Tuesday, March 7, 2017

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya

Sebagai umat yang cinta terhadap pemimpinnya yaitu Nabi Muhammad SAW, minimal kita mengenal sosok beliau baik itu identitas secara pribadi maupun dari segi kisahnya. Sekilas data beliau baginda Rasulullah SAW:
- Nama : Muhammad bin Abdullah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
- Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
- Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir
Terdapat perbedaan pendapat ahli sejarah Nabi Muhammad (sirah) tentang tanggal kelahiran dan wafatnya Nabi. Satu hal yang pasti, Nabi Muhammad lahir dan meninggal pada bulan Rabiul Awal menurut mayoritas historian.
A.      KELAHIRAN NABI MUHAMMAD
Para ahli sejarah Nabi sepakat bahwa Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin bulan Rabiul Awal bertepatan dengan tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Namun, ahli sejarah Nabi berbeda pendapat tentang tanggal Arabnya sebagai berikut:
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Abdil Barr
5 Rabiul Awal menurut Amiruddin
8 Rabiul Awal menurut Ibnul Qayyim, Ibnu Hazm, Az Zuhri, Ibnu Dihya
9 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpuri, Mubarakpuri , Shibli Nomani, Mahmud Pasha Falaki, Akbar Shah Najeeb Abadi, Moeen ud din Ahmed Nadvi, Abul Kalam Azad
12 Rabiul Awal menurut Tabari, Ibnu Khaldun , Dr hameedullah, Ibnu Hisham, Abul-Hasan ‘Ali ibn Muhammad al- Mawardi, Ibnu Ishaq
10 Rabiul Awal menurut Abul Fida, Abu Jafar al Baqir, Al Waqadi , Al Sha’bi–
17 Rabiul Awal menurut pandangan golongan Syiah. Sedang harinya adalah Jum'at.
22 Rabiul Awal menurut pendapat yang diatribusikan ke Ibnu Hazm
10 Rabiul Awal menurut Abdul Qadir Jailani
Pendapat mayoritas adalah Nabi lahir pada 13 Rabiul Awal tahun Gajah (50 hari setelah penyerangan pasukan Gajah dari Yaman) atau bertepatan dengan tanggal 30 atau 31 Maret tahun 571 masehi.
B.      REFERENSI LAHIR
Rujukan pustaka seputar lahirnya Nabi Muhammad S.A.W
KELAHIRAN NABI
Dari kitab As-Sirah al-Halabiyah diriwayatkan sebuah hadits bahwa Nabi lahir pada hari Senin .
Bunyi Hadits: Dari Qatadah, bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi berkata: Itu adalah hari aku dilahirkan.
Al-Bairuni dalam kitab Al-Irsyad mengutip sebuah hadits: Nabi pernah ditanya tentang hari Senin. Nabi menjawab: Hari Senin adalah hari aku lahir, diutus sebagai Rasul, turunnya Quran dan hijrahku ke Madinah.
Syamsuddin bin Salim dalam kitab Al-Ja'far al-Kabir menyatakan adalah sahih (pendapat) bahwa Nabi lahir pada bulan Rabiul Awal tanggal 20 tahun Gajah pada masa kaisar Anu Syarwan.
Ibnul Amid dalam kitab Mukhtashar at-Tarikh menyatakan bahwa Nabi lahir di Bat'ha, Makkah pada malam dari paginya hari Senin tanggal 8 Rabiul Awal bertepatan dengan bulan Romawi tanggal 22 April tahun 882 tahun Alexander atau tahun 571 masehi.
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh 'berhala-berhala' yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud 'berhala' yang sama.
Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 RabiĆ¢'ul Awwal (12 RabiĆ¢'ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan.
Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api 'abadi'di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka'bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka'bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah.
Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan 'meletakkannya' ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata-kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di bawa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik ' baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : 'Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik “ baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain ' 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad).
Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi 'gembala'domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini,
Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.' Orang bertanya kepada Nabi,' Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?' Beliau menjawab,' Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.'
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai 'orang jujur'(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri 'Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, 'Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.' Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan 'Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, '˜Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, 'Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.

Kisah Dua Malaikat dan Pembedahan Dada Muhammad
Pada usia dua tahun, baginda didatangi oleh dua orang malaikat yang muncul sebagai lelaki yang berpakaian putih. Mereka bertanggungjawab untuk membedah Muhammad. Pada ketika itu, Halimah dan suaminya tidak menyedari akan kejadian tersebut. Hanya anak mereka yang sebaya menyaksikan kedatangan kedua malaikat tersebut lalu mengkhabarkan kepada Halimah. Halimah lantas memeriksa keadaan Muhammad, namun tiada kesan yang aneh ditemui.
Muhammad tinggal di pedalaman bersama keluarga Halimah selama lima tahun. Selama itu baginda mendapat kasih sayang, kebebasan jiwa dan penjagaan yang baik daripada Halimah dan keluarganya. Selepas itu baginda dibawa pulang kepada datuknya Abdul Mutallib di Makkah.
Datuk baginda, Abdul Mutallib amat menyayangi baginda. Ketika Aminah membawa anaknya itu ke Madinah untuk bertemu dengan saudara-maranya, mereka ditemani oleh Umm Aiman, budak suruhan perempuan yang ditinggalkan oleh bapa baginda. Baginda ditunjukkan tempat wafatnya Abdullah serta tempat dia dikuburkan.
Sesudah sebulan mereka berada di Madinah, Aminah pun bersiap sedia untuk pulang semula ke Makkah. Dia dan rombongannya kembali ke Makkah menaiki dua ekor unta yang memang dibawa dari Makkah semasa mereka datang dahulu. Namun begitu, ketika mereka sampai di Abwa, ibunya pula jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia lalu dikuburkan di situ juga.
Muhammad dibawa pulang ke Makkah oleh Umm Aiman dengan perasaan yang sangat sedih. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu. Tinggallah baginda dengan datuk yang dicintainya dan bapa-bapa saudaranya.
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberikan petunjuk" (Surah Ad-Dhuha, 93: 6-7)
Abdul Mutallib Wafat
Kegembiraannya bersama datuk baginda tidak bertahan lama. Ketika baginda berusia lapan tahun, datuk baginda pula meninggal dunia. Kematian Abdul Mutallib menjadi satu kehilangan besar buat Bani Hashim. Dia mempunyai keteguhan hati, berwibawa, pandangan yang bernas, terhormat dan berpengaruh dikalangan orang Arab. Dia selalu menyediakan makanan dan minuman kepada para tetamu yang berziarah dan membantu penduduk Makkah yang dalam kesusahan.
Muhammad diasuh oleh Abu Talib
Selepas kewafatan datuk baginda, Abu Talib mengambil alih tugas bapanya untuk menjaga anak saudaranya Muhammad. Walaupun Abu Talib kurang mampu berbanding saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy.Abu Talib menyayangi Muhammad seperti dia menyayangi anak-anaknya sendiri. Dia juga tertarik dengan budi pekerti Muhammad yang mulia.
Pada suatu hari, ketika mereka berkunjung ke Syam untuk berdagang sewaktu Muhammad berusia 12 tahun, mereka bertemu dengan seorang rahib Kristian yang telah dapat melihat tanda-tanda kenabian pada baginda. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Talib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam kerana dikhuatiri orang-orang Yahudi akan menyakiti baginda sekiranya diketahui tanda-tanda tersebut. Abu Talib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidaak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut. Dia pulang segera ke Makkah dan mengasuh anak-anaknya yang ramai. Muhammad juga telah menjadi sebahagian dari keluarganya. Baginda mengikut mereka ke pekan-pekan yang berdekatan dan mendengar sajak-sajak oleh penyair-penyair terkenal dan pidato-pidato oleh penduduk Yahudi yang anti Arab.
Baginda juga diberi tugas sebagai pengembala kambing. Baginda mengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Baginda selalu berfikir dan merenung tentang kejadian alam semasa menjalankan tugasnya. Oleh sebab itu baginda jauh dari segala pemikiran manusia nafsu manusia duniawi. Baginda terhindar daripada perbuatan yang sia-sia, sesuai dengan gelaran yang diberikan iaitu "Al-Amin".
Selepas baginda mula meningkat dewasa, baginda disuruh oleh bapa saudaranya untuk membawa barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Baginda melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia baginda dan keupayaan baginda sebagai seorang pedagang. Lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk berkahwin dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira apabila Muhammad menerima lamarannya lalu berlangsunglah perkahwinan mereka berdua. Bermulalah lembaran baru dalam hidup Muhammad dan Khadijah sebagai suami isteri.
Turunnya Wahyu Pertama
Pada usia 40 tahun, Muhammad telah menerima wahyu yang pertama dan diangkat sebagai nabi sekelian alam. Ketika itu, baginda berada di Gua Hira' dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat quran yang pertama diturunkan kepada Muhammad.
"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al-'Alaq, 96: 1)
Rasulullah pulang dengan penuh rasa gementar lalu diselimuti oleh Khadijah yang cuba menenangkan baginda. Apabila semangat baginda mulai pulih, diceritakan kepada Khadijah tentang kejadian yang telah berlaku.
Kemudian baginda mula berdakwah secara sembunyi-sembunyi bermula dengan kaum kerabatnya untuk mengelakkan kecaman yang hebat daripada penduduk Makkah yang menyembah berhala. Khadijah isterinya adalah wanita pertama yang mempercayai kenabian baginda. Manakala Ali bin Abi Talib adalah lelaki pertama yang beriman dengan ajaran baginda.Dakwah yang sedemikian berlangsung selama tiga tahun di kalangan keluarganya sahaja.
Dakwah Secara Terang-terangan
Setelah turunnya wahyu memerintahkan baginda untuk berdakwah secara terang-terangan, maka Rasulullah pun mula menyebarkan ajaran Islam secara lebih meluas.
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." (Al-Hijr, 15:94)
Namun begitu, penduduk Quraisy menentang keras ajaran yang dibawa oleh baginda. Mereka memusuhi baginda dan para pengikut baginda termasuk Abu Lahab, bapa saudara baginda sendiri. Tidak pula bagi Abu Talib, dia selalu melindungi anak saudaranya itu namun dia sangat risau akan keselamatan Rasulullah memandangkan tentangan yang hebat dari kaum Quraisy itu. Lalu dia bertanya tentang rancangan Rasulullah seterusnya. Lantas jawab Rasulullah yang bermaksud:
"Wahai bapa saudaraku, andai matahari diletakkan diletakkan di tangan kiriku dan bulan di tangan kananku, agar aku menghentikan seruan ini, aku tidak akan menghentikannya sehingga agama Allah ini meluas ke segala penjuru atau aku binasa kerananya"
Baginda menghadapi pelbagai tekanan, dugaan, penderitaan, cemuhan dan ejekan daripada penduduk-penduduk Makkah yang jahil dan keras hati untuk beriman dengan Allah. Bukan Rasulullah sahaja yang menerima tentangan yang sedemikian, malah para sahabatnya juga turut merasai penderitaan tersebut seperti Amar dan Bilal bin Rabah yang menerima siksaan yang berat.
Wafatnya Khadijah dan Abu Talib
Rasulullah amat sedih melihat tingkahlaku manusia ketika itu terutama kaum Quraisy kerana baginda tahu akan akibat yang akan diterima oleh mereka nanti. Kesedihan itu makin bertambah apabila isteri kesayangannya wafat pada tahun sepuluh kenabiaannya. Isteri bagindalah yang tidak pernah jemu membantu menyebarkan Islam dan mengorbankan jiwa serta hartanya untuk Islam. Dia juga tidak jemu menghiburkan Rasulullah di saat baginda dirundung kesedihan.
Pada tahun itu juga bapa saudara baginda Abu Talib yang mengasuhnya sejak kecil juga meninggal dunia. Maka bertambahlah kesedihan yang dirasai oleh Rasulullah kerana kehilangan orang-orang yang amat disayangi oleh baginda.
Hijrah Ke Madinah
Tekanan orang-orang kafir terhadap perjuangan Rasulullah semakin hebat selepas kepergian isteri dan bapa saudara baginda. Maka Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah ke Madinah berikutan ancaman daripada kafir Quraisy untuk membunuh baginda.
Rasulullah disambut dengan meriahnya oleh para penduduk Madinah. Mereka digelar kaum Muhajirin manakala penduduk-penduduk Madinah dipanggil golongan Ansar. Seruan baginda diterima baik oleh kebanyakan para penduduk Madinah dan sebuah negara Islam didirikan di bawah pimpinan Rasulullas s.a.w sendiri.
Negara Islam Madinah
Negara Islam yang baru dibina di Madinah mendapat tentangan daripada kaum Quraisy di Makkah dan gangguan dari penduduk Yahudi serta kaum bukan Islam yang lain. Namun begitu, Nabi Muhammad s.a.w berjaya juga menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sepenuhnya pentadbiran dan perundangan yang berlandaskan syariat Islam. Baginda dilantik sebagai ketua agama, tentera dan negara. Semua rakyat mendapat hak yang saksama. Piagam Madinah yang merupakan sebuah kanun atau perjanjian bertulis telah dibentuk. Piagam ini mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara semua rakyat termasuk kaum bukan Islam dan merangkumi aspek politik, sosial, agama, ekonomi dan ketenteraan. Kandungan piagam adalah berdasarkan wahyu dan dijadikan dasar undang-undang Madinah.
Islam adalah agama yang mementingkan kedamaian. Namun begitu, aspek pertahanan amat penting bagi melindungi agama, masyarakat dan negara. Rasulullah telah menyertai 27 kali ekspedisi tentera untuk mempertahan dan menegakkan keadilan Islam. Peperangan yang ditempuhi baginda ialah Perang Badar (623 M/2 H), Perang Uhud (624 M/3 H), Perang Khandak (626 M/5 H) dan Perang Tabuk (630 M/9 H). Namun tidak semua peperangan diakhiri dengan kemenangan.
Pada tahun 625 M/ 4 Hijrah, Perjanjian Hudaibiyah telah dimeterai antara penduduk Islam Madinah dan kaum Musyrikin Makkah. Maka dengan itu, negara Islam Madinah telah diiktiraf. Nabi Muhammad s.a.w. juga telah berjaya membuka semula kota Makkah pada 630 M/9 H bersama dengan 10 000 orang para pengikutnya.
Perang terakhir yang disertai oleh Rasulullah ialah Perang Tabuk dan baginda dan pengikutnya berjaya mendapat kemenangan. Pada tahun berikutnya, baginda telah menunaikan haji bersama-sama dengan 100 000 orang pengikutnya. Baginda juga telah menyampaikan amanat baginda yang terakhir pada tahun itu juga. Sabda baginda yang bermaksud:
"Wahai sekalian manusia, ketahuilah bahawa Tuhan kamu Maha Esa dan kamu semua adalah daripada satu keturunan iaitu keturunan Nabi Adam a.s. Semulia-mulia manusia di antara kamu di sisi Allah s.w.t. ialah orang yang paling bertakwa. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara dan kamu tidak akan sesat selama-lamanya selagi kamu berpegang teguh dengan dua perkara itu, iaitu kitab al-Quran dan Sunnah Rasulullah."

C.      WAFATNYA NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad meninggal dunia pada hari Senin bulan Rabiul Awal tahun 12 hijrah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 632 masehi. Menurut versi lain, beliau wafat pada hari Senin 13 Rabiul Awal tahun 11 hijriah atau 8 Juni 632 masehi.
Ada beberapa perbedaan tentang tanggal wafatnya Nabi sebagai berikut:
13 Rabiul Awal menurut Muhammad Suleman Mansurpure
12 Rabiul Awal menurut Mubarakpuri
2 Rabiul Awal menurut Ibnu Hajar
1 Rabiul Awal menurut Ibnu Jarir
As-Suhaili dalam kitab Ar-Raud al-Anf menyatakan pada waktu umat manusia dalam kegelapan dan suasana jahiliyyah, lahirlah seorang bayi pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah. Bayi yang dilahirkan bakal membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban manusia. Bapa bayi tersebut bernama Abdullah bin Abdul Mutallib yang telah wafat sebelum baginda dilahirkan iaitu sewaktu baginda 7 bulan dalam kandungan ibu. Ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kehadiran bayi itu disambut dengan penuh kasih sayang dan dibawa ke ka'abah, kemudian diberikan nama Muhammad, nama yang belum pernah wujud sebelumnya.
Selepas itu Muhammad disusukan selama beberapa hari oleh Thuwaiba, budak suruhan Abu Lahab sementara menunggu kedatangan wanita dari Banu Sa'ad. Adat menyusukan bayi sudah menjadi kebiasaan bagi bangsawan-bangsawan Arab di Makkah. Akhir tiba juga wanita dari Banu Sa'ad yang bernama Halimah bin Abi-Dhuaib yang pada mulanya tidak mahu menerima baginda kerana Muhammad seorang anak yatim. Namun begitu, Halimah membawa pulang juga Muhammad ke pedalaman dengan harapan Tuhan akan memberkati keluarganya. Sejak diambilnya Muhammad sebagai anak susuan, kambing ternakan dan susu kambing-kambing tersebut semakin bertambah. Baginda telah tinggal selama 2 tahun di Sahara dan sesudah itu Halimah membawa baginda kembali kepada Aminah dan membawa pulang semula ke pedalaman.
Ringkasan kisah Nabi Muhammad SAW diatas saya peroleh ketika sedang membantu adik dalam rangka menyelesaikan tugas mapel PAI di sekolahnya. Beberapa poin yang bisa dipetik adalah Nabi Muhammad SAW harus kita jadika idola dalam tindakan keseharian baik dari sifat-sifat beliau maupun dalam hal ibadah. Salah mengambil contoh maka berakibat fatal terhadap karakter yang dibentuk dalam diri seseorang. Visualisasi yang kuat dari tokoh idola memiliki pengaruh kuat. Contoh yang mudah dijumpai adalah mudahnya budaya dan perilaku negatif ditransfer oleh idola misal artis, boyband, penyanyi, dsb. Kembali mengevaluasi ulang idola itu sangat penting. Ketika ingin mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di yaumil akhir kelak maka jadilah umat beliau yang benar-benar mencontoh dan meneladani dengan baik.

Related Posts:

Saturday, March 4, 2017

File Listening Detik 2017 Bahasa Inggris SMA/MA

Wahai kawan jangan takut akan ujian, apalagi tes listening Bahasa Inggris yang berjumlah 15 nomor itu. Cobalah sejak dini berlatih dengan sungguh-sungguh. Nih, file listening diambil dari Detik-Detik Intan Pariwara tahun 2017, sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan listening sobat semua. Silahkan download dengan klik link berikut: Listening Detik 2017.rar (119.6 Mb) [download]





Tuesday, February 28, 2017

Ulangan Tengah Semester, Bagian Dari Evaluasi Kemampuan Siswa

Berikut contoh soal Ulangan Tengah Semester di Madrasah untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, agar mampu memahami isi bacaan tingkatkanlah kosakata (perbendaharaan) dengan rajin membaca dan berlatih.
Grade X
TEXT 1
What Causes Weather?
Weather is the physical condition of the athmosphere at a particular time and place. It includes temperature, air pressure, water content. Weather is producted when air moves from place to place. This moving air is known as wind. Winds are formed when the cooler air moves into replace the raising warm air. Warm air is usualy less dense than cool air; therefore, it creates low air pressure. Cool air is more dense and creates high air pressure. Usualy we have fine weather when the air pressure is high and there are clouds, rain and snow when the air pressure drops.
1. What does the text explain?
A. Moving air
B. Air pressure
C. Low air pressure         
D. Types of weather
E. The formation of weather

2. “Warm air is usualy less dense than cool air...” (Paragraph 2). The underlined word has the opposite meaning to...
A. Sparse
B. Solid
C. Thick
D. Heavy
E. Compact

3. “...therefore, it creates low air pressure.” (paragraph 2). The word it refer to...
A. Weather
B. Temperature
C. Wind               
D. Warm air
E. Rain

TEXT 2
This text is for number 4-6
This Is a Good
An old story is told of a king in Africa who had close friend with whom he grew up. The friend had a habbit of looking at every situation that ever occured in his life (positive or negative) and remarking, “this is good!”
One day the king and his friend were out on a hunting expedition. The friend would load and prepare the guns for the king. The friend had apparently done something wrong in preparing one of the guns, for after taking the gun from his friend, the king fired it and his thumb was blown off. Examining the situation the friend remarked as usual, “This is good!” To which the king replied, “No, this is NOT good! And proceeded to send his friend to jail. About a year later, the king was hunting in an area that he should have known to stay clear of. Cannibals captured him to the stake. As they came near to set fire to the wood, they noticed that the king was missing a thumb. Being superstitious, they never ate anyone that was less than whole. So untying the king, they sent him on his way.
As he returned home, he was reminded of the event that had taken his thumb and felt remorse for his treatment of his friend. He went immediately to the jail to speak with his friend. “You were right,” he said, “it was good that my thumb was blown off.” And he proceeded to tell the friend all that had just happened. “And so I am very sorry for sending you to jail for so long. It was bad for me to do this.” “No,” his friend replied, “This is good!”
‘What do you mean, “This is good?” How could it be good that I sent my friend to jail for a year?”
“If I had NOT been in jail, I would have been with you.”
4. What is the moral lesson of the story?
5. Who was captured by Cannibals?
6. “....taken his thumb and felt remorse.” What does the underlined refer to?

TEXT 3
Dear Dika,
I am Ardian, I am seventeen years old and I am from West Kalimantan. I go to SMA Kubu, Pontianak. I am in class X. Let me tell you about my classroom. In front  of the class, there is a teacher’s desk and a chair. There are two pictures and a map of West Kalimantan on the wall. In front of the class in the corner, there is a flag. Near the door, there is a garbage can. In my classroom there isn’t any bookshelf, but there is cupboard. I like my classroom very much because it is clean. We clean it everyday. I usually get the turn to clean it on Friday. Well, that’s all I can say about my classroom. How about yours? Please write me back, and tell me about your classroom.
Sincerely yours,
Ardian
7. Who is the sender of the letter?
8. Where does the writer go to school?
9. When does the writer get the turn to clean the classroom?
10. Is there any bookshelf in his classroom?
11. Where is the flag?
12. Find the English meaning from these words based on the text above (text 3)!
a. Menulis
b. Biasanya
c. Karena
d. Setiap hari     
e. Lemari
f. Tentang
g. Rak buku
h. Sudut/pojok 

MATCHING (MENJODOHKAN)
17. Teacher (.....)
18. Farmer (.....)
19. Mechanic (.....)
20. Sailor (.....)  
a. Ricefield
b. Workshop
c. Ship
d. School 

Grade XI
TEXT 1 (for number 1-2)
One day, when Sangkuriang was hunting, he accidently killed his beautiful black dog Si Tumang. This dog is actually Sangkuriang’s father who had been condemned to live the life of a dog by his GURU. However, Sangkuriang never knew it. Sangkuriang had been separated from his mother since childhood. On his way home, he stopped at a small village and fell in love with a beautiful girl. He didn’t realize that the village was his homeland or that the beautiful girl was his own sacred mother who remained young and pretty. Their love grew naturally and one day, when they were discussing their wedding plans, Dayang Sumbi suddenly realized that the profile of Sangkuriang’s head matched that of her son’s who had left twenty years earlier. How could she marry her own son? But she did not wish to disappoint him. So she agreed to marry Sanngkuriang only on the condition that he would provide her with a lake and a boat with which they could sail on their wedding day the next day at dawn.
Sangkuriang accepted this condition. He dammed up the Citarum River to make a lake. Dayang Sumbi realized that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. With a of her supernatural shawl, she lit up the eastern horizon with flashes of light. Deceived by false dawn, the cock crowed and the farmers rose for the new day. Sangkuriang realized that he failed to finish her boat. With all his anger, he kicked the unfinished boat upside-down. The boat is now known as the mount TANGKUBAN PARAHU. In Sundanese TANGKUBAN means upturned or upside down, and PARAHU means boat. With the dam torn asunder, the water drained off the lake and made the lake a wide plain. It is now called Bandung from the word BENDUNG which means dam.
1. Who was condemned by Guru?
2. The moral message of this story is…

TEXT 2 (for number 3-4)
YONKERS, December 11th. A four alarm fire damaged 14 stores today in the Cross County Shopping Center, the largest shopping center in Westchester County. Two fire investigators said the blaze apparently started in a pile of cardboard cartons at the rear of a shoe store and spread through a utilities duct above the 13 other stores. The fire started at 4.40 p.m. and was declared under control at 6.14 p.m. the center is on the Cross County Parkway at the Gov. Thomas E. Dewey Thruway. Five fire-fighters were busy at the scene. Lieut. John Carey of the Yonkers Arson Squad said the cause of the fire was under investigation.
3. The text mainly tells us about…
4. How many investigators and fire fighters were involved in the scene?

TEXT 3 (for number 5-6)
Walter Elias Disney (December 5, 1901-December 15, 1966) was an American animated film producer and animator. He was also the creator of an American-based theme park called Disneyland, and the founder of the highly profitable corporation, now known as The Walt Disney Company.
Disney was born in Chicago to Elias Disney and Flora Call. He was named after his father and after his father’s close friend Walter Parr, the minister at St. Paul Congregational Church. In 1906, his family moved to a farm near Marceline, Missouri. The family sold the farm in 1909 and lived in a rented house until 1910, when they moved to Kansas City. Disney was nine years old at the time. According to the Kansas City, Missouri, Public School District records, Disney began attending the Benton Grammar School in 1911, and continued his formal education there until he graduated on June 8, 1917. During this time, Disney also enrolled in classes at the Kansas City Art Institute. In the fall of 1917, Disney rejoined his family. He left school at the age sixteen and became a volunteer ambulance driver in World War I, after he changed his birth certificate to show his year of birth as 1900 in order to be able to enlist in the service. He served as a member of the American Red Cross Ambulance Force in France till 1919.
5. The second paragraph mainly tells about…
6. What did Disney do to become an ambulance driver?
TEXT 4 (for number 7-8)
Many people call platypus duckbill because this animal has a bill like a duck’s bill. Platypus is an indigenous of Tasmania and southern and eastern Australia. Although it lays egg instead of bearing its young alive, the platypus is a true mammal, not a reptile. It nurses its young with milk as do other mammals.
Platypus has a flat tail and webbed feet. Its body length is 30 to 45 cm and covered with a thick and woolly layer of fur. Its bill is detecting prey and stirring up mud. Platypus’ eyes and head are small. It has no ears but has ability to sense sound and light.
The male platypus has a hollow claw, or spur, on each hind leg. The spurs are connected with poison glands. The platypus leg scratches and poisons its enemies with the spurs.
Platypus lives in streams, rivers, and lakes. Female platypus usually digs burrows in the streams or river banks. The burrows are blocked with soil to protect it from intruders and flooding. On the other hand, male platypus does not need any burrow to stay.
7. What is the purpose of the text above?
8. Platypus habitat is mostly in…

TEXT 5 (for number 9-10)
Igloos or snow houses are shelters constructed from blocks of snow, generally in the form of a dome. Although igloos are usually associated with all Inuit, they were predominantly constructed by people of Canada’s Central Arctic and Greenland’s Thule area. Inuit people tended to use snow to insulate their houses. The temperature outside may be as low as -45°C, but on the inside the temperature may range from -7°C to 16°C when warmed by body heat alone.
There were three traditional types of igloos. The smallest one was constructed as a temporary shelter, usually used for one or two nights. These were built and used during hunting trips, often on open sea ice. Next in size was the semi permanent, intermediate-sized for family dwelling. This is a single room dwelling that housed one or two families. The largest of the igloos is normally built in groups of two. These might have had up to five rooms and housed up to 20 people. A large igloo might have been constructed from several igloos attached by tunnels, giving common access to the outside. These were used to hold community feasts and traditional dances.
9. What is mainly discussed in the text?
10. Which kind of igloos is used during hunting trips?
Related Posts:

Saturday, February 25, 2017

Belajar Matematika Model Klasik, Prinsip Ketekunan dan Pemahaman

Ada sebuah film yang release tahun 2016 yang bercerita bagaimana seorang ibu dengan motivasi agar anaknya memiliki masa depan yang baik, ia tidak ingin anaknya menjadi seorang pembantu seperti dirinya. Meski pekerjaan sebagai pembantu itu bukanlah pekerjaan yang hina namun dirinya merasakan begitu kerasnya dunia terhadap orang miskin dan tidak terpelajar seperti dirinya. Saat mendapati keadaan belajar anaknya di sekolah yang kurang begitu memuaskan yaitu nilai-nilainya banyak yang jeblok maka ia berpikir keras mencari solusi agar anaknya tersebut disiplin dan rajin belajar. Sibuknya ia dengan aktivitas pekerjaan setiap hari terkadang mengurangi pengawasan belajar terhadap anaknya.
Ibu dalam tokoh film ini adalah Ibu Chanda dan anaknya bernama Apeksha atau biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan Appu. Film yang berdurasi hampir 1 jam lebih ini secara garis besar bercerita bagaimana perjuangan seorang ibu yang bertekad mengantarkan anaknya untuk sukses dalam belajar hingga akhirnya memiliki pekerjaan yang layak di masa depannya. Kesehariannya sebagai pembantu, bekerja di pabrik sepatu, sebagai buruh cuci baju dan ia bekerja juga sebagai pelayan di warung yang menjual makanan. Mimpi yang dimilikinya itu disambut baik oleh majikannya, keberuntungan bertemu dengan orang yang baik mendorong ia agar terus merealisasikan cita-citanya.
Ibu Chanda ini mendapatkan saran dari majikannya agar ia belajar lagi khususnya pelajaran matematika dengan masuk ke sekolah formal. Kekagetannya atas saran tersebut membuat ia syok secara mental, gurauan yang benar-benar tidak lucu, di usianya yang sudah diatas 30 tahun harus bersekolah sebagai murid kelas X bahkan harus satu kelas dengan anaknya. Seacara naluriahnya ia menolak, namun sang majikan menegaskan kembali jika anaknya ingin menjadi pembantu maka ia tidak usah pergi ke sekolah. Akhirnya Bu Chanda ini setuju demi anaknya agar tidak menjadi pembantu di masa depannya. Pertama kali masuk dalam kelas ia ditertawakan oleh murid-murid lain. Dirinya dianggap orang yang sangat asing dan aneh, yang berakibat pada masalah psikologis pada bu Chanda. Selain masalah canggung, segalanya berjalan lancar-lancar saja. Di hari kedua ia menjumpai masalah lain yaitu di pelajaran matematika dan sejatinya inilah masalah utama yang dihadapi oleh anaknya yang bernama “Appu”. Untungnya Bu Chanda ini berteman dengan seorang murid cerdas dan pintar di kelas X tersebut. Maka ia tidak menyia-nyiakannya, ia mulai mendapatkan saran dan bantuan dalam metode mempelajari pelajaran matematika secara benar.
Dalam film ini ditayangkan bagaimana tips (metode) yang tepat dalam menguasai matematika. Hal yang paling mendasar adalah mengaitkan materi pelajaran matematika dengan realitas kehidupan sehari-hari. Hal kedua adalah mencoba memahami bukan sekedar menghafalkan rumus saja. Hal ketiga dalam matematika yaitu terkadang jawaban itu terdapat dalam soal pertanyaan. Sehingga secara tidak langsung jika kita memahami pertanyaan dalam tes matematika maka jawaban (kunci) nya sudah tersedia, hal ini biasa dikenal dengan keyword (kata kunci) dalam setiap pertanyaan. Prinsip ini hampir sama dalam kehidupan yaitu solusi dari masalah adalah pada sumber masalah tersebut. Kita meyakini bahwa setiap masalah yang ada itu pastilah terdapat solusi, tidak adanya perenungan dan usahalah yang menjadikan kita berputus asa tidak mau bergerak mencari pemecahan. Ibarat semua rumah memiliki pintu maka segala masalah pasti memiliki solusi.
Film ini bisa digunakan sebagai bahan perenungan sekaligus setitik inspirasi bagi para orangtua yang mengalami putus asa akan kondisi belajar anaknya yang kian tidak karuan. Lihatlah kecendenderungan remaja lebih asyik nongkrong dibanding dengan belajar bahkan menyia-nyiakan masa mudanya dengan hal-hal sepele (bahakan lebih cenderung merusak masa depannya). Kesadaran pada orangtua dan anak merupakan harmonisasi cita-cita yang perlu dikomunikasikan secara tepat dan jelas. Setiap orangtua meski ia adalah orang yang berperangai jelek tetap mengharapkan anaknya kelak menjadi orang yang memiliki masa depan yang cerah. Siapa tahu dengan tayangan berupa hiburan (film) memberikan nasihat yang tidak terlalu menggurui namun lebih membuka mata hati, menyadarkan dan sekaligus menginspirasi. Pentingnya memiliki impian bagi seorang anak. Mengutip dari film tersebut bahwa tidak ada salahnya gagal, justru yang salah adalah menerima kegagalan itu tanpa berjuang. Ya memang karena kegagalan itu pasti, namun yang terpenting adalah perjuangan kita untuk bangkit dari kegagalan tersebut. Dalam film ini memberikan pesan moral betapa berharganya sebuah impian, biarlah orang menertawakan impian kita, sejatinya impian itu milik kita sendiri dan orang lain tak akan mampu dan bisa mengambilnya dari kita, bahkan menggapainya untuk diri mereka sendiri ataupun mendapatkannya untuk kita. Dan impian itulah yang menjadikan hidup ini menjadi lebih hidup. Ketika impian itu menjadi energi terbesar dalam hidup, gantungkanlan impian itu setinggi-tingginya dan rengkuhlah. Begitu berharganya hidup dengan sebuah impian, terlebih memiliki impian (cita-cita) yang mulia.  Unduh filmnya dengan klik link berikut [unduh di sini]
Judul film: Nil Battey Sannata
Score imdb: 8.5
Sinopsis sumber wikipedia:
Nil Battey Sannata (English: Nol Dibagi dengan Nol Setara Tidak ada; slang untuk "Baik Untuk Tidak" ), juga kadang-kadang dikenal sebagai The New Classmate, adalah sebuah film drama 2016 komedi India disutradarai oleh Ashwini Iyer Tiwari dalam dirinya fitur debutnya, dan diproduksi oleh Anand L. Rai, Ajay Rai, dan Alan McAlex bawah spanduk Warna Kuning dan JAR Pictures. Swara Bhaskar esai peran utama Chanda Sahay, sebuah sekolah tinggi drop-out pembantu rumah tangga dan ibu tunggal dari seorang gadis muda cemberut bernama Apeksha dimainkan oleh Ria Shukla. Film ini menetapkan untuk menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan mengubah hidup mereka, terlepas dari status sosial. (wikipedia)
Dirilis di India pada 22 April 2016, film ini didistribusikan oleh Eros International. Ia menerima pujian kritis dan positif diterima oleh khalayak juga. Pengulas memuji sebagian besar aspek produksi, dengan penekanan khusus pada narasi, realisme, dan pertunjukan dari para pemain. Bhaskar mengumpulkan pujian besar untuk penampilannya. Film ini dinyatakan sebagai "hit" setelah akhir pekan kedua. Film ini dibuat ulang dalam Tamil sebagai Amma Kanakku, dibintangi Amala Paul, Revathi, dan Samuthirakani--wikipedia

Related Posts:
8. Download Korean Drama

Thursday, February 9, 2017

Dongeng Penebang Kayu dan Peri Cantik

Ada sebuah kisah menarik tentang balasan dari perbuatan kita kembalinya kepada diri kita sendiri. Dongeng ini sebetulnya di beberapa negara memiliki versi yang berbeda namun pada intinya memiliki pesan moral akan hukum menabur dan menuai, siapa yang menanam dialah yang akan memanen dari jerih payahnya tersebut. Sebaliknya siapa saja yang berbuat hal buruk maka keburukan itu  sejatinya kembali pada dirinya sendiri. Sebuah ajaran klise, namun senantiasa berlaku dalam kehidupan ini. Dongeng ini mengambil tokoh seorang penebang kayu (bisa disebut juga penebang pohon) yang ketika itu sedang dalam perjalanan menuju hutan. Ia pergi melakukan kegiatan rutinnya itu dengan suasana gembira. Secara tidak sengaja di tengah perjalanan ia melihat seekor rusa (kijang) yang terperangkap oleh jebakan yang dibuat oleh pemburu. Lalu ia mendekati si rusa tadi dan hatinya terpanggil untuk melepaskan si rusa. Tiba-tiba si rusa bisa berbicara dan berteriak meminta tolong padanya. Si penebang kayu pun membantunya bebas. Karena yang dibebaskan adalah rusa yang mampu berbicara, ia meyakini bahwa binatang tersebut adalah sejenis siluman atau seseorang yang terkena sihir atau kutukan sehingga berubah menjadi rusa. Ia kemudian meminta sebuah pertanyaan padanya apakah ada imbalan yang ia bisa dapatkan. Jawaban dari si rusa tadi cukup memuaskan yaitu dia boleh meminta satu permintaan yang bisa dikabulkannya.  Sang penebang kayu ingin menikahi seorang wanita yang cantik. Si rusa mengatakan jika ia ingin menikahi wantia cantik maka menikahlah dengan salah seorang peri (bidadari) yang turun dari langit (surga). Berdasarkan informasi dari si rusa maka sang penebang kayu harus menyembunyikan pakaian salah satu dari peri (bidadari) tersebut agar ia tidak bisa kembali ke langit. Ia pergi ke sebuah telaga (danau) pada malam hari sesuai dengan waktu yang diberitahukan oleh si rusa. Nah, disana ternyata ada tujuh peri yang sedang mandi tanpa busana sehelai pun. Ia dengan segera mencari pakaian para peri tersebut dan mengambil satu diantaranya untuk disembunyikan.
Singkat cerita waktu para peri sudah habis dan saatnya kembali ke langit (surga), mereka segara berkemas dan memakai pakaian mereka. Salah satu diantara mereka tidak mampu menemukan pakaiannya sehingga akhirnya tetap tinggal di bumi tidak bisa kembali ke langit. Sang penebang kayu datang berpura-pura menawarkan bantuan dengan memberikan pakaian milik ibunya untuk dipinjamkan kepada peri itu. Karena ia tidak bisa kembali ke langit maka dia menerima bantuan dari penebang kayu sekaligus menjadi istri dari si penebang kayu. Setelah beberapa tahun berlalu pasangan ini memiliki 2 orang anak. Dan rahasia siapa yang menyembunyikan bajunya sudah terkuak yaitu suaminya sendiri. Peri pun meminta agar baju miliknya dikembalikan. Penebang kayu enggan mengembalikan baju peri karena ia takut jika istrinya itu akan pergi meninggalkan dirinya dan kembali ke langit. Dengan segala upaya  berupa bujukan dan rayuan maka peri pun berhasil mendapatkan bajunya kembali, lalu ia bersama kedua anaknya kembali ke langit ke tempat asal dimana para peri berada. Sang penebang kayu menjadi sedih dan sangat merindukan istri dan kedua orang anaknya. Hari-harinya berubah menjadi sendu, murung dengan meratapi kepergian istri dan kedua anaknya yang kembali ke langit.
Suatu hari dia secara kebetulan bertemu lagi dengan rusa ajaib yang pernah ditolongnya. Dia pun menceritakan tentang kepergian istri dan anaknya ke langit (surga). Rusa itu berusaha membantunya dengan berkata bahwa jika ia benar-benar ingin bertemu dengan istri dan anaknya maka ia malam hari nanti harus pergi ke puncak gunung. Disana akan mendapati sebuah ember besar yang bisa ia gunakan untuk perjalanan menuju langit. Dengan saran yang diberikan oleh rusa, sang penebang kayu langsung bergegas menuju ke tempat yang dimaksud. Dan melakukan segala apa yang disarankan oleh rusa. Sesampai di langit ia bertemu dengan istri dan kedua anaknya. Waktu terus berlalu dan penebang kayu tiba-tiba merindukan ibunya di bumi. Peri menyarankan agar ia menaiki kuda khusus. Ada syarat yang harus dilakukan agar ia tetap bisa ke langit lagi. Syaratnya Cuma satu yaitu ia tidak boleh turun dari kuda khusus tersebut. Sang penebang kayu berjanji akan mematuhi syarat yang diberikan oleh peri (istrinya). Turunlah ke bumi dengan perasaan sukacita setelah bisa berkumpul dengan istri dan anaknya dan sekarang ia bisa turun kembali ke bumi untuk menemui ibu. Sampailah ia di depan rumahnya.
Disana ia mendapatkan ibunya berada di depan rumah dan sedang membawa semangkuk sup hangat.  Ketika melihat anaknya datang maka bahagialah hati si ibu, sambil memanggilnya “Anakku kemari, nikmati sup hangat ini..” Sang penebang kayu karena bahagia dan tergiur dengan sup hangat yang terlihat nikmat itu, ia menjadi lupa dengan syaratnya. Dia mengambil sup hangat dan juga menumpahkannya di punggung kuda karena tidak bisa menjaga keseimbangan. Kuda kaget, sang penebang kayu terpelanting, mankuk sup jatuh ke tanah. Belum lagi kuda khusus yang ia tunggangi langsung pergi kabur ke langit. Sebuah akhir yang sedih karena sang penebang tidak bisa bertemu lagi dengan istri dan anaknya untuk selamanya.
Sejujurnya watak dari tokoh penebang kayu dalam dongeng ini tidak terlalu buruk. Yang menjadikannya ia mendapatkan hal buruk di akhir adalah karena beberapa sifat kecil yang harusnya ia buang jauh-jauh. Sifat yang harus ia buang jauh-jauh adalah berbohong/berdusta (soal menyembunyikan pakaian), harusnya ia jujur. Awalan yang salah niat dan itikad yang buruk akan menyeret kita ke jalan yang semakin menyimpang. Sifat kedua yaitu ingkar janji (soal syarat dalam menunggangi kuda), penebang kayu terbuai oleh semangkuk sup hangat dan kondisi bahagia (euforia) pertemuannya dengan ibu sehingga melanggar syarat agar tetap tidak menginjak tanah. Tidak adanya komitmen dalam memegang janji apalagi amanah bisa menjadikan kita menuju ambang keruntuhan, walaupun sukses itu sudah di tangan bahkan hal yang begitu istimewa sudah kita miliki.
Itulah dongeng penabang kayu dan peri cantik. Tanamkan dalam diri kita agar mengawali perbuatan dengan niat yang baik. Menolonglah dengan tulus tanpa niatan untuk mendapatkan imbalan. Bersikaplah jujur dan amanah. Ajaran moral ini adalah ajaran nilai-nilai kebaikan yang diyakini secara universal. Maka bagi muslim yang mempelajari sirah nabi yaitu ketika Rasulullah SAW sebelum kenabian dikenal sebagai orang jujur dan amanah. Dan ketika turun “nubuwat” padanya semakin mantap dengan bimbingan Allah swt untuk menyebarkan Islam sebagai penyempurna  ajaran agama samawi sebelumnya. Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan nilai tanggung jawab (amanah). Ajaran moral ini selaras dengan nilai-nilai kebaikan secara universal. Dan semakin membuktikan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Agama yang membawa kedamaian untuk manusia bahkan seluruh penghuni alam semesta ini.
Sebagai muslim berpegang teguhlah pada tali agama Allah yaitu Islam, dengan panduan utama Al Quran dan Sunah (Hadits). Jika terjadi penistaan terhadap agama Islam, marilah kita bela meskipun harta  dan jiwa harus dipertaruhkan. Apalagi ketika kita sedang memerangi kemungkaran, memerangi kedustaan, memerangi pemimpin yang tidak amanah, bahkan hanya mementingkan golongan (kubu) pengusung dirinya. Pemimpin yang memiliki karakter munafik tidak ada manfaatnya bagi kebaikan bangsa sehingga perlu diingatkan. Jika masih bebal, kami muslim masih memliki pemimpin yang lebih bagus dan berkualitas dibandingkan pemimpin yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Teks Narrative tentang kisah Woodcutter (penebang kayu) berikut versi dalam bahasa Inggris, dapatkan versi mp3 nya untuk file listening dengan klik link [unduh mp3]

Fairy and the woodcutter
Once upon a time, there lived a woodcutter. One day, he was working in the forest and saw a deer in a trap. “Please help..help!” The woodcutter set the deer free. “Thank you. You saved my life. What can I do for you?” Well..I Want to marry a beautiful wife.” I see, listen! Tonight, fairies will come down for heaven. They will take a bath in the stream, when they take a bath, hide one of their clothes. The fairy without clothes can’t back to heaven. Then she will marry you.”
“Remember! Don’t give the fairy’s clothes back until she gives birth to three children. “I understand. Thank you deer,”  Okay, good luck, bye!” That night, fairies came down from heaven. The woodcutter was watching them from behind a rock. “Let’s take a bath.” While the fairies took a bath, the woodcutter hid one of the fairies clothes. “Then sun is rising. Let’s go!,” Oh, no! My clothes are gone! Where are my clothes? Where are they?” Don’t worry. These are my mother’s shirt and skirt. Put them on!”
The fairy couldn’t go heaven without her clothes. So she got married to the woodcutter. Soon, the fairy gave birth to two children. “Darling, I want to see my clothes. Please, give them back to me.” You will go back to heaven if I do.” No, I won’t. Please, please, let me see my clothes.”
At last, he gave them to his wife. But as soon as she got them back, she put them on and flew back up to heaven with her two children. “Stop, stop! Don’t go, come back, come back....!”
The woodcutter miss his wife and children so much. He cried day and night. One day, he met the deer. He told the deer what happened. “Please, help me!” Okay! Tonight, go to the mountain. A big bucket will come down from heaven. Jump in the bucket and you can go to heaven.” That night, woodcutter rode the bucket and went up to heaven. There he met his family. “Mom, daddy is here.” The woodcutter was happy to see his family. He stayed for days in heaven. But soon,  he missed his mother. “Ride this horse and go to your mother. But don’t get off the horse, remember that!”
“Mother, I am back,” Oh, my son! Yo come back.”
“Mother, I have to go now.” Okay! Then, eat this bean soup and go.”
But he dropped the hot bean soup. It fell on the back of the horse. The horse jumped up and down wildly.” Aaaa...!!” The woodcutter fell off. The horse flew back to heaven alone. “Oh, no come back, horse. Come back!” But the horse never come back. He had to spend all his life with his mother and couldn’t see his wife and children ever again.”
Related Posts: