Sunday, January 14, 2018

The Swindlers, Habisi Penipu Sampai ke Akar-Akarnya

Atas dasar penipuan yang sering terjadi akhir-akhir ini, mulai dari penipuan berkedok arisan yang menggondol uang jutaan rupiah hingga milyaran rupiah milik anggotanya, hingga yang model klasik multi level marketing, dan yang terbaru (cukup parah) oknum penguasa menipu rakyat dengan tujuan menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi ataupun golongannya. Maka wahai rakyat jelata hati-hatilah atas modus yang terakhir, kelompok ini menipu kalian yang bodoh, yang mudah tertipu dengan penampilan fisik yang dibikin alim mendadak (sebut saja mendadak alim jelang pilkada). Namun jika rakyat cerdas maka kesan/pencitraan tersebut gak bakalan mempan kecuali mereka menggunakan trik baru seperti sandal jepit, dsb. Yang intinya adalah sikap mereka itu tidak nyata (not real), fake, alias ilusi, tipuan semata. Contoh ketua partai tertentu yang non muslim namun berbusana muslim yang tiba-tiba berbaik hati dengan rakyat yang mayoritas muslim beserta gelontoran finansial yang melimpah, maksud hati mendapatkan simpati demi ambisi & nafsunya menjadi presiden, kalaupun tidak ya demi partainya agar meraup suara terbanyak. Logikanya ya, kalo ia suka terhadap Islam kenapa enggak sekalian bersyahadat lantas menyandang status muslim, tidak usah pake tipu-tipu segala, cuma sebagai kedok niat busuknya belaka.
Sungguh membahayakan keberadaan para penipu tersebut, nasib bangsa dipertaruhkan. Apalagi jika sekumpulan penipu bekerjasama menyedot harta kekayaan milik bangsa dengan berbagai jaringan, teknik, serta propaganda. Maka orang baik juga harus bersatu, bahu-membahu, saling menguatkan agar golongan kebaikan ini mampu mengalahkan golongan kejahatan. Makin hari, makin mudah saja para penipu melancarkan aksinya, mereka memanfaatkan para birokrat korup, penegak hukum yang culas, dan oknum menteri yang haus kekuasaan & jabatan, maka jadilah mata rantai syetan yang tidak terputus. Bagaimana cara memberantas para penipu hingga ke akar-akarnya? Sebetulnya golongan kebaikan tidak perlu khawatir, kalah menang dalam perjuangan bagi pejuang kebaikan adalah terhitung sebagai nilai amal di sisi Tuhan, hal inilah yang seharusnya menumbuhkan keikhlasan dalam berjuang, tidak gentar dan takut menyuarakan kebenaran & keadilan. Dan akhirnya keistiqomahan pejuangan kebaikan itu membuat takut para penipu. Ada celah yang dimiliki penipu, yang mampu dimanfaatkan untuk menghabisi mereka sendiri, yaitu sifat keserakahan dan ketamakan yang mereka miliki, itulah bumerang tersendiri bagi mereka. Terkadang sesama penipu bisa saling tipu & saling tikam, karena sifat dasar mereka yang tidak mudah mempercayai orang lain, para penipu (jika pelaku penipuan berjumlah lebih dari 1 orang) juga akan muncul sikap saling curiga diantara mereka, tidak mempercayai partnernya secara 100%, bahkan akan berbalik haluan jika sudah tidak memberikan keuntungan secara pribadi padanya. Nah, gunakan celah ini untuk meruntuhkan barisan mereka. Di sisi lain perkuat ikatan sesama orang-orang baik, tingkatkan persaudaraan dengan tali silaturahmi, aksi sosial dan kegiatan amal bakti, pengabdian kepada masyarakat secara terus-menerus, hingga golongan kebaikan ini mendapat dukungan kuat dari publik secara masif.
Habisi Penipu, Miskinkan mereka, Hancurkan Topengnya
Pastilah banyak korban dari penipuan yang sakit hati, kecewa, hingga menyimpan rasa dendam, nah orang-orang tersebut bisa dijadikan umpan untuk memancing penipu membuka kedok aslinya, jati dirinya yang asli, agar publik tahu sebenarnya mereka itu bukan golongan orang baik namun lintah darat penghisap darah rakyat dan pemeras kaum tertindas. Jebak jika perlu, ciptakan skenario yang mampu  merekam segala kejahatannya, kemudian miskinkan dan hancurkan nama baiknya (karena sejatinya penipu tidak memiliki nama baik). Skenario hanya bisa dibuat dengan kerjasama yang rapi dan cermat, perhitungan yang akurat dengan bantuan teknologi informasi, serta banyaknya jumlah orang-orang yang terdzolimi (korban penipuan) untuk menyudutkan dan menyeretnya turun dari tahta.
Dari skenario dalam drama korea berjudul "The Swindlers" yang rilis tahun 2017 lalu, beberapa trik menjebak penipu yang tamak & serakah sangatlah mudah, dibanding penipu licik yang memiliki jaringan para pejabat korup, mulai dari para penegak hukum yang doyan suap, kepala daerah yang haus jabatan, hingga menteri yang dungu namun doyan duit. Bos penipu yang licik ini, terkadang penampilannya seperti orang bodoh (minimal berpenampilan biasa-biasa saja), padahal pribadi aslinya sangat haus akan kursi jabatan lengkap dengan fasilitas yang ada. Kerjasama yang apik dalam melawan bos penipu ini caranya bisa dengan menggunakan orang dalam (double agent), yang tujuan utamanya mendekati bos penipu agar ia menjadi orang kepercayaan si bos, hingga benar-benar misi selesai ia harus bekerja profesional & menjaga kerahasiaannya sebagai agen ganda. Jebakan ini layaknya merobohkan sekumpulan gajah yang dilakukan oleh semut, bergerak tanpa sepengetahuan gajah, keberadaannya fisiknya yang kecil sangat mudah menyusup & tidak disadari oleh gajah, sampai si semut menemukan titik kelemahan gajah yaitu masuk pada lubang telinga & belalainya, selanjutnya eksekusi yaitu lakukan gigitan mematikan hingga si gajah tumbang. Hancurkan dari dalam.
Golongan kebaikan harus memiliki kader-kader militan, yang berani berkorban demi misi mulia, bahkan mempertaruhkan hidupnya sendiri. Resiko terinjak kaki gajah kemungkinannya tetap ada, terlindas hingga gepeng bahkan mati bisa jadi. Kita lihat konsekuensi dari pejuang kebaikan "Novel Baswedan", disiram air keras, cacat, bahkan indera penglihatan yaitu salah matanya tidak bisa melihat. Mereka para pelaku yang bersembunyi diketiak penguasa dzolim harus dikuliti, jika hukum di negeri ini masih pilih kasih. Para penipu itu sendiri tidak memiliki belas kasihan, yang terpenting ambisi pribadinya terwujud. So, jangan mudah menyerah jika sedang berada dalam medan pertempuran, tetap merangsek, menerjang, membara menumpas para kriminal, para penipu, dan tentunya beserta pendukungnya agar negeri ini terbebas dari para penipu. Tumpas habis hingga ke akar-akarnya.
Rapatkan barisan untuk melawan para penipu di negeri ini, tonton film swindlers untuk memperkaya wawasan dalam menghadapi para penipu, hiburan film juga banyak mengandung nilai pembelajaran, mulai dari trik kriminal hingga cara menangkalnya. Film ini dikemas cukup menarik, dibintangi aktor yang ganteng, dan plot yang mengandung twist, membuat kita penasaran akan akhir dari nasib si penipu. Apakah mungkin penipu melakukan taubat? Mungkin saja, namun tetap hati-hati, namanya saja penipu, taubatnya bisa jadi dibuat-buat agar mendapatkan simpati publik. Jadilah publik yang cerdas agar tidak mudah kena tipu. Kalo ada calon kepala daerah yang namanya tersangkut dalam dugaan kasus E-KTP patut dicurigai, apalagi jika track record golongan mereka adalah pembenci para ulama, bahkan condong kepada pihak asing, dia memang pribumi tapi bisa jadi pribumi yang menjadi centeng, kacung, tangan kanan (penjilat) cukong asing. Menjadi rakyat yang cerdas itu adalah pilihan pribadi, menyelamatkan masa depan bangsa itu sebuah kewajiban anak negeri. Menjadi anak bangsa yang cerdas dan jujur itu asyik. Menjadi pribadi yang asyik, yaitu tidak mau dibohongi yang kedua kalinya, cukup 2014 menjadi pil pahit. Libatkan diri dalam golongan yang Asyik dalam memberantas kemaksiatan, Asyik menebarkan pelayanan, dan Asyik berjuang demi ibu pertiwi. Kaum muda yang Asyik berbuat baik adakalanya wajib melek politik praktis, demi masa depan generasi muda Indonesia yang cemerlang. Meski kekuasaan itu bisa membuat orang baik menjadi jahat namun tidak ada salahnya memperbanyak orang baik yang duduk di parlemen agar mereka mampu saling mengingatkan dalam kebaikan. Bersama-sama membangun negeri agar bangsa ini penuh dengan rahmatNya.
Unduh gratis film The Swindlers (para penipu), dengan klik link berikut:
1. The Swindlers 2017.mkv (900.6 MB) [sub indo]
2. The Battleship Island 2017.mkv [sub indo]
3. Seondal 2017 Bluray.mkv [sub indo]


Related Posts:

39 comments:

  1. Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. The did some gardening and fishing for his daily life.

    One day, while the man was do fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catch which he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He felt in love with her and proposed her to be his wife. She said; “Yes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disaster”. The man made the deal and they got married, lived happily and had a daughter.

    Few years later, this daughter would help bringing lunch to her father out in the fields. One day, his daughter was so hungry and she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, felt sad that her husband had broke his promise.

    Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir.

    Note on Generic Structure of the Legend of Toba Lake

    Although narrative texts are written in several kinds such as legend, myth, folk tail, love story and other stories, basically they have the same thing in common. That is about how the different forms of narrative are arranged into the whole of story.

    They way the writer or story-teller arranged his paragraphs into interesting and meaningful story is what we call generic structure. So this elements are very important which determine whether it is a narrative or not. Just to make it clear, let’s see the generic structure of the above story in the legend of Toba Lake

    ReplyDelete
  2. Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. The did some gardening and fishing for his daily life.

    One day, while the man was do fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catch which he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He felt in love with her and proposed her to be his wife. She said; “Yes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disaster”. The man made the deal and they got married, lived happily and had a daughter.

    Few years later, this daughter would help bringing lunch to her father out in the fields. One day, his daughter was so hungry and she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, felt sad that her husband had broke his promise.

    Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir.

    Note on Generic Structure of the Legend of Toba Lake

    Although narrative texts are written in several kinds such as legend, myth, folk tail, love story and other stories, basically they have the same thing in common. That is about how the different forms of narrative are arranged into the whole of story.

    They way the writer or story-teller arranged his paragraphs into interesting and meaningful story is what we call generic structure. So this elements are very important which determine whether it is a narrative or not. Just to make it clear, let’s see the generic structure of the above story in the legend of Toba Lake

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition.
    Complication
    They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry.
    Sangkuriang feel sad and also confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to go away from their home and went on a journey. In the morning, Dayang Sumbi finally stopped crying. She started to feel better, so she went to find Sangkuriang. But her son was no where to be found. She looked everywhere but still couldn’t find him. Finally, she went home with nothing. She was exhausted. She fell asleep, and in her dream, she meets her husband. “Dayang Sumbi, don’t be sad. Go look for my body in the woods and get the heart. Soak it with water, and use the water to bathe, and you will look young forever,” said the prince in her dream. After bathing with the water used to soak the dog’s heart, Dayang Sumbi looked more beautiful and even younger.

    ReplyDelete
  5. And time passed by. Sangkuriang on his journey stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl.He didn’t realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head.
    After the young man left, Dayang Sumbi prayed for guidance. After praying, she became convinced that the young man was indeed her missing son. She realized that she had to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. But she did not wish to disappoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provides her with a lake and built a beautiful boat, all in one night.
    Sangkuriang accepted this condition without a doubt. He had spent his youth studying magical arts. After the sun went down, Sangkuriang went to the hill. Then he called a group of genie to build a dam around Citarum River. Then, he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat.
    Resolution

    ReplyDelete
  6. A long time ago in East Java there were two strong animals, Sura and Baya. Sura was a shark and Baya was a crocodile. They lived in the sea.

    Actually, they were friends. But when they were hungry, they were very greedy. They did not want to share their food. They would fight for it and never stop fighting until one of them gave up.

    It was a very hot day. Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat.

    “Yummy, this is my lunch,” said Baya.

    “No way! This is my lunch. You are greedy! I had not eaten for two days!” said Sura.







    Then Sura and Baya fought again. After a few hours, they were very tired. Sura had an idea to stop their bad behavior.

    “I’m tired of fighting, Baya,” said Sura.

    “Me too. What should we do to stop fighting? Do you have any idea?” asked Baya.

    “Yes, I do. Let’s share our territory. I live in the water, so I look for food in the sea. And you live on the land, right? So, you look for the food also on the land. The border is the beach, so we will never meet again. Do you agree?” asked Sura.

    “Hmm... let me think about it. OK, I agree. From today, I will never go to the sea again. My place is on the land,” said Baya.

    ReplyDelete
  7. In one village of North Sumatera, there lived a poor farmer named Toba. One day, he went fishing. Luckily, he got a beautiful goldfish. He carried it home and planned to cook it. When he got home, the fish turned into a beautiful woman.
    The woman told that she was cursed. She asked Toba to keep it as a secret. Toba agreed it only with one condition that the woman would marry him. Then they got married and soon had one child named Samosir. This boy liked to eat much food.

    One day, his mother asked Samosir to bring lunch to his father. On the way to the ricefield, he stopped and ate most of the food. After that, he gave the rest of the lunch to his father. Toba was very angry and shouted at Samosir “You, the fish kid, you are so greedy!” Samosir cried and ran toward his mother. He asked his mother why his father called him the fish kid.

    The woman was really upset that Toba broke his promise. The woman and his son disappeared. Soon there were springs that caused a vast lake. It’s called Toba Lake. The land in the middle of the lake is called Samosir Island.

    ReplyDelete
  8. A long time ago, there was a village in East Kalimantan. The village was near the Mahakam River. The villagers always worked hard. Although they were poor, they were very happy. They also helped each other.

    In the village, there was a rich family. The head of the family was Pak Pesut. Everybody knew Pak Pesut. He was known not because of his wealth, but because his stinginess. He did not like to help others. His family always ignored people. That’s why Pak Pesut’s family always lived alone and never mingled with others.

    It was a very long dry season. All the rice fields could not get water properly. The villagers could not harvest the rice.

    Therefore, all villagers were planning to leave their village and find other place to stay. Then they sent some young men to look for a place that had enough water for their rice fields.

    After several weeks looked for a new place, finally those young men arrived. They brought good news. There was a waterfall and it was enough to water their rice fields. Later, all the villagers rushed to the new place. Some villagers went to Pak Pesut’s house to inform about the waterfall. Although Pak Pesut was stingy, the villagers did not hate him.

    “I’m not going with you! I will stay here. I have enough rice for my family.

    We will survive!” said Pak Pesut arrogantly.

    The villagers knew it was useless to ask Pak Pesut to join them. So, they all left him and his family alone in the village. When they arrived at the new place, they all were very happy. They had enough water from the waterfall.

    In the mean time, Pak Pesut and his family were beginning to worry. Their rice slowly was gone. Soon they would not have enough rice to eat.

    It was in the morning when Pak Pesut’s wife was cooking their last portion of rice. Suddenly, someone knocked the door. A beggar came to his house.

    “Go out! I don’t have enough rice,” said Pak Pesut. He was lying.

    “Please mercy me. I’m so hungry. Give me a little rice please,” asked the beggar.

    Pak Pesut immediately asked his family to eat the rice. He was worried the beggar would enter his house and stole the rice.

    “But the rice is still in the cooking pot. Mother is still cooking it. If we eat the rice, it will be very hot,” said his son.

    “I don’t care! If you all don’t eat now, you will never eat again,” said Pak Pesut.

    Later, Pak Pesut and his family ate the rice. It was very hot. They needed water to drink. They rushed to Mahakam River. It was so hot that they finally jumped to the river.

    ReplyDelete
  9. Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri.

    Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin bertambah, petani tersebutpun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan kepenatan diapun sering pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya.

    Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya diapun berencana pergi kesungai untuk memancing. Peralatan untuk memancing sudah dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat bergumam dalam hati berkata, “seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendirian lagi hidup melakukan pekerjaan ini setiap hari. Ketika pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan disambut anak istri, oh betapa bahagianya”

    Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini.

    Baca juga:
    “Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan seperti ini” Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun segera pulang.

    Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya di sebuah ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di dapur, lalu kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang koin emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun dia kaget setengah mampus, ada sosok perempuan cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?”

    “Aku adalah ikan engkau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan mengembalikan aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah menjelma kembali menjadi seorang perempuan berparas cantik dan berambut panjang.

    Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga kata petani tersebut. Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik tersebut.

    ReplyDelete
  10. Home
    GoBatakTV
    Radio Batak Streaming
    Advertise Here
    Kontributor

    Home Blog
    BlogBreaking News
    Cerita Rakyat Tentang Asal Usul Danau Toba
    By Gobatak - Oct 1, 2017 3

    Menurut informasi yang kita ketahui bersama, bahwa Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dimana terdapat sebuah pulau besar tepat berada ditengah-tengah danau yakni Pulau Samosir.

    Danau Toba terletak di provinsi Sumatera Utara ini mendapat predikat sebagai danau terbesar di Asia Tenggara. Hingga saat ini daya tarik alamnya yang mempesona menjadikan lokasi ini menjadi wisata yang menarik bagi wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri.

    Pada umumnya mayoritas masyarakat yang tinggal d sekitar daerah Danau Toba bersuku Batak dengan ragam profesi sebagian besar adalah sebagai petani, pedagang dan nelayan. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang bagaimana Danau Toba tercipta.

    Berikut cerita rakyat yang Gobatak.com rangkum dari berbagai versi legenda yang beredar di masyarakat luas tentang asal usul Danau Toba.

    Asal Usul Danau Toba


    danau toba
    Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri.

    Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin bertambah, petani tersebutpun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan kepenatan diapun sering pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya.

    Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya diapun berencana pergi kesungai untuk memancing. Peralatan untuk memancing sudah dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat bergumam dalam hati berkata, “seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendirian lagi hidup melakukan pekerjaan ini setiap hari. Ketika pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan disambut anak istri, oh betapa bahagianya”

    Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini.

    Baca juga:
    “Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan seperti ini” Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun segera pulang.

    Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya di sebuah ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di dapur, lalu kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang koin emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun dia kaget setengah mampus, ada sosok perempuan cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?”

    “Aku adalah ikan engkau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan mengembalikan aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah menjelma kembali menjadi seorang perempuan berparas cantik dan berambut panjang.

    Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga kata petani tersebut. Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik tersebut.

    Perempuan berparas cantik tadi juga mengutarakan kepada petani tadi sebuah syarat dan sumpah bahwa jika suatu hari nanti ketika engkau marah, engkau tidak boleh mengutarakan bahwa asal-usulku dari seekor ikan kepada siapapun. Sebab jika engkau mengatakan itu, maka akan terjadi petaka dan bencana besar di desa ini. Petani itupun menyanggupinya, dan akhirnya mereka menikah.

    Hari demi hari merekapun hidu

    ReplyDelete
  11. Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.

    Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. “Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. “Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku,” pikir Bandung Bondowoso.

    Esok harinya, Bondowoso mendekati Loro Jonggrang. “Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?”, Tanya Bandung Bondowoso kepada Loro Jonggrang. Loro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya”, ujar Loro Jongrang dalam hati. “Apa yang harus aku lakukan ?”. Loro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Loro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso.

    ReplyDelete
  12. “Bagaimana, Loro Jonggrang ?” desak Bondowoso. Akhirnya Loro Jonggrang mendapatkan ide. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya,” Katanya. “Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?”. “Bukan itu, tuanku, kata Loro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. “Seribu buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam.” Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. “Saya percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!”, kata penasehat. “Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!”

    Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!” teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. “Apa yang harus kami lakukan Tuan ?”, tanya pemimpin jin. “Bantu aku membangun seribu candi,” pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah.

    Sementara itu, diam-diam Loro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar Loro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!” perintah Loro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung… dung…dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing.

    ReplyDelete
  13. Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. “Wah, matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari,” sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin.

    Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi. “Candi yang kau minta sudah berdiri!”. Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. “Jumlahnya kurang satu!” seru Loro Jonggrang. “Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan”. Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. “Tidak mungkin…”, kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Loro Jonggrang. “Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!” katanya sambil mengarahkan jarinya pada Loro Jonggrang. Ajaib! Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan disebut Candi Loro Jonggrang. Karena terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Candi Loro Jonggrang dikenal sebagai Candi Prambanan

    ReplyDelete
  14. Television is today a part of daily life. It is not only a source of entertainment but also news and information. television is also a valuable tool for science, education and industry
    What makes television even more interesting is that action is accompanied by sound, so that we can see as well as hear what on the television. Today we can stay at home and enjoy entertainment that once could be seen only in cinema, theaters and sport arenas. Television enables to meet important people. It can bring important guests and important scene to receivers who are located anywhere.
    Television has a great influence on our idea about what is right and what is wrong. It influences the way which we should behave. Television has close related to our life in general. Some times the value and life style we get from television are in conflict with those that we get at home and school.
    Critics point out that crime and TV show often appeal to taste for violence, while many games and quizzes appeal to greedy. it is important to suggest that television should be used for socially constructive purpose for the shake of better life.
    2.Television untuk Konstruksi Sosial
    Televisi saat ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak hanya menjadi sumber hiburan tetapi juga berita dan informasi. televisi juga merupakan alat yang berharga bagi ilmu pengetahuan, pendidikan dan industri
    Apa yang membuat televisi lebih menarik adalah tindakan yang disertai dengan suara, sehingga kita dapat melihat serta mendengar apa di televisi. Hari ini kita dapat tinggal di rumah dan menikmati hiburan yang pernah bisa dilihat hanya di bioskop, teater dan arena olahraga. Televisi memungkinkan untuk bertemu orang-orang penting. Hal ini dapat membawa tamu-tamu penting dan adegan penting untuk penerima yang berada di mana saja.
    Televisi memiliki pengaruh yang besar pada gagasan kita tentang apa yang benar dan apa yang salah. Ini mempengaruhi cara yang harus kita berperilaku. Televisi telah dekat berhubungan dengan kehidupan kita secara umum. Beberapa kali nilai dan gaya hidup kita dapatkan dari televisi dalam konflik dengan orang-orang yang kita dapatkan di rumah dan sekolah.
    Kritik menunjukkan bahwa kejahatan dan acara TV sering menarik secukupnya untuk kekerasan, sementara banyak permainan dan kuis menarik serakah. penting untuk menunjukkan televisi yang harus digunakan untuk tujuan yang konstruktif sosial demi kehidupan yang lebih baik.

    ReplyDelete
  15. Online jobs are selected in part-time employment for many, and some have taken more seriously. A growing number of people are willing to take a job online. Working online has its advantages if we manage efectively. Why not?
    It offers flexibility and convenience that no other job can give. We can work from home with minimal investment and get a good income. The idea of adding weight to our pocket and makes life easier and comfortable is the most reassuring.
    The reason behind this great opportunity is that every day there are new companies to join. Every day and every minute men are seeking information aboute verything under the sky of the Internet.
    As we know, the Internet is the answer to every question, web sites need to update each section and also add reports on developments that have recently joined. Therefore, it is an expansive space for articles.
    There are a number of jobs we can work online. Some of them which strongly recommeded are writing, marketing, stock trading, and online education. However we should be very careful because scamming opportunities are always there.
    3. Pekerjaan Online
    Pekerjaan online yang dipilih dalam paruh waktu kerja bagi banyak orang, dan beberapa telah mengambil lebih serius. Semakin banyak orang yang bersedia untuk mengambil pekerjaan secara online. Bekerja secara online memiliki keuntungan jika kita berhasil efectively. Kenapa tidak?
    Ini menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan yang tidak ada pekerjaan lain dapat memberikan. Kita dapat bekerja dari rumah dengan investasi minimal dan mendapatkan penghasilan yang baik. Ide menambah berat badan untuk saku kita dan membuat hidup lebih mudah dan nyaman adalah yang paling meyakinkan.
    Alasan di balik kesempatan besar ini adalah bahwa setiap hari ada perusahaan baru untuk bergabung. Setiap hari dan setiap menit orang mencari informasi aboute verything di bawah langit dari Internet.
    Seperti kita ketahui, Internet adalah jawaban untuk setiap pertanyaan, situs web harus memperbarui setiap bagian dan juga menambahkan laporan perkembangan yang baru saja bergabung. Oleh karena itu, ruang luas untuk artikel.
    Ada sejumlah pekerjaan kita dapat bekerja secara online. Beberapa dari mereka yang sangat recommeded menulis, pemasaran, perdagangan saham, dan pendidikan online. Namun kita harus sangat berhati-hati karena menipu peluang selalu ada.

    ReplyDelete
  16. Onece upon a time, there lived a fisherman with his family in the coastal area of West Sumatra. That little family consist of the fisherman, his wife and his son. The name of his son was Malin Kundang. They have lived in poverty for a long time. One day the fisherman decided to sail to a new world hoping that he will find his fortune and change the life of his family. Months passed by but there was no news from the fisherman and after more than a year the fisherman was still not returning to his hometown.

    With the help of Malin Kundang, his mother started to work in order to fulfill their daily need. Luckily, Malin Kundang was a smart and diligent boy so he always try to lighten the burden of his mother. But he was also a bit naughty. There was once a day where Malin was chasing a chicken and he accidentally stumbled on a rock and he injured his right arm leaving a permanent scratch mark on it.

    ReplyDelete
  17. When he was older, he decided to be a ship’s crew so that he can sail to a new place and find his fortune so he can make her mother happy with his wealth that he earned from his trip. He got this idea when he saw a ship captain that was once a poor man now had became a very wealthy man after he came back from his trip. When he had made up his mind, he told his mother about his plan. His mother disagree with his idea, but Malin kept forcing his mother to allow him to go. Finally his mother gave him her permission.

    The next day, after preparing for some supplies, Malin and his mother went to the pier where the ship was waiting for him. He said good bye to his mother and his mother told him to never forget her and to return when he had became a successful man. She let Malin go with tears in her eyes. They waved their hand to each other as the ship moved away from the pier until it couldn’t be seen anymore.

    Malin Kundang spent his time on the ship learning about sailorship from some senior ship’s crew. Unfortunately, the ship was attacked by pirates in the middle of the sea. All merchandise on the ship was raided by the pirates. The pirates also killed most of the ship’s crew. Malin Kundang was safe because during the attack, he hid in a small secret chamber of the ship. When the pirates had acquired all valuable stuff from the ship, they went away and left the ship to sink.

    The ship was drifted to the shore. Malin Kundang was the only survivor from the ship. He was so tired but he forced himself to walk and search for the nearest village. When he arrived at the nearest village, the villagers helped him and give him some food and water. After that, Malin Kundang told them the story about the ship and the pirates. The villagers took pity on him so they helped him to start a live in their village.

    ReplyDelete
  18. The soil in the village was very fertile so Malin Kundang decided to start his own farm. He worked diligently on his farm every day. Day by day he became even more wealthy. With knowledge that he acquired during his time on his old ship, he started to buy some ship and build his own fleet with more than 100 employee. As soon as he became a rich man, he wedded a very beautiful girl in the village.

    The story of Malin Kundang who had became a wealthy man spread across the ocean until it was heard by his mother in his hometown. His mother was so happy and grateful to hear the news that her son had became a successful man. Ever since she heard the news, Malin Kundang’s mother went to the pier every day hoping that she can see it right away when Malin Kundang returned to the village. But, Malin Kundang was never showed up.

    Years have passed since the first time the news reach Malin Kundang’s hometown. One day, Malin and his wife decided to go on a sea voyage with their large and beautiful ship. One of the place that they visited was Malin’s hometown. Malin Kundang’s mother who kept showing up at the pier every day quickly recognized her son who was standing on the ship’s deck with a beautiful woman. She became even more certain that it was Malin Kundang when she saw the scratch mark on his right arm.

    Malin Kundang’s mother run toward Malin Kundang and hug him. “Malin Kundang, my son, I miss you so much, why didn’t you sent any news all this time? I’ve been waiting for you” she said. Instead of hugging his mother, Malin Kundang pushed the old woman backward until she fell to the ground. “Who are you?” said Malin Kundang pretending that he didn’t recognize his mother, “I don’t know you!” he yelled at her. “I’m your mother Malin, have you forgotten me, son?” asked his mother. “Is this really your mother Malin?” asked his wife. “No, absolutely not. She was just a beggar who pretended to be my mother so she can get my treasure” he said. Malin Kundang’s mother was very angry to hear what he said, she raised her hand and pray to God, “Oh god, my heart was so hurt, if he really is my son, i cursed him into a stone” she said. Not long after that, a storm came and destroyed Malin’s ship, after that Malin Kundang’s body slowly turned into coral.

    ReplyDelete
  19. Pada suatu masa, hiduplah seorang nelayan bersama dengan keluarganya di daerah pesisir Sumatera Barat. Keluarga kecil itu terdiri dari si nelayan, istrinya dan anak laki-laki nya. Nama anak laki-laki itu adalah Malin Kundang. Mereka telah lama hidup dalam kemiskinan. Suatu hari si nelayan memutuskan untuk berlayar ke dunia baru berharap dia akan menemukan keberuntungannya dan merubah kehidupan keluarganya. Bulan-bulan telah berlalu namun tidak ada berita dari si nelayan dan setelah lebih dari satu tahun si nelayan belum juga kembali ke kampung halamannya.

    Dengan bantuan Malin Kundang, ibu nya mulai bekerja demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Untungnya, Malin Kundang adalah seorang anak yang pandai dan rajin sehingga dia selalu berusaha untuk meringankan beban ibu nya. Namun dia juga sedikit nakal. Pernah suatu hari dimana Malin sedang mengejar seekor ayam dan dia secara tidak sengaja tersandung batu dan dia melukai lengan kanan nya dan meninggalkan bekas luka yang permanen di sana.

    ReplyDelete
  20. Ketika dia telah tumbuh dewasa, dia memutuskan untuk menjadi awak kapal sehingga dia bisa berlayar ke tempat yang baru dan menemukan keberuntungannya agar dia bisa membahagiakan ibunya dengan kekayaan yang dia peroleh dari perjalanannya itu. Dia mendapatkan ide ini ketika dia melihat seorang kapten kapal yang dulunya adalah seorang pria miskin sekarang telah menjadi orang yang sangat kaya setelah dia kembali dari perjalanannya. Ketika dia telah yakin dengan keputusannya, dia mengatakan rencananya kepada ibu nya. Ibu nya tidak setuju dengan ide itu, namun Malin tetap memaksa ibu nya untuk mengijinkannya pergi. Akhirnya ibu nya memberikan ijin kepadanya.

    Keesokan hari nya, setelah menyiapkan beberapa bekal, Malin dan ibu nya pergi ke dermaga dimana sebuah kapal telah menunggu nya. Dia mengucapkan selamat tinggal pada ibu nya dan ibu nya berpesan kepadanya untuk tidak pernah melupakan nya dan memintanya kembali ketika dia telah menjadi orang yang sukses. Dia melepaskan kepergian Malin dengan air mata di matanya. Mereka saling melambaikan tangan disaat kapal mulai bergerak menjauh dari dermaga hingga itu tidak dapat dilihat lagi.

    Malin Kundang menghabiskan waktu nya di atas kapal dengan belajar tentang pelayaran pada beberapa awak kapal yang lebih berpengalaman. Sungguh sial, kapal itu diserang oleh bajak laut di tengah laut. Semua barang dagangan di atas kapal di rampas oleh bajak laut itu. Bajak laut itu juga membunuh sebagian besar awak kapal. Malin Kundang selamat karena selama penyerangan itu, dia bersembunyi di dalam sebuah ruangan rahasia kecil di kapal itu. Ketika si bajak laut telah mendapatkan semua barang berharga dari kapal itu, mereka pergi dan meninggalkan kapal itu begitu saja.

    ReplyDelete
  21. Kapal itu hanyut ke pantai. Malin Kundang adalah satu-satu nya orang yang selamat dari kapal itu. Dia sangat kelelahan namun dia memaksakan dirinya untuk berjalan dan mencari desa terdekat. Ketika dia sampai di desa terdekat, penduduk desa membantunya dan memberinya sedikit makanan dan air. Setelah itu, Malin Kundang menceritakan pada mereka cerita tentang kapal dan bajak laut itu. Penduduk desa merasa kasihan kepadanya sehingga mereka membantunya untuk memulai kehidupan di desa mereka.

    Tanah di desa tersebut sangat subur sehingga Malin Kundang memutuskan untuk memulai pertaniannya sendiri. Dia bekerja dengan rajin di kebunnya setiap hari. Hari demi hari dia menjadi semakin kaya. Dengan pengetahuan yang dia dapat selama dia berada di kapal lamanya, dia mulai membeli beberapa kapal dan membangun armada nya sendiri dengan lebih dari 100 pekerja. Segera setelah dia menjadi pria kaya, dia menikahi seorang gadis yang sangat cantik di desa nya.

    Cerita tentang Malin Kundang yang telah menjadi pria kaya menyebar melintasi samudera hingga itu terdengar oleh ibu nya di kampung. Ibu nya sangat gembira dan bersyukur mendengar berita bahwa anak laki-laki nya telah menjadi seorang yang sukses. Semenjak dia mendengar berita itu, ibu Malin Kundang pergi ke dermaga setiap hari berharap bahwa dia akan bisa langsung melihatnya ketika Malin Kundang kembali ke kampung halaman. Namun, Malin Kundang tidak pernah muncul.

    ReplyDelete
  22. Tahun-tahun telah berlalu sejak berita itu pertama kali sampai ke kampung halaman Malin Kundang. Suatu hari, Malin dan istrinya memutuskan untuk pergi dalam sebuah pelayaran laut dengan kapal mereka yang besar dan cantik. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah kampung halaman Malin. Ibu Malin Kundang yang terus datang ke dermaga setiap hari dengan segera mengenali anak nya yang sedang berdiri di geladak kapal bersama seorang wanita cantik. Dia menjadi semakin yakin bahwa itu adalah Malin Kundang ketika dia melihat tanda bekas luka di lengan kanan nya.

    Ibu Malin Kundang berlari kearah Malin Kundang dan memeluknya. “Malin Kundang, anak ku, aku sangat merindukanmu, mengapa kau tidak mengirim berita selama ini? Aku telah menunggumu” kata nya. Bukannya memeluk ibunya, Malin Kundang mendorong wanita tua itu kebelakang hingga dia jatuh ke tanah. “Siapa kau?” kata Malin Kundang berpura pura bahwa dia tidak mengenali ibu nya, “Aku tak mengenalmu!” dia berteriak padanya. “Aku ibu mu Malin, apakah kau telah melupakanku, nak?” tanya ibunya. “Apakah ini benar-benar ibu mu Malin?” tanya istrinya. “Tidak, tentu saja tidak. Dia hanyalah seorang pengemis yang berpura-pura menjadi ibuku agar dia bisa mendapatkan hartaku” kata nya. Ibu Malin Kundang sangat marah mendengar yang dia katakan, dia pun mengangkat tangannya dan berdoa pada Tuhan, “Oh Tuhan, hatiku sangat sakit, jika dia benar adalah anakku, aku kutuk dia menjadi batu” kata nya. Tak lama setelah itu, badai datang dan menghancurkan kapal milik Malin, setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan berubah menjadi batu karang.

    ReplyDelete
  23. Nyai Roro Kidul juga dikenal dengan berbagai nama yang mencerminkan berbagai kisah berbeda dari asal-usulnya, legenda, mitologi, dan kisah turun-temurun. Ia lazim dipanggil dengan nama Ratu Laut Selatan dan Gusti Kanjeng Ratu Kidul.[2] Menurut adat-istiadat Jawa, penggunaan gelar seperti Nyai, Kanjeng, dan Gusti untuk menyebutnya sangat penting demi kesopanan. Orang-orang juga menyebutnya sebagai eyang (nenek). Dalam wujud sejenis putri duyung, ia disebut sebagai Nyai Blorong.[3]
    Terkadang orang juga menyebut namanya sebagai Nyai Loro Kidul. Bahasa Jawa loro merupakan sebuah homograf untuk "dua - 2" dan "sakit, menderita". Sementara bahasa Jawa rara (atau roro) memiliki arti "gadis". Seorang ortografer Belanda memperkirakan terjadinya perubahan dari bahasa Jawa kuno roro menjadi bahasa Jawa baru loro, sehingga terjadi perubahan arti dari "gadis cantik" menjadi "orang sakit".

    ReplyDelete
  24. In the ancient time, lived a little family. The family consists of father, mother, and a beautiful girl named Garlic. They are a harmonious and happy family despite his father worked as an ordinary merchant. One day, the happiness in this family was lost because the mother died. Garlic was very sad because she was very fond of her mother. Her father was also so sad because he loved his wife so much.

    After Garlic’s mother died, her house was visited frequently by a widow who had a daughter named Onion. The widow often came with Onion to the Garlic’s home by bringing food, helping to clean the house, an

    ReplyDelete
  25. Once upon a time, Gepetto, an old woodsman, living in the great Italian pine forest, was lonely. He always dreamed about having a son.
    Each day, he went cutting woods for the town’s people. One day, an idea illuminated his mind, the idea of crafting a puppet, which he will call it Pinocchio. He crafted that puppet and during the night, the puppet becomes alive!
    One year of happiness and thriller passed, on a Sunday morning, Gepetto told Pinocchio:
    ‘’It’s my birthday soon, my little son! I hope you didn’t forget it!’’
    ‘’Euh, sure, I didn’t!’’

    ReplyDelete
  26. finally decided to offer a homemade chocolate cake to him as a present.
    When the sun rose, Pinocchio was already ready to go outside find the ingredients. The main problem was he didn’t even known the in and the recipe.
    So after school, he decided to go ask someone for the ingredients to bake a cake. During his walk, Pinocchio, the wooden puppet, met the town’s sorcerer.
    ‘’Hey, little boy, do you need some help for your chocolate cake?’’
    ‘’Hum…You can help me?’’, asked Pinocchio.
    ‘’Sure, I can. Follow me!’’
    After walking few minutes so, Pinocchio saw a big, big, big candy house. They entered together and Pinocchio got caught by a big cage.
    ‘’Mouahahaha!!! I finally caught you! You’ll be mine, you’re gonna work for me!’’, said the evil sorcerer.

    ReplyDelete
  27. someone for the ingredients to bake a cake. During his walk, Pinocchio, the wooden puppet, met the town’s sorcerer.
    ‘’Hey, little boy, do you need some help for your chocolate cake?’’
    ‘’Hum…You can help me?’’, asked Pinocchio.
    ‘’Sure, I can. Follow me!’’
    After walking few minutes so, Pinocchio saw a big, big, big candy house. They entered together and Pinocchio got caught by a big cage.
    ‘’Mouahahaha!!! I finally caught you! You’ll be mine, you’re gonna work for me!’’, said the evil sorcerer.
    Pinocchio was so scared. When the guards came and took him out of the cage, he immediately ran away very fast and he succeeded to escape.
    At the same time, the evil sorcerer, calling all his troops with him, ran after him and he took out his magic wand. The evil devil changed the little wooden puppet into a chocolate cake!
    When he came back home, he told the entire story to his father and they went to find the god fairy.
    After a long trip, they finally find the god fairy and they got the magical potion for Pinocchio.

    ReplyDelete
  28. Sekali waktu, Gepetto, seorang penebang kayu tua, yang tinggal di hutan pinus besar Italia, merasa kesepian. Dia selalu bermimpi tentang memiliki anak.
    Setiap hari, ia pergi memotong kayu untuk orang-orang kota. Suatu hari, ide muncul di pikirannya, ide membuat boneka kayu, yang ia akan menyebutnya Pinokio. Ia telah membuat boneka itu dan pada malam hari, boneka tersebut hidup!
    Satu tahun kebahagiaan dan film thriller berlalu, pada hari Minggu pagi, Gepetto mengatakan Pinokio:
    ” Ini hari ulang tahunku, anak kecilku! Aku harap kamu tidak lupa!”
    ” ya, tentu, aku tidak akan melupakan!”
    Pinocchio merasa canggung. Dia tidak memikirkan hal itu. ulang tahun Gepetto atang hanya tiga hari, dan dia bahkan tidak mempersiapkan hadiah.

    ReplyDelete
  29. Setelah sepanjang malam berpikir, Pinokio akhirnya memutuskan untuk menawarkan kue coklat buatan sendiri kepadanya sebagai hadiah.
    Ketika matahari terbit, Pinokio sudah siap untuk pergi ke luar mencari bahan-bahan. Masalah terbesarnya ia bahkan tidak tahu bagaimana membuatnya dan resepnya.
    Jadi sepulang sekolah, ia memutuskan untuk pergi bertanya kepada seseorang tentang bahan untuk memanggang kue. Selama berjalan-jalan, Pinokio, boneka kayu, bertemu dukun kota.
    ” Hei, anak kecil, apakah Anda membutuhkan bantuan untuk kue cokelat Anda?”
    ” Hum … Anda dapat membantuku?”, Tanya Pinocchio.

    ReplyDelete
  30. Tentu, aku bisa. Ikuti aku!”
    Setelah berjalan beberapa menit sehingga, Pinokio melihat rumah permen yang sangaaaaat besar. Mereka masuk bersama-sama dan Pinokio tertangkap oleh kandang besar.
    ” Mouahahaha! Aku akhirnya menangkapmu! kamu akan menjadi milikku, kau akan bekerja untukku!”, Kata penyihir jahat.
    Pinocchio sangat ketakutan. Ketika penjaga datang dan membawanya keluar dari kandang, dia segera lari sangat cepat dan dia berhasil melarikan diri.
    Pada saat yang sama, penyihir jahat, memanggil semua pasukannya dengan dia, berlari mengejar dia dan dia mengeluarkan tongkat sihirnya. Iblis jahat mengubah boneka kayu kecil menjadi kue cokelat!
    Ketika ia kembali ke rumah, dia mengatakan seluruh cerita kepada ayahnya dan mereka pergi untuk menemukan peri dewa.
    Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya menemukan peri dewa dan mereka punya ramuan ajaib untuk Pinokio.

    ReplyDelete
  31. Setelah berjalan berhari-hari, sang pangeran tiba di desa Dadapan. Dia merasa sangat haus. Lalu dia melihat sebuah gubuk kecil dan menghampirinya. Tapi kemudian dia terkejut, karena dari balik jendela ia melihat tunangannya sedang memasak. Segera ia memasuki gubuk itu untuk menemuinya. Akhirnya mereka berdua sangat bahagia karena telah bertemu dan sihir itu pun hilang. Kemudian sang putri menceritakan kejadian yang dialaminya dan juga memeperkenalkan Nenek yang telah menolongnya kepada sang pangeran. Sang pangeran sangat berterima kasih kepada nenek itu dan membawa nya bersama Candra Kirana ke istana. Sesampainya di Istana, Sang raja merasa gembira karena putrinya telah kembali. Dia juga mengetahui apa yang terjadi kepada anaknya itu. mengetahui hal tersebut, Candra Galuh melarikan diri dari istana karena takut dihukum oleh ayahnya itu. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung dan mereka hidup bahagia selamanya.

    ReplyDelete
  32. Long time ago there lived a king of Daha Kingdom named Kertamarta. He had two daughters named Dewi Galuh and Candra Kirana. Candra Kirana was a very beautiful and kind girl but his sister was an evil. One day, Candra Kirana was engaged to a prince of Kahuripan Kingdom named Raden Inu Kertapati who was handsome and wise.

    This engagement made Dewi Galuh envied to his sister. Then she went to a witch to harm Candra Kirana. The witch agreed to do what Dewi Galuh asked. When Candra Kirana was walking around the palace garden, the witch came and cursed her. She transformed her into a golden snail. After that, Dewi Galuh threw her which has become a snail in the river.

    ReplyDelete
  33. One day, an old woman was looking for fish in the river using nets. When she was about to lift the net, she saw a golden snail transported. Then she brought the golden snail went home and put it in a jar. The next day, she returned to the river to look for fishes but unfortunately she did not get any fish. She was disappointed and returned to her house. However when she arrived, she was very surprised to see a lot of delicious dishes had been presented at the top of the table.

    This incident occurred over and over in the next days. The old woman was curious. She finally decided to find out who did it to her by pretending to go to the river. She hid behind her house and peeked at what’s going on inside. Then she saw the snails turned into a beautiful woman and cooked meals for her. Soon the old woman came into her house, “Who are you?” Asked the old woman “I was a princess of Daha were cursed by a witch into a golden snail” said her. After telling what had happened to her, she was invited Chandra Kirana to stay with her.

    ReplyDelete
  34. news of Candra Kirana’s loss made prince Inu Kertapati confused and sad. He searched for her all over the kingdom by disguising as a villager. The witch knew what was done by him. She was disguised as a raven to disrupt the prince’s effort to meet Candra Kirana. On his own way Prince Inu Kertapati was helped by an old man who was great. He hit the bird with his stick until it died. Prince Inu thanked to him. He also told the intent and purpose of his journey. After knowing what had happened, the old man told Prince Inu to search her in Dadapan village. Afterwards the prince traveled to the Dadapan Village right away.

    After walking for days, the prince arrived in the Dadapan Village. He was very thirsty at that time. Then he saw a small hut and approached it. Suddenly he was shocked because he saw his fiancée was cooking through the window. He immediately entered the hut to see her. Finally they were both very happy because they met and the magic was lost. Then the princess told what had happened to her and she also introduced the old woman who had helped her to the prince. The prince was very grateful to the old

    ReplyDelete
  35. the Dadapan Village. He was very thirsty at that time. Then he saw a small hut and approached it. Suddenly he was shocked because he saw his fiancée was cooking through the window. He immediately entered the hut to see her. Finally they were both very happy because they met and the magic was lost. Then the princess told what had happened to her and she also introduced the old woman who had helped her to the prince. The prince was very grateful to the old woman. Then he brought Candra Kirana and the old woman to the palace. After arriving at the palace, the king was happy because her daughter had returned. He also knew what had happened to his daughter. Knowing his sister had been found, Candra Galuh run away from the palace because she was afraid of being punished by his father. Finally Candra Kirana and Raden Inu Kertapati were married and they lived happily ever after.

    ReplyDelete
  36. Pada zaman dahulu hiduplah seorang Raja yang bernama Kertamarta dari Kerajaan Daha. Sang raja memiliki 2 orang putri yang bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Candra Kirana adalah gadis yang sangat cantik dan baik tetapi saudaranya yang adalah seorang gadis yang jahat. Pada suatu hari Candra Kirana bertunangan dengan seorang pangeran dari Kerajaan Kahuriapan yang bernama Raden Inu Kertapati yang tampan dan bijaksana.

    Pertunangan ini membuat Dewi Galuh iri kepada Candra Kirana, kemudian dia menemui seorang nenek sihir untuk mencelakai saudaranya itu. Sang penyihir itupun setuju untuk memenuhi permintaannya. Ketika Candra Kirana sedang berjalan di sekitar taman istana, Nenek sihir itu datang dan mengutuknya. Dia merubah Candra Kirana menjadi seekor keong mas. Lalu Dewi Galuh membuang Candra Kirana yang telah menjadi seekor keong mas di sungai.

    ReplyDelete
  37. Pada suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan di sungai dengan menggunakan jala. Ketika dia hendak mengangkat Jalanya, dia melihat seekor keong emas terangkut. Lalu dia membawa Keong Emas itu pulang ke rumahnya dan menaruhnya di dalam sebuah tempayan. Keesokan harinya, wanita itu kembali ke sungai untuk mencari ikan tetapi dia tak mendapatkan ikan seekorpun. Dia sangat kecewa lalu dia kembali pulang kerumahnya. Namun ketika dia sampai, ia sangat terkejut melihat banyak masakan yang enak sudah tersaji di atas meja.

    Kejadian tersebut kembali terjadi pada hari-hari berikutnya. Nenek tersebut bingung. akhirnya dia memutuskan untuk mencari tahu siapa yang melakukan dengan berbohong pergi ke sungai. Dia bersembunyi di belakang rumanhya dan mengintip apa yang sedang terjadi di dalam. Dia melihat keong mas yang dia pelihara berubah menjadi seorang wanita cantik dan memasak makanan untuknya. Kemudian nenek itu masuk ke dalam rumah, ” Siapa dirimu ?” tanya nenek itu “aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh penyihir saudaraku” kata keong emas. Setelah menceritakan kejadian yang dialaminya, nenek itu mempersilahkan Candar Kirana untuk tinggal bersamanya.

    ReplyDelete
  38. Kemudian nenek itu masuk ke dalam rumah, ” Siapa dirimu ?” tanya nenek itu “aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh penyihir saudaraku” kata keong emas. Setelah menceritakan kejadian yang dialaminya, nenek itu mempersilahkan Candar Kirana untuk tinggal bersamanya.

    Kabar tentang hilangnya Candra kirana membuat pangeran Inu Kertapati bingung. Dia mencarinya ke seluruh penjuru kerajaan dengan cara menyamar sebagai rakyat biasa. Nenek sihir mengetahui apa yang dilakukan oleh Pangeran Inu Kertapati. Dia menyamar sebagai seekor burung gagak untuk mengangu usaha sang pangeran untuk menemui sang putri. Di perjalanan Pangeran Inu di bantu oleh seorang lelaki tua yang sakti. Dia memukul burung itu dengan tongkatnya hingga burung itu mati. Pangeran Inu sangat berterima kasih kepada lelaki itu dan dia juga menceritakan maksud dan tujuan perjalanannya. Setelah mengetahui apa yang terjadi, lelaki tua itu menyuruh Pangeran Inu untuk mencari di desa dadapan. Pangeran itu kemudian melanjutkan perjalanan ke desa dadapan.

    ReplyDelete
  39. tiba di desa Dadapan. Dia merasa sangat haus. Lalu dia melihat sebuah gubuk kecil dan menghampirinya. Tapi kemudian dia terkejut, karena dari balik jendela ia melihat tunangannya sedang memasak. Segera ia memasuki gubuk itu untuk menemuinya. Akhirnya mereka berdua sangat bahagia karena telah bertemu dan sihir itu pun hilang. Kemudian sang putri menceritakan kejadian yang dialaminya dan juga memeperkenalkan Nenek yang telah menolongnya kepada sang pangeran. Sang pangeran sangat berterima kasih kepada nenek itu dan membawa nya bersama Candra Kirana ke istana. Sesampainya di Istana, Sang raja merasa gembira karena putrinya telah kembali. Dia juga mengetahui apa yang terjadi kepada anaknya itu. mengetahui hal tersebut, Candra Galuh melarikan diri dari istana karena takut dihukum oleh ayahnya itu. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung dan mereka hidup bahagia selamanya.

    ReplyDelete