Saturday, July 30, 2016

Prahara Gunung Berapi, Bahaya Itu Selalu Menanti

Indonesia kaya akan bahan tambang dan juga sumber daya alam non tambang, selain itu memiliki lebih dari 120 gunung berapi yang statusnya aktif. Di nusantara ini juga dikelilingi oleh sabuk gunung berapi yang aktif yaitu cincin pasifik (ring of fire). Sungguh menegaskan bahwa bencana dan bahaya meletusnya gunung berapi bisa menjadi momok paling besar bagi negara kepulauan ini. Saya sendiri terkadang merenung bahwasanya ditengah kesibukkan kita dalam beraktivitas dan rutinitas harian ada bahaya besar yang mengintip dan menunggu. Seyogyanya orang yang menghuni di dalamnya sering-seringlah bertafakur, selalu berusaha menjadi manusia yang tidak arogan, takluk dan tunduk pada sang Khaliq karena mudah saja bagi Allah swt mendatangkan  bencana kepada bangsa ini. Terakhir peristiwanya yaitu pada sekitar pertengahan bulan Juli 2015 Gunung Sinabung di kepulauan Sumatera dan Gunung Gamalama di kepulauan Mauluku meletus mengeluarkan materi magma dan awan hitam, penduduk sekitar terpaksa mengungsi dan menggunakan masker penutup hidung untuk mengurangi resiko tersebut. Yang cukup dahsyat dari segi korban yaitu ketika gunung Merapi di Yogyakarta meletus tahun 2010 (4 tahun sebelumnya yaitu 2006 juga meletus). Di tahun 2010 saja tercatat korban tewas hampir mencapai 134 orang, salah satunya yaitu mbah Marijan sang juru kunci gunung Merapi.
Bukan hal yang aneh jika kewaspadaan tetap terjaga kaitannya dengan bahaya letusan gunung berapi. Saking banyaknya jumlah gunung berapi yang masih aktif ini maka Indonesia menjadi negara terkaya gunung berapi bersama Jepang. Tidak menutup kemungkinan setiap gunung berapi biasanya melakukan aktivitas erupsi lagi pasca letusan yang terakhir, hanya saja masing-masing gunung berapi memiliki siklus letusan tersendiri. Akan menjadi lebih dahsyat jika letusan gunung berapi disertai atau diiringi dengan gempa bumi, dimana juga terjadi ketika Gunung Merapi di Yogayakarta meletus. Gunung Merapi sendiri tercatat gunung teraktif di Indonesia yang frekuensi erupsinya sering terjadi beberapa diantaranya yang tercatat dengan korban yang besar adalah pada tahun 1006, 1548, 1786, 1822, 1872, 1930, 1994, 2006, 2010. Sedangkan gunung tersebut melakukan aktivitas erupsi kecil tiap 2-3 tahun.
Kita bisa membayangkan jika 1 gunung berapi saja meletus sungguh banyak korban dan kerugian material serta alam yang ditimbulkan apalagi jika lebih dari satu gunung berapi yang meletus di saat yang bersamaan. Kenapa bahaya ini masih mengancam, karena secara fisik gunung-gunung tersebut masih bertengger dan masih aktif.  Apalagi jika letaknya dekat dengan pemukiman penduduk atau kota seperti gunung Merapi di Yogyakarta (Kabupaten Sleman), yang sebetulnya perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dengan ketinggian puncaknya mencapai 2930 m diatas permukaan laut maka radius letusannya jika terjadi erupsi lagi bisa melebar hingga kabupaten Magelang (Jawa Tengah).
Panasnya debu vulkanik maupun biasa disebut wedhus gembel bisa membunuh langsung makhluk hidup baik itu tumbuhan, hewan bahkan manusia jika tidak berlindung di bunker ataupun rumah. Apalagi jika daerah yang dilewati oleh lahar panas. Seharusnya masyarakat yang bermukim di sekitar gunung berapi atau daerah rawan bencana letusan gunung berapi ini setiap saat keimanannya bertambah dan semakin mendekatkan diri kepada yang kuasa jika melihat dari aspek fisik geografis letak gunung berapi. Secara umum bangsa Indonesia seluruhnya menjadi hamba yang mukmin dan benar-benar taat syariat, takut akan azab Allah swt ketika melakukan perbuatan maksiat (baik itu azab di dunia maupun balasan neraka di akhirat). Idealnuya seperti itu, karena dikelingingi oleh ratusan gunung berapi.
Motivasi beribadah bisa karena faktor eksternal dan juga faktor internal. Jika melihat bahasan gunung berapi hal ini termasuk faktor eksternal yang bisa dijadikan motif kita akan iman dan takwa pada Allah swt, selain faktor internal yaitu dekat atau tidak dekat dengan bencana harus tetap menjalankan perintah-Nya.
Apalah arti kesibukkan (rutinitas) harian kita jika semuanya luluh lantak bahkan jiwa melayang, semua harta secara fisik, materi yang dikumpulkan sudah tak berguna, adakah yang bisa diandalkan selain amal kebajikan? Jujur, jika manusia normal dan waras maka harusnya takut untuk bermaksiat, takut akan azab Nya. Namun rahasia dibalik masa depan (termasuk di dalamnya peristiwa musibah/ bencana kapan terjadinya tidak tahu) adalah bertujuan membedakan dan menguji mana yang benar-benar meyakini adanya balasan dia akhirat (tentunya meyakini 6 rukun iman) dan manakah yang mengingkarinya.
Kawan, saat ini dengan peralatan canggih dan modern para ahli mampu mendeteksi dini bahaya letusan gunung berapi, namun tetap saja segala sesuatunya atas kehendak Allah swt. Teknologi manusia masih terbatas, untuk mengiringi keterbatasan teknologi dan melengkapi modernitas kehidupan saat ini, janganlah menanggalkan iman kita. Hidup ini penuh makna dan arti jika benar-benar diisi dengan amalan kebajikan yang itu tidak memiliki batasan masa berlaku (artinya dihitung dalam timbangan kebajikan). Lakukanlah amal yang berlaku dan tidak dibatasi untuk dunia saja, namun carilah amalan yang mampu menembus batas. Menurut saya kunci dari keselamatan manusia dunia dan akhirat adalah dengan berislam, bersyukurlah kita yang terlahir dan saat ini (detik ini) dalam keadaan muslim. Mohonlah kepada Allah swt agar kita mampu menjaga ke-Islaman kita hingga nafas terakhir. Amin.
Berikut teks descriptive mengenai MERAPI VOLCANO;

DESCRIPTIVE TEXT: MERAPI VOLCANO 2,930 METERS
Mount Merapi, Gunung Merapi in Indonesian language, is a conical volcano located on the border between Central Java and Yogyakarta, Indonesia. It is the most active volcano in Indonesia and has erupted regularly since 1548. Its name mean Mountain of Fire. It is very close to the city of Yogyakarta, and thousands of people live on the flanks of the volcano, with villages as high as 1700 m above sea level. Although smoke can be seen emerging from the mountain top at least 300 days a year, several eruptions have caused fatalities. Hot gas from a large explosion killed 43 people in 1994, mostly in the town of Muntilan, west of the volcano. Another large eruption occurred in 2006, shortly before the Yogyakarta earthquake. In light of the hazards that Merapi poses to populated areas, it has been designated as one of the Decade Volcanoes. Last in 2010, it had erupted dangerously, caused 134 people death.

Related Posts:
1. Download Action Movie jet li Bluray
2. Download Drama and Cartoon Movies Bluray
3. Download Hindi Movies Bluray
4. Download Nasyid Daud Wharnsby
5. Download Game PC
6. Download Koleksi Film SRK Full
7. Download Listening UN 2017
8. Download Korean Drama

Monday, July 18, 2016

Perang Intelijen, Perang Jati Diri

Desain sebuah negara, kontrol ataupun kendali, diperankan oleh para pemegang tampuk kekuasaan. Beruntung penguasa yang perhatian dan mengayomi rakyatnya, jika sebaliknya maka diprediksi banyak orang kecil menjerit, jeritan yang tidak didengar, jeritan yang biasa hingga telinga penguasa sudah kurang peka menangkap sinyal aspirasi. Ada desain /rekayasa besar yang dilakukan oleh seglintir orang, hingga peranan intelijen keluar batas dari norma dan jobnya. Yakin akan peranan intelejen suatu negara begitu besar dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara, sebaliknya juga beberapa kasus dan kejadian besar juga hasil rekaya mereka. Tragedi 11 september 2001 adalah sebuah contoh campur tangan intelejen dengan maksud dan tujuan tersembunyi, terlepas dari tuduhan yang diarahkan kepada Osamah bin Laden. Terkadang harus ada pihak yang dikorbankan untuk meraih misi tertentu bahkan jika tujuan tersebut termasuk dalam agenda tersembunyi (hidden agenda: publik tidak mengetahuinya). Mendiami sebuah negara dengan kondisi kontra rakyat, sangat menyesakkan dada. Meskipun di lapangan bawah terjadi kesulitan ekonomi dan terjadinya gejala pengangguran yang membludak, namun direkayasa seolah kondisi negara saat ini baik-baik saja. Kondisi kronis ini diperparah dengan membengkaknya utang luar negeri (justru semakin besar di era pemerintahan saat ini). Harapan dan asa untuk menjadi bangsa makmur semakin menuai jalan terjal. Polesan dan rekayasa intelijen dengan menyusup ke LSM, partai politik, dan organisasi dalam bidang/aspek lainnya seolah pekerjaan hantu/ siluman yang tidak terlihat namun terendus oleh para pakar. 
Di awal paragraf pertama keuntungan positif jika penguasa bijak, hal ini menurut subjektif penulis belum didapatkan. Mengacaukan kompetitor politik dengan penyusupan agen (intelijen) ke pihak lawan oleh penguasa hampir mengarah seperti era orde baru hingga pembredelan beberapa organisasi  tertentu, penculikan aktivis, hingga pengawasan terhadap pondok pesantren. Hanya saja, saat ini tidak bisa bermain cantik hingga beberapa orang awam mengetahui dan mengendusnya.
Opini perang intelijen seperti perang syuriah baru-baru ini, ataupun peristiwa keruntuhan uni soviet, bahkan di zaman Rasulullah SAW ketika perang khandaq pasukan muslim mengirim (Rasulullah SAW sendiri menunjuk seorang intelijen) yaitu hudzaifah ibnul yaman untuk mengawasi gerak-gerik pasukan musuh dan memberi informasi terkini kepada pasukan muslim. Keterlibatan intelijen menjadi kepastian manakala kondisi yang ada tidak sesuai yang diharapkan oleh penguasa (tergantung isi otak penguasa). Perang intelijen terjadi melalui penyusupan agen pihak asing dan mengendalikan sektor penting, posisi penting, maupun kebijakan strategis. Hanya saja perang intelijen merupakan wujud perang jati diri sebuah bangsa belum membawa keberpihakan terhadap urusan orang kecil, mayoritas namun lemah, awam dan miskin (yang cenderung tersibukkan dengan pemenuhan kebutuhan akan perut).
Di sebuah kisah intelijen ini terkadang bekerjasama dengan bos (bandar) narkoba, perdagangan gelap, obat bius hingga perdagangan manusia (human trafficking) dan sekte keagamaan tertentu. Double agent (agen ganda) tidak sedikit terjadi di lapangan, dimana si agen berbalik menyerang sang majikan dengan memikirkan nasib pribadinya agar selamat. Bahasan agen rahasia (intelijen) bukanlah hal umum ketika masa orde baru, namun terakhir memasuki era milenium, orang awam banyak menyadarinya seperti kasus wikileaks.
Nah, sobat muda, intelijen itu orang yang secara IQ sangat cerdas bahkan memiliki emosional stabil, hanya terkadang tidak memiliki jati diri bahkan tidak jarang menjadi orang yang terbuang. Marilah menjadi orang awam yang jeli, jika mendapatkan peristiwa tertentu di negeri ini patutlah kita menjadi peka, hasil rekayasa intelijen atau bukan? Bahkan terkadang operasi senyap itu bisa ditengarai melalui mata jernih dan sederhana, misal ketika lengsernya soeharto, mundurnya gus dur, atau misalnya di era sekarang gonjang-ganjing beberapa partai besar waktu lalu,dan subjektif penulis menduga vaksin palsu adalah isu alihan, terdapat peranan intelijen disana. Tunggu hingga pilpres 2019, kita akan disuguhkan beberapa kejadian heboh yang sedikit tidak wajar. Sebagai muslim sejati meyakini firman Allah swt QS Ali Imran ayat 54: "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
Tunaikan kewajiban Allah, teladani rasul, hilangkan kebodohan diri kita dengan senantiasa belajar, mengharap ridho-Nya, bersyukur atas apa yang ada dalam diri kita. So, sehebat apapun intelijen mereka, kita punya Allah swt, hidup ini belum titik selagi kesempatan bernafas masih Allah berikan kepada kita. Kontribusilah dan bergabunglah dengan kepentingan umat muslim, menjadi prajuritnya dalam menegakkan kalimat Allah swt. Semangat! Apapun kondisi saat ini jadilah agen kebaikan, agen kebenaran, dan tentunya, perbaikan diri haruslah menjadi dasar bertindak, yuk menjadi agen muslim yang peduli dengan kondisi umat, be contributive!
Berikut kisah dobel agen yang diperankan oleh jet li dalam film WAR, cerita film tersebut mampu diambil hikmahnya agar kita berusaha menghilangkan kebodohan dalam diri dengan belajar, peka, dan bertindak profesional dalam bidangnya. Film bisa diunduh dengan klik link di bawah ini:
2. Back to the 90s (2015).mp4 (775.0 MB)
3. Moana HDTS.mkv (399.7 MB) [sub indo]
4. Arrival (2016) bluray.mkv (900.1 MB) [sub indo]
5. Monster Call.dvdscr.mkv (401 MB) [sub indo]
6. Monster Call (2016).webdl.mkv (751.9 MB) [sub indo]
7. Trolls bluray.mkv (1.41 GB) [sub indo]
8. Home (2015) bluray.1080p.mkv (1.31 GB) [sub indo]
9. Hotel Transylvania 2 (2015) bluray.1080p.mkv (1.31 GB) [sub indo]
10. How train Your Dragon 2 (2014).webdl.mkv (699.5 MB) [sub indo]
11. Ice Age 4: Continental Drift (2012) bluray.mkv (549.1 MB) [sub indo]
12. Ice.Age.The.Great.Egg-Scapade.2016.720p.WEB-DL.mkv (500.3 MB) [Sub Indo]
13. IceAGE3.mp4 (369.5 MB)
14. Doraemon.the.Movie.Nobita.and.the.Birth.of.Japan.2016.BluRay.mkv (1.50 GB) [Sub Indo]
15. Finding Dory.Blu.1080p.mkv (1.50 GB) [Sub Indo]
16. Finding Dory.WEB.mkv (701.1 MB)
17. Minions.2015.BluRay.MKV (1.31 GB) [Sub Indo]
18. Sausage.Party.2016.BluRay..mkv (1.31 GB) [Sub Indo]
19. Star.Trek.mkv (1.80 GB) [Sub Indo]
20.The One Jet Li Bluray720p.mkv (649.7 Mb) [Sub Indo]
21. The Taichi Master Bluray 720p.mkv (799.3 Mb) [Sub Indo]
22. The Forbidden Kingdom Jet Li Bluray 720p.mkv (799 Mb)
23. Power Rangers (2017) bluray.1080p.mkv (1.8 GB) [sub indo]
24. Ghost in the Shell (2017) bluray.720p.mkv (851.2 MB) [sub indo]
25. The Fate of The Furious (2017) bluray.720p.mkv (1.12 GB) [sub indo]
26. John Wick Chapter 2 (2017) bluray.720p.mkv (950.3 MB) [sub indo]
27. Kungfu Yoga (2017) bluray.720p.mkv (1.5 GB) [sub indo]
28. Railroad tigers bluray.720p.mkv (1.6 GB) [sub indo]
29. Alien Covenant 2017.web dl.mp4 (1.02 GB)
30. The Myth 2005 Bluray.mkv (1.89 GB)

Monday, June 20, 2016

My Pondok My Adventure, NGaji Dengan Guru

Berkata, berucap, berbuatlah dengan dasar ilmu dengan panduan dari seorang guru. Belajar tanpa guru terkadang pemahaman dan konteks yang ada bisa multi tafsir, namun dengan bimbingan dari seorang guru maka ada kebertanggung jawaban disana, share pengalaman dan tentunya kemahiran telah dimiliki oleh guru karena jam terbang beliau sudah lebih dari sekedar murid (asam dan garam sudah banyak dialaminya). Buku merupakan pelengkap ketika si murid ingin mengembangkan dan menambah wawasan akan ilmu, namun tanpa meniadakan peran guru. Ilmu apa yang penting dalam hidup ini? Guru seperti apa yang kita panuti, taati, dan ikuti petuahnya? Hidup ini memang bagian dari potongan-potongan puzzle, yang terkadang terlena dalam menge-paskan puzzle tersebut membuat pengaruh besar terhadap jalan kehidupan selanjutnya. Petualangan hidup terkadang memberikan nasehat sendiri bagi pemiliknya. Namun petualangan yang bagus adalah yang mampu mengantarkan kita ke fase keselamatan dan kedamaian yang abadi. Keselamatan seperti apa? Selamat dari segala marabahaya, malapetaka, musibah dan yang terpenting terselamatkan dari panasnya siksa api neraka. Saya membaca kata-kata yang diucapkan petinju legendaris Muhammad Ali, dia mengatakan yang intinya sebagai berikut, "Saya bukan perokok namun ketika pergi kemana saja saya selalu membawa korek api (matches), yang mana saya gunakan ketika keinginan berbuat maksiat (dosa) maka saya nyalakan dan api tersebut saya dekatkan ke kulit saya. Panas dari korek api saja, belum mampu saya tahan, apa lagi panasnya api neraka. Sehingga ini menjadi warning bagi saya ketika hendak bermaksiat." Subhanallah, luarbiasa kata-kata beliau ini. Bahkan ketika meninggalnya Muhammad Ali banyak media yang meliput, banyak orang yang mengiring jenazahnya, dan banyak tokoh yang salut kepada beliau. Menjadi kebanggaan muslim Amerika, mereka merasa bangga memiliki sosok muslim yang banyak disegani, tidak hanya kalangan muslim bahkan non muslim pun mengakui prinsip dan cara pandang yang dimiliki oleh Muhammad Ali.
Keselamatan di akhirat lah keinginan kita, maka marilah kehidupan ini jangan disia-siakan. Rubahlah prioritas amal dan ibadah kita. Yaitu bermula dari luruskan niat, lanjutkan dengan mengutamakan amal dan ibadah yang benar-benar membawa kita ke tempat yang aman (syurga-Nya). Namun petualangan hidup membutuhkan pembuktian (amal), dan amal berasal dari ilmu. Sikap kita itu adalah wujud dari pola pikir (termasuk faith/ keyakinan), nah kita sebagai muslim tidak ada alternatif lain keyakinan kita hanyalah mengacu pada dua kalimat syahadat. "Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusanNya", moga syahadat kita mampu dijaga dengan sungguh-sungguh (komitmennya). Karena kalimat syahadat tersebut membawa konsekuensi yang sangat besar. Dan ini membutuhkan pemahaman yang benar. Kalau kita seorang muslim malas untuk mengkaji, malas menimba ilmu, malas ngaji, malas belajar pada guru, maka dampaknya 2 kalimat syahadat tersebut hanya di bibir saja belum mampu diwujudkan dalam aspek kehidupan sehari-hari, jadi penting tho ngaji itu?
Prioritas kenapa harus dirubah? Karena jika saat ini prioritas kita menomor sekiankan Islam maka jadilah puzzle kehidupan kita tersusun kurang pas dan misi gagal. Islam mencakup semua aspek. Dan Islam itu harus dipelajari, karena iman itu bukanlah warisan dari orangtua kita, namun itu adalah cahaya yang datang kepada orang-orang ikhlas yang berilmu dan beramal shalih.
Saat ini (dua pekan ini) lagi musim pendaftaran murid/peserta didik baru. Saya sedikit memberikan kritikan terhadap dunia pendidikan, bahwa dunia pendidikan jika sekedar untuk bisnis dan peluang kerja itu sudah menciderai pendidikan itu sendiri dan sudah kehilangan ruh (jiwa). Karena hakikat dari pendidikan sebetulnya adalah agar manusia mampu memiliki peradaban yang luhur dan agung, artinya memiliki adab (akhlak) yang baik terhadap segala yang ada di bumi, sekaligus hal ini memiliki arti bahwa ilmu tersebut lebih dari sekadar intelektual, operasional pekerjaan, namun melibatkan emosional dan kepribadian. Saya sungguh malu menjadi seorang guru jaman sekarang, alasannya adalah masih jauh dari kualifikasi yang diharapkan. Contoh para ilmuwan muslim seperti Al Farabi, Al Batani, Ibnu Sina, Ibnu Batutah, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi, Ar Razi, ABu Musa bin Hayyan, dll, beliau-beliau ini sebelum menguasai bidangnya masing-masing, mereka menguasai ilmu Fikih, menghafal Al Quran dan benar-benar mendalaminya sehingga akhirnya membawa penemuan dan memberikan kontribusi kepada umat bahkan terkenal hingga Eropa. Sebuah kejayaan Islam di masa itu, bandingkan saat ini, tengoklah ada pemisahan antara Islam dengan ilmu-ilmu umum yang sebetulnya pendikotomian ini adalah salah satu strategi barat agar pendidikan umat muslim tidak maju dan mengalami kejumudan.
Dalam pekan ini merupakan masa-masa pendaftaran, banyak orientasi orang tua pada pekerjaaan ketika menyekolahkan atau bahkan meng-kuliah-kan anaknya, padahal sekolah ataupun perguruan tinggi (kampus) sebetulnya tidak cuma untuk mencari pekerjaaan, terkadang salah orientasi maka kekecewaan akan dipetik. Jika seperti itu apa bedanya dengan pelatihan kerja. Kembalikan pada hakikat pendidikan. Memiliki pekerjaan bukanlah segalanya, is not everything, namun berpenghasilan itu tidak melulu kerja secara formal. Harus ada pelurusan dalam pola pikir, pendidikan tidak lagi ilmiah manakala hanya tertuju pada pencari lapangan pekerjaaan, dengan melupakan aspek-aspek kehidupan yang masih banyak lainnya. Pendidikan belum tentu menjamin kesuksesan seseorang setelah mereka lulus dari tempat sekolah/ kuliah mereka, yang diharapkan adalah perubahan cara pandang dalam memaknai kehidupan. Islam disini meliputi segala aspek kehidupan, kenapa tidak dari awal untuk perkuat keislaman, aqidah, fikih, hafalan quran, sebelum mengembangkan bidang-bidang lainnya? Dalam Islam tidak ada pemisahan antara ilmu eksak, sosial dan agama, karena Islam mencakup semuanya.
Apalagi hanya berpikiran pragmatis sesaat untuk bekerja, kenapa ini terjadi? Karena di negeri ini orang miskin banyak, pengangguran banyak, rakyatnya mengandalkan bekerja formal, jika tidak maka bukan disebut bekerja, mereka belum kreatif untuk berwirausaha (entrepreneur). Padahal Rasulullah SAW  beliau adalah seorang pedagang yang sukses tanpa sekolah formal, namun memiliki keistimewaan dalam kejujuran dalam berdagang kepada customer. Nah ini berarti kan akhlak (kepribadian). Marilah berpikiran luas jangan mempersulit diri karena kehidupan ini sudah semakin rumit dan keras. Tidak terlalu pragmatis, miliki prinsip hidup, jadilah muslim yang kaffah, pelajari agama kita dengan baik dan dari sumber yang terpercaya, maka itu mampu menjadi bekal kita dalam trip (perjalanan) ke syurganya Allah SWT. Saya memang guru Madrasah, namun bukan alasan tersebut saya menulis  sekolah dengan nuansa Islami menjadi pilihan utama melanjutkan sekolah, namun hal ini atas dasar panggilan jiwa dalam mengembalikan kejayaan Islam terhadap ilmu pengetahuan, sekaligus share bahwa Islam benar-benar terbukti membawa kesejahteraaan dan keselamatan di dunia dan semoga kita memperolehnya di akhirat kelak. Amin. So, pilih school yang tidak sekuler (memisahkan Islam dengan ilmu/ pelajaran lainnya), be smart and be wise for future generation.

Monday, May 30, 2016

Trust-fall, Jangan Remehkan Game Outdoor Ini!

Trustfall, menjatuhkan diri (terjun bebas) dengan prinsip dasar kepercayaan kepada teman yang menangkap jatuhnya tubuh kita. Saya pernah beberapa kali mempraktekkan bersama murid-murid dan kawan-kawan saya ketika melaksanakan game outdoor. Tujuan dari game ini salah satunya menanamkan kepercayaan dalam tim agar terjadi ikatan persaudaraan yang kuat diantara mereka. Tujuan kedua juga mampu melatih keberanian akan ketinggian, serta rasa percaya diri. Tingkat kesulitan bisa disesuaikan  dengan tinggi dan medan dari game ini, bisa berada di air atau tanah bahkan di tebing. Hanya saja semakin sulit dan berbahayanya resiko game maka pelaku (player) harus semakin expert (mahir). Agar tingkat kecelakaan yang fatal bisa dihindari. Salah satu kesalahan fatal manakala orang yang menerima di bawah, tidak  melakukan tugasnya dengan baik sehingga player bisa jatuh terbentur tanah/ landasan bawah yang kemungkinan berakibat cedera di bagian kepala dan tulang belakang/ punggung. Untuk tingkat pemula, bisa diterapkan dengan ketinggian 0 meter artinya pemain hanya berdiri dan menjatuhkan tubuhnya ke belakang, sedangkan posisi penerima menahan dengan sudut 45 derajat di belakang pemain. Jadi game ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Tujuan ketiga adalah agar tim memiliki kesungguhan (keseriusan) dalam menjalankan misi, tidak mudah menganggap remeh, namun juga tidak memandang terlalu berat. Game ini cocok untuk variasi dan shockterapi dalam sebuah kegiatan yang berjalan monoton karena game ini memang membutuhkan adrenalin tinggi. Game ini tidak membutuhkan alat, jumlah tim terdiri minimal 5 orang (1 player, dan 4 orang penerima) dan maksimalnya mencapai 18 orang setiap timnya. Pas untuk kegiatan pramuka, pecinta alam, kerohanian islam, maupun kegiatan latihan dasar kepemimpinan.
Beberapa hikmah dari ke-3 tujuan game trustfall bisa didapatkan manakala instruktur memberikan penjelasan secara rinci dan detail. Kita bisa mengambil pelajaran bahwa menanamkan rasa percaya kepada orang lain tidaklah mudah, dalam game ini jika pertama kali memainkannya, maka perasaan gugup dan nervous akan menghantui apalagi jika berat badan pemain kategori gemuk maka akan menambah  sulit bagi si penerima di bawah. Sejatinya game ini termasuk middle impact (kategori sedang), artinya resiko dan tingkat kesulitannya/ tantangan tidak berbahaya. Hanya usia pemain minimal pelajar SD kelas 5 (atau minimal 11 tahun) hingga orang dewasa. Saya memiliki kenangan tersendiri mempraktekkan game ini pertama kalinya saat kelas 1 SMA (sekarang kelas X). Hingga akhirnya ditularkan ke anggota pramuka dan teman-teman di OSIS dan Ikatan Remaja Masjid. Pernah ketika saya mempraktekkan bersama teman-teman pramuka di MA YMI sekitar tahun 2010, saya memberikan contoh terlebih dahulu namun yang menerima belum "siap" sehingga saya terlepas begitu saja dan kepala terkena batu yang ada di bawah, untungnya tidak sampai mengeluarkan darah hanya benjol sedikit. Melihat kejadian tersebut, peserta yang mendapat jatah giliran pertama langsung mengundurkan diri. Sebuah model yang tidak sukses. Namun di lain hari dan lain tempat, serta beda peserta, game ini sukses saya terapkan. Dan sebagian besar dari mereka merasa tertantang. Sebuah game tanpa alat dan fleksibel bisa dimainkan dimana saja, dan memberikan  interaksi yang kuat terhadap masing-masing peserta, selain itu memberikan kesan yang mendalam. Silahkan mencoba untuk mempraktekkan di kegiatan sekolah maupun organisasi sobat semua, sebagai tambahan variasi ice breaking season. Game ini juga memberikan efek refreshing (penyegaran) mungkin setelah materi di dalam ruangan. Tempatkan panitia sebagai instruktur (harus cekatan) dengan jumlah bisa lebih dari 1 orang, jika peserta mencapai 40 orang lebih.
Satu sifat/sikap yang bisa di eliminir (dihilangkan) adalah sikap mudah meremehkan orang lain atau terlalu banyak guyon bahkan acuh dengan komunitas atau teman. Untuk kalangan pelajar/ remaja bisa dikelompokkan menjadi tim putra dan tim putri agar tidak terjadi pelecehan seksual atau hal yang berbau pornografi atau tindak asusila lainnya. Kegiatan Outbond juga memiliki keuntungan yaitu peserta mampu mendekatkan diri dengan alam sekaligus mentadaburi ciptaan Allah swt. Menjernihkan pikiran serta mendekatkan pribadi antar tim, memberikan kepedulian sosial dan kepekaan memiliki jiwa penolong. Simulasi dengan kegiatan outbond, game, atau aktivitas luar ruangan lainnya juga memberikan penguatan terhadap mental dan kepribadian agar  menjadi individu yang berdisiplin dan tidak manja, tanpa melakukan tindak kekerasan atau cara-cara militer. Okay, try at your team guys!