Showing posts with label family. Show all posts
Showing posts with label family. Show all posts

Monday, March 26, 2018

Sepatu Dahlan, Kegigihan Membuahkan Keajaiban


Keajaiban (miracle) jangan terlalu diandalkan, artinya kita enggak boleh tergantung pada keajaiban. Di sebuah sinopsis film Sepatu Dahlan ini tergambar betapa keajaiban dengan sendirinya datang pada anak manusia yang gigih mewujudkan mimpi-mimpinya. Belajar tak harus bersanding dengan fasilitas mewah, agar belajar itu memberikan dampak nyata ia tak butuh kelengkapan fasilitas yang wah dan canggih, ia tetap bisa diraih dengan ketekunan. Betapa banyak murid yang dengan gadget canggih justru ia terkendala dalam belajarnya, hanya konsen pada tawaran fitur gadget tersebut bukan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran namun hanya sekedar hiburan dan media sosial saja. Di sisi lain tidak sedikit anak dengan segala keterbatasan mampu mewujudkan prestasi yang cemerlang dalam belajar. Jangankan gadget canggih dengan koneksi internet super cepat, sepatu saja ia tidak memilikinya. Berangkat ke sekolah harus berjalan kaki, belum lagi medan yang ditempuh bukanlah jalanan mulus tetapi berupa sungai, ladang, kebun, hingga jalan setapak penuh tanaman berduri. Jika panas terik membakar ia tak pantang menyerah bahkan ketika kondisi siang hari sepulang dari sekolah. Sesampai di rumah ia harus nyabit rumput untuk makan kambingnya. Menjadi sukses bukanlah tanpa hambatan, dikala ia harus membagi waktu dengan belajar dan menyabit rumput, ia harus ekstra tenaga untuk berlatih dengan tim bola volly di sekolahnya. Ujian besar itu datang, ibunya jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit di kota sehingga ia dan adiknya dihadapkan dengan kondisi kelaparan yang sangat. Hanya dia dan adiknya saja di rumah tanpa ditinggali bahan makanan, namun rasa lapar yang sangat itu tidak menyurutkan semangat agar tetap bersekolah dan berlatih volly serta menyabit rumput. Dirinya memiliki semangat yang sungguh kuat, namun adiknya sedikit berbeda, adiknya belum mampu menahan rasa lapar yang membuat perut melilit. Maka ia sebagai kakak terpaksa memutar otaknya bagaimana cara agar adiknya itu mampu menahan rasa lapar yang hebat. Ia keluarkan jurus jitu yakni mengikatkan sarung di perutnya dengan kencang dengan maksud mengganjal perut yang keroncongan. Namun apa boleh buat, si adik yang masih kecil tetap saja enggak mampu bertahan mengatasi kondisi lapar tersebut.
Ini memang diangkat dari kisah asli yaitu biografi Dahlan Iskan, dengan kemasan film yang cerdas, mendidik dan cukup menghibur ini nasihat-nasihat positif mampu ditampilkan secara lugas dan mudah dipahami oleh siapapun. Sangat cocok untuk pendongkrak semangat bagi para pejuang sejati, pecinta belajar, para orang-orang yang tidak puas dengan belajar hingga ingin terus belajar, untuk anak-anak muda yang haus akan ilmu dan tantangan. Cocok juga bagi para guru yang ingin menularkan semangat kepada muridnya.
Ujian yang lebih berat tatkala ibunya yang pulang dari rumah sakit dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Meninggalnya sang ibu menimbulkan goncangan batin yang cukup mendalam pada dirinya. Disinilah pentingnya sang ayah untuk terus memompa, memberi dorongan agar cita-cita si anak tetap berkobar menyala.
Doa tulus yang dilantunkan sang adik yang rutin dipanjatkan pada Tuhan juga membuat keajaiban tersendiri. Doa orang-orang yang menyayangi kita, doa orang-orang terdekat, dan doa para guru ternyata sungguh penting selain doa yang dipanjatkan oleh diri sendiri. Doa sang adik agar kakaknya memiliki sepatu akhirnya terkabul. Memang cita-cita tersebut terwujud dengan sukses, namun jangan sangka terkabulnya doa dan cita-cita itu mulus tanpa hambatan, tanpa aral melintang, tanpa batu ujian. Kegagalan bisa saja terjadi berkali-kali, jatuh bangun yang tidak cukup sekali, terseok-seok menapaki jalan menuju sukses bisa jadi sangat menyita waktu dan menyedot habis energi, namun janganlah berputus asa. Kendor dalam semangat harus disingkirkan, kegigihan itu akan muncul kembali jika kita menilik apa tujuan awal dari semua yang kita lakukan. Kegigihan juga harus berteman dengan kedisiplinan. Dahlan yang masuk dalam tim volly tidak serta merta ia menjadi pemain kunci dalam tim atau secara langsung keahliannya terasah. Semuanya itu harus ia dapatkan dengan susah payah, pingsan ketika berlatih ia sudah mengalaminya. Berolahraga tanpa sarapan pagi membuatnya menjadi lemas, tubuh tanpa suplai makanan yang cukup membuat tidak kuat untuk aktivitas yang berat. Setelah siuman dari pingsannya ia justru mendapatkan rezeki makan gratis plus dibungkuskan nasi untuk dibawa pulang kerumah dihadiahkan buat sang adik.
Keajaiban sangat dekat dengan Orang yang gigih
Mana mungkin mengharap keajaiban sedangkan kita sendiri hanya berpangku tangan. Harus ada usaha melayakkan (memantaskan) diri kita di hadapan Tuhan untuk memperoleh keajaiban, keberkahan dan penjagaan serta rahmat Nya. Sudahkah kita melayakkan diri kita?
Contoh saja sebagai muslim jika ingin layak mendapat pertolongan Allah maka ia sendiri harus menolong agamaNya. Dengan apa itu? Tentunya gigih berjuang, berdakwah, serta mengajak orang untuk berbuat kebaikan. Bersemangat kita melakukan kebaikan hingga berlomba-lomba bergegas melakukan kebaikan. Menikmati ibadah sholat, puasa ramadhan, zakat, dengan penuh ketulusan, enjoy melakukan ibadah-ibadah tersebut tanpa merasa terbebani sebagai kewajiban berat. Jika yang wajib/ yang fardhu sudah mampu dilaksanakan dengan enjoy, maka mulai menyukai mendawamkan ibadah sunah, sholat sunah, shaum sunah, dan mencintai sunah-sunah yang telah diajarkan oleh Rasul.
Jika belum mampu melaksanakan ibadah dengan enjoy gimana caranya? Paksa diri sendiri, gigihlah memaksa diri sendiri untuk selevel lebih tinggi dalam setiap harinya. Kegigihan itu membuahkan keajaiban, Allah swt akan mendekat pada orang-orang yang berniat mendekatkan diri pada Nya. Luarbiasa jika kesadaran hati, pintu hati, kelapangan jiwa, itu semuanya sudah dimiliki.
Milikilah cita-cita tinggi dan mulia. Bolehlah memiliki cita-cita dunia namun jangan tertipu dengan keberhasilan di dunia saja. Tapi berharaplah hingga cita-cita mulia yakni mendapatkan surga milik Allah dengan ridho Nya. Jadi cita-cita jangan terbatas pada keinginan punya sepatu bagus, mobil bagus, rumah bagus, pengen jadi profesor, dapat beasiswa keluar negeri, dll. Namun ketika semuanya itu didapat namun ternyata enggak mampu mengarahkan pada jalan ke surga tentunya sia-sia saja. Tambahkan nilai plus pada cita-cita yang dimiliki, agar punya sepatu bagus yang nantinya mampu menjembatani amalan ahli surga, menjadi profesor yang memberi manfaat pada umat dan agama, mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri yang mampu bermanfaat terhadap dakwah, lebih-lebih jika memiliki cita-cita menjadi presiden kemudian keajaiban datang dan menjadi presiden sungguhan, maka jadilah seorang presiden yang dengan status presidennya itu mampu mengantarkan kita ke surganya Allah swt.
Teraturnya dalam Barisan Jamaah
Tokoh Dahlan dalam film Sepatu Dahlan, ia memiliki prestasi tinggi dalam bidang olahraga, ia menjadi pemain inti dalam tim bola voli sekolahnya. Ia hebat bukan untuk dirinya sendiri, ia hebat juga bukan berarti tim tidak membutuhkan orang lain. Menonjolkan diri dalam sebuah tim itu tidak perlu, karena sejatinya tim itu adalah skill kehebatan kolektif/ bersama Dengan saling mensupport, mendukung, dan saling mengisi maka tim menjadi hebat. Jangan merasa paling hebat dalam sebuah jamaah. Barisan itu akan rapi jika ada irama langkah, ritme gerak yang sama dari anggotanya. So, tokoh dahlan tetap menaati aturan agar rutin latihan dengan anggota tim lain, ia harus memiliki jiwa korsa semangat kebersamaan yang tinggi. Jangan pernah juga mengorbankan kelompok hanya gara-gara memuaskan ambisi individu semata. Hilangkan sifat egois dan ketamakan pribadi, maka tim tersebut menjadi hebat karena diisi orang-orang yang punya komitmen. Kehebatan itu muncul bukan karena kesempurnaan yang ada pada tiap anggota tim, namun kekurangan yang ada pada tiap individu itu ditutupi oleh keunggulan orang lain dalam timnya.
Unduh film Sepatu Dahlan pada link berikut:
1. Sepatu Dahlan 2014 webdl.mp4 (1.02 GB)
2. Dilan 1990 (2018) webdl.mp4 (1.06 GB)
3. Merantau 2009 Bluray.mp4 (673.4 MB)
4. Rudy Habibie 2016 webdl.mp4 (548.9 MB)


Sunday, February 25, 2018

Film Coco, Keluarga Sebagai Prioritas

Keluarga menjadi nomor satu dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Lebih  memilih karir, bisnis, hobi bahkan mungkin politik namun jika sudah berbenturan dengan masalah keluarga maka family is number one. Hal itu terdapat dalam pesan film animasi garapan disney dan Pixar berjudul Coco. Nama coco sendiri sebetulnya bukan pemain utama, ia dikarakterkan sebagai seorang nenek yang masa kecilnya di tinggal pergi oleh ayahnya. Tinggal hanya bersama ibu. Alur cerita ini dibawakan oleh tokoh Miguel, seorang bocah laki-laki, cucu dari coco yang hobi dengan musik. Ia mengidolakan pemusik Ernesto dela Cruz, ia becita-cita bermain gitar dan menjadi pemusik hebat seperti tokoh idolanya itu. Keluarganya melarang Miguel untuk bermain musik karena hal tersebut tabu/ di larang dalam keluarga besar mereka. Miguel akhirnya melakukan konfrontasi, tetap pada pendiriannya menjadi musisi hebat. Suatu ketika di desanya akan diselenggarakan perayaan musik sekaligus kontes musik untuk menyaring bakat musisi muda untuk adu ketrampilan menyanyi dan bermain musik. Syarat dalam lomba tersebut adalah peserta membawa alat musik sendiri. Miguel hampir-hampir putus harapan dikarenakan gitar satu-satunya yang dimiliki telah dihancurkan oleh neneknya. Plot selanjutnya dialihkan pada perayaan hari kematian dalam tradisi Mexico dimana orang-orang membawa bunga ke tempat pemakaman serta menghidangkan menu makanan favorit kakek nenek buyut mereka yang sudah meninggal. Sedangkan mereka harus memasang foto leluhur mereka agar para arwah mampu menyeberangi jembatan dunia nyata dan alam arwah, para leluhur akan berhasil jika keluarganya yang hidup di dunia memasang foto seabgai tanda bahwa mereka yang mati masih dikenang dengan baik oleh keluarganya.
Nah, tokoh Miguel ini sangat berjasa dalam mengembalikan foto leluhur keluarga yang hilang. Kakek buyutnya itu tidak lain adalah bernama Hector, sahabat Ernesto dela Cruz, tokoh idolanya tersebut. Silsilah keluarga yang sebetulnya berdarah seniman sebagai pemusik, tetapi karena insiden Hector yang dibunuh dan lagu karangannya dibajak oleh Ernesto dela Cruz. Alur cerita ini disajikan secara bagus bahkan menurut penilaian imdb mendapat skor 8.6, kategori sangat bagus untuk film animasi bergenre petualangan dan komedi. Serta kesuksesan film ini salah satunya yaitu mengangkat latarbelakang tradisi/ budaya masyarakat Mexico yang menjunjung tinggi ikatan keluarga melebihi kepentingan lainnya. Sisi fantasy dunia arwah dan petualangan Miguel dalam menemukan kakek buyutnya di dunia arwah tersebut memberikan khayalan bagi penonton tentang alur perjalanan manusia mulai dari hidup dan setelah mereka mati berdasarkan kepercayaan adat masyarakat Mexico.
Pengembangan Bakat Anak
Bakat anak entah di bidang seni tarik suara, bermain lat musik, menari, olahraga, dll harus tetap diarahkan oleh orang tua agar bakat yang dimiliki anak benar-benar bisa dioptimalkan dan diarahkan pada hal-hal yang memberi manfaat serta kebaikan nantinya di masyarakat.
Bagi orangtua disarankan untuk mengarahkan akan pentingnya nilai/ ajaran berbakti kepada orangtua (birul walidain), agar anak-anak dalam menumbuhkan serta mengembangkan bakatnya tidak menentang apalagi konfrontasi frontal terhadap orangtua atau bahkan durhaka padanya. Pendampingan dalam menonton film kartun ini perlu dilakukan juga dalam mengarahkan tentang kehidupan setelah proses kematian, ajaran yang benar berdasarkan agama Islam sehingga anak-anak akidahnya terjaga alias tidak tercuci otaknya oleh tontonan yang didalamnya terdapat sisipan-sisipan materi perusak akidah. Karena anak usia belia yang gemar menonton kartun, terkadang secara tidak langsung apa yang dilihat secara visual mempengaruhi pemikiran dan imajinasi mereka.
Keluarga Yang Benar Dalam Mendidik Anak
Anak adalah aset yang sangat mahal, bahkan mereka merupakan pewaris peradaban nilai-nilai luhur serta pembawa estafet dakwah Islam. Pendidikan, pengajaran, pendampingan serta pengarahan yang baik dengan cara yang baik pula akan mudah diterima oleh anak. Sebaliknya jika pola bahkan metode yang diterapkan mengandung unsur kekerasan hingga dampak mental/ kejiwaan, misalnya sering dibentak-bentak, bicara selalu nada tinggi, sering dimarahi, dsb maka hal tersebut akan membekas sebagai goresan luka yang akan selalu mereka ingat hingga dewasa. So, penting sekali sebelum mendidikan anak-anak sebetulnya pendidikan dan pemahaman orangtua adalah sangat penting. Bersama-sama membangun generasi cerdas dan juga sholeh merupakan tugas para orangtua, meskipun sudah dititipkan di sekolah-sekolah ataupun madrasah-madrasah  atau kepada guru, tetap saja orangtua harus tahu posisi strategis mereka dalam mendorong tumbuh kembang anak yang sejalan dengan nilai-nilai Islami. Lihatlah sekarang gempuran informasi, teknologi, serta tontonan yang mudah diakses dengan dukungan koneksi internet, bahkan konten game tidak luput dari unsur kekerasan dan pornografi. Hal tersebut sebetulnya menjadi perhatian serius bagi orangtua. Sangat beruntung jika para orangtua sudah mengenal tarbiyah maka akan lebih mudah untuk menanamkan pola pikir yang benar kepada anaknya kelak ketika mereka sudah dewasa, tentunya dengan pendampingan & pengajaran sejak usia dini.
unduh Film Coco
Untuk menambah referensi film yang bagus bagi anak, film coco ini layak ditonton dengan unduh filenya pada link berkut:

Related Posts:

Saturday, December 23, 2017

Cars 3, Senior Mengkader Junior (Unduh)

Tidak banyak jagoan hebat yang mampu melatih (mengkloning sekaligus mengkader) orang lain agar sehebat dirinya. Seorang pemimpin sejati sebaiknya memiliki prinsip layaknya Soekarno yang memiliki tekad merubah bangsa dengan cara mengkader pemuda agar memiliki semangat juang yang berkobar-kobar seperti dirinya. Siapapun yang memiliki ketrampilan mengkader, melatih, dan membimbing dengan ulet maka ia akan terukir dengan tinta emas dalam lembaran sejarah peradaban dunia. Terkadang puncak karir seseorang memiliki capaian optimal pada saat usia sekitar 40 tahun, kemudian setelah itu ia harus mulai menularkan dan menurunkan ilmu dan segala kehebatannya kepada muridnya (sang junior). Nah dalam fase ini muncullah karakter pelatih yang diharapkan mumpuni untuk melanjutkan estafet prestasi yang telah ditorehkannya. Hal inilah yang terbersit muncul dalam film Cars 3 keluaran Disney dan Pixar. Diceritakan tokoh Mc Queen yang sudah menjadi pembalap terkenal dan sangat populer memiliki masa pensiunnya. Di saat itulah muncul pesaing-pesaing baru, salah satunya adalah Jackson Storm yang kecepatannya melebihi para generasi pendahulu. Mobil keluaran terbaru rata-rata memiliki mesin yang lebih bertenaga dengan dukungan teknologi yang lebih modern. Dalam ajang balapanpun, para pendatang baru tersebut mulai menunjukkan daya dobraknya. Mc Queen mengalami kegoncangan dalam jiwanya, meski ia secara fakta dalam sirkuit lomba secara jelas mulai terlempar dari posisi 3 besar. 
Jiwa Pemenang itu Fairplay
Mc Queen ingin membuktikan bahwa dirinya masih merupakan racer yang terbaik diantara para pembalap masa kini yang rata-rata super cepat dan berteknologi tinggi. Usaha demi usaha ia lakukan, dengan didampingi pelatih mudanya yang bernama Cruz Ramirez, dari simulasi dengan perlengkapan super canggih dan modern sampai ajang balap liar dan berlumpur, semua dijalani olehnya. Ia meminta saran dari sahabatnya yaitu Mater, hingga ia berkunjung ke kampung Doc Hudson (pelatih dan sekaligus gurunya). Disitulah terjalin hubungan secara emosional dengan Cruz yang sejatinya Cruz ingin menjadi "racer" bukannya menjadi pelatih. Di sesi latihan kecepatan Cruz ternyata mampu mengungguli Mc Queen. Dengan pengalaman lapangan yang minim, karena belum pernah mengikuti balapan formal maka Cruz tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat.
Jiwa pemenang yang dimiliki Mc Queen tidak dimiliki oleh Cruz, namun Cruz memiliki performa dan kecepatan diatas dirinya. Hingga saatnya balapan tiba, Mc Queen menyadari bahwa seorang pemenang sejati tidak selamanya akan berada di puncak dikarenakan faktor usia dan perbedaan generasi, sehingga ia harus menemukan pengganti sekaligus penerusnya. Ditengah perlombaan ia akhirnya meminta Cruz masuk, ia keluar dari pit stop. Sebaliknya Crus lah yang menyelesaikan sisa lap balapan yang ada. Mc Queen memberikan panduan dan arahan selayaknya senior yang memandu juniornya. Secara mengejutkan Jackson Storm mampu dikalahkan oleh Cruz Ramirez dimana Cruz masih menggunakan nomor 95, yaitu nomor milik Mc Queen.
Jiwa besarlah yang mampu menetaskan generasi pengganti yang hebat seperti dirinya. Ya, jiwa besar yang seharusnya dimilki jawara hebat Bahkan tidak sekedar prestasi, namun semangat bertanding fairplay dan semangat sportif, bermain secara adil dan jujur bisa ditanamkan pada muridnya. Menjadi pelatih sekaligus guru yang terbaik adalah menciptakan kader-kader yang handal bahkan lebih hebat dari dirinya. Generasi muda butuh arahan dan pendampingan yang intensif dari para jagoan generasi awal, generasi pendahulu yang memiliki kepedulian terhadap masa depan penerusnya. Ia tidak ingin kehebatan itu dinikmati oleh dirinya sendiri, namun ia tularkan dan bagikan kepada yang lebih muda untuk lebih berprestasi di zamannya. Maka tidak mengherankan meski beda jaman, namun semangat patriot itu mampu ditularkan sehingga melahirkan generasi yang tangguh dan penuh prestasi. Ada fungsi pendampingan dan pendidikan yang secara tidak langsung bisa kita ambil dari film Cars 3. Dibalik hiburan film kartun, kita harus pandai-pandai mengambil ibroh dan pesan moral yang ada di dalam film tersebut. Kecenderungan generasi milenial yang tidak bisa jauh dari gadget dan internet maka penampingan dan pengarahan yang tepat harus dilakukan oleh para orangtua. Tentunya mendidik mereka dengan penuh tanggung jawab dan sesuai kondi zamannya.Anak-anak memiliki jaman tersendiri ang merekaakan hadapi sehingga proses pendidikapun tidak bole kolot harus sesuai perkembangan jaman, tanpa meninggalkan aqida dan pengajaran akhlak mulia.
Cars 3, film kartun yang masuk dalam box office, dan ratingpun cukup bagus yakni 6.9, dengan dukungan animasi canggih dari pixar dan disney film ini mampu menyedot jutaan penonton dari berbagai negara bahkan dari berbagai rentang umur, termasuk didalamnya anak-anak yang memang sasaran utama film ini. Pendampingan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula bagi perkembangan anak tanpa pengekangan dan pelarangan terhadap media hiburan. Unduh film Cars 3 dengan klik berikut:

Related Posts:

Saturday, November 14, 2015

Pembatasan, Antara Baik dan Buruk

Pernahkah kita merasa dikekang atau dibatasi oleh suatu aturan? Apa yang kita rasakan ketika kehendak kita dibatasi oleh pihak tertentu, tentunya hal pertama yang dirasakan adalah ketidaknyamanan. Kenapa hal ini muncul dalam diri kita? Menurut saya, karena fitrah dari manusia adalah menginginkan kebebasan sedangkan pembatasan itu bertolak belakang dari kebebasan. Tahukah kamu bahwa sebetulnya "batasan" itu merupakan salah satu manifestasi pembatasan itu sendiri? Jadi bentuk kebebasan salah satunya adalah batasan (aturan) itu sendiri, karena di sanalah terlindunginya hak kebebasan orang tanpa terhegemoni oleh kepentingan orang lain. Contoh mudahnya adalah sebagai berikut di kampung Durian semua warganya dibebaskan untuk memiliki kebun dan tanamannya sendiri, nah si Jono, dia warga kampung Durian memiliki kebun (pohon) durian yang sedang berbuah banyak dan siap di panen. Sedangkan si Agi punya kebun durian tapi tidak berbuah, sehingga dia memetik beberapa durian dari si Jono (mencuri milik Jono). Jono dan Agi punya kebebasan, namun kebebasan yang dilakukan Agi justru merugikan Jono. Maka di sinilah diperlukan aturan (larangan) bahwa tidak boleh mencuri durian milik orang lain. dari contoh sederhana ini kita melihat sisi positif adanya pembatasan. 
Saya pernah terlibat diskusi dengan seorang teman guru, tentang pembatasan jumlah alpa (tidak masuk tanpa keterangan) bagi seorang siswa dalam 1 semester. Bentuk pembatasan ini jelas mengekang kebebasan (bagi peserta didik) namun bertujuan bagus dan berfungsi sebagai alat kontrol. Justru ketika tidak ada pembatasan, sekolah akan collapse dalam hal kedisiplinan.
Cobalah cermati, adanya pembatasan merupakan bentuk usaha penataan (management) dalam membentuk suatu sistem. Tanpa adanya pembatasan hak orang akan terdzolimi oleh orang lain atau sebaliknya. Adakah lintasan pikiran negatif dalam otak kita ketika mendengar kata pembatasan? Jawabannya mungkin bervariasi, sering, kadang-kadang, pernah atau bahkan tidak pernah. Almost people think negatively, ketika menjawab pertanyaan tadi.  Rujukannya adalah perilaku masyarakat saat ini yang sebagian besar mencerminkan ketidaksukaannya terhadap peraturan. Sehingga banyak yang melanggar aturan tersebut. Mari kita evaluasi diri sendiri, sudahkah kita menjadi bagian masyarakat yang taat peraturan, bukan taat karena takut namun kita patuh karena atas dasar kepahaman kita tentang pentingnya aturan tersebut.
Meskipun demikian, istilah "pembatasan" itu sendiri masih mengalami pro dan kontra. Misalnya saja pembatasan jumlah anak atau nama lainnya yaitu program keluarga berencana (KB) dimana menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagi saya pribadi, pembatasan jika memang diperlukan dan tidak bertolak dengan aturan (ajaran) Islam (Al Quran dan hadits) maka kenapa harus ditolak? Jadi patuhilah suatu aturan karena kita paham akan manfaat dari aturan tersebut, karena kita memiliki sikap disiplin dan taat, bukan patuh karena takut akan kena hukuman.
Berikut ini contoh teks Bahasa Inggris tentang pro dan kontra pembatasan Keluarga Berencana;
Family Planning
Most people agree that the family planning program is desirable for the good of family and society. But individuals and religious groups differ sharply on the methods of birth control that they consider moral and acceptable. Couples that practice birth control do so for various reasons. They may want to limit or space their children, or to have no children at all. Young couples often postpone having children so that both partners can work full-time. Other couples space their children so they can give each as much attention as possible. Some women are advised by their doctor to avoid pregnancy for health reasons. In many countries with rapidly growing populations, the government encourages couples to limit the number of their families.
Even thought birth control has gained in acceptance, opposition to the practice is continuous. Some people fear that birth control encourages sexual outside marriage or that government might impose birth control. Some religious groups oppose birth control on moral grounds. Some religious groups teach that artificial methods of birth control are immoral because they separate the purposes of intercourse in marriage-conjugal love and the procreation of children. Although they oppose all artificial birth control, they consider natural family planning to be acceptable.
QUESTION
1. Some religious groups refuse to use … birth control because of moral values.
A. home-made
B. man-made
C. natural
D. original
E. high quality
2. Paragraph two tells us about..
A. the government’s encouragement for happy family.
B. the reasons why a woman avoids to have baby.
C. the reasons why couples do birth control.
D. the postponement to having children.
E. the small and big families.
3. We learn from the text that …
A. all couple want to limit their children.
B. most couples want to postpone giving birth.
C. people space children to give them less attention.
D. not everybody agrees with the birth control methods.
E. women avoid being pregnant because of economic problems.