Kisi - kisi ulangan ataupun kisi-kisi tes memang suatu syarat dimana seorang guru itu membuat soal. Nah kisi-kisi tersebut juga digunakan siswa untuk acuan (semacam guideline) dalam mempelajari materi mana saja yang akan diujikan. Terlepas dari adanya kisi-kisi ulangan (ujian) atau tidak, namun jika proses pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar) lancar terlaksana dan sesuai dengan silabus yang ada maka tanpa kisi-kisipun sebetulnya siswa sudah mampu mengerjakan. Cuma terkadang faktor dari guru yaitu materinya sedikit melenceng dari panduan silabus atau faktor dari siswa yang jarang berangkat atau kurang rapi dalam mencatat poin-poin penting tiap kompetensi dasar yang akan dicapai, memperhatikan penjelasan guru atau enggak, aktif bertanya ato enggak, dsb. Intinya adalah pada pembiasaan belajar siswa secara reguler (rutin). Tiap harinya siswa ideal itu adalah mereka yang belajarnya model harian (terjadwal) sehingga tidak model SKSS (sistem kebut semalem suntuk) atau bahkan membuat ringkasan sebagai contekan. So, the point is about studying or learning byself. Mandiri dalam belajar adalah prinsip pembelajar sejati karena fungsi pendalaman dan pemahaman bisa diperoleh ketika siswa mengulas kembali di rumah. Namun jika tidak demikian maka hasilnya kurang optimal, so there is no instant way to achieve success kecuali orang bejo. Sukses besar itu adalah kumpulan keberhasilan skala kecil yang berserakan namun kemudian dikemas dan dikumpulkan hingga akhirnya terwujud menjadi prestasi besar dalam hidup. Kebiasaan belajar (learning habits) adalah kepribadian orang-orang besar bahkan tokoh-tokoh nasional pendiri bangsa ini, mereka memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi meski dalam keadaan penjajahan (masa-masa dijajah, tertindas, perang bahkan jiwa menjadi taruhannya). Mereka pertaruhkan apapun itu demi belajar hingga puncaknya adalah memerdekakan bangsa ini dari segala bentuk penjajahan. Sebagai generasi penerus yang sudah modern, habits dalam menjaga konsistensi belajar adalah salah satu bentuk/manifestasi dari menghargai nilai-nilai perjuangan pahlawan yang telah gugur demi bangsa Indonesia. Malu kalau zaman sudah modern namun diri kita budaya nya masih primitif, maksudnya masih bolos, jarang belajar, dan suka nyontek. Itu jauh dari sikap ksatria dan jauh sekali dari karakter pahlawan. Mereka saja berani mempertaruhkan jiwanya agar bangsa ini merdeka, masa iya sih mempertaruhkan nonton TV, waktu FBan, main game, diganti untuk belajar enggak bisa, padahal belum mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati lho sob. Berarti kalo enggak bisa belajar, ya pasti cemen banget gitu.
CArilah ilmu sampai ke negeri Cina, begitu bunyi salah satu hadits Rasulullah SAW. CErahkan pemikiran kita dengan banyak membaca. EAlah hari gini masih tulalit, smartphone aja kalo gak ada sinyal wifi aja gak keren, kita juga dong kalo gak nyambungan kalo ngebahas pelajaran juga bisa disebut chasing bagus tapi otak jongkok. BD, maksudnya beda dong, jelas beda antara sinyal kuat dengan otak jongkok, ganteng-ganteng tapi bloon yah sama aja. sECara gitu loh, belajar itu kunci utama sukses di ulangan sob. DB (dengerin bro!) kesuksesan menaiki 100 anak tangga itu berawal dari melangkahkan di anak tangga yang pertama. artinya adalah bisanya jadi pinter itu gak ujug-ujug, tapi otak kita diasah tiap hari dengan belajar. DAri materi pelajaran yang termudah sampe yang tersulit (beberapa siswa mengklasifikasikan demikian) semuanya bisa dikuasai, syaratnya dengan membaca, cari tahu dari guru, bertanya pada teman, bahkan gak malu diajarin oleh teman.DB (dengerin Bro!) si tukang obat (penjual obat) di pasar saja dia harus belajar ngomong yang baik dan menarik perhatian, padahal gak ada materinya tuh, tapi dia berlatih dan terus belajar biar banyak orang yang berkerumun membeli obat yang dijualnya. BAcalah buku catatan, google kalo perlu, dan segala hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diujikan esok harinya. Pasti AAsyik sekali kalo bisa menjawab semua butir soal yang diujikan. Keren kan.
For the Best you Can Analyze your Dream Easily, bagus lagi kalo kita dengan mudahnya cek ato analisa ulang target atau cita-cita (mimpi) kita. Nah setelah itu susunlah metode untuk menggapainya. Yap seorang siswa MUST have passion, ketekunan keuletan kesabaran dalam meraih cita-citanya. Kita MAY (boleh) saja gagal namun setelah itu bangkitlah kembali. Akhirnya we CAN reach our goal, benar sekali targetpun tercapai dengan memuaskan. Seperti halnya seorang Benzema yang bisa mencetak gol ke gawang lawan demi dipersembahkan untuk klubnya real madrid, The winning goal for Real Madrid was scored by Benzema last night, dengan bangga si benzema mempersembahkan kemenangan untuk timnya dengan gol dari kakinya seperti itulah harusnya kita sebagai pelajar sejati bangga meraih peringkat di kelas, bangga meraih medali kejuaraan di cabang olahraga, meraih prestasi dalam bidang lainnya, namun tanpa prestasi apa bisa kita berbangga. So, milikilah prestasi agar kedua orangtua kita juga bangga dengan memiliki anak seperti kita. Layaknya seorang sekretaris yang mengetik surat kemudian dia mengoreksi ulang hasil ketikannya agar hasilnya pun sempurna, The letter is being typed by the secretary at the office, yap jika seorang sekretaris saja setelah mengetik kemudian mengedit (mengoreksi) hasil pekerjaanya maka sebagai seorang pelajar juga harapannya mampu menginteropeksi diri, mengevaluasi diri, muhasabah sejauh mana dia telah belajar, sejauh mana dia telah membanggakan kedua orangtuanya, atau sebaliknyakah dia telah begitu banyak mengecewakan kedua orangtuanya. Mari di momen bulan puasa ini jadikan sebagai bulan tarbiyah, bulan pendidikan bagi diri untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin banyak dilakukan, edit, rubah, kalo perlu ganti, agar menjadi pribadi yang berkualitas, udah cakep juga soleh dan prestasinya oke, menjadi generasi pembelajar itu menyenangkan. Never stop learning, jangan sekali-sekali untuk berhenti belajar, belajar bisa secara formal maupun informal, hal tersebut juga tidak ada masalah. Yang terpenting pola pikir kita sudah benar, semangat terus membara dan berkobar hingga mampu menyemangati teman-temannya. Semakin banyak pribadi pembelajar yang semangat maka merubah bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik akan semakin mudah & tentunya semakin dekat menuju ke jalan yang terang benderang. Bravo Indonesia, Jayalah Bangsaku, Best for moslem generation.
Related Posts:
No comments:
Post a Comment