Showing posts with label pilpres 2019. Show all posts
Showing posts with label pilpres 2019. Show all posts

Sunday, April 22, 2018

Maze Runner 2018, Antibodi & Keberlangsungan Ummat

Jika sobat kamu terkena penyakit menular masihkah kamu bergaul dengannya? Iya, kalo penyakitnya gak terlalu berbahaya namun jika mematikan maka seharusnya untuk beberapa saat tidak berhubungan langsung dengannya. Nah, ada sebuah film fiksi ilmiah di tahun 2018 yang berjudul Maze Runner: The Death Cure, yang rilis pada 26 Januari silam. Memang versi bluray nya baru ngorbit di internet belakangan ini dikarenakan faktor hak cipta dan hak tayang di bioskop, so wajar di dunia maya gambar beningnya jeda beberapa bulan dari tanggal rilisnya. Ini pun kadang situs pengunggah tetap beresiko kena pelanggaran copyright. Selama digunakan untuk tontonan pribadi mungkin tiak begitu masalah. Di dalam film ini disebutkan bahwa  wabah penyakit yang disebut "flare", terjemahan bebasnya semacam penyakit zombi, dalam terjemahan subtitle Indonesia di tuliskan wabah suar karena memang penyakit ini mudah menyebar seperti jangkauan sebuah suar (nyala kembang api) yang melambung tingggi dengan sinar terang sebagai penanda, memiliki daya jangkau pandang ratusan kilometer. Nah, wabah ini juga cepat menyebar layaknya suar tersebut. Tokoh Thomas sebagai aktor utama dalam film tersebut memiliki daya imunitas yang tinggi terhadap penyakit suar ini. Darahnya bahkan memiliki kualitas level tinggi yang mampu melawan virus suar. Thomas dan teman-temannya memiliki misi menyelamatkan sekolompok remaja yang akan dijadikan bahan percobaan untuk mencari vaksin penangkal wabah suar. Sekelompok remaja yang ditawan di dalam kereta dibebaskan oleh thomas dan kawan-kawannya.
Adegan yang cukup atraktif ditonton apalagi bagi penggemar film fiksi ilmiah, ini patut masuk dalam bucket list film favorit 2018. Penilaian imdb (laman review film) memberikan skor 6.5 untuk film karya Wes Ball ini. Menurut pribadi saya, juga seorang penyuka film barat, sisi plusnya pada aspek jiwa korsa yang dimiliki oleh Thomas beserta kelompoknya untuk mengemban misi yang sudah dimandatkan pada mereka. Dengan penuh semangat tim yang tinggi, kerjasama yang didasari tanggungjawab atas masing-masing jobnya, membuat misi semakin lancar dijalankan.
Ada problem internal yaitu manakala Thomas bertemu dengan kekasihnya yang bernama Teresa yang saat itu berada di pihak musuh. Teresa ini sedang melakukan penelitian untuk menemukan vaksin atau obat penyembuh wabah suar, caranya antara lain dengan menjadikan tawanan para remaja yang memiliki imunitas tubuh yang bagus untuk diujicoba dalam laboratorium milik perusahaan dimana ia berada Sebetulnya film ini saduran dari novel yang berjudul "Death Cure" karya James Dashner, novel fiksi tentang cara menyembuhkan wabah mayat hidup atau zombie.
Thomas masih memiliki masalah juga dengan sahabatnya yang bernama Newt, temannya ini diam-diam juga telah tertular wabah suar sehingga ia harus segera mendapatkan vaksin penyembuhannya. Di akhir cerita Newt terlanjur menjadi zombie dimana kesadaran dirinya hilang dan memiliki sikap agresif menyerang manusia normal untuk ditulari wabah. Film ini perlu pemahaman alur cerita agar benar-benar meresapi, karena bagi penonton yang tidak begtu suka dengan film bergenre thriller maka sulit mengikuti jalan ceritanya.
Ada Pengorbanan Untuk Menyelamatkan
Berkorban untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, memberi untuk kebaikan orang banyak, hilangkan ego untuk keberlangsungan umat. Mungkin bahasa saran yang bisa diberikan dari amanat film ini. Pengorbanan yang bukan saja bersifat individual namun kolektif untuk memberikan kebermnfaatan yang lebih luas. Ada gejolak protes yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar tembok pemerintahan terhadap orang-orang yang berada di dalam tembok. Awalnya thomas berada di luar zona tembok yang sewaktu-waktu wabah itu bisa menyerangnya. Namun di dalam tembok juga tak kalah rumitnya, ternyata ada tokoh yang memiliki ego luar biasa tinggi menginginkan serum atau vaksin penyembuh wabah suar itu hanya untuk dirinya sendiri. Dialah tokoh antagonis dalam film yakni Janson yang diperankan oleh Adian Gillen.
Nah, ngomongin masalah amanat dari suatu film bisa saja menghubungkan atau mencari benang merah dengan realita lokal, regional, ataupun kawasan yang kita tinggali. Sudut pandang subjektif penulis juga sangat mendominasi dalam penilaian dan kritikan. Semuanya oke-oke saja di era informasi global.
Dalam sebuah pentas demokrasi misalnya saja pastilah tokoh antagonis ada. Demokrasi yang embrionya dari barat memang mau tidak mau tetap ada kelemahannya. Budaya timur yang cenderung mengandalkan musyawarah mufakat akan sedikit mengalami gesekan ketika jajak pendapat suara terbanyak kadang positif, terkadang negatif. Positifnya mencerminkan suara mayoritas, negatifnya suara bisa dibeli yang penting banyak. Contoh jajak pendapat yang merugikan adalah lepasnya timor timur dengan adanya referendum jajak pendapat, yang akhirnya lepas dari NKRI, padahal secara emosional lebih dekat dengan bangsa Indonesia baik secara sejarah maupun kultur dibandingkan kedekatan dengan Portugis maupun Australia pada waktu itu. Contoh suara terbanyak yang belum menghasilkan manfaat secara masif adalah hasil pilpres 2014 yang belum memberikan sosok yang mampu membawa Indonesia maju dan sejahtera, 4 tahun bisa dijadikan pembuktian lho. Tenaga kerja asing dari Cina lebih di istimewakan, sebaliknya pemuda lulusan sarjana dari bangsanya sendiri dibiarkan menganggur. Kayak gini enggak layak untuk menjabat 2 periode, cukup 1 kali periode saja, khawatir negara ini tambah hancur enggak keurus. Selama 4 tahun sudah banyak morat maritnya daripada prestasinya.
Tokoh egois yang antagonis, egois ingin maju lagi, antagonis karena kontra terhadap kepentingan rakyat, enggak peka terhadap masalah yang dihadapi rakyat kebanyakan. Antagonis kontra dengan janji-janjinya sendiri yang terlanjur dipublikasikan dengan tambahan pencitraan, tidak mampu ditunaikan. Tuh contoh lah prestasi jaman sby, meski diawal-awal mimpin ada tragedi tsunami Aceh namun terlihat jelas leadership dan manajemennya. Musibah kemanusiaan sekaliber tsunami Aceh yang skalanya sangat besar mampu ditangani dengan baik, padahal tsunami Aceh tergolongan bencana alam maha dahsyat dalam kurun 15 tahun terakhir. Lha ini enggak ada bencana alam sebesar tsunami Aceh saja morat marit enggak karuan, tenaga kerja, utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, harga pertalite, tarif listrik, dsb. Ya elah masih saja sempat2nya ngurusi kambing, muter2 pencitraan pake scoopy, wes ora mutu blas...
Pengorbanan dong jangan hanya pencitraan saja, leader itu untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, jangan nurutin emak moncong putih saja, menang kemarin di tahun 2014 itu enggak nyampe 60%, jadi baik pendukungnya sendiri maupun rakyat yang lain diurusin semua (yang enggak dukung cukup banyak lho, termasuk penulis). Kebijakan itu pemerintah yang punya, dengan segala fasilitas negara yang dimiliki seharusnya dioptimalkan untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan bangsa. Keberlangsungan ummat, keberlangsungan rakyat, bukan keberlangsungan para penjilatnya thok, ini pemimpin bangsa bukan sekelas ketua geng motor saja. Banyak pekerjaan rumah sebelum laporan pertanggungjawaban. Kalo enggak mampu, dengan sadar dan legowo seperti pak soeharto yang lengser tahun 1998 itu lho. Inget, catet, tokoh antagonis (pro cukong anti rakyat) endingnya mengenaskan, enggak di dunia enggak juga di akhirat. Malah di yaumul hisab lebih serem lagi, ini berdasarkan kitab suci bahwa pemimpin yang culas dan tidak amanah hisabnya paling lama sendiri karena membawahi jutaan rakyat. Sungguh berat menjadi pemimpin yang amanah. Lebih Berat lagi yang tidak amanah, lebih berat siksaannya di akhirat.
Tergiur dengan kenyamanan semata, dan kemewahan semu, hanya ego pribadi atau satu golongan tertentu mengalahkan kepentingan dan kemaslahatan jutaan rakyat, mirip film maze runner si tokoh antagonis yaitu Janson bilang "Ini kapal penyelamat, seluruh dunia akan musnah. Tak berarti kita harus musnah bersamanya. Menyelamatkan orang-orang yang dipilih untuk diselamatkan." Kemudian dengan mengucapkan kalimat seperti itu si Janson langsung mengambil serum yang berada di tangan Teresa untuk digunakan sendiri demi keselamatan pribadi semata. Sebuah rasa ego yang menghilangkan rasa belas kasihan dan kepekaan sosial, tak ada untuk kemaslahatan bersama yang ada ego pribadi dan satu golongannya itu. Itulah ciri-ciri dari karakter antagonis dan biasanya menghasilkan pengikut-pengikut yang suka menjilat disebut penjilat setia, mencari aman untuk dirinya atau posisi yang akan didapatkannya.
Masalah bagi yang suka terhadap keadilan manakala ketimpangan hukum terjadi. Problem besar bagi rakyat dan pembelanya manakala terjadi kehancuran yang makin hari makin jelas terlihat, yah bisa saja ditutup-tutupi, namun aroma menyengat dari ketidakmampuan itu semakin detik semakin menyebar kemana-mana. #2019GantiPresiden memang belum dilaksanakan karena masih tahun 2018, begitu tanggal mainnya insyaalloh rakyat akan menyadari betapa urgennya gerakan #2019GantiPresiden.
Sobat muda yang gak suka politik jangan cuek, minimal peka terhadap lingkungan sekitar, yang muda itu yang bergerak, muda itu enerjik, youth is agent of change. Tonton panggung politik dengan menjadi penonton yang cerdas, dukung dengan menjadi pendukung yang rasional, kalo mau jadi pelaku maka bermainlah dengan cara fairplay. So it is fair #2019GantiPresiden secara konstitusi lewat jalur pilpres. Sobat muda yang enggak hobi ngomongin yang berat-berat semisal tema politik, maka cukup tonton saja pentas demokrasi, bisa juga tonton film Maze runner 2018 dengan klik link untuk mengunduh:

Related Posts:

Saturday, February 10, 2018

Balada di Sebuah Peternakan, Awan Tebal Diatas Negeri


Alkisah di sebuah peternakan milik seorang petani kaya raya, tersebutlah seekor tikus yang tinggal di tengah-tengah hiruk pikuk hewan ternak milik pak tani. Suatu hari si tikus melihat pak tani dan istrinya pulang dari pasar membeli sebuah jebakan tikus. Hal ini membuat si tikus khawatir akan keselamatannya, sehingga ia pergi ke teman-temannya untuk mengingatkan adanya bahaya tersebut. Mulailah dengan bertemu si jago, si tikus menceritakan kronologi permasalahannya pada si jago. Dengan iba ia sungguh tidak bisa berbuat apa-apa atas masalah yang dihadapi oleh si tikus, ia jujur mengatakan bahwa masalah yang dimiliki tikus tidak membawa dampak terhadapnya maka hanya belas kasihan saja yang dapat lakukan padanya. Si tikus kemudian pergi ke tempat sahabat yang kedua yaitu kambing, ia pun sama bahwasanya ikut bersimpati akan musibah dan masalah yang dialami oleh si tikus. Namun ia tidak bisa membantu apapun hanya berdoa akan keselamatan si tikus meski sedikit acuh karena memang itu masalah internal si tikus. Akhirnya dengan lesu, si tikus tetap mencoba bantuan pada sahabat yang ketiga yaitu sapi, yang terakhir ini justru jauh dari harapan. Sikap acuh yang ditunjukkan sapi membuatnya tak berdaya, sapi berkata bahwa ia menyesal tidak bisa membantu dengan permasalahan yang dialami tikus, lebih-lebih tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya, jebakan tikus hanya berbahaya bagi tikus bukan ancaman untuk hidup si sapi.
Semakin gontai langkah si tikus, ia pulang ke sarangnya yang masih di lingkungan rumah sekaligus peternakan milik pak tani yang kaya tersebut. Kejadian mengejutkan terjadi pada malam harinya. Suara deritan yang memecah kesunyian peternakan di malam hari membuat pak tani dan istrinya terbangun. Suara tersebut bersumber dari jebakan tikus. Bergegaslah istri pak tani untuk melihat perangkap tikus. Karena kondisi yang gelap, istri pak tani tersebut tidak bisa melihat bahwa seekor ularlah yang terkena perangkap tikus tersebut. Ular itu masih hidup hanya sebagian ekornya saja yang terjepit perangkap tikus, ular yang berbisa tersebut mematuk kaki istri pak tani. Karena gigitan yang beracun tersebut maka pak tani langsung membawa istrinya ke rumahsakit terdekat. Setelah dirawat dari rumahsakit, istrinya masih demam bahkan semakin memburuk. Untuk menambah asupan gizi hidangan, maka dibuatkanlah sup ayam untuk istrinya. Ayam jago miliknya disembelih. Tetangga berdatangan untuk menjenguk dan menghibur istrinya. Pak tani menyembelih beberapa kambing miliknya untuk disajikan kepada para tetangganya yang terus berdatangan untuk menemani sekaligus memotivasi. Hari berikutnya takdir berkata lain, istrinya dipanggil oleh yang kuasa. Untuk prosesi pemakamannya ia melibatkan orang-orang di kampung tersebut. Maka pak tani menyembelih sapi miliknya, sekali lagi untuk hidangan para pelayat dan orang-orang yang datang untuk berbelasungkawa. Setelah selesai pemakaman, pak tani barus sadar jika semua hewan ternaknya sudah habis ia sembelih sejak kejadian perangkap tikus yang memakan korban seekor ular berbisa yang akhirnya justru istrinya yang akhirnya meninggal. Hanya si tikuslah, satu-satunya hewan yang selamat di lingkungan peternakan milik pak tani. Sejak awal ia sudah khawatir, rasa khawatirnya menumbuhkan kewaspadaan agar lebih hati-hati karena ancaman perangkap tikus. Ia tidak menganggap remeh masalah yang ada, justru sikap bijaknya minta pertolongan sahabatnya sekaligus mencoba mengingatkan akan marabahaya yang ada di peternakan. Namun apa reaksi dari hewan-hewan ternak lainnya hanya bersimpati saja setelah itu acuh seakan masalah perangkap tikus tidak berimbas pada nyawa mereka.
Begitulah kawan, jangan pernah menganggap remeh sebuah permasalahan meskipun menurut kita masalah itu sangat kecil bahkan tidak ada kaitannya dengan kita. Ibaratnya Pak Tani yang kaya raya habis hewan ternaknya dipotong & disembelih, jangan sampai Indonesia yang kaya raya dengan bahan tambangnya, lautannya, subur tanahnya, rakyatnya mati kelaparan, kekayaan Indonesia hanya dihabiskan oleh pihak asing sedangkan rakyatnya jadi kuli di negeri sendiri. Sungguh tragis dan memprihatinkan. Mulai belajar akan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, cobalah ikut mengatasi masalah saudara kita, memberi solusi kepada orang yang datang meminta bantuan meskipun hal tersebut tidak ada sangkut pautnya terhadap kita. Meskipun bantuan yang kita berikan itu kecil, bisa jadi bagi orang yang membutuhkan itu akan sangat bermakna. Jangan tutup rasa peka kita, asahlah sensitifitas dalam masalah sosial yang ada di negeri ini. Lebih-lebih masalah yang terjadi adalah menyangkut masa depan negera, bangsa, generasi penerus dari bangsa Indonesia.
Jangan menutup mata terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini. Masalah pengangguran, sempitnya lapangan pekerjaan, kelaparan yang dialami anak bangsa di papua, melonjaknya tarif listrik, bbm yang secara sembunyi-sembunyi dinaikkan, krisis dalam penegakkan hukum, utang luar negeri Indonesia yang semakin menggunung, koruptor cina yang menggondol uang hampir 35 triliun, aset bangsa yang digadaikan, sumber daya dan kekayaan alam tanah air yang tidak diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat, pemimpin yang tidak kapabel, banyak ulama yang dikriminalisasi. Dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi negeri ini. Memang masalah tersebut beberapa diantaranya sudah lama terjadi bukan hanya di era pemimpin 2014 saja, namun janji-janji kampanyenya yang terlalu muluk dan tak satupun hingga februari 2018 mampu direalisasikan bahkan kayaknya semakin terbukti bahwa ada indikasi terjadi kecurangan di pilpres 2014 kemarin. Pemimpin yang lahir di tahun 2014 belum memberikan sumbangsih nyata terhadap kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyat, hingga penegakkan keadilan dalam masalah hukum.
Awan Tebal itu Bernama Pencitraan
Nurani para pejabat yang seakan tertutup melihat masalah-masalah besar yang saat ini tidak bisa diselesaikan oleh pemimpin sekarang. Seharusnya presiden dengan segala kewenangan dan fasilitas jabatannya tersebut digunakan untuk kemajuan negeri, catat bukan sekedar pencitraan semata agar rakyat iba dan memilihnya kembali di 2019. Jika permasalahan bangsa di tahun 2018 tidak ditangani secara bijak, jangan harap rakyat masih percaya di pilpres 2019.
Menjadi rakyat jangan acuh terhadap kondisi negeri saat ini, orang muslim jangan acuh dan alergi terhadap politik. Cobalah berkiprah dengan Islam menjadi landasan. Islam itu sempurna meliputi segala aspek kehidupan, aspek manakah yang tidak tersentuh dalam Islam. So, kalo ada pihak yang mencoba memisahkan politik dan Islam, itu hanyalah akal-akalan mereka saja yang tidak senang melihat umat Islam memimpin negeri ini, tidak rela Islam menjadi rahmat bagi semesta alam. Jangan meragukan Islam menjadi sandaran dalam berbagai bidang kehidupan. Bahkan perbuatan korupsi saja itu dilarang dalam Islam, karena korupsi sangat merugikan rakyat meskipun tidak ada ayat khusus tentang korupsi dalam Al Quran. Sama halnya dengan hukum haramnya rokok, karena rokok tidak membawa manfaat apapun sebaliknya sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh.
Hati-hati pula dengan beberapa pejabat yang mendadak alim, belajarlah dari pengalaman 2014. Tahun 2018 adalah bukti kinerja mereka, gimana tambah maju, tambah sejahtera atau sebaliknya? Terbukti kan tahun 2014 hanya pencitraan semata, aslinya incapable leader!
Awan Mendung Berganti Hujan, Langit Cerah di Tahun 2019
Rasa skeptis, acuh, dan alergi itu harus dihilangkan. Contoh DKI Jakarta adalah sebuah gambaran kecil bagaimana beruntungnya memiliki pemimpin yang cinta terhadap rakyatnya, membela hak-hak rakyat kecil, mengedepankan kerja dengan manajemen matang, dengan blueprint yang jelas, bahkan integritas yang tidak diragukan lagi. Jangan sampai anggapan bahwa saat ini negara Indonesia dalam keadaan aman-aman saja tidak punya masalah hanya karena media mainstream memihak pemerintah. Belajarlah membuka diri, perbaiki pola pikir, dan tentunya peduli dengan bangsa. Bukan politik pencitraan, kerja tanpa mikir, membuat aturan yang terkadang melanggar aturan yang sudah ada, diubah seenaknya demi menguntungkan pribadi semata. Lha ini presiden Indonesia atau petugas partai tertentu saja. Makmurkan, sejahterakan, bersikap adil kepada seluruh elemen rakyat, bangsa, tidak hanya untuk kandang miliknya sendiri saja. Orang yang baik pilihlah pemimpin yang baik, tahun 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018 masak iya gak bisa melihat siapa sebenarnya pemimpin sekarang? Berarti penggemar fanatik buta jika masih belum sadar. Ini demi generasi masa depan, anak cucu yang akan mewarisi negeri ini. Jangan tinggalkan dan warisi anak cucu dengan masalah besar dan hutang-hutang yang besar, meninggalkan kondisi negara yang kacau. Langit cerah di pilpres 2019, dengan pemimpin fresh, bukan cetakan 2014, lagian 2014 sudah out of date, juragan sekarang terbukti membawa "perubahan" tapi ke arah yang lebih buruk bukan sebaliknya berubah kearah kemajuan bangsa. Ayo ingatkan teman, sodara, handai taulan, agar memilih pemimpin muslim cerdas yang benar-benar cinta rakyat, mau dan mampu membawa Indonesia menjadi macan asia lagi.
Narasi Negeri Peternakan
Kisah fabel yang bersumber dari bahan bacaan kelas IX mapel bahasa Inggris, berikut naskah aslinya;
Once upon a time a mouse saw the farmer and his wife buying a mousetrap. The mouse it to his friends. The rooster said that it was a grave concern to the mouse, but it was no consequence to him. The sheep sympathized, but said that there was nothing he could do except praying for the mouse safety. The cow said that he was sorry for the mouse, but it was the mouse’s problem, not him.
So, the mouse returned to the house, head down and rejected, to face the mousetrap alone. That night a sound of a mousetrap catching its prey was heard throughout the house. The farmer’s wife rushed to see what was caught. In the darkness, she did not see it was a venomous snake whose tail the trap had caught. The snake bit the farmer’s wife. The farmer rushed her to the hospital and she returned home with a faver.
The farmer slaughtered the rooster to make soup for treating her fever. But his wife’s sickness continued, so friends and neighbors came to sit with her around the clock. To feed them, the farmer butchered the sheep. The next day the farmer’s wife dead. So many people came for her funeral, the farmer slaughtered the cow to provide enough meat for them.

Related Posts:

Wednesday, January 31, 2018

Kau Penghisap Darah, Nyamuk Pengganggu Penebar Maut

Serangga kecil penghisap darah dengan menebarkan penyakit yang tergolong ganas. Serangga itu bernama nyamuk. Makhluk kecil penyedot darah ini bukanlah drakula, tokoh fiktif film horor, atau vampire dan sejenisnya.  Nyamuk yang banyak di jumpai di daerah kumuh, daerah tropis, daerah hutan tropis, ataupun perumahan yang  lembab, banyak genangan air, tempat kotor dan selokan perkampungan yang jarang dibersihkan. Nyamuk ini memiliki siklus hidup mirip dengan siklus hidup katak, bedanya katak adalah amphibi, sedangkan nyamuk termasuk jenis serangga yang telurnya ditetaskan di air yang menggenang (tidak mengalir), bak air yang jarang dikuras, kamar mandi yang kotor, ada juga jenis nyamuk yang menaruh telur-telurnya di air yang jernih. Biasanya kita mengetahui wadah air itu terdapat bibit nyamuknya jika banyak uget-uget (jentik-jentik) berenang di air tersebut. Ternyata nyamuk bisa membawa maut bagi manusia yang digigitnya terutama nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah.
Sifatnya yang menyedot darah korbannya ini berbeda kelakuannya dengan hewan lintah, kalo lintah yang tadinya berukuran kecil setelah menghisap darah tubuhnya bisa mengembang besar, lintah juga bisa untuk terapi menghisap darah kotor. Sedangkan nyamuk, ia menghisapnya tidak terlalu banyak karena memang ukurannya kecil namun ia pembawa (agen) penyakit, yang sudah banyak korban berjatuhan meninggal karena gigitannya tersebut. Sifatnya yang merugikan inilah sehingga nyamuk termasuk serangga mematikan bagi manusia, harus diwaspadai. Caranya bisa melalui pencegahan dan pengobatan. Biasanya yang sering disarankan adalah penerapan budaya hidup bersih dengan menutup tempat air yang terbuka, memberantas nyamuk dengan menghilangkan sarangnya. Dan yang instan pake obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, lotion hingga raket listrik khusus nyamuk atau kelambu di tempat tidur agar nyamuk tidak bisa masuk.
Pemimpin Penghisap Darah, Tenggelamkan
Sifat pemimpin yang menyengsarakan rakyat sama berbahayanya dengan serangga nyamuk. Rakyat yang kelaparan hingga tewas adalah bukti pemimpin gagal menjalankan tanggungjawab. Tidak becus, tidak perhatian dan wujud pemimpin busuk. Pemimpin yang kotor ini lahir dari sarang kotor seperti halnya nyamuk penghisap darah yang suka bertelur di tempat-tempat air yang kotor. Pemimpin yang lahir dari partai kotor sarang koruptor, sarang komunis dan mafia ini sesungguhnya pantas diturunkan paksa karena tiada guna bagi bangsa. Temannya yang sejenis pastilah jumlahnya tidak sedikit dan mereka siap menghisap darah rakyat, penebar kemiskinan, kemelaratan. Dimana kemelaratan adalah akar dari kejahatan atau tindak kriminalitas.
Saatnya pilkada 2018 dan pilpres 2019 digunakan sebagai momen pembasmian sarang-sarang nyamuk, tenggelamkan partai-partai pendukung penista agama, partai penipu, pencitraan, cebong, koruptor cina, dan jentik-jentik komunis. Bumihanguskan partai tersebut, tunjukkan bahwa kebaikan masih eksis dan akan tetap menang melawan kejahatan, sekuat apapun mereka. Kebaikan tak pernah gentar menghadapi kejahatan. Kebaikan bahu-membahu menyulutkan semangat heroisme dalam menegakkan keadilan di tanah air ini. Cukup 1 periode saja, kerusakan cukup parah sudah ditimbulkan akibat salah dalam memilih pemimpin. Periode bagi pemimpin yang fresh di tahun 2019 adalah sebuah keniscayaan untuk Indonesia Sejahtera.
Teks Report tentang Nyamuk
Everyone knows that small insects called the mosquito. It is possible to find mosquitoes in almost very part of the world except in the places where it is extremely cold or where it is very dry. During the summer, it is almost certain that you find many mosquitoes near swamps, ponds and lakes.
                Mosquitoes have an interesting life cycle. The female mosquito bites a person or animal in order to get some blood. She needs it before she can lay her eggs. Second, she flies to an area of water and deposits her eggs in the water. In a few days the eggs open and the baby mosquitoes, called larva, come out. In a short time, they will mature and fly away.
                It is interesting to note that only the female will bite for the blood. She has a special mouth which can go into an animal’s or a person’s skin.
QUESTIONS
1. Where can we find mosquitoes during the summer?
A. Every part of the world
B. In swamps and ponds
C. Near swamps, ponds, or lakes
D. In swamps
E. Extremely cold or dry places

2. What is the topic of the text?
A. The mosquito.
B. The story of the insects.
C. The summer season.
D. An interesting life cycle.
E. How to find a mosquito

3. From the text, we can know  that mosquito is ......
A. Reptile
B. Insect 
C. Mammal
D. Wild animal

Sunday, January 14, 2018

The Swindlers, Habisi Penipu Sampai ke Akar-Akarnya

Atas dasar penipuan yang sering terjadi akhir-akhir ini, mulai dari penipuan berkedok arisan yang menggondol uang jutaan rupiah hingga milyaran rupiah milik anggotanya, hingga yang model klasik multi level marketing, dan yang terbaru (cukup parah) oknum penguasa menipu rakyat dengan tujuan menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi ataupun golongannya. Maka wahai rakyat jelata hati-hatilah atas modus yang terakhir, kelompok ini menipu kalian yang bodoh, yang mudah tertipu dengan penampilan fisik yang dibikin alim mendadak (sebut saja mendadak alim jelang pilkada). Namun jika rakyat cerdas maka kesan/pencitraan tersebut gak bakalan mempan kecuali mereka menggunakan trik baru seperti sandal jepit, dsb. Yang intinya adalah sikap mereka itu tidak nyata (not real), fake, alias ilusi, tipuan semata. Contoh ketua partai tertentu yang non muslim namun berbusana muslim yang tiba-tiba berbaik hati dengan rakyat yang mayoritas muslim beserta gelontoran finansial yang melimpah, maksud hati mendapatkan simpati demi ambisi & nafsunya menjadi presiden, kalaupun tidak ya demi partainya agar meraup suara terbanyak. Logikanya ya, kalo ia suka terhadap Islam kenapa enggak sekalian bersyahadat lantas menyandang status muslim, tidak usah pake tipu-tipu segala, cuma sebagai kedok niat busuknya belaka.
Sungguh membahayakan keberadaan para penipu tersebut, nasib bangsa dipertaruhkan. Apalagi jika sekumpulan penipu bekerjasama menyedot harta kekayaan milik bangsa dengan berbagai jaringan, teknik, serta propaganda. Maka orang baik juga harus bersatu, bahu-membahu, saling menguatkan agar golongan kebaikan ini mampu mengalahkan golongan kejahatan. Makin hari, makin mudah saja para penipu melancarkan aksinya, mereka memanfaatkan para birokrat korup, penegak hukum yang culas, dan oknum menteri yang haus kekuasaan & jabatan, maka jadilah mata rantai syetan yang tidak terputus. Bagaimana cara memberantas para penipu hingga ke akar-akarnya? Sebetulnya golongan kebaikan tidak perlu khawatir, kalah menang dalam perjuangan bagi pejuang kebaikan adalah terhitung sebagai nilai amal di sisi Tuhan, hal inilah yang seharusnya menumbuhkan keikhlasan dalam berjuang, tidak gentar dan takut menyuarakan kebenaran & keadilan. Dan akhirnya keistiqomahan pejuangan kebaikan itu membuat takut para penipu. Ada celah yang dimiliki penipu, yang mampu dimanfaatkan untuk menghabisi mereka sendiri, yaitu sifat keserakahan dan ketamakan yang mereka miliki, itulah bumerang tersendiri bagi mereka. Terkadang sesama penipu bisa saling tipu & saling tikam, karena sifat dasar mereka yang tidak mudah mempercayai orang lain, para penipu (jika pelaku penipuan berjumlah lebih dari 1 orang) juga akan muncul sikap saling curiga diantara mereka, tidak mempercayai partnernya secara 100%, bahkan akan berbalik haluan jika sudah tidak memberikan keuntungan secara pribadi padanya. Nah, gunakan celah ini untuk meruntuhkan barisan mereka. Di sisi lain perkuat ikatan sesama orang-orang baik, tingkatkan persaudaraan dengan tali silaturahmi, aksi sosial dan kegiatan amal bakti, pengabdian kepada masyarakat secara terus-menerus, hingga golongan kebaikan ini mendapat dukungan kuat dari publik secara masif.
Habisi Penipu, Miskinkan mereka, Hancurkan Topengnya
Pastilah banyak korban dari penipuan yang sakit hati, kecewa, hingga menyimpan rasa dendam, nah orang-orang tersebut bisa dijadikan umpan untuk memancing penipu membuka kedok aslinya, jati dirinya yang asli, agar publik tahu sebenarnya mereka itu bukan golongan orang baik namun lintah darat penghisap darah rakyat dan pemeras kaum tertindas. Jebak jika perlu, ciptakan skenario yang mampu  merekam segala kejahatannya, kemudian miskinkan dan hancurkan nama baiknya (karena sejatinya penipu tidak memiliki nama baik). Skenario hanya bisa dibuat dengan kerjasama yang rapi dan cermat, perhitungan yang akurat dengan bantuan teknologi informasi, serta banyaknya jumlah orang-orang yang terdzolimi (korban penipuan) untuk menyudutkan dan menyeretnya turun dari tahta.
Dari skenario dalam drama korea berjudul "The Swindlers" yang rilis tahun 2017 lalu, beberapa trik menjebak penipu yang tamak & serakah sangatlah mudah, dibanding penipu licik yang memiliki jaringan para pejabat korup, mulai dari para penegak hukum yang doyan suap, kepala daerah yang haus jabatan, hingga menteri yang dungu namun doyan duit. Bos penipu yang licik ini, terkadang penampilannya seperti orang bodoh (minimal berpenampilan biasa-biasa saja), padahal pribadi aslinya sangat haus akan kursi jabatan lengkap dengan fasilitas yang ada. Kerjasama yang apik dalam melawan bos penipu ini caranya bisa dengan menggunakan orang dalam (double agent), yang tujuan utamanya mendekati bos penipu agar ia menjadi orang kepercayaan si bos, hingga benar-benar misi selesai ia harus bekerja profesional & menjaga kerahasiaannya sebagai agen ganda. Jebakan ini layaknya merobohkan sekumpulan gajah yang dilakukan oleh semut, bergerak tanpa sepengetahuan gajah, keberadaannya fisiknya yang kecil sangat mudah menyusup & tidak disadari oleh gajah, sampai si semut menemukan titik kelemahan gajah yaitu masuk pada lubang telinga & belalainya, selanjutnya eksekusi yaitu lakukan gigitan mematikan hingga si gajah tumbang. Hancurkan dari dalam.
Golongan kebaikan harus memiliki kader-kader militan, yang berani berkorban demi misi mulia, bahkan mempertaruhkan hidupnya sendiri. Resiko terinjak kaki gajah kemungkinannya tetap ada, terlindas hingga gepeng bahkan mati bisa jadi. Kita lihat konsekuensi dari pejuang kebaikan "Novel Baswedan", disiram air keras, cacat, bahkan indera penglihatan yaitu salah matanya tidak bisa melihat. Mereka para pelaku yang bersembunyi diketiak penguasa dzolim harus dikuliti, jika hukum di negeri ini masih pilih kasih. Para penipu itu sendiri tidak memiliki belas kasihan, yang terpenting ambisi pribadinya terwujud. So, jangan mudah menyerah jika sedang berada dalam medan pertempuran, tetap merangsek, menerjang, membara menumpas para kriminal, para penipu, dan tentunya beserta pendukungnya agar negeri ini terbebas dari para penipu. Tumpas habis hingga ke akar-akarnya.
Rapatkan barisan untuk melawan para penipu di negeri ini, tonton film swindlers untuk memperkaya wawasan dalam menghadapi para penipu, hiburan film juga banyak mengandung nilai pembelajaran, mulai dari trik kriminal hingga cara menangkalnya. Film ini dikemas cukup menarik, dibintangi aktor yang ganteng, dan plot yang mengandung twist, membuat kita penasaran akan akhir dari nasib si penipu. Apakah mungkin penipu melakukan taubat? Mungkin saja, namun tetap hati-hati, namanya saja penipu, taubatnya bisa jadi dibuat-buat agar mendapatkan simpati publik. Jadilah publik yang cerdas agar tidak mudah kena tipu. Kalo ada calon kepala daerah yang namanya tersangkut dalam dugaan kasus E-KTP patut dicurigai, apalagi jika track record golongan mereka adalah pembenci para ulama, bahkan condong kepada pihak asing, dia memang pribumi tapi bisa jadi pribumi yang menjadi centeng, kacung, tangan kanan (penjilat) cukong asing. Menjadi rakyat yang cerdas itu adalah pilihan pribadi, menyelamatkan masa depan bangsa itu sebuah kewajiban anak negeri. Menjadi anak bangsa yang cerdas dan jujur itu asyik. Menjadi pribadi yang asyik, yaitu tidak mau dibohongi yang kedua kalinya, cukup 2014 menjadi pil pahit. Libatkan diri dalam golongan yang Asyik dalam memberantas kemaksiatan, Asyik menebarkan pelayanan, dan Asyik berjuang demi ibu pertiwi. Kaum muda yang Asyik berbuat baik adakalanya wajib melek politik praktis, demi masa depan generasi muda Indonesia yang cemerlang. Meski kekuasaan itu bisa membuat orang baik menjadi jahat namun tidak ada salahnya memperbanyak orang baik yang duduk di parlemen agar mereka mampu saling mengingatkan dalam kebaikan. Bersama-sama membangun negeri agar bangsa ini penuh dengan rahmatNya.
Unduh gratis film The Swindlers (para penipu), dengan klik link berikut:
1. The Swindlers 2017.mkv (900.6 MB) [sub indo]
2. The Battleship Island 2017.mkv [sub indo]
3. Seondal 2017 Bluray.mkv [sub indo]


Related Posts:

Wednesday, December 7, 2016

Virus itu harus Dilenyapkan, Jangan Dibiarkan Seperti Flu

Virus yang berbahaya harus dilenyapkan dari muka bumi. Jangan dibiarkan karena pada dasarnya bisa menyebar dan menular. Virus dalam arti sesungguhnya dalam dunia kedokteran/ kesehatan misalnya virus HIV/AIDS, virus influenza, virus ebola, virus hepatitis, polio, virus herpes, dan lainnya. Atau virus yang menyerang komputer misalnya saja trojan, worm, virus web script, directory, virus FAT, atau yang lainnya. Ada kesamaan antara virus dunia kesehatan dengan virus kategori komputer yaitu sama-sama menyebar dan merusak. Ada satu lagi jenis virus yang diluar 2 kategori itu adalah virus yang menyebar pada sikap atau tingkah laku misalnya virus malas, hehehe. Virus merah jambu (jatuh cinta) pada pasangan remaja. penggunaan istilah virus dimaksudkan untuk memberi kesan bahwa hal tersebut memiliki sifat yang mudah menyebar (viral) dan memiliki efek yang mudah melekat pada subjek pelakunya. Mari kita bahas jenis virus yang diluar 2 kategori (virus kesehatan & virus komputer). Bahas saja virus "atheis" yang akhir-akhir ini muncul dengan gelagat pembawanya (agen) yaitu paham komunis, yang setahu saya negara asalnya adalah China dan dulu sekali uni soviet. Terlepas dari paham komunisme di negeri asalnya tersebut, maka gejala virus atheis ini lewat propaganda PKI (Partai Komunis Indonesia) sekarang sudah muncul tanda-tandanya semenjak era Presiden Jokowi. Mari kita bandingkan saja era Presiden SBY, mungkin bibit virus komunis masih ada namun baru tumbuh subur era pemerintahan saat ini. Faktornya bisa disebabkan karena si pemimpin pro atau bahkan punya kesepakatan dengan antek komunis. Tidak mengherankan beberapa waktu yang lalu beredar foto narsis seseorang berkaos dengan logo/ lambang palu arit. Kalo ada yang menyangkal itu kan cuma gambar saja, apa sih arti sebuah gambar? Ikon, logo, gambar apapun itu setidaknya mengindisikasikan gejala-gejala pembiaran komunisme itu ada di Indonesia. Padahal PKI sudah berbuat makar dengan tragedi G30 S PKI nya, saya sendiri pernah menyaksikan film mengerikan tersebut sehingga merinding. Bukan merinding karena takut saja, namun merinding jika paham komunis itu ada lagi di tanah air ini. Paham tersebut sangatlah berbahaya bagi keutuhan dan kebhinekaan NKRI saat ini.
Di tulisan ini saya menyampaikan khawatir yang mendalam akan pembiaran bibit atheis dengan motor pengusungnya yaitu komunis. Jika diistilahkan menjadi nama virus maka harusnya tindakan bagi pemerintah yang kredibel dan penuh tanggung jawab adalah melenyapkan virus atheis komunis tersebut sampai ke akar-akarnya. Jangan dibiarkan seperti mengobati virus influenza yang sembuh kemudian muncul lagi di saat kondisi tubuh tidak prima. Seperti halnya virus influenza yang mudah hinggap pada siapa saja di musim penghujan seperti bulan Desember ini, influenza mudah saja menyerang dengan tanpa ampun mengganggu aktivitas harian. Bahkan jika menyerang pada balita akan membawa dampak yang berbahaya. Hal selanjutnya yang dikhawatirkan lagi dari virus atheis ini adalah dimisalkan seperti flu yang membuat orang menurun dalam produktivitas kerjanya. Maka virus atheis sama mengganggunya, kita lihat saja orang yang tidak memiliki iman pada Tuhan maka tindakannya arogan, semena-mena, sekarepe dhewe, merasa dirinya paling kuat, dengan kasarnya menyerang siapa saja, kata-katanya mudah menyakiti perasaan orang lain, uacapannya bikin keributan. Dan lebih dari itu adalah tindakannya benar-benar tidak berperikemanusian menghilangkan sisi keadilan dan tanggungjawab. Tuhan saja tidak ada dalam dirinya, apalagi yang ditakuti ketika melakukan perbuatan jahat?
Mengerikannya dari virus atheis  ini adalah para pelakunya merasa bebas berbuat apa saja karena tidak ada yang memantau dan melihat. Merasa bebas seakan-akan segala perbuatannya itu tidak akan ditanyakan dan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Secara fisik bentuk virus yang diperbesar akan nampak jelek dan tidak sedap dilihat, hahaha...Begitupun atheis ini, tingkah lakunya bikin mual orang karena sikap sok, sombong dan adigung adiguna. Apa yang bakalan terjadi jika ada pemimpin yang dalam dirinya itu sudah tidak lagi memandang akan keberadaan Tuhan? Yah, jelas akan membawa mudharat, bencana, malapetaka. Mungkin secara akademik dia orang yang cerdas, tapi tetap saja kecerdasan spiritualnya nol besar dan ini tidak layak untuk dijadikan seorang leader. Apa penting keberadaan "iman" bagi seorang pemimpin? Menurut sudut pandang penulis yang beragama muslim ini yaitu sangat-sangat penting. Karena iman adalah hal pertama (syahadat) sebelum hal lainnya. Jadi menjadi ruh utama dalam kinerja kepemimpinannya kedepan. So, himbauan agar pilihlah pemimpinb yang benar-benar takut dan iman pada sang Khaliq. Tinggalakan pemimpin yang lebih pro atheis. Kalau sudah terlanjur di pilpres 2014 kemarin pilih yang muslim namun sedikit pro komunis, maka pilpres 2019 pilihlah yang benar-benar punya iman. Memangnya iman bisa dilihat? hahaha, pemimpin yang sungguh-sungguh pro dengan ajaran Tuhan maka dia akan pro dengan rakyatnya, umatnya, bangsanya. 
Nah, gimana jika virus atheis ini sudah ada pergerakan mulai menyebar, bayangkan saja solusinya seperti jika kita terkena virus influenza. Biasanya penderita flu sering bersin, meler, atapun terasa kedinginan, pening, dsb. Maka yang perlu dilakukan adalah laukan pola aktivitas yang menyehatkan antara lain pola tidur yang teratur, pola makan dengan asupan gizi cukup yang teratur, mengkonsumsi makanan penjaga vitalitas/ stamina untuk menguatkan daya tahan dan kekebalan tubuh. Dan tentunya jika seperti di musim penghujan seperti di bulan Desember ini adalah membawa payung, berkendara motor menggunakan jas hujan atau paling tidak berteduh ketika diguyur hujan. Perlu diingat jika kondisi daya tahan tubuh menurun maka flu akan mudah sekali hinggap pada diri kita. Oke, perumpamaan dari penanganan penyakit flu tersebut pada penerapan mencegah dan melawan virus atheis adalah salah satunya pola ibadah harian rutin yang terjaga. Iabaratnya makannya seorang mukmin adalah shalat fardhu 5 waktu tersebut terjaga dan di awal waktu. Asupan makanan bergizi lainnya bisa berupa ibadah sunah sebut saja sunah dhuha, sunah rawatib, sunah tahajud, atau puasa sunah. Jika sedang terjangkit flu dengan ciri-ciri sering bersin maka berdoa, mendengar orang/ teman kita yang bersin maka mendoakannya.
Maka biasakanlan menggunakan doa sebagai pengiring usaha kita dalam kesempatan apapun, dalam kondisi apapun, dimanapun berada. Berdoalah pada Allah swt, mintalah pertolongan hanya pada NYa agar bangsa ini dijauhkan dari makar para orang-orang yang dengki, orang-orang kafir, orang-orang yang tidak senang agama Islam ini subur di ibu pertiwi "Indonesia, doakan agar bangsa ini memiliki pemimpin yang amanah yang dekat dengan Rabb Nya. Hal ini telah dilakukan seperti pada saat aksi damai 212 kemarin dengan doa Qunut apada saat dilaksanakannya shalat Jumat super keren dengan jumlah jamaah hampir 7 juta lebih (shalat jumat dengan jamaah terbesar secara bersamaan yang pernah ada di dunia), Subhanallah. Jadi dengan demikian jika ada atheis yang sudah menjagkiti beberapa tokoh politik dengan kominis sebagai pahamnya maka semoga virus tersebut dapat terantisipasi dan akhirnya lenyap dari bumi Indonesia. Amin. So, yang diperlukan bagi bangsa ini adalah menyehatkan tubuhnya, menyehatkan bangsa dengan menjunjung keadilan dan tegaknya hukum yang benar-benar sesuai dasar negara kita. Baik Pancasila ataupun UUD 45, nilai-nilai didalamnya tersebut tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam. Karena Islamlah yang menjadi ruh/ semangat ketika para pendiri merumuskan dan menyusunnya.
Bagi masyarakat yang saat ini masih phobia dengan Islam maka cobalah mendekat dan berkenal dengan ajaran Islam. Mungkin bencinya. takutnya, dengkinya terhadap Islam bisa jadi karena sumber informasinya disesatkan ataupun mendapat dari sumber yang kurang tepat. Sumber tepat yang digunakan ketika ingin tahu lebih dalam tentang agama Islam yaitu Al Quranul Karim. Insyaallah bagi orang-orang atheis yang belum tahu sama sekali tentang dien ini maka referensinya adalah Al Quran. Bisa jadi hidayah itu langsung Allah turunkan dan diberikan pada orang-orang yang dengan tulus mencari kebenaran dan keselamatan. Virus atheis, kayaknya tidak akan mampu menyerang orang yang sehat (imannya kuat). Seperti virus flu yang mustahil menyerang pada orang yang memeiliki kekebalan tubuh prima. Jika terlanjur memiliki tanda-tandanya (influenza) maka nikmati dulu dan lawan dengan tips diatas. Bahkan bersin sendiri dalam ajaran Islam disebutkan kebermanfaatan (bukan hanya karena efek flu saja) antara lain mengeluarkan mikroba, debu, dan beberapa bakteri yang ada dalam rongga/ saluran pernafasan (hidung). Maka terdapat adabnya sendiri tentang bersin tersebut.
Jadi virus yang perlu dilenyapkan disini adalah maksudnya paham atheis, jangan biarkan virus ini seperti halnya virus influenza yang hilang tetapi kemudian muncul lagi ketika kondisi tubuh tidak fit. Berikut teks Bahasa Inggris berkaitan dengan Influenza:

INFLUENZA
Influenza, commonly known as "the flu", is an infectious disease caused by the influenza virus. Symptoms can be mild to severe. The most common symptoms include: a high fever, runny nose, sore throat, muscle pains, headache, coughing, and feeling tired. These symptoms typically begin two days after exposure to the virus and most last less than a week. The cough; however, may last for more than two weeks. In children there may be nausea and vomiting but these are not common in adults. Nausea and vomiting occur more commonly in the unrelated infection gastroenteritis, which is sometimes inaccurately referred to as "stomach flu" or "24-hour flu". Complications of influenza may include viral pneumonia, secondary bacterial pneumonia, sinus infections, and worsening of previous health problems such as asthma or heart failure.  
Influenza spreads around the world in a yearly outbreak, resulting in about three to five million cases of severe illness and about 250,000 to 500,000 deaths. In the Northern and Southern parts of the world outbreaks occur mainly in winter while in areas around the equator outbreaks may occur at any time of the year. Death occurs mostly in the young, the old and those with other health problems. Larger outbreaks known as pandemics are less frequent.


Sunday, October 23, 2016

Berteduh di Siang Bolong, Tertusuk dingin Oleh Tetesan Gerimis

Memang betul sekarang cuaca terkadang berubahnya tidak menggunakan siklus seperti 10 tahun silam, artinya terkadang hari ini panas terik kemudian 2 hari berikutnya hujan dari pagi hingga sore tak berhenti. Cuaca di negara tropis seperti Indonesia dengan curah hujan yang cukup tinggi memiliki imbas terhadap daya tahan tubuh orang yang tinggal di wilayah tersebut. Seperti 2 hari ini di tempat saya tinggal, hujan hampir seharian mewarnai aktivitas harian. Memang hujan harus disyukuri, namun efek untuk beraktivitas sepertinya mengalami sedikit gangguan. Hal yang paling mencolok adalah hujan di pagi hari, bagi saya yang berangkat kerja menggunakan sepeda motor hal ini meskipun sudah diantisipasi dengan memakai jas hujan tetap saja rasanya berbeda manakala suasana pagi mendung apalagi diguyur hujan. Lain cerita jika menggunakan kendaraan roda empat. Belum semisal jalanan tergenang banjir, atau daerah sekitar tergenang luapan air banjir dari sungai, bahkan daerah pesisir pantai yang sering mengalami rob, hujan yang turun dengan durasi lebih dari 1 jam saja akan membuat kegiatan sehari-hari tidak nyaman dan tidak optimal.
Sebaliknya cuaca yang panasnya menyengat hingga siang hari terasa benar-benar panas dan berkeringat, ditambah udara kering, polusi udara yang muncul dari pabrik dan kendaraan bermotor juga menjadi bahan yang cocok untuk dikeluhkan. So, hujan berkeluh kesah, panas pun menggerutu. Tampaknya jika kita dalam posisi seperti ini maka sungguh  menyiksa dan terpuruknya hidup dan kehidupan kita. Saya ingin mengkritik pribadi saya sendiri, ketika keluh kesah datang, ternyata tidak memberikan penyelesaian atau mengurangi permasalahan yang ada, justru yang ada suasana hati makin kacau dan masalah masih utuh, bahkan memburuk karena kondisi hati yang galau tidak menentu. Dimana awalnya tadi hanya masalah kecil terkait hujan dan panas yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Mari kita ambil sisi positif, ambil contoh saja ketika kebetulan kita tinggal di wilayah yang cukup panas dan curah hujan yang sangat rendah, yaitu daerah gurun pasir. Wilayah ini paling cocok untuk penerapan energi surya (matahari) untuk membangkitkan listrik bahkan kendaraan bertenaga surya yang sangat ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan dari tenaga surya tersebut tidak memberi efek samping (hasil buang) yang membahayakan kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Apalagi ketika saat ini energi fosil artinya yang bersumber dari minyak bumi dan batu bara (bahan tambang) jumlahnya makin terbatas. Walaupun beberapa waktu lalu sempat terjadi harga minyak dunia menurun, namun hal itu hanya karena di pasaran stoknya melimpah dan juga dipengaruhi oleh kondisi politik di negara timur tengah yang notabene masih penghasil terbesar untuk minyak bumi. Sedangkan cadangan minyak bumi yang ada di seluruh penjuru dunia artinya di sumur-sumur (kilang minyak) yang ada diprediksi hanya bisa bertahan beberapa ratus tahun saja tidak mencukupi untuk anak cucu kita kedepannya. Maka energi alternatif dari tenaga surya ini sangat membantu.
Lain lagi bagi para shabat mungkin saja yang tinggal di daerah dengan curah hujan yang tinggi, maka untuk bercocok tanam sangat bagus, baik untuk pertanian, perkebunan, dan hutan yang juga sebagai paru-paru dunia, mampu membawa keuntungan tersendiri. Bahkan dari sektor perkebunan dan pertanian saja jika dikelola dengan kombinasi teknologi yang tepat guna dan manajemen yang bagus dilengkapi distribusi yang lancar maka mampu menjadi pemasok kebutuhan pangan rakyat dunia. Sehingga, plus minus dari kondisi cuaca masing-masing daerah yang berbeda ini memiliki pemanfaatan yang optimal.
Bagaimana fakta di lapangan? Misalnya saja di kota Jakarta yang sering banjir padahal hanya hujan beberapa menit saja sudah membuat jalan-jalan utama di kota tersebut tergenang air. Apa yang salah dengan hal tersebut? Bisa jadi tata kelola kota yang kurang bagus, dari sistem drainase, kemudian proses pembuangan sampah hingga pengolahan limbah (sampah) termasuk juga pembangunan gedung-gedung pencakar langit yang tidak memenuhi standar tata ruang kota yang hijau sehingga akhirnya musibah itu kembali kepada pelaku yang juga sekaligus penghuni di wilayah tersebut.
Sebetulnya masalah tersebut (yaitu masalah banjir di Jakarta) masih jadi bahan perdebatan dan topik serta isu yang laku keras untuk dijual ketika menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI. Dimana contoh ketika Jokowi berjanji menjadi gubernur DKI waktu itu akan mengatasi masalah banjir di Jakarta tapi itu hanya omong kosong dengan meninggalkan amanah dan rakus, bisa juga dikatakan tamak ingin menjadi presiden RI. Sekarang setelah menjadi presiden sampai artikel milik penulis ini dipublikasikan yaitu bulan oktober, dia menurut saya belum membawa perubahan dan perbaikan bagi bangsa Indonesia apalagi membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Karena sepertinya menurut subjektif penulis dia memiliki sifat lari dari amanah dan kurang bertanggungjawab, mudah dipengaruhi pihak di belakang layar artinya kurang tegas, kebijaksanaannya belum terlihat, contohnya kebijakan pemerintah terkadang justru menyakitkan dan menyulitkan rakyat kebanyakan (bukan golongan tertentu).
Pro dan kontra pendapat itu sah-sah saja, mau menulis dia hebat itu juga bebas-bebas saja, sebaliknya mau menulis dia kurang becus jadi presiden juga kayaknya layak-layak saja toh saat ini Indonesia belum menjadi negara yang cukup makmur. Nggak usah bukti bahwa rakyatnya masih melarat, silakan temui di pasar, jalanan, bahkan kota-kota besar sampai ke pelosok desa, tataplah dan rasakan dengan hati nurani yang jujur sudahkah sebagian rakyat kita hidup dalam kecukupan dan kelayakan? Mikir dong pemimpin itu....

Tulisan ini berujung pada keluh kesah untuk pemimpin, namun di balik itu masih optimis akan bangkitnya dan majunya bangsa Indonesia. Dan itu akan datang sebentar lagi manakala pemimpin  yang ada nantinya adalah muslim yang taat, yang takut sama Allah swt, meneladani Rasul, insyallah dijamin amanah dan rakyatnya sejahtera. Why not? Karena yang dicontoh adalah beliau baginda Rasulullah SAW..minimal para shabat beliau ataupun khulafaur rasyidin. Mampu bertahan dan menjaga agar harapan itu masih ada adalah sebuah bentuk ikhtiar menatap masa depan bangsa yang gemilang... Bravo Indonesia, always work harder and smarter.
berikut ini tulisan paragraf teks Discussion tentang pro dan kontra solar energy cocok untuk pembelajaran Bahasa Inggris kelas XII tingkatan SMA/MA:
Solar Energy
The solar energy is cheaper than any other fossil fuel because we can get the abundant source from the sun. In sunny desert areas, 50% of the sun’s radiation that reaches the ground could be used to produce electricity for businesses and industry, to provide heat, light and hot water from homes. Meanwhile, experimental solar ponds can produce hot water to drive generators.
Unfortunately, we cannot yet power our homes entirely on sunlight. Solar energy can only be exploited in bright light. Its greatest potential is, therefore, in hot countries that have clear skies for most of the year.
In addition, to harness the solar power, solar cells are needed to convert directly into electricity. Solar cells are very cheap to run, but relatively expensive to buy and many people cannot afford it.
Needless to say, solar energy is a useful and non-polluted source of energy. Nevertheless, solar cells, the main important device to harness the sun’s energy are still very expensive.
QUESTIONS
1. “Its greatest potential is, therefore, in hot countries that have clear skies for most of the year.” The word its refers to..
A. homes
B. solar energy
C. bright light
D. hot countries
E. slear skies
2. what do you call the last paragraph of the text?
A. conclusion
B. recommedation
C. resolution
D. description
E. reorientation
3. The contra arguments can be found in paragraph...
A. one and two
B. one and three
C. four
D. two and three
E. one and four