampalik tinggal di Pulau Wajo, seekor sapi mendatanginya. Sapi itu berbeda dengan sapi lainnya. Kulitnya albino. Si sapi menjilat kulit Putri Tandampalik. Hebatnya, penyakit ini sudah sembuh. Kulitnya kembali halus. Keindahannya kembali!
Sementara itu, Pangeran Bone sedang berlayar di laut. Dia mendarat di Pulau Wajo. Dia begitu terkejut melihat seorang gadis yang sangat cantik tinggal di sebuah pulau terpencil.
“Wow, mungkin dia malaikat,” pikirnya.
“Siapa Anda, gadis cantik? Apakah Anda tinggal di sini?” tanya Pangeran Bone.
Putri Tandampalik kemudian menjelaskan semuanya. Pangeran Bone pernah mendengar tentang dia sebelumnya. Dia sangat senang akhirnya bertemu dengannya. Dia segera membawa Putri Tandampalik dan tentara kembali ke Kerajaan Luwu. Raja Luwu sangat senang karena putrinya disembuhkan. Tidak lama kemudian, Raja mengadakan pesta pernikahan untuk putrinya dan Pangeran Bone. ***
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Once upon a time, there was a beautiful princess named Kadita. Because of her beauty she was called Dewi Srengenge which mean The beautiful sun. Her father was King Munding Wangi. Although he had a beautiful daughter he always unhappy because he always expected to have a son. The King decided to merry Dewi Mutiara, and he had a son from her. He was very happy. Dewi Mutiara wanted her son to become a king in the future so she must make sure for it. Dewi mutiara came to the king and asked him to send away his daughter. Of course, the king did not agree. “It is ridiculous, I will not allow any body doing such cruel thing to my daughter”, said King Munding Wangi. When she heard the answer, Dewi mutiara smiled and said a sweet thing until the king has not anger anymore. However, she kept her bad intention deep in her heart.
ReplyDeleteIn the morning before the sun raised, Dewi Mutiara sent her maid to call a black magician. She wanted the black magician to curse Kadita, her step daughter. ” I want her beautiful body full with scabies and itch. If you succeeded I will reward you with the present you never thought before”. The black magician did the queen order, in the night Kadita body has been full with scabies and itch. When She waked up , she found her body was smell stinky and have a ulcer all over her body. The beautiful princess cried and did not know what to do.
When The King heard he was very sad, he invited many physician to cure her daughter illness. Day by the day nobody could cure her daughter. He realized that her daughter illness it was not a ordinary illness someone must send a curse or magic spell. His problem became more difficult when the Queen Dewi Mutiara forced him to send away her daughter. “Your daughter will bring a bad luck to whole country, said Dewi Mutiara. The king did not want her daughter become a bad rumour in whole country. Finally he must agree to send her only daughter to leave the country.
The poor princess went alone, she didn’t know to where she should go. She almost could not cry anymore. She had a nobble heart. She did not have any bad feeling with her step mother, instead she always asked the God to accompany her passed her suffer.
Almost seven day and seven night she has walked until she came to south ocean. She looked at the ocean. It was so clean and clear, unlike other ocean which have a blue or green colour. She jumped onto the water and swim. Suddenly when the south ocean water touched her skin there was a miracle happened. Her ulcer has gone and there was no sign that she has ever had a scabies or itch. Even more she became more beautiful than before. Not only that she has a power to command whole of the south ocean. Now she became a fairy called Nyi Roro Kidul or The Queen of South Ocean who lived forever.
This is the most spectacular legend until now in the modern life even when you read this story, many people from Indonesia or from other country has admitted that they have met the beautiful fairy queen wear a traditional dress of Java. One of the famous beach hotel has made a suit room specially for her.
Once upon a time, there was a beautiful princess named Kadita. Because of her beauty she is called Dewi Srengenge which mean The beautiful sun. Her father was King Munding Wangi. Although he has a beautiful daughter he always unhappy because he always expected to have a son. The King decided to merry Dewi Mutiara, and he had a son from her. He was very happy. Dewi Mutiara wanted her son to become a king in the future so she must make sure for it. Dewi pearl came to the king and asked him to send away his daughter. Of course, the king did not agree. “It is ridiculous,” said King Munding Wangi, “I will not allow any body doing such cruel thing to my daughter.” When she heard the answer, Dewi pearl smiled and said a sweet thing until the king has not anger anymore. However, she kept her bad intention deep in her heart.
ReplyDeleteIn the morning before the sun raised, Dewi Mutiara sent her maid to call a black magician. She wanted the black magician to curse Kadita, her step daughter. “I want her beautiful body full with scabies and itch” If you succeeded I will reward you with the present you never thought before “. The black magician did the queen order, in the night Kadita body has been full with scabies and itch. When She waked up, she found her body was smell stinky and have a ulcer all over her body. The beautiful princess cried and did not know what to do.
When The King heard he was very sad, he invited many physician to cure her daughter illness. Day by the day nobody could cure her daughter. He realized that her daughter illness is not a curse or magic spell. His problem became more difficult when Queen Dewi Mutiara forced him to send away her daughter. “Your daughter will bring a bad luck to the whole country,” said Dewi Mutiara. “The king did not want her daughter to be a bad rumor in the whole country.
The poor princess went alone, she did not know to where she should go. She almost could not cry anymore. She had a nobble heart. She did not have any bad feeling with her mother, instead she always asked the God to accompany her passed her suffer.
Almost seven day and seven night she has walked until she came to south ocean. She looked at the ocean. It was so clean and clear, unlike other ocean which has a blue or green color. She jumped onto the water and swim. Suddenly when the south ocean water touched her skin there was a miracle happened. Her ulcer has gone and there is no sign that she has ever had a scabies or itch. Even more she became more beautiful than before. Not only that she has a power to command whole of the south ocean. Now she’s a fairy called Nyi Roro Kidul or The Queen of South Ocean who lived forever.
This is the most spectacular legend until now in the modern life even when you read this story, many people from Indonesia or from other countries have admitted that they have met the beautiful fairy queen wear a traditional dress of Java. One of the famous beach hotels has made a suit room specially for her.
Written In Indonesia by : Soemanto, B. 1998. Cerita Rakyat Dari Yogyakara 2, Seri Pendidikan Budaya, PT Grasindo. Translated by Anonym.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
In the past, in North Lampung region, there lived a king named Tutur Jimat ruling justly and wisely. Tutur Jimat was one of the descendants of the Queen Darah Putih. Because of his age, he intended to hand over the power to his eldest son named Paniakan Dalem. After receiving the mandate as his father’s successor, Paniakan Dalem ruled kingdom justly and wisely. People lived peacefully, quetly, and prosperously.
ReplyDeleteShortly after that, Paniakan Dalem married and endowed a son named Muhammad. The more prosperous the kingdom was, the more descendants of Quen Darah Putih were there. Paniakan Dalem started thinking about a way in order that royal descendants can always remember their ancestors.
Until one day, the Prince came to. He said, “Dad, I want to ask, who “Kuto Bumi” is ?” The King replied, “Kuto Bumi” is our ancestor. She was a queen who ruled this area in the past. We are all his descendants. From whom did you hear that name?”
“Here, Dad, when I was hunting and came to a village. People there introduced themselves and said that they are the descendants of “Kuto Bumi”. Why do not we call it the area with Kuto Bumi, Father? Thus, all people from this area can always remember their ancestors” said Muhammad. Paniakan Dalem was so delighted to hear what his son has said. He agreed to change the name of the area into “Kuto Bumi”.
As the time went by, the name “Kuto Bumi” becomes “Kotabumi” which is now the capital city of North Lampung.
Asal Mula Kota Bumi Lampung
ReplyDeleteDi masa lalu, di wilayah Lampung Utara, hiduplah seorang raja bernama Tutur Jimat yang berkuasa dengan adil dan bijaksana. Tutur Jimat adalah salah satu keturunan dari Ratu Darah Putih. Karena usianya yang sudah tua, ia bermaksud menyerahkan kekuasaannya kepada anak tertuanya bernama Paniakan Dalem. Setelah menerima mandat sebagai pengganti ayahnya, Paniakan Dalem memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana. Rakyatnya hidup damai,tenteram, dan sejahtera.
Tak lama setelah itu, Paniakan Dalem menikah dan dikarunai seorang putra yang diberi nama Muhammad. Semakin maju dan berkembang kerajaan tersebut, semakin banyak pula keturunan Ratu Darah Putih. Paniakan Dalem mulai memikirkan sebuah cara agar keturunan kerajaan ini dapat selalu mengenang leluhur mereka.
Sampai suatu ketika, Putra Mahkota datang menghadap. Ia berkata,”Ayahanda, saya ingin bertanya, siapakah Kuto Bumi itu?” Sang Raja menjawab, “Kuto Bumi adalah nenek moyang kita. Beliau adalah ratu yang pernah memimpin daerah ini di masa lalu. Kita semua adalah keturunannya. Dari mana kau dengar nama tersebut?”
“Begini, Ayahanda, kala itu aku sedang berburu dan sampailah di sebuah kampung. Orang-orang di sana memperkenalkan diri mereka dan berkata bahwa mereka adalah keturunan Kuto Bumi. Bagaimana kalau kita namakan saja daerah ini dengan Kuto Bumi, Ayah? Dengan demikian, semua orang yang berasal dari daerah ini dapat selalu mengenang leluhur mereka” kata Muhammad. Paniakan Dalem sanagat gembira mendengar apa yang telah dikatakan putranya. Ia setuju untuk mengubah nama daerah tersebut menjadi Kuto Bumi.
Seiring berjalannya waktu, nama “Kuto Bumi” menjadi “Kotabumi” yang kini menjadi ibu kota Lampung Utara.
Asal Mula Kota Bumi Lampung
ReplyDeleteDi masa lalu, di wilayah Lampung Utara, hiduplah seorang raja bernama Tutur Jimat yang berkuasa dengan adil dan bijaksana. Tutur Jimat adalah salah satu keturunan dari Ratu Darah Putih. Karena usianya yang sudah tua, ia bermaksud menyerahkan kekuasaannya kepada anak tertuanya bernama Paniakan Dalem. Setelah menerima mandat sebagai pengganti ayahnya, Paniakan Dalem memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana. Rakyatnya hidup damai,tenteram, dan sejahtera.
Tak lama setelah itu, Paniakan Dalem menikah dan dikarunai seorang putra yang diberi nama Muhammad. Semakin maju dan berkembang kerajaan tersebut, semakin banyak pula keturunan Ratu Darah Putih. Paniakan Dalem mulai memikirkan sebuah cara agar keturunan kerajaan ini dapat selalu mengenang leluhur mereka.
Sampai suatu ketika, Putra Mahkota datang menghadap. Ia berkata,”Ayahanda, saya ingin bertanya, siapakah Kuto Bumi itu?” Sang Raja menjawab, “Kuto Bumi adalah nenek moyang kita. Beliau adalah ratu yang pernah memimpin daerah ini di masa lalu. Kita semua adalah keturunannya. Dari mana kau dengar nama tersebut?”
“Begini, Ayahanda, kala itu aku sedang berburu dan sampailah di sebuah kampung. Orang-orang di sana memperkenalkan diri mereka dan berkata bahwa mereka adalah keturunan Kuto Bumi. Bagaimana kalau kita namakan saja daerah ini dengan Kuto Bumi, Ayah? Dengan demikian, semua orang yang berasal dari daerah ini dapat selalu mengenang leluhur mereka” kata Muhammad. Paniakan Dalem sanagat gembira mendengar apa yang telah dikatakan putranya. Ia setuju untuk mengubah nama daerah tersebut menjadi Kuto Bumi.
Seiring berjalannya waktu, nama “Kuto Bumi” menjadi “Kotabumi” yang kini menjadi ibu kota Lampung Utara.
Analisa Generic Structure
ReplyDeleteOrientation
In the past, in North Lampung region, there lived a king named Tutur Jimat ruling justly and wisely. Tutur Jimat was one of the descendants of the Queen Darah Putih. Because of his age, he intended to hand over the power to his eldest son named Paniakan Dalem. After receiving the mandate as his father’s successor, Paniakan Dalem ruled kingdom justly and wisely. People lived peacefully, quetly, and prosperously.
Complication
Shortly after that, Paniakan Dalem married and endowed a son named Muhammad. The more prosperous the kingdom was, the more descendants of Quen Darah Putih were there. Paniakan Dalem started thinking about a way in order that royal descendants can always remember their ancestors.
Until one day, the Prince came to. He said, “Dad, I want to ask, who “Kuto Bumi” is ?” The King replied, “Kuto Bumi” is our ancestor. She was a queen who ruled this area in the past. We are all his descendants. From whom did you hear that name?”
“Here, Dad, when I was hunting and came to a village. People there introduced themselves and said that they are the descendants of “Kuto Bumi”. Why do not we call it the area with Kuto Bumi, Father? Thus, all people from this area can always remember their ancestors” said Muhammad. Paniakan Dalem was so delighted to hear what his son has said. He agreed to change the name of the area into “Kuto Bumi”.
Resolution
ReplyDeleteAs the time went by, the name “Kuto Bumi” becomes “Kotabumi” which is now the capital city of North Lampung.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
The Origin of The Name “Balikpapan City”
ReplyDeleteAccording to folklore handed down from generation to generation among the people of East Kalimantan, since the 1700’s the land of sand had already existed a system of royal government which were very organized. Under the reign of the kingdom, the people lived in prosperity. The kingdom led by a Sultan named Sultan Aji Muhammad. Sultan Aji Muhammad had a daughter named Aji Tatin. Then the daughter got married to the King of Kutai. To his father, Aji Tatin asked a legacy for her future. Sultan Aji Muhammad then gave the bay area which had not been named.
One day, when the people assigned to collect tribute to Aji Tatin were riding the boat, a powerful hurricane came. Tributes from the people which they were carrying out at that time were in form of boards which were in huge amounts. Feeling unable to fight the storm, the rowers of the boat tried to move closer to the beach. However, since the waves were very large and the storm, the boat slammed into a reef. Tools for rowing were broken and the boat sank. The commander who led the group and all of his men died.
Thus, according to the legend or folklore from East Kalimantan, “Balikpapan” name was taken from an incident when the boat containing the boards was upside down because of the storm. While coral island which was hit by the boat until drowned is called “Pulau Tukung” now.
Teman sejati
ReplyDeleteSuatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."
Pesan Moral dari cerita-
Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya
Reply
Asal Muasal Nama “Kota Balikpapan”
ReplyDeleteMenurut cerita rakyat yang diceritakan secara turun temurun di kalangan masyarakat Kalimantan Timur, sejak tahun 1700 an di tanah Pasir sudah ada sistem pemerintahan kerajaan yang sangat teratur. Di bawah pemerintahan kerajaan tersebut, rakyat hidup sejahtera. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Sultan bernama Sultan Aji Muhammad. Sultan Aji Muhammad mempunyai seorang putri bernama Aji Tatin. Kemudian Putri tersebut menikah dengan Raja Kutai. Kepada ayahnya, Aji Tatin meminta warisan untuk masa depannya. Sultan Aji Muhammad kemudian memberikan wilayah teluk yang saat itu belum diberi nama.
Pada suatu hari, ketika orang-orang yang bertugas mengumpulkan upeti untuk Aji Tatin sedang naik perahu, datanglah angin topan yang dahsyat. Upeti dari rakyat yang sedang mereka bawa saat itu berupa papan yang sangat banyak. Karena merasa tidak mampu untuk melawan badai, para pendayung perahu tersebut berusaha merapat ke pantai. Namun, karena gelombang yang sangat besar dan angin topan tersebut, perahu pun terhempas ke sebuah karang. Alat untuk mendayung pun patah dan perahu pun karam. Panglima yang memimpin rombongan tersebut dan semua anak buahnya meninggal.
Jadi, menurut legenda atau cerita rakyat Kalimantan Timur ini, nama Balikpapan diambil dari kejadian saat perahu yang berisi papan terbalik karena diterpa badai. Sedangkan pulau karang yang tertabrak oleh perahu hingga karam kini dinamakan Pulau Tukung.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Origin of the Snail House
ReplyDeleteIn ancient times, the snails did not bring their home anywhere. In the beginning, snails lived in an abandoned bird’s nest in the trees. The night was warm and the day was cool because the leaves shaded the nest where the snails lived. But when the rains came, the leaves could no longer block the rain that fell. Snails caught cold and wet when the rainy season arrived.
Then the snails moved into the holes in the trunks of trees. When the day was hot, the snails were well protected, even if it rained. It looked like that I had found a suitable home for me, the snail said in his heart.
But on a sunny day, there came a woodpecker. Tok..tok … tok … woodpecker kept pecking the trunks where the snails lived. Snails became very distracted and could not sleep. With annoyed heart, snails went out of the hole in the trunk and looked for a place to stay next. Snails found a hole in the ground, which seemed to be warm when the night came, thought snails. Snails cleaned up those holes and decided to stay in it. But it turned out when the night came. The rats came from all directions to damage the hole. Again and again, the snails had to leave the hole to find a new home.
Snails then moved on to the edge of the beach filled with coral reefs. He thought that the sidelines of the corals might be his home. Snails could take a rest peacefully in this place. But when the tide rose up to the top of the rock, snail was swept away along with the surge of the waves. As usual, the snails had to go away to find a new home. When he was walking away from the beach, the snail found an empty shell. This shape was beautiful and very light. Being tired and cold, snails went into the shell. Snails felt warm and comfortable then he slept in it.
When the morning came, snails realized that he had found the best home for himself. He did not need to go home in hurry if it rained. He also would not get heat anymore, and no one would bother him. He then brought it home with him wherever he went.
Asal Mula Rumah Siput
ReplyDeletePada zaman dahulu, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana. Awalnya siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon. Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun menaungi sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh. Siput menjadi basah dan kedinginan saat musim hujan tiba.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang-batang pohon. Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, kata si siput dalam hati.
Tetapi pada suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk. Tok..tok…tok…burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat siput tinggal. Siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur. Dengan hati jengkel, siput keluar dari lubang yang ada di batang pohon tersebut dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, yang nampaknya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya. Tetapi ternyata ketika malam datang, tikus-tikus datang dari segala arah merusak rumah siput. Lagi dan lagi, siput harus pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru.
Siput kemudian berjalan terus sampai di tepi pantai yang penuh dengan batu karang. Ia berfikir sela-sela batu karang mungkin dapat menjadi rumahnya. Siput pun dapat beristirahat dengan tenang di tempat tersebut. Tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan derasnya ombak tersebut. Seperti biasa, siput harus kembali pergi mencari rumah baru. Ketika ia sedang berjalan meninggalkan pantai, si siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan. Karena lelah dan kedinginan, siput masuk ke dalam cangkang tersebut. Siput merasa hangat dan nyaman lalu tertidur di dalamnya.
Ketika pagi tiba, siput menyadari telah menemukan rumah terbaik untuknya. Ia tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun. Ia juga tidak akan kepanasan lagi, dan tidak ada yang akan mengganggunya. Ia kemudian membawa rumah ini bersamanya kemanapun ia pergi.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
The Smartest Animal
ReplyDeleteOnce there was a farmer from Laos. Every morning and every evening, he ploughed his field with his buffalo.
One day, a tiger saw the farmer and his buffalo working in the field. The tiger was very surprised to see a big animal listening to a small animal. The tiger wanted to know more about the big animal and the small animal.
After the man went home, the tiger spoke to the buffalo; “you are so big and strong. Why do you do everything the man tells you?” The buffalo answered; “oh, the man is very intelligent”.
The tiger asked; “can you tell me how intelligent he is?”. “No, I can’t tell you”, said the buffalo; “but you can ask him”
So the next day the tiger asked to the man; “Can I see your intelligence?”. But the man answered; “it at home”. “Can you go and get it?” asked the tiger. “Yes” said the man; “but I am afraid you will kill my buffalo when I am gone. Can I tie you to a tree?”
After the man tied the tiger to the tree, he didn’t go home to get his intelligence. He took his plough and hit the tiger. Then he said; “Now you know about my intelligence even you haven’t seen it.
Drinking Water
ReplyDeleteWater becomes the popular drink after sot drink in some countries. People believe that it is good to drink eight glasses of water a day to keep our body moisturized and healthy. However, drinking eight glasses of water a day was nothing more than a guideline, not based on scientific evidence. Water gives us many benefits. First, water could aid weight loss. By drinking water before having a meal, you can lose your weight. This is because extra H2O helps us eatless by making us feel full and boost metabolism. Second, water keeps digest healthy. Water helps dissolve fats and soluble fiber. Water also flushes waste product that prevents constipation and reduce the burden on our kidneys and liver. The last, water prevents headache naturally. We sometimes get migraine. Migraine is caused, sometimes, by not drinking water for too long. Water helps our headache by drinking two to four cups of water for headache relief within one to two hours. Water is the healthiest beverage in the world. You will get nothing from water but benefits for your health.
Artinya
Meminum Air
Air menjadi minuman populer setelah minuman bersoda di beberapa negara. Orang percaya bahwa minum delapan gelas air sehari untuk menjaga tubuh kita lembab dan sehat adalah baik. Namun, minum delapan gelas air sehari adalah tidak lebih dari sebuah pedoman, tidak didasarkan pada bukti ilmiah. Air memberi kita banyak manfaat. Pertama, air bisa membantu penurunan berat badan. Dengan minum air sebelum makan, Anda bisa menurunkan berat badan Anda. Hal ini karena H2O tambahan membantu kita makan sedikit dengan membuat kita merasa kenyang dan meningkatkan metabolisme. Kedua, air membantu pencernaan kita menjadi sehat. Air membantu melarutkan lemak dan serat larut. Air juga mendorong limbah yang mencegah sembelit dan mengurangi beban pada ginjal dan hati kita. Yang terakhir, air mencegah sakit kepala secara alami. Kita kadang-kadang terkena migrain. Migrain disebabkan, kadang-kadang, dengan tidak banyak meminum air. Air membantu menyembuhkan sakit kepala dengan meminum dua sampai empat cangkir air untuk menyembuhkan sakit kepala dalam waktu satu sampai dua jam. Air adalah minuman sehat di dunia. Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dari air selain manfaat untuk kesehatan Anda.
Artikel 10
Green Tea
Green tea is one of the healthiest beverage in the world. Consuming green tea gives us many benefits. First, green tea improves brain function and makes you smarter. Green tea contains caffeine, which is known as stimulant, but not as much as in coffee. Caffeine leads to improvements in various aspects of brain function, including improved mood, recetion time, and memory. Second, green tea contains bio-active compounds that improve health. Green tea contains polyphenol, such as flavonoids and catechins which function as antioxidant. Green tea has also some minerals that is good for your health. Third, antioxidant in green tea may lower your risk of various typs of cancer. As we know, antioxidants have a protective effects against cancer. Green tea drinkers are significantly less likely to get cancer. For your information, do not put milk on your green tea for it can reduce the antioxidant in it.
One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
ReplyDelete'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Reply
Binatang Yang Paling Pintar
ReplyDeleteDahulu kala hiduplah seorang petani yang tinggal di Laos. Setiap pagi dan sore hari, ia selalu membajak ladangngnya dengan kerbaunya.
Suatu hari, seekor harimau melihat petani dan kerbaunya sedang bekerja. Harimau itu terkejut melihat seekor binatang besar yang mematuhi perintah binatang yang lebih kecil(Yang harimau maksud adalah manusia). Harimau ingin mengetahui lebih jauh tentang kerbau dan manusia itu.
Setelah petani itu pulang kerumah, harimau berkata kepada kerbau, “Kamu kan besar dan kuat. Kenapa kamu mau melakukan semua yang manusia perintahkan padamu?” Kerbau pun menjawab, “Oh… Itu karena manusia itu sangatlah pintar.”
Harimau bertanya lagi, “Dapatkah kamu mengatakan padaku seberapa pintarnya dia?” “Tidak, aku tidak dapat mengatakannya padamu.”Kata kerbau. “Tetapi kamu dapat bertanya langsung padanya.” Tambah kerbau.
Kemudian, hari berikutnya harimau bertanya kepada petani, “Dapatkah aku melihat kepandaianmu?” Tetapi petani tersebut menjawab, “Kepandaianku ada dirumah.” “Dapatkah kamu pergi dan mengambilnya?” tanya harimau. “Ya!” Jawab petani, “Tetapi aku khawatir jika kamu membunuh kerbauku ketika aku pergi. Bisakah aku mengikatmu dipohon dahulu?
Setelah petani mengikat harimau di sebuah pohon, dia kemudian tidak pergi pulang dan mengambil kepandaiannya. Dia malah mengambil cangkulnya dan memukul harimau itu. Kemudian dia berkata, “Sekarang kamu tahu kepandaianku meskipun kamu tidak bisa melihatnya, kan?”
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
A Donkey and A Lapdog
ReplyDeleteOnce upon a time there was a farmer who owned a little dog that he keeps constantly by his side and a donkey, which lived in a warm stable and got plenty of fresh grain and sweet hay. But, unfortunately the donkey was not satisfied with his condition.
“I slave all day long, hauling wood or pulling the cart to market while the dog sleeps on the master’s lap and eats from his plate!,” the donkey grumbled. “Perhaps, he thought, if he behaved like the dog, his master would reward him with the same life of ease.
That very night, the donkey crept out of the stable and into the house where the farmer sat at supper. “First I’ll frisk about and chase my tail, just as the dog does,” thought the donkey. And he danced about the room, flinging up his hooves until the table toppled over and dishes went flying.
“Now I’ll sit on his lap!” said the donkey, and he put his hooves up on the master’s chair.
“Help! Save me from this mad beast!” the terrified farmer bellowed. Then his servants came running and, with shouts and blows, drove the donkey back to the stable.
“I suppose I’ m a fine donkey, “the donkey lamented,” but I’ ll never be a lapdog!”
Moral of the Story- What’s right for one may be wrong for another. So, never try to copy another person in front of you.
Seekor Keledai dan Seekor Anjing Piaraan
ReplyDeletePada masa lalu ada seorang petani yang memiliki anjing kecil yang ia terus menerus di sisinya dan seekor keledai, yang tinggal di sebuah kandang yang hangat dan mendapat banyak biji-bijian segar dan jerami. Tapi, sayangnya keledai tersebut tidak puas dengan kondisinya.
“Saya menjadi budak sepanjang hari, mengangkut kayu atau menarik gerobak ke pasar sementara anjing tidur di pangkuan tuanku dan makan dari piringnya!,” keledai menggerutu. “Mungkin, pikirnya, jika ia berperilaku seperti anjing, tuannya akan membalasnya dengan kehidupan dengan kemudahan yang sama.
Malam itu, keledai merayap keluar dari kandang dan menuju ke rumah di mana petani duduk di perjamuan. “Pertama saya akan bergerak lincah di sekitarnya dan menggerakkan ekor saya, seperti yang anjing lakukan,” pikir keledai. Dan ia menari disekekliling ruangan, menghempas-hempaskan kakinya sampai meja terguling dan piring beterbangan.
“Sekarang saya akan duduk di pangkuannya!” kata keledai, dan dia meletakkan kaiknya di kursi tuannya.
“Tolong! Selamatkan aku dari binatang gila ini!” teriak petani ketakutan. Pembantunya kemudian berlarian dan, dengan teriakan dan pukulan, menggiring keledai kembali ke kandang.
“Aku kira aku adalah keledai yang baik,” keledai meratap, “tapi aku tidak akan pernah menjadi anjing piaraan!”
Pesan Moral dari cerita tersebut adalah:
Apa yang tepat untuk seseuatu mungkin salah untuk yang lain. Jadi, tidak pernah mencoba untuk meniru orang di hadapan anda.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
The Rabbit and the Turtle
ReplyDeleteOne day a rabbit was boasting about how fast he could run. He was laughing at the turtle for being so slow.
Much to the rabbit’s surprise, the turtle challenged him to a race. The rabbit thought this was a good joke and accepted the challenge. The fox was to be the umpire of the race. As the race began, the rabbit raced way ahead of the turtle, just like everyone thought.
The rabbit got to the halfway point and could not see the turtle anywhere. He was hot and tired and decided to stop and take a short nap. All this time the turtle kept walking step by step by step. He never quit no matter how hot or tired he got. He just kept going.
However, the rabbit slept longer than he had thought and woke up. He could not see the turtle anywhere! He went at full-speed to the finish line but found the turtle there waiting for him.
True Friends
ReplyDeleteOnce upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.
The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."
Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.
Suatu hari seekor kelinci membual tentang kecepatannya dalam berlari. Diamenertawakan kura-kura karena begitu lambat.
ReplyDeleteKelinci itu begitu terkejut karena ternyata kura-kura berani menantangnya untuk berlari. Kelinci pikir ini lelucon dan akhirnya menerima tantangan itu. Dalam lomba lari itu, seekor rubah adalah wasitnya. Seperti yang sudah dibayangkan banyak pihak. saat balapan dimulai, kelinci berlari jauh di depan kura-kura.
Kelinci sudah sampai setengah perlombaan dan tidak bisa melihatkura-kura bisa menyusulnya. Saat itu cuaca panas dan melelahkan, kelinci itu memutuskan untuk berhenti dan tidur sejenak. Saat itu kura-kura terus berjalan selangkah demi slangkah demi selangkah lagi. Dia tidak pernah berhenti tidak peduli seberapa panas atau betapah melelahkannya. Dia terus berjalan.
Namun, kelinci tidur kelamaan dari perkiraanya. Ketika terbangun, dia tidak melihat kura-kura dimana pun. Dia lari dengan kecepatan penuh menuju garis finish tetapi mendapati kura-kura sudah menunggunya disana.
Pesan Moral Value dari Cerita Fable The Rabbit and the Turtle
Lawan yang lemah kalau diremehan bisa berubah menjadi lawan yang tak bisa terkalahkan. Jangan pernah underestimate kepada siapapun. Orang yang tampangnya biasa saja, mungkin ternyta menyimpan potensi yang lebih besar dari pada kita.
Never underestimate the weakest opponent.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Fox and A Cat
ReplyDeleteOne day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,' she said.
'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied the fox airily.
Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'
The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.
Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.
Artinya
ReplyDeleteTeh Hijau
Teh hijau adalah salah satu minuman sehat di dunia. Mengkonsumsi teh hijau memberi kita banyak manfaat. Pertama, teh hijau meningkatkan fungsi otak dan membuat Anda lebih pintar. Teh hijau mengandung kafein, yang dikenal sebagai stimulan, tetapi tidak sebanyak dalam kopi. Kafein menyebabkan perbaikan dalam berbagai aspek fungsi otak, termasuk suasana hati membaik, waktu, dan memori. Kedua, teh hijau mengandung senyawa bio-aktif yang meningkatkan kesehatan. Teh hijau mengandung polifenol, seperti flavonoid dan catechin yang berfungsi sebagai antioksidan. Teh hijau juga beberapa mineral yang baik untuk kesehatan Anda. Ketiga, antioksidan dalam teh hijau dapat menurunkan risiko berbagai tipe kanker. Seperti kita ketahui, antioksidan memiliki efek protektif terhadap kanker. Peminum teh hijau secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan kanker. Untuk informasi Anda, jangan menambahkan susu pada teh hijau Anda karena dapat mengurangi antioksidan di dalamnya.
One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.
ReplyDeleteFinally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.
Rubah dan Anggur
ReplyDeletePada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.
Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .
Rubah dan Anggur
ReplyDeletePada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok anggur tergantung di cabang yang tinggi. “Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, “kata si rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.
Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, “Mereka mungkin asam, ” dan terus berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.
ReplyDeleteFinally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and proceeded to walk away.
Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.
The Bear and The Two Friends
ReplyDeleteOnce two friends were walking through the forest. They knew that anything dangerous can happen to them at any time in the forest. So they promised each other that they would remain united in any case of danger.
Suddenly, they saw a large bear approaching them. One of the friends at once climbed a nearby tree. But the other one did not know how to climb. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless, pretending to be a dead man.
The bear came near the man lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place. Because the bears do not touch the dead creatures.Now the friend on the tree came down and asked his friend on the ground, “Friend, what did the bear tell you into your ears?” The other friend replied, “The bear advised me not to believe a false friend.
Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.
ReplyDeleteDia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .
Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.
Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .
Cerita Fable Bahasa Inggris The Bear and The Two Friends
ReplyDeleteSuatu ketika ada dua orang teman yang sedang berjalan melintasi hutan. Mereka sadar bahwa hal berbahaya apa saja bisa terjadi pada mereka setiap saat di hutan itu. Maka mereka saling berjanji bahwa mereka akan tetap bersatu dalam setiap bahaya yang mengancam.
Tiba-tiba, mereka melihat seekor beruang besar yang mendekati mereka. Salah satu teman langsung saja memanjat pohon. Tetapi yang lain tidak tahu bagaimana cara memanjat pohon. Maka iapun befikir dan memutuskan untuk berbaring di tanah dan berpura-pura menjadi orang mati.
Beruang datang mendekati orang yang tergeletak di tanah itu. Beruang itu mengendus dekat telinganya, dan pelan-pelan meninggalkan orang itu. Beruang tidak mau mau dengan orang mati. Sekarang temannya yang ada pada pohon itu turun dan bertanya, “Teman, apa yang beruang katakan kepadamu?” Temannya itu menjawab, “Beruang itu memberi saran agar tidak percaya terhadapa teman yang tidak setia.”
Pesan Moral Value dari Narrative Fable The Bear and The Two Friends
Mencari teman itu gampang tetapi menemukan teman sejati itu tidak mudah. Dalam keadaan sama sama mempunyi kepentingan semua orang gampang saling embantu tetapi ketika suatu peluang terjadi kadang dengan mudah meninggalakn teman yang lain. Jangan mudah percaya kata manis orang yang mengaku sebagai teman.
True Friend is the one who always supports and stands by you in any situation.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing," katanya.
ReplyDelete"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku beberapa trik mu!"
"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana," jawab rubah ringan.
Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?'
Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.
Pesan Moral:
Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.
The Two Goats
ReplyDeleteOver a river there was a very narrow bridge. One day a goat was crossing this bridge. Just at the middle of the bridge he met another goat. There was no room for them to pass.
Two Goats”Go back,” said one goat to the other, “there is no room for both of us”.
“Why should I go back?”, said the other goat. “Why should not you go back?”
” You must go back”, said the first goat, “because I am stronger than you.”
“You are not stronger than I”, said the second goat.
“We will see about that”, said the first goat, and he put down his horns to fight.
“Stop!”, said the second goat. ” If we fight, we shall both fall into the river and be drowned. Instead I have a plan- I shall lie down, and you may walk over me.”
Then the wise goat lay down on the bridge, and the other goat walked lightly over him. So they passed each other, and went on their ways.
“The Two Goats”
ReplyDeleteDi atas sungai ada jembatan yang sangat sempit. Suatu hari seekor kambing sedang melintasi jembatan ini. Tepat di tengah jembatan ia bertemu kambing lain. Tidak ada tempat bagi mereka untuk lewat.
Dua Kambing “Kembalilah,” kata satu kambing ke yang lain, “tidak ada tempat bagi kita berdua”.
“Kenapa saya harus kembali?”, Kata kambing yang lain. “Kenapa kamu tidak kembali?”
“Anda harus kembali”, kata kambing pertama, “karena saya lebih kuat dari Anda.”
“Anda tidak lebih kuat dari saya”, kata kambing kedua.
“Kita akan lihat tentang itu”, kata kambing pertama, dan dia meletakkan tanduknya untuk bertarung.
“Stop!”, Kata kambing kedua. “Jika kita bertarung, kita berdua akan jatuh ke sungai dan tenggelam. Sebaliknya, saya punya rencana – saya akan berbaring, dan Anda mungkin bisa melewatiku.”
Kemudian kambing yang bijak berbaring di jembatan, dan kambing lainnya berjalan dengan ringan ke arahnya. Jadi mereka saling berpapasan, dan melanjutkan perjalanan mereka.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
The Thirsty Crow
ReplyDeleteOne hot day, a crow was very thirsty and wanted a drink of water. It was along way to the river and she was too tired to fly there for a drink. She could not see a pool of water anywhere. She flew round and around. At least she saw a big jug outside the house. The Crow flew down to the jug. She locked inside. Thre was a little water at the bottom of the jug.
The Crow flew down to the jug, but she could not reach the water with her beak. She climbed onto the jug. She almost fell into it, but she could not put her beak into the water.
The Crow flew into the air, then she flew down at the jug and tired to break it with her beak. But the jug was strong. It would not break. The Crow flew at the jug, flapping her wings. She tried to knock it over, so that the water would run out onto the ground. But the jug was too heavy. It did not fall over. The Crow was too tired to fly anymore. She thought she would die thirst.The Crow sat down to rest. She thought and she thought. She did not want to die of thirst.
She saw some small stones lying on the ground. She had an idea. She picked up a stone in her beak and dropped it into the jug. Then another, and another. The water rose higher every time a stone fell into the jug. Since the jug was nearly full of stones. The water came to the top. The clever crow put her beak into it at last, and had a drink. Where there’s will, there’s away.
Gagak haus
ReplyDeleteSuatu hari yang panas, seekor burung gagak sangat haus dan ingin minum air. Itu sepanjang jalan ke sungai dan dia terlalu lelah untuk terbang ke sana untuk minum. Dia tidak bisa melihat genangan air di mana pun. Dia terbang berputar-putar. Paling tidak dia melihat sebuah kendi besar di luar rumah. Crow terbang ke kendi. Dia terkunci di dalam. Ada sedikit air di dasar kendi.
Si Crow terbang ke kendi, tapi dia tidak bisa mencapai air dengan paruhnya. Dia naik ke kendi. Dia hampir jatuh ke dalamnya, tapi dia tidak bisa meletakkan paruhnya ke dalam air.
Gagak terbang ke udara, lalu dia menerbangkan kendi dan lelah mematahkannya dengan paruhnya. Tapi kendi itu kuat. Itu tidak akan pecah. Si Crow terbang ke kendi, mengepakkan sayapnya. Dia mencoba mengetuknya, sehingga airnya akan habis ke tanah. Tapi kendi itu terlalu berat. Itu tidak jatuh. Si Crow terlalu lelah untuk terbang lagi. Dia pikir dia akan mati haus. Crow duduk untuk beristirahat. Dia berpikir dan dia berpikir. Dia tidak ingin mati kehausan.
Dia melihat beberapa batu kecil tergeletak di tanah. Dia punya ide. Dia mengambil sebuah batu di paruhnya dan memasukkannya ke dalam kendi. Lalu yang lain, dan yang lainnya. Air naik lebih tinggi setiap kali sebuah batu jatuh ke dalam kendi. Karena kendi itu hampir penuh dengan batu. Airnya sampai ke puncak. Burung gagak gagak akhirnya memakaikan paruhnya, dan minum. Dimana ada kemauan, ada yang pergi
Flock of Doves
ReplyDeleteOnce upon a time, there was a flock of doves that flew in search of food led by their king. They had flown a long distance and were very tired. The smallest dove picked up speed and found some rice scattered beneath a banyan tree. So all the doves landed and began to eat.
Suddenly a net fell over them and they were all trapped. They saw a hunter approaching carrying. The doves desperately fluttered their wings trying to get out, but to no avail. The king had an idea. He advised all the doves to fly up together carrying the net with them.
Each dove picked up a portion of the net and together they flew off carrying the net with them. The hunter looked up in astonishment. He tried to follow them, but they were flying high over hills and valleys. They flew to a hill near a city of temples where there lived a mouse who could help them. He was a faithful friend of the dove king.
The mouse agreed saying that he would set the king free first. The king insisted that he first free his subjects and the king last. The mouse understood the king’s feelings and complied with his wishes. He began to cut the net and one by one all the doves were freed including the dove king.
Cerita Fable Singkat Flock of Doves
ReplyDeleteSuatu waktu, kawanan burung merpati terbang mencari makanan yang dipimpin oleh raja burng. Mereka telah terbang jarak jauh dan sangat lelah. Seekor merpati terkecil terbang lebih cepat dan melihat padi tersebar di bawah pohon beringin. Maka semua merpati itu turun dan mulai makan.
Tiba-tiba ada jaring yang jatuh dari atas mereka dan mereka semua terjebak. Mereka melihat seorang pemburu mendekat. Merpati berusaha keras terbang dengan sayap-sayapnya untuk keluar, tetapi tidak berhasil. Raja merpati akhirnya punya ide. Dia menyarankan semua merpati untuk terbang bersama membawa jaring itu sekalian.
Setiap merpati mengambil tempat masing-masing pada jaring itu dan bersama mereka terbang membawa jaring itu. Pemburu mendongak takjub. Ia mencoba mengikuti mereka, tetapi kawanan mepati itu terbang tinggi melewati bukit dan lembah. Burung itu terbang menuju bukit dekat kota candi-candi yang mana hiduplah seekor tikus yang bisa membantu mereka. Tikus itu adalah sahabat setia raja burung merpati.
Tikus setuju akan membebasakan raja merpati dulu. Raja tidak mau bahwa yang bebas dulu adalah rakyatnya. Tikus itu bisa memahami perasaan raja merpati dan mengikuti keinginannya. Ia mulai memotong jaring dan satu per satu semua merpati itu akhirnya terbebsa dari jaring.
Pesan Moral Value dari Fable Story of doves
Secara individu, kita ini lemah untuk itu kita harus bersatu untuk memecahkan masalah yang besar. Dengan bersatu dan tidak tercerai berai, kita akan menjadi kuat. Tirulah seperti sapu lidi, bagaimana individu yang kecil dan lemah itu berubah begitu kuata ketika bersatu dalam satu ikantan yang kokoh
When you work together, you are stronger.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
The Ant and the Dove
ReplyDeleteOne hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.
She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.
Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.
Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.
The morality: One good turn deserves another.
Suatu hari, saat mendekati akhir hayatnya, sang raja meminta Purbasari putri bungsunya untuk menggantikan posisinya memimpin kerajaan. "Anakku, aku sudah lelah dan terlalu tua untuk memimpin, jadi sudah saatnya aku turun tahta," kata sang raja. Purbararang, yang merupakan kakak dari Purbasari, tidak setuju dengan perintah ayahnya tersebut. Dia merasa bahwa karena dia adalah anak tertua, maka dia lah yang seharusnya menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin kerajaan.
ReplyDeletePurbararang yang sangat geram dan iri tersebut kemudian berencana untuk mencelakakan adiknya. Purbararang pergi menemui seorang nenek sihir. Dia meminta nenek sihir tersebut untuk memanterai adiknya. Akibat dari mantera nenek sihir itu cukup parah. Purbasari tiba-tiba kulitnya menjadi bertotol-totol hitam, dan itu lah yang dijadikan alasan oleh Purbararang untuk mengusirnya dari istana. "Pergi dari sini!" kata Purbararang kepada adiknya. "Orang yang telah dikutuk seperti kamu tidak layak untuk menjadi seorang ratu, bahkan tidak layak untuk tinggal di sini!" lanjutnya.
Semut dan Merpati
ReplyDeletePada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.
Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.
Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .
Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jarring tersebut.
Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Purbararang lalu menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan adiknya itu ke tengah hutan. Dengan berat hati, Patih tersebut menuruti perintahnya. Namun, di tengah hutan, sang Patih yang sebenarnya baik hati itu tidak langsung meninggalkannya. Dibuatkannya sebuah pondok untuk Purbasari. Sebelum pergi, dia juga menasehati sang putri yang malang itu, memintanya agar selalu tabah dan sabar.
ReplyDeleteSelama tinggal di hutan, Purbasari tidak pernah merasa kesepian. Sang putri yang baik hati itu berteman dengan banyak hewan, yang juga selalu baik kepadanya. Di antara ratusan hewan yang menjadi temannya, ada seekor kera dengan bulu berwarna hitam yang misterius. Di antara hewan-hewan lainnya, kera tersebut lah yang paling perhatian dan paling baik hati kepada Purbasari. Kera tersebut bahkan sering membawakan bunga dan buah-buahan untuk menghibur hati sang putri. Purbasari lalu memberi nama kera itu Lutung Kasarung.
Pada suatu malam, saat bulan purnama, kera yang menjadi teman Purbasari tersebut pergi ke tempat yang sepi untuk bersemedi. Setelah cukup lama bersemedi, tiba-tiba tanah di dekat tempatnya bersemedi mulai mengeluarkan air yang jernih dan harum, yang kemudian membentuk sebuah telaga kecil.
Keesokan harinya, kera tersebut meminta Purbasari untuk mandi di telaga kecil itu. Walaupun awalnya merasa ragu, Purbasari menuruti permintaannya. Hal yang ajaib pun terjadi. Setelah mandi, tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bersih seperti semula. Sang putri pun menjadi cantik jelita seperti sedia kala. Purbasari sangat terkejut dan merasa sangat gembira karena kecantikannya telah pulih.
ReplyDeleteDi hari yang sama, Purbararang yang jahat tiba-tiba berniat ingin melihat keadaan adiknya di hutan. Dia pun pergi ke hutan bersama tunangannya dan beberapa orang pengawal kerajaan. Saat melihat kondisi adiknya yang sudah kembali cantik, Purbararang terkejut. Tapi, putri yang jahat itu tidak menyerah. Dia mengajak adiknya untuk adu panjang rambut. Siapa yang rambutnya lebih panjang, dia lah yang menang. Ternyata, rambut Purbasari lebih panjang, jadi dia lah yang menang.
Purbararang masih belum menyerah. Ia kemudian mengajak Purbasari untuk adu tampan tunangan, lalu ditunjukkannya tunangannya yang tampan. Purbasari kebingungan karena dia tidak memiliki tunangan. Dia pun langsung menarik monyet sahabatnya. Purbararang tertawa terbahak-bahak melihat hal itu. "Jadi tunanganmu seekor monyet?" ledeknya dengan sinis.
Three Fishes
ReplyDelete(Orientation)
Once, three fishes lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the fishes. ‘This pond is full of fish’, they told each other excitedly. ‘We have never fished here before. We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!’ Then the fishermen left.
(Complication)
When the eldest of the three fishes heard this, he was troubled. He called the other fishes together and said, ‘Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen will return tomorrow and kill us all!’ The second of the three fishes agreed. ‘You are right’, he said. ‘We must leave the pond.’
But the youngest fish laughed. ‘You are worrying without reason’, he said. ‘We have lived in this pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not going anywhere – my luck will keep me safe.’
(Resolution)
The eldest of the fishes left the pond at very evening with his entire family. The second fish saw the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his family. The third fish refused to leave even then.
The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish’s luck did not help him – he was also caught and killed.
(Coda)
The fish who saw trouble ahead and acted before it arrived as well as the fish who acted as soon as it came both survived. But the fish who relied only on luck and did nothing at all died. So also in life.
ReplyDeleteTiba-tiba terjadi sebuah keajaiban. Monyet sahabat Purbasari berubah menjadi seorang pemuda yang gagah dan berwajah sangat tampan, jauh lebih tampan dari tunangan Purbararang. Para pengawal yang melihat hal tersebut terheran-heran dan bersorak gembira karena putri yang baik hati menang. Purbararang mengaku kalah, mengakui kesalahannya, dan meminta maaf. Purbasari yang baik hati tidak dendam dan tidak menghukum kakaknya yang jahat itu.
Purbasari kemudian menjadi seorang ratu yang memimpin kerajaannya dengan bijaksana, ditemani oleh pemuda pujaan hatinya, yang dulu selalu menemaninya dengan setia dalam wujud seekor lutung.
Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. “Kolam ini penuh dengan ikan”, merka berbicara satu sama lain dengan bergairah. “Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya. Kita harus datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!” Kemudian nelayan-nelayan tersebut pergi.
ReplyDelete(Complication)
Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan berkata, ‘Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!’ Ikan kedua setuju. ‘Kamu benar’, dia berkata. ‘Kita harus meninggalkan kolam ini.’
Tetapi ikan yang paling muda tertawa. ‘Kamu cemas tanpa ada alasan’, dia berkata. ‘Kita telah tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana – keberuntunganku akan menyelamatkan ku.’
(Resolution)
Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sora hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.
Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan ikan ketiga tidak menyelamatkannya – dia juga tertangkap dan dibunuh.
(Coda)
Ikan yang cemas dahulu dan bertindak sebelum nelayan datang dan ikan yang tertindak ketika nelayan datang bershasil selamat. Tetapi ikan yang mempercayakan hanya pada keberuntungan dan tidak berbuat apa-apa semuanya mati. Begitu juga pada kehidupan.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris. Apabila sobat masih ingin belajar bahasa Inggris dengan materi yang lain silahkan klik Menu-menu yang ada diatas. Tentang storytelling juga akan kita bahas di sini. Terimakasih, British Course pamit dulu ya, see you next time.
Raden Putra adalah raja dari kerajaan Jenggala . Dia memiliki seorang ratu yang cantik dan selir . Tidak seperti ratu , selir memiliki kepribadian buruk . Dia iri dan cemburu dengan ratu , jadi dia berencana untuk membuat ratu meninggalkan istana . Selir kemudian meminta penyembuh kerajaan untuk membantunya dalam rencananya . Suatu hari , selir pura-pura sakit . Raden Putra disebut penyembuh kerajaan untuk memberikan perawatan selir . " Apakah penyakit itu ? " Raden Putra meminta penyembuh kerajaan . " Saya sangat menyesal , Yang Mulia saya . Dia sakit karena ratu menaruh racun dalam makan nya , " penyembuh kerajaan berbohong .
ReplyDeleteWuwung Sewe and The Crocodile
ReplyDeleteA long time ago in Minahasa, there lived a fisherman. His name was Wuwung Sewe. He lived with his family near a river. Wuwung Sewe was a kind man. He liked to help other people.
Every day Wuwung Sewe went to the river to catch some fish. And after he caught the fish he sold them in the market. He liked his job very much.
It was a beautiful day. Wuwung Sewe was at the side of the river. He was ready to catch the fish. Suddenly he heard someone was asking for help.
“Help… Please, somebody help me….” Wuwung Sewe was looking around but he did not see anyone. He kept on looking but still, he did not see anyone at the river.
Wowing saw then walked along the riverside. The voice of asking was getting clearer and louder. Wuwung Sewe was sure that he, was getting closer. And finally, he found the source of the voice asking for a help.
It was not a man asking for a help, but it was a crocodile! And it was a very big crocodile. Wuwung Sewe was very scared. He was so shocked to see a crocodile was able to talk tike humans.
“Please, help me, there is a spear in my back. It’s so painful….” said the crocodile.
“What happened?” asked Wuwung Sewe after he was calmed down.
“A hunter was trying to kill me. He threw his spear at me. Luckily I was able to save my life. The spear is still in my back. Can you please pull it out?”
Wuwung Sewe was actually very scared. However, he was very sorry to see the condition of the crocodile. He wanted to help the crocodile.
“Are you ready? I will pull it out now. Please hold, it might feel so painful,” said Wuwung Sewe.
With a great effort, he pulled the spear out. It was not easy for him, but finally he succeeded.
“Thank you very much. You already helped me. Now what can I do.for you?” asked the crocodile.
Wuwung Sewe suddenly remembered his children. He did not allow his children to play at the river side. He was afraid that crocodile would hurt his children. He then had an idea.
“Mr Crocodile, my wish is simple. From now on don’t hurt my family,” said Wuwung Sewe.
“Don’t worry, I will ask my family and my friends not to hurt your family,” said the crocodile.
Wuwung Sewe was very,happy. He was glad that he did not have to worry when his children played near the river. He had a friend who would guard his children. And his friend was the crocodile! ***
Pada zaman dahulu, hidup seorang wanita bernama Endang Sawitri yang tinggal di desa Ngasem. Endang Sawitri sedang hamil, dan kemudian dia pun melahirkan. Anehnya, yang dilahirkan bukanlah bayi biasa, melainkan seekor naga. Naga tersebut kemudian diberi nama Baru Klinting. Baru Klinting adalah seekor naga yang unik. Dia bisa berbicara seperti manusia.
ReplyDeleteSaat usianya menginjak remaja, Baru Klinting bertanya kepada ibunya. Dia ingin tahu apakah dia memiliki seorang ayah, dan dimana ayahnya berada. Endang Sawitri menjawab bahwa ayahnya adalah seorang raja, yang sedang bertapa di sebuah gua, di lereng Gunung Telomoyo.
Pada suatu hari, Endang Sawitri berkata bahwa sudah tiba saatnya bagi Baru Klinting untuk menemui ayahnya. Dia memberikan sebuah klintingan kepada Baru Klinting. Benda itu adalah peninggalan dari ayah Baru Klinting, dan dapat menjadi bukti bahwa Baru Klinting adalah benar-benar anaknya.
Baru Klinting berangkat ke pertapaan untuk mencari ayahnya. Saat sampai di pertapaan Ki Hajar Salokantara, dia pun bertemu dengan Ki Hajar Salokantara dan melakukan sembah sujud di hadapannya.
ReplyDeleteBaru Klinting menjelaskan kepada Ki Hajar Salokantara bahwa dia adalah anaknya, sambil menunjukkan klintingan yang dibawanya. Ki Hajar Salokantara kemudian berkata bahwa dia perlu bukti lagi. Dia meminta Baru Klinting untuk melingkari Gunung Telomoyo. Jika dia bisa melakukannya, maka benar dia adalah anaknya. Ternyata Baru Klinting dapat dengan mudah melingkari gunung tersebut. Ki Hajar Salokantara mengakui bahwa memang benar Baru Klinting adalah anaknya. Dia lalu memerintahkan Baru Klinting untuk bertapa di dalam hutan yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo.
Saat Baru Klinting sedang bertapa di dalam hutan, datanglah para penduduk dari desa Pathok. Mereka sedang berburu, mencari hewan untuk dijadikan santapan pesta sedekah bumi yang mereka rayakan setelah panen usai. Karena tidak dapat menemukan seekor hewan pun, mereka menangkap naga besar yang sedang bertapa itu, dan memasaknya.
Arwah Baru Klinting menjelma menjadi seekor anak kecil yang kumal. Anak kecil tersebut datang ke pesta yang diadakan penduduk desa Pathok, dan meminta untuk ikut menikmati hidangan yang disajikan. Namun, para penduduk menolak kehadiran anak yang kumal itu. Bahkan, Baru Klinting diusir dan ditendang. Dengan marah dan sakit hati, Baru Klinting meninggalkan tempat tersebut. Ia kemudian bertemu dengan seorang nenek tua yang memperlakukannya dengan sangat baik. Dia diberi makan, dan diperlakukan seperti seorang tamu yang terhormat. Baru Klinting kemudian berpesan kepada nenek tersebut agar segera menyiapkan lesung jika nantinya terdengar suara gemuruh.
ReplyDeleteBaru Klinting kembali ke pesta warga desa Pathok. Warga desa tersebut tetap berusaha mengusirnya. Baru Klinting kemudian menancapkan sebuah lidi ke tanah. Dia kemudian menantang warga desa untuk mencabutnya. Namun, tidak ada yang mampu untuk mencabutnya. Baru Klinting kemudian mencabut lidi tersebut sendiri, dan muncul mata air yang sangat deras, diikuti oleh suara gemuruh.
Air yang muncul dari mata air membanjiri desa tersebut dan terbentuklah Rawa Pening. Seluruh penduduk desa tenggelam, kecuali nenek baik hati yang telah memperlakukan Baru Klinting dengan baik. Nenek tersebut selamat karena masuk ke dalam lesung, sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh Baru Klinting.
Suatu hari Sultan Meurah mendapat khabar tentang keresahan rakyatnya di suatu tempat, lalu beliau mengunjungi tempat tersebut yaitu sebuah desa di pinggiran Kuta Raja untuk mengetahui lebih lanjut keluhan rakyatnya.
ReplyDelete"Tuanku banyak ternak kami raib saat berada di bukit Lamyong," keluh seorang peternak. "Terkadang bukit itu menyebabkan gempa bumi sehingga sering terjadi longsor dan membahayakan orang yang kebetulan lewat dibawahnya," tambah yang lainnya. "Sejak kapan kejadian itu?" Tanya Sultan Meurah. "Sudah lama Tuanku, menjelang Ayahanda Tuanku mangkat," jelas yang lain.
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Alue Naga"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Alue Naga"
Sesampai di istana Sultan memanggil sahabatnya Renggali, adik dari Raja Linge Mude. "Dari dulu aku heran dengan bukit di Lamnyong itu," kata Sultan Meurah. "Mengapa ada bukit memanjang disana padahal disekitarnya rawa-rawa yang selalu berair," sambung Sultan Meurah. "Menurut cerita orang tua, bukit itu tiba-tiba muncul pada suatu malam," jelas Renggali, "abang hamba, Raja Linge Mude, curiga akan bukit itu saat pertama sekali ke Kuta Raja, seolah-olah bukit itu mamanggilnya," tambahnya. "Cobalah engkau cari tahu ada apa sebenarnya dengan bukit itu!" Perintah Sultan.
“Wuwung Sewe and The Crocodile”
ReplyDeleteDahulu kala di Minahasa, tinggal seorang nelayan. Namanya Wuwung Sewe. Dia tinggal bersama keluarganya di dekat sungai. Wuwung Sewe adalah orang baik. Dia suka membantu orang lain.
Setiap hari Wuwung Sewe pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Dan setelah dia menangkap ikan dia menjualnya di pasaran. Dia sangat menyukai pekerjaannya.
Itu adalah hari yang indah. Wuwung Sewe berada di sisi sungai. Dia sudah siap untuk menangkap ikan itu. Tiba-tiba dia mendengar seseorang meminta bantuan.
“Tolong … tolong, ada yang bantu saya ….” Wuwung Sewe sedang melihat-lihat tapi dia tidak melihat siapapun. Dia terus melihat tapi tetap saja, dia tidak melihat ada orang di sungai.
Berkelahi melihat lalu berjalan menyusuri tepi sungai. Suara bertanya semakin jelas dan lebih keras. Wuwung Sewe yakin bahwa dia semakin dekat. Dan akhirnya, dia menemukan sumber suara yang meminta bantuan.
Bukan seorang pria yang meminta bantuan, tapi itu buaya! Dan itu buaya yang sangat besar. Wuwung Sewe sangat ketakutan. Dia begitu kaget melihat seekor buaya mampu berbicara mirip manusia.
“Tolong, tolong saya, ada tombak di punggung saya. Sangat menyakitkan ….” kata si buaya.
“Apa yang terjadi?” tanya Wuwung Sewe setelah dia tenang.
“Seorang pemburu mencoba membunuhku, dia melemparkan tombaknya ke arahku, untungnya aku bisa menyelamatkan hidupku, tombaknya masih ada di punggungku, tolong tarik keluar?”
Wuwung Sewe sebenarnya sangat ketakutan. Namun, ia sangat menyesal melihat kondisi buaya tersebut. Dia ingin membantu si buaya.
“Apakah Anda siap? Saya akan menariknya keluar sekarang. Tolong tunggu, mungkin terasa sangat menyakitkan,” kata Wuwung Sewe.
Dengan susah payah, ia menarik tombak itu keluar. Itu tidak mudah baginya, tapi akhirnya dia berhasil.
“Terima kasih banyak, Anda sudah membantu saya Sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?” tanya si buaya.
Wuwung Sewe tiba-tiba teringat anak-anaknya. Dia tidak membiarkan anak-anaknya bermain di sisi sungai. Dia takut buaya itu akan menyakiti anak-anaknya. Dia kemudian punya ide.
“Bu Buaya, harapan saya sederhana, mulai sekarang tidak ada salahnya keluarga saya,” kata Wuwung Sewe.
“Jangan khawatir, saya akan meminta keluarga dan teman saya untuk tidak menyakiti keluarga Anda,” kata si buaya.
Wuwung Sewe sangat, bahagia. Dia senang karena dia tidak perlu khawatir saat anak-anaknya bermain di dekat sungai. Dia punya teman yang mau menjaga anak-anaknya. Dan temannya adalah buaya! ***
Maka berangkatlah Renggali menuju bukit itu, dia menelusuri setiap jengkal dan sisi bukit tersebut, mulai dari pinggir laut di utara sampai ke kesisi selatan, "bukit yang aneh, "bisik Renggali dalam hati. Kemudian dia mendaki bagian yg lebih tinggi dan berdiri di atasnya, tiba-tiba dari bagian di bawah kakinya mengalir air yang hangat. Renggali kaget dan melompat kebawah sambil berguling.
ReplyDelete"Maafkan hamba putra Raja Linge!" Tiba-tiba bukit yang tadi di pinjaknya bersuara. Renggali kaget dan segera bersiap-siap, "siapa engkau?" Teriaknya. Air yg mengalir semakin banyak dari bukit itu membasahi kakinya, "hamba naga sahabat ayahmu," terdengar jawaban dari bukit itu dikuti suara gemuruh.
Renggali sangat kaget dan di perhatikan dengan seksama bukit itu yang berbentuk kepala ular raksasa walaupun di penuhi semak belukar dan pepohonan. "Engkaukah itu? Lalu di mana ayahku? Tanya Renggali. Air yang mengalir semakin banyak dan menggenangi kaki Renggali. "Panggilah Sultan Alam, hamba akan buat pengakuan!" Isak bukit tersebut. Maka buru-buru Renggali pergi dari tempat aneh tersebut. Sampai di istana hari sudah gelap, Renggali menceritakan kejadian aneh tersebut kepada Sultan.
"Itukah Naga Hijau yang menghilang bersama ayahmu?" Tanya Sultan Meurah penasaran. "Mengapa dia ingin menemui ayahku, apakah dia belum tahu Sultan sudah mangkat?" tambah Sultan Meurah. Maka berangkatlah mereka berdua ke bukit itu, sesampai disana tiba-tiba bukit itu bergemuruh. "Mengapa Sultan Alam tidak datang?" Suara dari bukit. "Beliau sudah lama mangkat, sudah lama sekali, mengapa keadaanmu seperti ini Naga Hijau? Kami mengira engkau telah kembali ke negeri mu, lalu dimana Raja Linge?" Tanya Sultan Meurah. Bukit itu begemuruh keras sehingga membuat ketakutan orang-orang tinggal dekat bukit itu.
"Hukumlah hamba Sultan Meurah," pinta bukit itu. "Hamba sudah berkhianat, hamba pantas dihukum," lanjutnya. "Hamba sudah mencuri dan menghabiskan kerbau putih hadiah dari Tuan Tapa untuk Sultan Alam yang diamanahkan kepada kami dan hamba sudah membunuh Raja Linge," jelasnya. Tubuh Renggali bergetar mendengar penjelasan Naga Hijau, "bagaimana bisa kamu membunuh sahabatmu sendiri?" Tanya Renggali.
Legenda Pesut Mahakam
ReplyDeleteA long time ago, there was a village in East Kalimantan. The village was near the Mahakam River. The villagers always worked hard. Although they were poor, they were very happy. They also helped each other.
In the village, there was a rich family. The head of the family was Pak Pesut. Everybody knew Pak Pesut. He was known not because of his wealth, but because his stinginess. He did not like to help others. His family always ignored people. That’s why Pak Pesut’s family always lived alone and never mingled with others.
It was a very long dry season. All the rice fields could not get water properly. The villagers could not harvest the rice.
Therefore, all villagers were planning to leave their village and find other place to stay. Then they sent some young men to look for a place that had enough water for their rice fields.
After several weeks looked for a new place, finally those young men arrived. They brought good news. There was a waterfall and it was enough to water their rice fields. Later, all the villagers rushed to the new place. Some villagers went to Pak Pesut’s house to inform about the waterfall. Although Pak Pesut was stingy, the villagers did not hate him.
“I’m not going with you! I will stay here. I have enough rice for my family.
We will survive!” said Pak Pesut arrogantly.
The villagers knew it was useless to ask Pak Pesut to join them. So, they all left him and his family alone in the village. When they arrived at the new place, they all were very happy. They had enough water from the waterfall.
In the mean time, Pak Pesut and his family were beginning to worry. Their rice slowly was gone. Soon they would not have enough rice to eat.
It was in the morning when Pak Pesut’s wife was cooking their last portion of rice. Suddenly, someone knocked the door. A beggar came to his house.
“Go out! I don’t have enough rice,” said Pak Pesut. He was lying.
“Please mercy me. I’m so hungry. Give me a little rice please,” asked the beggar.
Pak Pesut immediately asked his family to eat the rice. He was worried the beggar would enter his house and stole the rice.
“But the rice is still in the cooking pot. Mother is still cooking it. If we eat the rice, it will be very hot,” said his son.
“I don’t care! If you all don’t eat now, you will never eat again,” said Pak Pesut.
Later, Pak Pesut and his family ate the rice. It was very hot. They needed water to drink. They rushed to Mahakam River. It was so hot that they finally jumped to the river.
The beggar saw the incident. He then prayed to God. Amazingly, Pak Pesut family slowly changed into fish. The fish looked like dolphin. Since then, everybody named the fish as Pesut fish. ***
"Awalnya hamba diperintah oleh Sultan Alam untuk mengantar hadiah berupa pedang kepada sahabat-sahabatnya, semua sudah sampai hingga tinggal 2 bilah pedang untuk Raja Linge dan Tuan Tapa, maka hamba mengunjungi Raja Linge terlebih dahulu, beliau juga berniat ke tempat Tuan Tapa untuk mengambil obat istrinya, sesampai di sana Tuan Tapa menitipkan 6 ekor kerbau putih untuk Sultan Alam, kerbaunya besar dan gemuk.
ReplyDeleteKarena ada amanah dari Tuan Tapa maka Raja Linge memutuskan ikut mengantarkan ke Kuta Raja, karena itu kami kembali ke Linge untuk mengantar obat istrinya. Namun di sepanjang jalan hamba tergiur ingin menyantap daging kerbau putih tersebut maka hamba mencuri 2 ekor kerbau tersebut dan hamba menyantapnya, Raja Linge panik dan mencari pencurinya lalu hamba memfitnah Kule si raja harimau sebagai pencurinya, lalu Raja Linge membunuhnya.
Dalam perjalanan dari Linge ke Kuta Raja kami beristirahat di tepi sungai Peusangan dan terbit lagi selera hamba untuk melahap kerbau yang lezat itu, lalu hamba mencuri 2 ekor lagi, Raja Linge marah besar lalu hamba memfitnah Buya si raja buaya sebagai pencurinya maka dibunuhlah buaya itu. Saat akan masuk Kuta Raja, Raja Linge membersihkan diri dan bersalin pakaian ditepi sungai, lalu hamba mencuri 2 ekor kerbau dan menyantapnya tetapi kali ini Raja Linge mengetahuinya lalu kami bertengkar dan berkelahi, Raja Linge memiliki kesempatan membunuh hamba tetapi dia tidak melakukannya sehingga hamba lah yang membunuhnya," cerita naga sambil berurai air mata.
"Maafkanlah hamba, hukumlah hamba!" terdengar isak tangis sang naga. Mengapa engkau terjebak disini?" Tanya Sultan Meurah. "Raja Linge menusukkan pedangnya ke bagian tubuh hamba sehingga lumpuhlah tubuh hamba kemudian terjatuh dan menindihnya, sebuah pukulan Raja Linge ke tanah membuat tanah terbelah dan hamba tertimbun di sini bersamanya," jelas sang naga.
ReplyDelete"Hamba menerima keadaan ini, biarlah hamba mati dan terkubur bersama sahabat hamba," pinta Naga Hijau. "Berilah dia hukuman Renggali, engkau dan abangmu lebih berhak menghukumnya," kata Sultan Meurah. "Ayah hamba tidak ingin membunuhnya, apalagi hamba, hamba akan membebaskannya," jawab Renggali. "Tidak! Hamba ingin di hukum sesuai dengan perbuatan hamba," pinta Naga Hijau. "Kalau begitu bebaskanlah dia!" Perintah Sultan Meurah.
Maka berjalanlah mereka berdua mengelilingi tubuh naga untuk mencari pedang milik Raja Linge, setelah menemukannya, Renggali menarik dengan kuat dan terlepaslah pedang tersebut namun Naga Hijau tetap tidak mau bergerak. "Hukumlah hamba Sultan Meurah!" Pinta Naga Hijau. "Sudah cukup hukuman yang kamu terima dari Raja Linge, putranya sudah membebaskanmu, pergilah ke negerimu!" Perintah Sultan Meurah.
Sambil menangis naga tersebut menggeser tubuhnya dan perlahan menuju laut. Maka terbentuklah sebuah alur atau sungai kecil akibat pergerakan naga tersebut. Maka di kemudian hari daerah di pinggiran Kuta Raja itu disebut Alue Naga, disana terdapat sebuah sungai kecil yang disekitarnya di penuhi rawa-rawa yang selalu tergenang dari air mata penyesalan seekor naga yang telah mengkhianati sahabatnya.
ReplyDeletePada jaman dahulu di daerah pasundan ada seorang raja yang bernama Prabu Tapak Agung. Beliau memimpin wilayahnya dengan sangat bijaksana, sehingga dicintai oleh rakyatnya. Sang raja mempunyai dua orang putri yang cantik. Yang tertua bernama Purbararang, dan adiknya bernama Purbasari.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Lutung Kasarung"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Lutung Kasarung"
Suatu hari, saat mendekati akhir hayatnya, sang raja meminta Purbasari putri bungsunya untuk menggantikan posisinya memimpin kerajaan. "Anakku, aku sudah lelah dan terlalu tua untuk memimpin, jadi sudah saatnya aku turun tahta," kata sang raja. Purbararang, yang merupakan kakak dari Purbasari, tidak setuju dengan perintah ayahnya tersebut. Dia merasa bahwa karena dia adalah anak tertua, maka dia lah yang seharusnya menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin kerajaan.
Purbararang yang sangat geram dan iri tersebut kemudian berencana untuk mencelakakan adiknya. Purbararang pergi menemui seorang nenek sihir. Dia meminta nenek sihir tersebut untuk memanterai adiknya. Akibat dari mantera nenek sihir itu cukup parah. Purbasari tiba-tiba kulitnya menjadi bertotol-totol hitam, dan itu lah yang dijadikan alasan oleh Purbararang untuk mengusirnya dari istana. "Pergi dari sini!" kata Purbararang kepada adiknya. "Orang yang telah dikutuk seperti kamu tidak layak untuk menjadi seorang ratu, bahkan tidak layak untuk tinggal di sini!" lanjutnya.
Purbararang lalu menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan adiknya itu ke tengah hutan. Dengan berat hati, Patih tersebut menuruti perintahnya. Namun, di tengah hutan, sang Patih yang sebenarnya baik hati itu tidak langsung meninggalkannya. Dibuatkannya sebuah pondok untuk Purbasari. Sebelum pergi, dia juga menasehati sang putri yang malang itu, memintanya agar selalu tabah dan sabar.
ReplyDeleteSelama tinggal di hutan, Purbasari tidak pernah merasa kesepian. Sang putri yang baik hati itu berteman dengan banyak hewan, yang juga selalu baik kepadanya. Di antara ratusan hewan yang menjadi temannya, ada seekor kera dengan bulu berwarna hitam yang misterius. Di antara hewan-hewan lainnya, kera tersebut lah yang paling perhatian dan paling baik hati kepada Purbasari. Kera tersebut bahkan sering membawakan bunga dan buah-buahan untuk menghibur hati sang putri. Purbasari lalu memberi nama kera itu Lutung Kasarung.
Pada suatu malam, saat bulan purnama, kera yang menjadi teman Purbasari tersebut pergi ke tempat yang sepi untuk bersemedi. Setelah cukup lama bersemedi, tiba-tiba tanah di dekat tempatnya bersemedi mulai mengeluarkan air yang jernih dan harum, yang kemudian membentuk sebuah telaga kecil.
ReplyDeleteKeesokan harinya, kera tersebut meminta Purbasari untuk mandi di telaga kecil itu. Walaupun awalnya merasa ragu, Purbasari menuruti permintaannya. Hal yang ajaib pun terjadi. Setelah mandi, tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bersih seperti semula. Sang putri pun menjadi cantik jelita seperti sedia kala. Purbasari sangat terkejut dan merasa sangat gembira karena kecantikannya telah pulih.
Di hari yang sama, Purbararang yang jahat tiba-tiba berniat ingin melihat keadaan adiknya di hutan. Dia pun pergi ke hutan bersama tunangannya dan beberapa orang pengawal kerajaan. Saat melihat kondisi adiknya yang sudah kembali cantik, Purbararang terkejut. Tapi, putri yang jahat itu tidak menyerah. Dia mengajak adiknya untuk adu panjang rambut. Siapa yang rambutnya lebih panjang, dia lah yang menang. Ternyata, rambut Purbasari lebih panjang, jadi dia lah yang menang.
Purbararang masih belum menyerah. Ia kemudian mengajak Purbasari untuk adu tampan tunangan, lalu ditunjukkannya tunangannya yang tampan. Purbasari kebingungan karena dia tidak memiliki tunangan. Dia pun langsung menarik monyet sahabatnya. Purbararang tertawa terbahak-bahak melihat hal itu. "Jadi tunanganmu seekor monyet?" ledeknya dengan sinis.
Tiba-tiba terjadi sebuah keajaiban. Monyet sahabat Purbasari berubah menjadi seorang pemuda yang gagah dan berwajah sangat tampan, jauh lebih tampan dari tunangan Purbararang. Para pengawal yang melihat hal tersebut terheran-heran dan bersorak gembira karena putri yang baik hati menang. Purbararang mengaku kalah, mengakui kesalahannya, dan meminta maaf. Purbasari yang baik hati tidak dendam dan tidak menghukum kakaknya yang jahat itu.
ReplyDeletePurbasari kemudian menjadi seorang ratu yang memimpin kerajaannya dengan bijaksana, ditemani oleh pemuda pujaan hatinya, yang dulu selalu menemaninya dengan setia dalam wujud seekor lutung.
Raden Putra adalah raja dari kerajaan Jenggala . Dia memiliki seorang ratu yang cantik dan selir . Tidak seperti ratu , selir memiliki kepribadian buruk . Dia iri dan cemburu dengan ratu , jadi dia berencana untuk membuat ratu meninggalkan istana . Selir kemudian meminta penyembuh kerajaan untuk membantunya dalam rencananya . Suatu hari , selir pura-pura sakit . Raden Putra disebut penyembuh kerajaan untuk memberikan perawatan selir . " Apakah penyakit itu ? " Raden Putra meminta penyembuh kerajaan . " Saya sangat menyesal , Yang Mulia saya . Dia sakit karena ratu menaruh racun dalam makan nya , " penyembuh kerajaan berbohong .
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Cinderelas"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Cinderelas"
Raden Putra syok dan marah mendengar penjelasan . Dia disebut ratu dan bertanya apakah cerita itu benar . Tentu saja Ratu membantah , tapi Raden Putra tidak akan mendengarkan . " Tolong Yang Mulia , kasihanilah . Aku benar-benar tidak melakukan apa-apa , "teriak ratu dalam air matanya . Kemarahan Raden Putra berakhir dengan keputusan. Ratu harus dibuang ke hutan dan dihentikan . Dia tidak tahu bahwa ratu sudah hamil . Raden Putra memerintahkan salah satu jenderalnya untuk melakukan hukuman . Ratu dibuang ke hutan, tapi umum bijaksana tidak tega membunuhnya . Dia membangun sebuah rumah sederhana di hutan untuknya . Dalam perjalanan kembali ke istana , ia mengoleskan pedangnya dengan darah kelinci , sehingga Raden Putra akan percaya bahwa ia telah membunuh ratu .
Setelah kiri umum , ratu tinggal sendirian di hutan . Beberapa bulan kemudian , ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat . Bayi itu diberi nama Cindelaras . Ia dibesarkan sebagai baik , sehat , dan tampan anak laki-laki . Suatu hari , sementara Cindelaras membantu ibunya untuk mengumpulkan beberapa kebakaran hutan , seekor elang menjatuhkan telur . Cindelaras membawa telur untuk merenung oleh ayam di belakang rumah mereka . Telur menetas menjadi ayam dan kemudian perlahan-lahan menjadi ayam jantan yang kuat . Ayam ada ayam biasa . Ayam bisa menyanyi . Setiap pagi , ayam Cindelaras terbangun dengan lagu yang indah , " Tuanku adalah Cindelaras . Rumahnya adalah di hutan . Dia adalah putra dari Raden Putra . " Ayam sering menyanyikan lagu itu .
ReplyDeleteCindelaras selalu bangun pagi-pagi dan mendengarkan dengan senang hati lagu ayam nya . Dia tidak menyadari makna dari lagu hingga suatu hari , ia mulai berpikir . " Siapa Raden Putra ? " Ia bertanya kepada ibunya . Ratu kemudian menceritakan seluruh cerita . Dia juga mengatakan kepadanya mengapa mereka dilarang dari kerajaan dan tinggal di hutan . Cindelaras sangat terkejut . Dia memutuskan untuk pergi ke istana untuk bertemu raja , ayahnya . Cindelaras meminta izin ibunya untuk pergi ke kerajaan dan memberitahu raja apa yang sebenarnya terjadi . Dia juga membawa ayam jantan nya yang tumbuh lebih besar dan kuat setiap hari .
Setelah kiri umum , ratu tinggal sendirian di hutan . Beberapa bulan kemudian , ia melahirkan bayi laki-laki yang sehat . Bayi itu diberi nama Cindelaras . Ia dibesarkan sebagai baik , sehat , dan tampan anak laki-laki . Suatu hari , sementara Cindelaras membantu ibunya untuk mengumpulkan beberapa kebakaran hutan , seekor elang menjatuhkan telur . Cindelaras membawa telur untuk merenung oleh ayam di belakang rumah mereka . Telur menetas menjadi ayam dan kemudian perlahan-lahan menjadi ayam jantan yang kuat . Ayam ada ayam biasa . Ayam bisa menyanyi . Setiap pagi , ayam Cindelaras terbangun dengan lagu yang indah , " Tuanku adalah Cindelaras . Rumahnya adalah di hutan . Dia adalah putra dari Raden Putra . " Ayam sering menyanyikan lagu itu .
ReplyDeleteCindelaras selalu bangun pagi-pagi dan mendengarkan dengan senang hati lagu ayam nya . Dia tidak menyadari makna dari lagu hingga suatu hari , ia mulai berpikir . " Siapa Raden Putra ? " Ia bertanya kepada ibunya . Ratu kemudian menceritakan seluruh cerita . Dia juga mengatakan kepadanya mengapa mereka dilarang dari kerajaan dan tinggal di hutan . Cindelaras sangat terkejut . Dia memutuskan untuk pergi ke istana untuk bertemu raja , ayahnya . Cindelaras meminta izin ibunya untuk pergi ke kerajaan dan memberitahu raja apa yang sebenarnya terjadi . Dia juga membawa ayam jantan nya yang tumbuh lebih besar dan kuat setiap hari .
Dalam perjalanannya , Cindelaras berhenti di sebuah desa . Di sana, ia bertemu dengan beberapa orang yang terlibat dalam adu ayam . Mereka menantang dia untuk melihat seberapa kuat nya ayam jantan . " Jika menang ayam Anda , Anda akan mendapatkan hadiah , " kata pria yang menantangnya . Cindelaras menerima tantangan itu . Dalam beberapa menit , ayam jantan nya mengalahkan ayam lawan . Dia ditantang lagi oleh pria lain, dan sekali lagi , ayam nya menang. Dia menang lagi dan lagi .
ReplyDeleteBerita tentang ayam Cindelaras ' dengan cepat menyebar ke seluruh kerajaan Jenggala dan membuat Raden Putra penasaran . Jadi , ia mengundang Cindelaras ke istana . " Siapa namamu , anak laki-laki ? " Tanya Raden Putra sebagai Cindelaras tiba di istana . " Nama saya Cindelaras , Yang Mulia , " jawab Cindelaras . Dia merasa baik senang dan senang melihat Raden Putra .
Raden Putra menantang Cindelaras dengan satu syarat . Jika ayam Raden Putra memenangkan , kepala Cindelaras ' akan dipotong . Tetapi jika ayam Cindelaras ' menang , Raden Putra akan berbagi setengah dari kekayaannya . Cindelaras menerima kondisi tersebut . Kompetisi ini diadakan di halaman depan istana . Kedua ayam jantan bertempur dengan gagah berani . Tapi hanya dalam beberapa menit , ayam Cindelaras ' memenangkan pertarungan! Raden Putra menggeleng dan menatap Cindelaras dari tempat duduknya , " ayam jantan Itu bukan ayam biasa , dan anak itu bukan anak ordinaty baik . Siapa dia sebenarnya ? " Pikirnya. Raden Putra hendak bertanya ketika tiba-tiba ayam Cindelaras ' menyanyikan lagu , " Tuanku adalah Cindelaras . Rumahnya adalah di hutan . Dia adalah putra dari Raden Putra . "
ReplyDeleteRaden Putra terkejut . " Apakah itu benar? " Tanyanya . " Ya , saya Yang Mulia . Nama saya Cindelaras dan ibu saya adalah ratu , " kata Cindelaras . Raden putra disebut jenderal yang telah dibuang ratu . Jenderal itu kemudian mengaku bahwa ia tidak pernah membunuh ratu . Kemudian , penyembuh kerajaan juga mengakui kesalahannya . Raden Putra sangat terkejut . Dia segera pergi ke hutan untuk mengambil ratu . Sejak saat itu, Cindelaras dan orang tuanya hidup bahagia bersama-sama . Adapun selir , ia dikirim ke penjara sebagai hukuman.
Dahulu kala hiduplah seorang Brahmana benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru memberi hadiah harta dan seorang istri yang cantik. Sesudah beberapa tahun menikah, mereka mendapat seorang anak laki – laki yang diberi nama Manik Angkeran.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Asal Mula Selat Bali"
Cerita Rakyat Nusantara "Asal Mula Selat Bali"
Manik Angkeran bertumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah dan pandai, namun Ia suka berjudi. Dia sering kalah dan terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, terkadang Ia pun berhutang. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”
Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tetapi tidak pada kenyataannya harta itu habis dengan sangat cepat. Sekali lagi Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya. Tetapi, Sidi Mantra kecewa dan menolaknya.
ReplyDeleteSetelah itu, Manik Angkeran tidak tinggal diam, Ia mencari tahu dari mana Ayahanya mendapatkan harta tersebut. Tidak lama kemudian, Manik Angkeran tahu bahwa harta tersebut didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.
Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”
ReplyDeleteManik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Maka terlintaslah niat jahat dalam hatinya. Karena ingin harta lebih banyak,maka dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar akan kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri ketakutan. Tetapi karena kesaktian Naga, sewaktu jejak Manik Angkeran dijilat sang Naga, maka ia terbakar menjadi abu.
Melihat kematian anaknya, Sidi Mantra pun menjadi sangat sedih. Ia pun segera mencari Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dapat hidup kembali. Naga Besukih mengabulkan permohonan tersebut dengan syarat Sidi Mantra mau mengembalikan ekor Naga Besukih seperti sediakala. Lalu dengan kesaktian, Sidi Mantra ekor Naga kembali seperti semula. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia memutuskan untuk tidak hidup bersama lagi.
Kamu harus memulai hidup baru ,” kata Sidi Mantra. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan kesaktian, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. cerita ini yang menggaris besari asal mula selat bali, sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali
ReplyDeleteDikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
ReplyDeleteKeesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
ReplyDelete"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
Dahulu kala, hidup di kerajaan binatang terasa damai. Seluruh hewan saling sayang menyayangi. Hewan yang tua menyayangi yang muda, sedang hewan yang muda menghormati yang tua. Bahkan mereka suka hidup bergotong royong dalam melakukan setiap pekerjaan. Siapapun yang mendapat kesulitan dalam melakukan sesuatu pekerjaan maka hewan yang lain serentak beramai-ramai membantunya. Sehingga semua pekerjaan yang ringan akan cepat terselesaikan dan pekerjaan yang berat akan terasa ringan karena mereka mengerjakannya bersama-sama. Mereka melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih apapun.
ReplyDeleteNamun, akhir-akhir ini, kehidupan di kerajaan binatang terasa jauh berbeda. Antara hewan yang satu saling curiga mencurigai. Hewan-hewan tua enggan menyayangi yang muda, dan sebaliknya hewan-hewan muda sudah tidak menaruh hormat pada hewan tua. Hewan-hewan muda semakin berani bertindak tidak sopan kepada hewan-hewan tua. Rasa kegotong royongan dalam melakukan pekerjaan sudah mereka tinggalkan. Mereka lebih senang hidup menyendiri. Bila ada hewan yang kesulitan melakukan pekerjaan maka tidak ada seekor hewanpun yang ikhlas membantunya. Mereka lebih senang menjadi penonton saja terhadap kesulitan teman-temannya. Kehidupan di kerajaan semakin jauh dari rasa aman dan tenteram.
Perubahan kehidupan yang jauh dari rasa nyaman di kerajaan binatang itu diakibatkan ulah Si Bebek yang jago gosip. Tiap hari si bebek selalu menyebarkan gosip dimana-mana. Seluruh hewan senantiasa menjadi bahan gosipnya. Sehingga antara hewan satu dan hewan lain terjadi salah faham bahkan tidak jarang terjadi perkelahian. Bila antara hewan satu dan hewan lain terlibat adu mulut dan akhirnya berkelahi maka si Bebek menjauhi mereka. Si bebek takut dikeroyok hewan-hewan karena akibat ulahnya mereka sampai berkelahi. Bahkan terkadang si bebek saling mengadu domba antara hewan satu dengan lain. Hewan-hewan tua berusaha diadu dengan hewan-hewan muda. Begitupun sebaliknya.
ReplyDeleteSi burung hantu merasa resah dengan perubahan kehidupan di kerajaan binatang yang semakin tidak ada aturan. Dia tahu bahwa penyebab semua ini adalah akibat ulah si Bebek. Kemudian Si Burung memikirkan suatu cara bagaimana caranya memberi pelajaran kepada si bebek. Dia ingin menghentikan tingkah polah si bebek yang semakin menjadi-jadi.
Kalau ulah si Bebek tidak dihentikan, maka kehidupan di kerajaan binatang akan semakin amburadul," pikir si burung Hantu. Si burung hantu tahu bahwa setiap malam si bebek selalu tidur di bawah pohon tidak jauh dari rumahnya. Oleh karena itu, menjelang gelap si burung hantu sudah bertengger di dahan pohon dimana di bawahnya tenpat si bebek tidur. Dan tidak berapa lama nampaklah si bebek pulang. Lalu si burung hantu berusaha mendekatinya.
ReplyDelete"Selamat malam, bebek," sapa burung hantu.
"Hhohoho...selamat malam. Hei, kau rupanya si mata SIONG," jawab si bebek mengejek.
"Wah kamu menghina aku, ya! Apa itu si mata SIONG?" tanya si burung hantu tidak mengerti.
"Hehehehehe...si mata SIONG! Kalau siang matanya sipit kalau malam matanya plolong! Hahahaha..."
"Memang keterlaluan kamu, bebek," kata burung hantu. "Semua teman-temanku pasti kau hina, kau fitnah, kau adu domba seperti itu. Pantas mereka saling curiga antara satu dengan yang lain."
"Ya salah mereka! Kenapa mereka bodoh sehingga bisa saling berkelahi. "
"Jangan begitu, bebek! Mereka juga teman-temanmu, jadi kamu harus melindungi mereka..."
ReplyDelete"Apa? Melindungi hewan-hewan yang tidak cerdas seperti mereka? Puih...tidak mau ya. Bahkan mereka pantas menerima hadiah akibat kebodohannya."
"Hei, bebek! Tidak pantas kau berkata seperti itu! Sekali lagi aku peringatkan agar kamu jangan melakukan hal-hal tercela kepada teman-temanku. Kalau tidak mau....maka.....kamu akan mendapat celaka akibat ulahmu sendiri"
"Memangnya ada apa dengan kamu ini? Sok usil ngurusi urusan teman! Kamu jangan mencoba-coba mengancam aku, ya Burung Hantu! Atau kamu menantang berkelahi dengan aku ya!?" bentak si bebek.
Si burung hantu tidak menjawab tantangan si bebek. Sebaliknya ia berusaha memanggil semua hewan agar mengetahui bahwa selama ini mereka telah mendapat fitnahan dan adu domba si bebek. Di hadapan si bebek dan burung hantu yang sedang berdebat, semua hewan hanya saling pandang sesama mereka. Ada rasa penyesalan di antara mereka. Ada rasa bersalah di antara mereka. Selama ini sikap mereka berubah akibat ulah si bebek. Ternyata si bebek telah menfitnah mereka, telah mengadu domba. Mereka merasa geram dan marah terhadap ulah si bebek. Mereka mau mengambil tindakan dengan mengeroyok beramai-ramai namun niat mereka dicegah si burung hantu.
ReplyDelete"Sabar kawan-kawan. Jangan main hakim sendiri. Biarlah si bebek yang mengeluarkan pendapatnya," seru si burung hantu meredam niat seluruh hewan yang mau mengeroyok si bebek.
"Aku tidak terima apabila mendapat tuduhan seperti ini," kata si bebek. "Sebenarnya tujuanku baik. Aku ingin kalian tidak bodoh lagi...aku ingin kalian bersatu....aku ingin....,"
Duuuuuuukkkkk....tiba-tiba ada sebongkah batu besar menimpa mulut si bebek. Entah siapa yang telah melemparkannya. Namun dilihat dari arahnya, tentu si burung hantu yang telah melemparkannya.
ReplyDelete"Aduuuhhhh...weekkk...wek..wek...wek!!!!" teriak si bebek kesakitan. Dia berusaha melepaskan diri dari himpitan batu yang menimpa mulutnya namun tidak bisa. Dia terus berusaha melepaskan diri dan akhirnya setelah menarik mulutnya kuat-kuat ia terbebas dari himpitan batu. Namun si bebek kembali berteriak dan merasa menyesal karena batu besar yang menghimpit mulutnya tadi ternyata membuat mulutnya menjadi pipih dan sulit menjadi bentuk semula. Si bebek kini sulit untuk berkata-kata lagi, karena setiap berkata-kata dari mulutnya hanya keluar bunyi : Wek..wek..wekk..wekk. Dan sejak saat itu, si bebek tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak bisa memfitnah teman-temannya lagi. Dia tidak bisa mengadu domba seluruh teman-temannya lagi. Akhirnya ia hanya bisa menyesal dalam hati dan sambil kedua matanya berlinang air mata ia pergi menjauhi teman-temannya karena malu atas perbuatannya selama ini.
"Itulah akibat kesombongan dan mulut yang senantiasa bergosip, memfitnah, dan mengadu domba teman. Pasti akan mendapat balasan sesuai perbuatannya,"
Kata si Burung hantu. Dan seluruh hewan bersorak sorai tanda gembira. Mereka sadar bahwa sikap mereka selama ini salah akibat fitnahan dan adu domba si bebek. Akhirnya mulai saat itu mereka bersatu lagi. Hidup mereka menjadi nyaman dan tenteram.
ReplyDeletePada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”
ReplyDeleteSi ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.
ReplyDeleteHome » Dongeng » Dongeng Anak » Dongeng Anak SD - Anak Kerang
Dongeng Anak SD - Anak Kerang
Dongeng, Dongeng Anak
Dongeng Anak SD - Anak Kerang
Dongeng Anak SD - Anak Kerang
Dongeng Anak SD
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”
Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.
Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Seorang anak gembala selalu menggembalakan domba milik tuannya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena mulai merasa bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya sendiri dengan cara bermain-main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.
ReplyDeleteSuatu hari ketika dia menggembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya apabila dia melihat serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.
Anak Penggembala dan SerigalaTuannya pernah berkata bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang-orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura-pura melihat serigala dan berteriak memanggil orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura-pura lari ke arah kampungnya dan berteriak sekeras-kerasnya, "Serigala, serigala!"
Seperti yang dia duga, orang-orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat-cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu orang-orang sekampung.
ReplyDeleteBeberapa hari kemudian, anak gembala itu kembali berteriak, "Serigala! serigala!", kembali orang-orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak gembala yang tertawa terbahak-bahak kembali.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar-benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutannya, anak gembala itu berlari ke arah kampung dan berteriak, "Serigala! serigala!" Tetapi walaupun orang-orang sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang untuk membantunya. "Dia tidak akan bisa menipu kita lagi," kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala, lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.
ReplyDeleteAlkisah di sebuah desa yang sangat kering, hiduplah seorang petani jagung yang sangat sabar dalam menjalani hidupnya. Di desa yang sangat kering itu, jarang sekali hujan yang turun disana hingga bisa dihitung berapa kali hujan yang turun dalam setahunnya. Petani tersebut tinggal disebuah bukit hutan jati yang meranggas daun-daunnya. Desa tersebut hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga karena banyak penduduk yang sudah berpindah ke desa lain akibat kekeringan yang melanda desa itu.
Pada suatu hari, petani tadi hendak jalan ke kebun jagung yang berjarak puluhan kilometer dari rumahnya. Dalam perjalanan dia menemukan sebuah pohon jati yang nampak miring. dia berhenti sebentar di pohon jati tersebut sambil memperhatikan dengan seksama. Ternyata dibawah pohon jati ada sebuah kendi yang berisi air.
Karena merasa sangat haus, sang petani tadi sangat ingin meminum air yang ada di dalam kendi tersebut. Namun karena sadar kalau air itu mungkin ada yang punya, akhirnya si petani tadi mengurungkan niatnya, kemudian ia melanjutkan perjalanannya kembali.
Karena merasa sangat haus, sang petani tadi sangat ingin meminum air yang ada di dalam kendi tersebut. Namun karena sadar kalau air itu mungkin ada yang punya, akhirnya si petani tadi mengurungkan niatnya, kemudian ia melanjutkan perjalanannya kembali.
ReplyDeleteSetelah beberapa kilometer berjalan, petani tadi menemukan sebongkah emas yang sangat mengkilat dari kejauhan, tergopoh-gopoh si petani berlari ingin melihat benda apa yang sangat mengkilat tadi, ternyata setelah di dekati, petani tadi sangat terkejut melihat ada sebongkah emas yang sangat besar. Petani itu sangat tergiur dengan emas tadi, tapi terlintas kembali di benaknya bahwa barang tersebut bukan miliknya, "mungkin saja ada orang yang kehilangan emas ini", ditaruhnya kembali emas tadi, kemudian petani tadi kembali berjalan.
Hingga sebelum sampai di kebun jagung miliknya, petani tadi melihat sebuah ranting yang menghalangi jalan yang dilaluinya, dengan susah payah ia memindahkan ranting yang cukup besar tadi ke pinggir jalan.
Sesampainya di kebun jagung, si petani beristirahat di sebuah pohon yang cukup rindang daunnya. Tanpa disadari ternyata pohon tersebut adalah pohon yang belum ia lihat sebelumnya. Ia pun terkejut dan bertanya di dalam hati. "Bagaimana mungkin di daerah yang tandus begini ada sebuah pohon yang sangat rindang?", ia pun mengelilingi pohon tersebut sambil terheran melihat pohon tersebut.
ReplyDeleteTiba-tiba terdengar suara, "Wahai petani, kau sangat jujur dan baik hati. Aku sangat menghargai sikapmu yang sabar dan tidak mengambil yang bukan milikmu. Kini engkau boleh menikmati semua yang ada di kebun jagung mu ini". Terkejut sekali petani mendengar suara tersebut, ia bertanya-tanya apakah ia dalam mimpi.
Kemudian ia bergerak ke kebun jagungnya dan mulai mencabuti jagung yang sudah bisa dipanen olehnya. Alangkah terkejut si petani mendapati jagungnya sangat bagus sekali, karena selama ini panen jagungnya sangat mengecewakan, banyak jagung yang kering dan bongkolnya kecil serta banyak yang busuk. Si petani pulang dengan senang dan gembiramendapatkan hasil panen yang bagus hari ini
ReplyDeleteHikmah dongeng anak kali ini adalah jangan mengambil sesuatu yang bukan hak kita, jika kita tetap bersabar dan terus berusaha, pasti suatu saat kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan kebajikan yang kita kerjakan.
Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
ReplyDeleteKeesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
ReplyDelete"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.
Dahulu kala, hidup di kerajaan binatang terasa damai. Seluruh hewan saling sayang menyayangi. Hewan yang tua menyayangi yang muda, sedang hewan yang muda menghormati yang tua. Bahkan mereka suka hidup bergotong royong dalam melakukan setiap pekerjaan. Siapapun yang mendapat kesulitan dalam melakukan sesuatu pekerjaan maka hewan yang lain serentak beramai-ramai membantunya. Sehingga semua pekerjaan yang ringan akan cepat terselesaikan dan pekerjaan yang berat akan terasa ringan karena mereka mengerjakannya bersama-sama. Mereka melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih apapun.
ReplyDeleteNamun, akhir-akhir ini, kehidupan di kerajaan binatang terasa jauh berbeda. Antara hewan yang satu saling curiga mencurigai. Hewan-hewan tua enggan menyayangi yang muda, dan sebaliknya hewan-hewan muda sudah tidak menaruh hormat pada hewan tua. Hewan-hewan muda semakin berani bertindak tidak sopan kepada hewan-hewan tua. Rasa kegotong royongan dalam melakukan pekerjaan sudah mereka tinggalkan. Mereka lebih senang hidup menyendiri. Bila ada hewan yang kesulitan melakukan pekerjaan maka tidak ada seekor hewanpun yang ikhlas membantunya. Mereka lebih senang menjadi penonton saja terhadap kesulitan teman-temannya. Kehidupan di kerajaan semakin jauh dari rasa aman dan tenteram.
Perubahan kehidupan yang jauh dari rasa nyaman di kerajaan binatang itu diakibatkan ulah Si Bebek yang jago gosip. Tiap hari si bebek selalu menyebarkan gosip dimana-mana. Seluruh hewan senantiasa menjadi bahan gosipnya. Sehingga antara hewan satu dan hewan lain terjadi salah faham bahkan tidak jarang terjadi perkelahian. Bila antara hewan satu dan hewan lain terlibat adu mulut dan akhirnya berkelahi maka si Bebek menjauhi mereka. Si bebek takut dikeroyok hewan-hewan karena akibat ulahnya mereka sampai berkelahi. Bahkan terkadang si bebek saling mengadu domba antara hewan satu dengan lain. Hewan-hewan tua berusaha diadu dengan hewan-hewan muda. Begitupun sebaliknya.
Si burung hantu merasa resah dengan perubahan kehidupan di kerajaan binatang yang semakin tidak ada aturan. Dia tahu bahwa penyebab semua ini adalah akibat ulah si Bebek. Kemudian Si Burung memikirkan suatu cara bagaimana caranya memberi pelajaran kepada si bebek. Dia ingin menghentikan tingkah polah si bebek yang semakin menjadi-jadi.
"Kalau ulah si Bebek tidak dihentikan, maka kehidupan di kerajaan binatang akan semakin amburadul," pikir si burung Hantu. Si burung hantu tahu bahwa setiap malam si bebek selalu tidur di bawah pohon tidak jauh dari rumahnya. Oleh karena itu, menjelang gelap si burung hantu sudah bertengger di dahan pohon dimana di bawahnya tenpat si bebek tidur. Dan tidak berapa lama nampaklah si bebek pulang. Lalu si burung hantu berusaha mendekatinya.
ReplyDelete"Selamat malam, bebek," sapa burung hantu.
"Hhohoho...selamat malam. Hei, kau rupanya si mata SIONG," jawab si bebek mengejek.
"Wah kamu menghina aku, ya! Apa itu si mata SIONG?" tanya si burung hantu tidak mengerti.
"Hehehehehe...si mata SIONG! Kalau siang matanya sipit kalau malam matanya plolong! Hahahaha..."
"Memang keterlaluan kamu, bebek," kata burung hantu. "Semua teman-temanku pasti kau hina, kau fitnah, kau adu domba seperti itu. Pantas mereka saling curiga antara satu dengan yang lain."
"Ya salah mereka! Kenapa mereka bodoh sehingga bisa saling berkelahi. "
"Jangan begitu, bebek! Mereka juga teman-temanmu, jadi kamu harus melindungi mereka..."
"Apa? Melindungi hewan-hewan yang tidak cerdas seperti mereka? Puih...tidak mau ya. Bahkan mereka pantas menerima hadiah akibat kebodohannya."
ReplyDelete"Hei, bebek! Tidak pantas kau berkata seperti itu! Sekali lagi aku peringatkan agar kamu jangan melakukan hal-hal tercela kepada teman-temanku. Kalau tidak mau....maka.....kamu akan mendapat celaka akibat ulahmu sendiri"
"Memangnya ada apa dengan kamu ini? Sok usil ngurusi urusan teman! Kamu jangan mencoba-coba mengancam aku, ya Burung Hantu! Atau kamu menantang berkelahi dengan aku ya!?" bentak si bebek.
Si burung hantu tidak menjawab tantangan si bebek. Sebaliknya ia berusaha memanggil semua hewan agar mengetahui bahwa selama ini mereka telah mendapat fitnahan dan adu domba si bebek. Di hadapan si bebek dan burung hantu yang sedang berdebat, semua hewan hanya saling pandang sesama mereka. Ada rasa penyesalan di antara mereka. Ada rasa bersalah di antara mereka. Selama ini sikap mereka berubah akibat ulah si bebek. Ternyata si bebek telah menfitnah mereka, telah mengadu domba. Mereka merasa geram dan marah terhadap ulah si bebek. Mereka mau mengambil tindakan dengan mengeroyok beramai-ramai namun niat mereka dicegah si burung hantu.
ReplyDelete"Sabar kawan-kawan. Jangan main hakim sendiri. Biarlah si bebek yang mengeluarkan pendapatnya," seru si burung hantu meredam niat seluruh hewan yang mau mengeroyok si bebek.
"Aku tidak terima apabila mendapat tuduhan seperti ini," kata si bebek. "Sebenarnya tujuanku baik. Aku ingin kalian tidak bodoh lagi...aku ingin kalian bersatu....aku ingin....,"
Duuuuuuukkkkk....tiba-tiba ada sebongkah batu besar menimpa mulut si bebek. Entah siapa yang telah melemparkannya. Namun dilihat dari arahnya, tentu si burung hantu yang telah melemparkannya.
ReplyDelete"Aduuuhhhh...weekkk...wek..wek...wek!!!!" teriak si bebek kesakitan. Dia berusaha melepaskan diri dari himpitan batu yang menimpa mulutnya namun tidak bisa. Dia terus berusaha melepaskan diri dan akhirnya setelah menarik mulutnya kuat-kuat ia terbebas dari himpitan batu. Namun si bebek kembali berteriak dan merasa menyesal karena batu besar yang menghimpit mulutnya tadi ternyata membuat mulutnya menjadi pipih dan sulit menjadi bentuk semula. Si bebek kini sulit untuk berkata-kata lagi, karena setiap berkata-kata dari mulutnya hanya keluar bunyi : Wek..wek..wekk..wekk. Dan sejak saat itu, si bebek tidak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak bisa memfitnah teman-temannya lagi. Dia tidak bisa mengadu domba seluruh teman-temannya lagi. Akhirnya ia hanya bisa menyesal dalam hati dan sambil kedua matanya berlinang air mata ia pergi menjauhi teman-temannya karena malu atas perbuatannya selama ini.
"Itulah akibat kesombongan dan mulut yang senantiasa bergosip, memfitnah, dan mengadu domba teman. Pasti akan mendapat balasan sesuai perbuatannya,"
Kata si Burung hantu. Dan seluruh hewan bersorak sorai tanda gembira. Mereka sadar bahwa sikap mereka selama ini salah akibat fitnahan dan adu domba si bebek. Akhirnya mulai saat itu mereka bersatu lagi. Hidup mereka menjadi nyaman dan tenteram.
ReplyDeletePada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
ReplyDeleteHome » Cerita Rakyat » Dongeng » Legenda » Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat, Dongeng, Legenda
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat.
Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
ReplyDeleteDayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
ReplyDeleteSangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.
ReplyDeleteDengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.
Pada zaman dahulu, hidup seorang wanita bernama Endang Sawitri yang tinggal di desa Ngasem. Endang Sawitri sedang hamil, dan kemudian dia pun melahirkan. Anehnya, yang dilahirkan bukanlah bayi biasa, melainkan seekor naga. Naga tersebut kemudian diberi nama Baru Klinting. Baru Klinting adalah seekor naga yang unik. Dia bisa berbicara seperti manusia.
ReplyDeleteSaat usianya menginjak remaja, Baru Klinting bertanya kepada ibunya. Dia ingin tahu apakah dia memiliki seorang ayah, dan dimana ayahnya berada. Endang Sawitri menjawab bahwa ayahnya adalah seorang raja, yang sedang bertapa di sebuah gua, di lereng Gunung Telomoyo.
Pada suatu hari, Endang Sawitri berkata bahwa sudah tiba saatnya bagi Baru Klinting untuk menemui ayahnya. Dia memberikan sebuah klintingan kepada Baru Klinting. Benda itu adalah peninggalan dari ayah Baru Klinting, dan dapat menjadi bukti bahwa Baru Klinting adalah benar-benar anaknya.
Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Batu Menangis"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Batu Menangis"
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
ReplyDeleteKetika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, “Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?”
ReplyDeleteNamun, apa jawaban anak gadis itu ?
“Bukan,” katanya dengan angkuh. “Ia adalah pembantuku !”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
“Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?” “Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakk!”
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
“Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia….”
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
” Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu..” Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis “.
Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
ReplyDeleteJaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Bawang Merah & Bawang Putih"
Cerita Rakyat Nusantara "Bawang Merah & Bawang Putih"
Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.
ReplyDeleteDengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.
Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.
Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.
“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”
ReplyDeleteBawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.
“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
ReplyDelete“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.
“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.
“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.
“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.
“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.
“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.
“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.
Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.
Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.
Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.
ReplyDeleteSesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.
ReplyDeleteCerita Rakyat, Dongeng, Legenda
ReplyDeleteDi suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya bekerja.
Cerita Rakyat Nusantara "Timun Mas"
Cerita Rakyat Nusantara "Timun Mas"
Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali. “Hei, mau kemana kamu?”, tanya si Raksasa. “Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat”, jawab mbok Sarni. “Hahahaha.... kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak manusia untuk aku santap”, kata si Raksasa. Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak mempunyai anak”.
Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun. Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu padaku setelah usianya enam tahun”.
ReplyDeleteSetelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama Timun Mas.
Semakin hari Timun Mas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai dengan cepat karena bantuan Timun Mas.
Akhirnya pada suatu hari datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau kehilangan Timun Mas. Kemudian mbok Sarni berkata, “Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun lagi. Semakin dewasa anak ini, maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun setuju dan meninggalkan rumah mbok Sarni.
ReplyDeleteWaktu dua tahun bukanlah waktu yang lama, karena itu tiap hari mbok Sarni mencari akal bagaimana caranya supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati mbok Sarni sangat cemas sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar Timun Mas menemui petapa di Gunung.
Pagi harinya mbok Sarni menyuruh Timun Mas untuk segera menemui petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, Timun Mas kemudian bercerita tentang maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. “Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau kamu dikejar oleh raksasa itu”, perintah petapa. Kemudian Timun Mas pulang ke rumah, dan langsung menyimpan bungkusan dari sang petap
Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. “Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk menyantapnya”, teriak si Raksasa. Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang kamu santap”. Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu, dan akhirnya marah besar. “Mana anak itu? Mana Timun Mas?”, teriak si raksasa.
ReplyDeleteKarena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka Timun Mas keluar dari tempat sembunyinya. “Aku di sini raksasa, tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak Timun Mas.
Raksasa pun mengejarnya, dan Timun Mas mulai melemparkan kantong yang berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mengejar Timun Mas lagi. Lalu Timun Mas menaburkan kantong kedua yang berisi jarum, dalam sekejap tumbuhlah pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah karena tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar.
Kemudian Timun Mas membuka kantong ketiga yang berisi garam. Seketika itu hutan pun menjadi lautan yang luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si raksasa. Yang terakhir Timun Mas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di dalamnya. Akhirnya raksasa pun mati.
ReplyDeleteTimun Mas mengucap syukur kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari raksasa yang kejam. Akhirnya Timun Mas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan damai.
Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Malin Kundang"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Malin Kundang"
Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
ReplyDeleteSelama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.
ReplyDeleteSelama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
ReplyDeleteSetelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya.
ReplyDeleteMendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya.
ReplyDeleteMendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.
Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
ReplyDelete“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
ReplyDeleteSetelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa sisa.
Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu
Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!," umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
ReplyDeleteSetelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Roro Jongrang"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Roro Jongrang"
Sementara itu di lain tempat, ada satu kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan, yakni kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat arogan dan ingin selalu memperluas wilayah kekuasaanya. Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebut yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya untuk menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka.
ReplyDeleteCerita Rakyat Nusantara "Legenda Roro Jongrang"
Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Roro Jongrang"
Sementara itu di lain tempat, ada satu kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan, yakni kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat arogan dan ingin selalu memperluas wilayah kekuasaanya. Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebut yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya untuk menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Hingga Suatu ketika, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung Bondowoso. Raja Pengging itu kemudian memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil balatentaranya yang berupa Jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke Kerajaan Prambanan.
ReplyDeleteSetibanya di Prambanan, mereka langsung menyerbu masuk ke dalam istana Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya kalang kabut, karena mereka kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka tewas karena terkena senjata Bandung Bondowoso.
Kemenangan Bandung Bondowoso dan pasukannya disambut gembira oleh Raja Pengging. Kemudian Raja Pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso untuk menempati Istana Prambanan dan mengurus segala isinya,termasuk keluarga Prabu Baka.
Pada saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mulai jatuh hati. Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang.
ReplyDelete“Wahai Roro Jonggrang, bersediakah seandainya dikau menjadi permaisuriku?”, Tanya Bandung Bondowoso pada Roro Jonggrang.
Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Tetapi di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowoso. Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan satu cara supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.
“Baiklah,aku menerima lamaranmu. Tetapi setelah kamu memenuhi satu syarat dariku”,jawab Roro Jonggrang.
ReplyDelete“Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?”,Tanya Bandung Bandawasa.
“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam”, Jawab Roro Jonggrang.
Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso pun langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat mudah baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai balatentara Jin yang sangat banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bandawasa mulai mengumpulkan balatentaranya. Dalam waktu sekejap, balatentara yang berupa Jin tersebut datang. Setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, para balatentara itu langsung membangun candi dan sumur dengan sangat cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan.
ReplyDeleteRoro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya.
Setelah berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia akan membuat suasana menjadi seperti pagi,sehingga para Jin tersebut menghentikan pembuatan candi.
Roro Jonggrang segera memanggil semua dayang-dayang yang ada di istana. Dayang-dayang tersebut diberi tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami, membunyikan lesung, serta menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar perintah dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami. Tak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai berkokok.
ReplyDeleteMelihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya bunga tersebut, maka balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari sudah mulai pagi, dan mereka pun harus pergi.
Melihat Balatentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: “Hai balatentaraku, hari belum pagi. Kembalilah untuk menyelesaikan pembangunan candi ini !!!”
Para Jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso pun merasa sangat kesal, dan akhirnya menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Namun sungguh sial, belum selesai pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat dari Roro Jonggrang.
Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso. “Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso”, kata Roro Jonggrang.
ReplyDeleteMendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah. Dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata: “Kau curang Roro Jonggrang. Sebenarnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, Engkau aku kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu !”
Berkat kesaktian Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berubah menjadi arca/patung. Wujud arca tersebut hingga kini dapat disaksikan di dalam kompleks candi Prambanan, dan nama candi tersebut dikenal dengan nama candi Roro Jonggrang. Sementara candi-candi yang berada di sekitarnya disebut dengan Candi Sewu atau Candi Seribu.
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
ReplyDeletePada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
ReplyDeleteSesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya
ReplyDeleteSetelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat.
ReplyDeleteHome » Cerita Rakyat » Dongeng » Legenda » Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat, Dongeng, Legenda
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Cerita Rakyat Nusantara " Sangkuriang (Gunung Tangkuban Perahu)"
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat.
Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
ReplyDeleteSangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
During his stay on the ship, Malin kundang lot to learn about seamanship on the crew that has been experienced. Malin studied hard on his friends shipping on more experienced, and ultimately he's very good at shipping.
ReplyDeleteMany islands have been, up to a day in the middle of the trip, suddenly Malin kundang ships were attacked by pirates. All merchandise traders who were on the ship seized by pirates. Even most of the crew and people on the ship were killed by the pirates. Malin kundang very lucky he was not killed by the pirates, because when it happened, Malin immediately hid in a small space enclosed by the timber.
Malin Kundang floats amid sea, until finally the host ship stranded on a beach. With the rest of the existing power, Malin Kundang walked to the nearest village from the beach. Arriving in the village, Malin Kundang told the ntives about the incident that happened to him. Malin village where villagers stranded is very fertile. With tenacity and perseverance in work, over time Malin had become a very rich. He has many fruit merchant ships with the children of more than 100 people. After becoming rich, Malin Kundang marry a girl to become his wife.
Hearing statement and treated arbitrarily by his son, the mother of Malin kundang is very angry. He did not expect him to be rebellious child. Because anger is mounting, Malin's mother tipped his hand, saying "Oh God, if he my son, I curse him became a stone." Malin's mother goes away with sad feelings. Knowing that his only son, which she always loves and missed all days, come and treat her like that.
ReplyDeleteMalin kundang and his crew departed shortly after visiting the hometown.Soon after departed, the calm, nice weather suddenly changed. The winds roared fierce and storms come to destroy the ship Kundang. Malin himself knows that it might be the curse from his own mother. That makes Malin prays, to beg a mercy from the God. The ship are destroyed and dumped into the beach. Malin's body and the shipwrecks scattered. After that Malin' body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock. Malin's mothers feel sorry about her son's fate. But it was too late.
In moslem tradition, it is believed that prays from the parents are easily granted by God, either bad or goods. This story told people to be humbles and do not forget his family after being successful, the story also told the parents that they must not easily pray a bad things to their children, and guide their children with care and lots of patients
Hearing statement and treated arbitrarily by his son, the mother of Malin kundang is very angry. He did not expect him to be rebellious child. Because anger is mounting, Malin's mother tipped his hand, saying "Oh God, if he my son, I curse him became a stone." Malin's mother goes away with sad feelings. Knowing that his only son, which she always loves and missed all days, come and treat her like that.
ReplyDeleteMalin kundang and his crew departed shortly after visiting the hometown.Soon after departed, the calm, nice weather suddenly changed. The winds roared fierce and storms come to destroy the ship Kundang. Malin himself knows that it might be the curse from his own mother. That makes Malin prays, to beg a mercy from the God. The ship are destroyed and dumped into the beach. Malin's body and the shipwrecks scattered. After that Malin' body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock. Malin's mothers feel sorry about her son's fate. But it was too late.
In moslem tradition, it is believed that prays from the parents are easily granted by God, either bad or goods. This story told people to be humbles and do not forget his family after being successful, the story also told the parents that they must not easily pray a bad things to their children, and guide their children with care and lots of patients
Waktu yang yang kita miliki dalam menjalani hidup tidaklah selamanya, yang terkadang hal hal penting seperti mengasihi sesama terlewati karena kesibukan pribadi. Setiap kelahiran manusia dibekali oleh Tuhan perasaan yang harus kita pupuk dan suburkan yaitu mengasihi sesama dalam kehidupan ini. Sahabat anehdidunia.com semoga Kisah Nyata Kehidupan dan Cinta yang Menguras Air Mata ini dapat menjadi inspirasi bagi anda untuk lebih peka dalam mengasihi sesama kita. Karena ada beberapa manusia yang sampai tidak mampu menjerit untuk minta pertolongan tanpa kita menyadarinya.
ReplyDeleteKisah Mengharukan Aisyah, Bocah yang merawat Ayahnya di Becak
aisyah-merayat-ayah-di-becak
Hidup terlalu keras untuk bocah perempuan selembut Siti Aisyah Pulungan (8). Lebih dari setahun, ia tinggal nomaden di becak bersama ayahnya yang sakit. Dari satu tempat ke tempat lainnya di Medan Sumatera Utara. Mengharukan! Sejak usia setahun, Aisyah berpisah dengan ibunya. Maka itu, sehari-hari, ia hanya bersama ayahnya, Muhammad Nawawi Pulungan (56), yang sakit komplikasi paru tiga tahun belakangan. Uang habis untuk biaya pengobatan. Satu-satunya barang berharga hanya becak yang dibeli dengan cara mengangsur. Aisyah ditemui detikcom di trotoar depan Masjid Raya Al Mashun, Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Tampak jelas, dalam kondisi sulit, ia tidak menyerah. Ia terus merawat sang ayah yang layuh didera penyakit. Pagi hingga siang, ia menjaga sang ayah dan mengayuh becak dari satu tempat ke tempat lain. Jika malam tiba, mereka transit di teras rumah warga untuk tidur.
erdasarkan usia, seharusnya Aisyah sudah berada di kelas 2-3 sekolah dasar. Sayang, urutan hidupnya tidak sesederhana itu. Ia terpaksa drop out dari sekolah karena uang habis untuk pengobatan ayahnya. Jika diberi kesempatan, Aisyah ingin sekolah lagi. Tapi apa daya, kondisi tidak memungkinkan. Sepanjang hari, ia hanya merawat sang ayah. Sekolah yang digembar-gemborkan gratis, menjadi barang mahal baginya.
ReplyDeleteTidak mudah hidup di jalanan. Aisyah dan ayahnya kadang diusir saat 'transit' di teras rumah warga atau Masjid Raya Medan. Mungkin karena keduanya dianggap gelandangan, hidup di becak dari satu tempat ke tempat lainnya. Aisyah sering memanfaatkan Masjid Raya sebagai 'transit' pada pagi hingga sore. Dia akan membasuh ayahnya yang terkulai. Penjaga masjid memakluminya, tapi kadang ia diusir jika di masjid ada tamu penting.
Ayah Aisyah, Nawawi, bukan tukang becak, juga bukan pengangguran. Dulu ia bekerja sebagai sopir mobil boks. Ketika penyakit mendera tiga tahun lalu, otomatis ia tak bisa bekerja. Bahkan kondisinya kian mengkhawatirkan. Tabungan habis untuk biaya pengobatan. Untuk mengontrak rumah pun tidak bisa. Akhirnya ia hidup di becak bersama anak semata wayangnya. Di becak itu, perlengkapan hidup dibawa ke mana-mana. Mulai dari ember, selimut, pakaian, dan lain sebagainya.
ReplyDeleteAisyah mengaku bukan pengemis. Tapi kadang ia menerima sumbangan saat mengayuh becak. Ada beberapa pengendara mobil atau motor yang memberinya uang. Dari situlah, bocah dan ayahnya ini menyambung hidup. Kisah mengharukan Aisyah dan ayahnya didengar banyak orang, termasuk Pemkot Medan. Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mendatangi tempat 'parkir' Aisyah di depan Dhea Salon, Jalan Sisingamaraja. Ia meminta ayah dan anak yang beralamat di Sei Putih Barat Kecamatan Medan Petisah itu dirawat.
Malam itu, ambulans datang dan membawa keduanya ke RSU Pirngadi Medan. Dzulmi juga menjanjikan akan menyekolahkan Aisyah. Detik ini, mungkin kehidupan Aisyah dan ayahnya akan lebih baik. Tapi jelas, mereka tak mudah menghapus kisah sedihnya beberapa tahun terakhir: hidup di atas becak, tidur di jalanan, pernah diusir, dan berharap belas kasihan orang. Selama itu, ke mana orang-orang yang kini peduli?
ReplyDeletePria yang mengayuh Becak sambil Mengasuh Bayinya
bablu-jatav-menggendong-bayi
Hati siapa yang tidak tersentuh melihat seorang pria menarik becak di siang hari yang panas sambil menggendong bayi? Hal ini benar-benar terjadi di India. Pria ini mengasuh bayinya karena sang istri meninggal setelah melahirkan dan tidak ada yang bersedia merawat sang bayi. Dilansir Dailymail, nama pria ini adalah Bablu Jatav, 38 tahun. Dia dikaruniai seorang bayi perempuan yang diberi nama Damini setelah menikah selama 15 tahun dengan istrinya, Shanti. Pak Bablu mengatakan bahwa dia sangat senang diberkati seorang putri, tetapi dia menyimpan kesedihan mendalam karena sang istri meninggal sesaat setelah melahirkan.
Hati siapa yang tidak tersentuh melihat seorang pria menarik becak di siang hari yang panas sambil menggendong bayi? Hal ini benar-benar terjadi di India. Pria ini mengasuh bayinya karena sang istri meninggal setelah melahirkan dan tidak ada yang bersedia merawat sang bayi. Dilansir Dailymail, nama pria ini adalah Bablu Jatav, 38 tahun. Dia dikaruniai seorang bayi perempuan yang diberi nama Damini setelah menikah selama 15 tahun dengan istrinya, Shanti. Pak Bablu mengatakan bahwa dia sangat senang diberkati seorang putri, tetapi dia menyimpan kesedihan mendalam karena sang istri meninggal sesaat setelah melahirkan.
ReplyDelete"Shanti meninggal tidak lama setelah melahirkan di rumah sakit pada tanggal 20 September," ujar pak Bablu. "Sejak saat itu, belum ada seorang pun yang mau merawat putri saya, sehingga saya yang merawatnya, bahkan pada saat saya menarik becak," lanjutnya.
Pekerjaan pak Bablu sehari-hari adalah penarik becak di kota Bharatpur. Dia tidak memiliki saudara yang bisa merawat bayinya, sehingga jalan satu-satunya adalah merawat sang putri sambil bekerja. Pak Bablu menggendong bayinya dengan kain yang dililitkan di leher. Hal ini terpaksa dia lakukan, bahkan di tengah hari yang sangat panas.
ReplyDeleteKondisi ini memang memprihatinkan, terutama bagi Damini yang masih sangat kecil. Panasnya matahari dan kondisi jalanan membuatnya harus dilarikan di rumah sakit Jaipur beberapa waktu yang lalu. Sang bayi mengalami septikemia, anemia dan dehidrasi akut. Untungnya, kondisi sang bayi membaik setelah dirawat. Berita ini dengan cepat menyebar di India, sehingga banyak tawaran bantuan yang diterima oleh pak Bablu.
Besar kemungkinan bahwa pemerintah India setempat sedang memproses cara untuk membantu merawat sang bayi. Semoga bantuan segera datang, sehingga bayi perempuan ini mendapat perawatan yang lebih baik. Ladies, jangan remehkan cinta seorang ayah. Sudahkah Anda berterima kasih pada beliau?
Ketika Nan membaca tentang cerita Hongbo di koran, dia langsung pergi untuk mengunjunginya. Merasa kasihan pada penderitaan yang dialami sahabat baiknya, Nan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan merawat Hongbo. Kedekatan itu pun akhirnya membuat benih-benih cinta tumbuh di antara mereka. Nan kemudian menelepon orang tuanya untuk memberitahu mereka tentang hal itu, namun orang tua Nan tidak setuju dengan keputusan yang telah diambil oleh putri mereka. Hongbo kini berharap bahwa ayahnya bisa dibebaskan dari penjara untuk merawatnya, sehingga dia tidak perlu merepotkan Nan lagi.
ReplyDeleteBanyak penduduk kota yang mengeluhkan ketepatan waktu dan kenyamanan pada moda transportasi umum, yang biasa mereka tumpangi ketika hendak pergi sekolah atau bekerja. Namun, mereka sering lupa bahwa sebenarnya mereka sangat beruntung karena dapat bepergian dengan berbagai jenis moda transportasi umum yang tersedia di daerah perkotaan. Beberapa anak yang tinggal di pinggiran kota atau pedesaan menghabiskan waktu berjam-jam dengan berjalan kaki, beberapa bahkan harus menyeberangi gunung atau sungai hanya untuk sampai ke sekolah.
ReplyDeleteDi suatu tempat di kota Yibin, Provinsi Szechuan, China, seorang nenek berusia 66 tahun berjalan sejauh empat kilometer - 2 km sekali jalan - setiap harinya untuk mengantar cucunya yang cacat ke sekolah. Tanpa lelah, dia menggendong cucunya sembari menyusuri jalan setapak di sekitar pegunungan. Dan, mereka tidak pernah terlambat ke sekolah!
Fang Qiu Mei, yang kini berusia 14 tahun itu, lahir dengan kondisi kaki yang tidak normal, yang membuatnya merasa sakit saat berdiri. Fang bahkan hanya mampu berdiri selama beberapa menit dengan bantuan kruk. Karena kondisinya, dia memiliki kesulitan berjalan, dan selalu membutuhkan bantuan untuk bergerak. Seperti dikutip dari ETtoday, ketika Fang baru berusia dua tahun, ayahnya meninggalkan rumah, dan ibunya menikah lagi. Fang kemudian diserahkan kepada kakek-neneknya untuk dirawat.
ReplyDeleteSayangnya, nasib malang seperti tidak ingin pergi dari kehidupannya. Kakeknya yang sudah tua dan sakit-sakitan, membuat Fang dan kakeknya sangat tergantung pada neneknya. Jam masuk sekolah Fang adalah pukul 08.30. Agar tidak terlambat, nenek biasanya bangun pukul 05.00 dan kemudian mempersiapkan semua yang dibutuhkan Fang dan dirinya selama perjalanan. Nenek meninggalkan rumah bersama Fang tepat pukul 07.00.
Nenek bahkan mengaku sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang terus berulang. Di mimpinya, sang nenek melihat Fang tergelincir ke dalam sebuah genangan air berlumpur dalam perjalanan ke sekolah dan dia mencoba untuk menarik cucunya, tetapi Fang tidak dapat meraih tangannya. Fang bukannya tidak tahu bahwa perjalanan tersebut tentu sangat melelahkan bagi neneknya yang sudah tua. Untuk itu, dia mencoba untuk menahan berat badannya dengan dua kruk bambu yang dibuat oleh neneknya. Kruk itu akan menahan tubuhnya saat sang nenek mulai merasa kelelahan.
ReplyDeleteUntuk membayar perjuangan neneknya, Fang berjanji untuk belajar lebih keras, agar upaya neneknya tidak sia-sia.Untungnya, setelah kisah mereka dipublikasikan ke media, pemerintah setempat telah memindahkan keluarga tersebut ke sebuah rumah yang berada di dekat sekolah Fang. Mereka juga menyiapkan sebuah kursi roda untuk Fang, sehingga dia bisa lebih leluasa bergerak, tanpa harus terus bergantung pada neneknya. Pemerintah juga telah meminta lembaga medis lokal untuk melihat apakah ada harapan untuk Fang bisa berjalan lagi.
Mengharukan, itu satu kata yang pas menggambarkan pasangan suami istri di China ini. Dalam empat tahun terakhir mereka menjalani hidup dengan biaya kurang dari 5 yuan (sekitar Rp 10.000) per hari demi membeli rumah. Dalam wawancara dengan stasiun televisi CCTV seperti dikutip AsiaOne, Rabu (11/2/2014), kedua pasangan ini bercerita tentang bagaimana mereka bisa bertemu. Keduanya merupakan buruh pabrik di daerah Baoding. Si wanita Hao Ranran, berasal dari Hebei, sedangkan si pria Qiu Guoying, berasal dari Mongolia. Keduanya jatuh hati setelah Hao terkesan akan sifat Qiu yang jujur dan pekerja keras.
ReplyDeleteSayangnya, keluarga Hao tidak merestui hubungan keduanya karena Qui dianggap terlalu miskin. Sampai suatu hari Qui mencurahkan semua perasaannya terhadap Hao dan berniat bekerja sekeras mungkin demi membahagiakan calon istrinya itu. "Sejak saat itu, saya tahu saya tidak akan meninggalkan dia," kata Hao dalam wawancara tersebut.
Keduanya pun sepakat untuk menikah. Karena tidak punya uang untuk menikah, mereka pun terpaksa meminjam gaun pengantin yang dipakai untuk pernikahan. Meski tak punya banyak uang, Qui tetap bertekad menafkahi dan memberinya istrinya rumah yang layak. Ia bersumpah akan membelikan rumah tak peduli ia harus bekerja banting tulang
ReplyDeleteSang istri pun menyambut niat baik Qui dan ikut berjanji tidak akan jajan, makan di luar maupun pergi berlibur. Setelah menyisihkan uang untuk bayar sewa, tabungan, dan lain-lain, dua sejoli ini hanya punya sisa uang sekitar 5 yuan saja untuk bertahan hidup. Qiu pun bekerja keras tanpa henti, sementara Hao berhemat habis-habisan mengatur uang rumah tangga. Tak jarang Hao harus meminta sayuran bekas yang tidak laku dari supermarket setempat supaya menghemat uang. Dana yang dibutuhkan untuk uang muka rumah mereka itu sekitar 100.000 yuan (Rp 200 juta), dan mereka bisa menabung sekitar 3.500 yuan (Rp 7 juta) tiap bulan.
Setelah empat tahun lebih akhirnya dana untuk uang muka rumah terkumpul juga. Tapi ceritanya tak berhenti sampai di situ, rumah baru tidak bisa langsung ditempati dan harus ada sedikit perombakan. Qui memutuskan untuk melakukan renovasi sendiri demi menghemat uang. Bahkan saat pindahan pun pasangan ini meminta bantuan dari teman-temannya untuk mengangkut perabotan ke dalam rumah. Hati Qui tersentuh atas ketabahan sang istri yang mau melalui suka duka bersama. Qui pun berniat memberikannya hadiah, yaitu foto-foto mereka berdua sejak pertama kali bertemu yang disusun dalam beberapa bingkai kecil.
ReplyDeleteSetiap fotonya ia sertakan kata-kata yang menyentuh hati istrinya. Qui juga meminta maaf kepada istrinya karena harus menunggu lama sebelum ia bisa membelikan rumah. Kunci rumah tersebut Qui serahkan kepada istrinya dalam amplop merah berbentuk hati. Sampai saat ini Qui dan Hao sudah bisa menjalani hidup bahagia bersama di dalam rumah hasil perjuangan keras mereka berdua.
Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, ” Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!” Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.
ReplyDeleteAlasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai. Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya? ” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik.
Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya.” “Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, “Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.”
ReplyDeleteBeberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.
Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.
ReplyDeleteSetelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? ” Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan. “Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab Jerry.
“Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.” “Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry melanjutkan, ” Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh.