Showing posts with label bulan ramadhan. Show all posts
Showing posts with label bulan ramadhan. Show all posts

Sunday, June 4, 2017

The Beautiful Large Round Wooden Table & Jiwa Kuli

Ada kesan tersendiri ketika saya ikut rombongan teman-teman guru ke Jepara. Acara tersebut sebetulnya dalam rangka mengantar tim bulu tangkis dari MA Hasbullah untuk tingkat propinsi mewakili Kabupaten Pekalongan di cabang tersebut. Kesan khusus yang saya masih terasa adalah sekilas tentang faktor ekonomi (segi pendapatan) dari beberapa masyarakat Jepara yang notabene sangat terkenal dengan ukiran khasnya. Ternyata tidak melulu terkait ukiran namun lebih luas lagi yaitu kerajinan furnitur/mebel. Hampir sepanjang jalan daerah kotanya, banyak dijumpai toko mebel dan rata-rata sudah tingkatan ekspor. Dalam batin saya, wajar kalo banyak dijumpai bangunan di kanan kiri jalan yang mengelola bisnis mebel, karena untungnya sampe jutaan rupiah bahkan milyaran. Dampak usaha tersebut secara ekonomi adalah taraf hidup masyarakatnya meningkat & cenderung sedikit diatas kabupaten Pekalongan secara rata-rata. Kualitas mebelnya saja berkualitas internasional, kalo enggak mana bisa laku dijual ke luar negeri, mebel dengan kulitas yang baik semisal kayu jati. Saya mengambil contoh adalah meja kayu yang elegan yang kesannya tradisional karena terbuat dari kayu namun memiliki ciri khas & keunikan. Nah ciri khas inilah yang akhirnya membuat Jepara terkenal dengan ukiran kayu dan terkenal juga dengan kualitas mebel/furniturenya, mungkin kalo Pekalongan terkenal dengan batiknya. Membahas meja kayu yang bagus sebetulnya bukan ahlinya saya. Disinilah momen perenungan berkaitan olah produksi dari kayu menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi, ini mungkin bisa dikategorikan sebagai landasan/basis ekonomi kreatif. Kreatifitas maupun ketrampilan inilah yang sebenarnya diperlukan agar masyarakat secara umum mampu berdikari dari sisi ekonomi. Tidak selamanya mengandalkan menjadi pegawai apalagi menjadi bawahan (karyawan) perusahaan, boleh-boleh aja menjadi karyawan tapi jangan terlalu diandalkan. Karena hal itu cenderung mematikan daya juang dan kreasi serta kemandirian bangsa. Sehingga bukan lagi mindset "mencari kerja" atau menjadi "karyawan" namun memiliki frame berpikir agar bisa membuka usaha (bisnis) apapun itu, meskipun skalanya masih kecil. Ini mungkin sedikit solusi dari masalah terjadinya banyak pengangguran di usia produktif/ angkatan kerja, terlepas saat ini banyaknya sekolahan sejenis SMK namun "abal-abal" yang menjanjikan lulus SMK langsung kerja, kenyataannya yah tetap seperti lulusan lainnya harus nganggur, kalopun ada lowongan harus antri melamar, ujung-ujungnya kolusi & nepotisme. So, menanamkan jiwa kuli itu tidak terlalu bagus. Padahal kita lihat sendiri berapa banyak perusahaan yang tersedia dibanding dengan jumlah pencari kerja, buktinya banyak sarjana yang menganggur, apalagi hanya sekadar lulusan SMK. Itu kalo mindsetnya lulus sekolah menjadi buruh/kuli/ bahkan karyawan. Namun beda manakala kita memiliki pemikiran bahwa belajar itu untuk menuntut ilmu sekaligus merubah cara pandang, cara berpikir bahkan menanamkan doktrin/ideologi disamping menimba ilmu yang bermanfaat. Karena masalah pekerjaan toh dengan kreatifitas kita, maka mampu menjadi entrepreneur sejati.
Terlepas dari meja kayu bundar, ada filosofi bahwa kayu gelondongan agar memiliki nilai jual tinggi maka perlu diolah, dipotong bahkan menggunakan mesin dirubah bentuknya menjadi lebih tipis (lempengan), adalagi industri tripleks, dan sejenis barang-barang antik misalnya pintu kayu dengan ukiran khas dsb. Si kayu harus merasakan dipotong, digergaji, bahkan terkadang dijadikan bubur kayu (pulp) ketika itu dipakai sebagai bahan dasar kertas. Maknanya jika ingin memiliki value lebih maka kita harus berani sakit, berani ambil resiko (take high risk), berani capek, berani berkeringat. Keluar dari tempat santai, move on dari zona nyaman ke area penuh resiko. Kata sebuah pepatah ambil pekerjaan yang resikonya besar maka disanalah kesuksesan besar diraih. Memang betul, namun hal yang jelas diperlukan adalah mental pantang menyerah, tahan banting bahkan pola pikir yang benar.
The cars were repaired by my father yesterday, seorang montir yang dia memiliki keahlian belum tentu benar-benar mengambil ilmunya dari bangku sekolah. Bisa jadi dia berpengalaman karena banyaknya pelanggan dengan masalah yang beraragam bahkan tingkatan kesulitan yang bervariasi. Makin lama kesulitan kesulitan itu sudah tidak asing baginya hingga ia faham betul kalo masalah mobil rusak pada karburator, misalnya, maka ia dengan cekatan memperbaikinya. Tidak selamanya ilmu itu didapat di sekolah formal, terkadang dengan terjun dan praktek langsung justru semakin kaya pengalaman. Akhirnya tidak harus yang bisa montir itu sekolah di SMK namun hal tersebut bisa dipelajari selagi ada kemauan yang tinggi, tidak dibatasi oleh tempat. Bahkan kecenderungan sejenis ilmu montir atau misalnya ilmu komputerpun bisa dipelajari secara otodidak, apalagi saat ini terbantu sekali dengan google, internet, youtube, dsb. This is for you, iya ini buat kamu, kata seorang montir di bengkel di gang masuk tempat saya mengajar. Beliau memberikan secara gratis sejenis baut untuk penutup bagian bawah tempat oli motor milik saya. Karena sebelumnya baut yang ada sudah longgar jadi oli terkadang sedikit merembes dan menetes. Bendanya tidak besar sih, namun bentuk bantuan itu pas dengan apa yang saya butuhkan dan manfaatnya luar biasa dibandingkan memperbaiki tempat oli secara keseluruhan, apalagi saya sangat awam dengan masalah mesin motor. Montir yang membantu saya itu bukanlah lulusan SMK, bahkan ia belajar di sekolah umum. Sebelum menjadi montir, di bengkelnya sendiri, awalnya pindah-pindah jenis usaha, sampai suatu ketika ia belajar sama teman tentang cara mengganti ban, rantai, oli motor hingga seperti saat ini. Saya pribadi salut dengan beliau. My teacher said to me to clean the whiteboard, hapuslah papan itu. Langsung saja seketika tulisan di papan hilang. Namun bekas noda spidol boardmarker masih sedikit terlihat. Ditambah permukaan papan putih yang sudah menurun kualitasnya sehingga noda tulisan tidak bisa hilang dengan sempurna. Lain montir, lain guru Bahasa Inggris dalam menyikapi hidup. Pengalaman pribadi saya, ketika kuliah, materi terkadang tidak terlalu nyantel dan agak sulit difahami. Nah, ketika terjun langsung mengajar di kelas bersama peserta didik, kefahaman itu perlahan-lahan hadir begitu saja. Seiring dengan waktu maka saya mengetahui rahasia belajar bahasa asing yaitu do it right now, not to wait until you are perfect. I don't believe, yap awalnya saya gak percaya kalo saya seorang guru bahasa inggris dan harus mengajarkan ilmu saya ke anak-anak. Namun memberi itu tidak harus menunggu sempurna memiliki semua ilmu (materi), bahkan tidak harus menunggu hafal kamus Inggris Indonesia, Indonesia Inggris, atau kamus Oxfords, namun berapapun yang kita miliki give and share it. Dan ajibnya, makin lama ilmu itu makin bertambah. Beda mungkin dengan montir yang memberi saya satu baut maka ia kehilangan 1 buah benda miliknya, namun kalo saya memberi 1 materi (ilmu) sebut saja tentang noun phrase maka justru ilmu saya bertambah hebat. Wuih itulah kerennya menjadi guru makin lama makin hebat.
BElajar tak kenal waktu, maksudnya kapanpun kita bisa belajar, sudah tua renta  belajar ya boleh, dari kecil di paud belajar juga boleh. Belajar disaat sebelum tidur, sesudah sahur, sepulang sekolah atau bahkan waktu BAB pun boleh-boleh saja asalkan kalo bisa nahan bau di wc, ya silakan aja belajar disitu. Cari waktu yang menurut kita nyaman dan cocok. Bukan malah gak pernah belajar, kenapa kamu enggak belajar? karena sibuk pak. crEAte your own time, luangkan waktumu sendiri untuk belajar, kalo gak diluangkan mana bisa belajar, gak usah dihabiskan semua buat mainan HP, dsb.BB (Bagus Banget) kalo sobat semua bisa mengagendakan rutin belajar kelompok bareng temen, wuih itu super sekali. Hanya BB (buka buka) catatan juga ndak masalah. Memang awalnya begitu, tapi cobalah makin lama kualitasnya dinaikkan dari sekedar buka buku, naik derajat ke membaca, naik lagi sambil menulis resume sampai berlatih soal. Sudah sAAtnya pelajar Indonesia bersaing dengan pelajar lain. Agar mampu bersaing maka latihan & belajar adalah kuncinya. Lakukan CC (corat coret) untuk pelajaran hitung-hitungan misalnya matematika, fisika, kimia dan sejenisnya. Karena butuk praktek menghitung  bukan hapal rumus saja namun juga cara menerapkan rumusnya harus paham, hapal rumus eh enggak tau cara makenya sama sekali, podo wae tho. Kawan, sEBetulnya otak yang dihadiahkan Allah swt ini sungguh mahal kalo dibiarkan kosong, ibaratnya storage (daya tampung) otak yang mampu menyimpan jutaan GigaByte ini harus sering dipakai jangan dibiarkan tetap orisinil alias dibiarkan menganggur begitu saja. CB (coba bayangkan) seluruh syaraf yang ada di tubuh kita ini menuju ke pusat perintah yang ada di otak, kalo otak kita waras & sehat serta cerdas maka luar biasa deh. Ups, jangan lupa otak cerdas harus disertai juga kepribadian yang mawas ditambah hati ikhlas, sob. Jangan menjadi manusia ABal-abal, maksudnya manusia itu bedanya dengan hewan adalah karena punya daya pikir (otak) serta perasaan dan hati, jadi gunakan semuanya sob. Biar menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti, kepribadiannya luhur, berhati lembut. Jadi seandainya nanti menjadi orang pintar dan kaya tetap dermawan & membantu tetangga kanan kirinya. DEngan demikian setelah memaknai anugerah (karunia) otak dan organ tubuh lainnya, maka jangan sia-siakan untuk berprestasi. Diberikannya waktu 24 jam sehari juga merupakan sebuah peluang agar dengan waktu itu manusia memiliki pengalaman, sehingga bertambahnya usia bukan hanya menjadi tua namun juga menjadi lebih bijak.
Jangan terlalu mengkhawatirkan tentang dunia, besok mau makan apa, besok mau kerja apa, besok mau ngutang sama siapa, khawatir boleh namun jangan terlalu. Lebih khawatirkan tentang akhiratmu, karena kesempatan di dunia hanya sekali, tidak ada reinkarnasi karena dalam Islam tidak mengenal hal itu. Hidup saat ini, beramalah saat ini juga, namun dengan niat karena Allah swt maka amal saat ini bisa sebagai bekal setelah dari dunia yaitu kalo sudah berpindah ke negeri akhirat. Bersama Allah hati menjadi tenang, dengan senantiasa mengingatNya hati selalu tunduk dan terjaga, mumpung masih bulan ramadhan berdoa sesering & sebanyak mungkin, salah satu di doa kita jangan lupa minta agar hati ini ditundukkan dan ditetapkan dalam iman dan Islam. Amin.


Related Posts: