Showing posts with label 2019. Show all posts
Showing posts with label 2019. Show all posts

Wednesday, March 28, 2018

Unduh Thor Ragnarok, Perseteruan & Musuh Bersama

Bagi pembaca yang sudah menonton Thor Ragnarok 2017 mesti tahu pria ganteng Chris Hemsworth, ia sebagai Thor putra Odin. Ada hal yang sedikit beda dibanding Thor versi sebelumnya yakni potongan rambut si doi. Ia di film Thor tersebut dikisahkan di tawan oleh Grandmaster dan pengikutnya yang ujung-ujungnya rambut panjangnya di potong. Hal yang istimewa lagi adalah tentang kekuatan Thor itu sendiri. Lebih dahsyat ia memiliki kekuatan tersembunyi sebagai putra petir. Ini tampak ketika ia melawan Hulk. Hancurnya palu (hammer) miliknya bukan menjadi sebab bagi dia untuk kehilangan kekuatan. Tidak bergantung pada senjata, akan tetapi sumber kekuatannya justru muncul dari dalam dirinya. Pribadi kuat dengan jiwa heroisme tinggi membuat dicintai rakyatnya. Kakaknya yang bernama Loki kerap membuat masalah dengan dia. Ini soal tahta, juga terkait perseteruan internal keluarga antara kakak beradik. Kerajaan Asgard telah kehilangan rajanya yang bernama Odin, yang tidak lain adalah ayah dari Thor dan Loki. Raja Odin yang telah wafat, membuat tahta Asgard kosong dan membuat rakyat kehilangan pimpinannya. Loki datang menyamar menjadi Odin, ia ahli dalam mengubah bentuk rupa. Hingga si adik datang kembali ke Asgard dan mengacaukan niat jahat Loki, yang ujung-ujungnya perseteruan lama muncul. Ternyata yang ditonjolkan dalam Thor Ragnarok bukan Loki sebagai musuh utama, melainkan Hela, ia adalah putri pertama Odin yang juga haus dengan tahta kekuasaan ayahnya. Ia sangat berambisi menguasai Asgard.
Musuh Bersama, Bersatu Mengalahkannya
Ada sebuah hikmah bagus yakni adanya rujuk, perbaikan hubungan antara Thor dan Loki untuk menghadapi Hela. Kekuatan yang dimiliki Hela sungguh di luar jangkauan Thor dan Loki. Palu yang dimiliki Thor saja mampu di hancur leburkan olehnya. Asgard takluk di tangan Hela. Ia seorang diri mampu menumpas semua tentara dan pengawal serta penjaga yang ada di kerajaan Asgard. Kekuatan yang mematikan dan merusak. Ada seorang penjaga kerajaan yang masih bersembunyi yakni Heimdall, ia mampu berhubungan dan berkomunikasi batin dengan Thor meski dalam jarak yang sangat jauh. Ia juga yang membantu Thor untuk memandu kembali datang ke Asgard untuk bertarung dengan Hela.
Musuh bersama itu adalah Hela. Thor dan Loki bahu membahu melawan Hela, mereka dibantu Heimdall dan rakyat Asgard. Sosok perempuan yang merupakan anggota Valkyrie juga turut bertarung bersama melawan kekuatan Hela. Masih  dalam usaha untuk menumbangkan Hela, Thor meminta Hulk ikut bergabung merapat, mengokohkan dan menguatkan pasukan yang dipimpin oleh Thor. Hingga Thor seorang diri beradu kekuatan melawan Hela, ia mengeluarkan kekuatan tersembunyinya yakni energi besar putra petir. Untuk sesaat usahanya berhasil menghentikan Hela. Namun bukan antagonis utama jika langsung kalah, Hela berhasil bangkit kembali, ia belum tamat. Jalan satu-satunya adalah membangkitkan kembali raksasa api Surtur yang pernah ditaklukan oleh Thor. Yaps, cerita selesai, Asgard hancur bersama tewasnya Hela di tangan Raksasa Surtur. Kerajaan Asgard bolehlah hancur tanpa sisa, namun rakyat Asgard tetap selamat. Selama Asgard masih ada di dalam dada setiap rakyatnya maka ia belum berakhir, secara fisik telah hancur berkeping-keping namun Asgard masih hidup dalam sanubari bangsanya.
Hikmah positif, kekuatan jahat sehebat apapun pasti tumbang dengan bersatu padu mengalahkannya. Filmnya sih boleh tentang fiksi dan dunia superhero Amerika, namun tidak ada salahnya mengambil benang merah yang memberi inspirasi bagi kita yang sedang berjuang mengalahkan pemimpin dzolim. Memaksakan diri untuk mengambil hikmah dari sebuah film yang ditonton. Di negara kita saat ini, ada mukidi polos namun tirani, ia lugu namun sangat bengis dan ambisius, tamak kekuasaan. Negara ini pelan-pelan dibuatnya hancur. Perlahan-lahan namun terasa, negara ini menjadi terseok-seok. Jalan satu-satunya adalah mengalahkan dia di pilpres 2019. Ini bukan hal mustahil untuk dilakukan. Ketika saat ini menjadi oposisi, artinya di luar pemerintahan, bayangkan saja seperti Thor tanpa palu (hammernya) namun masih memiliki kekuatan tersembunyi yang lebih dahsyat dari sekedar berada dalam pemerintahan.
Kesemrawutan dan gonjang ganjing masalah yang ada sudah menjadi bukti dari tidak pronya si mukidi terhadap kesejahteraan rakyat. Bolehlah ia didukung oleh finansial besar dari cukong, ataupun hidden man di negeri ini dengan gerombolan cebongnya dan banteng pendukung. Jangan gentar dan ragu, optimislah, yang muak dengan kinerja mukidi juga tidak sedikit, rakyat yang dikecewakan dengan janji palsunya sangat banyak, maka ia telah menjadi musuh bersama rakyat. Ganti presiden 2019 memang sebuah keharusan demi kebaikan dan masa depan Indonesia yang cerah. Kasihan generasi penerus jika dibebani dengan utang hingga 4000 triliun.
Bahu-membahu, bahkan mengoptimalkan bekas musuh untuk menumbangkan kekuatan mukidi. Siapa bekas musuh itu? Ada. Episode ini semakin menarik apalagi jika musuh bersama tersebut sudah mengalami kepanikan, tinggal kita tetap waspada merapatkan barisan, merajut kembali kekuatan ukhuwah dan tingkatkan kualitas ruhiyah. Sejarah besar sudah terjadi pada momen 212, maka keajaiban dari sebuah persatuan itu akan kita saksikan bersama di pilpres 2019. Ketidakadilan itu pasti ditumbangkan, diganti dengan penegakkan keadilan yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Tidak perlu takut dengan ancaman musuh saat ini, biarkan intimidasi dan ancaman menguap hilang, tak goyah sedikitpun untuk tetap saling bergandengan tangan. Umat Islam harus meyakini bahwa kesempurnaan ajaran Islam itu tidak diragukan lagi, politik Islam itu ada sebagaimana adanya ekonomi syariah, karena Islam itu negara dan pemerintahan.Cakupannya sudah sesuai dengan kebutuhan manusia baik itu sejak era nabi Nuh hingga manusia terakhir yang hidup di bumi. Umat Islam harus percaya diri dengan Islam, so muliakanlah diri kita sebagai muslim dengan menjadi muslim yang taat. Saat ini butuh persatuan umat dalam bidang politik demi melawan tirani dan kesewenang-wenangan. Memiliki cara pandang, mindset (fikroh) yang benar. Salam jihad politik untuk tumbangkan pemimpin tirani! Semangat menyongsong pilpres 2019, presiden baru.
Unduh film Thor Ragnarok pada link berikut:

Related Posts:

Wednesday, February 28, 2018

Ekskul, Penindasan Berujung Pada Pemberontakan

Film Ekskul tahun 2006 yang diangkat dari kisah nyata tentang kehidupan seorang pelajar yang berakhir dengan bunuh diri. Tokoh Joshua yang digambarkan sebagai remaja dari keluarga yang ayah ibunya super sibuk, si ayah yang bersikap keras dan ditambah lagi ia dibully oleh geng (yang tidak lain temannya sendiri) di sekolahnya. Namun proses pembully-an yang disasarkannya tiap hari padanya ini justru semakin hari semakin membuat Joshua bertambah dendam pada geng tersebut hingga puncaknya ia melakukan  penyekapan terhadap 3 orang cowok yang tidak lain adalah geng yang suka menganiaya dirinya dan ditambah 3 orang cewek. Kejadian tersebut menjadi adegan utama dengan alur flashback maju-mundur-maju, menceritakan penyebab dari tindakan penyekapan tersebut. Dengan keberadaan Joshua yang kebetulan awalnya adalah siswa yang pintar dan bagus di bidang olahraga, kemudian didorong rasa iri, ia dijebak temannya yaitu diadu domba dengan anggota timnya. Ia dituduh melakukan tindakan jahil alias usil karena menaruh bangkai kucing di loker teman setimnya tersebut. Itulah penyebab 3 orang temannya membalas dendam dengan membully Joshua setiap hari. Sejak saat itulah Joshua dibikin malu, dianiaya, dan direndahkan sampai kekerasan fisik di depan murid-murid yang lain. Ini sangat membekas terhadap kejiwaan Joshua, ia tidak merasa nyaman lagi berada di lingkungan sekolah, sedangkan ketika ia pulang ke rumahpun mengalami perlakuan yang sama. Ia sering kena marah oleh ayah, ditambah ibunya yang judes dan kurang pengertian pada Joshua. Sikap ayahnya yang suka melakukan kekerasan fisik berdampak pada mental Joshua, ia menjadi pemurung, pendiam, suka menyendiri dan menutup diri terhadap orang luar.
Proses kejiwaan remajanya di sisi lain juga bergejolak, dari kejadian ia di pelonco habis-habisan di toilet hingga digantung di gerbang sekolah depan banyak siswa sambil diteriaki, disoraki, dan dilecehkan baik fisik maupun mental membuatnya depresi. Puncaknya ia memutuskan untuk bunuh diri dengan membeli sebuah pistol plus sebutir peluru dari seorang kriminal. Sebelum ia berencana bunuh diri, ia melampiaskan kekesalannya kepada teman yang selama ini menindasnya, membully, merendahkan, melecehkan dirinya. Cara yaitu ia membuat panggilan palsu mengatasnamakan guru BK yang ditujukan terhadap target (para korban). Rencana itu sukses dan akhirnya terjadilah penyekapan. Ia melakukan penyekapan atau penyanderaan itu sebetulnya bertjuan ingin memberi pelajaran pada temannya agar jera. Sekaligus memberitahu kepada publik bahwa selama ini terjadi pembully-an di sekolah itu. Ia ingin teman-temannya tadi juga merasakan gimana rasanya ditindas, diperlakukan kasar, disiksa dan dilecehkan. Yap, perilaku Joshua yang aneh ini pun sebagai imbas perlakuan orang lain yang kasar terhadap dirinya. Kejadian penyanderaan itu menjadi liputan media televisi, aparat polisi diterjunkan untuk menangani kejadian ini. Meskipun akhirnya polisi juga menemukan jalan buntu, yang pada endingnya justru Joshua mengarahkan sebutir peluru tersebut ke kepalanya sendiri.
Keluarga Yang Menjadi Benteng Akhir
Film yang diangkat dari kejadian nyata tersebut menggambarkan dampak buruk terhadap mental seorang korban karena diperlakukan semena-mena. Ketidakadilan itu biang masalahnya. Sejatinya masalah tidak akan kronis jika keluarga yang menjadi tempat berlabuh memiliki nuansa nyaman dan menyejukkan hati. Sepulang beraktivitas entah dari sekolah maupun bekerja jika itu orang dewasa, maka jika di rumah suasananya kacau dan cekcok, hawa penuh emosi dan panas, konflik antar anggota keluarga, ayah dengan anak, atau suami dengan istri, dsb maka semakin menambah seseorang merasa terpuruk sehingga mencari pelarian solusi yang terkadang salah arah, kalopun tidak mencari dunia luar maka berdampak pada masalah kejiwaan orang tersebut biasanya tiba-tiba menjadi pendiam, penyendiri, pendendam, merasa paling terhina sendiri dan masalah-masalah mental hingga depresi. Lebih-lebih jika dialami oleh seorang pelajar tingkat SMA yang notabene sedang mengalami masa pubertas, masa remaja sebagai momen pencarian jati diri, gejolak emosi yang belum stabil, butuh pengakuan diri, butuh penghargaan dan cenderung bergaul dengan orang yang bisa menerima keadaannya. Terkadang mencari teman yang senasib yang akhirnya membentuk sebuah geng, jika tidak bisa diarahkan lagi memunculkan perilaku menyimpang menimbulkan keresahan di masyarakat.
Maka menjadi penting manakala rumah atau keluarga tersebut juga ikut membantu mengarahkan sekaligus mendidik putra-putrinya ketika berada di lingkungan keluarga, tidak mengandalkan sekolah ansich. Begitu pentingnya keluarga sehingga jika seorang anak yang tinggal atau berasal dari keluarga yang broken home maka membawa dampak negatif personal terhadap remaja. Ini terus berdampak pada pergaulannya, prestasinya terkadang menurun, hingga pelarian pada drugs dan narkotik bahkan kekerasan seperti berkumpul dengan anak sejenis, senasib, membentuk geng.
Perlunya Mentoring Remaja
Pentingnya mentoring yang diadakan di sekolah-sekolah sejatinya membentuk karakter remaja yang senantiasa dibimbing, diarahkan dan disadarkan tentang jati dirinya sebagai manusia yang memiliki keunggulan dan keistimewaan dibanding makhluk lain. Dengan pendekatan spiritual remaja diarahkan pada penanaman kepribadian dan integritas yang baik,  dihadapkan pada masa depan dan cita-cita luhur sebagai generasi penerus yang memiliki kepribadian tangguh, disiplin, memiliki etos tinggi, daya dobrak dan kreativitas yang memang dibutuhkan untuk membawa bangsa ini maju. Pembinaan secara berkesinambungan sangat dibutuhkan karena secara psikologis remaja juga masih labil. Diskusi ilmiah, aktivitas ekskul di sekolah yang positif agar dioptimalkan untuk mengembangkan talenta para remaja agar tidak terjebak dan terjerumus pada perilaku menyimpang.
Catatan kecil dari film ekskul ini memberi kesimpulan bahwa seseorang yang tertindas berdampak pada sikap mereka yang lambat laun memunculkan dendam yang sewaktu-waktu akan digunakannya untuk membangkang, memberontak, melawan atau jika depresi tingkat tinggi/putus asa itu berujuang pada bunuh diri, sebuah perbuatan yang sangat dicela dalam agama.
Rakyat Yang Tertindas, Bom Waktu Yang Siap Menggulingkan Penguasa Tirani
Di tahun politik ini rakyat mulai belajar dari pengalaman, melihat kinerja pemimpin, kinerja bukan berarti hanya kerja namun juga kualitas dari hal yang dikerjakan oleh pemimpin tersebut. Daripada terbuai dengan pencitraan maka fakta di negeri ini sudah menjadi bukti sejak 2014 hingga bulan februari 2018, seperti apa kinerja pemerintah. Gampang saja dalam demokrasi, rakyat tahu yang mana yang perlu dipertahankan yang mana yang harus ditenggelamkan. Tidak selamanya aib, penipuan, bangkai, bisul, borok itu disembunyikan. Yang benar akan terlihat meski itu ditutup-tutupi, yang jelek akhirnya terbuka juga meski semua media nasional memolesnya agar terkesan hebat. Kejayaan rezim itu ada kuotanya, ada waktunya, dan pastilah sesuatu yang buruk akhirnya hancur, kenapa juga harus dipertahankan, ganti saja dengan yang lain, toh di negara ini masih banyak orang-orang baik yang hebat dan peduli terhadap rakyat, yang bercita-cita luhur menjadikan bangsa ini sejahtera dan bermartabat. Bagaimana rakyatnya memiliki martabat jika terbelit dengan ekonomi yang kacau, utang negara saja tembus 4000 triliun gimana negeri ini mau maju. Selama ini mana kemajuan yang pernah dijanjikan pemimpin yang sekarang berkuasa, kondisi ekonomi rakyat saat ini sungguh terpuruk (fakta bukan penggiringan opini). Enggak mampu memimpin? Pensiun saja jadi pemimpin. Harapan baru untuk presiden baru di tahun 2019. Rakyat golongan tertindas adalah bahan bakar utama yang mudah digerakkan untuk menggulingkan penguasa yang gak becus ngurus ekonomi negara, meskipun disana ada menteri yang hebat namun jika nahkodanya incapabale maka bangsa ini akan tetap jalan di tempat. Gelorakan Gerakan Perubahan!

Related Posts:

Tuesday, January 2, 2018

Strategi Perang: Militansi Prajurit & Amunisi Spiritual

2018 dan 2019 adalah tahun ganas, tahun panas, dan kemungkinan tahun beringas. Ada sekuel pertempuran yang berjilid layaknya sebuah novel jilid 1, jilid 2, dst.  Hegemoni kepentingan dicampur hawa nafsu, haus kekuasaan, jilat sana jilat sini, akan makin banyak fitnah, perang pemikiran dan ujungnya bisa berupa black campaign.  Terlepas dari kelompok mana yang lebih pas didukung untuk memimpin bangsa dan negeri ini, maka hak dasar rakyat dalam Pilgub dan pilpres jelas sama, yaitu memberikan suaranya kepada pasangan calon yang didukung. Setiap warga negara berhak memilih dengan ketentuan berlaku misalnya sudah memiliki KTP, berumur 17 tahun, dsb. Apakah peran rakyat dalam proses demokrasi ini? Hasil yang sekarang dirasakan sejak tahun 2014 dan awal 2018 bisa dinilai sendiri, siapapun bisa menilainya, tidak terlepas pendukung pemerintah dan yang di luar pemerintahan. Kinerjanya seperti apa, cara bermainnya bagaimana, sudah berkontribusi apa saja untuk bangsa dan negara ini. 
Adakah keuntungan dari sistem demokrasi? Bisa jadi ada, contohnya yaitu pemenang diambil dari suara terbanyak, adakah kemajuan yang terjadi, peningkatan taraf hidup, atau sebaliknya meluncur terjun bebas? Rasakanlah sendiri, dari dapur rumah kita masing-masing yaitu yang paling vital, dapur ngebul, maksudnya bisa memasak, lebih jelasnya lagi perut ini bisa kenyang makan standar 3 kali sehari dengan 4 sehat 5 sempurna sudah mampu dijangkau apa belum? Ato tambah kesini tambah ngos-ngosan nggak karuan? Kebutuhan primer tercukupi, nyari gas mudah apa sulit hayo, listrik murah apa mahal hayo, dll. Nah, itu sudah kita bisa lakukan belum? Tentunya beda-beda. Itu persoalan mendasar. Jangan gratiskan dan korbankan suara kita dalam demokrasi ini. 10 orang kriminal memilih dan 5 orang sholeh memilih, kedudukannya sama.Yang 10 itu menang, atau 10 lulusan S2 pasca sarjana dan 10 putus sekolah, bahkan SD saja enggak tamat, nilainya tetap sama akan dihitung imbang. Padahal nih, pertimbangan seorang lulusan S2 mungkin memiliki alasan ilmiah sedangkan yang enggak tamat SD pergi memilih karena mendapat uang saku 50rb dari serangan fajar (money politic) berbeda kualitasnya. Namun hasil akhir tidak memandang itu, masih yang banyaklah yang menjadi kampiun. Itulah masalahnya, sebagian besar bangsa dan rakyat ini bertipe doyan uang serangan fajar, sehingga masa depan bangsa selama 5 tahun tergadai.
Perlu orang baik yang peduli menyadarkan lingkungan, tetangga, rt, rw, bahkan kumpulan pengajian, arisan, klub olah raga, dsb. Pertimbangkan nasib bangsa dan anak cucu kita sebagai penerus, jika pondasi sekarang rapuh maka negara ini akan tidak punya masa depan gemilang. Butuh benar-benar kesadaran, berpolitik itu butuh belajar, politik praktis itu oke oke saja. Memilih itu hak siapa saja, nah pendidikan politik itu harus diusahakan, acuan yang bagus adalah menggunakan panduan yang meliputi urusan dunia dan urusan pertanggungjawaban di akhirat. Tidak usah malu orang Islam dalam berpolitik melandaskan pada Al Quran dan hadis, Nabi Muhammad SAW, beliau seorang pemimpin negara. Betapa tidak hijrahnya ke Madinah dan kemudian kembali ke Mekkah dalam peristiwa fatkhul makkah, benar-benar membuat kaum kafirin tidak bertaji sama sekali.
Disana terdapat proses penempaan kader, proses edukasi, tarbiyah para pemuda muslim dengan bekal spiritual yang tinggi. Militansi yang tidak diragukan bahkan ukhuwahnya sudah tingkatan itsar, saling mendahulukan, tidak menelikung sesama muslim, bersikap lemah lembut namun keras kepada kaum kafir qurais, munafikin, yahudi, dan musuh-musuh Islam. Penegakkan kalimat tauhid dalam semua lini kehidupan. Tidak memilah ini urusan agama, ini urusan politik. Islam itu sempurna dan menyempurnakan. Atas dasar itulah dibutuhkan kader penggerak yang mampu menciptakan penggerak-penggerak yang baru dengan mentalitas pejuang & memiliki militansi yang sempurna. Antara lain termasuk di dalam 10 muwashofat muslim sejati: akidahnya terjaga, ibadahnya oke, akhlaknya mantap, fisiknya bugar, cerdas, mampu mengendalikan hawa nafsu, disiplin waktu, teratur/ rapi, berpenghasilan, memberi kontribusi untuk masyarakat.
Prajurit dan kondisi spiritual, hingga akhirnya ikhtiar di lapangan dengan penuh kesungguhan harus dibangun oleh tim yang solid. Umat Islam harus saling bahu membahu melawan tirani, bantu sama lain, jangan hanya berpikiran keuntungan saat ini saja, namun demi kebaikan anak cucu kita nantinya antara lain generasi emas bangsa Indonesia di tahun 2045, Indonesia saat itu akan berumur 100 tahun, bisa enggak di usia 100 tahun kemerdekaannya rakyat tidak lagi kesulitan ekonomi, hasil bumi bisa dinikmati rakyatnya, hasil perikanan lautnya mampu menyuplai protein setiap perut orang Indonesia, kira-kira bisa terwujud enggak ya kalo pondasinya kayak sekarang, utang luar negerinya menumpuk, pikirkan dengan baik, menerima nasib atau berikhtiar?
Memilih itu hal yang mudah tinggal kita peka tidak dengan kondisi sosial saat ini, sensitif dengan kesulitan saudara kita yang terkena musibah enggak, dan milikilah mindset bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, membawa keberkahan bagi semesta alam. Jadi bukan orang Islam malah phobia dengan Islam sendiri, logika mau makan kok malah takut dengan nasi (makanan yang mau disantap) kan enggak lucu banget kali.
Ada efek nyesek sekali sampe mengorbankan 5 tahun jika kita gagal sadar demokrasi, jika mudah kena tipu lagi seperti tahun 2014. Bedakan mana yang benar-benar belain kita orang bawah, mana yang cuma main tipu, hanya peduli jelang pemilu saja. Bahkan sudah diberi kesempatan menang, dan mengendalikan pemerintahan namun tidak membawa keberkahan, kesejahteraan, serta kemajuan untuk rakyat.
Kalau diibaratkan dalam sebuah perang, maka tahun 2018 adalah perang dunia I dan tahun 2019 perang dunia II. Yang parahnya jika tidak mau belajar dari tahun 2014, maka rakyat lagi yang menjadi korban. Orang baik itu perlu bersatu, karena para kriminal saja mampu mengorganisir mereka, jadi kehidupan kejam enggaknya, kehidupan itu keras enggaknya tergantung dari pengambilan sikap. Mau menggunakan panduan yang sama dengan Nabi atau mau menunggu mendapatkan serangan fajar. Tidak usah malu menggunakan dasar agama dalam memilih, karena masuk WC saja sudah ada ajarannya baca doa, masak iya sih urusan besar 5 tahun bangsa dipertaruhkan enggak menggunakan landasan dan pijakan yang sahih. Bersin aja ada panduannya, yaitu membaca doa, yang mendengar juga membaca doa, tuh sudah diatur. Jangan ragu-ragu menjadi muslim cerdas, dan tidak usah phobia dengan Islam itu sendiri.
Sobat, untuk menumbuhkan daya juang bertempur, lihat film dewa perang yang mengajarkan dan menerapkan strategi perang yang jitu bahkan ketika kondisi terdesak mampu membalikkan keadaan menjadi kemenangan yang gemilang, yang mampu memompa jiwa pejuang para pasukannya demi mempertahankan dan membela haknya serta negaranya, download linknya:
1. God of War (Dewa Perang) 2017 Bluray.mkv (951.2 MB) [sub indo]


Related Posts: