Showing posts with label bandar miras. Show all posts
Showing posts with label bandar miras. Show all posts

Saturday, June 3, 2017

Pengacara Vs Bandar Miras, Pengacara Bahagia Si Bandar Tewas

Sebut saja Jolly si pengacara yang awalnya dia memiliki sampingan pekerjaan dengan membantu menjawab soal ulangan murid-murid pada suatu sekolah. Pekerjaannya ini ia lakukan lantaran mampu menambah doku bagi sakunya, lebih-lebih di tempatnya bekerja belum benar-benar sibuk. Bahkan selama ini ia menggantikan posisi ayahnya sebagai sekretaris dari pengacara terkenal yaitu Tuan Rizvi. Jolly ini juga sedikit bermasalah dengan istrinya yang bernama Pushpa. Gara-garanya si istri minta dibelikan pakaian bermerk GUCCI namun ia tidak mampu membelinya lantaran mahal. Ada titik perubahan hidup pada diri jolly manakala ia berhadapan dengan kasus kematian Hina dan pembunuhan suaminya yang bernama Iqbal Qassim. Kisah semakin rumit dan menegangkan manakala Jolly harus berhadapan dengan pengacara senior di Lucknow, karena dibalik misteri pembunuhan Iqbal ada konspirasi besar antara pengacara dan pihak kepolisian. Cerita ini sebetulnya mengungkap kondisi birokarsi dan pemerintahan yang terjadi di India. Birokrat yang korup dan bermain kotor serta kental bau nepotisme. Bahkan Jolly harus mempertaruhkan nyawanya manakala orang suruhan pengacara senior menembak dirinya hingga ia harus dilarikan ke rumah sakit. Alur cerita mengalir namun ending yang sulit diduga membuat film ini asyik ditonton bagi penggemar genre misteri. Karena merupakan kritikan juga terhadap proses peradilan yang ada saat itu dimana banyak kasus yang terjadi jauh dari penegakkan keadilan bagi orang yang tertindas namun lebih cenderung memihak para pemegang duit bahkan birokrat korup. Maka jadilah pahlawan keadilan seorang diri menghadapi kawanan penjahat yang memiliki banyak back up (lebih-lebih dari internal pemerintahan sendiri sebagai tikus korupnya). Proses peradilan juga berjalan unik dan seru. Dalam setiap adegannya memiliki unsur kepiawaian sang aktor Akhsay Kumar yang memang sudah malang melintang di dunia akting. Ending yang dramatis & seperti biasa kebenaran selalu menang atas kejahatan, maka jolly berhasil mengungkap kasus Hina dan suaminya yang bernama Iqbal tersebut. Di film ini juga mengkritik tentang praktek bom bunuh diri yang mengatasnamakan jihad & polisi yang disuap untuk melepaskan pelaku dengan imbalan besar. Baik keduanya tidak ada kebaikan dipandang secara sosial kemasyarakatan. Di film ini menampilkan posisi masyarakat muslim sebagai minoritas dan penganut Hindu sebagai mayoritas yang bersama-sama menginginkan tegaknya keadilan dalam masyarakat. Nilai humanismenya sangat kental, juga tidak terlalu fanatik dalam satu golongan baik itu dari sudut Islam maupun umat Hindu. Memandang perbedaan agama dengan sikap yang netral, tidak terlalu emosional & mengusik keyakinan satu sama lain. Banyak pelajaran yang bisa dicermati dari film ini. Memang akhir-akhir ini banyak film ini yang mengangkat nilai-nilai kehidupan agar dijunjung tinggi & diperjuangkan agar benar-benar berjalan sesuai kodratnya yaitu kebaikan, keadilan tercipta di segala penjuru dunia (kondisi ideal). Film dengan membawa permasalahan tentang fakta ketidakadilan yang telah merajalela terjadi bahkan brangkali film ini mewakili kondisi borbroknya kualitas peradilan dari beberapa negara, dimana saat ini memang hukum dipandang sebelah mata dan prakteknya pun pincang. Lihat saja di Indonesia juga hampir terdapat kesamaan dalam penyikapan kasus-kasus hukum yang ada, memang tidak semuanya bermental korup namun yang jujur dan baik itu masih sedikit jumlahnya atau memang yang korup itu terlalu kuat hingga masyarakat kecil tidak mampu melawan. Tapi keadilan dan kebenaran tetaplah akan sama yaitu akan tetap & selalu mengalahkan kejahatan & kesewenang-wenangan bahkan penguasa yang zalim pun mampu ditumbangkan. Bagi saudara semua yang menginginkan film Jolly LLB 2 kualitas Bluray 1080p dapat mengunduhnya dengan klik link berikut:
>>[unduh Jolly bluray.mkv][sub indo]<<
Mari komparasikan atau bandingkan sejenak dengan film milik shah rukh khan (Film Raees) yang rilis lebih dahulu dibandingkan Jolly. Saya mencoba searching di google terkait pendapatan dari film Jolly sekitar 81,85 crore dimana mendapat nilai 7.4 dari imdb, sedangkan Raees berhasil meraup 114 crore atau setara dengan 228 miliar rupiah. Saya sendiri lebih suka dengan alur cerita film raees. Raees yang memang dari kecil sudah memiliki bakat bisnis dan cerdas dari segi pemikiran. Tayangan dimana raees kecil dan kawannya yang bekerja mencari duit dengan ikut mendistribusikan minuman keras ditaruh di tas sehingga lolos di pos penjagaan, polisi pun tidak sempat curiga. Cerita di film ini juga membuka mata tentang sindikat penjualan miras, yang lagi-lagi senantiasa melibatkan aparat yang bermental korup dan haus akan uang. Nilai kegigihan dalam meniti usaha dari nol hingga akhirnya ia menjadi pebisnis sukses. Bisa dilihat ketika raees awalnya ingin memisahkan diri dari bosnya selama ini menjadi ladang rezekinya. Ia tidak ingin selamanya mengekor pada orang lain. Artinya sudah bosan menjadi bawahan. Seperti pepatah lebih baik menjadi kepala semut daripada menjadi ekor singa. Mandiri, menjadi bos sendiri lebih ia pilih meskipun hambatan dan tantangannya jauh lebih besar. Ia hanya diberi waktu 3 hari ketika ingin mendirikan jaringan mirasnya sendiri. Jadilah raees ini memutar otaknya, sewaktu berkendara motor dengan sahabatnya bernama Sadiq, mereka hampir menabrak pejalan kaki pembawa kambing. Nah, dari situlah ide muncul. Ia meminjam mobil mewah milik Kasim dan kemudian pergi ke peternakan kambing untuk membeli kambing-kambing yang akan ia jual di momen idul fitri dengan harga dua kali lipat. Ia menukar mobil mewah seharga 1 crore tersebut dengan kambing. Cuma sayangnya sampai di tempat penjualan kambing, para pedagang disana tidak memberi izin padanya untuk menjual kambing-kambing tersebut. Terjadilah perkelahian raees & seorang sahabatnya melawan puluhan penjual daging kambing. Ujian ini menghantarkan Raees bertemu dengan boss besar bernama Musa. Ia membantu Raees mendapatkan uang yang disyaratkan oleh bos pertama yaitu Jairaj. Itu sedikit cuplikan kegigihan Raees dalam membangun kerajaan bisnisnya, terlepas barang yang dijadikan komoditinya adalah minuman keras. Sisi kepedulian sosial Raees dalam film ini diwujudkan dengan mengoptimalkan tenaga masyarakat di kompleksnya, bahkan ia tidak segan-segan mencari solusi dari masalah orang-orang yang kelaparan, tidak punya pekerjaan, bahkan membantu pengadaan barang semisal mesin jahit. Si tokoh bermata empat ini, julukan dalam film tersebut, akhirnya ia membentuk koloninya sendiri dimana masyarakat tadi sebagai pengikut setianya. Berbeda dengan film Jolly, film Raees beraroma action, perkelahian, pertarungan, baku tembak, hingga membunuh nyawa orang menjadi adegan biasa. maka di film Raees penonton harus diatas 18 tahun karena memang tidak layak ditonton oleh anak dibawah umur, bukan karena mengandung adegan porno namun terdapat adegan kekerasan. Film Raees dengan kualitas bluray dapat diunduh di link berikut: >> [RaeesBluray][Sub Indo] <<
Baik Film Jolly yang dibintangi Akhsay Kumar maupun Raees oleh Shah Rukh Khan, keduanya memperlihatkan kesenioran mereka dalam berakting yang memang berkelas dan wujud dari penempaan sejak muda, semakin banyak film yang dibintanginya tidak hanya berurusan dengan cinta dan fiksi belaka namun sarat membawa pesan moral, bahkan mampu menambah gizi penggila film bollywood. Cara melihat dunia dengan sudut pandang berbeda juga akhirnya mampu menghilangkan batas, sekat, maupun pemikiran sempit terkait berkehidupan, bermasyarakat, bahkan menyebarkan nilai kebaikan meski itu dalam kondisi yang sulit, apalagi rawan konflik antar agama. Yap, menurut saya Akhsay Kumar representasi dari aktor bollywood beragama Hindu yang sukses hingga kini & Shah Rukh Khan sang aktor muslim yang tetap konsisten terus berprestasi dengan karya film-filmnya.
Akhir dari Jolly adalah happy ending, sedangkan film Raees berakhir dengan tragis penuh kesedihan. Karena mengangkat sisi gelap dari Bandar Miras yang memang jalannya sudah salah sejak awal. Meski uang yang ia dapatkan dari miras dibelanjakan bahkan digunakan untuk santunan sosial, membantu si miskin, namun tetap saja menjerumuskan pada kehancuran pribadi. Bahkan bisnis ilegal tersebut harus berujung pada pengejaran dirinya karena terlibat pendistribusian BOM RDX yang disisipkan dalam muatan kotak berisi emas. So, pesannya adalah tidak usah mencampurkan antara kebaikan dengan kemaksiatan karena bisa jadi hal tersebut menjerumuskan kita kepada kemaksiatan yang lebih besar, masih mending jika hanya dibalas di dunia saja namun bagaimana jika azab tersebut tetap melekat hingga ke akhirat kelak tentunya akan sad ending selamanya di neraka. Naudzubillah. Jadilah penonton cerdas ketika menikmati hiburan dalam bentuk apapun, jika bisa malahan harusnya menciptakan tontonan yang berkualitas dan menarik, namun tetap dalam konteks syar'i. Buka mata, buka telinga, bukalah juga pemikiran kita agar wawasan bertambah namun tidak mengubah keimanan. Menjadi pribadi yang berkarakter di tengah era yang serba mudah, mudah berbuat kebaikan melalui media internet, juga sebaliknya mudah terjerumus dosa lewat internet. Tetap jaga diri aja sobat, jadikan Allah swt sebagai satu-satunya penolong kita, dengan berdoa & membuktikannya dengan amal perbuatan.


Related Posts: