Sunday, January 15, 2017

Musim Hujan, Musim Hajatan, Musim Nikah

Mungkin 3 musim tersebut hanya terjadi di daerah saya saja, kalopun ada kesamaan di tempat lain itu hanya kebetulan saja. Persamaa musim hujan di bulan Januari membuat sebagian orang lebih protektif lagi dalam menjaga kesehatan setiap harinya. Karena lengah sedikit maka dampaknya kita harus diistirahatkan dari segala jenis macam pekerjaan dan aktivitas. Nah, untuk musim Hajatan nih, biasanya perlu merogoh kocek yang cukup guna ikut menghadiri acara tersebut, bisa untuk membeli kado atapun sekedar isi amplop. Nih, mengantisipasi banyaknya undangan teman, sahabat, ataupun handai taulan maka sebetulnya perlu mengeposkan uang ekstra agar jangan sampai terlalu banyak kesulitan nantinya di kemudian hari. Untuk musim terakhir, sebetulnya masih ada kaitannya dengan orang yang punya gawe (hajatan), hanya saja khusus momen wedding party. Bagi pasangan muda mudi yang dalam taraf pendekatan (pacaran mungkin) biasanya akan lebih termotivasi ketika menghadiri pesta pernikahan temannya. Teman wanitanya ingin segera minta kepastian dan kejelasan kapan tanggal mainnya. Bagi si cowok yang udah siap dan punya tabungan biasanya tinggal menunggu hasil keputusan keluarga dari kedua belah pihak. Nah, bagi yang Cuma untuk pelampiasan kepuasan (nafsu) saja maka dia akan mencari-cari banyak alasan untuk menunda, bahkan jika ada niatan untuk tidak serius dalam hubungan. Oke, 3 musim dengan penyikapan yang berbeda.
Ada sebuah cerita lama yang berkisah seorang ksatria yang digdaya dengan paras menawan bertubuh tegap. Pangeran ini suatu hari melakukan perjalanan ke hutan untuk berburu menjangan (rusa atau kijang). Dia bertolak dari tempatnya sendirian tanpa dikawal oleh prajurit, terus menuju kedalam hutan. Diceritakan bahwa kisah ini dalam era kerajaan yang terkadang terjadi saling serang antara kerajaan satu dengan lainnya. Sang pangeran tersebut ternyata putra dari raja Prabu Merak. Dimana Prabu Merak ini sedang menggempur kerajaan lain bernama Kerajaan Klungkung. Di tengah perjalanan para pengawalnya menyusul sang pangeran. Pangeran sendiri bernama Raden Banterang.
Tidak lama setelah pengawalnya mampu menyusul Raden Banterang, rombongan sang pangeran bertemu dengan sesosok gadis lajang yang manis, cantik dan terlihat anggun layaknya dari keturunan keluarga bangsawan. Tidak disangka, ternyata gadis tersebut adalah puteri dari Raja yang memimpin kerajaan Klungkung. Ditanya kenapa dia seorang diri berada di hutan maka sang puteri menjawab secara jujur bahwa dia sedang menyelamatkan diri dari medan pertempuran. Sang ayah telah tewas dibunuh oleh Raja dari kerajaan musuh yang tidak lain adalah Prabu Merak, sang ayah Raden Banterang.
Singkat cerita, si puteri cantik menikah dengan Raden Banterang. Nah si puteri ini memiliki saudara laki-laki yang masih menyimpandendam untuk membalas kematian sang ayah. Sehingga dia meminta adiknya yang menikah dengan putra dari raja musuh untuk menghabisi nyawa sang pangeran. Ada gejolak dan pertentangan dalam hati sang puteri. Melihat hal tersebut sang kakak melakukan tindakan dengan menaruh sebuah keris ditempat tidur mereka. Perbuatan ini diketahui oleh Raden Banterang, terjadilah percekcokan dan adu mulut antara Raden Banterang dan sang istri. Si puteri berusaha menjelaskan dengn jujur sesuai fakta yang terjadi di lapangan, namun Raden Banterang tidak menanggapinya. Makasi puteri tadi akhirnya berlari menuju ke sungai dan terjun kedalamnya. Dikisahkan selepas tubuh tuan puteri terjun dan masuk ke dasar sungai terjadi suatu keanehan yaitu tercium semerbak aroma harum dan wangi. Nah, sejak itulah sungai tersebut dinamakan Banyuwangi (digunakan juga sebagai nama daerah tersebut).
Inilah dongeng yang turun temurun diceritakan dari nenek moyang yang menceritakan asal usul sebuah daerah kenapa diberi nama seperti itu. Cerita ini adalah cerita (dongeng) yang berkembang dari Jawa Timur. Masih ada kaitannya dengan jalinan asmara muda mudi yang berujung hingga ke pelaminan. Ada tantangan selanjtnya ketika sudah terjalin sebuah ikatan suci (pernikanan) yaitu bagaimana caranya agar mampu menjaga dan bertahan agar tetap harmonis. Bagi ayah dan ibu kita apalagi kakek dan nenek kita yang masih hidup, mereka memiliki banyak ilmu dan pengalaman terkait masalah keluarga. So, tidak ada salahnya bagi teman-teman yang baru saja menempuh suatu jenjang pernikahan meminta banyak saran dan nasehat dari mereka.
3 musim yaitu musim hujan, musim hajatan, dan musim nikah hanyalah bagian dari potongan (kepingan) peristiwa yang dialami banyak orang. Penyikapan yang diambilpun sangat beragam. Maka hasilnya (output) juga sangat bervariasi. Dari ketiganya ada beberapa kesamaan yaitu adanya ujian/ cobaan yang ada, akan datang, terus datang silih berganti untuk benar-benar mengecek kualitas diri kita. Dan dari tindakan dan perbuatan kita itulah nantinya ada sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan kelak. Lakukan yang terbaik, jauhkan rasa penyesalan (jika itu ada), teruslah belajar (dari para orang tua kita, teman, bahkan belajar dari kegagalan) karena sebuah alasan yaitu sempurnanya kita sebagai manusia karena kita masih memiliki kekurangan & kelemahan.
Berikut cerita tentang Banyuwangi dengan kompilasi soal latihan bagi adik-adik kelas IX yang akan menghadapi ujian nasional. Kalau kalian tidak usah memikirkan nikah ya, hehehehhe---ada waktunya sendiri. Semangat belajar, karena itu hak asasi kita untuk sukses. Kenapa hak asasi? Karena kitalah yang mengelola hak itu, mau menggunakannya dengan optimal atau bahkan mengabaikannya, Up to you...bro & sis...
FINAL EXAMINATION PREPARATION
Narrative Text (for number 1-3)
 A long time 'ago, in East Java there was a kingdom led by Prabu Merak. He had a handsome prince named Raden Banterang. Their kingdom, had a battle with Klungkung kingdom.
One day, Banterang was hunting with his guards when   he met a very beautiful woman. Although it was strange to find a beautiful woman in the jungle, he asked her, "Who are you, lady?" The lady told him that she is the daughter of Klungkung King who ran away to the jungle to escape from  the battle. She was very sad when her father died in the battle. Banterang was quite shocked in hearing this, because his father "Prabu Merak' was the king who killed the woman's father.
Nonetheless, Banterang fell in love with her and took the woman to be his wife. Later the woman's brother found out the marriage. He gave his sister a keris and asked her to kill Banterang.
Banterang found the Keris on his bed. He thought that his wife would kill him. However it was the princess brother who put the keris on the bed. The princess and Banterang then had a quarrel. In her desperate attempt to prove her innocence,  the princess jumped into a river.
Since then, the river is known as Banyuwangi Banyu means water and, wangi means frágrarit. The river's name reflects the princess honesty.
1. What is the main idea of the second paragraph?
A. Raden Banterang fell in love and married the princess.
B. Two kingdoms were fighting against each other.
C. Prabu Merak killed the king of Klungkung.
D. Raden Banterang met a beautiful woman.

2. How did the princess prove that she was not guilty?
A. By killing her father
B. By jumping into the river
C. By reflecting the smell odor
D. By fighting against her husband

3. Why was the princess in the woods alone?
A. Because she hunted some wild animals
B. Because she escaped from the hunters
C. Because she rescued herself from the battle
D. Because her father was died before killing the enemy
Recount Text (for number 4-9)
Last weekend, I visited my pen pal's house. His Name is Anto. There were many activities I did there. In the morning, Anto and I had breakfast. We had traditional food. I liked it very much.            
After breakfast, he took me to the garden behind his house. The garden was very big and beautiful. There is a big bird cage in the garden. The were many kinds of birds in that cage. I spent a long time feeding the birds. I also took pictures with those beautiful birds.
After visiting the bird cage, Anto and I went to the flower garden not far from his house. We took  a rest and had lunch  under a big  tree and watch butterflies flying above colourful flowers. In the afternoon, we swam in the pool in the backyard. It was so fun. I really enjoyed my time with Anto.
4. What is the last paragraph about?
A. Anto had butterflies as his pet.
B. The writer's friend is a good swimmer.
C. There are a lot of flowers in Anto's house.
D. The writer had a good time with his friend

5. What did the writer do with his friend after feeding the birds?
A. They visited uniqe animal’s cage not far the flower garden.
B. They arranged some foods for their lunch under a big tree.
C. They took pictures with some wonderful plants.
D. They were visiting the flower garden near from Anto’s house.

6. What is the main idea of the last paragraph?
A. The writer really enjoyed his weekend so much.
B. Anto was the generous friend who always help him.
C. The beautiful of flower garden near Anto’s house.
D. Severeal activities that arranged by the writer’s friend.

7. “I also took pictures with those beautiful birds.What is the underlined word refer to?
A. birds with beautiful feathers
B. birds that fed by the writer
C. birds inside the cage
D. birds outside the cage

8. How long did the writer spend his weekend in Anto’s house?
A. one day
B.two days
C. three days
D. four days

9. “It was so fun.”The underlined word can be replaced with...
A. pleasant
B. tiring
C. starving
D. awful
Narrative Text (for number 10-12)
There was a girl named Pina who lived on a fruit plantation with her mother. When her mother worked night and day, little Pina would spend all her time playing with her friends. When her mother asked her to do something, she would always reply that she couldn't find things, even if it was laying right in front of her eyes.
One day, her mother fell ill and couldn't even get up to cook some food. So, she asked Pina to cook some rice. However, Pina being her lazy self, said "I can't find the pot, so where should I put the rice?". Her mother told her where the pot was. Then she said, "where is the ladle, how am I going to cook without a ladle?". Again her sick mother had  to tell her the exact location. Pina did the same with salt, rice and water! Enraged by Pine's behaviour, her mother cursed, "May you grow a thousand eyes" and went back to sleep.
When she woke up, she could not find her daughter. She searched, and so did every single person on the plantation. After a few days, a strange fruit with thousand of little dots was seen on the plantation. When Pina's mother saw the fruit, she was immediately reminded of Pina's beautiful brown eyes and thus, the fruit with a thousand eyes was named "Pinya", meaning pineapple in Tagalog.
10. What is the main idea of paragraph two?
A. Pina's mother was so angry that she cursed her daughter.
B. Pina was too lazy to cook her own food.
C. Pina's mother was terribly ill.
D. Pina was a really bad cook.

11. What is the moral lesson that we can take from the story above?
A. Be careful with your mouth
B. Don’t be lazy daughter
C. Work hard makes us more success
D. Obey and respect our mother

12. Which statement is TRUE based on the story above, except...
A. Pina did her mother instruction without complaining.
B. The story was about little girl who didnt obey her mother.
C. The story was about the legend of pineapple.
D. It was folktale from Philipine.
Procedure Text (for number 13-18)
  1. Make sure that the power cord is firmly connected to the back of the CPU and connected to electricity source.
  2. Connect the monitor cable to the back of the CPU.
  3. Connect the keyboard and mouse cords to the back panel of the CPU, too.
  4. Press the power button located on the front panel of the CPU. The desktop will start a booting process in your computer.
  5. When you finish using the computer, click the "Start" button and choose the "Turn off computer" option. This will display the options to "Stand by", "Restart" or "Turn Off" the computer.
 13. "This will display the options ... "(step 5). The underlined word refers to... .
A. clicking "Turn off"
B. pressing the power
C. clicking "Start" button
D. connecting a cable

14. What should you do be before connecting the mouse cord to the CPU?
A. Connect the monitor cable to the back of the CPU.
B. Press the power button located on the front panel.
C. Connect the power cord to the electricity source.
D. Click "Start" button or restart the computer.

15. What is the intention of the text above?
A. giving instructions how to use a set of personal computer
B. the way of typing use the keyboard of computer
C.  tell how to shutdown the computer properly and safely
D. persuading the readers how to install new software in computer

16. Which of the statements below are not true based on the text, except...
A. Remove the electricity cord after using the computer
B. Make sure our hands are not touching the front panel
C. Clicking start button after opening the office programs
D. Connect the keyboard to the back panel of computer

17. After connecting the mouse cord to the back panel, we...
A. remove the keyboard cord from computer
B. click start button on the screen
C. connect the power cord into the electrity source
D. turn on the computer and wait the booting process

18. “...located on the front panel of the CPU. The opposite meaning of the underlined word is...
A. forepart
B. peripheral
C. inside
D. rear

==============================
WALK AND RUN YUK KE KALI, ASYIK
==============================

Wednesday, January 11, 2017

Mabit di Tajur, Kuatkan Ukhuwah, Jasadiyah dan Ruhiyah

Saya bersama teman satu grup ngaji sekitar 2 bulan lalu (tepatnya awal November 2016) mengadakan kegiatan bermalam. Sebetulnya kegiatan ini awalnya tidak bertempat di tajur, hanya saja karena kendala teknis dan cuaca pada saat itu sering hujan maka jadilah tajur menjadi tempat alternatif. Meskipun sebagai tempat alternatif, tajur, masih cukup recommended banget untuk dijadikan tempat menginap sekaligus kegiatan outbond pagi harinya. Kami pada waktu itu berjumlah 11 orang termasuk ustad (guru ngajinya) bersepakat mengadakan agenda mabit dalam rangka mengumpulkan teman-teman agar lebih aktif dan semangat lagi dalam mengadakan kegiatan ngaji rutin tiap pekannya. Bapak-bapak yang hadir ketika rapat pembahasan sepakat untuk dilaksanakannya kegiatan keluar, artinya diluar rutinan ngaji tiap pekan.  Memang kompak itu harus didasari rasa kepahaman diantara anggota, satu sama lain harus saling memahami. Disisi lain juga harus tertanam komitmen bersama (tanggungjawab kelompok atau grup). Dalam kegiatan ini diperbolehkan mengajak anak namun tidak boleh mengajak istri, makanya harus rela meninggalkan istri 1 malam. Beberapa dari kami harus ijin karena keesokan harinya ada kegiatan kantor yaitu jalan sehat KORPRI.
Kegiatan Mabit itu sendiri adalah inisiatif bersama sehingga ketika ada teman satu kelompok yang ijin maka harus mendapat persetujuan bersama. Sebetulnya durasi kegiatan Mabit tidak terlalu lama yakni dari pemberangkatan dijadwal pukul 4 sore hari sabtu hingga ahad pagi pukul 9. Saya sendiri sebagai tuan rumah yang ditempati harus meminta ijin kepada ayah dan ibu saya, karena saya sendiri bukan pemilik rumahnya. Ternyata kegiatan ini mendapat sambutan menggembirakan. Namun untuk urusan konsumsi kami semua yang menanggung dengan iuran sukarela. Tepatnya pukul 18.00 wib  pak nardi datang ketika suasana hujan masih deras, beliau orang pertama yang datang lebih awal dibandingkan bapak-bapak yang lain. Kami sempat ngobrol sebentar sebelum beberapa menit kemudian rombongan pak eko dkk datang, waktu itu hujan belum juga reda. Agenda sholat maghrib dan isya berjamaah di masjib membaur dengan warga setempat juga berdampak positif dalam rangka syiar Islam. Setelah sholat isya kami membaca almatsurat bersama dilanjutkan sharing dan tanya jawab seputar pribadi dan keluarga masing-masing. Diantara kami hampir semuanya sudah menikah, hanya 1 orang yang belum yaitu mas haryanto, sehingga terkadang menjadi bahan candaan (sambil menyemangatinya agar segera mencari pasangan hidup...he..he). Di tengah-tengah sharing yang asyik itu, tiba-tiba listrik padam, dan dengan sigap lilin dinyalakan. Dan jadilah suasana lebih romantis dan khusyuk (termasuk bikin ngantuk juga). Makan malampun dihidangkan, kami menyantap dengan lahap dikarenakan kondisinya cukup dingin, nafsu makan bertambah 2 kali lipat. Apalagi ada mendoan anget sama sambel, bikin lebih maknyus dan mantap. Kenyang dengan santapan makan malam, obrolan dan tanya jawabdisudahi karena sudah larut yaitu jam menunjukkan pukul setengah 11 malam. Kami semua harus istirahat lebih awal karena jam 3 pagi agenda shalat tahajud bersama dan target tilawah 1 juz di kegiatan mabit tersebut. Pagi harinya setelah sholat subuh berjamaah di masjid dan membaca almatsurat, beberapa bapak-bapak yang lain meminta ijin (ada 5 orang ijin). Beliau-beliaunya tersebut ada agenda yang tidak bisa ditinggal di ahad pagi itu.
Setelah breakfast, pukul 6 kami mengagendakan morning sport antara lain jogging, sepakbola dan memanah. Ketika main sepak bola berhubung orang dewasanya tinggal 5 orang maka saya mengajak adik saya untuk ikut serta ketambahan juga dari anaknya ustad eko untuk ikut bermain. Medan lapangan yang basah karena diguyur hujan semalaman maka membuat permainan mengasyikkan, licin, berlumpur, dan kenangan masa kecil pun terulang yaitu main bola sambil kotor-kotoran (padahal sudah berumur semua, hehehe) Untuk olahraga memanah saat itu pertama kalinya saya melakukannya. Sedikit grogi tentunya, sasaran juga belum terlalu memuaskan ketika proses pembidikan. Cukup fun  juga memanah ini. Memanah adalah salah satu jenis olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang harus dikuasai oleh seorang muslim. Karena saya baru pertama kalinya maka ketika memegang busur panah tangan sedikit gemetar. Ternyata tidak semudah ketika melihat adegan memanah di film-film itu, apalagi yang memanah sambil berkuda, wuih tentunya keren karena memerlukan skill yang tinggi.
Ending dari olahraga pagi adalah kegiatan crossing Paingan river, inilah yang paling menantang dari olahraga pagi yang kami lakukan saat itu. Arus sungai Paingan (terusan sungai dari Linggo Asri) masih deras, warna kecoklatan karena malamnya banjir kecil. Kami mencoba menyeberangi sungai yang deras dengan membawa beberapa barang-barang, busur panah+anak panah, bola, botol minuman, snack, alas kaki. Belum saya sendiri menggendong hisyam, dia selalu ikut ketika ada teman sepermainannya ikut olahraga. Dan lebih serunya lagi, hampir di tengah sungai, beberapa dari kami berhenti karena belum terlalu mahir berenang. Jadilah saya selaku tuan rumah harus bolak-balik menggandeng tangan bapak-bapak yang lain agar tidak terseret arus sungai yang deras. Menantang sekali, bahkan ketika ikut mukhoyam pun agenda menyeberangi sungai yang deras belum pernah terjadi plus memapah peserta lain untuk menyebarangi sungai. Ada 3 hal yang harus ada ketika menyebrangi sungai yang cukup deras yaitu keberanian, daya tahan (endurance), dan tentunya ketrampilan berenang. Misi crossing the river berhasil dijalankan dengan sukses, bahkan diakhiri dengan mandi dan main air di sungai, pokoknya asyik. Hingga jam 9 pagi kami masih asyik di sungai, setelah itu kembali  ke homestay untuk sarapan kedua dan akhirnya penutupan kegiatan mabit.
Cerita kegiatan mabit diatas termasuk kedalam jenis teks Recount, yaitu teks Inggris yang bertujuan menceritakan kegiatan masa lampau dengan keterlibatan si penanya (tokoh aku) kepada para pembaca—retell past event. Struktur teksnya adalah orientation (latar belakang), events (kegiatan/ peristiwa), dan diakhiri reorientation (akhir/ kesimpulan perasaan si penulis dari kegiatan yang diceritakannya tersebut. Berikut ini contoh teks Recount untuk persiapan latihan Ujian Nasional Kelas IX SMP/MTs:
Text 1                   
Last weekend, I visited my pen pal's house. His Name is Anto. There were many activities I did there. In the morning, Anto and I had breakfast. We had traditional food. I liked it very much.
After breakfast, he took me to the garden behind his house. The garden was very big and beautiful. There is a big bird cage in the garden. The were many kinds of birds in that cage. I spent a long time feeding the birds. I also took pictures with thosebeautiful birds.
After visiting the bird cage, Anto and I went to the flower garden not far from his house. We took a rest and had lunch  under a big  tree and watch butterflies flying above colourful flowers. In the afternoon, we swam in the pool in the backyard. It was so fun. I really enjoyed my time with Anto.
1.  What is the last paragraph about?
A. Anto had butterflies as his pet.
B. The writer's friend is a good swimmer.
C. There are a lot of flowers in Anto's house.
D. The writer had a good time with his friend

Text 2
January 12th, 2013

Hi Martina,

How are things? I am very glad to read your last letter telling that you spent your holiday in Spain. Now I want to tell you about my holiday, too.
It was an exciting holiday. I spent the holiday with my family. We went to Huatulco, Iceland and New York. We chose those places since the climate and the tourist spots are different very much from the others.
In Huatulco, the climate is very hot because it is on the pacific coast. Completely different with Huatulco, Iceland has cold climate. There are many lands covered with ice. While in New York, the climate is between the other two.
For tourist objects, Huatulco and Iceland have fewer interesting places that can attract tourists compared to New York. We saw many beautiful places, like volcanos, geysers, etc. While in New York, there are many amazing skyscrapers buildings.
I hope we can visit them together on our next holiday, can't we?

Miss you much,
Virda
2.  Where did the writer's friend   spend the holiday?
A. In Huatulco.
B. In New York.
C. In Iceland.
D. In Spain.

====================
video sungai paingan Tajur
====================

Monday, January 2, 2017

Adat Mubazir Yang Menelan Biaya Banyak, Tinggalkan Aja Bro

Saya memiliki anak laki-laki yang suka banget ngemil dan jajan, seandainya gak pinter-pinter memenej uang jajan kayaknya gak ada cukupnya nurutin jajan si anak. Mungkin kalo soal jajan makanan sih oke-oke saja namun kalo udah tertular hobi temennya jajan yang kurang ada manfaatnya (misalnya aja permen karet) lebih baik dia nangis gak apa-apa daripada keterusan terbiasa jajan yang kurang begitu manfaat dan lebih-lebih tidak ada nilai gizinya.
Di saat ramainya orang merayakan pergantian tahun baru masehi (2016 ke 2017) dengan hampir  80% motifnya hura-hura dan maksiat, dibalik itu semua ternyata memakan ongkos yang banyak, begadang semaleman badan jadi kurang fit dan kemungkinan paginya pelampiasan tidur seharian sehingga beberapa ibadah sholat terlewatkan. Mungkin saja menurut yang merayakan tersebut itu sah-sah saja karena itu waktu milik mereka, duit juga mereka yang punya, dan resikonya juga yang tanggung mereka sendiri. Apa begitu pentingkah sehingga kebiasaan (adat) merayakan tahun baru dengan pesta pora, melakukan banyak maksiat di satu malam hingga meninggalkan sampah yang berserakan itu signifikan dengan hari-hari berikutnya sepanjang tahun yang akan dilaluinya nanti? Sungguh sebuah logika yang kurang tepat dimana ketika mengharap tahun ini lebih baik dibandingkan tahun yang sudah lewat, namun di malam pergantian tahunnya dilewatkan dengan kebiasaan hura-hura, cenderung dosa dan banyak keburukannya. Nah, buanglah suatu adat ataupun kebiasaan yang kurang membawa manfaat dan produktivitas tentunya bagi kita si pelaku.
Anak saya, yang namanya hisyam, dia suka main air di sungai. Terkadang ketika diajak ke sungai, dia bertahan hingga 1 jam. Padahal di usianya yang belum genap 4 tahun waktu 1 jam di sungai tergolong lama, suhunya yang dingin bisa kemungkinan terkena pilek. Atau terkadang kalau kurang pengawasan bahaya tenggelam atau resiko hanyut. Sehingga pengawasan ekstra dari saya harus dilakukan untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan.
Sama halnya dengan contoh anak kecil main di sungai, ketika kita sudah menganggap bahwa tidak ada yang mencatat amal baik buruk kita maka segalanya menjadi berbahaya. Yeah, tanpa merasa diawasi oleh Alllah swt, maka perilaku kita menjadi cenderung mengikuti nafsu, suka yang senang-senang, misalnya  rame-rame di alun-alun merayakan pergantian tahun baru. Sebetulnya masyarakat Indonesia dengan mayoritas pemeluknya adalah beragama Islam, kebiasaan (adat) yang bersifat boros, menghamburkan uang secara percuma, begadang hingga larut bahkan dini hari yang tidak ada kaitannya dengan ibadah, melakukan campur baur (ikhtilat) dengan lawan jenis dengan nafsu dan niatan maksiat, itu semua harusnya tidak menjadi tren. Momen pergantian tahun baru dengan nonton konser, menghitung mundur, pesta kembang api, tiup terompet, hingga pulang pagi sampai terkadang sholat subuhnya kelewat karena efek mengantuk yang dahsyat maka momen tersebut bukannya sebagai sarana perbaikan diri malah bermaksiat pada dirinya (melanggar aturan agamanya—ketika si pelaku berbuat asusila misalnya). Sebetulnya juga ketika berbicara umat Islam sendiri, maka dalam Islam menganut kalender hijriyah ketika memaknai pergantian tahun. Kalaupun merayakan pergantian tahun dalam kalender masehi, namun seyogyanya tidak dengan perbuatan yang jauh dari tuntunan ajaran Islam. Sekarang memang sudah menjadi hal aneh ketika orang itu tidak mengikuti tren (arus) kebanyakan masyarakat. Meskipun tren yang dilakukan itu melanggar norma, etika bahkan syariat. Coba tanya kenapa? Mungkin memang zamannya mendekati zaman akhir, ini bisa juga menjadi alasannya, atau memang kurangnya edukasi yang baik dari media dan orang tua--alasan tersebut juga tidak  salah. Nah, pola pikir (mindset) cara pandang manusia juga berpengaruh dalam memaknai pergantian tahun, kesadaran bahwa pergantian tahun (bertambah usia—dan berkurangnya jatah di dunia untuk hidup) harus disikapi secara benar. Ritual tiap tahun seperti ini terus terulang dan satu hal yang diuntungkan adalah kaum materialis. Penanaman sifat boros, budaya materialistik, kebebasan tanpa norma dan aturan, serta  budaya syaithan. Nah loh, kenapa budaya syaithan? Pernah tidak pembaca menjumpai berita ditemukannya banyak kondom berserakan di lokasi perayaan tahun baru? Itu bukan hal asing kayaknya, sehingga makin lama yang maksiat itu justru menjadi hal biasa dan wajar. Sebaliknya hal-hal yang bersifat religius (taat beragama) dianggap aneh.
Pengawasan dan nasehat dari orang yang lebih bijak dan faham sangat diperlukan dalam menyikapi kejadian perayaan yang hura-hura tersebut. Mengingatkan dan memahamkan juga butuh keberanian, sedangkan yang mendapatkan peringatan dan nasehat harus memiliki kelapangan dan rasa legowo--tidak sebaliknya jengkel ataupun marah.  Saya menjadi lebih ketat kepada anak saya ketika soal jajan makanan akhir-akhir ini karena demi kebaikannya, meski terkadang pernah dia menangis saking pengin banget beli permen karet namun tidak dijinkan juga. Yuk, kita juga ketat dalam memilih tren, adat kebiasaan, agar tidak merugikan diri kita di masa mendatang. Nah, berhubung meninggalkan sesuatu yang terlanjur dianggap enak oleh kita itu adalah hal berat dan sulit maka butuh orang lain dalam prosesnya. Banyak artikel tentang perayaan tahun baru masehi yang secara sejarah itu bukan berasal dari ajaran Islam sehingga tidak usah begitu menggebu-gebu ketika malam tahun baru masehi. Jika ingin merayakannya, mungkin ada baiknya lakukan dengan kewajaran dan dengan etika (batasan) tidak meniru budaya yang tidak jelas sumbernya itu dan asal muasalnya bagi kita pemeluk agama Islam. Nasehat (tulisan) ini bukanlah teguran ataupun tamparan hanya berbagai saran aja siapa tahu kita sudah hanyut terbawa arus hedonisme dan budaya jahiliyah. Nah, mumpung sebelum tenggelam dan hanyut terlalu dalam, dengan banyaknya saudara-saudara muslim yang mengingatkan temen-temen yang masih memiliki adat yang mubazir itu untuk segera meninggalkannya di pergantian tahun depan maka diharapkan yang muslim mampu menjaga dirinya dari hal-hal sia-sia semacam kegiatan perayaan pergantian tahun dengan pesta nonton konser (lebih-lebih ada bau maksiatnya---hhiiii).
Tanamkan rasa percaya dan keyakinan bahwa diri kita senantiasa diawasi oleh Allah swt, ada 2 malaikat yang mencatat amal baik dan amal buruk, ada hari akhir, perhitungan amal kebajikan, siksa kubur, dan hal yang pasti adalah itulah yang paling akhir (setelah hidup di dunia). Artinya tidak bisa me-reset ulang jika kondisinya sudah di alam kubur dan maut menjemput kita. Be positive, berkawanlah dengan sahabat dan teman sejati yang mengingatkan kita akan akhirat. Jadilah diri kita polisi untuk diri sendiri, artinya menegur diri sendiri, kalo bisa menghukum diri sendiri jika berbuat salah, sebagai sarana muhasabah dan instropeksi diri. Terkadang strict terhadap diri sendiri diperlukan agar menjadi pemenang sejati (karena ada peribahasa begini: sejatinya musuh diri kita sebenarnya adalah hawa nafsu kita--maka barangsiapa mampu mengendalikan & menaklukannya maka berarti termasuk  pemenang sejati).
Berikut contoh tren (kecenderungan)/ kebiasaan baik yaitu tren berlatih soal bahasa Inggris kaitannya buat temen-temen kelas IX yang bentar lagi akan menghadapi ujian. Tadrib (latihan) adalah kebiasaan baik bagi para pemenang sejati. Karena mereka melakukan bentuk persiapan yang nyata dan berkaitan erat dengan keberhasilannya (memenuhi target) ---jika memiliki target—jelang ujian kelak. Tidak ada salahnya berlatih dengan variasai jenis soal (kategori mudah, sedang dan sulit). Berikut contoh reading test untuk Bahasa Inggris kelas IX. Belajar juga harusnya dijadikan kegiatan rutin harian baik menjelang ujian ataupun tidak, harus tetep dilakukan. Kenapa? Yah, karena belajar yang baik harus dilakukan teratur bukan ujug-ujug (ataupun tiba-tiba). Meski dia itu seorang yang super jenius...

READING TEXT
Funeral ceremony, is the most complicated and expensive event in Toraja society. Only nobles in the Aluk religion have the right to have an extensive death feast. Generally, the death feast of a nobleman is attended by a lot of people and carried out for several days. The ceremonial site structures are specially made by the deceased family in a large, grassy field with a shelter for audiences. Other than crying and wailing, the.Torajan expresses sorrow with music, funeral chants, songs and poems. The ritual is often held for weeks, months, or years after the death, until the deceased's family had raised a significant amount of money needed for the funeral expenses Traditionally, Torajans believe that death is not a sudden event, but a gradual process toward Puya (the land of souls, or after life). The body of the deceased is wrapped in several layers of cloth and kept under the tongkonan during this waiting period. Until the funeral ceremony is completed the soul of the deceased is believed to linger around the village and will only begin its journey to Puya after the funeral.
1. What does the text tell us about?.
A. The Torajan art festival.
B. Torajan crying ceremony.
C. The musical feast in Toraja.
D. The funeral ceremony in Toraja.
Dear Aldy, 
Long time no see, how are you today? I hope you are alright. 
Last holiday, my family and I spent one night in the countryside. It is not far from our city and it is not a crowded place. We stayed in a rented Wooden house. It was really nice.
At night, we made a small fire in front of the house and sang together. We were very happy. We woke up very late the next morning because we stayed up till after midnight. After lunch my father drove us home.
It was a great holiday. Will you join us next time? 
See you soon. 
Your best friend,
Sandy
2. The letter tells us about ........
A. Sandy's holiday in the countryside
B. making a small fire and singing together
C. Aldy's favourite place for holiday
D. a rented wooden house
Paragraf rumpang
Questions 1 to 3, complete the following text with the words provided. On Saturday night, the student of SMPN 12 (1) ... on a nearby hill. They chose a flat land to set up a (2) ... . It was on the bank of a waterfall. They were happy. They worked (3) ... . Some of them cooked food, some of them swept the place and prepared the fire wood. 
1. A.climbed
B. camped
C. played
D. Worked

2. A.house
B.building
C.lodging
D.tent

3. A.seriously
B. thoroughly
C. angrily
D. Slowly
 
For questions 4 to 6, complete the passage with tile suitable words. Last month my family and I attended Grandpa's funeral. It was my first time to go to such a ceremony. It (4) ..... one day to finish the ceremony. In this ceremony we wore black (5)...... Before the ceremony began, the deceased was placed in a sandalwood coffin. Then, many processions followed. The funeral ceremonies made me and my family tired. However, we were grateful because it ran (6) ...........  
4. A.took
B. held
C. give
D. Lent 

5. A. skirts
B. Shirts 
C. clothes
D. Sarongs

6. A. lately 
B. slowly 
C. quickly 
D. smoothly 
===============================
video semangat penghilang jenuh (bela diri)
===============================

Related Posts:

Wednesday, December 28, 2016

Dangal (2016).DVDRip 1.23 GB (download)

Film ini merupakan film yang dibintangi super  star Aamir Khan yang berperan sedikit berbeda dari beberapa film sebelumnya, misalnya PK, 3 idiots, Ghajini dan lainnya. Aamir khan disini dia berakting sebagai seorang pelatih gulat yang bernama Mahavir Singh Phogat. Dia sendiri berprofesi sebagai mantan pegulat yang tertarik dan bersimpati untuk melatih talenta muda dalam bidang olahraga yang sama. Film ini merupakan kisah nyata yang diambil dari biografi atlet pegulat yang harapannya memberikan nuansa kebulatan tekad dan semangat bertarung secara gigih dalam merengkuh tujuan yang ingin dicapainya. Film ini menginspirasi kita semua bahwa latihan (tadrib) adalah sarana penggemblengan yang harus dipersiapkan dengan matang, bahkan terkadang latihan tersebut secara porsi harus lebih besar dan lebih berat agar ketika di medan pertandingan seorang atlet itu sudah ready for fighting. Dalam film ini disuguhkan aktor muda yang berperan sebagai anak perempuan dari Mahavir (Aamir Khan) yang kemudian dilatihnya untuk berlatih gulat. Dia adalah artis muda Sanya Maholtra. Yang dilatih untuk menjadi pegulat semuanya adalah ketiga anaknya Mahavir. Cerita yang ditulis oleh Phiyus Ghupta dan Shreyas Jain ini memberikan gambaran kehidupan dari sejarah pegulat yang terkenal di India yaitu Mahavir Singh Phogat. Film arahan Nitesh Tiwari ini oleh imdb mendpat score 9.2, skor yang tergolong tinggi. Cukup direkomendasikan untuk ditonton karena sungguh menginspirasi dan memberikan semangat dalam mecapai cita-cita. Silahkan pembaca download filmnya versi camera rip dengan klik link di bawah ini:

Related Posts:
1. Download Action Movie jet li Bluray
2. Download Drama and Cartoon Movies Bluray
3. Download Hindi Movies Bluray
4. Download Nasyid Daud Wharnsby
5. Download Game PC
6. Download Koleksi Film SRK Full
7. Download Listening UN 2017
8. Download Korean Drama


Monday, December 19, 2016

Dear.Zindagi.2016.720p.DVDRip.mkv (download)


Tokoh seorang gadis yang bernama Kaira ingin tahu banyak tentang kehidupan. Dia begitu memimpikan kehidupan yang ideal dan sempurna dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada di dalamnya. Shah Rukh Khan dalam film Dear Zindagi ini berperan sebagai Dr. Jehangir Khan yang kemudian bertemu dengan tokoh Kaira tadi. Nah film ini secara keseluruhan mendapat penilaian 8.4 oleh pereview film Bollywood. Tergantung pemirsa sendiri akankah film ini menurut kalian bagus atau tidak, cobalah download full movienya dengan klik link d bawah ini:

Pemainnya antara lain:
1. Alia Bhatt (kaira)
2. Shah Rukh Khan (Dr. Jehangir Khan)
3. Kunal Kapoor (Raghuvendra)

Durasi: 2 jam 27 menit 53 detik
Sutradara: Gauri Shinde
Genre: Drama, Romantis