Showing posts with label pemerintah. Show all posts
Showing posts with label pemerintah. Show all posts

Monday, February 8, 2016

Makanlah Yang Menyehatkan, Sehat di Negeri ini Pilih Kasih



Sikap pilih kasih itu mencerminkan tindakan tidak adil dan ketimpangan satu kelompok dengan yang lainnya. Pilih kasih dalam memberikan pelayanan terutama berkaitan dengan fasilitas publik dan mengurusi hajat hidup orang banyak akan membawa dampak bermunculannya masalah baru. Sikap tersebut jika dilakukan oleh sebuah instansi apalagi organisasi, lebih-lebih pemerintah dengan lembaga, departemen atau kementrian di bawahnya maka memunculkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Kadang atasan beritikad baik namun jika bawahannya memiliki paradigma yang terbelakang tidak sejalan dengan inovasi dan visi modern seorang atasan (pemerintah) maka berjalannya organisasi tersebut tersendat. Negeri ini orang baik jumlahnya sangat banyak, sama banyaknya dengan jumlah orang yang jahat. Perseteruan kebaikan dan kejahatan adalah fitrah, sudah ada sejak lama, maka evaluasi kinerja yang bersifat rutin dan terjadwal sangat penting. Instansi pemerintah di negeri ini yang programnya lumayan bagus namun prakteknya masih parah (bahasa kasarnya) adalah dalam bidang pelayanan kesehatan di masyarakat. Saya mengalami sendiri ketika menemani istri untuk melakukan persalinan dengan menggunakan fasilitas dari pemerintah, yaitu kurang optimal jika dibandingkan dengan yang membayar sendiri (tanpa menggunakan fasilitas tersebut. Penanganannya seadanya, waktu itu saya ingat istri mengalami pendarahan hebat, bahkan pasca persalinan (sesudah melahirkan) pelayanannya kurang memadai (baik itu obat, keramahan dan kesigapannya) sampai istri mengalami pendarahan lagi setelah operasi. Waktu itu hanya sabar dan semoga yang mengalami pelayanan buruk hanya saya. Nah ternyata, selang sekitar 1 bulan tetangga sebelah rumah juga bercerita persis menggunakan fasilitas bantuan pemerintah (persis sama dengan istri saya) merasakan pelayanan yang kurang bagus dari registrasi awal sampai pengurusan administrasi akhir. Sehingga ada kesimpulan sementara, yang sifatnya bantuan dari pemerintah tidak boleh diandalkan apalagi terkait fasilitas pelayanan kesehatan, karena sedikit lalai maka urusannya membahayakan kesehatan dan nyawa seseorang (tidak terlepas dari takdir dari Allah swt).

Kesehatan tubuh ada kaitannya dengan makanan yang masuk dalam tubuh dan sistem pencernaan kita. Beberapa penyakit bahkan sumbernya dari makanan yang kurang higinis, mengandung bakteri berbahaya, kuman, atau bahkan racun. Logikanya jika makanan yang bergizi dan menyehatkan saja bisa membawa penyakit karena memakannya berlebihan, apalagi jika makanan yang masuk kedalam tubuh tidak layak. Contoh adanya program pemerintah beras miskin (raskin) yang secara kualitas lebih rendah daripada beras yang standar di pasaran. Untuk sementara beras masih menjadi makanan pokok di Indonesia, di sisi lain beras yang berupa bantuan dari pemerintah untuk mesyarakat yang kurang mampu memiliki kualitas rendah (beras berkualitas buruk) maka dimana jaminan kesehatan dan kesejahteraan bangsa secara umum? Masyarakat harus bekerja keras, kreatif, jangan menganggur, jangan sakit, berpuasa, saran tersebut sungguh baik namun tidak boleh dipukul rata. Di sisi lain apa gunanya pemerintah jika malah menuntut masyarakat seperti itu (meski boleh-boleh saja)? Pajak diambil pemerintah dari warganya, berbagai pajak, segala jenis pajak, bukannya harus dikelola dengan baik? Urusan perut (alias urusan makan) jangan dianggap remeh.
Program makanan sehat dan bergizi sungguh diperlukan. Masyarakat menuntut pemerintah bekerja dengan bagus, sebaliknya pemerintah menuntut masyarakat bekerja keras, cerdas, kreatif, sabar, hemat tanpa dibarengi evaluasi kinerja dari pemerintah maka melahirkan pemerintah yang arogan. Memakan harta yang bukan haknya bisa mempengaruhi pribadi karena menjadi darah dan daging. Sedangkan memakan makanan yang tidak menyehatkan menimbulkan penyakit yang muncul dalam tubuh. Ditambah memakan makanan dalam porsi yang berlebihan juga tidak baik. Munculah pengontrolan diri dalam tindakan terutama masalah makan. Sehatkan tubuh kita, sehatkan juga pikiran kita, sehatkan juga jiwa kita. Jiwa harus bersih dari hal-hal yang bisa mengotori jiwa, secara perbuatan yang mengotori jiwa adalah sifat-sifat buruk itu sendiri. Sehatnya tubuh membutuhkan obat dan menjaga kesehatan tubuh perlu dijaga dengan berolahraga, olahraga banyak variasinya bisa olahraga mahal bisa juga olahraga murah sedangkan obat saat ini mahal, apalagi hingga di rawat di rumah sakit jangan mengandalkan pemerintah saat ini karena saat ini pelayanan kesehatan fasilitas pemerintah masih buruk kecuali jika kita punya uang banyak dan membayar sendiri maka pelayanan memuaskan. Sehat mahal secara biaya pengobatan dan perawatan jika kelewat parah dan akut. Di saat sehat maka syukuri itu adalah nikmat dari Allah swt. Syukuri dengan berbagi kepada sesama. Saat ini jangan terlalu mengandalkan pemerintah, kekayaan alam negara yang melimpah belum jaminan sejahtera masyarakatnya karena hanya dimiliki segilintir orang di negeri ini, siapa itu? Cari tahu di google orang-orang yang menguasai kekayaan Indonesia. Sadarlah kesejahteraan itu keniscayaan, jika belum terwujud ganti pemerintah sekarang, ganti motivasi, ganti mindset, ganti paradigma, ganti semangat, dengan awalnya adalah perbaiki niat.
Jika saat ini belum kaya, masih miskin, termasuk kedalam golongan di bawah garis kemiskinan, di sisi lain sudah ikhtiar, sudah bekerja keras, membanting tulang siang dan malam, ambil hikmahnya saja mungkin keberkahan belum datang karena hak untuk Allah swt belum kita lakukan dengan baik. Jika sudah dilakukan dengan baik namun masih tetap saja, yakinlah dunia ini hanya sebentar kayanya di dunia belum jaminan membuat keselamatan di akhirat. Waspada penyakit al wahn (cintai dunia dan takut mati), maka hanya memohon pada Allah swt agar segala yang kita lakukan membawa berkah, mendatangkan ridhoNya, dan menambah kecintaan pada Allah dan Rasulnya. Amin. Semoga.
Berkaitan dengan materi Bahasa Inggris tentang sistem pencernaan tubuh berikut contohnya;
The Digestive System
Human body is made up of countless million of cells. Food is needed to build up new cells and replace the worn out cells. However, the food that we take must be changed into the substances that can be carried in the blood to the places where they are needed. This process is called digestion. The first digestive process takes place in the mouth. The food we eat is broken up into small pieces by the action of teeth, mixed with saliva, a juice secreted by glands in the mouth. Saliva contains digestive juices which moisten the food, so it can be swallowed easily. From the mouth, food passes through the esophagus (the food passage) into the stomach. Here the food is mixed with the juices secreted by the cells in the stomach for several hours. Then the food enters the small intestine. All the time the muscular walls of the intestine are squeezing, mixing and moving the food onwards. In a few hours, the food changes into acids. These are soon absorbed by the villi (microscopic branch projections from the intestine walls) and passed into the bloodstream.