Pertanyaan ini penting bagi manusia, sebuah pendeskripsian jati diri yang tidak terlalu rumit. Manusia yang tercipta dari air mani yang di dalamnya di tiupkan ruh ketika sudah sampai masa tertentu. Lahir ke dunia menjadi diri kita sekarang ini. Wajah dan tubuh beserta kelengkapan anatomi, bagaimana yang cacat? Warna kulit yang beragam bahkan tinggi rendah, sampai bahasa yang dibicarakan. Semuanya semakin membuat unik dan khusus. Inilah diri kita, di hadapan Tuhan tetaplah sama yaitu sebagai makhluk. Kenapa kadang menjadi angkuh? Menjadi sombong? Menjadi takabur? Padahal sejatinya dibalik sempurna ciptaan ini, diri kita memiliki kelemahan salah satunya adalah kurang bisa mengontrol syahwat. Dalam hal ini termasuk sifat, karakter, emosi, temperamen, dsb. Apa sebetulnya tujuan adanya kita? Manfaat orang yang memiliki agama adalah membuat hidup semakin bermakna. Apa iya? Bagi yang memiliki agama ataupun kepercayaan pada Tuhan, dalam hidupnya terdapat yang dituju. Sebaliknya keterbatasan yang tidak mempercayai Tuhan (atheis) penglihatan dan fokusnya terbatas pada materi fisik dunia karena tidak sampai tataran persiapan setelah kehidupan dunia yaitu akhirat. Apa mungkin yang tidak percaya terhadap akhirat mau melakukan aktivitaas amalan akhirat. Syaratnya harus iman atau percaya terlebih dahulu sehingga orientasinya benar dan lurus.
Ini yang saya lihat dari hikmah di balik film yang dibintangi oleh Aamir Khan tahun 2014 judul PK, film ini memiliki pesan moral yang bagus. Banyak ajaran agama memiliki kesamaan yaitu percaya pada Tuhan yang satu, hanya pemeluknya sajalah yang kurang menyadari kitab sucinya sebagai tuntunan hidup. Ambil contoh di daerah Jawa Tengah, dari sekian juta orang yang memiliki KTP beragama Islam yang benar-benar sadar akan agamanya dan melaksanakan perintah agama Islan belum bisa 100%. Faktor Islam yang karena keturunan bukan mempelajari dan mengkaji isi Al-Quran dan Hadits secara baik, sehingga mereka belum dekat dengan agama fitrah ini. Kembali ke esensi dari penciptaan manusia, yaitu manusia sendiri akan tersadar bahwa dirinya sudah berikrar sebelum dia dilahirkan ke dunia, ikrar kepada Tuhan bahwa Allah lah Rabb manusia dan penguasa smesta alam (hal ini dicantumkan dalam Al Quran). Memang semua manusia tidak mengingatnya namun dalam Al Quran nantinya di akhirat tidak ada satupun manusia yang menolak ataupun menyangkal hisab dari Tuhan nya, yang mereka minta hanya ingin diberikan 1 kesempatan lagi dikembalikan ke dunia namun Allah swt sudah menutup kesempatan tersebut. Logika sederhananya adalah orang yang sedang bermimpi tidak sadar bahwa dirinya bermimpi sampai dia tersadar bangun. Begitupun kita akan yakin dan percaya hingga nafas sudah berhenti berhembus dan menemui Tuhan kita, Allah swt.
Masih angkuh kah kita dengan Allah swt dengan melanggar segala perintah-Nya? Perlu doa, meminta pada Allah swt agar diri ini dilembutkan hatinya, dibukakan pintu hidayah, dimudahkan dalam menapaki jalan amal kebaikan ataupun minta dikuatkan dalam menghadapi segala Jalan menuju jannah-Nya kelak.
No comments:
Post a Comment