Showing posts with label renungan. Show all posts
Showing posts with label renungan. Show all posts

Monday, August 15, 2016

What did You today? Kawan Dalam Medan Pertempuran

Setidaknya satu langkah menuju cita-cita yang diinginkan membutuhkan dorongan dari kawan sejawat kita. Kawan lah yang sedikit banyak menghibur di kala sedih itu menyapa kehidupan diri kita. Pertanyaannya adalah siapa kawan itu? Sudahkah kita cocok dalam memilih bahkan mendapatkan teman? Pengaruh pergaulan tentunya mewarnai jenis kegiatan yang dilakukan oleh kita. Segala pekerjaan dan usaha mau tidak mau terlibat interaksi dengan orang lain. Nah, orang lain inilah jika frekuensinya sering bertemu maka ada tautan, terjalin sebuah ikatan persahabatan. Ada keuntungan jika kawan itu adalah satu misi dan satu barisan dengan kita, artinya adalah visi yang mereka miliki hampir mirip dengan visi hidup kita sehingga ada nuansa kebersamaan dan kompetisi sehat untuk meraih visi tersebut.
Terlepas dari keberadaan kawan kita, seabrek, puluhan pekerjaan setiap hari, berjibun tugas yang sudah dilakukan, apakah semuanya itu menambah pundi-pundi tabungan amal kebaikan kita nanti di akhirat? Setiap hari, siang datang dan kita jadikan untuk aktivitas hingga berganti malam kita jadikan istirahat tanpa terasa rutinitas itu menambah dekatnya kita dengan kematian, dekatnya dengan penghujung hidup, dekatnya dengan ketentuan tempat akhir, dekatnya dengan alam kubur, sudahkah kita merenungkan hal tersebut wahai sobatku? Apa yang sudah kita lakukan selama bertahun-tahun kita menjejakkan kaki kita di dunia ini, bumi menjadi saksi, bahkan segala makhluk hidup  di semesta akan memintai pertanggungjawaban kita jika memiliki kesalahan dengan mereka. Sudah berapa kali kita membantu dan meringankan beban orang lain atau sebaliknya sudah berapa orang yang pernah disakiti oleh kita? Semuanya tercatat dan tidak ada hal yang terlewatkan begitu saja. Medan tempur itu adalah bangunnya kita mengawali aktivitas di pagi hari hingga ke tempat peraduan di malam hari, saat kita terlelap pun ada waktu yang terlewat tanpa kita sadar bahwa hal tersebut juga dimintai pertanggungjawaban. Apakah waktu tidur kita lebih banyak daripada waktu bekerja dan beramal?
Sebagai muslim yang taat, ibadah harian uatmanya sholat merupakan hal pokok yang menjadikan kunci timbangan amal sholeh nantinya. Usaha untuk berjamaah di masjid hingga menambah dengan sholat sunah baik itu rawatib, dhuha, tahajud, dan sholat sunah lainnya mampu menolong kita kelak. Sadarkah jika sholat berjamaah itu membantu manakala sholat kita kurang sempurna kemudian karena berjamaah maka ditutupi dengan jamaah lain? Hingga keuntungan mendapatkan 27 derajat tiap kali kita berjamaah di masjid. Subhanallah, jika mampu rutin sebuah laba yang besar. Marilah komparasikan dengan sholat yang pernah terlewat, entah ketika kita ketiduran atau bahkan sibuk karena pekerjaan dunia. Yang menggerakkan hati kita untuk beribadah sejatinya adalah Allah swt, bersyukurlah jika penjagaan dan hidayah itu senantiasa kita dapatkan. Hati maupun jiwa manusia memiliki ftrah kecenderungan terhadap 2 hal yaitu kebaikan (taqwa) atau sebaliknya keburukan (fujur). Berusahalah mensucikan hati ini, berusahalah untuk membersihkan hati dari noda-noda kemaksiatan, meski menurut diri kita hanyalah noda dari dosa-dosa kecil. Sebetulnya dosa-dosa kecil yang diremehkan itulah terkadang yang menjadi kerak, menjadi bintik hitam pekat karena terlalu seringnya kita perbuat.
Tetaplah memohon (berdoa) hanya padaNya utamanya untuk kebaikan dunia dan akhirat, bapak ibu dan guru-guru yang pernah mengajarkan kepada kita tentang agama ini, tentang kebaikan, tentang makna asli dari kehidupan. Pelajaran dari para ulama, para pahlawan dengan pengorbanan mereka, membuktikan bahwasanya keuntungan materi dunia itu bukan tujuan utama namun yang terbesar justru nilai ibadah dan penghambaan terhadap sang Kholiq (pencipta). Karena penghambaan terhadap Rabbul izzati yang akhirnya mendorong kita mampu bekerja, mampu beribadah, mampu menggapai cita-cita, bahkan semangat itu lahir dari kekuatan spiritual, yang artinya semakin manusia dekat dengan Tuhan nya maka dia semakin dekat dengan kesuksesan. Tidak ada kekhawatiran akan kesuksesannya di dunia, dia lebih merasa khawatir nasibnya kelak di akhirat. Penentuan itu sejatinya sudah kita rancang dan susun sedemikian rupa di ladang dunia ini. Seuntai senyuman kepada bapak dan ibu kita, sikap ramah kepada tetangga, uluran tangan kepada kawan, infak kecil kepada pengemis di jalan yang tidak tercatat di memori kita, boleh jadi ketika hal tersebut tulus ikhlas kita perbuat maka itu menjadi kunci amal kebajikan, kunci pemberat timbangan amal di yaumul mizan.
Manusia yang telah terkubur dalam lumpur dosa dan maksiat tetap diberi kesempatan dengan taubatan nasuha, Allah swt Maha pengampun, justru jangan berburuk sangka padaNya karena kita telah terlanjur banyak kesalahan hingga enggan untuk menyapa dan melangkah mendekat kepadaNya. Janganlah menjadi manusia yang sombong dengan tidak mau bersimpuh, sujud, dan meratap menangis kepada Sang Pencipta. Keluarkan semua tetesan air mata itu hanya padaNya, kalaupun kepada manusia tapi menangislah karena Allah artinya adalah bolehlah menangis kepada manusia tapi asalkan itu ujungnya kepada sang Rabbul izzati, hal demikian tidak masalah. Cahaya rahmat dan keberkahan akan menyinari hati dan jiwa manakala keinginan untuk berubah itu tetap ada, cahaya iman mampu menentramkan dan menghadirkan rasa nyaman bagi hamba-hamba yang berserah diri pada Tuhan. 
Marilah tata kembali iman kita, atur dan setting ulang pikiran kita, kelola dengan baik dan optimalkan jatah waktu di dunia ini agar kelak kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung. Berbahagialah kita manakala diberikan kesempatan untuk bergabung dengan orang-orang yang shalih, kaki dan tangan harus diberdayakan untuk kebermanfaatan bagi umat, bagi agama, bagi negara, bagi ibu pertiwi, bagi masyarakat, bagi bapak dan ibu kita, jangan biarkan tangan dan kaki ini menjadi sarana perusak ataupun penghancur kehidupan kita sendiri. Indahnya dan manisnya surga perlu diperjuangkan dengan melakukan hal-hal pahit dalam perjuangan, ibadah, dakwah, artinya ujian itu biarlah terasa pahit namun itulah yang menjadikan kita lebih pantas dan layak menerima indahnya dan manisnya surga. Mohon hanya kepada Allah saja untuk keselamatan dunia dan akhirat. 
Jadikan semangat sholat berjamaah menjadi jembatan untuk amal-amal yang lain agar semakin subur tertanam. Berikut ini lirik lagu nasyid milik dawud Wharnsby berjudul, "What did I do today?"
What did I do today?
Oh the moon has come
The day is done
The night has covered up the sun.
I have stood so often before you to pray
But I wonder Allah, tell me, what did I do today?
Did I remember the words of Al-Fatiha?
Did I take time to thank you for all that I have?Did I call on you to guide my way?
Tell me, what did I do today?

I has whispered to you
As I made ruku
Subhana Rabiy'yal adheem.
But was my faith
Bright or grey?
Oh Allah, tell me, what did I do today?
Did I smile at my brother?
Was I kind to my mother?
Did I teach another something that I know
Or did my love of this world lead me astray?
Tell me, what did I do today?

Sami Allah hu liman hamida
Rabanna lakal hamd.
Sami Allah hu liman hamida
Rabanna lakal hamd.
La illaha il Allah.
La illaha il Allah.

Though I've bowed to you
with my face in the dust,
subhana raby'yal a'la
Did I turn to you
And did I obey?
Oh Allah, tell me, what did I do today?
Did I use my mind?
Did I use my time?
If I search my heart what will I find?
The light of your guidance is a glimmering ray,
Tell me, what did I do today?
Oh Allah, tell me, what did I do today
Berikut file lagu nasyid milik Dawud Wharnsby bisa didownload dengan klik link di bawah ini:
1. Dawud Wharnsby - Flowers are red.mp3 ((3.7 Mb)
2. Dont talk to me about Muhammad (pbuh).mp (4.1 MB)
3. The People of the Boxes- Dawud Wharnsby.mp3 (3.4 Mb)
4. The Prophet Nasheed by Dawud Wharnsby Ali.mp3 (1.3 Mb)
5. Sing Children Of The World by Dawud Wharnsby Ali.mp3 (5.1 Mb)
6. what did i do today - dawud wharnsby ali.mp3 (2.7 Mb)

Related Posts
1. Download Action Movies Jet li Bluray
2. Download Drama & Cartoon Movies
3. Download Korean Drama
4. Download Game PC
5. Download Hindi movies Bluray
6. Download Koleksi Film SRK Full
7. Download Listening UN 2017

Tuesday, March 22, 2016

Apa dan Siapa Kita? Berani Angkuh kah ...

Pertanyaan ini penting bagi manusia, sebuah pendeskripsian jati diri yang tidak terlalu rumit. Manusia yang tercipta dari air mani yang di dalamnya di tiupkan ruh  ketika sudah sampai masa tertentu. Lahir ke dunia menjadi diri kita sekarang ini. Wajah dan tubuh beserta kelengkapan anatomi, bagaimana yang cacat? Warna kulit yang beragam bahkan tinggi rendah, sampai bahasa yang dibicarakan. Semuanya semakin membuat unik dan khusus. Inilah diri kita, di hadapan Tuhan tetaplah sama yaitu sebagai makhluk. Kenapa kadang menjadi angkuh? Menjadi sombong? Menjadi takabur? Padahal sejatinya dibalik sempurna ciptaan ini, diri kita memiliki kelemahan salah satunya adalah kurang bisa mengontrol syahwat. Dalam hal ini termasuk sifat, karakter, emosi, temperamen, dsb. Apa sebetulnya tujuan adanya kita? Manfaat orang yang memiliki agama adalah membuat hidup semakin bermakna. Apa iya? Bagi yang memiliki agama ataupun kepercayaan pada Tuhan, dalam hidupnya terdapat yang dituju. Sebaliknya keterbatasan yang tidak mempercayai Tuhan (atheis) penglihatan dan fokusnya terbatas pada materi fisik dunia karena tidak sampai tataran persiapan setelah kehidupan dunia yaitu akhirat. Apa mungkin yang tidak percaya terhadap akhirat mau melakukan aktivitaas amalan akhirat. Syaratnya harus iman atau percaya terlebih dahulu sehingga orientasinya benar dan lurus.
Ini yang saya lihat dari hikmah di balik film yang dibintangi oleh Aamir Khan tahun 2014 judul PK, film ini memiliki pesan moral yang bagus. Banyak ajaran agama memiliki kesamaan yaitu percaya pada Tuhan yang satu, hanya pemeluknya sajalah yang kurang menyadari kitab sucinya sebagai tuntunan hidup. Ambil contoh di daerah Jawa Tengah, dari sekian juta orang yang memiliki KTP beragama Islam yang benar-benar sadar akan agamanya dan melaksanakan perintah agama Islan belum bisa 100%. Faktor Islam yang karena keturunan bukan mempelajari dan mengkaji isi Al-Quran dan Hadits secara baik, sehingga mereka belum dekat dengan agama fitrah ini. Kembali ke esensi dari penciptaan manusia, yaitu manusia sendiri akan tersadar bahwa dirinya sudah berikrar sebelum dia dilahirkan ke dunia, ikrar kepada Tuhan bahwa Allah lah Rabb manusia dan penguasa smesta alam (hal ini dicantumkan dalam Al Quran). Memang semua manusia tidak mengingatnya namun dalam Al Quran  nantinya di akhirat tidak ada satupun manusia yang menolak ataupun menyangkal hisab dari Tuhan nya, yang mereka minta hanya ingin diberikan 1 kesempatan lagi dikembalikan ke dunia namun Allah swt sudah menutup kesempatan tersebut. Logika sederhananya adalah orang yang sedang bermimpi tidak sadar bahwa dirinya bermimpi sampai dia tersadar bangun. Begitupun kita akan yakin dan percaya hingga nafas sudah berhenti berhembus dan menemui Tuhan kita, Allah swt.
Masih angkuh kah kita dengan Allah swt dengan melanggar segala perintah-Nya? Perlu doa, meminta pada Allah swt agar diri ini dilembutkan hatinya, dibukakan pintu hidayah, dimudahkan dalam menapaki jalan amal kebaikan ataupun minta dikuatkan dalam menghadapi segala Jalan menuju jannah-Nya kelak.