Showing posts with label rakyat. Show all posts
Showing posts with label rakyat. Show all posts

Sunday, April 22, 2018

Maze Runner 2018, Antibodi & Keberlangsungan Ummat

Jika sobat kamu terkena penyakit menular masihkah kamu bergaul dengannya? Iya, kalo penyakitnya gak terlalu berbahaya namun jika mematikan maka seharusnya untuk beberapa saat tidak berhubungan langsung dengannya. Nah, ada sebuah film fiksi ilmiah di tahun 2018 yang berjudul Maze Runner: The Death Cure, yang rilis pada 26 Januari silam. Memang versi bluray nya baru ngorbit di internet belakangan ini dikarenakan faktor hak cipta dan hak tayang di bioskop, so wajar di dunia maya gambar beningnya jeda beberapa bulan dari tanggal rilisnya. Ini pun kadang situs pengunggah tetap beresiko kena pelanggaran copyright. Selama digunakan untuk tontonan pribadi mungkin tiak begitu masalah. Di dalam film ini disebutkan bahwa  wabah penyakit yang disebut "flare", terjemahan bebasnya semacam penyakit zombi, dalam terjemahan subtitle Indonesia di tuliskan wabah suar karena memang penyakit ini mudah menyebar seperti jangkauan sebuah suar (nyala kembang api) yang melambung tingggi dengan sinar terang sebagai penanda, memiliki daya jangkau pandang ratusan kilometer. Nah, wabah ini juga cepat menyebar layaknya suar tersebut. Tokoh Thomas sebagai aktor utama dalam film tersebut memiliki daya imunitas yang tinggi terhadap penyakit suar ini. Darahnya bahkan memiliki kualitas level tinggi yang mampu melawan virus suar. Thomas dan teman-temannya memiliki misi menyelamatkan sekolompok remaja yang akan dijadikan bahan percobaan untuk mencari vaksin penangkal wabah suar. Sekelompok remaja yang ditawan di dalam kereta dibebaskan oleh thomas dan kawan-kawannya.
Adegan yang cukup atraktif ditonton apalagi bagi penggemar film fiksi ilmiah, ini patut masuk dalam bucket list film favorit 2018. Penilaian imdb (laman review film) memberikan skor 6.5 untuk film karya Wes Ball ini. Menurut pribadi saya, juga seorang penyuka film barat, sisi plusnya pada aspek jiwa korsa yang dimiliki oleh Thomas beserta kelompoknya untuk mengemban misi yang sudah dimandatkan pada mereka. Dengan penuh semangat tim yang tinggi, kerjasama yang didasari tanggungjawab atas masing-masing jobnya, membuat misi semakin lancar dijalankan.
Ada problem internal yaitu manakala Thomas bertemu dengan kekasihnya yang bernama Teresa yang saat itu berada di pihak musuh. Teresa ini sedang melakukan penelitian untuk menemukan vaksin atau obat penyembuh wabah suar, caranya antara lain dengan menjadikan tawanan para remaja yang memiliki imunitas tubuh yang bagus untuk diujicoba dalam laboratorium milik perusahaan dimana ia berada Sebetulnya film ini saduran dari novel yang berjudul "Death Cure" karya James Dashner, novel fiksi tentang cara menyembuhkan wabah mayat hidup atau zombie.
Thomas masih memiliki masalah juga dengan sahabatnya yang bernama Newt, temannya ini diam-diam juga telah tertular wabah suar sehingga ia harus segera mendapatkan vaksin penyembuhannya. Di akhir cerita Newt terlanjur menjadi zombie dimana kesadaran dirinya hilang dan memiliki sikap agresif menyerang manusia normal untuk ditulari wabah. Film ini perlu pemahaman alur cerita agar benar-benar meresapi, karena bagi penonton yang tidak begtu suka dengan film bergenre thriller maka sulit mengikuti jalan ceritanya.
Ada Pengorbanan Untuk Menyelamatkan
Berkorban untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, memberi untuk kebaikan orang banyak, hilangkan ego untuk keberlangsungan umat. Mungkin bahasa saran yang bisa diberikan dari amanat film ini. Pengorbanan yang bukan saja bersifat individual namun kolektif untuk memberikan kebermnfaatan yang lebih luas. Ada gejolak protes yang dilakukan oleh orang-orang yang berada di luar tembok pemerintahan terhadap orang-orang yang berada di dalam tembok. Awalnya thomas berada di luar zona tembok yang sewaktu-waktu wabah itu bisa menyerangnya. Namun di dalam tembok juga tak kalah rumitnya, ternyata ada tokoh yang memiliki ego luar biasa tinggi menginginkan serum atau vaksin penyembuh wabah suar itu hanya untuk dirinya sendiri. Dialah tokoh antagonis dalam film yakni Janson yang diperankan oleh Adian Gillen.
Nah, ngomongin masalah amanat dari suatu film bisa saja menghubungkan atau mencari benang merah dengan realita lokal, regional, ataupun kawasan yang kita tinggali. Sudut pandang subjektif penulis juga sangat mendominasi dalam penilaian dan kritikan. Semuanya oke-oke saja di era informasi global.
Dalam sebuah pentas demokrasi misalnya saja pastilah tokoh antagonis ada. Demokrasi yang embrionya dari barat memang mau tidak mau tetap ada kelemahannya. Budaya timur yang cenderung mengandalkan musyawarah mufakat akan sedikit mengalami gesekan ketika jajak pendapat suara terbanyak kadang positif, terkadang negatif. Positifnya mencerminkan suara mayoritas, negatifnya suara bisa dibeli yang penting banyak. Contoh jajak pendapat yang merugikan adalah lepasnya timor timur dengan adanya referendum jajak pendapat, yang akhirnya lepas dari NKRI, padahal secara emosional lebih dekat dengan bangsa Indonesia baik secara sejarah maupun kultur dibandingkan kedekatan dengan Portugis maupun Australia pada waktu itu. Contoh suara terbanyak yang belum menghasilkan manfaat secara masif adalah hasil pilpres 2014 yang belum memberikan sosok yang mampu membawa Indonesia maju dan sejahtera, 4 tahun bisa dijadikan pembuktian lho. Tenaga kerja asing dari Cina lebih di istimewakan, sebaliknya pemuda lulusan sarjana dari bangsanya sendiri dibiarkan menganggur. Kayak gini enggak layak untuk menjabat 2 periode, cukup 1 kali periode saja, khawatir negara ini tambah hancur enggak keurus. Selama 4 tahun sudah banyak morat maritnya daripada prestasinya.
Tokoh egois yang antagonis, egois ingin maju lagi, antagonis karena kontra terhadap kepentingan rakyat, enggak peka terhadap masalah yang dihadapi rakyat kebanyakan. Antagonis kontra dengan janji-janjinya sendiri yang terlanjur dipublikasikan dengan tambahan pencitraan, tidak mampu ditunaikan. Tuh contoh lah prestasi jaman sby, meski diawal-awal mimpin ada tragedi tsunami Aceh namun terlihat jelas leadership dan manajemennya. Musibah kemanusiaan sekaliber tsunami Aceh yang skalanya sangat besar mampu ditangani dengan baik, padahal tsunami Aceh tergolongan bencana alam maha dahsyat dalam kurun 15 tahun terakhir. Lha ini enggak ada bencana alam sebesar tsunami Aceh saja morat marit enggak karuan, tenaga kerja, utang luar negeri, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, harga pertalite, tarif listrik, dsb. Ya elah masih saja sempat2nya ngurusi kambing, muter2 pencitraan pake scoopy, wes ora mutu blas...
Pengorbanan dong jangan hanya pencitraan saja, leader itu untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, jangan nurutin emak moncong putih saja, menang kemarin di tahun 2014 itu enggak nyampe 60%, jadi baik pendukungnya sendiri maupun rakyat yang lain diurusin semua (yang enggak dukung cukup banyak lho, termasuk penulis). Kebijakan itu pemerintah yang punya, dengan segala fasilitas negara yang dimiliki seharusnya dioptimalkan untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan bangsa. Keberlangsungan ummat, keberlangsungan rakyat, bukan keberlangsungan para penjilatnya thok, ini pemimpin bangsa bukan sekelas ketua geng motor saja. Banyak pekerjaan rumah sebelum laporan pertanggungjawaban. Kalo enggak mampu, dengan sadar dan legowo seperti pak soeharto yang lengser tahun 1998 itu lho. Inget, catet, tokoh antagonis (pro cukong anti rakyat) endingnya mengenaskan, enggak di dunia enggak juga di akhirat. Malah di yaumul hisab lebih serem lagi, ini berdasarkan kitab suci bahwa pemimpin yang culas dan tidak amanah hisabnya paling lama sendiri karena membawahi jutaan rakyat. Sungguh berat menjadi pemimpin yang amanah. Lebih Berat lagi yang tidak amanah, lebih berat siksaannya di akhirat.
Tergiur dengan kenyamanan semata, dan kemewahan semu, hanya ego pribadi atau satu golongan tertentu mengalahkan kepentingan dan kemaslahatan jutaan rakyat, mirip film maze runner si tokoh antagonis yaitu Janson bilang "Ini kapal penyelamat, seluruh dunia akan musnah. Tak berarti kita harus musnah bersamanya. Menyelamatkan orang-orang yang dipilih untuk diselamatkan." Kemudian dengan mengucapkan kalimat seperti itu si Janson langsung mengambil serum yang berada di tangan Teresa untuk digunakan sendiri demi keselamatan pribadi semata. Sebuah rasa ego yang menghilangkan rasa belas kasihan dan kepekaan sosial, tak ada untuk kemaslahatan bersama yang ada ego pribadi dan satu golongannya itu. Itulah ciri-ciri dari karakter antagonis dan biasanya menghasilkan pengikut-pengikut yang suka menjilat disebut penjilat setia, mencari aman untuk dirinya atau posisi yang akan didapatkannya.
Masalah bagi yang suka terhadap keadilan manakala ketimpangan hukum terjadi. Problem besar bagi rakyat dan pembelanya manakala terjadi kehancuran yang makin hari makin jelas terlihat, yah bisa saja ditutup-tutupi, namun aroma menyengat dari ketidakmampuan itu semakin detik semakin menyebar kemana-mana. #2019GantiPresiden memang belum dilaksanakan karena masih tahun 2018, begitu tanggal mainnya insyaalloh rakyat akan menyadari betapa urgennya gerakan #2019GantiPresiden.
Sobat muda yang gak suka politik jangan cuek, minimal peka terhadap lingkungan sekitar, yang muda itu yang bergerak, muda itu enerjik, youth is agent of change. Tonton panggung politik dengan menjadi penonton yang cerdas, dukung dengan menjadi pendukung yang rasional, kalo mau jadi pelaku maka bermainlah dengan cara fairplay. So it is fair #2019GantiPresiden secara konstitusi lewat jalur pilpres. Sobat muda yang enggak hobi ngomongin yang berat-berat semisal tema politik, maka cukup tonton saja pentas demokrasi, bisa juga tonton film Maze runner 2018 dengan klik link untuk mengunduh:

Related Posts:

Tuesday, December 26, 2017

Trapped, Antara Terjebak dan Terperangkap, Apa Bedanya?

Penggunaan imbuhan ter- (kata depan) pada kata "terjebak" memiliki makna ketidaksengajaan, tanpa direncana, menjadi objek dari suatu perbuatan tertentu (yaitu jebakan). Kata "terjebak" artinya subjek terkena suatu kondisi dimana ia terkurung oleh suatu keadaan, tempat, situasi dan sebagainya. Apakah ada perbedaan dengan kata "terperangkap"? Pada dasarnya antara "terjebak" dengan "terperangkap" memiliki arti yang sama, namun dengan konteks penggunaan dalam kalimat yang berbeda maka memiliki penafsiran yang berbeda pula. Contoh dalam kalimat: Saya terjebak macet ketika hendak mudik lebaran tahun lalu. Artinya ketiadaan pelaku penjebakkan, si objek terjebak macet karena memang kondisi macet yang menghambat kelancaran perjalanan mudiknya. Kalimat tersebut sama dengan "Saya terjebak banjir ketika berkunjung ke rumah saudara di Jakarta kemarin",  pelaku penjebakkan disini adalah alam yang berupa peristiwa banjir. Adapun contoh kalimat untuk kata "terperangkap" umumnya seperti ini: Kancil mungil itu terperangkap dalam lubang yang dibuat oleh pak tani. Ini menunjukkan perangkap bikinan pak tani berhasil menjerat korban si kancil. Dalam kalimat tersebut ada unsur kesengajaan dari pak tani, sedangkan si kancil sebagai korban. Sehingga dalam kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk kalimat pasif, ada si korban dan si pelaku (korban: si kancil dan si pelaku pemasang perangkap adalah pak tani).
Ada sebuah ilustrasi untuk contoh penggunaan kata terjebak (trapped), yaitu dikisahkan seorang pemuda yang berniat menyewa sebuah flat/ apartemen yang cukup murah untuk ia tempati dengan pasangan kekasihnya. Setelah kesana kemari mencari tempat yang cocok dengan budget yang ada maka bertemulah ia dengan seseorang yang menawarkan flat kosong. Selanjutnya ia dan calo tadi menuju ke gedung yang dimaksud. Setelah mengecek segala kondisi dan fasilitas maka ia setuju dengan tawaran membayar sejumlah uang, yaitu 150 ribu tunai. Esok harinya  ia mengemasi barang-barang miliknya di kontrakan yang lama untuk dipindahkan ke apartemennya yang baru.
Sesampainya di gedung apartemen yang baru, ia naik ke lantai atas dimana kamarnya berada. Apartemen tersebut tergolong apartemen yang belum berpenghuni, hanya ia sendirian yang menyewa tempat tersebut. Karena kebutuhan dan kondisi yang mendesak maka mau tinggal dan menyewanya. Disisi lain ketika ia mengecek air, lampu, dapur, toilet, kamar mandi, ruang tidur utama semuanya beres tidak ada masalah. Mulailah ia masuk ke dalam kamar yang ia sewa. Handphone miliknya ia charge ulang sambil tiduran. Ketika saatnya ia hendak pergi bekerja, ia bangun kesiangan dan akhirnya terburu-buru tidak sempat mandi hanya berkumur dan gosok gigi. Ketika hendak keluar ia mengecek HP miliknya ternyata baterai lemah, ia langsung berangkat kerja. Baru melangkah beberapa meter dari pintu ia lupa sesuatu masih tertinggal, kondisinya kunci masih menggantung di pintu. Angin yang cukup kencang membuat pintu tertutup sendiri dan posisi terkunci. Pintu yang terkunci dari luar dan posisi kunci masih menggantung membuat ia terjebak di dalam kamar. Ia berusaha dengan keras  membuka pintu tersebut dari dalam. Menendang pintu hingga mematahkan gagang pintu. Segala uasaha ia kerahkan. Ia terjebak di ruangan tersebut selama beberapa hari. Persediaan air minum  dan makanan mulai menipis. Bahkan ia hanya mengandalkan sebungkus biskuit yang ia miliki. Air minum yang tersisa 1 botol besarpun mulai habis. HP yang menjadi alat komunikasinya mulai ngedrop, bahkan ketika menelpon calo penawar jasa sewa flat itu pun sinyalnya terputus-putus. Sebenarnya ia meminta bantuan lewat telpon agar dibuatkan kunci ganda untuk kamarnya, dan meminta dibukakan pintu dari luar. Namun apa daya, baterai HP miliknya lemah hingga benar-benar tidak menyala. Setelah air minum di botol habis, biskuitpun habis, ia mulai kehausan dan kelaparan. Ia harus survive. Sekarang yang ia lakukan adalah  minum air kran, tapi ternyata air di apartemen tersebut tidak lancar, bahkan listrik yang amat vital pun mati karena masalah sekering. Untuk melompat dari lantai 34 juga ia tidak bisa karena teras flat miliknya terdapat teralis besi. Untuk melewati teralis/pagar besi ia harus memotong salah satu jeruji besi agar tubuhnya bisa menyelinap keluar, setelah itu harus turun dari teras/ balkon dengan tangan kosong menuju lantai di bawahnya. Usaha lainnya yakni membuat tanda SOS (save our soul) tanda minta tolong agar diselamatkan. Mulailah dengan membuat tulisan minta pertolongan HELP dengan bahan pasta gigi, sampai akhirnya menggunakan darahnya. Bentuk usaha lainnya dengan membakar celana di malam hari di teralis besi membentuk kata HELP. Hingga ia berusaha memotong jeruji besi menggunakan bilah dari baling-baling kipas angin yang ada dalam ruangan tersebut. Selama beberapa hari tidak makan dan tidak minum, ia letih dan jatuh pingsan. Ia harus survive dan keluar dari ruangan, jika umurnya panjang. Kondisi dirinya yang terjebak di ruangan tanpa air, tanpa listrik tanpa makanan dan minuman membuat dirinya belajar survival yaitu untuk bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang ada. Ia mencoba minum dari air kencingnya (urine) sendiri yang disimpan di botol, namun ia malah muntah setelah meminumnya, mencoba makan kecoa yang belum pernah ia lakukan selama hidupnya. Disaat itulah ia sadar akan kenyamanan hidupnya selama ini, bebas bekerja, bebas berangkat ke kantor, bebas menghirup udara segar, bebas makan dan minum bahkan berbagai fasilitas hidup yang mewah ia nikmati. Kini ia harus berjuang sendiri untuk menyambung nyawa agar tetap bertahan hidup sampai ia terbebas dari ruangan. Ia sendiri dikisahkan sebagai seorang pemuda yang matanya minus, penglihatannya kabur (tidak jelas) jika tanpa kacamata. Nah suatu saat kacamatanya itu rusak bagian gagangnya dan sedikit retak pada kacanya, maka dengan alat seadanya ia memperbaiki kacamata miliknya. Ia juga takut dengan tikus, nah di ruangan tersebut munculah tikus. Kondisi yang mungkin memaksanya untuk menangkap tikus sebagai bahan makanan, ia tidak lagi phobia (takut) dengan tikus. Sebelum benar-benar memakan tikus, untunglah ada burung dara (merpati) yang masuk ke ruangan kamarnya, ia bidik dengan ketapel rakitannya hingga mengenai sasaran, dibakar dengan perapian ala kadarnya, lalu disantap. 
Kejadian lainnya yang sempat mengancam jiwanya adalah peristiwa kebakaran ketika ia membuat tanda minta tolong dengan membakar celana, tirai dan kursi sofa yang ada di kamarnya ikut terbakar. Untungnya api bisa dipadamkan meskipun sedikit susah dan lama. Hujan turun membuat ia memutar otaknya untuk menampung air hujan, yaitu dengan bak mandi yang ia pindahkan ke balkon. Sekarang ia benar-benar terjebak dengan kondisi sulit, targetnya cuma bertahan hidup sampai pertolongan datang atau berusaha keluar sendiri dari kamar. Namun 2 pilihan tersebut sama-sama sulit.
Ilustrasi diatas adalah gambaran ringkasan dari film Trapped, kondisi orang yang harus survive, orang yang terjebak di ruangan yang terkunci, berada di lantai atas yang tinggi (lantai 34), kondisi lengang/ sunyi, satpam yang sudah tua dan sedikit tuli, dsb. Gambaran ilustrasi yang digunakan untuk memberikan contoh tentang penggunaan kata "terjebak" dalam konteks kalimat dan sebuah alinea cerita tertentu.
Penggunaan kata "terperangkap" bisa diilustrasikan dengan perumpamaan: Manusia terperangkap dalam lubang kemiskinan yang terus menerus membayangi hidupnya.
Masih banyak saudara kita yang terperangkap dalam lingkaran setan, yaitu kemiskinan, kebodohan dan kemalasan. Memang tidak bisa dipungkiri kemalasan membuat orang menjadi bodoh, dan terkadang orang yang bodoh juga semakin terpuruk dengan kemiskinan, karena memang pandir atau bodoh itu lebih dekat dengan kemiskinan. Dan kemiskinan lebih cenderung pada perbuatan tindak kriminal (kejahatan). Mereka melakukan kejahatan karena agar dirinya bisa survive, bisa makan sehari-hari dan menghidupi keluarganya. Ini bentuk kejahatan yang pelakunya terperangkap oleh kemiskinan. So, yang diatas sana, antara lain pemimpin, pemerintah, birokrat dan aparatur negara, seyogyanya bisa memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya, jika masyarakat mayoritasnya masih dalam kemiskinan maka bangsa ini harkat martabatnya bisa terancam. Karena memang kemiskinan juga bisa sebaliknya membuat rakyat tetap bodoh, orang bodoh terkadang tidak memperhatikan martabat dan harkat serta aturan hukum yang ada, yang terpenting bisa makan dan bisa hidup, maka rusaklah peradaban dan juga norma hukum. Masyarakat yang beradab akan sulit terwujud.
Pekerjaan seorang pemimpin memang tidaklah mudah, namun jika sudah diamanahi menjadi pemimpin maka haruslah bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa. Itu salah satu kewajib pemimpin. Akan dibawa kemana bangsa dan negara ini jika pemimpinnya sudah acuh dengan rakyat, sudah acuh dengan kondisi permasalahan rakyat kecil, maukah dipimpin oleh presiden yang seperti itu selamanya? Tentu tidak. Di sisi lain, kita sebagai rakyat biasa harus lebih cerdas lagi dalam memilih pemimpin, jangan lagi terperangkap dengan jebakan politikus busuk, koruptor, penjahat dan mafia asing, pilihlah pemimpin yang benar-benar cinta rakyat dan negeri ini. Pemimpin yang shalih, yang lebih takut kepada pengadilan akhirat daripada hukum buatan manusia. Dukung gerakan memilih pemimpin muslim yang shalih Mantapks..
Untuk mengunduh film berjudul Trapped dapat dilakukan dengan mengklik link berikut:
1. Trapped 2017 Bluray.mp4 (1.08 GB)

Related Posts:

Sunday, October 11, 2015

Kuatkan fisik, mantapkan nyalimu

JANUR KUNING
Jalan-jalan ke tajur Kegiatan untuk Hiking
Perlengkapan Individu
-lontong 2 buah
-tempe goreng 2 buah
-air mineral 2 botol (@ 600ml)
-ketela mentah 2 buah
-cabe 2 buah
-korek api/ matches 1 bks
-buku catatan Bhs Inggris & 1 ballppoint
-seragam olga (kaus & celana) langsung dipakai
-perlengkapan shalat (sarung/ mukena, sajadah)
-tali rafia 1 m (XII = merah, XI=biru, X = hijau)
-sandal jepang
-sendok makan 1 buah
Perlengkapan (tugas) kelompok
-yel-yel kelompok
-membuat artikel tentang ilmuwan muslim 1 hlm (lembaran kertas)
-hafalan kelompok (XII = QS. Al Hadid, XI = QS. Al Hadid (1-11), X = QS. Al Qomar (1-5))
-Hafalan lagu (XII = mars hiking, XI = prahara anugrah, X = shalawat)
Susunan Acara
06.30-07.00
Asmaul Husna, Al fatikhah, An nas, Al falaq, Al Ikhlas, Ayat Kursi, Al Qomar, doa perlindungan, mohon ampunan, istighfar, shalawat
Cek peserta (absensi) @ kelompok, cek yel-yel, cek penugasan
07.00-08.00
Pemberangkatan ke lokasi (Desa Tajur Kec. Kandangserang) via truk/ alat transportasi
Jalan raya, bukit, hutan pinus
08.00-08.30
Tiba Dilokasi, shalat dhuha, doa, asmaul husna, al fatikhah, an nas, al falaq, alikhlas, ayat kursi, al hadid, perlindungan, mohon ampunan, istighfar, shalawat, doa
Kultum kelompok tentang profil ilmuwan muslim (Saturnus), teori direct marketing, breakfast (lontong 1, tempe 1, minum 1 btl, cabe 1), praktek terjun door to door direct marketing (1 kelompok target 3 rumah), laporan hasil marketing tiap kelompok
08.30-08.45
Persiapan hiking & outbond, cek peserta tiap kelompok, pengingatan tatib (kontrak belajar) Janur Kuning
08.45-09.30
Pos I = vocabulary (puzzle solving), kosakata, kultum ilmuwan muslim (neptunus), cek hafalan Al hadid (Kelas XII)
09.30-10.00
Jalan etape 1= aspal, hutan, naik, berkerikil
Jalan bersama/ long march
10.00-10.15
Pos II = writing test, kalimat, frase, kata, kultum ilmuwan muslim (merkurius), cek hafalan al hadid (1-11)
10.15-11.00
Jalan etape 2, jalan kerikil, hutan, ladang, sawah, jalan bersama (longmarch),
11.00-11.30
Pos III = survival (bakar ketela), lontong 1, tempe 1, air minum1 btl, kultum ilmuwan muslim (venus), cek hafalan al qomar (1-5)
11.30-11.45
Jalan etape 3, jalan aspal kerikil, sawah, ladang, rumput, semak belukar
11.45-12.15
Pos IV = Shalat dhuhur berjamaah, al hadid, doa, kultum ilmuwan muslim (matahari), cek lagu mars hiking, game human tower
12.15-12.45
Jalan etape 4, semak belukar, kerikil, aspal, hutan
12.45-13.00
Pos V = kultum ilmuwan muslim (bumi), cek lagu prahara anugrah, shalawat, pengarahan game perang badar, Perang Badar adalah game strategi, game fisik (full body contact), game teamwork, game power (kekuatan/stamina), game petualang (adventure), game misi (on mission), merebut panji (bendera merah putih), game menyerang, game bertahan (offensive & defensive)
13.00-13.30
Etape akhir = lintas sungai kecil, berbatu, sedikit licin, berair, menurun
13.30
Evaluasi perang badar, cek peserta, doa penutup, pulang menunggu truk
Kontrak belajar (tata tertib/peraturan) Janur Kuning
1.Penugasan
1.1.setiap penugasan 1 benda/instruksi harga 1 baris (atau 2x push up)
1.2.penugasan individu konsekuensi individu, kelompok konsekuensi 1 kelompok
2.Peserta
2.1.setiap peserta mengikuti seluruh sesi (mata acara), 1 sesi harga 2 baris (atau 4x push up)
2.2.setiap peserta menaati & menghormati instruktur sesama peserta & dewan guru, tidak menggunjing, menghina, mengejek, melawan, mengintimidasi instruktur, 1 pelanggaran harga 3 baris (atau 8x push up)
2.3.setiap peserta menjaga lisan dari ucapan sia-sia, bohong, melecehkan, kata kotor, jorok, berisik, membuat kegaduhan yang bukan bentuk tugas, adu mulut, bertengkar, berteriak di luar konteks tugas/misi, 1 pelanggaran harga 3 baris (atau 8x push up)             
2.3.setiap peserta menjaga tangan, kaki (atau anggota tubuh), lisan ataupun perbuatan dari hal yang merugikan orang lain, warga sekitar bahkan alam sekitar, 1 pelanggaran harga 3 baris (atau 8x push up). Contoh: merusak tanaman, membuang sampah atau bekas makanan, kencing di sembarang tempat, dll
3.Panitia/instruktur
3.1.instruktur wajib disiplin & keras, namun tetap menjaga etika
3.2.instruktur adalah koordinator lapangan, petugas pos atau guru
3.3.instruktur tidak dikenai sanksi hanya bertanggungjawab 100% kepada Allah swt
4.Kegiatan
4.1.setiap sesi kegiatan dialokasikan waktu, sehingga menjadi acuan/patokan/pedoman selama kegiatan
4.2.jumlah durasi waktu setiap sesi disesuaikan di lapangan tergantung situasi & kondisi alam
4.3.seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir agar diikuti dengan meluruskan niat untuk ibadah mengharap ridho Allah swt
4.4.selama kegiatan berlangsung dzikir/berdoa selalu terkoneksi dengan sang Khalik 

Thursday, August 13, 2015

Mendongeng, Ketrampilan Orangtua yang hampir dilupakan

Mungkin acara/kegiatan mendongeng orangtua (bapak/ ibu) dengan anaknya sekarang sudah tergantikan dengan adanya gadget teknologi canggih sekarang, namun ternyata kebiasaan ini memiliki nilai positif, salah satunya adalah membangun hubungan dari aspek psikologis antara si orangtua terhadap putra putrinya. Manfaat lain yang bisa diperoleh adalah menanamkan nilai moral dengan hikmah yang ada dalam dongeng atau cerita yang dibacakan/ diceritakan tersebut, tergantung dari pilihan judul dongeng yang akan digunakan menjadi bahan materinya, misalnya kisah 25 nabi/rasul, sahabat nabi, bahkan sampai hikayat ataupun dongeng, apalagi bangsa Indonesia ini memiliki khasanah cerita rakyat yang sangat beragam dan melimpah.

Nah, bagi anda yang sedang mempelajari writing (menulis) dalam Bahasa Inggris, dongeng atau cerita termasuk kedalam genre Narrative text. Jenis teks ini memiliki tujuan to entertain/ to amuse dengan menyisipkan pesan moral ataupun hikmah (moral value) dengan harapan ada penanaman nilai-nilai kehidupan untuk membentuk manusia yang berkepribadian/ berkarakter.










Berikut adalah contoh teks naratif:

The legend of Tangkuban Perahu (Sangkuriang)
Very long time ago in West Java, there lived a king, named Prabu Sungging Pabangkara. He was good ruler. He liked hunting in the forest very much.
In the forest, there lived she-pig, actually a cursed goddess. One day, she came out of her hiding place looking for water. There she saw a coconut shell filled with water. Expecting it to be a fresh water, she drank it, having no suspicious that it was king’s urine left there the day before when he went hunting. 
The consequence was very strange. She became pregnant. Few months later she gave birth to a very pretty girl. When the king was hunting again in the forest, he saw the girl and was attracted by her beauty. He took her to his place, and then he called her Dayang Sumbi and treated her as his own daughter. Time passed and Dayang Sumbi grew up into a beautiful girl. She was fond of weaving
One morning as she was weaving, her weaving spool flew out of the window to the field. Because she was very tired, she mumbled, whoever is willing to help me pick up the spool. I’ll treat her as my sister if she is a girl. If he is a man, I’ll treat him as my husband. These words were heard by a dog, called Tumang, actually cursed god too. He immediately picked up the spool and gave it to Dayang Sumbi. Seeing the dog had helped her, she fainted. The god had decided for her to undergo the fate. She became pregnant and a short time afterwards she gave birth to healthy strong son whom she called Sangkuriang.

Sangkuriang became a handsome young man, as time went by. Likes his grandfather, he was fond of hunting in the forest and Tumang was faithful friend when roaming the woods. He didn’t realize that Tumang was his father. One day, when the dog didn’t obey him to chase the pig, Sangkuriang was very angry and killed the dog and cut up his flesh into pieces and took it home to his mother. For a moment Dayang Sumbi was speechless and took a spool and flung it at him.
This left a scar on the spot. Then Dayang Sumbi sent him away. Sangkuriang left and wandered through the woods. He walked for years. Finally he returned to his native place, but did not recognize it any longer. At the end of a vast rice field, he noticed a house and saw a young girl sitting at her weaving-loom. He approached her and was charmed by her beauty. He was unaware that she was his own mother. Dayang Sumbi had been given eternal beauty by the gods which was why she looked young forever. She looked at him and noticing his good looks, she promised to marry him. 
They made plans for their wedding day, but one day she discovered the scar on his forehead. She knew that he was her own son who had come back to his village. She made an effort to make him understand that marriage between them was impossible, but Sangkuriang refused to accept it. She had an idea and aid to him “All right, you shall marry me if only you can dam up the citarum river and build a vessel all in one night.”


















Sangkuriang agreed and started to work by using his magic powers and his praying to the gods for help. To prevent the marriage, before Sangkuriang finished his work, she stretched the red veil which covered her head over the eastern side of the plain. Through her magic powers, the red light spread over the landscape, giving the impression that the sun was rising and that time was up. Angrily, Sangkuriang kicked the vessel which was almost finished upside down. Sometimes later the vessel became the mountain of Tangkuban Perahu on the northern side of Bandung.


CHECKING YOUR UNDERSTANDING ABOUT STORY ABOVE
1.What does the text tell us about?
2.What is the type of the text above? Mention the generic structure of the text!
3.Where does the story take place?
4.Who was Raden Sungging Pebangkara?
5.What did Dayang Sumbi look like?
6. What is the purpose of the text above?
7. She looked at him..” What does the underlined word refer to?
6.