Showing posts with label teks report. Show all posts
Showing posts with label teks report. Show all posts

Sunday, April 12, 2020

Catatumbo, Tahukah Kamu Apa Catatumbo Itu?

Catatumbo Lightning
Catatumbo adalah nama suatu daerah di negara Venezuela. Di kawasan ini petir atau kilat sering terjadi berkali-kali bahkan tercatat hampir ribuan kali selama durasi satu jam. Cahayanya sangat terang dan tajam, bisa dilihat dari jarak lebih kurang 400 km, wuihh keren luar biasa yah. Dari fenomena alam inilah kemudian beberapa cerita atau dongeng muncul tentang kedahsyatan Catatumbo Lightning.
Dalam bahasa Inggris fenomena alam bisa dikategorikan kedalam teks bergenre Report. Berikut contoh teks report tentang fenomena alam Catatumbo.

Report text (Natural phenomenon)
You the saying “lightning never strikes the same place twice?” forget it. On a good night, one lake in Venezuela hosts thousands of lightning strikes every hour.
The phenomenon is known variously as the Beacon of Maracaibo, Catatumbo lightning or – cue dramatic roll of thunder – the everlasting storm. That last one might be a slight exaggeration but where the Catatumbo River meets Lake Maracaibo there is an average of 260 storm days per year. Here the night sky is regularly illuminated for nine hours with thousands of flashes of naturally produced electricity.
Venezuela’s lake Maracaibo earned a place in the Guinness Book of World Records for “highest concentration of lightning” with 250 lightning flashes per square kilometer each year. The storm ease off in the dryer months of January and February and are most spectacular at the peak of the wet season around October. At this time of year, you can see average of 28 lightning flashes each minute.
The Catatumbo lightning is bright enough that it can be seen 400 km (250 miles) away and colonial sailors were said to use it for navigation. The force and duration of the storms have inspired many tales but eyewitness claims the lightning is multi-colored are a trick of the light.


Untuk jelasnya bisa dengan latihan soal berikut ini, klik link (untuk pembelajaran online) [Soal Latihan]

Wednesday, January 31, 2018

Kau Penghisap Darah, Nyamuk Pengganggu Penebar Maut

Serangga kecil penghisap darah dengan menebarkan penyakit yang tergolong ganas. Serangga itu bernama nyamuk. Makhluk kecil penyedot darah ini bukanlah drakula, tokoh fiktif film horor, atau vampire dan sejenisnya.  Nyamuk yang banyak di jumpai di daerah kumuh, daerah tropis, daerah hutan tropis, ataupun perumahan yang  lembab, banyak genangan air, tempat kotor dan selokan perkampungan yang jarang dibersihkan. Nyamuk ini memiliki siklus hidup mirip dengan siklus hidup katak, bedanya katak adalah amphibi, sedangkan nyamuk termasuk jenis serangga yang telurnya ditetaskan di air yang menggenang (tidak mengalir), bak air yang jarang dikuras, kamar mandi yang kotor, ada juga jenis nyamuk yang menaruh telur-telurnya di air yang jernih. Biasanya kita mengetahui wadah air itu terdapat bibit nyamuknya jika banyak uget-uget (jentik-jentik) berenang di air tersebut. Ternyata nyamuk bisa membawa maut bagi manusia yang digigitnya terutama nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Sifatnya yang menyedot darah korbannya ini berbeda kelakuannya dengan hewan lintah, kalo lintah yang tadinya berukuran kecil setelah menghisap darah tubuhnya bisa mengembang besar, lintah juga bisa untuk terapi menghisap darah kotor. Sedangkan nyamuk, ia menghisapnya tidak terlalu banyak karena memang ukurannya kecil namun ia pembawa (agen) penyakit, yang sudah banyak korban berjatuhan meninggal karena gigitannya tersebut. Sifatnya yang merugikan inilah sehingga nyamuk termasuk serangga mematikan bagi manusia, harus diwaspadai. Caranya bisa melalui pencegahan dan pengobatan. Biasanya yang sering disarankan adalah penerapan budaya hidup bersih dengan menutup tempat air yang terbuka, memberantas nyamuk dengan menghilangkan sarangnya. Dan yang instan pake obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, lotion hingga raket listrik khusus nyamuk atau kelambu di tempat tidur agar nyamuk tidak bisa masuk.
Pemimpin Penghisap Darah, Tenggelamkan
Sifat pemimpin yang menyengsarakan rakyat sama berbahayanya dengan serangga nyamuk. Rakyat yang kelaparan hingga tewas adalah bukti pemimpin gagal menjalankan tanggungjawab. Tidak becus, tidak perhatian dan wujud pemimpin busuk. Pemimpin yang kotor ini lahir dari sarang kotor seperti halnya nyamuk penghisap darah yang suka bertelur di tempat-tempat air yang kotor. Pemimpin yang lahir dari partai kotor sarang koruptor, sarang komunis dan mafia ini sesungguhnya pantas diturunkan paksa karena tiada guna bagi bangsa. Temannya yang sejenis pastilah jumlahnya tidak sedikit dan mereka siap menghisap darah rakyat, penebar kemiskinan, kemelaratan. Dimana kemelaratan adalah akar dari kejahatan atau tindak kriminalitas.
Saatnya pilkada 2018 dan pilpres 2019 digunakan sebagai momen pembasmian sarang-sarang nyamuk, tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama, partai penipu, pencitraan, cebong, koruptor cina, dan jentik-jentik komunis. Bumihanguskan partai tersebut, tunjukkan bahwa kebaikan masih eksis dan akan tetap menang melawan kejahatan, sekuat apapun mereka. Kebaikan tak pernah gentar menghadapi kejahatan. Kebaikan bahu-membahu menyulutkan semangat heroisme dalam menegakkan keadilan di tanah air ini. Cukup 1 periode saja, kerusakan cukup parah sudah ditimbulkan akibat salah dalam memilih pemimpin. Periode bagi pemimpin yang fresh di tahun 2019 adalah sebuah keniscayaan untuk Indonesia Sejahtera.
Teks Report tentang Nyamuk
Everyone knows that small insects called the mosquito. It is possible to find mosquitoes in almost very part of the world except in the places where it is extremely cold or where it is very dry. During the summer, it is almost certain that you find many mosquitoes near swamps, ponds and lakes.
                Mosquitoes have an interesting life cycle. The female mosquito bites a person or animal in order to get some blood. She needs it before she can lay her eggs. Second, she flies to an area of water and deposits her eggs in the water. In a few days the eggs open and the baby mosquitoes, called larva, come out. In a short time, they will mature and fly away.
                It is interesting to note that only the female will bite for the blood. She has a special mouth which can go into an animal’s or a person’s skin.
QUESTIONS
1. Where can we find mosquitoes during the summer?
A. Every part of the world
B. In swamps and ponds
C. Near swamps, ponds, or lakes
D. In swamps
E. Extremely cold or dry places

2. What is the topic of the text?
A. The mosquito.
B. The story of the insects.
C. The summer season.
D. An interesting life cycle.
E. How to find a mosquito

3. From the text, we can know  that mosquito is ......
A. Reptile
B. Insect 
C. Mammal
D. Wild animal

Monday, November 28, 2016

Ayo Bermain Tangkap Capung, Siapa Suka?

Sewaktu kecil pas usia 8 tahun (usia SD) saya memiliki hobi menangkap capung bersama dengan teman di samping rumah. Kebetulan tidak jauh dari rumah saya terdapat sungai yang airnya hingga saat ini masih jernih, cuma ketika banjir berwarna kecoklatan. Namun ketika cuaca normal kalopun hujan tidak terlalu lebat, maka warna airnya transparan. Kadang dasar sungai akan terlihat, maka hal yang mengasyikan juga yaitu menangkap “uceng” (sejenis ikan air tawar yang lonjong dan bergaris) yang sering berada di sela-sela batu air sungai. Hobi bermain tangkap capung ini ternyata berlanjut ketika saya sudah memiliki anak. Anak laki-laki saya yang bernama Hisyam, suka sekali diajak untuk menangkap capung. Padahal diusianya yang 3 tahun lebih 3 bulan itu dia belum bisa menangkap seekor capung pun karena ternyata memang cukup sulit. Saya sendiri dengan tangan kosong (tanpa bantuan alat) harus ekstra mengendap-endap agar capung tidak terbang. Mata capung yang tergolong besar, bulat dan lebar ini bisa melihat hingga 360 derajat yang artinya jika ada musuh yang datang dari belakang tubuhnya dia mampu mendeteksi dan melihatnya sehingga dengan mudah bisa menghindar lalu terbang. Berhubung sudah sedikit terbiasa bermain tangkap capung maka saya memiliki trik sendiri yaitu ketika dengan tangan kosong maka gerakan tangan sebisa mungkin berasal dari persis belakang tubuh capung dan posisi tidak terlalu tinggi (sejajar). Kemudian langkah selanjutnya gerakkan ibu jari dan telunjuk untuk menjepit ekornya yang panjang. Nah ketika sudah kena ekornya, maka hati-hati dengan mulut capung terkadang menggigit kulit, meskipun tidak menyebabkan infeksi ataupun iritasi tapi cukup terasa sakit. Anak saya pernah di gigit capung di pipinya ketika dia memegang capung padahal ekornya sudah diikat dengan benang halus namun tetap saja nempel di pipi dan akhirnya gak sengaja menggigit.
Keunikan mata capung yang membuatnya istimewa adalah sudut pandangnya mencapai 360 derajat yang digunakannya sebagai perlindungan dari pemangsanya. Bagian tubuh lainnya yang tergolong khas yaitu terletak pada sayap transparan. Sayap transparan yang dimiliki capung ini ringan dan membuatnya lincah dan sigap terbang sewaktu-waktu. Tubuhnya yang cenderung ramping dengan ekor panjangnya memungkinkan dia terbang hinggap di ranting atau rumpung kapan saja bahkan dimana saja. Jenis capung secara ilmu biologi kurang lebih memilki 5.900 spesies yang namanya telah dikenal secara ilmiah. Wow, jenis yang cukup banyak. Bahkan saya sendiri baru mengetahui saat belajar dan membaca buku, sebelumnya saya tahunya 1 jenis capung yang banyak terdapat di sekitar sungai dan samping rumah saya.
Capung memiliki proses perkembangbiakan yang sederhana namun efektif dalam memperbanyak keturunannya tersebut. Dia menjatuh telu-telurnya di air biasanya sungai, sawah, danau, atau kolam yang ditumbuhi tanaman air. Nah, telurnya tersebut menempel kuat disela-sela batang tanaman air. Setelah durasi waktu tertentu telur tersebut mengalami proses metamorfosis yang tidak sempurna hingga bentuk nimfa. Capung sendiri melakukan proses molting yaitu pergantian kulit hingga lebih dari satu kali sampai dia memiliki sayap yang kuat atau menjadi capung dewasa. Dalam referensi sumber yang pernah saya baca bentuk nimfa dari capung ini berlangsung hingga 1 tahun lebih sampai akhirnya menjadi capung yang sering saya dan anak saya tangkap.
Cukup menyenangkan untuk belajar biologi, ternyata jika langsung praktek di alam tidak membosankan karena prosesnya yang mengasyikkan dan bikin seru. Banyak hal baru yang diperoleh. Model tubuhnya juga ditiru untuk model pesawat helikopter meski saat ini desain helikopter modern berkembang lebih sekedar seperti tubuh capung, paling tidak awalnya memberi inspirasi model “helikopter” capung. 
Kita terkesan terhadap capung, kita terkesan dengan belalang, lebah, bahkan terkesan dengan banyak hal yang ada di bumi ini. Maka mari kita memuji Dzat yang Maha Bisa, Maha Pencipta segala sesuatu, yaitu Allah swt. Semakin kita belajar tentang alam semesta dan segala isinya entah hewan ataupun tumbuhan, bahkan manusia itu sendiri untuk dijadikan objek pembelajaran maka tidak akan habis kebesaran Allah swt, tidak pernah habis ilmu Allah swt. Layaknya mencelupkan telunjuk jari di samudera luas, air yang menempel di jari itu adalah ilmu yang kita ketahui dan pelajari sedang air yang ada pada samudera nan luas itu adalah ilmu Allah swt. Maka janganlah menjadikan ilmu pengetahuan itu satunya-satunya pedoman akan tetapi jadikan ilmu pengetahuan itu sarana kita untuk semakin mendekat dan taqwa kepada Allah swt. Bahkan dalam QS Al Kahfi ayat 109, Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). [al-Kahfi/18:109]
Yuk, teruslah belajar apa saja, jangan pernah merasa pandai apalagi takabur karena sudah mendapat gelar S1, S2, S3 atau menjadi profesor, doktor, guru, atau seorang ilmuwan. Namun ketika ilmu pengetahuan itu justru membuat kita jauh dengan Allah swt maka sia-sialah ilmu pengetahuan yang kita miliki. Apalagi misalnya banyak orang-orang pintar sekarang menggunakan kepandaiannya untuk menipu, membohongi dan berbuat kerusakan dan menentang agama Allah. Naudzubillah. Mohon pada Allah Swt agar apa saja yang kita pelajari membawa manfaat dan keberkahan tidak hanya kepada pribadi semata namun membawa dampak positif pada masyarakat dan bangsa ini. Amin. Kepemilikan ilmu juga akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga bijaklah dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kita miliki ini. Optimis dalam Kebajikan dan teruslah memberi manfaat pada sesama.
Berikut teks report tentang Capung dalam Bahasa Inggris:

DRAGONFLY
Dragonfly is a common name for any member of an order of predaceous aquatic insects. It is characterized by an elongate body, agile flight, and two roughly equal pairs of membranous wings. The order is divided into two suborders, the dragonflies and damselflies. The dragonflies hold their wings spread when resting, while damselflies hold their wings together above the body when resting. In both groups, the wings are unable to disengage and fold down as in most other insects. About 5,900 species are known. Dragonflies are found in all temperate and tropical regions of the world.
The adult head consists largerly of the compound eyes; the antenna are short and hairlike. Mouthparts are adapted for biting and scooping prey from the air.  Dragonflies do not have stingers, and they do not bite humans. The legs are located far forward on the body and are used mainly to grasp a resting spot such as a twig.  Most species of dragonflies have wingspreads 5 to 8 cm, but wingspreads of tropical species may reach 20 cm.
Most dragonflies simply drop their eggs into the water or attach them to the stems of aguatic plants. Damselflies and a few dragonflies deposit elongated eggs in slits that they make in the stems of plants at or below the waterline. The eggs develop into nymphs that spend their life entirely submerged, feeding on other aquatic animals. Dragonflies and damselflies undergo incomplete metamorphosis during their development. Damselfly nymphs are generally more slender than dragonfly nymphs and are further distinguished by three bannerlike gills at the end of the abdomen. Dragonflies may remain in nymphal form from one to three or more years; during this period, the nymph molts ten or more times. Nymphs crawl out of the water just before their final molt and become winged adults.
Related Posts